Peer

10
1. Gangguan jiwa adalah Merupakan sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan atau gangguan didalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. 2. Klasifikasi gangguan jiwa Gangguan Jiwa dibagi menjadi dua kelainan mental utama, yaitu penyakit mental dan cacat mental. Cacat mental suatu keadaan yang mencakup difisit intelektual dan telah ada sejak lahir atau pada usia dini. Penyakit mental secara tidak langsung menyatakan yang kesehatan sebelumnya, kelainan yang berkembang atau kelainan yang bermanifestasi kemudian dalam kehidupan. - Penyakit mental secara prinsip dibagi dalam psikoneurosis dan psikosis. Kategori ini sesuai dengan awam tentang kecemasan dan kegilaan. Psikoneurosis merupakan keadaan lazim yang gejalanya dapat dipahami dan dapat diempati. Psikosis merupakan penyakit yang gejalanya kurang dapat dipahami dan tidak dapat diempati serta klien sering kehilangan kontak realita. - Golongan psikosa dan non psikosa o Golongan psikosa ditandai dengan dua gejala utama yaitu tidak adanya pemahaman diri sendiri dan ketidak mampuan menilai realitas. Dibagi lagi menjadi 2 golongan yaitu psikosa fungsional dan psikosa organic

description

llm

Transcript of Peer

Page 1: Peer

1. Gangguan jiwa adalah Merupakan sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang

yang secara klinik cukup bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala

penderitaan atau gangguan didalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia.

2. Klasifikasi gangguan jiwa Gangguan Jiwa dibagi menjadi dua kelainan mental utama,

yaitu penyakit mental dan cacat mental. Cacat mental suatu keadaan yang mencakup

difisit intelektual dan telah ada sejak lahir atau pada usia dini. Penyakit mental secara

tidak langsung menyatakan yang kesehatan sebelumnya, kelainan yang berkembang atau

kelainan yang bermanifestasi kemudian dalam kehidupan.

- Penyakit mental secara prinsip dibagi dalam psikoneurosis dan psikosis. Kategori ini

sesuai dengan awam tentang kecemasan dan kegilaan. Psikoneurosis merupakan

keadaan lazim yang gejalanya dapat dipahami dan dapat diempati. Psikosis

merupakan penyakit yang gejalanya kurang dapat dipahami dan tidak dapat diempati

serta klien sering kehilangan kontak realita.

- Golongan psikosa dan non psikosa

o Golongan psikosa ditandai dengan dua gejala utama yaitu tidak adanya

pemahaman diri sendiri dan ketidak mampuan menilai realitas. Dibagi lagi

menjadi 2 golongan yaitu psikosa fungsional dan psikosa organic

o Golongan psikosa dimana pemahaman diri dan kemampuan menilai realitas

masih baik.

Gangguan afektif

Gangguan afektif adalah gangguan dengan gejala utama adanya perubahan suasana

perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi dengan atau tanpa ansietas yang

menyertainya, atau kearah elasi (suasana perasaan meningkat).

Gangguan Suasana perasaan adalah suatu kelompok penyakit dimana mengarah kepada

depresi. Pasien dengan suasana perasaan yang tinggi akan menunjukan sikap yang meluap-luap,

dan penurunan kebutuhan tidur. Pasien yang depresi akan merasakan hilangnya energy dan

minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, pikiran tentang

kematian dan bunuh diri.

Page 2: Peer

I. EPISODE MANIK

1. Hipomania

2. Mania tanpa gejala psikotik

3. Mania dengan gejala psikotik

II. Gangguan Afektif Bipolar

1. Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik

2. Gangguan afektif bipolar, episode kini tanpa gejala psikotik

3. Gangguan afektif bipolar, episode kini dengan gejola psikotik

4. Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang

5. Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa psikotik

6. Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik

7. Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran

8. Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi

III . Gangguan Depresif

1. Episode depresif ringan

2. Episode depresif sedang

3. Episode depresif berat tanpa gejala psikotik

4. Episode depresif berat dengan gejala psikotik

IV . Gangguan Depresif Berulang

1. Gangguan depresif berulang , episode kini ringan

2. Gangguan depresif berulang , episode kini sedang

3. Gangguan depresif berulang , episode kini berat tanpa gejala psikotik

4. Gangguan depresif berulang , episode kini berat dengan gejala psikotik

5. Gangguan depresif berulang , kini dalam remisi

V. Gangguan Suasan Perasaan Menetap

Page 3: Peer

1. Siklotimia

2. Distimia

Gangguan Neurotik

A. Pengertian Neurotik

Gangguan neurotik adalah gangguan di mana gejalanya membuat distres yang tidak

dapat diterima oleh penderitanya. Hubungan sosial mungkin akan sangat terpengaruh tetapi

biasanya tetap dalam batas yang dapat diterima. Gangguan ini relatif bertahan lama atau

berulang tanpa pengobatan.

Neurotik merupakan suatu penyakit mental yang lunak, dicirikan

dengan tanda-tanda: wawasan yang tidak lengkap mengenai sifat – sifat

kesukarannya, konflik-konflik batin, reaksi-reaksi kecemasan, kerusakan

parsial atau sebagian pada struktur kepribadiannya, seringkali, tetapi tidak

selalu ada, disertai pobia, gangguan pencernaan, dan tingkah laku obsesif

kompulsif (Chaplin, 2002).

B. Macam – macam Gangguan Neurotik

1. Gangguan anxietas fobik

- Agrofobia ( Tempat terbuka )- Fobia sosial ( bergaul )- Fobia khas ( Terisolasi )- Gangguan Anxietas fobik lainnya

- Gangguan anxietas fobik YTT

2. Gangguan anxietas lainnya

- Gangguan Panik- Gangguan Cemas Menyeluruh- Gangguan Campuran Cemas dan Depresi- Gangguan Anxietas Campuran lainnya- Gangguan anxietas lainnya YDT- Gangguan anxietas YTT

3. Gangguan obsesif kompulsif

- Predominan pikiran obsesif atau pengulangan

- Predominan tindakan kompulsif

- Campuran pikiran dan tindakan kompulsif

Page 4: Peer

- Gangguan obsesif kompulsif lainnya

- Gangguan obsesif kompulsif YTT

4. Gangguan penyesuaian dan reaksi terhadap stress berat

- Reaksi stress akut

- Gangguang stress pasca trauma

- Gangguan penyesuaian

- Reaksi stress berat lainnya

- Reaksi stress berat YTT

5. Gangguan dissosiatif ( konversi )

- Amnesia disosiatif

- Fugue disosiatif

- Stupor disosiatif

- Gangguan trans dan kesurupan

- Gangguan motoric disosiatif

- Konvulsi disosiatif

- Anesthesia dan kehilangan sensorik disosiatif

- Gangguan disosiatif campuran

- Gangguan disosiatif lainnya

- Gangguan disosiatif YTT

6. Gangguan somatoform

- Gangguan somatisasi

- Gangguan somatoform tak terinci

- Gangguan hipokondrik

- Disfungsi otonomik somatoform

- Gangguan nyeri somatoform menetap

- Gangguan somatoform lainnya

- Gangguan somatoform YTT

7. Gangguan Neurotik lainnya

- Neurastenia

- Sindrom depersonalisasi-derealisasi

- Gangguan neurotic lainnya YDT

Page 5: Peer

- Gangguan neurotic YTT

C. Gejala-Gejala Neurotik

Walaupun penderita neurotik menujukkan berbagai gejala, namun pada umumnya

ditunjukkan oleh adanya gambaran diri yang negatif, cenderung merasa kurang mampu dan

merasa rendah diri. Gejala utamanya adalah kecemasan, selain itu perasaan depresi juga

dapat ditemui pada penderita neurotik, pada umumnya sering terlihat murung. Gejala lain

dari neurotik adalah individu menjadi sangat perasa, penyesuaian diri yang salah, kesulitan

konsentrasi atau dalam mengambil keputusan.

Orang yang mengalami gangguan neurotik ditandai oleh:

1. Anxiety, sebagai simbol rasa takut, gelisah, rasa tidak aman, tidak mampu, mudah lelah,

dan kurang sehat.

2. Depressive Fluctuations, tanda mudah tertekan, susah, suasana hati muram, mudah

kecewa.

3. Emosional Sensitivity, sangat perasa, tidak mampu menyesuaikan secara baik emosi dan

sosialnya, labil. Mudah tersinggung dan banyak melakukan mekanisme pertahanan diri.

D. Penyebab Neurotik

Sebab-sebab timbulnya gangguan neurotik, adalah:

1. Tekanan-tekanan menyebabkan ketakutan yang disertai dengan kecemasan dan

ketegangan-ketegangan dalam batin sendiri yang kronis berat sifatnya. Sehingga orang

yang bersangkutan mengalami mental breakdown.

2. Individu mengalami banyak frustrasi, konflik-konflik emosionil dan konflik internal yang

serius, yang sudah dimulai sejak kanak-kanak.

3. Individu sering tidak rasionil sebab sering memakai defence mechanism yang negatif dan

lemahnya pertahanan diri secara fisik dan mental.

4. Pribadinya sangat labil tidak imbang dan kemauannya sangat lemah sosial dan tekanan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab gangguan neurotik bisa

berasal dari individu itu sendiri, seperti keterbatasan individu dalam menghadapi masalahnya,

gagalnya individu untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Penyebab lainnya berasal dari

luar individu, seperti adanya tekanan-tekanan sosial dan tekanan kultural yang sangat kuat,

Page 6: Peer

adanya pengaruh lingkungan yang buruk. Semua itu bisa menyebabkan ketakutan yang

disertai dengan kecemasan, ketegangan batin, frustrasi, konflik-konflik emosional, individu

menggunakan mekanisme pertahanan diri yang negatif, yang bisa mengakibatkan gangguan

mental. Gangguan mental itu adalah perilaku individu yang neurotik.

E. Perawatan pada Klien dengan Gangguan Neurotik

Tujuan dari perawatan pada klien dengan gangguan neurotik antara lain :

1. Menurunkan atau menghilangkan gejala gangguan neurotik

2. Mengembalikan fungsi utama tubuh

3. Meminimalkan resiko relaps atau rekurens

a. Terapi Non-Farmakologi

1) Olahraga Teratur

2) Asupan Diet Berimbang

3) Hindari minum alcohol atau menggunakan narkoba dan pengobatan yang tidak

dianjurkan

4) Tidur yang cukup

5) Bersabar dan bersikap baik pada diri sendiri

6) Curhat

7) Lakukan rutinitas

8) Hindari kerja ekstra atau lembur

9) Melakukan psikoterapi

b. Terapi Farmakologi

Jenis

Gangguan

Obat lini

pertama

Dosis Obat Lini Kedua Alternatif

Gangguan

kecemasan

umum

Venlafaxin

Paroksetin

Escitalopram

75mg/hari

20mg/hari

10mg/hari

Benzodiazepin

Imipramin

Buspiron

Hidroksizin

Gangguan

kepanikan

Fluoksamin

Fluoksetin

20mg/hari

20mg/hari

Imipramin

Klomipramin

Fenelzin

Page 7: Peer

Alprazolam

Klonazepam

Gangguan

kecemasan

social

Paroksetin

Sertralin

Venlafaxin XR

20mg/hari

50mg/hari

37,5/75mg/hari

Citalopram

Escitalopram

Fluvoxamin

Klonazepam

Busipron

Gabapentin

Fenelzin

Definisi kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, temperamen, ciri-cira khas

dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi itu akan terwujud dalam tindakan seseorangg

jika dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecendrungan perilaku yang baku

atau berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi, sehingga

menjadi ciri khas pribadinya atau ciri kepribadian. Jadi kepribadian adalah suatu gaya perilaku

yang menetap secara khas dapat dikenali pada setiap individu.

Gangguan kepribadian adalah suatu ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi pada

hampir semua keadaan, menyimpang secara jelas dari norma-norma budaya dan maladaptif serta

menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk.

Ciri kepribadian ada tiap orang. Ciri kepribadian adalah karakter/ cara pikir perasaan dan tingkah

laku yang dibawa oleh manusia sejak lahir.