Pedoman Proposal STMIK LOMBOK

13
(JUDUL) UNJUK KERJA JARINGAN NIRKABEL WDS DAN WMN BERBASIS IEEE 802.11b/g SEBAGAI ALTERNATIF KONEKSI DI DAERAH RURAL [ LOGO STMIKL] I WAYAN AGUS ARIMBAWA 09/295097/PTK/06483 Bidang Konsentrasi Jaringan Komputer/Rekayasa Perangkat Lunak/Aplikasi Web PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) LOMBOK, PRAYA NOPEMBER, 2011 Proposal

description

Riset Teknologi Informasi

Transcript of Pedoman Proposal STMIK LOMBOK

  • (JUDUL) UNJUK KERJA JARINGAN NIRKABEL WDS DAN WMN

    BERBASIS IEEE 802.11b/g SEBAGAI ALTERNATIF KONEKSI DI DAERAH RURAL

    [ LOGO STMIKL]

    I WAYAN AGUS ARIMBAWA 09/295097/PTK/06483

    Bidang Konsentrasi Jaringan Komputer/Rekayasa Perangkat Lunak/Aplikasi

    Web

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

    (STMIK) LOMBOK, PRAYA NOPEMBER, 2011

    Proposal

  • BERBASIS IEEE 802.11b/g SEBAGAI ALTERNATIF KONEKSI DI DAERAH RURAL

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

    Diajukan oleh I WAYAN AGUS ARIMBAWA

    09/295097/PTK/06483

    Bidang Konsentrasi Jaringan Komputer

    Menyetujui:

    Dosen Pembimbing 1,

    .. Tanggal ..........................

    NIDN. .

    Dosen Pembimbing 2,

    Tanggal .........................

    NIDN.

    Proposal UNJUK KERJA JARINGAN NIRKABEL WDS DAN WMN

  • Judul Penelitian:

    UNJUK KERJA JARINGAN NIRKABEL WDS DAN WMN BERBASIS IEEE

    802.11b/g SEBAGAI ALTERNATIF KONEKSI DI DAERAH RURAL

    Lokasi penelitian:

    - STMIK Lombok, Praya Lombok Tengah

    Usulan dosen pembimbing :

    Nama Mahasiswa : I Wayan Agus Arimbawa Dosen Pembimbing 1 : Dosen Pembimbing 2 :

  • Abstrak Uraikan dengan singkat (tiga paragraf) mengenai why (mengapa) Anda

    merencanakan penelitian ini, how (bagaimana) Anda akan melakukan penelitian ini dan what (apa) yang ingin Anda dapatkan setelah melakukan penelitian ini. Contoh:

    Karakteristik negara berkembang dengan penyebaran penduduk tak padat (rural) menjadikan teknologi nirkabel menjadi salah satu solusi konektifitas yang menjanjikan dengan biaya yang rendah[2]. Wireless Mesh Networks (WMN) menggabungkan teknologi nirkabel dan routing ad-hoc, sehingga penyedia layanan tidak harus menyediakan instalasi kabel untuk menghubungkan masing-masing access point (AP) seperti pada mode infratruktur umumnya. Dengan demikian, teknologi WMN mampu mengatasi tantangan alam/daerah rural dimana instalasi pengkabelan akan menjadi kompleks[3] . Teknologi WDS memiliki karakteristik serupa hanya saja memanfaatkan pengenalan mac address dalam melakukan routing antar titik.

    Penelitian ini melakukan serangkaian uji lapangan (real testbed) melalui beberapa skenario untuk mengetahui throughput dan mempelajari karakteristik masing-masing teknologi WDS dan WMN terhadap variasi pembebanan dan jumlah titik hop yang dilalui. Dalam pengujian, jaringan WDS dibentuk dari peralatan yang banyak terdapat dipasaran sedangkan untuk membentuk WMN diperlukan modifikasi firmware oleh pihak ketiga untuk dapat menjalankan protokol routing ad-hoc demi mempertahankan rendahnya biaya. Dalam penelitian ini juga akan diuji penambahan sebuah AP pada router mesh sehingga membentuk titik selayaknya peralatan dengan dual-radio (hibrid) yang secara teoritis memiliki kinerja yang lebih menjanjikan.

    Hasil penelitian diharapkan dapat menyediakan perbandingan karakteristik throughput yang dihasilkan oleh masing-masing teknologi tersebut sehingga dapat menjadi acuan dalam memilih teknologi yang tepat untuk diterapkan pada kondisi tertentu. Dengan hasil yang diperoleh melalui uji lapangan, masyarakat diharapkan dapat secara langsung mengdopsi salah satu teknologi tersebut dengan memperhatikan pertimbangan keuntungan dan kelebihan yang dimiliki.

    Kata kunci : Wireless Mesh Networks (WMN), Wireless Distribution System (WDS), karakteristik, unjuk kerja, modifikasi, daerah rural.

  • 1. Latar Belakang Uraikan secara jelas dan singkat mengenai latar belakang mengapa Anda

    berencana melakukan penelitian ini. Uraikan dari bagian yang umum terlebih dahulu kemudian diarahkan secara spesifik ke bagian pokok masalah sebelum disimpulkan pada bagian Perumusan Masalah. Contoh:

    Kapitalisasi ICT (Information and Communication Technology) berdampak 7 kali dalam produktifitas dibanding kapital non-ICT di negara yang pemanfaatan teknologinya lebih rendah[1]. Untuk meningkatkan penetrasi ICT di negara

    berkembang diperlukan diantaranya inovasi hardware yang meliputi penyediaan terminal (PC/Personal Computer) dengan spesifikasi tepat, harga yang murah dan ketahanan yang tinggi. Di bidang komunikasi, teknologi nirkabel merupakan suatu solusi yang menjanjikan[2].

    Karakteristik negara berkembang dengan penyebaran penduduk tak padat (rural) menjadikan teknologi nirkabel menjadi salah satu solusi konektifitas yang menjanjikan dengan biaya yang rendah[2]. Wireless Mesh Networks (WMN) menggabungkan teknologi nirkabel dan routing ad-hoc, sehingga penyedia layanan tidak harus menyediakan instalasi kabel untuk menghubungkan masing-masing access point (AP) seperti pada mode infratruktur umumnya. Dengan demikian, teknologi WMN mampu mengatasi tantangan alam/daerah rural dimana instalasi pengkabelan akan menjadi kompleks[3]. Teknologi WDS memiliki karakteristik serupa, hanya saja WDS memanfaatkan pengenalan mac address dalam melakukan routing antar titik[4]. Meskipun memiliki persamaan, kedua teknologi ini, WDS dan WMN, memiliki perbedaan karakteristik mendasar dan diklaim masing-masing memiliki kelebihan tersendiri.

    Untuk mendukung keberlanjutan implementasi di lapangan, menurut Heeks (2009) dan Ishmael (2008), masyarakat atau komunitas harus dilibatkan dengan menyediakan peralatan yang mudah didapat dan dibangun, serta diberikan pelatihan untuk dapat secara mandiri melakukan pengaturan/manajemen jaringan dan akses internet dengan jaringan nirkabel yang murah diperlukan untuk daerah ini[5]. Sebagian AP dan wireless router yang beredar di Indonesia mendukung teknologi WDS dengan harga rata-rata dibawah US$ 100[6]. Sedangkan untuk membangun jaringan WMN single-radio dengan perangkat yang umum ada di

  • pasaran dapat dilakukan dengan memperbarui firmware perangkat tersebut dengan aplikasi pihak ke-3[7]. Peralatan WMN dengan dual-radio/dual-channel yang lebih menjanjikan seperti Cisco Aironet memiliki harga sekitar US$ 3900[8]. Dengan menambahkan sebuah AP pada router mesh (hibrid), selayaknya mampu menjalankan dual-radio/dual-channel dengan kinerja yang sama, namun masih memerlukan pembuktian.

    1.1. Perumusan Masalah Di bagian ini Anda dapat menyimpulkan akar permasalahan yang telah

    dijabarkan dalam Latar Belakang yang menjadi dasar mengapa (why) Anda melakukan penelitian ini. Contoh:

    Dengan memperhatikan latar belakang tersebut diatas, maka perlu diadakan penelitian untuk mengetahui karakteristik melalui unjuk kerja masing-masing teknologi WDS, WMN dan WMN hibrid sebagai solusi konektifitas nirkabel di daerah rural / negara berkembang khususnya Indonesia, sehingga hasilnya dapat dijadikan acuan oleh masyarakat dalam menentukan teknologi yang tepat sesuai dengan keadaan di tempat tersebut.

    1.2. Keaslian Penelitian Bobot nilai penelitian salah satunya dinilai dari

    kebaruan/kemutakhirannya, Pada bagian ini Anda harus menguraikan perbedaan dari penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh orang lain. Apa yang Anda argumentasikan mengenai kebaruan penelitian Anda harus dijelaskan secara ilmiah (didasari atas bukti) dan terperinci. Contoh:

    Studi mengenai pembangunan ICT di negara berkembang salah satunya dilakukan oleh School of Environtment Developing IDPM University of Manchester, UK. Hasil penelitiannya mencakup perumusan tentang kebutuhan dan kebijakan penerapan ICT di negara berkembang. Salah satu usulan teknologi yang menjanjikan untuk dikembangkan dalam memenuhi koneksi internet di daerah rural adalah teknologi jaringan nirkabel[2]. Penelitian penerapan teknologi WMN di masyarakat mengidentifikasi bahwa diperlukan adanya keterlibatan masyarakat dengan membentuk komunitas nirkabel demi terjaganya

  • keberlanjutan sistem, oleh karena itu hendaknya digunakan peralatan yang murah dan dapat di-install sendiri oleh komunitas[3].

    Penelitian mengenai WMN yang ditemukan selama ini mencakup seputar framework pembangunan wireless network dan WMN yang ditemukan dalam Hidayat (2008), Hortelano (2006), Ishmael (2008), Arimbawa (2008), Purbo (2003), dan Wheat (2001), menghasilkan uraian teknis dan evaluasi pembangunan infrastruktur jaringan nirkabel secara umum atau yang menggunakan teknologi WMN secara khusus. Penelitian mengenai manajemen dan keamanan sistem jaringan nirkabel WMN yang dilakukan oleh Hortelano (2006) dan Siddiqui (2007) menghasilkan usulan teknis pengelolaan jaringan WMN. Penelitian evaluasi kinerja melalui pemilihan routing protocol yang tepat dalam jaringan nirkabel mesh dengan memanfaatkan peralatan nirkabel yang banyak dipasaran (Linksys WRT54GL) termodifikasi, dilakukan oleh Akmal (2008) dan Doo (2007), menghasilkan uraian dan perbandingan karakteristik kinerja WMN single-radio / single-channel dengan protokol router OLSR. Teknologi WDS tidak didukung oleh Wi-Fi Alliance sehingga tidak banyak

    ditemukan penelitian yang mendalam mengenai teknologi ini. Dalam Anonymous (2002), hanya disebutkan teknologi dan kemampuan yang diberikan oleh WDS sebagai salah satu metode untuk membentuk jaringan nirkabel multihop tanpa memerlukan instalasi kabel dan cocok digunakan untuk daerah rural.

    Belum ditemukan penelitian yang memfokuskan diri pada evaluasi kinerja peralatan jaringan yang mendukung teknologi WDS maupun WMN dengan peralatan standar yang banyak di pasaran dan membandingkannya untuk mendapatkan karakteristik nyata dari peralatan tersebut. Belum juga ditemukan penelitian yang melakukan modifikasi peralatan nirkabel untuk mendapatkan

    karakteristik WMN dual-radio/dual-channel dan mengevaluasinya. Penelitian yang dilakukan oleh Akmal (2008) hanya mencakup skenario yang memanfaatkan dua titik (node) sebagai evaluasi sumber dan tujuan pengiriman paket, evaluasi yang lebih baik seharusnya memberikan pembebanan ke semua titik. Hal tersebut juga akan diperbaiki dalam penelitian ini.

  • 1.3. Manfaat Penelitian Sebutkan tujuan manfaat penelitian Anda, apa dampak yang Anda

    harapkan setelah melakukan penelitian ini. Contoh:

    Manfaat yang ingin diperoleh dengan melakukan penelitian ini adalah hasilnya dapat digunakan sebagai acuan dalam membangun infrastruktur jaringan nirkabel berbasis IEEE 802.11b/g dengan teknologi WDS dan WMN oleh masyarakat di daerah rural khususnya dan negara berkembang umumnya.

    2. Tujuan penelitian Sebutkan tujuan penelitian Anda, apa yang ingin Anda capai setelah

    melakukan penelitian ini. Contoh: Penelitian bertujuan mendapatkan karakteristik melalui unjuk kerja dari

    jaringan nirkabel yang dibangun dengan teknologi WDS, WMN dan WMN hibrid dengan perangkat jaringan yang murah dan mudah didapatkan di pasaran untuk mendukung pemanfaatannya di daerah rural/negara berkembang khususnya Indonesia.

    3. Tinjauan Pustaka Jelaskan literatur yang Anda gunakan dalam melakukan penelitian ini dari

    awal sampai akhir. Fokuskan pada referensi metode yang digunakan. Contoh:

    Tinjauan teoritis teknologi jaringan dan jaringan nirkabel secara umum dipaparkan dalam Stalling (2000), Wheat (2001), Woodcock (1999), Hairy (2004a), dan Hairy (2004b). Teknik perancangan jaringan nirkabel ditunjukkan dalam Purbo (2003), dan Freeman (1999). Pedoman yang dapat dijadikan acuan untuk merancang jaringan nirkabel yang praktis dan rendah biaya disajikan oleh Anonymous (2010c).

    Teknologi dan karakteristik WMN dibahas dalam Madden (2008), sedangkan Teknik pembangunan WMN disajikan oleh Akmal (2008). Teknik melakukan modifikasi perangkat nirkabel yang umum ada di pasaran agar dapat menjalankan

  • teknologi WMN dijelaskan dalam Akmal (2008), dan Doo (2007). Teknologi dan karakteristik WDS dijelaskan dalam Anonymous (2003).

    Evaluasi karakteristik teknik melakukan pengukuran kinerja dan evaluasi jaringan nirkabel disajikan oleh Zimmermann (2007) yang memperlihatkan karakteristik, kelebihan dan kekurangan masing-masing metodenya. Ada banyak metode yang dapat dipilih diantaranya kajian teoritis, simulasi, emulasi dan uji lapangan (real testbed). Dalam penelitian ini dipilih uji lapangan karena uji lapangan mampu memberikan karakteristik yang lengkap di setiap layer OSI,

    walaupun memiliki biaya yang tinggi, tetapi hasilnya kemudian dapat diadopsi langsung dalam penerapan di lapangan.

    4. Pertanyaan Penelitian Uraikan dengan singkat (satu sampai tiga kalimat) apa yang akan anda

    lakukan (yang menjadi fokus) dalam penelitian ini. Contoh:

    Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana mendapatkan karakteristik

    melalui analisa dari unjuk kerja jaringan nirkabel yang dibangun dengan teknologi WDS dan WMN dengan peralatan jaringan yang murah dan mudah didapatkan di pasaran untuk mendukung pengadaan koneksi jaringan komputer di daerah rural / negara berkembang.

    5. Metode dan Langkah Penelitian

    Uraikan metode yang digunakan dan langkah penelitan yang akan dilakukan. Sebaiknya Anda menyajikannya disertai gambar atau flowchart. Untuk penelitian pengembangan Sistem Informasi umumnya Anda bisa menggunakan metode Waterfall (SDLC) atau metode alternatif lainnya. Contoh:

    Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan metode perancangan jaringan komputer berdasarkan metode Szabo (1997) dan Wheat (2001). Gambar 5.1 menunjukkan skema metode pengembangan jaringan yang disajikan dalam Szabo (1997) dan Wheat (2001).

  • Gambar 5.1 Skema / Alur Penelitian

    a. Bahan Penelitian

    Bahan penelitian meliputi:

    - Lima (5) buah Wireless Access Point (WAP) / Wireless Router yang mendukung teknologi WDS

    - Lima (5) buah Wireless Access Point (WAP) / Wireless Router yang mendukung teknologi WMN atau yang mendukung diterapkannya aplikasi pihak ketiga dalam peralatan tersebut untuk membangun WMN.

    - Firmware aplikasi WMN dari pihak ketiga.

    b. Alat Penelitian - Komputer personal / laptop

    - Software pengukur throughput data jaringan c. Jalan Penelitian

    a. Studi dan Kajian Pustaka b. Pemilihan perangkat nirkabel c. Penetapan skenario pengukuran unjuk kerja d. Pengukuran unjuk kerja jaringan WDS:

  • - Pembangunan jaringan WDS - Pengukuran unjuk kerja

    e. Pengukuran unjuk kerja jaringan WMN: - Update firmware WAP/Router dari pihak ketiga untuk dapat menjalankan

    WMN

    - Pemilihan protokol routing

    - Pembangunan jaringan WMN - Pengukuran unjuk kerja - Pembangunan jaringan WMN hibrid - Pengukuran unjuk kerja

    f. Hasil, pembahasan dan penyimpulan

    6. Jadwal Penelitian:

    Penelitian dilaksanakan pada semester 4 tahun ajaran 2010 dengan tabel waktu sebagai berikut:

    Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian No Deskripsi Kegiatan 2010

    Juni Juli Agust. Sept. Okt. Nop. Des. 1 Kajian pustaka 2 Pemilihan peralatan nirkabel 3 Modifikasi peralatan dan

    penentuan skenario

    4 Pengujian jaringan WDS dan penyajian hasil

    5 Pengujian WMN, WMN hibrid dan penyajian hasil

    6 Analisis dan evaluasi hasil 7 Pembuatan laporan penelitian

  • Daftar Pustaka

    [1] Burns, Tom. 2010. Menuju Lokalisasi Industri PC di Indonesia. http://m.kompas.com diakses 1 Mei 2010 pukul 00.15.

    [2] Heeks, Richard. 2009. The ICT4D 2.0 Manifesto: Where Next for ICTs and International Development?. Development Informatics Working Paper Series. United Kingdom: University of Manchester.

    [3] Ishmael, J; Bury, S; Pezaros, D; and Race, N. 2008. Deploying Rural Community Wireless Mesh Networks. Journal of IEEE Internet Computing. IEEE Computer Society.

    [4] Anonymous. 2002. WDS (Wireless Distribution System). Orinoco Technical Bulletin 046/A. Agere System Inc. http://www.proxim.com/support/techbulletins/TB-046.pdf. Diakses 2 Mei 2010 pukul 12.02

    [5] Jain, Saurabh; and Agrawal, Dharma P. 2003. Wireless Community Networks. Journal of Internet Computing. IEEE Computer Society.

    [6] Anonymous. 2010a. Jual Wireless LAN, Daftar Harga dan Spesifikasi. www.bhinneka.com/category/wireless-lan.aspx. Diakases 2 Mei 2010 pukul 21.28.

    [7] Hidayat, Akmal. 2008. Framework Perencanaan dan Desain Jaringan Mesh Nirkabel Menggunakan Teknologi WLAN IEEE 802. Master Theses Tidak

    Terbublikasi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.Anonymous. 2003. White Paper IEEE 802.11g The New Mainstreams of WLAN Standard. Broadcom Corp. www.54g.com.

    [8] Anonymous. 2010b. Cisco Mesh Networking Solution Deployment Guide. http://www.cisco.com. Diakases 2 Mei 2010 pukul 21.53.

    [9] Anonymous. 2010c. Wireless Networking in Developing Country. www.wndw.net. Diakses : 3 Mei 2010 pukul 14.30.

    [10] Arimbawa, I W A. 2008. Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Metropolitan Area Network BIKD NTB. Skripsi Tidak Terpublikasi. Mataram: Universitas Mataram.

    [11] Benyamina, Djohara; Hafid, Abdelhamid; Gendreau, Michel; Hallam, Nasreddine. 2007. Managing Wireless Mesh Networks- Analysis and Proposals.

  • Third IEEE International Conference on Wireless and Mobile Computing, Networking and Communications (WiMob 2007). IEEE Computer Society.

    [12] Denko, Mieso K. 2008. Using Mobile Internet Gateways in Wireless Mesh Networks. Journal of Internet Computing. IEEE Computer Society.

    [13] Doo, Sammy Yeverson. 2007. Evaluasi Performansi OLSR pada Jaringan Wireless Mesh. Master theses Tidak Terpublikasi. Bandung; Institut Teknologi

    Bandung. [14] Freeman, Roger L. 1999. Telecommunication System Engineering,Third

    Edition. Canada: John Wiley and Son, Inc. [15] Hairy. 2004a. Seluk Beluk Wireless Neetworking Bagian 1. Majalah PC

    Media, Vol. 5 (Mei) hal. 116 119. Jakarta. [16] Hairy. 2004b. Seluk Beluk Wireless Neetworking Bagian 2. Majalah PC

    Media, Vol. 6 (Juni) hal. 89 91. Jakarta. [17] Hortelano J; Cano, J C; Calafate, Carlos T; Manzoni, Pietro. 2006. A Wireless

    Mesh Network-based System for Hotspots Deployment and Management. Journal of IEEE Computer Society

    [18] Madden, Samuel; and Levis, Phillip. 2008. Wireless Mesh Networking, Research and Technology for Multihop Wireless Networks. Guest editors introduction. IEEE Computer Society.

    [19] Purbo, Onno W. 2003. A Practical Guide to Build Wi-Fi Infrastructure. www.ilmukomputer.com.

    [20] Siddiqui, Muhammad Shoaib; and Hong, Choong Seon. 2007. Security Issues in Wireless Mesh Networks. International Conference on Multimedia and Ubiquitous Engineering (MUE'07). IEEE Computer Society.

    [21] Stallings, William. 2000. Local and Metropolitan Area Networks Sixth Edition. United States of America: Prentice-Hall, Inc.

    [22] Wheat, J. Hiser, R.; Tucker, J.; and Neely, A. 2001. Designing a Wireless Network. United States of America: Syngress Publishing, Inc.

    [23] Woodcock, JoAnne. 1999. Step Up to Networking, Microsoft Press for IT Professional. United States of America: Microsoft Corporation.

    [24] Zimmermann, A; Gnes, M; Wenig, M; Meis, U; and Ritzerfeld, J. How to Study Wireless Mesh Networks: A hybrid Testbed Approach. 21st International Conference on Advanced Networking and Applications (AINA'07). IEEE Computer Society.

    Untitled