Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan...
Transcript of Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan...
Pedoman Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Desa
BAPPELITBANG KABUPATEN BANJAR
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 1
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN DESA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENYUSUNAN RPJMDESA
A. ALUR PENYUSUNAN RPJMDESA
B. TAHAPAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN RPJMDESA
C. MUSYAWARAH – MUSYAWARAH DALAM PENYUSUNAN RPJMDESA
D. JADWAL PENYUSUNAN RPJMDESA
E. PERUBAHAN RPJMDESA
BAB II : PENYUSUNAN RKPDESA
A. ALUR PENYUSUNAN RKPDESA
B. TAHAPAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN RKPDESA
C. MUSYAWARAH – MUSYAWARAH DALAM PENYUSUNAN RKPDESA
D. JADWAL PELAKSANAAN RKPDESA
E. PERUBAHAN RKPDESA
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 2
BAB III : PENYUSUNAN APBDESA
A. ALUR PENYUSUNAN APBDESA
B. TAHAPAN KERJA PENYUSUNAN APBDESA
C. MUSYAWARAH – MUSYAWARAH DALAM PENYUSUNAN APBDESA
D. JADWAL PELAKSANAAN PENYUSUNAN APBDESA
E. APBDESA PERUBAHAN
BAB IV : PEDOMAN KERJASAMA ANTAR DESA
BAB V : PEDOMAN MUSYAWARAH DESA
BAB VI : CONTOH SISTEMATIKA DOKUMEN PERENCANAAN DESA
A. SISTEMATIKA DOKUMEN RPJMDESA
B. SISTEMATIKA DOKUMEN RKPDESA
C. SISTEMATIKA DOKUMEN APBDESA
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 3
KATA PENGANTAR
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
Perencanaan pembangunan desa adalah proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah
Desa dengan melibatkan BPD dan unsur masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya desa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa.
Perencanaan pembangunan desa sebaiknya memperhatikan hakekat dan sifat desa yang tentu berbeda
dengan otonomi daerah, otonomi daerah merupakan perwujudan asas desentralisasi. Sedangkan kemandirian
desa berangkat dari asas rekognisi (pengakuan dan penghormatan) serta asas subsidiaritas (lokalisasi
penggunaan kewenangan dan pengambilan keputusan atau bisa disebut sebagai penerapan kewenangan
berskala lokal desa)
Pemerintah Desa menyusun perencanaan Pembangunan Desa harus berangkat dari kewenangan desa dengan
mengacu pada perencanaan pembangunan Kab/Kota. Perencanaan desa bukan sekedar membuat usulan
yang disampaikan kepada pemerintah daerah yang lebih penting perencanaan desa adalah keputusan politik
yang diambil secara bersama oleh pemerintah desa dan masyarakat desa.
Tentang kewenangan desa yang menjadi dasar perencanaan desa dipertegas dalam pasal 34 Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
desa, kemudian kewenangan desa dijabarkan lagi melalui Perda Kabupaten Banjar Nomor 41 tahun 2016
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 4
tentang kewenangan desa. Kewenangan Desa baru dapat dilaksanakan setelah ditetapkannya Peraturan Desa
tentang kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa.
Membuat perencanaan program dan kegiatan bukanlah mengumpulkan daftar keinginan masyarakat desa.
Bukan pula membuat sekedar daftar usulan tanpa alasan yang logis mengapa kegiatan tersebut penting
menjadi agenda program pembangunan desa. Karenanya penting bagi para perencana kebijakan
pembangunan desa memperhatikan prinsip-prinsip perencanaan desa sebagai berikut :
a. Belajar dari pengalaman dan menghargai perbedaan
b. Berorientasi pada tujuan praktis dan strategis
c. Keberlanjutan
d. Penggalian informasi desa dengan sumber utama dari masyarakat desa
e. Partisipatif dan demokratis
f. Pemberdayaan dan kaderisasi
g. Berbasis kekuatan
h. Keswadayaan
i. Keterbukaan dan pertanggungjawaban
UU nomor 6 tahun 2014 pada pasal 69 ayat (4) menegaskan bahwa peraturan desa tentang RPJMDes dan
RKPDes sebagai produk (output) perencanaan menjadi satu-satunya dokumen perencanaan di desa. Pihak lain
diluar pemerintahan desa yang hendak menawarkan kerjasama ataupun memberikan bantuan program
pembangunan harus mempedomani kedua produk perencanaan desa tersebut.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 5
DASAR HUKUM:
1. UU No.25/2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2. UU No. 6 Th 2014 Tentang Desa
3. PP No. 43 Th 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Th 2014 Tentang Desa, juncto PP No. 47
Th 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Th 2014 Tentang Desa
4. PP No. 60 Th 2014 Tentang Dana Desa yang Berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
juncto PP No. 22 Th 2015 Tentang Perubahan PP No. 60 Th 2014
5. Permendagri No. 111 Th 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa
6. Permendagri No. 113 Th 2014 Tentang PengelolaanKeuangan Desa.
7. Permendagri No. 114 Th 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa.
8. Permendesa-PDT-Trans No. 1 Th 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa.
9. Permendesa No. 2 Th 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Musyawarah Desa.
10. Permendesa No. 3 Th 2015 Tentang Pendampingan Desa.
11. Permendesa No. 4 Th 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan Dan Pengelolaan, dan Pembubaran BUMDes
Tujuan Perencanaan Pembangunan Desa
1. Penyusunan rancangan RPJMDesa, DURKP DAN RKPDesa.
2. Memperkuat Pedoman hak dan kewenangan serta mengoptimalkan sumber-sumber kekayaan desa.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 6
3. Mencerminkan keberpihakan negara terhadap hak-hak desa untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
Perencanaan pembangunan desa ada 3 macam yaitu:
1. RPJMDes (Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 tahun).
2. RKPDes (Rencana Pembangunan Tahunan Desa, merupakan penjabaran dari RPJMDes untuk jangka
waktu 1 tahun).
3. APBDesa (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa , merupakan Rencana tahunan Keuangan Desa)
RPJMDes dan
RKPDes
merupakan satu-
satunya dokumen
perencanaan
pembangunan di
Desa.
RKPDes penjabaran
RPJMDesa untuk
jangka waktu 1 th
ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
APBDesa
merupakan rencana
tahunan keuangan
Desa sesuai dengan
RKPDesa
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 7
BAB I
PENYUSUNAN RPJMDESA
A. ALUR PENYUSUNAN RPJMDESA
B. TAHAPAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN RPJMDESA / PENGKAJIAN KEADAAN DESA
C. MUSYAWARAH – MUSYAWARAH DALAM PENYUSUNAN RPJMDESA
D. JADWAL PENYUSUNAN RPJMDESA
E. TEKNIK PENYUSUNAN PRIORITAS
F. PERUBAHAN RPJMDESA
A. ALUR PENYUSUNAN RPJMDESA
PRA MUSRENBANG
/ MUSYAWARAH
DESA
PEMBENTUKAN TIM
PENYUSUN
RPJMDESA
Penyelarasan
arah kebijakan
perencanaan
pembangunan
kabupaten
MUSYAWARAH
PEMBAHASAN
RANCANGAN
RPJMDESA OLEH
BPD
MUSRENBANG OLEH
KEPALA DESA
1) PENETAPAN
RANCANGAN
RPJMDESA
2) PENETAPAN PERDES
RPJMDes
1) Pengkajian keadaan
2) Penyusunan rencana
usulan kegiatan
pembangunan desa
3) Penyusunan Laporan
PKD
4) Penyusunan
Rancangan DOkumen
RPJMDes
1 2 3 4 6
PENYEMPURNAAN
RANCANGAN
RPJMDESA OLEH
TIM PENYUSUN
RPJMDESA dan
PENYUSUN
RANCANGAN
PERDES RPJMDES
OLEH BPD
5
TIM PENYUSUN RPJMDESA : ( MIN 7 ORANG – MAX 11 ORANG ) PEMBINA : PEMBAKAL ; KETUA : SEKDES ; SEKRETARIS : KETUA LPM ANGGOTA : KELEMBAGAAN MASYARAKAT DESA
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 8
B. TAHAPAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN RPJMDESA / PENGKAJIAN KEADAAN DESA
Penyelarasan arah kebijakan
perencanaan pembangunan kabupaten
Pengkajian Keadaan Desa
PENGINTEGRASIAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KABUPATEN DG PEMBANGUNAN DESA, INFORMASI YG DIPERLUKAN DESA ADALAH :
a. rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota;
b. rencana strategis satuan kerja perangkat daerah;
c. rencana umum tataruang wilayah kabupaten/kota;
d. rencana rinci tata ruang wilayahkabupaten/kota; dan
e. rencana pembangunan kawasan perdesaan.
PENYELARASAN DATA DESA :
DATA SUMBER DAYA ALAM
DATA SUMBER DAYA MANUSIA
DATA SUMBER DAYA PEMBANGUNAN
DATA SUMBER DAYA SOSIAL
BUDAYA
PENGGALIAN GAGASAN MASYARAKAT
DAFTAR GAGASAN
KELOMPOK / RT /
DUSUN BERDASARKAN
SKETSA DESA,
KALENDER MUSIM
DAN DIAGRAM
KELEMBAGAAN
REKAPITULASI USULAN
RENCANA KEGIATAN
PEMBANGUNAN DESA
LAPORAN PKD & PENYUSUNAN DOKUMEN RANCANGAN RPJMDESA BA PENGKAJIAN
KEADAAN DESA
LAPORAN PELAKSANAAN PENGKAJIAN KEADAAN DESA
BA PENYUSUNAN RANCANGAN RPJMDESA TAHUN 1 – 6
RANCANGAN DOKUMEN RPJMDESA
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 9
C. MUSYAWARAH – MUSYAWARAH DALAM PENYUSUNAN RPJMDESA
D. JADWAL PENYUSUNAN RPJMDESA
No. Kegiatan
Bulan
Ke I minggu ke Ke II minggu ke Ke III minggu ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PRAMUSRENBANG Pembentukan Tim Penyusunan RPJM Desa
x x
2 Penyelarasan arah kebijakan pembangunan Kab. Banjar dan melakukan kajian keadaan desa
x x x x x
3 PKD dan Menggali informasi/gagasan dari RT/kelompok dan Penyusunan Dokumen Rancangan RPJMDesa
x x x x x x
4 MUSDES Pembahasan Rancangan RPJMDesa Oleh BPD x x
5 Penyempurnaan Rancangan RPJMDesa dan Penyusunan Rancangan Perdes RPJMDesa Oleh BPD
x x
6 MUSRENBANG DESA Penetapan RPJM Desa dan Penetapan Perdes RPJMDesa
x x
PRA MUSRENBANG MUSYAWARAH DESA
BERSAMA BPD
MUSRENBANG DESA PENETAPAN RPJMDESA
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 10
E. TEKNIK PENYUSUNAN PRIORITAS
Pada musyawarah di tingkat desa pembahasan hasil pemetaan masalah dan potensi dari masing – masing
RT/Kelompok Masyarakat juga menyepakati urutan daftar masalah berdasarkan penelaahan berat
ringannya masalah dan sesuai kemampuan dan kondisi masyarakat.
Tujuan penentuan peringkat masalah adalah
1) Memilih dan menentukan secara tepat masalah yang dilakukan dengan segera
2) Mengetahui mendesak tidaknya suatu masalah bagi masyarakat untuk segera dipecahkan
3) Diperoleh daftar urutan masalah untuk masukan penyusunan perencanaan pembangunan
4) Menumbuhkan kesatuan pemahaman tentang urutan masalah yang ada di desanya
Cara menentukan prioritas :
1) Daftar permasalahan pada formulir sebelumnya dibuat format baru dengan menambah kolom skor
2) Kaji dan bandingkan masalah satu dengan masalah yang lain dengan kriteria yang ada dan beri skor
1 - 5
3) Seluruh masalah dibandingkan dengan satu kriteria terlebih dahulu setelah selesai baru lakukan
dengan kriteria yang lain dan seterusnya
4) Setelah selesai jumlahkan nilai dari masing-masing masalah
5) Urutkan Prioritas berdasarkan pada nilai tertinggi hingga terendah
6) Kalau terjadi ada masalah yang memperoleh skor sama, kajilah kembali kriteria yang rnempunyai
nilai sama
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 11
Contoh formulir penentuan peringkat masalah
No. Masalah
Dirasakan Oleh orang
Banyak
Sangat parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Keseringan terjadi
Tersedia potensi untuk memecahkan
masalah
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. Bidang Pemerintahan Desa
1 Belum adanya kejelasan batas desa dengan desa tetangga
3 3 3 1 3 13 IV
2 Banyaknya pendirian bangunan baru di pinggiran sungai yang merupakan jalur hijau
3 4 2 2 3 14 III
3 Belum adanya data yang valid dari jumlah penduduk miskin di desa
5 4 2 5 5 21 I
4 Adanya kesulitan warga desa untuk memperoleh informasi pembangunan desa
4 4 2 4 4 18 II
II. Bidang Pembangunan Desa
1 Jalan desa di wilayah RT 02 dan RT 05 sepanjang 300 m rusak berat
4 4 4 4 4 20 I
2 Banyak anak balita di RW 03 menderita penyakit campak
3 4 3 4 3 17 II
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 12
No. Masalah
Dirasakan Oleh orang
Banyak
Sangat parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Keseringan terjadi
Tersedia potensi untuk memecahkan
masalah
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3 Pada musim hujan banyak masyarakat di dusun Suci diare
3 3 2 2 3 13 IV
4 Tambak/kolam ikan kurang dimanfaatkan oleh petani tambak
3 3 5 1 4 16 III
III. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
1 Kurangnya biaya operasional linmas untuk menjaga keamanan desa
4 4 5 2 4 19 I
2 Sebagaian LPMD kurang aktif menjalankan kegiatan
3 2 1 3 2 11 II
3 Minimnya biaya operasional RT dengan tugas tugas admnistrasi desa
2 2 1 2 2 9 IV
4 Minimnya operasional untuk guru PAUD dan TK
2 2 2 2 2 10 III
IV. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
1 Belum berjalannya organisasi PKK
4 3 1 3 4 15 III
2 Belum berfungsinya tupoksi BPD
4 4 4 4 4 20 I
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 13
No. Masalah
Dirasakan Oleh orang
Banyak
Sangat parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Keseringan terjadi
Tersedia potensi untuk memecahkan
masalah
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3 Belum berjalannya tupoksi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
4 3 1 4 4 16 II
.... ......DST........ ... .... ..... .... .... .... ....
Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah
Dalam musyawarah tingkat desa selanjutnya juga membahas permasalahan dari masing – masing RT /
Kelompok Masyarakat untuk menyepakati tindakan dalam mengatasi permasalahan. Langkah -langkah
dalam pengkajian tindakan masalah adalah sebagai berikut :
a. Menguraikan masalah untuk mencari penyebab-penyebabnya.
b. Menguraikan potensi yang dapat mendukung pemecahan penyebab masalah
c. Membandingkan masalah serta penyebabnya dengan potensi yang tersedia
d. Menghitung dan mempertimbangkan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk pemecahan
masalah.
e. Memilih kegiatan yang dianggap paling dapat memecahkan masalah.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 14
Tujuan dari pengkajian tindakan pemecahan masalah adalah :
a. Mengetahui penyebab masalah mendasar
b. Mengetahui potensi yang dapat memecahkan penyebab masalah secara tepat
c. Memilih tindakan yang tepat untuk: memecahkan masalah
Hasil dari penentuan peringkat masalah dianalisa untuk menentukan pengkajian tindakan pemecahan
masalah yang tertuang dalam format berikut.
HASIL PENGKAJlAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
No Masalah Penyebab Potensi Alternatif Tindakan
Pemecahan Masalah Tindakan yang layak
1 2 3 4 5 6
I. Bidang Pemerintahan Desa
1 Belum ada kejelasan batas desa dengan desa tetangga
1. Tidak ada Peta pembagian wilayah desa
2. Belum adanya batas – batas desa yang jelas
Sungai Jembatan
- Jalan Utama
1. Pembuatan Peta Desa berdasarkan pendirian Desa
2. Penetapan batas – batas desa bersama dengan desa – desa tetangga
1. Penentuan batas desa 2. Perbaikan Peta Desa
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 15
No Masalah Penyebab Potensi Alternatif Tindakan
Pemecahan Masalah Tindakan yang layak
1 2 3 4 5 6
II. Bidang Pembangunan Desa
Jalan desa di wilayah RT 02 dan RT 05 sepanjang 300 m rusak berat
1. Tidak ada saluran pembuangan air
2. apabila musim hujan jalanan terendam air
3. Jalan perkerasan tidak ada pemeliharaan
Tenaga kerja banyak
1. Gotong royong membuat parit saluran pembuangan air
2. Swadaya masyarakat untuk menutup jalan jalan yang rusak
Perbaikan jalan dari RT 02 – RT 05
3 Pada musim hujan di dusun Damai sebagian besar rumah penduduk tergenang air
1. Parit/selokan air banyak yang rusak dan tersumbat
2. Bronjong disungai B jebol sepanjang 35m
- Selokan/parit
- Batu
- Gotong royong
Perbaikan parit/selokan air
Perbaikan selokan air
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 16
No Masalah Penyebab Potensi Alternatif Tindakan
Pemecahan Masalah Tindakan yang layak
1 2 3 4 5 6
III. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
1 Minimnya tenaga linmas yang menjaga keaman desa
1. Rendahnya honor Linmas
2. Pemuda desa lebih suka bekerja diluar desa
- Banyaknya pemuda desa yang memggamnguur-
- Adanya Babinsya dan Babinkamtibmas
1. Pengkaderan Linmas dengan bantuan dari babinkamtibmas /babinsa
2. Pelatihan Karang Taruna untuk menjadi Linmas
3. Mengadakan gerakan kebersihan lingkungan
Penambahan insentif untuk Linmas yang sudah ada Pengkaderan Pemuda untuk menjadi Linmas
IV. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
1 Tambak/kolam ikan kurang dimanfaat-kan oleh petani tambak
1. Hasil tambak kurang mencukupi biaya pemeliharaan
2. Petani tambak kurang trampil mengolah hasil
- Kolam/lahan tambak
- Irigasi pengairan
- Petani tambak
Pelatihan TTG/ pengolahan ikan bagi petani tambak
Pelatihan TTG pengolahan ikan bagi petani
6 Pengurus LPMD kurang aktif menjalankan kegiatan
1. Pengurus LPMD belum paham tugas dan fungsinya.
1. Semangat gotongroyong warga masih tinggi
1. Penyegaran pengurus LPMD
Semua tindakan (1-3) layak dan penting dilakukan
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 17
No Masalah Penyebab Potensi Alternatif Tindakan
Pemecahan Masalah Tindakan yang layak
1 2 3 4 5 6
2. Kurang perhatian dari pemerintah desa, khususnya dukungan dana
2. Banyak warga yg mengingin-kan LPMD diaktifkan
2. Dukungan dana dari ADD untuk kegiatan LPMD
3. Pelatihan kepemim-pinan dan organisa-si bagi pengurus LPMD
.... ..... DST ........... ..... DST ........... ..... DST ........... ..... DST ........... ..... DST ...........
Setelah dilakukan pengkajian terhadap tindakan pemecahan masalah, perlu dilanjutkan dengan langkah
penentuan peringkat tindakan. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan tindakan apa yang perlu
didahulukan (diprioritaskan). Tindakan yang diprioritaskan untuk dilakukan merupakan hasil pertimbangan
para peserta musrenbangdes berdasarkan 3 (tiga) kriteria penilaian, yaitu: pemenuhan kebutuhan orang
banyak, dukungan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, dan dukungan potensi yang tersedia
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 18
PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN
Tindakan yang Layak
Pemenuhan Kebutuhan
Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai
Peringkat Tindakan
1 2 3 4 5 6
Bidang Pemerintahan Desa
Penentuan Batas Desa 5 4 5 14 II
Penataan tata ruang Desa 5 5 5 15 I
Bidang Pembangunan Desa
Pembangunan bak penampungan air hujan (bak tadah hujan)
5 3 5 13 III
Mengadakan imunisasi bagi anak balita di RW 03 5 2 5 12 IV
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Penambahan biaya operasional Linmastambak 3 5 3 11 V
Penambahan biaya operasional RT 3 2 5 10 VI
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Pelatihan Kader PKK 4 2 2 8 VII
Penyegaran pengurus LPMD 1 1 5 7 VIII
Pelatihan BPD 3 1 2 6 IX
Dst Dst Dst Dst Dst Dst
Tahap selanjutnya adalah Tim Penyusun RPJM Desa melakukan rekapitulasi usulan rencana kegiatan
pembangunan desa berdasarkan usulan rencana kegiatan dalam Musyawarah Rtinkat RT / kelompok
masyarakat. Hasil rekapitulasinya dituangkan dalam format usulan rencana kegiatan dan menjadi
lampiran laporan hasil pengkajian keadaan desa.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 19
RANCANGAN RPJM DESA
TAHUN : . . . . . .
DESA : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KECAMATAN : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KABUPATEN : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PROVINSI : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
No
Bidang/ Jenis Kegiatan Lokasi
(RT/RW/ Dusun)
Prakiraan Volume
Sasaran/
Manfaat
Waktu Pelaksanaan Prakiraan Biaya
dan Sumber Pembiayaan
Prakiraan Pola Pelaksanaan
Bidang Sub Bidang
Jenis Kegiatan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Jlh (Rp)
Sumber Swakelola Kerjasama Antar Desa
Kerjasama Pihak Ketiga
a b c. d e f g h i j k l m n o p q r s
1 Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Jumlah Per Bidang 1
-
2 Pembangunan Desa
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Jumlah Per Bidang 2
3 Pembinaan Kemasyarak
atan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Jumlah Per Bidang 3
-
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 20
No
Bidang/ Jenis Kegiatan Lokasi
(RT/RW/ Dusun)
Prakiraan Volume
Sasaran/
Manfaat
Waktu Pelaksanaan Prakiraan Biaya
dan Sumber Pembiayaan
Prakiraan Pola Pelaksanaan
Bidang Sub Bidang
Jenis Kegiatan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Jlh (Rp)
Sumber Swakelola Kerjasama Antar Desa
Kerjasama Pihak Ketiga
a b c. d e f g h i j k l m n o p q r s 4 Pemberdaya
an Masyarakat
a.
b.
c.
d.
Jumlah Per Bidang 4
JUMLAH TOTAL
-
. . . . . . . . . . . . . . . . . , Tanggal, . . . , . . . , . . . . Mengetahui : Disusun oleh: Kepala Desa
Tim Penyusun RPJM Desa
( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 21
F. PERUBAHAN RPJMDESA
RPJMDesa berlaku selama 6 tahun. Dalam perjalanan implementasi RPJM Desa dimungkinkan terjadi
perubahan-perubahan terhadap isinya. Kepala Desa dapat mengubah RPJM Desa jika:
1) Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial
yang berkepanjangan.
2) Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau
pemerintah daerah kabupaten/kota.
Perubahan RPJM Desa harus dibahas dan disepakati dalam musrenbang desa dan selanjutnya ditetapkan
dengan peraturan desa yang baru.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 22
BAB II
PENYUSUNAN RKPDESA
A. ALUR PENYUSUNAN RKPDESA
B. TAHAPAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN RKPDESA / PENGKAJIAN KEADAAN DESA
C. MUSYAWARAH – MUSYAWARAH DALAM PENYUSUNAN RKPDESA
D. JADWAL PELAKSANAAN RKPDESA
E. PERUBAHAN RKPDESA
A. ALUR PENYUSUNAN RKPDESA
TIM PENYUSUN RPJMDESA : ( MIN 7 ORANG – MAX 11 ORANG ) PEMBINA : PEMBAKAL ; KETUA : SEKDES ; SEKRETARIS : KETUA LPM
ANGGOTA : KELEMBAGAAN MASYARAKAT DESA
MUSYAWARAH DESA 1) PENCERMATAN ULANG
DOKUMEN RPJMDesa 2) PEMBENTUKAN TIM
VERIFIKASI RKPDesa 3) PEMBENTUKAN TIM
PENYUSUN RKPDESA (Oleh
Pambakal)
KERJA TIM PENYUSUN RKP a. Pencermatan pagu indikatif
desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk ke desa;
b. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa untuk Skala Prioritas RKPDesa Tahun Berikutnya;
c. Evaluasi RKPDesa Tahun Sebelumnya;
d. Penyusunan rancangan RKP Desa; dan
e. Penyusunan rancangan Daftar Usulan (DURKP)
Desa.
PENYUSUNAN RANCANGAN DU RKPDESA:
Usulan prioritas program dan kegiatan pembangunan Desa dan pembangunan kawasan perdesaan kepada Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah
kabupaten/kota.
PEMERIKSAAN RANCANGAN RKPDESA OLEH
PAMBAKAL
MUSRENBANGDES PENETAPAN DOKUMEN
RANCANGAN RKPDESA
VERIFIKASI DOKUMEN RKPDESA oleh TIM Verifikasi DOKUMEN RANCANGAN RKPDESA YANG BERISI :
PRIORITAS KEGIATAN YG DIDANAI DR DD,ADD,BHPRD, BANTUAN KEUANGAN PROV/KAB ( DITUANGKAN DALAM 5 BAB ) LAMPIRAN – LAMPIRAN (Dokumen Administrasi
Kegiatan)
1
0 2 3 4 5 6
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 23
B. TAHAPAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN RKPDESA / PENGKAJIAN KEADAAN DESA
C. MUSYAWARAH – MUSYAWARAH DALAM PENYUSUNAN RKPDESA
Pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan program/kegiatan
masuk ke desa
Pencermatan ulang dokumen
RPJM Desa Penyusunan rancangan RKP Desa
Penyusunanrancangan
daftar usulan RKP Desa
PENCERMATAN PAGU INDIKATIF : Pambakal Bersama Tim Penyusun RKPDesa Telah Menerima Pagu Indikatif Yang Berasal Dari DD,ADD,BHPRD Maupun Bantuan Keuangan Lainnya Yang Dituangkan Dalam Format Pagu Indikatif Dan Hasil Penyelarasan Dimasukkan Dalam Form
Penyelarasan.
Pencermatan Ulang Dokumen RPJMDesa Untuk Melihat Kegiatan Lokal Berskala Desa Yang Akan Dituangkan Dalam
Rkpdesa
PENYUSUNAN RANCANGAN RKPDESA : a. Hasil kesepakatan musyawarah Desa;
b. Pagu indikatif Desa;
c. Pendapatan asli Desa;
d. Rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota;
e. Jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh DPRD kabupaten/ kota;
f. Hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;
g. Hasil kesepakatan kerjasama antar Desa; dan
h. Hasil kesepakatan kerjasama Desa dengan pihak ketiga ( Dilampiri RAB dan Desain Gambar yang
relevan )
PENYUSUNAN RANCANGAN DU RKPDESA :
Usulan prioritas program dan kegiatan pembangunan Desa dan pembangunan kawasan perdesaan kepada Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
1 2 3 4
MUSYAWARAH DESA
BERSAMA BPD
MUSRENBANG DESA
PENETAPAN RKP DESA
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 24
D. JADWAL PELAKSANAAN RKPDESA
No. Kegiatan
Bulan
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Musyawarah Desa Pencermatan Ulang Dokumen RPJMDesa, Pembentukan Tim Verifikasi RKPDesa dan Pembentukan Tim Penyusun RKPDesa
x
2 Kerja Tim Penyusun RKPDesa x x x x x x x
3 Penyusunan Rancangan DU RKPDesa
x x
4 Pemeriksaan Rancangan RKPDesa Oleh Kepala Desa
x x
5 Verifikasi Dokumen RKPDesa x x x
6 MUSRENBANGDES Penetapan Dokumen RKPDesa
x
7 Kesepakatan BPD dan Kepala Desa tentang RKP Desa
x
8 Penyerahan DU RKPDesa Kepada Bupati melalui Camat
x x x x x x x x x x x x
E. PERUBAHAN RKPDESA
Alasan dilakukan perubahan terhadap RKP Desa, berdasarkan pasal 49 Tahun 2014, RKP Desa dapat
diubah jika :
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 25
1) Terjadi peristiwa khusus : bencana alam, krisis politik/ekonomi atau kerusuhan sosial yang
berkepanjangan. Pembakal lakukan hal sbb :
- Berkoordinasi dg Pemda yg mempunyai kewenangan terkait dengan kejadian khusus;
- Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP Desa yang terkena dampak terjadinya
peristiwa khusus;
- Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan RAB;
- Menyusun rancangan RKP Desa perubahan.
2) Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemprov/pemkab. Pembakal lakukan hal
sbb :
- Kumpulkan dokumen perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemprov/pemkab
- Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP Desa yang terkena dampak terjadinya
perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemproc/pemkab
- Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan RAB
- Menyusun rancangan RKP Desa perubahan.
a. Pembakal menyelenggarakan Musren Bangdes khusus utk pembahasan dan penyepakatan perubahan
RKP Desa tsb.
b. Disesuaikan dengan terjadinya peristiwa khusus/perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah,
pemprov/pemkab.
c. Hasil kesepakatan ditetapkan dg Perdes ttg RKP Desa Perubahan
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 26
BAB III
PENYUSUNAN APBDESA
A. ALUR PENYUSUNAN APBDESA
B. TAHAPAN KERJA PENYUSUNAN APBDESA
C. STRUKTUR BELANJA APBDESA
D. MUSYAWARAH – MUSYAWARAH DALAM PENYUSUNAN APBDESA
E. JADWAL PELAKSANAAN PENYUSUNAN APBDESA
F. APBDESA PERUBAHAN
A. ALUR PENYUSUNAN APBDESA
DOKUMEN RPJMDESA DENGAN PERIODE 6 TAHUN
YANG TELAH DITETAPKAN
DENGAN PERDES
RPJMDESA
DOKUMEN RANCANGAN
RKPDESA YANG TELAH DITETAPKAN DENGAN PERDES
RKPDESA PENJABARAN DARI RPJMDESA UNTUK
PERIODE 1 TAHUN
PENYUSUNAN RANCANGAN APBDES
OLEH SEKDES (KOORDINATOR
PTPKD) BERDASARKAN
RKPDESA TAHUN BERKENAAN SESUAI
PAGU ALOKATIF YANG DITETAPKAN
OLEH BUPATI
EVALUASI RAPERDES APBDESA OLEH CAMAT
ATAS NAMA BUPATI
PENETAPAN RAPERDES
APBDESA TDK SESUAI
DI SETUJUI I
DIKEMBALIKAN UNTUK DISEMPURNAKAN
1 2 3 4 5
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 27
B. TAHAPAN KERJA PENYUSUNAN APBDESA
PEMERIKSAAN RAPERDES
APBDESA OLEH
PAMBAKAL
PENYERAHAN RAPERDES
APBDESA KEPADA BPD UNTUK
DIBAHAS DAN DISEPAKATI SEBAGAI
RANCANGAN
APBDESA
RANCANGAN APBDESA PENYEMPURANAAN
RANCANGAN APBDESA
SEKDES MENYUSUN
RANCANGAN APBDES
BERDASARKAN RKPDESA TAHUN BERKENAAN DAN PAGU ALOKATIF
YANG DITETAPKAN OLEH
BUPATI
EVALUASI RAPERDES
APBDESA OLEH CAMAT ATAS
NAMA BUPATI
RANCANGAN
PERDES APBDES
1 2 3 4 5
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 28
C. STRUKTUR BELANJA APBDESA
STRUKTUR BELANJA DANA DESA (KHUSUS HANYA DUA BIDANG)
DANA DESA BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
30%
70%
STRUKTUR BELANJA APBDesa
SILTAP dan Tunjangan Aparatur Desa dan BPD sertaOperasional Kantor1. SILAP dan Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa2. Operasional Pemerintah Desa3. Tunjangan dan Operasional BPD
4 Bidang, terdiri dari:1. Penyelenggaraan Pemerintah Desa;2. Pembangunan Desa;3. Pembinaan Kemasyarakatan; dan4. Pemberdayaan Masyarakat.
Minimal
Maksimal
Maksimal
Minimal
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 29
D. MUSYAWARAH – MUSYAWARAH DALAM PENYUSUNAN APBDESA
E. JADWAL PELAKSANAAN PENYUSUNAN APBDESA
No. Kegiatan Bulan
September Oktober November Desember
1 Penetapan Perdesa RKPDesa x
2 Penyusunan Rancangan Perdes APBDesa oleh Sekdesa
x
3 Pemeriksaan Rancangan Apbdesa oleh Pembakal
x x
4 Musyawarah bersama BPD pembahasan Rancangan Perdes APBDesa
x
5 Evaluasi rancangan APBDesa oleh Camat Atas nama Bupati
x
6 Penyempurnaan Rancangan Perdesa APBDesa x x
7 Musyawarah Pnetapan Rancangan Perdes APBDesa bersama BPD
x
MUSYAWARAH PEMBAHASAN RANCANGAN APBDESA ANTARA BPD
DENGAN APARAT DESA
MUSYAWARAH PENETAPAN RANCANGAN APBDESA SETELAH MENDAPAT PERSETUJUAN
CAMAT ATAS NAMA BUPATI
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 30
F. APBDESA PERUBAHAN & ALUR APBDESA PERUBAHAN
Perubahan Peraturan Desa tentang dapat dilakukan apabila terjadi: a. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja; b. keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun
berjalan; c. terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan desa pada tahun berjalan; dan/atau d. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang
berkepanjangan;
e. perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
APBDESA TAHUN BERJALAN YANG
TELAH DITETAPKAN DALAM
PENETAPAN
PERDES APBDESA
RANCANGAN PERDES APBDESA
PERUBAHAN
EVALUASI RAPERDES APBDESA OLEH
CAMAT ATAS NAMA
BUPATI
PENETAPAN RAPERDES APBDESA
PERUBAHAN
DISETUJUI
TDK SESUAI DIKEMBALIKAN UNTUK
DISEMPURNAKAN
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 31
BAB IV
PEDOMAN KERJASAMA DESA BIDANG PEMERINTAHAN DESA
Pengertian Kerjasama Desa Bidang Pemerintahan Desa adalah Kesepakatan antar desa dan / atau dengan
pihak ketiga yang dibuat secara tertulis untuk mengerjakan bidang pemerintahan, pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat yang menjadi potensi dan kewenangan desa serta
menimbulkan hak dan kewajiban para pihak.
Secara umum kerjasama antar-Desa dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa.
Dalam rangka pelaksanaan kerjasama antardesa dapat dibentuk Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) melalui
mekanisme Musyawarah Antar Desa. BKAD terdiri atas :
1. Pemerintah Desa
2. Anggota Badan Permusyawaratan Desa;
3. Lembaga Kemasyarakatan Desa;
4. Lembaga lainnya; dan
5. Tokoh masyarakat dengan mempertimbangkan keadilan
gender
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 32
RUANG LINGKUP KERJASAMA ANTAR DESA
1. Desa dengan Desa lain dalam 1 (satu) kecamatan ; dan
2. Desa dengan Desa lain antar Kecamatan dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten
3. Apabila Desa dengan Desa di lain Daerah Kabupaten dalam 1 (satu) Provinsi harus mengikuti ketentuan
kerjasama antar Daerah
TATA CARA KERJASAMA ANTAR DESA
1. Kepala Desa melakukan inventarisasi atas bidang dan/atau potensi desa yang dikerjasamakan;
2. Bidang dan/atau potensi desa disusun dalam skala prioritas dibahas dalam Musdes; 3. BPD menyelenggarakan Musdes setelah Kepala Desa menyusun skala prioritas dan
Musdes dapat atau tidak menyepakati untuk melakukan kerjasama; 4. Bidang dan/atau potensi yang sudah disepakati Musdes dicantumkan dalam RPJMDesa
dan RKPDesa; 5. Menyiapkan informasi dan data yang lengkap mengenai bidang dan/atau potensi yang
akan dikerjasamakan; 6. Kepala Desa menawarkan rencana kerjasama kepada Kepala Desa lain dengan Surat
Penawaran Kerjasama yang paling sedikit memuat : 1) bidang dan/atau potensi desa, 2) ruang lingkup kerjasama, 3) tatacara dan ketentuan pelaksanaan kerjasama, 4) jangka waktu, 5) hak dan kewajiban, 6) pendanaan, 7) tatacara perubahan, penundaan,
pembatalan dan penyelesaian perselisihan;
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 33
7. BPD menyelenggarakan Musdes setelah Kepala Desa menerima penawaran kerjasama dan Musdes dapat atau tidak menyepakati untuk melakukan kerjasama;
8. Kepala Desa memberikan jawaban tertulis kepada Kepala Desa yang menawarkan rencana kerjasama sesuai hasil Musdes;
9. Kepala Desa menyusun rancangan Peraturan Bersama setelah ada kesepakatan terhadap penawaran;
10. Rancangan Peraturan Bersama wajib dikonsultasikan kepada masyarakat desa masing-masing dalam Musdes dan dikonsultasikan ke Bupati melalui Camat untuk mendapat masukan, khusus kerjasama terkait tata ruang, pungutan, organisasi serta berkaitan dengan pembebanan di dalam APBDesa;
11. Masukan rancangan dari Bupati melalui Camat diterima Kepala Desa paling lambat 20 (duapuluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan oleh Camat, apabila dalam batas waktu tersebut tidak ada masukan dari Bupati melalui Camat maka Kepala Desa menetapkan menjadi Peraturan Bersama Kepala Desa;
12. Kepala Desa yang melakukan kerjasama antar desa menetapkan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa dengan membubuhkan tanda tangan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal disepakati, dan
13. Penandatanganan Peraturan Bersama Kepala Desa disaksikan oleh Camat atas nama Bupati; 14. Pelaksanaan kerjasama dilaksanakan oleh BKAD mengacu Peraturan Bersama; 15. BKAD wajib melaporkan hasil pelaksanaan kerjasama kepada Kepala Desa dengan tembusan
BPD dan Bupati melalui Camat.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 34
TATA CARA KERJASAMA DENGAN PIHAK KE TIGA ATAS PRAKARSA DESA
1. Kepala Desa melakukan inventarisasi atas bidang dan/atau potensi desa yang dikerjasamakan;
2. Bidang dan/atau potensi desa disusun dalam skala prioritas dibahas dalam Musdes ;
3. BPD menyelenggarakan Musdes setelah Kepala Desa menyusun skala prioritas dan Musdes dapat atau tidak menyepakati untuk melakukan kerjasama;
4. Bidang dan/atau potensi yang sudah disepakati Musdes dicantumkan dalam RPJMDesa dan RKPDesa;
5. Menyiapkan informasi dan data yang lengkap mengenai bidang dan/atau potensi yang akan dikerjasamakan;
6. Menganalisis manfaat dan biaya kerjasama yang terencana dan terukur; 7. Membuat kerangka acuan kerja berdasarkan informasi,data,analisis manfaat
dan analisis biaya kerjasama; 8. Mempedomani peraturan yang mengatur lingkungan hidup dan Tata ruang
Pemerintah Daerah Kabupaten terkait bidang dan/atau potensi Desa yang akan dikerjasamakan;
9. Pemerintah Desa mengumumkan penawaran kerjasama kepada Pihak ketiga dengan melampirkan kerangka acuan kerja;
10. Pihak ketiga menyampaikan penawaran kepada pemerintah Desa yang
mengacu kerangka acuan kerja;
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 35
TATA CARA KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA ATAS PRAKARSA PIHAK KETIGA
11. BPD menyelenggarakan Musdes setelah pemerintah Desa menerima penawaran kerjasama dari pihak ketiga, hasil Musdes menetapkan pihak ketiga yang akan melakukan kerjasama.
12. Pemerintah Desa menyiapkan rancangan Perjanjian Bersama dengan pihak ketiga; 13. Rancangan perjanjian yang disusun wajib dikonsultasikan kepada masyarakat dan dikonsultasikan
kepada Bupati melalui Camat untuk mendapat masukan, khusus kerjasama terkait tata ruang, pungutan, organisasi serta berkaitan dengan pembebanan di dalam APBDesa
14. Masukan rancangan dari Bupati melalui Camat diterima Kepala Desa paling lambat 20 hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan oleh Camat, apabila dalam batas waktu tersebut tidak ada masukan dari Bupati melalui Camat maka Kepala Desa menetapkan menjadi Perjanjian Bersama Pemerintah Desa dengan pihak ketiga
15. Kepala Desa menandatangani rancangan Perjanjian Bersama Pemerintah Desa dengan pihak ketiga paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal disepakati, dan
16. Penandatanganan Perjanjian Bersama Pemerintah Desa dengan pihak ketiga disaksikan oleh Camat atas nama Bupati;
17. Pelaksanaan kerjasama dilaksanakan sesuai ruang lingkup dalam Perjanjian Bersama oleh Pemerintah Desa dan phak ketiga
18. Kepala Desa wajib melaporkan hasil kerjasama ini kepada BPD dengan tembusan Bupati melalui Camat
1. Pihak ketiga dapat memprakarsai rencana kerjasama dengan desa dengan menyampaikan penawaran rencana kerjasama kepada pemerintah Desa;
2. Pemerintah desa menyampaikan penawaran kerjasama kepada BPD untuk dibahas dalam Musdes 3. BPD menyelenggarakan Musdes setelah Pemerintah Desa menyampaikan penawaran kerjasama dari
pihak ketiga
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 36
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
BIDANG KERJASAMA ANTAR DESA ada 4 ; 1. Pemerintahan Desa; 2. Pembangunan Desa; 3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa; dan 4. Pemberdayaan Masyarakat Desa
BIDANG dan/atau POTENSI DESA YANG MENJADI KERJASAMA ANTAR DESA , meliputi : a. Pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh desa
untuk mencapai nilai ekonomi yang berdaya saing; b. Kegiatan kemasyarakatan,pelayanan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat antar desa; dan/atau ; c. Bidang keamanan dan ketertiban
1. Setiap perselisihan yang timbul dalam kerjasama desa diselesaikan secara
musyawarah serta dilandasi semangat kekeluargaan, bersifat final dan
ditetapkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh para pihak dan
pejabat yang memfasilitasi penyelesaian;
2. Apabila terjadi perselisihan dalam satu wilayah kecamatan, penyelesaian
difasilitasi dan diselesaikan oleh Camat;
3.
BIDANG DAN POTENSI DESA YANG MENJADI KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA dalam rangka untuk mempercepat dan meningkatkan penyelenggaraan Pemerintah Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 37
HASIL PELAKSANAAN KERJASAMA SAMA DESA PEMBIAYAAN KERJASAMA
3. Apabila terjadi perselisihan dalam satu wilayah kecamatan yang berbeda
pada suatu daerah kabupaten, penyelesaian difasilitasi dan diselesaikan oleh
Bupati;
4. Penyelesaian perselisihan untuk kerjasama dengan pihak ketiga yang tidak
dapat terselesaikan dengan cara diatas, dilakukan melalui proses arbitrase
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
1. Hasil pelaksanaan kerjasama Desa berupa uang
merupakan pendapatan Desa dan wajib masuk ke
rekening kas Desa
2. Hasil pelaksanaan kerjasama Desa berupa barang
menjadi asset Desa
3. Hasil kerjasama digunakan untuk meningkatkan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat Desa
1. Biaya kerjasama antar desa
dibebankan pada APBdes
2. Biaya kerjasama Desa dengan Pihak
ketiga sesuai dengan kesepakatan
para pihak yang dimuat dalam
perjanjian kerjasama
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 38
PELAPORAN DAN EVALUASI HASIL KERJASAMA DESA
1. BKAD melaporkan hasil pelaksanaan kerjasama antar desa kepada Kepala Desa dengan
tembusan kepada BPD
2. Pemerintah desa melaporkan hasil pelaksanaan kerjasama desa dengan pihak ketiga dalam
Musyawarah Desa
3. Kepala Desa melaporkan hasil pelaksanaan kerjasama desa kepada Camat dan Bupati dimuat
dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD)
4. Berdasarkan laporan BKAD dan hasil Musdes, Kepala Desa bersama BPD melakukan evaluasi dan
hasil evaluasi diumumkan kepada masyarakat
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 39
BAB V
PEDOMAN MUSYAWARAH DESA
PRA-MUSRENBANG DESA
1. Pengorganisasian Musrenbang
Pertemuan Pembentukan Panitia
1. Pambakal menyampaikan tujuan pertemuan dan waktu yang
dibutuhkan.
2. Pambakal memaparkan nama-nama panitia
3. Pambakal menyampaikan pembagian tugas dari setiap
komponen dan meminta masukan dari peserta rapat.
Pertemuan Pembahasan Proses dan Jadwal Musrenbang
1. Ketua BPD meminta Tim Pemandu memaparkan Musrenbang
(pra-Musrenbang, pelaksanaan Musrenbang proses dan jadwal
renbang, dan pasca) dan meminta masukan dari peserta.
2. Forum membahas kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksa nakan
dan personil yang bertugas.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 40
2. Pengkajian Keadaan Desa Secara Partisipatif
1. Pembukaan:
a. Pemandu menyampaikan salam dan menjelaskan topik diskusi,
tujuan diskusi, dan waktu yang dibutuhkan;
b. Pemandu menjelaskan tahap-tahap umum diskusi dan mengulang
kembali penjelasan apabila diperlukan.
Koordinasi dan Komunikasi Kegiatan Panitia
1. Ketua BPD memantau pelaksanaan persiapan-persiapan
Musrenbang
2. Setiap seksi menjalankan tugasnya masing-masing
Output
Struktur organisasi Panitia (biasanya ditetapkan melalui SK
Pambakal)
Pembagian tugas yang jelas antara Tim Pemandu, Tim Perumus
Dokumen
RKP Desa, dan panitia teknis lainnya
Agenda kegiatan Musrenbang desa
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 41
2. Menggambarkan keadaan desa:
a. Pemandu mengajak peserta menggambarkan keadaan desa dengan topik tertentu
(gambar/peta sumber daya/lingkungan, gambar kebun, kalender musim, diagram venn,
analisis mata pencaharian)14;
b. Pemandu meminta beberapa peserta untuk melakukan pembuatan gambar yang dikoreksi
bersama-sama (oleh forum).
3. Mendiskusikan gambar dengan beberapa pertanyaan kunci:
a. Gambar merupakan alat diskusi yang tidak perlu dibuat terlalu bagus. Pemandu mengajak
peserta untuk mendiskusikannya dan melontarkan beberapa pertanyaan kunci. Misalnya:
Bagaimana kondisi kesehatan masyarakat? Apakah tingkat kesakitan tinggi atau rendah?
Mudahkah akses terhadap pelayanan kesehatan? Terjangkaukah oleh masyarakat?
b. Apakah kebutuhan anak-anak untuk memperoleh pendidikan dasar (SD sampai SMU) sudah
terpenuhi? Kalau tidak, mengapa? Apa jalan keluarnya? Apakah dapat ditingkat menjadi
pendidikan tinggi?
c. Pemandu mengatur lalu-lintas diskusi sambil mengajak peserta melengkapi dan mengkoreksi
gambar;
d. Gunakan teknik ber tanya, teknik menyimpulkan, dan teknik mer umuskan pokok-pokok penting
diskusi untuk memandu diskusi.
4. Output
a. Data/informasi keadaan desa berupa gambar-gambar visual
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 42
b. Data/infor masi kuantitatif dan kualitatif yang dikumpulkan atau bersumber dari dokumen
yang tersedia (misal: jumlah KK miskin, jumlah ibu hamil, bayi, dan Balita, jumlah anak putus
sekolah)
c. Daftar masalah dan potensi desa yang ditandai secara khusus untuk masalah/potensi
kelompok miskin, perempuan, dan generasi muda.
3. Penyusunan Draf Rancangan Awal RKP Desa
Rapat Kerja Pertama
1. Pembakal/Ketua BPD menyampaikan tujuan, agenda, dan waktu
yang dibutuhkan untuk pertemuan.
2. Pembakal /Ketua BPD memaparkan secara umum susunan/outline
dokumen RPJM Desa dan mengulas hal-hal pentingnya.
3. Pembakal /Ketua BPM mengajak peserta rapat untuk melakukan:
a. Evaluasi pencapaian RKP Desa tahun berjalan;
b. Kaji ulang (review) RPJM Desa Bab II Profil Desa, dan
permasalahan - permasalahannya: verifikasi dengan
data/informasi terbaru;
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 43
4. Pembakal /Ketua BPD mengajak peserta melakukan
a. Pembahasan kebijakan program dan anggaran daerah; serta perkiraan besaran Alokasi Dana
Desa (ADD) dan sumber pendapatan desa lainnya;
b. Pembagian kelompok sebagai berikut:
Kelompok bidang Penyelenggaraan pemerintahan desa
Kelompok Bidang Pembangunan
Kelompok Bidang Pemberdayaan masyarakat
Kelompok Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
Output
Materi pemaparan mengenai gambaran kondisi desa, permasalahan dan potensi desa yaitu Draf
Rancangan Awal RKP Desa tahun yang direncanakan
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 44
MUSRENBANG DESA
1. Pembukaan
1. Proses Pembukaan:
a. Pembawa acara membuka acara dengan menyampaikan salam
dan agenda pembukaan Musrenbang;
b. Pembawa acara mempersilakan Ketua BPD menyampaikan
laporan;
c. Pembawa acara mempersilakan Pembakal menyampaikan
sambutan sekaligus membuka Musrenbang secara resmi;
d. Pembawa acara mempersilakan tokoh agama untuk memimpin
doa bersama;
e. Pembawa acara menutup acara pembukaan dan menyerahkan
acara kepada Ketua BPD.
2. Penyepakatan proses dan tata tertib Musrenbang:
a. Ketua BPD menyampaikan salam dan mengucapkan terimakasih atas kesediaan warga untuk
menghadiri Musrenbang;
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 45
b. Ketua BPD menyerahkan for um kepada Tim Pemandu serta menjelaskan apa peran Tim Pemandu
selama proses Musrenbang;
c. Pemandu memaparkan agenda/proses/jadwal Musrenbang;
d. Pemandu memberi kesempatan peserta untuk menanggapi (menyampaikan saran dan usulan).
Saran dan usulan kemudian dipertimbangkan bersama apakah bisa diterima;
e. Agenda/jadwal Musrenbang dituliskan di kertas lebar oleh anggota Tim Pemandu yang lain dan
selanjutnya ditempelkan di dinding;
f. Pemandu menyampaikan arti penting Musrenbang dan prinsip-prinsip dasarnya
g. Pemandu mengajak peserta menyusun aturan Musrenbang baik berdasarkan prinsip maupun
aturan teknis yang diperlukan agar Musrenbang berjalan dengan baik;
h. Hasilnya ditempelkan di dinding selama musyawarah berlangsung untuk menjadi perhatian
bersama;
i. Pemandu menutup sesi ini dan menyampaikan sesi berikutnya.
3. Output
Agenda dan jadwal Musrenbang desa yang disepakati
Tata tertib Musrenbang yang dituliskan di atas kertas lebar dan ditempelkan di dinding untuk
diperhatikan selama Musrenbang berlangsung
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 46
2. Diskusi Panel Narasumber
1. Pengantar:
a. Pemandu menyampaikan salam dan mempersilakan para
narasumber untuk duduk di depan;
b. Pemandu menjelaskan tujuan, waktu yang dibutuhkan,
tahap-tahap, dan aturan main diskusi panel;
c. Pemandu mengingatkan kembali peserta untuk tidak
berbicara panjang-lebar dan langsung ke inti masalah
agar lebih banyak orang berkesempatan bicara.
2. Pemaparan para narasumber secara panel:
a. Pemandu mempersilakan narasumber untuk memaparkan materinya secara bergilir, secara
ringkas dan padat (10 menit per narasumber):
Wakil masyarakat memaparkan masalah-masalah prioritas/ kebutuhan hasil kajian
desa/dusun/RW;
Pambakal memaparkan hasil evaluasi RKP Desa dan pengunaan anggaran yang sudah
berjalan dan perkiraan besaran ADD tahun ini;
Camat atau yang mewakili memaparkan arah kebijakan dan prioritas program daerah
yang ada di desa dan kecamatannya;
Perwakilan UPTD/SKPD kecamatan memaparkan arah kebijakan dan prioritas program
lembaganya/SKPD;
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 47
b. Selama narasumber menyampaikan materinya, pemandu membuat catatan-catatan penting
per narasumber.
3. Dialog antara panelis dan peserta:
a. Pemandu mengajak peserta untuk menyampaikan tang gapan, masukan, saran, dan
pemikiran terhadap isu-isu program/kegiatan pembangunan desa dengan merujuk kepada
informasi dari para narasumber (panelis);
b. Pemandu mengatur lalu-lintas dialog sehingga terbangun suatu pembicaraan multi arah di
antara semua yang hadir dalam ruangan;
c. Secara berkala, pemandu meminta kesempatan khusus kepada para narasumber untuk
memberikan masukan (input);
d. Selama proses dialog, pemandu membuat catatan-catatan penting yang perlu
dipertimbangkan dalam musyawarah nanti.
4. Penutupan:
a. Pemandu menyampaikan pokok-pokok penting hasil diskusi panel;
b. Pemandu menutup sesi ini dan menyampaikan sesi berikutnya.
Output
Pemahaman bersama tentang informasi penting terkait Musrenbang desa yang sedang dilaksanakan
Gagasan/tanggapan peserta tentang informasi tersebut
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 48
3. Pemaparan dan Pembahasan Draft Rancangan Awal RKPDesa
Proses Umum :
1. Pengantar :
a. Pemandu menyampaikan salam dan menjelaskan tujuan sesi ini dan
waktu;
b. Pemandu kembali mengingatkan peserta untuk tidak berbicara
panjang-lebar dan langsung ke inti masalah agar lebih banyak orang
berkesempatan bicara.
2. Pemaparan draf Rancangan Awal RKPDesa :
a. Pemandu memaparkan secara garis besar draf Rancangan Awal RKP
Desa bagian demi bagian: Bab I, II, III, sampai penutup;
b. Apabila tersedia peralatannya, materi dapat disampaikan dengan
LCD projector. Apabila tidak tersedia, tabel (matriks) kegiatan yang
menjadi lampiran dokumen ini difotokopi dan dibagikan kepada
peserta.
3. Klarifikasi dan verifikasi data/informasi :
a. Pemandu mengajak peserta menanggapi setiap bagian dokumen
terutama tabel (matriks) kegiatannya. Tanggapan ini hanya berupa
klarifikasi dan memberikan masukan (verfikasi) data/informasi saja.
Sedangkan usulan perubahan akan dilakukan pada sesi berikutnya;
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 49
b. Pemandu menuliskan masukan perbaikan data/informasi tersebut di
papan tulis (apabila menggunakan LCD projector, perbaikan naskah
bisa langsung dilakukan oleh operator alat).
4. Penutupan
Pemandu menutup sesi ini dan menyampaikan sesi berikutnya.
Output :
Pemahaman bersama tentang draf Rancangan Awal RKP Desa
Gagasan/tanggapan peserta tentang draf Rancangan Awal RKP Desa
4. Musyawarah Penentuan Tim Delegasi Desa
Proses :
1. Pengantar dan penyepakatan kriteria:
a. Pemandu menyampaikan salam dan menjelaskan tujuan sesi ini dan
waktu;
b. Pemandu mengajak peserta menyepakati kriteria Tim Delegasi desa,
baik berdasarkan ketentuan (regulasi) maupun tambahan.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 50
2. Pencalonan dan pemilihan Tim Delegasi desa:
a. Pemandu meminta peserta mengajukan nama calon. Nama-nama calon
dituliskan di papan tulis;
b. Dari nama-nama calon tersebut, pemandu mengajak for um
menentukan Tim Delegasi desa secara musyawarah. Apabila sulit
dicapai kesepakatan, barulah dilakukan dengan pengambilan suara
(voting).
3. Penutup:
Pemandu menyampaikan mandat yang diemban Tim Delegasi desa sesuai
dengan ketentuan. Forum dapat menambahkan mandat sesuai
kesepakatan. Misalnya:
Memaparkan persoalan daerah yang ada di desanya di Musrenbang
kecamatan untuk penyusunan program pemerintah daerah/SKPD tahun
yang direncanakan;
Menyampaikan usulan prioritas masalah desa di Musrenbang
kecamatan untuk menjadi kegiatan pemerintah daerah dan dibiayai
melalui APBD kabupaten/kota atau APBD provinsi;
Pemandu menutup sesi ini dan menjelaskan bahwa Kades akan
menerbitkan SK Tim Delegasi desa pasca-pertemuan ini.
Output :
Tim Delegasi desa (3 atau 5 orang) Mandat Tim Delegasi desa
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 51
5. Penutupan
Proses :
1. Petugas menyiapkan naskah berita acara serta lampiran lembar daftar
nama dan kolom tanda tangannya.
2. Pembacaan naskah berita acara dan penandatanganan oleh Ketua BPD,
notulis, dan kepala desa (mengetahui). Sedangkan elemen-elemen
masyarakat yang mewakili peserta Musrenbang menandatangani di
lembar lampiran daftar nama.
3. Sambutan penutupan oleh kepala desa/Ketua BPD dan penjelasan proses
tindak lanjutnya.
Output :
Berita Acara Musrenbang desa
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 52
PASCA-MUSRENBANG DESA
1. Perumusan Hasil Musrenbang Desa
Persiapan
1. Lakukan perbaikan dokumen RKP Desa dan pembagian tugas
kelompok per bidang program/kegiatan desa.
2. Hasilnya diserahkan kepada Pembakal untuk diperiksa sebelum
ditetapkan.
Output
Dokumen RKP Desa final untuk menjadi lampiran SK Pembakal
Tabel daftar prioritas masalah yang akan diusulkan di Musrenbang
kecamatan
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 53
2. Pembekalan Tim Delegasi Desa
Proses
1. Pembekalan/pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum
(rancangan belajar) dan proses yang disiapkan oleh pemandu.
2. Penyusunan rencana tindak lanjut kegiatan penguatan kapasitas
pemandu Musrenbang dan Tim Delegasi desa selanjutnya.
Output
Peningkatan Kapasitas Tim Delegasi desa dan Tim Pemandu desa
Dokumentasi materi pembekalan/pelatihan
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 54
BAB VI
CONTOH SISTEMATIKA DOKUMEN PERENCANAAN DESA
A. SISTEMATIKA DOKUMEN RPJMDESA
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian
B. Latar Belakang
C. Maksud dan Tujuan
D. Landasan Hukum
E. Hubungan RPJMDesa dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
F. Sistematika Penulisan RPJMDesa
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
A. Sejarah Desa
B. Kondisi Geografis
C. Kondisi Perekonomian
D. Kondisi Sosial Budaya
E. Kondisi Prasarana dan Sarana Desa
F. Pemerintahan Umum
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 55
BAB III VISI DAN MISI DESA
A. Visi
B. Misi
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
A. Tujuan
B. Sasaran
BAB V STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
A. Perencanaan Pembangunan Desa
B. Strategi Pembangunan Desa
C. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
BAB VI ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
A. Arah Pengelolaan Pendapatan Desa
B. Arah Pengelolaan Belanja Desa
C. Arah Pengelolaan Pembiayaan
D. Kebijakan Umum Anggaran
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 56
B. BAB VII KEBIJAKAN UMUM
C. BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
A. Bidang Penyelenggaraan pemerintahan desa
B. Bidang pelaksanaan pembangunan desa
C. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
D. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
D. BAB IX PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 57
CONTOH LAMPIRAN – LAMPIRAN DALAM RPJMDesa
1. PERDES PENETAPAN RPJMDesa
2. BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA PENYUSUNAN RPJMDesa
3. BERITA ACARA PELAKSANAAN PENGKAJIAN KEADAAN DESA
3.1. LAPORAN PENGKAJIAN KEADAAN DESA
3.2. DAFTAR RENCANA PEMBANGUNAN KABUPATEN YANG MASUK KE DESA
3.3. DATA SUMBER DAYA ALAM
3.4. DATA SUMBER DAYA MANUSIA
3.5. DATA SUMBER DAYA PEMBANGUNAN
3.6. DATA SUMBER DAYA SOSIAL BUDAYA
3.7. REKAPITULASI USULAN RENCANA PEMBANGUNAN DESA
3.8. DAFTAR GAGASAN DUSUN / KELOMPOK
3.9. BERDASARKAN SKETSA DESA
3.10. BERDASARKAN KALENDER MUSIM
3.11. BERDASARKAN BAGAN KELEMBAGAAN
3.12. PENENTUAN PERINGKAT MASALAH
3.13. PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
3.14. PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 58
4. BERITA ACARA PENYUSUNAN RANCANGAN RPJMDESA
4.1. FORMAT RANCANGAN RPJMDESA
5. BERITA ACARA MUSYAWARAH PEMBANGUNAN DESA PENETAPAN RANCANGAN RPJMDESA
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 59
1. PERDES PENETAPAN RPJMDESA
PERATURAN DESA ........... NOMOR 01 TAHUN 20..
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
(RPJMDESA) TAHUN 20.. – 20...
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMBAKAL ............,
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ……………………
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan desa perlu disusun suatu rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDesa) yang berlaku selama 6 (Enam ) tahun kedepan;
b. Bahwa berdasarkan Bahwa berdasarkan pasal Undang- Undang Desa Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-
Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 60
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 297);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa / Kelurahan;
11. Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar Nomor Tahun tentang Sistem Pengelolaan Pembangunan Partisipatif Daerah Tahun 20..... – 20......
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA .....................
dan
PEMBAKAL ...............
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DESA (RPJMDESA) TAHUN 2015 - 2021
Pasal 1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) tahun 2015 - 2021 ditetapkan sebagai pedoman penyusunan program dan kegiatan pembangunan desa selama 5 (lima) tahun kedepan yang disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA BAB III VISI DAN MISI DESA BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DESA BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA BAB VI PROGRAM PEMBANGUNAN DESA BAB VII PENUTUP
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 61
Pasal 2 Uraian lebih lanjut mengenai RPJMDesa sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pertauran Desa ini.
Pasal 3 Pembakaldalam menyusun Rancana Pembangunan Tahunan Desa (RKP Desa) setiap tahun harus berpedoman pada RPJMDesa ini yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
Pasal 4 Dalam hal terjadi kahar, penyusunan RKP Desa dan pelaksanaan kegiatan pembangunan desa dapat dilaksanakan tidak sesuai dengan RPJMDesa.
Pasal 5 Peraturan desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Desa ini dengan menempatkannya Dalam Berita Daerah Kabupaten BANJAR.
Ditetapkan di .................. pada tanggal .......................
PEMBAKAL....................,
TTD
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 62
2. FORMAT BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA PENYUSUNAN RPJM-
DESA
BERITA ACARA
MUSYAWARAH DESA
PENYUSUNAN RPJM – DESA Berkaitan dengan penyusunan RPJM Desa melalui musyawarah Desa, telah diadakan musyawarah Desa di
Desa………………… Kecamatan……………………... Kabupaten/Kota…………………...
Provinsi...…………… dalam rangka penyusunan RPJM - Desa, maka pada hari ini :
Hari dan Tanggal : ………………………………….
Jam : ………………………………….
Tempat : …………………………………. yang dihadiri oleh kepala Desa, unsur perangkat Desa, BPD, wakil - wakil kelompok masyarakat,
sebagaimana daftar hadir terlampir.
Materi yang dibahas, narasumber, notulen dan yang bertindak selaku unsur pimpinan dalam musyawarah
Desa ini adalah :
A. Materi
………………………………………………………………………………………………..
B. Pimpinan Musyawarah dan Narasumber
Pemimpin Musyawarah : …………………….. dari ………………………………
Notulen : …………………….. dari ………………………………
Narasumber : 1…..…………………… dari …………………………
2…..…………………… dari …………………………
3. ………..dan seterusnya Setelah dilakukan pembahasan terhadap materi, selanjutnya seluruh peserta musyawarah Desa menyepakati
beberapa hal yang berketetapan menjadi kesepakatan akhir dari musyawarah Desa dalam rangka
penyusunan RPJM Desa yaitu:
…………………………………………………………………………………………………………
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
………., Tanggal, …, …, ….
Mengetahui Ketua BPD
Kepala Desa
(……………) (……………)
Wakil Masyarakat
(……………)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 63
3. FORMAT BERITA ACARA PELAKSANAAN PENGKAJIAN KEADAAN DESA
BERITA ACARA
PELAKSANAAN PENGKAJIAN KEADAAN DESA
Berkaitan dengan penyusunan RPJM Desa, di Desa ……………………………
Kabupaten/Kota ………………….……….... Provinsi ………...……….……………
Desa …………………………….. pada :
Hari dan Tanggal : …………………………………
Jam : …………………………………
Tempat : …………………………………
Telah dilaksanakan kegiatan pengkajian keadaan Desa yang dihadiri oleh wakil - wakil dari kelompok, kepala dusun, warga dusun, tokoh masyarakat dan unsur lain yang terkait di Desa sebagaimana tercantum dalam daftar hadir. Agenda kegiatan yang dilakukan didalam proses pengkajian Desa tersebut adalah :
Contoh 1 Pengkajian potensi dan masalah berdasarkan sketsa desa 2 Pengkajian potensi dan masalah berdasarkan kalender musim 3 Pengkajian potensi dan masalah berdasarkan diagram kelembagaan
4 Pengkajian peluang pendayagunaan sumber daya Desa
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
…………, Tanggal, …, …., ….
Mengetahui, Ketua Tim Penyusun RPJM Desa
Kepala Desa
(…………..………………..) (…………..…………..…..)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 64
3.1. FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGKAJIAN KEADAAN DESA
LAPORAN
PELAKSANAAN PENGKAJIAN KEADAAN DESA DESA : ………………………………………………………………………………… KECAMATAN : ………………………………………………………………………………… KABUPATEN : ………………………………………………………………………………… PROVINSI : ………………………………………………………………………………… I. Latar Belakang
Contoh Salah satu elemen mendasar dalam penyelenggaraan pembangunan desa adalah ketersediaan RPJMDes dan RKPDes. Karena kedua dokumen tersebut merupakan arah dan kebijakan pembangunan jangka menengah dan jangka pendek desa. Maka kualitas RPJMdes dan RKPDes menjadi penting untuk menjadi perhatian baik dari segi proses penyusunannya, kualitas dokumen maupun kesesuaian dengan perundang-undangan. Pengkajian Keadaaan Desa (PKD) adalah merupakan proses wajib yang harus dilakukan untuk memastikan kualitas proses penyusunan Dokumen Perencanaan Desa.
II. Tujuan : Contoh
Kegiatan ini bertujuan untuk menggali secara obyektif, lengkap dan cermat:
A Penyelarasan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota B Pengkajian Potensi Desa C Pengkajian Peluang pendayagunaan sumber daya Desa D Pengkajian permasalahan yang dihadapi E Merumuskan usulan rencana kegiatan masyarakat
F ………………………………………. III. Tim Pelaksana Pengkajian Keadaan Desa Contoh
Pengkajian keadaan desa dilakukan oleh Tim Penyusun RPJMDes dengan dipandu oleh Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
………………………………………. IV. Pendekatan dan Metode Contoh
Pengkajian keadaan desa dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan metode P3MD (Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa)
………………………………………. VI. ALAT KAJI DAN INSTRUMEN Contoh
Alat kaji yang digunakan adalah Peta Sosial Desa, Kalender Musim dan Bagan Hubungan Antar Lembaga/Kelembagaan.
………………………………………. VII. PROSES PELAKSANAAN Contoh
A Mengikuti sosialisasi dan/atau mendapatkan informasi tentang arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota
B Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan di tingkat kelompok atau dusun untuk menemukenali potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat dengan menggunakan alat kaji tersebut di atas.
C Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan di tingkat kelompok atau dusun untuk menemukenali peluang pendayagunaan sumber daya Desa
D Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan di tingkat kelompok atau dusun untuk merumuskan usulan rencana kegiatan
E Membuat rekapitulasi usulan rencana kegiatan pembangunan Desa dari dusun dan/atau kelompok masyarakat
F ……………………………………….
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 65
IX. HASIL Contoh 1 Data desa yang sudah diselaraskan 2 Data rencana program pembangunan kabupaten/kota yang akan masuk ke Desa 3 Data rencana program pembangunan kawasan perdesaan
4 Rekapitulasi usulan rencana kegiatan pembangunan Desa dari dusun dan/atau kelompok masyarakat
5 …………………………….. IX. Rencana Kerja Tindak Lanjut Contoh Menyusun rekapitulasi usulan kegiatan pembangunan desa ………, Tanggal, …, …., …. Mengetahui, Ketua Tim Penyusun RPJM Desa Kepala Desa
(…………..…………..……………..) (…………..…………..……………..)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 66
3.2. FORMAT DAFTAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA YANG MASUK KE DESA
DAFTAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA
YANG MASUK KE DESA Desa : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi :
No. Asal Program/Kegiatan Nama Program/Kegiatan Prakiiraan Pagu Dana
(Rp.) Prakiaan Pelaksana
Contoh
1. Dari Pemerintah Air Bersih 800.000.000 Pusat
2. Dari Pemerintah Daerah Provinsi
3. Dari Pemerintah Daerah Kabupaten
4. Dari Penjaringan Aspirasi Masyarakat oleh DPRD Kabupaten/Kota
Desa …………, Tanggal ……, ……,
……
Ketua Tim Penyusun RKP Desa
(…………………………………….)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 67
3.3. FORMAT DAFTAR SUMBER DAYA ALAM
DAFTAR SUMBER DAYA ALAM DESA
: ……………………………………………………………………………………………
KECAMATAN : …………………………………………………………………………………………… KABUPATEN : …………………………………………………………………………………………… PROVINSI : …………………………………………………………………………………………… No Uraian Sumber Daya Alam Volume Satuan
CONTOH
1 Material batu kali dan Kerikil 400,000 m3
2 Pasir urug 700,000 m3
3 Lahan Tegalan 11,128 Ha
4 Lahan Persawahan 1,104 Ha
5 Lahan Hutan 35,000 Ha
6 Sungai 8,124 Ha
7 Tanaman Perkebunan : Cengkeh, Lada, Kopi, Panili 6,500 Ha
8 Air terjun 4 bh
9
Desa ………….…, tanggal …., …., ….
Mengetahui Ketua Tim Penyusun RPJM Desa Kepala Desa
( …………………………………………… )
( …………………………………………… )
Keterangan:
Diisi dengan data sekunder dari data Potensi Desa, Profil Desa, Monografi Desa, Data kependudukan catatan sipil, data pendidikan dll yang relevan D = SDA dalam Desa
K = SDA terkait Kawasan Perdesaan/ Wilayah Antar Desa
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 68
3.4. FORMAT DAFTAR SUMBER DAYA MANUSIA
DAFTAR SUMBER DAYA MANUSIA DESA : …………………………………………………………………………………………………… KECAMATAN : …………………………………………………………………………………………………… KABUPATEN : …………………………………………………………………………………………………… PROVINSI : …………………………………………………………………………………………………… No Uraian Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah Satuan
CONTOH
1 Penduduk dan keluarga
a.Jumlah penduduk laki-laki orang
b. Jumlah penduduk perempuan orang
c. Jumlah keluarga keluarga
2 Sumber penghasilan utama penduduk
a. Pertanian, perikanan, perkebunan
b. Pertambangan dan penggalian
c. Industri pengolahan (pabrik, kerajinan, dll)
d. Perdagangan besar/eceran dan rumah makan
e. Angkutan, pergudangan, komunikasi
f. Jasa
g. Lainnya (air, gas, listrik, konstruksi, perbankan, dll)
3 Tenaga kerja berdasarkan latar belakang pendidikan
a. Lulusan S-1 keatas 8 orang
b. Lulusan SLA 252 orang
c. Lulusan SMP 574 orang
d. Lulusan SD 2294 orang
e. Tidak tamat SD/ tidak sekolah 29 orang
4 …..
Desa …………………, tanggal …., …., ….
Mengetahui Ketua Tim Penyusun RPJM Desa
Kepala Desa
( …………………………………………………… ) ( ………………………………………… ) Keterangan: D = SDA dalam Desa K = SDA terkait Kawasan Perdesaan/ Wilayah Antar Desa
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 69
3.5. FORMAT DAFTAR SUMBER DAYA PEMBANGUNAN
DAFTAR SUMBER DAYA PEMBANGUNAN
DESA : ………………………………………………………………………………….…… KECAMATAN : ………………………………………………………………………………….…… KABUPATEN : ………………………………………………………………………………….…… PROVINSI : ………………………………………………………………………………….…… No Uraian Sumber Daya Pembangunan Jumlah Satuan
CONTOH
1 Aset prasarana umum
a. Jalan
b. Jembatan
….
2 Aset Prasarana pendidikan
a. Gedung Paud
b. Gedung TK
c. Gedung SD
d. Taman Pendidikan Alqur'an
…..
3 Aset prasarana kesehatan
a. Posyandu
b. Polindes
c. MCK
d. Sarana Air Bersih
….
4 Aset prasarana ekonomi
a. Pasar desa
b. Tempat Pelelangan Ikan
….
5 Kelompok Usaha Ekonomi Produktif
a. Jumlah kelompok usaha
b. Jumlah kelompok usaha yang sehat
….
6 Aset berupa modal
a. Total aset produktif
b. Total pinjaman di masyarakat
…
7 …
Desa …………………, tanggal …., …., ….
Mengetahui Ketua Tim Penyusun RPJM Desa
Kepala Desa
( …………………………………………………… ) ( ……………………………………………)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 70
3.6. FORMAT DAFTAR SUMBER DAYA SOSIAL BUDAYA
DAFTAR SUMBER DAYA SOSIAL BUDAYA
DESA : ………………………………………………………………………………….…… KECAMATAN : ………………………………………………………………………………….…… KABUPATEN : ………………………………………………………………………………….…… PROVINSI : ………………………………………………………………………………….…… No Uraian Sumber Daya Sosial Budaya Jumlah Satuan
Mengetahui Ketua Tim Penyusun RPJM Desa
Kepala Desa
( …………………………………………………… ) ( ……………………………………………) Keterangan : Sumber daya sosial diisi dengan budaya-budaya yang dimiliki dan berkembang, seperti
kegiatan-kegiatan Gotong-royong, peringatan-peringatan hari-hari tertentu yang masih dilakukan serta pengembangan dari kegiatan/ festifal seni-budaya lainya .
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 71
3.7. FORMAT REKAPITULASI USULAN RENCANA KEGIATAN
PEMBANGUNAN DESA
REKAPITULASI USULAN RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA
DESA : …………………………………… KECAMATAN : …………………………………… KABUPATEN : …………………………………… PROVINSI : ……………………………………
No Usulan Rencana Kegiatan
berdasarkan Bidang
Rencana Lokasi
Kegiatan
Perkiraan Volume
Satuan Penerima Manfaat
Laki-laki Perempuan A-RTM
Contoh
I Penyelenggaraan
pemerintahan desa
1. Penetapan dan
penegasan batas Desa Dusun Karangrejo
1 paket - - -
2. Pendataan Desa
3. Penyusunan tata ruang Desa
….. II Pelaksanaan Pembangunan
Desa
1. Pemeliharaan jalan
2. Pembangunan jaringan
irigasi
3. Rehabilitasi Gedung
Posyandu
…..
III Pembinaan Kemasyarakatan
1. Pembinaan PKK
2. Pelaksanaan Siskamling
3. Pembinaan kerukunan umat beragama
….. IV Pemberdayaan Masyarakat
1. Pelatihan tata boga
2. Pelatihan teknologi
tepat guna
3. Pelatihan KPMD
Desa ……………, tanggal …., …., ….
Mengetahui
Ketua Tim Penyusun RPJM Desa Kepala Desa
( …………………………… )
( …………………………………… ) Keterangan:
A-RTM : Anggota Rumah Tangga Miskin
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 72
3.8. FORMAT DAFTAR GAGASAN DUSUN/KELOMPOK
DAFTAR GAGASAN DUSUN/ KELOMPOK : …………………… DESA : …………………………………………………………………………………………… KECAMATAN : …………………………………………………………………………………………… KABUPATEN : …………………………………………………………………………………………… PROVINSI : ……………………………………………………………………………………………
No Gagasan Kegiatan Lokasi Kegiatan Prakiraan Volume
Satuan LK PR A-RTM
Contoh
1 Rehabilitasi Gedung Posyandu
RT. 01 1 Unit 35 40 27
2 Pembangunan jaringan irigasi
RT. 02 dan RT 03 1200 Meter 100 125 90
3 Pelatihan Tata Bunga
RT. 01, 02, 03 15 Orang 5 10 9
Desa …………………, tanggal …., …., …. Mengetahui Ketua Tim Penyusun RPJM Desa Kepala Desa
( ……………………….…………… ) ( ……………………….…………… )
3.8.1. FORMAT CONTOH SKETSA DESA
CONTOH SKETSA DESA
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 73
3.8.2. FORMAT CONTOH KALENDER MUSIM
CONTOH KALENDER MUSIM
3.8.3. FORMAT CONTOH BAGAN KELEMBAGAAN
CONTOH BAGAN KELEMBAGAAN
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 74
3.9. DAFTAR PENENTUAN PERINGKAT MASALAH
No. Masalah
Dirasakan Oleh orang
Banyak
Sangat parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Keseringan terjadi
Tersedia potensi untuk
memecahkan masalah
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. Bidang Pemerintahan Desa
1 Belum adanya kejelasan batas desa dengan desa tetangga
3 3 3 1 3 13 IV
2 Banyaknya pendirian bangunan baru di pinggiran sungai yang merupakan jalur hijau
3 4 2 2 3 14 III
3 Belum adanya data yang valid dari jumlah penduduk miskin di desa
5 4 2 5 5 21 I
4 Adanya kesulitan warga desa untuk memperoleh informasi pembangunan desa
4 4 2 4 4 18 II
II. Bidang Pembangunan Desa
1 Jalan desa di wilayah RT 02 dan RT 05 sepanjang 300 m rusak berat
4 4 4 4 4 20 I
2 Banyak anak balita di RW 03 menderita penyakit campak
3 4 3 4 3 17 II
3 Pada musim hujan banyak masyarakat di dusun Suci diare
3 3 2 2 3 13 IV
4 Tambak/kolam ikan kurang dimanfaatkan oleh petani tambak
3 3 5 1 4 16 III
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 75
No. Masalah
Dirasakan Oleh orang
Banyak
Sangat parah
Menghambat peningkatan pendapatan
Keseringan terjadi
Tersedia potensi untuk
memecahkan masalah
Jumlah nilai
Urutan peringkat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
III. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
1 Kurangnya biaya operasional linmas untuk menjaga keamanan desa
4 4 5 2 4 19 I
2 Sebagaian LPMD kurang aktif menjalankan kegiatan
3 2 1 3 2 11 II
3 Minimnya biaya operasional RT dengan tugas tugas admnistrasi desa
2 2 1 2 2 9 IV
4 Minimnya operasional untuk guru PAUD dan TK
2 2 2 2 2 10 III
IV. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
1 Belum berjalannya organisasi PKK
4 3 1 3 4 15 III
2 Belum berfungsinya tupoksi BPD 4 4 4 4 4 20 I
3 Belum berjalannya tupoksi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
4 3 1 4 4 16 II
.... ......DST........ ... .... ..... .... .... .... ....
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 76
3.10. DAFTAR PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
No. Masalah Penyebab Potensi Alternatif Tindakan
Pemecahan Masalah
Tindakan yang layak
1 2 3 4 5 6
I. Bidang Pemerintahan Desa
11 Belum ada kejelasan batas desa dengan desa tetangga
1. Tidak ada Peta pembagian wilayah desa
2. Belum adanya batas – batas desa yang jelas
Sungai Jembatan
- Jalan Utama
1. Pembuatan Peta Desa berdasarkan pendirian Desa
2. Penetapan batas – batas desa bersama dengan desa – desa tetangga
1. Penentuan batas desa
2. Perbaikan Peta Desa
II. Bidang Pembangunan Desa
Jalan desa di wilayah RT 02 dan RT 05 sepanjang 300 m rusak berat
1. Tidak ada saluran pembuangan air
2. Apabila musim hujan jalanan terendam air
3. Jalan perkerasan tidak ada pemeliharaan
Tenaga kerja banyak
1. Gotong royong membuat parit saluran pembuangan air
2. Swadaya masyarakat untuk menutup jalan jalan yang rusak
Perbaikan jalan dari RT 02 – RT 05
3 Pada musim hujan di dusun Damai sebagian besar rumah penduduk tergenang air
1. Parit/selokan air banyak yang rusak dan tersumbat
2. 2. Bronjong disungai B jebol sepanjang 35 m
- Selokan/parit
- Batu
- Gotong royong
Perbaikan parit/selokan air
Perbaikan selokan air
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 77
No. Masalah Penyebab Potensi Alternatif Tindakan
Pemecahan Masalah
Tindakan yang layak
1 2 3 4 5 6
III. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
1 Minimnya tenaga linmas yang menjaga keaman desa
1. Rendahnya honor Linmas
2. Pemuda desa lebih suka bekerja diluar desa
- Banyaknya pemuda desa yang memggamnguur-
- Adanya Babinsya dan Babinkamtibmas
1. Pengkaderan Linmas dengan bantuan dari babinkamtibmas /babinsa
2. Pelatihan Karang Taruna untuk menjadi Linmas
3. Mengadakan gerakan kebersihan lingkungan
Penambahan insentif untuk Linmas yang sudah ada Pengkaderan Pemuda untuk menjadi Linmas
IV. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
1 Tambak/kolam ikan kurang dimanfaat-kan oleh petani tambak
1. Hasil tambak kurang mencukupi biaya pemeliharaan
2. Petani tambak kurang trampil mengolah hasil
- Kolam/lahan tambak
- Irigasi pengairan
- Petani tambak
Pelatihan TTG/ pengolahan ikan bagi petani tambak
Pelatihan TTG pengolahan ikan bagi petani
6 Pengurus LPMD kurang aktif menjalankan kegiatan
1. Pengurus LPMD belum paham tugas dan fungsinya.
1. Semangat gotongroyong warga masih tinggi
1. Penyegaran pengurus LPMD
Semua tindakan (1-3) layak dan penting dilakukan
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 78
No. Masalah Penyebab Potensi Alternatif Tindakan
Pemecahan Masalah
Tindakan yang layak
1 2 3 4 5 6
2. Kurang perhatian dari pemerintah desa, khususnya dukungan dana
2. Banyak warga yg mengingin-kan LPMD diaktifkan
2. Dukungan dana dari ADD untuk kegiatan LPMD
3. Pelatihan kepemim-pinan dan organisasi bagi pengurus LPMD
.... ..... DST ........... ..... DST ........... ..... DST ........... ..... DST ........... ..... DST ...........
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 79
3.11. DAFTAR PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN
Tindakan yang Layak
Pemenuhan Kebutuhan
Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai Peringkat Tindakan
1 2 3 4 5 6
Bidang Pemerintahan Desa
Penentuan Batas Desa 5 4 5 14 II
Penataan tata ruang Desa 5 5 5 15 I
Bidang Pembangunan Desa
Pembangunan bak penampungan air hujan (bak tadah hujan)
5 3 5 13 III
Mengadakan imunisasi bagi anak balita di RW 03
5 2 5 12 IV
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Penambahan biaya operasional Linmastambak
3 5 3 11 V
Penambahan biaya operasional RT 3 2 5 10 VI
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Pelatihan Kader PKK 4 2 2 8 VII
Penyegaran pengurus LPMD 1 1 5 7 VIII
Pelatihan BPD 3 1 2 6 IX
Dst Dst Dst Dst Dst Dst
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 80
4. FORMAT BERITA ACARA PENYUSUNAN RANCANGAN RPJM DESA
BERITA ACARA
PENYUSUNAN RANCANGAN RPJM DESA
Berkaitan dengan pelaksanaan musyawarah RPJM Desa di Desa…………………………… kecamatan……………………... kabupaten/kota…………………... provinsi...…………… dalam rangka penyusunan rancangan RPJM - Desa, maka pada hari ini :
Hari dan Tanggal : ………………………………….
Jam : ………………………………….
Tempat : …………………………………. telah diselesaikan penyusunan rancangan RPJM Desa oleh tim penyusun RPJM Desa sebagaimana daftar terlampir. Agenda kegiatan yang dilakukan dalam rangka penyusunan rancangan RPJM Desa adalah sebagai berikut:
1 ……………………………………………………………………………
2 ……………………………………………………………………………
3 ……………………………………………………………………………
Hasil kegiatan berupa rancangan RPJM Desa sebagaimana terlampir. Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
………………., Tanggal, …, …, ….
Mengetahui Ketua Tim Penyusunan RPJM Desa
Kepala Desa
(……………………………) (……………………………)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 81
4.1. FORMAT RANCANGAN RPJM DESA
RANCANGAN RPJM DESA TAHUN : ……………….. DESA : ………………………………………………….……………………………
KECAMATAN : ………………………………………………….……………………………
KABUPATEN : ………………………………………………….……………………………
PROVINSI : ………………………………………………….……………………………
No
Bidang/ Jenis Kegiatan Lokasi (RT/ RW/ Dusun
)
Prakiraan
Volume
Sasaran/
Manfaat
Waktu Pelaksanaan
Prakiraan Biaya dan
Sumber Pembiayaan
Prakiraan Pola Pelaksanaan
Bidang Sub Bidang
Jenis Kegiatan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Jlh (Rp)
Sumber
Swakelola
Kerjasama Antar Desa
Kerjasama Pihak Ketiga
a b c. d e f g h i j k l m N o p q r s
1 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Jumlah Per Bidang 1
2 Pembangunan Desa a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Jumlah Per Bidang 2
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 82
No
Bidang/ Jenis Kegiatan Lokasi (RT/ RW/ Dusun
)
Prakiraan
Volume
Sasaran/
Manfaat
Waktu Pelaksanaan
Prakiraan Biaya dan
Sumber Pembiayaan
Prakiraan Pola Pelaksanaan
Bidang Sub Bidang
Jenis Kegiatan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Tahun 6
Jlh (Rp)
Sumber
Swakelola
Kerjasama Antar Desa
Kerjasama Pihak Ketiga
a b c. d e f g h i j k l m N o p q r s
3 Pembinaan Kemasyarakatan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Jumlah Per Bidang 3
4 Pemberdayaan Masyarakat
a.
b.
c.
d.
Jumlah Per Bidang 4
JUMLAH TOTAL
…………., Tanggal, …, …, ….
Mengetahui :
Disusun oleh:
Kepala Desa,
Tim Penyusun RPJM Desa
(..........................)
(............................)
s
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 83
5. FORMAT BERITA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA
PENYUSUNAN RANCANGAN RPJM DESA
BERITA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA PENYUSUNAN RANCANGAN RPJM DESA Berkaitan dengan penyusunan rancangan RPJM Desa di Desa ………………… Kecamatan ……………..…………... Kabupaten/Kota …………………...………….. Provinsi...…………… pada : Hari dan Tanggal : Jam : Tempat : Telah diadakan acara musyawarah perencanaan pembangunan Desa yang dihadiri oleh kepala Desa, unsur perangkat Desa, BPD, wakil - wakil kelompok masyarakat, sebagaimana daftar hadir terlampir. Materi yang dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan musyawarah dan narasumber adalah : A. Materi B. Pimpinan Musyawarah dan Narasumber Pemimpin musyawarah : dari …………………….. Notulen : dari …………………….. Narasumber : 1. …………………………. 2. …………………………. 3. ………… dan seterusnya Setelah dilakukan pembahasan terhadap materi, selanjutnya seluruh peserta musyawarah perencanaan pembangunan Desa menyepakati beberapa hal yang berketetapan menjadi kesepakatan akhir dari musyawarah perencanaan pembangunan Desa dalam rangka penyusunan rancangan RPJM Desa yaitu : 1. ……………………………………………………………………………………………………………. 2. ……………………………………………………………………………………………………………. 3. ……………………………………………………………………………………………………………. Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. …., Tanggal, …, …, …. Ketua BPD
Kepala Desa
( ……………………….) ( ……………………….) Wakil Masyarakat
( ……………………….)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 84
B. SISTEMATIKA DOKUMEN RKPDESA
BAB I : PENGANTAR
A. Pendahuluan
B. Dasar Hukum
C. Tujuan dan Manfaat
D. Visi – Misi Desa
BAB II : GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
A. Kebijakan Pendapatan Desa
B. Kebijakan Belanja Desa
BAB III : RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
A. Identifikasi Masalah Pembangunan Tahun Sebelumnya
B. Identifi kasi masalah berdasarkan RPJM Desa
C. Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Kebijakan
D. Pembangunan Supra Desa
E. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat
BAB IV: RUMUSAN PRIORITAS KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
A. Prioritas Program & Kegiatan Skala Desa
B. Prioritas Program & Kegiatan Skala Kec/Kab.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 85
C. Pagu Indikatif Program & Kegiatan masing-masing Bidang/Sektor
BAB V : PENUTUP
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 86
1. PERDES PENETAPAN RKPDESA
PERDES RKP DESA ……………. TAHUN ANGGARAN 2018 PEMERINTAH DESA ……………..
KECAMATAN ……………. KABUPATEN BANJAR
PERATURAN DESA
NOMOR …… TAHUN 2017
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP DESA ) TAHUN 2018
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMBAKAL …………………….,
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan Rencana Kerja Pemerintah Desa
(RKP Desa) perlu dibuat peraturan Desa yang merupakan landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan perencanaan pembangunan Desa;
b. Bahwa untuk menetapkan RKP Desa sebagaimana dimaksud huruf a, diperlukan adanya peraturan Desa;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 87
60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 297);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa / Kelurahan;
11. Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar Nomor Tahun tentang Sistem Pengelolaan Pembangunan Partisipatif Daerah
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DAN KEPALA DESA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA…………….. TENTANG RENCANA KERJA
PEMERINTAH DESA ( RKP DESA ) ………….. TAHUN 2018
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : (1) Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(2) Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(3) Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa
(4) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat RPJM Desa, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 88
(5) Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
(6) Keputusan Kepala Desa adalah semua Keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari peraturan Desa dan kebijaksanaan Kepala Desa yang menyangkut pemerintah, pembangunan, kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.
(7) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat LPMD adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat.
(8) Kader Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat KPMD adalah anggota masyarakat desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.
(9) Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter Desa yang meliputi data dasar keluarga , potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi Desa.
(10) Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan pembangunan di desa bersama-sama secara musyawarah, mufakat, dan gotong royong yang merupakan cara hidup masyarakat yang telah lama berakar budaya di wilayah Indonesia.
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RKP DESA
Pasal 2
(1) Perencanaan pembangunan Desa disusun berdasarkan hasil kesepakatan dalam musyawarah Desa.
(2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat dilaksanakan pada bulan Juni tahun anggaran berjalan.
Pasal 3
Perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi pedoman bagi Pemerintah Desa dalam menyusun rancangan RKP Desa, dan daftar usulan RKP Desa.
Pasal 4 (1) Dalam menyusun dan RKP Desa, Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan
musyawarah perencanaan pembangunan Desa secara partisipatif. (2) Musyawarah perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
diikuti oleh Badan Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat Desa. (3) Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibahas dalam
musyawarah perencanaan pembangunan Desa. (4) Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memperhatikan arah
kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten/kota. (5) Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan penjabaran
dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 89
Pasal 5 (1) RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan penjabaran dari RPJM
Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun (2) RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat rencana penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
(3) RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit berisi uraian: a. Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya; b. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa; c. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui kerja sama
antar-Desa dan pihak ketiga; d. Rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa
sebagai kewenangan penugasan dari Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota; dan
e. Pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa dan/atau unsur masyarakat Desa.
(4) RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun oleh Pemerintah Desa sesuai dengan informasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota berkaitan dengan pagu indikatif Desa dan rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota
(5) RKP Desa mulai disusun oleh Pemerintah Desa pada bulan Juli tahun berjalan (6) RKP Desa ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat akhir bulan September
tahun berjalan. (7) RKP Desa menjadi dasar penetapan APB Desa
Pasal 6
(1) Pemerintah Desa dapat mengusulkan kebutuhan pembangunan Desa kepada pemerintah daerah kabupaten/kota
(2) Dalam hal tertentu, Pemerintah Desa dapat mengusulkan kebutuhan pembangunan Desa kepada Pemerintah dan pemerintah daerah provinsi.
(3) Usulan kebutuhan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapatkan persetujuan bupati/walikota
(4) Dalam hal bupati/walikota memberikan persetujuan, usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan oleh bupati/walikota kepada Pemerintah dan/atau pemerintah daerah provinsi.
(5) Usulan Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dihasilkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa.
(6) Dalam hal Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota menyetujui usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), usulan tersebut dimuat dalam RKP Desa tahun berikutnya.
Pasal 7
(1) Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) dapat diubah dalam hal:
a. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
b. Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
(2) Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibahas dan disepakati dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa dan selanjutnya ditetapkan dengan peraturan Desa.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 90
BAB III MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENETAPAN RKP DESA
Pasal 8
(1) Pemerintahan Desa wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi, para anggotanya untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh LPMD atau sebutan lain dalam forum Musrenbang Desa.
(2) Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrenbang Desa dalam perencanaan pembangunan Desa berdasarkan musyawarah dan mufakat.
BAB IV KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9 Uraian lebih lanjut mengenai Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) sebagaimana dimaksud Peraturan ini, tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini berupa Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Tahun 2018.
Pasal 10
Lampiran-lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 11
Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RKP Desa ini akan diatur dengan Peraturan Kepala Desa.
Pasal 12
Peraturan Desa tentang RKP Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Desa ini dengan menempatkannya dalam Berita Desa…………….
Ditetapkan di .................. pada tanggal .......................
PEMBAKAL....................,
TTD Diundangan di ……..
Pada tanggal ……………………. 2018 Sekretaris Desa
…………………………..
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 91
2. FORMAT BERITA ACARA PENYUSUNAN RANCANGAN RKPDESA
BERITA ACARA
PENYUSUNAN RANCANGAN RKP - DESA
Berkaitan dengan pelaksanaan musyawarah RKP Desa, di Desa…………………
Kecamatan……………….…………... Kabupaten/kota………………….……………...
Provinsi...…………… pada :
Hari dan Tanggal : …………………………
Jam : …………………………
Tempat : ………………………… telah diselesaikan penyusunan rancangan RKP Desa oleh tim penyusun RKP Desa sebagaimana daftar terlampir.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh tanggungjawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
Agenda kegiatan yang dilakukan dalam rangka penyusunan rancangan
RKP Desa adalah sebagai berikut:
1 …………………………………………………………………………………………
2 …………………………………………………………………………………………
3 …………………………………………………………………………………………
Hasil kegiatan berupa rancangan RKP Desa sebagaimana terlampir.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh tanggungjawab untuk dipergunakansebagaimana mestinya.
………………., Tanggal, …, …, ….
Kepala Desa
Ketua Tim Penyusun RKP Desa
(………………) (……………………)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 92
3. FORMAT BERITA ACARA PENYUSUNAN RANCANGAN RKP DESA
MELALUI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
BERITA ACARA PENYUSUNAN RANCANGAN RKP DESA
MELALUI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
Berkaitan dengan penyusunan rancangan RKP Desa, di Desa………………………… Kabupaten/Kota……………………………Provinsi…………………… pada :
Hari dan Tanggal : ………………………………
Jam
: ………………………………
Tempat
: ………………………………
telah diadakan acara musyawarah perencanaan pembangunan Desa yang dihadiri oleh kepala Desa, unsur perangkat Desa, BPD, wakil - wakil kelompok masyarakat, sebagaimana daftar hadir terlampir. Materi yang dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan musyawarah dan narasumber adalah :
A. Materi
………………………………………………………………………………………………..
B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Musyawarah : ……………………… dari
…………………………………… Notulen
: ……………………… dari
…………………………………… Narasumber : 1…..………………… dari
…………………………………… 2…..………………… dari
…………………………………… 3. ………..dan seterusnya
Setelah dilakukan pembahasan terhadap materi, selanjutnya seluruh peserta musyawarah perencanaan pembangunan Desa menyepakati beberapa hal yang berketetapan menjadi kesepakatan akhir dari musyawarah perencanaan pembangunan Desa dalam rangka penyusunan rancangan RKP Desa yaitu : ………………………………………………………………………………………………………… Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………., Tanggal, …, …, …. Ketua BPD Kepala Desa
(………………………) (………………………)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 93
4. FORMAT BERITA ACARA PENYUSUNAN RKP DESA MELALUI
MUSYAWARAH DESA
BERITA ACARA
PENYUSUNAN RKP DESA MELALUI MUSYAWARAH DESA
Berkaitan dengan penyusunan RKP Desa di Desa ………………… Kecamatan ……………….. Kabupaten/Kota …………………... Provinsi...…………… pada : Hari dan Tanggal : …………………………………. Jam : …………………………………. Tempat : …………………………………. telah diadakan acara musyawarah Desa yang dihadiri oleh kepala Desa, unsur perangkat Desa, BPD, kelompok masyarakat, sebagaimana daftar hadir terlampir. Materi yang dibahas dalam musyawarah Desa ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan musyawarah dan narasumber adalah : A. Materi Contoh Pencermatan RPJM Desa Kriteria dan pembentukan tim verifikasi ………………………………………………………………………………………………………
B. Pimpinan Musyawarah dan Narasumber Pemimpin musyawarah : ………………………….. dari ………………………………
Notulen : ………………………….. dari ………………………………
Narasumber : 1.…….………………….. dari ………………………………
2…..….………………… dari ………………………………
3. ………..dan seterusnya Setelah dilakukan pembahasan terhadap materi, selanjutnya seluruh peserta musyawarah Desa menyepakati beberapa hal yang berketetapan menjadi kesepakatan akhir dari musyawarah Desa dalam rangka penyusunan RKP Desa yaitu : 1. …………………………………………………………………………………………………………. 2. …………………………………………………………………………………………………………. 3. …………………………………………………………………………………………………………. Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ……………., Tanggal, …, …, ….
Ketua BPD
Kepala Desa
(…………………) (…………….……)
Wakil Kelompok Masyarakat
(…………………)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 94
5. FORMAT PAGU INDIKATIF DESA
PAGU INDIKATIF DESA DESA : ………………………………….…………………………………. KECAMATAN : ………………………………….…………………………………. KABUPATEN : ………………………………….………………………………….
PROVINSI : ………………………………….………………………………….
No Indikatif
Program/Kegiatan Desa
Dana Desa APBN
(bagian dana perimbangan kab./ kota)
Dana bagian dari hasil pajak dan
retribusi
APBD Provinsi
APBD Kabupaten/
Kota
Contoh
I Penyelenggaraan pemerintahan desa
II Pelaksanaan Pembangunan Desa
III Pembinaan Kemasyarakatan
IV Pemberdayaan Masyarakat
Desa …………………, tanggal …., …., … Ketua Tim Penyusun RKPDesa
( ……………………… )
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 95
6. FORMAT DAFTAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA YANG MASUK KE DESA
DAFTAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA YANG MASUK KE DESA
DESA : ………………………………….…………………………………. KECAMATAN : ………………………………….…………………………………. KABUPATEN : ………………………………….………………………………….
PROVINSI : ………………………………….………………………………….
No Asal Program/ Kegiatan Nama
Program/ Kegiatan
Prakiraan Pagu Dana (Rp.)
Prakiraan Pelaksana
Contoh
1 Dari Pemerintah Air Bersih 800.000.000 PU Pusat
2 Dari Pemerintah Daerah Provinsi
3 Dari Pemerintah Daerah Kabupaten
4 Dari Penjaringan Aspirasi Masyarakat oleh DPRD Kabupaten/ Kota
Desa …………, tanggal …., …., … Ketua Tim Penyusun RKPDesa
( ………………………………… )
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 96
7. FORMAT RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA)
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA) TAHUN : ……………………..
DESA : ……………………………………………………………………………………………………………………… KECAMATAN : ……………………………………………………………………………………………………………………… KABUPATEN : ……………………………………………………………………………………………………………………… PROVINSI : ………………………………………………………………………………………………………………………
No
Bidang/ Jenis Kegiatan
Lokasi Volume
Sasaran/
Manfaat
Waktu Pelaksanaan
Biaya dan Sumber
Pembiayaan Pola Pelaksanaan
Rencana Pelaksana Kegiatan
Bidang Jenis Kegiatan
Jlh (Rp)
Sumber
Swa kelola
Kerjasama Antar Desa
Kerjasama Pihak Ketiga
a b c. d e f g h i j k l m n
1 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Jumlah Per Bidang 1 -
2 Pembangunan Desa
a.
b.
c.
d.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 97
No
Bidang/ Jenis Kegiatan
Lokasi Volume
Sasaran/
Manfaat
Waktu Pelaksanaan
Biaya dan Sumber
Pembiayaan Pola Pelaksanaan
Rencana Pelaksana Kegiatan
Bidang Jenis Kegiatan
Jlh (Rp)
Sumber
Swa kelola
Kerjasama Antar Desa
Kerjasama Pihak Ketiga
a b c. d e f g h i j k l m n
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
Jumlah Per Bidang 2 -
3 Pembinaan Kemasyarakatan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Jumlah Per Bidang 3 -
4 Pemberdayaan Masyarakat
a.
b.
c.
d.
Jumlah Per Bidang 4
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 98
No
Bidang/ Jenis Kegiatan
Lokasi Volume
Sasaran/
Manfaat
Waktu Pelaksanaan
Biaya dan Sumber
Pembiayaan Pola Pelaksanaan
Rencana Pelaksana Kegiatan
Bidang Jenis Kegiatan
Jlh (Rp)
Sumber
Swa kelola
Kerjasama Antar Desa
Kerjasama Pihak Ketiga
a b c. d e f g h i j k l m n
JUMLAH TOTAL -
………………., Tanggal, …, …, …. Mengetahui : Disusun oleh: Kepala Desa, Tim Penyusun RPJM Desa
(..........................) (............................)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 99
8. PROPOSAL TEKNIS KEGIATAN
Usulan dari Dusun Desa Kecamatan Kabupaten
Nama kegiatan
Jenis kegiatan
Lokasi kegiatan
Pelaksana
Jumlah
pemanfaat
Pemanfaat Langsung Pemanfaat Tidak
Langsung (orang)
A-RTM (Rumah Tangga
Miskin) Umum A-RTM
L org L Org L org ……. org …….. %
A-RTM/UMUM
P org P Org P org
JML org JML Org JML org
1. Latar belakang:
(Jelaskan masalah yang dihadapi dan penyebabnya, serta akibat yang
akan terjadi bagi masyarakat setempat jika masalah tersebut tidak
segera diatasi)
2. Tujuan yang ingin dicapai
(Perubahan kondisi yang ingin dicapai dan biasanya merupakan
kebalikan dari masalah)
3. Kegiatan yang akan dilakukan :
(Kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Bagian
ini menggambarkan aktivitas dan volume yang akan dikerjakan dan
membutuhkan pendanaan APB Desa, swadaya ataupun sumber lain,
Kegiatan ini mempunyai hubungan sebab akibat dengan tujuan)
4. Manfaat yang akan diperoleh
(Jelaskan manfaat secara langsung/tidak langsung yang akan diperoleh
jika usulan ini didanai. Mis: terciptanya lapangan kerja, meningkatnya
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 100
produksi/pemasaran, meningkatnya perilaku hidup sehat/derajad
kesehatan, meningkatnya kualitas pembelajaran/menurunnya angka
putus sekolah,dll. Dapat diambil dari akibat dengan merubahnya dalam
pernyataan positif)
5. Potensi Sumber daya alam dan manusia
(Sebutkan apa saja potensi yang dapat mendukung kegiatan)
6. Rencana pelaksanaan kegiatan
(Jelaskan rencana pelaksanaan kegiatan)
7. Rencana Pelestarian kegiatan
(Jelaskan rencana pemeliharaan dan atau keberlanjutan kegiatan)
8. Lain-Lain
a. Sebutkan potensi dampak negatif sosial dan lingkungan dari
kegiatan yang diusulkan?
b. Apakah ada kebutuhan penambahan lahan dari kegiatan yang
diusulkan ? Jelaskan.
9. Lampiran-lampiran:
a. Berita Acara Musyawarah
b. Berita Acara kesanggupan swadaya Masyarakat dan Daftar
Penyumbang
Menyetujui Tim Penyusun RKP Desa
Kepala Desa Ketua
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 101
9. FORMAT GAMBAR RENCANA PRASARANA
GAMBAR RENCANA PRASARANA
GAMBAR RENCANA
KABUPATEN
…………………………………..
KECAMATAN
…………………………………..
D E S A
…………………………………..
JENIS PRASARANA
…………………………………..
LOKASI
…………………………………..
JUDUL GAMBAR
…………………………………..
Digambar Oleh
Pelaksana Kegiatan
(Kader Teknik)
Diperiksa dan Disetujui oleh :
Dinas/Instansi terkait dan/atau Tenaga Profesional
(jika tersedia)
Lembar…..Dari…..Lembar
Catatan : Gambar dibuat secara manual
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 102
10. FORMAT RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA (RAB)
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DESA : ………………………………..……………………... KECAMATAN : …………………………... No.RAB : …… KABUPATEN : …………………………... Bidang : …… PROVINSI : …………………………... Kegiatan : ……
URAIAN Volume Satuan Harga Satuan
Rp Jumlah Total
Rp Jumlah
a b c d e = b x d f
1. BAHAN
1.1 1.2 1.3 1.4 1….
Sub Total 1) Rp - Rp -
2. ALAT 2.1 2.2 2.3 2.4 2. …
Sub Total 2) Rp - Rp -
3. UPAH 3.1 3.2 3.3 3. …
Sub Total 3 ) Rp - Rp -
Total Biaya
Keterangan : Kategori Biaya I-a Pembelian bahan hasil tenaga manusia I-b Pembelian bahan hasil industri II-a Pembelian alat tangan II-b Pembelian / penyewaan alat mesin III-a Pembayaran tenaga kerja untuk konstruksi III-b Pembayaran tenaga untuk pengumpulan bahan
…..,Tanggal….,….,… Mengetahui :
Kepala Desa
Tim Penyusun RKP Desa
(……..……………..)
(……..……………..)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 103
11. SURAT PERNYATAAN HIBAH
Yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ………………………………………… Jenis Kelamin : ………………………………………… Tempat Tanggal Lahir
: …………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………… No. KTP : ………………………………………… Alamat : ………………………………………… Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Hibah atau Pihak Pertama. Yang bertanda tangan dibawah ini Nama : ………………………………………… Jenis Kelamin : ………………………………………… Tempat Tanggal Lahir
: …………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………… No. KTP : ………………………………………… Alamat : ………………………………………… Selanjutnya Disebut sebagai Penerima Hibah atau Pihak Kedua. Bahwa dengan ini saya melepaskan Tanah Hak Milik saya seluas ± ......m² yang terletak di Desa................ Kecamatan................. Kab................., dan menyerahkan kepada Penerima Hibah atau Pihak Kedua yang akan digunakan untuk pembangunan Sarana dan Prasana Desa. Adapun batas-batas tanah tersebut sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan
: ………………………………
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan
: ………………………………
3. Sebelah Timur berbatasan dengan
: ………………………………
4. Sebelah Barat berbatasan dengan
: ………………………………
Demikian surat Pelepasan Hak milik Tanah ini dibuat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa ada paksaan
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 104
dan atau tekanan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ada gugatan dari ahli waris saya, maka sepenuhnya saya bertanggung jawab.
………, tanggal, …., tahun
Mengetahui Yang Menyatakan Kepala Desa ………..
………………………..
…………………… …………………… Menyetujui : Ahli Waris : Suami/Istri : Anak : ………………….. ………………….. ………………….. ………………….. SAKSI – SAKSI 1. ………………… (…………………..) 2. ………………… (…………………..)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 105
12. SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT GANTI RUGI ATAS
BANGUNAN, DAN ATAU TANAMAN
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : ……………………………………………
Bertindak untuk dan atas nama : ……………………………………………
Umur : ……………………………………………
Alamat : ……………………………………………
Nomor KTP : ……………………………………………
Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak keberatan/tidak menuntut
kerugian/biaya apapun terhadap kerugian berupa bangunan/gedung dan atau
tanaman yang terkena dampak kegiatan pembangunan sarana/prasarana
Desa…………………berupa :
Pekerjaan Pembangunan : ……………………………………………
Objek yang terkena dampak : ……………………………………………
Lokasi Kegiatan : ……………………………………………
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan penuh
rasatanggungjawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
………., tanggal, bulan, tahun
Yang Menyatakan
……………………………..
( …………………………….)
MATERAI
6000
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 106
13. FORMAT BERITA ACARA PERUBAHAN KEGIATAN
BERITA ACARA PERUBAHAN KEGIATAN Nomor : ……………… 201..
Pekerjaan : ……………………………………………. Volume Kegiatan : ……………………………………………. Lokasi : ……………………………………………. Biaya : ……………………………………………. Pada hari ini bertempat di ……………… pada …………. (tanggal, bulan, tahun) telah dilakukan musyawarah perubahan kegiatan, dikarenakan adanya hal - hal yang menyangkut pengurangan/ penambahan target fisik atau perubahan spesifikasi berdasarkan pertimbangan teknis dengan dihadiri oleh pihak-pihak terkait antara lain: 1. Kepala Desa 2. Wakil-Wakil Masyarakat 3. Pelaksana Kegiatan .
Adapun penjelasan secara spesifik berkenaan dengan hal-hal yang diubah, hal-hal sebelum diubah, hal-hal setelah diubah dan alasan-alasan teknis terjadinya perubahan kegiatan disajikan dalam format terlampir. Demikian berita acara ini kami dibuat agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengetahuinya
Mengetahu/Menyetujui
Kepala Desa …………
(________________)
Pelaksana Kegiatan…………..
Ketua
(__________________)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 107
14. FORMAT PERUBAHAN KEGIATAN
(Contoh)
PERUBAHAN KEGIATAN
Nama Kegiatan : Budidaya Lele
Tanggal Perubahan :
Lokasi Kegiatan : Dusun Karang Tengah
Pagu Biaya : Rp. 30.000.000,-
No. Hal yang
diubah
Keadaan
sebelum
adanya
perubahan
Keadaan
setelah
perubahan
Sebab
Perubahan Akibat Perubahan
1. Bibit Lele Bibit Lele
Dumbo
Bibit Lele
Siliwangi
Kelangkaan
Bibit Lele
Dumbo
Jumlah bibit
lele lebih
banyak;
Perlu pelatihan
pengelolaan
ternak lele
siliwangi;
Membutuhkan
lahan lebih
luas;
Keterangan: Agar dilampirkan rencana kegiatan dan RAB perubahan
Mengetahui
Kepala Desa ……………..
(…………………………….)
Dibuat oleh Pelaksana Kegiatan
Budidaya Lele
Ketua
(…………………………….)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 108
15. FORMAT PEMERIKSAAN DOKUMEN PROPOSAL TEKNIS DAN RAB
PEMERIKSAAN DOKUMEN PROPOSAL TEKNIS DAN RAB
Desa : …...………… Lokasi : ………………………… Kecamatan : …...………… Bidang : ………………………… Kabupaten : …...………… Kegiatan : ………………………… Provinsi : …...………… Volume : …………………………
Jenis Dokumen yang Diperiksa Ada
Memenuhi Syarat
Ada & Tidak Memenuhi
Syarat
Tidak Ada
1 Sketsa lokasi kegiatan
2 Dokumen survey teknis
3 Gambar desain
4 Perhitungan volume
5 Survey harga bahan dan alat
6 Kesepakatan pembayaran upah kerja
7 Perhitungan RAB
8 Kajian sederhana mengenai dampak lingkungan
9 Pernyataan hibah lahan dari masyarakat
10 Pernyataan kesanggupan tidak minta ganti rugi
11 Kesanggupan swadaya dan gotong royong
12 Rencana penggunaan alat berat
13 Pernyataan kesiapan warga untuk mengerjakan
14 Data pemanfaat
Diperiksa Tanggal :
Hasil Pemeriksaan dinyatakan : Layak / Tidak Layak
Tim Verifikasi
1 Wakil Masyarakat : 1………………….
2 Pendamping Profesional : 2. …………………..
3 Dinas Instansi Terkait : 3 …………………
4 ………………. : 4. ………………….
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 109
16. FORMAT DAFTAR USULAN RKP DESA
DAFTAR USULAN RKP DESA
TAHUN : …………………………
DESA : ……………………………………………………………………………………………………
KECAMATAN : ……………………………………………………………………………………………………
KABUPATEN : ……………………………………………………………………………………………………
PROVINSI : ……………………………………………………………………………………………………
No Bidang/ Jenis Kegiatan
Lokasi Volume Sasaran/ Manfaat
Prakiraan Waktu
Pelaksanaan
Prakiraan Biaya dan Sumber Pembiayaan
Bidang Jenis Kegiatan Jumlah (Rp)
1 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Jumlah Per Bidang 1 -
2 Pembangunan
Desa
Jumlah Per Bidang 2
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 110
No Bidang/ Jenis Kegiatan
Lokasi Volume Sasaran/ Manfaat
Prakiraan Waktu
Pelaksanaan
Prakiraan Biaya dan Sumber Pembiayaan
Bidang Jenis Kegiatan Jumlah (Rp)
3 Pembinaan Kemasyarakatan
Jumlah Per Bidang 3 -
4 Pemberdayaan Masyarakat
Jumlah Per Bidang 4
JUMLAH TOTAL -
Mengetahui Desa …………………, tanggal …., …., ….
Kepala Desa Ketua Tim Penyusun RPJM Desa
( ………………………… ) ( ………………………… )
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 111
CONTOH LAMPIRAN-LAMPIRAN APBDesa
1. PERDES PENETAPAN APBDesa
2. FORMAT SURAT PERMOHONAN EVALUASI RANCANGAN APBDesa
3. LAPORAN HASIL EVALUASI APBDESA OLEH CAMAT ATAS NAMA BUPATI
4. KERTAS KERJA EVALUASI RANCANGAN APBDesa
5. FORMAT PERSETUJUAN BPD ATAS RAPBDesa
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 112
1. PERDES PENETAPAN APBDesa
LAMBANG PEMDES
PEMERINTAH DESA ...................... KECAMATAN .........................
KABUPATEN ....................
RANCANGAN PERATURAN DESA ......................
NOMOR ............ TAHUN.......... T E N T A N G
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN ..................
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA .......................
Menimbang : a. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal .... Peraturan Daerah
Kabupaten ........ Nomor ... Tahun ...... tentang ..................., Kepala Desa menetapkan rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa);
b. Bahwa Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Rancangan Peraturan Desa ................. tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) menjadi Peraturan Desa .............. tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Tahun Anggaran ........
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan
Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah di ubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 113
tentang perubahan kedua atas Undang- Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5679 ).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 01 Tahun 2011 tentang Pokok –Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2011 Nomor 01 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Nomor 01)
9. Perda Kabupaten Banjar Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pemerintah Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2017 Nomor 01)
10. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 1 Tahun 2017 tentang Desa ;
11. Peraturan Bupati Banjar Nomor 41 Tahun 2016 Tentang Kewenangan Desa , ( Sebagaimana Berita Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2016 Nomor 41 );
12. Peraturan Bupati No 3 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa , ( Sebagaimana Berita Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2017 Nomor 3 )
13. Peraturan Bupati Banjar Nomor 51 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa ( Sebagaimana Berita Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2017 Nomor 51 )
14. Peraturan Bupati Banjar Nomor 64 tahun 2017 Tentang Pedoman dan Tata Cara Pengadaan Barang / Jasa di Desa , ( Sebagaimana Berita Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2017 Nomor 64 ) ;
15. Peraturan Bupati No 73 tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati No 3 tahun 2017 tentang Pedoman
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 114
Pengelolaan Keuangan Desa ( Sebagaimana Berita Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2017 Nomor 73 )
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...................
MEMUTUSKAN
Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN DESA ................ TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN ....................
Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ...... dengan rincian sebagai berikut:
1. Pendapatan Desa Rp. …………………….. 2. Belanja Desa a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp. …………………….. b. Bidang Pembangunan Rp. …………………….. c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp. …………………….. d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. …………………….. e. Bidang Tak Terduga Rp. …………………….. Jumlah Belanja Rp. …………………….. Surplus/Defisit Rp. …………………….. ================= 3. Pembiayaan Desa a. Penerimaan Pembiayaan Rp. …………………….. b. Pengeluaran Pembiayaan (a – b) Rp. …………………….. ================= Pasal 2
Uraian lebih lanjut mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud Pasal 1, tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini berupa Rincian Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Pasal 3
Lampiran-lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 4
Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa dan/atau Keputusan Kepala Desa guna pelaksanaan Peraturan Desa ini.
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 115
Pasal 5
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dalam Lembaran Desa dan Berita Desa oleh Sekretaris Desa.
Ditetapkan di .................... Pada tanggal ..................... KEPALA DESA ...................
.........................................
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 116
2. FORMAT SURAT PERMOHONAN EVALUASI RANCANGAN APBDesa
PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
KECAMATAN .......................
Alamat Jalan Kesatria ……………………………. Kode Pos ..........
Nomor : ..... / / ..... / 20…. ..............., ................... 20......
Lampiran : 1 ( satu ) berkas
Perihal : Evaluasi RAPBDes 2018
KEPADA : Yth. Bupati Banjar
Dp. Kepala DPMD Kabupaten Banjar
di -
Martapura
Berdasarkan dengan Surat Kepala Desa…… Nomor : ......... tanggal………………. Perihal Mohon Evaluasi Rancangan Peraturan Desa …………….. tentang APBDes Tahun 20..., dan kami Tim Pendamping Kecamatan ……………… telah Melakukan evaluasi terhadap Rancangan Perdes tersebut.
Demikian kami sampaikan untuk dijadikan bahan, atas bantuan dan
perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.
CAMAT
…………………………..,
…………………………….. NIP. …………………………
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 117
3. LAPORAN HASIL EVALUASI APBDESA OLEH CAMAT ATAS NAMA BUPATI
No Aspek / Komponen Periksa Kesesuaian
Alat Verifikasi Keterangan Ya Tidak
1 Aspek Administrasi dan Legalitas
1.1 Apakah semua dokumen evaluasi telah diterima dari Desa secara lengkap
1.2 Apakah pengajuan Rancangan Perdes tentang APBDesa atau Rancangan Perdes tentang Perubahan APBDesa dilakukan tepat waktu
Keputusan hasil Musyawarah BPD Pembahasan dan Penyepakatan Perdes tentang APBDesa/Perubahan APBDesa (lihat tanggal keputusan)
Berdasarkan Permendagri 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, 3 hari Setelah disepakati bersama. Perdes tentang APBDesa/Perdes tentang Perubahan APBDesa harus diajukan kepada Bupati/Walikota atau camat untuk dievaluasi
1.3 Apakah BPD telah menyepakati Rancangan Perdes tentang APBDesa/ Rancangan Perdes tentang Perubahan APBDesa
Keputusan hasil Musyawarah BPD Pembahasan dan Penyepakatan Perdes tentang APBDesa/Perubahan APBDesa
Bedasarkan Permendagri 110/2016 tentang BPD
Kesimpulan penilaian aspek Administrasi dan Legalitas :
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 118
No Aspek / Komponen Periksa Kesesuaian
Alat Verifikasi Keterangan Ya Tidak
2 Aspek Kebijakan dan Struktur APBDesa/Perubahan APBDesa
2.1 Umum
2.1.1 Apakah Rancangan Perdes tentang APBDesa/Perubahan APBDesa disusun berdasarkan RKPDesa/RKPDesa Perubahan tahun berkenaan
RKP Desa atau RKP Perubahan tahun berkenaan
2.1.2 Apakah penempatan pos Pendapatan telah sesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Permendagri 113/2014 dan Perbup/Perwal dengan Pengelolaan Keuangan Desa
Kesimpulan Penilaian aspek Kebijakan Umum
2.2 Pendapatan
2.2.1 Apakah estimasi pendapatan rasional dan realistis
2.2.2 Apakah estimasi pendapatan Desa yang bersumber dari Pendapatan Asli Desa rasional dan realistis, serta didapatkan secara legal dan telah diatur dalam Peraturan Desa
Perdes terkait PADesa (misal Perdes tentang Pungutan, dll)
2.2.3 Apakah estimasi pendapatan Desa yang bersumber dari Dana Transfer rasional dan realistis
Kesimpulan penilaian Struktur APBDes/Perubahan APBDesa bagian Pendapatan
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 119
No Aspek / Komponen Periksa Kesesuaian
Alat Verifikasi Keterangan Ya Tidak
2.3 Belanja
2.3.1 Apakah penempatan pos Belanja telah sesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Permendagri 113/ 2014 dan Perbup/Perwal dengan Pengelolaan Keuangan Desa
2.3.2 Semua kegiatan Belanja Desa telah sesuai dengan Kewenangan Desa
Perbup/Perwal tentang Daftar Inventaris Kewenangan Desa
2.3.3 Apakah ada program/kegiatan yang dilakukan lebih dari 1 (satu) tahun anggaran (multiyear.)
2.3.4
Apakah belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa paling banyak 30% dipergunakan untuk: 1. siltap dan tunjangan Kades dan
perangkat Desa; 2. operasional pemerintahan Desa; 3. tunjangan dan operasional BPD 4. insentif rukun tetangga dan rukun
warga.
2.3.5 Siltap, tunjangan dan operasional untuk Kepala Desa dan Perangkat Desa sesuai yang ditetapkan dalam peraturan Bupati/Walikota.
Peraturan Bupati tentang ADD atau Perbup tentang Penetapan Siltap Kepala Desa dan Perangkat Desa
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 120
No Aspek / Komponen Periksa Kesesuaian
Alat Verifikasi Keterangan Ya Tidak
2.3.6 Besaran Tunjangan dan Operasional untuk Anggota BPD, serta insentif RT/RW dianggarkan sesuai yang ditetapkan dalam peraturan Bupati/Walikota
Peraturan Bupati tentang ADD atau Perbup tentang Penetapan Siltap Kepala Desa dan Perangkat Desa
2.3.7 Alokasi belanja dengan output yang akan dihasilkan Iogis karena telah memperhitungkan tingkat kemahalan dan geografis (Harga Perkiraan Sendiri/HPS)
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan Harga Satuan Kabupaten/Kota
Kesimpulain penilaian Struktur APBDes/Perubahan APBDes bagian Belanja
2.4 Pembiayaan
2.4.1 Apakah penempatan pos Pembiayan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan
2.4.2 Apakah ada pos pengeluaran pembiayaan untuk pembentukan Dana Cadangan
2.4.3 Apakah Pembentukan Dana Cadangan telah ditetapkan dengan Peraturan Desa
Peratura Desa tentang Dana Cadangan
2.4.4 Apakah ada pos pengeluaran pembiayaan untuk penyertaan modal pad BUMDes
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 121
No Aspek / Komponen Periksa Kesesuaian
Alat Verifikasi Keterangan Ya Tidak
2.4.5 Apakah penyertaan modal pada BumDes, telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ditetapkan melalui Peraturan Desa memenuhi nilai kelayakan usaha
Peraturan Desa tentang Pembentukan BUMDes dan hasil uji kelayakan usaha
2.4.6 Pada evaluasi Perubahan APBDesa, pada pos penerimaan pembiyaan terdapat SILPA tahun anggaran sebelumnya
2.4.7 Pada evaluasi Perubahan APBDesa, apakah SILPA tahun sebelumnya telah digunakan seluruhnya.
Kesimpulan penilaian Struktur APBDes/Perubahan APBDes bagian Pembiayaan
Kesimpulan Umum Hasil Evaluasi
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 122
4. KERTAS KERJA EVALUASI RANCANGAN APBDesa
KERTAS KERJA EVALUASI
RANCANGAN APBDES TAHUN 20.....
Desa : .......................
Kecamatan : .......................
No. URAIAN Anggaran Ada / Tdk ada/
Keterangan (Rp) Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A ADMINISTRASI
1 Surat Pengantar Pembakal 2 Rancangan PERDES tentang
APBDes Beri tanda √
pada kolom (4) / (5) 3 SK. BPD tentang Persetujuan
atas Rancangan PERDES tentang APBDes
4 Lembaran Kerja Penggunaan APBDes
5 Berita Acara Rapat / Musyawarah penyusunan Rancangan APBDes
6 Berita Acara Kesepakatan penyusunan Rancangan APBDes
7 Surat Pernyataan Tanggung Jawab
8 Daftar Hadir Rapat penyusunan Rancangan APBDes
9 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
10 Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes)
B TEKNIS PENGANGGARAN
1 JUMLAH PENDAPATAN DESA: Rp. - a. Pendapatan Asli Desa
(PADes) Rp. -
b. Pendapatan Transfer Rp. -
- Dana Desa Rp. - - Bagi Hasil Pajak &
Retribusi Daerah
Rp. -
- Dana Desa Rp. -
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 123
No. URAIAN Anggaran Ada / Tdk ada/
Keterangan (Rp) Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
c. Lain-lain Pendapatan Desa yang sah, sesuai dgn SK.Bupati
Rp. -
2 JUMLAH BELANJA DESA : a. Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
1. Operasional Pemerintah
Desa (Maksimal 30 % dari APBDes)
Rp. - #DIV/0!
2. Penetapan dan
Penegasan Batas Desa
3. Penyelenggaraan
Musyawarah Desa Rp. -
4. Penyelenggaraan
Perencanaan Desa Rp. -
5. Pengadaan Sarana /
Prasarana Kantor Desa Rp. -
6. Kegiatan
………………… dst Rp. -
b. Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
1. Pembangunan/Perbaik
an Jembatan Desa Rp. -
2. Kegiatan
………………… dst Rp. -
c. Bidang Pemberdayaan
Masyarakat Desa
1. Pembinaan Lembaga
Kemasyarakatan Rp. -
2. Pembangunan Sarana
dan Prasarana Keagamaan
3. Kegiatan
………………… dst Rp. -
d. Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan Desa
1. Kegiatan pelatihan
bagi Pembakal, Perangkat Desa dan BPD
Rp. -
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 124
No. URAIAN Anggaran Ada / Tdk ada/
Keterangan (Rp) Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2. Kegiatan Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong
3. Kegiatan
………………… dst Rp. -
e. Bidang Tak Terduga
1. Kegiatan Kejadian Luar Biasa
Rp. -
2. Kegiatan
………………… dst Rp. -
3. Kegiatan
………………… dst Rp. -
12 SURPLUS/ (DEFISIT)
Rp. -
13 JUMLAH PEMBIAYAAN DESA
Rp. -
14 Penerimaan Pembiayaan Rp. - a. SILPA Rp. - b. Pencairan Dana Cadangan Rp. - c. Hasil Kekayaan Desa Yang
dipisahkan Rp. -
15 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Rp. - a. Pembentukan Dana
Cadangan Rp. -
b. Penyertaan Modal Desa Rp. -
Rp. -
…………………………………… Kasi Pemerintahan desa
Kecamatan Pendamping Desa,Kecamatan.....
( ...................................) ( ...............................)
Mengetahui Camat,..........
( ............................................)
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 125
5. FORMAT PERSETUJUAN BPD ATAS RAPBDesa
KECAMATAN ………………. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA …………………...
Alamat : Jalan ............................... Rt........... RW......... Kode Pos ...............
KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ……………………………..
NOMOR ………… TAHUN 20…….
T E N T A N G
PERSETUJUAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DESA .................. TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA ................ TAHUN ANGGARAN 20...
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ……………………
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Surat Pembakal perihal Penyampaian
Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 20...
b. bahwa setelah melalui pembahasan dalam acara Sidang Badan Permusyawaratan Desa maka Badan Permusyawaratan Desa tidak keberatan untuk menyetujui atas Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 20... untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa
c. bahwa persetujuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b konsideran ini, perlu ditetapkan dengan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820);
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Repbulik Indonesia Tahun 1999 NO. 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 57, Tambahan Lembaran Negaa Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 126
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
8. Undang undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan (Lembar Negara RITahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pembangunan Desa;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 1 Tahun 2017 tentang Desa
15. Peraturan Bupati No 3 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
16. Peraturan Bupati No 73 tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati No 3 tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
Memperhatikan : Hasil Sidang Badan Permusyawaratan Desa tanggal Juni 2015
MEMUTUSKAN
Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN DESA .................... TENTANG ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DESA .................... T.A. 20....... Pertama : Menyetujui Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (APBDes) Desa ................. Tahun Anggaran 20.... untuk dijadikan Peraturan Desa;
Kedua : Perubahan sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA, sesuai kesepakatan dalam Rapat BPD dan Pemerintah Desa;
PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 127
Ketiga : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 20... setelah
mendapat penyesuaian sebagai berikut :
1. Pendapatan Desa Rp. -
2. Belanja Desa a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah
Desa Rp. -
b. Bidang Pembangunan Rp. - c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp. - d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. - e. Bidang Tak Terduga Rp. -
Jumlah Belanja Rp. -
Surplus/Defisit Rp. -
3. Pembiayaan Desa a. Penerimaan Pembiayaan Rp. - b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. -
Selisih Pembiayaan (a – b) Rp. -
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di
.................... Pada Tanggal
……………….
Ketua BPD
.........................................