PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar...

134
PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp:(021) 3810291-4 Ext: 4121-3 Fax: (021)3456285 Email: [email protected]

Transcript of PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar...

Page 1: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016

Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan

Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710

Telp:(021) 3810291-4 Ext: 4121-3 Fax: (021)3456285

Email: [email protected]

Page 2: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 UMUM ........................................................................................................... 1

1.2 TUJUAN ......................................................................................................... 2

1.3 RUANG LINGKUP ............................................................................................ 3

1.4 DATA YANG DIKUMPULKAN .............................................................................. 3

1.5 INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN ........................................................................ 4

1.6 ALUR DOKUMEN ............................................................................................. 5

1.7 JADWAL KEGIATAN SAKERNAS FEBRUARI 2016 ................................................ 7

BAB 2 ORGANISASI LAPANGAN .................................................................................... 9

2.1 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN SAKERNAS DI PUSAT DAN DI DAERAH ....... 9

2.2 PETUGAS LAPANGAN ...................................................................................... 9

2.3 TUGAS DAN KEWAJIBAN PENCACAH ................................................................ 9

2.4 TUGAS DAN KEWAJIBAN PENGAWAS ...............................................................10

2.5 PROSEDUR PELAKSANAAN LAPANGAN ............................................................11

BAB 3 PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA DAN DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA .

............................................................................................................................ 13

3.1 PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA ...................................................................13

3.2 DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA (DSRT) .....................................................22

BAB 4 PENCACAHAN RUMAH TANGGA SAMPEL ...................................................... 25

4.1 DAFTAR SAK16.AK ......................................................................................25

4.2 TATA TERTIB PENGISIAN DAFTAR ...................................................................26

4.3 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR .....................................................................26

4.4 CARA PENGISIAN DAFTAR SAK16.AK ............................................................28

LAMPIRAN ..................................................................................................................... 115

Page 3: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 1 Pedoman 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui

sensus dan survei antara lain: Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus

(SUPAS), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional

(Sakernas). Dari survei-survei tersebut, hanya Sakernas yang dirancang khusus untuk

mengumpulkan data yang dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan antar

periode pencacahan.

Kegiatan pengumpulan data ketenagakerjaan melalui Sakernas pertama kali

dilaksanakan tahun 1976. Hingga saat ini, Sakernas mengalami berbagai perubahan baik

waktu pelaksanaan, level estimasi, cakupan, maupun metodologinya.

Tabel 1. Sejarah Perubahan Sakernas 1976-2019

Periode Waktu

Pelaksanaan

Level

Estimasi Cakupan Metodologi

1976-1985 Tidak setiap tahun Provinsi Indonesia* Cluster

1986-1989 Triwulanan Provinsi Indonesia Rotation

1990-1993 Triwulanan Provinsi Indonesia Three stage sampling

1994-1999 Tahunan Provinsi Indonesia Three stage sampling

2000 Semesteran Provinsi Indonesia** Three stage sampling

2001 Semesteran Provinsi Indonesia Two stage sampling

2002-2004 Semesteran dan

Triwulanan Provinsi Indonesia Two stage sampling

2005-2007

Februari Semesteran Provinsi Indonesia

Two stage and Three

stage sampling

2007 Agustus-

2010 Semesteran Kabupaten Indonesia

Two stage sampling

(Rotation)

2011-2014 Triwulanan Kabupaten Indonesia Three stage sampling

(Rotation)

2015-2019 Semesteran Kabupaten Indonesia Three stage sampling

(Panel Blok Sensus)

*) Tahun 1976-1978 tanpa Timor Timur

**) Tahun 2000 tanpa Maluku

1

Page 4: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 2 Pedoman 1

Pendekatan teori ketenagakerjaan yang digunakan dalam Sakernas sejak tahun

1984 menggunakan Konsep Dasar Angkatan Kerja (Standard Labour Force Concept) yang

tertuang dalam International Conference of Labour Statistician (ICLS) ke-13 tahun 1982.

Pada tahun 2013, International Labour Organization (ILO) menyelenggarakan ICLS

ke-19 yang menghasilkan beberapa pengembangan konsep definisi variabel-variabel

ketenagakerjaan, serta menyesuaikan konsep aktivitas produktif (Work) dengan batasan

produksi umum Sistem Neraca Nasional (SNA).

Selain itu, pada saat ini isu ketenagakerjaan semakin berkembang, seperti dengan

munculnya fenomena pekerja informal (informal employment), tuntutan akan pekerjaan

layak (decent work), dan pekerja berbasis rumahan (home-based worker). Oleh karena itu

dianggap perlu untuk mengumpulkan data yang terkait dengan fenomena tersebut.

Perubahan konsep definisi dan ukuran-ukuran statistik ketenagakerjaan pada ICLS

19 dan perkembangan isu ketenagakerjaan menjadi latar belakang perlunya redesign

kuesioner Sakernas, sehingga diharapkan akan lebih mampu menjawab tuntutan

kebutuhan data ketenagakerjaan.

Pada kuesioner Sakernas 2016 ditambahkan beberapa variabel baru yang

mengadopsi standar, ukuran, dan klasifikasi statistik ketenagakerjaan berbasis ICLS 19,

selain itu juga terdapat beberapa variabel tambahan yang terkait dengan isu

ketenagakerjaan seperti sektor formal informal, pekerjaan layak, pekerja berbasis

rumahan, pekerja penyandang disabilitas, dan mobillitas tenaga kerja. Dengan kuesioner

baru ini, selain tetap menghasilkan angka ketenagakerjaan berdasarkan klasifikasi lama,

juga diharapkan dapat diperoleh gambaran umum kondisi ketenagakerjaan berdasarkan

klasifikasi ICLS 19.

1.2 Tujuan

Secara umum, tujuan pengumpulan data melalui Sakernas Februari 2016 adalah

menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Secara khusus, untuk

memperoleh estimasi data jumlah penduduk bekerja, jumlah pengangguran, dan indikator

ketenagakerjaan lainnya serta perkembangannya di tingkat provinsi maupun nasional.

Page 5: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 3 Pedoman 1

1.3 Ruang Lingkup

Sakernas Februari 2016 dilaksanakan di seluruh provinsi di wilayah Republik

Indonesia. Besarnya sampel Sakernas Februari 2016 sebesar 5.000 blok sensus atau

50.000 rumah tangga untuk memperoleh estimasi data hingga tingkat provinsi. Sedangkan

pada Sakernas Agustus besarnya sampel sebanyak 20.000 blok sensus, yang terdiri dari

5.000 blok sensus sampel Sakernas Februari dan 15.000 blok sensus merupakan sampel

Sakernas tambahan. Penambahan sampel sebesar 15.000 blok sensus dimaksudkan

untuk memperoleh estimasi data hingga tingkat kabupaten/kota.

Rumah tangga korps diplomatik, rumah tangga yang tinggal di blok sensus khusus

dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel.

1.4 Data yang Dikumpulkan

Dari setiap rumah tangga terpilih dikumpulkan keterangan mengenai keadaan umum

setiap anggota rumah tangga yang mencakup nama, hubungan dengan kepala rumah

tangga, jenis kelamin, bulan dan tahun lahir serta umur. Khusus untuk anggota rumah

tangga yang berumur 10 tahun keatas akan ditanyakan keterangan mengenai status

perkawinan, pendidikan, kewarganegaraan, tempat tinggal 5 tahun yang lalu, disabillitas,

kegiatan seminggu yang lalu, kegiatan mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha baru,

pekerjaan utama dan tambahan, dan jam kerja seluruh pekerjaan, pengalaman kerja dan

pertanyaan tambahan terkait konsep baru ketenagakerjaan.

Page 6: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 4 Pedoman 1

1.5 Instrumen yang Digunakan

No Jenis Instrumen Kegunaan Petugas Rangkap Disimpan di

1. Sketsa Peta (SP2010-

WB/ST2013-WB)

Mengenali wilayah tugas Pencacah 1 BPS kab/kota

2. Daftar SAK16.P

Pemutakhiran rumah

tangga hasil pemutakhiran

Sakernas Agustus 2015

Pencacah 1 BPS kab/kota

3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga

terpilih

Pengawas 1 BPS kab/kota

4. Daftar SAK16.AK

Pencacahan rumah tangga

terpilih

Pencacah 1 BPS kab/kota

5. Buku Pedoman 1 Pedoman Pencacah

Sakernas 2016

- 1 Pencacah dan

pengawas

6. Buku Pedoman 2 Pedoman Pengawas

Sakernas 2016

- 1 Pengawas

7.

Booklet pengkodean

Sakernas 2016

Panduan untuk

pengkodean KBLI, KBJI,

Kode Pendidikan, Kode

Negara, Kode Provinsi dan

Kabupaten/Kota

Pengawas

1 Pengawas

8. Buku Pedoman Kepala

BPS Provinsi dan BPS

Kab/kota

Pedoman

penyelenggaraan

pelatihan, pengawasan

dan pengolahan Sakernas

2016

Kepala

BPS

Provinsi

dan BPS

Kab/Kota

1 BPS Provinsi

dan BPS

Kab/Kota

Page 7: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 5 Pedoman 1

1.6 Alur Dokumen

Alur Dokumen dari BPS RI ke Petugas Lapangan

Keterangan

1. BPS RI mengirimkan softcopy file pedoman pencacah, pedoman pengawas,

booklet pengkodean, Daftar SAK16.AK, Daftar SAK16.P ke BPS Provinsi melalui

filelib/email.

2. BPS Provinsi mencetak dokumen SAK16.AK, booklet pengkodean, pedoman

pencacah, dan pedoman pengawas.

3. BPS Provinsi atau BPS Kabupaten/Kota mengunduh file SAK16.P dari filelib/email

yang diterima dari Subdit Pengembangan Kerangka Sampel untuk selanjutnya

dicetak oleh BPS Kabupaten/Kota.

4. BPS Kabupaten/Kota mengunduh program entri pemutakhiran dan program

pengambilan sampel dari filelib/email.

5. BPS Kabupaten/Kota mengentri hasil pemutakhiran dan mencetak SAK16.DSRT

untuk selanjutnya diserahkan ke petugas lapangan.

Page 8: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 6 Pedoman 1

Alur Dokumen dari Petugas Lapangan ke BPS RI

Keterangan:

1. Database SAK16.P dan database SAK16.DSRT dikirimkan ke BPS RI (Subdit

Pengembangan Kerangka Sampel) via filelib/email.

2. Semua dokumen SAK16.AK yang telah diisi oleh PCL diperiksa dan dilakukan

pengkodean oleh PML.

3. Dokumen SAK16.AK dan SAK16.DSRT yang telah selesai diperiksa PML dikirimkan ke

BPS Kabupaten/Kota.

4. Dokumen SAK16.AK yang telah diterima di BPS Kabupaten/Kota selanjutnya dilakukan

editing oleh Seksi Statistik Sosial.

5. Dokumen SAK16.AK yang sudah diedit selanjutnya dientri oleh seksi IPDS BPS

Kabupaten/Kota.

6. Hasil entri dokumen SAK16.AK berupa raw data dikirimkan ke BPS Provinsi (Bidang

IPDS) sesuai jadwal yang telah ditentukan.

7. Raw data dari BPS Kabupaten/Kota digabung oleh Bidang IPDS BPS Provinsi untuk

kemudian diserahkan kepada Bidang Statistik Sosial untuk dievaluasi.

8. Raw Data yang telah selesai dievaluasi oleh Bidang Statistik Sosial diserahkan kembali

ke Bidang IPDS untuk selanjutnya dikirimkan ke BPS RI (Subdit Integrasi Pengolahan

Data) via filelib/axway/email. Jika ada perbaikan Raw Data dari hasil evaluasi Bidang

Statistik Sosial, akan dikonfirmasi terlebih dahulu ke BPS Kabupaten/Kota sebelum

diserahkan ke Bidang IPDS.

Page 9: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 7 Pedoman 1

1.7 Jadwal Kegiatan Sakernas Februari 2016

KEGIATAN SAKERNAS FEBRUARI 2016 SAKERNAS AGUSTUS 2016

PERSIAPAN

a Uji Coba Tahap I 24 Agustus 2015 - 1 September 2015

b Rapat Interdep 23 Oktober 2015

c Uji Coba Tahap II 26 - 30 Oktober 2015

d Workshop Intama 10 - 12 November 2015

e Pencetakan Dokumen 13 - 20 November 2015

f Pelatihan Innas 16 - 20 November 2015

g Pelatihan Petugas Lapangan 24 November - 4 Desember 2015

PELAKSANAAN LAPANGAN

a Pemutakhiran Rumah Tangga 21 - 29 Januari 2016 21 - 31 Juli 2016

b Pengawasan dan Pemeriksaan

Pemutakhiran Rumah Tangga

21 Januari - 2 Februari 2016 21 Juli - 3 Agustus 2016

c Pemilihan Sampel Rumah Tangga 23 Januari - 5 Februari 2016 24 Juli - 6 Agustus 2016

d Pencacahan Rumah Tangga 9 - 29 Februari 2016 8 - 31 Agustus 2016

e Pengawasan dan Pemeriksaan

Pencacahan Rumah Tangga

9 Februari - 2 Maret 2016 8 Agustus - 3 September 2016

PENGOLAHAN

a Pengolahan di BPS Kab/Kota 15 Februari - 4 Maret 2016 15 Agustus - 16 September

2016

b Kompilasi, Evaluasi di BPS Provinsi

dan Pengiriman Raw Data ke BPS

RI

22 Februari - 11 Maret 2016 29 Agustus - 23 September

2016

c Kompilasi dan Tabulasi di BPS RI 7 - 18 Maret 2016 19 - 30 September 2016

PENYAJIAN

a Evaluasi dan Pembahasan Hasil di

BPS RI

21 Maret - 29 April 2016 26 September - 31 Oktober

2016

b Pengiriman bahan rilis ke BPS

Provinsi

2 Mei 2016 2 November 2016

c Press Release 5 Mei 2016 5 November 2016

d Publikasi di BPS RI Mei 2016 November 2016

Page 10: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 8 Pedoman 1

Page 11: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 9 Pedoman 1

BAB 2

ORGANISASI LAPANGAN

2.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan Sakernas di Pusat dan di Daerah

Penanggung jawab pelaksanaan Sakernas Februari 2016 di BPS RI adalah Direktur

Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Penanggung jawab pelaksanaan di daerah,

baik teknis maupun administrasi adalah Kepala BPS Provinsi dibantu oleh Kepala Bidang

Statistik Sosial, dan Kepala BPS Kabupaten/Kota dibantu oleh Kepala Seksi Statistik

Sosial. Dengan demikian BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota bertanggung jawab mulai

dari penentuan petugas, termasuk aspek-aspek pelaksanaan lapangan lainnya yang

berhubungan dengan survei ini.

2.2 Petugas Lapangan

Petugas lapangan Sakernas Februari 2016 terdiri dari pengawas dan pencacah.

Pengawas adalah organik BPS Provinsi atau BPS Kab/Kota (diutamakan lulusan minimal

D-III). Pencacah adalah pegawai organik BPS Kab/Kota maupun nonorganik (mitra) BPS

yang ditunjuk dan diutamakan berpendidikan minimal SLTA.

Seorang pencacah lapangan (PCL) akan bertugas melakukan pencacahan pada 2

sampai 3 Blok Sensus. Seorang pengawas/pemeriksa lapangan (PML) bertugas

mengawasi 2 sampai 3 PCL.

2.3 Tugas dan Kewajiban Pencacah

a. Mengikuti pelatihan petugas Sakernas Februari 2016;

b. Bersama pengawas mengenali batas-batas wilayah tugasnya dengan berpedoman

pada peta SP2010-WB/ST2013-WB;

c. Melakukan pemutakhiran bangunan dan rumah tangga dengan menggunakan Daftar

SAK16.P;

d. Melakukan perbaikan peta blok sensus (WB) seperti melengkapi informasi bangunan

penting, nama jalan, batas wilayah, dan muatan blok sensus;

e. Menerima Daftar SAK16.DSRT dari pengawas yang berisi identitas rumah tangga

terpilih, sesuai dengan wilayah tugasnya;

2

Page 12: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 10 Pedoman 1

f. Melakukan pencacahan rumah tangga dengan menggunakan Daftar SAK16.AK pada

seluruh rumah tangga terpilih berdasar daftar SAK16.DSRT;

g. Menciptakan/menjalin kerjasama yang baik dengan semua responden;

h. Memeriksa kembali kebenaran, kelengkapan, konsistensi dan kewajaran isian Daftar

SAK16.AK hasil pencacahan, sebelum menyerahkan kepada pengawas;

i. Mendiskusikan kesulitan yang ditemui dengan pengawas kemudian bersama-sama

mencari pemecahannya;

j. Memperbaiki isian Daftar SAK16.AK yang dinyatakan salah oleh pengawas, dan

apabila diperlukan melakukan kunjungan ulang ke rumah responden untuk

memperbaiki isian;

k. Merahasiakan semua keterangan yang diperoleh dari responden;

l. Menepati jadwal yang telah ditetapkan.

2.4 Tugas dan Kewajiban Pengawas

a. Mengikuti pelatihan petugas Sakernas Februari 2016;

b. Bersama pencacah membuat perencanaan jadwal pelaksanaan untuk setiap blok

sensus dan memastikan kelengkapan instrumen lainnya yang digunakan untuk

kelancaran kegiatan di lapangan;

c. Mendistribusikan dan mengatur alur instrumen yang akan digunakan di lapangan

sesuai dengan kebutuhan masing-masing pencacah;

d. Bersama pencacah mengenali lokasi wilayah yang akan dijadikan sasaran survei;

e. Memeriksa hasil pemutakhiran pencacah pada Daftar SAK16.P kemudian

menyerahkan Daftar SAK16.P ke seksi IPDS BPS Kab/Kota untuk dientri dan diambil

sampel menggunakan program, untuk menghasilkan SAK16.DSRT;

f. Menerima Daftar SAK16.DSRT dari seksi IPDS Kabupaten/Kota;

g. Mengevaluasi kinerja pencacah sejak awal pencacahan, dengan cara bersama-sama

pencacah mendatangi rumah tangga pertama, sehingga kesalahan yang mungkin

terjadi bisa segera diatasi dan tidak terjadi lagi pada pencacahan rumah tangga

berikutnya;

h. Membantu menyelesaikan masalah yang ditemui pencacah. Jika menemukan masalah

yang meragukan tentang konsep dan definisi, maka harus mengacu pada pada buku

pedoman, penegasan, atau catatan;

Page 13: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 11 Pedoman 1

i. Melakukan pengkodean dan pemeriksaan dokumen SAK16.AK yang menjadi beban

tugasnya yang mencakup akurasi, konsistensi, kewajaran, dan kualitas data hasil

pencacahan;

j. Menjaga tergalangnya semangat dan kerjasama yang tinggi dengan pencacah;

k. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dokumen hasil pencacahan, sebelum

melakukan pencacahan ke blok sensus berikutnya;

l. Menyerahkan semua dokumen hasil pencacahan ke BPS Kab/Kota untuk segera

dilakukan pengentrian data;

m. Merahasiakan semua keterangan yang diperoleh dari responden;

n. Menepati jadwal yang telah ditetapkan.

2.5 Prosedur Pelaksanaan Lapangan

a. Menyusun jadwal pelaksanaan untuk setiap blok sensus oleh pengawas bersama

pencacah dan memastikan kelengkapan instrumen yang digunakan demi kelancaran

pelaksanaan di lapangan;

b. Mengenali wilayah tugas masing-masing, pencacah didampingi pengawas,

berpedoman pada peta SP2010-WB/ST2013-WB;

c. Melakukan pemutakhiran rumah tangga berdasarkan Daftar SAK16.P dengan

berpedoman pada peta SP2010-WB/ST2013-WB oleh pencacah dilanjutkan dengan

pemeriksaan Daftar SAK16.P oleh pengawas, Daftar SAK16.P yang sudah selesai

diperiksa pengawas diserahkan ke BPS Kabupaten/Kota (Seksi IPDS) untuk dientri

dan diambil sampelnya, tidak perlu menunggu seluruh blok selesai diperiksa;

d. Melakukan entry data Daftar SAK16.P oleh seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota;

e. Melakukan pemilihan sampel oleh seksi IPDS BPS Kab/Kota dengan menggunakan

program yang dikirimkan oleh BPS RI untuk menghasilkan Daftar SAK16.DSRT;

f. Masing-masing pencacah melakukan pencacahan rumah tangga pertama yang ada di

dalam Daftar SAK16.DSRT dengan didampingi pengawas, untuk memantau kualitas

pencacah;

g. Pencacah menyerahkan Daftar SAK16.AK yang telah diisi kepada pengawas, untuk

diperiksa dan dilengkapi;

h. Pencacah menyelesaian masalah yang ditemui pencacah, dengan mengacu pada

buku pedoman, penegasan, atau catatan;

Page 14: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 12 Pedoman 1

i. Pencacah melanjutkan wawancara pada rumah tangga terpilih berikutnya berdasarkan

Daftar SAK16.DSRT;

j. Pemeriksaan (editing) dan pengkodean (coding) Daftar SAK16.AK oleh pengawas;

k. Pengawas berkomunikasi dengan pencacah jika ditemukan kejanggalan atau

ketidaklengkapan pada isian Daftar SAK16.AK serta memerintahkan kunjungan ulang

apabila diperlukan;

l. Pengawas mengumpulkan seluruh dokumen Sakernas yang digunakan oleh pencacah

untuk segera diserahkan kepada BPS Kab/Kota.

Page 15: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 13 Pedoman 1

BAB 3

PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA DAN

DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA

3.1 Pemutakhiran Rumah Tangga

Penentuan wilayah kerja atau blok sensus dilakukan di BPS Kabupaten/Kota.

Sebelum pengawas mengidentifikasi blok sensus terpilih tersebut, sebaiknya

memberitahukan atau meminta izin kepada ketua lingkungan seperti RT/RW agar

pelaksanaan pemutakhiran dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Setelah

mengidentifikasi blok sensus berdasarkan sketsa peta blok sensus, lalu petugas

melakukan kegiatan penelusuran blok sensus, yaitu mengenali batas-batas wilayah

dengan mengelilingi wilayah tersebut. Selanjutnya melakukan pemutakhiran seluruh rumah

tangga/bangunan yang ada di blok sensus tersebut dengan Daftar SAK16.P. Penelusuran

wilayah dan pemutakhiran rumah tangga ditujukan untuk mengetahui populasi rumah

tangga pada blok sensus sekaligus melakukan pemutakhiran keterangan dalam sketsa

peta blok sensus. Daftar SAK16.P adalah suatu daftar yang berbentuk form terdiri dari

blok identitas yaitu identitas blok sensus terpilih dan blok untuk identitas rumah tangga.

Pemutakhiran rumah tangga menggunakan Daftar SAK16.P dengan bentuk form

daftar rumah tangga hasil pemutakhiran Sakernas Agustus 2015 dalam bentuk pre printed.

Selanjutnya petugas akan mengecek keberadaan pada rumah tangga yang tercetak di pre

printed dan rumah tangga yang baru ditemukan di Blok Sensus terpilih tersebut. Secara

garis besar, pemutakhiran rumah tangga pada suatu blok sensus akan mendapati tiga

kejadian, yaitu:

1) Rumah tangga yang tetap (nonmover),

2) Rumah tangga pindah di dalam atau ke keluar blok sensus (in mover dan out mover),

3) Rumah tangga mekar (spread up).

Dalam operasionalisasi lapangan, konsep tersebut dikembangkan menjadi:

ditemukan, ganti kepala rumah tangga, pindah dalam blok sensus, rumahtangga baru,

pindah ke luar blok sensus, bergabung dengan rumah tangga lain, dan tidak ditemukan.

3

Page 16: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 14 Pedoman 1

3.1.1 Daftar Sampel Blok Sensus (DSBS)

Daftar sampel blok sensus Sakernas 2016 seperti halnya Sakernas sebelumnya

terdiri dari identitas wilayah untuk 511 kabupaten/kota di 34 provinsi, sesuai master wilayah

terakhir. Identitas blok sensus dinyatakan dengan nomor kode sampel (NKS). NKS terdiri

dari 5 digit:

Digit 1 : Kode 1 = blok sensus terpilih untuk kegiatan Februari & Agustus

Kode 2 = blok sensus terpilih untuk kegiatan Agustus

Digit 2 – 5 : Nomor urut Sampel : 0001-4999 (Rural) dan

Nomor urut sampel > 5000 (urban)

3.1.2 Instrumen Pemutakhiran Rumah Tangga

Instrumen yang digunakan dalam pemutakhiran rumah tangga adalah:

a. Daftar Pemutakhiran Rumah Tangga Sakernas 2016 (Daftar SAK16.P).

Daftar SAK16.P adalah daftar yang memuat nama-nama kepala rumah tangga beserta

alamat (SLS, nama jalan, dan sebagainya) dalam suatu blok sensus yang digunakan

sebagai pedoman untuk melakukan pemutakhiran. Contoh Daftar SAK16.P terdapat

pada Lampiran 1.

b. Peta SP2010-WB/ST2013-WB.

Peta SP2010-WB dan ST2013-WB masing-masing dibuat pada saat persiapan

SP2010 dan ST2013. Peta ini digunakan sebagai dasar untuk mengenali wilayah kerja

petugas pencacahan Sakernas 2016. Dalam peta tersebut sudah tercantum legenda,

landmark, dan posisi bangunan fisik/sensus yang dapat digunakan oleh petugas

pencacahan untuk menelusuri/mengidentifikasi lokasi rumah tangga terpilih.

3.1.3 Daftar SAK16.P

Blok I. Pengenalan Tempat

Berisi kode dan nama wilayah administrasi (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,

dan Desa/Kelurahan), klasifikasi desa/kelurahan (pedesaan dan perkotaan) dan nomor

blok sensus.

Blok II. Rekapitulasi

Berisi rekapitulasi jumlah rumah tangga eligible hasil pemutakhiran.

Page 17: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 15 Pedoman 1

Blok III. Keterangan Petugas

Berisi identitas petugas dan waktu pelaksanaan pemutakhiran pada blok sensus

yang bersangkutan.

Blok IV. Catatan

Digunakan untuk mengisi segala informasi terkait pemutakhiran rumah tangga yang

dirasa perlu untuk dicantumkan.

Blok V. Pemutakhiran Rumah Tangga

Terdiri atas 8 kolom, dengan uraian pada masing-masing kolom adalah sebagai

berikut:

Kolom (1). Satuan Lingkungan Setempat (SLS)

Keterangan satuan lingkungan setempat sudah ada di Daftar SAK16.P. Misalnya:

RT. 05 RW. 03 Kampung Pakujati; RT. 01 Dusun Sugihwaras; Jalan Anggrek Blok H

Kompleks BTN Sako; Jl. Raden Pratama Gg.I No. 88; Jl. Raden Pratama Gg.II No. 9;

Dusun Sukagembira, dan sebagainya.

Kolom (2). Nomor Bangunan Fisik

Nomor bangungan fisik (BF) sudah tercantum dalam Daftar SAK16.P. Nomor-

nomor yang tercantum pada kolom ini kemungkinan tidak berurutan.

Bangunan fisik adalah tempat berlindung yang mempunyai dinding, lantai dan

atap, baik tetap maupun sementara, baik digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan

tempat tinggal. Bangunan yang luas lantainya kurang dari 10 m2 dan tidak digunakan

untuk tempat tinggal dianggap bukan bangunan fisik.

Kolom (3). Nomor Bangunan Sensus.

Bangunan Sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai

pintu keluar/masuk sendiri dan merupakan satu kesatuan penggunaan. Untuk diketahui,

menurut penggunaannya bangunan sensus bisa dibedakan menjadi 3 (tiga) macam :

a. Bangunan Sensus Tempat Tinggal Dihuni adalah bangunan sensus yang dihuni baik

sebagian maupun seluruhnya oleh rumah tangga.

b. Bangunan Sensus Tempat Tinggal Kosong adalah bangunan sensus tempat tinggal

tetapi belum/tidak dihuni. Ruko (rumah-toko) yang belum dihuni termasuk sebagai

bangunan sensus tempat tinggal kosong.

Page 18: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 16 Pedoman 1

c. Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal adalah bangunan sensus yang tidak

digunakan untuk tempat tinggal. Misalnya: kantor, toko, pabrik, masjid, gereja, dan

lainnya, termasuk bangunan kosong bukan tempat tinggal. Nomor bangunan sensus

(BS) yang tercantum pada kolom ini adalah nomor bangunan sensus hasil pencacahan

lengkap SP2010. Nomor-nomor yang tercantum pada kolom ini kemungkinan tidak

berurutan.

Kolom (4). Nomor Rumah Tangga

Nomor urut rumah tangga akan berurut mulai dari nomor urut terkecil sampai

terbesar. Nomor urut rumah tangga tidak boleh melompat ataupun berulang. Satu nomor

urut hanya untuk satu rumah tangga biasa.

Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami

sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan biasanya tinggal bersama serta

makan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur adalah pengurusan

kebutuhan sehari-harinya dikelola menjadi satu.

Satu rumah tangga dapat terdiri dari satu anggota rumah tangga atau lebih. Rumah

tangga biasa umumnya terdiri dari bapak, ibu dan anak. Rumah tangga sering diartikan

keluarga. Meskipun demikian, petugas harus hati-hati, satu keluarga tidak selalu satu

rumah tangga atau sebaliknya. Kriteria rumah tangga lebih mempertimbangkan aspek satu

pengelolaan urusan “dapur” atau kebutuhan sehari-hari.

Penjelasan:

1. Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi makannya

diurus sendiri dianggap satu rumah tangga biasa.

2. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus tetapi makannya dari satu

dapur dianggap satu rumah tangga biasa, asalkan kedua bangunan sensus tersebut

masih dalam satu blok sensus.

3. Pemondok dengan makan (indekos) yang jumlah pemondoknya kurang dari 10 orang

pemondok dianggap sebagai anggota rumah tangga induk semangnya. Jika yang

mondok dengan makan 10 orang atau lebih, maka rumah tangga yang menerima

pondokan dengan makan merupakan rumah tangga biasa, sedang yang mondok

dengan makan dianggap sebagai rumah tangga khusus.

4. Jika beberapa orang yang bersama-sama mendiami beberapa kamar dalam satu

bangunan sensus atau bangunan fisik, dan pengelolaan makannya sendiri-sendiri,

Page 19: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 17 Pedoman 1

maka setiap kamar dianggap satu rumah tangga. Contoh: tiga orang indekos bersama

dalam satu kamar, tetapi makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah tangga biasa.

5. Pengurus asrama, pengurus panti asuhan, pengurus lembaga pemasyarakatan, dan

sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak istri serta anggota rumah tangga

lainnya dianggap rumah tangga biasa.

Kolom (5). Nama Kepala Rumah Tangga.

Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari anggota rumah tangga yang

bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari di rumah tangga atau orang

yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala rumah tangga (minimal berumur 10 tahun),

misalnya karena dituakan.

Penjelasan:

1) Kepala rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu (termasuk

memiliki lebih dari 1 istri), hanya dicatat di salah satu tempat tinggalnya di mana ia

berada paling lama.

2) Kepala rumah tangga yang mempunyai kegiatan/usaha di tempat lain dan pulang ke

rumah istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3

bulan, asalkan masih kurang dari 6 bulan), tetap dicatat sebagai kepala rumah

tangga di rumah istri dan anak-anaknya.

3) Kepala rumah tangga yang berprofesi sebagai pelaut yang bekerja di kapal dan

lamanya melaut lebih dari 6 bulan, tidak dicatat sebagai kepala rumah tangga di

rumah istri dan anak-anaknya.

Untuk menghindari adanya lewat cacah atau cacah ganda dalam pencatatan

anggota rumah tangga, khususnya kepala rumah tangga, maka kepada

setiap rumah tangga perlu ditanyakan:

a. Apakah kepala rumah tangga mempunyai tempat tinggal lain selain

disini,

b. Apakah ada anggota rumah tangga yang bertempat tinggal di

rumah/bangunan tempat tinggal lain yang masih di dalam satu blok

Page 20: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 18 Pedoman 1

Kolom (6). Alamat.

Alamat yang tercantum pada kolom ini adalah alamat tempat tinggal kepala rumah tangga

beserta anggota rumah tangganya berdasarkan hasil updating pada survei/sensus

sebelumnya. Jika pada saat pencacahan terjadi perubahan alamat, coret alamat lama

kemudian tuliskan alamat saat pencacahan.

Kolom (7). Identifikasi keberadaan Ruta:

a. Kode 1: Ditemukan, adalah kondisi dimana nama kepala rumah tangga dan alamat

pada saat pemutakhiran sama dengan nama kepala rumah tangga dan alamat pada

saat pemutakhiran Sakernas Agustus 2015. Termasuk dalam kategori ini adalah bila

nama kepala rumah tangga berbeda yang diakibatkan karena nama yang tercantum

adalah nama panggilan atau alias dan kesalahan dalam penulisan dalam

pemutakhiran rumah tangga Sakernas Agustus 2015, dan perbedaan alamat akibat

kesalahan penulisan pada saat pemutakhiran rumah tangga Sakernas Agustus 2015

atau terjadi perubahan nama jalan.

b. Kode 2: Ganti Kepala Rumah Tangga, adalah kondisi di mana alamat pada saat

pemutakhiran rumah tangga sama dengan alamat pada saat pemutakhiran rumah

tangga Sakernas Agustus 2015 tetapi terjadi pergantian kepala rumah tangga yang

diakibatkan nama kepala rumah tangga yang tercantum pada daftar ini telah pindah,

meninggal, atau sebab lain misalnya bercerai. Termasuk dalam kondisi ini adalah

terjadinya kesalahan penentuan kepala rumah tangga yang dilakukan oleh petugas

pemutakhiran rumah tangga Sakernas Agustus 2015.

c. Kode 3: Pindah Dalam Blok Sensus, adalah kondisi di mana alamat pada saat

pemutakhiran rumah tangga berbeda dengan alamat rumah tangga pada saat

pemutakhiran rumah tangga Sakernas Agustus 2015, sedangkan nama kepala rumah

tangga tetap sama. Tidak termasuk perbedaan alamat rumah tangga karena terjadi

kesalahan penulisan alamat pada saat pemutakhiran rumah tangga Sakernas Agustus

2015.

d. Kode 4: Rumah Tangga Baru adalah kondisi di mana rumah tangga ditemukan pada

saat pemutakhiran tetapi tidak tercantum dalam Daftar SAK16.P. Termasuk dalam

kondisi ini adalah rumah tangga yang terlewat cacah pada saat pemutakhiran rumah

tangga Sakernas Agustus 2015 dan juga rumah tangga baru yang ditemukan di blok

Page 21: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 19 Pedoman 1

sensus tersebut yang merupakan pecahan rumah tangga yang tercatat dalam

pemutakhiran rumah tangga Sakernas 2015.

e. Kode 5: Pindah Keluar Blok Sensus adalah kondisi dimana rumah tangga yang

tercatat pada saat pemutakhiran rumah tangga Sakernas Agustus 2015 namun

sekarang tidak ditemukan karena pindah keluar blok sensus. Terlebih dahulu harus

dikonfirmasikan dengan tetangga disekitarnya atau ketua lingkungan. Harus dipastikan

bahwa rumah tangga tersebut benar telah pindah tempat tinggal keluar blok sensus,

dan jangan berdasarkan dugaan. Termasuk pula rumah tangga tunggal yang telah

meninggal dunia pada saat pemutakhiran.

f. Kode 6 : Bergabung dengan Ruta Lain adalah kondisi dimana seluruh anggota

rumah tangga menjadi anggota rumah tangga lain, baik di dalam blok sensus maupun

di luar blok sensus

g. Kode 7: Tidak Ditemukan adalah kondisi di mana rumah tangga pada saat

pemutakhiran tidak dapat ditemukan dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga

disekitarnya memang tidak ada yang mengenalnya. Termasuk pula rumah tangga

yang bukan merupakan cakupan dari blok sensus tersebut karena kesalahan

identifikasi pada saat pemutakhiran Sakernas Agustus 2015.

Ilustrasi dari ketujuh keberadaan rumah tangga pada saat pemutakhiran Sakernas Februari

2016 dibandingkan dengan keadaan pada saat pemutakhiran Sakernas Agustus 2015

disajikan pada gambar berikut:

Kondisi Saat Sakernas Agustus 2015 Kondisi Saat Sakernas Februari 2016

Keterangan gambar:

Nomor 1. Rumah tangga ditemukan

Nomor 2. Rumah tangga ganti kepala rumah tangga

Nomor 3. Rumah tangga pindah dalam blok sensus

Nomor 4. Rumah tangga baru

Nomor 5. Rumah tangga pindah keluar blok sensus

Nomor 6. Rumah tangga bergabung dengan rumah tangga lain

Nomor 7. Rumah tangga tidak ditemukan

Page 22: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 20 Pedoman 1

Kolom (8). No urut Ruta Hasil Pemutakhiran

No urut rumah tangga yang eligible yaitu untuk kode keberadaan rumah tangga 1 s.d.

4, dengan kata lain rumah tangga yang memang ada di blok sensus tersebut saat

pemutakhiran.

3.1.4 Tahapan Pemutakhiran Rumah Tangga

a. Berbekal print out peta SP2010-WB/ST2013-WB yang menjadi wilayah kerjanya,

petugas mengelilingi batas luar blok sensus dan batas SLS dalam blok sensus serta

mengenali legenda dan landmark yang ada dalam blok sensus. Bila ada legenda dan

landmark yang belum tercantum dalam peta petugas harus menambahkan. Perhatikan

dengan seksama batas terluar blok sensus tersebut, karena hal ini berkaitan dengan

rumah tangga yang menjadi cakupan dalam blok sensus tersebut, petugas

memastikan batas terluar blok sensus tersebut, sehingga tidak akan terjadi salah

cakup.

b. Dimulai dari nomor urut rumah tangga terkecil, petugas mengunjungi secara door to

door seluruh rumah tangga yang tercantum dalam daftar pemutakhiran untuk

mengetahui keberadaan rumah tangga pada saat pemutakhiran dengan berbagai

kondisi (ditemukan, ganti kepala rumah tangga, dsb). Kunjungan door to door harus

dilakukan per SLS, berpindah ke SLS lain bila telah selesai memutakhirkan rumah

tangga pada SLS tersebut.

c. Pada saat petugas mengunjungi rumah tangga, Petugas mencatat keberadaan rumah

tangga, mencantumkan/menggambar posisi/lokasi rumah tangga pada print out peta

SP2010-WB/ST2013-WB, dan membubuhkan nomor urut. Setiap rumah tangga dalam

peta digambarkan/dilambangkan dengan “titik besar” ( ).

d. Apabila pada saat pemutakhiran ditemukan rumah tangga baru maka tuliskan

keterangan untuk rumah tangga yang bersangkutan pada baris setelah baris terakhir

yang terisi. Jika tidak ada stiker SP2010 di tempat tinggalnya, pengisian nomor

bangunan fisik dan bangunan sensus mengikuti bangunan fisik dan sensus terdekat

sebelumnya dengan pemberian indeks berupa abjad A, B, C, dan seterusnya.

Jika ada gunakan no BF dan BS dari striker SP2010 tersebut untuk mengisi nomor BF

dan BS pada daftar SAK16.P. Jika ruta baru menempati BF/BS baru, gambarkan pada

print out peta SP2010-WB/ST2013-WB dan tuliskan nomor BF-nya mengikuti nomor

BF terdekat sebelumnya, dengan pemberian indeks berupa abjad A, B, C, dan

seterusnya.

Page 23: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 21 Pedoman 1

3.1.5 Contoh Kasus

Kasus 1: Rumah tangga Pak Beno pindah rumah dalam blok sensus yang sama dan

rumah lama ditempati rumah tangga Prabu.

Pengisian di Blok V SAK16.P rumah tangga Pak Beno adalah sbb :

1. Isian nomor urut SLS, nomor urut bangunan fisik, nomor urut bangunan sensus dan

alamat (kolom 1, 2, 3, 6) dimutakhirkan.

2. Isian nama kepala rumah tangga (kolom 5) masih tetap sama (Pak Beno)

3. Keberadaan ruta (kolom 7) = kode 3 (pindah dalam blok sensus)

Pengisian di Blok V SAK16.P rumah tangga Prabu:

1. Dicatat pada baris terakhir halaman terakhir Blok V yang terisi

2. No urut (kolom 1) sampai nomor urut bangunan sensus (kolom 3) diisi sesuai dengan

yang lama, dan kolom (4) nomor rumah tangga diisikan melanjutkan nomor rumah

tangga terakhir.

3. Nama kepala rumah tangga (kolom 5) diisi responden baru (Prabu)

4. Keberadaan rumah tangga kol (7) = kode 4 (baru)

Kasus 2: Pak Beni (KRT) pindah dalam blok sensus yang sama dan rumahnya

ditempati oleh sebahagian ART (adik ipar Pak Beni)

Pengisian di Blok V SAK16.P rumah tangga Pak Beni:

1. Isian nomor urut SLS, nomor urut bangunan fisik, nomor urut bangunan sensus dan

alamat (kolom 1, 2, 3, 6) dimutakhirkan

2. Nama kepala rumah tangga (kolom 5) masih tetap sama (Pak Beni).

3. Alamat di Kolom (6) isikan dengan alamat yang baru.

4. Keberadaan rumah tangga kol (7) = kode 3 (pindah dalam BS)

Pengisian di Blok V SAK16.P rumah tangga adik ipar Pak Beni:

1. Dituliskan pada baris terakhir halaman terakhir Blok V yang terisi

2. No urut (kolom 1) sampai nomor urut bangunan sensus (kolom 3) sesuai dengan

rumah yang lama, dan kolom (4) nomor rumah tangga diisikan melanjutkan nomor

rumah tangga terakhir.

Page 24: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 22 Pedoman 1

3. Nama kepala rumah tangga (kolom 5) diisi nama adik ipar Pak Beni

4. Alamat (kolom 6) isikan sesuai alamat tempat tinggal.

5. Keberadaan rumah tangga kol (7) = kode 4 (rumahtangga baru).

3.2 Daftar Sampel Rumah Tangga (DSRT)

Hasil pemutakhiran rumah tangga selengkapnya harus dientri di BPS Kabupaten/Kota.

Program entri disiapkan BPS Pusat. Program entri ini sekaligus menyediakan fasilitas

penarikan sampel, sehingga petugas hanya fokus pada entri hasil pendaftaran rumah

tangga secara benar. BPS Kabupaten/Kota selanjutnya dapat mencetak daftar sampel

SAK16.DSRT sebanyak 10 rumah tangga terpilih yang harus didatangi dan dicacah

dengan Daftar SAK16.AK.

Berikut keterangan yang terdapat dalam Daftar SAK16.DSRT:

Blok I: Pengenalan Tempat

Blok ini berisi identitas BS yang terdiri dari nama/kode provinsi, nama/kode

kabupaten/kota, nama/kode kecamatan, nama/kode desa/kelurahan, klasifikasi

desa/kelurahan, nomor blok sensus, nama SLS, dan nomor kode sampel.

Blok II. Catatan

Blok III: Keterangan Rumah Tangga

Keterangan yang tercetak pada Blok III adalah nomor urut rumah tangga terpilih,

SLS, BF, BS, nomor rumah tangga pada daftar SAK.16.P, nama kepala rumah tangga,

alamat tempat tinggal rumah tangga tersebut (RT, RW, Dusun, dan Nama Jalan/Gang) dan

keterangan.

Penjelasan:

1. Pencacah tidak diperbolehkan mengganti rumah tangga sampel, karena

mempengaruhi kualitas estimasi penduduk. Hanya rumah tangga yang tercantum

dalam DSRT yang dicacah dengan Daftar SAK16.AK.

2. Jika ternyata pencacah tidak dapat bertemu dengan rumah tangga terpilih, maka

pencacah wajib melaporkan kepada pengawas dan pengawas membuat catatan di

Blok II.

Page 25: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 23 Pedoman 1

SKETSA PETA BLOK SENSUS

Page 26: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 24 Pedoman 1

Page 27: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 25 Pedoman 1

BAB 4

PENCACAHAN RUMAH TANGGA SAMPEL

Tujuan pencacahan rumah tangga Sakernas Semesteran 2016 adalah untuk

mendapatkan data ketenagakerjaan dari rumah tangga terpilih. Rumah tangga terpilih

Sakernas Semesteran 2016 yang akan dicacah berpedoman pada Daftar SAK16.DSRT. Di

dalam Daftar SAK16.DSRT telah tercantum sejumlah rumah tangga terpilih yang akan

dicacah dengan Daftar SAK16.AK.

4.1 Daftar SAK16.AK

Daftar SAK16.AK digunakan untuk mencacah semua anggota rumah tangga dalam

rumah tangga terpilih. Anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke atas akan

ditanyakan mengenai pendidikan dan beberapa keterangan yang berhubungan dengan

ketenagakerjaan. Daftar SAK16.AK terdiri dari:

Blok I : Pengenalan tempat

Blok II : Ringkasan

Blok III : Keterangan Petugas

Blok IV : Keterangan Anggota Rumah Tangga

Blok V : Keterangan Anggota Rumah Tangga yang Berumur 10 Tahun ke Atas

Subblok V.A : Karakteristik umum

Subblok V.B : Kegiatan Seminggu yang lalu

Subblok V.C : Kegiatan mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha

Subblok V.D : Pekerjaan utama

Subblok V.E : Pekerjaan tambahan

Subblok V.F : Jam kerja seluruh pekerjaan

Subblok V.G : Pengalaman kerja

Subblok V.H : Suplemen

Blok VI : Catatan

4

Page 28: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 26 Pedoman 1

4.2 Tata Tertib Pengisian Daftar

1. Mengisi Blok I Pengenalan Tempat sebelum berangkat ke lapangan.

2. Semua isian pada daftar harus ditulis dengan pensil hitam.

3. Semua isian harus dalam Bahasa Indonesia dan ditulis dengan menggunakan huruf

kapital. Singkatan hanya diperbolehkan untuk hal-hal yang sudah baku. Untuk nama

yang terlalu panjang, gunakan singkatan nama yang mudah dikenali.

4. Mulailah wawancara dan melakukan pengisian daftar dari Blok IV kemudian

dilanjutkan dengan Blok V. Setelah selesai, kemudian mengisi ringkasan di Blok II,

hasil kunjungan di Blok I, serta keterangan petugas di Blok III.

5. Perhatikan tanda-tanda atau alur pertanyaan yang tertera pada daftar isian, misalnya

tanda panah (→)

6. Gunakan Blok Catatan atau bagian-bagian kuesioner yang kosong untuk mencatat

hal-hal yang perlu diketahui oleh pengawas dan petugas pengolahan.

4.3 Tata Cara Pengisian Daftar

Dalam pengisian Daftar SAK16.AK perlu diperhatikan aturan pengisian yang

berlaku untuk pertanyaan tertentu. Pada dasarnya cara pengisian pertanyaan dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

a. Mengisi jawaban di tempat yang disediakan dan menuliskan kode di kotak yang

tersedia.

Contoh pengisian: Blok V Daftar SAK16.AK

Melingkari Kode 1 untuk jawaban “Ya” atau Kode 2 untuk jawaban “Tidak”.

Page 29: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 27 Pedoman 1

Contoh pengisian: Rincian 5.a. Blok V.B Daftar SAK16.AK

b. Menuliskan jawaban dengan jelas dan lengkap pada titik-titik yang tersedia, dan

membiarkan kotak yang bertuliskan ”DIISI PENGAWAS” untuk diisi oleh pengawas.

Contoh pengisian: Rincian 19 Blok V.C Daftar SAK16.AK

c. Melingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden

d. Mencoret yang tidak sesuai.

ANGKUTAN MOBIL PENUMPANG

DENGAN SISTEM SEWA

Page 30: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 28 Pedoman 1

e. Mengikuti instruksi tanda panah (→).

4.4 Cara Pengisian Daftar SAK16.AK

Berikut ini adalah cara-cara pengisian daftar SAK16.AK berurutan sesuai dengan

blok-blok di dalam kuesioner:

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pokok identitas rumah tangga pada

rumah tangga terpilih, agar tidak terjadi kesalahan dalam pencacahan.

Rincian 1 s.d 7: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi

Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus, dan Nomor Kode Sampel Sakernas

Salin nama dan kode provinsi, nama dan kode kabupaten/kota, nama dan kode

kecamatan, nama dan kode desa/kelurahan, klasifikasi desa/kelurahan, nomor BS, dan

nomor kode sampel dari Daftar SAK16.DSRT.

Rincian 8 : Nomor Urut Rumah Tangga Sampel

Tuliskan nomor urut rumah tangga sampel sesuai dengan yang tertulis pada Daftar

SAK16.DSRT Blok III Kolom (1).

Rincian 9: Nama Kepala Rumah Tangga

Nama kepala rumah tangga disalin dari SAK16.DSRT Blok III Kolom (6) atau sama dengan

isian baris pertama pada Daftar SAK16.AK Blok IV Kolom (2).

Rincian 10: Nama dan Nomor Urut Pemberi Keterangan Utama

Tuliskan nama dan nomor urut pemberi informasi utama. Nama dan nomor urut pemberi

informasi utama harus ada dan sesuai dengan nama dan nomor urut yang terisi pada

kolom (2) dan (1) Blok IV. Pemberi informasi utama adalah ART yang memberikan

informasi paling banyak.

Page 31: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 29 Pedoman 1

Dalam mengisi Daftar SAK16.AK sebaiknya yang diwawancarai adalah kepala rumah

tangga atau anggota rumah tangga lain yang bisa mewakili dan mengetahui keadaan

semua anggota rumah tangga.

Rincian 11: Hasil Kunjungan

Berhasil yaitu jika petugas berhasil menemui rumah tangga terpilih dan memperoleh

informasi mengenai rumah tangga tersebut.

Menolak yaitu responden menolak untuk diwawancarai.

Tidak dapat ditemui yaitu jika tidak ada orang di rumah tangga terpilih dikarenakan

responden pergi untuk beberapa hari dan tidak ditemui hingga akhir periode pencacahan.

BLOK II: RINGKASAN

Rincian 1: Jumlah Anggota Rumah Tangga

Isian rincian ini sama dengan nomor urut anggota rumah tangga terakhir pada Kolom (1)

yang ada isian di Kolom (2) Blok IV Daftar SAK16.AK.

Rincian 2: Jumlah Anggota Rumah Tangga yang Berumur 10 Tahun ke Atas

Rincian ini merupakan jumlah anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke

atas. Isiannya harus sama dengan jumlah kotak yang terisi kode pada Kolom (7) dan (8)

Blok IV Daftar SAK16.AK dan juga harus sama dengan banyaknya lembaran Blok V Daftar

SAK16.AK yang terisi.

Pada prinsipnya sampel Sakernas tidak dapat diganti dengan alasan apapun

Apapun hasil kunjungan pada Rincian 10, pada Blok III harus tetap diisi

keterangan petugas.

Page 32: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 30 Pedoman 1

BLOK III: KETERANGAN PETUGAS

Tujuan pengisian blok ini adalah untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab

melakukan pencacahan dan pemeriksaan Daftar SAK16.AK, keterangan waktu

pelaksanaan pencacahan dan pemeriksaan Daftar SAK16.AK serta No HP petugas yang

masih aktif digunakan untuk memudahkan komunikasi.

Penulisan kode adalah sebagai berikut:

Kode Pencacah dan Pengawas disediakan 3 kotak, dimana:

kotak 1 dan kotak 2 mengenai kode pencacah dan kode pengawas (nomor urut

pencacah dan pengawas masing-masing diurutkan dalam satu kabupaten)

kotak 3 mengenai status pencacah dan status pengawas

Kode Pencacah atau Pengawas

Rincian 1.A: Nama Pencacah, Tanggal Pencacahan, Tanda Tangan

Isikan nama pencacah, tanggal pencacahan dan tanda tangan sebagai bukti

pertanggungjawaban atas pelaksanaan pencacahan secara benar.

Rincian 1.B: Kode dan No. HP Pencacah

Isikan kode dan No. HP pencacah yang masih aktif. No HP ini berguna jika diperlukan

konfirmasi pada saat pemeriksaan atau pengolahan data.

Rincian 2.A: Nama Pengawas, Tanggal Pengawasan/pemeriksaan, Tanda Tangan

Isikan nama pengawas, tanggal pemeriksaan dan tanda tangan sebagai bukti

pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengawasan secara benar. Sebelum

membubuhkan tanda tangan, periksa terlebih dahulu kebenaran, kelengkapan, konsistensi

dan kewajaran isian Daftar SAK16.AK.

Rincian 2.B: Kode dan No. HP Pengawas

Isikan kode dan No. HP pengawas yang masih aktif. No HP ini berguna jika diperlukan

konfirmasi pada saat pengolahan maupun evaluasi data.

Status Pencacah:

1 = Staf BPS Provinsi

2 = Staf BPS Kabupaten/Kota

3 = KSK

4 = Mitra

Status Pengawas:

1 = Staf BPS Provinsi

2 = Staf BPS Kabupaten/Kota

3 = KSK

Page 33: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 31 Pedoman 1

BLOK IV: KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA

Blok ini digunakan untuk mencatat semua anggota rumah tangga dalam rumah

tangga terpilih agar tidak ada yang terlewat cacah atau tercatat ganda. Disamping itu dari

blok ini dapat diketahui banyaknya anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke atas

yang akan diwawancarai lebih lanjut pada Blok V.

Kolom (1): Nomor urut

Nomor urut anggota rumah tangga telah disediakan dari nomor 1 s.d 10. Jika banyaknya

anggota rumah tangga lebih dari 10 orang, maka tambahkan daftar baru. Tuliskan kata

"Bersambung" pada sudut kanan atas halaman depan daftar yang pertama dan kata

"Sambungan" pada sudut kanan atas halaman depan dari daftar yang berikutnya. Ganti

nomor urut anggota rumah tangga 1 menjadi 11, 2 menjadi 12 dan seterusnya sampai

semua anggota rumah tangga tercatat pada daftar tambahan dan gabungkan kedua daftar

tersebut dengan cara menyelipkan daftar tambahan ke dalam daftar utama.

Kolom (2) dan (3): Nama Anggota Rumah tangga dan Hubungan dengan Kepala

Rumahtangga

Tanyakan nama anggota rumah tangga dan hubungan dengan kepala rumah tangga

sekaligus untuk seluruh ART (hal ini ditandai dengan garis vertikal tebal dalam daftar

SAK16.AK. Urutan penulisan mengikuti aturan baku susunan ART. Setelah semua ART

terdaftar, baru kemudian tanyakan rincian pada Kolom (4) – (8).

Kolom (2): Nama anggota rumah tangga

Tuliskan nama-nama resmi semua anggota rumah tangga yang tinggal di rumah tangga

tersebut tanpa menggunakan kata sebutan (tuan, nyonya, bapak, ibu, dll) dan tanpa gelar

(kecuali gelar yang melekat seperti R, Rr, dsb) pada setiap baris dalam Kolom (2).

Anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu

rumah tangga, baik yang sedang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang

sementara tidak berada di rumah.

Tanyakan Kolom (2) dan Kolom (3) kepada setiap anggota rumah tangga,

sebelum mengajukan pertanyaan pada kolom berikutnya

Page 34: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 32 Pedoman 1

Termasuk anggota rumah tangga:

1. Bayi yang baru lahir.

2. Orang yang sudah tinggal 6 bulan atau lebih, meskipun belum berniat untuk menetap

(pindah datang). Termasuk orang yang belum tinggal 6 bulan tetapi sudah

meninggalkan rumahnya 6 bulan atau lebih.

3. Orang yang tinggal kurang dari 6 bulan tetapi berniat untuk menetap (pindah datang).

4. Pembantu rumah tangga, tukang kebun atau sopir yang tinggal dan makannya

bergabung dengan rumah tangga majikan.

5. Orang yang mondok dengan makan (indekos) jumlahnya kurang dari 10 orang.

6. Kepala rumah tangga yang bekerja di tempat lain (luar BS), tidak pulang setiap hari tapi

pulang secara periodik (kurang dari 6 bulan) seperti pelaut, pilot, sopir antar pulau,

pedagang antar pulau, pekerja tambang dsb.

Tidak termasuk anggota rumah tangga:

1. Anak yang tinggal di tempat lain misalnya untuk sekolah atau bekerja, meskipun

kembali ke orangtuanya seminggu sekali atau ketika libur, dianggap telah membentuk

rumah tangga sendiri atau bergabung dengan rumah tangga lain di tempat tinggalnya

sehari-hari.

2. Seseorang yang sudah bepergian 6 bulan atau lebih, meskipun belum jelas akan

pindah.

3. Orang yang sudah pergi kurang dari 6 bulan tetapi berniat untuk pindah.

4. Pembantu rumah tangga yang tidak tinggal di rumah tangga majikan.

5. Orang yang mondok tidak dengan makan.

6. Orang yang mondok dengan makan (indekos) jumlahnya 10 orang atau lebih.

Catatan:

Jika diketahui seorang suami mempunyai istri lebih dari satu, maka ia harus dicatat di

salah satu rumah tangga istri yang lebih lama ditinggali. Bila diketahui lamanya tinggal

bersama istri-istrinya sama, maka ia dicatat di rumah istri yang paling lama dinikahi.

Contoh:

a. Media tinggal di Pisangan Baru, Jakarta Timur. Dia bekerja di BPS Pusat. Setiap hari

sabtu dan minggu, Media "pulang" ke rumah orang tuanya di Bogor. Dalam kasus ini

Media dicatat sebagai ART Pisangan Baru, Jakarta Timur.

b. Yoga adalah kepala rumah tangga yang bekerja dan tinggal di Jakarta selama hari

kerja. Istri dan anak-anaknya tinggal di Kuningan, Jawa Barat. Setiap hari Jumat sore ia

Page 35: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 33 Pedoman 1

pulang ke Kuningan dan kembali ke Jakarta pada Senin pagi maka ia tetap dicatat

sebagai kepala rumah tangga di Kuningan.

Kolom (3): Hubungan Dengan Kepala Rumah Tangga

Tanyakan hubungan masing-masing anggota dengan kepala rumah tangga dan isikan

kode yang sesuai pada Kolom (3). Kode hubungan dengan kepala rumah tangga

tercantum di bawah kotak Blok IV.

1. Kepala Rumah Tangga (KRT) adalah salah seorang dari ART yang

bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang

dituakan/dianggap/ditunjuk sebagai KRT.

2. Istri/suami adalah istri/pasangan dari KRT (jika KRT laki-laki) atau

suami/pasangan dari KRT (jika KRT perempuan).

3. Anak adalah anak kandung, anak tiri atau anak angkat (adopsi) dari KRT.

4. Menantu adalah suami/istri dari anak kandung, anak tiri, atau anak angkat (adopsi).

5. Cucu adalah anak dari anak kandung, anak tiri atau anak angkat (adopsi).

6. Orang tua/mertua adalah bapak/ibu dari kepala rumah tangga atau bapak/ibu dari

istri/suami kepala rumah tangga.

7. Famili lain adalah orang-orang yang ada hubungan famili/keluarga dengan kepala

rumah tangga atau dengan istri/suami kepala rumah tangga misalnya adik, kakak,

keponakan, bibi, paman, ipar, kakek, dan nenek.

8. Pembantu rumah tangga adalah seseorang yang bekerja sebagai pembantu yang

menginap dan makan di rumah tangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik

berupa uang atau barang.

9. Sopir/tukang kebun adalah orang yang bekerja sebagai sopir/tukang kebun termasuk

satpam yang menginap dan makan di rumah tangga tersebut dengan menerima

upah/gaji baik berupa uang atau barang.

0. Lainnya adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga

atau istri/suami kepala rumah tangga, seperti mantan menantu, orang yang mondok

dengan makan (indekos).

Page 36: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 34 Pedoman 1

Aturan baku susunan ART:

1. Kepala Rumah Tangga (KRT);

2. Istri/suami/pasangan KRT;

3. Anak kandung/adopsi/tiri/angkat yang belum menikah (diurutkan dari yang tertua);

4. Anak kandung/adopsi/tiri/angkat yang sudah menikah diikuti dengan pasangannya dan

anak-anaknya;

5. Orang tua/mertua KRT diikuti pasangannya dan anak-anaknya;

6. Orang tua/mertua KRT yang tanpa pasangan;

7. Famili lain yang sudah menikah diikuti pasangannya dan anak-anaknya;

8. Famili lain yang tanpa pasangan;

9. Pembantu/sopir/tukang kebun yang sudah menikah diikuti pasangannya dan anak-

anaknya;

10. Pembantu/sopir/tukang kebun yang tanpa pasangan;

11. Lainnya yang sudah menikah diikuti pasangannya dan anak-anaknya;

12. Lainnya yang tanpa pasangan;

Jika urutan susunan ART salah atau tidak mengikuti kaidah baku, maka pencacah tidak

perlu menghapus, tetapi cukup mengganti nomor urut ART Kolom (1) dengan cara

mencoret yang salah dan menulis yang benar di sampingnya.

Untuk meyakinkan bahwa semua anggota rumah tangga sudah dicatat maka:

1. Bacakan nama anggota rumah tangga satu per satu.

2. Ajukan pertanyaan 1 sd 3 di bagian bawah halaman Blok IV untuk menanyakan

apakah ada nama yang terlewat seperti:

a. Pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun, dan pengasuh anak/orang tua dan

yang lainnya yang tinggal di rumah tangga tersebut.

b. Orang lain yang biasanya tinggal dan makan tetapi sedang bepergian selama

kurang dari 6 bulan.

c. Bayi atau anak kecil yang belum didaftar.

Jika jawabannya “YA” maka beri tanda pada kotak “YA” kemudian tuliskan nama

ART tersebut pada daftar di nomor urut berikutnya. Setelah menuliskan nama tersebut

coret tanda pada “YA” dengan dua garis mendatar kemudian beri tanda pada

kotak “TIDAK”.

Page 37: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 35 Pedoman 1

3. Ajukan pertanyaan 4 untuk mengecek apakah ada orang yang sudah tercatat tetapi

bepergian selama 6 bulan/lebih atau kurang dari 6 bulan tetapi bermaksud menetap di

tempat tinggal baru. Bila jawaban “YA”, beri tanda kotak “YA” dan coret nama orang

tersebut dengan dua garis mendatar, kemudian coret tanda pada “YA” dengan dua

garis mendatar kemudian beri tanda pada kotak “TIDAK”.

4. Urutkan kembali Kolom (1) dengan memperhatikan kolom “Hubungan dengan Kepala

Rumah Tangga”.

Kolom (4): Jenis kelamin

Tanyakan jenis kelamin setiap ART. Jika “laki-laki” isikan kode 1, jika “perempuan” isikan

kode 2. Kesalahan pada keterangan jenis kelamin sangat fatal akibatnya pada kualitas

data. Oleh karena itu jangan menduga jenis kelamin seseorang berdasarkan na-

manya, sebab bisa saja nama perempuan dan laki-laki mirip. Misalnya di daerah Jawa

Barat sering bernama “Endang” adalah laki-laki, “Budi” bisa saja berjenis kelamin

perempuan dan “Agustina” tidak selalu berjenis kelamin perempuan. Keterangan jenis

kelamin diperoleh berdasarkan jawaban responden. Jenis kelamin KRT dan pasangannya,

atau seseorang ART dengan pasangannya harus berbeda.

Kolom (5): Bulan dan Tahun Lahir

Informasi bulan dan tahun lahir penting untuk meningkatkan akurasi pencacatan umur.

Penulisan bulan dan tahun berdasarkan kalender Masehi. Tanyakan dan tuliskan bulan

dan tahun kelahiran responden. Isikan bulan dan tahun pada kotak yang disediakan. Jika

responden hanya mengetahui tahun kelahirannya, tuliskan tahunnya sedangkan bulan

kelahiran diisi 99. Jika responden tidak tahu tahun kelahiran, pada kotak yang tersedia diisi

9999.

Contoh pengisian: Kolom (5) Blok IV Daftar SAK16.AK

Bulan Agustus Tahun 1979

Kolom (6): Umur (tahun)

Tuliskan umur responden pada ulang tahun terakhir ke dalam kotak yang tersedia.

Perhitungan umur didasarkan pada bulan dan tahun pada saat pencacahan dikurangi

dengan bulan dan tahun lahir pada Kolom (5) dengan pembulatan ke bawah. Karena untuk

umur hanya disediakan dua kotak, bagi yang umurnya kurang dari 10 tahun agar

1 9 7 9 0 8

Page 38: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 36 Pedoman 1

ditambahkan 0 di kotak pertama dan yang umurnya 98 tahun atau lebih diisikan 98 di kotak

yang disediakan.

Contoh pengisian: Kolom (6) Blok IV Daftar SAK16.AK

10 bulan 0 0

7 tahun 11 bulan 0 7

108 tahun 9 8

Kolom (7): Status perkawinan

Tanyakan status perkawinan responden dan isikan kodenya pada kotak yang tersedia.

Kode untuk status perkawinan dapat dilihat di bawah kotak Blok IV.

a) Belum kawin: cukup jelas

b) Kawin adalah status dari mereka yang terikat dalam perkawinan pada saat

pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja mereka

yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara) tetapi juga mereka yang oleh

masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami-istri.

c) Cerai hidup adalah status dari mereka yang telah berpisah sebagai suami istri karena

bercerai dan belum kawin lagi. Termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun

belum resmi secara hukum. Sebaliknya tidak termasuk mereka yang hanya hidup

terpisah tetapi masih berstatus kawin, misalnya suami/istri yang ditinggalkan oleh

istri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk

keperluan lain. Wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi pernah hamil

dianggap cerai hidup.

d) Cerai mati adalah status dari mereka yang suami/istrinya telah meninggal dunia dan

belum kawin lagi.

Kolom (7) dan (8) ditanyakan hanya untuk ART berumur 10 tahun ke atas

UMUR HARUS DIISI MESKIPUN HANYA MERUPAKAN PERKIRAAN TERBAIK

Page 39: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 37 Pedoman 1

Kolom (8): Partisipasi sekolah

Isikan kode yang sesuai dengan jawaban responden ke dalam kotak yang tersedia. Kode

untuk partisipasi sekolah dapat dilihat di bawah kotak Blok IV.

a) Tidak/belum pernah bersekolah adalah tidak pernah atau belum pernah terdaftar

dan tidak/belum pernah aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan

formal maupun nonformal (Paket A/B/C), termasuk juga yang tamat/belum tamat

taman kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar.

b) Masih bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di

suatu jenjang pendidikan baik formal maupun nonformal (Paket A/B/C), yang berada di

bawah pengawasan Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama, Instansi

pemerintah maupun Instansi Swasta.

Penjelasan: Bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih bersekolah.

c) Tidak bersekolah lagi adalah pernah terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik di

suatu jenjang pendidikan formal maupun nonformal (Paket A/B/C), tetapi pada saat

pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak lagi aktif.

Penegasan:

1. Home schooling masuk kategori tidak bersekolah lagi

2. Siswa pesantren dikategorikan masih bersekolah jika pesantren tersebut

mengikuti kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional/Kementerian Agama.

Page 40: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 38 Pedoman 1

BLOK V: KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA YANG BERUMUR

10 TAHUN KE ATAS

Tujuan dari blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai keadaan

ketenagakerjaan yang meliputi karakteristik umum, kegiatan yang dilakukan selama

seminggu yang lalu, kegiatan mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha, karakteristik

pekerjaan utama, karakteristik pekerjaan tambahan, jam kerja seluruh pekerjaan,

keterangan pengalaman kerja, serta suplemen (konsep baru ketenagakerjaan).

Blok ini terdiri dari:

Subblok V.A: Karakteristik Umum

Subblok V.B: Kegiatan Seminggu yang Lalu

Subblok V.C: Kegiatan Mencari Pekerjaan/Mempersiapkan Usaha

Subblok V.D: Pekerjaan Utama

Subblok V.E: Pekerjaan Tambahan

Subblok V.F: Jam Kerja Seluruh Pekerjaan

Subblok V.G: Pengalaman Kerja

Subblok V.H: Suplemen

Tuliskan nama dan nomor urut anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke

atas seperti yang tercantum pada Kolom (2) dan Kolom (1) Blok IV, pada tempat yang

tersedia sebagai identifikasi. Tuliskan pula nama pemberi informasi dan kode sesuai kolom

(2) dan kolom (1) Blok IV. Pemberi informasi harus ART.

SUBBLOK V.A: KARAKTERISTIK UMUM

Rincian 1.a s/d 1.c bertujuan untuk mendapatkan karakteristik umum tenaga kerja menurut

tingkat pendidikan dan keahlian.

Rincian 1.a: Apakah ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki (NAMA)?

Beberapa pengertian yang perlu diketahui untuk mengisi rincian ini adalah:

Banyaknya Blok V yang terisi, harus sama dengan banyaknya anggota rumah

tangga yang berumur 10 tahun ke atas dan sama dengan banyaknya kotak yang

berisi kode pada Kolom (7) dan (8) Blok IV

Page 41: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 39 Pedoman 1

Ijasah/STTB adalah bukti tanda tamat sekolah yang telah menyelesaikan pelajaran dan

ditandai dengan lulus ujian akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan

di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan tanda tamat belajar/ijasah.

Seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi bila ia ujian akhir

dan lulus maka dianggap tamat sekolah.

1. Tidak punya ijazah SD adalah tidak memiliki ijazah suatu jenjang pendidikan atau

pernah bersekolah di Sekolah Dasar atau yang sederajat (antara lain Sekolah Luar

Biasa tingkat dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong, Sekolah Dasar

Kecil, paket A1-A100, Paket A Setara SD) tetapi tidak/belum tamat. Termasuk juga

seseorang yang tamat sekolah dasar 3 tahun atau yang sederajat bukan karena

akselerasi.

Menurut UU No.20 tahun 2003 pasal 26, pendidikan kesetaraan adalah pendidikan

nonformal yang mencakup program Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs,

dan Paket C setara SMA/MA. Program diselenggarakan untuk memberi kesempatan

masyarakat pada masyarakat yang tidak mengikuti pendidikan formal. Penyelenggara

menerapkan prinsip belajar oleh/dari untuk masyarakat dengan memberdayakan

peran masyarakat.

2. Paket A adalah pendidikan yang setara dengan SD/MI/Sederajat, disediakan untuk:

a) Penduduk yang belum selesai menempuh pendidikan (putus sekolah) di

SD/MI/Sederajat.

b) Penduduk yang belum pernah menempuh pendidikan SD/MI/Sederajat atau tidak

dapat bersekolah karena berbagai faktor seperti faktor ekonomi, kendala waktu,

geografi, dan masalah sosial/hukum seperti anak jalanan, korban Napza, dan anak

lapas.

3. Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) adalah satuan pendidikan formal bagi anak

berkebutuhan khusus yang sederajat dengan sekolah dasar (SD).

4. Sekolah Dasar (SD) adalah Sekolah Dasar atau yang sederajat (sekolah dasar kecil,

sekolah dasar pamong). Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah satuan pendidikan formal

yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan berciri khas Islam yang terdiri dari 6

(enam) tingkat pada jenjang pendidikan dasar.

5. Paket B adalah pendidikan yang setara dengan SMP/MTs/Sederajat, disediakan untuk:

Page 42: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 40 Pedoman 1

a. Penduduk yang belum selesai menempuh pendidikan (putus sekolah) di

SMP/MTs/Sederajat.

b. Penduduk yang lulus SD/MI/Sederajat yang tidak melanjutkan pada

SMP/MTs/Sederajat karena berbagai faktor seperti faktor ekonomi, kendala waktu,

geografi, dan masalah sosial/hukum seperti anak jalanan, korban Napza, dan anak

lapas.

6. Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) adalah satuan pendidikan formal

bagi anak berkebutuhan khusus yang sederajat dengan sekolah menengah pertama

(SMP).

7. Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau yang sederajat (MULO, HBS 3 tahun).

Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah satuan pendidikan formal yang

menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama islam yang terdiri dari 3

(tiga) tingkat pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah Dasar (SD),

MI, atau bentuk lain yang sederajat

8. Paket C adalah pendidikan yang setara dengan SMA/MA/Sederajat, disediakan untuk:

a. Penduduk yang putus SMA/MA/Sederajat.

b. Penduduk yang lulus SMP/MTs/Sederajat tidak melanjutkan pada

SMA/MA/Sederajat karena berbagai faktor seperti faktor ekonomi, kendala waktu,

geografi, dan masalah sosial/hukum seperti anak jalanan, korban Napza, dan anak

lapas.

9. Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB) adalah satuan pendidikan formal bagi anak

berkebutuhan khusus yang sederajat dengan sekolah menengah atas (SMA).

10. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), atau yang

sederajat (HBS 5 tahun, AMS, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas (KPAA).

Madrasah Aliyah (MA) adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan

pendidikan umum dengan kekhasan agama islam yang terdiri dari 3 (tiga) tingkat pada

jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang

sederajat.

11. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) adalah

sekolah kejuruan setingkat SMA misalnya Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial

(SMPS), Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa,

Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI), Sekolah Menengah Musik, Sekolah

Page 43: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 41 Pedoman 1

Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA),

Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah

Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan,

Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga (SGO), Sekolah Guru

Pendidikan Luar Biasa (SGPLB), Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru

Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru (KPG), Sekolah Menengah Analis

Kimia, Sekolah Asisten Apoteker (SAA), Sekolah Bidan, dan Sekolah Penata Rontgen.

12. Diploma I atau II adalah program DI/DII pada suatu perguruan tinggi yang

menyelenggarakan program Diploma I atau II pada pendidikan formal.

13. Diploma III adalah program DIII atau mendapatkan gelar sarjana muda pada suatu

akademi/perguruan tinggi yang menyelenggarakan program diploma III/gelar sarjana

muda.

14. Diploma IV/S1 adalah program pendidikan diploma 4 atau strata 1 (S1) pada suatu

perguruan tinggi.

15. S2 adalah program pendidikan pasca sarjana (magister), strata 2, atau pendidikan

spesialis 1 pada suatu perguruan tinggi.

16. S3 adalah program pendidikan pasca sarjana (doktoral), strata 3, atau pendidikan

spesialis 2 pada suatu perguruan tinggi.

Penjelasan:

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden. Bila jawaban responden

berkode 1 sampai dengan 7 lanjutkan ke Rincian 1.c.

Rincian 1.b: Jurusan pendidikan/bidang studi:

Tuliskan secara lengkap jurusan pendidikan/bidang studi sesuai dengan ijazah/STTB

tertinggi yang dimiliki responden. Rincian 1.b ini hanya ditanyakan apabila Rincian 1.a

salah satu kode 8 s.d 16 dilingkari.

Rincian 1.c: Apakah (NAMA) pernah mendapatkan pelatihan kerja dan memperoleh

sertifikat?

Pelatihan kerja adalah pendidikan/pelatihan yang memberikan suatu keterampilan tertentu

yang sifatnya khusus pada batas waktu tertentu dan memperoleh tanda lulus/sertifikat baik

yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Termasuk pelatihan yang

Page 44: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 42 Pedoman 1

dilakukan di tempat kerja atau berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh responden.

Mengikuti penyuluhan pertanian tidak termasuk pelatihan kerja.

Pelatihan kerja tidak selalu terkait dengan bidang pekerjaan yang sedang digeluti. Misalnya

seseorang yang saat ini berstatus sebagai PNS, tetapi pernah mengikuti kursus menjahit,

memasak, merias pengantin dan memperoleh sertifikat, termasuk dalam kategori

memperoleh pelatihan kerja. Mengikuti seminar bersertifikat yang didalamnya juga terdapat

pelatihan yang meningkatkan ketrampilan seperti pelatihan bahasa, menulis, termasuk

memperoleh pelatihan kerja.

Rincian 2: Apakah kewarganegaraan (NAMA)?

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai tenaga kerja asing

yang bekerja di Indonesia. Dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

pada akhir Desember 2015 memungkinkan semakin banyaknya WNA yang berdomisili dan

bekerja di Indonesia.

Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang Indonesia asli dan keturunan asing yang

mendapat kewarganegaraan Indonesia.

Warga Negara Asing (WNA) adalah mereka yang mempunyai kewarganegaraan selain

WNI.

Tanyakan kewarganegaraan responden. Lingkari jenis kewarganegaraan sesuai jawaban

responden. Apabila responden Warga Negara Asing (WNA), tanyakan apa

kewarganegaraan responden kemudian tuliskan di tempat yang tersedia. Asal negara yang

ditulis adalah nama negara sesuai kewarganegaraannya. Misalnya, jika aslinya adalah

keturunan Tionghoa (Cina) tetapi yang bersangkutan berkewarganegaraan Amerika

Serikat, maka yang ditulis adalah Amerika Serikat. Untuk kode negara diisi oleh pengawas.

Rincian 3: Dimanakah tempat tinggal (NAMA) 5 tahun yang lalu (Februari 2011)?

Pertanyaan ini bertujuan untuk melihat fenomena migrasi risen khususnya untuk penduduk

bekerja. Seseorang disebut migran risen bila tempat tinggal 5 tahun yang lalu berbeda

dengan tempat tinggalnya sekarang/saat pencacahan.

Tanyakan provinsi dan kabupaten/kota tempat tinggal responden pada 5 tahun yang lalu.

Mintalah responden mengingat-ingat dimana anggota rumah tangga bertempat tinggal

ketika itu. Tuliskan nama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan jawaban responden

Page 45: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 43 Pedoman 1

di tempat yang tersedia. Ingat, nama provinsi dan kabupaten/kota yang dituliskan

sesuai dengan kondisi wilayah administrasi yang berlaku sekarang.

Pencacah diharapkan tahu apakah nama tempat yang disebut responden merupakan

nama kabupaten/kota, terutama jika tempat itu masih dalam provinsi tempat tinggal

sekarang. Pastikan tempat tersebut adalah nama kabupaten atau nama kota. Responden

diharapkan mengetahui perkembangan atau pemekaran wilayah tempat tinggalnya sejak 5

tahun yang lalu sampai sekarang. Sehingga, responden sendiri bisa mengetahui apa nama

kabupaten/kota tempat tinggalnya pada keadaan sekarang. Jika tempat tinggal responden

5 tahun yang lalu di luar negeri maka cukup tulis nama negaranya pada tempat jawaban

provinsi, sedangkan tempat jawaban kab/kota diberi tanda strip (-).

Jika anggota rumah tangga belum pernah pindah melintasi kabupaten/kota, maka tulis

nama provinsi dan kabupaten/kota yang sama dengan identitas wilayah tempat tinggal

sekarang, meskipun pada 5 tahun yang lalu nama kabupaten/kota atau provinsi ini

berbeda.

Contoh: Sejak lahir Tuti tinggal di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur. Pada

tahun 2012, Kabupaten Nunukan telah berubah wilayah administrasinya menjadi

bagian dari Provinsi Kalimantan Utara. Dalam hal ini tempat tinggal 5 tahun yang

lalu Tuti adalah Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

Rincian 4: Apakah (NAMA) mengalami kesulitan/gangguan:

Pertanyaan ini untuk mendapatkan data mengenai penyandang disabilitas atau seseorang

yang mengalami gangguan fungsi/keterbatasan dalam melakukan aktivitas normal sehari-

hari. Disabilitas tidak sama dengan kecacatan. Penyandang disabilitas adalah orang

yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu

lama, yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakat, dapat menemui

hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan

hak (UU No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi mengenai Hak-Hak

Penyandang Disabilitas). Penekanan makna disabilitas dalam konsep ini adalah adanya

gangguan/keterbatasan fungsi yang berlangsung lama dan menyebabkan terbatasnya

partisipasi di masyarakat. Gangguan/keterbatasan fungsi disebabkan oleh kondisi

ketidakmampuan atau kehilangan ataupun kelainan baik dari psikologis, fisiologis maupun

struktur atau fungsi anatomis.

Page 46: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 44 Pedoman 1

Seseorang bisa mengalami lebih dari satu jenis gangguan. Beberapa jenis gangguan tidak

dapat terdeteksi dengan hanya melihat secara fisik, seperti gangguan perilaku dan emosi,

mengingat dan konsentrasi, komunikasi, dan mengurus diri sendiri. Oleh karena itu,

petugas tidak diperkenankan memutuskan bahwa responden tidak mengalami disabilitas

tertentu berdasarkan apa yang dilihat secara kasat mata. Petugas dituntut melakukan

pengamatan, terlebih jika petugas berada di wilayah pendataan yang masyarakatnya

cenderung menyembunyikan informasi mengenai disabilitas yang disandang anggota

keluarganya karena dianggap sebagai aib.

Lingkari kode yang sesuai dengan tingkat kesulitan untuk setiap jenis disabilitas yang

ditanyakan, berdasarkan keadaan/jawaban responden.

a. Penglihatan

Seseorang yang mengalami gangguan/kesulitan penglihatan adalah seseorang dengan

gangguan penglihatan yang tidak awas/jelas sehingga objek/benda yang dilihat hanya

terlihat samar/berbayang atau bahkan tidak terlihat sama sekali. ART dikategorikan

mengalami disabilitas penglihatan jika masih mengalami kesulitan penglihatan walaupun

memakai kacamata/lensa kontak.

Kode Tingkat kesulitan Penglihatan

1. Tidak mengalami

kesulitan

Jika responden dapat melihat benda dengan jelas, baik

menggunakan kaca mata plus/minus (kacamata biasa) atau lensa

kontak.

2. Sedikit/ Sedang

Jika dalam jarak minimal 30 cm responden dapat melihat objek

meskipun terlihat samar/berbayang. Termasuk di dalamnya adalah :

a. Orang yang hanya dapat melihat/mengenali huruf, angka, dan

atau gambar dengan jelas jika menggunakan alat bantu khusus,

contoh: kaca pembesar (tidak termasuk kacamata atau lensa

kontak/softlens).

b. Orang yang rabun senja yaitu orang yang tidak dapat melihat

pada waktu senja/menjelang malam.

3. Mengalami banyak

kesulitan (parah)

- Dalam jarak minimal 30 cm hanya dapat melihat warna dominan

dan tidak dapat mendefinisikan suatu benda, termasuk juga

responden yang hanya dapat melihat objek seperti bayangan.

atau

- Tidak dapat melihat objek sama sekali, atau hanya dapat

membedakan terang dan gelap, atau tidak bisa melihat warna

dominan dan bentuk.

Page 47: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 45 Pedoman 1

b. Pendengaran.

Responden dikategorikan mengalami gangguan/kesulitan pendengaran jika mengalami

kesulitan mendengar, meskipun sudah memakai alat bantu dengar.

Kode Tingkat kesulitan Pendengaran

4. Tidak mengalami

kesulitan

Jika responden dapat mendengar dengan jelas, termasuk yang

menggunakan alat bantu dengar dan dapat membedakan siapa yang

sedang berbicara. Responden tahu mana suara dari sekitar dan

mana suara lawan bicaranya

5. Sedikit/ Sedang

Jika responden tidak dapat mendengar suara yang lembut atau

sedang, namun masih bisa mendengar suara yang keras meskipun

tanpa diteriakkan di telinga.

6. Mengalami banyak

kesulitan (parah)

- Jika responden masih dapat menangkap suara tetapi tidak dapat

menangkap isi pembicaraan. Berbicara dengan responden harus

dengan berteriak meski berada didekat responden. Termasuk

juga ketika dipanggil dari belakang, responden tidak mendengar

panggilan tetapi hanya mendengar bahwa ada suara di

sekitarnya, atau

- meskipun menggunakan alat bantu dengar, responden masih

tidak dapat mendengar sama sekali.

c. Berjalan/naik tangga (mobilitas)

Tanyakan kepada responden apakah responden mengalami kesulitan/ gangguan dalam

berjalan/naik tangga. Lingkari kode sesuai dengan jawaban responden.

Kode Tingkat

kesulitan Berjalan/naik tangga (mobilitas)

1. Tidak mengalami

kesulitan

Jika responden sama sekali tidak mengalami kesulitan berjalan/naik

tangga.

2. Sedikit/ Sedang

- Jika responden bisa berjalan/naik tangga dengan alat bantu tanpa

dibantu orang lain. Misalnya bisa menggunakan kursi roda, memakai

alat bantu jalan (penyangga/kruk/tongkat), atau

- Jika responden masih bisa berjalan/naik tangga tanpa

memakai/membutuhkan alat bantu meskipun mengalami kesulitan.

3.

Mengalami

banyak kesulitan

(parah)

- Sudah memakai alat bantu tapi perlu bantuan orang lain. Responden

hanya bisa berjalan/naik tangga menggunakan alat bantu dan

bantuan orang lain, contohnya orang yang masih bisa dipapah untuk

berjalan/naik tangga, menggunakan kruk dan dituntun orang lain, atau

- Sepenuhnya membutuhkan bantuan orang lain untuk berjalan/naik

tangga, atau sama sekali tidak bisa berjalan, atau hanya berbaring di

tempat tidur.

Page 48: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 46 Pedoman 1

d. Menggunakan/menggerakkan jari/tangan

Tanyakan apakah responden mengalami kesulitan menggunakan/menggerakkan

jari/tangan, contohnya mengambil/menggenggam/memungut sesuatu. Lingkari kode sesuai

dengan jawaban responden.

Kode Tingkat kesulitan Menggunakan/menggerakkan jari/tangan

4. Tidak mengalami

kesulitan

Jika responden tidak mengalami kesulitan dalam mengambil/

menggenggam/memungut sesuatu baik dengan satu ataupun kedua

tangan.

5. Sedikit/ Sedang

Jika responden mengalami sedikit kesulitan dalam mengambil/

menggenggam/memungut sesuatu baik dengan satu ataupun kedua

tangan. Kedua tangan bisa digunakan, namun tidak maksimal,

misalnya tidak ada jari manis dan jari kelingking.

6.

Mengalami

banyak kesulitan

(parah)

- Mengalami banyak kesulitan dalam mengambil/

menggenggam/memungut sesuatu dengan salah satu tangan.

Misalnya hanya mempunyai satu tangan, atau tidak mempunyai

ibu jari di kedua tangan, atau

- Sama sekali tidak bisa menggunakan/menggerakan tangan/jari,

atau kedua tangan responden sama sekali tidak dapat digunakan

untuk mengambil/menggenggam/ memungut sesuatu. Misalnya

tidak mempunyai kedua belah tangan.

e. Berbicara dan atau memahami/berkomunikasi dengan orang lain

Komunikasi adalah interaksi yang berupa percakapan yang dapat dipahami oleh orang lain

dan memahami percakapan orang lain. Gangguan komunikasi adalah situasi dimana

seseorang mengalami gangguan atau kesulitan dalam memahami perkataan orang lain

dan juga sebaliknya perkataannya sulit dipahami. Termasuk gangguan yang diakibatkan

karena gangguan bicara, mendengar, gangguan jiwa/mental antara lain: tuna wicara,

sengau/gagap/pelo, tuna rungu, gangguan jiwa/mental, gangguan koordinasi sensorik dan

motorik, gangguan intelektual (idiot, down syndrome), gangguan emosi/perilaku (autis).

Page 49: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 47 Pedoman 1

Kode Tingkat kesulitan Berbicara dan atau memahami/berkomunikasi

dengan orang lain

1. Tidak mengalami

kesulitan

Jika responden dapat mengeluarkan suara dalam bentuk kata

bermakna yang dapat dipahami lawan bicara, misalnya anak

memanggil ibunya “Mama”.

2. Sedikit/ Sedang

- Jika responden tidak dapat langsung menangkap makna dari

perkataan lawan bicara, perlu sedikit upaya untuk memahami

lawan bicara atau

- Jika responden dapat mengeluarkan suara berupa kata bermakna

namun tidak terucap dengan jelas dan masih mudah dipahami.

Contoh : Gagap ringan, bibir sumbing, stroke ringan.

3.

Mengalami

banyak kesulitan

(parah)

- Jika responden tidak dapat mendengar dengan jelas dan sulit

memahami suara lawan bicara meskipun sudah dikatakan dengan

suara yang keras misalnya penderita tuna rungu atau jika

responden mengeluarkan suara berupa kata bermakna namun

tidak terucap dengan jelas dan sangat sulit dipahami oleh lawan

bicara walaupun dengan upaya yang keras. Termasuk orang yang

mengeluarkan suara bermakna tapi tidak ada lawan bicara yang

mengerti.

- Jika responden tidak dapat memahami perkataan orang lain atau

perkataannya sulit dipahami orang lain atau bahkan tidak dapat

berkomunikasi sama sekali.

f. Lainnya (misalnya: mengingat/konsentrasi, perilaku/emosional, mengurus diri,

dan lain-lain)

Gangguan/kesulitan lainnya misalnya gangguan/kesulitan mengingat atau

berkonsentrasi, gangguan/kesulitan perilaku dan atau emosional, gangguan/kesulitan

mengurus diri sendiri (seperti mandi, makan, berpakaian, buang air besar, buang air kecil),

dan gangguan lainnya. Jika responden mengalami lebih dari 1 kesulitan/gangguan dengan

tingkat kesulitan yang berbeda, maka yang dicatat adalah kesulitan/gangguan dengan

tingkat kesulitan tertinggi.

Gangguan mengingat adalah situasi dimana seseorang mengalami masalah dalam

mengingat kembali hal-hal yang telah terjadi baik masa lalu maupun baru saja

terjadi.

Gangguan konsentrasi adalah situasi dimana seseorang mengalami masalah dalam

mencurahkan perhatian untuk menyelesaikan tugasnya.

Contoh probing untuk mengetahui tingkat kesulitan mengingat: 1. Seringkali mengalami kesulitan (tidak bisa mengingat memori jangka pendek); “Tadi

pagi sarapan apa?”

Page 50: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 48 Pedoman 1

2. Sedikit mengalami kesulitan; “Anaknya berapa orang?” “Namanya siapa saja?” “ Siapa

nama orang tua Anda?” “ Dimana alamat orang tua Anda?”

Tingkat kesulitan mengingat dan atau berkonsentrasi dapat dilihat pada tabel di bawah.

Kode Tingkat kesulitan Mengingat Konsentrasi

4. Tidak

mengalami kesulitan

Responden dapat mengingat

semua hal penting.

Responden dapat berkonsentrasi

dengan baik.

5. Sedikit/ Sedang Tidak dapat mengingat memori

jangka panjang.

Tidak dapat berkonsentrasi pada

penyelesaian pekerjaan tertentu

dan berpindah pada pekerjaan

lainnya.

6. Mengalami banyak

kesulitan (parah)

- Tidak bisa mengingat memori

jangka pendek (misal kejadian

beberapa jam yang lalu).

- Tidak bisa mengingat memori

jangka panjang dan pendek.

Contoh: amnesia, lupa nama dan

umur sendiri.

- Seringkali tidak bisa fokus/

tidak dapat berkonsentrasi.

- Selalu tidak bisa fokus pada

hal tertentu seperti membaca,

menghitung angka dan

mempelajari sesuatu.

g. Gangguan perilaku/emosional adalah gangguan atau kesulitan atau

ketidakmampuan seseorang dalam mengontrol perilaku dan emosi yang

merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti menyakiti diri sendiri dan mengganggu

orang lain. Contoh jenis gangguan/keterbatasan perilaku dan emosi :

1. Hiperaktif, yaitu gangguan tingkah laku yang tidak biasa, dimana tingkahnya sangat

aktif (berlebihan) dibandingkan dengan orang lain/anak lain di sekitarnya.

2. Depresi, yaitu suatu perasaan sedih/tertekan yang berlebihan yang berakibat pada

kesulitan berinteraksi pada orang lain.

3. Gangguan jiwa, yaitu gejala yang bagi sebagian orang di pandang aneh bahkan

menakutkan, mulai dari berhalusinasi, marah-marah, hingga berbicara sendiri.

4. Autis, yaitu gangguan perkembangan berkomunikasi, berinteraksi sosial dan fokus

dalam dunianya sendiri (mengasingakan diri sendiri). Untuk usia anak-anak gangguan

perkembangan syaraf yang kompleks dan ditandai dengan kesulitan dalam

interaksi sosial, komunikasi dan perilaku terbatas, berulang-ulang. Umumnya gejala

autis terlihat pada usia 3 tahun pertama.

Page 51: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 49 Pedoman 1

Kode Tingkat kesulitan Gangguan perilaku/emosional

4. Tidak mengalami

kesulitan

Jika responden dalam kehidupan sehari-hari memiliki tingkat emosi

atau berperilaku normal, dapat mengontrol diri.

5. Sedikit/ Sedang

Jika responden kadang-kadang mengalami kesulitan dalam

mengendalikan perilaku maupun emosinya. Responden lebih sering bisa

diajak berinteraksi.

6. Mengalami banyak

kesulitan (parah)

- Responden seringkali mengalami kesulitan dalam mengendalikan

perilaku maupun emosinya sehingga responden seringkali tidak dapat

diajak berinteraksi. Contoh responden sering merasa khawatir, sedih,

atau gelisah, menendang, menggigit, memukul atau menyakiti orang

lain tanpa alasan yang jelas.

- Responden selalu mengalami kesulitan dalam mengendalikan perilaku

maupun emosinya sehingga responden sama sekali tidak dapat diajak

berinteraksi. Contoh responden selalu merasa khawatir, sedih, atau

gelisah, menendang, menggigit, memukul atau menyakiti orang lain

tanpa alasan yang jelas (depresi berat).

Mengurus diri sendiri adalah kemampuan seseorang untuk merawat kesehatan diri

dimulai mandi, makan, berpakaian, buang air kecil (BAK), buang air besar (BAB) tanpa

bantuan orang lain.

Kode Tingkat kesulitan Mengurus diri sendiri

4. Tidak mengalami

kesulitan

jika responden dapat melakukan aktivitas sehari- hari secara

mandiri.

5. Sedikit/ Sedang jika responden kadang-kadang dibantu oleh pendamping

dalam melakukan aktivitas mengurus diri sendiri.

6.

Mengalami

banyak kesulitan

(parah)

- jika responden selalu dibantu oleh pendamping akan tetapi

responden bisa bergerak dari satu tempat ketempat

lainnya. Misalnya, untuk ke kamar mandi responden perlu

dibantu oleh pendampingnya dan tidak dapat

membersihkan diri sendiri.

- jika responden hanya bisa berbaring di tempat tidur dan

segala sesuatunya perlu dibantu oleh orang lain.

EMOSI TIDAK SAMA DENGAN MARAH

Page 52: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 50 Pedoman 1

SUBBLOK V.B: KEGIATAN SEMINGGU YANG LALU

Pendekatan teori ketenagakerjaan yang digunakan dalam Sakernas 2016 adalah Konsep

Dasar Angkatan Kerja (Standard Labour Force Concept), seperti pada diagram di bawah:

Diagram Ketenagakerjaan

Sebagaimana diagram kependudukan di atas, penduduk dikelompokkan menjadi

penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja dibedakan atas

dua kelompok, angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pengukurannya didasarkan pada

periode rujukan (time reference), yaitu kegiatan yang dilakukan selama seminggu yang

lalu, yang berakhir sehari sebelum pencacahan.

Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja dan pengangguran. Sedangkan

bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang pada periode rujukan tidak

mempunyai/melakukan aktivitas ekonomi, baik karena sekolah, mengurus rumah tangga

atau kegiatan lainnya seperti olahraga, kursus, piknik dan kegiatan sosial (misalnya

berorganisasi dan kerja bakti).

Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau

membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam

dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut

dan tidak terputus. Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji/pendapatan

Page 53: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 51 Pedoman 1

termasuk semua tunjangan dan bonus bagi pekerja/karyawan/pegawai dan hasil usaha

berupa sewa, bunga atau keuntungan, baik berupa uang atau barang bagi pengusaha.

Kegiatan bekerja ini mencakup baik yang sedang bekerja maupun yang punya pekerjaan

tetapi dalam seminggu yang lalu sementara tidak aktif bekerja, misalnya karena sakit, cuti,

menunggu panen, mogok kerja, tugas belajar dan sejenisnya.

Pengangguran meliputi penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari

pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak mungkin mendapat

pekerjaan (putus asa), atau sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja.

Mencari pekerjaan adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh pekerjaan pada

suatu periode rujukan. Mempersiapkan usaha baru adalah suatu kegiatan yang dilakukan

seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha yang ‘baru’, yang bertujuan untuk

memperoleh penghasilan/keuntungan atas risiko sendiri, baik dengan atau tanpa

mempekerjakan buruh/karyawan/pegawai dibayar maupun tak dibayar. Mempersiapkan

suatu usaha yang dimaksud adalah apabila ‘tindakannya nyata’ seperti mengumpulkan

modal atau perlengkapan/alat, mencari lokasi/tempat, mengurus surat ijin usaha dan

sebagainya, telah/sedang dilakukan.

Merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa) adalah mereka yang

berkali-kali mencari pekerjaan tetapi tidak berhasil mendapatkan pekerjaan sehingga ia

merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan yang diinginkan. Atau mereka yang merasa

karena keadaan/situasi/kondisi/iklim/musim menyebabkan tidak mungkin mendapatkan

pekerjaan yang diinginkan.

Sudah diterima bekerja, tetapi belum mulai bekerja adalah mereka yang sudah

diterima bekerja, tapi pada saat pencacahan belum mulai bekerja.

Subblok V.B hingga V.E bertujuan untuk memperoleh informasi kegiatan yang

dilakukan penduduk usia kerja dalam kurun waktu seminggu yang lalu.

Seminggu yang lalu adalah jangka waktu 7 hari berturut-turut yang berakhir sehari

sebelum tanggal pencacahan. Misalnya pencacahan Sakernas Februari 2016 dilakukan

tanggal 15 Februari 2016 maka yang dimaksud seminggu yang lalu adalah dari tanggal 8

Februari sampai dengan 14 Februari 2016.

Page 54: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 52 Pedoman 1

Rincian 5.a: Kegiatan selama seminggu yang lalu:

Kegiatan mencakup kegiatan bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya

(kursus, olahraga, rekreasi dan kegiatan sosial).

Rincian 5.a.1: Apakah (NAMA) bekerja?

Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau

membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam

dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut

dan tidak terputus.

Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji/pendapatan termasuk semua tunjangan

dan bonus bagi pekerja/karyawan/pegawai dan hasil usaha berupa sewa, bunga, atau

keuntungan, baik berupa uang atau barang bagi pengusaha.

Jika seseorang melakukan pekerjaan tetapi tidak bermaksud memperoleh atau membantu

memperoleh penghasilan atau keuntungan maka dianggap tidak bekerja.

Penjelasan:

a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan ekonomi

yang menghasilkan barang atau jasa.

b. Orang yang memanfaatkan profesinya untuk keperluan rumah tangga sendiri

dianggap bekerja.

Contoh:

Dokter yang mengobati anggota rumah tangga sendiri, tukang bangunan yang

memperbaiki rumah sendiri, dan tukang jahit yang menjahit pakaian sendiri

dikategorikan bekerja.

c. Anggota rumah tangga yang membantu melaksanakan pekerjaan kepala rumah

tangga atau anggota rumah tangga yang lain, misalnya di sawah, ladang,

warung/toko, dan sebagainya dianggap bekerja walaupun tidak menerima

upah/gaji/pendapatan (pekerja tak dibayar).

d. Orang yang melakukan kegiatan budidaya tanaman yang hasilnya hanya untuk

dikonsumsi sendiri dianggap tidak bekerja, kecuali budidaya tanaman bahan

makanan pokok, yaitu padi, jagung, sagu dan atau palawija (ubi kayu, ubi jalar,

kentang, dan lain-lain).

e. Pekerja serabutan/bebas baik yang bekerja di sektor pertanian maupun nonpertanian

yang sedang menunggu pekerjaan, dianggap tidak bekerja.

Page 55: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 53 Pedoman 1

f. Seseorang yang mengusahakan persewaan mesin/alat pertanian, mesin industri,

peralatan pesta, alat pengangkutan, dan sebagainya dikategorikan bekerja.

g. Pembantu rumah tangga baik sebagai anggota rumah tangga majikannya maupun

bukan anggota rumah tangga majikannya dikategorikan bekerja.

h. Seseorang yang menyewakan tanah pertanian kepada orang lain secara bagi hasil,

bila ia menanggung risiko (ada keterlibatan biaya produksi) atau turut mengelola atas

usaha pertanian itu dikategorikan bekerja.

i. Seorang petinju atau penyanyi profesional yang sedang latihan dalam rangka

profesinya dikategorikan bekerja.

Rincian 5.a.2: Apakah (NAMA) sekolah?

Sekolah adalah kegiatan bersekolah di sekolah formal dan nonformal, baik pada

pendidikan dasar, pendidikan menengah atau pendidikan tinggi. Tidak termasuk yang

sedang libur/cuti.

Rincian 5.a.3: Apakah (NAMA) mengurus rumah tangga?

Mengurus rumah tangga adalah kegiatan mengurus rumah tangga atau membantu

mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah/gaji.

Ibu rumah tangga atau anak-anaknya yang melakukan kegiatan kerumahtanggaan, seperti

memasak, mencuci dan sebagainya digolongkan sebagai mengurus rumah tangga. Bagi

pembantu rumah tangga yang mengerjakan hal yang sama tetapi mendapat upah/gaji,

digolongkan sebagai bekerja. Jika pembantu melakukan kegiatan mengurus rumah tangga

(bukan untuk kepentingan majikannya/pekerjaan) maka juga dikatagorikan mempunyai

kegiatan mengurus rumah tangga.

Rincian 5.a.4: Apakah (NAMA) melakukan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi?

Kegiatan lainnya selain “kegiatan pribadi” adalah kegiatan selain bekerja, sekolah dan

mengurus rumah tangga. Kegiatan lainnya yang dicakup disini adalah kegiatan yang

bersifat aktif seperti; olahraga, kursus, piknik, kegiatan sosial (misalnya berorganisasi dan

kerja bakti) dan kegiatan ibadah keagamaan (misalnya majelis taklim/pengajian). Tidak

termasuk “kegiatan pribadi” seperti tidur, santai, bermain dan tidak melakukan kegiatan

apapun.

Untuk setiap jenis kegiatan pada rincian 5.a, lingkari kode yang sesuai dengan jawaban

responden. Apabila jawaban Rincian 5.a.1 sampai dengan rincian 5.a.4, semuanya

menyatakan “Tidak” (berkode 2 atau 4), lanjutkan ke Rincian 6.

Page 56: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 54 Pedoman 1

Rincian 5. b: Dari kegiatan 1 – 4 yang menyatakan “YA” diatas, kegiatan apakah

yang menggunakan waktu terbanyak selama seminggu yang lalu?

Rincian ini ditanyakan apabila Rincian 5.a yang berkode 1 atau 3 (“Ya”) lebih dari satu. Jika

Rincian 5.a yang berkode 1 atau 3 (“Ya”) hanya satu, maka lingkari kode yang sesuai pada

Rincian 5.b tanpa perlu menanyakan ke responden.

Kegiatan yang terbanyak dilakukan adalah kegiatan yang menggunakan waktu

terbanyak dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Waktu terbanyak diperhitungkan dengan

membandingkan waktu yang digunakan untuk bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga,

dan kegiatan lainnya (kursus, olah raga, rekreasi, dan kegiatan sosial). Waktu luang yang

digunakan untuk arisan keluarga, mengunjungi famili, santai, tidur, dan bermain tidak

dihitung sebagai bahan pembanding. Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban

responden.

Bila jawabannya berkode 1 maka lanjutkan ke Rincian 11, atau jika R.5.a.1 = 1, maka

lanjutkan ke Rincian 11.

Contoh:

Nirmala seorang karyawan toko roti, setiap hari ia bekerja selama 7 jam, mulai hari Senin

sampai dengan Sabtu. Pulang bekerja ia kuliah di suatu universitas swasta selama 4 jam

setiap hari Selasa, Rabu dan Jum’at. Hanya pada hari Minggu dia bisa gunakan waktunya

untuk berjalan-jalan ke mall dan cuci mata yaitu selama 3 jam. Dalam hal ini kegiatan yang

memakai waktu terbanyak adalah bekerja walaupun ia juga bersekolah dan melakukan

kegiatan lainnya.

Cara membandingkan waktu terbanyak sbb:

Bekerja (R.5.a.1) = 6 x 7 jam = 42 jam

Kuliah (R.5.a.2) = 3 x 4 jam = 12 jam

Jalan-jalan (R.5.a.4) = 1 x 3 jam = 3 jam

Maka untuk R.5.b yang dilingkari adalah Kode 1

Rincian 6: Apakah (NAMA) mempunyai pekerjaan/usaha, tetapi sementara tidak

bekerja selama seminggu yang lalu?

Rincian ini ditanyakan apabila rincian 5.a.1 berkode 2 (responden tidak bekerja).

Page 57: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 55 Pedoman 1

Dikategorikan mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah mereka yang

mempunyai pekerjaan/usaha tetapi selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena

sesuatu sebab seperti sakit, cuti, menunggu panen, tugas belajar, atau mogok kerja.

Contoh:

a. Pekerja profesional (mempunyai keahlian tertentu/khusus) yang sedang tidak bekerja

karena sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya, seperti: dalang, tukang pijat, dukun,

dan penyanyi komersial.

b. Pekerja tetap, pegawai pemerintah atau swasta yang sedang tidak bekerja karena cuti,

sakit, mangkir, mogok kerja, cuti karena sedang sekolah dinas/beasiswa dari kantor,

atau diistirahatkan sementara karena perusahaan berhenti kegiatannya sementara,

misalnya karena kerusakan mesin, bahan baku tidak tersedia, dan sebagainya.

c. Petani yang mengusahakan tanah pertanian sedang tidak bekerja karena alasan sakit

atau menunggu pekerjaan berikutnya seperti menunggu panen atau musim hujan untuk

menggarap sawah.

d. Seseorang yang mengusahakan penyewaan kamar kost seminggu yang lalu tidak

melakukan kegiatan terkait penyewaan kamar/rumah kost maka dianggap sementara

tidak bekerja.

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden. Jika Rincian 6 berkode

2 (“Tidak”), maka lanjutkan ke Rincian 11.

Rincian 7: Apakah alasan utama (NAMA) sementara tidak bekerja selama seminggu

yang lalu?

Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi alasan utama seseorang sementara

tidak bekerja seminggu yang lalu.

1. Pekerjaan bukan profesional, seperti pekerja serabutan/bebas, tukang cangkul

keliling, buruh tani, dan buruh lepas lainnya serta pekerja keluarga yang

sementara tidak ada pekerjaan atau tidak melakukan kegiatan “bekerja” selama

seminggu yang lalu, tidak dikategorikan sebagai sementara tidak bekerja.

2. Jika R.6=1 maka R.23 tidak boleh berkode 5 atau 6 atau 7, dan berlaku

sebaliknya.

Page 58: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 56 Pedoman 1

Cuti (tahunan/sakit/bersalin), alasan bagi seseorang yang sedang libur karena sedang

mengambil cuti tahunan, sedang ada libur umum, ataupun karena cuti melahirkan.

Sekolah/pendidikan/pelatihan, alasan bagi seseorang yang sedang bersekolah,

mengikuti pendidikan, atau pelatihan.

Aturan waktu kerja, alasan bagi seseorang yang sementara tidak bekerja seminggu yang

lalu disebabkan oleh sistem aturan waktu kerja yang ditetapkan oleh perusahaan/ instansi

tempat kerja.

Contoh: Pekerja di pertambangan yang bekerja selama 10 minggu berturut-turut dan

selama 2 minggu berturut-turut istirahat/libur.

Pemogokan kerja, alasan bagi seseorang yang sedang mogok kerja.

Contoh: Pak Budi bersama teman-temannya menuntut kenaikan gaji dan melakukan aksi

protes dengan mogok kerja. Sudah seminggu ini pak Budi melakukan pemogokan

kerja. Dalam kasus ini maka pak Budi masuk kategori sementara tidak bekerja

dengan alasan pemogokan kerja.

Penurunan aktifitas ekonomi (permintaan pasar/jumlah pesanan), alasan bagi

seseorang yang disebabkan oleh menurunnya aktivitas ekonomi di tempat kerja sehingga

aktivitas produksi menurun atau bahkan sementara dirumahkan. Kondisi ini dapat

disebabkan oleh terjadinya penurunan permintaan dari konsumen/pasar.

Contoh: Bu Ratna biasanya membuat kue bolu sesuai pesanan orang. Selama seminggu

yang lalu bu Ratna tidak menerima pesanan dari mana pun, sehingga bu Ratna

tidak bekerja. Dalam kasus ini bu Ratna dikategorikan sementara tidak bekerja

karena alasan penurunan permintaan pasar/jumlah pesanan.

Penangguhan kerja, alasan bagi seseorang dimana usaha/perusahaan/tempat kerja

sementara berhenti beroperasi disebabkan berbagai hal seperti: cuaca buruk, kekurangan

pasokan bahan baku, pergantian musim, kerusakan listrik, gangguan pada perangkat

informasi, komunikasi dan lain-lain.

Contoh: Mardi bekerja sebagai buruh di pabrik tempe. Selama seminggu yang lalu kedelai

langka di pasaran, sehingga pabrik tempe tempat pak Mardi bekerja tutup

sementara. Dalam kasus ini pak Mardi masuk kategori sementara tidak bekerja

dengan alasan penangguhan kerja.

Lainnya, alasan seseorang sementara tidak bekerja selain dari alasan-alasan yang telah

disebutkan diatas.

Page 59: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 57 Pedoman 1

Contoh: pekerja yang sedang malas bekerja, sedang punya banyak uang, pemilik

perusahaan yang sedang berlibur, dll.

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden. Jika responden

menyatakan lebih dari satu alasan, tanyakan alasan yang utama. Jika alasan responden

tidak ada dalam pilihan yang disediakan, lingkari kode 7 (Lainnya) dan tuliskan jawaban

responden di tempat yang tersedia.

Rincian 8: Apakah (NAMA) tetap memperoleh penghasilan/gaji/upah selama periode

sementara tidak bekerja?

Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi apakah seseorang masih memperoleh

penghasilan/gaji/upah dan tidak mengalami pemotongan upah/gaji pokok meskipun

seminggu yang lalu ia tidak bekerja sebagaimana biasanya. Lingkari salah satu kode yang

sesuai dengan jawaban responden.

Rincian 9: Sudah berapa lama (NAMA) sementara tidak bekerja?

Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi lamanya seseorang sementara tidak

bekerja. Batasan 3 (tiga) bulan merupakan batasan lamanya sementara tidak bekerja yang

direkomendasikan dalam International Conference of Labour Statisticians ke 19 (ICLS-19).

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden. Bila jawabannya

berkode 1 (0-3 bulan), lanjutkan ke Rincian 11.

Rincian 10: Apakah ada jaminan (NAMA) untuk kembali bekerja pada unit

usaha/tempat kerja sekarang?

Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang jaminan yang dimiliki seseorang

yang telah absen bekerja lebih dari 3 (tiga) bulan untuk kembali ke unit usaha/perusahaan

yang sama. Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden.

Contoh: Seorang PNS yang sedang tugas belajar, tetap ada jaminan untuk kembali ke

tempat kerjanya setelah selesai studinya.

Page 60: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 58 Pedoman 1

SUBBLOK V.C: KEGIATAN MENCARI PEKERJAAN/MEMPERSIAPKAN USAHA

Rincian 11: Apakah (NAMA) mencari pekerjaan selama seminggu yang lalu?

Mencari pekerjaan adalah kegiatan dari seseorang yang berusaha mendapatkan

pekerjaan secara aktif dalam kurun waktu seminggu yang lalu.

Penjelasan:

Kegiatan mencari pekerjaan tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja,

tetapi bisa dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu yang lalu masih mencari

pekerjaan. Jadi dalam kategori ini juga termasuk mereka yang telah memasukkan lamaran

dan sedang menunggu hasilnya.

Yang digolongkan mencari pekerjaan adalah:

a. Seseorang yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, tetapi karena suatu hal masih

berusaha mendapatkan pekerjaan lain.

b. Seseorang yang dibebastugaskan dan akan dipanggil kembali, tetapi sedang berusaha

mendapatkan pekerjaan lain.

c. Seseorang yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.

d. Seseorang yang sudah pernah bekerja kemudian karena sesuatu hal berhenti atau

diberhentikan dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.

e. Seseorang yang biasanya sekolah atau mengurus rumah tangga dan sedang berusaha

mendapatkan pekerjaan.

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden.

Rincian 12: Apakah (NAMA) mempersiapkan usaha selama seminggu yang lalu?

Mempersiapkan usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka

mempersiapkan usaha yang ‘baru’ (bukan merupakan pengembangan suatu usaha)

selama seminggu yang lalu, yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan/keuntungan

atas risiko sendiri, baik dengan atau tanpa mempekerjakan buruh/karyawan/pegawai

dibayar maupun tak dibayar.

Mempersiapkan usaha yang dimaksud adalah apabila ‘tindakannya nyata’ seperti

mengumpulkan modal atau perlengkapan/alat, mencari lokasi/tempat, mengurus surat ijin

usaha, dan sebagainya, kegiatan tersebut telah/sedang dilakukan.

Mempersiapkan usaha baru tidak termasuk yang baru merencanakan, berniat, dan baru

mengikuti kursus/pelatihan dalam rangka membuka usaha. Mempersiapkan usaha baru

Page 61: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 59 Pedoman 1

dalam rincian ini, nantinya cenderung pada pekerjaan sebagai berusaha, baik berusaha

sendiri (own account worker), berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak

dibayar, atau berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar.

Penjelasan:

Kegiatan mempersiapkan suatu usaha tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang

lalu saja, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu yang lalu

masih beraktivitas untuk mempersiapkan suatu kegiatan usaha.

Yang digolongkan sedang mempersiapkan suatu usaha adalah mereka yang tidak

mempunyai usaha dan dalam seminggu yang lalu sedang:

1. Mengumpulkan modal berupa uang atau barang untuk keperluan suatu usaha atau

pekerjaan baik dengan cara menabung (rencana usaha sudah jelas/pasti) atau

meminjam dari orang lain atau lembaga/instansi yang dapat memberikan kredit usaha.

2. Sedang/telah mengurus surat ijin usaha dalam rangka akan menciptakan suatu usaha

atau pekerjaan.

3. Sedang/telah mencari lokasi/tempat dalam rangka akan menciptakan suatu usaha atau

pekerjaan.

4. Mereka yang pernah berusaha dan berhenti/bangkrut, tetapi pada saat pencacahan

sedang mempersiapkan suatu usaha.

Contoh:

a. Kinanti berencana mendirikan butik jilbab di dekat kampusnya. Karena belum punya

modal, dia sedang menghubungi teman-teman terdekatnya untuk mengajak kerjasama

dalam rangka mengumpulkan modal.

b. Setelah menyelesaikan kursus montir sebulan yang lalu, Arman berbelanja peralatan

montir guna membuka bengkel dengan uang hasil penjualan motor balapnya.

c. Raymond adalah seorang surveyor di suatu Lembaga Survei, tetapi sebulan yang lalu

dia di-PHK karena ketahuan mengarang data. Karena takut menganggur terlalu lama,

seminggu yang lalu Raymond menyewa sebuah toko kecil yang akan digunakannya

untuk menjual nasi dan ayam bakar.

d. Muhsin yang bekerja sebagai akuntan di suatu perusahaan swasta, tiga hari yang lalu

mengurus surat ijin dalam rangka menyiapkan usaha warnet.

e. Maya sedang mencari lokasi untuk mendirikan rumah makan Dapur Sunda, setelah

empat bulan yang lalu usaha toko pakaian jadinya bangkrut.

Page 62: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 60 Pedoman 1

6

Yang tidak digolongkan sedang mempersiapkan suatu usaha adalah mereka yang

sudah mempunyai pekerjaan dengan status berusaha, baik berusaha sendiri, berusaha

dengan buruh tetap atau berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap, pada saat

pencacahan sedang mengadakan perluasan atau pengembangan usaha, seperti:

menambah jenis komoditi penjualan, membuka cabang baru, menambah usaha baru, dan

sebagainya.

Contoh:

1. Rahmat telah membuka praktek bekam di rumahnya, karena banyak pelanggannya

yang kesulitan mencari obat-obatan herbal, maka Rahmat menyewa tempat di dekat

rumahnya yang akan digunakan untuk menjual obat-obatan herbal.

2. Igun mempunyai butik kebaya dengan memperkerjakan sepuluh orang karyawan di

Jakarta. Oleh karena banyak permintaan dari pelanggannya di daerah Bandung maka

Igun telah mempersiapkan untuk membuka cabang di Bandung.

Dalam hal ini baik Rahmat maupun Igun tidak dikategorikan sebagai sedang

mempersiapkan suatu usaha karena mereka sedang/telah bekerja dengan status

berusaha.

Cara pengisian: Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden.

Rincian 13: Sudah berapa lama (NAMA) mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha?

Rincian 13 bertujuan untuk memperoleh informasi lamanya seseorang (dalam bulan)

mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha baru. Melalui pertanyaan ini, dimungkinkan

untuk mengidentifikasi pengangguran jangka panjang yaitu mereka yang telah

menganggur 1 (satu) tahun atau lebih. Lama mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha

baru dihitung sejak seseorang melakukan usaha untuk mendapatkan pekerjaan. Jika

seseorang pernah mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha lebih dari sekali dalam

beberapa penggal waktu, maka yang dicatat adalah penggal waktu terakhir. Jika

Rincian 11 dan Rincian 12 berkode 1, maka yang dicatat adalah waktu yang terlama.

Contoh pengisian:

…….. BULAN

Jika Rincian 11 dan Rincian 12 berkode 2, lanjutkan ke Rincian 16.a

0 6

Page 63: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 61 Pedoman 1

Rincian 14: Apakah alasan utama (NAMA) mencari pekerjaan/mempersiapkan

usaha?

Rincian ini digunakan untuk melihat alasan utama mencari pekerjaan/mempersiapkan

usaha.

1. Tamat sekolah/tidak bersekolah lagi: adalah alasan bagi seseorang yang mencari

pekerjaan/mempersiapkan usaha karena telah menyelesaikan pendidikan/sekolah dan

atau tidak bersekolah lagi.

2. Tanggung jawab mencari nafkah/membantu ekonomi rumah tangga atau

keluarga: alasan bagi seseorang yang mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha

karena merasa bertanggung jawab untuk mencari nafkah atau membantu ekonomi

rumah tangga/keluarga.

3. Menambah penghasilan: alasan bagi seseorang yang mencari pekerjaan/

mempersiapkan usaha dengan tujuan untuk menambah penghasilan. Alasan ini

berlaku bagi responden yang telah bekerja.

4. Pekerjaan yang ada kurang sesuai: alasan bagi seseorang yang mencari pekerjaan/

mempersiapkan usaha karena pekerjaan yang sedang atau pernah dijalani dianggap

tidak atau kurang sesuai, baik karena hal yang berhubungan dengan suasana kerja,

upah/gaji, waktu, jenis pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya.

5. PHK: adalah alasan bagi buruh/karyawan/pegawai yang berhenti bekerja bukan atas

kehendak sendiri, tetapi karena sesuatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya

hak dan kewajiban antara buruh/pekerja/karyawan dengan pengusaha.

6. Usaha terhenti: alasan bagi seseorang yang mencari pekerjaan/mempersiapkan

usaha karena usahanya bangkrut atau terhenti.

7. Lainnya: alasan bagi seseorang yang mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha

karena alasan-alasan lain yang tidak disebutkan di atas.

Cara pengisian: Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden. Jika responden

menyatakan lebih dari satu alasan, tanyakan alasan yang utama. Jika alasan responden

“Lainnya”, tuliskan di tempat yang tersedia.

Page 64: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 62 Pedoman 1

Rincian 15: Upaya apa yang dilakukan (NAMA) dalam mencari pekerjaan/

mempersiapkan usaha sebulan yang lalu?

Setiap jawaban rincian ini harus dibacakan satu per satu oleh pencacah kepada

responden. Lingkari kode 1 atau 3 jika responden menjawab “Ya” dan lingkari kode 2 atau

4 jika “Tidak” untuk masing-masing pertanyaan. Rincian ini paling sedikit harus ada satu

Kode 1 atau 3 (”Ya”) yang dilingkari.

Contoh pengisian: Rincian 15 Blok V.C

Rincian 16.a: Apakah alasan utama (NAMA) tidak mencari pekerjaan dan

mempersiapkan usaha seminggu yang lalu?

Rincian 16.a bertujuan untuk memperoleh informasi alasan utama seseorang tidak mencari

kerja dan mempersiapkan usaha. Rincian ini ditanyakan apabila Rincian 11 dan rincian

12 berkode 2 (”Tidak”). Alasan utama seseorang tidak mencari pekerjaan dan

mempersiapkan usaha baru diperlukan untuk mengidentifikasi para pencari kerja yang

putus asa.

Jangan mengarahkan jawaban responden ke dalam salah satu pernyataan yang ada

dalam kuesioner. Oleh karena itu jangan dibacakan masing-masing pernyataan tersebut

kepada responden, namun lebih menekankan pada ”opini/alasan” responden.

YA TIDAK

a. Mendaftar pada bursa kesempatan kerja 1 2

b. Menghubungi perusahaan/kantor 3 4

c. Melamar pekerjaan berdasarkan iklan di media cetak/elektronik/internet

1 2

d. Mengiklankan diri di media cetak/elektronik/internet 3 4

e. Menghubungi keluarga/kenalan 1 2

f. Mengumpulkan modal/perlengkapan 3 4

g. Mencari lokasi/tempat usaha 1 2

h. Mengurus surat perizinan usaha 3 4

i. Lainnya, tuliskan: ____________ 1 2

Setelah mengisi Rincian 15, lanjutkan ke Rincian 17.a

Page 65: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 63 Pedoman 1

1. Sudah diterima bekerja, tapi belum mulai bekerja: alasan bagi seseorang yang tidak

mencari pekerjaan dan mempersiapkan usaha karena sudah diterima bekerja, tapi pada

saat pencacahan belum mulai bekerja. Orang yang sudah diterima bekerja tetapi

belum mulai bekerja pada saat pencacahan tidak dikategorikan sementara tidak

bekerja. Catat informasi kegiatannya sesuai yang dilakukannya selama seminggu yang

lalu sebelum pencacahan.

2. Sudah mempunyai usaha tapi belum memulainya: alasan bagi seseorang yang tidak

mencari pekerjaan dan mempersiapkan usaha karena sudah mempunyai usaha yang

siap untuk dibuka namun belum mulai dijalankan.

3. Putus asa (merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan): alasan bagi seseorang

yang berkali-kali mencari pekerjaan tetapi tidak berhasil mendapatkan pekerjaan

sehingga ia merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan yang diinginkan. Atau

seseorang yang merasa karena keadaan situasi/kondisi/iklim/musim menyebabkan tidak

mungkin mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Kelompok yang juga termasuk pekerja putus asa adalah seseorang yang sebelumnya

gagal memperoleh pekerjaan, kurangnya pengalaman kerja, ketidaksesuaian dengan

keahlian yang dimiliki, kurangnya lapangan pekerjaan, dan dianggap terlalu muda atau

tua oleh calon pemberi kerja/majikan.

Untuk alasan bagi seseorang yang putus asa (merasa tidak mungkin

mendapatkan pekerjaan) tidak termasuk:

a. Sibuk mengurus rumah tangga

b. Anak yang sedang sekolah

c. Ketidakmampuan secara fisik dalam bekerja atau sudah lanjut usia (jompo)

Apabila alasan yang dikemukakan adalah seperti pada butir a sampai dengan c di atas,

maka kembalikan ke alasan yang sesuai dengan kode yang tersedia, yaitu:

a) Bagi seseorang yang mengurus rumah tangga Kode 6 yang dilingkari

b) Bagi seseorang yang sedang sekolah Kode 7 yang dilingkari

c) Bagi seseorang yang tidak mampu melakukan pekerjaan karena lanjut usia atau

cacat fisik, dan seminggu yang lalu tidak bekerja Kode 11 yang dilingkari.

Page 66: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 64 Pedoman 1

4. Sudah mempunyai pekerjaan/usaha: alasan ini terutama ditujukan kepada

seseorang yang telah mempunyai pekerjaan/usaha atau telah bekerja sehingga

mereka merasa tidak perlu mencari pekerjaan dan mempersiapkan usaha.

5. Merasa sudah cukup/memiliki sumber pendapatan lain (pensiun, warisan, dan

lain-lain): alasan bagi seseorang yang tidak mencari pekerjaan dan mempersiapkan

usaha karena merasa sudah cukup baik dari segi pendapatan maupun waktu. Mungkin

juga seseorang yang merasa tidak perlu mencari pekerjaan dan mempersiapkan usaha

karena mempunyai tabungan atau rumah kontrakan yang mendatangkan pendapatan

berupa bunga atau uang kontrak, atau memiliki uang pensiun atau uang warisan yang

dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

6. Mengurus rumah tangga: alasan bagi seseorang yang tidak mencari pekerjaan dan

mempersiapkan usaha karena mengurus rumah tangga.

7. Sedang bersekolah: alasan bagi seseorang yang tidak mencari pekerjaan dan

mempersiapkan usaha karena sedang bersekolah.

8. Hamil: alasan bagi seseorang yang tidak mencari pekerjaan dan mempersiapkan

usaha karena sedang dalam masa kehamilan.

9. Kurangnya infrastruktur (aset, jalan, transportasi, layanan ketenagakerjaan):

Alasan bagi seseorang yang tidak mencari pekerjaan dan mempersiapkan usaha

karena:

a. Keterbatasan aset pribadi, contohnya: tempat, peralatan, dll.

b. Keterbatasan/buruknya kondisi jalan

c. Keterbatasan akses transportasi

d. Tidak adanya layanan/agen ketenagakerjaan yang diharapkan dapat membantu

penyediaan lapangan pekerjaan.

10. Mengalami pengucilan/penolakan sosial: yang diakibatkan berbagai macam alasan,

seperti: latar belakang kesehatan (penderita HIV/AIDS), penyandang disabilitas, status

mantan narapidana, dan lain-lain.

11. Tidak mampu melakukan pekerjaan: alasan bagi seseorang yang tidak mencari

pekerjaan dan mempersiapkan usaha karena keadaan fisik dan mentalnya tidak

memungkinkan untuk melakukan pekerjaan, seperti sudah jompo atau cacat.

Page 67: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 65 Pedoman 1

Alasan ini hanya boleh terisi bagi responden yang tidak bekerja seminggu yang

lalu dan bukan sementara tidak bekerja (R.5.1=2 dan R.6=2).

12. Lainnya: alasan bagi seseorang yang tidak mencari pekerjaan dan mempersiapkan

usaha karena alasan-alasan lain yang tidak disebutkan di atas.

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden. Jika responden

menyatakan lebih dari satu alasan, tanyakan alasan yang utama. Jika alasan responden

adalah “Lainnya”, maka sebutkan/tuliskan di tempat yang tersedia.

Rincian 16.b: Apakah (NAMA) akan memulai pekerjaan/usaha dalam waktu 3 bulan

ke depan?

Rincian ini ditanyakan jika R.16.a berkode 1 atau berkode 2. Rincian ini bertujuan untuk

memperoleh informasi mengenai future starter berdasarkan konsep ICLS-19, yaitu

penduduk usia kerja yang akan memulai pekerjaan/usaha baru dalam kurun waktu 3 (tiga)

bulan kedepan. Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden. Apapun

jawaban responden pada Rincian 16.b lanjutkan ke Rincian 17.b.

Rincian 17.a: Jika ada penawaran pekerjaan, apakah (NAMA) mau menerima?

Rincian ini diajukan untuk mengetahui sejauh mana seseorang mau menerima tawaran

pekerjaan tetapi tidak aktif mencari pekerjaan.

Responden dikategorikan mau menerima pekerjaan tanpa syarat (R.17.a=1) apabila

jawabannya “Ya” atau “mau” tanpa ada syarat. Tetapi bila menjawabnya dengan

persyaratan tertentu seperti “lihat dulu gaji/upahnya” atau dengan ”menanyakan jenis

pekerjaannya” atau dengan syarat lainnya atau dengan menambahkan kata-kata alasan

seperti ”apabila ...., namun ...., tergantung ..... ” maka responden tersebut tidak

dikategorikan sebagai mau menerima pekerjaan (R.17.a=2). Jika R. 17.a berkode 2,

lanjutkan ke R. 18.

1. Jika jawaban responden berkode 3 sampai dengan 10, atau berkode 12,

lanjutkan ke Rincian 17.a

2. Jika jawaban responden berkode 11, lanjutkan ke Rincian 40.

Page 68: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 66 Pedoman 1

JIKA R.5.a.1=1 ATAU R.6=1 MAKA LANJUT KE R.19

JIKA R.5.a.1=2 DAN R.6=2 MAKA LANJUT KE R. 40

Rincian 18 Ditanyakan Apabila Responden:

1. Tidak Bekerja (R.5.a.1 = 2);

2. Bukan Sementara Tidak Bekerja (R.6 = 2),

3. Tidak Mencari Pekerjaan (R.11 = 2), dan

4. Tidak Mempersiapkan Usaha (R.12 = 2)

Rincian 17.b: Apakah (NAMA) siap/bersedia memulai pekerjaan tersebut dalam

rentang 2 minggu ke depan?

Rincian 17.b ditanyakan jika R.17.a berkode 1 (R.17.a = 1) atau R.16.b terisi.

Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kesiapan atau kesediaan

seseorang untuk mulai bekerja jika ada tawaran pekerjaan. Seseorang dianggap

siap/bersedia mengambil tawaran pekerjaan jika ia dapat memulai pekerjaan tersebut

dalam rentang waktu sampai dengan 2 (dua) minggu setelah pencacahan. Jika seseorang

menyatakan bersedia menerima tawaran pekerjaan dan dapat memulai bekerja lebih dari 2

(dua) minggu setelah pencacahan maka seseorang dianggap tidak siap/bersedia memulai

pekerjaan.

Ilustrasi rentang waktu penentuan kesiapan/kesediaan menerima tawaran pekerjaan:

Rincian 18: Apakah (NAMA) menginginkan pekerjaan?

Tanyakan apakah responden menginginkan pekerjaan. Rincian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi penduduk yang benar-benar tidak menginginkan pekerjaan. Lingkari Kode

1 jika responden menginginkan pekerjaan, dan Kode 2 jika “Tidak”.

1 minggu 1 minggu

Siap/bersedia memulai pekerjaan

pekerjaanpekerjaan

Hari pencacahan

Page 69: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 67 Pedoman 1

BLOK V.D PEKERJAAN UTAMA

Pertanyaan-pertanyaan pada Blok V.D ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan

karakteristik pekerjaan utama responden selama seminggu yang lalu.

Cara penentuan suatu kegiatan merupakan pekerjaan utama atau bukan adalah sebagai

berikut:

1. Jika responden pada seminggu yang lalu hanya mempunyai satu pekerjaan, maka

pekerjaan tersebut dicatat sebagai pekerjaan utama.

2. Jika responden pada seminggu yang lalu mempunyai lebih dari satu pekerjaan, maka

pekerjaan yang menggunakan waktu terbanyak dicatat sebagai pekerjaan utama. Jika

waktu yang digunakan sama, maka pekerjaan yang memberikan penghasilan

terbesar dianggap sebagai pekerjaan utama. Jika waktu yang digunakan sama dan

penghasilannya juga sama besar, maka terserah pada responden, pekerjaan mana

yang dianggap merupakan pekerjaan utama.

Penjelasan:

a. Seseorang yang sedang cuti dan pada masa cuti tersebut ia tidak melakukan pekerjaan

lain, maka pekerjaan utamanya adalah pekerjaan yang dia cutikan.

b. Seseorang yang sedang cuti dan pada masa cuti tersebut ia melakukan pekerjaan lain,

maka salah satu dari pekerjaan lainnya itu menjadi pekerjaan utama.

Contoh:

1. Selama seminggu yang lalu, seorang dokter di Rumah Sakit Umum Sumber Waras

sedang cuti, dan selama cuti membantu isterinya berdagang alat-alat olah raga, maka

pekerjaan utama dokter tersebut selama seminggu yang lalu adalah berdagang alat-

alat olah raga.

2. Selama seminggu yang lalu, seorang petani yang selain bertanam padi di lahan sendiri,

juga menanam padi di lahan orang lain dengan menerima upah. Petani tersebut

digolongkan mempunyai dua pekerjaan yaitu bertanam padi di lahan milik sendiri

dan buruh tanaman pangan walaupun lapangan usahanya sama yaitu pertanian.

Salah satu dari pekerjaan pekerjaan tersebut yang menggunakan waktu terbanyak

dianggap sebagai pekerjaan utama.

Page 70: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 68 Pedoman 1

Rincian 19: Apakah lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat (NAMA)

bekerja selama seminggu yang lalu?

Lapangan usaha/pekerjaan ialah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/

kantor tempat seseorang bekerja, atau yang dihasilkan oleh perusahaan/kantor tempat

responden bekerja.

Klasifikasi lapangan usaha menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia

(KBLI) 2015 yang menggolongkan kegiatan ekonomi di Indonesia berdasarkan:

1. Golongan pokok yang terdiri dari dua digit,

2. Golongan yang terdiri dari tiga digit,

3. Gubgolongan yang terdiri dari empat digit, dan

4. Kelompok yang terdiri dari lima digit.

Selain penamaan kode KBLI 2015 tersebut, struktur KBLI 2015 mempunyai satu huruf

alfabet yang disebut kategori. Kategori tersebut bukan merupakan bagian dari kode KBLI

2015, tetapi kode alfabet ini dicantumkan dengan maksud untuk memudahkan di dalam

penyusunan tabulasi sektor/lapangan usaha utama di setiap negara.

Catatan:

Penulisan lapangan usaha ini dapat meliputi keterangan rinci mengenai tempat di

mana responden bekerja (di toko, pasar, mall, warung, kaki lima, dsb), status

perusahaan (pemerintah/swasta), bidang/apa yang dilakukan oleh perusahaan

tempat responden bekerja (perakitan, membuat barang jadi, dsb), keterangan

mengenai bahan baku yang digunakan, termasuk output yang dihasilkan.

Tuliskan lapangan usaha dari pekerjaan utama selama seminggu yang lalu sedetail/

serinci/selengkap mungkin agar memudahkan dalam pengolahan, khususnya pada waktu

pemberian kode (lima angka/digit) pada kotak oleh pengawas.

Page 71: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 69 Pedoman 1

Contoh penulisan lapangan pekerjaan/usaha:

Penulisan yang salah Penulisan yang benar Kode

Berjualan online

(daring)

Menjual baju bayi (keterangan barang yang dijual)

secara online (daring) di Lazada

47711

Perusahaan kulit Industri kulit untuk pembuatan jok mobil (keterangan

output yang dihasilkan) PT. Subur Makmur

15122

Jual batu akik Menjual batu akik di toko (keterangan tempat) pasar

Rawa Bening.

47852

Rincian 20: Apakah jenis pekerjaan/jabatan dari pekerjaan utama (NAMA) selama

seminggu yang lalu?

Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau ditugaskan

kepada seseorang atau apa yang dilakukan di tempat bekerjanya.

Klasifikasi jenis pekerjaan dalam Sakernas Semesteran 2016 ini menggunakan Klasifikasi

Baku Jabatan Indonesia (KBJI) 2014. Dalam KBJI 2014 dasar pengklasifikasian jenis

pekerjaan ada dua dimensi/kriteria dari konsep keahlian, yaitu ”Tingkat Keahlian” dan

”Spesialisasi Keahlian”. Kriteria Tingkat Keahlian ditentukan berdasarkan luas dan

kompleksitas dari rangkaian tugas. Hal ini diukur dengan jumlah pendidikan formal atau

pelatihan dan pengalaman relevan yang biasanya diperlukan untuk mengisi suatu jenis

jabatan.

Kriteria Spesialisasi Keahlian berhubungan dengan pengetahuan yang diperlukan,

peralatan dan perlengkapan yang dipakai, bahan mentah serta barang dan jasa yang

diproduksi sehubungan dengan tugas-tugas jenis jabatan.

Struktur KBJI 2014 memiliki 5 (lima) tingkat, yang terdiri dari 6 digit kode, yaitu sebagai

berikut:

1. Golongan Pokok (tingkat pertama) yang terdiri satu digit,

2. Subgolongan Pokok (tingkat kedua) yang terdiri dari dua digit,

3. Golongan (tingkat ketiga) yang terdiri dari tiga digit,

4. Subgolongan (tingkat keempat) yang terdiri dari 4 digit, dan

5. Jabatan Tingkat (tingkat kelima) yang terdiri dari enam digit.

Page 72: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 70 Pedoman 1

Untuk keperluan analisis dan operasional lapangan, Sakernas Semesteran 2016

menggunakan struktur KBJI hingga 4 (empat) digit. Kriteria utama untuk

mengklasifikasikan jenis jabatan dalam Golongan Pokok adalah tingkat keahlian.

Sedangkan untuk Subgolongan Pokok, Golongan, Subgolongan, dan Jenis jabatan

dibedakan berdasarkan kriteria spesialisasi keahlian dengan interpretasi secara luwes.

Pada tingkatan yang sangat rinci (Jenis jabatan), untuk beberapa kelompok jenis jabatan

hanya dibedakan menurut tingkat keahliannya.

Tuliskan jenis pekerjaan dari pekerjaan utama selengkap mungkin agar memudahkan

dalam pengolahan, khususnya pada waktu pemberian kode (empat angka/digit). Pengisian

kotak dilakukan oleh pengawas. Gunakanlah istilah dalam bahasa Indonesia, jangan

menggunakan istilah daerah seperti bawon, matun, dan sebagainya.

Tulis selengkap-lengkapnya jenis pekerjaan utama responden, dengan

pendekatan pertanyaan: “Apa yang dikerjakan oleh responden di

perusahaan/kantor/tempat kerja”. Penulisan jawaban responden tentang jenis

pekerjaannya, diharapkan dapat menghindari istilah-istilah daerah seperti

bawon, matun, dsb.

Page 73: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 71 Pedoman 1

Contoh-contoh penulisan jenis pekerjaan.

Penulisan yang salah Penulisan yang benar Kode

Petani padi Pemilik, pembajak dan penebar benih padi 6111

Penjual pakaian di

toko

Pemilik, melayani pembeli, dan berbelanja barang dagangan

5221

Operator mesin - Operator mesin pengolah kayu - Operator mesin produk barang dari karet

8172

8141

Tukang pembuat tekstil

- Tukang tenun, rajut - Tukang jahit, pembuat pakaian - Pembuat pakaian dari bulu

7318 7533 7531

Manajer bagian produksi

- Manajer bagian pertanian - Manajer bagian hotel - Manajer bagian jasa profesional perusahaan

1311 1411 1349

Manajer umum - Manajer umum usaha industri pengolahan - Manajer umum usaha transportasi

1321 1324

Teknisi teknik - Teknisi teknik sipil - Teknisi teknik kimia

3112 3116

Juru tata usaha - Juru tata usaha akuntansi - Juru tata usaha pergudangan - Juru tata usaha perpustakaan

4311 4321 4411

Rincian 21.a: Sudah berapa lama (NAMA) bekerja di pekerjaan utama?

Rincian ini berguna untuk mengetahui sudah berapa lama responden berada di pekerjaan

utama, Rincian ini juga berguna untuk mengidentifikasi adanya new entrance yaitu

seseorang yang baru mulai bekerja dalam kurun waktu setahun terakhir dan belum pernah

punya pengalaman kerja sebelumnya.

a. Jika 0 – 12 bulan, tuliskan lamanya bekerja dalam bulan lalu pindahkan ke dalam

kotak yang tersedia di sebelahnya. Isian maksimum adalah 12 bulan. Kemudian

lanjutkan ke Rincian 21.b.

b. Jika lebih dari 1 tahun, tuliskan lamanya bekerja dalam tahun dan dalam bulan lalu

pindahkan ke dalam kotak yang tersedia di sebelahnya. Kemudian lanjutkan ke

Rincian 22.

Page 74: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 72 Pedoman 1

Rincian 21.b: Berapa lama (NAMA) mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha di

pekerjaan utama?

Rincian 21.b ditanyakan bila Rincian 21.a berkode 1.

Lamanya mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha dihitung ketika seseorang melakukan

kegiatan mencari/mempersiapkan usaha untuk mendapatkan pekerjaan utama yang

sekarang sedang dijalani. Jika seseorang pernah bekerja/berusaha lebih dari sekali dalam

beberapa penggal waktu, maka yang dicatat pada Rincian ini adalah lamanya mencari

pekerjaan pada penggal waktu terakhir kali mendapatkan pekerjaan/usaha. Isiannya

dinyatakan dalam bulan. Lamanya mencari pekerjaan pada Rincian 21.b boleh lebih dari

12 bulan.

Beberapa kemungkinan apabila mulai bekerja/berusaha yang pertama kali dalam jangka

waktu setahun terakhir.

Mei 2015 Februari 2016

Mencari pekerjaan/

Mempersiapkan usaha Mulai Bekerja

1.

A B

Saat Pencacahan

A =============== B = Lama mencari pekerjaan pada pekerjaan utama

sekarang

Mei 2015 Februari 2016

Mencari pekerjaan/ Mencari pekerjaan/

Mempersiapkan Mulai Bekerja Mempersiapkan Bekerja

Usaha Usaha

2.

A B C D

Saat pencacahan

C D = Lama mencari pekerjaan yang terakhir untuk pekerjaan

utama yang sekarang sedang dijalani

Page 75: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 73 Pedoman 1

Contoh pengisian: kotak untuk isian lamanya mencari pekerjaan / mempersiapkan

usaha:

a. 0 - 14 hari = 0 Bulan

b. 15 - 31 hari = 1 Bulan

c. 1 ½ bulan = 2 Bulan

d. 0 Tahun dan 11 Bulan = 11 Bulan

e. 1 Tahun dan 6 Bulan = 18 Bulan

Rincian 22: Berapakah jumlah jam kerja (NAMA) pada pekerjaan utama:

Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi jam kerja aktual seminggu yang lalu

(actually) dan jumlah jam kerja biasanya (usually) pada pekerjaan utama.

Jumlah jam kerja pada pekerjaan utama adalah lama waktu (dalam jam) yang digunakan

untuk bekerja pada pekerjaan utama. Penghitungannya dimulai dari satu hari yang lalu

(hari ke-7), dua hari yang lalu (hari ke-6) dan seterusnya sampai dengan tujuh hari yang

lalu (hari ke-1), jumlahkan jam kerja selama seminggu yang lalu dalam satu angka di

belakang koma dan isikan jumlah jam kerja tersebut ke dalam kotak di sebelah atas

setelah dilakukan pembulatan matematis. Jika responden sementara tidak bekerja isikan

angka 00.

Tuliskan jumlah jam kerja aktual untuk pekerjaan utama selama seminggu yang lalu pada

Rincian 22.a dan jumlah jam kerja biasanya dalam seminggu pada Rincian 22.b.

Maksimum jumlah jam kerja yang diisikan pada kotak adalah 98 jam. Bila jumlah jam kerja

lebih dari 98 jam, tuliskan apa adanya pada tempat yang tersedia, tetapi pada kotak cukup

isikan 98.

Penjelasan:

1. Bagi para buruh/karyawan/pegawai yang biasanya mempunyai jam kerja tetap,

penghitungan jam kerja resmi dikurangi dengan jam istirahat resmi maupun jam

meninggalkan kantor/bolos. Jam kerja tidak termasuk waktu di perjalanan baik datang

dan pulang. Bila melakukan lembur, maka jumlah jam kerja lembur juga harus dihitung.

2. Jam kerja pedagang keliling dihitung mulai berangkat dari rumah sampai tiba kembali di

rumah dikurangi jam yang tidak merupakan jam kerja seperti mampir ke rumah

famili/kawan dan sebagainya. Penghitungan jam kerja untuk pedagang keliling meliputi

0 0

0 1

0 2

1 1

1 8

Page 76: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 74 Pedoman 1

kegiatan belanja bahan baku ke pasar, memasak, menyiapkan makanan dagangan,

berjualan keliling, dan merapikan peralatan dagangan.

3. Bagi responden yang mempunyai kegiatan penyewaan rumah atau alat-alat pesta

maka untuk mencatat jam kerja selama seminggu yang lalu dihitung sejak responden

mulai siap menunggu penyewa dan membersihkan rumah atau alat-alat pesta yang

akan disewakan.

Contoh pengisian Daftar SAK16.AK Blok V.D Rincian 22

Rincian 23: Apakah status/kedudukan (NAMA) pada pekerjaan utama selama

seminggu yang lalu ?

Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam pekerjaan, terdiri dari:

1. Berusaha sendiri adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung risiko secara

ekonomis, diantaranya dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah

dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja

dibayar maupun pekerja tak dibayar. Termasuk yang sifatnya memerlukan teknologi

atau keahlian khusus.

Penjelasan:

Perusahaan yang didirikan oleh lebih dari satu orang dan tidak memiliki buruh/pegawai

maka masing-masing orang berstatus sebagai berusaha sendiri.

Contoh:

Sopir lepas (tidak mendapat gaji) dengan sistem setoran, tukang becak, tukang kayu,

tukang batu, tukang listrik, tukang pijat, tukang gali sumur, agen koran, tukang ojek,

pedagang yang berusaha sendiri, dokter/bidan/dukun yang buka praktek sendiri, calo

tiket, calo tanah/rumah, dan lain sebagainya.

22. Berapakah jumlah jam kerja (NAMA) pada pekerjaan utama ?

a. Seminggu yang lalu: ....................... JAM

Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Jmlh

7,5

6,5

7,5

8,0

7,0

0

0

36,5

b. Biasanya dalam seminggu: ................ JAM

37 3 7

35 3 5

Page 77: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 75 Pedoman 1

2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar adalah bekerja

atau berusaha atas risiko sendiri, dengan mempekerjakan buruh tidak tetap/pekerja

keluarga/pekerja tidak dibayar.

Buruh/karyawan/pegawai tidak tetap adalah buruh/karyawan/pegawai yang bekerja

pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan dan hanya menerima upah

berdasarkan banyaknya waktu kerja atau volume pekerjaan yang dikerjakan.

Contoh:

a. Pengusaha warung/toko yang dibantu oleh anggota rumah tangga/pekerja tak

dibayar dan atau dibantu orang lain yang diberi upah berdasarkan hari masuk

kerja.

b. Pedagang keliling yang dibantu pekerja tak dibayar atau orang lain yang diberi

upah pada saat membantu saja.

c. Petani yang mengusahakan lahan pertaniannya dengan dibantu pekerja tak

dibayar. Walaupun pada waktu panen petani tersebut memberikan hasil bagi

panen (bawon), pemanen tidak dianggap sebagai buruh tetap.

3. Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar adalah berusaha atas risiko sendiri dan

mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/karyawan/pegawai tetap yang dibayar.

Buruh/karyawan/pegawai tetap/dibayar adalah seseorang yang bekerja pada orang

lain atau instansi/kantor/perusahaan dengan menerima upah/gaji secara tetap, baik

ada kegiatan maupun tidak ada kegiatan.

Contoh:

a. Pemilik toko yang mempekerjakan satu atau lebih buruh tetap.

b. Pengusaha pabrik kripik singkong yang memakai buruh tetap.

4. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau

instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang

maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap tidak digolongkan sebagai

buruh/karyawan/pegawai, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki

majikan tetap jika memiliki satu majikan yang sama dalam sebulan terakhir. Khusus

pekerja pada sektor bangunan dianggap buruh jika bekerja minimal tiga bulan pada

satu majikan.

Contoh: Sardi seorang tukang bangunan, sudah 4 bulan memperbaiki rumah pak

Manoj. Sardi dikategorikan sebagai buruh/karyawan/pegawai.

Page 78: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 76 Pedoman 1

5. Pekerja bebas di pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang

lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir) di

usaha pertanian baik yang berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah

tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang

maupun barang, baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan.

Usaha pertanian meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan,

peternakan, perikanan, dan perburuan, termasuk jasa pertanian.

Majikan adalah orang atau pihak yang memberikan pekerjaan dengan pembayaran

yang disepakati.

Contoh seseorang yang berstatus sebagai majikan:

a. Seorang petani padi yang mempekerjakan buruh tani untuk mengolah sawah

dengan upah harian.

b. Seorang pengusaha perkebunan yang mempekerjakan beberapa orang untuk

memetik buah kelapa dengan memberikan upah.

Contoh pekerja bebas di pertanian:

Buruh panen padi, buruh cangkul sawah/ladang, buruh penyadap karet, buruh panen

udang dari tambak, buruh pemetik kopi, kelapa, cengkeh, dan sebagainya.

6. Pekerja bebas di nonpertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang

lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir),

di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang

maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan.

Usaha nonpertanian adalah usaha di seluruh sektor selain sektor pertanian.

Contoh pekerja bebas nonpertanian:

Kuli-kuli di pasar, stasiun atau tempat-tempat lainnya yang tidak mempunyai majikan

tetap, calo penumpang angkutan umum, tukang cuci keliling, pemulung, kuli bangunan,

tukang parkir bebas, dan sebagainya.

7. Pekerja keluarga/tak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu orang lain

yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik berupa uang maupun barang.

Contoh:

a. Anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, seperti istri yang membantu

suaminya bekerja di sawah.

Page 79: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 77 Pedoman 1

b. Bukan anggota rumah tangga tetapi keluarga dari orang yang dibantunya, seperti

saudara/famili yang membantu melayani penjualan di warung.

c. Bukan anggota rumah tangga dan bukan keluarga dari orang yang dibantunya,

seperti orang yang membantu menganyam topi pada industri rumah tangga

tetangganya.

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden. Apabila jawaban

responden salah satu Kode 4, 5, atau 6 lanjutkan ke Rincian 26.

Contoh untuk menentukan lapangan usaha/pekerjaan, jenis pekerjaan, dan status

pekerjaan adalah sebagai berikut:

Edi, Mita, Beny, Rano, dan Ramli bekerja pada perusahaan industri sepatu olah raga milik

Ibu Dian. Edi mengawasi tukang-tukang yang membuat sepatu, Mita sebagai juru ketik,

Beny sebagai sopir, Rano pembuat sepatu, dan Ramli sebagai buruh pengemasan. Dalam

pekerjaan sehari-hari. Ibu Leli dibantu oleh anaknya, Dodi sebagai bendahara tanpa

dibayar. Ibu Leli adalah manajer umum di perusahaan tersebut.

Lapangan usaha/pekerjaan, jenis pekerjaan dan status pekerjaan

dari nama- nama responden tersebut:

N a m a Lapangan

usaha/pekerjaan Jenis pekerjaan Status pekerjaan

1. Ibu Dian Industri sepatu olah raga Manajer manufaktur industri

sepatu olah raga

Berusaha dengan buruh

tetap/dibayar

2. Dodi Industri sepatu olah raga Juru tata usaha akuntansi

dan pembukuan di industri

sepatu olah raga

Pekerja tak dibayar

3. Edi Industri sepatu olah raga Pengawas tukang di industri

sepatu olah raga

Buruh/karyawan/pegawai

4. Mita Industri sepatu olah raga Juru ketik di industri sepatu

olah raga

Buruh/karyawan/pegawai

5. Beny Industri sepatu olah raga Sopir di industri sepatu olah

raga

Buruh/karyawan/pegawai

6. Rano Industri sepatu olah raga Pembuat sepatu di industri

sepatu olah raga

Buruh/karyawan/pegawai

7. Ramli Industri sepatu olah raga Buruh pengemasan di

industri sepatu olah raga

Buruh/karyawan/pegawai

Page 80: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 78 Pedoman 1

Rincian 24.Bagaimana perusahaan/usaha (NAMA) melakukan pembukuan

keuangan?

Rincian ini bertujuan untuk menjaring informasi tata cara pembukuan barang dan

keuangan suatu bentuk perusahaan atau usaha, yang menjadi salah satu indikator

penentuan usaha formal/informal. Usaha informal biasanya tidak memiliki entitas hukum

yang terpisah dari rumah tangga yang memilikinya. Pengeluaran untuk produksi tidak

dibedakan dari pengeluaran rumah tangga dan peralatan modal seperti bangunan atau

kendaraan yang dapat digunakan untuk keperluan bisnis maupun keperluan rumah tangga.

Perusahaan informal biasanya tidak membuat pembukuan lengkap. Lingkari salah satu

kode yang sesuai dengan jawaban responden.

1. Tidak ada pembukuan tertulis yaitu jika responden tidak melakukan pembukuan

sama sekali.

2. Ada, pembukuan sederhana (untuk keperluan pribadi/pembayaran iuran/retribusi)

yaitu jika membuat catatan pribadi sederhana misalnya untuk catatan belanja harian,

catatan penghitungan sederhana/untuk catatan iuran/retribusi.

Iuran adalah sumbangan yang bersifat tidak mengikat di luar pajak dan retribusi,

misalnya iuran sampah, iuran keamanan, dan sebagainya.

Retribusi adalah pembayaran pajak harian oleh pemilik usaha kepada pemerintah

lokal, selama periode usaha tersebut buka untuk usaha. Di hari-hari saat usaha tutup,

tidak ada retribusi yang dibayarkan.

Contoh pembukuan sederhana:

No Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

1 01/12/2014 Saldo Awal 2.000.000 2.000.000

2 02/12/2014 Beli ATK 350.000 1.650.000

3 03/12/2014 Bayar Listrik dan telepon 150.000 1.500.000

4 05/12/2014 Ambil Kas dari Bank 1.500.000 3.000.000

5 07/12/2014 beli Printer 850.000 2.150.000

Jumlah 3.500.000 1.350.000 2.150.000

Rincian 24 dan 25 hanya ditanyakan pada responden yang berstatus berusaha dan

pekerja keluarga/tidak dibayar (R.23 = 1, 2, 3, atau 7)

Page 81: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 79 Pedoman 1

3. Pembukuan lengkap (laba/rugi dan neraca)

Pembukuan lengkap yaitu suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur

untuk mengumpulkan data dan informasi yang meliputi harta, kewajiban, modal,

penghasilan dan biaya serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa

yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi

pada setiap tahun pajak berakhir (pasal 1 angka 26 UU KUP).

Pembukuan lengkap berkaitan dengan keharusan hukum bagi perusahaan,

sebagaimana ditentukan dalam undang-undang perusahaan yang relevan, yang

memuat laba/ rugi, neraca perusahaan, aset usaha, modal, piutang usaha, pajak dsb.

Semua usaha yang membuat pembukuan seperti ini jelas bukan usaha tidak berbadan

hukum.

Contoh pembukuan lengkap:

4. Tidak tahu, jawaban ini dimungkinkan jika yang memberikan informasi bukan

responden terkait.

Page 82: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 80 Pedoman 1

Rincian 25: Apakah barang/jasa yang dihasilkan dari pekerjaan seminggu yang lalu

diutamakan untuk digunakan sendiri?

Tujuan dari rincian ini adalah untuk menerapkan konsep bekerja menurut ICLS-19, dimana

konsep bekerja dipersempit hanya khusus untuk yang berniat mencari

bayaran/keuntungan. Sedangkan pada konsep lama, bekerja yang output/hasilnya untuk

digunakan sendiri seperti petani subsisten termasuk ke dalam kategori bekerja.

Kegiatan bekerja yang menghasilkan barang/jasa untuk penggunaan sendiri (own final use

production) yaitu produksi dimana barang/jasa yang dihasilkan dari pekerjaan tujuannya

adalah untuk dikonsumsi atau digunakan oleh anggota rumah tangga (ART), atau keluarga

inti yang tinggal di rumah tangga lain.

Contoh kegiatan bekerja yang menghasilkan barang/jasa untuk digunakan sendiri:

a. Petani subsisten bahan makanan pokok yaitu petani padi, jagung, sagu dan atau

palawija (ubi kayu, ubi jalar, kentang, dan lain-lain).

b. Tukang yang membangun atau melakukan perbaikan besar terhadap tempat tinggal

sendiri, bangunan pertanian, dll.

c. Dokter/perawat/bidan yang mengobati dirinya sendiri atau anggota rumah

tangganya.

d. Penjahit yang menjahit pakaian untuk dirinya sendiri atau anggota rumah tangganya.

Lingkari kode jawaban yang sesuai. Selanjutnya jika status pekerjaan responden pada

Rincian 23 adalah berkode 2, 3 atau 7 maka lanjutkan ke Rincian 31.

Rincian 26. Berapakah upah/gaji/pendapatan bersih yang diterima (NAMA) selama

sebulan yang lalu dari pekerjaan utama baik berupa uang maupun

barang?

Rincian 26 hanya ditanyakan apabila jawaban Rincian 23 adalah salah satu kode 1, 4, 5

atau 6 yaitu mempunyai pekerjaan dengan status sebagai berusaha sendiri,

buruh/karyawan/pegawai, pekerja bebas di pertanian atau pekerja bebas di nonpertanian.

Upah/gaji bersih selama sebulan adalah imbalan yang diterima selama sebulan yang lalu

dari pekerjaan utama oleh buruh/karyawan/pegawai, baik berupa uang ataupun barang

yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan setelah dikurangi dengan iuran wajib

(Askes, Taspen, Taperum, Astek, pajak penghasilan, dan lain sebagainya).

Page 83: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 81 Pedoman 1

Penjelasan:

1. Jika belum mendapat upah/gaji, perkirakan sesuai dengan perjanjian dengan

majikan/ instansi/perusahaan.

2. Jika upah/gaji bersih yang biasa diterima selama sebulan berupa:

a. Uang, isikan pada ruang Rincian 26 yang tersedia dan pindahkan ke dalam

kotak.

b. Barang yang sudah dinilai dengan harga setempat, isikan pada ruang Rincian

26 yang tersedia dan pindahkan ke dalam kotak.

c. Uang dan barang, isikan untuk uang pada ruang yang disediakan dan nilai

barang pada ruang yang disediakan.

3. Bagi buruh/karyawan/pegawai tetap, apabila pada saat pencacahan baru bekerja

selama seminggu atau beberapa hari, maka isian upah/gaji bersih yang diterima

selama sebulan tetap harus diperkirakan.

4. Bagi pegawai honorer, baiknya dilakukan probing mendalam karena biasanya

upah/gaji yang diterima sangat kecil namun terkadang mereka juga mendapatkan

pendapatan lain berupa uang lembur, uang makan dsb.

5. Bagi buruh/karyawan/pegawai yang biasanya menerima upah/gaji bersih yang

dibayarkan dalam mingguan atau setengah bulanan, maka isian upah/gaji bersih

sebulan yang dicatat adalah sebagai berikut:

Upah/gaji mingguan :

5 hari kerja = upah/gaji mingguan dibagi 5 dikalikan 21

6 hari kerja = upah/gaji mingguan dibagi 6 dikalikan 25

Upah/gaji setengah bulanan:

5 hari kerja = upah/gaji setengah bulanan dibagi 10 dikalikan 21

6 hari kerja = upah/gaji setengah bulanan dibagi 12 dikalikan 25

Pendapatan bersih sebulan yang lalu adalah imbalan atau penghasilan selama sebulan

baik berupa uang maupun barang yang diterima oleh seseorang yang bekerja dengan

status berusaha sendiri, pekerja bebas di pertanian atau pekerja bebas di nonpertanian.

Penjelasan:

1. Pekerja bebas di pertanian atau nonpertanian, pendapatan yang ditanyakan adalah

pendapatan sebulan yang lalu, bisa saja dalam sebulan hanya bekerja selama

seminggu atau beberapa hari, maka isian pendapatan yang dicatat besarnya sesuai

dengan yang riil diterima dari pekerjaan seminggu atau beberapa hari tersebut,

termasuk dalam bentuk barang (misalnya: makanan, rokok, dan sebagainya).

Page 84: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 82 Pedoman 1

2. Khusus untuk yang berstatus usaha, pendapatan bersih dapat dilakukan dengan

empat cara yaitu:

a. Langsung adalah jawaban langsung dari responden

b. Omzet dan Biaya

Pendapatan bersih = Omzet – Biaya produksi (pendekatan pertanian)

c. Omzet dan persentase keuntungan

Pendapatan bersih = Omzet x Persentase keuntungan (pendekatan perdagangan)

d . Biaya dan persentase keuntungan

Pendapatan bersih =

3. Untuk tanaman pangan/hortikultura,

Pendapatan = (Nilai produksi/hasil dalam satu musim tanam dikurangi biaya produksi

selama satu musim tanam) dibagi lama bulan dalam satu musim tanam. Apabila

belum panen, isikan 0. Misalkan belum masuk musim tanam sedangkan panen

terakhir dua bulan lalu, maka yang diisikan pada R.26 adalah pendapatan hasil

panen/produksi panen terakhir dibagi lama bulan dalam satu musim tanam.

4. Untuk tanaman tahunan,

Pendapatan = Nilai produksi/hasil selama satu bulan yang lalu dikurangi biaya

produksi yang dikeluarkan sebulan yang lalu. Apabila belum panen, isikan 0. Misalkan

belum masuk musim tanam sedangkan panen terakhir dua bulan lalu, maka yang

diisikan pada R.26 adalah pendapatan hasil panen/produksi panen terakhir dikurangi

biaya produksi.

Jika rugi tuliskan R di kotak pertama, kemudian nilai kerugiannya di kotak berikutnya.

Contoh pengisian:

1. Seorang guru honorer di SD Negeri setiap bulannya mendapat honor Rp400.000,-,

mendapat tunjangan fungsional Rp1.200.000 yang dibayarkan tiap enam bulan sekali;

Biaya produksi

1 – Persentase keuntungan

– Biaya produksi (pendekatan industri rumah tangga)

Tanyakan kembali bila upah/gaji/pendapatan bersih yang diterima

di luar kewajaran

Page 85: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 83 Pedoman 1

mendapatkan uang makan Rp100.000; mendapatkan beras 50 kg, gula pasir 10 kg.

Harga setempat untuk beras Rp6.000,-per kg, gula pasir Rp10.000,-per kg.

Mendapatkan fasilitas rumah dinas yang harga sewa setempat senilai Rp. 100.000 per

bulan.

Maka upah/gaji yang diterima guru tersebut selama sebulan yang lalu adalah:

Rp700.000 dalam bentuk uang dan Rp500.000 dalam bentuk barang. Dengan

demikian, pengisian untuk R. 26 Blok V.C adalah sebagai berikut:

26. JIKA R.23 = 1, 4, 5, ATAU 6. Berapakah upah/gaji/pendapatan bersih

yang diterima (NAMA) selama sebulan yang lalu dari pekerjaan utama

baik berupa uang maupun barang?

Uang:

Rp ..........700.000,- Barang:

Rp ..........500.000,-

2. Norman seorang tukang reparasi barang-barang elektronik, selama bulan ini dia

hanya mendapatkan 2 pekerjaan yaitu: memperbaiki mesin cuci dan memperbaiki

televisi. Pendapatan bersih yang diterima dari masing-masing pekerjaan adalah

Rp100.000 dan Rp200.000.

Maka pengisian untuk R. 26 Blok V.C untuk Norman adalah sebagai berikut:

26. JIKA R.23 = 1, 4, 5, ATAU 6. Berapakah upah/gaji/pendapatan

bersih yang diterima (NAMA) selama sebulan yang lalu dari

pekerjaan utama baik berupa uang maupun barang ?

Uang: Rp ..........300.000,-

Barang:

Rp ..........--.........

3. Hamdan dan Alex bekerja sama untuk bagi hasil ternak kambing. Hamdan sebagai

investor memberikan sepasang kambing kepada Alex untuk dipelihara. Sampai

sekarang setelah lima belas bulan sepasang kambing yang dipelihara melahirkan 6

0 0 0 0 5 0

0 0 0 0 3

7

3

0

0

0 0 0 0 7 0

Page 86: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 84 Pedoman 1

ekor kambing. Dengan sistem bagi hasil 50:50 maka bagian yang didapat Alex adalah

3 ekor kambing. Jika Alex menjadi responden Sakernas maka pendapatan yang

diterima Alex adalah 3 ekor kambing, dikonversikan dengan harga kambing sekarang

@ 2.000.000 :

Pendapatan Kotor 3x Rp. 2000.000 = Rp. 6.000.000

Biaya Produksi (suplemen ternak) = Rp. 200.000-

Pendapatan bersih = Rp. 5.800.000

Maka selama sebulan yang lalu pendapatan Alex adalah 5.800.000:15 bulan=Rp. 386.667

26. JIKA R.23 = 1, 4, 5, ATAU 6. Berapakah upah/gaji/pendapatan bersih

yang diterima (NAMA) selama sebulan yang lalu dari pekerjaan

utama baik berupa uang maupun barang ?

Uang: Rp ..............-.........................................

Barang:

Rp ..........386.667.........

Tuliskan upah/gaji bersih yang biasa diterima buruh/karyawan/pegawai selama sebulan

sesuai jawaban responden. Jika Rincian 23 berkode 1 (status responden adalah

berusaha sendiri), lanjutkan pertanyaan ke Rincian 31.

Rincian 27: Bagaimanakah sistem pembayaran/pengupahan dari pekerjaan utama?

Sistem pembayaran memberikan informasi mengenai stabilitas pekerjaan dan juga untuk

memperoleh informasi mengenai home worker (pekerja rumahan), dimana sistem

pembayaran pekerja rumahan pada umumnya berdasarkan per satuan hasil (kode 5).

R.27 s.d R.30 DITANYAKAN JIKA RESPONDEN BERSTATUS

BURUH/KARYAWAN/ PEGAWAI ATAU PEKERJA BEBAS (R.23= 4, 5, ATAU 6)

0

6 7 0 0 3 8

Page 87: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 85 Pedoman 1

Sistem pembayaran/pengupahan terdiri dari:

1. Bulanan, yaitu apabila upah dibayarkan setiap bulan.

2. Mingguan yaitu apabila upah dibayarkan setiap minggu. Termasuk sistem pembayaran

mingguan apabila upah dibayarkan secara 10 harian, setengah bulanan, atau 2

mingguan.

3. Harian yaitu apabila upah dibayarkan setiap hari, termasuk upah yang dibayar per jam.

4. Borongan yaitu apabila pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama

antara pemberi dan penerima pekerjaan mengenai satuan barang ataupun tugas yg

harus dikerjakan. Upah model ini harus jelas bukan hanya besarnya upah yang

disepakati, tetapi juga lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

tersebut.

Contoh :

a. Upah membangun rumah, mulai dari pondasi, dinding, lantai dan atap.

b. Upah memperbaiki mobil.

5. Dibayar per satuan hasil yaitu apabila besarnya upah didasarkan pada jumlah barang

yang dihasilkan oleh seseorang. Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan

panjang, atau per satuan berat. Misalnya upah pemetik daun teh dihitung per kilogram,

upah pasang payet yang dihitung per baju, upah lem kipas yang dihitung per 100 buah,

upah sablon kaos per buah dsb.

Rincian 28: Apakah perusahaan/usaha/tempat kerja (NAMA) memberikan/

menyediakan?

Cara pengisian: Lingkari kode jawaban 1 atau 4 untuk “YA”, kode 2 atau 5 untuk

“TIDAK” dan kode 3 atau 6 untuk “TIDAK TAHU”.

YA TIDAK TIDAK TAHU

a. Jaminan kesehatan 1 2 3

b. Jaminan kecelakaan kerja 4 5 6

c. Jaminan hari tua 1 2 3

d. Jaminan pensiun 4 5 6

e. Jaminan kematian 1 2 3

f. Cuti tahunan/sakit/bersalin

tanpa memotong upah/gaji 4 5 6

g. Pesangon 1 2 3

Page 88: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 86 Pedoman 1

a. Jaminan Kesehatan.

Jaminan kesehatan yang dimaksud dapat berupa:

1) Askes atau Asuransi Kesehatan adalah program kesehatan penugasan Pemerintah

kepada PT Askes (Persero) melalui Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1991. Yang

menjadi anggota Askes adalah:

a) Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil (tidak termasuk PNS dan

Calon PNS di Kementrian pertahanan, TNI/Polri), Calon PNS, Pejabat Negara,

Penerima Pensiun (Pensiunan PNS, Pensiunan PNS di lingkungan Kementrian

Pertahanan, TNI/Polri, Pensiunan Pejabat Negara), Veteran (Tuvet dan Non

Tuvet) dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarga*) yang di

tangggung.

b) Bidan–PTT, melalui SK Menkes nomor 1540/MENKES/SK/XII/2002, tentang

Penempatan Tenaga Medis Melalui Masa Bakti dan Cara Lain. Termasuk dalam

poin ini yaitu Askes inHealth, asuransi ini merupakan produk unggulan asuransi

kesehatan yang memberikan nilai manfaat tertinggi bagi perusahaan dalam

menyediakan fasilitas layanan kesehatan bagi karyawan dan pensiunan maupun

individu. Askes inHealth memberikan proteksi dan layanan yang cepat, fleksible

dan terpercaya, InHealth telah menjalin kerjasama dengan provider (Dokter,

berbagai Rumah Sakit di dalam maupun luar negeri, Klinik, Laboraturium dan

Apotek). InHealth memberikan solusi jaminan pelayanan kesehatan dengan

mutu yang tinggi dan biaya terkendali.

2) BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola

oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang

BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1

Januari 2014.

BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan)

merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah

untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat

Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan

TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha

lainnya ataupun rakyat biasa.

3) Penggantian biaya pengobatan/kesehatan adalah penggantian sejumlah biaya

yang telah dikeluarkan pekerja maupun anggota keluarganya yang ditanggung oleh

perusahaan atau tempat kerja untuk berobat (reimbursement).

Page 89: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 87 Pedoman 1

4) Fasilitas kesehatan adalah fasilitas yang diberikan secara langsung atau tak

langsung untuk kesehatan para karyawan maupun keluarganya. Misal tersedianya

poliklinik, dokter perusahaan/kantor, dll

b. Jaminan Kecelakaan Kerja.

Jaminan kecelakaan kerja yang dimaksud dapat berupa BPJS Ketenagakerjaan.

BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan dahulu bernama Jamsostek

merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai

beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai

beroperasi sejak 1 Juli 2015.

c. Jaminan hari tua

Jaminan hari tua diberikan dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang

tunai dan sekaligus, apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau

meninggal dunia. Perusahaan swasta, BUMN/ BUMD biasanya menerapkan sistem

ini.

Misalnya Program Jaminan Hari Tua yang diselenggarakan oleh BPJS ditujukan

sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau

hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari

Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga

kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.

d. Jaminan pensiun.

Jaminan pensiun diberikan ketika peserta karena memasuki usia pensiun atau

mengalami cacat total tetap. Dalam hal ini, jaminan pensiun yang didapat, berasal dari

iuran/sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh peserta, pemberi kerja, dan/atau

Pemerintah. Yang termasuk memiliki/menerima jaminan pensiun misalnya: Pensiunan

PNS, Pensiunan PNS di lingkungan Kementerian Pertahanan, TNI/Polri, Pensiunan

Pejabat Negara. Khusus untuk pegawai negeri, dana pensiun dikelola oleh PT. Taspen,

sementara untuk Kementerian Pertahanan dan TNI/Polri dikelola oleh PT. Asabri.

e. Jaminan kematian. Jaminan kematian diselenggarakan dengan tujuan untuk

memberikan santunan kematian yang dibayarkan kepada ahli waris peserta yang

meninggal dunia. Dapat pula berupa program perlindungan jiwa yang dikelola oleh

Page 90: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 88 Pedoman 1

perusahaan asuransi selain Askes dan Jamsostek dan bekerjasama dengan

perusahaan atau tempat kerja responden.

Rincian 28 f dan 28 g berhubungan langsung dengan berbagai manfaat yang diterima

oleh pekerja. Pekerjaan informal juga dicirikan oleh kurangnya 1) perlindungan sosial

seperti pemberitahuan tentang pemberhentian dan pemutusan pembayaran, atau 2)

untuk hak tertentu (atau kadang-kadang semua) atas manfaat/jaminan pekerjaan seperti

pembayaran cuti tahunan, cuti sakit, dll. Informasi yang dikumpulkan dalam pertanyaan

berikut akan membantu mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan

informal.

f. Cuti tahunan/sakit/bersalin tanpa memotong upah/ gaji?.

Kompensasi yang diterima pekerja/karyawan karena cuti tahunan/sakit/bersalin antara

lain gaji pokok tidak dipotong.

Cuti tahunan menurut UU Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 Pasal 79 Ayat 2 adalah

sekurang-kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan

bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus dan berdasarkan pasal 84

berhak mendapatkan upah penuh.

Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 tahun 2003 pasal 93, pekerja

(termasuk pekerja bebas) yang istrinya melahirkan maka mendapatkan hak untuk

cuti/tidak masuk kerja dan kompensasinya upah tetap dibayarkan selama dua hari kerja.

Sedangkan bagi karyawan perempuan yang mengambil cuti melahirkan selama tiga

bulan maka gajinya tetap wajib dibayarkan oleh perusahaan secara penuh.

g. Pesangon.

Uang Pesangon adalah penghasilan yang dibayarkan oleh pemberi kerja termasuk

Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja kepada pegawai, dalam bentuk apapun,

sehubungan dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, termasuk uang

penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak.

Jika responden adalah PNS maka instansi tempat responden bekerja

pasti menyediakan: Jaminan kesehatan (a), jaminan hari tua (c), jaminan

pensiun (d), jaminan kematian (e), dan cuti tahunan/sakit/bersalin tanpa

memotong upah/gaji (f).

Page 91: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 89 Pedoman 1

Rincian 29: Apakah (NAMA) memiliki perjanjian/kontrak kerja/surat keputusan?

Pertanyaan pada Rincian 29 akan membantu mengidentifikasi pekerja formal atau

informal. Perjanjian/kontrak kerja/surat keputusan adalah suatu perjanjian yang dibuat

antara pekerja secara perorangan dengan pengusaha yang pada intinya memuat hak dan

kewajiban masing-masing pihak.

Esensi Perjanjian Kerja:

a. Disepakati oleh karyawan dan perusahaan

b. Untuk waktu tertentu dan tidak tertentu

c. Dapat tertulis atau lisan

d. Dibuat dalam Bahasa Indonesia dan huruf latin dan dalam Bahasa Indonesia dan

atau bahasa asing dengan Bahasa Indonesia sebagai yang utama

Isi Perjanjian Kerja:

a. Nama dan alamat masing-masing pihak

b. Jabatan atau jenis pekerjaan

c. Hak dan kewajiban masing-masing, antara lain besar upah, tunjangan dan cara

pembayaran, fasilitas kerja, fasilitas kesejahteraan, hari kerja dan jam kerja, tempat

kerja, jangka waktu, dan lain-lain.

1. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).

Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomor KEP.100/MEN/VI/2004. PKWTT adalah perjanjian kerja

antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang

bersifat tetap. Pekerjanya sering disebut karyawan tetap.

Selain tertulis, PKWTT dapat juga dibuat secara lisan dan tidak wajib mendapat

pengesahan dari instansi ketenagakerjaan terkait. Jika PKWTT dibuat secara lisan

maka perusahaan wajib membuat surat pengangkatan kerja bagi karyawan yang

bersangkutan. PKWTT dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja paling

lama 3 (tiga) bulan, bila ada yang mengatur lebih dari 3 bulan, maka demi hukum sejak

bulan keempat, si pekerja sudah dinyatakan sebagai pekerja tetap. Selama masa

percobaan, Perusahaan wajib membayar upah pekerja dan upah tersebut tidak boleh

lebih rendah dari upah minimum yang berlaku.

Page 92: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 90 Pedoman 1

Untuk PNS termasuk berkode 1, karena SK merupakan bentuk perjanjian kerja/kontrak

kerja (waktu tidak tertentu).

2. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang pekerjanya sering disebut karyawan

kontrak adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha untuk mengadakan

hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu. Termasuk ke dalam

PKWT adalah pekerja outsourcing.

Berdasarkan Permenaker No. Per-02/Men/1993 PKWT harus memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut antara lain:

a) Pasal 2 : Dibuat dalam Bahasa Indonesia dan huruf latin atau dalam Bahasa

Indonesia dan bahasa asing dengan Bahasa Indonesia sebagai yang utama.

b) Pasal 3 : Tidak ada masa percobaan kerja (probation), bila disyaratkan maka

masa percobaan tersebut batal demi hukum.

c) Pasal 4 : Jumlah seluruh waktu kesepakatan kerja tidak boleh lebih dari tiga

tahun.

d) Pasal 6 : Dibuat secara tertulis dalam 3 rangkap: untuk buruh, pengusaha dan

Disnaker.

3. Perjanjian lisan adalah perjanjian antara pekerja dengan pemberi kerja yang

dilakukan secara lisan. Kesepakatan mengenai jenis pekerjaan, waktu kerja, upah/gaji

dan lain sebagainya hanya sebatas lisan.

4. Tidak ada perjanjian/kontrak kerja, yaitu jika tidak ada pembicaraan atau

kesepakatan sama sekali diantara pekerja dan pemberi kerja mengenai jenis

pekerjaan, waktu pekerjaan, upah/gaji dsb.

5. Tidak Tahu, pilihan jawaban tidak tahu dimungkinkan jika pemberi informasi bukan

responden terkait.

Rincian 30: Apakah (NAMA) tergabung dalam serikat pekerja?

Menurut UU Republik Indonesia no. 21 tahun 2000 serikat pekerja/serikat buruh adalah

organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun

di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan

bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan

kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan

keluarganya.

Page 93: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 91 Pedoman 1

Berikut ini adalah macam-macam jenis serikat pekerja:

a. Serikat pekerja/serikat buruh di perusahaan adalah serikat pekerja/serikat buruh yang

didirikan oleh para pekerja/buruh di satu perusahaan atau di beberapa perusahaan.

b. Serikat pekerja/serikat buruh diluar perusahaan adalah serikat pekerja/serikat buruh

yang didirikan oleh pekerja/buruh yang bekerja di luar perusahaan.

c. Federasi serikat pekerja/serikat buruh adalah gabungan serikat pekerja/serikat buruh.

d. Konfederasi serikat pekerja/serikat buruh adalah gabungan federasi serikat

pekerja/serikat buruh.

Jika menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh maka lingkari Kode ”1” dan lingkari kode

“2” jika tidak menjadi anggota serikat pekerja. Kode “3” dimungkinkan jika pemberi

informasi bukan responden terkait.

Contoh serikat pekerja/buruh:

1. Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh

Indonesia (KSPSI), Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia (FSBDSI),

Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Serikat Pekerja Nasional Indonesia (SPNI),

dan lain-lain.

2. Organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Arsitek Indonesia, Ikatan

Wartawan Online dsb, bukan termasuk Serikat pekerja.

Rincian 31: Apakah jenis instansi/lembaga/institusi dari tempat kerja/usaha (NAMA)?

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap,

terus menerus, yang didirikan, bekerja, dan berkedudukan dalam wilayah Indonesia, untuk

tujuan memperoleh keuntungan/laba.

Tanyakan status perusahaan/uusaha/instansI tempat responden bekerja. Lingkari salah

satu kode sesuai dengan jawaban responden.

Status perusahaan/usaha/institusi terdiri dari:

1. Pemerintah/negeri adalah bentuk institusi/lembaga pemerintah. Bentuk

pemerintah/negeri meliputi pemerintah pusat dan daerah.

Instansi/lembaga pemerintah adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah

berdasarkan suatu kebutuhan yang karena tugasnya berdasarkan pada suatu

R.31 s.d. R.33 DITANYAKAN UNTUK SEMUA STATUS PEKERJAAN

Page 94: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 92 Pedoman 1

peraturan perundang-undangan melakukan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan

masyarakat dan meningkatkan taraf kehidupan kebahagiaan kesejahteraan

masyarakat. Instansi/lembaga pemerintah bisa berupa Instansi Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah (Pemda), ataupun Lembaga Negara Yudikatif (Kejaksaan Agung,

Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri) dan Lembaga Legislatif (DPD, DPR, dan DPRD).

2. Lembaga/Organisasi internasional adalah organisasi yang ada dalam lingkup

struktur organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang menjalankan tugas

mewakili Perserikatan Bangsa-Bangsa atau organisasi internasional lainnya dan

lembaga asing non-pemerintah dari negara lain di luar Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Contoh Lembaga Internasional adalah PBB beserta badan khususnya seperti: ILO,

WHO, UNESCO, dan lain-lain. Contoh organisasi internasional adalah ASEAN, OKI,

OPEC dsb.

3. Lembaga nonprofit/nirlaba adalah suatu organisasi yang tujuan utamanya adalah

mendukung atau terlibat aktif dalam berbagai aktifitas publik tanpa berorientasi

mencari keuntungan moneter atau komersil. Organisasi nirlaba mencakup berbagai

bidang, antara lain lingkungan, bantuan kemanusiaan, konservasi, pendidikan,

kesenian, isu-isu sosial, derma-derma, pendidikan, pelayanan kesehatan, politik,

agama, riset, olahraga, dan lain-lain. Contoh : Yayasan Penderita Anak Cacat (YPAC),

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Lembaga Bantuan Hukum, WALHI,

Dompet Dhuafa, Partai Politik, dan lain-lain.

4. Lembaga profit (Perusahaan swasta, BUMN, BUMD) adalah suatu lembaga yang

beroperasi untuk mencari untung/profit baik dimiliki oleh pemerintah maupun swasta.

Perusahaan Pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah perusahaan

yang seluruh modalnya milik negara. Berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun

2003 yang dianggap sebagai BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian

besar modalnya dimiliki oleh Negara. BUMN di Indonesia berbentuk Perusahaan

Perseroan, Perusahaan Umum, dan Perusahaan Jawatan (Perjan).

Bentuk swasta di sini meliputi dua hal yaitu perusahaan/usaha swasta dan

Instansi/lembaga Swasta.

Perusahaan/usaha swasta adalah perusahaan/usaha yang modalnya dimiliki

sepenuhnya oleh swasta. Perusahaan swasta terdiri dari 3 jenis yaitu:

Page 95: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 93 Pedoman 1

a) Perusahaan swasta nasional, yaitu perusahaan swasta milik warga negara

Indonesia

b) Perusahaan swasta asing, yaitu perusahaan swasta milik warga negara asing

c) Perusahaan swasta campuran (Joint Venture), yaitu perusahaan milik warga

negara Indonesia dan warga negara asing.

Termasuk juga dalam lembaga profit adalah CV (Persekutuan Komanditer) dan Firma.

Contoh lembaga profit: PT. Indofood Sukses Makmur, PT.TELKOM, PT.KAI dsb.

5. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perseorangan atau badan

hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk

menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang

ekonomi, social, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. (UU No. 17

Tahun 2012). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.

a) Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan

pinjaman

b) Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan

menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi

c) Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM)

dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk

anggotanya

d) Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan

produk/jasa koperasinya atau anggotanya

e) Koperasi Jasa Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

6. Usaha perorangan/usaha rumah tangga merupakan suatu bentuk badan usaha

pribadi/rumah tangga yang menanggung risiko secara pribadi pula atau anggota rumah

tangga yang bersangkutan.

Status hukum usaha perorangan biasanya tidak berbadan hukum. Pada usaha

perorangan tidak terdapat pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik dengan kekayaan

perusahaan sehingga utang perusahaan berarti pula utang pemiliknya.

Contoh: Usaha toko kelontong, usaha salon kecantikan, usaha jasa service peralatan

elektronik, usaha jual pulsa HP atau token listrik, dll.

Page 96: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 94 Pedoman 1

7. Rumah tangga merupakan unit terkecil dalam perekonomian. Rumah tangga dapat

berperan sebagai pelaku konsumsi yang membelanjakan penghasilannya untuk

membelikan barang dan jasa. Hal ini berarti rumah tangga tersebut sedang berperan

selaku pelaku konsumsi sehingga institusi rumah tangga yang dimaksud di sini adalah

rumah tangga yang tidak memiliki usaha.

Contoh orang yang bekerja pada institusi rumah tangga:

a. Pembantu/sopir/tukang kebun/satpam yang bekerja melayani rumah tangga

b. Tukang reparasi mesin cuci/tukang listrik perorangan yang bekerja melayani rumah

tangga

c. Tukang bangunan yang merenovasi rumah

d. Buruh tani yang bekerja di suatu rumah tangga

e. Dan sebagainya

8. Lainnya

Apabila status perusahaan tempat bekerja tidak bisa digolongkan ke dalam 7 Kode

pilihan di atas, maka lingkari Kode “8” dan tuliskan jenis instansi/lembaga/institusi

tempat responden bekerja.

9. Tidak tahu

Pilihan jawaban ini dimungkinkan jika responden betul-betul tidak tahu status

perusahaan tempat ia bekerja ataupun pemberi informasi bukan responden terkait,

maka lingkari kode 9 (tidak tahu).

Rincian 32: Apakah lokasi utama tempat kerja/usaha (NAMA) di rumah?

Rincian ini bertujuan untuk memperoleh informasi lokasi utama tempat kerja seseorang.

Melalui rincian ini diharapkan dapat memberikan prevalensi banyaknya pekerja yang

berbasis rumahan (home-based worker).

Yang dimaksud rumah mencakup halaman rumah/pekarangan yang ditempati responden.

Bangunan rumah tidak terikat oleh unsur kepemilikan, bisa saja rumah milik responden

sendiri ataupun sewa/kontrak/kost, asalkan responden bertempat tinggal di bangunan

tersebut.

Pilihan jawaban untuk pertanyaan ini adalah seperti berikut:

Page 97: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 95 Pedoman 1

1. Ya, di rumah sendiri apabila lokasi tempat bekerja/berusaha berada di rumah

responden.

Contoh: berjualan gado-gado di teras rumah sendiri, usaha menjahit pakaian bertempat

di rumah sendiri, jual pulsa di rumah sendiri.

2. Ya, di rumah keluarga/teman apabila lokasi tempat bekerja/berusaha berada di

rumah keluarga/teman, termasuk dalam kategori ini adalah rumah tetangga.

3. Ya, di rumah pemberi kerja apabila lokasi tempat bekerja/berusaha berada di rumah

yang disediakan oleh pemberi kerja/pelanggan.

Contoh: Asisten rumah tangga, tukang kebun/sopir pribadi/satpam yang melayani

rumah tangga, guru les privat yang mengajar di rumah anak muridnya.

4. Tidak, apabila lokasi tempat bekerja/berusaha responden adalah selain rumah, tuliskan

di tempat yang telah disediakan.

Contoh: di pabrik, di gedung perkantoran, di pasar, di pinggir jalan, di sekolah, di

kebun, di sawah, dan lain-lain.

Lingkari kode yang sesuai, salah satu dari kode 1 – 4. Jika responden menjawab kode 1

lanjutkan ke Rincian 34.

Rincian 33.a s.d 33.e

Rincian 33.a s.d. Rincian 33.e bertujuan untuk melihat fenomena pekerja ulang alik.

Informasi yang dicakup adalah lokasi, jarak, lama perjalanan, dan jenis angkutan yang

biasa digunakan.

Pekerja ulang alik (komuter) adalah seseorang yang melakukan perjalanan rutin pergi

dan pulang setiap hari antara tempat tinggal dan tempat bekerja yang berbeda

kabupaten/kota.

Rincian 33.a: Dimanakah tempat kerja (NAMA) seminggu yang lalu?

Tempat kerja adalah tempat dimana seseorang melakukan kegiatan bekerja/berusaha.

Tuliskan nama provinsi dan kabupaten/kota tempat seseorang bekerja/berusaha yang

terakhir dari pekerjaan utama selama seminggu yang lalu.

Penjelasan:

a. Jika tempat kerja terakhir dari pekerjaan utama responden di luar negeri, maka

tuliskan nama negara tempat kerja terakhir responden tersebut pada baris provinsi.

Page 98: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 96 Pedoman 1

Isikan Kode 40 pada kotak provinsi dan kode negara pada kotak kabupaten/kota yang

tersedia.

Contoh:

PROVINSI/NEGARA*) : MALAYSIA

KAB/KOTA*) : -

b. Jika tempat bekerja berpindah-pindah tetapi mempunyai kantor tetap, maka tuliskan

letak kantor tetapnya tersebut, tetapi bila tidak mempunyai kantor tetap, maka tuliskan

letak terjauh.

c. Tempat kerja Pilot, supir bus, masinis, nakhoda adalah letak

bandara/pool/terminal/stasiun/pelabuhan. Hal yang sama berlaku untuk pedagang

asongan yang berdagang di dalam kendaraan seperti bus, kereta dan sebagainya.

Rincian 33.b: Apakah (NAMA) pergi dan pulang ke/dari tempat kerja setiap hari,

setiap minggu atau setiap bulan?

Tanyakan apakah responden pergi dan pulang setiap hari, setiap minggu, atau setiap

bulan.

Kode 1 : Setiap hari, yaitu jika responden pergi dan pulang setiap hari (rutin).

Kode 2 : Setiap minggu, yaitu jika responden pergi dan pulang setiap lebih dari satu hari

sampai satu minggu.

Kode 3 : Setiap bulan, yaitu jika responden pergi dan pulang setiap lebih dari satu minggu

dan kurang dari 6 bulan. Misalnya 2 minggu sekali atau 3 bulan sekali.

Contoh:

Handayani tinggal di Binjai Selatan. Ia bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di

Medan. Setiap hari ia pulang pergi dari rumahnya ke rumah sakit tersebut. Terkadang

mendapat shift malam sehingga ia tidak dapat pulang dan pergi pada hari yang sama.

Dalam kasus ini Handayani dianggap pergi dan pulang ke/dari tempat kerja setiap hari.

Maka untuk Rincian 33.b yang dilingkari adalah Kode 1.

Bila Responden bukan sebagai kepala rumah tangga maka Rincian 33.b

tidak boleh berkode 2 atau 3

4 0

1 1

Page 99: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 97 Pedoman 1

Penjelasan:

1. Pegawai yang bekerja secara shift seperti perawat, pekerja/buruh pabrik, satpam,

polisi yang karena pekerjaannya tidak dapat pergi dan pulang pada hari yang sama

(misalnya bekerja dimulai sore/malam hari dan pulang ke tempat tinggalnya pada

pagi/siang hari berikutnya), tetap dianggap pergi dan pulang secara harian.

2. Bagi responden yang biasanya bekerja dan biasanya pergi dan pulang setiap hari,

tetapi seminggu yang lalu sementara tidak bekerja karena sedang sakit, cuti, atau

mogok kerja tetap dianggap pergi dan pulang ke/dari tempat kerja setiap hari.

Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden. Jika R.33.b berkode 2 atau 3,

lanjutkan ke R.34.

Rincian 33.c: Berapa jarak tempuh dari rumah ke tempat kerja?

Tanyakan kepada responden berapa jarak yang ditempuh dari rumah ke tempat kerja yang

responden lakukan. Jarak yang dicatat disini adalah jarak sekali jalan, bukan jarak pergi-

pulang. Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden.

Untuk pedagang keliling yang hanya berdagang di dalam kabupaten, jarak tempuh ke

tempat kerja dihitung mulai dari rumah sampai jarak terjauh lokasi berjualan di dalam

kabupaten. Sedangkan untuk pedagang keliling antar kabupaten jarak tempuh terjauh

tetap dihitung dari rumah sampai lokasi keliling terjauh di luar kabupaten.

Rincian 33.d: Berapa lama perjalanan dari rumah ke tempat kerja?

Lama perjalanan dihitung sejak responden berangkat dari rumah sampai ke tempat

bekerja, termasuk waktu menunggu kendaraan umum (bagi yang menggunakan

kendaraan umum). Mampir ke rumah teman/famili, belanja, atau kegiatan lain yang tidak

berkaitan dengan pekerjaan tidak dihitung sebagai waktu perjalanan. Lingkari salah satu

kode yang sesuai dengan jawaban responden.

Rincian 33.e: Apakah jenis transportasi yang biasanya digunakan (NAMA) untuk

pergi dan pulang ke/dari tempat kerja?

Berikut ini adalah jenis-jenis transportasi yang digunakan:

Transportasi umum adalah jenis transportasi yang penggunaannya tidak terbatas pada

orang tertentu, tetapi bisa digunakan oleh semua orang. Orang yang menggunakan

Page 100: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 98 Pedoman 1

transportasi ini biasanya membayar sebagai balas jasa. Contoh: kereta api, bus umum,

ojek, dan lain-lain.

Transportasi bersama adalah jenis transportasi yang digunakan oleh sekelompok orang,

baik dengan membayar maupun tidak. Contoh: mobil jemputan karyawan.

Transportasi pribadi adalah jenis transportasi yang hanya bisa digunakan sendiri. Yang

termasuk dalam fasilitas pribadi adalah kendaraan yang dikuasai responden, baik

kendaraan bermotor maupun tidak bermotor.

Jalan Kaki adalah apabila pergi/menuju ke dan pulang dari tempat melakukan kerja

dengan berjalan kaki.

Bila responden biasa menggunakan lebih dari 1 jenis transportasi, tanyakan jenis

transportasi untuk jarak terjauh. Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden.

Contoh:

Ibu Anita adalah pegawai BPS Pusat. Setiap hari ia berangkat dengan motor miliknya dari

dari rumahnya di Taman Anyelir Cilodong sampai stasiun Depok. Tiba di stasiun Depok, ia

naik kereta api sampai stasiun Juanda. Perjalanan pun belum selesai, ibu Anita harus

menyewa bajaj untuk sampai di jalan Dr Sutomo no.6-8. Dalam hal ini transportasi yang

digunakan bu Anita adalah kereta api (transportasi umum) karena jarak terjauh adalah dari

stasiun Depok sampai stasiun Juanda. Maka untuk Rincian 33.e Kode yang dilingkari

adalah Kode 1.

BLOK V.E PEKERJAAN TAMBAHAN

Rincian 34: Apakah (NAMA) selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan

tambahan?

Pekerjaan tambahan adalah pekerjaan lain di samping pekerjaan utama untuk

memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan tambahan. Jika seseorang sedang

cuti dan melakukan satu pekerjaan lain, maka pekerjaan tersebut menjadi pekerjaan

utama. Pekerjaan yang sedang dicutikan menjadi pekerjaan tambahan.

Lingkari kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden. Bila responden tidak

memiliki pekerjaan tambahan (R.34 = 2), lanjutkan ke Rincian 37.

Page 101: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 99 Pedoman 1

Contoh:

a. Samuel bekerja di perusahaan sepatu ‘Bagindas’ setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan

Sabtu. Biasanya ia bekerja selama 8 jam perhari/minggu, namun karena sesuatu hal,

selama seminggu yang lalu jam kerjanya dikurangi oleh perusahaannya menjadi 4 jam

per hari. Untuk menambah penghasilan, seminggu yang lalu ia juga bekerja di

perusahaan sepatu ‘Nikie’ setiap hari Selasa, Kamis, dan minggu, dengan jam kerja

selama 6 jam per hari. Dalam hal ini yang merupakan pekerjaan tambahan Samuel

adalah pekerjaan di perusahaan sepatu ‘Bagindas’.

b. Pak Giman sehari-hari bertani padi di sawah, senin sampai dengan jumat selama

seminggu yang lalu pada pagi sampai siang hari ia bertani sawah, setelah istirahat

siang pada hari yang sama, ia juga menyempatkan untuk mengurusi kambingnya yang

berjumlah 5 ekor kira-kira selama 2 jam perhari. Dalam hal ini, Pak Giman memiliki

pekerjaan tambahan, yaitu beternak kambing.

Rincian 35: Apakah lapangan usaha/bidang pekerjaan tambahan utama dari tempat

(NAMA) bekerja selama seminggu yang lalu?

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama adalah lapangan usaha/bidang pekerjaan

tambahan yang utama dari seluruh pekerjaan/usaha tambahan tempat seseorang bekerja.

Jika responden mempunyai lebih dari satu pekerjaan tambahan, tanyakan lapangan

usaha/pekerjaan tambahan yang utama. Cara pengisian lapangan pekerjaan tambahan

utama sama dengan cara yang dilakukan untuk pengisian lapangan pekerjaan utama pada

Rincian 19. Lingkari kode yang sesuai sesuai jawaban responden.

Contoh: Dari pukul 07.00 pagi sampai jam 15.00, Muhiddin berdagang nasi rames di depan

rumahnya. Kemudian dari pukul 16.00 sampai jam 21.00, Pak Muhiddin menjadi

driver “Gojek”. Dalam hal ini lapangan pekerjaan tambahan pak Muhiddin adalah

jasa ojek sepeda motor.

Rincian 36: Apakah status/kedudukan (NAMA) dalam pekerjaan tambahan utama?

Jika responden memiiliki pekerjaan tambahan, tanyakan apakah status pekerjaannya.

Status pekerjaan tambahan adalah jenis kedudukan seseorang dalam pekerjaan tambahannya

yang utama. Cara penentuan status pekerjaan tambahan sama dengan cara penentuan

status pekerjaan utama pada Rincian 23.

Lingkari kode yang sesuai sesuai jawaban responden.

Page 102: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 100 Pedoman 1

BLOK V.F JAM KERJA SELURUH PEKERJAAN

Blok V.F bertujuan untuk memperoleh informasi jumlah jam kerja yang digunakan

seseorang dalam melakukan seluruh pekerjaannya baik dalam waktu seminggu yang lalu

maupun yang biasa digunakan dalam satu minggu.

Melalui blok V.F juga dapat menghasilkan informasi penduduk setengah pengangguran

konsep baru. Setengah pengangguran terbagi menjadi 3 kondisi, yaitu:

1. Jam kerja seminggu yang lalu dan jam kerja biasanya dalam seminggu kurang dari 40

jam.

2. Jam kerja seminggu yang lalu lebih dari atau sama dengan 40 jam dan jam kerja

biasanya kurang dari 40 jam.

3. Jam kerja seminggu yang lalu kurang dari 40 jam dan jam kerja biasanya dalam

seminggu lebih dari atau sama dengan 40 jam, yang diakibatkan oleh adanya

penurunan jumlah permintaan/pesanan sehingga aktivitas produksi menurun.

Rincian 37: Berapakah jumlah jam kerja seluruh pekerjaan (NAMA):

Cara pengisian Rincian 37 ini sama dengan cara pengisian Rincian 22:

a. Tuliskan jumlah jam kerja dari seluruh pekerjaan selama seminggu yang lalu pada

tempat dan kotak yang disediakan, disesuaikan dengan hari pencacahan.

b. Tuliskan jumlah jam kerja dari seluruh pekerjaan yang biasanya dilakukan

selama seminggu pada tempat dan kotak yang disediakan.

Rincian 38.a: Apakah (NAMA) ingin menambah jam kerja?

Rincian 38.a bertujuan untuk mengetahui apakah seseorang yang jam kerjanya kurang

(dibawah 40 jam) masih menginginkan menambah jam kerja. Seseorang yang jam

kerjanya kurang dari jam kerja normal dan masih ingin menambah jam kerja menjadi

indikasi seseorang tersebut masuk kategori setengah pengangguran dalam konsep yang

baru. Untuk Rincian 38.a ini, keinginan menambah jam kerja tanpa melihat alasan

responden.Yang dimaksud menambah jam kerja, dapat berupa:

1. Tambahan jam kerja pada pekerjaan sekarang

2. Melakukan pekerjaan tambahan

3. Melakukan pekerjaan lain dengan jam kerja yang lebih banyak, dengan meninggalkan

pekerjaan sekarang.

Page 103: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 101 Pedoman 1

Siap/bersedia menambah jam kerja

pekerjaanpekerjaan

Hari pencacahan

Lingkari kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden. Jika Rincian 38.a

berkode 2 “Tidak” maka lanjut ke Rincian 40.

Contoh: Amira bekerja sebagai tukang cuci di rumah bu Shinta. Setiap hari ia hanya

bekerja 3 jam dan diberi upah Rp 500.000 perbulan. Amira merasa upahnya tidak cukup

untuk keperluan sehari-hari, sehingga ia ingin menambah jam kerjanya. Maka untuk R.38.a

Amira menjawab “Ya”.

Rincian 38.b: Apakah (NAMA) siap/bersedia menambah jam kerja dalam rentang 2

minggu ke depan?

Rincian 38.b ditanyakan apabila responden ingin menambah jam kerja (R.38.a = 1).

Rincian ini ditanyakan untuk mengetahui kesiapan/kebersediaan seseorang untuk

menambah jam kerjanya dalam rentang 2 minggu ke depan. Melalui rincian ini juga dapat

menunjukkan indikasi penduduk setengah pengangguran.

Ilustrasi rentang waktu penentuan kesiapan/kesediaan menambah jam kerja:

Lingkari kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden.

Contoh: Amira bekerja sebagai penyanyi di Kafe Gaul. Setiap malam ia bekerja dari jam

19.00 sampai 21.00. Amira sebenarnya ingin menyanyi sampai jam 23.00 karena

penghasilannya selama ini dirasa masih kurang. Akan tetapi dalam rentang 2 minggu ke

depan Amira tidak siap menambah jam kerjanya karena adiknya baru saja datang dan

Amira ingin menemaninya selama sebulan.

1 minggu 1 minggu

Page 104: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 102 Pedoman 1

Rincian 39. JIKA R.37.a < 40 DAN R.37.b ≥ 40 JAM PER MINGGU.

Apakah alasan utama (NAMA) bekerja kurang dari 40 jam selama seminggu yang lalu

karena penurunan aktifitas ekonomi (permintaan pasar/jumlah pesanan)?

Rincian ini ditanyakan apabila R.37.a < 40 atau R.37.b ≥ 40. Rincian ini bertujuan untuk

memperoleh informasi apakah seorang penduduk bekerja memiliki jam kerja kurang dari

40 jam dalam seminggu karena adanya penurunan aktifitas ekonomi (permintaan

pasar/jumlah pesanan). Lingkari kode yang sesuai sesuai jawaban responden.

BLOK V.G PENGALAMAN KERJA

Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai pengalaman kerja baik

mereka yang saat pencacahan sedang bekerja, atau tidak bekerja.

Rincian 40. Apakah (NAMA) pernah mempunyai pekerjaan/usaha sebelumnya?

Pernah mempunyai pekerjaan/usaha sebelumnya adalah apabila seseorang pernah

mempunyai pekerjaan/usaha sebelum berhenti karena sesuatu hal. Pekerjaan atau usaha

yang terhenti tersebut bisa merupakan pekerjaan utama atau tambahan sebelumnya, baik

di dalam maupun luar negeri .

Penjelasan:

Bagi seseorang yang pada saat pencacahan sedang bekerja, maka pernah bekerja yang

dimaksud adalah pengalaman bekerja sebelum pekerjaan yang sekarang (harus pernah

berhenti dari pekerjaan/usaha sebelumnya). Lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan dan

status pekerjaan tempat bekerja sebelumnya, salah satu atau semua boleh sama dengan

pekerjaannya pada saat pencacahan. Apabila seseorang tersebut bekerja yang

pertama kali maka tidak dianggap sebagai pernah bekerja sebelumnya (Rincian 40

harus berkode 2).

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden. Bila jawaban berkode

2 (”Tidak”) maka lanjut ke rincian 46.

Page 105: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 103 Pedoman 1

Rincian 41: Apakah (NAMA) pernah berhenti bekerja dari pekerjaan/usaha selama

setahun terakhir?

Berhenti bekerja adalah keadaan dimana seseorang tidak lagi bekerja dan tidak lagi

mempunyai ikatan dengan usaha (pekerjaan) atau organisasi tempat kerja. Bagi pekerja

dibayar, tidak lagi memperoleh pendapatan/imbalan dari pekerjaan atau organisasi tempat

kerja.

Contoh:

a. Dua bulan yang lalu Windy di-PHK oleh perusahaan industri makanan “Indomie”. Dua

minggu sebelum pencacahan, Windy sudah bekerja kembali di perusahaan industri

makanan “Sarimie” sampai sekarang. Windy dikategorikan sebagai pernah berhenti

bekerja (Perusahaan “Indomie” tidak satu manajemen dengan “Sarimie”).

b. Dua bulan yang lalu Faisal pernah bekerja sebagai pelayan restoran “Sederhana”.

Karena sudah mengetahui rahasia bumbu-bumbu masakan padang yang enak,

sekarang Faisal sudah membuka Rumah makan padang sendiri. Faisal dikategorikan

pernah berhenti dari pekerjaan.

c. Alfian biasanya menjual minyak tanah di los pasar “Jambrong”, tetapi karena minyak

tanah langka dan lebih banyak gas elpiji, Alfian beralih menjual gas elpiji. Alfian

dikategorikan pernah berhenti berusaha menjual minyak tanah.

d. Amanda mempunyai usaha penjahitan baju dan seragam, dalam usahanya Amanda

mempekerjakan seorang pembantu. Dua minggu sebelum pencacahan, Amanda terpaksa

memberhentikan pembantunya karena tidak sanggup membayar upahnya akibat omset

usahanya menurun drastis. Sejak itu Amanda hanya bekerja sendirian sampai

sekarang. Dalam hal ini Amanda dikategorikan tidak berhenti bekerja

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden. Bila jawaban berkode

2 (”Tidak”), maka lanjutkan ke Rincian 45.

Rincian 42: Apakah alasan utama (NAMA) berhenti bekerja dari pekerjaan/usaha

selama setahun terakhir?

Alasan yang dimaksud disini adalah alasan dari kejadian berhenti bekerja/pindah

pekerjaan yang terakhir dalam setahun terakhir.

Apabila responden menyatakan lebih dari satu alasan dari kejadian berhenti/pindah

pekerjaan terakhir dalam setahun terakhir maka tanyakan alasan yang utama. Jika alasan

Page 106: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 104 Pedoman 1

responden “Lainnya”, tuliskan di tempat yang tersedia. Lingkari salah satu kode yang

sesuai dengan jawaban responden.

1. P H K adalah alasan bagi buruh/karyawan/pegawai yang berhenti bekerja bukan atas

kehendak sendiri, tetapi karena sesuatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya

hak dan kewajiban antara buruh/pekerja/karyawan dengan pengusaha.

2. Usaha terhenti/bangkrut alasan yang berhenti bekerja karena tidak ada order atau

permintaan, termasuk alasan berhenti bekerja karena usahanya bangkrut atau terhenti.

3. Pendapatan kurang memuaskan alasan berhenti bekerja karena merasa pendapatan

yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan.

4. Tidak cocok dengan lingkungan kerja alasan berhenti bekerja karena merasa tidak

sesuai dengan lingkungan kerja (lokasi, tempat, personil, peralatan, ruangan) tidak

sesuai atau tidak cocok.

5. Habis masa kerja/kontrak alasan berhenti bekerja karena masa kerja/kontrak habis

(selesai).

6. Tidak sesuai dengan keahlian/keterampilan yang dimiliki alasan berhenti bekerja

karena responden merasa keahlian/keterampilan yang ia miliki tidak sesuai dengan

bidang pekerjaan yang ia jalani.

7. Hamil alasan berhenti bekerja bagi perempuan karena sedang hamil.

8. Mengurus rumah tangga alasan berhenti bekerja dikarenakan tanggung jawab

mengurus anggota rumah tangga.

9. Lainnya alasan berhenti bekerja karena alasan selain yang telah disebutkan di atas,

tuliskan di tempat yang telah disediakan.

Rincian 43: Apakah lapangan usaha/bidang pekerjaan (NAMA) sebelum berhenti

bekerja dari pekerjaan/usaha terakhir?

Penjelasan mengenai lapangan usaha/bidang pekerjaan sama dengan Rincian 19, tetapi

yang dimaksud di sini adalah lapangan usaha/bidang pekerjaan sebelum pekerjaan saat

ini, atau lapangan usaha sebelum berhenti/pindah kerja.

Contoh: Pada saat pencacahan di bulan Februari 2016 Husain bekerja sebagai juru

bersih di Kemenakertrans, sebelumnya ia pernah bekerja di pabrik sepatu PT Bucherri

Page 107: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 105 Pedoman 1

karena sesuatu hal Husain di PHK pada bulan Juli 2015. Maka isian Rincian 34 lapangan

pekerjaan yang ditulis adalah Industri sepatu di PT Bucherri.

Rincian 44: Apakah status/kedudukan (NAMA) sebelum berhenti bekerja dari

pekerjaan/usaha terakhir?

Konsep status/kedudukan bekerja sama dengan Rincian 23 tetapi bedanya adalah

status/kedudukan bekerja sebelum berhenti bekerja dari pekerjaan atau usaha terakhir.

Lingkari salah satu Kode yang sesuai dengan jawaban responden.

Rincian 45: Apakah (NAMA) pernah bekerja di luar negeri dalam 5 tahun terakhir?

Rincian 45 digunakan untuk menjaring pengalaman kerja responden di luar negeri. Jika

Rincian 45 berkode 1 (“Ya”), maka tuliskan nama negara terakhir tempat responden

pernah bekerja. Jika pernah bekerja di beberapa negara, tanyakan nama negara terakhir

tempat responden pernah bekerja.

BLOK V.H SUPLEMEN

Blok Suplemen ini bertujuan untuk mengetahui diagram aktifitas sesuai dengan konsep

ketenagakerjaan sesuai rekomendasi ICLS (International Conference Labour Statisticians)

ke 19.

Dalam konsep ICLS 19, yang pertama diperkenalkan adalah konsep dari aktivitas

dan work. Pada dua diagram dibawah terlihat bahwa konsep aktivitas dan work

diintegrasikan dengan batasan produksi SNA.

Page 108: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 106 Pedoman 1

Aktivitas dibagi menjadi dua yaitu aktivitas produktif dan nonproduktif. Aktivitas

produktif dalam ICLS 19 disebut juga dengan work. Pada diagram aktivitas work atau

batasan produksi umum (general production boundary) jika dikurangi dengan kegiatan jasa

rumah tangga untuk penggunaan sendiri adalah batasan produksi SNA.

Work adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang dari semua jenis kelamin dan

usia untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa untuk digunakan oleh orang lain

atau untuk penggunaan sendiri. Work terdiri dari:

a. Menghasilkan barang dan jasa untuk penggunaan sendiri, yaitu produksi di mana

output yang dihasilkan utamanya untuk dikonsumsi atau digunakan oleh produsen,

anggota rumah tangga (ART), atau ART yang tinggal di rumah tangga lain. Dalam hal

ini termasuk juga petani subsisten;

b. Bekerja untuk mendapatkan upah atau keuntungan (employment), konsep ini yang

akan digunakan untuk estimasi penduduk bekerja;

c. Pegawai magang yang tidak dibayar, yaitu melakukan aktivitas tidak dibayar untuk

memproduksi barang atau jasa bagi orang lain dengan tujuan memperoleh pengalaman

kerja atau keterampilan dalam perdagangan atau keterampilan terkait profesi. Orang-

orang ini biasanya juga mendapatkan balasan berupa uang saku pendidikan atau

sesekali mendapatkan uang dan barang (makanan, minuman).

d. Pekerjaan sukarela, yaitu orang-orang yang melakukan aktivitas tidak dibayar ataupun

aktivitas yang tidak wajib untuk menghasilkan barang dan jasa yang ditujukan untuk

orang lain hanya untuk memenuhi tanggung jawab saja. Dua jenis pekerja sukarela:

pekerja berbasis organisasi dan individu;

e. Aktivitas kerja lainnya adalah aktivitas kerja selain 4 kegiatan diatas.

Page 109: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 107 Pedoman 1

Berdasarkan konsep angkatan kerja dalam ICLS 19, diperoleh diagram

ketenagakerjaan yang baru, yang digunakan dalam uji coba Sakernas 2016, sebagai

berikut:

Diagram Ketenagakerjaan

Sebagaimana diagram ketenagakerjaan di atas, penduduk dikelompokkan menjadi

penduduk usia kerja, dan penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja dibedakan atas

dua kelompok, angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pengukurannya didasarkan pada

periode rujukan (time reference), yaitu kegiatan yang dilakukan selama seminggu yang

lalu, yang berakhir sehari sebelum pencacahan.

Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja (untuk mendapatkan

penghasilan/keuntungan) dan pengangguran. Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri

dari penduduk yang pada periode rujukan tidak bekerja maupun menganggur (bukan lagi

dikatakan sebagai penduduk yang tidak mempunyai/melakukan aktivitas ekonomi), terdiri

dari angkatan kerja potensial, orang yang menginginkan pekerjaan tapi tidak mencari dan

tidak bersedia, dan orang yang tidak ingin bekerja.

Bekerja (employment) adalah penduduk dalam kategori usia kerja yang melakukan

aktivitas untuk memproduksi barang atau jasa dimaksudkan untuk memperoleh atau

Page 110: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 108 Pedoman 1

membantu memperoleh bayaran/keuntungan minimal 1 (satu) jam secara kumulatif selama

seminggu yang lalu. Kegiatan bekerja ini mencakup baik yang sedang bekerja maupun

yang punya pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu sementara tidak aktif bekerja

(tetapi ada jaminan untuk kembali bekerja) misalnya karena sakit, cuti, menunggu panen,

mogok kerja, tugas belajar, dan sejenisnya.

Pengangguran meliputi penduduk yang tidak punya pekerjaan, bersedia untuk

bekerja, dan sedang mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha. Termasuk

orang sudah mempersiapkan untuk memulai pekerjaan pada periode berikutnya (future

starter) dan peserta pelatihan keahlian/keterampilan dalam rangka persiapan memasuki

suatu tempat kerja dimana seseorang diterima bekerja.

Berdasarkan ICLS 19 ini dapat dihasilkan 4 (empat) indikator baru, yaitu:

1. Tingkat pengangguran;

2. Kombinasi tingkat setengah penganggur dan pengangguran;

3. Kombinasi tingkat pengangguran dan angkatan kerja potensial;

4. Pengukuran komposit dari labour underutilization.

Rincian 46: Apakah (NAMA) menyediakan jasa yang hasilnya diutamakan untuk

digunakan sendiri selama seminggu yang lalu (seperti membersihkan rumah,

mencuci piring, mengasuh anak, dll?

Penduduk yang melakukan kegiatan menyediakan jasa yang hasilnya diutamakan untuk

digunakan sendiri adalah penduduk usia kerja yang melakukan kegiatan penyediaan jasa

yang hasilnya diutamakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau rumah tangga sendiri

termasuk anggota keluarga inti yang tinggal di rumah tangga lain, minimal 1 (satu) jam

secara kumulatif dalam kurun waktu 1 (satu) minggu terakhir. Yang termasuk dalam

kegiatan ini adalah:

a. Mengelola kegiatan dalam rumah tangga, seperti: mengatur keuangan rumah tangga,

membersihkan rumah, dan lain-lain

b. Menyajikan makanan, pembuangan limbah rumah tangga dan daur ulang

c. Dekorasi dan perawatan tempat tinggal sendiri, perawatan barang-barang, perawatan

barang tahan lama

d. Merawat dan membimbing anak, merawat orang tua dan anggota rumah tangga

e. Merawat hewan peliharaan

Page 111: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 109 Pedoman 1

Contoh:

1. Pak Siswo seorang penyayang binatang, dia memiliki 6 ekor burung perkutut, 2

ekor kucing dan 4 ekor marmut. Dalam pemeliharaan binatang tersebut pak Siswo

tidak melakukan sendiri tetapi di bantu istri dan seorang anaknya. Dalam hal ini

maka pak Siswo, istri dan anaknya menyediakan jasa yang hasilnya diutamakan

untuk digunakan sendiri.

2. Untuk menyambut kedatangan keluarga dari Padang, pak Syamsul membersihkan

dan mendekorasi ulang rumahnya. Dia melakukannya sendiri selama 3 hari ini. Pak

Syamsul termasuk menyediakan jasa yang hasilnya diutamakan untuk digunakan

sendiri.

3. Sejak dua bulan yang lalu Siska berhenti dari pekerjaannya. Dia ingin fokus

mengurus ibunya yang terkena stroke. Siska ingin berbakti kepada ibunya sehingga

ia rela berhenti dari bekerja dan mengurus keperluan ibunya sendiri. Siska

termasuk menyediakan jasa yang hasilnya diutamakan untuk digunakan sendiri.

Rincian 47 (Kegiatan sebulan yang lalu)

Rincian 47.a s.d Rincian 47.d bertujuan untuk memperoleh informasi kegiatan yang

dilakukan penduduk usia kerja dalam kurun waktu sebulan yang lalu. Untuk setiap jenis

kegiatan pada rincian 47, lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden.

Rincian 47.a: Apakah (NAMA) memproduksi barang yang hasilnya diutamakan untuk

digunakan sendiri (misalnya petani subsisten, memasak, membuat

kandang, membuat meja, kursi, dll)?

Penduduk yang melakukan kegiatan memproduksi barang yang hasilnya untuk digunakan

sendiri adalah penduduk usia kerja yang melakukan kegiatan produksi barang yang

hasilnya diutamakan untuk memenuhi rumah tangga sendiri minimal 1 (satu) jam secara

kumulatif dalam kurun waktu 1 (satu) bulan terakhir. Untuk sektor pertanian, perikanan,

dan perburuan, dimungkinkan sebagian hasilnya dijual atau dibarter.

Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah:

a. Memproduksi dan atau mengolah hasil pertanian, perikanan, perburuan dan

pemanenan

b. Mengumpulkan dan atau mengolah hasil tambang dan hasil hutan, termasuk kayu

bakar dan bahan bakar lainnya

Page 112: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 110 Pedoman 1

c. Mengambil air dari sumber alam dan sumber lainnya

d. Membuat barang rumah tangga (seperti furnitur, tekstil, pakaian, alas kaki, tembikar

atau barang tahan lama lainnya, termasuk kapal dan sampan)

e. Membangun atau melakukan perbaikan besar terhadap tempat tinggal sendiri,

bangunan pertanian, dll.

f. Memasak/membuat makanan dan minuman.

Pertanian subsisten termasuk dalam kegiatan ini. Pertanian subsisten adalah

kegiatan menghasilkan bahan makanan dari pertanian, perikanan, perburuan, dan

pengumpulan, untuk kebutuhan rumah tangga sendiri. Tidak termasuk bagi mereka yang

melakukan kegiatan tersebut diatas untuk rekreasi atau bersantai. Petani subsisten juga

ditandai dengan tidak mempekerjakan buruh dibayar.

Contoh:

1. Sudah satu bulan ini sumur di rumah Hananto kering. Untuk mandi dan mencuci

pakaian, ia mengambil air sungai yang berjarak 300m dari rumahnya. Kadang-kadang

pak Hananto menyuruh anaknya (Santo) untuk ikut mengambil air. Dalam kasus ini

maka Hananto dan Santo memproduksi barang yang hasilnya digunakan untuk sendiri.

2. Adinda suka menjahit dan sering sekali membuat pakaian pesta untuk anak

perempuannya. Akan tetapi dalam sebulan ini Adinda mulai menerima jahitan di

rumahnya, sehingga tidak sempat lagi membuat pakaian untuk anaknya. Dalam hal ini

Adinda tidak memproduksi barang yang hasilnya digunakan untuk sendiri.

Rincian 47.b: Apakah (NAMA) sedang magang tanpa memperoleh

upah/penghasilan?

Penduduk yang mengikuti pelatihan kerja yang tidak dibayar adalah penduduk usia kerja

yang memproduksi barang atau jasa untuk orang lain/rumah tangga lain minimal 1 (satu)

jam secara kumulatif dalam kurun waktu 1 (satu) bulan terakhir tanpa memperoleh

upah/keuntungan yang bertujuan untuk memperoleh pengalaman kerja atau keahlian

profesi. Tak dibayar artinya tidak menerima upah/gaji/keuntungan dalam bentuk uang

maupun barang, meskipun tetap menerima dukungan dalam bentuk beasiswa pendidikan,

atau terkadang dalam bentuk uang atau barang (makanan, minuman, dll). Yang termasuk

dalam kegiatan ini adalah:

a. Pekerja trainee (latihan) atau pegawai magang, dimana keterlibatan mereka dalam

proses produksi unit ekonomi tidak dibayar.

Page 113: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 111 Pedoman 1

b. Peningkatan kapasitas/keterampilan dalam menghasilkan barang atau jasa tanpa

memperoleh bayaran/upah.

Yang tidak termasuk pelatihan kerja tanpa memperoleh bayaran adalah:

a. Mempelajari pekerjaan dalam suatu usaha milik anggota rumah tangga.

b. Orientasi dan pembelajaran ketika terlibat dalam pekerjaan sukarela/relawan.

c. Mempelajari pekerjaan dalam suatu usaha yang hasil usahanya untuk memenuhi

kebutuhan pribadi atau rumah tangga sendiri.

Contoh: Asri sekarang duduk di kelas 2 SMK jurusan administrasi perkantoran. Sejak dua

minggu yang lalu dia magang di kantor Pertanian untuk memenuhi kurikulum di sekolah.

Selama magang dia tidak mendapatkan bayaran hanya diberi makan. Dalam kasus ini Asri

melakukan pelatihan kerja yang tidak dibayar.

Rincian 47.c: Apakah (NAMA) melakukan pekerjaan sukarela/relawan?

Pekerja sukarela/relawan merupakan penduduk usia kerja yang aktivitasnya menghasilkan

barang atau jasa untuk digunakan orang lain/rumah tangga lain, tanpa memperoleh

bayaran, tanpa ada unsur paksaan atau ikatan. Tak dibayar artinya tidak menerima

upah/gaji dalam bentuk uang maupun barang, meskipun tetap menerima bantuan sedikit

uang atau barang, contoh: biaya uang saku atau biaya hidup selama kegiatan, atau dalam

bentuk barang, contoh: makanan, transportasi, dan akomodasi. Contoh kegiatan ini adalah:

a. Membantu pengamanan acara hajatan tetangga.

b. Membantu evakuasi korban bencana alam,

c. Menjaga kebersihan/keamanan masjid atau tempat ibadah lainnya

d. Menjadi kader posyandu, dll.

Rincian 47.d: Apakah (NAMA) melakukan kegiatan lainnya (misalnya kerja bakti,

ronda, dll?

Kegiatan lainnya adalah seluruh kegiatan aktif yang tidak termasuk dalam jenis-jenis

kegiatan sebelumnya. Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan wajib yang

dilakukan tanpa memperoleh upah untuk menghasilkan barang atau jasa bagi orang

lain/rumah tangga lain, dilakukan minimal 1 (satu) jam dalam kurun waktu satu bulan yang

lalu. Contoh kegiatan ini adalah kegiatan ronda malam atau kerja bakti yang diwajibkan

bagi warga masyarakat di suatu lingkungan.

Page 114: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 112 Pedoman 1

Rincian 48.a: Apakah (NAMA) bekerja minimal 1 jam kumulatif dalam seminggu yang

lalu?

Menurut konsep ICLS 19, bekerja adalah kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa

bagi orang lain (rumah tangga lain) dengan tujuan untuk memperoleh/ membantu

memperoleh penghasilan atau keuntungan. Kegiatan ini dilakukan minimal selama 1

(satu) jam secara kumulatif dalam kurun waktu seminggu yang lalu. Kegiatan yang

tidak bertujuan untuk memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau

keuntungan tidak termasuk dalam kategori ini, contoh: petani subsisten, dokter yang

mengobati anggota rumah tangganya sendiri, dll. Dalam rincian ini bekerja kumulatif 1 jam

selama seminggu yang lalu adalah kondisi aktual/benar-benar dalam kurun waktu

seminggu yang lalu. Jika jawaban yang dilingkari “1” maka lanjutkan ke Rincian 49.

Rincian 48.b: Apakah (NAMA) biasanya bekerja minimal 1 jam kumulatif dalam

seminggu?

Jika selama seminggu yang lalu secara aktual tidak bekerja minimal 1 jam kumulatif maka

ditanyakan/dijaring kembali untuk kondisi biasanya, atau kebiasaan sebelumnya apakah

bekerja minimal satu jam kumulatif atau tidak. Jika jawaban responden berkode 1, maka

ditanyakan lapangan usaha, jenis dan status pekerjaaannya.

Rincian 49: Dari seluruh kegiatan pada R.5.a.1, R.6, R.46, R.47, dan R.48 yang

menyatakan "Ya", kegiatan manakah yang merupakan kegiatan utama

(NAMA)?

Rincian ini bertujuan untuk menentukan kegiatan utama yang dilakukan seseorang dalam

kesehariannya. Penentuan kegiatan utama didasarkan pada pengakuan responden.

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden.

Jika pada Rincian 5.a.1, Rincian 6, Rincian 46, Rincian 47, Rincian 48 seluruh

kode 2 dan 4 dilingkari, maka Rincian 49 harus kosong.

R.48 DITANYAKAN HANYA UNTUK ART YANG TIDAK BEKERJA DAN BUKAN

SEMENTARA TIDAK BEKERJA (R.5A.1=2 DAN R.6=2)

Page 115: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 113 Pedoman 1

Rincian 50: Apakah lapangan usaha/bidang pekerjaan dari tempat (NAMA) bekerja

selama seminggu yang lalu?

Penjelasan lapangan usaha/bidang pekerjaan pada Rincian 50 sama dengan Rincian 19.

Rincian 51: Apakah jenis pekerjaan/jabatan dari pekerjaan (NAMA) selama

seminggu yang lalu?

Penjelasan jenis pekerjaan/jabatan pada Rincian 51 sama dengan Rincian 20.

Rincian 52: Apakah status/kedudukan (NAMA) dalam pekerjaan selama seminggu

yang lalu?

Penjelasan status/kedudukan dalam pekerjaan pada Rincian 52 sama dengan Rincian 23.

R.50 s.d R.52 DITANYAKAN JIKA R.48.a=1 ATAU R.48.b=1

Page 116: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 114 Pedoman 1

Page 117: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 115 Pedoman 1

LAMPIRAN

Page 118: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

LAMPIRAN 1

Sakernas 2016 117 Pedoman 1

Page 119: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 118 Pedoman 1

Page 120: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

LAMPIRAN 2

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

1. Provinsi ACEH 1 1

2. Kabupaten/Kota *) SIMEULUE 0 1

3. Kecamatan SIMEULUE TIMUR 0 2 0

4. Desa/Kelurahan *) SUAK BULUH 0 3 5

5. Klasifikasi Desa/Kelurahan *) Perkotaan -1 Pedesaan -2 2

6. Nomor Blok Sensus 0 0 5 B

7. Nama SLS DUSUN MAWAR

8. Nomor Kode Sampel (NKS) **) 1 0 0 6 0

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS

URAIAN PENCACAH PENGAWAS

1. Nama Petugas IRAWAN WAHYUDI

2. Tanggal 25 - 26 Januari 2016 28 Januari 2016

3. Tanda Tangan

BLOK II. REKAPITULASI

Jumlah rumah tangga hasil pemutakhiran

(Disalin dari Blok V kolom (8) nomor urut terbesar) 31

SAKERNAS 2016 119 Pedoman 1

SAK16.P

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK

RAHASIA

Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 Daftar Pemutakhiran Rumah Tangga

FEBRUARI

BLOK IV. CATATAN

*) Coret yang tidak sesuai

**) Digit 1 : 1 => Februari & Agustus

Digit 1 : 2 => Agustus

Page 121: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

BLOK V. PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA

No. Urut

Nama Kepala

Rumah tangga

Alamat

Keberadaan Ruta

1 - Ditemukan

2 - Ganti KRT

3 - Pindah dlm BS

4 - Ruta Baru

5 - Pindah keluar BS

6 - Bergabung dg

ruta lain

7 - Tidak ditemukan

No. Urut

Ruta

Hasil

Pemu-

takhiran

SLS

Bangunan

Rumah

tangga

Fisik Sensus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

001 002 003 003 JOHERAN DUSUN SEULANGA 1 1

001 002 004 004 FERNANDO SITORUS DUSUN SEULANGA 1 2

001 004 006 005 DARSAB DUSUN SEULANGA 1 3

001 008

012B

_____ 010

012B

008 BENO DUSUN SEULANGA 3 4

001 010 012 009 DEDI DHARMA DUSUN SEULANGA 1 5

001 011 013 010 ADINUL DUSUN SEULANGA 1 6

001 012 014 011 HILSAN ASRI DUSUN SEULANGA 1 7

001 014 016 013 AMRIL ZALIM DUSUN SEULANGA 7

001 015 017 014 _______ PAISAL

RENI

DUSUN SEULANGA 2 8

001 016 018 015 RAYAN DUSUN SEULANGA 1 9

001 016 019 016 RISKI DUSUN SEULANGA 1 10

001 017 020 017 ROSMAINI DUSUN SEULANGA 6

001 019 022 018 JASMUDIN DUSUN SEULANGA 1 11

001 020 024 020 SUARMAN DUSUN SEULANGA 1 12

001 021 025 021 RAZILMI ANWAR DUSUN SEULANGA 1 13

001 022 026 022 TADIN DUSUN SEULANGA 5

001 026 027 023 ARISKI DUSUN SEULANGA 1 14

001 026 031 025 RAHMAT DUSUN SEULANGA 1 15

001 027 032 026 ALFIAN________

KUNCORO

DUSUN SEULANGA 3 16

001 030 034 027 ALIAS MINSYAH DUSUN SEULANGA 5

SAKERNAS 2016 120 Pedoman 1

Identitas blok 11 01 020 035 005B

Halaman

1

dari 3

halaman

Page 122: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

BLOK V. PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA

No. Urut

Nama Kepala

Rumah tangga

Alamat

Keberadaan Ruta

1 - Ditemukan

2 - Ganti KRT

3 - Pindah dlm BS

4 - Ruta Baru

5 - Pindah keluar BS

6 - Bergabung dg

ruta lain

7 - Tidak ditemukan

No. Urut

Ruta

Hasil

Pemu-

takhiran

SLS

Bangunan

Rumah

tangga

Fisik Sensus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

001 030 035 028 ___________AMANSYAH

ARMANSYAH

DUSUN SEULANGA 1 17

001 031 036 029 HADARUDIN DUSUN SEULANGA 1 18

001 033 038 031 FAISAL AMRULLA DUSUN SEULANGA 1 19

001 037 042 035 RAJULI DUSUN SEULANGA 1 20

001 039 044 037 MUHAMMAD MUJUR DUSUN SEULANGA 1 21

001 ____ 040 030A

____047

035A

038 BENI DUSUN SEULANGA 3 22

001 040 049 040 MISWAR DUSUN SEULANGA 1 23

001 040 050 041 SAFRIZAL DUSUN SEULANGA 1 24

001 040 056 046 AGUS SETIAWAN DUSUN SEULANGA 1 25

001 012A 012A 047 BUDI DUSUN SEULANGA

4

26

001 040 057 048 GUNAWAN DUSUN SEULANGA 4 27

001 040 058 049 JOKO DUSUN SEULANGA 4 28

001 040 059 050 SITI AMINAH DUSUN SEULANGA 4 29

001 008 010 051 PRABU DUSUN SEULANGA 4 30

001 040 047 052 AMIR DUSUN SEULANGA 4 31

SAKERNAS 2016 118 Pedoman 1

SAKERNAS 2016 121 Pedoman 1

Identitas blok 11 01 020 035 005B

Halaman

2

dari 3

halaman

Page 123: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

BLOK V. PEMUTAKHIRAN RUMAH TANGGA

No. Urut

Nama Kepala

Rumah tangga

Alamat

Keberadaan Ruta

1 - Ditemukan

2 - Ganti KRT

3 - Pindah dlm BS

4 - Ruta Baru

5 - Pindah keluar BS

6 - Bergabung dg

ruta lain

7 - Tidak ditemukan

No. Urut

Ruta

Hasil

Pemu-

takhiran

SLS

Bangunan

Rumah

tangga

Fisik Sensus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Identitas blok 11 01 020 035 005B

Halaman

3

dari 3

halaman

SAKERNAS 2016 122 Pedoman 1

Page 124: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

1. Provinsi ACEH 1 1

2. Kabupaten/Kota *) SIMEULUE 0 1

3. Kecamatan SIMEULUE TIMUR 0 2 0

4. Desa/Kelurahan *) SUAK BULUH 0 3 5

5. Klasifikasi Desa/Kelurahan *) Perkotaan -1 Pedesaan -2 2

6. Nomor Blok Sensus 0 0 5 B

7. Nama SLS DUSUN MAWAR

8. Nomor Kode Sampel (NKS) **) 1 0 0 6 0

SAK16.DSRT

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK

RAHASIA

Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 Daftar Sampel Rumah Tangga

FEBRUARI

BLOK II. CATATAN

*) Coret yang tidak sesuai

**) Digit 1 : 1 => Februari & Agustus

Digit 1 : 2 => Agustus

SAKERNAS 2016 123 PEDOMAN 1

LAMPIRAN 3

Page 125: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

BLOK III. KETERANGAN RUMAH TANGGA

No. Urut

Nama Kepala

Rumah tangga

Alamat Keterangan

Sampel SLS

Bangunan Rumah

tangga Fisik Sensus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 001 002 003 003 JOHERAN DUSUN SEULANGA

2 001 012B 012B 008 BENO DUSUN SEULANGA

3 001 015 017 014 RENI DUSUN SEULANGA

4 001 019 022 018 JASMUDIN DUSUN SEULANGA

5 001 026 027 023 ARISKI DUSUN SEULANGA

6 001 030 035 028 ARMANSYAH DUSUN SEULANGA

7 001 037 042 035 RAJULI DUSUN SEULANGA

8 001 040 049 040 MISWAR DUSUN SEULANGA

9 001 012A 012A 047 BUDI DUSUN SEULANGA

10 001 040 059 050 SITI AMINAH DUSUN SEULANGA

Identitas blok 11 01 020 035 005B

SAKERNAS 2016 124 PEDOMAN 1

Page 126: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 125 Pedoman 1

LAMPIRAN 4

Page 127: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 126 Pedoman 1

Page 128: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 127 Pedoman 1

Page 129: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 128 Pedoman 1

Page 130: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 129 Pedoman 1

Page 131: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 130 Pedoman 1

Page 132: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 131 Pedoman 1

Page 133: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

Sakernas 2016 132 Pedoman 1

Page 134: PEDOMAN PENCACAH - Sistem Informasi Rujukan Statistik · Pencacah 1 BPS kab/kota 3. Daftar SAK16.DSRT Pencatatan rumah tangga terpilih Pengawas 1 BPS kab/kota 4. Daftar SAK16.AK Pencacahan

BADAN PUSAT STATISTIK Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4 Fax: (021) 3857046

Homepage : http://www.bps.go.id Email : [email protected]