PELAKSANAAN PEKERJAAN BRONJONG - bpsdm.pu.go.id · Karena konstruksinya yang sederhana dan murah,...
Transcript of PELAKSANAAN PEKERJAAN BRONJONG - bpsdm.pu.go.id · Karena konstruksinya yang sederhana dan murah,...
PELAKSANAAN PEKERJAAN BRONJONG
Oleh : Eva Vannya Martha
ialah suatu hasilanyaman kawatatau bilah –bilahbambu dibentukbalok, prisma atausilinder kemudiandiisi dengan batu.
Definisi : BRONJONG
Bronjong sudah dipakai sudah lama, tercatat dalam sejarah bahwa,
5000 SM bronjong sudah dipakai bangsa Mesir untukmemperkuat tanggul di Sungai Nil.
1000 SM Orang Cina membuat tanggul di Sungai Yang Tze.
200 SM Orang Romawi sudah membuat Coffer Dam Pata.
zaman Yulius Caesar juga telah membuat kubu militerdengan menggunakan bronjong.
Karena konstruksinya yang sederhana dan murah, denganbahan baku sebagian besar ada dilokasi maka bronjong seringdipakai petani didaerah pedesaan untuk membuat bendungirigasi sederhana.
Konstruksi Bronjong paling banyak dipergunakan untukbangunan semi permanent, karena sifatnya yang tidak
kaku, maka sering digunakan dilokasi yang tanahnya belumstabil seperti bendung irigasi, check dam, bangunan terjun, pelindung tebing sungai maupun saluran irigasi, krib dindingpenahan tanah, tembok jembatan darurat, drainasi kaki tanggul, pondasi jalan.
Setelah melewati waktu yang cukup lama, sampai kondisitanahnya benar benar sudah stabil, bangunan bronjong dapatditingkatkan menjadi bangunan permanen setelah melaluikajian teknis yang lebih mendalam.
Untuk memperoleh kualitas bronjong yang baik, diperlukan pengawasan yang tinggi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti : Pengadaan kawat bronjong dan kawat pengikatkualitas anyamancara pengisiankualitas dan kuantitas batu isianketerampilan pelaksana (tukang)
Untuk bronjong kawat buatan pabrik (pabrikasi), kualitas bronjong biasanya sudah dibuat standarisasi berdasarkansertifikat SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian sehingga yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengisi dan menyusun bronjong dalam suatu ikatan yang kuat sesuaispesifikasi yang telah ditentukan.
Sesuai dengan bahan anyaman yang digunakan, padaumumnya hanyaterdapat 2 (dua) macam jenis bronjong yaitu :- Bronjong bambu, yang dibuat dengan tenagamanusia dari bahan bambu belah- Bronjong kawat, yang dibuat dengan tenagamanusia atau mesin dengan menggunakan bahankawat.
JENIS-JENIS BRONJONG
BERDASARKAN BAHAN DAN
CARA MEMBUATNYA
BENTUK & UKURAN BRONJONG
Bronjong bambu berbentuk- silinder
Ukuran bronjong bambu diameter 0.50 meter,panjang tergantung ketersediaan bambu yangdipergunakan (antara 4 – 6 m).
Bronjong kawat biasanya berbentuk- silinder- kotak- balok empat persegi- prismatis.
Bentuk silinder/guling umumnya dipasang dng posisi berdiri
- Panjang maximum = 3.00 meter
- Garis tengah = 0.50 meter
dibuat untuk :
- memudahkan pengangkutan
- mudah meletakkannya pada kedudukan yang telah ditetapkan- setelah diisi batu tidak akan banyak mengalami perubahan dari
bentuk semula.
Ukuran yang lazim digunakan diIndonesia adalah sbb.:
Bentuk prismatis/matras/kasur
Ukuran-ukuran yang lazim digunakan ialah :
- Panjang = 3.00 meter
- Lebar = 1.00 meter
- Tebal = 0.50 meter
Umumnya dibuat dengan ukuran-ukuran khusus yang
disesuaikan dengan keperluannya. Karena sisinya berbentuk
datar maka sebelum diisi batu, beronjong tersebut dapat
dilipat agar memudahkan dalam penyimpanan dan
pengangkutannya.
Tidak kaku
Bentuk bangunan bronjong mengikuti tanah dibawahnya
Sehingga apabila terjadi penurunan atau penggeseran tanah
dibawahnya, konstruksi bronjong mudah menyesuaikan diri
dengan perubahan bentuk kedudukannya atau “fleksibel”.
Lolos air
Karena isi bronjong dibuat padat dan rapat diantara isian batu
masih terdapat rongga sehingga air masih bisa lol0s.
SIFAT – SIFAT BRONJONG
Daya tahan terhadap gesekan kurang kuatTidak dapat menahan benturan-benturan atau gesekan-gesekanbenda-benda keras.
Diperlukan lapisan pelindungapabila dipergunakan didaerah pantai atau yang kerkadar asam tinggi. Bronjong kawat yang tidak dilapisi dengan lapisanpelindung tidak cocok untuk digunakan bagi pekerjaan-pekerjaan yang terletak di daerah pantai yang mengandung garam karenaakan cepat berkarat dan anyamannya cepat rusak.Untuk pekerjaan-pekerjaan di tepi laut, kawat bronjong harusdiberi “lapisan pelindung” berupa campuran aspal cair denganpasir, atau diberi isolasi plastic atau dari bahan galvanis tahankarat.
Dengan adanya sifat-sifat bronjong, maka suatu konstruksi yang
terbuat dari bronjong mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut :
a. Tidak boleh kedap air
b. Konstruksi akan mudah berubah bentuk
c. Memerlukan pemeliharaan yang terus-menerus
d. Pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat
CIRI-CIRI KHUSUS KONSTRUKSI YANG TERBUAT DARI BRONJONG
BAHAN
a. Bambu yang belah menjadi 2,3 atau 4 menjadi bilahan bambu
yang mudah untuk dianyam
b. Sebaiknya dipilih bambu yang serat-seratnya padat dan liat
agar tidak mudah patah jika dibuat anyaman, yaitu disebut
sebagai “bambu tali”.
c. Jangan menggunakan bambu yang terlalu tua, karena akan
mudah patah; tetapi juga yang tidak terlalu muda; karena
bronjong akan cepat rusak.
BAHAN DAN CARA MEMBUAT BRONJONG BAMBU
CARA MEMBUAT
a. Supaya kuat dan mudah membuatnya, bronjong dari bambu
dibuat berbentuk silinder dengan ukuran garis tengah ± 50
sentimeter dan panjangnya tergantung dari panjang bilah bilah
bambu yang akan digunakan yang penting hasil anyaman
tersebut mudah untuk diangkat ke tempat kedudukan yang telah
ditetapkan.
b. Cara anyamannya dilakukan sama seperti menganyam
“keranjang”, tetapi lubang anyaman harus dapat digeser-geser
karena pengisian batu ke dalam bronjong dilakukan melalui
lubang-lubang anyaman tersebut.
Bahan
o Kawat Bronjong
o Kawat yang dilapisi galvanis untuk menghindari karat
o Kawat yang diberi lapisan plastic
BAHAN DAN CARA MEMBUAT BRONJONG KAWAT
(Gb 1 a atas) bronjong guling dari bambu(Gb 1 b bawah) bronjong guling dari kawat
Cara membuat bronjong kawat
a. Kawat bronjong dianyamberbentuk segi enam sama sisimasing masing sisi berukuran 7,5 cm, jarak antara kedua sisi yang berlawanan 13 Cm, Biasanya untukbronjong yang dianyam dengantenaga orang, untuk membuatlubang dengan ukuran yang samasukar dipenuhi sehingga pengawasharus ketat pada saat mengawasipenganyaman. Pangawasan jugaperlu diperhatikan akan ukuran dankualitas kawat yang dipakai. Untukbronjong buatan pabrik, karenadibuat dengan mesin maka akandihasilkan bronjong dengan ukurandan kualitas seragam.
b. Setiap dua sisi yang sejajar harus saling berlilitan dengan sisilubang bronjong yang letaknya bersebelahan, dengan jumlahlilitan antara 3 atau 4 (tergantung kekuatan yang diharapkan) Jumlah atau banyaknya lilitan kawat pada tiap tiap lubanganyaman mempunyai pengaruh pula terhadap kekuatanbronjong maupun terhadap biaya pekerjaan.
Anyaman bronjong (dengan tenaga manusia)Lubang berbentuk segi 6 sama sisi dengan 4 lilitan pada kedua sisi yang
sejajar
c Membuat pola berbentuk bronjong
Untuk membuat bentuk dan ukuran bronjong yang dikehendakidibuat pola bronjong dengan bentuk yang sesuai: prismatic, balok atau silindris.
berikut adalahcontoh polabronjong ukuran 3 x 1 x 0,5 m3 terbuat darikawat. Kebutuhanrata-rata bahankawat diameter 4 mm denganukuran bronjong 3 x 1 X 0,50 adalah27 Kg.
Pola Bronjong Prismatik
1) Pola bronjong berbentuk silinder
Ukuran panjang = 3.00 meter, garis tengah = 0.50 meter (gambar depan) Pada setiap jarak 1.00 meter panjang bronjongharus diperkuat dengan “rusuk-rusuk” yang dibuat dari lilitankawat bronjong yang digunakan untuk membuat anyaman. Rusuk-rusuk tersebut dilingkarkan pada badan bronjong. Lubang-lubang bronjong harus ditutup dengan lembarananyaman kawat yang sama, yang bentuk dan ukurannya samadengan lubang-lubang bronjong yang bersangkutan.
2) Pola Bronjong kawat berbentuk prisma
Untuk keperluan pekerjaan konstruksi, terdapat 2 (dua) macambronjong kawat yang berbentuk prisma yaitu:
a). Yang mempunyai ukuran-ukuran 3 x 1 x 0,50 Bronjong kawatyang mempunyai ukuran tersebut diatas, adalah yang banyakdipakai dan digunakan dalam pekerjaan konstruksi di Indonesia.
Untuk membuat bronjong kawat :3.00 x 1.00 x 0.50, diperlukan 27 kg kawat ф 4 mm, 1.00 x 1.00 x 1.00 , diperlukan ± 18 kg kawat ф 4 mm.
Dianjurkan untuk tidak membuat bronjong kawat yang t < 0.50 meter, karena akan kurang efisien. Apabila harus dilakukan disarankan menggunakan pasangan batukosong yang hasilnya lebih kuat dan lebih baik, dibandingkanmenggunakan lapisan bronjong.
Digunakannya ukuran bronjong = 3.00 x 1.00 meter, untukmemudahkan pengangkutannya dan dapat dilipat sebelumdigunakan bagi suatu pelaksanaan pekerjaan.
Bronjong kawat berbentuk prisma dengan ukuran-ukurankhusus Untuk suatu pekerjaan tertentu adakalanya diperlukanbronjong-bronjong yang telah ditetapkan ukurannya.
Untuk bronjong dengan ukuran 1.00 x 1.00 meter x 3.00 meter, setiap jarak 1.00 meter harus diberi sekat pemisah yang dibuatdari anyaman kawat yang sama seperti yang digunakan untukmembuat bronjong.
Bingkai dari sekat-sekat pemisah tersebut berupa 2 batangkawat yang dirangkap yang juga akan berfungsi sebagai rusuk-rusuk untuk memperkuat bronjong.
Cara-cara membuat anyaman bronjong dengan ukuran-ukurankhusus tersebut dilakukan sama seperti untuk membuatbronjong matras; hanya ukuran-ukuran yang berbeda.
Bronjong kawat buatan pabrik
Untuk pekerjaan yang
- letaknya tidak terlalu terpencil
- dapat dicapai dengan kendaraan besar
- jumlah bronjong yang diperlukan cukup banyak
Pengadaannya lebih mudah memesan bronjong siap pakai kepabrik.
Lebih kuat, lebih rapi (bentuk / cara menganyam) karena dibuatmesin.
Terutama apabila bronjong yang diperlukan harus diberi lapisan
pelindung karet, hasil anyaman yang dilakukan di pabrik akan
lebih sempurna pembuatannya karena kawat dan bronjong
akan diberi lapisan yang dibuat dari plastik.
Bronjong buatan pabrik pada umumnya berbentuk prismatis,
dan mempunyai standar ukuran sendiri sendiri.
Untuk pekerjaan konstruksi yang akan menggunakan bronjong
buatan pabrik, bentuk dan ukurannya harus disesuaikan
dengan standar ukuran pabrik pembuatannya.
Biasanya harganya akan lebih mahal dibanding bronjong ukuran
standard dan dibandingkan dengan bronjong yg dibuat sendiri,
maka harga bronjong buatan pabrik akan sedikit lebih mahal.
Isi Bronjong
A Batu yang diperbolehkan. Untuk mengisi bronjong digunakan batu kali, baru belah atau batu gunung
yang terdiri atas bermacam-macam ukuran dan ukuran yang paling besar ialah± 30 cm.
Digunakannya batu-batu yang berukuran ± 30 cm tersebut dimaksudkanuntuk memudahkan mengangkatnya,terutama jika pelaksanaannya akandilakukan oleh tenaga tenaga manusia.
Batu-batu dengan ukuran yang lebih kecil digunakan untuk mengisi rongga-rongga yang terdapat diantara sela-sela timbunan batu.
Didaerah-daerah yang sulit memperoleh batu, maka tidak dibenarkan“sengaja” membuat isi bronjong dengan membuat briket-briket beton, batubata dan sebagainya, karena harga pekerjaan bronjong akan menjadi terlalumahal.
CARA PENGISIAN BRONJONG
B Batu yang tidak boleh dipergunakan
Tidak dibenarkan menggunakan batu-batu karang yang
diambil dari laut untuk mengisi bronjong-bronjong; karena
disamping mudah menimbulkan terjadinya karat pada
kawat-kawat bronjong juga akan merusak kelestarian
lingkungan.
Untuk mengisi bronjong hendaknya tidak menggunakan
batu-batu yang berisi tajam, karena batu yang berisi
tajam akan dapat merusak anyaman kawat bronjong.
BATU PENGISI PADA SISI – SISI BRONJONG
a Pada bagian-bagian sisi bronjong agar digunakan batu-batu
pengisi yang mempunyai bidang datar, dan ukurannya
harus lebih besar dari pada ukuran lubang-lubang anyaman.
b Dengan menggunakan batu-batu yang berbidang datar,
disamping untuk menutup lubang-lubang anyaman juga
dimaksudkan sisi-sisi bronjong mempunyai permukaan yang
rata.
a Alat yang digunakan
Pengisian batu kedalam bronjong dapat dilakukan dengan
menggunakan alat atau dengan tenaga manusia
b Hal yang perlu diperhatikan
· Anyaman bronjong tidak rusak pada waktu dilakukan pengisianbronjong.
· Isi bronjong harus padat sehingga bentuk bronjong tidak cepatberubah.
· Pengisian dilakukan secara berlapis, terdiri atas bermacam-macamukuran batu.
· Pengisian batu untuk sisi-sisi bronjong sebaiknya dilakukan olehtenaga manusia, karena batu-batunya harus dipilih yang mempunyaipermukaan rata agar anyaman bronjong dapat menempel padapermukaan batu dan harus dapat menutup lubang-lubang anyaman.
CARA MENGISI
· Supaya sisi-sisi bronjong nampak rapi dan rata, sebaiknyapengisian batu untuk bagian-bagian sisi bronjong dilakukanoleh tukang batu, terutama pada bagian-bagian yang akanselalu terlihat dari luar.
· Bronjong harus padat, tetapi harus dapat mengalirkan resapanair melalui sela-sela batu pengisi bronjong, karena adanyaaliran air yang melalui tubuh bronjong akan ikut membantustabilitas bangunan yang dibuat dari bronjong.
Isian bronjong yang padat dan rapat
Cara Pengisian bronjong
Untuk penanggulangan keadaan daruratUntuk pekerjaan-pekerjaan yang harus dapat dilaksanakan dalamwaktu yang sesingkat mungkin, antara lain sebagai usaha daruratuntuk mengatasi keadaan yang perlu ditanggulangi dengan segera.Sifat bronjong yang fleksibelKarena konstruksi bronjong bersifat fleksibel dan mudahmenyesuaikan diri apabila terjadi perubahan keadaan kedudukanbangunan.Cocok untuk daerah terpencilDapat dimanfaatkan untuk usaha-usaha pembangunan di daerah daerahyang letaknya terpencil, meskipun masih bersifat darurat.Bahan baku dan tenaga kerja tersedia didaerahBahan bronjong seperti batu mudah diperoleh didaerah, tenaga kerjapenganyam dan pemasangan bronjong relatip gampang diperolehdilokasi.
PENGGUNAAN BRONJONG
Pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan oleh tenaga-tenagayang
tidak perlu mempunyai keterampilan khusus (un-skilled labour).
Hanya memerlukan “pengawasan” yang cermat dan terusmenerus
selama pelaksanaan pekerjaan.
Penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan dalam waktu yang relatif
singkat, terutama untuk mengatasi darurat.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN BRONJONG
Bendung irigasi
a. Bendung bronjong bambu
Bendung bronjong dapat berbentuk bendung bronjong sederhana atau bendung sementara. Bendung bronjongsederhana, umumnya dibuat dari timbunan bronjong bambudan dibangun sendiri oleh para petani, untuk keperluan IrigasiDesa yang luasnya hanya meliputi beberapa hektar. Karena dibuat secara sederhana, bendung-bendung bronjong bambutersebut akan rusak atau hanyut setiap kali datang banjirsehingga setiap tahun harus diperbaiki atau dibangun kembali. Membangun bendung-bendung bronjong dari bambu tersebutdilakukan oleh para petani yang telah menyadari mengenaimanfaat air Irigasi.
KEGUNAAN BRONJONG DIBIDANG PENGAIRAN
Bendung sederhana bronjong bambu
b. Bendung bronjong matras
Untuk meningkatkan penghasilan para petani dan meringankan
beban mereka agar setiap tahun tidak harus memperbaiki atau
membangun bendung bronjong bambu baru, sambil menunggu
dapat dibangunnya bendung yang permanen, usaha yang
mudah dilakukan dan dapat segera berfungsi ialah dengan
membangun bendung semi permanent yang terbuat dari
bronjong kawat.
Walaupun merupakan suatu bangunan yang bersifat semi
permanen tetapi karena perencanaan dan pelaksanaan
bendung dilakukan secara teknis, maka air yang dapat disadap
oleh bendung tersebut akan dapat menjangkau daerah irigasi
yang lebih luas.
Sesuai dengan sifat-sifat bronjong yang tidak kedap air, maka
bendung-bendung bronjong hanya dapat menjamin air Irigasi
untuk tanaman di musim hujan, khususnya padi.
Checkdam (Dam penahan)
Bronjong juga digunakan membuat checkdam yang berfungsi
untuk mempertahankan kedudukan lereng permukaan tanah
terhadap erosi permukaan (sheed erosion) dan menahan material
akibat letusan gunung.
Bangunan-bangunan penerjun
Untuk mengurangi kecepatan air disaluran irigasi pada tanah yang
kemiringannya tinggi (curam), dipakai bangunan terjun yang dapat
bersifat permanent (dengan pasangan batu) dan ada yang memakai
semi permanent dengan bronjong. Fungsi dari bangunan-bangunan
Penerjun adl mempertahankan kedudukan dasar saluran supaya
tidak tergerus oleh aliran air yang melewatinya.
Bangunan Terjun(untuk saluran drainase)
Pelindung tebing dan dasar saluran irigasi.
Untuk melindungi tebing saluran irigasi yang melintasi daerah-
yang sifat tanahnya kurang stabil, dengan menggunakan lapisan
pelindung yang dibuat dari bronjong akan lebih menguntungkan
karena bronjong memiliki sifat-sifat yang fleksibel.
Pelindung dasar dan tebing saluran irigasi
Pelindung tebing sungai
Pengamanan tebing-tebing sungai terhadap pengikisan air, dapatdilakukan dengan menggunakan bronjong guling atau bronjongmatras.Bronjong guling dari bambu dengan cara “ditidurkan” digunakanapabila air sungai tidak dalam (dangkal); bronjong guling dari kawatdengan kedudukan berdiri akan digunakan jika dasar sungai agakdalam dan airnya tidak pernah surut. Cara tersebut akanmemudahkan pelaksanaan pekerjaan.Pengamanan tebing pada sungai-sungai besar seyogyanya digunakanbronjong-bronjong matras. Meskipun hanya akan menggunakankonstruksi bronjong, tetapi perencanaannya harus dilakukan secarateknis.Untuk menempatkan bronjong-bronjong matras di dasar sungai yangcukup dalam dilakukan secara berhati-hati dengan bantuan alatpengerek (katrol), agar dapat diletakkan pada kedudukan yang tepat.
Krib dari bronjong
Fungsi krib antara lain ialah untukmengarahkan aliran arus air sesuaidengan sifat-sifat bronjong yang fleksibel, meskipun akan terjadiperubahan bentuk pada kedudukankrib. Bangunan tersebut masihakan dapat tetap berfungsi.Bronjong-bronjong kawat yang akandigunakan untuk membuat kribuntuk pengamanan pantai, harusdiberi lapisan pelindung terhadapkarat dengan cara melumurinya(coating) dengan aspal cair campurpasir atau dibalut plastik (bronjongkawat buatan pabrik).
Dinding penahan tanah
Dinding penahan tanah dari bronjong tidak mudah retak
karena adanya tekanan di belakangnya. Terutama apabila tanah
yg harus ditahan cukup tinggi, dinding penahan tanah yg dibuat
dari konstruksi bronjong akan lebih menguntungkan.
Tembok pangkal jembatan darurat
Tembok pangkal jembatan yang dibuat dari bronjong tidak hanya
digunakan untuk mengatasi keadaan darurat, tetapi juga untuk
mengatasi masalah perhubungan di daerah terpencil
(pedalaman).
Tanggul kantong lahar
Dengan membuat tanggul dari timbunan bronjong, pengamanan
terhadap bahaya lahar untuk sementara akan dapat diatasi.
Tanggul yg dibuat dari timbunan bronjong tersebut di kemudian
hari masih perlu diperkuat dan disempurnakan.
Toe drain / drainasi kaki tanggul atau bendungan
Dengan memasang bronjong-bronjong di ujung kaki bagian luar
tanggul atau bendungan, aliran resapan air yang terjadi di dalam
tubuh tanggul atau bendungan diarahkan melewati kaki tanggul
yg dipasang bronjong sehingga tidak menyebabkan longsornya
bangunan.
Pasangan bronjong untuk pondasi jalan
Untuk mengatasi masalah pondasi jalan yg harus melintasi daerah
yang tanahnya lunak, salah satu cara yang dapat dilakukan ialah
dengan menempatkan lapisan bronjong sebagai pondasi jalan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pelaksanaKarena baik atau buruknya hasil pelaksanaan pekerjaan bronjong akan banyak
ditentukan oleh kecermatan para pengawas dalam melaksanakan tugasnyan,
maka agar diperhatikan hal-hal berikut ini .
o Sebelum menetapkan bahwa bangunan yang direncanakan akan
menggunakan konstruksi bronjong, lebih dahulu perlu diketahui bahwa
batu untuk pengisi bronjong mudah diperoleh di sekitar lokasi pekerjaan.
o Gambar-gambar desain telah sesuai dengan keadaan lapangan.
o Bahan-bahan yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan telah cukup
tersedia terutama batu dan bronjong-bronjong agar tidak menghambat
pelaksanaan pekerjaan.
o Selama pelaksanaan pekerjaan, para pengawas harus selalu berada di
tempat pekerjaan untuk melakukan kewajibannya dan telah memahami
ketentuan-ketentuan mengenai pelaksanaan pekerjaan bronjong.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Bendung bronjong dari bambu
Untuk dapat mendapatkan air irigasi, untuk tanaman padi disawahnya, para petani membuat sendiri bendung-bendung bronjongdari anyaman bambu. Cara membuat bendung dilakukan berdasarkankebiasaan petani setempat dan tinggi bendung tidak lebih dari 1,50 meter, atau 3 (tiga) lapis bronjong. Agar bronjong-bronjong tersebuttidak terlepas, maka bronjong bronjong tersebut saling diikat antarasatu dengan lainnya. Pengisian batu kedalam bronjong dilakukanmelalui lubang-lubang anyaman dengan cara menggeser anyamanbronjong dan dikembalikan kepada keadaan semula setelah bronjongterisi penuh. Agar isi bronjong dapat benar-benar padat, maka batu yang digunakan untuk pengisi bronjong harus terdiri atas bermacammacam ukuran. Dan untuk menambah banyaknya air yang dapatdisadap, adakalanya dibagian hulu bendung diberi timbunan baru.
CARA PELAKSANAAN
2. Bendung “matras”
Bendung matras dibuat dari bronjong-bronjong yang berbentuk
prismatis yang disusun secara berlapis-lapis.
Yang perlu diperhatikan pada waktu membuat bendung matras
adalah sebagai berikut :
1) Tinggi bendung tidak boleh lebih dari 5 (lima) lapis, bendungtersebut tidak ekonomis dan kurang efisien.
2) Untuk menghemat pemakaian bronjong, inti bendung cukup diisidengan batu-batu kosong yg terdiri atas bermacam macam ukuran.
3) Bronjong harus saling diikat agar tidak mudah lepas dan pengisianbatu ke dalam bronjong dilakukan lapis demi lapis.
4)Isi bronjong harus benar-benar padat, dan batu-batu yang digunakan untuk mengisi bronjong harus terdiri atas bermacam-macam ukuranagar tidak terdapat rongga-rongga diantara sela-sela timbunan batu.
5). Tidak dibenarkan untuk memasukkan batu kedalam bronjong melalui lubang-lubang anyaman, karena akan dapat merusakanyaman sehingga akan mengurangi kekuatan bronjong.
6). Untuk menutup lubang-lubang anyaman harus digunakan/dipilih batu-batuyang permukaannya rata (atau sengaja diratakan), agar kawat-kawatanyaman bronjong dapat menempel pada permukaan batu tersebut; danukuran batu harus lebih besar dari pada ukuran lubang-lubang anyaman.
7). Bendung bronjong tidak boleh kedap air, tetapi untuk mengurangi resapanair kedalam tubuh bendung dapat disisipkan lapisan ijuk diantara sela-selasambungan bronjong untuk menambah banyaknya air yang dapat disadapkedalam saluran.
8). Sambungan bronjong untuk lantai olahan bendung harus diberi ikatanyang berfungsi sebagai “engsel”. Dengan adanya ikatan engsel tersebut, dimaksudkan apabila terjadi pengikisan tanah dibawah lantai olahan, akibatdari anyaman bronjong pada lantai olahan tidak akan berpengaruh terhadaptubuh bendung.
9). Suatu bendung yang direncanakan dengan konstruksi bronjong, hendaknyaseluruh bangunan bendung juga dibuat dari bronjong-bronjong kecualiuntuk lubang intake yang harus dilaksanakan dengan pasangan batu.
10). Tidak dibenarkan menggunakan tiang-tiang atau patok-patokyang dipancangkan didalam bronjong dengan maksud agar bronjong-bronjong tersebut tidak bergeser dari tempatkedudukannya semula, karena : Tiang-tiang atau patok-patoktersebut akan dapat merusak kawat-kawat anyaman bronjong. Apabila terjadi pergeseran tubuh bendung, berarti bahwabangunan tersebut belum memperoleh stabilitas yang diperlukan. Terjadinya pelapukan tiang-tiang atau patok-patokkayu yang dipancangkan didalam bronjong, akan mengurangi isi bronjong dan kepadatannya, sehingga akan mempengaruhikekuatan bendung.
11). Kedudukan bendung harus horisontal, dan dimusim kemaraumercu bendung harus terletak diatas muka air agar mudahdiperhatikan apabila terdapat kerusakan-kerusakan pada anyaman-anyaman bronjong.
Checkdam dari bronjong
Untuk mempertahankan kedudukan lereng tanah ataukemiringan dasar lembah sungai, juga dapat digunakan checkdam yang dibuat dengan konstruksi bronjong. Jika perludapat dibuat beberapa checkdam pd beberapa tempat. Apabila checkdam cukup panjang, dapat diperkuat dengan pilar- pilar disepanjang checkdam. Untuk memperkuat check dam seringdiperkuat dengan memasang beberapa pilar.
Bangunan terjun pada saluran drainasi
Bangunan terjun / penerjun dari bronjong tidak dapat digunakan
didaerah yg tanahnya banyak mengandung pasir (tanah berpasir).
Bangunan tersebut hanya akan digunakan pada saluran-saluran
pembuang (drainase) induk atau sekunder.
Pelapis tebing dan dasar saluran
Konstruksi bronjong juga digunakan untuk melindungi tebing-tebing dan dasar saluran yang tanahnya mudah terkikis air Supaya tidak terdapat rongga pada sambungan lapisanbronjong tebing saluran dan dasar saluran, maka bagian yang kosong tersebut harus diisi batu.
Untuk memperkuat kedudukan pasangan bronjong pada tebing saluran, jika perlu pada kaki lapisan bronjong tersebutdigunakan dua lapis bronjong sebagai pondasi.
Pelindungan tebing sungai
Untuk melindungi tebing sungai terhadap pengikisan air dapat
digunakan bronjong guling (silindris), atau bronjong matras.
Pemilihan terhadap dua jenis bronjong tersebut ditentukan oleh
keadaan air sungai dan kedalaman dasar sungai.
a Sungai yang dimusim kemarau tidak ada airnya.
1) Pemasangan bronjong pada tebing-tebing sungai yang
dimusim kemarau tidak ada airnya, pelaksanaannya akan
sangat mudah dan hasilnya akan nampak rapi
2) Untuk mencegah terjadinya pasangan bronjong yang
diakibatkan oleh terkikisnya dasar sungai, pada kaki
pasangan perlu ditambahkan satu lapis bronjong sebagai
pelindung.
3) Antara bronjong pelindung dengan kaki pasangan
bronjong di tebing sungai harus diberi ikatan engsel;
dengan maksud apabila terjadi pengikisan didasar sungai,
turunnya bronjong pelindung tidak akan berpengaruh
pada pasangan bronjong tebing.
4) Dan untuk mencegah masuknya butir-butir tanah tebing
kedalam pasangan bronjong. Diantara bronjong dengan
galian tanah harus diberi lapisan ijuk.
b Tebing sungai yang dalam dan airnya tidak pernah surut
Untuk mengatasi pengikisan terhadap tebing-tebing sungai
yang airnya tidak pernah surut, dapat dilakukan dengan 2 (dua)
cara:
1) Menggunakan bronjong guling
Untuk sungai yang kedalaman airnya kurang dari 3,00
meter, cara yang mudah dilakukan ialah dengan
menggunakan bronjong-bronjong guling yang dijejerkan
disepanjang tebing sungai
Hasil pekerjaan yang dilakukan dengan cara ini, biasanya
agak kurang rapi karena kedudukan bronjong didalam
sungai dimana bronjong-bronjong tersebut disandarkan.
Bronjong-bronjong tersebut harus saling terikat antara
satu dengan lainnya dan pengisian batu dilakukan melalui
kepala bronjong
Bronjong guling dipasang tegak untuk lokasipemasangan yang tidak pernah surut.
2) Menggunakan bronjong matras
Untuk pengaman tebing sungai yang airnya cukup dalam
dan tidak dapat dijangkau oleh bronjong guling, dapat
digunakan bronjong matras yang diletakkan di atas rakit.
Penempatan bronjong-bronjong pada kedudukan yang
diinginkan dilakukan dengan menggunakan katrol atau
derek.
Pelaksanaan pekerjaan secara sederhana dapat dilihat
pada gambar berikut
Bagian-bagian yang kosong dibelakang bronjong harus
diisi batu, yang juga akan menjadi tempat kedudukan
bronjong diatasnya
Pemasangan bronjong pada lokasi yang airnyatidak pernah surut / selalu tergenang air
Bronjong matras dapat dipasang dengan mudahapabila kondisi air rendah.
Krib
Cara-cara pembuatan krib dari bronjong untuk mengarahkan arus
aliran air, dapat dilihat didalam.
Yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pekerjaan krib dari
bronjong tersebut ialah pada sambungan perpanjangan bronjong
diujung kaki krib harus digunakan ikatan engsel&puncak bronjong
harus terletak diatas muka air banjir. Gambar dibawah
menunjukkan salah satu cara menetapkan letak dan arah krib.
Bagian hulu krib harus masuk kedalam tebing sungai.
Menentukan arah Krib.
Arah aliran berubah setelah dipasang Krib
Dinding penahan tanah
a Konstruksi bronjong juga digunakan untuk membuat dinding
atau tembok penahan terhadap longsoran tanah .
b Tembok penahan tanah yang dibuat dari bronjong tidak mudah
patah, dan dapat berfungsi sebagai drain.
c Lapisan ijuk yang disisipkan dibelakang tembok, dimaksudkan
agar butir-butir tanah tidak masuk kedalam lapisan bronjong.
d Untuk menetapkan ukuran tembok penahan tanah yang dibuat
dari bronjong, digunakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
e Jika tinggi tembok penahan tanah = 2/3 H, dan bagian bawah
yang tegak adalah 1/3 H.
Dinding penahan tanah
Dalam keadaan darurat, konstruksi bronjongdapat dimanfaatkan
untuk membuat tembok-tembok pangkaljembatan darurat.
Susunan balok-balok kayu dibawah tembokpangkal yang harus
selalu terletak dibawah permukaan air adalahmerupakan tempat
kedudukan tembok pangkal, sekaligus juga agar permukaan tembokPelaksanaan
tembok pangkal jembatan tersebut mempunyaikedudukan yang sama tingginya.
Tembok pangkal jembatan dari konstruksi bronjong
Bronjong sebagai tembok pangkal jembatan
Konstruksi bronjong sebagai pondasi jalan
a Dalam merencanakan suatu lintasan (alignment) jalan, padaumumnya dipilih medan yang sifat-sifat tanahnya cukup stabildan sesuai bagi suatu konstruksi jalan.b Namun adakalanya bahwa pada beberapa bagian atau bagianbagianyang harus dilintasi harus melalui daerah-daerah yangsifat-sifat tanahnya kurang sesuai bagi suatu konstruksi jalan,dan tidak ada pilihan lain untuk menghindarkannya.c Dalam keadaan demikian, terutama untuk mengatasi masalahpondasi jalan; berdasarkan pertimbangan praktis dan ekonomistetapi secara ekonomis dapat dipertanggung jawabkan makasalah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan caramembuat pondasi jalan dari lapisan bronjong.d Apabila tindakan tersebut harus dilakukan, maka pada waktumelaksanakan pekerjaan bronjong diperlukan pengawasanpengawasankhusus dan lebih teliti.
Konstruksi bronjong sebagai pondasi jalan
Pemeliharaan Bangunan
Sebagai suatu bangunan semi permanen, kekuatan bangunan yang dibuat dari
bronjong terletak pada kwalitas bronjong yaitu kwalitas kawat, anyaman dan
isi bronjong.
Bangunan bronjong akan tahan lama dan selalu berfungsi dengan baik,
apabila pada waktu pembangunannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
spesifikasi yang telah ditetapkan, dan selalu dilakukan pengamatan,
pemeliharaan dan perawatan yang berkesinambungan terhadap bangunan
tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan dan
pemeliharaan bangunan-bangunan yang dibuat dari konstruksi bronjong
adalah sebagai berikut:
PEMELIHARAAN BANGUNAN BRONJONG
a. Pemeliharaan anyamanAnyaman bronjong harus selalu diperiksa, dan apabila terdapat anyamanyang putus atau rusak harus segera diperbaiki atau disulam dengananyaman baru.Tindakan-tindakan tersebut terutama harus dilakukan terhadapbangunan-bangunan bronjong yang terletak di sungai yang pada waktumusim banjir membawa batang2 kayu, rumpun2 / batang2 bambu atau benda-benda lain yang dapat merusak anyaman anyamanbronjong.Pemeriksaan dan perbaikan terhadap anyaman-anyaman bronjongdilakukan pada setiap kali selesai datang banjir.
b. Isi bronjongIsi bronjong yg berkurang harus segera ditambah agar bronjong dapattetap padat.
Pemeriksaan dan perbaikan secara keseluruhan dilakukan pada saatmusim kemarau
Contoh bronjong dengan isi batu tetap padat
c. Bangunan yang turun
Apabila terdapat pelendutan / penurunan (settlement) bronjong pada
bagian-bagian tsb, harus ditambahkan lapisan bronjong “baru” agar
kedudukan bangunan semakin mantap.
d. Tidak boleh memancang kayu kedalam bronjong.
Tidak dibenarkan memancang tonggak-tonggak kayu / tonggak tonggak
besi dan sebagainya, kedalam bronjong, dengan maksud agar
kedudukan bangunan bronjong tidak bergeser, karena
akan dapat merusak anyaman bronjong, disamping akan mengurangi
kepadatan bronjong apabila tonggak-tonggak dari kayu tersebut telah
lapuk ;
Untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaanya, puncak / mercu
bendung bronjong harus terletak diatas muka air rendah.
e. Sebelum mendapatkan kedudukan yang mantap (stabilished), tidak dibenarkan untuk melakukan usaha-usaha agar bendungbronjong menjadi kedap air dengan maksud agar bendungtersebut dapat mengempang air sebanyaknya.
f. Untuk keperluan perawatan dan perbaikan-perbaikan bangunanyang dibuat dari bronjong-bronjong kawat, pada lokasi-lokasibangunan yang bersangkutan perlu tersedia kawat-kawatbronjong.
PENINGKATAN BANGUNAN BRONJONG SETELAH KONDISI STABIL
Setelah menjalani kurun waktu yang agak lama dan memperoleh kedudukanyang mantap, bangunan-bangunan yang semula dibuat dari bronjong dapatditingkatkan menjadi bangunan-bangunan permanen antara lain untuk :- Tanggul-tanggul pengaman pantai- Pengamanan tebing kolam waduk atau danau- BendungDan untuk mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan anyaman kawat padapermukaan bronjong, bangunan-bangunan bronjong tersebut, harus diberilapisan pelindung yang dibuat dari beton atau lapisan aspal.Membuat lapisan pelindung pada bendung-bendung bronjong yang telahdapat menggunakan pasangan batu.Dengan adanya lapisan pelindung yg “menyelimuti” permukaan bangunanbronjong tersebut, bangunan yang dibuat dari konstruksi bronjongakan menjadi bangunan yang kedap air.Usaha-usaha untuk meningkatkan bangunan-bangunan yang dibuat daribronjong menjadi suatu bangunan permanent hanya dapat dilakukan denganmelakukan pemeliharaan dan perawatan yang terus-menerus terhadapbangunan-bangunan tersebut.
Peningkatan bangunan bronjong menjadi bangunan permanen
TERIMAKASIH