PEDOMAN PPDB 2014 - spmsleman.files.wordpress.com · Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)...

12
PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN 2014 - 2015 KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TAHUN 2014

Transcript of PEDOMAN PPDB 2014 - spmsleman.files.wordpress.com · Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)...

PEDOMAN

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN 2014 - 2015

KEMENTERIAN AGAMAKEMENTERIAN AGAMAKEMENTERIAN AGAMAKEMENTERIAN AGAMA

KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAKANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAKANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAKANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAHUN 2014TAHUN 2014TAHUN 2014TAHUN 2014

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR : 288 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA RAUDATUL

ATHFAL DAN MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN

AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung tujuan pembangunan nasional dalam bidang

pendidikan, perlu dilakukan pembinaan dan bimbingan teknis tentang

pelaksanaan pendidikan;

b. bahwa salah satu bimbingan teknis yang terkait dengan pendidikan adalah

Penerimaan Peserta Didik Baru setiap awal tahun pelajaran yang

dilakukan dalam rangka memberikan petunjuk tata cara penerimaan

peserta didik baru secara benar;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir a dan

b di atas, perlu menetapkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Pedoman

Penerimaan Peserta Didik Baru pada Raudhathul Athfal dan Madrasah di

Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa

Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Nomor 78 Tahun 2003,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Nomor 41 Tahun 2005

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negera Nomor 23 Tahun 2010,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara

Nomor 112 Tahun 2010);

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 59 Tahun 2012 tentang

Kriteria Kelulusan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian

Nasional;

7. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;

Memperhatikan : 1. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam 2014 tentang Pedoman

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2014/2015;

2. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor : 21 tahun 2012

tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru TK/RA,

Sekolah/Madrasah di Daerah Istimewa Yogyakarta;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

PADA RAUDATUL ATHFAL DAN MADRASAH DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KESATU : Menetapkan Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran

2014/2015 yang digunakan sebagai petunjuk teknis penerimaan peserta didik baru

tahun pelajaran 2014/2015 sebagaimana tercantum pada lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2014/2015

memberikan kesempatan pada setiap madrasah untuk menyesuaikan dengan

situasi dan kondisi yang ada.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Yogyakarta

Pada tanggal, 21 Mei 2014

KEPALA KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MASKUL HAJI

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR …… TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

PADA RAUDATUL ATHFAL DAN MADRASAH DI LINGKUNGAN

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I

PENGERTIAN

Pasal 1

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah kegiatan penerimaan calon peserta didik dan

siswa yang memenuhi syarat tertentu untuk memperoleh pendidikan pada bentuk satuan

pendidikan, mengikuti suatu jenjang pendidikan atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi ;

2. Perpindahan siswa adalah perpindahan dari madrasah atau sekolah pada madrasah atau

sekolah yang lain pada jenjang yang sama ;

3. Peserta Didik Baru adalah Peserta Didik yang mendaftarkan diri pada Raudlatul Athfal,

Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah ;

4. Daya Tampung adalah jumlah/ruang belajar yang tersedia pada suatu madrasah yang

dipersiapkan untuk peserta didik baru dengan mempertimbangkan rasio kelas ;

5. Rasio Kelas adalah perbandingan antara ruang belajar dengan jumlah peserta didik dalam

kelas itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kelayakan pada interaksi belajar mengajar

6. Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah/Madrasah (SKHUS/M) adalah surat resmi yang

menerangkan bahwa pemegangnya telah mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan

dalam US/M ;

7. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dan Surat Keterangan Yang

Berpenghargaan Sama (SKYBS) adalah surat resmi yang menerangkan bahwa pemegangnya

telah mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan secara nasional ;

8. Ijazah/STTB adalah surat pernyataan resmi dan sah yang menerangkan bahwa pemegangnya

telah tamat belajar pada sekolah/ madrasah ;

9. Program Paket A adalah program pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang

diselenggarakan oleh kelompok belajar yang memberikan pendidikan setara dengan Sekolah

Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) ;

10. Program Paket B adalah program pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang

diselenggarakan oleh kelompok belajar yang memberikan pendidikan setara dengan Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) ;

11. Program Paket C adalah program pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang

diselenggarakan oleh kelompok belajar yang memberikan pendidikan setara dengan Sekolah

Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA) ;

12. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah Istimewa

Yogyakarta ;

13. Kanwil Kementerian Agama adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa

Yogyakarta ;

14. Dinas Kabupaten/ Kota adalah Dinas yang menangani bidang pendidikan di Kabupaten/ Kota

se Daerah Istimewa Yogyakarta ;

15. Kankemenag adalah Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se Daerah Istimewa

Yogyakarta ;

16. Raudhathul Athfal/Bustanul Athfal adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang

menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai memasuki

pendidikan dasar ;

17. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan

program pendidikan dini bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai memasuki pendidikan dasar ;

18. Madrasah adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah

(MA) baik negeri maupun swasta di lingkungan pembinaan/ koordinasi Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ;

19. Sekolah adalah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah

Atas (SMA) baik negeri maupun swasta di lingkungan pembinaan/koordinasi Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ;

20. Orang tua/wali calon peserta didik/siswa adalah seseorang yang karena kedudukannya,

menjadi penanggung jawab langsung terhadap anak asuhnya ;

21. Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama dengan Ijazah adalah surat keterangan resmi

yang menerangkan bahwa pemegangnya mempunyai pengetahuan setingkat dengan tamatan

suatu jenjang/ tingkat pendidikan formal tertentu, yang dihargai sama dengan Ijazah tingkat/

jenjang pendidikan formal tertentu tersebut .

BAB II

U M U M

Pasal 2

T u j u a n

Penerimaan Peserta Didik Baru bertujuan memberi kesempatan yang seluas – luasnya bagi warga

negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik – baiknya untuk

memasuki satuan pendidikan yang lebih tinggi dengan tertib, terarah dan benar

Pasal 3

A s a s

Penerimaan Peserta Didik Baru harus berasaskan :

1. Obyektivitas artinya bahwa penerimaan siswa, baik siswa baru maupun pindahan harus

memenuhi ketentuan umum yang diatur dalam keputusan ini ;

2. Transparansi artinya pelaksanaan penerimaan siswa bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh

masyarakat termasuk orang tua siswa, untuk menghindarkan penyimpangan – penyimpangan

yang mungkin terjadi ;

3. Akuntabilitas artinya penerimaan siswa dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat

baik prosedur maupun hasilnya ;

4. Tidak diskriminatif artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti

program pendidikan tanpa membedakan suku, daerah asal, agama dan golongan.

BAB III

PERSYARATAN

Pasal 4

Raudhathul Athfal (RA)

Persyaratan calon Peserta Didik Raudhathul Athfal (RA) adalah :

1. Berusia 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) tahun untuk kelompok A ;

2. Berusia 5 (lima) sampai dengan 6 (enam) tahun untuk kelompok B ;

3. Memiliki Akte Kelahiran

4. Kelompok A, B bukan merupakan jenjang belajar, melainkan semata-mata pengelompokan

belajar yang berdasarkan pada kelompok usia anak.

Pasal 5

Madrasah Ibtidaiyah

Persyaratan calon siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah :

1. Telah berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun wajib diterima ;

2. Apabila rasio kelas belum terpenuhi calon peserta didik yang telah berusia 6 (enam) tahun

dapat diterima dengan prioritas usia yang lebih tua berdasarkan peringkat ;

3. Memiliki Akte Kelahiran/ Surat Keterangan lahir ;

4. Apabila pendaftar melebihi daya tampung maka madrasah dapat mengadakan seleksi .

Pasal 6

Madrasah Tsanawiyah

Persyaratan calon siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah :

1. Telah tamat dan lulus MI/SD/Program paket A dan memiliki Ijazah, SKHUS/M atau Surat

Keterangan yang berpenghargaan sama ;

2. Memiliki Ijazah, SKHUS/M atau SKYBS;

3. Berusia setinggi-tingginya 18 (delapan belas) tahun pada tanggal 14 Juli 2014 ;

4. Apabila pendaftar melebihi daya tampung maka madrasah dapat mengadakan seleksi.

Pasal 7

Madrasah Aliyah

Persyaratan calon siswa kelas X Madrasah Aliyah (MA) adalah :

1. Telah tamat dan lulus MTs/SMP/Program paket B dan memiliki Ijazah, SKHUN/ SKYB

2. Memiliki Ijazah atau Surat Keterangan lain yang berpenghargaan sama ( SKYBS );

3. Berusia setinggi-tingginya 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 14 Juli 2014 ;

4. Demi peningkatan kualitas madrasah dapat mengadakan seleksi selain potensi akademik .

BAB IV

PENGELOLAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

Pasal 8

Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru dilaksanakan oleh Madrasah dengan memperhatikan

kalender pendidikan melalui tahapan pemberitahuan ke masyarakat, pendaftaran, seleksi,

pengumuman siswa yang diterima, dan pendaftaran ulang .

Pasal 9

Jadwal Pelaksanaan

Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru dilakukan di RA dan Madrasah bersangkutan dan

dilaksanakan sebagai berikut :

a. RA

No Kegiatan Waktu Jam Keterangan

1 Pendaftaran PPDB 1-3 Juli 2014 08.00 – 13.00

2 Seleksi 3 Juli 2014 13.00- selesai

3 Pengumuman 4 Juli 2014 09.00

4 Daftar Ulang 4-5 Juli 2014 08.00 – 13.00

5 Hari Pertama masuk 14 Juli 2014 07.00

Catatan :

Bagi RA yang belum terpenuhi kuotanya diperkenankan membuka pendaftaran peserta didik

baru sampai tanggal 12 Juli 2014.

b. MI

No Kegiatan Waktu Jam Keterangan

1 Pendaftaran PPDB 1-3 Juli 2014 08.00 – 13.00

2 Seleksi 3 Juli 2014 13.00- selesai

3 Pengumuman 4 Juli 2014 09.00

4 Daftar Ulang 4-5 Juli 2014 08.00 – 13.00

5 Hari Pertama masuk 14 Juli 2014 07.00

Catatan :

Bagi MI yang belum terpenuhi kuotanya diperkenankan membuka pendaftaran peserta didik

baru sampai tanggal 12 Juli 2014.

c. MTs

No Kegiatan Waktu Jam Keterangan

1 Pendaftaran PPDB 3-5 Juli 2014 08.00 – 13.00

2 Seleksi 7 Juli 2014 13.00- selesai

3 Pengumuman 8 Juli 2014 09.00

4 Daftar Ulang 10-11 Juli 2014 08.00 – 13.00

5 Hari Pertama masuk 14 Juli 2014 07.00

Catatan :

Bagi MI yang belum terpenuhi kuotanya diperkenankan membuka pendaftaran peserta didik

baru sampai tanggal 12 Juli 2014.

c. MA :

No Kegiatan Waktu Jam Keterangan

1 Pendaftaran PPDB 1-3 Juli 2014 08.00 – 13.00

2 Seleksi 3 Juli 2014 13.00- selesai

3 Pengumuman 4 Juli 2014 09.00

4 Daftar Ulang 4-5 Juli 2014 08.00 – 13.00

5 Hari Pertama masuk 14 Juli 2014 07.00

Catatan :

Bagi MI yang belum terpenuhi kuotanya diperkenankan membuka pendaftaran peserta didik

baru sampai tanggal 12 Juli 2014.

Pasal 10

1. Setiap calon siswa yang mendaftarkan diri pada madrasah tertentu, wajib menyerahkan

SKHUS/M asli atau fotokopi/Surat Keterangan lain yang berpenghargaan sama dan apabila

surat-surat tersebut diminta kembali sebelum pengumuman, maka dianggap mengundurkan

diri ;

2. Madrasah wajib menyediakan formulir pendaftaran calon siswa baru .

Pasal 11

Jumlah Peserta Didik/ Siswa Per Kelompok/ Kelas

1. Jumlah peserta didik/ siswa tiap – tiap kelas diatur sebagai berikut :

a. RA maksimum 24 (dua puluh empat) ;

b. MI maksimum 28 (dua puluh delapan) ;

c. MTs maksimum 32 (tiga puluh dua) ;

d. MA maksimum 32 (tiga puluh dua) ;

e. Madrasah yang akan menerima siswa baru tidak boleh melebihi batas maksimum ;

2. Tiap madrasah hanya dibenarkan menerima calon siswa kelas I/VII/X sebanyak

rombongan belajar yang telah diluluskan dan kecukupan lokal kelasnya .

3. Bagi Madrasah yang akan menambah rombongan belajar melebihi yang telah diluluskan,

maka wajib minta persetujuan kepada kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, secara

tertulis disertai dengan alasan-alasannya.

Pasal 12

Seleksi

(1). Madrasah dapat mengadakan seleksi calon peserta didik jika pendaftar melebihi daya

tampung;

(2). Seleksi calon siswa kelas l Madrasah Ibtidaiyah/Tingkat Dasar dilakukan semata-mata

berdasarkan usia dan tidak mempersyaratkan telah mengikuti RA/BA/TK ;

(3). Seleksi calon siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) dapat dilaksanakan dengan tes,

yang soal tesnya disusun oleh madrasah atau dengan menggunakan Surat Keterangan Hasil

Ujian Sekolah/Madrasah (SKHUS/M);

(4). Seleksi calon Siswa kelas X Madrasah Aliyah dengan seleksi SKHUN 4 (empat)

mata pelajaran Ujian Nasional atau tes kemampuan lain yang ditentukan oleh madrasah.

Pasal 13

Seleksi calon siswa kelas VII MTs yang dilakukan dengan cara tes :

1. Mata pelajaran yang diteskan meliputi PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan

Pengetahuan Agama atau dapat menggunakan hasil Ujian Sekolah/Madrasah MI/SD yang

meliputi 3 (tiga) mata pelajaran (Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA) ;

2. Nilai maksimum masing – masing mata pelajaran adalah 10, sehingga maksimum nilai untuk

6 mata pelajaran adalah 60 ;

3. Penetapan penerimaan siswa baru dilakukan dengan mendasarkan pada rangking akumulasi

nilai hasil tes dan nilai prestasi non akademik ;

4. Nilai prestasi non akademik ditentukan oleh kepala madrasah bersama komite madrasah dan

panitia PPDB madrasah .

Pasal 14

Seleksi calon siswa kelas X MA dilakukan dengan cara :

1. Seleksi hasil Ujian Nasional dari SKHUN dan/atau ditambah tes kemampuan keagamaan ;

2. Penetapan penerimaan siswa baru dilakukan dengan mendasarkan pada rangking akumulasi

nilai hasil Ujian Nasional, kemampuan agama dan nilai prestasi non akademik

3. Nilai prestasi non akademik ditentukan oleh kepala madrasah bersama komite madrasah dan

panitia PPDB madrasah.

Pasal 15

1. Calon siswa adalah siswa yang belum menikah dan selama dalam pendidikan dilarang

menikah ;

2. Calon siswa yang diterima wajib mentaati semua peraturan madrasah.

Pasal 16

Penerimaan Siswa Pindahan

1. Penerimaan siswa pindahan yang mengikuti orang tua yang melaksanakan kewajiban pindah

tugas/ kepindahan domisili baik dari provinsi/ wilayah lainnya diatur sebagai berikut :

a. Siswa dari anak PNS/TNI/POLRI yang dimutasikan dengan menunjukkan/ melengkapi

surat pindah tugas orang tua/wali siswa yang bersangkutan ;

b. Siswa anak dari mereka yang bukan PNS/TNI/POLRI agar melengkapi fotokopi/ kartu

keluarga orang tua/ wali siswa serta surat keterangan pindah dari lurah setempat yang

menyatakan bahwa yang bersangkutan telah berdomisili di wilayah yang baru atau dari

wali siswa yang menanggungnya ;

c. Penempatan siswa pindahan diutamakan pada madrasah yang sejenis dan minimal status

akreditasinya sama ;

d. Perpindahan kelas I/VII/X dengan alasan mengikuti perpindahan tugas orang tua

pelaksanaannya sebelum ulangan semester 1/ganjil ;

2. Siswa pindahan dari sekolah umum dapat diterima di madrasah yang sederajat dengan status

akreditasi yang sama;

3. Kepala madrasah asal dan kepala madrasah yang dituju agar memberi kemudahan atas mutasi

tersebut ;

4. Siswa yang pindah akibat kasus khusus (daerah konflik atau bencana alam) dapat diterima

selama daya tampung memungkinkan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.

BAB V

Penambahan Nilai Prestasi Non-Akademik

Pasal 17

(1) Calon peserta didik baru yang berasal dari SD/MI, SMP/MTs, di Daerah Istimewa

Yogyakarta yang memiliki prestasi di bidang olah raga/seni/kreativitas dan minat mata

pelajaran perorangan maupun beregu, diberikan penghargaan dalam bentuk

penambahan nilai pada jumlah nilai SKHUS/M dan SKHUN yang diperhitungkan

dalam penentuan peringkat PPDB.

(2) Penambahan nilai penghargaan terhadap prestasi olah raga/seni/kreativitas dan minat

mata pelajaran yang diselenggarakan secara berjenjang dan dikoordinasikan oleh

Kementerian Agama dan/atau Induk Organisasi ditetapkan sebagai berikut :

a. Bersifat kompetitif :

1) Tingkat Internasional. - Juara I diberi tambahan nilai 1,5 - Juara II diberi tambahan nilai 1,4 - Juara III diberi tambahan nilai 1,3

2) Tingkat Nasional : - Juara I diberi tambahan nilai 1,2 - Juara II diberi tambahan nilai 1,1 - Juara III diberi tambahan nilai 1,0

3) Tingkat Regional Wilayah - Juara I diberi tambahan nilai 0,9 - Juara II diberi tambahan nilai 0,8 - Juara III diberi tambahan nilai 0,7 4) Tingkat Provinsi : - Juara I diberi tambahan nilai 0,6 - Juara II diberi tambahan nilai 0,5 - Juara III diberi tambahan nilai 0,4 5) Tingkat Kabupaten/Kota : - Juara I diberi tambahan nilai 0.3 - Juara II diberi tambahan nilai 0,2 - Juara III diberi tambahan nilai 0,1

b. Bersifat nonkompetitif:

1) Olah raga

a) Calon peserta didik baru yang mewakili Negara untuk mengikuti acara resmi

Tingkat Internasional diberi penghargaan setingkat Juara III Nasional diberi

tambahan nilai 1,0, yang dibuktikan dengan Surat

Ketetapan/Keputusan yang dikeluarkan oleh KONI/Pengda Pusat Organisasi

Cabang Olah Raga yang bersangkutan. b) Calon peserta didik yang masuk dalam Pemusatan Latihan Nasional

(Pelatnas), Pekan Olah Raga Pelajar Nasional diberi penghargaan setingkat

Juara III Provinsi diberi tambahan nilai 0,4. c) Calon peserta didik yang mengikuti Pekan Olah Raga Pelajar Wilayah diberi

penghargaan setingkat Juara III tingkat Kabupaten diberi tambahan nilai 0,1.

2) Seni, Kreativitas dan minat Mata Pelajaran

Calon peserta didik yang mewakili eksibisi Tingkat Internasional diberi tambahan

nilai 0,4

a. Penghargaan terhadap prestasi pada minat mata pelajaran bersifat kompetitif

yang diselenggarakan Instansi/Lembaga lain milik pemerintah sesuai

kompetensinya dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Tingkat Internasional.

- Juara I diberi tambahan nilai 1,0

- Juara II diberi tambahan nilai 0,9

- Juara III diberi tambahan nilai 0,8

2. Tingkat Nasional :

- Juara I diberi tambahan nilai 0,7

- Juara II diberi tambahan nilai 0,6

- Juara III diberi tambahan nilai 0,5

b. Penambahan nilai prestasi non akademik pada penerimaan peserta didik baru

MTs dan MA dilakukan dengan cara menambahkan jumlah nilai pada

SKHUS/M dan SKHUN dengan nilai prestasi non akademik kemudian dibagi

jumlah mata pelajaran dalam SKHUS/M dan SKHUN;

c. Pengesahan sertifikat penghargaan prestasi Olah Raga/Seni/Kreativitas dan

minat mata pelajaran diatur sebagai berikut :

1. Prestasi tingkat Internasional, Nasional, Regional dan Provinsi oleh

Kanwil Kemenag DIY; dan

2. Prestasi tingkat Kabupaten/Kota oleh Kankemenag Kab/Kota.

d. Penambahan nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekolah yang dituju

dengan berpedoman pada peraturan ini.

e. Sertifikat Penghargaan sebagaimana dimaksud adalah sertifikat penghargaan

yang diperoleh dua tahun terakhir pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.

f. Calon Peserta didik yang memiliki lebih dari satu prestasi, pemberian

penambahan nilai penghargaan ditentukan pada prestasi tertinggi.

g. Calon peserta didik lulusan SD/MI, SMP/MTs dari luar Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, pemberian penambahan nilai penghargaan hanya

diberikan pada Prestasi Tingkat Nasional dan Internasional.

BAB V

BIAYA DAN PEMANTAUAN

Pasal 18

1. Biaya PPDB diatur seringan mungkin dan sesuai dengan RAPBM tahun pelajaran berjalan

yang telah disyahkan oleh pejabat yang berwenang ;

2. Bagi calon siswa yang mengalami hambatan sosial ekonomi dan dibuktikan dengan Surat

Keterangan yang sah dari pejabat yang berwenang agar dibebaskan atau diberi keringanan

dari biaya .

Pasal 19

Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing – masing

mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru.

BAB VI

HARI PERTAMA MASUK MADRASAH

Pasal 20

1. Hari pertama masuk madrasah pada hari Senin tanggal 14 Juli 2014.

2. Kegiatan pada hari – hari pertama masuk madrasah tanggal 14, 15 dan 16 Juli 2014 diatur

sebagai berikut :

a. Bagi peserta didik baru RA/BA, dilaksanakan kegiatan pengenalan di RA/BA ;

b. Bagi siswa kelas 1 MI dilaksanakan kegiatan pengenalan madrasah (MOS);

c. Bagi siswa kelas VII MTs, dan kelas X MA dilaksanakan kegiatan Masa Orientasi Siswa

d. Kegiatan Masa Orientasi Siswa diarahkan agar tidak menjurus pada perpeloncoan atau

sejenisnya ;

e. Bagi siswa kelas II s.d. kelas VI MI , kelas VIII dan IX MTs, serta kelas XI dan XII MA

diisi kegiatan pembelajaran sesuai dengan situasi kondisi setempat .

BAB VII

SANKSI

Pasal 21

1. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam keputusan ini dikenakan sanksi.

2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa sanksi administratif dan/atau sanksi

kepegawaian oleh pejabat yang berwenang.

BAB VIII

LAIN LAIN

Pasal 22

1. Tiap – tiap madrasah wajib menyiapkan jadwal pelajaran sebelum hari pertama masuk

madrasah;

2. Kepala madrasah wajib membuat Program Kerja, Rencana Kerja Madrasah (RKM) dan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Madrasah ( RAPBM ) tahun pelajaran 2014/

2015 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Pakaian seragam dan sarana madrasah :

a. Pakaian seragam madrasah adalah seragam OSIS, olah raga dan pramuka atau dapat

ditambah identitas madrasah ;

b. Pakaian seragam madrasah diusahakan sendiri oleh masing – masing orang tua/ wali

siswa ;

c. Bagi siswa yang orang tuanya mengalami hambatan sosial ekonomi atau keluarga

miskin, diijinkan tidak menggunakan pakaian seragam madrasah, atau kepala madrasah

mengusahakan bantuan/ melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut ;

d. Pengadaan sarana belajar dan alat perlengkapan lainnya untuk siswa tidak dibenarkan

dikaitkan dengan kegiatan PPDB/ PSB ;

4. Kebijakan PPDB/ PSB menjadi kewenangan Madrasah, maka tidak dibenarkan pihak lain

ikut campur tangan, termasuk komite madrasah ;

5. Pelaporan dilakukan secara berjenjang mulai dari madrasah Ke Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota sampai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 23

1. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali dan

diadakan pembetulan sebagaimana mestinya;

2. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dilaksanakan untuk tahun pelajaran

2014/ 2015.

Ditetapkan di : Yogyakarta

Pada tanggal : 21 Mei 2014

KEPALA KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MASKUL HAJI