Pelaksanaan Imunisasi
-
Upload
amalliaardanareswari -
Category
Documents
-
view
227 -
download
3
description
Transcript of Pelaksanaan Imunisasi
PROGRAM IMUNISASI UPT. PUSKESMAS NGEMPLAK
PELAKSANAAN, PENCATATAN DAN PELAPORAN IMUNISASI
I. Pelaksanaan
Tujuan Umum : setelah mempelajari materi – materi imunisasi diharapkan nantinya kita mampu melaksanakan imunisasi dengan benar
Tujuan Khusus :
1. Dapat menyiapkan logistik pelayanan imunisasi secara tepat
2. Dapat menyiapkan tempat pelayanan imunisasi dengan benar
3. Dapat melaksanakan imunisasi secara aman dengan kwalitas yang baik
4. Dapat membuat laporan hasil kegiatan imunisasi dengan benar
A. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi :
1. Logistik ( disesuaikan dengan perkiraan jumlah sasaran )
Termos / Vaksin Carrier
Cool pack
Vaksin, pelarut dan penetes
Alat suntik
Safety box
Pemotong jarum
Formulir
Vaksin, pelarut dan penetes
Alat suntik
Safety box
Pemotong jarum
Formulir
Kapas basah dalam wadah
Bahan penyuluhan
Alat tulis
Kartu-kartu imunisasi
Lembar melidi
Tempat sampah
Sabun cuci tangan / alkohol
2. Mengeluarkan Vaksin dari Lermari Es
Sebelum membuka lemari es tentukan berapa banyak vaksin yang akan diambil catatlah suhu dalam lemari es
Pilihlah vaksin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan
3. Memeriksa apakah vaksin aman diberikan
Lihat VVM dan tanggal kedaluwarsa
B. Menyiapkan Tempat Kerja Imunisasi
1. Pelayanan di dalam fasilitas kesehatan
- mudah diakses
- tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan dan debu
- cukup tenang
2. Pelayanan Imunisasi di lapangan (out treach)
- jika dalam gedung harus cukup terang, dan cukup ventilasi
- jika di tempat terbuka tempat harus teduh
C. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
1. Penyuluhan sebelum dan sesudah imunisasi
- penyuluhan berisikan tentang kegunaan imunisasi, efek samping dan cara penanggulangan serta kapan dan dimana pelayanan berikutnya
2. Pemeriksaan sasaran dan pengisian buku register
setiap sasaran sebaiknya diperiksa dan diberi vaksin yang layak mereka terima
tentukan usia dan status imunisasi terdahulu sebelum diputuskan dosis vaksin mana yang akan diberikan
Tidak banyak muncul kontra indikasi terhadap imunisasi. Semua bayi
sebaiknya diimunisasi kecuali dalam tiga situasi yang jarang terjadi berikut ini :
1. Anafilaksis atau reaksi hipersensitivitas yang hebat merupakan kontra indikasi mutlak terhadap dosis vaksin berikutnya.
- reaksi berlebihan seperti : suhu tinggi > 380 C dengan kejang, penurunan kesadaran, shock atau reaksi anafilaktik lainnya setelah imunisasi DPT 1 merupakan kontra indikasi untuk pemberian DPT2 atau 3
2. Riwayat kejang, demam dan panas lebih > 380 C merupakan kontra indikasi pemberian DPT1 dan campak.
3. Jika orang tua sangat berkebaratan terhadap pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit, jangan berikan imunisasi. Mintalah ibu untuk kembali lagi jika bayinya sudah sehat.
II. Pencatatan
Semua kunjungan sasaran dimasukkan dalam buku register hal ini membantu para
petugas dalam mengawasi pelayanan imunisasi yang mereka berikan. ( langsung melihat
lapangan ).
III. Pelaporan
Sistem palaporan dimulai dari desa ke puskesmas kemudian dari puskesmas ke dinas
kesehatan kabupaten Boyolali. ( blanko-blanko / format pencatatan dan pelaporan lihat di
lapangan.
Syarat-syarat laporan yang baik adalah : lengkap, tepat waktu dan akurat.
Melakukan pemantaun kejadian ikutan pasca imunisasi
Pemantaun KIPI dimulai dari saat selesai imunisasi s.d. terhitung 1 bulan.
Pemantaun di desa dilakukan oleh bidan desa dan selanjutnya dilaporkan kepada
coordinator imunisasi / kepala puskesmas untuk dilakukan pelacakan.
Blanko KIPI tersedia 4 lembar
1. Lembar kesatu : warna putih untuk Sekretariat KOMNAS-KIPI Tingkat Pusat
2. Lmbar kedua : warna merah untuk KOMDA-KIPI Tingkat Provinsi
3. Lembar Ketiga : warna biru untuk Dinas Kesehatan Tingkat Kabupaten / Kota
4. Lembar Keempat : warna hijau untuk pertinggal di Puskesmas