Pelaksanaan Forceps

15
PELAKSANAAN FORCEPS\ A. Persiapan ibu (kandung kemih dikosongkan). B. Persiapan penolong C. Persiapan alat dan obat D. Persiapan pertolongan untuk anak E. Langkah-langkah penggunaan forceps. Terdiri : • Ibu terlentang dalam posisi litotomi. • Dilakukan a dan anti sepsis di daerah anogenital. • Dilakukan PD/VT untuk memastikan posisi denominator terakhir. Hasil : Pembukaan lengkap, ketuban (-), kepala di HIII, UUK kiri depan. • Dilakukan prekonstruksi pemasangan forceps, forceps akan dipasang melintang terhadap kepala (biparietal) dan miring terhadap panggul. • Sebelum pemasangan forceps dimulai, dilakukan anastesi pudendal block pada bagian kanan dan kiri (letak nervus pudendalis pada kanalis alcock, pada otot diafragma pelvis di antara spina dengan tuber ischii). • Sendok forceps kanan dipasang terlebih dahulu dengan cara :

description

forcep

Transcript of Pelaksanaan Forceps

Page 1: Pelaksanaan Forceps

PELAKSANAAN FORCEPS\

A. Persiapan ibu (kandung kemih dikosongkan).

B. Persiapan penolong

C. Persiapan alat dan obat

D. Persiapan pertolongan untuk anak

E. Langkah-langkah penggunaan forceps.

Terdiri :

• Ibu terlentang dalam posisi litotomi.

• Dilakukan a dan anti sepsis di daerah anogenital.

• Dilakukan PD/VT untuk memastikan posisi denominator terakhir. Hasil :

Pembukaan lengkap, ketuban (-), kepala di HIII, UUK kiri depan.

• Dilakukan prekonstruksi pemasangan forceps, forceps akan dipasang melintang

terhadap kepala (biparietal) dan miring terhadap panggul.

• Sebelum pemasangan forceps dimulai, dilakukan anastesi pudendal block pada

bagian kanan dan kiri (letak nervus pudendalis pada kanalis alcock, pada otot

diafragma pelvis di antara spina dengan tuber ischii).

• Sendok forceps kanan dipasang terlebih dahulu dengan cara :

1. Tangan kanan memegang forceps seperti memegang pensil dengan tangkai

forceps dan sejajar dengan lipat paha kiri ibu.

2. Empat jari tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam sisi kanan vagina ibu

dan ibu jari tertahan di luar, jari penolong terletak di antara dinding jalan

lahir dengan kepala janin.

3. Daun forceps kanan dimasukkan ke sisi kanan vagina ibu, di antara empat

jari tangan penolong dan kepala janin dengan ibu jari tangan kiri penolong

sebagai penunjuk (penuntun) dan empat jari yang lain sebagai rel.

Page 2: Pelaksanaan Forceps

4. Setelah daun forceps kanan masuk dilakukan tindakan wanderen

(menggeser daun forceps agar terletak tepat pada bagian parietal janin),

dengan cara ibu jari tangan kiri penolong sebagai titik tumpu kemudian

tangkai forceps kanan yang semula berada pada posisi atas diungkit atau

diturunkan ke bawah sehingga secara otomatis daun forceps akan bergeser.

5. Setelah daun forceps kanan terletak dengan benar kemudian posisi

dipertahankan dengan cara dipegang oleh asisten.

6. Tangan kiri memegang forceps seperti memegang pensil dengan tangkai

forceps sejajar dengan lipat paha kanan ibu.

7. Empat jari tangan kanan penolong dimasukkan ke dalam sisi kiri vagina ibu

dan ibu jari tertahan di luar, jari penolong terletak diantara dinding jalan lahir

dengan kepala janin, diusahakan agak ke bawah belakang pada daerah

yang sejajar atau berseberangan dengan daun forceps yang pertama.

8. Daun forceps kiri dimasukkan ke sisi kiri vagina ibu, diantara empat jari

tangan penolong dan kepala janin dengan ibu jari tangan kanan penolong

sebagai penunjuk (penuntun) dan empat jari yang lain sebagai rel.

9. Kemudian setelah daun forceps kiri terpasang sejajar dengan daun forceps

pertama, kedua tangkai forceps disilangkan terlebih dahulu baru kemudian

dikunci.

10. Dilakukan PD/VT untuk memeriksa apakah forceps sudah terletak dengan

baik dan tidak menjepit bibir cervic ataupun jalan lahir.

11. Dilakukan traksi percobaan dengan cara tangan kiri menggenggam tangkai

forceps dengan cara jari telunjuk dan jari tengah kanan kiri diletakkan pada

pengait serta kedua jari yang toucher dari tangan kanan ditumpangkan pada

tangan kiri dan ujung jari tengah ditempelkan pada kepala janin, kemudian

baru dilakukan tarikan perlahan-lahan. Apabila jari tengah kanan dari

penolong terlepas dari kepala janin berarti forceps lolos atau meleset.

Apabila tidak terlepas berarti forceps sudah tepat.

12. Lakukan episiotomi.

Page 3: Pelaksanaan Forceps

13. Mulai dilakukan ekstraksi

EKSTRAKSI FORCEPS

Ekstraksi forceps atau ekstraksi cunam adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan tarikan cunam yang dipasang di kepala janin.

Cunam / Forceps

Cunam terdiri dari dua sendok, sendok kanan dan sendok kiri

Sendok kanan / forces kanan adalah cunam yang dipegang di tangan kanan penolong dan

dipasang di sebelah kanan ibu

Sendok kiri / forceps kiri adalah cunam yang dipegang di tangan kiri penolong dan dipasang di

sebelah kiri ibu.

- Daun cunam: bagian yang dipasang di kepala janin saat melakukan ekstraksi forceps. Terdiri dari

dua lengkungan (curve) , yaitu lengkung kepala janin (cephalic curve) dan lengkung panggul

(cervical curve).

- Tangkai Cunam: adalah bagian yang terletak antara daun cunam dan kunci cunam

Page 4: Pelaksanaan Forceps

- Kunci cunam: kunci cunam ada beberapa macam, ada yang interlocking, system sekrup, dan

system sliding.

- Pemegang cunam, bagian yang dipegang penolong saat melakukan ekstraksi.

Indikasi Dalam Melakukan Ekstraksi Forceps:

1. Indikasi Relatif

Pada indikasi relative, forceps dilakukan secara elektif (direncanakan), ada dua:

1.1. Indikasi menurut De Lee

Forceps dilakukan secara elektif, asal syarat untuk melakukan ekstraksi terpenuhi

1.2. Indikasi menurut Pinard

Indikasi menurut Pinard hampir sama dengan menurut De Lee, namun ibu harus dipimpin dulu

mengejan selama 2 jam.

2. Indikasi Absolut

2.1. Indikasi Ibu : Ekstraksi forceps dilakukan pada ibu-ibu dengan keadaan pre-eklampsi,

eklampsi, atau ibu-ibu dengan penyakit jantung, paru, partus kasep

2.2. Indikasi Janin: pada keadaan gawat janin

2.3. Indikasi waktu: pada kala dua lama

Jenis Ekstraksi Forceps Menurut Pemasangannya:

1. High Forceps

Forceps yang dilakukan pada saat kepala janin belum masuk pintu atas panggul (floating). Saat

ini tidak dilakukan lagi karena sangat berbahaya bagi janin ataupun ibu. Sectio cesarean lebih

direkomendasikan

2. Mid Forceps

Page 5: Pelaksanaan Forceps

Forceps yang dilakukan pada saat kepala janin sudah masuk pintu atas panggul (engaged),

namun belum mencapai dasar panggul. Saat ini tidak dilakukan lagi. Sectio Cesarea ataupun

vakum lebih direkomendasikan

3. Low Forceps/ Outlet Forceps

Forceps yang dilakukan pada saat kepala janin sudah mencapai dasar panggul. Cara ini yang

masih sering dipakai hingga saat ini

Syarat Dalam Melakukan Ekstraksi Forceps:

1. Pembukaan lengkap

2. Presentasi belakang kepala

3. Panggul luas / tidak ada DKP

4. Ketuban sudah pecah

5. Kepala sudah engaged, sudah berada di dasar panggul

6. Janin tunggal hidup

Cara Pemasangan Cunam ada dua:

1. Pemasangan sefalik (Cephalic forceps)

Dimana cunam dipasang biparietal, atau sumbu panjang cunam sejajar dengan diameter mento-

occiput kepala janin. Pemasangan sefalik adalah cara yang paling aman baik untuk ibu maupun

janin

2. Pemasangan pelvic (Pelvic forceps)

Dimana pemasangannya dalam keadaan sumbu panjang cunam sejajar dengan sumbu panjang

panggul.

Pemasangan forceps yang sempurna , jika memenuhi kriteria berikut:

Page 6: Pelaksanaan Forceps

1. Forceps terpasang biparietal kepala , atau sumbu panjang forceps sejajar dengan sumbu diameter

mento-oksiput kepala janin, melintang terhadap panggul

2. Sutura sagitalis berada di tengah kedua daun forceps yang terpasang, dan tegak lurus dengan

cunam

3. Ubun ubun kecil berada kira-kira 1 cm di atas bidang tersebut

Persiapan dalam ekstraksi forceps:

1. Persiapan ibu :

a. litotomi set,

b. cunam,

c. vulva dicukur,

d. kandung kemih dikosongkan,

e. infuse bila diperlukan,

f. narkose,

g. gunting episiotomy

h. hecting set

i. uterotonika

2. Persiapan untuk janin

a. Kain bersih

b. Alat resusitasi

3. Persiapan untuk dokter

a. Alat pelindung diri

Page 7: Pelaksanaan Forceps

b. Ilmu pengetahuan yang cukup

Prosedur/ Langkah Dalam Melakukan Forceps:

1. Membayangkan forceps sebelum dipasang

2. Memasang forceps

3. Mengunci forceps

4. Memeriksa kembali pemasangan

5. Traksi percobaan

6. Traksi definitive

7. Melepaskan cunam

Contoh kasus: Seorang pasien , primigravida, dengan PEB pembukaan lengkap dengan UUK

kanan depan, dengan penurunan HIII+

Ad.1. Membayangkan

Setelah persiapan selesai, penolong berdiri di depan vulva , memegang kedua cunam dalam

keadaan tertutup dan membayangkan bagaimana cunam terpasang pada kepala

Page 8: Pelaksanaan Forceps

Ad.2. Memasang forceps

Pada pasien ini UUK janin adalah UUK kanan depan, jadi forceps yang dipasang adalah forceps

kiri terlebih dahulu, yaitu forceps yang dipegang tangan kiri penolong dan dipasang di sisi kiri

ibu.

Forceps kiri dipegang dengan cara seperti memegang pensil , dengan tangkai forceps sejajar

dengan paha kanan ibu, sambil empat jari tangan kanan penolong masuk ke dalam vagina.

Forceps secara perlahan dipasang dengan bantuan ibu jari tangan kanan. Jadi bukan tangan kiri

yang mendorong forceps masuk ke dalam vagina.

Setelah forceps kiri terpasang, asisten membantu memegang forceps kiri tersebut agar tidak

berubah posisi. Dan penolong segera memasang forceps kanan, yaitu forceps yang dipegang oleh

tangan kanan penolong, dan dipasang di sisi kanan ibu. Forceps kanan dipegang seperti

memegang pensil, dengan tangkai forceps sejajar dengan paha kiri ibu, sambil empat jari tangan

kiri penolong masuk ke dalam vagina. Forceps dipasang dengan tuntunan ibu jari tangan kiri

penolong. Setelah forceps terpasang , dilakukan penguncian

Page 9: Pelaksanaan Forceps

Ad.3. Penguncian Forceps

Penguncian dilakukan setelah forceps terpasang. Bila penguncian sulit dilakukan, jangan

dipaksa, tapi periksa kembali apakah pemasangan telah benar, dan dicoba pemasangan ulang.

Apabila forceps kir yang dipasang duluan, maka penguncian dilakukan secara langsung, dan bila

forceps kanan yang dipasang duluan , maka forceps dikunci secara tidak langsung.

Ad.4. Pemeriksaan Ulang

Setelah forceps terpasang dan terkunci, dilakukan pemeriksaan ulang, apakah forceps telah

terpasang dengan benar, dan tidak ada jalan lahir / jaringan yang terjepit

Ad.5. Traksi Percobaan

Page 10: Pelaksanaan Forceps

Setelah yakin tidak ada jaringan yang terjepit, maka dilakukan traksi percobaan. Penolong

memegang pemegang forceps dengan kedua tangan , sambil jari telunjuk dan tengah tangan kiri

menyentuh kepala janin, lalu dilakukan tarikan. Apabila jari telunjuk dan tengan tangan kiri tidak

menjauh dari kepala janin, berarti forceps terpasang dengan baik, dan dapat segera dilakukan

traksi definitive. Apabila jari telunjuk dan tengah tangan kiri menjauh dari kepala janin, berarti

forceps tidak terpasang dengan baik, dan harus dilakukan pemasangan ulang.

Ad.6. Traksi defrinitif

Traksi definitive dilakukan dengan cara memegang kedua pemegang forceps dan penolong

melakukan traksi. Traksi dilakukan hanya menggunakan otot lengan. Arah tarikan dilakukan

sesuai dengan bentuk panggul. Pertama dilakukan tarikan cunam ke bawah, sampai terlihat

occiput sebagai hipomoklion, lalu tangan kiri segera menahan perineum saat kepala meregang

perineum. Kemudian dilakukan traksi ke atas hanya dengan menggunakan tangan kanan sambil

tangan kiri menahan perineum. Kemudian lahirlah dahir, mata, hidung, mulut bayi.

Page 12: Pelaksanaan Forceps

Pemasangan Forceps dikatakan gagal apabila:

1. Forceps tidak dapat dipasang

2. Forceps tidak dapat dikunci

3. Tiga kali traksi janin tidak lahir

Komplikasi ekstraksi forceps:

Terhadap Ibu: perdarahan, trauma jalan lahir, infeksi

Terhadap janin: fraktur tulang kepala, cedera cervical, lecet pada muka, asfiksia