Konten D1390.pdf

84
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI Jl. Ahmad Yani No. 100 Banyuwangi (BAPPEDA) S A T Y A B H A K T I P R A J A M U K T I B A N Y U W A N G I

Transcript of Konten D1390.pdf

Page 1: Konten D1390.pdf

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

Jl. Ahmad Yani No. 100 Banyuwangi(BAPPEDA)

SATYA BHAKT I PRA JA MUKT IBANYUWANG I

Page 2: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Pertambahan penduduk yang sangat pesat di berbagai kota di Indonesia. Kota-kota besar di Indonesia sedang berbenah diri menuju kota yang diidam-idamkan masyarakat. Kehidupan suatu kota antara lain ditandai oleh kenyamanan aktifitas masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tingkat kenyamanan tersebut sebagian diukur dari ketersediaan prasarana dan sarana dasar kota, baik dilihat secara kualitatif maupun kuantitatif. Karena tanpa prasarana dan sarana dasar kota yang baik, kota/kawasan tidak akan dapat beraktifitas (hidup) dengan baik.

Dengan demikian upaya salah satu prasarana dan sarana dasar kota yang dinilai cukup penting adalah drainase kota. Kota yag baik sangat perlu memperhatikan kondisi saluran drainasenya sebab jika suatu permukiman tergenang maka akan sangat berdampak bagi kehidupan kota tersebut. Bangunan-bangunan akan mudah rusak, lingkungan menjadi tidak sehat dan permukiman menjadi kumuh. Saluran drainase yaitu saluran yang berfungsi untuk mengeringkan air permukaan, baik bersumber dari air hujan, air pasang, banjir kiriman, genangan air, dan lain-lain.

Banjir lebih banyak disebabkan oleh pengelolaan drainase kota yang semakin memburuk serta belum adanya Master Plan dan pembangunan drainase perkotaan yang memadai ataupun yang lebih baik sehingga sering terjadi banjir di Kota Rogojampi. Selain itu yang melatar belakangi segera dilaksanakan Master Plan Drainase Kota Rogojampi adalah perkembangan penduduk yang semakin meningkat karena Kota Rogojampi yang berada di perbatasan Kota Banyuwangi, merupakan daerah yang mengalami peningkatan dalam bidang ekonomi dan juga arah perkembangan permukiman menunjukkan peningkatan. Dengan kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan sarana dan prasarana di segala bidang tak terkecuali di bidang drainase kota. Sarana drainase yang dibangun pengembang banyak yang tidak terhubung dengan saluran drainase yang lebih besar. Dan tidak hanya pada lokasi perumahan saja namun pada lokasi industri banyak ditemukan saluran drainase yang semula besar sengaja dipersempit atau bahkan dialihkan alirannya namun dengan dimensi yang tidak sesuai.

Agar kondisi yang telah disebutkan di atas tidak berlarut-larut dan menimbulkan bencana banjir yang lebih luas maka perlu segera dibuat Master Plan Drainase Kota Rogojampi, dengan adanya master plan diharapkan menjadi acuan bagi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam melaksanakan pembangunan bidang drainase dan memberi arahan bagi pengembang dan masyarakat saat mengurus perijinan baik untuk permukiman, perdagangan, industri dan sebagainya.

I - 1

Page 3: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari pekerjaan “Penyusunan Master Plan Drainase Kota

Rogojampi” adalah untuk mengetahui kondisi karakteristik sistem jaringan drainase termasuk kondisi sungai yang ada di Kota Rogojampi dan menginventarisasi permasalahan banjir yang terjadi di Kota Rogojampi.

Sedangkan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyusun usulan kebijakan, perencanaan, pengembangan dan strategi program penanganan sistem jaringan drainase perkotaan secara menyeluruh dalam jangka waktu 5–10 tahun ke depan, yang dapat dijabarkan sebagai acuan dan panduan penanganan drainase di Kota Rogojampi sehingga terjadi sinergi pelaksanaan yang optimal.

1.3. SASARAN Sasaran yang ingin dicapai dari pekerjaan “Penyusunan Master Plan Drainase Kota Rogojampi” adalah : 1. Untuk menyiapkan/membuat suatu Master Plan Drainase yang

menyediakan : dasar, strategi dan perancangan pembiayaan untuk pengelolaan drainase Kota Rogojampi, serta dapat digunakan sebagai pedoman penanganan drainase yang berwawasan lingkungan dan berkesinambungan.

2. Terwujudnya sinergi kerja yang optimal dalam perencanaan jaringan drainase antara dinas terkait dalam lingkungan Pemerintah Daerah dan dengan dinas vertikal di Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Pusat.

3. Terwujudnya peningkatan kerja penanganan sistem jaringan drainase melalui pembangunan yang berkualitas dari segi dimensi, kapasitas dan kekuatan bangunan saluran agar bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, Pemerintah Daerah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat.

1.4. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaaan Master Plan Drainase Kota Rogojampi berada di kota Rogojampi Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. (lihat Gambar 1.1. dan 1.2.).

1.5. LINGKUP KEGIATAN 1. Membuat Master Plan Drainase Kota Rogojampi. 2. Mengumpulkan semua kajian dan menganalisis semua laporan yang berhubungan,

peta,informasi baik yang berhubungan dengan kebijakan berskala nasional, regional maupun lokal,strategi dan rencana untuk drainase perkotaan yang termasuk dalam pembangunan perkotaan terintegrasi di kota Rogojampi.

3. Pengumpulan data. 4. Survey lapangan. 5. Mengevaluasi menganalisa dan menyajikan (dilengkapi dengan gambar)

permasalahan drainase dan sumber penyebabnya secara lengkap dan rinci. 6. Melakukan analisis peta dasar, survei dan investigasi kondisi lapangan,

penyebab, kondisi sungai dan anak sungai, kondisi bantaran sungai dan

I - 2

Page 4: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

anak sungai dan banjir/genangan air hujan yang berhubungan dengan drainase.

7. Membuat jalur air dan luasan daerah tangkapan nya untuk semua DAS yang melalui Kota Rogojampi.

8. Mengembangkan satu set kriteria hidrologis dan hidrolis yang sesuai,termasuk dampak dari keadaan air pasang, untuk drainase kota Rogojampi dalam periode pengulangan yang bervariasi dan jangka waktu yang didasarkan pada analisis curah hujan dari data yang tersedia termasuk kurva intensitas-durasi-frekuensi, hidrograf curah hujan dan limpasan serta saluran hidrolis.Mengembangkan metode dan model matematis (hidrologis dan hidrolis) dengan menggunakan perangkat lunak yang ada, sampai sedapat mungkin untuk menghitung limpasan dan jalur banjir.

9. Merencanakan dan melanjutkan sistem drainase (sarana dan prasarana) yang dibutuhkan,yang dapat mengamankan daerah kerja terhadap bahaya genangan atau banjir untuk periode ulang tertentu (sesuai dengan tipologi dan sistem drainasenya).

10. Rencana program pembangun sarana dan prasarana drainase prioritas penanganan, urutan pelaksanaan dan pentahapan, dalam bentuk jadwal pelaksanaan untuk masa 5 (lima) tahun.

11. Organisasi dan personil pengelola drainase kota dan anggaran tahunan yang disediakan pemda untuk pembangunan, operasi dan pemeliharaan sistem drainase kota.

12. Rencana anggaran biaya dari program yang diusulkan. 13. Biaya operasi dan pemeliharaan tahunan untuk program yang

diusulkan.

1.6. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN Waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

ini adalah 4 (empat) bulan kalendar atau 120 (seratus dua puluh) harI kalender.

I - 3

Page 5: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Gambar 1.1. Batas Wilayah Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi

Gambar 1.2. Lokasi Pekerjaan Master Plan Drainase Kota Rogojampi.

LOKASI KOTA ROGOJAMPI

I - 4

Page 6: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

BAB II GAMBARAN WILAYAH

2.1. LETAK DAN PROFIL GEOGRAFI KOTA ROGOJAMPI Kota Rogojampi terletak di Kecamatan Rogojampi Kabupaten

Banyuwangi. Kota Rogojampi dibatasi oleh: (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kab. Banyuwangi, 2012)

• Sebelah Barat : Pengantigen, • Sebelah Timur : Watukebo, • Sebelah Selatan : Kedaleman, • Sebelah Utara : Gitik,

Berdasarkan Kecamatan Rogojampi Dalam Angka Tahun 2009, Kota Rogojampi mempunyai luas 334 ha dan terdiri dari 7 Dusun. Kota Rogojampi merupakan salah satu kawasan perkotaan dari Kecamatan Rogojampi. Kota Rogojampi mempunyai topografi berupa dataran dan berada pada ketinggian 89 m diatas permukaan air laut. Lokasi kota Rogojampi dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Lokasi Kota Rogojampi

2.2. KEPENDUDUKAN KOTA ROGOJAMPI Jumlah penduduk Kota Rogojampi per tahun dari tahun 2006 s.d 2010 adalah 11.122 jiwa, 11.746 jiwa, 12.370 jiwa, 11.800 jiwa, 11.149 jiwa (berdasarkan Kecamatan Dalam Angka 2011).

II - 1

Page 7: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Gambar 2.2. Jumlah Penduduk Kota Rogojampi Tahun 2006-2010

2.3. KONDISI FISIK KOTA ROGOJAMPI 2.3.1. TOPOGRAFI DAN KEMIRINGAN LERENG

A. Topografi Ketinggian tempat di wilayah Kota Rogojampi berada pada ketinggian 89 m di atas permukaan air laut.

B. Kemiringan Kemiringan lahan adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan tanah dengan bidang horizontal dimana dalam hal ini dinyatakn dalam persen. Kemiringan lahan di Kabupaten Rogojampi dibagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu: • 0 - 2 %, merupakan daerah dataran aluvial sungai dan pantai. Luas wilayah kecamatan Rogojampi menurut kemiringan lahan 0-2 % adalah 219 ha • 2 – 15 %, mempunyai bentuk medan landai (perbukitan berelief halus) dengan tingkat erosi rendah. Luas wilayah Kecamatan Rogojampi menurut kemiringan lahan 2-15 % adalah 12 ha.

2.3.2. GEOLOGI Terdapat 3 jenis tanah di Kecamatan Rogojampi yaitu Asosiasi Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat Kekelabuan, Asosiasi Latosol Coklat danRegosol Kelabu. Mayoritas jenis tanah yang terdapat di Kecamatan Rogojampi adalah Asosiasi Latosol Coklat, sementara itu jenis tanah Asosiasi Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat Kekelabuan dan Regosol Kelabu terdapat di daerah pesisir seperti sebagian desa Blimbingsari, Patoman dan Bomo.

2.3.3. HIDROLOGI

Kondisi hidrologi di Kota Rogojampi dipengaruhi oleh aliran-aliran sungai yang melintasinya, sumber-sumber mata air dan potensi air tanah dalam Kota Rogojampi dilewati oleh Sungai Binau, Sungai Sungai Bomo dan Sungai Lumbun. Sungai - sungai tersebut di atas

II - 2

Page 8: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

mengalir dari hulunya di daerah yang tinggi di sebelah barat, menerima aliran dari anak-anak sungainya di daerah tengahnya, dan bermuara di selat Bali yang merupakan batas timur Kabupaten Banyuwangi.

2.3.4. IKLIM

Klimatologi wilayah Kota Rogojampi pada umumnya dipengaruhi oleh keadaan iklim tropis yang tidak jauh berbeda dengan kondisi di Kabupaten Banyuwangi. Suhu udara maksimum mencapai 360C dan minimum adalah 200C. sedangkan tekanan udara relatif stabil yaitu rata-rata 1010 milibar. Berdasarkan data dari banyuwangi dalam angka 2009, rata-rata curah hujan tertinggi pada bulan Nopember sebesar 37,75 mm³

2.3.5. DRAINASE Pada saat ini jaringan drainase permukiman Kota Rogojampi terdiri dari sungai dan saluran pembuangan air limbah rumah tangga, dan saluran air hujan. Kondisi sistem drainase pemukiman di wilayah-wilayah kecamatan atau desa di Kota Rogojampi, kecuali di wilayah kota, pada umumnya belum menunjukkan masalah yang berarti. Hal Ini disebabkan oleh masih banyak ruang terbuka hijau yang masih mampu berfungsi sebagai daerah resapan air sehingga potensi banjir kecil. Wilayah-wilayah ibukota kecamatan kebanyakan sudah dilengkapi dengan sistem drainase pemukiman, walaupun berdasarkan pengamatan dimensinya terlalu kecil. Selain itu sistem drainase di wilayah-wilayah tersebut seringkali ditemui dalam kondisi yang tidak atau belum terawat, seperti dinding saluran yang tidak diplengseng, ditumbuhi rumput, badan saluran tertimbun tanah dan saluran yang ujungnya buntu atau aliran air tidak menuju badan air penerima (sungai, telaga atau laut).

2.4. TATA GUNA LAHAN Pola penggunaan tanah dalam suatu wilayah menggambarkan pola

kegiatan masyarakat di wilayah atau daerah yang bersangkutan. Penggunaan tanah yang ada, juga memberikan gambaran tentang pola persebaran penduduk dalam suatu wilayah. Sehingga pola penggunaan tanah dapat pula digunakan sebagai acuan dalam identifikasi kawasan budidaya yang ada. Pola penggunaan tanah pada umumnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kawasan terbangun dan kawasan tidak terbangun. Kawasan terbangun meliputi perumahan, fasilitas dan sebagainya. Sedangkan untuk kawasan tidak terbangun antara lain meliputi sawah, tagalan, perkebunan, hutan dan lain-lain.

II - 3

Page 9: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

A. Penggunaan Lahan Terbangun 1. Perkantoran

Perkantoran yang terdapat di Kecamatan Rogojampi berupa perkantoran skala kelurahan/desa hingga skala kecamatan. Perkantoran skala kelurahan/desa tersebar di masing-masing kelurahan/desa sedangkan perkantoran skala kecamatan berada di Kelurahan Rogojampi.

2. Perdagangan dan jasa Fasilitas perdagangan dan jasa di Kecamatan Rogojampi sebagian besar berada di sekitar jalan utama yaitu Jalan Diponegoro. Kegiatan perdagangan dan jasa yang berkembang berupa pasar, pertokoan, warung, perhotelan, lembaga keuangan, SPBU, Distributor Produk, jasa transportasi, biro trevel, toko mebel dan kegiatan jasa lainnya.

3. Permukiman Permukiman di Kecamatan Rogojampi dapat diklasifikasikan menjadi: - Perumahan yang didirikan sendiri oleh masyarakat atas lahan yang dimilikinya, jenis perumahan ini umumnya tersebar di wilayah perdesaan dan sebagian di wilayah perkotaan.

- Perumahan dalam bentuk kavling yang dibangun oleh pengembang untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat.

4. Pendidikan Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kecamatan Rogojampi berupa pendidikan skala TK hingga SMA/SMK. Pendidikan skala TK dan SD tersebar di masing-masing kelurahan/ desa, sedangkan pendidikan skala SMP dan SMA berada di Kelurahan Pengantigan dan Kelurahan Rogojampi.

5. Kesehatan Fasilitas kesehatan di Kecamatan Rogojampi berupa fasilitas kesehatan yang memiliki skala pelayanan lokal hingga skala kecamatan. Fasilitas yang memiliki skala pelayanan lokal seperti polindes, puskesmas pembantu dan puskesmas cenderung berada di sekitar permukiman penduduk dan tersebar di seluruh kelurahan/ Desa. Sedangkan fasilitas kesehatan skala kecamatan seperti Rumah Sakit dan UGD yang berada di jalan-jalan utama Kecamatan Rogojampi.

6. Peribadatan Fasilitas peribadatan di Kecamatan Rogojampi berupa masjid, musholla, gereja dan klenteng/vihara. Masjid di Kecamatan Rogojampi cenderung berada di jalan-jalan utama, sedangakan musholla menyebar di masing-masing kelurahan/ desa. Persebaran fasilitas peribadatan berupa gereja dan klenteng/vihara berada di jalan utama Kecamatan Rogojampi.

7. Industri pergudangan Industri dan pergudangan yang berkembang di Kecamatan Rogojampi meliputi industri sedang dan kecil. Keberadaan industri kecil tersebar

II - 4

Page 10: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

di wilayah Kecamatan Rogojampi dengan beragam jenis usaha dan tersebar merata dan menyatu dengan permukiman.

8. Transportasi Fasilitas Transportasi yang terdapat di Kecamatan Rogojampi adalah Stasiun KA Rogojampi, Terminal dan Bandar Udara. Stasiun KA dan Terminal terletak di Kelurahan Rogojampi, dan bandar udara di Desa Blimbingsari.

B. Penggunaan Lahan Tidak Terbangun Sawah Irigasi

Sawah irigasi mendominasi penggunaan lahan di Kecamatan Rogojampi terutama di Kelurahan/DesaAliyan, Bubuk dan Mangir. Areal sawah yang cukup luas di wilayah Kecamatan Rogojampi banyak diusahakan oleh masyarakat setempat sebagai mata pencaharian utama. Ladang/Tegal

Komposisi lahan tegal/kebun ini ditanami oleh beragam jenis tanaman baik buah-buahan, dan pepohonan lainnya. Penyebarannya terdapat di wilayah Kelurahan/Desa Kaotan, Gitik, Pengantigan dan Rogojampi. Tambak Sebagian wilayah Kecamatan Rogojampi merupakan daerah pesisir meliputi Kelurahan/Desa Blimbingsari, Patoman, Watukebo dan Bomo keberadaan tambak banyak tersebar pada wilayah tersebut. Makam

Areal makam di Kecamatan Rogojampi tersebar di setiap Kelurahan/Desa.

Pola penggunaan tanah dalam suatu wilayah menggambarkan pola

kegiatan masyarakat di wilayah atau daerah yang bersangkutan. Penggunaan tanah yang ada, juga memberikan gambaran tentang pola persebaran penduduk dalam suatu wilayah. Sehingga pola penggunaan tanah dapat pula digunakan sebagai acuan dalam identifikasi kawasan budidaya yang ada. Pola penggunaan tanah pada umumnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kawasan terbangun dan kawasan tidak terbangun. Kawasan terbangun meliputi perumahan, fasilitas dan sebagainya. Sedangkan untuk kawasan tidak terbangun antara lain meliputi sawah, tagalan, perkebunan, hutan dan lain-lain. Tataguna lahan Rogojampi dapat dilihat pada Gambar 2.3.

II - 5

Page 11: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Gambar 2.3. Tataguna Lahan Rencana tahun 2011-2031

II - 6

Page 12: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

BAB III REKAPITULASI DATA DAN PERMASALAHAN

Inventarisasi data yang telah dihimpun untuk pelaksanaan

Penyusunan Master Plan Drainase Kota Rogojampi meliputi data primer dan sekunder. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari dinas atau instansi yang terkait sedang data primer merupakan data hasil survey lapangan yang meliputi inventarisasi saluran dan batas cathment area. 3.1. DATA PRIMER

Survey alur drainase dan batas catchment area dilakukan dengan cara penelusuran setiap saluran drainase mulai dari system drainase minor yaitu selokan di depan rumah, saluran tepi jalan, saluran tersier hingga system drainase makro yaitu saluran sekunder, saluran primer dan badan air penerima. Maksud dilakukan survey ini adalah untuk menentukan arah aliran air sehingga dapat menentukan batas daerah pematusannya (cathment area).

• Sistem Drainase

Gambar 3.1. Peta Sistem Drainase Kota Rogojampi

III - 1

Page 13: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

3.2. DATA SEKUNDER Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan,

survey, atau pengukuran yang dilakukan oleh pihak lain. Data sekunder yang dibutuhkan adalah data curah hujan, data genangan, peta topografi dan hasil studi terkait.

3.2.1. DATA CURAH HUJAN Data curah hujan yang akan digunakan untuk perhitungan debit banjir rencana berupa data curah hujan harian maksimum yang terdekat dengan Kota Rogojampi. Data tersebut diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyuwangi Bidang Pengairan. Stasiun yang digunakan adalah stasiun Jambewangi, Genteng I, Genteng II, Turus, Songgon, Rogojampi, Licin, Dadapan, kabat, Banyuwangi Cab. Dinas, data yang digunakan mulai dari tahun 2003 s/d 2012. 3.2.2. . PETA-PETA

Peta-peta yang telah dihimpun meliputi peta rupabumi yang diperoleh dari Bakosurtanal dengan skala 1 : 25.000, peta ini dilengkapi dengan topografi (kontur) dan juga tata guna lahan. Selain itu masih ada peta-peta lainnya yaitu peta rencana tata ruang di lokasi perencanaan yang diperoleh dari Bappeda Kabupaten Banyuwangi, Peta kondisi eksisting dari hasil foto udara Google. Peta-peta tersebut berguna untuk perencanaan hidrologi dalam menentukan batas catchment area. 3.2.3. STUDI TERDAHULU

Studi terdahulu yang dimaksud di sini adalah hasil studi yang sebelumnya pernah dilakukan yang terkait dengan pekerjaan Master Plan Drainase Kota Rogojampi, yaitu :

a. Revisi RDTR Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi b. Neraca Air Kabupaten Banyuwangi

3.3. POTENSI DAN PERMASALAHAN

Dari hasil survey lapangan, permasalaan yang terdapat pada sistem drainase Kota Rogojampi adalah terdapat penyumbatan saluran karena penyempitan saluran, pendangkalan, dan sampah. Disamping itu, karena terjadinya perubahan tata guna lahan yang menyebabkan volume limpasan bertambah maka saluran drainase yang ada tidak bisa menampung limpasan tersebut.

III - 2

Page 14: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1. SKENARIO PERENCANAAN

Skenario penanganan sistem drainase Kota Rogojampi yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Master Plan Drainase Perkotaan Rogojampi adalah sebagai berikut : 1. Sedapat mungkin menggunakan alur saluran/sungai yang sudah ada 2. Sedapat mungkin memperkecil pembebasan lahan 3. Menambah saluran drainase pada beberapa wilayah yang tidak memiliki

atau kurang saluran drainasenya. 4. Menormalisasi saluran drainase sesuai debit banjir yang harus dialirkan. 5. Membuat/menormalisasasi saluran tepi jalan sesuai debit yang harus

dialirkan 6. Pada jalan dengan topografi yang tinggi diberi interseptor (tali air dari

kisi-kisi baja), untuk mempercepat aliran mauk ke saluran tepi agar tidak terjadi genangan/banjir

7. Pengawasan terhadap perubahan penggunaan lahan terutama di bagian hilir

8. Adanya peraturan perundangan yang mendukung hasil master plan drainase

9. Peran serta masyarakat dan swasta dalam pembangunan dan pemeliharaan saluran drainase

Master Plan drainase Kota Rogojampi akan direncanakan hingga tahun 2031 sesuai dengan RTRW kabupaten Banyuwangi yang telah selesai disusun yang berlaku dari tahun 2011 s/d 2031. Dalam analisa akan digunakan tataguna lahan eksisting dan tata guna lahan rencana Kota Rogojampi yang didasarkan pada RTRW Kabupaten Banyuwangi. 4.2. KRITERIA DESAIN 4.2.1. KRITERIA DESAIN

Pada area perkotaan, umumnya dalam mendisain saluran drainase digunakan untuk priode ulang sekitar 2 tahun. Perencanaan dengan priode ulang lebih aman, yaitu dengan periode ulang lebih besar sering kali tidak dapat dibenarkan secara ekonomis, karena akan mengakibatkan bertambahnya biaya-biaya yang lebih besar dari pada manfaat yang muncul dari banjir yang terjadi.

Pada suatu kawasan dalam areal perkotaan dimana sudah sangat padat penggunaan lahan, perubahan dimensi saluran karena menggunakan curah hujan yang lebih aman, akan mengakibatkan biaya-biaya pembebasan tanah dan pembongkaran bangunan yang ada akan mengundang munculnya masalah sosial yang sulit diselesaikan.

Dalam hal yang berkaitan masalah ini, tuntutan ganti rugi dan perotes karena adanya bagian dari bangunan dan halaman milik masyarakat yang terkena pelebaran saluran, menyebabkan proyek perbaikan saluran yang sudah dianggarkan menjadi sulit untuk dilaksanakan.

IV - 1

Page 15: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Kemungkinan adanya pelebaran saluran yang tidak mungkin terelakkan sebagai tuntutan untuk membebaskan kawasan dihulu untuk bebas banjir, maka criteria desain perlu ditetapkan. Kesepakatan yang bertujuan kearah pencapaian keadilan dan kewajaran akan memerlukan waktu yang sangat panjang, dan seringkali buntuk pada suatu yang tidak mencapai kata sepakat dari berbagai pihak.

Pendekatan dari beberapa aspek diatas menjadi pertimbangan dalam penetapan kriteria desain dibawah ini. Kriteria desain yang akan digunakan untuk analisa adalah sebagai berikut : 1. Periode Ulang Perencanaan untuk saluran Primer digunakan periode

ulang 10 tahun dan untuk saluran sekunder digunakan periode ulang 5 tahun.

2. Penampang saluran ditetapkan mampu untuk melewatkan debit banjir rencana dalam kondisi untuk kapasitas penuh ( full bank capacity ).

3. Alur rencana saluran drainase yang ditetapkan untuk digunakan, sedapatnya menggunakan alur saluran yang sudah ada. Kecuali pada beberapa kawasan yang mempunyai kerapatan drainase dipandang agak kurang.

4. Tidak dilakukan peninggian tepi saluran untuk memberi jagaan ( free board ) terhadap aliran yang lewat saluran.

5. Perhitungan debit banjir rencana yang digunakan untuk penentuan kapasitas saluran menggunakan metode Rasional dan hidrograp yang didapat dari hidrograf satuan sintetis Nakayasu.

6. Perhitungan hidrolika untuk saluran tersier dan saluran sekunder drainase menggunakan metode analitis dengan menganggap bahwa pada saluran sudah terbentuk aliran seragam. Rumus-rumus yang digunakan untuk ini adalah rumus-rumus aliran seragam antara lain rumus Manning, rumus Strickler atau rumus lainnya untuk aliran seragam. Sifat aliran pada perhitungan ini adalah aliran permanen ( steady flow ). Untuk saluran dengan daerah pematusan kecil, hal ini bisa digunakan.

7. Untuk saluran Primer drainase , analisa dilakukan dengan menggunakan bantuan program HECRAS 4.0 Beta. Analisa numeris yang dilakukan dalam Program ini menggunakan sifat aliran non permanen ( unsteady flow ).

4.3. ANALISA DAN PERHITUNGAN TEKNIS 4.3.1 ANALISA HIDROLOGI

Analisa hidrologi bertujuan untuk memperoleh debit banjir rencana pada titik di ruas saluran yang ditinjau yang nantinya digunakan untuk perhitungan kapasitas saluran yang dibutuhkan. Analisa hidrologi ini diolah dari data curah hujan harian maksimum yang berpengaruh di wilayah drainase Kota Rogojampi dan setelah dianalisa ternyata terdapat 10 (sepuluh) stasiun hujan yang berpengaruh, yaitu Stasiun Jambewangi, Stasiun Genteng I,Stasiun Genteng II,Stasiun Turus, Stasiun Songgon, Stasiun Rogojampi, Stasiun Licin, Dadapan, Kabat dan Cab. Dinas. Data curah hujan tersebut diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

IV - 2

Page 16: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Banyuwangi Bidang Pengairan dengan panjang data11 tahun yaitu dari tahun 2003 s/d 2012.

4.3.2 ANALISA CURAH HUJAN RATA RATA DAERAH

Data hujan yang diperoleh dari alat penakar hujan merupakan hujan yang terjadi hanya pada satu tempat atau titik saja ( point rainfall ). Mengingat hujan sangat bervariasi terhadap tempat (space), maka untuk kawasan yang luas suatu alat penakar hujan belum dapat menggambarkan hujan wilayah tersebut (lihat gambar 4.1). Dalam hal ini diperlukan perhitungan rata-rata curah hujan beberapa stasiun, data hujan yang diperlukan untuk analisa hidrologi telah terhimpun data hujan sepanjang tahun. Mulai dari tahun 2003 – 2012 pada Sepuluh (10) stasiun hujan yaitu:

1. Stasiun Jambewangi 2. Stasiun Genteng I 3. Stasiun Genteng II 4. Stasiun Turus 5. Stasiun Songgon 6. Stasiun Rogojampi 7. Stasiun Licin 8. Dadapan 9. Kabat 10. Cab. Dinas

Curah hujan yang diperlukan untuk suatu rancangan pemanfaatan

air dan rancangan pengendalian banjir adalah curah hujan rata – rata diseluruh daerah yang bersangkutan,bukan curah hujan di suatu titik tertentu. Curah hujan ini disebut curah hujan wilayah atau daerah yang dinyatakan dalam mm.

Dalam perhitungan pekerjaan optimasi pompa air di sungai Rogojampi digunakan metode Aritmatika.

Setelah data hujan harian pertahun masing-masing Stasiun pada DAS Rogojampi dilengkapi, selanjutnya dilakukan perhitungan Hujan rata-rata DAS Rogojampi dengan metode Aritmatik.

IV - 3

Page 17: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

curah hujan max harian pertahun DAS Rogojampi pada Tabel 4.1 :

Gambar 4.1 Stasiun hujan kabupaten Banyuwangi

IV - 4

Page 18: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Tabel 4.1 Curah Hujan Harian Maksimum

No. Tgl Kejadian Jambewangi Genteng I Genteng II Turus Songgon Rogojampi Licin Dadapan Kabat Cab. Dinas R

1 5 maret 2003 27 205 210 7 50 69 51 28 30 12 68.9 2 4 juli 2004 0 80 76 55 28 85 13 0 4 0 34.1 3 20 Okt 2005 41 163 168 43 89 19 27 0 22 0 57.2 4 17 maret 2006 0 17 15 52 156 32 87 45 84 72 56 5 23 januari 2007 79 120 75 44 12 30 44 72 22 80 57.8 6 4 Nop 2008 0 25 25 78 148 139 67 52 79 0 61.3 7 2 februari 2009 51 60 60 51 52 55 40 65 68 54 55.6 8 17 oktober 2010 10 10 9 152 93 92 94 15 47 0 52.2 9 9 mei 2011 100 122 110 52 6 0 12 75 29 6 51.2 10 7 maret 2012 147 60 58 55 8 23 37 15 26 7 43.6

IV - 5

Page 19: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

4.3.3 ANALISA CURAH HUJAN RENCANA Curah hujan daerah yang telah dihitung dengan metode Aritmatika

selanjutnya akan dihitung curah hujan harian maksimum rencana dengan menggunakan metode statistik probabilitas dengan beberapa metode yaitu metode distribusi Gumbel, Log Pearson type III, dan Normal. Persyaratan pemakaian distribusi tersebut didasarkan pada nilai Koefisien Skewness dan Koefisien Kurtosis, seperti persyaratan yang tercantum pada Tabel 4.2.

Distribusi Frekwensi

Parameter Data Statistik

Koefisien Skewness (Cs)

Koefisien Kurtosis (Ck)

Gumbel 1.14 5.4

Distribusi Normal -0.015 ≤ Cs ≤ 0.05 2.7 ≤ Ck ≤ 3.3

Log Pearson type III Bebas* 1.5 Cs2 + 3 Sumber : Hidrologi Sri Harto BR ; Hidrologi Jilid 1 Soewarno

*) Bila tidak ada yang mendekati parameter Gumbel dan Distribusi Normal, Tersedia Tabel -3 ≤ Cs ≤ 3 Tabel 4.3 Perhitungan Distribusi Frekwensi

No. Tahun

DAS Rogojampi

Tanggal Terjadi

CH Daerah

(mm)

1 2003 5 maret 68.90

2 2004 4 juli 34.10

3 2005 20 Okt 57.20

4 2006 17 maret 56.00

5 2007 23 jan 57.80

6 2008 4 Nop 61.30

7 2009 2 februari 55.60

8 2010 17 oktober 52.20

9 2011 9 mei 51.20

10 2012 7 maret 43.60

Jumlah 537,9

Rerata 53,79

Koef Skewness (Cs) -0.57

Pemilihan Distribusi Log Pearson Type III

Tabel 4.2 Persyaratan Pemilihan Distribusi Frekuensi

IV - 6

Page 20: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Dari hasil perhitungan nilai koefisien Skewness (Cs) dan koefisien kurtosis (Ck) di DAS Rogojampi diperoleh hasil bahwa :

DAS Rogojampi lebih cocok menggunakan distribusi Log Pearson Type III karena nilai koefisien Skewness dan koefisien kurtosis tidak ada yang mendekati persyaratan distribusi Gumbel dan distribusi Normal.

Selain akan dilakukan uji distribusi frekuensi yang sesuai juga akan dilakukan uji konsistensi data dengan menggunakan uji Chi-Square dan Uji Smirnov-Kolmogorov. Perhitungan distribusi frekuensi dapat dilihat pada uraian dan tabel di bawah ini. Setelah mendapatkan data hujan maksimum dengan periode ulang tertentu tersebut maka dapat dilkukan analisa hujan rencana dengan metode Distribusi Normal (Gauss), metode Gumbel dan metode Log Pearson type III sebagai berikut. a. Metode Log Pearson Type lll

Dalam analisa hujan rencana yang diambil adalah hujan rencana dengan periode ulang 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun.

Estimasi hujan rencana dengan metode Log Pearson type III dengan kala ulang yang dikehendaki mengikuti persamaan :

Log X = )(* SdLogXkLogX + Dimana : Log X = Nilai Logaritma Dari X LogX = Nilai Rata – Rata dari Log X

SdLogX = Standart Deviasi dari Log X kt = Karakteristik dari distribusi Log Pearson Type III

Nilai kt dapat diketahui dari tabel distribusi Log Pearson Type III berdasarkan nilai kemencengan Cs dan periode ulang yang direncanakan. Untuk mengetui nilai G dapat dilihat pada Tabel 5. di Lampiran B. Nilai rata-rata log X :

n

XiXLog

n

i∑

== 1

log

Standar deviasi :

( )1

loglog1

−=

∑=

n

XXiS

n

i

Koefisien kemencengan (Cs) :

( )( )( )( )3

3

1

21

loglog

Snn

XXinCs

n

i

−−

−=

∑=

kemudian setelah mendapatkan nilaki Kt pada setiap periode

ulangnya maka dengan rumus )(** SdLogXktLogXLogX = , besarnya hujan rencana dapat dihitung .

IV - 7

Page 21: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

b. Metode Gumbel

Persamaan PDF dari Distribusi Gumbel Tipe I adalah :

))( ()(

βαβαα−−−−−=

xexexp sedangkan persamaan CDF adalah :

)x(ee)x(pβα −−−=

Distribusi ini mempunyai 2 parameter, yaitu : α = Parameter konsentrasi β = Ukuran gejala pusat Karakteristik dari distribusi ini adalah : Koefisien skewness = 1,139 Koefisien Kurtosis = 5,4 Parameter distribusi diperoleh dengan menggunakan metoda momen, hasilnya adalah :

σα 2825,1

=

σµβ 45,0−= Faktor frekuensi K untuk distribusi Gumbel Tipe I adalah :

n

nT

S)YY(K −

=

−−=T

1Tln(lnYT

dimana YT = Reduced variabel Y T = Periode ulang (tahun) Yn = Nilai rata-rata dari reduced variabel Y, merupakan fungsi dari

jumlah data n Sn = Simpangan baku dari reduced variabel Y, merupakan fungsi

dari jumlah data n

Berdasarkan rumus tersebut maka hujan rencana dapat dihitung sebagai berikut:

X = nXΣ i

Sd = ( )

1

2

−−∑

nXXi

n

IV - 8

Page 22: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

untuk jumlah data n = x maka dapat dilihat pada tabel di Lampiran B masing-masing nilai Yn dan nilai Sn. Berdasarkan rumus Gumble dan setelah diketahui nilai Yn dan Sn maka dapat dihitung hujan rencana. c. Metode Distribusi Normal

Persamaan Fungsi Kerapatan Probabilitas (Probability Density Function, PDF) Normal adalah:

( )22

2-x-

e 2

1 p(x) σ

µ

πσ=

Dimana µ dan σ adalah parameter dari Distribusi Normal. Secara umum, parameter distribusi dapat ditentukan dengan 4 metode, yaitu: a) Metoda Momen (method of moments) b) Metoda Maximum Likelihood c) Metoda Kuadrat Terkecil (least squares) d) Metoda Grafis

Yang banyak digunakan adalah metoda momen dan maximum likelihood. Dari analisis penentuan paramater Distribusi Normal, diperoleh nilai µ adalah nilai rata-rata dan σ adalah nilai simpangan baku dari populasi, yang masing-masing dapat didekati dengan nilai-nilai dari sample data.

Dengan subtitusi σµ-x t =

, akan diperoleh Distribusi Normal Standar dengan µ = 0 dan σ = 1. Persamaan Fungsi Kerapatan Probabilitas Normal Standar adalah :

22t-

e21 P(t)π

=

Ordinat Distribusi Normal Standar dapat dihitung dengan persamaan di atas.

Persamaan Fungsi Distribusi Komulatif (Cumulative Distribution Function, CDF) Normal Standar adalah:

dt e21 P(t) 2

t1

-

2−

∞∫=

π

IV - 9

Page 23: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Dimana :

t = σµ-x

, standard normal deviate x = Variabel acak kontinyu µ = Nilai rata-rata dari x σ = Nilai simpangan baku (standar deviasi) dari x.

Persamaan ini dapat diselesaikan dengan bantuan tabel luas di bawah kurva distribusi normal.

Untuk menghitung variabel acak x dengan periode ulang tertentu, digunakan rumus umum yang dikemukakan oleh Ven Te Chow (1951) sebagai berikut:

σK X XT +=

dimana

XT = Variabel acak dengan periode ulang T tahun X = Nilai rata-rata dari sampel variabel acak X σ = Nilai simpangan baku dari sampel variabel acak X K = Faktor frekuensi, tergantung dari jenis distribusi dan periode

ulang T

Untuk distribusi normal, nilai K sama dengan t (standard normal deviate). Berdasarkan rumus tersebut maka hujan rencana dapat dihitung sebagai berikut:

Dari ketiga hasil antara hasil hitungan hujan rencana Dengan Metode Log Pearson Type III, Metode Gumbel dan Distribusi Normal dapat dibandingkan besaran hujan rencananya. Sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk estimasi selanjutnya.

d. Uji Distribusi Frekuensi

Untuk menentukan kesesuaian distribusi (the goodness of fit test) distribusi frekuensi dari sampel data terhadap fungsi distribusi peluang yang memperkirakan dapat menggambarkan atau mewakili distribusi tersebut diperlukan pengujian parameter.

Pemeriksaan uji kesesuaian bertujuan untuk mengetahui kebenaran dari suatu hipotesa sehingga diketahui : 1. Kebenaran antara hasil pengamatan dengan model distribusi yang

diharapkan atau yang didapatkan secara teoritis. 2. Kebenaran hipotesa (hasil model distribusi diterima atau ditolak). Pengujian parameter yang dilakukan adalah : a. Smirnov Kolmogorof

IV - 10

Page 24: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

b. Chi Kuadrat (Chi-Square) Untuk mengetahui apakah data hujan yang tersedia betul – betul

sesuai dengan jenis sebaran distribusi yang dipilih dan apakah hujan rencana dapat diterima, maka perlu dilakukan pengujian kecocokan dengan uji Chi Kuadrat.

Uji Chi Kuadrat digunakan untuk menghitung besarnya simpangan vertikal antara data perhitungan dan data teoritis. Uji ini didasarkan pada perbedaan nilai ordinat teoritis dan empiris pada sumbu vertikal yang merupakan data curah hujan rancangan. Uji Chi Kuadrat dikatakan berhasil jika X2 hitung < X2 tabel (lihat Tabel 6. pada Lampiran B) Menghitung jumlah kelas dengan rumus k = 1 + 3.3 log n. Menghitung X2 dengan rumus :

∑=

−=

n

i EjEjOjX

1

2

dimana X2 = harga Chi Kuadrat Ej = frekuensi teoritis kelas j Oj = frekuensi pengamatan kelas j

4.3.3.1 Hujan Rencana DAS Rogojampi Berdasarkan persyaratan ternyata distribusi Log Pearson Type III yang

lebih sesuai untuk perhitungan curah hujan rencana di DAS Rogojampi, dan perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 4.4. sedang hasilnya ditampilkan pada Tabel 4.5. selanjutnya dilakukan uji konsistensi data dengan uji Chi-Square dan Uji Smirnov-Kolmogorov.

Tabel 4.4. Perhitungan Log Pearson Type III Das ROGOJAMPI

No. Tahun Tanggal Terjadi R

Log R (Log R - LogRr)2

(Log r - LogRr)3 (mm)

1 2003 5 maret 2003 68.90 1.8382 0.0131 0.0015 2 2004 4 juli 2004 34.10 1.5328 0.0365 -0.0070 3 2005 20 oktober 2005 57.20 1.7574 0.0011 0.0000 4 2006 17 maret 2006 56.00 1.7482 0.0006 0.0000 5 2007 23 januari 2007 57.80 1.7619 0.0015 0.0001 6 2008 4 nopember 2008 61.30 1.7875 0.0041 0.0003 7 2009 2 februari 2009 55.60 1.7451 0.0005 0.0000 8 2010 17 oktober 2010 52.20 1.7177 0.0000 0.0000 9 2011 9 mei 2011 51.20 1.7093 0.0002 0.0000 10 2012 7 maret 2012 43.60 1.6395 0.0071 -0.0006

Jumlah 537.90 17.237 0.0646 -0.00569 Rerata 53.790 1.724 0.0065 -0.000569

Sumber: Hasil Analisa

IV - 11

Page 25: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Log Pearson Type III

Uraian Simbol Nilai

Log Rerata Curah Hujan Log (Xr) 1.724

Standart Deviasi S1 0.085

Koef Skewness Cs -1.299

Koefisien G (Log Pearson Type III)

K1,01 -3.211

K1,25 -0.719

K2 0.210

K5 0.838

K10 1.063

K25 1.240

K50 1.325

Curah Hujan Rencana (mm)

R1,01 28.290

R1,25 46.006

R2 55.148

R5 62.340

R10 65.138

R25 67.431

R50 68.554 4.3.3.2 Uji Kecocokan atau konsistensi Perhitungan uji konsistensi data dengan uji Chi-Square dan Uji Smirnov-Kolmogorov dapat dilihat pada uraian dan tabel-tabel di bawah ini.

a. Uji Chi Square

Tabel 4.6. Penentuan Batas Kelas Pada Uji Chi Square Di DAS Rogojampi

Kelas P (%) G G*S1 Log X Batas Kelas

(Xt)

1 80.000 -0.719 -0.061 1.663 46.006 2 60.000 -0.100 -0.008 1.715 51.915 3 40.000 0.419 0.036 1.759 57.448 4 20.000 0.838 0.071 1.795 62.340

Sumber : Hasil Analisa

Keterangan :

IV - 12

Page 26: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Banyaknya kelas (G) = 1 +3.3 log n = 4,3 = 4 Kelas

Tabel 4.7. Perhitungan Uji Chi Square di DAS Rogojampi

Kelas Batas Kelas (Ej) (Oj) (Oj-Ej)2/Ej

1 0,000 - 46.006 2.50 2 0.100 2 46.006 - 51.915 2.50 1 0.900 3 51.915 - 57.448 2.50 4 0.900 4 57.448 - 0.000 2.50 3 0.100

Σ 10 2.000 Sumber : Hasil Analisa

Diperoleh X2 hitung = 2 Bila derajat kebebasan (G-R-1) = 5 – 2- 1 = 1.00 Dari tabel Chi Square untuk : α = 5% maka X2 hitung = 5.99 α = 1% maka X2 hitung = 9,21 Karena X2 hitung < X2 tabel (2,0 < 9,1) maka distribusi DITERIMA

b. Uji Smirnov – Kolmogorov Tabel 4.8. Perhitungan Uji Smirnov – Kolmogorov

Di DAS Rogojampi

No. R (mm) Log R Sn(x) G Pr Px Sn(x)-Px

1 34.10 1.533 0.091 -2.25 0.922 0.078 0.013 2 43.60 1.639 0.182 -0.99 1.014 -0.014 0.196 3 51.20 1.709 0.273 -0.17 0.648 0.352 0.079 4 52.20 1.718 0.364 -0.07 0.604 0.396 0.032 5 55.60 1.745 0.455 0.25 0.480 0.520 0.065 6 56.00 1.748 0.545 0.29 0.462 0.538 0.008 7 57.20 1.757 0.636 0.40 0.325 0.675 0.038 8 57.80 1.762 0.727 0.45 0.307 0.693 0.035 9 61.30 1.787 0.818 0.75 0.205 0.795 0.024 10 68.90 1.838 0.909 1.35 0.003 0.997 0.088

D max 0.2 Sumber : Hasil Analisa

Dari Tabel nilai kritis Uji Smirnov–Kolmogorov dengan jumlah data (n) = 10, maka untuk α = 5% diperoleh Dcr = 0.37 dan untuk α = 1% diperoleh Dcr = 0.41 Karena Dcrhitung < Dcrtabel (0.2 < 0.41) maka distribusi DITERIMA

IV - 13

Page 27: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Debit Banjir Rencana Debit banjir rencana mengunakan dua metode yaitu : - Metode Nakayasu - Metode Rational Debit banjir Metode Nakayasu digunakan untuk menghitung besarnya

debit yang mengalir di Sungai utama bagian atas atau hulu sebelum masuk di daerah studi dan Debit banjir rencana metode Rasional digunakan untuk menghitung debit banjir di saluran drainase tersier. Penggunaan Lahan

Dalam perhitungan debit banjir rencana perlu dihitung terlebih dahulu nilai koefisien pengaliran yang besarnya tergantung pada peruntukan lahannya (tata guna lahan). Tata guna lahan yang digunakan didasarkan pada tata guna lahan kondisi eksisting sesuai kenyataan yang ada dan didasarkan tata guna lahan rencana tahun 2011-2031 yang diperoleh dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banyuwangi. Gambar rencana tata guna lahan di setiap sub DAS dan DAS dapat dilihat pada Gambar 4.2

Setiap jenis penggunaan lahan mempunyai koefisien pengaliran yang didasarkan pada fungsi peruntukan dan kepadatan bangunan. Untuk daerah aliran dimana penggunaan lahannya bervariasi, maka nilai koefisien pengalirannya merupakan gabungan dari variasi penggunaan lahan tersebut. Nilai koefisien Pengaliran berdasarkan penggunaan lahan eksisting disajikan pada Tabel 4.9.

Perhitungan koefisien pengaliran akan lebih mendekati kebenaran (kenyataan dilapangan) bila dilakukan pengecekan dengan cara membandingkan debit banjir yang terjadi di lapangan dengan data curah hujannnya. Sebenaranya ada beberapa cara perhitungan untuk mencari besarnya nilai Koefisien Pengaliranya. Namun setelah dicoba dihitung, ada beberapa yang hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga tidak cocok apabila digunakakan sebagai nilai Koefisien pengaliran di daerah tersebut. Sangat jarang dijumpai dalam suatu perhitungan Koefisien pengaliran itu hasilnya akan sesuai dengan kondisi di lapangan, akan tetapi masih memungkinkan hasilnya tersebut bisa mendekati kondisi yang ada.

IV - 14

Page 28: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Gambar 5.2 Penggunaan Lahan Rencana

Gambar 4.2 Tata Guna Lahan Rencana Kota Rogojampi

Tabel 4.9 Tata guna Lahan DAS Rogojampi

No Penggunaan Lahan Koefisien DAS ROGOJAMPI Pengaliran

(C) LUAS ( Km² ) Bobot C*Bobot

1 Industri 0.80 0.485 0.050 0.04 2 Pemukiman 0.70 1.745 0.180 0.13 3 Fasilitas Umum 0.50 1.067 0.110 0.06 4 Makam 0.50 0.194 0.020 0.01 5 Sawah 0.45 4.073 0.420 0.19 6 Ladang 0.50 2.133 0.220 0.11

Luas Total = 9,70 1,00 Koef. Pengaliran Gab ( C ) Rencana

0,53

Debit Banjir Rencana Metode Nakayasu

1. Kali Antongan A = 9,74 Km2 Cext = 0.53 L = 7, Km α = 3.5 Waktu lengkung hidrograf setelah dimasukkan dalam persamaan hidrograf satuan Nakayasu dapat dilihat pada tabel berikut.

IV - 15

Page 29: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Tabel 4.10. Waktu Lengkung Hidrograf Di Kali Antongan Kondisi Eksisting

No Karakteristik Notasi Awal (jam) Akhir (jam)

Notasi Nilai Notasi Nilai t

1 Lengkung Naik Q do 0 0.000 Tp 1.367

2 Lengkung Turun Tahap 1 Q d1 Tp 1.367 Tp + T0.3 3.034

3 Lengkung Turun Tahap 2 Q d2 Tp + T0.3 3.034 Tp + 2.5 T0.3 5.535

4 Lengkung Turun Tahap 3 Q d3 Tp + 2.5 T0.3 5.535 24 24.000

Selanjutnya perhitungan debit banjir rencana dapat dilihat pada Tabel 4.11. dan hidrografnya dapat dilihat pada Gambar 4.3

Tabel 4.11 Debit Banjir Q2,Q5,Q10,Q25 dan Q50 th DAS Antongan

T Q2 Q5 Q10 Q25 Q50

(Jam) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)

0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

1.000 11.280 12.751 13.323 13.792 14.022

1.367 23.885 27.000 28.212 29.205 29.691

2.000 18.052 20.024 20.792 21.420 21.728

3.000 15.608 16.834 17.311 17.702 17.894

4.000 14.423 15.791 16.324 16.760 16.973

5.000 10.913 12.087 12.544 12.919 13.102

6.000 5.182 7.218 7.490 7.712 7.821

7.000 3.876 4.287 4.447 4.578 4.642

8.000 2.515 2.781 2.885 2.970 3.012

9.000 1.679 1.855 1.924 1.980 2.007

10.000 1.153 1.273 1.320 1.358 1.377

11.000 0.803 0.887 0.920 0.947 0.960

12.000 0.560 0.618 0.641 0.660 0.669

13.000 0.390 0.431 0.447 0.460 0.466

14.000 0.272 0.300 0.311 0.320 0.325

15.000 0.189 0.209 0.217 0.223 0.226

16.000 0.132 0.146 0.151 0.156 0.158

17.000 0.092 0.102 0.105 0.108 0.110

18.000 0.064 0.071 0.073 0.076 0.077

19.000 0.045 0.049 0.051 0.053 0.053

20.000 0.031 0.034 0.036 0.037 0.037

21.000 0.022 0.024 0.025 0.026 0.026

IV - 16

Page 30: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

22.000 0.015 0.017 0.017 0.018 0.018

23.000 0.011 0.012 0.012 0.012 0.013

24.000 0.007 0.008 0.008 0.009 0.009

Gambar 4.3 Hidrograf Banjir Kali Antongan Analisa Intensitas hujan Perhitungan intensitas hujan rencana dalam studi ini menggunakan metode Mononobe, karena data hujan yang ada adalah hujan harian maksimum. Rumus yang dipakai untuk mencari intensitas hujan rencana ada dua metode yaitu : Metode Talbot dan Mononobe. a. Metode Talbot

I = dimana :

a

IV - 17

Page 31: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

b = I = intensitas hujan (mm/jam) tc = Waktu kosentrasi (menit) b. Metode Monobe

I =

Dimana: I = Intensitas curah hujan (mm/jam) R24 = Curah hujan harian maksimum ( mm) tc = lama waktu kosentrasi ( jam ) Intensitas Hujan metode Talbot dan Mononobe.

- Hujan Rencana R2 = 55.143 mm R5 = 62,34mm R10 = 65,138 mm R25 = 67,43 mm

Perhitungan persamaan intensitas hujan untuk I2, I5, I10 dan I25 dapat dilihat pada tabel 4.12 s/d 4.15

Tabel 4.12 Perhitungan intensitas hujan Talbot (I2) t

(menit) R I (mm/jam) I*t I^2 t*I^2 5 9.38 112.52 562.6 12660.8 63304.0

40 24.59 36.89 1475.5 1360.637 54425.5 60 38.89 38.89 2333.5 1512.546 90752.8 75 37.76 30.21 2265.8 912.6501 68448.8 90 36.73 24.48 2203.6 599.4891 53954.0

100 36.08 21.65 2164.9 468.6786 46867.9 120 34.89 17.44 2093.2 304.2817 36513.8 240 29.58 7.40 1775.1 54.70233 13128.6

Jumlah 289.5 14874.1 17873.8 427395.2

a

a = 1988,2

b =

b = 30,34

IV - 18

Page 32: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

I2 = …….persamaan Talbot

I =

I = ……Persamaa Mononobe

Tabel 4.13 Perhitungan intensitas hujan Talbot (I5) t

(menit) R I

(mm/jam) I*t I^2 t*I^2 5 10.17 122.06 610.3 14899.79 74498.9

40 27.72 41.58 1663.3 1729.077 69163.1 60 41.35 41.35 2481.0 1709.797 102587.8 75 40.15 32.12 2409.0 1031.669 77375.2 90 39.05 26.03 2342.9 677.6686 60990.2

100 38.36 23.02 2301.7 529.799 52979.9 120 37.09 18.55 2225.5 343.9631 41275.6 240 31.45 7.86 1887.3 61.83607 14840.7

a

a = 2141,65

b =

b = 29,88

I5 = …………Persamaan Talbot

I =

I5 = ……Persamaa Mononobe

IV - 19

Page 33: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Tabel 4.14 Perhitungan intensitas hujan Talbot (I10) t

(menit) R I

(mm/jam) I*t I^2 t*I^2 5 10.46 125.57 627.9 15768.86 78844.3

40 28.93 43.40 1736.1 1883.768 75350.7 60 42.27 42.27 2536.1 1786.559 107193.5 75 41.04 32.83 2462.5 1077.986 80848.9 90 39.92 26.61 2394.9 708.0926 63728.3

100 39.21 23.53 2352.8 553.5844 55358.4 120 37.92 18.96 2275.0 359.4054 43128.6 240 32.15 8.04 1929.2 64.61221 15506.9

Jumlah 321.2 16314.3 22202.9 519959.8

a

a = 2198

b =

b = 29,73

I10 =

I =

I10 = ……Persamaa Mononobe

IV - 20

Page 34: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Tabel 4.15 Perhitungan intensitas hujan Talbot (I25) t

(menit) R I

(mm/jam) I*t I^2 t*I^2 5 10.70 128.37 641.8 16478.74 82393.7

40 29.93 44.89 1795.6 2015.182 80607.3 60 43.01 43.01 2580.3 1849.449 110966.9 75 41.76 33.41 2505.4 1115.933 83695.0 90 40.61 27.07 2436.7 733.0186 65971.7

100 39.90 23.94 2393.9 573.0715 57307.1 120 38.58 19.29 2314.7 372.057 44646.8 240 32.71 8.18 1962.8 66.88666 16052.8

Jumlah 328.2 16631.3 23204.3 541641.3

a

a = 2242

b =

b = 29,62

I25 =

I25 =

I25 = ……Persamaa Mononobe

Waktu kosentrasi tc

Waktu kosentrasi adalah waktu yang diperlukan air hujan jatuh dipermukaan tanah mengalir dari titik terjauh menuju saluran drainase (inlet) sampai titik yang ditinjau

tc = to + td

dimana :

tc = waktu kosentrasi to = waktu yang diperlukan air hujan untuk mengalir di permukaan

tanah menuju saluran drainase (menit). Td = Waktu yang diperlukan untuk mengalir disaluran draense sampai

di titik yang ditinjau.

IV - 21

Page 35: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

to = 1,44 x ( nd x l/ )0,467

td =

dimana : nd = koefisien hambatan permukaan lahan atau tanah l = panjang limpasan ( m) s = kemiringan lahan L = Panjang Saluran (m) V = kecepatan aliran di saluran draenase Contoh perhitungan: 1. Saluran tersier blok 1 a. Waktu di lahan (to) Panjang limpasan( lo)= 283,13 m Kemiringan lahan atau medan (S) = 0,01 Koefisien hambatan permukaan (nd) = 0,02 ( perumahan) to = 1,44 x (0,02 x )0,467 to = 8,94 menit b. Waktu disaluran Kecepatan Aliran (V) = 1 m/dt Panjan saluran (L) = 330 m td =

td = 5,51menit c. Waktu Kosentrasi (tc) tc = to + td tc = 8,94 +5,51 = 14,45 menit = 0,24 jam

Analisa Debit Banjir Rencana

a. Debit Banjir rencana Saluran tersier pada masing-masing Blok Daerah pelayanan Masterplan drainase kota Rogojampi dibuat bebarapa blok pelayanan lihat gambar 4.9. Metode yang dipakai untuk saluran Drainase Kota Rogojampi di wilayah studi menggunakan metode Rational dengan rumus sebagai berikut :

Q = 1/3,6 C . I. A

Dimana : Q = Debit banjir rencana (m3/dt) C = Koefisien pengaliran I = Intensitas hujan (mm/jam) A = Luas Daerah pematusan (km2)

Periode ulang yang akan digunakan untuk perencanaan adalah sebagai berikut:

IV - 22

Page 36: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

• Saluran Primer : periode ulang 10 tahun (Q10) • Saluran Sekunder : periode ulang 5 tahun (Q5) • Saluran Tersier : periode ulang 2 tahun (Q2) Perhitungan debit banjir rencana Q2, Q5, dan Q25 pada masing-masing blok dapat dilihat pada tabel 4.16 s/d tabel 4.18

Gambar 4.4 Pembagian Blok Pelayanan pada system jaringan drainase

IV - 23

Page 37: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Tabel 4.16 Perhitungan Debit banjir Q2th

Nama

Blok Luas Koef. Aliran

Panjang sal

jarak limp

Koef. Hambatan to

Kec. Aliran td tc tc

I (talbot)

I (monobe) Q Q

(A) ( C ) ( L ) (Lo) (nd) (Ment) (V) Menit Menit Jam mm/jam mm/jam m3/dt m3/dt

1 0.069 0.63 330.40 283.13 0.02 8.94 1 5.51 14.45 0.24 44.48 49.39 0.54 0.60

2 0.071 0.59 264.80 218.75 0.02 8.73 1 4.41 13.15 0.22 45.82 52.60 0.53 0.61

3 0.022 0.7 43.60 271.3 0.02 9.49 1 0.73 10.21 0.17 49.14 62.25 0.21 0.26

4 0.013 0.63 142.00 139.6 0.02 9.16 1 2.37 11.53 0.19 47.59 57.41 0.11 0.13

4" 0.005 0.45 142.00 77.4 0.02 6.77 1 2.37 9.14 0.15 50.49 67.05 0.03 0.04

5 0.033 0.62 359.71 102.9 0.02 5.69 1 6.00 11.68 0.19 47.42 56.92 0.27 0.32

6 0.026 0.61 359.71 191.7 0.02 7.60 1 6.00 13.60 0.23 45.35 51.43 0.20 0.23

7 0.047 0.54 265.18 145.1 0.02 5.68 1 4.42 10.10 0.17 49.28 62.70 0.35 0.44

8 0.028 0.46 205.09 251.7 0.02 14.67 1 3.42 18.09 0.30 41.13 42.52 0.15 0.15

8" 0.012 0.58 180.14 140.3 0.02 10.84 1 3.00 13.84 0.23 45.10 50.83 0.08 0.09

9 0.035 0.58 91.02 149.1 0.02 5.05 1 1.52 6.57 0.11 54.01 83.55 0.30 0.47

10 0.028 0.7 325.60 147.3 0.02 6.00 1 5.43 11.43 0.19 47.71 57.75 0.26 0.31

11 0.014 0.5 162.35 63.47 0.02 3.44 1 2.71 6.15 0.10 54.63 87.29 0.11 0.17

12 0.021 0.56 338.12 94.43 0.02 7.95 1 5.64 13.59 0.23 45.36 51.46 0.15 0.17

13 0.028 0.56 112.50 164.64 0.02 7.97 1 1.88 9.85 0.16 49.59 63.77 0.21 0.28

14 0.053 0.59 306.10 414.14 0.02 12.51 1 5.10 17.61 0.29 41.54 43.28 0.36 0.37

15 0.013 0.59 100.50 161.29 0.02 7.30 1 1.68 8.98 0.15 50.69 67.84 0.11 0.14

16 0.010 0.5 149.14 56.34 0.02 4.90 1 2.49 7.38 0.12 52.84 77.27 0.07 0.10

17 0.206 0.55 1357.85 412.3 0.02 19.92 1 22.63 42.55 0.71 27.31 24.04 0.86 0.76

18 0.127 0.55 1097.12 270 0.02 19.08 1 18.29 37.37 0.62 29.41 26.22 0.57 0.51

19 0.046 0.66 633.80 107.93 0.02 6.07 1 10.56 16.63 0.28 42.42 44.98 0.36 0.38

20 0.015 0.62 220.26 88.68 0.02 7.09 1 3.67 10.76 0.18 48.48 60.10 0.12 0.15

21 0.007 0.64 234.69 27.38 0.02 3.31 1 3.91 7.22 0.12 53.07 78.45 0.07 0.10

IV - 24

Page 38: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

22 0.002 0.7 115.02 19.36 0.02 5.64 1 1.92 7.55 0.13 52.60 76.12 0.02 0.04

23 0.010 0.7 364.98 70.45 0.02 5.46 1 6.08 11.55 0.19 47.58 57.36 0.10 0.12

24 0.244 0.5 1230.15 341.48 0.02 11.81 1 20.50 32.31 0.54 31.78 28.88 1.08 0.98

25 0.024 0.7 750.78 39.72 0.02 3.85 1 12.51 16.37 0.27 42.66 45.46 0.20 0.21

26 0.313 0.56 879.10 403.6 0.02 10.86 1 14.65 25.51 0.43 35.66 33.81 1.73 1.64

27 0.117 0.47 355.53 222.13 0.02 8.81 1 5.93 14.74 0.25 44.20 48.75 0.67 0.74

28 0.024 0.53 515.84 70.8 0.02 4.51 1 8.60 13.11 0.22 45.86 52.70 0.16 0.19

29 0.372 0.56 721.30 716.22 0.02 13.64 1 12.02 25.66 0.43 35.57 33.68 2.06 1.95

30 0.569 0.66 1187.56 545.1 0.02 13.52 1 19.79 33.31 0.56 31.28 28.30 3.26 2.95

31 0.101 0.64 444.85 223.1 0.02 7.94 1 7.41 15.36 0.26 43.60 47.42 0.78 0.85

32 0.057 0.62 321.24 181.42 0.02 11.40 1 5.35 16.75 0.28 42.30 44.75 0.41 0.44

33 0.115 0.64 240.28 337.38 0.02 11.99 1 4.00 16.00 0.27 43.00 46.16 0.88 0.95

34 0.066 0.64 332.94 221.25 0.02 19.16 1 5.55 24.71 0.41 36.18 34.54 0.43 0.41

IV - 25

Page 39: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Tabel 4.17 Perhitungan Debit banjir Q 5th

Nama

Blok Luas Koef. Aliran

Panjang sal

jarak limp

Koef. Hambatan to

Kec. Aliran td tc tc

I (talbot)

I (monobe) Q Q

(A) ( C ) ( L ) (Lo) (nd) (Menit) (V) Menit Menit Jam mm/jam mm/jam m3/dt m3/dt

1 0.069 0.63 330.40 283.13 0.02 8.94 1 5.51 14.45 0.24 48.31 55.83 0.58 0.67

2 0.071 0.59 264.80 218.75 0.02 8.73 1 4.41 13.15 0.22 49.77 59.46 0.58 0.69

3 0.022 0.7 43.60 271.3 0.02 9.49 1 0.73 10.21 0.17 53.42 70.36 0.23 0.30

4 0.013 0.63 142.00 139.6 0.02 9.16 1 2.37 11.53 0.19 51.72 64.90 0.12 0.15

4" 0.005 0.45 142.00 77.4 0.02 6.77 1 2.37 9.14 0.15 54.89 75.79 0.03 0.05

5 0.033 0.62 359.71 102.9 0.02 5.69 1 6.00 11.68 0.19 51.53 64.34 0.29 0.36

6 0.026 0.61 359.71 191.7 0.02 7.60 1 6.00 13.60 0.23 49.26 58.14 0.22 0.26

7 0.047 0.54 265.18 145.1 0.02 5.68 1 4.42 10.10 0.17 53.57 70.88 0.38 0.50

8 0.028 0.46 205.09 251.7 0.02 14.67 1 3.42 18.09 0.30 44.64 48.06 0.16 0.17

8" 0.012 0.58 180.14 140.3 0.02 10.84 1 3.00 13.84 0.23 48.99 57.46 0.09 0.11

9 0.035 0.58 91.02 149.1 0.02 5.05 1 1.52 6.57 0.11 58.76 94.44 0.33 0.53

10 0.028 0.7 325.60 147.3 0.02 6.00 1 5.43 11.43 0.19 51.84 65.28 0.28 0.36

11 0.014 0.5 162.35 63.47 0.02 3.44 1 2.71 6.15 0.10 59.44 98.68 0.11 0.19

12 0.021 0.56 338.12 94.43 0.02 7.95 1 5.64 13.59 0.23 49.27 58.17 0.16 0.19

13 0.028 0.56 112.50 164.64 0.02 7.97 1 1.88 9.85 0.16 53.91 72.09 0.23 0.31

14 0.053 0.59 306.10 414.14 0.02 12.51 1 5.10 17.61 0.29 45.09 48.93 0.39 0.42

15 0.013 0.59 100.50 161.29 0.02 7.30 1 1.68 8.98 0.15 55.12 76.69 0.12 0.16

16 0.010 0.5 149.14 56.34 0.02 4.90 1 2.49 7.38 0.12 57.47 87.35 0.08 0.12

17 0.206 0.55 1357.85 412.3 0.02 19.92 1 22.63 42.55 0.71 29.57 27.18 0.93 0.86

18 0.127 0.55 1097.12 270 0.02 19.08 1 18.29 37.37 0.62 31.85 29.64 0.62 0.58

19 0.046 0.66 633.80 107.93 0.02 6.07 1 10.56 16.63 0.28 46.05 50.84 0.39 0.43

20 0.015 0.62 220.26 88.68 0.02 7.09 1 3.67 10.76 0.18 52.69 67.94 0.14 0.17

IV - 26

Page 40: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

21 0.007 0.64 234.69 27.38 0.02 3.31 1 3.91 7.22 0.12 57.73 88.68 0.08 0.12

22 0.002 0.7 115.02 19.36 0.02 5.64 1 1.92 7.55 0.13 57.21 86.05 0.03 0.04

23 0.010 0.7 364.98 70.45 0.02 5.46 1 6.08 11.55 0.19 51.70 64.84 0.10 0.13

24 0.244 0.5 1230.15 341.48 0.02 11.81 1 20.50 32.31 0.54 34.44 32.65 1.17 1.11

25 0.024 0.7 750.78 39.72 0.02 3.85 1 12.51 16.37 0.27 46.31 51.38 0.22 0.24

26 0.313 0.56 879.10 403.6 0.02 10.86 1 14.65 25.51 0.43 38.66 38.22 1.88 1.86

27 0.117 0.47 355.53 222.13 0.02 8.81 1 5.93 14.74 0.25 48.00 55.11 0.73 0.84

28 0.024 0.53 515.84 70.8 0.02 4.51 1 8.60 13.11 0.22 49.82 59.57 0.18 0.21

29 0.372 0.56 721.30 716.22 0.02 13.64 1 12.02 25.66 0.43 38.56 38.08 2.23 2.21

30 0.569 0.66 1187.56 545.1 0.02 13.52 1 19.79 33.31 0.56 33.89 31.99 3.54 3.34

31 0.101 0.64 444.85 223.1 0.02 7.94 1 7.41 15.36 0.26 47.34 53.61 0.85 0.96

32 0.057 0.62 321.24 181.42 0.02 11.40 1 5.35 16.75 0.28 45.92 50.59 0.45 0.49

33 0.115 0.64 240.28 337.38 0.02 11.99 1 4.00 16.00 0.27 46.68 52.18 0.96 1.07

34 0.066 0.64 332.94 221.25 0.02 19.16 1 5.55 24.71 0.41 39.23 39.04 0.46 0.46

IV - 27

Page 41: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Tabel 4.18 Perhitungan Debit banjir Q 25th

Nama

Blok Luas Koef. Aliran

Panjang sal

jarak limp

Koef. Hambatan to

Kec. Aliran td tc tc I (talbot)

I (monobe) Q Q

(A) ( C ) ( L ) (Lo) (nd) (Ment) (V) Menit Menit Jam mm/jam mm/jam m3/dt m3/dt

1 0.069 0.63 330.40 283.13 0.02 8.94 1 5.51 14.45 0.24 50.89 60.39 0.61 0.73

2 0.071 0.59 264.80 218.75 0.02 8.73 1 4.41 13.15 0.22 52.44 64.32 0.61 0.74

3 0.022 0.7 43.60 271.3 0.02 9.49 1 0.73 10.21 0.17 56.31 76.11 0.24 0.32

4 0.013 0.63 142.00 139.6 0.02 9.16 1 2.37 11.53 0.19 54.50 70.20 0.13 0.16

4" 0.005 0.45 142.00 77.4 0.02 6.77 1 2.37 9.14 0.15 57.87 81.98 0.04 0.05

5 0.033 0.62 359.71 102.9 0.02 5.69 1 6.00 11.68 0.19 54.30 69.59 0.31 0.39

6 0.026 0.61 359.71 191.7 0.02 7.60 1 6.00 13.60 0.23 51.90 62.89 0.23 0.28

7 0.047 0.54 265.18 145.1 0.02 5.68 1 4.42 10.10 0.17 56.46 76.67 0.40 0.54

8 0.028 0.46 205.09 251.7 0.02 14.67 1 3.42 18.09 0.30 47.01 51.99 0.17 0.18

8" 0.012 0.58 180.14 140.3 0.02 10.84 1 3.00 13.84 0.23 51.61 62.16 0.10 0.12

9 0.035 0.58 91.02 149.1 0.02 5.05 1 1.52 6.57 0.11 61.98 102.16 0.35 0.57

10 0.028 0.7 325.60 147.3 0.02 6.00 1 5.43 11.43 0.19 54.64 70.61 0.30 0.38

11 0.014 0.5 162.35 63.47 0.02 3.44 1 2.71 6.15 0.10 62.70 106.74 0.12 0.21

12 0.021 0.56 338.12 94.43 0.02 7.95 1 5.64 13.59 0.23 51.91 62.92 0.17 0.21

13 0.028 0.56 112.50 164.64 0.02 7.97 1 1.88 9.85 0.16 56.83 77.98 0.25 0.34

14 0.053 0.59 306.10 414.14 0.02 12.51 1 5.10 17.61 0.29 47.49 52.93 0.41 0.46

15 0.013 0.59 100.50 161.29 0.02 7.30 1 1.68 8.98 0.15 58.11 82.95 0.12 0.18

16 0.010 0.5 149.14 56.34 0.02 4.90 1 2.49 7.38 0.12 60.61 94.48 0.08 0.13

17 0.206 0.55 1357.85 412.3 0.02 19.92 1 22.63 42.55 0.71 31.08 29.40 0.98 0.93

18 0.127 0.55 1097.12 270 0.02 19.08 1 18.29 37.37 0.62 33.48 32.06 0.65 0.62

19 0.046 0.66 633.80 107.93 0.02 6.07 1 10.56 16.63 0.28 48.50 55.00 0.41 0.47

20 0.015 0.62 220.26 88.68 0.02 7.09 1 3.67 10.76 0.18 55.54 73.49 0.14 0.19

21 0.007 0.64 234.69 27.38 0.02 3.31 1 3.91 7.22 0.12 60.88 95.92 0.08 0.13

22 0.002 0.7 115.02 19.36 0.02 5.64 1 1.92 7.55 0.13 60.34 93.08 0.03 0.04

IV - 28

Page 42: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

23 0.010 0.7 364.98 70.45 0.02 5.46 1 6.08 11.55 0.19 54.48 70.14 0.11 0.14

24 0.244 0.5 1230.15 341.48 0.02 11.81 1 20.50 32.31 0.54 36.22 35.32 1.23 1.20

25 0.024 0.7 750.78 39.72 0.02 3.85 1 12.51 16.37 0.27 48.77 55.58 0.23 0.26

26 0.313 0.56 879.10 403.6 0.02 10.86 1 14.65 25.51 0.43 40.68 41.34 1.98 2.01

27 0.117 0.47 355.53 222.13 0.02 8.81 1 5.93 14.74 0.25 50.56 59.61 0.77 0.91

28 0.024 0.53 515.84 70.8 0.02 4.51 1 8.60 13.11 0.22 52.49 64.43 0.19 0.23

29 0.372 0.56 721.30 716.22 0.02 13.64 1 12.02 25.66 0.43 40.57 41.19 2.35 2.39

30 0.569 0.66 1187.56 545.1 0.02 13.52 1 19.79 33.31 0.56 35.64 34.61 3.72 3.61

31 0.101 0.64 444.85 223.1 0.02 7.94 1 7.41 15.36 0.26 49.87 57.99 0.90 1.04

32 0.057 0.62 321.24 181.42 0.02 11.40 1 5.35 16.75 0.28 48.37 54.72 0.47 0.54

33 0.115 0.64 240.28 337.38 0.02 11.99 1 4.00 16.00 0.27 49.17 56.44 1.01 1.16

34 0.066 0.64 332.94 221.25 0.02 19.16 1 5.55 24.71 0.41 41.28 42.23 0.48 0.50

IV - 29

Page 43: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

4.3.4 ANALISA HIDROLIKA Analisa hidrolika dilakukan untuk melihat perilaku aliran air pada

suatu saluran akibat debit banjir yang harus dialirkan. Dengan melakukan analisa hidrolika dapat diketahui kemampuan suatu penampang sungai atau saluran dalam mengalirkan debit banjir. Perhitungan hidrolika akan dilakukan dengan dua metode yaitu dengan cara steady flow menggunakan Metode Manning dan dengan cara unsteady flow dengan menggunakan program bantu HEC-RAS versi 4.0.

4.3.4.1 METODE MANNING

Penggunaan Metode Manning dengan anggapan aliran tetap (steady flow) dilakukan pada saluran tersier, saluran sekunder dan pada saluran primer. Konsep dari aliran tetap ini adalah kemiringan garis energi sama dengan kemiringan permukaan air dan sama pula dengan kemiringan dasar saluran. Kondisi ini hanya dapat terjadi pada kondisi dimana debit tidak berubah terhadap jarak dan kedalaman air tidak berubah terhadap waktu. Kenyataannya bahwa dalam peristiwa banjir kondisi tadi sering tidak dapat dipenuhi. Namun untuk kondisi banjir yang berubah relatif cukup lambat seperti kondisi pada saluran tersier, maka rumus-rumus aliran seragam masih dapat digunakan. Adapun perumusan yang digunakan adalah perumusan Manning. Q = A * v

v = 1/n * R2/3 * S1/2

Dimana : Q = Debit banjir yang dialirkan (m3/dt) A = luas penampang saluran (m2) v = kecepatan aliran (m/dt) n = koefisien Kekasaran Manning R = jari-jari hidrolis = A/P (m) P = keliling basah saluran (m) S = kemiringan dasar saluran

Pada Master Plan Drainase Kota Rogojampu ini direncanakan saluran berupa pasangan batu kali dengan bentuk segiempat sehingga tanggulnya tegak (z = 0) untuk memperkecil pembebasan lahan dan penampang hidrauliknya dapat maksimal digunakan untuk menampung debit banjir.

Kemiringan memanjang dasar saluran (Slope = S) didasarkan pada keadaan topografi di lapangan, juga tergantung dari elevasi outlet saluran. Jagaan atau freeboard suatu saluran adalah jarak vertikal permukan air kondisi rencana dengan puncak tanggul saluran atau muka tanah di kiri dan kanan saluran. Jagaan ini dimaksudkan agar saluran dapat menerima banjir dengan periode ulang yang lebih tinggi dengan kondisi penampang penuh (full bank capacity). Tinggi jagaan yang akan digunakan dalam perencanaan ini tergantung pada fungsi dan jenis dari masing-masing saluran tersebut. Dalam perencanaan akan digunakan tinggi jagaan untuk saluran tersier 0,20 m, saluran sekunder 0,30 m dan saluran primer 0,50 m.

IV - 30

Page 44: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Untuk mendapatkan debit banjir rencana dengan program Manning ini dilakukan bersamaan dengan analisa hidrologi dengan cara rational. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 4.25 s/d tabel 4.28.

Dari hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa masih bayak saluran yang kapasitasnya kurang untuk mengalirkan debit banjir rencana sehingga luber, dan ada beberapa saluran yang outletnya tidak ke saluran yang lebih tinggi tingkatannya namun menghilang di persawahan, dan tegalan. Melihat kondisi di atas maka perlu di desain saluran baru dengan outlet menuju ke tingkat saluran berikutnya.

Pada Master Plan Drainase Kota Rogojampi ni tidak merencana daerah pematusan yang berada di lingkungan industri, karena wilayah industri harus memiliki sistem drainase tersendiri tanpa harus membebani sistem drainase yang sudah ada milik pemerintah maupun masyarakat. Bila terpaksa melewati sistem drainase milik pemerintah atau masyarakat maka industri mempunyai kewajiban untuk memperbesar kapasitasnya serta bertanggungjawab dalam upaya pengelolaan dan pemeliharaannya.

4.3.4.2 HEC-RAS 4.0

HEC-RAS merupakan program bantu atau model matematik River Analisys, sistem yang dikembangkan oleh Hidrologic Engineering Center US Army Corps of Engineer. Yaitu program bantu yang mampu menyelesaikan persamaan aliran saluran terbuka satu dimensi pada kondisi steady maupun unsteady. Aliran satu dimensi ditandai dengan besarnya kecepatan yang sama pada seluruh penampang atau digunakan kecepatan rata-rata. Persamaan energi digunakan sebagai dasar perhitungan untuk aliran steady dalam saluran terbuka, diberikan oleh persamaan berikut ini (Chow, 1997:243) :

ef hhzg

Uhzg

Uh ++++=++ 2

22

221

21

11 22αα

dimana: g = percepatan gravitasi (m2/dt) hf = kehilangan tinggi akibat gesekan (m) he = kehilangan tinggi akibat perubahan penampang (m) U = kecepatan rerata (m/dt) α = koefisien distribusi kecepatan z = ketinggian dari datum (m) h = kedalaman air (m)

IV - 31

Page 45: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Error!

Gambar 4.5. Energi Dalam Saluran Terbuka Profil permukaan air dihitung dari satu penampang melintang ke

penampang melintang berikutnya dengan menyelesaikan persamaan energi dengan menggunakan sebuah prosedur interaktif yang disebut “Standart Step method”. Kehilangan tinggi energi pada penampang sungai diakibatkan oleh gesekan dan perubahan penampang. Adapun kehilangan tinggi energi akibat perubahan penampang terdiri dari dua yaitu akibat kontraksi dan ekspansi. Kontraksi dan ekspansi terjadi akibat back water yang disebabkan perubahan penampang, atau perubahan kemiringan dasar saluran yang sangat curam. Kehilangan akibat gesekan dievaluasi sebagai hasil dari kemiringan garis energi Sf dan panjang L seperti terlihat dalam persamaan berikut:

ff SLh .= 2

=

KQS f

221 ff

fSS

S+

=

dimana : hf = kehilangan energi akibat gesekan (m) L = jarak antar sub bagian (m) Sf = kemiringan garis energi (friction slope) K = pengangkutan aliran tiap sub bagian Q = debit air (m3/dt) Kehilangan tinggi energi akibat kontraksi dan ekspansi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

gV

gVChe 22

211

222 αα

−=

dimana : C : koefisien akibat kehilangan tinggi kontraksi dan ekspansi

h1

Z1

garis energi, Sfhe

hf = Sf . L

h2

Z2Bidang persamaan

1 2

Muka air

Dasar saluran, So

L

g2U2

11α

g2U2

22α

IV - 32

Page 46: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Program ini akan mengasumsi, kontraksi terjadi jika tinggi kecepatan di hilir lebih besar dari tinggi kecepatan di hulu dan ekspansi terjadi pada kondisi sebaliknya. Tinggi kehilangan energi terdiri dari kehilangan energi akibat gesekan dan kehilangan energi akibat perubahan penampang melebar atau menyempit. Persamaan tinggi kehilangan energi sebagai berikut :

−+=

gV

gVCSLh fe 22

.2

112

22 αα

dimana : L = panjang penampang pembobot debit

fS = kemiringan gesekan antara kedua penampang C = koefisien kehilangan akibat pelebaran atau penyempitan Pada pemodelan hidrolika saluran dengan menggunakan program bantu HEC-RAS diperlukan suatu input data berupa debit yang merupakan upstream boundary condition dan downstream boundary condition serta debit dari arah lateral saluran yang merupakan inflow terhadap sistim saluran yang dimodelkan. Disamping kondisi batas geometri saluran yang diperlukan adalah profil penampang saluran dan jarak antara penampang satu dengan berikutnya serta tinggi tebing kiri dan kanan saluran yang akan dijadikan batas penampang saluran yang diperhitungkan. Sedang parameter hidrolis yang diperlukan adalah koefisien kekasaran saluran yang biasanya koefisien manning. Output dari pemodelan hidrolika saluran ini berupa debit Q, kecepatan aliran V dan elevasi muka air H. Elevasi muka air yang terjadi dapat ditampilkan secara memanjang sepanjang saluran maupun elevasi muka pada setiap penampang saluran. Disamping itu dapat diketahui elevasi muka air maksimum yang mungkin terjadi dari setiap penampang saluran akibat kondisi batas dihulu dan hilir maupun akibat aliran yang masuk ke suatu sistim saluran. Elevasi maksimum ini biasanya yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dimensi saluran yang diperlukan.

Skema pemodelan dengan menggunakan program HEC-RAS seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Upstream BC Downstream BC

Lateral inflow

Lateral inflow

Gambar 4.6. Skema model HEC-RAS

Dalam memodelkan hidrolika saluran yang berada pada daerahsistemdrainase wilayah perkotaan Rogojampi ini terdiri dari pemodelan hidrolika untuk saluran primer dan pemodelan saluran sekunder

IV - 33

Page 47: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

yaitu saluran sekunder yang masuk ke saluran primer yang berada pada daerahsistemdrainase wilayah perkotaan Rogojampi.

Pemodelan dilakukan pada kondisi eksisting dan kondisi rencana. Dengan melakukan pemodelan kondisi eksisting akan diketahui dengan memasukan data geometri sungai atau saluran yang berupa panampang sungai dan parameter hidrolika sungai serta boundary condition maka akan diketahui ruas-ruas sungai yang tidak mampu mengalirkan debit banjir.

a. Pemodelan Saluran sekunder

4.7. Skema Pemodelan HECRAS Di Sistem Kota Rogojampi

Pada pemodelan saluran sekunder dalam hal ini saluran sekunder

yang berada di wilayah sistim drainase perkotaan Rogojampi adalah pemodelan saluran akibat debit banjir Q5 dibagian hulu dan debit banjir dari beberapa saluran sekunder maupun saluran tersier yang masuk ke saluran sekunder sebagai lateral inflow.

Pada pemodelan ini diasumsikan bahwa debit yang mengalir baik dari hulu saluran sekunder dan debit yang masuk dari saluran sekunder maupun tersier mengalir dengan lancar. Disamping itu bahwa hujan yang terjadi secara bersamaan pada seluruh daerah pematusan dan debit yang masuk mengalir sesuai dengan hidrograf banjir masing-masing saluran. Dengan demikian semua debit yang berada pada daerah pematusan sistim saluran sekunder sudah masuk. Hasil Pemodelan HEC-RAS untuk beberapa system drainase dapat dilihat pada uraian di bawah ini.

IV - 34

Page 48: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

1. Sistem Drainase Rogojampi Dalam pemodelan sistem drainase Rogojampi diskemakan saluran

terdiri dari saluran atas (Saluran Antangon) dan saluran bawah (Saluran Lohgonto) seperti dapat dilihat pada Gambar 4.8. berikut.

Gambar 4.8.Skema Pemodelan HECRAS Di Sistem Draenase Kota Rogojampi

Dengan melakukan analisa hidrolika saluran dengan input data hidrograf banjir yang terjadi pada masing-masing penampang sungai diperoleh gambaran muka air maksimum yang terjadi seperti pada gambar berikut:

Gambar 4.9. Penampang Memanjang Elevasi Muka Air Maksimum Saluran sekunder SK 4-4’

Dari gambar diatas tampak saluran Rogojampi tidak mampu

menampung debit banjir yang terjadi sehingga terjadi luapan air di kiri dan kanan saluran, sedang di bagian hulu saluran kiri (Saluran Rogojampi 2) masih bisa menampung. Lebih jelasnya dapat dilihat pada penampang melintang saluran.

IV - 35

Page 49: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Gambar 4.10. Penampang Melintang Pada Sta. 9 Terlihat Elevasi Muka Air Maksimum masih Bisa Ditampung oleh Saluran

Gambar 5.12. Penampang Melintang Pada Patok P.7.

Gambar 4.11. Penampang Melintang Pada Sta. 1 Terlihat Elevasi Muka Air Maksimum masih Bisa Ditampung oleh Saluran

Banjir yang terjadi di saluran Rogojampi pada kondisi maksimum

debit yang terjadi di saluran sekunder sebesar 2,2 m3/dt. Untuk mengurangi banjir di bagian hulu maka harus dilakukan normalisasi atau pengerukan kedalaman saluran sampai pada elevasi tertentu dimana bagian hulu tidak terjadi banjir.

4.3.4.3 Kapasitas Saluran Permasalahan banjir di wilayah studi ini lebih banyak disebabkan karena kapasitas saluran yang tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi dan tidak terdapatnya saluran drainase. Dimensi saluran yang

IV - 36

Page 50: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

dimaksud adalah dimensi saluran primer dan saluran sekunder. Apabila dua jenis saluran ini kapasitasnya mampu menampung debit banjir yang terjadi, maka kemungkinan besar masalah banjir yang selalu terjadi di wilayah studi dapat diatasi. Dalam perencanaan dimensi saluran yang dianalisa adalah dengan menghitung terlebih dahulu kapasitas saluran pada kondisi eksisting. Dari kapasitas saluran pada kondisi eksisting tersebut kemudian dibandingkan dengan besarnya debit yang terjadi atau melewati saluran tersebut. Selain itu asumsi awal bahwa kapasitas saluran dalam kondisi penuh air (full bank), sehingga hal tersebut dapat digunakan utuk mengetahui sebab utama terjadinya banjir.

a. Perhitungan kapasitas saluran sekunder Diponegoro segmen 1 - Tinggi saluran = 1 m - Lebar saluran =0,90 m - Kemiringan medan/ dasar saluran = 0,0007 - Saluran berbentuk segi empat - Daerah yang dilyani blok 1 - Debit yang mengalir = 0,67 m3/dt - Kekasaran manning n = 0,015 (pasangan batu kali)

Q = A x V A = B x h A = 1 x 0,9 = 0,9 m2 P = B + 2xh = 1 + 2x0,9 = 2,8 m R = A/P R = 0,36/ 2,8 = 0,32 V = 1/n x R2/3 x I1/2

V = 1/0,015 x (0,32)2/3 x (0,00073)1/2

V = 1,44 m/dt Q = A x V = 0,9 x 1,44 = 0,79 m3/dt > Q 5th Saluran Diponegoro segmen 1 mampu mengalirkan debit banjir rencana

Q5th sebesar 0,59 m3/dt. Untuk selanjut masing-masing saluran sekunder dapat dilihat pada Tabel 4.19

IV - 37

Page 51: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi Tabel 4.19 Perhitungan Kapasitas saluran sekunder

Nama Saluran Blok pelayanan H (m)

B (m)

A (m2)

P (m)

R (m)

R2/3 I I1/2 V (m/dt)

QFull

Bank (m3/dt)

Q5th M3/dt

Keterangan

Sal.Diponegoro Segmen I

1

0.90

1

0.90

2.80

0.321

0.469

0.00073

0.02698

0.84

0.79

0.67

Tidak banjir

Sal.Diponegoro Segmen II 1&2 1.00 1.00 1.00 3.00 0.33 0.48 0.00073 0.0270 0.86 0.86 1.36 Banjir Sal.Diponegoro Segmen III

1, 2 , &5 1.00 1 1.00 3.00 0.333 0.481 0.00073 0.0270 0.86 0.86 1.66

Banjir

Sal KH Hasyim Ashari 34 & 33 0.60 0.6 0.36 1.80 0.200 0.342 0.00203 0.0451 1.03 0.52 1.53

Banjir

Sal. Jendral A. Yani 30' 0.60 0.6 0.36 1.80 0.200 0.342 0.00789 0.0888 2.02 1.02 0.85

Tidak banjir

Sal wakhid Hasim 30 0.60 0.6 0.36 1.80 0.200 0.342 0.00400 0.0632 1.44 0.73 2.12

Banjir

Sal. Pancoran Mas 30,30' &26a 0.60 0.6 0.36 1.80 0.200 0.342 0.00327 0.05714 1.302782 0.66 3.34

Banjir

Sal Pasar 32a 0.60 0.6 0.36 1.80 0.200 0.342 0.00203 0.0451 1.03 0.52 0.14 Tidak Banjir Sal terusan Pasar

33,34,32a&26a 1.00 1 1.00 3.00 0.333 0.481 0.01000 0.1000 3.20 3.20 2.04

Tidak Banjir

Tawang Alun I 32 1.00 1 1.00 3.00 0.333 0.481 0.01000 0.1000 3.20 3.20 0.39 Tidak Banjir Tawang Alun II 32b,31&26b 1.00 1 1.00 3.00 0.333 0.481 0.01000 0.1000 3.20 3.20 1.89 Tidak Banjir Tawang Alun III 26c 1.00 1 1.00 3.00 0.333 0.481 0.01000 0.1 3.20 3.20 0.98 Tidak Banjir

IV - 38

Page 52: Konten D1390.pdf

Ringkasan Laporan Akhir Master Plan Drainase Kota Rogojampi

4.3.4.3 Dimensi Saluran sekunder

Perhitungan debit banjir rencana pada saluran ini didasarkan oleh tataguna lahan yang sesuai dengan RTRW 2031.

Gambar 4.12. Perencanaan System jaringan drainase kota Rogojampi

1.Perhitungan saluran sekunder Diponegoro segmen 1

Q5 th = 0,59 m3/dt (melayani blok 1)

Lebar saluran (B) = 1,0 m

Kekasaran Manning (n) = 0,015

Kemiringan dasar saluran = 0,00073

H h

W

B

Sal. Pasar

Sal. Terusan Pasar

Sal. Dipomnegoro

Sal. Tawang alun II

IV - 39

Page 53: Konten D1390.pdf

Ringkasan Laporan Akhir Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Penyelesaian : Q = A x V

A = B x h A = 1x h P = B + 2h P = (1 + 2h) R = A/p R = (Bxh)/(B+2h) Q = 1/n x R2/3x I1/2 x A 0,59 = 1/0,015 x ((1x h)/ (h/(1+2h)))2/3 x (0,00073)1/2 Dengan cara coba-coba nilai h = 0,80 m, maka A = 1 x 0,8 =0,80 m2 P = B + 2h = 1 + 2x 0,8 = 2,6 m

R = A/P R =0,8/2,6 R = 0,308 m V = 1/n x R2/3x I1/2 V = 1/0,015 x (0,308)2/3 x (0,00073)1/2 V = 0,82 m/dt < V maksimum=1,8 m/dt ……oke

Tabel 4.20 Dimensi Saluran Sekunder

No. Saluran Sekunder Blok Q5th B n I h m3/dt m m 1 Diponegoro Segmen 1 1 0.59 1 0.015 0.00073 0.8 2 Diponegoro Segmen 2 1.36 1.5 0.015 0.00073 1.1 3 Diponegoro Segmen 3 1.66 1.6 0.015 0.00073 1.2 4 Bolodewo Segmen 3 13, 15,

16 0.59 0.75 0.015 0.004 0.5

5 KH. Hasyim Ashari 33, 34 1.53 1.3 0.015 0.002 0.8 6 Jendral A. Yani 30’ 0.85 0.7 0.015 0.0059 0.5 7 Wakhid Hasyim 30 2.12 1.3 0.015 0.002 1.15 8 Pancoran Mas 30’,

30,26a 3.34 1.5 0.015 0.00307 1.2

Sumber: Hasil Analisa

IV - 40

Page 54: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

BAB V RENCANA SISTEM DRAINASE KOTA ROGOJAMPI 5.1. RENCANA SISTEM DRAINASE KOTA ROGOJAMPI Pada sistem drainase Kota Rogojampi kerapatan saluran drainase

berbeda antar sistem, pada wilayah yang berkembang banyak saluran yang

tidak ada sehingga perlu ditambah. Rencana sistem drainase juga dapat

dilihat pada Gambar 5.1.

V - 1

Page 55: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Gambar 5.1. Rencana Sistem Drainase Kota Rogojampi

V - 2

Page 56: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

5.2. RENCANA ANGGARAN BIAYA Sebelum melakukan perhitungan analisa biaya diperlukan harga bahan

dan upah yang diperoleh dari Dinas Pengairan dan Pertambangan Kabupaten

Banyuwangi, dan selanjutnya harga tersebut sebagai acuan untuk perhitungan

harga satuan pekerjaan untuk pelaksanaan Studi Master Plan Drainase Kota

Rogojampi.

Rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan berdasarkan analisa

hidrologi yaitu dengan debit yang mengalir berdasarkan curah hujan dengan

hujan R5th, sehingga untuk perhitungan desain digunakan hasil analisa

hidrolika 5th baik untuk perencanaan saluran maupun untuk perencanaan

bangunan.

Pekerjaan yang dilakukan dalam Studi ini meliputi pekerjaan

normalisasi sungai yaitu berupa pembuatan talud serta pekerjaan struktur.

Perhitungan atas biaya-biaya tersebut dilakukan dalam bentuk tabulasi

menyangkut volume pekerjaan (volume of work) berdasarkan atas harga

satuan dari masing-masing kegiatan.

1. Normalisasi Sal Diponegoro

2. Normalisasi Sal Bolodewo

3. Normalisasi Sal KH.Hasyim Ashari

4. Normalisasi Sal Jendral A. Yani

5 Normalisasi Sal Wakhid Hasyim

6. Normalisasi Sal Pancoran

V - 3

Page 57: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Tabel 5.1 Total Rencana Anggaran Biaya Tiap Saluran

No Saluran Biaya Total (Rp)

1 Saluran Bolodewo 269,449,000.00

2 Saluran Diponegoro 456,792,952.02

3 Saluran KH Hasyim Asyari 270,343,000.00

4 Saluran Jendral A. Yani 743,438,000.00

5 Saluran Wakhid Hasyim 1,144,815,000

6 Saluran Pancoran 1,139,586,000.00

Sumber : Hasil Analisa

V - 4

Page 58: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

BAB VI OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Penyusunan kebutuhan OP sistem drainase bertujuan untuk memudahkan dalam menyusun dan menyiapkan Anggaran Kebutuhan Nyata bagi OP, didasarkan atas uraian kegiatan-kegiatan serta jadual pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan OP sistem drainase.

Untuk mempersamakan persepsi tentang berbagai istilah yang mungkin dijumpai dalam uraian selanjutnya, perlu diketengahkan batasan-batasan, antara lain: - Banjir adalah Kondisi debit pada saluran/sungai melebihi normal dan

melimpas ke daerah sekitarnya yang semula kering. Kondisi normal diberi batas maksimum sebagai kondisi yang tidak sampai mengganggu kegiatan dan merugikan lingkungan.

- Perlindungan adalah upaya pengamanan semua sarana fisik dan fungsi sistem drainase yang disebabkan oleh tindakan manusia atau sebab-sebab bersifat alami.

- Pengembangan adalah upaya meningkatkan kemanfaatan fungsi sistem drainase tanpa merusak keseimbangan lingkungan.

- Pengendalian adalah upaya lebih memantapkan fungsi sistem drainase sepanjang tahun, guna memperoleh kemanfaatan optimal dan mengurangi daya rusak air termasuk intrusi air laut dan kerusakan lingkungan pada umumnya.

- Operasi adalah upaya memfungsikan seluruh sistem drainase sesuai sasaran dan fungsi yang ditetapkan dalam perencanaan.

- Pemeliharaan adalah upaya untuk menjaga kesinambungan (sustainabilitas) sistem drainase sesuai usia pakai yang direncanakan.

- 6.1. PEMELIHARAAN SALURAN

Pemeliharaan saluran harus dibarengi dengan usaha pengamanan saluran, kegiatan pengamanan merupakan usaha yang bersifat preventif (pencegahan) yang ditujukan untuk melindungi saluran terhadap kerusakan dari pihak-pihak yang kurang bertanggungjawab. Jenis kegiatan pengamanan ini antara lain : a. Pemeriksaan rutin saluran (dengan melakukan penelusuran) b. Melarang pendirian bangunan di atas tanggul saluran, badan saluran

atau pada lokasi garis sempadan saluran yang telah ditetapkan. c. Tidak membuang sampah dan atau kotoran di dalam saluran. d. Tidak menanam pohon dekat dengan tanggul saluran. e. Menghalau hewan peliharaan agar tidak masuk ke dalam saluran. f. Membatasi kendaraan yang lewat di tepi saluran. g. Melarang kegiatan-kegiatan lain yang dapat merusak saluran.

Kegiatan pemeliharaan saluran primer dan sekunder terdiri dari pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, pemeliharaan khusus dan rehabilitasi.

VI - 1

Page 59: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

1. Pemeliharaan rutin adalah pekerjaan yang selalu dilakukan berulang-ulang pada waktu tertentu, misalnya setiap hari. Jenis pemeliharaan rutin saluran primer dan sekunder meliputi : a. Pembabatan rumput, tumbuhan air dan semak

- Rumput dan tumbuhan air pada tanggul maupun di dalam saluran harus dibabat dan dibuang.

- Rumput, semak belukar dan pepohonan yang tumbuh pada tanggul maupun dinding saluran harus dicabut sampai ke akar-akarnya.

- Hasil pembabatan dan pembersihan saluran harus lekas dibuang jauh dari tanggul.

b. Pembersihan sampah/kotoran - Sampah/kotoran yang hanyut di saluran harus secara terus-menerus

dibersihkan dengan mengangkatnya dari saluran. - Hasil pembersihan sampah harus lekas diangkut jangan dibiarkan

menumpuk di atas tanggul saluran. c. Perbaikan kerusakan saluran

- Perbaikan akibat kerusakan ringan saluran harus segera dilaksanakan dengan mengembalikan ke bentuk semula agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah.

Cara pelaksanaan pemeliharaan rutin : a. Membersihkan saluran dari sampah dan tumbuh-tumbuhan pada

saluran yang berpenampang lebar dan dalam keadaan ada aliran. b. Persiapan, peralatan yang diperlukan : perahu dengan kapasitas 2

(dua) orang; dayung; serokan; tali; gergaji; karung plastik; gerobak dorong; pikulan dan alat angkut (truck) Sedangkan sumber daya manusia terbagi menjadi regu dengan setiap regu terdiri atas 1 (satu) mandor dan 7 (tujuh) sampai 10 (sepuluh) pekerja.

c. Pelaksanaan : - Melakukan penjelasan terhadap para pekerja tentang tata cara

maupun segala sesuatu pekerjaan yang akan dikerjakan. - Angkat sampah dan tumbuh-tumbuhan dengan menggunakan

perahu pada saluran primer yang dalam dan lebar dengan menggunakan jaring kecil oleh dua orang petugas.

- Tarik pohon-pohon yang hanyut dan angkat, apabila kayunya besar sebaiknya dipotong-potong lebih dahulu dengan gergaji.

- Pikul karung yang telah diisi sampah/tumbuhan apabila lokasi alat angkut (seperti dump truck) dekat dengan lokasi pekerjaan atau menggunakan gerobak dorong apabila lokasi tempat bekerja dekat dengan jalan yang dapat dilewati kendaraan.

- Angkut sampah ke tempat pembuangan yang telah ditentukan.

VI - 2

Page 60: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

2. Pemeliharaan berkala adalah pekerjaan yang dilakukan pada waktu tertentu, misalnya setiap minggu sekali atau setiap bulan sekali atau setiap tahun sekali. Jenis pemeliharaan berkala saluran primer dan sekunder meliputi : a. Perbaikan fisik saluran drainase berupa perbaikan tanggul saluran

dan bangunan pelengkapnya seperti gorong-gorong. b. Pengerukan lumpur / sedimen

- Secara berkala perlu dilakukan pengerukan sedimen/lumpur di dalam saluran, hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan bentuk dan daya tampung saluran.

- Lumpur yang telah dikeruk dimasukkan ke dalam glangsing dan harus segera dibuang jauh, jangan dibiarkan menumpuk di atas tanggul saluran.

c. Membuang akar-akar yang kuat, tunggang atau pohon yang dapat merusak tanggul saluran.

d. Membongkar bangunan liar yang berdiri di atas saluran atau pada garis sempadan saluran yang telah ditetapkan.

Cara pelaksanaan pemeliharaan berkala : a. Membersihakan sedimen atau lumpur dalam saluran berpenampang

lebar dan saat kering. b. Persiapan, peralatan yang diperlukan : cangkul; skop; linggis; kotak

kayu bergagang; katrol; gerobak dorong roda satu; karung plastik; tali raffia; golok; palu; kendaraan sebagai alat angkut (dump truck); gergaji mesin; gergaji tangan dan tali tambang. Sumber daya manusia yang dibutuhkan setiap regu terdiri dari 1 (satu) mandor dengan 10 (sepuluh) sampai 12 (dua belas) pekerja. Jumlah regu tergantung dengan kebutuhan yang diperlukan.

c. Pelaksanaan : - Melakukan penjelasan dan pengarahan sebelum pekerjaan dimulai. - Cangkul sedimen ke pinggir saluran oleh sebagian pekerja dan bila

dalamnya saluran lebih dari 2 (dua) meter gunakan katrol untuk mengangkat sedimen ke atas.

- Masukkan sedimen ke dalam karung plastik oleh dua orang pekerja dimana pekerjaan dimulai dari hilir ke arah hulu sekalipun pekerjaan dilaksanakan oleh beberapa regu.

- Pikul sedimen ke dekat dump truck jika dekat saluran atau menggunakan gerobak dorong beroda tunggal jika jauh.

- Naikkan keatas dump truck dan angkut ke tempat pembuangan yang telah ditentukan.

3. Pemeliharaan khusus dilakukan bila saluran mengalami kerusakan yang

sifatnya mendadak. Sedangkan rehabilitasi dilakukan apabila saluran mengalami kerusakan yang menyebabkan aliran tidak sesuai dengan debit banjir rencana. Pelaksanaan perbaikan kerusakan ringan pada saluran. a. Perbaikan kerusakan ringan pada saluran dari pasangan batu kali.

VI - 3

Page 61: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Dasar saluran primer dan sekunder yang lebar umumnya dari tanah, oleh karena itu perbaikan hanya pada dinding saluran yang salah satunya disebabkan oleh penurunan atau kerusakan pada pondasi. a.1. Persiapan :

- Peralatan yang digunakan adalah : cangkul; skop; linggis; kotak kayu bergagang; gerobak dorong roda satu; karung plastik; golok; palu dan gergaji tangan.

- Bahan yang dibutuhkan : semen; pasir; batu belah; krikil/split; kotak adukan; water pass; sendok tembok.

a.2. Pelaksanaan : - Bersihkan bagian yang rusak - Padatkan tanah dibagian belakang yang akan diperbaiki. - Siapkan batu belah, pasir semen, dan kotak kayu sebagai

tempat adukan - Buat tanggul penahan air di tempat kerja dengan memasang

karung-karung pasir dua lapis yang diantaranya diisi dengan tanah liat.

- Buang air di bagian dalam tanggul agar tempat bekerja menjadi kering.

- Buat adukan dengan perbandingan 1 (satu) ember semen dengan 2 (dua) pasir di pinggir saluran

- Pasang batu belah dan buat siar timbul dan rapikan kembali sisa-sisa adukan yang tidak terpakai.

- Bongkar tanggul penahan setelah pasangan selesai dan sudah kering dengan mengangkut karung-karung pasir sebagai tanggul.

- Naikkan benda dan peralatan serta karung-karung pasir yang sudah tidak terpakai lagi.

b. Perbaikan dinding plat beton dan pondasi pada saluran a.1. Persiapan :

- Peralatan yang digunakan adalah : cangkul; skop; linggis; kotak kayu bergagang; gerobak dorong roda satu; karung plastik; golok; palu; dan gergaji tangan

- Bahan yang dibutuhkan : semen; pasir; batu belah; krikil/split; besi beton; kotak adukan; water pass; sendok tembok.

- Tenaga kerja meliputi tukang batu, tukang kayu dan pembantu tukang.

a.2. Pelaksanaan : - Hancurkan blok plat beton yang rusak, bongkar dan bersihkan

dengan palu dan sikat. - Buat cetakan sesuai dengan ukuran yang rusak tersebut. - Buat tanggul penahan air ditempat kerja dengan memasang

karung-karung pasir dua lapis yang diantaranya diisi dengan tanah liat.

VI - 4

Page 62: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

- Buang air di bagian dalam tanggul agar tempat bekerja menjadi kering.

- Angkut material dan peralatan ke lokasi yang akan diganti plat betonnya.

- Buat adukan beton tulang 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil (split) - Cor cetakan plat beton yang telah dipasangi besi beton sesuai

dengan ukuran menggunakan campuran beton tulang - Biarkan proses pengerasan cor beton minimal selama 7 (tujuh)

hari. - Angkat plat beton yang sudah keras minimal 7 hari setelah

pengecoran ke lokasi yang rusak. - Letakkan plat beton pengganti pada bagian yang rusak dengan

mengisi spesi adukan 1 semen : 3 pasir. - Bongkar tanggul penahan setelah pasangan selesai dan sudah

kering dengan mengangkut karung-karung pasir sebagai tanggul.

- Naikkan benda dan peralatan serta karung-karung pasir yang sudah tidak terpakai lagi.

4. Pemeliharaan saluran tertutup

a. Persiapan, peralatan yang dibutuhkan : cangkul; pompa; tangga; tali; katrol; sepatu boat; topi kerja; linggis dan masker.

b. Pelaksanaan : - Bersihkan bagian yang rusak dengan memeriksa manhole untuk

mengetahui dimana tempat sumbatan, ciri-ciri lokasi lubang yang tersumbat adalah lubang control di sebelah hulu penuh dengan air sedangkan lubang kontrol yang di hilir dalam keadaan kering;

- Turunkan tangga pada manhole kering; - Sebagian pekerja memompa air di manhole yang penuh air untuk

mendorong sampah yang menyumbat; - Naikkan ke dalam dump truck karung sampah yang sudah diikat. - Buang sampah dari manhole ke tempat yang sudah ditentukan.

5. Perbaikan saluran tertutup a. Perbaikan/penggantian tutup lubang manhole.

Tahap Pelaksanaan : - Ukurlah lubang manhole baik yang segi empat maupun bundar - Bahan yang diperlukan semen PC; pasir; kerikil/split; papan;

kaso; besi beton; cangkul dan sendok tembok; - Buat cetakan tutup manhole; - Pasang besi beton sesuai kebutuhan; - Buat adukan coran beton dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir :

3 kerikil/split. - Corkanlah adukan ke dalam cetakan - Bukalah papan cetakan adukan setelah coran berumur minimal 7

hari.

VI - 5

Page 63: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

- Pasang tutup manhole ketempatnya. - Rapihkan bekas dan peralatan pembuatan tutup manhole.

b. Perbaikan/penggantian tutup pada saluran terbuka yang tertutup Tahap Pelaksanaan sama dengan penggantian tutup lubang manhole, namun yang diganti disini adalah tutup saluran.

6. Pemeliharaan saluran tertutup di bawah jalan Bila pemeliharaan saluran tetutup seperti yang dijelaskan pada point 4 pelaksanaannya susah diterapkan di lapangan karena saluran terlalu panjang dan juga pertimbangan faktor keselamatan kerja maka cara di bawah ini bisa dilaksanakan. Saluran-saluran tersebut juga harus bersih dari sampah dan endapan lumpur, namun tidak mungkin para pekerja dapat membersihkannya secara manual saja lewat lubang manhole, karena : - Kemungkinan adanya gas beracun atau bahaya kekurangan oksisgen

yang membahayakan keselamatan jiwa. - Efektivitas dan efisiensi dari kegiatan pekerjaan penggalian terlalu

rendah. Dengan pertimbangan di atas diperlukan rekayasa teknik untuk kemudahan pelaksanaan dan efisiensi waktu yaitu dengan cara : a. Menyemprot saluran dengan galah penyembur air atau water jet agar

serat, plastik serta sedimen yang telah mengeras dapat diencerkan menjadi bentuk lumpur cair.

b. Lumpur cair dipompa/di-dredging ke luar dan dituangkan ke dalam dumptruck, atau bila sudah melumpur ditarik dengan timba baja untuk kemudian diangkat secara mekanis dan dituang ke dumptruck.

c. Angkut lumpur tersebut ke tempat pembuangan yang telah ditentukan

Ilustrasi pekerjaan di bawah jalan disajikan pada Gambar 6.1.

7. Pemeliharaan saluran yang terhimpit bangunan Sering ditemui saluran berada diantara dua bangunan baik bangunan permukiman maupun industri dan pergudangan. Kondisi tersebut sangat menyulitkan dalam pekerjaan pemeliharaan saluran karena tidak mungkin harus membuang hasil galian di kanan dan kirinya karena tidak ada tempat untuk timbunan dan bila mengangkut secara manual akan sulit dan berat karena dasar saluran licin dan jarak memanjang ke arah tempat penimbunan sementara cukup jauh. Untuk mengatasinya diperlukan rekayasa keteknikan agar hasil galian sedimen pada saluran dapat diangkut ke tempat penimbunan sementara atau suatu jembatan yang melintas di atas saluran. a. Rekayasa keteknikan untuk galian tanah di saluran yang terhimpit bangunan

- Kabel baja/sling direntangkan sepanjang saluran menjadi seperti rel.

VI - 6

Page 64: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

- Pasang Lier atau Winch di jembatan untuk menggerakkan sling ke hulu dan ke hilir

- Gali sedimen dan masukkan pada timba-timba - Cantolkan timba-timba yang telah teriisi galian pada sling

kemudian gerakkan winch menuju tempat pembuangan sementara yang berada di dekat/diatas jembatan

- Hasil galian dimasukkan ke dalam dumptruck - Segera angkut galian ke tempat pembuangan akhir yang telah

ditentukan.

Gambar 6.1. Ilustrasi Pemeliharaan Saluran Tertutup Di Bawah Jalan

VI - 7

Page 65: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

b. Rekayasa keteknikan untuk galian lumpur di saluran yang terhimpit bangunan

Bila endapan berupa lumpur maka pengangkutan dengan timba-timba kurang efisien. Solusinya adalah memompa lumpur dengan mesin pompa dan membuangnya ke tempat penimbunan sementara. Ujung pipa penyedot ditempelkan pada suatu handtraktor dengan modifikasi tertentu. Untuk memudahkan manuver pipa yang dibutuhkan tidak terlalu besar antara 3” sampai 5” selain itu agar pipa tidak menghisap angin bila lumpurnya ketebalan lumpur terbatas. Regu penyedot lumpur menggiring lumpur ke arah pipa penyedot dengan dozer mini. Dozer mini dibuat dari modifikasi sebuah handtractor yang biasa digunakan untuk membajak sawah. Ilustrasi pekerjaan di atas disajikan pada Gambar 6.2.

Gambar 6.2. Ilustrasi Pekerjaan Galian Lumpur Pada Saluran yang Terhimpit Bangunan

1. Tampak atas, kabel baja/sling direntangkan sepanjang saluran menjadi semacam Rel bagi timba-timba pengangkutan hasil galian. Lier atau Winch dipasang di jembatan untuk menggerakkan sling ke hulu atau ke hilir

2. Tampak samping, hasil galian dalam timba-timba dicantolkan ke sling dan dibawa untuk dipindah ke LPS di dekat/di atas jembatan dan selanjutnya akan diangkut oleh dumptruck ke tempat pembuangan akhir yang telah ditentukan.

VI - 8

Page 66: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

6.2. OPERASI DAN PEMELIHARAAN PINTU AIR Pada sistem drainase biasanya pintu air dipasang pada inlet siphon,

inlet dan outlet waduk (kolam retensi) dan di ujung saluran yang berhubungan dengan badan air. Pemasangan pintu air dan saringan sampah biasanya pada : a. Waduk/kolam/bozem pada saluran masuk (inlet) dan keluar waduk

(outlet). b. Ujung saluran primer dimana muka air sungai atau badan air lebih tinggi

dari muka air di saluran pada waktu sungai banjir dipasang pintu klep. 1. Tata Cara Membuka dan Menutup Pintu Air

a. Langkah kerja operasi pintu air : - Buka kunci (gembok) pada pemutar pintu air. - Tutup pintu air apabila saluran atau kolam akan dikeringkan. - Bukalah pintu air apabila tinggi muka air di saluran atau di waduk

melampaui tinggi jagaan. - Bila muka air sudah hampir limpas maka pintu air harus dibuka

agar air tidak merusak tanggul saluran/waduk. b. Membuka dan menutup pintu air di percabangan saluran :

- Apabila salah satu saluran yang tidak berpintu maka airnya hampir mendekati bibir saluran maka bukalah pintu air agar aliran terbagi lewat pintu percabangan.

- Bukalah pintu penggelontoran agar kotoran di saluran atau air yang berbau busuk dapat dihanyutkan.

- Tutup kembali pintu setelah penggelontoran selesai. 2. Pemeliharaan Pintu Air dan Saringan Sampah

Langkah kerja pemeliharaan pintu air : a. Peralatan dan bahan : kuas cat, pengerok cat, pelumas, ampelas,

cat, dempul/pelamir. b. Pelaksanaan :

- Lumuri dengan pelumas (gemuk/stempet) stang ulir, gigi penggerak dan gigi stir.

- Periksa bagian pintu air dan saringan sampah yang berkarat - Bersihkan bagian pintu dan saringan sampah - Laburkan pelamir agar permukaan plat menjadi rata - Lakukan pengecatan dengan cat anti karat

3. Pemeliharaan Kebersihan Pintu Air dan Kolam Penenang

Langkah kerja : a. Gunakan galah yang diujungnya dipasang cangkul garpu. b. Tarik sampah ke atas dengan galah tersebut. c. Masukkan tumpukkan sampah ke dalam karung plastik. d. Bawa karung plastik sampah dengan dipikul atau gerobak dorong ke

dalam alat angkut (dump truck)

VI - 9

Page 67: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

4. Perbaikan Ringan Pintu Air dan Saringan Sampah

Perbaikan dilakukan pada bagian yang rusak baik oleh karat maupun oleh benda-benda yang hanyut lainnya. Langkah kerja : a. Lakukan perbaikan pada musim kemarau b. Pasang balok penyekat di sebelah hulu pintu c. Pasang balok penyekat di sebelah hilir d. Isi diantara tiap-tiap balok penyekat dengan tanah liat hingga kering

pada bagian rongga pintu. e. Siapkan bahan sebagai berikut : plat baja, baja kanal/baja U,

sedangkan alat sebagai berikut : alat pengelas dan tabung gas karbit. f. Potong bagian yang rusak dengan alat pengelas. g. Potong baja atau balok baja yang akan digunakan untuk mengganti

yang rusak dengan alat pengelas. h. Ganti bagian yang rusak tersebut. i. Lakukan proses pengecatan seperti di atas. j. Proses pengecatan kering, bukalah balok-balok penyekat (stop log) k. Rapihkan semua peralatan dan bahan yang tak terpakai serta bawa

ke tempat penyimpanan yang telah ditentukan. 5. Pemeliharaan Pintu Klep

Pintu klep terbuat dari : baja plat dengan rangka baja kanal untuk saluran koker dan baja cor untuk bentuk bulat. Langkah kerja : a. Siapkan bahan seperti pelumas dan cat anti karat. b. Lumuri poros pintu atau engsel pintu dengan gemuk/stempet. c. Angkatlah dan tutup pintu untuk mengetes macet tidaknya pintu

atau engsel d. Angkat pintu dan beri penunjang e. Bersihkan bagian yang berkarat dengan kertas gosok/ampelas f. Catlah seperti pintu air lainnya

6.3. PEMBIAYAAN 6.3.1. BIAYA OPERASI

Biaya operasi pada sistem drainase meliputi beberapa biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan antara lain : 1. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data OP 2. Menginventarisir sistem drainase dalam cakupan areal dan aset yang ada

di dalamnya 3. Menyusun program tahunan OP, termasuk penyusunan jadual

penggelontoran. 4. Mengoperasikan bendung, stasiun pompa, pintu-pintu air termasuk

bangunan penunjangnya.. 5. Membina LSM peduli saluran, penyuluhan, rapat-rapat dsb.

VI - 10

Page 68: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

6.3.2. BIAYA PEMELIHARAAN Biaya pemeliharaan jaringan drainase merupakan komponen biaya

yang relatif besar dalam OP sistem drainase. Perhitungan besarnya biaya pemeliharaan didasarkan data nyata yang diperoleh dari kegiatan inspeksi lapangan. Sesuai sifat kegiatannya, biaya pemeliharaan dapat dibagi dalam 3 katagori : 1. Biaya Pemeliharaan Rutin

Tercakup di dalamnya biaya pembabatan rumput, pembersihan gulma air, galian endapan lumpur, pengecatan, pelumasan, inspeksi kerusakan dan kegiatan pencegahan / preventif.

2. Biaya Pemeliharaan Berkala. Biaya Pemeliharaan Berkala meliputi dua kegiatan, yakni yang bersifat perawatan dan yang bersifat perbaikan berkala. Biaya bersifat perawatan antara lain dipergunakan untuk pembersihan dan perawatan fasilitas kerja, seperti rumah pompa, rumah penjaga, kantor dsb, masing-masing sesuai dengan keperluan sebenarnya. Biaya bersifat perbaikan berkala untuk kegiatan perbaikan yang cukup berat, yang memerlukan gambar desain dan sifat konstruksi bersifat permanen. Pada pekerjaan-pekerjaan di saluran biasanya perlu dilakukan dengan pengeringan. Biaya bersifat perbaikan berkala ini termasuk perbaikan insidentil yang dipergunakan untuk pekerjaan bersifat sementara, seperti memperbaiki kerusakan akibat bencana alam atau kerusakan akibat kelalaian operasi.

3. Biaya Penggantian / Pemeliharaan berat Biaya penggantian meliputi penggantian bagian bangunan yang rusak yang tidak bisa diperbaiki lagi, seperti pintu air, balok penebat, pompa air, peralatan komunikasi, suku cadang peralatan transportasi dsb.

6.3.3. KEGIATAN PENDUKUNG OP Semua kegiatan yang mendukung kelancaran OP Sistem Drainase,

memerlukan alokasi biaya, antara lain adalah : 1. Gaji / upah tenaga harian / musiman 2. Administrasi dan pengelolaan kantor, rumah dinas, perbengkelan,

gudang 3. Pengoperasian alat transportasi dan komunikasi 4. Pengadaan alat ukur debit dan peralatan lapangan 5. Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor, seperti meja, kursi,

almari, mesin ketik, komputer, telepon, HT dsb. 6. Perjalanan Dinas, rapat-rapat, untuk pengawasan dan evaluasi,

pembinaan, koordinasi, penyuluhan 7. Pengadaan software, pembuatan / up-dating peta-peta, diagram,

skematik, manual OP, buku data dsb. 8. Latihan dan penyuluhan.

VI - 11

Page 69: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

6.3.4. BIAYA LANGSUNG Biaya langsung atau Direct Cost adalah pengeluaran-pengeluaran

untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Seksi OP Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi atau jajaran dibawahnya, sepanjang untuk : 1. OP alat-alat berat yang digunakan bagi kegiatan OP Sistem Drainase,

perawatan peralatan mekanik / elektrik stasiun-stasiun pompa dan pintu-pintu air.

2. Pencetakan blangko OP, manual OP, pembuatan atau up dating peta. 3. Pembinaan LSM peduli saluran, praktek lapangan dan penyuluhan-

penyuluhan. 6.3.5. BIAYA TAK LANGSUNG

Biaya tak langsung atau Overhead Cost adalah pengeluaran-pengeluaran yang diperlukan untuk menunjang, mempermudah atau memperlancar kegiatan OP. Kategori ini terbatas pada pengeluaran di tingkat Dinas Daerah atau jajaran diatasnya, yang dipergunakan untuk : 1. Semua jenis pengeluaran administrasi proyek, pengawasan, pembinaan,

koordinasi serta sosialisasi / penyuluhan. 2. Honorarium panitia-panitia 3. Operasional Kantor, alat tulis kantor (ATK), Air, Tilpun, Listrik (ATL) 4. Beaya OP alat-alat transportasi 6.3.6. ANGGARAN KEBUTUHAN NYATA OP (AKNOP)

AKNOP adalah anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan semua kegiatan operasi sesuai pedoman atau Manual OP dan untuk menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan yang didasarkan kebutuhan nyata di lapangan hasil inspeksi rutin yang telah dilakukan. Anggaran ini disusun dalam pos-pos pengeluaran dalam form-form yang lazim dipakai. Anggaran ini disusun dalam beberapa pos, masing-masing untuk Operasi dan Pemeliharaan :

- Pos Gaji Upah ( 01 ) - Pos Tanah ( 02 ) - Pos Bahan ( 03 ) - Pos Peralatan dan Mesin ( 04 ) - Pos Perjalanan Dinas ( 05 ) - Pos Konstruksi ( 06 ) Nihil pada kegiatan operasi - Pos Lain-lain ( 07 )

Inspeksi atau pemeriksaan rutin terhadap seluruh jaringan saluran, bangunan dan bagian-bagian dari bangunan, stasiun pompa, pintu air, bozem dan sebagainya, menjadi dasar bagi penyusunan Buku Catatan Pemeliharaan (BCP). Untuk ini diperlukan tata cara baku untuk Prosedure Pemeriksaan dan Pemeliharaan, agar BCP yang digunakan untuk menghitung kebutuhan pemeliharaan-pemeliharaan bagi tiap sistem drainase merupakan dasar riil dan akurat yang diambil dilapangan oleh para petugas lapangan saluran drainase, stasiun Pompa dan pintu-pintu air. Oleh karena

VI - 12

Page 70: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

itu mereka perlu dibekali dengan lembar intruksi kerja, agar mereka bisa mendayagunakan bangunan yang dioperatori menjadi optimal bagi kinerja seluruh sistem.

Beberapa format isian dibawah ini dapat dipakai sebagai contoh

untuk memperlancar kegiatan operasi dan pemeliharaan sistem drainase.

VI - 13

Page 71: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

FO

RM 0

1

OP S

ISTE

M D

RAIN

ASE

JADU

AL P

EMER

IKSA

AN B

ANGU

NAN

DAN

PERA

LATA

N UN

TUK

PEM

ELIH

ARAA

N Ta

hun

:

……

……

..

No

Jeni

s Pe

rala

tan

Perio

de

Pem

erik

saan

Bu

lan

dan

Kode

Pet

ugas

Ke

tera

ngan

J F

M

A M

J

J A

S O

N D

1

AA

BB

AA

CC

CC

AA

DD

BB

AA

DD

DD

CC

( c

onto

h )

2

CC

AA

CC

CC

DD

DD

DD

AA

BB

BB

DD

DD

( c

onto

h )

3

ds

t

4

5

6

7

Cata

tan

: Ko

de p

etug

as

1. A

A :

Sdr.

......

. 2.

BB

: Sd

r. ...

....

3. C

C :

Sdr.

......

. 4.

DD

: Sd

r. ...

....

VI - 14

Page 72: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

FORM 02 – O DATA ELEVASI MUKA AIR Periode Bulan : …………..

Elevasi : + ..............M Tgl Lokasi / Pemantauan

Hulu Dam…. Hilir Dam….. Hulu Dam… Hilir Dam…. Hulu Pintu Air K. Balong P S SR P S SR P S SR O S SR P S SR P S SR

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.

Catatan : P = Pagi = jam 8.00 S = Siang = jam 13.00 SR = Sore = jam 16.00

VI - 15

Page 73: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

FORM 01 – P KERUSAKAN AKIBAT BANJIR 1. Kejadian banjir di Sistem Drainase ……………….., Luas:.......... ………Ha, Sungai : ………………..

Saluran : Tanggal : Lokasi : Desa ………….. Kecamatan …………………….

2. Kerusakan / Dampak Banjir

Jalan tergenang

Jalan Negara / Propinsi / Protokol : (1) Jl. ………………. Tinggi genangan ……. Cm, lamanya ………… jam (2) Jl. ………………. Tinggi genangan ……. Cm, lamanya ………… jam (3) Jl. ………………. Tinggi genangan ……. Cm, lamanya ………… jam

Pemukiman penduduk

(1) Halaman tergenang ………… kk, ± ………… Ha

(2) Air masuk rumah …………… kk, ± ………… Ha (3) Rumah rusak ……………….. kk

Kawasan Industri (1) Jl. ………………………… tinggi genangan …….. cm, lamanya ……….. jam (2) Jl. ………………………… tinggi genangan …….. cm, lamanya ……….. jam (3) Jl. ………………………… tinggi genangan …….. cm, lamanya ……….. jam

3. Taksiran Kerusakan : (1) Fisik jalan Rp. …………………….. (2) Transportasi barang / orang Rp. …………………….. (3) Kerugian Masyarakat Rp. …………………….. (4) Kerugian Sektor Industri Rp. …………………….. (5) Lain-lain Rp. ……………………..

Jumlah Rp. ……………………..

4. Tindakan yang telah dilakukan (1) ....................................................................................................................................................... (2) .......................................................................................................................................................

5. Usul tindakan yang perlu segera dilakukan (1) ....................................................................................................................................................... (2) ....................................................................................................................................................... (3) .......................................................................................................................................................

Banyuwangi, …………..…………………

( ………………...............…… )

VI - 16

Page 74: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

FORM 02 – P PEMERIKSAAN : ( a ) Pintu Manual ( b ) Pintu Otomatis Jenis peralatan : Pintu ................................... Lokasi : Tgl. Pemeriksaan : Periode pemeriksaan : 6 bulanan

No. Item Yang Diperiksa Kriteria Pemeriksaan

Metode Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan Pintu No.

Ket.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. Daun Pintu - Keseluruhan Kebersihan Visual - Side roller Fungsi Uji coba - Seal daun pintu Kebocoran Visual - Sling pengangkat Kerusakan Visual - Plat daun pintu Perubahan

bentuk Uji coba

- Lapisan cat Kerusakan Visual - Kedudukan pintu Horisontal Sipat datar - Baut & mur Kendar / hilang Kunci pas - Klem sling Kerusakan Visual

2. Frame Pintu - Balok-balok

mendatar Kelurusan Visual

- Pelat-pelat pendukung

Kerusakan Visual

- Lapisan cat Kerusakan Visual - dsb

3. Alat Angkat - Keseluruhan Kebersihan Visual - Gear box Fungsi Uji coba - Shaft couping kelurusan Visual - Motor penggerak /

induks Fungsi Uji coba

- Motor brake Fungsi Uji coba - Drum poley Kerusakan Visual - Control interlock Fungsi Uji coba - Indikasi posisi Kecocokan Visual - Wire slack limite

switch Fungsi Visual

VI - 17

Page 75: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

No. Item Yang Diperiksa Kriteria

Pemeriksaan Metode

Pemeriksaan Hasil

Pemeriksaan Pintu No. Ket.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 4. Genset - Mesin diesel,

keseluruhan Kebersihan Visual

- Olie mesin Daya lumas Visual - Filter olie Kerusakan Visual - Filter solar Kerusakan Visual - Filter udara Kerusakan Visual - Packing olie kebocoran Visual - Piston Kerusakan pendengaran - Bosch - pump Kerusakan Visual - V-belt Kerusakan Visual - Accu / bateray Kerusakan Visual - Kumparan stator &

rotor Kerusakan Visual

- Knalpot Kerusakan Visual

5. Panel Control - Tutup/pengaman Kebersihan Visual - Relay / anxilary

relay Operasinya Uji coba

- Volt meter Besaran tegangan

Dibanding dgn standart

- Ampere meter Besaran kuat arus

Dibanding dgn standart

- Kabel & penutupnya

Kerusakan Visual

- dsb

Keterangan Hasil Pemeriksaan BB : Baik RR : Rusak Ringan RB : Rusak Berat Dsb : digunakan untuk item-item yang tak tertera

Ka Subsi Kasi Petugas

O&P Drainase Pemeriksaan

( …………………. ) ( …………………. ) ( ….………….… )

VI - 18

Page 76: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

FORM 03 - P TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN (a) Pintu Manual (b) Pintu Otomatis

No. lokasi Item Status Tindak Lanjut

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.. 8. 9.. 10.

Catatan : BB : Baik RR : Rusak Ringan RB : Rusak Berat

Banyuwangi ............………………

Kepala Seksi O&P ( ……………………………….. )

VI - 19

Page 77: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

BAB VII PENUTUP

7.1. KESIMPULAN Dari hasil Penyusunan Master Plan Drainase Perkotaan Rogojampi Tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem Drainase Kota Rogojampi memiliki luas 3.34 km2, yang terbagi menjadi 30 sub sistem drainase

2. Rencana penggunaan lahan dalam Penyusunan Master Plan Drainase Kota Rogojampi menggunakan dasar rencana tata ruang di wilayah terkait baik dari RTRW, RDTRK, maupun produk tata ruang lainnya.

3. Periode ulang debit banjir rencana yang digunakan dalam perhitungan digunakan dasar sebagai berikut: • Saluran Tersier menggunakan periode ulang 2 tahun (Q2) • Saluran Sekunder menggunakan periode ulang 5 tahun (Q5) • Saluran Primer menggunakan periode ulang 10 tahun (Q10)

4. Implementasi usulan program pembangunan drainase Kota Rogojampi dibagi dalam 3 (tiga) program, yaitu Program Jangka Pendek (tahun 2013 s/d 2017), Program Jangka Menengah (tahun 2018 s/d 2022), dan Program Jangka Panjang (tahun 2023 s/d 2030), masing-masing diuraikan per tahun. Jenis pekerjaan meliputi normalisasi dan peningkatan saluran, pembangunan fasilitas baru (saluran dan bangunan pelengkapnya) serta jaringan tersier.

5. Selain dari aspek teknik, isi dalam Master Plan Drainase Kota Rogojampi ini juga menyangkut aspek legal, aspek tata guna lahan dan juga aspek kelembagaan. Lebih jelasnya ringkasan Master Plan Drainase Kota Rogojampi dapat dilihat pada Tabel 7.1.

VII - 1

Page 78: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi Tabel 7.1 Ringkasan Masterplan Drainase Kota Rogojampi No. URAIAN Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang

2013-2017 2018-2022 2023-2030 A Aspek Legal 1 Menyiapkan Perda untuk Master Plan Drainase

Kota Rogojampi melalui pemberdayaan masyarakat

Menyiapkan Perda

2 Penyerahan aset-aset untuk bangunan pengendali banjir

Siapkan SK untuk penyerahan aset

3 Persiapan untuk pengembangan jaringan drainase tersier melalui pembinaan

Siapkan Sk untuk O&P sistem drainase tersier

B Perencanaan Tata Guna Lahan 1 Sediakan ROW untuk saluran drainase baru Masukkan dalam RDTRK

guna menunjukkan jaringan drainase yang direncanakan

2 Mengatur penggunaan lahan di kawasan Kota Rogojampi yang berelevasi tinggi

Masukkan dalam RTRW Kab. Banyuwangi untuk mengatur Kawasan tinggi tersebut

Mengatur dengan ketat perijinan baru untuk pembangunan di daerah yang memiliki elevasi tinggi

Mengatur dengan ketat perijinan baru untuk pembangunan di daerah yang memiliki elevasi tinggi

C Kelembagaan 1 Meningkatkan kemampuan organisasi yang

mengatur drainase dan pengendalian banjir Mengatur struktur organisasi Dinas PU Kabupaten Banyuwangi

Membentuk Dinas Pematusan Kabupaten Banyuwangi

Mengembangkan Dinas Pematusan Kabupaten Banyuwangi

2 Persiapan untuk peningkatan kinerja O&P Mendirikan kantor Koordinasi, Melengkapi kantor-kantor tersebut dengan fasilitass komputer serta informasi tentang sistem drainase

Memperbaharui informasi

Memperbaharui informasi

VII - 2

Page 79: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi Lanjutan Tabel 7.1 Ringkasan Masterplan Drainase Kota Rogojampi No. URAIAN Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang

2013-2017 2018-2022 2023-2030 4 Menyiapkan SDM untuk program

pengembangan drainase perkotaan - Membentuk tim-tim

pelatihan, siapkan materi pelatihan

- Merekrut personil yang berpengalaman untuk manajemen proyek dn pengawasan desain serta pengawasan konstruksi

- Pelatihan staf

- Merekrut personil yang berpengalaman

- Pelatihan staf

Pelatihan staf

5 Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Membentuk Unit Pengaduan masyarakat di Dinas PU Kab. Banyuwangi

Memasukkan unit Pengaduan Masyarakat didalam Dinas Pematusan Kab. Banyuwangi

Meningkatkan pelayanan masyarakat

D Teknik 1 Pembebasan Lahan Persiapan untuk program besar perbaikan

drainase dan pengembangan sistem drainase untuk kawasan baru

Pembebasan tanah pada saluran-saluran drainase primer

Pembebasan tanah pada saluran-saluran drainase sekunder

Pembebasan tanah pada saluran-saluran drainase tersier

2 Jaringan Drainase Utama a Normalisasi dan peningkatan sistem drainase Normalisasi dan

peningkatan saluran-saluran primer

Normalisasi dan peningkatan saluran-saluran primer

Normalisasi dan peningkatan saluran-saluran primer

Bekerjasama dengan Jasa Marga untuk membuat saluran drainase yang terpotong oleh jalan propinsi

VII - 3

Page 80: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi Lanjutan Tabel 7.1 Ringkasan Masterplan Drainase Kota Rogojampi No. URAIAN Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang

2013-2017 2018-2022 2023-2030 Normalisasi dan

peningkatan saluran-saluran sekunder

Normalisasi dan peningkatan saluran-saluran sekunder

Normalisasi dan peningkatan saluran-saluran sekunder

b Membangun saluran drainase primer dan sekunder baru

Bekerja sama dengan Jasa Marga untuk membuat saluran drainase yang terpotong oleh jalan

Saluran-saluran baru untuk mengembangkan sistem drainase

Saluran-saluran baru untuk mengembangkan sistem drainase

c Rehabilitasi dan pengembangan sistem jaringan drainase tersier, diprogram setelah perbaikan pada jaringan utama

Normalisasi, peningkatan dan pembangunan baru saluran-saluran tersier

Normalisasi, peningkatan dan pembangunan baru saluran-saluran tersier

Normalisasi, peningkatan dan pembangunan baru saluran-saluran tersier

E Operasi dan Pemeliharaan 1 Menigkatkan kinerja Operasi fasilitas

drainase di lapangan Siapkan prosedur Operasi dan sistem pelaporan

Siapkan anggaran yang sesuai dengan kegiatan Operasi

Siapkan anggaran yang sesuai dengan kegiatan Operasi

Siapkan anggaran yang sesuai dengan kegiatan Operasi

Merekrut dan melatih staf Operasi

Pelatihan staf Pelatihan staf

2 Meningkatkan kapasitas sistem melalui program panggalian/pengerukan lumpur dari saluran drainase

Siapkan anggaran yang sesuai dengan kegiatan pemeliharaan

Siapkan anggaran yang sesuai dengan kegiatan pemeliharaan

Siapkan anggaran yang sesuai dengan kegiatan pemeliharaan

Pengadaan alat-alat berat dan peralatan khusus untuk pemeliharaan

Pemeliharaan alat berat Pemeliharaan alat berat

Penggalian lumpur dari saluran-saluran drainase.

Penggalian lumpur dari saluran-saluran drainase.

Penggalian lumpur dari saluran-saluran drainase.

VII - 4

Page 81: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi Lanjutan Tabel 7.1 Ringkasan Masterplan Drainase Kota Rogojampi No. URAIAN Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang

2013-2017 2018-2022 2023-2030 3 Menentukan prosedur untuk inspeksi rutin,

peningkatan persiapan anggaran serta pemeliharaan rutin pada prasarana drainase

Menentukan prosedur Pemeliharaan, Anggaran Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) serta sistem pelaporan

Mengembangkan prosedur Pemeliharaan. Siapkan anggaran yang sesuai untuk Pemeliharaan rutin. Meningkatkan kinerja Pemeliharaan rutin.

Mengembangkan prosedur Pemeliharaan. Siapkan anggaran yang sesuai untuk Pemeliharaan rutin. Meningkatkan kinerja Pemeliharaan rutin.

Merekrut dan melatih staf

Pelatihan Staf Pelatihan Staf

4 Pemberdayaan masyarakat dalam O&P sistem drainase utama

Sosialisasikan prosedur pengaduan melalui Unit Pengaduan Masyarakat

Mengembangkan kinerja Kantor-kantor Rayon dalam menangani pengaduan masyarakat

5 Pemberdayaan masyarakat dalam O&P sistem drainase tersier

Proyek percontohan pengembangan jaringan tersier dengan cara pembinaan

Program pengembangan jaringan tersier dengan cara pembinaan

Program pengembangan jaringan tersier dengan cara pembinaan

6 Mengurangi volume sampah yang masuk ke saluran drainase

Proyek percontohan penanggulangan sampah

Diseminasi hasil proyek percontohan ke kawasan lain. Meningkatkan persentase sampah yang dikumpulkan

Semua sampah padat dikumpulkan untuk dibuang ke TPA

VII - 5

Page 82: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

7.2. REKOMENDASI Untuk mengurangi permasalahan banjir yang terjadi di Kota Rogojampi

perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut: 1. Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan sistem drainase. Pengendalian pemanfaatan ruang tidak hanya meliputi luasnya saja tetapi juga elevasinya. Pengendalian dilakukan secara terpadu melalui upaya-upaya pencegahan antara lain melalui proses perijinan pemanfaatan ruang yang didasarkan pada konsep penanganan drainase.

Penanganan drainase di suatu wilayah pengembangan harus dikaitkan dengan sistem utama sehingga tidak mengakibatkan banjir di lokasi lain. Pengendalian secara ketat dan intensif dilakukan secara terpadu berdasarkan pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pengawasan Pengawasan pengendalian banjir mulai dari perencanaan,

pembangunan, operasi dan pemeliharaan dilakukan secara intensif dan terpadu dalam bentuk pemantauan dan evaluasi. Dalam pelaksanaan pengawasan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dapat melibatkan masyarakat (partisipasi masyarakat).

3. Penertiban Penertiban pemanfaatan bantaran kali/saluran dan pembuangan

sampah ke dalam kali/saluran dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengatasi penyumbatan saluran yang berakibat tidak mampu mengalirkan debit air hujan yang seharusnya dilayani. Dalam hal ini penegakan hukum harus dilakukan, namun untuk itu diperlukan: Peraturan Daerah Tentang Master Plan Drainase Kota Rogojampi.

4. Hak Masyarakat

Dalam kegiatan pengendalian banjir, masyarakat berhak untuk : a. Berperan serta dalam proses pelaksanaan pembangunan, operasi dan

pemeliharaan fasilitas drainase. b. Mengetahui secara terbuka rencana pembangunan, operasi dan

pemeliharaan fasilitas drainase. c. Menikmati bebas banjir. d. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialami

sebagai akibat dari pembangunan dan/atau kegagalan kegiatan pembangunan, operasi dan pemeliharaan sistem drainase.

5. Kewajiban Masyarakat Dalam kegiatan pengendalian banjir, masyarakat berkewajiban untuk: a. Ikut serta memelihara kualitas lingkungan dengan tidak membuang

sampah ke dalam sungai/saluran.

VII - 6

Page 83: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

b. Menaati peraturan yang berlaku yang telah ditetapkan. 6. Peran Serta Masyarakat

Peran masyarakat dalam pengendalian banjir di Kota Rogojampi dapat dilakukan sebagai berikut: a. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan serta bantuan

pemikiran dalam pengendalian banjir di wilayahnya. b. Memberikan informasi tentang rencana pembangunan, operasi dan

pemeliharaan sistem drainase di wilayah pengembangannya yang dikaitkan dengan sistem drainase utama.

7. Stuktur Kelembagaan dan Penanggung Jawab Sistem Drainase Perkotaan Di Kota Rogojampi

Dari penyusunan Master Plan Drainase Kota Rogojampi diketahui bahwa permasalahan yang harus dipecahkan/diselesaikan tidak hanya permasalahan teknik saja, tetapi mencakup juga permasalahan sosial dan budaya, serta aspek kelembagaan. Pelaksanaan manajemen drainase dan pengendalian banjir yang lebih efektif dapat dicapai dengan cara menghindarkan tumpang tindihnya pengelolaan sistem drainase oleh beberapa instansi, untuk itu diperlukan penyerahan tanggung jawab pengelolaan beberapa aset pengendalian banjir antar instansi terkait.

Untuk melaksanakan program peningkatan sistem drainase yang sangat besar diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai dedikasi dan berkemampuan tinggi untuk menangani perencanaan, pelaksanaan pembangunan, operasi dan pemeliharaan, mulai dari SDM perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, melalui pelatihan-pelatihan.

Ringkasan Penanggung Jawab Sistem Drainase Perkotaan di Kabupaten Banyuwangi yang diusulkan seperti pada Tabel 7.2. di bawah ini perlu segera direalisasikaan.

VII - 7

Page 84: Konten D1390.pdf

Executive Summary Master Plan Drainase Kota Rogojampi

Tabel 7.2. Ringkasan Tanggung Jawab Sistem Drainase Kota Rogojampi

Tanggung Jawab

Sistem Drainase Tersier

Sistem Drainase Sekunder

Sistem Drainase Primer

Rehabilitasi/ Peningkatan Sistem yang ada

- Masyarakat di kawasan permukiman

- Industri di kawasan industri

- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

Pengembangan kawasan baru

Pengembangan Real Eastat di kawasan permukiman dan industri

Pengembangan Real Eastat di kawasan permukiman dan industri

- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

Operasi dan pemeliharan

- Masyarakat di kawasan permukiman

- Industri di kawasan industri

- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

Blok Tersier

Blok Tersier

Blok Tersier

VII - 8