PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk...

96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA DALAM KECELAKAAN PENUMPANG DAN LALU LINTAS PADA PT. JASA RAHARJA KOTA SURAKARTA Oleh: IIS SUGIARTI K6403030 PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk...

Page 1: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA

DALAM KECELAKAAN PENUMPANG DAN LALU LINTAS

PADA PT. JASA RAHARJA KOTA SURAKARTA

Oleh:

IIS SUGIARTI

K6403030

PROPOSAL SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Iis Sugiarti. PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWADALAM KECELAKAAN PENUMPANG DAN LALU LINTAS PADA PT.JASARAHARJA KOTA SURAKARTA. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2011

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) bagaimana prosespelaksanaan pemberian santunan asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang danlalu lintas pada PT. Jasa Raharja Kota Surakarta , 2) permasalahan yang timbul dalampembayaran sejumlah uang atas klaim pada PT. Jasa Raharja Kota Surakarta .

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakanmenggunakan strategi studi kasus tunggal terpancang dalam arti lokasi yang di telitihanya di wilayah Surakarta . Sumber data yang digunakan berupa informan , tempatdan peristiwa serta arsip dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalahpurpose sampling.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan menyusundata penelitian adalah dengan teknik wawancara, observasi, dan analisis dokumen.Untuk memperoleh validitas data dalam penelitian ini digunakan trianggulasi data.Teknik analisis yang digunakan adalah dengan analisis data model analisis interaktif.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) proses pemberian santunanasuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan lalu lintas pada PT.Jasa Raharja kotaSurakarta menggunakan dua langkah pokok yaitu penetapan premi dan penetapanklaim. Premi berasal dari dua sumber yaitu dari iuran Wajib yang dibebankan padaharga karcis penumpang alat angkutan umum dan berasal dari Sumbangan Wajibyang dibayar oleh para pemilik angkutan umum setiap satu tahun sekali pada waktuperpanjangan STNK di kantor Samsat. Sedangkan dalam penetapan klaim atau prosespencairan satunan tahapannya adalah korban atau ahli waris korban menghubungikantor Jasa Raharja kemudian mengisi surat permohonan santunan. Setelah itu pihakJasa Raharja melakukan pengecekan apakah korban layak menerima santunan.Apabila sudah sesuai dengan peraturan dan semua berkas telah dilengkapi maka , JasaRaharja membayar santunan kecelakaan pada korban atau ahli waris korban dalamwaktu satu hari saja yang besarnya sesuai dengan keputusan menteri keuangan. 2)permasalahan yang timbul dalam pembayaran sejumlah uang atas klaim pada PT.Jasa Raharja Kota Surakarta yaitu: (1) pembayaran premi menunggak lebih dari 3(tiga) bulan dari tanggal jatuh temponya, (2) kekeliruan informasi dari petugas dinasluar atau agen asuransi dalam hal pengisian surat permintaan, (3) calon tertanggungmemberikan keterangan palsu pada saat mengisi surat permintaan misalnya tentangpenyakit yang diderita, (4) pemanipulasian syarat-syarat pengajuan klaim asuransijiwa oleh pemegang polis atau penerima manfaat.

Page 5: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Iis Sugiarti. IMPLEMENTATION OF GRANTING COMPENSATION OF LIFEINSURANCE TO PASSENGER AND TRAFFIC ACCIDENTS IN PT. JASARAHARJA OF SURAKARTA. Script. Surakarta: Faculty of Teacher Training andPedagogy. Sebelas Maret University of Surakarta, April 2011

The purposes of this study were to determine: 1) How does theimplementation process of providing life insurance compensation in passenger andtraffic accidents on PT.Jasa Raharja of Surakarta, 2) Problems that arise in paymentof claims at PT. Jasa Raharja of Surakarta.

This study used a qualitative descriptive method by using a single case studystrategy rooted in the sense that the precise location only in the region of Surakarta.Data source use in the form of informants, places and events, and archives anddocuments. The sampling technique used was the purpose sampling.

Data collection techniques used to obtain and compile research data is withinterview technique, observation and document analysis. To obtain the data validityin this study used data triangulation. The analysis technique used is a data analysis ofinteractive analysis model.

The results of this study concluded that: 1) The process of grantingcompensation insurance in passenger and traffic accidents in the PT. Jasa Raharja ofSurakarta use two basic steps of setting premium rates and determination of claims.Premiums come from two sources i.e. from compulsory dues charged to passengerticket prices of public transportation and comes from compulsory contributions paidby the owners of public transportation every once a year at the time of renewal ofvehicle registration in the office SAMSAT. While the determination of the claim orgranting compensation process, the stages are victims or heirs of victims contact thePT. Jasa Raharja office and then fill out request compensation. After that PT. JAsaRaharja checking whether the victim deserves compensation. Where is in conformitywith the rules and all files have been completed then, PT. Jasa Raharja paycompensation for accident victims or heirs of victims in one day, that the amount inaccordance with the decision of Finance Minister; 2) The problems that arise in thepayment sum of money of the claim in the PT Jasa Raharja of Surakarta i.e. (1)premium payments overdue for more than 3 (three) months from the date of maturity,(2) errors of information from outside agencies or officers of insurance agents interms of filling the request letter, (3) the insured candidate gave false informationwhen filling a request letter for example about the illness, (4) manipulation of theterms of a life insurance claim by the policyholder or beneficiary.

Page 6: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak

menerimanya dan (Menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia

supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran

yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha

Melihat “. (QS. AN.Nisa : 58)

Page 7: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada:

Bapak , Ibu untuk do’a , semangat dan kasih

sayangnya

Mas Triyanto untuk semangat, kasih sayang,

do’a dan bantuannya

Adik-adik tersayang

Teman-teman PPkn angkatan 2003

Teman-teman kost Panendran Ngesti Utomo

(Titin, Diah, Yeni, Tini, Dwi, Kiki)

Almamater

Page 8: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syujur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan hidayah-Nya skripsi dengan judul pelaksanaan pemmberian santunan asuransi

jiwa dalam kecelakaan penumpang dan lalu lintas pada PT.Jasa Raharja kota

Surakarta dapat dilaksanakan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan

yang timbul dapat teratasi . Penulis menyampaikan terimakasih kepada

1. Bapak Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS atas pemberian ijin

penelitian

2. Bapak Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberi ijin dalam penyusunan

skripsi ini, yang telah membeirkan ijin penelitian ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah

memberi ijin dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Utomo, M.Pd, Pembimbing I atas saran dan bimbingannya

5. Drs. E.S Ardinarto, M.Pd , Pembimbing II atas saran dan bimbingannya

6. Bapak Pietter Pattiasina, Kepala Perwakilan PT. Jasa Raharja Perwakilan

Surakarta

7. Bapak Sudiastoro,SE, Kepala Perwakilan PT. Jasa Raharja Perwakilan Sukoharjo

8. Tertanggung/ahli waris, atas partisipasinya dalam penelitian

9. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapat imbalan dari Tuhan

Yang Maha Esa .

Walaupun disadari dalam skripsi ini masih ada kekurangan namun diharapkan

skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga dunia

pragmatika.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 9: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN.................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii

HALAMAN ABSTRAK....................................................................................... iv

HALAMAN ABSTRACT .................................................................................... v

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xiv

BAB I PEDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 5

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 5

1. Pengertian Asuransi ................................................................ 5

2. Jenis Asuransi Jiwa ................................................................. 8

3. Tujuan Asuransi Jiwa.............................................................. 16

4. Tinjaunan Asuransi Kecelakaan Penumpang ......................... 18

5. Tinjauan Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ................... 24

6. Tinjauan Tentang Pemberian Santunan Kecelakaan............... 27

B. Kerangka Berfikir.......................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 39

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 39

1. Tempat Penelitian.................................................................... 39

Page 10: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

2. Waktu Penelitian ..................................................................... 39

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ..................................................... 40

1. Bentuk Penelitian .................................................................... 40

2. Strategi Penelitian ................................................................... 41

C. Sumber Data................................................................................. 41

1. Informan.................................................................................. 42

2. Tempat dan Peristiwa ............................................................. 43

3. Dokumen................................................................................. 43

D. Teknik Sampling ( Cuplikan)....................................................... 43

E. Tekik Pengumpulan Data............................................................. 44

1. Wawancara.............................................................................. 44

2. Observasi................................................................................. 45

3. Analisis Dokumen................................................................... 45

F. Validitas Data............................................................................... 46

1. Trianggulasi Data .................................................................... 46

2. Informan Review..................................................................... 47

3. Member Cek............................................................................ 47

G. Analisis Data ................................................................................ 48

1. Pengumpilan Data ................................................................... 48

2. Reduksi Data ........................................................................... 48

3. Sajian Data .............................................................................. 48

4. Penarikan Kesimpulan ............................................................ 49

H. Prosedur Penelitian....................................................................... 49

1. Tahap Pra Lapangan................................................................ 50

2. Tahap Penelitian Lapangan..................................................... 50

3. Tahap Analisis Data ................................................................ 50

4. Tahap Penulisan Laporan........................................................ 50

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 51

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.......................................................... 51

1. Sejarah singkat PT. Jasa Raharja (Persero)............................. 51

2. Tugas dan Fungsi PT. Jasa Raharja (perseri) .......................... 51

3. Tinjauan Kantor PT.Jasa Raharja Kota Surakarta................... 60

Page 11: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

4. Pengaturan Pelaksanaan Pemberian Santunan Asuransi Jiwa

dalam Kecelakaan Penumpang dan Lalu Lintas Jalan Yang

berlaku pada PT. Jasa Raharja ............................................... 62

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian .............................................. 69

C. Proses Pencairan Santunan di PT. Jasa Raharja (Persero) ........... 69

D. Temuan Studi ............................................................................... 75

BAB V KESIMPULAN , IMPLIKASI , SARAN .......................................... 81

A. Kesimpulan .................................................................................. 81

B. Implikasi....................................................................................... 81

C. Saran............................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

LAMPIRAN

Page 12: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................... 40

Tabel 2 Daftar Pengajuan Klaim..................................................................... 68

Tabel 3 Rincian Santunan di PT. Jasa Raharja (Persero) ................................ 75

Tabel 4 Perbedaan Proses Pencairan Santunan di Perusahanaan Asuransi pada

Umumnya dengan Proses Pencairan Santnan di PT. Jasa Raharja

(Persero) ............................................................................................. 78

Page 13: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir ................................................................. 38

Gambar 2. Analisis Data Model Interaktif......................................................... 49

Gambar 3. Skema Proses Pencairan Santunan di PT. Jasa Raharja (Persero)

Surakarta .......................................................................................... 77

Page 14: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Pedoman Wawancara......................................................... 84

Lampiran 2 Hasil wawancara ........................................................................... 86

Lampiran 3 Trianggulasi Data .......................................................................... 124

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Dekan FKIP

UNS .............................................................................................. 126

Lampiran 5 Surat Keputusan Ijin Penulisan Skripsi Dekan FKIP UNS........... 127

Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Research Kepada Rektor UNS................. 128

Lampiran 7 Surat Permohonan Ijin Research Kepada PT. Jasa Raharja.......... 129

Lampiran 8 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari Kepala

PT.Jasa Raharja Kota Surakarta.................................................... 130

Lampiran 9 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 ...................................... 131

Lampiran 10 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 ...................................... 131

Lampiran 11 Penjelasan...................................................................................... 139

Page 15: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya, setiap manusia di dunia ini selalu mengalami berbagai

kemungkinan, baik yang positif atau negatif, adakalanya beruntung dan adakalanya

mengalami kerugian. Setiap kegiatan manusia itu selalu mengandung suatu keadaan

yang tidak pasti yang tidak bisa diketahui sebelumnya. Keadaan tidak pasti itu adalah

sebagai suatu keadaan yang penuh tanda tanya, kemungkinan menderita kerugian itu

akan menimbulkan suatu peranan yang tidak aman. Keadaan tidak pasti yang

menimbulkan rasa tidak aman terhadap setiap kemungkinan menderita itu disebut

resiko atau dengan perkataan lain resiko adalah suatu ketidakpastian suatu peristiwa

yang menciptakan kerugian sehingga menimbulkan rasa tidak aman.

Resiko sebagaimana yang dimaksud di atas tidak hanya dihadapi oleh manusia

pada masa sekarang saja tetapi jauh sebelumnya, yaitu sejak manusia itu pada

hakekatnya selalu menghadapi resiko, tetapi dengan permulaan kegiatan manusia

mulai ada di muka bumi ini. Meskipun manusia pada haakekatnya selalu menghadapi

resiko tetapi dengan akal budinya ia juga berusaha mengatasi bagaimana caranya

menanggulangi semua macam resiko yang dihadapi itu. Oleh karena itu manusia

mencari jalan dan upaya bagaimana caranya agar resiko yang seharusnya ia tanggung

sendiri itu dapat dikurangi dan dibagi dengan pihak lain yang bersedia ikut

menanggung resiko tersebut.

Asuransi bertujuan untuk memberikan perlindungan atau proteksi atas

kerugian keuangan yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya.

Apabila resiko tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapat ganti

rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung. Meskipun

perlindungan sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis akan dipertimbankan usaha untuk

mengurangi resiki yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah

tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang

Page 16: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

akan dihadapi apabila ada salah satu a nggota keluarga menghadapi resiko kecelakaan

baik cacat atau bahkan meninggal dunia.

Tiap-tiap negara dijamin haknya oleh pemerintah. Indonesia menggunakan

Pancasila sebagai pedoman kenegaraan. Jaminan atas hak warga negara termasuk

dalam Pancasila sila ke-2 yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Implementasi

terhadap harkat dan martabat warga negara diwujudkan dengan adanya perlindungan

terhadap keselamatan diri dengan dibentuknya lembaga asuransi untuk mengurangi

sejumlah resiko kerugian yang dialami oleh warga negara.

Dalam hukum asuransi minimal terdapat dua pihak, yaitu penanggung dan

tertanggung. Dalam asuransi jiwa, jika terjadi evenemen matinya tertanggung maka

penanggung wajib membayar uang santunan atau jika berakhirnya jangka waktu

asuransi tanpa terjadinya evenemen maka penanggung wajib membayar sejumlah

uang pengembalian kepada tertanggung. Penanggung adalah perusahaan asuransi jiwa

yang memberikan jasa dalam menanggulangi resiko yang dikaitkan dengan hidup dan

meninggal.

Asuransi kerugian dan asuransi jiwa diadakan berdasarkan perjanjian bebas

(sukarela) antara penanggung dan tertanggung (voluntary insurance). Tetapi undang-

undang mengatur asuransi yang bersifat wajib (compulsary insurance), artinya

tertanggung terikat dengan penanggung karena perintah undang-undang, bukan

karena perjanjian. Asuransi jenis ini disebut asuransi sosial (Social Security

Insurance). Asuransi sosial bertujuan melindungi masyarakat dari ancaman bahaya

kecelakaan yang mengakibatkan kematian atau cacat tubuh. Dengan membayar

sejumlah kontibusi (semacam premi), tetanggung berhak memperoleh perlindungan

dari ancaman bahaya.

Tertanggung yang membayar kontribusi tersebut adalah mereka yang terikat

pada suatu hubungan hukum tertentu yang ditetapkan dalam undang-undang misalnya

hubungan kerja, penumpang angkutan umum. Apabila mereka mendapatkan musibah

kecelakaan dalam pekerjaan atau selama angkutan berlangsung, mereka atau (ahli

warisnya) akan memperoleh pembayaran santunan dari penanggung (BUMN) atau

Badan Usaha Milik Negara, yang jumlahnya telah ditetapkan dalam undang-undang.

Jadi, tujuan mengadakan auransi sosial menurut bentuk undang-undang adalah untuk

Page 17: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

melindungi kepentingan masyarakat, dan mereka yang terkena musibah diberi

santunan sejumlah uang.

Berbeda dengan asuransi kerugian, pada asuransi jiwa apabila dalam jangka

asuransi terjadi peristiwa kematian atau kecelakaan yang menimpa diri tertanggung,

maka penanggung akan membayar sejumlah uang yang disepakati. Dalam hal ini

sejumlah uang bukan sebagai ganti kerugian, karena jiwa atau raga manusia bukan

harta kekayaan yang tidak dapat dinilai dengan uang, hanya saja untuk memudahkan

penanggung membayar sejumlah uang akibat terjadi peristiwa kematian atau

kecelakaan tersebut.

Tetapi walaupun semuanya sudah jelas tertera pada UU No 34 Tahun 1964

pada prakteknya tetap saja mengalami kendala. Hal ini disebabkan karena mereka

kurang informasi tentang perasuransian. Karena kecelakaan sifatnya tidak dapat

diprediksi maka masih terjadi ketidaktahuan terhadap hal-hal apa saja yang hendak

diurus dalam hal klaim ke PT. Jasa Raharja Surakarta.

Dalam asuransi sosial kecelakaan penumpang (ASKEP) diatur dalam Undang-

Undang No 33 Tahun 1964 tentang dana pertanggungan wajib kecelakaan

penumpang. Tetapi besarnya dana inilah yang menjadi masalah bagi Kepala bagian

Klaim. Atas dasar itulah maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

judul : “Pelaksanaaan Pemberian Santunan Asuransi Jiwa Dalam Kecelakaan

Penumpang da Lalu Lintas Pada PT. Jasa Raharja Kota Surakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan :

1. Bagaimana proses pelaksanaan pemberian santunan asuransi jiwa dalam

kecelakaan penumpang dan lalu lintas PT. Jasa Raharja (persero) perwakilan

wilayah Surakarta?

2. Permasalahan apa yang timbul dalam proses pengajuan klaim pada PT. Jasa

Raharja (persero) perwakilan wilayah Surakarta?

Page 18: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

C. Tujuan Peneliatian

Berdasarkan uraian dari perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pemberian santunan asuransi jiwa dalam

kecelakaan penumpang dan lalu lintas PT. Jasa Raharja (persero) perwakilan

wilayah Surakarta.

2. Untuk mengetahui Permasalahan apa yang timbul dalam pembayaran sejumlah

uang atas klaim pada PT. Jasa Raharja (persero) perwakilan wilayah Surakarta

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kegunaan dalam pengembangan

ilmu pengetahuan sosial khusunya di bidang ilmu kewarganegaraan yang berkaitan

dengan masalah perasuransian yang merupakan Hak Asasi Manusia yang

pelaksanaanya diatur dalam undang-undang.

b. Memberikan dasar-dasar dan landasan bagi penelitian mengenai proses

perasuransian.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan msukan kepada korban atau ahli

waris tentang sebab dan akibat dari proses perasuransian.

b. Memberikan masukan pada pihak lain yang berkepentingan dan ingin mengadakan

penelitian sejenis.

Page 19: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Asuransi

Menurut Subekti dan Tjitrosudibio (1993: 74) Asuransi adalah suatu

perjanjian dengan mana seseorang penanggung mengikat diri kepada seorang

tertanggung, dia menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya

karena suatu kerugian, kerusakan dan kehilangan kuntungan yang diharapkan yang

mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tentu.

Menurut Sri Rejeki Hartono (1992 : 82) Asuransi adalah suatu hubungan

antara pihak, atas dasar nama pihak yang satu (yang berpiutang dengan kreditur)

berhak untuk suatu prestasi dari yang lain (yang berhubungan dengan debitur) yang

juga berkewajiban melaksanakan dan bertanggung jawab atas suatu prestasi.

Menurut Emmy Pangaribuan (1983 : 24) Asuransi adalah perjanjian timbal

balik dimana masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban yang seimbang.

Menurut Radiks (1995 : 274) Asuransi adalah bentuk kerjasama orang-orang

yang ingin menghindarkan resiko yang diakibatkan oleh peristiwa.

Menurut Siti Soemarti Hartono (1986 : 81) Suatu perjanjian dengan mana

seseorang penanggung mengikatkan dirinya terhadap tertanggung untuk

membebaskannya dari kerugian karena kehilangan, kerugian atau ketiadaan

keuntungan yang diharapkan yang akan diderita olehnya karena suatu kejadian yang

tidak pasti.

Menurut C. Arthur Williams Yr dan Richard M. Heins (1985 : 22) asuransi

adalah cara terbaik untuk menangani resiko.

Menurut James L. Athearn (1964 : 24) asuransi adalah alat sosial yang

menggabungkan resiko-resoko individu pada kelompok, dengan menggunakan dana

kelompok untuk membayar kerugian.

Menurut pasal 302 kuhd, asuransi jiwa adalah jiwa seseorang dapat, guna

keperluan seseorang yang berkepentingan, dipertanggungkan, baik untuk selama

Page 20: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

hidupnya jiwa itu, untuk suatu waktu yangn ditetapkan dalam perjanjian (subekti,

tjitrosudibio, 1993:84).

Menurut Pasal 1 angka (1) UU Usaha Perasuransian yang dipersempit

melingkupi jenis asuransi jiwa, Asuransi atau pertanggungan jiwa adalah perjanjian

antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan suatu pembayaran

yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”

(Abdulkadir Muhammad, 1999:168).

Menurut Mehr dan Cammerk (1991:81-82), Asuransi Jiwa adalah suatu alat

sosial ekonomi. Ia merupakan cara sekelompok orang untuk dapat bekerjasama

memeratakan beban kerugian karena kematian sebelumnya (premature death) dari

anggota kelompok itu. Organisasi asuransi memungut kontribusi dari masing-masing

anggota, menginvestasikannya dan menjamin keamanannya dari hasil bunga

minimum dan mendistribusikan keuntungan (benefity) kepada ahli waris yang

meninggal”.

Menurut Mollengraff, Asuransi Jiwa adalah semua perjanjian mengenai

pembayaran sejumlah modal atau bunga yang didasarkan atas kemungkinan hidup

atau mati, dan dalam pada itu pembayaran itu atau dua-duanya dengan suatu cara

digantungkan pada masih hidupnya atau meninggalnya seorang atau lebih”. (Djoko

Prakoso, I Ketut Murtiko, 1987:265).

Menurut H.M.N Purwosutjipto (1994:141), Asuransi Jiwa adalah

Pertanggungan jiwa adalah perjanjian timbal balik antara penutup (pengambil)

asuransi dengan penanggung, dengan mana penutup asuransi mengikatkan diri selama

jalannya pertanggungan, membayar uang premi kepada penanggung, sedangkan

penanggung sebagai akibat langsung dari meninggalnya orang yang jiwanya

dipertanggungkan atau setelah lampaunya suatu jangka waktu yang diperjanjikan,

mengikatkan diri untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada orang yang

ditunjuk oleh penutup asuransi sebagai penikmatnya.

Menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik

Indonesia (Soeisno Djojosoedarso, 2003: 73), Asuransi atau pertanggungan adalah

suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada

Page 21: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

tertanggung dengan menerima suatu premi, atau memberi penggantian kepadanya

karena suatu kerugian, kerusakan ataukehilangan keuntungan yang diharapkan, yang

mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu. Berdasarkan

definisi tersebut dalam asuransi terkandung empat unsur, yaitu :

a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada

pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.

b. Pihak penanggung (insurer) yang berjanji akan membayar sejumlah uang

(santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur

apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tidak tertentu.

c. Suatu peristiwa (accident) yang tidak tertentu.

d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa

yang tak tertentu.

Menurut Mehr dan Cammack (Soeisno Djojosoedarso, 2003: 74), Asuransi

adalah alat sosial untuk mengurangi resiko, dengan menggabungkan sejumlah yang

memadai unit-unit terkena resiko, sehingga kerugian-kerugian individual mereka

secara kolektif dapat diramalkan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu

dipikul merata oleh mereka yang tergabung.

Menurut Willet (Soeisno Djojosoedarso, 2003: 74), Asuransi adalah alat

sosial untuk mengumpulkan dana guna mengatasi kerugian modal tidak tentu, yang

dilakukan melalui pemindahan resiko dari banyak individu kepada seseorang atau

sekelompok orang.

Menurut Mark R. Green (Soeisno Djojosoedarso, 2003:74), Asuransi adalah

suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi resiko, dengan jalan

mengombinasikan dalam satu pengelolaan sejumlah objek yang cukup besar

jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam

batas-batas tertentu.

Menurut C. Arthur William Jr dan Richard M Heins (Soeisno Djojosoedarso,

2003: 74) :

a. Asuransi adalah suatu pengamanan terhadap kerugian finansial yang dilakukan

oleh seorang penanggung

Page 22: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan

mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansial

Menurut Molengraaff (Soeisno Djojosoedarso, 2003: 74), Asuransi kerugian

ialah persetujuan dengan mana satu pihak, penanggung mengikatkan diri terhadap

orang lain, tertanggung untuk mengganti kerugian yangn dapat diterima oleh

tertanggung, karena terjadinya suatu peristiwa yang telah ditunjuk dan yang belum

tentu serta kebetulan, dengan mana pula tertanggung berjanji untuk membayar premi.

Dari berbagai pengertian di atas secara garis besar penulis dapat

menyimpulkan bahwa asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi resiko yang

melekat pada perekonomian dengan cara menggabungkan unit-unit yang terkena

resiko yang sama atau hampir sama dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas

kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi akan dibagi

secara proporsional oleh semua pihak dalam gabungan.

Berdasarkan pengertian asuransi jiwa tersebut, dapat disimpulkan adanya 4

(empat) unsur dalam asuransi jiwa, yaitu sebagai berikut :

a. Asuransi jiwa merupakan perjanjian timbal balik antara penanggung dengan

tertanggung untuk jangka waktu tertentu

b. Pihak penanggung mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah uang kepada

tertanggung secara sekaligus untuk berangsur-angsur

c. Pihak tertanggung mempunyai kewajiban untuk mambayar premi kepada

penanggung secara sekaligus atau berangsur-angsur

d. Pembayaran sejumlah uang didasarkan atas hidupa tau matinya seseorang jiwa

atau yang dipertanggungkan

2. Jenis Asuransi Jiwa

Pembagian jenis-jenis asuransi jiwa dapat dilihat dari unsur-unsurnya.

Berdasarkan unsur-unsurnya asuransi jiwa dibagi menjadi :

a. Ekaguna (Pure endowment)

Ekaguna adalah jenis asuransi jiwa yang uang pertanggungannya dibayarkan jika

badan tertanggung pada akhir masa pertanggungan masih hidup. Apabila pada

akhir masa pertanggungan tertanggung sudah meninggal, maka uang

Page 23: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

pertanggungan tidak dibayarkan karena jenis asuransi ini hanya berguna sebagai

proteksi saja dan jangka waktu asuransi ini hanya berlangsung tidak lebih dari 5

tahun. Untuk asuransi ekaguna yang beredar saat ini PT. Jasa Raharja (Persero)

memakai nama Asuransi Jiwa Ekaguna Premi Tunggal sedangkan pada PT.

Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Surakarta menggunakan nama Asuransi Jiwa

Ekaguna Bertahap Ideal.

b. Anuitas (Annuity)

Anuitas terdiri dari 2 (dua) yaitu :

1) Anuitas pasti

Anuitas pasti adalah jenis asuransi jiwa yang deretan pembayarannya

dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu yang tidak tergantung

pada mati hidupnya seseorang tertentu, misalnya pembayaran dana beasiswa.

Untuk asuransi jiwa anuitas pasti yang beredar saat ini, PT. Jasa Raharja

(Persero) menggunakan nama Asuransi Beasiswa Bersama, Pt Asuransi Jiwa

Bumi Asih Jaya menggunakan nama Asuransi Beasiswa eksklusif dan

Asuransi Beasiswa Berganda sedangkan pada PT. Ekalife menggunakan nama

Asuransi Siswa Emas.

2) Anuitas jiwa

Anuitas jiwa adalah jenis asuransi jiwa yang deretan pembayarannya

dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu atau selama hidup.

Pembayaran uang asuransi dilakukan jika badan tertanggung masih hidup,

misalnya pembayaran pensiun, pensiun dibayarkan secara berkala kepada

tertanggung selama tertanggung masih hidup. Untuk asuransi anuitas jiwa

beredar saat ini, PT. Jasa Raharja (Persero) menggunakan nama Program

Pensiun Manfaat Pasti, PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya menggunakan

nama Tabungan Pensiun Millenium.

3) Asuransi jangka waktu (Term Insurance)

Asuransi jangka waktu adalah asuransi jiwa yang uang pertanggungannya

dibayarkan kepada yang ditunjuk oleh tertanggung jika tertanggung

meninggal dalam masa pertanggungan. Uang pertanggungan tetap dibayarkan

meskipun tertanggung masih hidup pada akhir masa pertanggungan. Dalam

Page 24: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

praktek, asuransi jangka waktu dimungkinkan kurang dari 1 tahun sesuai

dengan keperluan.

Asuransi jangka waktu terdiri dari dua, yaitu :

a) Asuransi Ekawarsa (one year insurance)

Asuransi ekawarsa adalah asuransi yang masa pertanggungannya adalah 1

(satu) tahun. Jika masa pertanggungan 1 (satu) tahun berakhir, dapat

diperbarui lagi dengan cara membayar premi untuk pertanggungan satu

tahun berikutnya. Dalam praktek, asuransi jangka waktu dimungkinkan

kurang dari satu tahun sesuai dengan kebutuhan. Untuk asuransi jiwa

dengan jangka waktu yang beredar saat ini PT. Jasa Raharja (Persero)

menggunakan nama Asuransi Jiwa Ekawaktu Ideal dan Asuransi Jiwa

Ekawaktu Prima.

b) Asuransi seumur hidup (Whole life insurance)

Asuransi seumur hidup adalah asuransi jiwa yang masa pertanggungannya

tidak terbatas, dalam arti adalah untuk seumur hidup. Asuransi jiwa

seumur hidup menurut masa pembayaran preminya dapat dibagi menjadi:

(1) Asuransi jiwa seumur hidup tanpa batasan

Dalam asuransi jiwa seumur hidup tanpa batasan ini premi dibayarkan

secara berkala selama seumur hidup. Untuk asuransi jiwa seumur

hidup tanpa batasan yang beredar saat ini, PT. Jasa Raharja (Persero)

menggunakan nama Tahapan Prima, PT. Ekalife menggunakan nama

Dana Sejahtera sedangkan PT. Asuransi Jiwa Asih Jaya menggunakan

nama Wasiat Seumur Hidup.

(2) Asuransi jiwa seumur hidup dengan batasan

Dalam asuransi jiwa seumur hidup dengan batasan ini premi dibayar

secara berkala sampai umur 50, 55, 60 tahun, kecuali itu

dimungkinkan pembayaran premi terbatas sampai jangka waktu

tertentu. Untuk asuransi jiwa seumur hidup dengan batasan yang

beredar saat ini PT. Jasa Raharja (Persero) menggunakan nama

Tabungan Hari Tua Terjamin.

Page 25: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(3) Asuransi jiwa seumur hidup premi tunggal

Asuransi jiwa seumur hidup premi tunggal adalah asuransi jiwa

seumur hidup yang preminya dibayar sekaligus pada awal kontrak

kemudian polis menjadi bebas premi. Untuk asuransi jiwa seumur

hidup premi tunggal yang beredar saat ini PT. Jasa Raharja (Persero)

menggunakan nama Asuransi Jiwa Seumur Hidup Prima.

4) Asuransi jangka waktu dengan santunan menurun (Decreasing term

insurance)

Asuransi jiwa jangka waktu dengan santunan adalah asuransi jiwa yang uang

pertanggungannya menurun. Uang pertanggungan pada saat permulaan

disebut uang pertanggungan awal. Asuransi jangka waktu dengan santunan

menurun ini ada beberapa jenisnya, yaitu sebagai berikut :

a) Asuransi jangka waktu kredit

Asuransi jangka waktu kredit terjadi dari asuransi jangka waktu dengan

santunan menurun yang dikaitkan dengan pinjaman (kredit). Jika badan

tertanggung dalam masa pertanggungan meninggal dunia, maka

penanggung melunasi secara tunai sisa pinjaman tertanggung yang belum

dibayar. Untuk asuransi jiwa jangka waktu kredit yang beredar saat ini PT.

Jasa Raharja (Persero) menggunakan nama Asuransi Jiwa Kredit-2

sedangkan PT. Ekalife menggunakan nama Asuransi Jiwa Profile 20.

b) Asuransi santunan penghasilan keluarga adalah asuransi jiwa dengan

santunan menurun yang uang pertanggungannya dibayarkan setiap bulan

sejak tertanggung meninggal dunia sampai akhir masa pertanggungan.

Untuk asuransi santunan penghasilan keluarga yang beredar saat ini PT.

Jasa Raharja (Persero) menggunakan nama Asuransi Tabungan Plus

Proteksi Keluarga sedangkan pada PT. Jasa Raharja (Persero)

menggunakan nama Program Pensiun Keluarga.

5) Asuransi jiwa dengan santunan meningkat

Asuransi jiwa dengan santunan meningkat adalah asuransi jiwa yang uang

pertanggungannya meningkat, misalnya pengembalian uang premi dalam

asuransi aneka guna, jika badan tertanggung meninggal dalam masa

Page 26: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pembayaran premi. Untuk asuransi jiwa dengan santunan meningkat yang

beredar saat ini PT. Jasa Raharja (Persero) menggunakan nama Asuransi Dana

Bahagia dan Asuransi Jiwa Swadana.

c. Polis Asuransi Jiwa

Sesuai dengan ketentuan Pasal 259 KUHD, asuransi jiwa harus diadakan secara

tertulis dengan bentuk akta yang disebut polis. Menurut ketentuan pasal 304

KUHD, polis asuransi harus memuat :

1) Hari diadakan asuransi

Dalam polis harus dicantumkan hari dan tanggal diadakan asuransi. Hal ini

penting untuk mengetahui kapan asuransi mulai berjalan. Dengan demikian,

dapat diketahui pula sejak hari dan tangal itu risiko menjadi beban

penanggung.

2) Nama tertanggung

Dalam polis harus dicantumkan nama tertanggugn sebagai pihak yang

membayar premi dan berhak menerima polis. Apabila terjadi evenemen, atau

apabila jangka waktu berlakunya asuransi berakhir, tertanggung berhak

menerima sejumlah uang santunan atau pengembalian dari penanggung.

Pihak-pihak dalam asuransi jiwa, selain tertanggung dikenal juga adanya

penikmat, yaitu orang yang berhak menerima sejumlah uang tertentu dari

penanggung karena ditunjuk oleh tertanggung atau karena ahli warisnya, dan

tercantum dalam polis. Penikmat berkedudukan sebagai pihak yang

berkepentingan.

3) Nama orang yang jiwanya diasuransikan

Obyek asuransi jiwa adalah jiwa dan badan manusia sebagai satu kesatuan.

Orang yang melekat pada badan itu mempunyai nama yang jiwanya

diasuransikan.

4) Saat mulai dan berakhirnya evenemen;

Saat mulai dan berakhirnya evenemen merupakan jangka waktu berlaku

asuransi, artinya dalam jangka waktu itu risiko menjadi beban penanggung.

Apabila dalam jangka waktu itu terjadi evenemen, maka penanggung

Page 27: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

berkewajiban membayar santunan kepada tertanggung atau orang yangn

ditunjuk sebagai penikmat.

5) Jumlah asuransi

Jumlah asuransi adalah sejumlah uang tertentu yang diperjanjikan pada saat

diadakan asuransi sebagai jumlah santunan yangn wajib dibayar oleh

penanggung kepada penikmat dalam hal terjadi evenemen, atau pengembalian

kepada tertanggung sendiri dalam hal berakhirnya jangka waktu asuransi

tanpa terjadi evenemen.

6) Premi asuransi

Premi asuransi adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh tertanggung

kepada penanggung setiap jangka waktu tertentu, biasanya setiap bulan

selama asuransi berlangsung. Besarnya jumlah premi asuransi bergantung

pada jumlah asuransi yang disetujui oleh tertanggung pada sat diadakan

asuransi.

d. Evenemen dan Santunan

Evenemen dan santunan dalam asuransi jiwa merupakan dua hal pokok

dalam asuransi jiwa. Dengan terjadinya evenemen, maka penanggung mempunyai

kewajiban untuk membayar santunan kepada tertanggung. Untuk lebih jelasnya

akan diuraikan sebagai berikut :

1) Evenemen dalam asuransi jiwa

Dalam asuransi jiwa yang dimaksud dengan bahaya adalah meninggalnya jiwa

orang yang dipertanggungkan. Meninggalnya seseorang itu merupakan hal

yangn sudah pasti, tetapi kapan meninggalnya seseorang itu tidak dapat

dipastikan. Inilah yang dimaksud peristiwa tidak pasti (evenemen) dalam

asuransi jiwa. Evenemen dalam asuransi jiwa hanya satu, yaitu ketidakpastian

meninggalnya seseorang. Oleh karena evenemen hanya satu, maka tidak perlu

dicantumkan dalam polis. Ketidakpastian meninggalnya seorang tertanggung

atau orang yang jiwanya dieprtanggungkan merupakan risiko yangn menjadi

beban penanggung dalam asuransi jiwa. Evenemen meninggalnya tertanggung

itu berisi dua, yaitu meninggalnya tertanggung dalam jangka waktu asuransi,

dan benar-benar tidak terjadi sampai jangka waktu asuransi berakhir. Kedua-

Page 28: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

duanya menjadi beban penanggung. Sebab-sebab meninggalnya seseorang

yang dipertanggungkan juga diperhitungkan, apakah meninggalnya

tertanggung disebabkan karena penyakit yang sudah diberitahukan oleh

tertanggung kepada penanggung dan sudah dicantumkan dalam polis atau

apakah kematian tertanggung terjadi dengan wajar dan bukan karena

kesengajaan. Apabila tertanggung meninggal dunia karena suatu penyakit dan

penyakit tersebut tertanggung sudah dicantumkan dalam polis, maka

penanggung wajib membayar sejumlah uang kepada tertanggung, namun

apabila tertanggung meninggal dunia karena penyakit yang tidak dicantumkan

dalam polis, maka penanggung tidak berkewajiban untuk membayar sejumlah

uang kepada tertanggung. Penanggung juga berkewajiban untuk membayar

sejumlah uang kepada tertanggung apabila tertanggung meninggal dengan

wajar dan bukan karena kesengajaan. Kesengajaan tersebut misalnya

tertanggung meninggal karena bunuh diri dengan meminum racun.

2) Uang santunan dan pengembalian

Uang santunan merupakan sejumlah uang yang wajib dibayar oleh

penanggung kepada penikmat dalam hal meninggalnya tertanggung sesuai

dengan kesepakatan yang tercantum dalam polis. Penikmat adalah orang yang

ditunjuk oleh tertanggung oleh orang yang menjadi ahli warisnya sebagai

pihak yang berhak menerima dan menikmati sejumlah uang yang dibayar oleh

penanggung. Pembayaran santunan merupakan akibat terjadinya peristiwa,

yaitu meninggalnya tertanggung dalam jangka waktu berlakunya asuransi

jiwa, tetapi apabila sampai berakhirnya jangka waktu asuransi jiwa tidak

terjadi peristiwa meninggalnya tertanggung, maka tertanggung sebagai pihak

dalam asuransi jiwa berhak memperoleh pengembalian sejumlah uang dari

penanggung yang jumlahnya ditetapkan berdasarkan perjanjian.

e. Premi Asuransi Jiwa

Dalam asuransi jiwa yang harus diperhatikan adalah penentuan tarif

karena hal tersebut akan menentukan besarnya premi yang akan diterima. Tarif

atau premi yang ditetapkan harus bisa menutupi klaim serta biaya-biaya asuransi

dan sebagian jumlah penerimaan perusahaan. Pembayaran premi dalam asuransi

Page 29: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

jiwa biasanya dilakukan pada awal bulan setiap tiga bulan sekali, enam bulan

sekali, setahun sekali selama asuransi berlangsung berdasarkan kesepakatan para

pihak dan telah dicantumkan dalam polis.

f. Asuransi Jiwa Berakhir

Perjanjian asuransi jiwa berakhir berdasarkan atas ketentuan-ketentuan

yang terdapat dalam polis asuransi. Ketentuan-ketentuan yang menyebabkan

asuransi jiwa berakhir adalah sebagai berikut:

1) Karena terjadi evenemen

Dalam asuransi jiwa, satu-satunya evenemen yang menjadi beban risiko

penanggung adalah meninggalnya tertanggung. Apabila dlaam jangka waktu

yang diperjanjikan terjadi peristiwa meninggalnya tertanggung, maka

penanggung berkewajiban membayar uang santunan kepada penikmat yang

ditunjuk oleh tertanggung, atau kepada ahli warisnya. Sejak penanggung

melunasi pembayaran sejumlah uang tersebut, sejak itu pula asuransi jiwa

berakhir.

2) Karena jangka waktu berakhir

Dalam asuransi jiwa, tidak selalu evenemen yang menjadi beban penanggung

itu terjadi, bahkan sampai berakhirnya jangka waktu asuransi. Apabila jangka

waktu berlakunya asuransi jiwa itu habis tanpa terjadi evenemen, maka beban

risiko penanggung berakhir. Tetapi dalam perjanjian ditentukan bahwa

penanggung akan mengembalikan sejumlah uang kepada tertanggung apabila

sampai jangka waktu asuransi habis tidak terjadi evenemen.

3) Karena asuransi gugur

Asuransi jiwa berakhir karena asuransi gugur ini diatur dalam Pasal 306

KUHD yang berbunyi sebagai berikut :

“Apabila orang yang diasuransikan jiwanya pada saat asuransi ternyata

meninggal, maka asuransi gugur, meskipun tertanggung tidak mengetahui

kematian kecuali jika diperjanjikan lain”.

Hal ini dipertegas lagi dalam Pasal 307 KUHD yang berbunyi sebagai berikut:

“Apabila orang yangn mengasuransikan jiwanya bunuh diri, atau dijatuhi

hukuman mati, maka asuransi gugur”.

Page 30: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. Tujuan Asuransi Jiwa

Menurut Drs. A. (Hasymi Ali, 1993 : 76) tujuan asuransi adalah “Untuk

menjamin adanya suatu estate darimana para ahli waris dapat memperoleh

penghasilan, jika kepala keluarga (breadwinner) meninggal dunia yang kedua adalah

“Untuk menabung uang sebagai bagian dari estate hidup seseorang, yang diadakan

untuk penghasilan di masa depan. Tujuan yang pertama disebut proteksi atau

perlindungan sedangkan yang kedua dinamakan tabungan.

Polis asuransi jiwa yang kita beli mengandung masing-masing tujuan ini

dalam berbagai proporsi. Asuransi bermasa (term insurance) adalah semata-mata

untuk kebutuhan proteksi. Asuransi bermasa tidak mempunyai nilai tunai dan karena

itu tidak ada kemungkinan dipenuhinya kebutuhan menabung. Sebaliknya asuransi

jiwa lengkap (whole life insurance) adalah untuk memenuhi kebutuhan menabung

dan juga kebutuhan proteksi. Polisnya dapat diatur sedemikian rupa sehingga

kebutuhan menabung dapat dipenuhi menurut keinginan kita, dalam batas-batas

tertentu polis dwiguna (endowment policies) menekankan kebutuhan menabung

dengan hanya sedikit unsur proteksi.

Selain untuk menabung uang sebagai bagian dari estate hidup seseorang, yang

diadakan untuk penghasilan ada beberapa tujuan asuransi adalah

a. Memberikan jaminan perlindungan dan resiko-resiko kerugian yang diderita suatu

pihak.

b. Meningkatkan efisiensi karena tidak perlu secara khusus mengadakan

pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakai

banyak tenaga, waktu 2 biaya.

c. Pemerataan biaya yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya

tertentu dan tidak perlu mengganti / membayar sendiri.

d. Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan

jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.

e. Sebagai tabungan karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan

dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk

asuransi jiwa.

Page 31: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

f. Menutup loss of earning power seseorang / Badan Usaha pada saat ia tidak dapat

berfungsi / bekerja.

(http://etd.eprints.ums.ac.id/4151//)

Menurut Soeisno Djojosoedarso (2003: 72-73) asuransi mempunyai tujuan

dan teknik pemecahan yang bermacam-macam, antara lain :

a. Dari segi Ekonomi, maka :

Tujuannya : mengurangi ketidakpastian dari hasil usaha yang dilakukan oleh

seseorang atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan atau

mencapai tujuan

Tekniknya : dengan cara mengalihkan resiko pada pihak lain dan pihak lain

mengombinasikan sejumlah resiko yang cukup besar, sehingga

dapat diperkirakan dengan lebih tepat besarnya kemungkinan terjadi

kerugian

b. Dari segi Hukum, maka :

Tujuannya : memindahkan suatu resiko yang dihadapi oleh suatu objek atau

suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain

Tekniknya : melalui pembayaran premi oleh tertanggun kepada penanggung

dalam kontrak ganti rugi (polis asuransi), maka resiko beralih

kepada penanggung

c. Dari segi Tata Niaga, maka :

Tujuannya : membagi resiko kepada seluruh peserta program asuransi

Tekniknya : memindahkan resiko dari individu atau perusahaan ke lembaga

keuangan yang bergerak dalam pengelolaan resiko (perusahaan

asuransi), yang akan membagi resiko keapda seluruh peserta

asuransi yang ditanganinya

d. Dari segi Kemasyarakatan, maka :

Tujuannya : menanggung kerugian secara bersama-sama antar semua peserta

program asuransi

Page 32: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tekniknya : semua anggota kelompok program asuransi memberikan

kontribusinya (berupa premi) untuk menyantuni kerugian yang

diderita oleh anggotanya

e. Dari segi Matematis, maka :

Tujuannya : meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya resiko dan hasil

ramalan itu dipakai dasar untuk membagi resiko kepada semua

peserta program asuransi

Tekniknya : menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan teori kemungkinan

(Probability Theory), yang dilakukan oleh aktuaris maupun under-

writer (penanggung)

4. Tinjauan Asuransi Kecelakaan Penumpang

a. Peraturan Asuransi Kecelakaan Penumpang

Di dalam penjelasan resmi atas Undang-Undang No. 33 Tahun 1964

tentang dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang. Undang-undang ini

dilaksanakan dengan peraturan pemerintah No. 17 Tahun 1965, dijelaskan bahwa

Pertimbangan Pemerintah dititik beratkan pada “Jaminan Sosial”. Berhubung

dengan kemajuan teknologi modern di dalam penghidupan masyarakat sekarang

sudah sedemikian meningkat sehingga tidak mustahil bahwa di dalam

penghidupan masyarakat itu terkandung bahaya yang kian meningkat disebabkan

kecelakaan-kecelakaan di luar kesalahan seseorang.

Asuransi sosial kecelakaan penumpang termasuk jenis asuransi wajib

(compulsary insurance). Dikatakan asuransi wajib karena :

1) Berlakunya asuransi sosial kecelakaan penumpang karena diwajibkan oleh

undang-undang, bukan karena perjanjian. Undang-undangnya sendiri berjudul

pertanggungan wajib kecelakaan penumpang.

2) Asuransi sosial kecelakaan penumpang bermotif perlindungan masyarakat

(social security), yang dananya dihimpun dari masyarakat dan digunakan

untuk kepentingan masyarakat yang diancam bahaya kecelakaan.

Page 33: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3) Dana yang sudah terkumpul dari masyarakat tetapi belum digunakan sebagai

dana kecelakaan, dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat melalui

program investasi.

b. Saat-saat terjadinya Kecelakaan Penumpang berdasarkan UU No. 33 Tahun 1964

Sudah barang tentu didalam memenuhi kewajibannya sebagai

penanggung PT Jiwa Sraya, sangat memerlukan suatu kepastian tentang apakah

kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan si korban mati atau cacat itu telah

terjadi pada saat-saat yang telah ditentukan oleh Pemerintah untuk dapat

ditanggung. Sebaliknya juga saat terjadi kecelakaan itu merupakan salah satu

faktor yang menentukan, apakah pihak penumpang yang mendapat kecelakaan itu

mempunyai hak untuk menuntut ganti kerugian kepada PT Jiwa Sraya atau tidak.

Sehubungan dengan itu telah diadakan ketentuan mengenai saat-saat terjadinya

kecelakaan itu, yaitu :

1) Dalam hal kendaraan bermotor umum

Antara saat penumpang naik kendaraan yang bersangkutan di tempat

berangkat dan saat turunnya dari kendaraan tersebut di tempat tujuan.

2) Dalam hal Kereta Api

Antara saat naik alat angkut Perusahaan Kereta Api di tempat berangkat dan

saat turunnya dari alat angkut Perusahaan Kereta Api di tempat tujuan

menurut karcis yang berlaku untuk perjalanan yang bersangkutan.

3) Dalam hal Pesawat Terbang

Antara saat naik alat angkut Perusahaan Penerbangan yang bersangkutan atau

agennya di tempat berangkat dan saat meninggalkan tangga Pesawat Terbang

yang ditumpanginya di tempat tujuan menurut tiket yang berlaku untuk

penerbangan yang bersangkuan.

4) Dalam hal Kapal

Antara saat naik alat angkut Perusahaan Perkapalan atau pelayaran yang

bersangkutan di tempat berangkat dan saat turun di daratan Pelabuhan tujuan

menurut tiket yang berlaku untuk perjalanan Kapal yang bersangkutan.

Page 34: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c. Pihak-pihak dalam Asuransi Kecelakaan Penumpang

Menurut ketentuan pasal 2 undang-undang No. 33 tahun 1964, hubungan

hukum pertanggungan wajib kecelakaan penumpang diciptakan antara pembayar

iuran dan penguasa dana. Berdasarkan ketentuan ini dapat dipahami dari segi

hukum asuransi bahwa penguasa dana berkedudukan sebagai penanggung,

sedangkan pembayar iuran berkedudukan sebagai tertanggung. Penguasa dana

sebagai penanggung memikul resiko kecelakaan yang mungkin dialami oleh

pembayaran iuran sebagai tertanggung.

Penguasa dara sebagai penanggung ditentukan dalam pasal 1 peraturan

pemerintah No. 17 tahun 1965, menurut ketentuan pasal tersebut pertanggungan

adalah hubungan hukum antara penanggung yaitu perusahaan negara yang

dimaksud dalam pasal 8 dan penumpang alat angkutan penumpang umum yang

sah. Perusatraan negara yang dimaksud dalam pasal 8 peraturan pemerintah No.

17 tahun 1965 adalah perusahaan negara yang khusus ditunjuk oleh menteri

keuangan.

Perusahaan negan yang ditunjuk itu adalah perusahaan negara asuransi

kerugian Jasa Marga yang didirikan berdasarkan peraturan pemerintah No. 8

tahun 1965. Perusahaan negara ini sekarang berubah menjadi Badan Usaha Milik

Negara yang berbentuk perusahaan perseroan, yaitu PT Asuransi Kerugian Jasa

Raharja (persero).

Pembayaran iuran sebagai tertanggung, diatur dalam pasal 3 Undang-

Undang No. 33 tahun 1964 yang menentukan, setiap penumpang yang sah dari

kendaraan bermotor urnum, kereta api, pesawat terbang, perusahaan nasional-

perusahaan perkapalan dan pelayaran nasional wajib membayar iuran melalui

pengusaha atau pemilik perusahaan yang bersangkutan untuk menutup akibat

keuangan yang disebabkan oleh kecelakaan penumpang dalam perjalanan. Tetapi

penumpang kendaraan bermotor umum dalarn kota dibebaskan dari pembayaran

iuran wajib. Berdasarkan ketentuan ini, jelaslah bahwa yang berkedudukan

sebagai tertanggung adalah setiap penumpang yang sah, yang wajib membayar

iuran melalui perusahaan angkutan yang bersangkutan, kecuali penumpang

angkutan dalam kota.

Page 35: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Berdasarkan ketentuan UU No. 33 Tahun 1964 pihak-pihak yang terlibat

dalam Asuransi Kecelakaan Penumpang yaitu :

1. Pihak penanggung yang istilahnya disebut penguasa dana

2. Pihak tertanggung yang disebut pembayar iuran.

Hal ini dapat dimengerti sebab dalam pertanggungan wajib ini terjadi

pengumpulan iuran wajib yang menjadi suatu dana yang dikuasai oleh negara.

Iuran wajib dibayar oleh setiap peserta pertanggungan sehingga peserta sebagai

tertanggung disebut pembayar iuran.

d. Iuran Wajib Asuransi Kecelakaan Penumpang

Menurut ketentuan pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1965,

untuk jaminan pertanggungan kecelakaan diri, tiap penumpang kendaraan

bermotor umum, kereta api, pesawat terbang, perusahaan nasional dan perusahaan

perkapalan atau pelayaran nasional untuk tiap perjalanan, wajib membayar suatu

iuran. Jumlah iuran wajib yang dimaksud ditentukan oleh menteri keuangan

menurut suatu tarif yang bersifat progesif. Dengan demikian, iuran wajib yang

harus dibayar oleh setiap penumpang yang jumlahnya ditentukan oleh menteri

keuangan.

Iuran asuransi kecelakaan penumpang harus dibayar bersama dengan

pembayaran biaya angkutan penumpang kepada penguasa alat angkut penumpang

umum yang bersangkutan. Penguasa atau pernilik alat angkut penumpang umum

tersebut wajib memberi pertanggungiawaban seluruh hasil pungutan iuran wajib

pata penumpangnya dan menyetorkannya kepada penanggung, yaitu PT Asuransi

Kerugian Jiwa Sraya setiap bulan selambat-lambatnya pada tanggal 27 secara

langsung atau melalui bank atau badan asuransi lain yang ditunjuk oleh Menteri

Keuangan menurut cara yang ditentukan oleh Direksi (pasal 3 peraturan

pemerintah No. 17 tahun 1965). Iuran wajib yang dibayar oleh setiap penumpang

digunakan untuk mengganti kerugian berhubungan dengan kematian dan cacat

tetap atau cidera akibat dari kecelakaan penumpang.

Menurut ketentuan pasal 8 Undang-Undang No. 33 tahun 1964 pasal 21

ayat (2) peraturan pemerintah No. 17 tahun 1965, perusahaan angkutan

penumpang umum bilamana melakukan kelalaian menjalankan kewajibannya

Page 36: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tidak memungut iuran kepada penumpang dan atau tidak menyetorkan hasil

pendapatannya pada waktu yang ditentukan, maka dapat dikenakan hukuman

denda setinggi-tinggrnya Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah). Pasal 22 Peraturan

Pemerintah No. 17 tahun 1965 menambah lagi sanksi pencabutan izin usaha

untuk paling lama 3 (tiga) bulan bagi pengusaha atau pemilik alat angkutan

penumpang umum yang bersangkutan.

e. Evenemen Asuransi Kecelakaan Penumpang

Evenemen adalah bahaya yang menjadi beban penanggung. Dalam

asuransi kecelakaan penumpang yang dimaksud dengan bahaya adalah

kecelakaan penumpang alat angkutan penumpang umum, yang mengancam

keselamatan penumpang sebagai tertanggung. Apabila kecelakaan penumpang ini

benar-benar terjadi, maka mengakibatkan timbulnya kerugian karena kematian,

cacat tetap atau luka yang dialami oleh penumpang sebagai tertanggung. Kerugian

penumpang inilah yang wajib diganti oleh PT Asuransi Kerugian Jiwa Sraya

sebagai penanggung, yang dimaksud dengan kecelakaan penumpang alat

angkutan penumpang umum, dalam undang-undang tidak ada penjelasan, namun

yang menjadi perhatian adalah akibat dari timbulnya oleh kecelakaan itu, yaitu

kerugian karena kematian, cacat tetap atau cidera yang diderita oleh penumpang

sebagai tertanggung.

Setiap penumpang sah dari kendaraan umum, kereta api, pesawat terbang

perusahaan penerbangan nasional dan perusahaan perkapalan atau pelayaran

nasional, termasuk penumpang angkutan kota yang dibebaskan dari kewajiban

membayar iuran, diberi jaminan pertanggungan kecelakaan diri selama

penumpang itu berada dalam alat angkutan yang disediakan oleh perusatraan

angkutan, untuk jangka waktu saat penumpang naik alat angkutan tersebut di

tempat tujuan menurut karcis atau tiket yang berlaku untuk perjalanan yang

bersangkutan.

f. Ganti Kerugian Asuransi Kecelakaan Penumpang

Dalam pasal 1l Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1965 menentukan,

besarnya pembayaran ganti kerugian pertanggungan dalam hal kematian, cacat

Page 37: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

tetap maksimum penggantian biaya-biaya perawatan dan pengobatan dokter serta

penggantian biaya penguburan ditentukan oleh Menteri Keuangan.

Apabila penumpang sebagai tertanggung tidak meninggal dunia, ganti

kerugian pertanggungan diberikan pada korban sendiri. Tetapi kerugian

penumpang yang menjadi korban itu meninggal dunia, maka yang berhak

menerima ganti kerugian pertanggungan adalah :

1. Janda atau dudanya yang sah

2. Jika ini tidak ada, anak-anaknya yang sah

3. Jika ini tidak ada, orang tuanya yang sah.

Hak untuk mendpat ganti kerugian pertanggulgan ini tidak boleh

diserahkan kepada pihak lain, digadaikan atau dibuat pertanggungan pinjaman

dan tidak boleh disita untuk menjalankan putusan hakim atau menjalankan

kepailitan.

Menurut ketentuan pasal 14 Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1965

pembayaran ganti kerugian pertanggungan tidak mengurangi tanggung jawab dari

pihak pengangkut dan atau pihak lain yang dapat bersangkutan untuk kecelakaan

yang terjadi. Dengan demikian, menurut ketentuan pasal ini ganti kerugian

pertanggungan tidak menghapuskan tanggung jawab pidana, atau perdata atau

perjanjian international terhadap pihak lain yang dirugikan.

Dalam hal ini yang mendapatkan ganti kerugian akibat kecelakaan adalah

penumpang yang sah dari kendaraan bermotor, Kereta Api, Pesawat Terbang

Perusahaan Penerbangan Nasional dan Perusahaan Perkapalan atau Pelayaran

yang telah membayar iuran wajib sesuai ketentuan Menteri Keuangan.

Tentukan ganti kerugian pertanggungan diajukan kepada PT Asuransi

Kerugian Jiwa Sraya setempat dengan atau tanpa perantaraan penguasa atau

pemilik alat angkutan penumpang umum yang bersangkutan dalam waktu 6

(enam) bulan sesudah terjadi kecelakaan yang bersangkutan. Untuk pembuktian

keabsahan suatu tuntutan ganti kerugian pertanggungan, wajib diserahkan surat-

surat bukti sebagai berikut :

Page 38: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

a. Dalam hal kematian

1. Proses verbal polisi lalu lintas atau yang berwenang tentang kecelakaan

yang telah terjadi dengan alat angkutan umum yang bersangkutan, yang

mengakibatkan kematian pewaris penuntut.

2. Keputusan hakim atau pihak berwajib lain yang berwenang tentang

pewarisan yang benangkutan

3. Surat-surat keterangan dokter dan bukti lain yang dianggap perlu guna

pengesahan fakta kematian yang terjadi.

b. Dalam hal cacat tetap atau cidera

1. Proses verbal polisi lalu lintas atau lain yang berwenang tentang

kecelakaan yang telah terjadi dengan alat angkutan penumpang umum

yang bersangkutan yang cacat atau cidera pada penuntut.

2. Surat keterangan dokter tentang jenis cacat tetap atau cidera yang telah

terjadi sebagai akibat kecelakaan tersebut.

3. Surat bukti lain yang dianggap perlu guna pengesahan fakta cacat tetap

atau cidera yang terjadi.

Apabila penanggung (Direksi PT. Kerugian Jiwa Sraya) telah memperoleh

keyakinan tentang tuntutan secara lain dari yang disebutkan di atas tadi,

pembayaran ganti kerugian pertanggungan dapat pula dilakukan berdasarkan

surat-surat bukti dan kenyataan-kenyataan lain.

Setelah pembayaran ganti kerugian dilaksanakan, penanggung (PT Asuransi

Kerugian Jiwa Sraya) tidak mempunyai kewajiban apapun lagi untuk

melakukan pembayaran selanjutan (pasal 18 ayat (3) Peraturan Pemerintah

No. 17 tahun 1965 dengan kata lain asuransi kecelakaan penumpang ini sudah

berakhir.

5. Tinjauan Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

a. Pengaturan Asuransi Kecelakaan lalu Lintas Jalan

Setaraf dengan kemajuan teknik modern dalam penghidupan manusia

bermasyarakat terkandung bahaya yang kian meningkat disebabkan kecelakaan-

kecelakaan di luar kesalahannya.

Page 39: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Demikian bunyi kalimat pertama dari bagian utama dari penjelasan resmi

atas Undang-Undang No. 34 Tahun 1964 tentang dana kecelakaan lalu lintas

jalan, Undang-Undang ini dilaksanakan dengan peraturan pemerintah No. 18

Tahun 1965. Undang-undang ini beserta peraturan pelaksanaannya merupakan

dasar berlakunya asuransi kecelakaan lalu lintas jalan.

Asuransi kecelakaan lalu lintas jalan termasuk jenis asuransi wajib

(compulsary insurance). Dikatakan asuransi wajib karena :

a. Berlakunya asuransi kecelakaan lalu lintas jalan ini diwajibkan oleh undang-

undang, bukan berdasarkan perjanjian.

b. Pihak penyelenggara asuransi ini adalah pemerintah yang didelegasikan

kepada Badan Usaha Milik Negara (pasal 5 undang-undang No. 34 tahun

1964)

c. Asuransi kecelakaan lalu lintas bermotif perlindungan masyarakat (social

security), yang dananya dihimpun dari masyarakat dan digunakan untuk

kepentingan masyarakat yang diancam bahaya lalu lintas jalan.

d. Dana yang sudah terkumpul dari masyarakat tetapi belum digunakan sebagai

dana kecelakaan lalu lintas jalan dimanfaatkan untuk kesejahteraan

masyarakat melalui program investasi.

Sejalan dengan itu, oleh karena pemerintah telah menyerahkan segala

pengurusan dan pengawasan dana kecelakaan lalu lintas jalan yang diatur di

dalam Undang-Undang No. 34 tahun 1964 kepada PT. Jiwa Sraya maka Materi

Undang-Undang itu sebagai materi pertanggungan.

Pemilik atau pengusaha kendaraan bermotor yang diwajibkan membayar

sumbangan wajib di dalam UU No. 34 tahun 1964 kepada PT. Jiwa Sraya maka

Materi Undang-Undang itu sebagai materi pertanggungan.

Pemilik atau pengusaha kendaraan bermotor yang diwajibkan membayar

sumbangan wajib di dalam UU No. 34 tahun 1964, berarti tidak lain daripada

mempertanggungkan tanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan oleh

kendaraan bermotor yang dimilikinya. Sebab, pemilik kendaraan tersebut

bagaimanapun juga harus bertanggung jawab atas segala akibat-akibat cacat atau

kematian yang diderita oleh orang lain di luar kendaraan itu yang disebabkan oleh

Page 40: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

peristiwa tabrakan atau kecelakaan dari alat kendaraan bermotor yang

bersangkutan.

b. Pihak-pihak dalam Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

Apabila dilakukan pengkajian dengan teliti terhadap materi Undang-

Undang No. 34 tahun 1964 dan peraturan pelaksanaannya, tidak dipungkiri bahwa

materi undang-undang tersebut termasuk lingkup asuransi sosial walaupun tidak

tegas dinyatakan dengan istilah asuransi atau pertanggungan. Jika sudah dipahami

demikian, maka sesuai dengan judul undang-undang yang mengaturnya, asuransi

ini digolongkan asuransi sosial kecelakaan lalu lintas jalan sebagai pasangan dari

asuransi sosial kecelakaan penumpang. Perbedaan terletak pada hal-hal sebagai

berikut:

a. Sumber (penyumbang) dana dalarn asuransi kecelakaan penumpang adalah

penumpang sedangkan dalam asuransi kecelakaan lalu lintas jalan adalah

pemilik dan pengusaha kendaraan bermotor.

b. Yang diancam dalam bahaya kecelakaan pada asuransi kecelakaan

penumpang adalah penumpang sedangkan pada asuransi kecelakaan lalu lintas

jalan adalah pejalan kaki, pengendara bermotor, pekerja perbaikan jalan raya

dan orang yang menggunakan jalan tersebut.

Berdasarkan ketentuan undang-undang No. 34 tahun 1964 tiga pihak yang

terlibat dalam asuransi kecelakaan lalu lintas jalan, yaitu :

1. Pihak pemilik atau pengusaha kendaraan bermotor, yang dapat menjadi

penyebab kecelakaan lalu lintas jalan.

2. Pihak pengguna jalan raya bukan penumpang, yang dapat menjadi korban

kecelakaan lalu lintas jalan.

3. Pihak penguasa dana yaitu pemerintah yang didelegasikan kepada Badan

Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut ketentuan pasal 2 undang-undang No. 34 tahun 1964 penguasa

atau pemilik alat angkutan lalu lintas jalan diharuskan memberi sumbangan wajib

setiap tahun untuk menutup akibat keuangan karena kecelakaan lalu lintas jalan

kepada korban atau ahli waris yang bersangkutan.

Page 41: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Jumlah sumbangan wajib tersebut ditentukan berdasarkan Peraturan

Pemerintah. Dalam hal ini pasar 2 Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1965

menentukan jumlah sumbangan wajib tersebut ditentukan oleh Meteri Keuangan

menurut tarif yang bersifat progresif.

Dari segi hukum asuransi tanggung jawab (solvability insurance),

pengusaha atau pemilik alat angkutan lalu lintas ikut bertanggung jawab terhadap

kerugian akibat kecelakaan yang ditimbulkan oleh penggunaan alat angkutan lalu

lintas miliknya. Sebagai wujud tanggung jawab itu, maka Undang-Undang

mewajibkan mereka membayar iuran yang disebut sumbangan wajib, sumbangan

wajib tetapi sepertinya tidak lazim. Biasanya yang dimaksud sumbangan itu

sukarela (voluntary). Sumbangan wajib ini fungsinya sebagai premi. Dalam

hukum asuransi, pembayaran premi itu disebut tertanggung. Dengan demikian

kedudukan pengusaha atau pemilik alat angkutan lalu lintas dalam asuransi

kecelakaan lalu lintas jalan adalah sebagai tertanggung.

Dalam hukum asuransi, korban lalu lintas itu berkedudukan sebagai pihak

ketiga yang berkepentingan yang harus disebutkan dalam polis. Tetapi dalam

asuransi kecelakaan lalu lintas jalan, Undang-undang menentukan bahwa pihak

ketiga itu berhak atas ganti kerugian yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas.

Menurut ketentuan pasal 4 Undang-Undang No. 34 tahun 1964, setiap orang

yang menjadi korban mati atau cacat tetap akibat kecelakaan yang disebabkan

oleh alat angkutan lalu lintas jalan, akan diberi ganti kerugian kepadanya atau ahli

warisnya sebesar jumlah yang ditentukan berdasarkan peraturan pemerintah.

Dengan demikian, kedudukan pihak korban lalu lintas dalam asuransi

kecelakaan lalu lintas jalan adalah sebagai pihak ketiga yang berkepentingan.

6. Tinjauan Tentang Pemberian Santunan Kecelakaan

Dalam pemberian santunan kecelakaan lalu lintas pihak PT. Jasa Raharja

(Persero) selaku perusahaan asuransi sosial yang ditunjuk oleh pemerintah untuk

menangani masalah proses pencairan dana santunan kecelakaan untuk para korban

atau ahli waris korban perlu meninjau mengenai beberapa hal yang menyangkut

Page 42: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

tentang pemberian santunan tersebut. Hal-hal yang terkait dengan pemberian

santunan kecelakaan lalu lintas antara lain adalah :

a. Pihak-pihak dalam Pertanggungan

1) Tertanggung (insured)

Berdasarkan Pasal 246 KUHD maka tertanggung adalah pihak yang

menerima penggantian kerugian namun sebaliknya dialah juga orang yang

harus membayar premi.

Jika dibandingkan dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU No. 34 Tahun

1964 maka tertanggung adalah :

“Pengusaha atau pemiliki alat angkutan lalu lintas jalan diharuskan memberi

sumbangan wajib setiap tahun kepada dana yang dimaksud dalam pasal 1”.

Pasal 3 UU No. 34 Tahun 1964 menentukan :

“Paling lambat pada akhir setiap bulan Juni, pemilik atau pengusaha alat

angkutan seperti dimaksud dalam pasal 2 ayat (1), harus membayar

sumbangan wajibnya mengenai tahun yang sedang berjalan dengan cara yang

ditentukan Menteri”.

Dari kedua pasal diatas dapatlah disimpulkan bahwa pihak yang

berposisi sebagai tertanggung adalah pengusaha atau pemilik alat angkutan

lalu lintas jalan.

2) Penanggung (insure)

Sesuai dengan Pasal 246 KUHD yang dimaksud penanggung (penguasa

dana) adalah pihak yang memberikan penggantian kerugian kepada

tertanggung. Yang berkedudukan sebagai penanggung disini adalah

perusahaan Negara yang khusus ditunjuk oleh Menteri berdasarkan UU No.

19 Prp Tahun 1960 perusahaan Negara tersebut adalah PT. Jasa Raharja

(Persero) Surakarta.

b. Hak dan Kewajiban Para Pihak

1) Hak dan Kewajiban Tertanggung (insured)

Disini tertanggung mempunyai hak untuk menerima ganti

kerugian/santunan akibat dari kecelakaan lalu lintas jalan sedang di sisi lain ia

mempunyai kewajiban untuk membayar premi kepada penanggung.

Page 43: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2) Hak dan Kewajiban Penanggung (insure)

Dalam hal ini penanggung mempunyai hak untuk menerima

pembayaran premi dari para tertanggung dan disisi lain mempunyai kewajiban

untuk mengganti kerugian kepada korban kecelakaan yang menderita berupa

cacat dan kematian akibat dari kecelakaan lalu lintas jalan.

c. Premi

Pembayaran Premi dalam program asuransi kecelakaan pada PT. Jasa

Raharja (Persero) dikenal dengan dua bentuk yaitu :

1) Iuran Wajib (IW)

Iuran Wajib dikenakan kepada penumpang alat transportasi umum

seperti kereta api, pesawat terbang, bus dan sebagainya (pasal 3 (1) a UU No.

33/1964 jo pasal 2 (1) PP No. 17/1965). Sedangkan untuk pembayaran iuran

wajib disatukan dengan ongkos angkut pada saat membeli karcis atau

membayar tarif angkutan dan pengambilan biaya premi ini dilakukan oleh

masing-masing operator (pengelola) alat transportasi tersebut. Khusus

penumpang kendaraan bermotor umum di dalam kota dan Kereta Api jarak

pendek (kurang dari 50 km) dibebaskan dari pembayaran iuran wajib.

2) Sumbangan Wajib (SW)

Sumbangan Wajib dikenakan kepada pemilik atau pengusaha kendaraan

bermotor (pasal 2 (1) UU No. 34/1964 jo pasal 2 (1) PP No. 1/1965).

Sedangkan pembayaran Sumbangan Wajib dilakukan secara periodik (setiap

tahun) di kantor Samsat pada saat pendaftaran atau perpanjangan STNK.

Pembayaran premi merupakan suatu kewajiban dan keharusan bagi

tertanggung, maka yang mempunyai kewajiban membayar sumbangan wajib

adalah pemilik atau pengusaha alat angkutan itu. Sumbangan wajib ini dengan

demikian dapat kita sebut sebagai premi, hanya saja bahwa di dalam Undang-

undang No. 34 Tahun 1964 tidak terdapat suatu istilah premi.

Memang tidaklah terdapat suatu pasal yang mengatur akibat hukum atau

sanksi jika tertanggung tidak memenuhi kewajiban membayar premi. Apabila

Page 44: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

tidak memenuhi pembayaran premi di dalam Undang-undang No. 34 tahun 1964

diatur didalam pasal 7 sebagai berikut :

“Pemilik atau pengusaha alat angkutan lalu lintas jalan yang melalaikan

kewajibannya membayar sumbangan wajib menurut pasal 2 ayat (1) dan ayat (2)

serta pasal 3 Undang-undang ini dihukum dengan hukuman denda setinggi-

tingginya Rp. 100.000,00 (Seratus ribu rupiah).”

d. Polis

Dalam Pasal 255 KUHD menyebutkan bahwa perjanjian asuransi atau

pertanggungan harus dibuat suatu polis :

“Suatu pertanggungan harus dibuat secara tertulis dalam suatu akta yang

dinamakan polis” (Subekti, R: Kitab Undang-undang Hukum Dagang)”.

Meskipun demikian kedudukan suatu polis dalam perjanjian atau

pertanggungan itu sangatlah penting yaitu sangat menentukan dalam hal

pembuktian, jadi guna pembuktian ada atau tidaknya suatu perjanjian

pertanggungan dibutuhkan suatu alat bukti khusus yang disebut polis.

Fungsi polis yang utama sebenarnya adalah sebagai alat bukti tentang ada

atau tidaknya perjanjian pertanggungan, sebagai alat bukti tentu saja polis

mempunyai kedudukan yang sangat penting dan menentukan dalam setiap

perjanjian pertanggungan baik pihak penanggung dan terutama tertanggung.

Sebagai satu-satunya alat bukti dalam perjanjian pertanggungan,

penanggungannya sebagai alat bukti harus diperhatikan”waktu” penerbitannya.

Hal ini sangat penting karena pada umumnya terjadi kata sepakat tidak

selalu sama dnegan saat diterbitkan polis. Disamping itu juga masih perlu

diperhatikan bahwa terjadinya peristiwa yang menyebabkan kerugian sehingga

tertanggung mengajukan klaim, harus pula dibuktikan dengan adanya polis.

Memang benar bahwa polis itu sangat penting kedudukannya, terutama bagi

tertanggung dalam rangka pembuktian perjanjian

e. Pihak-pihak yang Berhak Mendapatkan Santunan

Pihak-pihak yang berhak mendapatkan santunan diatur dalam UU No. 33

Tahun 1964 jo PP No. 17 Tahun 1965 dan UU No. 34 Tahun 1964 jo No. 18

Tahun 1965.

Page 45: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Berdasarkan UU No. 33 Tahun 1964 jo PP No. 17 Tahun 1965 korban yang

berhak mendapatkan santunan yaitu :

1) Setiap penumpang sah dari alat angkutan penumpang umum yang mengalami

kecelakaan diri, yang diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum,

selama penumpang yang bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu

saat naik dari tempat pemberangkatan sampai turun di tempat tujuan.

2) Jaminan ganda

Kendaraan bermotor umum (bus) berada dalam kapal ferry, apabila kapal

ferry dimaksud mengalami kecelakaan, kepada penumpang bus yang menjadi

korban diberikan jaminan ganda.

3) Penumpang mobil plat hitam

Bagi penumpang mobil plat hitam yang mendapat izin resmi sebagai alat

angkutan penumpang umum, seperti antara lain mobil pariwisata, mobil sewa

dan lain-lain, terjamin oleh UU No. 33 jo PP No. 17/1965.

4) Korban yang mayatnya tidak ditemukan

Penyelesaian santunan bagi korban yang mayatnya tidak ditemukan atau

hilang berdasarkan kepada Putusan Pengadilan Negeri.

Menurut UU No. 34 Tahun 1964 jo PP No. 18 Tahun 1965 korban yang

berhak atas santunan adalah :

1) Pihak Ketiga

Setiap orang yang berada di luar angkutan lalu lintas jalan yang

menimbilkan kecelakaan yang menjadi korban akibat kecelakaan dari

penggunaan alat angkutan lalu lintas jalan tersebut, contoh : pejalan kaki

ditabrak kendaraan bermotor.

Setiap orang atau mereka yang berada di dalam suatu kendaraan bermotor

dan ditabrak, dimana pengemudi kendaraan bermotor yang ditumpangi

dinyatakan bukan sebagai penyebab kecelakaan, termasuk dalam hal ini

para penumpang kendaraan bermotor dan sepeda motor pribadi.

Page 46: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2) Tabrakan Dua atau Lebih Kendaraan Bermotor

Apabila dalam laporan hasil pemeriksaan Kepolisian dinyatakan bahwa

pengemudi yang mengalami kecelakaan merupakan penyebab terjadinya

kecelakaan, maka baik pengemudi maupun penumpang kendaraan terseut

tidak terjamin dalam UU No. 34/1964 jo PP No. 18/1965.

Apabila dalam kesimpulan hasil pemeriksaan pihak Kepolisian belum

diketahui pihak-pihak pengemudi yang menjadi penyebab kecelakaan dan

atau dapat disamakan kedua pengemudinya sama-sama sebagai penyebab

terjadinya kecelakaan, pada prinsipnya sesuai dengan ketentuan UU No.

34/1964 jo PP No. 18/1965 santunan belum dapat diserahkan atau

ditangguhkan sambil menunggu Putusan Hakim/Putusan Pengadilan.

3) Kasus Tabrak Lari

Terlebih dahulu dilakukan penelitian atas kebenaran kasus kejadiannya.

4) Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Kereta Api

Berjalan kaki di atas rel atau jalanan kereta api dan atau menyebrang

sehingga tertabrak kereta api serta pengemudi/penumpang kendaraan

bermotor yang mengalami kecelakaan akibat lalu lintas perjalanan kereta

api, maka korban terjamin UU No. 34/1964.

Pejalan kaki atau pengemudi/penumpang kendaraan bermotor yang

dengan sengaja menerobos palang pintu kereta api yang sedang

difungsikan sebagaimana lazimnya kereta api akan lewat, apabila terabrak

kereta api maka korban tidak terjamin oleh UU No. 34/1964.

f. Pihak-Pihak yang Tidak Berhak Mendapatkan Santunan

Menurut Emmy Pengaribuan Simanjuntak, (1980: 48-50) pihak-pihak yang

tidak berhak mendapat santunan adalah :

1) Sifat yang Terdapat pada Si Korban

Sebagaimana diketahui bahwa di dalam pertanggungan kecelakaan lalu

lintas jalan yang dimaksud di dalam Undang-Undang No. 34 Tahun 1964,

orang yang menerima ganti rugi adalah orang yang menjadi korban yang

berada diluar alat angkutan lalu lintas jalan yang menimbulkan kecelakaan.

Page 47: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Akan tetapi tidak setiap orang yang berada diluar angkutan lalu lintas

jalan yang menjadi korban itu dengan sendirinya mempunyai hak atas ganti

rugi itu, sebab dengan jelas tujuan pemerintah adalah membantu roang-orang

yang mendapat kecelakaan lalu lintas karena diluar kesalahannya.

Yang mendapat perlindungan dari pemerintah hanyalah orang-orang

yang tidak bersalah tetapi menjadi korban dari kecelakaan lalu lintas. Itulah

sebabnya bahwa didalam pasal 13 No. 18 tahun 1965 tentang Ketentuan-

Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas, hal 48) ditentukan

bahwa penggantian kerugian tidak akan diberikan apabila korban itu sendiri

pada waktu kecelakaan terjadi berada dalam keadaan sebagai berikut :

Bunuh diri

Percobaan bunuh diri atau kesengajaan lain pada korban atau ahli

warisnya

Korban dalam keadaan mabok atau tidak sadar

Melakukan perbuatan kejahatan

Korban mempunyai cacat badan

2) Hal-hal di Luar Resiko Angkutan Lalu Lintas Jalan

Di dalam Hukum Pertanggungan pada azasnya penanggung itu hanya

wajib mengganti kerugian apabila kerugian yang diderita oleh orang yang

berkepentingan adalah akibat langsung yang menjadi tanggungannya.

Menurut PP No. 18 Tahun 1965 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan

Dana Kecelakaan Lalu Lintas, hal 49 hal-hal diluar resiko terebut adalah :

Alat angkutan lalu lintas jalan yang bersangkutan sedang dipergunakan

untuk suatu perlombaan kecakapan atau kecepatan.

Kecelakaan terjadi karena didekat alat angkutan itu ada akibat-akibat

gempa bumi atau letusan gunung berapi, angin puyuh atau sesuatu gejala

geologi atau metereologi lain

Kecelakaan akibat dari sebab yang langsung atau tidak langsung

mempunyai hubungan dengan bencana, perang atau sesuatu keadaan

perang lainnya, penyerbuan musuh, sekalipun Indonesia tidak termasuk

dalam negara-negara yang turut berperang, pendudukan atau perang

Page 48: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

saudara, pemberontakan, huru hara, pemogokan dan penolakan kaum

buruh, perbuatan sabotase, perbuatan teror, kerusuhan atau kekacauan

yang bersifat politik atau bersifat lain

Kecelakaan akibat dari senjata-senjata perang

Kecelakaan akibat dari sesuatu perbuatan dalam penyelenggaraan suatu

perintah, tindakan atau peraturan dari pihak ABRI atau asing yang diambil

berhubung dengan sesuatu keadaan tersebut di atas, atau kecelakaan yang

disebabkan dari kelalaian sesuatu perbuatan dalam penyelenggaraan

tersebut.

Kecelakaan yang diakibatkan oleh alat angkutan lalu lintas jalan yang

dipakai atau disita untuk tujuan-tujuan tindakan angkatan bersenjata

Kecelakaan yang terjadi sebagai akibat dari reaksi atom

3) Telah Mendapat Bantuan Berdasarkan Undang-Undang No. 33 Tahun 1964

Bahwa korban atau ahli waris telah mendapat ganti rugi berdasarkan

pertanggungan kecelakaan penumpang alat angkutan umum, oleh pemerintah

ditetapkan menjadi suatu faktor untuk menentukan supaya penanggung tidak

memberikan ganti rugi kepada si korban. Hal ini dengan tegas ditentukan di

dalam pasal 13 sub a dari PP No. 18 Tahun 1965 (Peraturan Pemerintah No.

18 Tahun 1965 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan

Lalu Lintas, hal 50)

B. Kerangka Berfikir

Setaraf dengan kemajuan teknik modern, dalam kehidupan manusia

bermasyarakat terkadang bahaya yang kian meningkat disebabkan kecelakaan-

kecelakaan diluar kesalahan para pengguna jalan. Menurut statistik Direktorat Lalu

Lintas dari Departemen Angkatan Kepolisian, dalam tahun 1995 sampai dengan 2003

di Indonesia telah terjadi 136.490 kecelakaan lalu lintas, yang memakan korban

13.135 orang mati 87.675 orang menderita luka-luka dan ratusan juta rupiah kerugian

materiil.

Pada dasarnya, setiap warga negara harus mendapatkan perlindungan terhadap

kerugian yang diderita karena resiko-resiko yang dapat mencelakakan manusia seperti

Page 49: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

contoh: terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor yang disebabkan karena kelalaian

pada pengendara sehingga menyebabkan luka parah bagi orang lain atau bahkan

menyebabkan resiko kematian. Dari contoh resiko yang sering dialami oleh manusia

kalau tidak ada ketentuan hukum, pengaturan perjanjian, atau usaha gotong-royong

dari teman-teman dan tetangga, maka kerugian-kegurian ini akan dibiarkan saja

dipikul oleh mereka yang terkena musibah. Hal ini yang mendorong mereka untuk

mencari perlindungan yang dapat berupa pertanggungan, pengalihan atau yang biasa

disebut dengan asuransi, sehingga orang atau keluarga tersebut dapat memenuhi

kebutuhannya seperti sedia kala.

Asuransi adalah organisasi yang bergerak dalam bidang jasa yang menerima

pemindahan resiko dan mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna

membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing anggota. Karena

kerugian tidak pasti akan terjadi pada masing-masing anggota, maka anggota yang

tidak pernah mengalami kerugian merupakan penyumbang terhadap organisasi. Hal

ini berarti kerugian setiap anggota dipikul bersama.

Disamping itu asuransi didefinisikan sebagai suatu alat sosial untuk

mengurangi risiko dengan menggabungkan unit-unit exposures yang cukup

jumlahnya untuk membuat kerugian-kerugian individual mereka secara bersama

dapat diramalkan. Kerugian yang dapat diramalkan itu kemudian dibagi rata diantara

semua mereka yang bergabung. Definisi ini mengandung arti bahwa ketidakpastian

dikurangi dan juga kerugian dibagi rata.

Dari sudut pandang orang yang ditanggung, asuransi adalah alat yang

memungkinkannya menukar (subtitute) biaya kecil tertentu (premi) dengan kerugian

besar yang belum tentu (sampai sejumlah asuransi) dibawah suatu perjanjian dimana

mereka (yang sedikit) yang tidak beruntung dengan mengganti kerugian yang mereka

derita itu.

Dewasa ini asuransi telah berkembang menjadi bidang usaha atau bisnis yang

menarik dan mempunyai peranan yang tidak kecil dalam kehidupan ekonomi maupun

dalam pembangunan ekonomi, terutama dibidang pendanaan. Sumbangan asuransi

terhadap masyarakat sangat penting, walaupun bukannya tanpa biaya. Akan tetapi,

jika ditimbang manfaatnya jauh lebih besar dari pada biayanya.

Page 50: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Asuransi cenderung lebih mendekatkan masyarakat pada alokasi optimum

faktor-faktor produksi. Selain itu asuransi melalui kegiatan-kegiatan pencegahan

kerugian, juga memberikan sumbangan yang sangat penting bagi perekonomian

dengan menurunkan kemungkinan kerugian. Suatu faedah penting dari asuransi

adalah fungsinya mengganti kerugian. Banyak keluarga dan perusahaan sesudah

terjadi ekrugian dapat hidup terasa secara utuh karena kerugian itu diganti

sepenuhnya atau sebagian oleh dana-dana asuransi. Dengan demikian asuransi

memperkokoh stabilitas sosial dan bisnis.

Perusahaan asuransi memainkan peranan yang aktif dalam lapangan

keuangan. Pengaruhnya sangat terasa di pasar-pasar investasi dan pasar-pasar

keuangan dunia. Perusahaan Asuransi adalah salah satu sumber dana terpenting untuk

perekonomian. Sumber dana perusahaan asuransi untuk membayar kerugian adalah

dari modal yang telah disetor, surplus dan premi yang telah dibayar dimuka untuk

jasa-jasa yang dilaksanakan. Pengelolaan bisnis yang baik menghendaki dana-dana

ini diinvestasikan secara bijaksana. Orang-orang yang ahli dalam analisa investasi

sangat penting bagi operasi perusahaan asuransi. Asuransi adalah lembaga keuangan

yang sangat penting dan dengan demikian mempunyai pengaruh besar terhadap

perekonomian.

Bisnis asuransi diadakan untuk menjaga kepentingan masyarakat dan karena

itu lebih diawasi oleh pemerintah dari pada perusahaan biasa. Hampir semua aspek

bisnis ini diatur, termasuk organisasi dan likuidasinya. Pemerintah menetapkan

standar-standar untuk ketentuan-ketentuan polis, tarif, pembatasan biaya, penilaian

aktiva dan pasiva, investasi dana-dana, dan syarat-syarat bagi perwakilan penjualan

(sales representatives). Dalam asuransi tertentu peraturannya lebih lengkap dari pada

asuransi lainnya.

Alasan pokok kenapa pemerintah mengawasi bisnis asuransi adalah untuk

melindungi masyarakat dari operasi perusahaan-perusahaan asuransi yang tidak

kompeten dan curang. Bisnis asuransi seperti bisnis bank, membutuhkan kepercayaan

masyarakat. Baik asuransi maupun bank tidak dapat beroperasi tanpa kepercayaan

masyarakat. Dalam hal ini bisnis asuransi dan perbankan mempunyai fungsi ganda

yaitu memberikan dua macam jasa-jasa kepada dua kelompok yang berbeda. Bank

Page 51: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

memberikan jasa-jasa lain untuk para depositor dan meminjamkan uang untuk

perseorangan dan perusahaan. Dengan syarat peminjam mempunyai asuransi.

Perusahaan asuransi memikul resiko dan memberikan jasa-jasa untuk tertanggung

disamping menyediakan dana-dana untuk dipinjam jadi, perusahaan asuransi adalah

organisasi jasa-jasa dan juga keuangan.

Perusahaan Asuransi sebagai organisasi jasa dan keuangan memberikan

sumbangan penting bagi perekonomian dengan menurunkan kemungkinan kerugian

dan meredakan kekhawatiran masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan dipekerjakannya

insinyur-insinyur untuk mencari sebab-sebab kecelakaan dan bagaimana

mencegahnya. Bukti lain yang ditunjukkan asuransi adalah dengan menyediakan

dana-dana santunan bagi masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

Adapun korban kecelakaan yang berhak menerima dana santunan adalah para

penumpang kendaraan bermotor dan pejalan kaki yang ditabrak kendaraan bermotor.

Sebelum dana santunan korban kecelakaan diproses oleh pihak asuransi maka, korban

harus memenuhi prosedur-prosedur yang telah ditentukan seperti surat keterangan

kecelakaan lalu lintas dari kepolisian dan surat kesehatan dari dokter. Apabila semua

prosedur tidak terpenuhi oleh korban dikhawatirkan dana santunan tidak dapat segera

dicairkan dan sebagai akibatnya korban tidak dapat hidup terus secara untuk karena

kerugian itu tidak diganti oleh asuransi. Dengan demikian korban harus

memperhatikan prosedur-prosedur untuk memperoleh dana santunan.

Pada umumnya, korban langsung menerima dana santunan setelah semua

prosedur terpenuhi tanpa mengetahui bagaimana dana tersebut diproses. Seharusnya

korban atau masyarakat mengetahui dasar-dasar yang dipakai oleh pihak asuransi

untuk proses pencairan dana seperti peraturan perundang-undangan yang digunakan

untuk menentukan besarnya dana yang diberikan kepada korban sesuai dengan jenis

kecelakaan yang terjadi. Dengan adanya kejelasan tetnang peraturan, prosedur, dan

proses pencairan dana diharapkan korban atau masyarakat dapat lebih cepat

menerima dana santunan. Selain itu untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam

hal besar kecilnya dana yang akan diproses oleh korban atau masyarakat. Dengan

begitu korban atau masyarakat tidak akan dirugikan apabila terjadi kecurangan dan

korban atau masyarakat dapat mengetahui langsung jumlah uang yang seharusnya

Page 52: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mereka terima sesuai dengan jenis kecelakaan yang mereka alami dan sesuai

peraturan yagn telah ditetapkan. Melihat betapa pentingnya kejelasan prosedur dan

proses pencairan dana bagi masyarakat.

Tapi dalam prakteknya masih saja menimbulkan banyak kendala diantaranya

adalah saat terjadi pengajuan klaim asuransi polis dalam keadaan kadaluwarsa,

kekeliruan informasi dari petugas dinas luar atau agen asuransi dalam hal pengisian

surat permintaan dari calon tertanggung. Calon tertanggung memberikan keterangan

palsu pada saat mengisi surat permintaan, pemanipulasian syarat-syarat pengajuan

klaim asuransi oleh pemegang polis/penerima manfaat. Atas dasar itulah peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Pelaksanaan Pemberian

Santunan Asuransi Jiwa dalam Kecelakaan Penumpang dan Lalu Lintas pada PT. Jasa

Raharja (Persero) Perwakilan Wilayah Surakarta”.

Gambar 1 Kerangka Berfikir

Kecelakaan

kecelakaan

kecelakaan

kecelakaan

PT. Jasa Raharja

Page 53: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memilih tempat pemilihan di PT. Jasa

Raharja Kota Surakarta yang berada di daerah Slamet Riyadi. Peneliti memilih

lokasi penelitian di tempat tersebut, dengan beberapa pertimbangan antara lain :

a. Slamet Riyadi merupakan daerah yang dekat domisili peneliti, sehingga

memudahkan peneliti mengambil informan sebagai sumber data untuk

mendapatkan data-data yang diperlukan.

b. Slamet Riyadi adalah daerah dimana sebagian yang mengurus pelaksanaan

pemberian santunan asuransi, sehingga diharapkan dapat memberikan

informasi atau data-data yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Tempat penelitian merupakan suatu lokasi dimana penelitian akan

dilakukan untuk memperoleh data sesuai dengan permasalahan yang diajukan.

tempat yang akan dipakai dalam melaksanakan penelitian ini adalah PT. Jasa

Raharja Kota Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 7 bulan yaitu mulai Maret 2010

sampai September 2010. Secara rinci dapat ditulis pada tabel No.1 di bawah ini :

Page 54: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Table 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan2010

Maret April Mei Juni Juli Agust Sept

1. Pengajuan Judul

2.Penyusunan

Proposal

3. Ijin Penelitian

4.Pengumpulan

Data

5. Analisis Data

6.Penyusunan

Laporan

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan tujuan yang dicapai dan jenis data yang diperlukan, maka

penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif

karena memaparkan objek yang diteliti (orang, lembaga atau lainnya) berdasarkan

fakta actual pada masa sekarang.

Menurut Lexy J. Moleong (1995:137) yang mengutip pendapat Bodgan

dan Taylor penelitian kualitatif adalah sebagai berikut “Metodologi kualitatif

adalah prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan

dan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

Penelitian ini diperoleh dengan mempertimbangkan kesesuaian objek

studi sehingga penggunaan metode penelitian dipilih secara mendalam agar sesuai

dengan metode tersebut yaitu menggunakan metode deskriptif.

Sesuai dengan pendapat Hadari nawawi 91993:63) metode deskriptif

adalah “prosedur penyelidikan dengan menggambarkan atau melukiskan suatu

Page 55: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

subyek atau objek penelitian (seseorang, lembaga masyarakat dan lain-lain) pada

saat sekarang berdasarkan faktor-faktor yang tampak atau sebagaimana adanya”.

Penelitian berbentuk kualitatif ini dimaksudkan bahwa penelitian yang

dilakukan tidak menggambarkan angka atau jumlah pengukuran atau jumlah yang

memiliki perbandingan, namun merupakan keterangan, konsep dan tanggapan

atau respon yang berhubungan dengan objek. Jadi penelitian ini berusaha

menggambarkan bagaimana pelaksanaan pemberian santunan asuransi jiwa dalam

kecelakaan penumpang dan lalu lintas pada PT. Jasa Raharja Kota Surakarta.

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

tunggal terpancang H.B Sutopo (2002:41-42) menjelaskan sebagai berikut :

”Walaupun dalam penelitian kualitatif ditemuai adanya bentuk penelitianyang terpancang (embeded research) yaitu penelitian kualitatif yang sudahmenentukan fokus penelitian berupa variabel utamanya yang akan dikajiberdasarkan tujuan dan minat penelitiannya sebelum peneliti kelapangan studinya.Namun proposal, penelitian sudah menentukan fokus pada variabel tertentu.Namun dalam hal ini peneliti tetap tidak melepaskan variabel fokusnya(pilihannya) dari sifatnya yang holistik sehingga bagian-bagian yang diteliti tetapdiusahakan pada posisi keberkaitan dengan bagian-bagian konteks keseluruhannyaguna menemukan maknanya yang lengkap”.

Jadi maksud dari strategi tunggal terpancang dalam penelitian ini

mengandung pengertian bahwa hanya ada satu lokasi di Slamet Riyadi Surakarta

dan terpancang pada tujuan yaitu gambaran mengenai latar belakang dan dampak

dari pelaksanaan pemberian santunan asuransi jiwa.

C. Sumber Data

Sumber data dalam peneitian deskriptif ini dapat berupa manusia,

kejadian atau peristiwa dalam instansi yang bersangkutan, dokumen dan benda-

benda lain.

H.B. Sutopo (2002:50-54) menyatakan bahwa “Sumber data dalam

penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan aktivitas, tempat atau

Page 56: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

lokasi, benda, beragam gambar dan rekaman, dokumen dan narsip”. Pendapat lain

mengenai sumber data dalam penelitian kualitatif adalah yang diungkapkan oleh

Lofland dan Lofland yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (1995:112) menjelaskan

bahwa “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan

tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti : dokumen dan lain-lain”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini menggunakan sumber

data yang berupa informan, tempat dan peristiwa serta arsip dan dokumen, lebih

lanjut dijelaskan sebagai berikut :

1. Informan

Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 114) adalah “Sumber data yang

memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis

melalui angkat”. Informan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.

Dalam data ini orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya sebagai

sumber data adalah :

a. Kepala PT. Jasa Raharja Perwakilan Surakarta

Pieter Pattiasina

b. Kepala PT. Jasa Raharja Perwakilan Sukoharjo

Sudiastoro, SE

c. Kepala Bagian Klaim

Bapak Pri Susiladi

d. Kepala Bagian Survey

Bapak Suroso

e. Warga masyarakat yang mengurus pemberian santunan asuransi jiwa.

1. Andi Sulistyo

2. Suradi

3. Suratiman

4. Eko Susanto

5. Gatot Himawan

6. Suratmi

7. Kusmiati

Page 57: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

8. Sri Widati

9. Suwanti

10. Sri Lestari

11. Sukir Ponco Saputro

12. Sartono

13. Febriata

14. Endah Erlita

15. Widodo

16. Deni

17. Galih

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat yang dijadikan sumber data di sini adalah kantor PT. Jasa Raharja

Kota Surakarta. Sedangkan peristiwa yang menjadi sumber data adalah

pelaksanaan pemberian santunan terkait dengan kendala yang sering ditemui

dalam proses pemberian santunan asuransi jiwa.

3. Dokumen

Dokumen yang digunakan adalah :

a. Sejarah PT. Jasa Raharja Kota Surakarta

b. Struktur organisasi PT. Jasa Raharja Kota Surakarta

D. Teknik Sampling (Cuplikan)

Penelitian ini digunakan dengan mempertimbangkan sampel itu mengenai

masalah yang diteliti, jujur, dapat dipercaya dan datanya bersifat objektif. Oleh

karena itu penelitian ini menggunakan purpose sampling (sampel bertujuan)

sehingga dalam penelitian ini cenderung memilih informasi dari orang-orang yang

dijadikan informan kunci (key informan) dan dapat dipercaya.

Adapun pihak atau orang yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

adalah para pelaku dari proses pemberian santunan sebanyak 17 orang yang terdiri

dari 10 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.

Page 58: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif ini maka pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik untuk mendekati sumber informasi

dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan

berdasarkan kepada tujuan penelitian. Selanjutnya H.B. Sutopo mengemukakan :

”Wawancara di dalam penelitian kualitatif pada umumnya tidak dilakukansecara tersruktur ketat dan dengan pertanyaan tertutup seperti di dalam penelitiankuantitatif, tetapi dilakukan secara tidak berstruktur atau sering disebut sebagaiteknik “wawancara mendalam”, karena peneliti merasa “tidak tahu apa yangbelum diketahui”. Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaanyang bersifat “open-ended”, dan mengarah pada kedalaman informasi, sertadilakukan dengan cara yang tidak secara formal tersruktur, guna menggalipandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bemanfaat utnukmenjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam”(H.B. Sutopo, 2002:5).

Wawancara dalam penelitian ini menggunakan cara antara lain :

a. Menggunakan metode diskusi yaitu antara informan dengan peneliti.

b. Peneliti memberikan pertanyaan kepada informan mengenai pokok

permasalahan.

c. Informan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

d. Peneliti memberikan feedback atas jawaban dari informan mengenai

permasalahan yang belum jelas.

e. Informan kembali menjelaskan feedback dari peneliti.

f. Sebelum mengakhiri wawancara, peneliti kembali menegaskan jawaban yang

diberikan oleh informan serta peneliti menanyakan kembali jawaban yang

peneliti belum pahami.

g. Wawancara diakhiri setelah peneliti benar-benar mendapatkan data yang

dianggap oleh peneliti sudah mendukung penelitiannya.

Page 59: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Wawancara adalah “Percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajuan

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewe) yang membebankan jawaban atas

pertanyaan itu”. (Moleong, 2004: 135)

Dalam kegiatan wawancara ini yang utama daam membuat daftar

pertanyaan agar sesuai dengan permasalahan yang sedang dikaji. Kemudian

didalam wawancara ini peneliti mengajukan pertanyaan kepada informan yang

telah dipilihnya dan dianggap mengetahui secara jelas terhadap permasalahan

yanga akan diteliti.

2. Observasi

Menurut Lexy J. Moleong (2001: 117) mengemukakan bahwa ciri khas

penelitian kualitatif tidak dipisahkan dan pengamatan berperan serta, namun peran

penelitianlah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Pengamatan berperan

serta menceritakan kepada peneliti apa yang dilakukan oleh orang-orang dalam

situasi peneliti memperoleh kesempatan mengadakan pengamatan.

Sedangkan menurut H.B Sutopo (2002: 64) “Observasi digunakan untuk

menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat dan lokasi serta

rekaman gambar”.

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara mengamati fenomena yang

ada hubungannya dengan penelitian secara nyata dan mendalam karena peneliti

tinggal di desa tersebut sehingga peneliti mengenal narasumber yang dijadikan

informan dalam penelitian ini.

3. Analisis Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai data yang

digunakan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan hal-hal yang

akan terjadi pada masa yang akan datang. Teknik dokumentasi dapat berupa arsip-

arsip yang berupa catatan-cararan yang relevan serta benda-benda fisik lainnya.

Page 60: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Menurut H.B Sutopo (2002: 54) yang berpendapat bahwa “Dokumen dan

arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau

aktivitas tertentu”.

Analisis dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Undang-

Undang No.33 Tahun 1964 tentang Kecelakaan Penumpang, dokumen berasal

dari arsip PT. Jasa Raharja Kota Surakarta mengenai proses pelaksanaan

pemberian santunan asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan lalu lintas.

Tujuan dari analisis dokumen tersebut yaitu untuk mengetahui kendala-kendala

yang dihadapi dalam pelaksanaan pemberian santunan asuransi jiwa dalam

kecelakaan penumpang dan lalu lintas pada PT. Jasa Raharja Kota Surakarta.

Dokumen dalam penelitian ini diperoleh pada saat penelitian, ada beberapa

dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini, dokumen tersebut diperoleh

pada tempat yang berbeda, yaitu :

a. Sejarah PT. Jasa Raharja Kota Surakarta

b. Struktur organisasi PT. Jasa Raharja Kota Surakarta

F. Validitas Data

Suatu penelitian untuk menjamin keabsahan data yang diperoleh, maka

validitas datanya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

1. Trianggulasi

Pengertian trianggulasi menurut Lexy J. Moleong (1995:178) berpendapat

bahwa “Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan datanya

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk pengecekan atau sebagai

bahan pembanding terhadap data itu”.

Menurut H.B Sutopo menyebutkan bahwa ada 4 (empat) macam

trianggulasi:

a. Trianggulasi Data, artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantapkebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

b. Trianggulasi Metode, jenis trianggulasi ini bias dilakukan oleh seorangpeneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakanteknik atau metode pengumpulan data yang berbeda.

Page 61: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

c. Trianggulasi Peneliti, hasil penelitian baik data atau simpulan mengenaibagian tertentu atau keseluruhannya bias diuji validitasnya dari beberapapeneliti.

d. Trianggulasi Teori, trianggulasi ini dilakukan peneliti dengan menggunakanperspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.(H.B Sutopo, 2002: 78-82).

Jenis Trianggulasi yang digunakan untuk mencapai validitas data dalam

penelitian ini adalah trianggulasi data. Adapun alasan peneliti memilih

trianggulasi data adalah untuk menutup kemungkinan adanya kekurangan data

dari salah satu sumber sehingga dapat dilengkapi dengan data dari sumber lain.

2. Informan Review

Informan Review adalah laporan penelitian di review oleh informan

khususnya kegiatan informan untuk mengetahui apakah yang akan ditelitii

merupakan sesuatu yang disetujui mereka atau tidak.

3. Member Cek

Member Cek adalah laporan hasil penelitian diperiksa oleh kelompok atau

peneliti lain untuk mendapatkan pengertian yang tepat atau mencantumkan

kekurangan untuk lebih dimantapkan.

Pada penelitian ini keabsahan data diperoleh dengan menggunakan teknik

trianggulasi data, dimana data penelitian diambil dari berbagai sumber yang

berbeda yaitu informan, dokumen, tempat dan peristiwa untuk menghasilkan data

yang sejenis.

Adapun yang menjadi alasan untuk memilih trianggulasi data adalah untuk

memantapkan kebenaran dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang

digali dari sumber data yang lain yang berbeda. Jadi selain meminta keterangan

dari responden atau informan yaitu pihak tertanggung peneliti juga menggali

informasi dari instansi yang terkait dengan PT. Jasa Raharja perwakilan Kota

Surakarta, rumah sakit dan kantor polisi terkait.

Page 62: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

G. Analisis Data

Untuk mendapatkan data yang objektif dalam pengumpulan data, maka

seorang peneliti harus melakukan teknik analisis data. Menurut Lexy J. Moleong

(1995: 280)”Analisis data adalah proses mengorganisasikan data kedalam pola,

kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditentukan tema dan dapat

dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan data”. Sedangkan menurut

H.B. Sutopo (2002: 91) berpendapat bahwa “Dalam proses analisis data terdapat 4

komponen utama yang harus dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Empat

komponen utama itu adalah : (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian

data, (4) penarikan kesimpulan/verifikasi.

1. Pengumpulan Data

Merupakan kegiatan memperoleh informasi yang berupa kalimat-kalimat

yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi, wawancara dan dokumen. Data

yang diperoleh masih berupa data mentah yang tidak teratur, sehingga diperlukan

analisis agar data menjadi teratur.

2. Reduksi Data

Menurut H.B. Sutopo (2002: 92) berpendapat bahwa “Reduksi data adalah

bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus,

membuang hal-hal yang tidak penting dan megatur data sedemikian rupa sehingga

simpulan penelitian dapat dilakukan”.

3. Sajian Data

Merupakan rakitan organisasi informasi yang memungkinkan riset dapat

dilakukan. Sajian data dapat berupa matriks, gambaran atau skema, jaringan kerja

kegiatan dan tabel. Semuanya dirakit secara teratur guna mempermudah

pemahaman informasi.

Page 63: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan akhir diperoleh bukan hanya sampai pada akhir pengumpulan

data, melainkan suatu verifikasi yang berupa pengulangan dengan melihat

kembali field note (data mentah) agar kesimpulan yang diambil lebih kuat dan

bias dipertanggungjawabkan.

Keempat komponen utama tersebut merupakan suatu rangkaian dalam

proses analisis data yang satu dengan yang lain sehingga tidak dapat dipisahkan,

dimana komponen yang satu merupakan langkah menuju komponen yang lainnya,

sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif itu tidak dapat

mengambil salah satu komponen.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam bagan berikut ini:

Gambar 2. Analisis Data Model Interaktif (H.B. Sutopo,2002 : 96)

H. Prosedur Penelitian

Kegiatan penelitian ini direncanakan melalui beberapa tahapan, yaitu: “(1)

Persiapan, (2) Pengumpulan data, (3) Analisis data, dan (4) Penyusunan laporan

penelitian” (H.B. Sutopo, 2002: 187-190).

1Pengumpulan data

4Verifikasi/pengambilan

kesimpulan

2Reduksi data

3Sajian data

Page 64: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Untuk lebih jelasnya, masing-masing diuraikan sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Mengurus perijinan penelitian

b. Menyusun protokol penelitian, pengembangan pedoman pengumpulan data

dan menyusun jadwal kegiatan penelitian

2. Pengumpulan Data

a. Mengumpulkan data di lokasi studi dengan melakukan wawancara mendalam

dan mencatat serta mereka dokumen

b. Melakukan review dan pembahasan beragam data yang telah terkumpul

c. Memilah dan mengatur data sesuai kebutuhan

3. Analisis Data

a. Menentukan teknik analisa data yang tepat sesuai proposal penelitian

b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian dicross check

dengan temuan di lapangan

c. Setelah dapat data yang sesuai intensitas kebutuhan maka dilakukan proses

verifikasi dan pengayaan dengan mengkonsultasikan dengan orang yang

dianggap lebih ahli

d. Setelah selesai baru dibuat kesimpulan akhir sebagai temuan penelitian

4. Penyusunan Laporan Penelitian

a. Penyusunan laporan awal

b. Review laporan: pertemuan diadakan dengan mengundang kurang lebih 2

orang yang cukup memahami penelitian untuk mendiskusikan laporan yang

telah disusun sementara

c. Perbaikan laporan sesuai dengan rekomendasi hasil diskusi

d. Penyusunan laporan akhir

Page 65: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat PT. Jasa Raharja (Persero)

Untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, terutama untuk meringankan

beban hidup masyarakat akibat korban kecelakaan lalu lintas, maka pemerintah

mendirikan perusahaan asuransi kecelakaan lalu lintas. Sebagai wujud dari

realisasi tersebut adalah pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa

Raharja (PN AKJR) pada tanggal 1 Januari 1965 berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 8 tahun 1965 dengan melebur seluruh kekayaan, pegawai dan

segala hutang piutang PNAK Eka Karya. Adapun tugas Jasa Raharja adalah

melaksanakan UU No. 33 tahun 1964 untuk menyantuni korban kecelakaan

penumpang darat, laut, dan udara dan UU No. 34 tahun 1964 untuk menyantuni

korban kecelakaan lalu lintas jalan akibat tertabrak kendaraan bermotor, tabrakan

dua kendaraan atau lebih, dan tertabrak kereka api. Penunjukan PNAK Jasa

Raharja sebagai pengelola kedua Undang-Undang tersebut ditetapkan berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI

No. BAPN 1-3-3 tanggal 30 Maret 1965.

Dikarenakan tugas yang diemban semakin berat seiring dengan kondisi

perekonomian terkini, maka pada tahun 1970, PNAK Jasa Raharja diubah

statusnya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Raharja. Perubahan status ini

dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.

Kep. 750/KMK/IV/II/1970 tanggal 18 November 1970, yang merupakan tindak

lanjut dikeluarkannya UU No. 9 tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Badan Usaha

Negara. Hingga akhirnya pada tahun 1980, berdasarkan PP No. 39 Tahun 1980

tanggal 6 November 1980, status Jasa Raharja diubah lagi menjadi Perusahaan

Perseroan (Persero) dengan nama PT. (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja,

yang kemudian pendiriannya dikukuhkan dengan Akte Notaris Imas Fatimah, SH

No. 49 tahun 1981 tanggal 28 Februari 1981, yang telah beberapa kali diubah dan

Page 66: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

ditambah terakhir dengan Akte Notaris Imas fatimah, Sh No. 59 tanggal 19 Maret

1998 berikut perbaikannya dengan Akta No. 63 tanggal 17 Juni 1998 dibuat

dihadapan notaries yang sama.

Pada tahun 1978 yaitu berdasarkan PP No. 34 tahun 1978 dan melalui

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia yang selalu diperpanjang

pada setiap tahun dan terakhir No. 523/KMK/013/1989, selain mengelola

pelaksanaan UU No. 33 dan UU No. 34 tahun 1964, Jasa Raharja diberi tugas

baru menerbitkan surat jaminan dalam bentuk Surety Bond Kemudian sebagai

upaya pengemban rasa tanggung jawab sosial kepada masyarakat khususnya bagi

mereka yang belum memperoleh perlindungan dalam lingkup UU No. 33 dan UU

No. 34 tahun 1964, maka dikembangkan pula usaha Asuransi Aneka.

Pada tahun 1994, sejalan dengan diterbitkan UU No. 2 tahun 1992 tentang

Usaha Perasuransian, yang antara lain mengharuskan bahwa Perusahaan Asuransi

yangn telah menyelenggarakan program asuransi sosial dilarang menjalankan

asuransi lain selain program asuransi sosial. Atas amanat undang-undang, maka

terhitung mulai tanggal 1 Januari 1994 Jasa Raharja melepaskan usaha non wajib

dan surety bond dan kembali menjalankan program asuransi sosial yaitu

mengelola pelaksanaan UU No. 33 tahun 1964 dan UU No. 34 tahun 1964.

Sejarah berdirinya Jasa raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa

pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda oleh

Pemerintah Republik Indonesia. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 3

tahun 1960, jo Pengumuman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan

Pengawasan RI No. 12631/BUM II tanggal 9 Februari 1960, terdapat 8 (delapan)

perusahaan asuransi yang ditetapkan sebagai Perusahaan Asuransi Kerugian

Negara (PAKN) dan sekaligus diadakan pengelompokan dan penggunaan nama

perusahaan sebagai berikut

a. Fa. Blom & Van Der Aa, Fa. Bekouw & Mijnssen, Fa. Sluiiters & co, setelah

dinasionalisasi digabungkan menjadi satu bernama PAKN Ika Bhakti.

b. NV. Assurantie Maatschappij Djakarta, NV. Assurantie Kantoor Langeveldt-

Schroder, setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu, dengan nama

PAKN Ika Dharma.

Page 67: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

c. NV. Assurantie Kantoor CWJ Schlencker, NV. Kantor Asuransi “Kali Besar”,

setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu, dengan nama PAKN Ika

Mulya.

d. PT. Maskapai Asuransi Arah Baru setelah dinasionalisasi diberi nama PAKN

Ika Sakti.

Perkembangan organisasi perusahaan tidak terhenti sampai disitu saja,

karena dengan adanya pengumuman Menteri Urusan pendapatan, Pembiayaan dan

pengawasan RI No. 294293/BUM II TANGGAL 31 Desember 1960, keempat

perusahaan tersebut di atas digabung dalam satu Perusahaan Asuransi Kerugian

Negara (PAKN) “Ika Karya”. Selanjutnya PAKN Ika Karya berubah nama

menjadi Perusahaan Negara Asuransi Kerugian (PNAK) Eka Karya yang

kemudian keempat perusahaan asuransi tersebut dilebur menjadi Perusahaan

Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja yangn beroperasi sampai sekarang dengan

status hukumnya sebagai perseroan terbatas dengan tugas dari pemerintah, untuk

meringankan beban masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas dan

bergerak dalam bidang usaha penyelenggara program asuransi sosial yang

menjalankan amanat undang-undang, yaitu :

a. UU No. 33 tahun 1964 jo PP No. 17 tahun 1965 tentang Dana Pertanggungan

Wajib Kecelakaan Penumpang.

b. UU No. 34 tahun 1964 jo PP No. 18 tahun 1965 tentang Dana Kecelakaan

Lalu Lintas Jalan.

c. Menerima pertanggungan tidak langsung untuk ditahan sendiri oleh perseroan.

2. Tugas dan Fungsi PT. Jasa Raharja (Persero)

a. Tugas PT. Jasa Raharja

Tugas PT. Jasa Raharja (Persero) selain membantu penyelesaian

pengisian formulir model K sebaiknuya juga memberitahukan langkah-

langkah apa yang harus diambil korban kecelakaan lalu lintas jalan atau ahli

warisnya agar mendapatkan santunan. Dengan demikian masyarakat yang

sering menjadi korban kecelakaan lalu lintas jalan mendapat perlindungan

adanya jaminan dan akan mendapatkan santunan.

Page 68: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tugas PT. Jasa Raharja (Persero) Surakarta memberikan santunan bagi

korban kecelakaan lalu lintas jalan adalah sebagai berikut :

1) Secara rutin petugas Jasa Raharja mencari informasi tentang kasus

kecelakaan dari kepolisian dan memperoleh laporan polisi atas kasus

kecelakaan yang terjadi.

2) Membantu penyelesaian pengisian formulir model “K” untuk kasus-kasus

terjamin berdasarkan laporan polisi atau instansi berwenang dan

ditandatangani oleh petugas Jasa Raharja, kemudian diketahui oleh

petugas lalu litnas atau instansi yang berwenang. Pengajuan berkas untuk

mendapatkan santunan dapat dilakukan di kantor cabang atau kantor

perwakilan PT. Jasa Raharja (Persero) di seluruh Indonesia.

3) Menginformasikan kepada korban atau hali waris tentang hak atas

santunan serta persyaratan lainnya.

b. Fungsi PT. Jasa Raharja (Persero)

Fungsi PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Wilayah Surakarta dalam

memberikan santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas jalan adalah sebagai

berikut :

1) Tepat Informasi

Diperoleh informasi yang akurat tentang kecelakaan alat angkutan umum

dan lalu lintas jalan serta diberitahukan kepada korban atau ahli waris

korban tentang haknya dengan tepat dan jelas.

2) Tepat Jaminan

Pemberian santunan kepada korban atau ahli waris dipastikan sesuai

dengan ketentuan dan ruang lingkup serta nilai jaminan, dengan berdasar

pada :

- UU No. 34 Tahun 1964 jo PP No. 18 Tahun 1965 Tentang Dana

Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

3) Tepat Subyek

Penerima santunan adalah korban atau ahli waris korban yang benar-benar

berhak.

Page 69: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

4) Tepat Waktu

Pelayanan penyelesaian santunan mulai dari proses pengajuan sampai

dengan penyerahan santunan dilakukan dalam batas waktu yang tepat serta

menepati waktu yang dijanjikan yaitu dalam jangka waktu enam bulan

setelah terjadinya kecelakaan dinyatakan kadaluwarsa dan hak atas

santunan menjadi gugur.

5) Tepat Tempat

Penyelesaian santunan diupayakan sedekat mungkin dengan dmonisili

resmi korban atau ahli waris korban.

Fungsi PT. Jasa Raharja (Persero) dalam memberikan santunan bagi

korban kecelakaan lalu lintas jalan adalah sebagai tempat untuk memperoleh

informasi yang akurat tentang kecelakaan alat angkutan umum dan lalu lintas

jalan sedini mungkin sebaiknya diterapkan dengan baik karena berdasarkan

penelitian yangn penulis lihat, PT. Jasa Raharja (Persero) memperoleh

informasi kecelakaan lalu lintas setelah pihak kepolisian, korban yang

mengalami kecelakaan lalu lintas jalan dan ahli warisnya menghubungi PT.

Jasa Raharja (Persero).

Pemberian santunan kepada korban atau hali waris korban harus sesuai

dengan ketentuan yang berlaku yaitu berdasarkan Kepmen Keu No.

497/KMK.017/1991 tanggal 6 Oktober 1997. Dalam memberikan pelayanan

penyelesaian santunan mulai dari proses pengajuan sampai dengan penyerahan

santunan dilakukan dalam jangka waktu enam bulan setelah terjadinya

kecelakaan. Apabila berkas-berkas (surat-surat bukti0 tuntutan dana santunan

yangn diajukan kepada PT. Jasa Raharja (Persero) ternyata kurang lengkap

maka sebaiknya pegawai yang bersangkutan memberikan petunjuk-petunjuk

atau keterangan-keterangan sebagaimana mestinya. Begitu dari pihak

kepolisian di dalam memberikan pelayanan dalam mengurus surat-surat bukti

dalam hal ini adalah laporan tentang kejadian kecelakaan, sket gambar

ditempat kejadian, mengisi dan menandatangani formulir k.1 dan k.2

diusahakan secepatnya paling lama 2 minggu, agar pihak korban dan ahli

warisnya mendapatkan santunan, karena kalu melebihi jangka waktu enam

Page 70: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

bulan sesudah terjadinya kecelakaan dinyatakan kadaluwarsa dan hak atas

santunan menjadi gugur.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, karyawan PT. Jasa Raharja

(Persero) perlu memperhatikan :

1) Visi PT. Jasa Raharja (Persero)

Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan

penyelenggaraan program Asuransi Wajib sejalan dengan kebutuhan

masyarakat.

2) Misi PT. Jasa Raharja (Persero) adalah “Catur Bakti Ekakarsa”

Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar

dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai

penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta

Badan Usaha Milik Negara.

Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan

kepentingan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi

keseinambungan perusahaan.

Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber

daya bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

c. Struktur Organisasi PT. Jasa Raharja (Persero)

Dalam mendirikan suatu organisasi sudah pasti mempunyai tujuan

tertentu, sedangkan untuk mencapai tujuan tersebut tidak dapat tercapai oleh

individu saja, tetapi oleh beberapa departemen. Untuk itu, organisasi yang

bersangkutan perlu membuat batasan tentang tugas, wewenang dan tanggung

jawab bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Hal ini umumnya

dirumuskan dan digambarkan dalam struktur organisasi.

Sejalan dengan perkembangan perusahaan, susunan dan struktur

organisasi Jasa Raharja telah berulang kali mengalami penyempurnaan atau

perubahan. Struktur organisasi yang sekarang berlaku ditetapkan dengan Surat

Keputusan Direksi No. SKEP/77/XI/1996 tanggal 30 Oktober 1996 tentang

Page 71: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Penyempurnaan Struktur Organisasi serta uraian pekerjaan dan persyaratan

jabatan PT. Jasa Raharja (Persero).

Dalam surat keputusan tersebut ditetapkan bahwa PT. Jasa Raharja

(Persero) terdiri dari: Kantor Pusat yang berkedudukan di Jakarta dan

membawahi semua cabang. Kantor cabang yang berkedudukan di daerah dan

membawahi satu atau lebih kantor perwakilan. Status kantor cabang

dibedakan Kantor Cabang Tingkat I dan Kantor Cabang Tingkat II. Status

kantor perwakilan dibedakan Kantor Perwakilan Tingkat I dan Kantor

Perwakilan Tingkat II. Penentuan tingkat kantor atau cabang dan perwakilan

ditentukan dengan surat keputusan Direksi berdasarkan penilaian terhadap

faktor-faktor sebagai berikut :

1) Situasi dan kondisi sosial daerah

2) Sumber potensi dan sosial daerah

3) Kondisi geografis

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT. Jasa Raharja (Persero)

dapat dilihat pada gambar III.1 yang terdapat pada lampiran.

Dari struktur organisasi tersebut dapat dijabarkan pembagian tugas dan

wewenang dari masing-masing jabatan yaitu sebagai berikut :

1) Dewan Komisaris

Sebagai pengawas terhadap kebijaksanaan perusahaan dan penasehat

Direksi telah ditunjuk Dewan Komisaris yang diangkat berdasarkan

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 16/KMK.01/2000

tanggal 22 Mei 2000, memiliki tugas sebagai berikut :

Melakukan tugas pengawasan terhadap Direksi dalam melaksanakan

kewajiban pengurusan perusahaan termasuk dalam Rencana Jangka

Panjang Perusahaan, Rencana Kerja, dan Anggaran Perusahaan serta

ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Melakukan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagaimana yang

diamanatkan dalam RUPS.

Page 72: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Meneliti dan menelaah laporan berkala dan Laporan Tahunan yang

disiapkan direksi serta menandatangani Laporan Tahunan. Dalam hal

anggota komisaris tidak menandatangani Laporan Tahunan, maka

harus disebutkan alasannya.

2) Direktur Utama

Membidangi divisi penelitian dan pengembangan, system informasi

perusahaan, dan satuan pengawasan intern.

3) Direktur Operasi

Membidangi divisi asuransi dan divisi pelayanan dan secara fungsional

bertindak sebagai koordinator bidang asuransi wajib dan aneka termasuk

pemasaran klaim serta bidang perencanaan dan pengembangan

perusahaan.

4) Direktur Umum

Membidangi sumber daya manusia, divisi umum, dan sekretariat

perusahaan.

5) Direktur Keuangan

Membidangi divisi keuangan, divisi akuntansi, dan Program Kemitraan

dan Bina Lingkungan (PKKL).

6) Divisi Asuransi

Melayani semua masalah yang berhubungan dengan asuransi seperti

prosedur dan proses pencairan dana.

7) Divisi Pelayanan

Melayani masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas yang

ingin mengajukan dana santunan kecelakaan.

8) Divisi Sumber Daya Manusia

Bertugas menyiapkan sumber daya manusia yang profesional dengan cara

melakukan pelatihan secara konsisten baik di dalam maupun luar negeri

untuk menghadapi berbagai perubahan dan meningkatkan kualitas

pelayanan sebagaimana diamanatkan dalam visi dan misi perusahaan.

9) Sekretaris Perusahaan

Page 73: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Sekretaris Perusahaan memiliki peranan strategis dalam operasional

perusahaan, bukan hanya untuk kepentingan perusahaan tetapi untuk

kepentingan mitra usaha, stakeholder, dan klien. Mengacu pada amanat

manajemen bahwa Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab:

Kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan serta pengamanan

sumber daya di dalam dan dilingkungan unit kerja yang dipimpinnya

Penyusunan konsep-konsep kebijakan dan peraturan-peraturan

perusahaan

Penyusunan program kerja tahunan dan rencana jangka panjang

perusahaan

Kelancaran kegiatan sekretaris dikantor pusat dan kegiatan pembinaan

kearsipan dikantor cabang

Kelancaran kegiatan humas dikantor pusat dan kegiatan humas di

kantor cabang

Kelancaran kegiatan hokum dikantor pusat dan pembinaan kegiatan

bidang hokum dikantor cabang

Tugas-tugas pokok Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut :

Memimpin penyusunan rencana kerja dan anggaran

Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan atas program kerja yang

disusunnya

Memimpin, memotivasi, dan membina pegawai bawahannya

Merencanakan dan mengembangkan sumber daya manusia

Melakukan kerja sama dengan unit-unit kerja lain di dalam perusahaan

Membina hubungan baik dengan instansi luar Jasa Raharja

Mengendalikan seluruh pelaksanaan kegiatan di dalam unit kerja yang

dipimpinnya

Memberikan saran-saran penyempurnaan kepada Direksi mengenai

system prosedur dan tata kerja di dalam unit kerjanya

Page 74: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

10) Satuan Pengawasan Intern

Melakukan audit, Survey Klaim Pasca Bayar, Audit Mutu Internal (AMI)

ISO 9001: 2000 dan mengikutsertakan auditor dalam pendidikan dan

pelatihan Qualified Internal Auditor (QIA) yang diselenggarakan oleh

Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA).

11) Kantor Cabang

Kantor cabang dipimpin dan dikendalikan serta dikoordinir oleh seorang

kepala. Kepala cabang dalam kedudukan dan fungsinya sebagai pembantu

di daerah dan secara struktural membawahi atau dibantu langsung oleh

beberapa unit kerja setingkat seksi dan satu atau beberapa Kantor

Perwakilan.

12) Kantor Perwakilan Tingkat I dan Tingkat II

Perwakilan Tingkat I dan Tingkat II adalah satuan-satuan unit tak

terpisahkan dari struktur organisasi cabang dengan fungsi operasional di

wilayah kerja yang telah ditentukan.

3. Tinjauan Kantor PT. Jasa Raharja Kota Surakarta

PT. Jasa Raharja merupakan lembaga profit yang bekerja sama dengan

pemerintah memberikan proteksi dari resiko-resiko yang tidak diinginkan (resiko

kematian, resiko hari tua, resiko kecelakaan), berada di wilayah Surakarta yang

memiliki tugas dan fungsi :

Tugas PT (Persero) Asuransi Jasa Raharja adalah sebagai berikut :

Buku PT (Persero) Asuransi Jasa Raharja, halaman 24).

a. Secara rutin petugas Jasa Raharja mencari informasi tentang kasus kecelakaan

dari Kepolisian dan memperoleh laporan polisi atas kasus kecelakaan yang

terjadi.

b. Membantu Penyelesaian pengisian formulir modul “K” untuk kasus-kasus

terjamin berdasarkan laporan polisi/instansi berwenang dan ditandatangani

oleh petugas jasa raharja, kemudian diketahui oleh petugas lalu lintas atau

instansi yang berwenang.

Page 75: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

c. Menginformasikan kepada korban/ahli waris tentang hak atas santunan serta

persyaratan lainnya.

Fungsi PT (Persero) Asuransi Jasa Raharja adalah : (Buku PT (Persero)

Asuransi Jasa Raharja, halaman 26).

a. Tempat Informasi

Diperolehnya informasi yang akurat tentang kecelakaan alat angkutan umum

dan lalu lintas jalan sedini mungkin serta diberitahukan kepada korban atau

ahli waris korban tentang haknya dengan tepat dan jelas.

b. Tempat Jaminan

Pemberian santunan kepada korban atau ahli waris korban dipastikan sesuai

dengan ketentuan dan ruang lingkup serta nilai jaminan.

PT Jasa Raharja di Surakarta masuk dalam kantor cabang I. Kantor cabang

Tingkat I dipimpin dan dikendalikan serta dikoordinir oleh seorang kepala. Kepala

cabang tingkat I dalam kedudukan dan fungsinya sebagai pembantu direksi di

daerah, secara struktural membawahi/dibantu langsung oleh beberapa unit kerja

setingkat Bagian I (satu) unit kerja setingkat seksi dan satu atau beberapa Kantor

Perwakilan sebagai berikut : Bagian Asuransi Wajib dan Aneka, Bagian Klaim,

Bagian Survey Bond, Bagian Keuangan, Bagian Umum, dan Kepegawaian seksi

pengawasan dan satu atau beberapa kantor perwakilan (Lembaran Surat

Keputusan Direksi PT (Persero) Asuransi Jasa Raharja, halaman 9).

Adapun visi dan misi dari PT Jasa Raharja serta tugas pimpinan, pegawai

bagian klain serta bagian survey adalah sebagai berikut :

(Hasil wawancara dengan bapak Pri Susiladi, tanggal 4 September 2010)

Visi yang kemudian diemban adalah menjadi perusahaan terkemuka di

bidang asuransi kerugian, dengan mengutamakan pelayanan sejalan dengan

tuntutan masyarakat. Karena di masa datang, masa abad 21 segala produk yang

dihasilkan oleh perusahaan kembali kepada masyarakat. Maka budaya kerja dari

Jasa Raharja terus digalakkan di kalangan karyawan dengan mengembangkan

sikap (attitude) sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Page 76: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

4. Pengaturan Pelaksanaan Pemberian Santunan Asuransi Jiwa dalam

Kecelakaan Penumpang dan Lalu Lintas Jalan yang berlaku

pada PT Jasa Raharja

a. Dasar Hukum Pelaksana Pemberian Santunan Asuransi yang berlaku pada PT

Jasa Raharja Kota Surakarta

Pada PT Jasa Raharja kota Surakarta pemberian santunan semakin

meningkat. Pemberian santunan ini berdasarkan UU No. 33 Tahun 1964

tentang dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang. Undang-undang

ini dilaksanakan dengan Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1965. Dalam

Undang-undang ini beserta peraturan pelaksanaannya merupakan dasar

berlakunya asuransi kecelakaan penumpang.

Adapun kendala yang sering ditemukan mengurus santunan asuransi

jiwa pada PT Jasa Raharja adalah (wawancara dengan bapak Faisal tanggal 4

September 2010

1. Saat terjadi klaim asuransi , polis dalam keadaan kadaluarsa, yaitu premi

menunggak lebih dari 3(tiga) bulan dari tanggal jatuh temponya.

2. Kekeliruan informasi dari petugas dinas atau luar atau agen asuransi

dalam hal pengisian Surat Permintaan , misalnya tentang penyakit yang d

derita.

3. Calon tertanggung memberikan keterangan palsu pada saat mengisi Surat

Permintaan , misalnya tentang penyakit yang di derita .

4. Pemanipulasian syarat-syarat pengajuan klaim asuransi jiwa oleh

pemegang polis atau penerima manfaat.

b. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam mengurus besarnya santunan asuransi

jiwa pada PT Jasa Raharja kota Surakarta

Dalam proses pelaksanaan Jasa Raharja terlebih dahulu meminta surat

tanda evakuasi dari instansi kepolisian dan rumah sakit yang menjelaskan

bahwa korban baik kecelakaan penumpang yaitu UU No. 33 tahun 1964 dan

korban kecelakaan lalu lintas jalan yaitu UU No. 34 tahun 1964 benar-benar

mendapat kerugian akibat yang diderita dalam kecelakaan tersebut.

Page 77: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tata cara memperoleh santunan ataupun kerugian dalam asuransi

kecelakaan adalah sebagai berikut :

1) Permintaan santunan baik asuransi kecelakaan penumpang umum maupun

kecelakaan lalu lintas jalan harus diajukan oleh korban atau ahli waris

korban dengan menggunakan formulir pengajuan santunan.

2) Formulir pengajuan santunan tersebut dapat diperoleh dengan Cuma-

Cuma pada kantor-kantor :

a) Kepolisian bagian lalu lintas setempat

b) Rumah sakit-rumah sakit setempat

c) Cabang dan perwakilan PT Jasa Raharja (Persero) seluruh Indonesia

3) Pengisian formulir permohonan santunan

Pada formulir permohonan santunan yang dimaksud, baik korban

meninggal dunia atau mengalami luka-luka terdapat dua ruang yang harus

diisi sebagai berikut :

a) Pada ruang pertama diisi oleh korban atau ahli waris korban yang

mangajukan santunan, yang berisi tentang identitas diri dari korban

dan ahli waris korban secara lengkap.

b) Pada ruang kedua diisi oleh petugas jasa raharja yang menerangkan

tentang :

(1) Kasus kecelakaan

(2) Identitas dan sifat cidera korban akibat kecelakaan

(3) Kesimpulan kecelakaan

(4) Formulir permohonan santunan tersebut sebagai dokumen dasar

permintaan santunan asuransi diserahkan kepada PT Jasa Raharja

(Persero) yang terdekat untuk pembayaran penyelesaian santunan

asuransi korban yang akan diterimakan langsung kepada korban

atau ahli waris korban yang sah. Sebagai syarat pengajuan

santunan, formulir permohonan santunan tersebut harus dilengkapi

atau dilampiri dengan surat-surat penting lain, yaitu sebagai

berikut :

Page 78: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

1. Bila korban kecelakaan alat angkutan penumpang umum dan

lalu lintas jalan meninggal dunia, maka harus melampirkan :

a. Copy laporan polisi dan sket gambar kecelakaan

b. Copy SIM dan STNK kendaraan yang terlibat dalam

kecelakaan

c. Surat keterangan kematian dari rumah sakit atau kelurahan

d. KTP korban atau ahli waris korban

e. Kartu keluarga

f. Akta Nikah (bagi korban yang sudah menikah)

g. Surat keterangan belum menikah (bagi korban dewasa yang

belum menikah) dari kelurahan

2. Bila korban kecelakaan alat angkutan penumpang umum dan

lalu lintas jalan hanya mengalami luka-luka harus

melampirkan :

a. Copy laporan polisi dan sket gambar kecelakaan

b. Copy SIM dan STNK kendaraan yang terlibat dalam

kecelakaan

c. Surat keterangan (diagnosa) dari rumah sakit

d. Surat rujukan dari rumah sakit pertama korban dirawat ke

rumah sakit pindahan (apabila korban dirujuk)

e. Kwitansi asli dari Rumah Sakit, apotek atau dokter

- Kwitansi diatas Rp. 250.000,- agar dibubuhi materai

dan cap yang berwenang

- Pembelian obat agar dilampiri copy resep atau kartu

obat

f. KTP korban atau KTP pembelinya

g. Surat kuasa bermaterai Rp. 6.000,- dari korban untuk

pembiaya (pihak pembiaya korban)

h. Surat keterangan cacat tetap dari dokter bagi korban yang

mengalami cacat tetap

i. Foto copy dokumen tidak perlu dilegalisir

Page 79: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

j. Pengajuan dana santunan daluwarsa apabila dalam waktu

enam bulan sejak tanggal kecelakaan tidak diajukan

k. Ahli waris korban yang sah

Ahli waris yang sah sesuai ketentuan Undang-Undang

Nomor 33 Tahun 1964 Jo Peraturan Pemerintah Nomor 17

Tahun 1965 dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 Jo

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965 yang dapat

menerima santunan asuransi menurut urutannya adalah

sebagai berikut :

1. Janda atau dudanya yang sah

2. Dalam hal tidak ada janda atau dudanya yang sah,

kepada anak-anaknya yang sah

3. Dalam hal tidak ada anak-anaknya yang sah, kepada

orang tuanya yang sah

Untuk persyaratan penumpang angkutan umum yang berhak

mendapatkan santunan asuransi bila terjadi kecelakaan adalah sebagai

berikut :

a. Penumpang sah yang telah membayar iuran wajib kecelakaan

penumpang untuk tiap perjalanan yang ditempuhnya, dengan bukti

kupon iuran wajib (kupon Jasa Raharja) yang ada pada penumpang

yang bersangkutan

b. Penumpang sah yang telah membayar karcis atau tiket yang iuran

wajibnya telah disatukan pembayarannya dengan biaya angkutan

c. Pengusaha atau pemilik kendaraan bermotor penumpang umum atau

alat angkutan penumpang umum yang telah membayar jatah kupon

atau karcis iuran wajib dana pertanggungan wajib kecelakaan

penumpang bagi para penumpang kepada PT. Jasa Raharja (Persero)

yang dapat dibuktikan untuk tiap perjalanan yang ditempuh dengan

kartu pertanggungan yang ada pada kendaraan bermotor penumpang

umum yang bersangkutan.

Page 80: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Hal-hal yang tidak dapat dijamin oleh pihak penanggung adalah :

1. Bunuh diri, percobaan bunuh diri atau kesengajaan lain dari pihak

korban atau ahli waris

2. Korban dalam keadaan mabuk atau tidak sadar

3. Korban melakukan perbuatan kejahatan

4. Bencana alam

Hak atas ganti kerugian pertanggungan menjadi gugur adalah

sebagai berikut :

a. Jika tuntutan pembayaran ganti kerugian pertanggungan tidak diajukan

dalam waktu 6 (enam) bulan setelah terjadinya kecelakaan yang

bersangkutan

b. Jika tidak diajukan gugatan terhadap PT Asuransi Kerugian Jasa

Raharja pada pengadilan perdata yang berwenang dalam waktu 6

(enam) bulan sesudah tuntutan pembayaran ganti kerugian

pertanggungan di tolak secara tertulis oleh direksi

c. Jika hak atas ganti kerugian pertanggungan tidak direalisasikan dengan

suatu penagihan kepada PT. Asuransi Kerugian Jasa Raharja atau

kepada instansi pemerintah atau pihak lain yang ditunjuk, dalam waktu

3 (tiga) bulan setelah hak tersebut diakui ditetapkan atau disahkan

Korban yang berhak mendapatkan santunan asuransi adalah sebagai

berikut :

a. Setiap penumpang yang sah dari alat angkutan penumpang umum

b. Setiap orang yang berada di luar alat angkutan lalu lintas yang

menimbulkan atau menyebabkan kecelakaan dari penggunaan alat

angkutan lalu lintas jalan

Dalam hal pemberian sumbangan pemilik atau penguasa alat

angkutan lalu lintas bertanggung jawab terhadap akibat kecelakaan yang

ditimbulkan oleh alat angkutan lalu lintas miliknya, maka Undang-undang

mewajibkan membayar sumbangan wajib.

Untuk prosedur dan cara penyelesaian klaim dalam asuransi

kecelakaan penumpang dan lalu litnas jalan adalah sebagai berikut :

Page 81: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

1. Meminta berita acara kecelakaan dari instansi terkait dan meminta

surat-surat kendaraan. Seperti : SIM, STNK

2. Pengisian formulir

3. Bila korban mengalami luka-luka, maka dapat dimintakan Surat

Keterangan dari dokter dimana korban tersebut dirawat

4. Identitas diri dari korban

5. a. Bila korban meninggal belum menikah maka dapat meminta surat

keterangan belum menikah yang diperoleh dari kelurahan

b. Bila korban meninggal sudah menikah maka Surat Keterangan

Nikah (akta) ditunjukkan

6. Diajukan ke Jasa Raharja setempat

Dalam hal untuk penyelesaian klaim, jika pihak terkait untuk korban

ataupun ahli waris telah memenuhi persyaratan seperti tersebut di atas,

maka korban ataupun ahli waris akan segera mendaaptkan Dana Santunan.

Dalam hal ini proses Dana Santunan tersebut bisa terpenuhi maka PT. Jasa

Raharja tidak bisa mengeluarkan Dana Santunan tersebut.

Besarnya santunan bagi korban kecelakaan penumpang dan lalu

lintas jalan yaitu Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 Jo Peraturan

Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

1964 Jo Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965 adalah sebagai

berikut :

a. Meninggal dunia mendapatkan santunan sebesar Rp. 10.000.000,-

b. Cacat tetap mendapatkan santunan sebasar (maksimum)

Rp. 10.000.000,-

c. Biaya perawatan mendapatkan santunan sebesar (maksimum)

Rp. 5.000.000,-

d. Biaya penguburan (dalam hal korban tidak mempunyai ahli waris)

mendapatkan santunan sebesar Rp. 1.000.000,-

Untuk pembayaran dana pengusaha atau pemilik kendaraan

bermotor wajib membayar meskipun kecelakaan terjadi akibat orang yang

tidak bertanggung jawab. Jika tidak membayar tetapi PT Jasa Raharja

Page 82: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

telah mengeluarkan uang kepada korban maka pihak jasa Raharja akan

meminta ganti rugi yang sebesar nilai yang dikeluarkan oleh Jasa Raharja

untuk korban atau ahli waris, bila kecelakaan disebabkan oleh :

1. Kendaraan dikemudikan oleh orang yang tidak mempunyai surat izin

mengemudi yang sah

2. Pengemudi dipengaruhi oleh keadaan sakit, lelah, obat bius, minuman

beralkohol, atau hal-hal lain

3. Tindakan yang merupakan pelanggaran dengan sengaja peraturan lalu

lintas jalan

Jadi pengusaha atau pemilik kendaraan bermotor wajib membayar

dana tersebut kecuali jika pengusaha atau pemilik kendaraan bermotor

yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa kecelakaan terjadi di luar

tanggung jawab atau di luar kesalahannya.

Setelah semua persyaratan dilengkapi mereka para korban atau ahli

warisnya bisa menuju ke PT. Jasa Raharja Kota Surakarta untuk bisa

mendapatkan santunan asuransi.

c. Pelaksanaan Pemberian Santunan Asuransi Jiwa pada PT. Jasa Raharja Kota

Surakarta

Untuk mengetahui pelaksanaan asuransi, peneliti mengadakan

penelitian di PT. Jasa Raharja dengan diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 2. Daftar Pengajuan Klaim

Tahun 2010 Jumlahpengajuan klaim

Terlaksana Meninggal Luka ringan

SeptemberOktoberNovemberDesember

41374447

41374447

82

1218

33353229

Sumber : PT. jasa Raharja Tahun 2010

Dari data di atas dapat diketahui bahwa setiap bulan pada PT. Jasa

Raharja banyak didatangi korban/ahli waris yang mengurus santunan asuransi.

Artinya setiap ada pengajuan pemberian santunan dikabulkan oleh PT. Jasa

Raharja.

Page 83: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1.Proses pelaksanaan pemberian santunan asuransi jiwa pada PT.Jasa

Raharja biasanya melalui 2 proses yaitu : 1. Penetapan tarif premi asuransi .

Pembayaran premi merupakan kewajiban dan keharusan bagi tertanggung

tanpa ada pemenuhan kewajiban tersebut tidaklah mungkin dapat di tuntut

penggantian kerugian dari pihak tertanggung. 2.Penetapan klaim . Dalam

penyelesaian proses pencairan santunan kecelakaan melalui langkah-langkah

pokok yaitu a. pemberitahuan kerugian b. penyelidikan kerugian c. bukti

kerugian d. pembayaran tolakan .

2. Permasalahan yang sering timbul dalam proses pemberian santunan

adalah : 1.Saat terjadi klaim asuransi polis dalam keadaan kadaluarsa yaitu

pembayaran premi menunggak lebih dari 3 (tiga) bulan dari tanggal jatuh

temponya. 2. Kekeliruan informasi dari petugas dinas luar atau agen asuransi

dalam hal pengisian surat permintaan. 3.Calon tertanggung memberikan

keterangan palsu pada saat mengisi surat permintaan misalnya tentang

penyakit yang di derita. 4. Pemanipulasian syarat-syarat pengajuan klaim

asuransi jiwa oleh pemegang polis atau penerima manfaat.

C. Proses Pencairan Santunan di PT. Jasa Raharja (Persero)

Proses pencairan santunan di PT. Jasa Raharja (Persero) memiliki

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penetapan Tarif Premi Asuransi

Pembayaran premi merupakan kewajiban dan keharusan bagi

tertanggung. Tanpa ada pemenuhan kewajiban tersebut, tidaklah mungkin

dapat dituntut penggantian kerugian dari pihak tertanggung.

Dalam asuransi PT. Jasa Raharja (Persero) pemilik atau pengusaha

alat angkutan umum adalah sebagai pihak tertanggung, maka yang

mempunyai kewajiban membayar sumbangan wajib adalah pemilik atau

pengusaha alat angkutan umum itu. Sumbangan wajib ini dengan demikian

Page 84: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

dapat disebut sebagai premi di dalam hukum pertanggungan, hanya saja dalam

Undang-undang No. 34 tahun 1964 tidak terdapat suatu istilah premi.

Berdasarkan pasal 1, pasal 2 ayat (1) dan pasal 3 Undang-undang No.

34 tahun 1964 pihak tertanggung adalah pengusaha atau pemilik alat angkutan

umum yang mempunyai kewajiban membayar uang premi sebesar Rp. 2000,-

(dua ribu rupiah) per orang setiap tahunnya kepada PT. Jasa Raharja (Persero)

dan korban atau ahli warisnya mempunyai hak untuk menerima santunan

akibat dari kecelakaan lalu lintas.

Sedangkan yang berkedudukan sebagai penanggung dalam asuransi

ini adalah perusahaan negara yang khusus ditunjuk oleh menteri keuangan.

Perusahaan tersebut adalah PT. Jasa Raharja (Persero).

PT. Jasa Raharja (Persero) berdasarkan pasal 4 ayat (2), pasal 5 ayat

(1) Undang-undang No. 34 tahun 1964 berkedudukan sebagai penanggung

mempunyai hak untuk menerima pembayaran premi dari para tertanggung

(pengusaha/pemilik alat angkutan umum) sebesar Rp. 2000,- (dua ribu rupiah)

per orang stiap tahun dan mempunyai kewajiban untuk memberikan santunan

kepada korban atau ahli warisnya yang mengalami kecelakaan lalu lintas.

Di asuransi Jasa Raharja premi diperoleh secara tidak langsung dari

masyarakat pada saat pembelian harga tiket atau karcis angkutan umum dan

diambilkan dari biaya pada saat pemilik kendaraan bermotor melakukan

pengurusan STNK setiap tahun yang tarifnya ditentukan oleh Menteri

Keuangan kemudian diolah oleh PT. Jasa Raharja (Persero) untuk membayar

santunan dan diberikan kepada masyarakat yang menjadi korban kecelakaan.

Pembayaran premi di PT. Jasa Raharja (Persero) dikenal dalam dua

bentuk yaitu :

a. Iuran Wajib (IW)

Pembayaran iuran wajib ini dikenakan pada para penumpang alat

angkutan umum seperti bus, kereta api dan pesawat terbang. Sedangkan

pembayaran Iuran Wajib disatukan dengan ongkos pembelian karcis atau

tiket dan pengambilan biaya premi dilakukan oleh operatur alat angkutan

umum yang bersangkutan.

Page 85: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

b. Sumbangan Wajib (SW)

Sumbangan wajib adalah sumbangan tahunan yang wajib dibayar

oleh pihak tertanggung berdasarkan undang-undang yang berlaku.

Pembayaran Sumbangan Wajib ini dikenakan pada pemilik kendaraan

bermotor pada saat melakukan perpanjangan STNK di Kantor Samsat setiap

tahun. Apabila tertanggung tidak memenuhi kewajibannya membayar premi

atau sumbangan wajib, maka akan dikenakan sanksi hukuman denda setinggi-

tingginya Rp. 100.000,00 (Seratus Rubu Rupiah).

2. Penetapan Klaim

PT. Jasa Raharja (Persero) sebelum menentukan apakah akan

membayar atau menolak suatu klaim harus memperhatikan langkah-langkah

pokok dalam penyelesaian proses pencairan santunan kecelakaan.

Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pemberitahuan Kerugian

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah korban kecelakaan

atau ahli waris korban menghubungi kantor PT. Jasa Raharja (Persero)

terdekat untuk mengajukan permohonan santunan kecelakaan. Kemudian

mengisi surat pengajuan santunan yang disediakan Cuma-Cuma oleh PT.

Jasa Raharja (Persero). Selanjutnya pengisian formulir santunan tersebut

dapat dilakukan pada bagian pelayanan dengan melampirkan :

1) Keterangan kecelakaan lalu lintas yang ditandatangani petugas Jasa

Raharja dan diketahui Kepolisian atau instansi berwenang lainnya

2) Keterangan kesehatan dari dokter atau rumah sakit yang merawat

3) Keterangan ahli waris, bagi korban meninggal dunia

Untuk memudahkan masyarakat dalam mengajukan permintaan atas

haknya memperoleh santunan, maka PT. Jasa Raharja (Persero) telah

menyediakan formulir isian yang disebut dengan “Daftar Isian Pengajuan

Santunan” dan merupakan dokumen dasar dalam proses penyelesaian

permintaan santunan kecelakaan lalu lintas.

Page 86: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Dalam garis besarnya Daftar Isian Pengajuan Santunan berisi:

1) Keterangan tentang kecelakaan yang terjadi dan korban kecelakaan

yang diakibatkan

2) Keterangan dokter atau rumah sakit tentang keadaan korban

kecelakaan

3) Keterangan keabsahan ahli waris bagi korban meninggal dunia

Sehubungan dengan tugas yang dibebankan pemerintah kepada PT.

Jasa Raharja (Persero) untuk melaksanakan UU No. 33 dan 34 Tahun

1964, dengan demikian maka daftar isian untuk mendapatkan santunan

disesuaikan dengan kedua undang-undang tersebut dan pengisiannya dapat

dilakukan oleh instansi-instansi yang berwenang dengan ketentuan sebagai

berikut :

1) Daftar Isian Model K. 1

Untuk para korban kecelakaan lalu lintas jalan yaitu korban berada

diluar kendaraan bermotor yang menyebabkan atau menimbulkan

kecelakaan (UU No. 34 tahun 1964) ketentuannya adalah keterangan

kecelakaan alat angkutan umum diisi oleh salahs atu instansi atau

badan yang berwenang dan melampirkan surat keterangan dokter dan

keterangan ahli waris.

2) Daftar Isian Model K. 2

Untuk para korban kecelakaan alat angkutan umum, yaitu para

penumpang umum yang menjadi korban, baik yang diakibatkan oleh

sebab-sebab yang datang dari luar alat angkutan umum yang

bersangkutan dalam perjalanan (UU No. 33 tahun 1964). Ketentuannya

adalah :

Dalam hal korban menderita luka-luka

Daftar isian model K1 dan K2 telah diisi lengkap oleh instansi-

instansi yang berwenang sebagai dokumen dasar

Kuitansi-kuitansi yangn sah mengenai biaya-biaya perawatan dan

pengobatan dari dokter atau rumah sakit dan apotik tempat

pembelian obat

Page 87: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Bukti diri dari korban atau instansi yang mengajukan permintaan

santunan untuk biaya perawatan

Dalam hal korban menderita cacat tetap

Daftar isian model K1 dan K2 yang telah diisi lengkap oleh

instansi yang berwenang sebagai dokumen dasar

Keterangan dokter yangn merawat korban tentang bagian tubuh

korban yang mengalami cacat tetap

Bukti diri korban berupa kartu, atau keterangan tanda penduduk

(KTP) dan keterangan instansi-instansi pemerintah lainnya yang

sah, yang menyatakan kebenaran bukti diri korban

b. Penyelidikan Kerugian

Langkah kedua yang harus dilakukan setelah pengisian formulir

pengajuan santunan adalah meneliti kembali formulir pengajuan santunan

oleh petugas Jasa Raharja kemudian pihak asuransi bagian penelitian

melakukan penyelidikan tentang peristiwa terjadinya kecelakaan tersebut.

Hal itu dilakukan untuk dapat menetapkan apakah jenis kecelakaan yang

dialami oleh korban atau ahli waris korban layak atau tidak mendapatkan

santunan kecelakaan dari PT. Jasa Raharja (Persero). Jenis kecelakaan

yang lintas yang berhak mendapat santunan meliputi :

Tertabrak

Contoh : Pejalan kaki ditabrak kendaraan bermotor

Tabrakan

Contoh :

Tabrakan dua atau lebih kendaraan bermotor

Tabrak lari

c. Bukti Kerugian

Langkah selanjutnya adalah Jasa Raharja menghubungi korban atau

ahli waris korban untuk memberikan informasi tentang permohonan

santunan dan setelah itu korban atau ahli waris korban menyerahkan bukti

kerugian kerugian kepada pihak PT. Jasa Raharja (Persero) tetnang semua

Page 88: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

hal yang berhubungan dengan terjadinya kecelakaan untuk mendapatkan

dana santunan. Bukti tersebut berupa :

1) Kuitansi biaya rawatan dan pengobatan yang asli dan sah apabila

korban mengalami luka-luka. Biaya tersebut berupa biaya pertolongan

pertama pada kecelakaan, obat-obat atas resep dokter, perawatan

rumah sakit, dan lain-lain

2) Surat keterangan keluarga atau surat nikah (bagi yang sudah menikah)

apabila korban meninggal dunia dan apabila tidak mempunyai ahli

waris bukti dapat berupa rincian biaya penguburan

3) Surat keterangan dokter yang merawat korban tentang sifat cacat tetap

yang diderita korban apabila korban mengalami cacat tetap. Yang

artinya dengan cacat tetap adalah bila sesuatu anggota badan hilang

atau tidak dapat digunakan sama sekali dan tidak dapat sembuh atau

pulih untuk selama-lamanya

d. Pembayaran atau Tolakan

Apabila semua berjalan dengan baik maka langkah terakhir adalah

pihak PT. Jasa Raharja (Persero) yaitu bagian keuangan membayar

santunan kecelakaan kepada korban atau ahli waris korban dengan

menggunakan sistim one day service artinya proses pengajuan klaim

sampai proses pencairan santunan dapat dilakukan hanya dalam waktu 1

hari saja. Tetapi pada kenyataannya sistim tersebut belum diterapkan di

PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Wilayah Surakarta. Hak atas

santunan kecelakaan menjadi kadaluwarsa atau gugur apabila permintaan

pengajuan santunan kecelakaan diajukan dalam waktu lebih dari 6 bulan

setelah terjadinya kecelakaan dan tidak dilakukan penagihan dalam waktu

3 bulan setelah hal dimaksud disetujui oleh Jasa Raharja.

Besarnya santunan telah ditetapkan berdasarkan ketentuan Surat

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 415/KMK.06/2001

dan No. 416/KMK.06/2001 tanggal 17 Juli 2001, sehingga jika terjadi

biaya yang melebihi dari santunan maksimal tersebut maka bukan

Page 89: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

tanggungan dari PT. Jasa Raharja (Persero) Surakarta. Besarnya santunan

tersebut dapat dilihat dalam tabel rincian dibawah ini :

Tabel 3 Rincian Santunan di PT. Jasa Raharja (Persero).

Jenis Resiko Darat/Laut Udara

Meninggal Rp. 10.000.000,- Rp. 50.000.000,-

Cacat Tetap Rp. 10.000.000,- Rp. 50.000.000,-

Biaya Perawatan Rp. 5.000.000,- Rp. 25.000.000,-

Biaya Kubur Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-

Sumber : PT. Jasa Raharja (Persero)

Proses pencairan santunan di perusahaan asuransi PT. Jasa Raharja

(Persero) hanya memakai dua langkah-langkah pokok yaitu penetapan tarif

premi dan penetapan klaim.

D. Temuan Studi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas dalam

penelitian ini, peneliti menemukan beberapa temuan studi yaitu :

1. Pelaksanaan pemberian santunan asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang

dan lalu lintas pada PT. Jasa Raharja (Persero) perwakilan wilayah Surakarta

hanya memakai 2 langkah-langkah pokok yaitu penetapan tarif premi dan

penetapan klaim.

Hal ini sesuai dengan pendapat (Soeisno Djojosoedarso, 2003: 74) :

Asuransi kerugian ialah persetujuan dengan mana satu pihak, penanggung

mengikatkan diri terhadap orang lain, tertanggung untuk mengganti kerugian

yang dapat diterima oleh tertanggung, karena terjadinya suatu peristiwa yang

telah ditunjuk dan yang belum tentu serta kebetulan, dengan mana pula

tertanggung berjanji untuk membayar premi.

2. Permasalahan yang sering timbul Permasalahan yang sering timbul dalam

pembayaran sejumlah uang atas klaim asuransi jiwa pada PT. Jasa Raharja

Page 90: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

seperti saat terjadinya klaim asuransi polis dalam keadaan sudah kadaluarsa ,

kekeliruan informasi dari petugas dinas luar atau agen asuransi dalam hal

pengisian Surat Permintaan dari Calon Tertanggung , Calon tertanggung

memberikan keterangan palsu pada saat mengisi Surat Permintaan ,

Pemanipulasian syarat-syarat pengajuan klaim asuransi jiwa oleh pemegang

polis penerima manfaat.

Hal ini sesuai dengan pendapat Mehr dan Cammerk (1981: 81-82)

Asuransi Jiwa adalah suatu alat sosial ekonomi. Ia merupakan cara

sekelompok orang untuk dapat bekerjasama memeratakan beban kerugian

karena kematian sebelumnya (premature death) dari anggota kelompok itu.

Organisasi asuransi memungut kontribusi dari masing-masing anggota,

menginvestasikannya dan menjamin keamanannya dari hasil bunga minimum

dan mendistribusikan keuntungan (benefity) kepada ahli waris yang

meninggal.

Page 91: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Sumber: Diolah oleh penulis

Gambar 3. Skema Proses Pencairan Santunan di PT. Jasa Raharja (Persero)

Surakarta

Korban/Ahli Waris

JasaRaharja

Divisi Pelayanan MengisiFormulir Santunan

MenelitiFormulir

Divisi PenelitianMelakukan Survey TKP

Menyerahkan buktikerugian padaJasa Raharja

MemprosesData

BagianKeuangan

PembayaranSantunan

(1)

(2)

(3)

(5)

(6)

(7) (8)

(4)

(9)

Page 92: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Dalam proses pencairan santunan di perusahaan asuransi pada

umumnya dengan proses pencairan santunan di asuransi Jasa Raharja terdapat

beberapa perbedaan yang dijelaskan pada tabel IV.2 yaitu sebagai berikut:

Tabel 4. Perbedaan Proses Pencairan Santunan di Perusahaan Asuransi Pada

Umumnya dengan Proses Pencairan Santunan di PT. Jasa Raharja

(Persero)

Proses Pencairan Santunan di

Perusahaan Asuransi

pada Umumnya

Proses Pencairan Santunan di

PT. Jasa Raharja (Persero)

1. Premi berasal dari uang yang

dibayarkan oleh bertanggung tiap

bulannya.

1. Premi berasal dari iuran wajib

dan sumbangan wajib

2. Penetapan tarif premi besarnya

ditentukan oleh penanggung dan

tertanggung

2. Penetapan tarif premi besarnya

ditentukan oleh Menteri

Keuangan

3. Pengajuan klaim dan proses

pencairan santunan dalam waktu

tujuh hari setelah berkas lengkap

diajukan

3. Pengajuan klaim dan proses

pencairan santunan dalam waktu

satu hari atau one day service

setelah berkas lengkap diajukan

4. Besarnya santunan yang diterima

sesuai dengan premi yang

dibayar dan jumlahnya telah

disepakati oleh kedua pihak

4. Besarnya santunan yang diterima

sesuai dengan jenis kecelakaan

yang dialami dan jumlahnya

sesuai dengan keptusan Menteri

Keuangan RI

Sumber: Diolah oleh penulis

Contoh proses pencairan santunan di PT. Jasa Raharja (Persero)

Surakarta yaitu pada waktu terjadinya kecelakaan Kereta Api Senja Bengawan

jurusan Tanah Abang (Jakarta) – Solo pada tanggal 15 Januari 2007 di

Banyumas memakan korban 5 orang meninggal dan 113 orang korban luka-

Page 93: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

luka-luka. Salah satu korban meninggal dan kecelakaan Kereta Api Senja

Bengawan adalah Dina Erfiati (3 tahun) dan Klaten yang merupakan puteri

dari Haerudin yang juga menjadi salah satu korban luka kecelakaan KA

tersebut. Karena tidak mengerti tentang bagaimana prosedur pengajuan klaim

maka, Haerudin mempertanyakan tentang penggantian biaya perawatan

sebesar Rp.300.000,- yang telah dikeluarkan sebelumnya.

PT. Jasa Raharja (Persero) sebagai asuransi sosial yang

menyelenggarakan Undang-Undang No. 33 dan 34 Tahun 1964, memberi

santunan bagi setiap korban kecelakaan alat angkutan umum dan lalu lintas.

Begitu juga pada peristiwa kecelakaan Kereta Api Senja Bengawan, PT. Jasa

Raharja (Persero) membayarkan santunan bagi korhan luka-luka dan korban

meninggal. Salah satu korban adalah Haerudin dari Klaten yang mendapatkan

santunan kecelakaan dan PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Surakarta.

Dalam kecelakaan ini pihak PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Surakarta

memberikan santunan kepada korban kecelakaan menggunakan sistim jemput

bola yaitu petugas Jasa Raharja terjun langsung ke lapangan untuk

memberikan penjelasan dan pelayanan pengajuan klaim kepada korban

kecelakaan. Misalnya, petugas Jasa Raharja sudah menyiapkan formulir-

formulir pengajuan santunan untuk para korban. Dengan begitu para korban

atau ahli waris dapat mengajukan klaim tanpa harus datang langsung ke kantor

Jasa Raharja.

Bagi korban luka-luka yang dirawat di Rumah Sakit, maka PT. Jasa

Raharja (Persero) akan membayarkan santunan kepada pihak rumah sakit yang

merawat korban sebesar Rp. 5.000.000,- sesuai dengan tingkat cidera yang

dialami. Salah satu korban luka Haerudin yang telah mengeluarkan biaya

sendiri untuk membayar perawatan di rumah sakit, PT. Jasa Raharja (Persero)

menjamin seluruh korban yang telah mengeluarkan biaya perawatan dapat

mengajukan klaim kepada PT. Jasa Raharja (Persero) sehingga korban

termasuk Haerudin dapat menerima ganti rugi atas biaya yang telah

dikeluarkan.

Page 94: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Setelah Haerudin yang menjadi salah satu korban sekaligus sebagai

ahli waris dari Dina Erfiati yang menjadi korban meninggal mengajukan klaim

dan sudah memenuhi syarat-syarat pengajuan santunan yaitu surat keterangan

kecelakaan dari pihak kepolisian, surat keterangan dan dokter atau rumah sakit

yang merawat dan KTP atau kartu identitas korban/ahli waris kemudian

pengajuan klaim tersebut diproses oleh pihak Jasa Raharja.

Pembayaran santunan kepada korban Kereta Api Bengawan Senja

termasuk salah satunya Haerudin korban luka sekaligus ahli waris dari

puterinya Dina Erfiati diberikan oleh Kepala PT. Jasa Raharja (Persero)

Perwakilan Surakarta kepada masing-masing korban atau ahli waris korban di

Kantor Jasa Raharja Surakarta JI. Slamet Riyadi, Solo pada tanggal 18 Januari

2007 sebesar Rp.25.000.000.-. Perincian santunan tersebut adalah

Rp.10.000.000,- dari PT. Jasa Raharja (Persero) dan Rp.15.000.000,- dari Jasa

Raharja Putera. Sedangkan, PT. Kereta Api Indonesia hanya membantu biaya

pemakaman saja.

Page 95: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Proses pencairan santunan pada PT. Jasa Raharja menggunakan 2 langkah

pokok saja yaitu Penetapan tarif premi dan Penetapan klaim . Premi berasal dari

dua sumber yaitu iuran wajib yang di bebankan pada harga karcis penumpang alat

angkutan umum setiap tahun sekali pada waktu perpanjangan STNK di kantor

samsat, sedangkan penetapan klaim tahapannya adalah korban atau ahli waris

korban menghubungi kantor Jasa Raharja kemudian mengisi surat permo

honan santunan.

Adapun kendala yang di hadapi dalam pemberian santunan adalah: 1) Saat

terjadi klaim asuransi polis dalam keadaan kadaluarsa yaitu pembayaran premi

menunggak lebih dari 3 (tiga) bulan dari tanggal jatuh temponya; 2) Kekeliruan

informasi dari petugas dinas luar atau agen asuransi dalam hal pengisian surat

permintaan; 3) Calon tertanggung memberikan keterangan palsu pada saat

mengisi surat permintaan misalnya tentang penyakit yang diderita; 4)

Pemanipulasian syarat-syarat pengajuan klaim asuransi jiwa oleh pemegang polis

atau penerima manfaat.

B. Implikasi

1. Proses pencairan santunan di PT. Jasa Raharja merupakan salah satu bentuk

pemenuhan hak bagi warga negara, kalau tidak ada prosedur yang jelas akan

menyebabkan kekeliruan informasi. Untuk itu tertanggung harus wajib

menghubungi instansi mana saja yang bisa membantu pelaksanaan pemberian

santunan tersebut.

2. Karena kemungkinan kendala yang akan dihadapi beragam maka sistem

jemput bola pada PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan wilayah Surakarta

harus lebih ditingkatkan

Page 96: PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN ASURANSI JIWA …... · PROPOSAL SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar ... asuransi jiwa dalam kecelakaan penumpang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

C. Saran

1. Bagi Tertanggung

Aktif mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang cara mengurus santunan

asuransi jiwa pada PT. Jasa Raharja (Persero) perwakilan wilayah Surakarta.

2. Bagi PT. Jasa Raharja

Dalam proses pencairan santunan sebaiknya PT. Jasa Raharja (Persero)

perwakilan wilayah Surakarta segera meningkatkan sistem one day service

dengan memberikan brosur secara cuma-cuma tentang proses pengajuan

santunan asuransi.