PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui...

18
PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA https://area-tekniksipil.blogspot.com/2018/09/pelelangan-proyek-dan-prinsipnya.html I. PENDAHULUAN Ketentuan mengenai pengadaan barang dan jasa di Indonesia dibentuk untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang dan jasa di Indonesia serta menjamin kepastian hukum dalam prosesnya, sementara pada saat yang sama, menstimulasi perekonomian dengan menciptakan kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh penyedia barang dan jasa secara kompetitif melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa. Eksekutif menerbitkan pedoman mengenai hal tersebut yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Deputi Bidang Pengembangan pada Direktorat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Pengadaan Umum LKPP, menyampaikan bahwa “Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Transcript of PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui...

Page 1: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA

https://area-tekniksipil.blogspot.com/2018/09/pelelangan-proyek-dan-prinsipnya.html

I. PENDAHULUAN

Ketentuan mengenai pengadaan barang dan jasa di Indonesia dibentuk untuk

memenuhi kebutuhan pengadaan barang dan jasa di Indonesia serta menjamin kepastian

hukum dalam prosesnya, sementara pada saat yang sama, menstimulasi perekonomian

dengan menciptakan kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh penyedia barang dan jasa secara

kompetitif melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa. Eksekutif menerbitkan pedoman

mengenai hal tersebut yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018

tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Deputi Bidang Pengembangan pada Direktorat Pengembangan Strategi dan Kebijakan

Pengadaan Umum LKPP, menyampaikan bahwa “Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Page 2: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional untuk peningkatan

pelayanan publik dan pengembangan nasional dan daerah.” dan untuk melaksanakan peran

tersebut maka “Perlu pengaturan yang memberikan pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-

besarnya (value for money) dan kontribusi dalam peningkatan penggunaan produk dalam

negeri, peningkatan peran Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah serta

pembangunan berkelanjutan.1 Dalam hal ini, eksekutif mengganti Peraturan Presiden Nomor

54 Tahun 2010 beserta perubahannya dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018.

Menurut penyampaian Deputi Bidang Pengembangan pada Direktorat Pengembangan

Strategi dan Kebijakan Pengadaan Umum LKPP, Struktur Peraturan Presiden Nomor 16

Tahun 2018 lebih sederhana; Lebih simpel, dengan menghilangkan bagian penjelasan,

mengatur hanya hal yang bersifat normatif, serta mengatur standar dan prosedur yang lebih

rinci dalam Peraturan LKPP dan Peraturan Kementerian Sektoral terkait; kemudian

mentranfusikan praktek-praktek terbaik dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa ke

dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018.2

Pengadaan Barang Jasa pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari perikatan antara

Pejabat Pembuat Komitmen dengan Penyedia Barang/Jasa. Berdasarkan Pasal 1320 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata (BW), syarat sah dari suatu perikatan adalah sepakat, cakap,

objek tertentu, dan sebab/causa yang diperbolehkan menurut Undang-Undang. Terlihat pada

pengaturan mengenai syarat sah tersebut, Para Pihak yang melakukan perjanjian, atau

Pejabat Pembuat Komitmen dengan Penyedia Barang/Jasa, merupakan faktor penting yang

tidak terpisahkan dari terlaksananya Pengadaan Barang/Jasa.

Namun Pelaku Pengadaan yang berperan besar dalam terlaksananya Pengadaan

Barang/Jasa tidak terbatas pada Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia Barang/Jasa.

Pelaku Pengadaan lainnya, sebagai contoh, Kelompok Kerja Pemilihan, Pejabat Pemeriksa

Barang/Jasa, Agen Pengadaan, dan Pelaku Pengadaan Lainnya turut berperan penting dalam

pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 melakukan

beberapa perubahan yang cukup signifikan dalam pengaturannya. Tulisan hukum ini

bermaksud menjabarkan masing-masing Pelaku Pengadaan dan kewenangannya serta

Perbedaannya dengan pengaturan Pelaku Pengadaan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar

semua pihak dapat melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa dengan sebaik mungkin, sesuai

dengan tugas yang diamanahkan, berdasarkan Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Peraturan

Presiden Nomor 16 Tahun 2018.

1 http://lpse.kepriprov.go.id/eproc4/pengumuman/6203022, diakses pada 31 Oktober 2019. 2 http://lpse.kepriprov.go.id/eproc4/pengumuman/6203022, diakses pada 31 Oktober 2019.

Page 3: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

II. PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang pada bagian pendahuluan maka tulisan hukum ini akan

mencoba menjelaskan mengenai:

1. Bagaimana regulasi pengadaan barang jasa terbaru mendeskripsikan peran pelaku

pengadaan.

2. Merujuk pada pengaturan mengenai Pelaku Pengadaan pada regulasi Pengadaan

Barang/Jasa, fungsi apa yang ditambahkan ke dalam regulasi Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah.

III. PEMBAHASAN

1. Pedoman terbaru Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah selain menambah jumlah Pelaku

Pengadaan juga melakukan perubahan istilah, perubahan definisi, serta perubahan

pengaturan.3 Sebagai contoh, Agen Pengadaan yang merupakan Pelaku Pengadaan yang

pada Regulasi sebelumnya tidak ada, serta beberapa perubahan lainnya terkait dengan

peran Pelaku Pengadaan yang akan dijelaskan kemudian.4

Regulasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah membagi Pelaku Pengadaan

Barang/Jasa sebagai berikut: “a. PA; b. KPA; c. PPK; d. Pejabat Pengadaan; e. Pokja

Pemilihan; f. Agen Pengadaan; g. PjPHP/PPHP; h. Penyelenggara Swakelola; dan i.

Penyedia.”5 Dengan penjelasan sebagai berikut:

a. PA (Pengguna Anggaran); Definisi Pengguna Anggaran tidak ditemukan dalam

regulasi Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 15

Tahun 2018 tentang Pelaku Pengadaan Barang/Jasa namun diatur dalam Peraturan

Presiden Nomor 16 Tahun 2018 serta merujuk lebih lanjut pada Peraturan Pemerintah

Nomor 12 Tahun 2019. Berdasarkan kedua regulasi dimaksud, Pengguna Anggaran

3 http://lpse.kepriprov.go.id/eproc4/pengumuman/6203022, diakses pada 31 Oktober 2019. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 merubah mekanisme atau pengaturan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara signifikan, adapun perubahan-perubahan yang dijelaskan pada tulisan hukum ini hanya mengenai perubahan yang terkait dengan Pelaku Pengadaan. 4 http://lpse.kepriprov.go.id/eproc4/pengumuman/6203022, diakses pada 31 Oktober 2019. 5 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 8 jo. Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 3 ayat (1)

Page 4: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

memiliki dua set kewenangan yang berbeda. Selain menjalankan fungsinya dalam

pengelolaan keuangan daerah,6 Pengguna Anggaran juga memiliki fungsi terpisah

dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.7 Fungsi Pengguna Anggaran dalam

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah berdasarkan regulasi adalah:

1) melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja;8

2) mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang

telah ditetapkan;9

3) menetapkan perencanaan pengadaan;10

4) menetapkan dan mengumumkan RUP;11

5) melaksanakan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa;12

6) menetapkan Penunjukan Langsung untuk Tender/Seleksi ulang gagal;13

7) menetapkan PPK;14

8) menetapkan Pejabat Pengadaan;15

9) menetapkan PjPHP/PPHP;16

10) menetapkan Penyelenggara Swakelola;17

11) menetapkan tim teknis;18

12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19

6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1). 8 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf a. 9 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf b. 10 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf c. 11 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf d. 12 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf e. 13 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf f. 14 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf g. 15 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf h. 16 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf i. 17 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf j. 18 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf k. 19 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf l.

Page 5: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

13) menyatakan Tender gagal/Seleksi gagal; dan20

14) menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode pemilihan:21

a) Tender/Penunjukan Langsung/E-Purchasinh untuk paket Pengadaan

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran

paling sedikit di atas Rp100.000.000.000,00 (Seratus miliar rupiah); atau22

b) Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi

dengan nilai Pagu Anggaran paling sedikit di atas Rp10.000.000.000,00

(sepuluh miliar rupiah).23

15) Pengguna Anggaran untuk pengelolaan APBN dapat mendelegasikan

kewenangan dari nomor satu sampai dengan nomor empat belas sementara

Pengguna Anggaran untuk pengelolaan APBD dapat melimpahkan kewenangan

hanya mulai dari nomor satu hingga sampai nomor enam.24

Pengangkatan Pengguna Anggaran serta pemberhentiannya dilakukan

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.25

b. KPA (Kuasa Pengguna Anggaran); Kuasa Pengguna Anggaran selain melaksanakan

tugas-tugas yang didelegasikan oleh Pengguna Anggaran juga memiliki fungsi

tersendiri, diantaranya adalah menjawab Sanggah Banding peserta Tender Pekerjaan

Konstruksi.26

Kuasa Pengguna Anggaran dapat menugaskan PPK (Pejabat Pembuat

Komitmen) untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran

belanja serta mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja

yang telah ditetapkan.27 Namun dalam hal tidak ada personel yang dapat ditunjuk

20 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf m. 21 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf n. 22 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf n angka 1. 23 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) huruf n angka 2. 24 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (2) dan (3). 25 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 4. 26 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 10 ayat (1) dan (2). 27 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 10 ayat (3).

Page 6: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, maka Kuasa Pengguna Anggaran dapat

merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen.28

Dalam pelaksanaan tugasnya Pejabat Pembuat Komitmen juga dibantu oleh

Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.29 Sebagaimana Pengguna Anggaran,

pengangkatan Kuasa Pengguna Anggaran serta pemberhentiannya dilakukan

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.30

c. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen); Adalah pejabat yang diberikan kewenangan oleh

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk mengambil keputusan terkait

wewenangnya yang telah ditentukan oleh regulasi, dan/atau melakukan tindakan yang

dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah,

termasuk mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas

anggaran belanja yang telah ditetapkan.31 Dalam tugasnya Pejabat Pembuat

Komitmen dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.32

Peran Pejabat Pembuat Komitmen dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

adalah:

1) menyusun perencanaan pengadaan;33

2) menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);34

3) menetapkan rancangan kontrak;35

4) menetapkan HPS;36

5) menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia;37

28 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 10 ayat (5). 29 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 10 ayat (4). 30 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 4. 31 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 1 angka 11 dan Pasal 11 ayat (2). 32 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (3). 33 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf a. 34 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf b. 35 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf c. 36 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf d. 37 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf e.

Page 7: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

6) mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;38

7) menetapkan tim pendukung;39

8) menetapkan tim atau tenaga ahli;40

9) melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00

(dua ratus juta rupiah);41

10) menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;42

11) mengendalikan Kontrak;43

12) melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/KPA;44

13) menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA dengan

berita acara penyerahan;45

14) menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan; dan46

15) menilai kinerja Penyedia.47

Pengguna/Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran menetapkan Pejabat Pembuat

Komitmen pada Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dengan persyaratan

sebagai berikut:

1) memiliki integritas dan disiplin;48

2) menandatangani Pakta Integritas;49

38 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf f. 39 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf g. 40 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf h. 41 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf i. 42 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf j. 43 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf k. 44 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf l. 45 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf m. 46 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf n. 47 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1) huruf o. 48 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 5 ayat (2) huruf a. 49 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 5 ayat (2) huruf b.

Page 8: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

3) memiliki Sertifikat Kompetensi sesuai dengan bidang tugas PPK yang dapat

digantikan dengan Sertifikat Keahlian Tingkat Dasar sampai dengan 31

Desember 2023;50

4) berpendidikan paling rendah Sarjana Strata Satu (S1) atau setara (paling rendah

golongan III/a atau disetarakan); dan51

5) memiliki kemampuan manajerial level 3 sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.52

6) Dapat ditambahkan sebagai persyaratan, yang bersangkutan memiliki latar

belakang keilmuan dan pengalaman yang sesuai dengan tuntutan teknis

pekerjaan.53

Apabila tidak terdapat pegawai yang memenuhi syarat sebagaimana disebutkan,

maka Pejabat Pembuat Komitmen dijabat oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa

Pengguna Anggaran yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang tugas Pejabat

Pembuat Komitmen.54

Pejabat Pembuat Komitmen dapat dijabat oleh Pengelola Pengadaan

Barang/Jasa atau Aparatur Sipil Negara di lingkungan

Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah;55 Aparatur Sipil Negara/Tentara Nasional

Indonesia/Kepolisian Republik Indonesia di lingkungan Kementerian Pertahanan dan

Kepolisian Republik Indonesia;56 atau personel lainnya.57

Dalam Jabatannya, posisi Pejabat Pembuat Komitmen tidak boleh dirangkap

oleh Pejabat Penandatangan Surat perintah Membayar (PPSPM) atau Bendahara;58

50 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 5 ayat (2) huruf c dan ayat (4). 51 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 5 ayat (2) huruf d. 52 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 5 ayat (2) huruf e. 53 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 5 ayat (5). 54 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 7. 55 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 6 ayat (2) huruf a. 56 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 6 ayat (2) huruf b. 57 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 6 ayat (2) huruf c. 58 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 6 ayat (3) huruf a.

Page 9: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

Pejabat Pengadaan atau Pokja Pemilihan untuk paket Pengadaan Barang/Jasa yang

sama;59 atau PjPHP/PPHP untuk paket Pengadaan Barang/Jasa yang sama.60

Berikutnya, hal penting yang sering terlewati, untuk menjaga kesinambungan

pelaksanaan tugas, dalam hal terjadi pergantian Pejabat Pembuat Komitmen maka

akan dilakukan serah terima jabatan kepada pejabat yang baru.61

d. Pejabat Pengadaan, secara umum adalah pejabat administrasi/pejabat

fungsional/personel yang bertugas melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan

Langsung, dan/atau E-purchasing.62

Lebih detilnya, Pejabat Pengadaan bertugas melaksanakan persiapan dan

pelaksanaan Pengadaan Langsung; Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan

Penunjukan Langsung untuk pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya

bernilai maksimal Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), Pengadaan Jasa

Konsultansi bernilai maksimal Rp100.000,000,00 (seratus juta rupiah); serta E-

purchasing bernilai maksimal Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Pejabat Pengadaan yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna

Anggaran merupakan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa atau Aparatur Sipil

Negara/TNI/Polri/personel lainnya yang memiliki Sertifikat Kompetensi okupasi

Pejabat Pengadaan.63 Regulasi menambahkan Pejabat Pengadaan yang diangkat harus

disiplin, berintegritas, menyetujui dan menandatangani Pakta Integritas, serta tidak

merangkap sebagai Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM), Bendahara, atau Pejabat

Penerima Hasil Pekerjaan (PjPHP) untuk paket Pengadaan Barang/Jasa yang sama.64

Selain itu, pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Pengadaan dimaksud tidak

terikat tahun anggaran dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.65

e. Pokja Pemilihan (Kelompok Kerja Pemilihan); Kelompok Kerja Pemilihan yang

selanjutnya disebut Pokja Pemilihan adalah sumber daya manusia yang ditetapkan

59 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 6 ayat (3) huruf b. 60 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 6 ayat (3) huruf c. 61 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 6 ayat (4). 62 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 1 angka 13. 63 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 8 ayat (1) dan (2). 64 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 8 ayat (4), ayat (2) huruf b dan c. 65 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 8 ayat (3).

Page 10: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

oleh pimpinan UKPBJ untuk mengelola pemilihan Penyedia.66 Pokja pemilihan

beranggotakan 3 (tiga) orang dan apabila berdasarkan pertimbangan kompleksitas

pemilihan Penyedia, anggota dapat ditambah sepanjang berjumlah gasal,67 Dalam

tugasnya selain menambah anggota sesuai dengan kebutuhan (gasal) Pokja Pemilihan

juga dapat dibantu oleh tim atau tenaga ahli.68

Pokja Pemilihan bertugas melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan

Penyedia;69 melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia untuk

katalog elektronik;70 dan menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode

pemilihan Tender/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran maksimal

Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dan paket Pengadaan Jasa Konsultansi

dengan nilai Pagu Anggaran maksimal Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar

rupiah).71

Pokja Pemilihan diangkat oleh Pimpinan UKPBJ pada

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.72 Personel yang dapat diangkat sebagai

Pokja Pemilihan adalah Pengelola Pengadaan Barang/Jasa atau Aparatur Sipil

Negara/TNI/Polri/personel lainnya yang memiliki Sertifikat Kompetensi okupasi

Pokja Pemilihan.73 Pokja Pemilihan juga tidak merangkap sebagai Pejabat

Penandatangan SPM (PPSPM), Bendahara, atau Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

(PjPHP) untuk paket Pengadaan Barang/Jasa yang sama.74

f. Agen Pengadaan; Agen Pengadaan adalah Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa

(UKPBJ)75 atau Pelaku Usaha yang melaksanakan sebagian atau seluruh pekerjaan

66 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 1 angka 12. 67 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 13 ayat (2) dan (3). 68 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 13 ayat (4). 69 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 13 ayat (1) huruf a. 70 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 13 ayat (1) huruf b. 71 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 13 ayat (1) huruf c. Apabila pemenang pemilihan yang harus ditetapkan nilainya melebihi besar maksimal yang dapat ditetapkan oleh Pokja Pemilihan maka penetapannya dilakukan oleh Pengguna Anggaran. 72 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (1). 73 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (2). Selain itu, dalam peraturan yang sama, Anggota Pokja Pemilihan harus memiliki kedisiplinan yang baik, berintegritas, dan dapat bekerja sama dalam tim. 74 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 9 ayat (4). 75 UKPBJ adalah unit kerja di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang menjadi pusat keunggulan Pengadaan Barang/Jasa. (Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 1 angka 11). UKPBJ dibentuk oleh Menteri/Kepala Lembaga/kepala Daerah untuk melaksanakan fungsi pengelolaan Pengadaan Barang/jasa,

Page 11: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

Pengadaan Barang/Jasa yang diberi kepercayaan oleh

Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagai pihak pemberi pekerjaan.

Agen Pengadaan merupakan topik yang menarik dapat ditinjau dari beberapa

sudut pandang sehingga untuk memaksimalkan kualitas pembahasan maka topik

mengenai Agen Pengadaan akan dibahas lebih dalam pada tulisan hukum yang

berbeda. Pada intinya, peran dan fungsi Agen Pengadaan sejenis dengan Pokja

Pemilihan dan/atau PPK. Agen Pengadaan diberikan kewenangan untuk

melaksanakan proses pemilihan Penyedia, baik seluruh maupun sebagian tahapan,

termasuk menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat dari pelaksanaan proses

tersebut, hal ini termasuk permasalahan yang ditemukan kemudian hari oleh pihak

berwajib atau yang berwenang.76

Pembentukan Agen Pengadaan dimaksudkan untuk menjembatani kondisi-

kondisi Satuan Kerja yang belum memiliki tenaga kompeten yang dapat melakukan

tahapan-tahapan pemilihan Penyedia.77 Kebutuhan atas Agen Pengadaan sudah harus

direncanakan sejak Perencanaan Pengadaan.78

Kemudian, Pejabat Pembuat Komitmen melalui UKPBJ memilih Agen

Pengadaan melalui Panel Agen Pengadaan untuk melaksanakan Pemilihan

Penyedia.79 Dalam hal ini, Panel Agen Pengadaan adalah Organisasi/Lembaga yang

anggotanya terdiri dari unsur UKPBJ, Pelaku Usaha (Badan Usaha), dan Pelaku Usaha

(Perorangan) dibentuk oleh LKPP.80 Panel Agen Pengadaan dapat dikatakan sebagai

wadah/organisasi yang membawahi Agen Pengadaan yang disertifikasi oleh LKPP

dan/atau lembaga lain terakreditasi internasional.81

pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik (fungsi ini dapat dilaksanakan oleh unit kerja terpisah), pembinaan SDM dan kelembagaan Pengadaan Barang/jasa, pelaksanaan pendampingan konsultasi dan/atau bimbingan teknis, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala Lembaga/kepala Daerah. UKPBJ bersifat struktural dan ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan. (Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 75). 76 Peraturan LKPP Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 8 ayat (1) - (4). 77 Peraturan LKPP Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 10 ayat (1); https://www.pengadaan.web.id/2019/01/agen-pengadaan.html diakses pada tanggal 27 November 2019. 78 Peraturan LKPP Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 10 ayat (2). 79 Peraturan LKPP Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 10. 80 Peraturan LKPP Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 9. 81 Peraturan LKPP Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 5.

Page 12: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

Konsep Agen Pengadaan merupakan tambahan baru pada regulasi Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah yang cukup menarik. Agen Pengadaan tidak hanya bertujuan

menjembatani kondisi-kondisi dimana suatu satker tidak dapat melakukan proses

pemilihan penyedia secara efektif, namun juga memberi kesempatan pada Pelaku

Usaha baik badan maupun perorangan tidak hanya yang disertifikasi oleh LKPP,

namun juga kepada Pelaku Usaha yang tersertifikasi oleh lembaga di luar LKPP yang

terakreditasi internasional, disamping UKPBJ yang telah cukup matang berdasarkan

kriteria LKPP, untuk menjadi Agen Pengadaan.

g. PjPHP/PPHP (Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan); Pejabat/Panitia Pemeriksa

Hasil Pekerjaan adalah Pejabat/Panitia yang bertugas melakukan pemeriksaan

administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.

Perbedaan lingkup pekerjaan Pejabat atau Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan

terletak pada nilai pekerjaan pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa

Lainnya/Jasa Konsultansi. Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan melakukan

pemeriksaan administrasi untuk pekerjaan pengadaan Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai maksimal Rp200.000.000,00 (dua ratus juta

rupiah), dan Jasa Konsultansi dengan nilai maksimal Rp100.000.000,00 (seratus juta

rupiah).82 Di atas batas nilai tersebut, pemeriksaan administrasi dilakukan oleh Panitia

Pemeriksa Hasil Pekerjaan.83

Sebagaimana pengaturan Pelaku Pengadaan sebelumnya, Pejabat/Panitia

Pemeriksa Hasil Pekerjaan diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna

Anggaran, dan pengangkatannya atau pemberhentiannya tidak terikat pada Tahun

Anggaran.84 Selain itu memiliki integritas, kedisiplinan, pengalaman di bidang

Pengadaan Barang/Jasa, memahami administrasi proses Pengadaan, telah/bersedia

menandatangani Pakta Integritas, serta tidak menjabat sebagai PPSPM/Bendahara.85

Pejabat atau Panitia dimaksud juga dapat ditetapkan dari Pengelola Pengadaan

Barang/Jasa.86

82 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 15. 83 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 15. 84 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 10 ayat (1) dan (2). 85 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 10 ayat (3) dan (5). 86 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 10 ayat (4).

Page 13: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

Eksekutif merubah istilah Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan pada

regulasi sebelumnya (Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan Perubahannya)

menjadi Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan pada regulasi Pengadaan Barang

Jasa Pemerintah terkini. Hal ini tentunya diikuti dengan perubahan ruang lingkup

kewenangannya.

Pada regulasi sebelumnya, Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan bertugas

untuk melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan

ketentuan yang tercantum dalam Kontrak, menerima hasil Pengadaan Barang/Jasa

setelah melalui pemeriksaan/pengujian, dan membuat dan menandatangani Berita

Acara Hasil Pekerjaan.87 Sedangkan pada regulasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

terbaru, fungsi Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan adalah melakukan

pemeriksaan administrasi atas barang/jasa yang akan diserahterimakan yang

dituangkan dalam Berita Acara (Pemeriksaan).88

Sebelumnya, peran pemeriksaan dari Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan

adalah melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh

Penyedia, dan dilakukan sebelum PPK menerima hasil pekerjaan.89 Sehingga

perannya adalah membantu PPK memastikan kualitas hasil pengadaan dalam rangka

serah terima hasil pengadaan. Sedangkan pada regulasi terbaru, Pejabat/Panitia

Pemeriksa Hasil Pekerjaan bertugas membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna

Anggaran memeriksa administrasi barang/jasa yang diserahterimakan, dari Pejabat

Pembuat Komitmen ke Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.90 Sehingga

proses pemeriksaan administrasi dilakukan setelah serah terima hasil pengadaan dari

Penyedia pada Pejabat Pembuat Komitmen.91 Pemeriksaan dalam rangka penyerahan

hasil pengadaan dari Penyedia kepada Pejebat Pembuat Komitmen dilakukan oleh

Pejabat Pembuat Komitmen.92

87 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 18 ayat (4). 88 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 58. 89 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, Lampiran II Tata Cara Pemilihan Penyedia Barang, C. Penandatangan dan Pelaksanaan Kontrak/SPK, 2. Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang, l. Serah Terima Barang. 90 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 58. 91 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 57. 92 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 57 ayat (2).

Page 14: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

Kemungkinan hal ini dilakukan untuk memperjelas batas tanggung jawab atas

hasil pengadaan barang/jasa. Tersirat dalam pengaturan terkini, keinginan eksekutif

memperjelas tanggung jawab Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah.

h. Penyelenggara Swakelola, secara singkat adalah Tim yang menyelenggarakan

kegiatan secara Swakelola.93 Mengenai penyelenggaraan kegiatan Swakelola dan

pihak-pihak yang terlibat di dalamnya telah dibahas dengan rinci pada tulisan hukum

berbeda, berjudul “Mekanisme Pengadaan Swakelola”. Namun dapat disampaikan

dengan singkat pada tulisan hukum ini, Penyelenggara Swakelola adalah Tim yang

menyelenggarakan kegiatan secara swakelola dan terbagi menjadi Tim Persiapan, Tim

Pelaksana, dan Tim Pengawas.94 Untuk penjelasan lebih lanjut dari personel pada

masing-masing Tim, mekanisme pelaksanaan Swakelola, serta pihak lain yang terlibat

di dalamnya dapat mengacu pada tulisan hukum yang telah disebutkan sebelumnya.

i. Penyedia, atau dalam regulasi disebut sebagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah

adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak.95 Penyedia

selain wajib memenuhi kualifikasi terkait barang/jasa yang diadakan serta ketentuan

perundang-undangan juga bertanggung jawab atas pelaksanaan kontrak, kualitas

barang/jasa, ketepatan perhitungan jumlah atau volume, ketepatan waktu penyerahan,

dan ketepatan tempat penyerahan.96

Peran dari Penyedia Barang/Jasa Pemerintah dalam Pengadaan barang/Jasa

walaupun cukup sentral namun definisi serta ruang lingkup tanggung jawab atau

perannya dari regulasi ke regulasi kurang lebih sama. Walaupun begitu, LKPP tetap

menyadari kompleksitas dari konteks Penyedia dalam Pengadaan Barang/Jasa, dan

memutuskan tidak memasukkan pengaturan mengenai Penyedia dalam Peraturan

LKPP mengenai Pelaku Usaha tetapi pada Peraturan LKPP yang berbeda, khusus

mengenai “Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia.”97 Oleh

93 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 1 angka 17. 94 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 11 ayat (1). 95 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 1 angka 28. 96 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 17. 97 Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 3 ayat (3).

Page 15: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

karena itu, pembahasan mengenai Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui

Penyedia akan dibahas lebih dalam pada tulisan hukum berbeda.

2. Berdasarkan penjelasan pada latar belakang atau pendahuluan, tujuan pengadaan diketahui

adalah “Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mempunyai peran penting dalam

pelaksanaan pembangunan nasional untuk peningkatan pelayanan publik dan

pengembangan nasional dan daerah.” dan untuk melaksanakan peran tersebut maka

“Perlu pengaturan yang memberikan pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya

(value for money) dan kontribusi dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri,

peningkatan peran Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah serta pembangunan

berkelanjutan.98

Lebih lanjut disampaikan juga dalam keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2016

Tentang Program Penyusunan Peraturan Presiden Tahun 2016, mengamanatkan

Perubahan peraturan presiden tentang Pengadaan Barang/jasa pemerintah harus

diselesaikan pada tahun 2016.99 Berdasarkan latar belakang dan tujuan tersebut,

Pemerintah dan Eksekutif menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018

mengenai Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disertai dengan perubahan-perubahan

yang dianggap perlu untuk mewujudkan tujuan pengadaan dimaksud.

Perubahan-perubahan terkait dengan Pelaku Pengadaan pada Peraturan Presiden

Nomor 16 Tahun 2018 terdiri dari perubahan-perubahan seperti penggabungan Unit

Layanan Pengadaan (ULP) dengan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menjadi

Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ), Perubahan Pejabat/Panitia Penerima Hasil

Pekerjaan menjadi Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan, serta yang penambahan

fungsi baru yaitu Agen Pengadaan.100

Pada perubahan-perubahan tersebut terlihat keinginan untuk menyederhanakan

regulasi dan melibatkan komunitas Pelaku Usaha serta para Profesional untuk terlibat

dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sebagai contoh, menggabungkan peran ULP

dengan LPSE, sehingga menyederhanakan struktur birokrasi di Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah, atau merubah garis tanggung jawab Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

menjadi Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang bertanggung jawab kepada

98 http://lpse.kepriprov.go.id/eproc4/pengumuman/6203022, diakses pada 31 Oktober 2019. 99 http://lpse.kepriprov.go.id/eproc4/pengumuman/6203022, diakses pada 31 Oktober 2019. 100 http://lpse.kepriprov.go.id/eproc4/pengumuman/6203022, diakses pada 31 Oktober 2019.

Page 16: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran sehingga memperjelas garis tanggung

jawab.

Kemudian penambahan fungsi yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi

masyarakat Pelaku Usaha atau para Profesional, yang tersertifikasi oleh LKPP atau

lembaga lainnya yang terakreditasi internasional, dalam Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah sehingga dapat merubah dinamika Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

menjadi lebih baik. Agen Pengadaan tidak hanya melakukan proses pemilihan Penyedia

Barang/Jasa namun juga bertanggung jawab atas permasalahan yang timbul dari

Pengadaan Barang/Jasa tersebut. Baik atau buruknya hal ini tergantung dari pelaksanaan

konsep Agen Pengadaan di masa depan. Untuk saat ini regulasi terbaru mengenai

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah baru berlaku selama 1 (satu) tahun sehingga

penerapannya masih perlu ditinjau. Namun dapat diakui, konsep Agen Pengadaan

merupakan konsep yang cukup baik, karena selain melibatkan orang-orang baru yang

diharapkan cukup profesional di bidangnya juga memberi kesempatan pada Satuan Kerja

yang tidak memiliki sumber daya manusia yang cukup berpengalaman untuk melakukan

proses pemilihan secara efektif.

Terkait dengan topik Pelaku Usaha sesuai dengan regulasi Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah terbaru, Pemerintah telah merubah dan menambahkan beberapa fungsi yaitu

fungsi pertanggungjawaban PPK terkait hasil Pengadaan Barang/Jasa yang diperjelas,

efisiensi fungsi ULP dan LPSE dengan mengabungkannya ke dalam UKPBJ, dan

menambahkan fungsi Agen Pengadaan yang diharapkan dapat memperlancar proses

pemilihan penyedia terutama pada Satuan Kerja yang belum dapat melakukan proses

tersebut secara efektif dikarenakan Sumber Daya Manusia.

Page 17: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

IV. PENUTUP

Sebagai penutup dapat disampaikan bahwa Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

membagi Pelaku Pengadaan Barang/Jasa menjadi: “a. PA; b. KPA; c. PPK; d. Pejabat

Pengadaan; e. Pokja Pemilihan; f. Agen Pengadaan; g. PjPHP/PPHP; h. Penyelenggara

Swakelola; dan i. Penyedia.”101

Terkait hal tersebut Pemerintah telah merubah dan menambahkan beberapa fungsi,

yaitu fungsi pertanggungjawaban PPK terkait hasil Pengadaan Barang/Jasa yang diperjelas,

efisiensi fungsi ULP dan LPSE dengan mengabungkannya ke dalam UKPBJ, dan

menambahkan fungsi Agen Pengadaan yang diharapkan dapat memperlancar proses pemilihan

penyedia terutama pada Satuan Kerja yang belum dapat melakukan proses tersebut secara

efektif dikarenakan Sumber Daya Manusia.

101 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 8 jo. Peraturan LKPP Nomor 15 Tahun 2018 Pasal 3 ayat (1)

Page 18: PELAKU PENGADAAN DAN KEWENANGANNYA...12) menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes;19 6 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 10 ayat (1). 7

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Hukum Primer:

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 15 Tahun 2018

Tentang Pelaku Pengadaan Barang/Jasa

Sumber Hukum Sekunder:

http://lpse.kepriprov.go.id/eproc4/pengumuman/6203022

https://www.pengadaan.web.id/2019/01/agen-pengadaan.html

Penyusun:

Tim Unit Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan

Selatan.

Disclaimer:

Seluruh informasi yang disediakan dalam tulisan hukum adalah bersifat umum dan

disediakan untuk tujuan pemberian informasi hukum dan bukan merupakan pendapat

instansi.