Pelaksana Tugas Akhir: Dosen Pembimbing: Bidang Minat...
Transcript of Pelaksana Tugas Akhir: Dosen Pembimbing: Bidang Minat...
Pelaksana Tugas Akhir: Khoirul Anam (2410 100 050)
Dosen Pembimbing:
Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes. Dr. Ir. Ali Musyafa’, M.Sc.
Bidang Minat Rekayasa Instrumentasi
Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Latar Belakang
Bagaimana mengevaluasi potensi bahaya menggunakan metode Hazop (Hazard and Operability Analysis) dan manajemen risiko pada Sistem Penguapan Asam Fosfat di Pabrik III PT. Petrokimia Gresik.
Evaluasi Hazop dilakukan pada sistem penguapan asam fosfat yang meliputi Evaporator (D-2501) dan heat exchanger (E-2501)
Penentuan guide word berdasarkan control chart data proses dari beberapa instrument dan terbagi dalam beberapa node
Data proses yang digunakan adalah data proses dari pengukuran beberapa transmitter dan indicator controller pada bulan Maret 2014
Data maintenance dan periode waktu yang digunakan selama 2 tahun 3 bulan
Analisis Emergency Response Plan untuk kondisi kebocoran
Untuk mengevaluasi bagaimana potensi bahaya dengan menggunakan metode Hazop dan bagaimana memanajemen risiko pada Sistem Penguapan Asam Fosfat di Pabrik III PT. Petrokimia Gresik.
HAZOP (Hazard & Operability) Study Metode Hazop >> metode untuk menganalisis serta
mengidentifikasi bahaya yang berpotensi dari proses atau operasi pada plant secara sistematis.
Tujuan >> untuk mengevaluasi proses yang tidak sesuai dengan operabilitas dari plant.
Tahapan HAZOP
Analisis Alur Proses
Flourine Scrubber
Tanki Asam Fosfat 54%
Pengumpulan Data
Process Flow Diagram Unit Konsentrasi Asam Fosfat
Data Proses
Evaluasi potensi bahaya Pembagian Node
Heat Exchanger
Bagian Bawah Evaporator
Bagian Atas Evaporator
Node pada Heat Exchanger
Node Bagian Bawah Evaporator
Node Bagian Atas Evaporator
CONTROL CHART
126.5
127.5
128.5
129.5
130.5
131.5
132.5
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Tem
pera
tur (
0 C)
Waktu (tanggal)
Control Chart of TR 2501
UCL 1
CL
LCL 1
UCL 2
LCL 2
Rata-rata
Node Heat Exchanger Instrument Guide word Deviation
Flow Transmitter (FT 2501)
More More Flow Less Less Flow
Flow Indicator Controller (FIC 2501)
More More Flow
Less Less Flow
Temperature Indicator Controller
(TIC 2501) As well as As well as Temperature
Temeprature Recorder (TR 2501)
Low Low Temperature
Temperature Recorder (TR 2502-2)
High High Temperature
Low Low Temperature
Node pada Evaporator Instrument Guide word Deviation
Level Transmitter (LT 2501)
More More Level
Level Indicator Controller (LIC 2501
) More More Level
Density Indicator Controller (DIC
2501) More More Density
Monitor (M 2501) / P2501
Part of Part of Instrument
More More Flow
Instrument Guide word
Deviation
Temperature Recorder (TR 2501-1)
Low Low
Temperature Pressure Transmitter
(PR 2501) Low Low Pressure
Pressure Indicator Controller (PIC 2501)
Low Low Pressure
Bagian Bawah Evaporator
Bagian Atas Evaporator
Risk Assessment Penentuan Likelihood
Kriteria Likelihood
(Profil Risiko, 2014 – Dep. Manajemen
Risikio)
Penentuan Likelihood Node pada Heat Exchanger
Node Bagian Bawah Evaporator
Node Bagian Atas Evaporator
Risk Assessment Penentuan Consequences
Kriteria Consequences (Profil Risiko, 2014 – Dep. Manajemen Risikio)
Penentuan Consequences Node pada Heat Exchanger
Node Bagian Bawah Evaporator
Node Bagian Atas Evaporator
Analisis Risiko Risk Matrix
L = Low Risk (warna hijau) M = Moderate Risk (Kuning) H = High Risk (Merah) Angka 1 – 25 = Perkalian antara Likelihood dengan Consequences
Risk Matrix Node pada Heat Exchanger
Risk Matrix Node Bagian Bawah Evaporator
Risk Matrix Node Bagian Atas Evaporator
Worksheet HAZOP pada Heat Exchanger
Worksheet HAZOP Bagian Bawah Evaporator
Worksheet HAZOP Bagian Atas Evaporator
Pembahasan Terdapat 2 instrumen yang berpotensi bahaya dan
menimbulkan risiko tinggi yang terdiri dari 1 instrumen pada heat exchanger dan 1 instrumen
pada evaporator atas.
FT 2501 dan PT 2501, dari keduanya yang paling berbahaya adalah FT 2501 yang dapat mengalami kebocoran dan membutuhkan wajtu yang lama untuk pemanasan asam fosfat sehingga dapat
mengganggu jalannya proses
Continue…
Dari beberapa potensi bahaya tersebut, maka perlu dijalankan beberapa rekomendasi pada masing-masing equipments (terdapat pada
worksheet) untuk mengurangi risiko yang lebih besar.
Sedangkan PT 2501 memiliki konsekuensi cenderung mengarah pada kegagalan produksi yakni sistem dapat
shutdown pada sistem penguapan.
Kesimpulan Intrumen yang berpotensi bahaya dan berisiko tinggi
terjadi pada FT 2501 dan PT 2501 yang semuanya memiliki kriteria High Risk. FT 2501 memiliki Likelihood 5 yang berarti risiko terjadi > 4 kali perbulannya dan memiliki Consequences 3. Sedangkan PT 2501 memiliki likelihood 5 dan consequences 3. Cara menurunkan risiko dapat dilakukan kalibrasi ulang minimal 2 kali pertahun dan pengecekan rutin minimal sekali perminggu. Dan rekomendasi lain dapat dilihat pada worksheet Hazop.
Potensi bahaya paling besar yang terjadi pada Sistem Penguapan Asam Fosfat adalah kebocoran. Sehingga membutuhkan PKDP (Prosedur Penanganan Keadaan Darurat Pabrik) yang memuat cara menangani keadaan darurat untuk meminimalisir risiko yang lebih besar.