PEDOMAN PENJAMINAN MUTU - · PDF filePengorganisasian ... nas menetapkan Pedoman Penjaminan...

download PEDOMAN PENJAMINAN MUTU - · PDF filePengorganisasian ... nas menetapkan Pedoman Penjaminan Mutu pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi; b. Perguruan tinggi menggalang komitmen untuk

If you can't read please download the document

Transcript of PEDOMAN PENJAMINAN MUTU - · PDF filePengorganisasian ... nas menetapkan Pedoman Penjaminan...

  • PEDOMANPENJAMINAN MUTU

    (QUALITY ASSURANCE)

    PENDIDIKAN TINGGI

    Departemen Pendidikan NasionalDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi

    2003

  • PENGANTAR

    Pada tanggal 1 April 2003 Direktur Jenderal Pendidik-an Tinggi telah menetapkan Higher Education LongTerm Strategy 2003 - 2010 (disingkat menjadi HELTS20032010).

    Di dalam Part I Chapter II HELTS 2003 2010 dican-tumkan Vision 2010, atau Visi 2010 Pendidikan Tinggidi Indonesia, sebagai berikut :

    In order to contribute to the nations competitiveness,the national higher education has to be organiza-tionally healthy, and the same requirement alsoapplies to institutions. A structural adjustment in theexisting system is, however, needed to meet thischallenge.The structural adjustment aims, by the yearof 2010,of having a healthy higher education system1,effectively coordinated and demonstrated by thefollowing features : Quality; Access and equity;Autonomy (Cetak tebal oleh Penyusun).

    Dengan demikian, pada saat ini perlu dilakukanpenyesuaian secara struktural sistem pendidikantinggi nasional, agar pada tahun 2010 terdapat sistempendidikan tinggi yang sehat, yang secara efektif

    1 A system is defined as the entire higher education system in Indonesia,whilst each individual university (with various names and types) is definedas an institution.

  • dikoordinasikan dan ditunjukkan oleh ciri-ciri kualitas,akses dan keadilan, serta otonomi.

    Selanjutnya khusus mengenai ciri kualitas pendidikantinggi nasional, di dalam Part II Chapter III Point EHELTS 2003 2010 dinyatakan secara khusustentang Quality Assurance (Penjaminan Mutu)sebagai berikut :

    In a healthy organization, a continuous quality im-provement should become its primary concern.Quality assurance should be internally driven,institutionalized within each organizations standard procedure, and could also involveexternal parties. However, since quality is also aconcern of all stakeholders, quality improvementshould aim at producing quality outputs and outcomesas part of public accountability. (Cetak tebal olehPenyusun).

    Berlandaskan HELTS 2003 2010 ini, DirektoratPembinaan Akademik dan Kemahasiswaan, telahmembahas dengan berbagai pihak terkait, merancangdan menyusun Pedoman Penjaminan Mutu Pendi-dikan Tinggi, yang akan digunakan sebagai pedomanoleh perguruan tinggi untuk menjalankan prosespenjaminan mutu di perguruan tinggi masing-masing,atas inisiatif sendiri (internally driven).

    Di samping menjalankan proses penjaminan mutupendidikan tinggi atas inisiatif sendiri, pada saat iniperguruan tinggi dapat pula menjalankan proses

  • akreditasi melalui Badan Akreditasi Nasional Pergu-ruan Tinggi (BAN-PT) atau lembaga lain baik dalamatau luar negeri, serta wajib melakukan EvaluasiProgram Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) padaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Agar ketigamacam kegiatan yang diarahkan pada pencapaiankualitas pendidikan tinggi secara berkelanjutan(continuous quality improvement) dapat salingmendukung dan melengkapi, maka di bawah inidigambarkan tujuan, sifat, dan lembaga yangmenangani setiap kegiatan tersebut, sebagai berikut :

    Kegiatan Tujuan Sifat LembagaAkreditasi Kontrol & audit

    mutu pendidikansecara eksternal

    Fakultatif BANPTataulembaga lain

    EPSBED Perpanjangan ijinoperasional

    Wajib Ditjen.Dikti.

    PenjaminanMutu

    Peningkatanmutu pendidikansecara internal

    Inisiatifperguruantinggi

    Perguruantinggi ybs.

    Sesuai dengan sifatnya seperti dikemukakan di atas,Pedoman ini disusun tidak dengan maksud untukmendikte perguruan tinggi dalam melakukan proses penjaminan mutu pendidikan tinggi, melainkan untukmemberikan inspirasi tentang siapa, apa, mengapa,dan bagaimana penjaminan mutu tersebut dapatdijalankan.

    Akhirnya, perkenankan kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihakyang telah memberikan arahan dan masukan yang

  • sangat berharga bagi penyempurnaan Pedoman ini,terutama kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi,Inspektur Jenderal, para Direktur, Ketua BAN-PT,para Koordinator Kopertis seluruh Indonesia, danseluruh Anggota Tim Quality Assurance yang telahmerancang dan menyusun Pedoman ini : Sudjarwadi,Tian Belawati, Tirza Hanum, SP.Mursid, I WayanRedi Aryanta, H.Ponpon S. Idjradinata, JohannesGunawan, Muhamad Hamzah, Hanafi, Romzi Awapa,Firdaus, Yudi Agustono, Maryanti, Farichah, TatoSetiyarto, serta seluruh Staf Subdit Sarana PerguruanTinggi, Direktorat Pembinaan Akademik & Kemaha-siswaan. Sumbangan pemikiran dan dukungansangat besar dari Bapak Suprodjo Pusposutardjo,Direktur PAK sampai dengan bulan Juli 2003 selaludihargai dengan penuh rasa terima kasih.

    Semoga Pedoman ini mampu memberikan inspirasidan motivasi pada perguruan tinggi di Indonesiauntuk meningkatkan mutu pendidikan tingginyasecara berkelanjutan.

    Jakarta, 1 Oktober 2003

    Departemen Pendidikan NasionalDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi

    Direktur Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan

    Supeno Djanali

  • DAFTAR ISI

    halaman

    Pengantar .. 1

    Daftar Isi . 5

    Bab I : Penjaminan Mutu (Quality Assu-Rance) 61. Definisi Penjaminan Mutu . 72. Konsep Penjaminan Mutu . 83. Tujuan Penjaminan Mutu .. 84. Strategi Penjaminan Mutu . 105. Butir-Butir Mutu .. 106. Proses Penjaminan Mutu . 117. Manajemen Kendali Mutu.. 12

    Bab II : Pelaksanaan Penjaminan Mutu(Quality Assurance) 161. Komitmen . 162. Perubahan Paradigma ... 173. Sikap mental . . 174. Pengorganisasian .. 185. Kiat 19

    Daftar Pustaka 20

    *********

  • BAB IPENJAMINAN MUTU

    (QUALITY ASSURANCE)

    Proses penjaminan mutu pendidikan tinggi di suatuperguruan tinggi merupakan kegiatan mandiri dariperguruan tinggi yang bersangkutan, sehingga prosestersebut dirancang, dijalankan, dan dikendalikansendiri oleh perguruan tinggi yang bersangkutantanpa campur tangan dari Pemerintah, dalam hal iniDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas.Dengan demikian, penyusunan Pedoman ini tidakbertujuan mendikte perguruan tinggi agar menjalan-kan proses penjaminan mutu seperti diuraikan didalam Pedoman ini, melainkan Pedoman ini bertujuanmemberikan inspirasi tentang faktor-faktor yang padaumumnya terkandung di dalam proses penjaminanmutu pendidikan tinggi di suatu perguruan tinggi.Kebijakan ini diambil karena disadari bahwa setiapperguruan tinggi memiliki spesifikasi yang berlainan,antara lain dalam hal ukuran, struktur, sumber daya,visi dan misi, sejarah, dan kepemimpinan.

    Selain itu, kebijakan untuk tidak mendikte perguruan tinggi didasarkan pada pandangan Goedegebuure2 :

    It has been suggested that the more governmentsmove in the direction of self-regulation and steering ata distance, the more they will seek to promote the

    2 Goedegebuure, et.al., Higher Education Policy : An International andComparative Perspective, Oxford : Pergamon Press, 1993.

  • strengthening of managerial authority within insti-tutions as well as improved systems of accountability.

    Mengenai posisi dan arti penting penjaminan mutupendidikan tinggi di suatu perguruan tinggi, dapatdikemukakan bahwa di masa mendatang eksistensisuatu perguruan tinggi tidak semata-mata tergantungpada pemerintah, melainkan terutama tergantungpada penilaian stakeholders (mahasiswa, orang tua,dunia kerja, pemerintah, dosen, tenaga penunjang,serta pihak-pihak lain yang berkepentingan) tentangmutu pendidikan tinggi yang diselenggarakannya.Agar eksistensinya terjamin, maka perguruan tinggimau tidak mau harus menjalankan penjaminan mutupendidikan tinggi yang diselenggarakannya. Perludikemukakan bahwa karena penilaian stakeholderssenantiasa berkembang, maka penjaminan mutu jugaharus selalu disesuaikan pada perkembangan itusecara berkelanjutan (continuous improvement).Penjaminan mutu itu mempunyai arti penting,berasosiasi dengan pemikiran besar dalam Gambar 1

    Adapun faktor-faktor yang pada umumnya terkandungdi dalam proses penjaminan mutu pendidikan tinggi,antara lain rumusan atau definisi, konsep, tujuan,strategi, butir-butir mutu, proses, dan manajemenkendali mutu dalam proses penjaminan mutu pendi-dikan tinggi.

    1. Definisi Penjaminan MutuSecara umum yang dimaksud dengan penjaminanmutu adalah proses penetapan dan pemenuhan

  • standar mutu pengelolaan secara konsisten danberkelanjutan, sehingga konsumen, produsen,dan pihak lain yang berkepentingan memperolehkepuasan.

    Dengan demikian, penjaminan mutu pendidikantinggi adalah proses penetapan dan pemenuhanstandar mutu pengelolaan pendidikan tinggisecara konsisten dan berkelanjutan, sehinggastakeholders memperoleh kepuasan.

    2. Konsep Penjaminan MutuPendidikan tinggi di perguruan tinggi dinyatakanbermutu atau berkualitas, apabila :a. perguruan tinggi tersebut mampu menetapkan

    dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaanmisinya (aspek deduktif);

    b. perguruan tinggi tersebut mampu memenuhikebutuhan stakeholders (aspek induktif),berupa:kebutuhan kemasyarakatan (societal needs);kebutuhan dunia kerja (industrial needs);kebutuhan profesional (professional needs).

    Dengan demikian perguruan tinggi harus mampumerencanakan, menjalankan, dan mengendalikansuatu proses yang menjamin pencapaian mutusebagaimana diuraikan di atas.

    3. Tujuan Penjaminan MutuMemelihara dan meningkatkan mutu pendidikantinggi secara berkelanjutan, yang dijalankan oleh

  • suatu perguruan tinggi secara internal untukmewujudkan visi dan misinya, serta untukmemenuhi kebutuhan stakeholders melaluipenyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.

    Pencapaian tujuan penjaminan mutu melaluikegiatan penjaminan mutu yang dijalankan secarainternal oleh perguruan tinggi, akan dikontrol dandiaudit melalui kegiatan akreditasi yang dijalankanoleh BAN-PT atau lembaga lain secara eksternal.

    Dengan demikian, obyektivitas penilaian terhadappemeliharaan dan