Pekerjaan Beton Bertulang

6
 PT Pelabuhan Indonesia I Belawan International Container Terminal BAB IV  PEKERJAAN BETON (CONCRETE)  Pasal 1 Lingkup Pekerjaan Beton (1) Lin gku p pek erj aan ini terdiri da ri pe nye diaan se mua p eralat an, t ena ga ke rja , alat-a lat perl engk apan dan pel aksa naan semua peke rjaa n beto n, perb aika n, perk uatan , perlindungan, grouting dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dalam kontrak. (2 ) Persyaratan yan g disebut kan ber ikut ini akan ber laku secara umum dan mel ip ut i semua pekerjaan beton, kecuali untuk pekerjaan-pekerjaan yang disyaratkan secara khusus. Pasal 2 Kode-kode dan Standard Kode-kode dan standar-standar berikut harus diperhatikan : a. Pera turan be ton Bertu lang Ind ones ia berda sarka n SKSNI T-15 -199 1-03 b. Pera turan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1983, NI -18 c. Publ ikas i da ri Ameri can Con crete Insti tute (ACI) d. Publikasi dari JI S e. Publikasi dari America n Soci ety for Tes ting an d Mate rial (ASTM) f. Publi kas i dar i Ame ric an Weld ing S oci ety ( AWS) g. Publikasi dari Bri tish Code CP-110 dan BS-8110 Pasal 3 Bahan-bahan (1) Semen yan g di gun akan harus memenuhi hal-hal berikut: a. Jen is se men y ang dip aka i unt uk be ton d an ad uka n dal am peke rja an in i ada lah Portland Cement yang memenuhi syarat-syarat SII. b. Se men ya ng di da tang ka n ke proy ek harus da la m ke ad aa n ut uh dan ba ru. Kantong-kantong pembungkus harus utuh dan tidak ada sobekan. c. Pe ny impanan semen ha ru s di la ku ka n di dala m gu da ng ter tutup da n ha rus terlindung dari pengaruh hujan, lembab udara dan tanah. Semen ditumpuk di dalamnya di atas lantai panggung kayu minimal 30 cm di atas tanah. Tinggi penumpukan maksimal adalah 15 lapis. Semen yang ka ntongnya pec ah tidak boleh dipakai dan harus segera disingkirkan keluar proyek. d. Semen yang dip akai har us dip er iksa ole h Pe ngawas Lapangan sebelu mnya. Semen yang mulai meng eras harus sege ra dike luar kan dari proyek. Urutan pemakaian harus mengikuti urutan tibanya semen tersebut di lapangan sehing ga untuk itu. Kontraktor diharuskan menumpuk semen berkelompok menurut urutan tibanya di lapangan. IV - 1 Pekerjaan Beton

description

beton bertulang

Transcript of Pekerjaan Beton Bertulang

7/14/2019 Pekerjaan Beton Bertulang

http://slidepdf.com/reader/full/pekerjaan-beton-bertulang 1/6

 PT Pelabuhan Indonesia I Belawan International Container Terminal 

BAB IV 

PEKERJAAN BETON (CONCRETE)

 Pasal 1

Lingkup Pekerjaan Beton

(1) Lingkup pekerjaan ini terdiri dari penyediaan semua peralatan, tenaga kerja, alat-alatperlengkapan dan pelaksanaan semua pekerjaan beton, perbaikan, perkuatan,perlindungan, grouting dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan pelaksanaanpekerjaan beton sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dalam kontrak.

(2) Persyaratan yang disebutkan berikut ini akan berlaku secara umum dan meliputisemua pekerjaan beton, kecuali untuk pekerjaan-pekerjaan yang disyaratkan secarakhusus.

Pasal 2

Kode-kode dan Standard

Kode-kode dan standar-standar berikut harus diperhatikan :

a. Peraturan beton Bertulang Indonesia berdasarkan SKSNI T-15-1991-03b. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1983, NI-18c. Publikasi dari American Concrete Institute (ACI)d. Publikasi dari JISe. Publikasi dari American Society for Testing and Material (ASTM)

f. Publikasi dari American Welding Society (AWS)g. Publikasi dari British Code CP-110 dan BS-8110

Pasal 3

Bahan-bahan

(1) Semen yang digunakan harus memenuhi hal-hal berikut:

a. Jenis semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalahPortland Cement yang memenuhi syarat-syarat SII.

b. Semen yang didatangkan ke proyek harus dalam keadaan utuh dan baru.Kantong-kantong pembungkus harus utuh dan tidak ada sobekan.

c. Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam gudang tertutup dan harusterlindung dari pengaruh hujan, lembab udara dan tanah. Semen ditumpuk didalamnya di atas lantai panggung kayu minimal 30 cm di atas tanah. Tinggipenumpukan maksimal adalah 15 lapis. Semen yang kantongnya pecah tidakboleh dipakai dan harus segera disingkirkan keluar proyek.

d. Semen yang dipakai harus diperiksa oleh Pengawas Lapangan sebelumnya.Semen yang mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari proyek. Urutanpemakaian harus mengikuti urutan tibanya semen tersebut di lapangan sehingga

untuk itu. Kontraktor diharuskan menumpuk semen berkelompok menurut urutantibanya di lapangan.

IV - 1 Pekerjaan Beton

7/14/2019 Pekerjaan Beton Bertulang

http://slidepdf.com/reader/full/pekerjaan-beton-bertulang 2/6

 PT Pelabuhan Indonesia I Belawan International Container Terminal 

e. Semen yang umurnya lebih dari tiga bulan sejak dikeluarkan dari pabrik tidakdiperkenankan dipakai untuk pekerjaan yang sifatnya struktural.

f. Bilamana Pengawas Lapangan memandang perlu, Kontraktor harus melakukanpemeriksaan laboratorium untuk memeriksa dan melihat apakah mutu semenmemenuhi syarat, atas biaya Kontraktor.

(2) Agregat beton harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Agregat halus atau pasir untuk pekerjaan beton dan adukan harus berbutir keras, bersih dari kotoran-kotoran dan zat-zat kimia organik dan anorganikyang dapat merugikan mutu beton ataupun baja tulangan, dan bersudut tajam.Susunan pembagian butir harus memenuhi persyaratan seperti dalam tabel dibawah ini

Presentase lewat saringan

Ukuranbutiran Saringan (mm)10 5 2,5 1,2 0,6 0.3 0,15

% 100 90-100 80-100 50-90 26-65 10-35 2-10

b. Persentase berat fraksi butiran yang lebih halus dari 0,074 mm dan ataukotoran atau lumpur tidak boleh lebih dari 5 % terhadap berat keseluruhan.Kecuali ketentuan di atas, semua ketentuan agregat halus beton (pasir) padaSKSNI T-15-1991-03 harus dipenuhi.

c. Agregat kasar adalah batu pecah (split) dengan ukuran maksimal 2,5 cm, danmempunyai bidang pecah minimum 4 buah, dan mempunyai bentuk lebihkurang seperti kubus.

d. Batu pecah harus diperoleh dari batu keras yang digiling oleh mesin pemecahbatu sesuai dengan persyaratan PBI, bersih, serta bebas dari kotoran-kotoranyang dapat mengurangi kekuatan mutu beton maupun baja. Pembagian butir harus memenuhi ketentuan seperti di bawah ini.

Presentase lewat saringan

Ukuranbutiran

Saringan (mm)

30 25 20 15 10 5 2,5

% 100 90-100 - 30-70 - 0-10 0-5

e. Bilamana diperlukan, Pemborong harus mengadakan pencampuran-pencampuran butir untuk memperoleh pembagian butir (grain sizedistribution) seperti yang disyaratkan pada Pasal di atas.

Dalam pekerjaan ini beton yang digunakan adalah beton siap pakai atau Ready MixConcrete dengan mutu beton K 225 untuk beton kanstein/trotoar. Pelaksana pekerjaantidak dibenarkan mencampur beton di site.

(3) Baja Tulangan harus memenuhi syarat berikut :

a. Besi untuk tulangan beton yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah

baja dengan U-24 dan mutu U-39 (minimum yield-strees 3900 kg/cm2) dengandiameter seperti ditetapkan dalam gambar kerja.

IV - 2 Pekerjaan Beton

7/14/2019 Pekerjaan Beton Bertulang

http://slidepdf.com/reader/full/pekerjaan-beton-bertulang 3/6

 PT Pelabuhan Indonesia I Belawan International Container Terminal 

b. Untuk baja tulangan dengan diameter lebih besar dari 16 mm harus dari jenisbaja ulir (deformed bar ) sedangkan untuk diameter yang lebih kecil dapatdipakai baja polos.

c. Setiap pengiriman sejumlah besi tulangan ke proyek harus dalam keadaan barudan disertai dengan sertifikat dari pabrik pembuat, dan bila Pengawas

Lapangan memandang perlu, contoh akan diuji di laboratorium atas bebanPemborong. Jumlah akan ditentukan kemudian sesuai kebutuhan.

d. Penyimpanan/penumpukan harus sedemikian rupa sehingga baja tulanganterhindar dari pengotoran-pengotoran, minyak, udara lembab lingkungan yangdapat mempengaruhi/ mengakibatkan baja berkarat, dan lain-lain pengaruhluar yang mempengaruhi mutunya, terlindung atau ditutup dengan terpal-terpalsebelum dan setelah pembengkokan. Baja tulangan ditumpuk di atas balok-balok kayu agar tidak langsung berhubungan dengan tanah.

 (4) Air harus memenuhi syarat berikut :

a. Air yang dipakai untuk adukan beton harus bersih dan adukan spesi harusbebas dari zat-zat organik, anorganik, asam, garam, dan bahan alkali yangdapat mempengaruhi berkurangnya kekuatan dan atau keawetan beton. Mutu air tersebut sedapat mungkin bermutu air minum.

b. Air yang akan dipakai untuk pekerjaan beton, membilas, membasahi dan lain-lain harus mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas Lapangansebelum dipakai.

c. Pemborong harus menyediakan air kerja di bak penampungan air di lapanganuntuk menjamin kelancaran kerja.

Pasal 4

Bekisting

(1) Bahan bekisting untuk pekerjaan ini dapat menggunakan bekisting dari kayu danplywood untuk pekerjaan beton bertulang seperti yang tertera dalam gambar.

(2) Untuk mendapatkan bentuk penampang, ukuran beton seperti dalam gambar konstruksi bekisting harus dikerjakan dengan baik, lurus, rata, teliti dan kokoh.

(3) Pekerjaan bekisting harus sedemikian rupa hingga bekisting terjamin rapat danadukan tidak merembes keluar.

(4) Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekisting harus bersih dari kotoranserta tidak ada genangan air yang mengakibatkan turunnya mutu beton. Untukmenjamin bahwa bagian dalam bekisting benar-benar bersih dan tidak ada genanganair dapat digunakan kompressor.

(5) Finishing beton bertulang dalam arti penambalan-penambalan sejauh mungkindihindari dan bila terpaksa dilakukan, harus dilakukan sesuai petunjuk PengawasLapangan.

IV - 3 Pekerjaan Beton

7/14/2019 Pekerjaan Beton Bertulang

http://slidepdf.com/reader/full/pekerjaan-beton-bertulang 4/6

 PT Pelabuhan Indonesia I Belawan International Container Terminal 

Pasal 5

Penulangan

(1) Gambar rencana kerja untuk baja tulangan, meliputi rencana pemotongan,pembengkokan, sambungan, penghentian, diajukan oleh Kontraktor kepadaPengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelumpelaksanaan. Semua detail harus memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkandalam gambar kerja dan syarat-syarat yang harus diikuti menurut SKSNI T-15-1991-03.

(2) Diameter-diameter pengenal harus sama seperti persyaratan dalam gambar kerjadan bila mana diameter tersebut akan diganti maka jumlah luas tulangan persatuanlebar beton minimal harus sama dengan luas penampang rencana semula danpersyaratan jarak minimal antara tulangan menurut SKSNI T-15-1991-03 dipenuhi.Sebelum melakukan perubahan-perubahan, Kontraktor harus mendapat persetujuanterlebih dahulu dari Pengawas Lapangan.

(3) Semua pembengkokan tulangan harus dilakukan sebelum penyetelan ataupenempatan. Tidak diperkenankan membengkokkan tulangan bila sudahditempatkan kecuali apabila hal ini terpaksa dan mendapat persetujuan PengawasLapangan.

(4) Penulangan baja sebelum ditempatkan, keseluruhan harus dibersihkan dari karatyang lepas dari flaky, millscale, lapisan atau bahan lain yang dapat menghancurkanatau mengurangi pelekatan dengan beton.

(5) Tebal selimut beton untuk memberi perlindungan pada baja tulangan harus sesuaidengan gambar rencana.

 (6) Tulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana dan harus

dijaga jarak antara tulangan dan bekesting untuk mendapatkan tebal selimutbeton (beton deking) minimal sesuai persyaratan. Untuk itu Pemborong harusmempergunakan penyekat (spacer), dudukan (chairs) dari balok-balok betondengan mutu minimal sama dengan beton yang bersangkutan. Semua tulanganharus diikat dengan baik dan kokoh sehingga dijamin tidak bergeser pada waktupengecoran. Kawat pengikat yang berlebih harus dibengkokkan ke arah dalambeton.

(7) Sebelum melakukan pengecoran, semua tulangan harus terlebih dahuludiperiksa untuk memastikan jumlah dan ukurannya, ketelitian untuk penempatannya,

kebersihan, dan untuk mendapatkan perbaikan bilamana perlu. Tulang yang berkaratharus dibersihkan atau diganti bilamana dianggap Pengawas Lapangan akanmerugikan atau melemahkan konstruksi. Pengecoran tidak diperkenankan apabilabelum diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Pengawas Lapangan.

(8) Khusus untuk selimut beton, dudukkan harus cukup kuat dan jaraknya sedemikianhingga tulangan tidak melengkung dan beton penutup tidak kurang dari yangdisyaratkan. Toleransi yang diperkenankan untuk penyimpangan atau deviasiterhadap bidang horizontal atau vertikal adalah 5 mm.

(9) Tidak ada bagian logam/tulangan atau alat digunakan untuk menyambungkanatau untuk menjaga penulangan dalam posisi yang sebenarnya akan dibiarkantetap diantara selimut beton yang telah ditentukan.

 

IV - 4 Pekerjaan Beton

7/14/2019 Pekerjaan Beton Bertulang

http://slidepdf.com/reader/full/pekerjaan-beton-bertulang 5/6

 PT Pelabuhan Indonesia I Belawan International Container Terminal 

Pasal 6Pengecoran Beton

 (1) Pekerjaan pengecoran beton harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan

penghentian pengecoran (cold joint ) kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat-tempat yang aman dan sebelumnya sudah mendapat persetujuan PengawasLapangan. Pemborong harus sudah mempersiapkan segala sesuatunya untukpengamanan pelindung dan lain-lain yang dapat menjamin kontinuitas pengecoran.

(2) Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata Pemborong harusmemakai beton siap pakai/Ready Mix Concrete yang mempunyai kapasitas yangcukup untuk melayani volume pekerjaan yang direncanakan.

(3) Bilamana perlu Pemborong diperkenankan untuk menggunakan concrete pump,,gerobak-gerobak dorong untuk mengangkut adukan ketempat yang akan dicor.Pengangkutan beton tidak diperkenankan dengan menggunakan ember-ember.

(4) Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan, material, serta tenaga yangdiperlukan sudah harus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai denganrencana yang sebelumnya disetujui Pengawas Lapangan. Tulangan, jarak,bekesting dan lain-lain, harus dijaga dengan baik sebelum dan selama pelaksanaanpengecoran.

(5) Segera setelah beton dituangkan ke dalam bekesting, adukan harus dipadatkandengan concrete vibrator yang kemampuannya harus mencukupi. Penggetaran harusdijaga sedemikian agar supya tidak terjadi pemisahan/segregasi antara komponenadukan beton. Penggetaran dengan concrete vibrator dapat dibantu denganperojokan, apabila dengan concrete vibrator tidak mungkin dilakukan dan harusmendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan terlebih dahulu.

(6) Vibrator-vibrator internal berfrekuensi tinggi pada masing-masing type pneumaticelektrik ataupun hidrolik harus digunakan untuk pemadatan beton dalam seluruhkedudukan. Vibrator-vibartor tersebut harus dari jenis yang disetujui oleh PengawasLapangan dengan frekuensi minimum 7000 getaran per menit dan harus mampumempengaruhi campuran secara tepat dan memiliki 25 mm slump untuk jaraksekurang-kurangnya 500 mm dari vibrator tersebut. Vibrator tidak bolehmengenai cetakan, tulangan baja dan juga tidak boleh digunakan untuk mengalirkanbeton atau menyemprotkannya ke dalam tempatnya. Vibrator tidak boleh terlalu lamaditempatkan di suatu tempat yang dapat menyebabkan pemisahan beton tersebut.

(7) Penuangan beton melebihi ketinggian lebih dari 1,5 meter atau pengendapan yang

terlalu banyak pada suatu titik atau menariknya sepanjang cetakan tidakdiperkenankan.

(8) Pengecoran harus menerus dan hanya boleh berhenti di tempat-tempat yangdiperhitungkan aman dan telah direncanakan terlebih dahulu dan sebelumnyamendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan. Penghentian maksimum 2 jam.Untuk menyambung pengecoran-pengecoran sebelumnya harus dibersihkanpermukaannya dan dibuat kasar agar sempurna sambungannya dan sebelum adukanbeton dituangkan, permukaan yang akan disambung harus disiram dengan air semendengan campuran semen dan air adalah 1:0,5. Untuk penghentian pengecoran lebihdari 5 jam, bidang yang akan disambung/dicor harus terlebih dahulu dioles denganadditive/epoxy resin.

(9) Segera setelah pengecoran selesai, selama waktu pengerasan, beton harus dirawat /dilindungi dengan cara menggenanginya dengan air bersih atau ditutup dengan

IV - 5 Pekerjaan Beton

7/14/2019 Pekerjaan Beton Bertulang

http://slidepdf.com/reader/full/pekerjaan-beton-bertulang 6/6

 PT Pelabuhan Indonesia I Belawan International Container Terminal 

karung-karung yang senantiasa dibasahi dengan air, terus-menerus selama palingtidak 10 hari setelah pengecoran.

(10) Apabila cuaca meragukan, sedangkan Pengawas Lapangan tetap menghendaki agar pengecoran tetap harus berlangsung, maka pihak Pemborong diwajibkanmenyediakan alat pelindung seperti terpal yang cukup untuk melindungitempat/bagian yang sudah maupun yang akan dicor. Pengecoran tidak diijinkanselama hujan lebat atau ketika suhu udara naik di atas 320C.

(11) Untuk setiap jumlah 5 m3 pengecoran, Pemborong diwajibkan mengambil contoh(sample) untuk pemeriksaan kekuatan tekan kubus, pemeriksaan slump test,dengan prosedur sebagaimana ditentukan dalam SKSNI T-15-1991-03 atau ketentuanlain yang berlaku.

(12) Kubus beton yang diambil selama pengecoran harus diuji kekuatan tekankarakteristiknya di laboratorium yang telah disetujui Pengawas Lapangan atas biayaPemborong dan hasilnya dilaporkan secara tertulis kepada Pengawas Lapangan untuk

dievaluasi. Bilamana hasil pengujian menunjukkan mutu beton kurang dari K yangdisyaratkan, maka Pemborong diwajibkan untuk mengajukan kepada Pemberi Tugasdan Pengawas Lapangan rencana dan mengadakan perkuatan/penyempurnaankonstruksi dengan biaya Pemborong.

(13) Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mutu beton kurang dari nilaiKarakteristik yang disyaratkan Pemborong harus mengambil core-sample dariibagian-bagian konstruksi. Jumlah core-sample untuk tiap pemeriksaan adalah 3 buah,dan selanjutnya kekuatannya akan diperiksa di laboratorium dengan petunjukPemberi Tugas dan/atau Pengawas Lapangan atas biaya Pemborong. Hasilnya akandievaluasi Pengawas Lapangan dan apabila ternyata nilai yang diperolehmembahayakan konstruksi, Pemborong harus melakukan per-baikan dengan biaya

Pemborong.

Pasal 7 

Pemeliharaan Beton (1) Seluruh beton harus dilindungi selama proses pengerasan terhadap efek-efek yang

ditimbulkan oleh sinar matahari dan angin, kelembaban dan pengeringan yang cepatyang dapat menyebabkan pengeringan, gangguan pada proses hidrasi danperubahan terhadap mutu beton setelah pengecoran, permukaan horizontal selesaidiratakan dan/atau pada waktu pemindahan dari cetakan.

(2) Perlindungan dapat dilakukan dengan penyiraman “springkling” dengan air padapermukaan beton, menutup permukaan dengan plastik/karung basah ataupenyemprotan permukaan dengan curing compound.

(3) Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap dengan tekanan atmosfir, panasdan lembab atau proses-proses lainnya yang bisa diterima, hanya dilakukan untukmempercepat pencapaian kekuatan serta mengurangi waktu perawatan, denganpersetujuan dari Pengawas Lapangan

IV - 6 Pekerjaan Beton