Peer
-
Upload
bartolomeus-vincentius-adrian-madargerong -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of Peer
1. Gangguan jiwa adalah Merupakan sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang
yang secara klinik cukup bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala
penderitaan atau gangguan didalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia.
2. Klasifikasi gangguan jiwa Gangguan Jiwa dibagi menjadi dua kelainan mental utama,
yaitu penyakit mental dan cacat mental. Cacat mental suatu keadaan yang mencakup
difisit intelektual dan telah ada sejak lahir atau pada usia dini. Penyakit mental secara
tidak langsung menyatakan yang kesehatan sebelumnya, kelainan yang berkembang atau
kelainan yang bermanifestasi kemudian dalam kehidupan.
- Penyakit mental secara prinsip dibagi dalam psikoneurosis dan psikosis. Kategori ini
sesuai dengan awam tentang kecemasan dan kegilaan. Psikoneurosis merupakan
keadaan lazim yang gejalanya dapat dipahami dan dapat diempati. Psikosis
merupakan penyakit yang gejalanya kurang dapat dipahami dan tidak dapat diempati
serta klien sering kehilangan kontak realita.
- Golongan psikosa dan non psikosa
o Golongan psikosa ditandai dengan dua gejala utama yaitu tidak adanya
pemahaman diri sendiri dan ketidak mampuan menilai realitas. Dibagi lagi
menjadi 2 golongan yaitu psikosa fungsional dan psikosa organic
o Golongan psikosa dimana pemahaman diri dan kemampuan menilai realitas
masih baik.
Gangguan afektif
Gangguan afektif adalah gangguan dengan gejala utama adanya perubahan suasana
perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi dengan atau tanpa ansietas yang
menyertainya, atau kearah elasi (suasana perasaan meningkat).
Gangguan Suasana perasaan adalah suatu kelompok penyakit dimana mengarah kepada
depresi. Pasien dengan suasana perasaan yang tinggi akan menunjukan sikap yang meluap-luap,
dan penurunan kebutuhan tidur. Pasien yang depresi akan merasakan hilangnya energy dan
minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, pikiran tentang
kematian dan bunuh diri.
I. EPISODE MANIK
1. Hipomania
2. Mania tanpa gejala psikotik
3. Mania dengan gejala psikotik
II. Gangguan Afektif Bipolar
1. Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik
2. Gangguan afektif bipolar, episode kini tanpa gejala psikotik
3. Gangguan afektif bipolar, episode kini dengan gejola psikotik
4. Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
5. Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa psikotik
6. Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik
7. Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran
8. Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi
III . Gangguan Depresif
1. Episode depresif ringan
2. Episode depresif sedang
3. Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
4. Episode depresif berat dengan gejala psikotik
IV . Gangguan Depresif Berulang
1. Gangguan depresif berulang , episode kini ringan
2. Gangguan depresif berulang , episode kini sedang
3. Gangguan depresif berulang , episode kini berat tanpa gejala psikotik
4. Gangguan depresif berulang , episode kini berat dengan gejala psikotik
5. Gangguan depresif berulang , kini dalam remisi
V. Gangguan Suasan Perasaan Menetap
1. Siklotimia
2. Distimia
Gangguan Neurotik
A. Pengertian Neurotik
Gangguan neurotik adalah gangguan di mana gejalanya membuat distres yang tidak
dapat diterima oleh penderitanya. Hubungan sosial mungkin akan sangat terpengaruh tetapi
biasanya tetap dalam batas yang dapat diterima. Gangguan ini relatif bertahan lama atau
berulang tanpa pengobatan.
Neurotik merupakan suatu penyakit mental yang lunak, dicirikan
dengan tanda-tanda: wawasan yang tidak lengkap mengenai sifat – sifat
kesukarannya, konflik-konflik batin, reaksi-reaksi kecemasan, kerusakan
parsial atau sebagian pada struktur kepribadiannya, seringkali, tetapi tidak
selalu ada, disertai pobia, gangguan pencernaan, dan tingkah laku obsesif
kompulsif (Chaplin, 2002).
B. Macam – macam Gangguan Neurotik
1. Gangguan anxietas fobik
- Agrofobia ( Tempat terbuka )- Fobia sosial ( bergaul )- Fobia khas ( Terisolasi )- Gangguan Anxietas fobik lainnya
- Gangguan anxietas fobik YTT
2. Gangguan anxietas lainnya
- Gangguan Panik- Gangguan Cemas Menyeluruh- Gangguan Campuran Cemas dan Depresi- Gangguan Anxietas Campuran lainnya- Gangguan anxietas lainnya YDT- Gangguan anxietas YTT
3. Gangguan obsesif kompulsif
- Predominan pikiran obsesif atau pengulangan
- Predominan tindakan kompulsif
- Campuran pikiran dan tindakan kompulsif
- Gangguan obsesif kompulsif lainnya
- Gangguan obsesif kompulsif YTT
4. Gangguan penyesuaian dan reaksi terhadap stress berat
- Reaksi stress akut
- Gangguang stress pasca trauma
- Gangguan penyesuaian
- Reaksi stress berat lainnya
- Reaksi stress berat YTT
5. Gangguan dissosiatif ( konversi )
- Amnesia disosiatif
- Fugue disosiatif
- Stupor disosiatif
- Gangguan trans dan kesurupan
- Gangguan motoric disosiatif
- Konvulsi disosiatif
- Anesthesia dan kehilangan sensorik disosiatif
- Gangguan disosiatif campuran
- Gangguan disosiatif lainnya
- Gangguan disosiatif YTT
6. Gangguan somatoform
- Gangguan somatisasi
- Gangguan somatoform tak terinci
- Gangguan hipokondrik
- Disfungsi otonomik somatoform
- Gangguan nyeri somatoform menetap
- Gangguan somatoform lainnya
- Gangguan somatoform YTT
7. Gangguan Neurotik lainnya
- Neurastenia
- Sindrom depersonalisasi-derealisasi
- Gangguan neurotic lainnya YDT
- Gangguan neurotic YTT
C. Gejala-Gejala Neurotik
Walaupun penderita neurotik menujukkan berbagai gejala, namun pada umumnya
ditunjukkan oleh adanya gambaran diri yang negatif, cenderung merasa kurang mampu dan
merasa rendah diri. Gejala utamanya adalah kecemasan, selain itu perasaan depresi juga
dapat ditemui pada penderita neurotik, pada umumnya sering terlihat murung. Gejala lain
dari neurotik adalah individu menjadi sangat perasa, penyesuaian diri yang salah, kesulitan
konsentrasi atau dalam mengambil keputusan.
Orang yang mengalami gangguan neurotik ditandai oleh:
1. Anxiety, sebagai simbol rasa takut, gelisah, rasa tidak aman, tidak mampu, mudah lelah,
dan kurang sehat.
2. Depressive Fluctuations, tanda mudah tertekan, susah, suasana hati muram, mudah
kecewa.
3. Emosional Sensitivity, sangat perasa, tidak mampu menyesuaikan secara baik emosi dan
sosialnya, labil. Mudah tersinggung dan banyak melakukan mekanisme pertahanan diri.
D. Penyebab Neurotik
Sebab-sebab timbulnya gangguan neurotik, adalah:
1. Tekanan-tekanan menyebabkan ketakutan yang disertai dengan kecemasan dan
ketegangan-ketegangan dalam batin sendiri yang kronis berat sifatnya. Sehingga orang
yang bersangkutan mengalami mental breakdown.
2. Individu mengalami banyak frustrasi, konflik-konflik emosionil dan konflik internal yang
serius, yang sudah dimulai sejak kanak-kanak.
3. Individu sering tidak rasionil sebab sering memakai defence mechanism yang negatif dan
lemahnya pertahanan diri secara fisik dan mental.
4. Pribadinya sangat labil tidak imbang dan kemauannya sangat lemah sosial dan tekanan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab gangguan neurotik bisa
berasal dari individu itu sendiri, seperti keterbatasan individu dalam menghadapi masalahnya,
gagalnya individu untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Penyebab lainnya berasal dari
luar individu, seperti adanya tekanan-tekanan sosial dan tekanan kultural yang sangat kuat,
adanya pengaruh lingkungan yang buruk. Semua itu bisa menyebabkan ketakutan yang
disertai dengan kecemasan, ketegangan batin, frustrasi, konflik-konflik emosional, individu
menggunakan mekanisme pertahanan diri yang negatif, yang bisa mengakibatkan gangguan
mental. Gangguan mental itu adalah perilaku individu yang neurotik.
E. Perawatan pada Klien dengan Gangguan Neurotik
Tujuan dari perawatan pada klien dengan gangguan neurotik antara lain :
1. Menurunkan atau menghilangkan gejala gangguan neurotik
2. Mengembalikan fungsi utama tubuh
3. Meminimalkan resiko relaps atau rekurens
a. Terapi Non-Farmakologi
1) Olahraga Teratur
2) Asupan Diet Berimbang
3) Hindari minum alcohol atau menggunakan narkoba dan pengobatan yang tidak
dianjurkan
4) Tidur yang cukup
5) Bersabar dan bersikap baik pada diri sendiri
6) Curhat
7) Lakukan rutinitas
8) Hindari kerja ekstra atau lembur
9) Melakukan psikoterapi
b. Terapi Farmakologi
Jenis
Gangguan
Obat lini
pertama
Dosis Obat Lini Kedua Alternatif
Gangguan
kecemasan
umum
Venlafaxin
Paroksetin
Escitalopram
75mg/hari
20mg/hari
10mg/hari
Benzodiazepin
Imipramin
Buspiron
Hidroksizin
Gangguan
kepanikan
Fluoksamin
Fluoksetin
20mg/hari
20mg/hari
Imipramin
Klomipramin
Fenelzin
Alprazolam
Klonazepam
Gangguan
kecemasan
social
Paroksetin
Sertralin
Venlafaxin XR
20mg/hari
50mg/hari
37,5/75mg/hari
Citalopram
Escitalopram
Fluvoxamin
Klonazepam
Busipron
Gabapentin
Fenelzin
Definisi kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, temperamen, ciri-cira khas
dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi itu akan terwujud dalam tindakan seseorangg
jika dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecendrungan perilaku yang baku
atau berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi, sehingga
menjadi ciri khas pribadinya atau ciri kepribadian. Jadi kepribadian adalah suatu gaya perilaku
yang menetap secara khas dapat dikenali pada setiap individu.
Gangguan kepribadian adalah suatu ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi pada
hampir semua keadaan, menyimpang secara jelas dari norma-norma budaya dan maladaptif serta
menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk.
Ciri kepribadian ada tiap orang. Ciri kepribadian adalah karakter/ cara pikir perasaan dan tingkah
laku yang dibawa oleh manusia sejak lahir.