PEDOMAN TEKNIS - fmsrbpsp.comfmsrbpsp.com/download/file/Pedoman_jalan_usaha_tani_outside.pdf ·...

15
PEDOMAN TEKNIS JALAN USAHA TANI (di luar area)

Transcript of PEDOMAN TEKNIS - fmsrbpsp.comfmsrbpsp.com/download/file/Pedoman_jalan_usaha_tani_outside.pdf ·...

PEDOMAN TEKNISJALAN USAHA TANI(di luar area)

Latar Belakang

Usahatani pertanian (pertanian) masih mempunyai kendala keterbatasan penggunaan sarana produksi, alat dan mesin pertanian yang antara lain disebabkan kurang memadainya sarana jalan usahatani. Disamping itu jalan usahatani mutlak diperlukan dalam pengangkutan hasil pertanian yang mempunyai sifat “perishable” (mudah rusak) yang harus ditangani secara baik dan benar serta berhati-hati, sehingga penurunan mutu dan kehilangan hasil dapat dihindari. Oleh karena itu perlu adanya penyediaan prasarana jalan usahatani yang memadai pada daerah sentra produksi pertanian.

Maksud , Tujuan dan Sasaran

• Pembangunan jalan usahatani (diluar area) merupakan kegiatan perbaikan/ pengembangan jalan usahatani dengan pembanguan baru, peningkatan kapasitas maupun rehabilitasi yang memadai sesuai fungsinya

Maksud

• Membangun Jalan Usahatani (diluar area) baru, meningkatkan kapasitas atau merehabilitasi Jalan Usahatani

• Meningkatkan fungsi Jalan Usahatani (diluar area) untuk memperlancar mobilitas alat mesin pertanian,sarana produksi dan hasil produksi pertanian dari dan ke jalan usahatani (didalam area).

Tujuan

Sasaran•Kelompok Tani FMSRB – FMSAP•Tersedianya akses Jalan Usahatani (diluar area) yang memadai sebagai akses

transportasi pada kawasan pertanian untuk memperlancar mobilitas alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian dan mengangkut hasil produk pertanian dari jalan usahatani (didalam area) ke tempat pengumpulan sementara.

• Terbangunnya Jalan Usahatani untuk mendukung sentra produksi pertanian

Pengertian dan Ruang Lingkup

• Jalan usahatani (diluar area) adalah prasarana transpotasi pada kawasan pertanian untuk memperlancar mobilitas alat mesin pertanian

• pengangkutan sarana produksi menuju jalan usahatani (didalam area) dan mengangkut menuju ke tempat pengumpulan sementara ataupasar

• Pengembangan jalan usahatani (diluar area) adalah pembuatan baru, peningkatan kapasitas dan rehabilitasi,

Pengertian

• Pendahuluan terdiri atas latar belakang, tujuan dan sasaran.• Pengertian dan ruang lingkup kegiatan terdiri atas pengertian dan

ruang lingkup.• Ketentuan Teknis terdiri dari : Standar teknis, Kriteria lokasi, Tahap

pelaksanaan, serta Monitoring dan Evaluasi

Ruang Lingkup

Ketentuan Teknis

Standard TeknisØ Jalan Usahatani (diluar area) lebar atas antara 3 - 5 m dan lebar

bawah 4 - 6 m minimal dapat dilalui kendaraan roda 4 dan dapat saling berpapasan atau disesuaikan dengan kondisi lahan serta kebutuhan.

Ø Spesifikasi dan dimensi komponen Jalan Usahatani (diluar area) disesuaikan dengan kebutuhan lapangan dan aspirasi Poktan melalui musyawarah (badan jalan, bahu jalan, saluran tepi jalan, gorong-gorong, jembatan dan lain-lain).

Ø Tinggi jalan antara 0,25 – 0,70 m di atas permukaaan lahan.Ø Konstruksi jalan pada umumnya dengan perkerasan, adapun jenis

perkerasannya menyesuaikan dengan kondisi lahan dan kebutuhan(alat angkut yang dipergunakan, komoditas/peralatan yang diangkut).

Ø Lebar saluran pembuangan air (drainase) disisi jalan (jika dibutuhkan) antara 40-60 cm dengan kedalaman kurang lebih 50 cm.

Kriteria Lokasi

Ø Pembangunan / rehabilitasi Jalan Usahatani (diluar area) dilaksanakan pada areal lahan usaha tani baik yang belum ada jalan usaha taninya maupun sudah ada jalan usaha taninya tetapi belum memadai (pembangunan baru, peningkatan kapasitas dan rehabilitasi/perbaikan)

Ø Dengan persyaratan sebagai berikut :

o Berada di sentra produksi pertanian milik Poktan, dan atau pada daerah bukaan baru

o Petani mau melepaskan/hibah sebagian lahannya tanpa ganti rugi untuk pembangunan Jalan Usahatani (bila dibutuhkan).

o Petani/kelompok tani bersedia untuk melakukan perawatan/pemeliharaan jalan setelah dibangun secara swadaya.

Tahap Pelaksanaan

q Persiapan Identifikasi Calon Lokasi :

Ø CPCL Kabupaten, DAS 3Cis

Ø Areal milik petani yang sudah dihibahkan jika dibutuhkan (hibah permanen) Survei :

Ø Letak lokasi berdasarkan koordinat lintang dan bujur (awal dan akhir)

Ø Peta/sketsa situasi (titik awal/akhir, trase jalan dan panjangnya)

Ø Sumber material dan jenisnya, lokasi dan jaraknya

Ø Harga satuan upah dan bahan/material setempat Investigasi (syarat teknis):

Ø Kondisi jalan usahatani eksisting (lebar badan jalan, kondisi, dan panjangnya)Ø Penentuan rencana desain : baru, peningkatan atau perbaikanØ Lahan yang dihibahkan jika dibutuhkan

Desain (Gambar dan detailnya)

Ø Pembuatan Draft Desain berdasarkan data SID

Ø Diskusi pembahasan desain bersama Poktan/P3A

Ø Penyesuaian desain berdasarkan hasil kesepakatan Poktan/P3A Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Pengajuan pencairan dana tahap I sebesar 40% (jika Poktan telah siap melaksanakan kegiatan) Pencairan dana Tahap I

Metode Pelaksanaanq Pengembangan Jalan Usahatani

(di luar area) dilaksanakan secara swakelola yang melibatkan partisipasi kelompok tani/Gapoktan/P3A setempat, mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pemeliharaan, yang dibimbing petugas Dinas Pertanian dan Tenaga Pendamping

Pelaksanaan KonstruksiØ Pembersihan LokasiØ Pembelian materialØ Mobilisasi alat dan tenaga kerjaØ Konstruksi (sesuai kebutuhan)Ø Pengajuan pencairan dana Tahap II sebesar 30% apabila

prestasi pekerjaan fisik di lapangan sudah mencapai 30% dari pekerjaan seluruhnya

Ø Pencairan dana Tahap IIØ Pengajuan pencairan dana Tahap III sebesar 30% Ø apabila prestasi pekerjaan fisik di lapangan sudah mencapai

60% dari pekerjaan seluruhnyaØ Pencairan dana Tahap III

Monitoring dan evaluasiq Monitoring pelaksanaan kegiatan : Ø Persiapan dan Pelaksanaan konstruksi.

Ø Pelaksana monitoring adalah Dinas Pertanian Kabupaten dibantu konsultan daerah dan Fasilitator.

Ø Monitoring dilakukan pada setiap tahap kegiatan ( Persiapan dan Pelaksanaan Konstruksi).

Ø Laporan monitoring pelaksanaan konstruksi dilakukan pada setiap tahapan/perminggu yang berisi informasi perkembangan pelaksanaan fisik dan keuangan yang dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi kegiatan dan kegiatan yang melibatkan peran serta perempuan

q Evaluasi dilakukan dari tahap persiapan dan pelaksanaan konstruksi (kesesuaian antara rencana dan hasil pelaksanaan, kendala-kendala dan solusinya)