PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL...
-
Upload
trinhduong -
Category
Documents
-
view
344 -
download
16
Transcript of PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL...
PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL (AMI)oleh:Tim Pengembang SPMI
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiDirektorat Jenderal Pembelajaran dan KemahasiswaanDirektorat Penjaminan Mutu2018
Langkah untuk Menjalankan AMI yang Baik
1Menyusun organisasiAudit Mutu Internal
2Membuat Dokumen /Instrumen
Audit Mutu Internal
3Melakukan
Audit Mutu Internal
MENYUSUN ORGANISASI AUDIT MUTU INTERNAL
1. Audit Mutu Internal di bawah kendali pimpinaninstitusi.
2. Tim Audit Mutu Internal dibentuk berdasarkan surattugas pimpinan institusi dengan masa kerja satuperiode audit.
3. Ketua, sekretaris, dan anggota Tim Audit MutuInternal harus memenuhi persyaratan standarkompetensi auditor mutu internal.
1
MEMBUAT DOKUMENAUDIT MUTU INTERNAL
1. Prosedur (MP/SOP) Pelaksanaan Audit Mutu Internal.
2. Instruksi Kerja bagi auditor mutu internal dan auditee.
3. Form Audit Mutu Internal.
2
MELAKUKAN AUDIT MUTU INTERNAL
1. Lingkup
2. Jadwal
3. Distribusi auditor mutu internal
4. Metode audit (Desk Evaluation dan/atau Visitasi)
5. Tahap audit: sistem dan kinerja.
3
Pelaksanaan Audit Mutu Internal terdiri dari :
1. Audit Sistem/Desk Evaluation
2. Audit Visitasi/Lapangan
Audit pada implementasi SPMI yang telah
ditetapkan/dijanjikan:
1. Memeriksa apakah standar yang telah ditetapkan dalam
dokumen standar dalam SPMI atau yang telah dijanjikan,
dipenuhi atau tidak, salah satunya dengan mengisi dokumen
evaluasi kinerja.
2. Memeriksa/memastikan apakah setiap dokumen SPMI (misal:
manual SPMI atau instruksi kerja) telah dilaksanakan secara
tertib dan benar.
Tahapan Audit
Audit Sistem/Dokumen
Audit dilakukan terhadap dokumen sistem organisasi, penjaminan mutu, dan
dokumen SPMI untuk memenuhi persyaratan standar yang ditetapkan. Audit
ini dilakukan oleh tim auditor tanpa kehadiran auditee dengan tujuan
mendapat daftar pertanyaan.
Audit Kinerja/Visitasi
Metode Audit
Desk Evaluation: Review dokumen dilakukan di kantor oleh masing-masing auditor.
Visitasi:Wawancara dan observasi langsung, dilakukan di tempat auditee.
1. Ketua tim auditor membacakan identitas teraudit,lingkup audit, dokumen yang tersedia.
2. Ketua tim auditor membagi tugas kepada semuaanggota tim tentang dokumen yang harus diaudityang menjadi tanggung jawabnya.
3. Setiap anggota tim auditor membuat daftar tilikberupa daftar pertanyaan yang akan dibawa keaudit kepatuhan untuk diverifikasi lebih lanjut.
AUDIT MUTU INTERNAL DOKUMEN/SISTEM
Hasil dari pelaksanaan auditsistem adalah daftar tilik pertanyaan dan kesiapan audit visitasi
No.Referensi
(Butir Mutu) Pernyataan Y T Catatan Khusus
1. Standar 3Butir 3.6
Sebagian dosen belum menyampaikan kontrak perkuliahan
Cek pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan jurnal perkuliahan
Contoh Daftar Tilik
LATIHAN MEMBUAT DAFTAR PERTANYAAN
AUDIT LAPANGAN/VISITASI
Tindakan yang Harus Dikuasai Auditor dalamPelaksanaan Audit Lapangan:
1. Teknik Bertanya2. Mencatat Hasil3. Membuat Temuan4. Melakukan Rapat Penutupan5. Membuat Laporan Audit
Contoh Aktivitas Lapangan
1. Memastikan apakah proses belajar mengajar telah tercapai dengan baika. Cek apakah Learning Outcome (LO) / Capaian Pembelajaran
(CP) prodi telah terumuskan dengan baikb. Cek apakah setiap mata kuliah telah mendukung CP prodic. Cek apakah RPS MK (Rencana Pembelajaran Semester Mata
Kuliah) telah sesuai dengan CP Prodi
Contoh Aktivitas Lapangan
d. Cek apakah proses belajar mengajar telah terlaksana dengan baik• Kehadiran dosen• Kehadiran mahasiswa• Kebenaran materi• Kebenaran jumlah sks• Kebenaran penyajian
2. Cek apakah CP prodi telah terpenuhi oleh CP MK• Apakah soal sudah dilakukan validasi sesuai CP• Apakah soal sudah dilakukan evaluasi setelah
dilakukan ujian• Apakah pengujian ketercapaian kompetensi dilakukan
dengan satu cara atau beberapa cara
3. Cek apakah bahan kuliah telah memasukkan hasil riset dosen yang terbaru
4. Cek kepuasan mahasiswa atas proses belajar mengajar5. Cek apakah hasil evaluasi telah ditindaklanjuti 6. Lakukan analisis mengapa sasaran mutu tidak tercapai
(Mencari akar masalah)
Tahapan Audit Kepatuhan
1. Ketua tim auditor memperkenalkan seluruh anggota tim.
2. Ketua tim auditor menyampaikan tujuan audit dan lingkup audit.
3. Ketua tim auditor menyampaikan jadwal acara audit untuk disetujui oleh auditee.
4. Tim auditor melakukan audit dengan berpedoman pada daftar tilik yang telah dibuat pada saat Audit Dokumen/Desk Evaluation/Audit Sistem.
Bukti-Bukti Penunjang Dikumpulkan dari :
1. Wawancara dengan pengelola/stakeholder2. Pemeriksaan dokumen atau rekaman3. Pengamatan terhadap aktivitas/proses4. Pengamatan terhadap kondisi lapangan
Dalam visitasi perlu dilakukan verifikasi terhadap
bukti-bukti penunjang /rekaman yang tersedia.
Audit Lapangan Dilakukan terhadap :
Dokumentasi, bahan/material, personil,
proses, peralatan
Faktor Keberhasilan dalam Wawancara :
1. Persiapan yang baik
2. Wawancara dengan orang yang tepat
3. Usahakan agar wawancara dalam keadaan santai
4. Auditor harus berusaha untuk mendapatkan akar masalah
Beberapa Kiat pada saat Wawancara :
1. Lakukan wawancara terpisah antara kepala bagiandan bawahannya/ staff
2. Hindari mengkonfrontasi cross-check pernyataanauditee-auditee lain (misal atasan)
3. Hindari kesan selalu membaca daftar tilik
4. Buatlah pertanyaan yang jelas/spesifik/tidakbermakna ganda
PERTANYAAN SAAT WAWANCARA
Pertanyaan dapat dibedakan
1. Pertanyaan tertutup : ya dan tidak
2. Pertanyaan terbuka
Catatan:
Satu pertanyaan dapat dikembangkan menjadibeberapa pertanyaan baik oleh auditor yang bertanyamaupun anggota tim yang lain.
TEKNIK MENELUSUR BUKTI AUDIT
TujuanPengujian jaringanMengungkap fakta-fakta Identifikasi perbaikan
DasarSistem adalah input-proses-outputSistem adalah sebab-akibatSistem adalah suatu jaringan
MENELUSURI JEJAK (TRAIL FOLLOWING)
Berdasarkan suatu temuan tertentu auditor bergerak(maju atau mundur) untuk mengumpulkan informasidan menyelidiki lebih dalam suatu gejala atau polatertentu.
FORWARD AND BACKWARD TRACINGAuditor dapat bergerak dari sisi input hingga rangkaian-rangkaian kegiatan dan output atau sebaliknya bekerjadari sisi output mundur ke input.
KaprodiSub Bag
PendidikanEvaluasi
Forward trace
Backward trace
Komisi
Pembelajaran
Yang harus Dicatat saat Visitasi :
1. Contoh-contoh ketidaksesuaian terhadap standar
2. Contoh-contoh ketidaksesuaian terhadap dokumentasi/rekaman
3. Aspek dari operasi yang menyimpang/cenderung mengarah kepada ketidaksesuaian
Catatan Temuan meliputi :
1. Apa yang ditemukan
2. Dimana ditemukan
3. Mengapa dianggap sebagai ketidaksesuaian
4. Siapa yang hadir/ ada pada saat ditemukan
Setiap anggota tim auditor membuatcatatan-catatan potensi temuanketaksesuaian untuk disampaikanpada rapat tim auditor.
Ketua tim memimpin rapat tim auditor untuk merumuskan daftar temuan audit.
Pernyataan temuan audit harus mengikuti kaidah PLOR
Problem (masalah yang ditemukan)
Location (lokasi ditemukan problem)
Objective (bukti temuan)
Reference (dokumen yang mendasari)
LATIHAN
Merumuskan temuan dari suatu kasus yang dibacakan fasilitator
Format Temuan
KTS/OB
(Initial Auditor)
Referensi
(butir mutu)Pernyataan
PERTEMUAN / RAPAT TIM AUDITOR
Sebelum membuat laporan audit dilakukan pertemuan tim auditor tanpa teraudit.1. Dipimpin oleh ketua tim auditor2. Melengkapi formulir ketidaksesuaian3. Meninjau semua ketidaksesuaian4. Tinjauan secara kolektif terhadap ketidaksesuaian untuk
mengidentifikasi temuan major5. Mempersiapkan kesimpulan audit6. Mempersiapkan agenda (closing) meeting
Aktivitas pada Pertemuan Tim Audit :
1. Pelajari semua temuan
2. Kelompokkan temuan
3. Adakah hal utama yang perlu diperhatikan (mengarah ke temuan major)
Temuan yang Dilaporkan :
1. Harus disetujui process owner (auditee)2. Berdasarkan bukti
RAPAT PENUTUPAN KEGIATAN AUDIT
1. Ketua bersama anggota tim auditor mengadakanrapat penutupan audit bersama teraudit membahastemuan audit untuk disepakati
2. Ketua tim auditor dan teraudit bersama-samamenandatangani daftar temuan audit.
3. Ketua tim auditor menutup acara audit
4. Tim auditor membuat laporan audit
5. Ketua tim auditor menyerahkan laporan auditkepada client
Laporan Audit Mutu Internal harus Memuat :
1. Identifikasi laporan2. Maksud, tujuan dan ruang lingkup audit3. Rincian program audit, auditor, tanggal dan area audit4. Identifikasi dokumen referensi (standar, quality, manual,
prosedur, kontrak, dll)5. Ringkasan temuan6. Pengamatan ketidaksesuaian dan bukti pendukung
Laporan Audit
1. Harus berdasarkan fakta
2. Harus ringkas dan jelas
3. Tidak memasukkan opini
4. Tidak memasukkan sebab-sebab
ketidaksesuaian
Isi Laporan Audit Mutu Internal :
1. Identifikasi laporan2. Maksud, tujuan, dan ruang lingkup audit3. Rincian program audit, auditor, tanggal, dan
area audit4. Identifikasi dokumen referensi (standar, quality
manual, prosedur, peraturan, dll)
5. Ringkasan temuan6. Pengamatan ketidaksesuaian dan bukti
pendukung7. Rekomendasi tindak lanjut, tindakan perbaikan
audit selanjutnya8. Daftar distribusi laporan
Butir-Butir Urutan Pelaporan Hasil Audit
• Apa yang ditemukan oleh auditor sama dengan auditee ketahuiKondisi/Temuan
• Standar/ekspektasi/aturan (Lokal/Nasional /Internasional)
• Yang ada atau dikembangkan
Kriteria/Standar/Klausul
• Dampak atau risiko jika dibiarkan
• Potensi maupun kejadianAkibat/Dampak
• Disain
• ImplementasiSebab/Akar Masalah
• Saran perbaikan yg mengeliminir sebab
• Jangan mengulang kriteriaRekomendasi
• Apa yg akan dilakukan, sesuai rekomendasi
• Kapan akan dilaksanakan dan oleh siapaRencana Perbaikan
• Apa yg akan dilakukan untuk mencegah
• Kapan dilaksanakan dan oleh siapaRencana Pecegahan
Perlunya Laporan Tertulis
Hasil Audit
1. Sebagai bukti pelaksanaan tugas
2. Sebagai sumber referensi untuk perencanaan audit
berikutnya.
3. Sebagai alat pembuktian apabila ada sanggahan dari
pihak yang terlibat.
4. Sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi-
informasi penting yang diperoleh selama pelaksanaan
audit.
TINDAKAN KOREKSI
TINDAKAN KOREKSI OLEH PIHAK TERAUDIT/ MANAJEMEN
Tindakan koreksi adalah tindakan untukmeniadakan sebab-sebab ketidaksesuaian terhadapstandar/rencana dan mencegah pengulanganketidak sesuaian dikemudian hari dalam rangkapeningkatan mutu secara berkelanjutan.
RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN (RTM)
PENGERTIAN
Rapat Tinjauan Manajemen adalah suatu rapatdengan periode waktu tertentu yang bertujuan untukmembahas tindak lanjut temuan, dipimpin langsungoleh pimpinan, dan dihadiri oleh seluruh jajaranmanajemen.
PELAKSANAAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
1. Kaji Ulang Manajemen dilakukan untuk memastikankelanjutan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas SistemPenjaminan Mutu Internal (SPMI).
2. Tinjauan ini harus mencakup penilaian untuk peningkatandan perubahan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI),termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu.
3. Setiap kegiatan Kajiulang Manajemen harus direkam dan rekamannya harus dipelihara.
Materi Rapat Tinjauan Manajemen /KajiulangManajemen
1. Hasil/temuan audit
2. Umpan balik pelanggan (keluhan pelanggan, survei
kepuasan pelanggan)
3. Kinerja layanan/ kinerja dosen
4. Analisa kesesuaian kompetensi, atau kesesuaian
layanan lainnya)
5. Status tindak lanjut Permintaan Tindakan Koreksi
6. Tindak lanjut dari Kajiulang Manajemen sebelumnya
7. Perubahan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
8. Usulan peningkatan Sistem Penjaminan Mutu Internal(SPMI)
HASIL RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN/KAJIULANG MANAJEMEN
Hasil Kajiulang Manajemen yang diharapkan dapat berupa:
1. Peningkatan efektivitas Sistem Penjaminan Mutu Internal(SPMI) dan prosesnya
2. Peningkatan hasil layanan yang menuju terpenuhinyastandar
3. Program peningkatan mutu
KIAT SUKSES AUDITOR MUTU
Kiat Visitasi Audit Mutu yang Baik
Jelaskan maksud diadakannya visitasi dengan bijak.
Ajukan pertanyaan pertanyaan yang menyangkutpokok persoalan.
Pembicaraan harus tetap terarah pada fakta yangberhubungan dengan maksud visitasi.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan selama visitasiberlangsung:
Upayakan semua informasi yang diperlukandiperoleh saat visitasi.
Buat ikhtisar informasi yang telah diperoleh.
Jangan sampai melebihi batas waktu.
Dalam Visitasi,
Auditor Sebaiknya Tidak
1. Meminta layanan di luar proses audit.
2. Menerima hadiah.
3. Mengenakan pakaian yang kurang pantas
(T-Shirt).
4. Memberi komentar di luar konteks/substansi
yang diaudit.
Dalam Visitasi,
Auditor Sebaiknya Tidak
5. Memberikan janji-janji yang di luar
kewenangan auditor.
6. Menggunakan sebutan yang kurang pantas,
seperti “kalian”, ”kamu” kepada auditee.
7. Berdebat dalam diskusi dengan sikap ”bossy”
dan mendominasi sesi audit, atau terlalu pasif.
8. Bersikap menggurui, menonjolkan diri dan
arogan (memandang rendah).
9. Saling menyalahkan di antara auditor di depan auditee.
10. Menyalahkan auditor yang melakukan audit sebelumnya.
11. Menciptakan suasana underpressure dan tidak kondusif bagi
atmosfir diskusi.
12. Menunjukkan emosi negatif yang tampak dari perilaku dan
bahasa tubuh.
13. Meninggalkan sesi selama proses kunjungan lapangan tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
14. Bersikap menggurui, menonjolkan diri dan arogan
(memandang rendah).
15. Meninggalkan sesi selama proses kunjungan lapangan tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
16. Membuat opini, asumsi, asumsi awal
17. Membiarkan auditee mendikte audit
18. Berada ‘diluar jalur’, Mengarahkan ‘misleading’
19. Terpaku’, bingung
20. Mengubah jadwal pertemuan secara sepihak.
21. Mempersingkat waktu pelaksanaan audit tanpa alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
22. Menjalankan tugas audit melebihi waktu yang dialokasikan.
Hal yang Tak Terduga dalam
Visitasi
Bertemu auditee yang agresif, situasi emosional
Missing people, missing document
Dokumen, catatan, laporan, sample, yang telahdisiapkan auditee tidak lengkap
Kasus-kasus khusus/ spesial
Etika Umum Auditor
1. Seorang auditor harus menunjukkan kinerja dan menggambarkan
profil auditor yang profesional.
2. Seorang auditor harus meningkatkan pengetahuan secara proaktif
tentang sistem penjaminan mutu secara gradual dan terus menerus,
sehingga tidak ketinggalan informasi tentang sistem penjaminan
mutu.
3. Seorang auditor tetap memprioritaskan tugas pokok dosen.
4. Seorang auditor harus berupaya menjadi living example dan
pelaksana good practices.
5. Memahami tugas dan tanggung jawab sebagai auditor.
6. Memahami Prosedur mengaudit dengan baik.
7. Melakukan koordinasi antar auditor sebelum melakukan audit.
Etika Kunjungan Lapangan (Visitasi)
1. Datang tepat waktu dan menepati komitmen.
2. Menghindari konflik kepentingan.
3. Menghindari kesalahpahaman
4. Menjaga kerahasiaan.
5. Mengenal standar budaya setempat dan berhati-hati dalam
berbicara. Bertanya secara jelas dan pasti dan sebisa mungkin
sedikit bicara.
6. Setiap auditor harus membuat catatan setiap pertemuan dan
segera memberikan evaluasi.
7. Mengelola informasi yang diterima secara proporsional agar tidak
bereaksi berlebihan.
8. Menggunakan guideline sebagai acuan audit.
9. Konsisten dalam melakukan penilaian.
Aktivitas Auditor Mutu Internal
Membantu organisasi dalam mencapai tujuannyadengan cara mengevaluasi mencocokan denganketentuan dan mendorong adanya peningkatan prosesuntuk mencapai tujuan.
1. Mengkomunikasikan tujuan dan nilai-nilai yang telah ditetapkan institusi
2. Mengkomunikasikan standar-standar yg digunakaninstitusi apakah sudah tercapai
3. Memantau proses pencapaian tujuan, apakahsesuai visi misi ?
4. Mengukur akuntabilitas dari pelaksanaan kegiatan , 5. Mengukur nilai nilai capaian yang telah disepakati
0, 1, 2, 3, 4, 5 dst, WTP, Fraud, Etik, Kepatutan ataulainnya dalam rangka mencari ruang peningkatan
Aktivitas :
Saran bagi Auditor Baru
1. Selalu ingat tujuan audit mutu ialah mengupayakanperbaikan kualitas.
2. Pahami pada umumnya orang tidak mau disalahkan.
3. Apabila dijumpai kesalahan, muncul mekanismepertahanan diri, sehingga auditor tidak dapat mengetahuipermasalahan yang sesungguhnya.
4. Perlu penguasaan kemampuan komunikasi oleh
5. Upayakan auditor dan auditee puas dengan audit mutuyang dilakukan
6. Upayakan auditee percaya dengan fungsi audit mutusehingga membuka diri untuk kemajuan/peningkatan mutu.
PENGEMBANGAN KODE ETIK AMI
Sebaiknya kode etik meliputi aspek berikut:
1. Integritas
Integritas auditor mutu internal membangun kepercayaan dan
dengan demikian memberikan dasar untuk landasan
penilaian mereka.
2. Objektivitas
Auditor mutu internal menunjukkan objektivitas profesional
tingkat tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan
kewajiban profesional untuk melakukannya.
3. Kompetensi
Mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau
proses yang sedang diperiksa. Auditor mutu internal
membuat penilaian yang seimbang dari semua keadaan
yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan-
kepentingan mereka sendiri atau pun orang lain dalam
membuat penilaian.
4. Kerahasiaan
Auditor mutu internal menghormati nilai dan kepemilikan
informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan
informasi tanpa izin kecuali ada ketentuan perundang-
undangan atau auditor mutu internal menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang
diperlukan dalam pelaksanaan layanan Audit Mutu
Internal.
Kode Etik
Audit Mutu Internal
1. Integritas
Auditor Mutu Internal:
1.1. Harus melakukan pekerjaan auditor dengan kejujuran,
ketekunan, dan tanggung jawab.
1.2. Harus mentaati hukum dan membuat pengungkapan
yang diharuskan oleh ketentuan perundang-undangan
dan profesi.
1.3. Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal
apapun, atau terlibat dalam tindakan yang memalukan
untuk profesi Audit Mutu Internal atau pun organisasi.
1.4. Harus menghormati dan berkontribusi pada tujuan
yang sah dan etis dari organisasi.
2. Objektivitas
Auditor Mutu Internal:
2.1. Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan
apapun yang dapat mengganggu, atau dianggap
mengganggu, ketidakbiasan penilaian auditor. Partisipasi
ini meliputi kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan
yang mungkin bertentangan dengan kepentingan
organisasi.
2.2. Tidak akan menerima apa pun yang dapat mengganggu,
atau dianggap mengganggu, profesionalitas penilaian
auditor.
2.3. Harus mengungkapkan semua fakta material yang auditor
ketahui yang jika tidak diungkapkan dapat mengganggu
pelaporan kegiatan yang sedang diperiksa.
3. Kerahasiaan
Auditor Mutu Internal:
3.1. Harus berhati-hati dalam penggunaan dan kerahasiaan
informasi yang diperoleh dalam tugas auditor.
3.2. Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi
atau yang dengan cara apapun yang akan bertentangan
dengan ketentuan perundang-undangan atau merugikan
tujuan dan etika dari organisasi.
4. Kompetensi
Auditor Mutu Internal:
4.1. Hanya akan memberikan layanan sepanjang mereka memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan.
4.2. Harus melakukan Audit Mutu Internal sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
4.3. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan efektivitas
serta kualitas layanan auditor.
DAMPAK POSITIF AMI
1. Hasil Audit Mutu Internal merupakan peluang untuk
perbaikan mutu di PT yang berdasarkan fakta di lapangan.
2. Hasil Audit Mutu Internal melahirkan kebijakan pimpinan
untuk pemenuhan terhadap ketidaksesuaian sistem
penjaminan mutu internal (SPMI).
3. Hasil Audit Mutu Internal akan selalu melahirkan perbaikan
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) PT.
Audit Mutu Internal yang Baik akan Selalu Memberikan Ruang Peningkatan Mutu
Pendidikan Tinggi
TERIMA KASIH