Pedoman Vitamin A tinggi

20
PENDAHULUAN 1. Me nga pa P erlu Vi tam in A Vitamin A merupakan zat gizi yang penting (essensial)  bagi manusia, karena zat gizi ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar. Tubuh dapat memperoleh vitamin A melalui: Bahan makanan seperti : bayam, daun singkong, pepaya matang, hati, kuning telur dan juga ASI. Bahan makanan yang diperkaya dengan vitamin A. Kapsul vitamin A dosis tinggi. Vit ami n A pen tin g unt uk kes eha tan mata dan men ceg ah keb utaan, da n leb ih penting lagi, vitamin A meningkatkan  daya tahan tubuh . Anak-anak yang cukup mendapat vitamin A, bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lain, maka penyakit-penyakit tersebut tidak muda h menjadi parah, se hingga ti dak membahayakan jiwa anak. Dengan adanya bukti-bukti yang menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30%-54%, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak. 2. Masalah Ku ran g Vit amin A Kur ang vitamin A (KVA) di Indonesia masih merupakan masalah giz i utama. Meskipun KVA tingkat berat (Xerophthalmia) sudah jarang ditemui, tetapi KVA tin gkat subklinis, yai tu tingkat yan g belum menamp akk an gej ala nya ta, masih meni mpa masya raka t luas terutama kelompok balita. KVA tingk at subkl inis ini ha nya da pa t di ke ta hui de ngan me me ri ks a ka da r vitamin A da la m da ra h di laboratorium.

description

Pedoman Vitamin a dosis tinggI

Transcript of Pedoman Vitamin A tinggi

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 1/20

PENDAHULUAN

1. Mengapa Perlu Vitamin A

Vitamin A merupakan zat gizi yang penting (essensial)   bagi manusia, karena zatgizi ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar. Tubuh

dapat memperoleh vitamin A melalui:

• Bahan makanan seperti : bayam, daun singkong, pepaya matang, hati, kuning

telur dan juga ASI.

• Bahan makanan yang diperkaya dengan vitamin A.

• Kapsul vitamin A dosis tinggi.

Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, dan lebih

penting lagi, vitamin A meningkatkan   daya tahan tubuh . Anak-anak yang cukupmendapat vitamin A, bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lain, maka

penyakit-penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga tidak

membahayakan jiwa anak.

Dengan adanya bukti-bukti yang menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan

angka kematian yaitu sekitar 30%-54%, maka selain untuk mencegah kebutaan,

pentingnya vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak,

kesehatan dan pertumbuhan anak.

2. Masalah Kurang Vitamin A

Kurang vitamin A (KVA) di Indonesia masih merupakan masalah gizi utama.

Meskipun KVA tingkat berat (Xerophthalmia) sudah jarang ditemui, tetapi KVA

tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum menampakkan gejala nyata, masih

menimpa masyarakat luas terutama kelompok balita. KVA tingkat subklinis ini

hanya dapat diketahui dengan memeriksa kadar vitamin A dalam darah di

laboratorium.

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 2/20

Masalah KVA dapat diibaratkan sebagai fenomena “gunung es”  yaitu masalah

Xerophthalmia yang hanya sedikit tampak dipermukaan Xeropthalmia  

KVA Subklinis 

Xerophthalmia merupakan “Puncak Gunung Es”

Padahal, KVA subklinis yang ditandai dengan rendahnya kadar vitamin A dalam

darah masih merupakan masalah besar yang perlu mendapat perhatian. Hal inimenjadi lebih penting lagi, karena erat kaitannya dengan masih tingginya angka

penyakit infeksi dan kematian pada balita.

3. Pencegahan dan Penanggulangan KVA

Prinsip dasar untuk mencegah dan menanggulangi masalah KVA adalah menyediakan

vitamin A yang cukup untuk tubuh. Selain itu, perbaikan kesehatan secara umum

turut pula memegang peranan.

Dalam upaya menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh, ditempuh

kebijaksanaan sebagai berikut:

• Meningkatkan konsumsi sumber vitamin A alami melalui penyuluhan

• Menambahkan vitamin A pada bahan makanan yang dimakan oleh golongan

sasaran secara luas (fortifikasi)

• Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi secara berkala.

Upaya meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber vitamin A melalui proses

komunikasi-informasi-edukasi (KIE) merupakan upaya yang paling aman danlanggeng. Namun disadari bahwa penyuluhan tidak akan segera memberikan

dampak nyata. Selain itu kegiatan fortifikasi dengan vitamin A masih bersifat

rintisan. Oleh sebab itu penanggulangan KVA saat ini masih bertumpu pada

 pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi.

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 3/20

TUJUAN

Kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) terbukti efektif untuk mengatasi masalah

KVA pada masyarakat apabila cakupannya tinggi (minimal 80%). Cakupan tersebutdapat tercapai apabila seluruh jajaran kesehatan dan sektor-sektor terkait dapat

menjalankan peranannya masing-masing dengan baik.

1. Tujuan Umum

Menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada anak-anak balita.

2. Tujuan Khusus

2.1. Cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi paling sedikit 80% dariseluruh sasaran.

2.2. Seluruh jajaran kesehatan mengetahui tugas masing-masing dalam kegiatan

distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi, dan melaksanakan tugas tersebut

dengan baik.

2.3. Seluruh sektor terkait mengetahui peranan masing-masing dalam kegiatan

distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi dan melaksanakan peran tersebut

dengan baik.

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 4/20

CARA PEMBERIAN

1. Sasaran

1.1. Bayi

Kapsul vitamin A 100.000 SI diberikan kepada semua anak bayi (umur 6-11

bulan) baik sehat maupun sakit.

1.2. Anak Balita

Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada semua anak balita (umur 1-5

tahun) baik sehat maupun sakit.

1.3. Ibu Nifas

Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada ibu yang baru melahirkan

(nifas) sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui

ASI.

Catatan :

Untuk keamanan, kapsul vitamin A 200.000 SI tidak  diberikan kepada bayi (6-11

bulan) dan ibu hamil karena merupakan kontra indikasi.

2. Dosis Vitamin A

2.1. Secara Periodik

a. Bayi umur 6-11 bulan

Satu kapsul vitamin A 100.000 SI tiap 6 bulan, diberikan secara

serentak pada bulan Februari atau Agustus

b. Anak Balita umur 1-5 tahun

Satu kapsul vitamin A 200.000 SI tiap bulan, diberikan secara serentak

pada bulan Februari dan Agustus

c. Ibu Nifas

Satu kapsul vitamin A 200.000 SI dalam masa nifas. Kapsul vitamin A

diberikan paling lambat 30 hari setelah melahirkan.

2.2. Kejadian Tertentu

a. Xerophthalmia:

Bila ditemukan seseorang dengan salah satu tanda xerophthalmia

seperti: buta senja, bercak putih (bercak bitot), mata keruh atau

kering:

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 5/20

• Saat ditemukan:

Segera diberi 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI

• Hari berikutnya:

1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI

• Empat minggu berikutnya:

1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI

b. Campak

Anak yang menderita campak, segera diberi satu kapsul vitamin A

200.000 SI. Untuk bayi diberi satu kapsul vitamin A 100.000 SI.

Catatan:

Bila di suatu desa terdapat “Kejadian Luar Biasa (KLB)” campak, maka

sebaiknya seluruh anak  balita di desa tersebut masing-masing diberi

satu kapsul vitamin A 200.000 SI dan seluruh bayi diberi kapsul vitamin

A 100.000 SI.

3. Periode Pemberian

3.1. Bulan Kapsul

Untuk tujuan pencegahan, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi

diberikan kepada bayi dan anak balita secara periodik, yaitu untuk bayi

diberikan setahun sekali pada bulan Februari atau Agustus; dan untuk anak

balita enam bulan sekali, dan secara serentak dalam bulan Februari dan

Agustus.

Pemberian secara serentak dalam bulan Februari dan Agustus mempunyai

beberapa keuntungan:

• Memudahkan dalam memantau kegiatan pemberian kapsul, termasuk

pencatatan dan pelaporannya, karena semua anak mempunyai jadwal

pemberian yang sama.

• Memudahkan dalam upaya penggerakkan masyarakat, karena kampanye

dapat dilakukan secara nasional di samping secara spesifik daerah.

• Memudahkan dalam pembuatan materi-materi penyuluhan (spot TV, spot

radio, barang-barang cetak) terutama yang dikembangkan, diproduksi

dan disebarluaskan oleh tingkat Pusat/Propinsi.

• Dalam rangka Hari Proklamasi RI (Agustus) biasanya banyak kegiatan-

kegiatan yang dapat digunakan untuk promosi kesehatan, termasuk

pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi.

• Bulan Februari dan Agustus merupakan bulan pemantauan garam

beryodium di tingkat masyarakat, sehingga kegiatan tersebut dapat

diintegrasikan di tingkat Puskesmas.

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 6/20

3.2. “Sweeping”/Kunjungan Rumah

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemberian

kapsul vitamin A.

• Bila masih ada bayi dan anak balita yang belum mendapat kapsul vitamin

A pada hari pemberian yang telah ditentukan, perlu dilakukan

“Sweeping” yaitu melacak/mencari bayi dan anak balita tersebut untukdiberi kapsul vitamin A, dengan melakukan kunjungan rumah. Diharapkan

dengan kegiatan bulan kapsul dan sweeping semua bayi (6-11 bulan) dan

anak balita (1-5 tahun) dapat dicakup 100% dengan pemberian kapsul

vitamin A.

• “Sweeping”/kunjungan rumah sebaiknya dilakukan segera setelah hari

pemberian dan paling lambat sebulan setelahnya. Untuk memudahkan

pencatatan dan pelaporan, akhir minggu ketiga bulan Maret (untuk

periode Februari) dan akhir minggu ketiga bulan September (untuk

periode Agustus) seluruh kegiatan “Sweeping” hendaknya sudah selesai.

• Bila setelah “Sweeping” masih ada anak yang belum mendapat kapsul,

maka agar diupayakan lagi meskipun sudah diluar periode pemberian.

Ini perlu dicatat tersendiri dan dilaporkan sebagai cakupan periode

berikutnya (lihat Pencatatan dan Pelaporan).

3.3. Ibu Nifas

Pemberian kapsul vitamin A 200.000 SI kepada ibu pada masa nifas dapat

diberikan:

• Segera setelah melahirkan, atau

• Pada kunjungan pertama neonatal, atau

• Pada kunjungan kedua neonatal.

4. Tempat Pemberian

4.1. Sebagai upaya pencegahan, kapsul vitamin A diberikan kepada seluruh bayi

6-11 bulan dan anak balita (1-5 tahun) di Posyandu pada hari buka Posyandu.

4.2. Untuk wilayah yang belum memiliki Posyandu atau yang kunjungan

Posyandunya rendah, Puskesmas perlu memberi perhatian dan upaya khusus,

misalnya dengan membentuk pos pemberian vitamin A (Posvita), Dasa

Wisma, Kelompok peminat KIA (KPKIA) atau melalui perkumpulan lain, atau

kunjungan rumah. Tugas ini akan lebih mudah bila menggalang kerja sama

diantara kader, LKMD, PKK, LSM dan tokoh masyarakat.

5. Pengadaan Vitamin A

Untuk tahun 1999/2000, Depkes memperoleh bantuan kapsul vitamin A 100.000

SI dari UNICEF, selanjutnya diadakan dari DIP Perbaikan Gizi (Pusat/Daerah)

bersama dengan pengadaan mikronutrien lain (kapsul vitamin A 100.000 SI dan

200.000 SI, kapsul minyak beryodium, tablet tambah darah, sirop besi).

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 7/20

PERSIAPAN

1. Penentuan Jumlah Sasaran

1.1. Tingkat Posyandua. Bayi dan Anak Balita

• Dasar penentuan jumlah sasaran (bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 1-5 tahun) adalah registrasi di seluruh wilayah kerja.

• Untuk wilayah yang belum memiliki Posyandu, dapat diupayakan

melalui cara lain, misalnya melalui PKK atau LSM lain, perkumpulan

arisan atau perkumpulan lain.

• Registrasi sebaiknya dilakukan sebulan menjelang bulan kapsul dan

dapat dilakukan oleh kader Posyandu/kader lain, pamong

desa/pengurus RT.

• Cara registrasi lihat Bab PELAKSANAAN.

b. Ibu Nifas

• Jumlah sasaran ditentukan berdasar jumlah ibu bersalin/nifas.

• Angka tersebut dapat diperoleh dari registrasi sasaran dan laporan

persalinan oleh dukun bayi.

1.2. Tingkat Puskesmas

a. Bayi dan Anak Balita

• Petugas Puskesmas dibantu koordinator kader di desa mengumpulkan

hasil registrasi dari Posyandu/tempat lain yang telah disepakati.

• Hasil-hasil registrasi tersebut dijumlahkan. Angka yang diperoleh

sebaiknya dicek dengan hasil pencatatan PLKB maupun data sensus

desa dan kecamatan untuk memastikan agar tidak ada yang terlewat.

• Hasil yang diperoleh merupakan jumlah sasaran untuk tingkat

Puskesmas/Kecamatan. Hasil ini kemudian dikirim ke tingkat

Kabupaten.

b. Ibu Nifas

• Petugas Puskesmas mengumpulkan hasil registrasi sasaran KIA tiap-

tiap desa, laporan persalinan oleh dukun bayi dan data kohort ibu

 yang ada di Puskesmas.

• Data harus dicek agar tidak terjadi duplikasi perhitungan sasaran.

• Hasil yang diperoleh merupakan jumlah sasaran untuk tingkat

Puskesmas.

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 8/20

1.3. Tingkat Kabupaten

a. Bayi dan Anak Balita

• Laporan jumlah sasaran dari semua Puskesmas/Kecamatan

dijumlahkan. Hasilnya perlu dicek dengan catatan kependudukan di

tingkat Kabupaten (jumlah anak umur 1-5 tahun kira-kira 10.3% dari jumlah penduduk).

• Hasil yang diperoleh merupakan jumlah sasaran untuk tingkat

Kabupaten. Hasil ini kemudian dikirim ke tingkat propinsi.

b. Ibu Nifas

• Laporan jumlah sasaran dari semua Puskesmas dijumlahkan.

• Hasil yang diperoleh merupakan jumlah sasaran untuk tingkat

Kabupaten.

1.4. Tingkat Propinsi dan Tingkat Pusat

Prosesnya sama seperti tingkat Kabupaten. Untuk tingkat Propinsi, dasar

penentuan adalah data tingkat Kabupaten dan untuk tingkat Pusat

(Nasional) dasarnya adalah data tingkat Propinsi. Semuanya perlu di cek

dengan statistik kependudukan yang terbaru.

2. Pengadaan Kapsul

Di Posyandu/tempat-tempat lain yang telah disepakati, kapsul vitamin A sudah

harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebelum bulan pembagian kapsul. Dengan

demikian pengadaan kapsul di tingkat yang lebih atas (Kecamatan, Kabupaten,

Propinsi dan Pusat) harus dilakukan jauh sebelumnya sehingga tidak terlambat

sampai di tingkat Posyandu.

2.1. Jumlah Sasaran

Ditentukan berdasarkan registrasi di tingkat Posyandu dan hasil

rekapitulasi di tingkat Kecamatan/Puskesmas sampai dengan tingkat

Nasional. Karena pengadaan kapsul mulai dari pemesanan di tingkat Pusat

sampai ke tingkat Posyandu/tempat lain yang telah disepakati, memerlukan

waktu yang cukup lama (sekitar setahun).

Maka untuk menentukan jumlah kebutuhan periode ini, dapat digunakan

data periode sebelumnya dengan perkiraan penambahan/pengurangan

 jumlah tertentu sesuai pengalaman setempat. Jumlah kapsul yang

diperlukan adalah 2 kali jumlah sasaran untuk 2 kali pemberian.

2.2. Stok Kapsul dan penggunaannya

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 9/20

Dalam memesan jumlah kapsul harus memperhatikan stok yang masih ada,

 yaitu jumlah yang diperlukan dikurangi dengan persediaan yang masih ada.

Dalam penggunaannya hendaknya mendahulukan yang lama (“first in first

out”).

2.3. KemasanKemasan kapsul merupakan hal yang perlu pula mendapat perhatian. Satu

kemasan (botol plastik) berisi 50 kapsul. Untuk pengiriman ke Posyandu

sebaiknya tetap dalam kemasan tersebut (jangan dibuka). Jadi misalnya

 jumlah sasaran di suatu Posyandu adalah 70 anak, sebaiknya dikirim 2 botol.

Sisanya tetap disimpan dalam botol di Posyandu/tempat lain yang telah

disepakati, dan untuk periode pemberian berikutnya bila jumlah sasaran

tetap sama, Puskesmas hanya perlu mengirim 1 botol saja.

2.4. Jalur Pengiriman

Pengadaan kapsul dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Departemen kesehatan

tingkat propinsi yang dikirim langsung ke Kandep/Dinas Kesehatan Dati

II melalui gudang farmasi kabupaten, dan selanjutnya dikirim ke Puskesmas

dan Posyandu.

Pengiriman ke Posyandu/ tempat lain yang telah disepakati,dilakukan

menjelang bulan kapsul. Ini dapat dilakukan oleh petugas Puskesmas dibantu

koordinator kader, saat mencatat hasil registrasi.

2.5. Penyimpanan Kapsul

Agar kapsul tidak lekas rusak, penyimpanan harus :

• Tetap dalam botol kemasan yang ditutup rapat;  jangan dipindah ke

wadah lain seperti kantong plastik atau botol lain.

• Disimpan di tempat yang teduh (tidak terkena sinar matahari), kering,

tidak lembab dan mudah diingat.

3. Pembiayaan

Pembiayaan untuk kegiatan pemberian kapsul ini antara lain diperlukan untuk :

• pengadaan kapsul

• pengiriman dari Tingkat Pusat sampai ke Tingkat Desa/ Posyandu

• penggerakkan masyarakat

• registrasi

• pemantauan dan upaya tindak lanjut, misalnya untuk “sweeping” (kunjungan dari

rumah ke rumah)

• untuk pencatatan dan pelaporan

Biaya dapat diusahakan dari APBN, APBD atau sumber lain.

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 10/20

PELAKSANAAN

1. Penggerakkan Masyarakat/Kampanye

Tujuan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi dapat tercapai apabila seluruh

 jajaran kesehatan dan sektor terkait, khususnya yang terlibat dalam program

UPGK, menjalankan peranannya dengan baik, dan melibatkan semua pihak yang

potensial seperti : kader, kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, PKK dan

organisasi lainnya.

Kegiatan kampanye bertujuan untuk meningkatkan kepedulian semua pihak yang

terkait pada program penanggulangan KVA, termasuk ibu-ibu balita, khususnya

pada kegiatan distribusi kapsul vitamin A.

Sebulan menjelang bulan kapsul vitamin A yaitu sekitar bulan Januari  dan Juli 

sampai dengan pelaksanaan distribusi, perlu diadakan gerakan KIE/penyuluhan,

berupa kampanye untuk menggerakkan masyarakat di semua tingkat administrasi.

1.1. Tingkat Pusat

a. Penggerak KIE

• Departemen Kesehatan : Ditjen Binkesmas, Pusat PKM

• Departemen Dalam negeri : Ditjen Bangdes

• Instansi pemerintah lain

• Lembaga Swadaya Masyarakat : PKK dan lain-lain.

b. Kegiatan

• Kampanye melalui radio, televisi, surat kabar dan bahan cetak lain

• Konferensi pers

• Instruksi/ pemberitahuan/ pesan kejajaran masing-masing sektor

c. Bahan KIE

• Materi-materi penyuluhan seperti brosur dan poster tentang

vitamin A

• Paket informasi vitamin A, berupa kumpulan makalah tentang vitamin

A

• Hasil monitoring/evaluasi program, hasil riset dan lainnya.

1.2. Tingkat Propinsi

a. Penggerak KIE

• Gubernur

• BPGD (Tim UPGK)

• Pokjanal Posyandu

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 11/20

b. Kegiatan

Seperti kegiatan di tingkat Pusat, ditambah bila ada kegiatan-kegiatan

rintisan lainnya di tingkat Propinsi

c. Bahan KIE

Seperti tingkat Pusat

1.3. Tingkat Kabupaten

a. Penggerak KIE

• Bupati

• BPGD (Tim UPGK)

• Pokjanal Posyandu

b. Kegiatan

• Kampanye melalui radio Pemda, radio swasta, surat kabar,

pertemuan-pertemuan atau Rakorbang

• Instruksi/ pemberitahuan/ pesan kejajaran masing-masing sektor

c. Bahan KIESeperti tingkat Propinsi

1.4. Tingkat Kecamatan

a. Penggerak KIE

• Camat

• Dokter Puskesmas

• KP2GD

• Pokjanal Posyandu

b. Kegiatan

Pemberitahuan/pesan melalui diskusi kelompok, diskusi UDKP dankhotbah-khotbah.

c. Bahan KIE

Seperti tingkat Kabupaten

1.5. Tingkat Desa

a. Penggerak KIE

• Kepala Desa

• Pengurus LKMD

• LSM

• Bidan di Desab. Kegiatan

Pemberitahuan/pesan melalui rapat desa atau pertemuan lain dan

kunjungan rumah.

c. Bahan KIE

• Materi penyuluhan berupa poster dan brosur tentang vitamin A

• Laporan cakupan kapsul distribusi kapsul

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 12/20

2. Registrasi Sasaran

Satu bulan sebelum jadwal pemberian kapsul vitamin A, yaitu pada bulan Januari 

dan bulan Juli perlu disiapkan daftar sasaran (bayi umur 6-11 bulan dan anak balita

umur 1-5 tahun), untuk pertama kali perlu dilakukan registrasi, yaitu mendaftarsemua bayi umur 6-11 bulan dan anak balita umur 1-5 tahun di wilayah kerja

Posyandu/Posvita.

2.1. Kegunaan

Registrasi anak balita penting untuk :

• mengetahui jumlah sasaran,

• mengetahui jumlah kapsul yang diperlukan pada tiap periode

• mengetahui jumlah anak yang sudah atau yang belum mendapat kapsul,

sebagai dasar untuk melaksanakan upaya tindak lanjut, misalnya untuk

melakukan “sweeping”, dan

• untuk menghitung cakupan

2.2 Cara

• Registrasi dilakukan dengan menggunakan formulir Registrasi (lihat

lampiran)

• Registrasi dapat dilakukan oleh kader Posyandu/kader lain atau petugas

RT, dibawah koordinasi Kepala Desa, bila perlu dengan cara melakukan

pencatatan dari rumah ke rumah

• Pada tiap periode daftar registrasi perlu diperbaharui sesuai keadaan

terakhir. Anak-anak yang telah berumur lebih dari 5 tahun dikeluarkan

dari daftar, demikian juga anak yang pindah dari wilayah itu. Sebaliknya

anak yang sudah mencapai umur 6 bulan harus masuk dalam daftar,

demikian juga bagi pendatang baru.

3. Pemberian Kapsul

3.1. Secara Periodik

Pemberian dilakukan tiap bulan Februari dan Agustus di meja-4 Posyandu

pada hari buka Posyandu, atau di tempat lain yang telah disepakati

bersama. Kapsul tidak boleh dibawa pulang, jadi harus diberikan kepada

anak pada saat itu. Bila pada hari pemberian ada anak yang tidak datang,

perlu dilakukan upaya untuk mencapai anak itu (lihat Bab : Cara Pemberian).

• Pemberian dapat dilakukan oleh kader, ketua RT/RW, Kepala Desa,

bidan desa dan lainnya.

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 13/20

• Cara memberikannya ialah dengan menggunting ujung/puting kapsul

sampai terbuka, kemudian pencet kapsul sampai semua isinya masuk

mulut anak.

• Bagi balita yang sudah besar, dapat diberikan kepadanya satu kapsul

tersebut. Beri air minum bila perlu. Jadi, tidak perlu menggunting ujung

kapsul.Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat di formulir registrasi dan juga

di KMS (lihat Pencatatan dan Pelaporan).

3.2. Ibu Nifas

• Pemberian dilakukan oleh petugas Puskesmas, Bidan Desa dan Dukun

Bayi

• Pemberian dapat dilakukan pada waktu pertolongan bersalin atau

kunjungan rumah

3.3. Kejadian Tertentu

• Bila oleh petugas Puskesmas ditemukan kasus xerophthalmia atau kasus

campak, harus segera diberi kapsul vitamin A sesuai anjuran (lihat Bab :

Cara Pemberian)

• Bila kader atau anggota masyarakat lain yang menemukan kasus

xerophthalmia, hendaknya kasus tersebut segera dikirim ke Puskesmas

4. Pemantauan dan Tindak Lanjut

Petugas Puskesmas harus memantau kegiatan pemberian kapsul sekaligus

mengumpulkan hasil cakupan. Untuk itu perlu menyusun jadwal sedemikian rupa

agar seluruh Posyandu/Pos distribusi dapat terpantau.

Apabila cakupan pemberian kapsul masih rendah (di bawah 80%), petugas

Puskesmas hendaknya bersama-sama kepala Desa dan pengurus LKMD membahas

masalah ini, dan mengorganisir kegiatan untuk mencapai anak-anak yang belum

mendapat kapsul, antara lain melalui “sweeping” yaitu mengunjungi tiap anak yang

belum mendapat kapsul. Sebaliknya, tidak menitipkan  kapsul kepada orang lain.

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 14/20

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat

Posyandu/Pos Vitamin A sampai dengan tingkat Pusat. Pencatatan dan pelaporan

menggunakan formulir-formulir seperti tercantum pada lampiran.

1. Posyandu

• Menjelang bulan pemberian kapsul vitamin A, tiap Posyandu/tempat lain yang

telah disepakati, harus sudah siap dengan daftar nama semua bayi umur 6-11

bulan dan anak balita umur 1-5 tahun di wilayahnya, yang dicatat pada formulir

Registrasi.

• Setiap pemberian kapsul vitamin A, baik yang diberikan di posyandu/tempat

lain yang telah disepakati, maupun yang diberikan melalui “Sweeping” harus

dicatat di KMS dan di formulir registrasi. (lihat contoh).

• Pemberian di luar periode “Sweeping” harus dicatat tersendiri, dan dimasukkan

sebagai cakupan periode berikutnya. Jadi, anak yang dicakup setelah bulan

Maret, dilaporkan sebagai cakupan periode Agustus. Demikian pula anak yang

dicakup setelah bulan September, dilaporkan sebagai cakupan periode

Februari.

2. Tingkat Desa

• Pada minggu keempat bulan Maret/September, yaitu setelah selesai

“Sweeping” koordinator kader mengumpulkan hasil pemberian vitamin A dari

seluruh Posyandu/tempat lain yang telah disepakati di wilayahnya.

• Dengan menggunakan (Lampiran 1), dicatat/dihitung cakupan dari masing-

masing tempat, kemudian direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat

Desa.

• Catatan/laporan dibuat rangkap dua, masing-masing untuk Puskesmas dan untuk

arsip di tingkat Desa.

3. Tingkat Puskesmas

• Pada minggu pertama bulan April/Oktober koordinator gizi Puskesmas

mengumpulkan hasil pencatatan dari desa-desa di wilayahnya

• Koordinator gizi Puskesmas mencatat hasil cakupan tiap desa, kemudian

direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat Desa. Bila ada Desa yang

belum melapor, petugas Puskesmas hendaknya membicarakan hal ini dengan

koordinator kader dan Kepala Desa dan membantu membuat laporan tersebut.

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 15/20

• Catatan/laporan tersebut dibuat rangkap tiga, masing-masing dikirim ke

Dinkes Dati II, tembusan ke Kandepkes Kabupaten dan untuk arsip Puskesmas.

• Setiap ibu nifas yang telah mendapat kapsul vitamin A agar dicatat dalam

kohort ibu dan dilaporkan melalui SP2TP dalam formulir LB3.

4. Tingkat Kabupaten

• Laporan dari seluruh Puskesmas diharapkan telah sampai di tingkat Kabupaten

pada minggu kedua bulan April/ Oktober.

Bila pada waktu tersebut masih ada Puskesmas yang belum mengirim laporan,

Seksi Gizi kabupaten hendaknya menghubungi Puskesmas yang bersangkutan

agar segera mengirim laporan.

• Koordinator gizi tingkat kabupaten mencatat hasil cakupan tiap puskesmas, dan

merekapitulasi untuk mendapatkan cakupan tingkat Kabupaten.

• Untuk memperoleh data cakupan vitamin A tingkat Kabupaten hendaknya

menggunakan sumber data formulir LB3 dari Puskesmas.

• Catatan/laporan tersebut dibuat rangkap tiga, masing-masing dikirim ke Kepala

Dinkes Dati I, tembusan ke kepala kesehatan propinsi dan untuk arsip tingkat

Kabupaten.

• Diharapkan tingkat kabupaten melakukan analisa data cakupan pada setiap

periode (Agustus dan Februari) untuk kemudian melakukan supervisi pada

daerah-daerah yang cakupannya rendah pada saat ada kegiatan sweeping.

5. Tingkat Propinsi

• Laporan dari seluruh Kabupaten diharapkan telah sampai di tingkat Propinsi

pada minggu ketiga bulan April/Oktober.

Bila pada waktu tersebut masih ada kabupaten yang belum mengirim laporan,

Seksi Gizi Dinas Dati I/Kanwil Kesehatan hendaknya menghubungi Kabupaten

 yang bersangkutan agar segera mengirim laporan.

• Petugas Seksi Gizi Dati I/Kanwil Kesehatan mencatat hasil cakupan tiap

Kabupaten, dan merekap untuk mendapatkan cakupan tingkat Propinsi.

• Catatan/laporan tersebut dibuat rangkap tiga, masing-masing untuk Direktorat

Bina Gizi Massyarakat, Kepala Dinkes Dati I/Kepala Kanwil Kesehatan, dan

arsip.

6. Tingkat Pusat

• Laporan dari seluruh Propinsi diharapkan telah sampai di tingkat Pusat

(Direktorat Bina Gizi Masyarakat) pada minggu keempat bulan April/Oktober.

Bila pada waktu tersebut masih ada Propinsi yang belum melapor, Direktorat

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 16/20

Bina Gizi Masyarakat hendaknya menghubungi Propinsi yang bersangkutan agar

segera mengirim laporan.

• Dit. Bina Gizi Masyarakat mencatat hasil cakupan tiap Propinsi dan

merekapitulasi untuk memperoleh cakupan nasional.

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 17/20

PESAN POKOK TENTANG VITAMIN A

A. Untuk petugas kesehatan terutama petugas Puskesmas dan Bidan Desa.

1. Umum

a. Kapsul vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan balita serta

dapat mencegah kebutaan

b. Februari – Agustus waktu yang tepat untuk mendapatkan kapsul vitamin A

bagi bayi dan balita

c. Ibu-ibu setelah melahirkan (masa nifas), segera beri satu kapsul vitamin A.

2. Kegiatan Tertentu

a. Anak dengan salah satu tanda xerophthalmia : buta senja, bercak putih,

mata keruh, mata kering.

Pertama : Saat ditemukan segera beri satu kapsul vitamin A.

Kedua : Hari berikutnya beri satu kapsul vitamin A.

Ketiga : 4 minggu berikutnya beri satu kapsul vitamin A.

b. Anak balita yang menderita campak segera beri satu kapsul vitamin A.

Bila di suatu desa terdapat “Kejadian Luar Biasa” (KLB), beri seluruh anak

di desa itu masing-masing satu kapsul vitamin A.

B. Untuk Kader

1. Umuma. Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga penyakit-penyakit

seperti diare, batuk, pilek atau campak tidak mudah menjadi parah dan

tidak membahayakan jiwa anak. Vitamin A mencegah kebutaan.

b. Beri satu kapsul vitamin A setiap Februari dan Agustus bagi bayi dan balita

sehat atau sakit di Posyandu atau tempat lain.

2. Kejadian Tertentu

a. Anak balita dengan salah satu tanda kekurangan vitamin A seperti : buta

senja, mata kering atau keruh, tidak mengkilap atau kotor/bercak putih,

segera kirim ke Puskesmas.b. Anak balita yang menderita campak, segera kirim ke Puskesmas.

C. Untuk Ibu Balita

• Vitamin A mencegah kebutaan dan membuat anak menjadi lebih sehat dan kuat.

• Bawalah bayi (6-11 bulan) dan balita (1-5 tahun) ke Posyandu pada bulan

Februari dan Agustus untuk diberi kapsul vitamin A.

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 18/20

LAPORAN PENYUSUNAN

PEDOMAN PEMBERIAN KAPSULVITAMIN A DOSIS TINGGI

DEPARTEMEN KESEHATANDIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN KESEHATAN MASYARAKAT 

DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT 

2000

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 19/20

KATA PENGANTAR

Keadaan krisis moneter yang berkepanjangan telah mengakibatkan timbulnya kasus gizi buruk

terutama pada balita, demikian pula dengan masalah buta senja yang semula sudah tidak menjadimasalah kesehatan masyarakat diperkirakan akan muncul kembali. Maka penanggulangan masalah

KVA saat ini bukan hanya untuk mencegah kebutaan, tetapi juga dikaitkan dengan upaya mendorong

pertumbuhan dan kesehatan anak guna menunjang upaya penurunan angka kesakitan dan angka

kematian pada anak.

Mengingat upaya pemanfaatan sumber-sumber vitamin A alami dan fortifikasi belum dapat

dilaksanakan secara luas dan intensif, maka pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi masih penting

dan tetap dilaksanakan.

Buku ini dikembangkan tahun 1993 atas kerjasama antara Departemen Kesehatan dengan Helen

Keller International dan dicetak ulang oleh Departemen Kesehatan RI. Buku ini ditujukan bagi

semua pihak yang terlibat dalam kegiatan distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi di lapangan, agardapat lebih memahami dan berpartisipasi dalam mensukseskannya.

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para petugas lapangan sehingga tujuan penanggulangan KVA

dapat tercapai.

Jakarta, Februari 2000

Kepala Direktorat Bina Gizi

Masyarakat

Dr. Dini Latief, MSc

 

7/16/2019 Pedoman Vitamin A tinggi

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-vitamin-a-tinggi 20/20

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. ii

PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 1

1. Mengapa perlu Vitamin A …………………………….………………….. 1

2. Masalah Kurang Vitamin A ………………………………………………. 2

3. Pencegahan dan Penanggulangan KVA …………………………… 3

TUJUAN ………………………………………………….……………………………….. 5

1. Tujuan Umum …………………………………………………………………….. 5

2. Tujuan Khusus …………………………………………………………………… 5

CARA PEMBERIAN ………………………………………………………………… 6

1. Sasaran ………………………………………………………………………………. 6

2. Dosis Vitamin A ………………………………………………………………… 6

3. Periode Pemberian …………………………………….……………………… 7

4. Tempat Pemberian …………………………………….……………………… 10

PERSIAPAN …………………………………………………………………………….. 11

1. Penentuan Jumlah Sasaran …………………………….………………. 12

2. Pengadaan Kapsul ……………………………………………………………… 13

3. Pembiayaan ………………………………………………………………………… 16

PELAKSANAAN ……………………………………………………………………… 17

1. Penggerakkan Masyarakat/Kampanye ………………………….. 17

2. Registrasi Sasaran …………………………………………………………… 20

3. Pemberian Kapsul ……………………………………………………………… 21

4. Pemantauan dan Tindak Lanjut ……………………….…………….. 23

PENCATATAN DAN PELAPORAN ……………………………………… 24

1. Posyandu ……………………………………………………………………………. 24

2. Tingkat Desa ……………………………………………………………………. 25

3. Tingkat Puskesmas ………………………………………………………….. 254. Tingkat Kabupaten ………………………………………………………….. 26

5. Tingkat Propinsi ………………………………………………………………. 27

6. Tingkat Pusat ………………………………………….……………………….. 27

LAMPIRAN

Pesan Pokok tentang Vitamin A

Formulir Pencatatan dan Pelaporan