Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

15
P P E E D D O O M M A A N N P P E E L L A A K K S S A A N N A A A A N N P P E E N N Y Y A A L L U U R R A A N N T T U U N N J J A A N N G G A A N N P P R R O O F F E E S S I I G G U U R R U U D D I I R R E E K K T T O O R R A A T T J J E E N N D D E E R R A A L L P P E E N N I I N N G G K K A A T T A A N N M M U U T T U U P P E E N N D D I I D D I I K K D D A A N N T T E E N N A A G G A A K K E E P P E E N N D D I I D D I I K K A A N N D D E E P P A A R R T T E E M M E E N N P P E E N N D D I I D D I I K K A A N N N N A A S S I I O O N N A A L L 2 2 0 0 0 0 8 8

Transcript of Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Page 1: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

PPEEDDOOMMAANN PPEELLAAKKSSAANNAAAANN

PPEENNYYAALLUURRAANN TTUUNNJJAANNGGAANN PPRROOFFEESSII

GGUURRUU

DDIIRREEKKTTOORRAATT JJEENNDDEERRAALL

PPEENNIINNGGKKAATTAANN MMUUTTUU PPEENNDDIIDDIIKK DDAANN TTEENNAAGGAA KKEEPPEENNDDIIDDIIKKAANN

DDEEPPAARRTTEEMMEENN PPEENNDDIIDDIIKKAANN NNAASSIIOONNAALL

22000088

Page 2: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik i

KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR

UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa. Guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Guru yang profesional harus memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Pada tahun 2007 telah dilaksanakan sertifikasi guru dalam jabatan terhadap

200.450.000 orang, dari jumlah tersebut sebagian diantaranya telah lulus dan

dengan sendirinya dinyatakan sebagai guru profesional. Peningkatan

profesionalitas guru tersebut harus diikuti dengan peningkatan kesejahteraan. Salah satu bentuk peningkatan kesejahteraan guru adalah berupa tunjangan

profesi guru yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok bagi guru yang

telah memiliki sertifikat pendidik.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan

pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku pedoman ini, semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat bagi

para pengelola baik di tingkat pusat maupun daerah.

Jakarta, Januari 2008

Direktur Jenderal,

Dr. Baedhowi

NIP. 130803888

Page 3: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik ii

DDAAFFTTAARR IISSII

KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR ....................................................................................... I

DDAAFFTTAARR IISSII .................................................................................................II

BAB I PPEENNDDAAHHUULLUUAANN..................................................................................1

A. LATAR BELAKANG................................................................................ 1 B. LANDASAN HUKUM.............................................................................. 1 C. TUJUAN .............................................................................................. 2

BAB II TTUUNNJJAANNGGAANN PPRROOFFEESSII GGUURRUU ..........................................................3

A. PENGERTIAN ...................................................................................... 3 B. BESARAN............................................................................................ 3 C. SIFAT ................................................................................................. 3 D. SUMBER DANA .................................................................................... 3 E. KRITERIA GURU PENERIMA.................................................................. 4 F. PEMBAYARAN ..................................................................................... 4 G. PENGHENTIAN DAN PEMBATALAN........................................................ 5

BAB III PPEEMMBBEERRIIAANN TTUUNNJJAANNGGAANN PPRROOFFEESSII GGUURRUU ...................................6

A. MEKANISME UMUM ............................................................................. 6 B. TATA CARA PENGAJUAN TUNJANGAN PROFESI GURU............................ 7 C. MEKANISME PEMBAYARAN ................................................................ 11 D. PENGHENTIAN/PEMBATALAN PEMBAYARAN ....................................... 12 E. MEKANISME PELAPORAN REALISASI PEMBAYARAN ............................. 13 F. PERUBAHAN DATA INDIVIDU GURU PENERIMA TUNJANGAN............... 13 G. JADWAL PELAKSANAAN PEMBAYARAN................................................ 14

BAB IV PPEENNGGEENNDDAALLIIAANN PPRROOGGRRAAMM TTUUNNJJAANNGGAANN PPRROOFFEESSII GGUURRUU .........15

A. RUANG LINGKUP ............................................................................... 15 B. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM............................................. 15 C. PENGAWASAN PROGRAM................................................................... 16

BAB V PP EE NN UU TT UU PP ...................................................................................17

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 1

BBAABB II

PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1

menyatakan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya, pasal 14 ayat (1)

huruf a. mengamanatkan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,

guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan

jaminan kesejahteraan sosial. Pasal 15 ayat (1) menjelaskan bahwa

penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum meliputi gaji pokok, tunjangan

yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi

guru, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang

terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip

penghargaan atas dasar prestasi.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 18 tahun 2007 tentang sertifikasi

guru dalam jabatan menyatakan bahwa guru yang telah memiliki sertifikat

pendidik dan memenuhi syarat lainnya berhak atas tunjangan profesi guru.

Untuk mengatur pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi bagi guru yang

telah memiliki sertifikat pendidik baik guru PNS maupun bukan PNS perlu

disusun Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan profesi Bagi Guru.

B. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional,

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2005 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Ditjen PMPTK;

Page 4: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 2

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang

Sertifikasi Guru dalam Jabatan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2007 tentang

Penyaluran Tunjangan profesi Bagi Guru;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Sertifikasi Guru dalam Jabatan melalui Jalur Pendidikan;

C. TUJUAN

Buku Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Bagi Guru ini

disusun untuk menjadi acuan bagi pihak yang berkepentingan dalam

pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru bagi guru yang memenuhi

persyaratan.

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 3

BAB II

TTUUNNJJAANNGGAANN PPRROOFFEESSII GGUURRUU

A. PENGERTIAN

Tunjangan profesi guru adalah tunjangan yang diberikan kepada guru yang

telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan lainnya. Guru

yang dimaksud adalah guru PNS dan guru tetap bukan PNS baik yang

mengajar di sekolah negeri maupun sekolah swasta.

B. BESARAN

Tunjangan profesi guru diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok guru PNS

yang diangkat pada satuan pendidikan yang ditugaskan oleh Pemerintah atau

Pemerintah Daerah. Bagi guru bukan PNS, tunjangan profesi guru diberikan

setara dengan gaji pokok PNS sesuai dengan penetapan “in-passing” jabatan

fungsional guru yang bersangkutan seperti yang diatur dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 tahun 2007.

C. SIFAT

Tunjangan profesi guru bersifat tetap selama guru yang bersangkutan

melaksanakan tugas sebagai guru dengan memenuhi semua persyaratan dan

ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

36 Tahun 2007 Tentang Penyaluran Tunjangan Profesi Guru.

D. SUMBER DANA

Dana untuk pembayaran tunjangan profesi guru bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan pada dana

dekonsentrasi dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dinas

Pendidikan Provinsi.

Page 5: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 4

E. KRITERIA GURU PENERIMA

Guru yang berhak menerima tunjangan profesi guru harus memenuhi

ketentuan sebagai berikut:

1. Memiliki sertifikat pendidik dari Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan (LPTK) yang ditunjuk oleh Menteri Pendidikan Nasional

sebagai penyelenggara sertifikasi;

2. Memiliki nomor registrasi guru yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal

Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK)

Depdiknas;

3. Memenuhi beban kerja sekurang-kurangnya:

a. 24 (dua puluh empat) jam pelajaran tatap muka dalam satu minggu

bagi guru kelas maupun guru mata pelajaran,

b. 6 (enam) jam pelajaran tatap muka dalam satu minggu bagi Kepala

Sekolah,

c. 12 (dua belas) jam pelajaran tatap muka dalam satu minggu bagi

Wakil Kepala Sekolah,

d. Melaksanakan tugas bimbingan kepada 150 (seratus lima puluh)

peserta didik bagi guru Bimbingan dan Konseling;

e. Guru yang tidak memenuhi beban kerja minimum 24 jam tatap muka

dan bertugas pada satuan pendidikan layanan khusus, berkeahlian

khusus, dan dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan

nasional dapat diusulkan oleh Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota kepada Menteri Pendidikan Nasional untuk

memperoleh tunjangan profesi guru.

Perhitungan pemenuhan beban kerja mengacu pada pedoman

perhitungan beban kerja guru yang diterbitkan oleh Ditjen PMPTK.

F. PEMBAYARAN

Tunjangan profesi guru diberikan kepada guru terhitung mulai bulan Januari

tahun anggaran berikut setelah tahun yang bersangkutan dinyatakan lulus

sertifikasi guru dan mendapat sertifikat pendidik serta nomor registrasi guru

dari Departemen Pendidikan Nasional, kecuali untuk kuota tahun 2007 yang

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 5

dinyatakan lulus pada tahun 2008, pembayarannya terhitung mulai bulan

berikut setelah bulan yang bersangkutan dinyatakan lulus.

G. PENGHENTIAN DAN PEMBATALAN

Pemberian tunjangan profesi guru dapat dihentikan apabila memenuhi salah

satu atau beberapa keadaan sebagai berikut:

1. Guru meninggal dunia,

2. Guru mencapai batas usia pensiun (guru pns dan bukan pns dengan

batas pensiun sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku),

3. Tidak bertugas lagi sebagai guru karena mengundurkan diri,

diberhentikan atau mendapat tugas lain,

4. Berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara guru

dan penyelenggara pendidikan,

5. Guru melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja sama,

6. Guru yang bersangkutan dinyatakan bersalah karena tindak pidana oleh

pengadilan dan telah memiliki kekuatan hukum tetap.

Guru yang telah ditetapkan sebagai penerima tunjangan profesi guru dapat

dibatalkan dan wajib mengembalikan tunjangan profesi guru yang telah

diterima kepada negara apabila:

1. Sertifikat pendidik yang bersangkutan dinyatakan tidak sah atau batal,

2. Data yang diajukan sebagai persyaratan mendapat tunjangan profesi

guru tidak sah.

Page 6: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 6

BBAABB IIIIII

PPEEMMBBEERRIIAANN TTUUNNJJAANNGGAANN PPRROOFFEESSII GGUURRUU

A. MEKANISME UMUM

Mekanisme umum penyaluran tunjangan profesi guru tahun 2008, dimulai

dari guru menyerahkan berkas persyaratan untuk menerima tunjangan

profesi guru ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dinas Kabupaten/Kota

memeriksa kelengkapan berkas persyaratan, melakukan rekapitulasi, dan

menyampaikannya kepada Dinas Pendidikan Provinsi. Dinas Pendidikan

Provinsi menghimpun dan memeriksa kelengkapan data guru penerima

tunjangan profesi guru dan mengirimkannya ke Ditjen PMPTK. Ditjen PMPTK

memeriksa data penerima tunjangan profesi guru dan menerbitkan surat

keputusan penetapan guru penerima tunjangan profesi guru. Ditjen PMPTK

mengirimkan surat keputusan penerima tunjangan profesi guru ke Dinas

Pendidikan Provinsi. Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan proses

pencairan pembayaran tunjangan profesi guru langsung ke rekening guru

yang bersangkutan. Proses tersebut dapat digambarkan dalam Diagram 1.

dibawah ini.

Diagram 1. Mekanisme Umum Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Ditjen PMPTK (Dit. Profesi Pend)

Dinas Pend. Kab/Kota

Guru

Dinas Pend. Provinsi KPPN

BANK

MITRA

KPPN

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 7

B. TATA CARA PENGAJUAN TUNJANGAN PROFESI GURU

Tata cara pengajuan tunjangan profesi guru pada tahun 2008 bagi guru yang

berhak menerima tunjangan profesi guru seperti dijelaskan sebagai berikut:

1. Guru yang telah memenuhi kriteria penerima tunjangan profesi guru,

menyerahkan kepada kepala sekolah persyaratan sebagai berikut

sebanyak 2 (dua) rangkap:

a. Foto copy sertifikat pendidik yang telah dilegalisasi oleh lembaga

pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang mengeluarkannya,

b. Foto copy SK yang mencantumkan gaji terakhir, dapat berupa SK

kenaikan pangkat terakhir, atau SK kenaikan gaji berkala terakhir,

atau, SK in-passing gaji, atau Leger Gaji bulan terakhir yang telah

dilegalisasi oleh kepala sekolah yang bersangkutan,

c. Foto copy SK in-passing jabatan fungsional bagi guru bukan PNS

yang dilegalisasi oleh kepala sekolah dan yayasan,

d. Fotocopy SK Pembagian tugas mengajar dan tugas tambahan dari

sekolah yang telah dilegalisasi oleh kepala sekolah,

e. Foto copy SK Pembagian Tugas mengajar di sekolah lain yang

dilegalisasi oleh Kepala Sekolah,

f. Foto copy nomor rekening bank/pos yang masih aktif atas nama guru

yang bersangkutan,

g. Foto copy butir a, b, c, d bagi guru yang diberi tugas tambahan

sebagai kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dilegalisasi oleh

kepala dinas kabupaten/kota yang bersangkutan atau pejabat yang

ditunjuk.

2. Kepala sekolah melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Meneliti kebenaran berkas persyaratan guru penerima tunjangan

profesi guru,

b. Membuat rekapitulasi guru penerima tunjangan profesi guru, dengan

menggunakan format 1 terlampir,

Page 7: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 8

c. Kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA, dan SMK menyerahkan rekap dan

berkas guru ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,

d. Kepala sekolah pendidikan luar biasa (PLB) menyerahkan rekap dan

berkas guru ke Dinas Pendidikan Provinsi.

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menerima berkas usulan penerima tunjangan profesi guru dari kepala

sekolah,

b. Meneliti kebenaran berkas persyaratan calon guru penerima

tunjangan profesi guru yang diterima dari kepala sekolah. Apabila

dianggap perlu, dias pendidikan kabupaten/kota dapat melakukan

klarifikasi kebenaran persyaratan yang diajukan oleh guru,

c. Membuat rekapitulasi daftar penerima tunjangan profesi guru untuk

guru PNS per jenjang pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan SMK)

dengan menggunakan format 2 terlampir,

d. Membuat rekapitulasi daftar penerima tunjangan profesi guru untuk

guru bukan PNS per jenjang pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan

SMK) dengan menggunakan format 2 terlampir,

e. Membuat rekapitulasi daftar penerima tunjangan profesi guru yang

tidak memenuhi syarat minimal mengajar 24 jam tatap muka yang

bertugas pada satuan pendidikan layanan khusus, berkeahlian

khusus, dan dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan

nasional per jenjang pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan SMK) untuk

diusulkan sebagai penerima tunjangan profesi guru kepada Menteri

Pendidikan Nasional, dengan menggunakan format 2 terlampir,

f. Mengirimkan rekapitulasi penerima tujangan profesi guru (dalam

bentuk cetakan dan file di CD) berikut persyaratan yang diperlukan

kepada Dinas Pendidikan Provinsi,

g. Mengusulkan kembali berkas usulan guru yang tidak memenuhi

syarat setelah ada perbaikan yang diperlukan dari yang

bersangkutan.

4. Dinas Pendidikan Provinsi melakukan hal-hal sebagai berikut:

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 9

a. Menerima berkas usulan guru penerima tunjangan profesi guru dari

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,

b. Meneliti kelengkapan berkas penerima tunjangan profesi guru,

c. Membuat daftar guru PNS, guru bukan PNS, dan guru khusus yang

tidak memenuhi persyaratan dan mengirimkan kembali daftar

tersebut beserta berkasnya ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,

menggunakan format 3 terlampir,

d. Membuat rekapitulasi daftar penerima tunjangan profesi guru per

kabupaten/kota untuk guru PNS per jenjang pendidikan (TK, SD,

SMP, SMA, SMK, dan SLB) dengan menggunakan format 2 terlampir,

e. Membuat rekapitulasi daftar penerima tunjangan profesi guru per

kabupaten/kota untuk guru bukan PNS per jenjang pendidikan (TK,

SD, SMP, SMA, SMK dan SLB) dengan menggunakan format 2

terlampir,

f. Membuat rekapitulasi daftar penerima tunjangan profesi guru yang

tidak memenuhi syarat minimal mengajar 24 jam tatap muka yang

bertugas pada satuan pendidikan layanan khusus, berkeahlian

khusus, dan dibutuhkan atas dasar pertimbangan kepentingan

nasional) untuk diusulkan sebagai penerima tunjangan profesi guru

kepada Menteri Pendidikan Nasional per jenjang pendidikan (TK, SD,

SMP, SMA, SMK dan SLB) per kabupaten/kota sesuai format 2

terlampir,

g. Mengirimkan rekapitulasi beserta berkas penerima tunjangan profesi

guru per kabupaten/ kota (dalam bentuk cetakan dan file di CD) ke

Direktorat Profesi Pendidik, Direktorat Jenderal PMPTK, u.p Subdit

Program, Komplek Depdiknas Gedung D Lt 14, Pintu I Jl Jenderal

Sudirman, Senayan Jakarta Pusat,

h. Untuk mempercepat proses pendataan penerimaan tunjangan profesi

guru, pengiriman dapat dilakukan bertahap per kabupaten/kota.

5. Direktorat Profesi Pendidik, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan melakukan hal-hal sebagai berikut:

Page 8: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 10

a. Mencocokkan nama guru yang diusulkan untuk mendapatkan

tunjangan profesi guru dengan nama guru yang lulus sertifikasi dari

LPTK yang bersangkutan,

b. Memeriksa kelengkapan berkas persyaratan tiap guru per

kabupaten/kota,

c. Membuat daftar penerima tunjangan profesi guru yang

mencantumkan nama, NIP, nomor sertifikat, nomor registrasi guru,

besaran gaji pokok, dan nilai tunjangan profesi guru,

d. Membuat daftar nama guru yang tidak memenuhi syarat untuk

mendapatkan tunjangan profesi guru dan mengirimkan ke dinas

kabupaten/kota dengan tembusan ke dinas pendidikan provinsi

dengan menggunakan format 2 terlampir,

e. Menerbitkan Surat Keputusan Guru Penerima Tunjangan Profesi Guru

per kabupaten/kota dan mengirimkan kepada yang bersangkutan

dengan tembusan ke dinas pendidikan kabupaten/kota dan dinas

pendidikan provinsi.

Tata cara pengajuan tunjangan profesi guru dapat dilihat pada diagram 2

dibawah ini.

Diagram 2. Mekanisme Pengajuan Usulan Tunjangan Profesi Guru

Ditjen PMPTK

(Dit. Profesi Pendidik)

Dinas Pend. Kab/Kota

Dinas Pend. Provinsi

Guru TK, SD, SMP, SMA,SMK

Guru PLB

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 11

C. MEKANISME PEMBAYARAN

Prosedur dan mekanisme pembayaran tunjangan profesi guru bagi guru

adalah sebagai berikut.

1. Pembayaran tunjangan profesi guru dilakukan sebanyak 4 (empat) kali

dalam satu tahun yaitu pada bulan Maret (untuk pembayaran bulan

Januari, Februari, dan Maret), bulan Juni (untuk pembayaran bulan April,

Mei, dan Juni), September (untuk pembayaran bulan Juli, Agustus, dan

September), serta Desember (untuk pembayaran bulan Oktober,

November, dan Desember).

2. Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen PMPTK tentang Guru Penerima

Tunjangan Profesi Guru, Dinas Pendidikan Provinsi membuat usulan

pencairan dana tunjangan profesi guru kepada KPPN setempat untuk

disalurkan ke rekening guru yang bersangkutan. Dalam proses

pengiriman dana ke rekening guru, penunjukan bank atau lembaga

keuangan lain untuk menyalurkan dana tunjangan profesi guru

sepenuhnya menjadi kewenangan KPPN.

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan pengawasan dan mencatat

permasalahan yang terjadi dalam proses penyaluran tunjangan profesi

guru.

4. Koordinasi dan konsultasi penyelesaian masalah yang terjadi dilakukan

bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan atau Ditjen PMPTK sesuai dengan

keperluan.

Alur pembayaran tunjangan profesi guru dapat digambarkan pada diagram 3

dibawah ini.

Page 9: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 12

Diagram 3 : Alur Pembayaran Tunjangan Profesi Guru

D. PENGHENTIAN/PEMBATALAN PEMBAYARAN

Mekanisme penghentian atau pembatalan pembayaran tunjangan profesi

guru bagi guru melalui proses sebagai berikut.

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan hal-hal berikut:

a. Melakukan pengawasan dan pelaporan atas perubahan status atau

kondisi guru penerima tunjangan profesi guru setiap bulan.

b. Jika terdapat perubahan status atau kondisi atas hasil pengawasan

sebagaimana yang dimaksud pada huruf a di atas, Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota segera menyampaikan laporannya

kepada Dirjen PMPTK dengan tembusan kepada Kepala Dinas

Pendidikan Provinsi.

2. Dirjen PMPTK melakukan hal-hal berikut ini.

a. Berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat

surat penetapan tentang penghentian atau pembatalan pembayaran

tunjangan profesi guru kepada guru yang bersangkutan.

b. Menyampaikan surat penetapan penghentian atau pembatalan

pembayaran tunjangan profesi guru sebagaimana yang dimaksud

Guru

Dinas Pend. Provinsi

Ditjen PMPTK (Dit. Profesi Pend)

KPPN

BANK

MITRA

KPPN

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 13

huruf a di atas kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota

c. Dinas Pendidikan Provinsi melakukan penghentian pembayaran

tunjangan profesi guru bagi guru yang bersangkutan pada bulan

berikutnya.

E. MEKANISME PELAPORAN REALISASI PEMBAYARAN

Pelaporan realisasi pembayaran dibuat oleh Dinas Pendidikan Provinsi sebagai

bukti pertanggung-jawaban pembayaran tunjangan profesi guru kepada guru

yang berhak dan berfungsi sebagai persyaratan pelaksanaan pembayaran

tahap berikutnya.

Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan laporan realisasi penyaluran

tunjangan profesi guru kepada Ditjen PMPTK, dan mengirim tembusan

laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai bahan pengecekan

terhadap kebenaran penyaluran tunjangan profesi guru kepada guru yang

berhak.

F. PERUBAHAN DATA INDIVIDU GURU PENERIMA TUNJANGAN

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memeriksa ulang data guru penerima

tunjangan profesi guru setiap tiga bulan berdasarkan laporan bulanan dari

kepala sekolah. Jika ditemukan perubahan data individu guru yang berakibat

pada:

1. Perubahan nilai tunjangan (bertambah atau berkurang), maka Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota melaporkan perubahan data guru tersebut ke

Ditjen PMPTK dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Provinsi. Jika terjadi

perubahan kenaikan tunjangan, maka pembayaran atas selisih kenaikan

dilaksanakan pada tahun berikut. Jika terjadi perubahan sehingga nilai

tunjangan berkurang, maka pembayarannya terhitung dan dilakukan

mulai bulan berikutnya.

2. Jika terjadi penghentian pemberian tunjangan profesi guru, Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan data guru tersebut ke Ditjen

PMPTK dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Provinsi untuk diterbitkan

surat keputusan penghentian pembayaran tunjangan profesi guru.

Page 10: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 14

G. JADWAL PELAKSANAAN PEMBAYARAN

Berikut adalah jadwal pelaksanaan program tunjangan profesi guru tahun

2008

Bulan No Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Sosialisasi pedoman

pelaksanaan penyaluran

tunjangan profesi guru.

2. Penerimaan daftar guru yang

lulus sertifikasi dari LPTK

penyelenggara

3. Pemberian Nomor Registrasi

Guru

4. Permintaan kelengkapan data

dan persyaratan lainnya ke

Dinas Pendidikan Provinsi/

Kabupaten/Kota

5. Pengiriman kelengkapan data

guru penerima tunjangan

profesi guru guru yang

diperlukan ke Ditjen PMPTK

6. Penyaluran tunjangan profesi

guru ke rekening guru

penerima masing-masing.

7. Pelaporan realisasi

pembayaran tunjangan profesi

guru oleh Dinas Pendidikan

Provinsi

8. Pelaporan pelaksanaan

program tunjangan profesi

guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 15

BBAABB IIVV

PPEENNGGEENNDDAALLIIAANN PPRROOGGRRAAMM TTUUNNJJAANNGGAANN PPRROOFFEESSII GGUURRUU GGUURRUU

A. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pengendalian pelaksanaan program tunjangan profesi guru

mencakup semua upaya yang dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan

program pembayaran tunjangan profesi guru agar dapat berjalan

sebagaimana mestinya, tepat sasaran dan tepat waktu. Kegiatan

pengendalian akan difokuskan pada proses pelaksanaan, khususnya dalam

hal-hal sebagai berikut:

1). Pelaksanaan sosialisasi program tunjangan profesi guru mulai di tingkat

Pusat, Provinsi sampai Kabupaten/Kota dengan sasaran utama seluruh

pengelola yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi

guru ini maupun guru penerima tunjangan profesi guru,

2). Ketersediaan data guru penerima tunjangan profesi guru yang valid pada

tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota,

3). Pelaksanaan pemantauan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi

program sampai ke kabupaten/kota,

4). Perbaikan secara terus-menerus dilakukan atas permasalahan yang

terjadi dalam proses pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi guru di

lapangan,

B. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM

Monitoring dan evaluasi program perlu dilakukan sebagai bagian dari

pengendalian program secara menyeluruh melalui kegiatan monitoring dan

evaluasi. Monitoring dan evaluasi program dilakukan oleh Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, Lembaga Penjaminan Mutu

Pendidikan, dan Ditjen PMPTK secara terpadu sesuai tugas dan

tanggungjawab masing-masing.

Monitoring dapat dilakukan dalam bentuk penyebaran angket, wawancara,

observasi, dan lain-lain yang relevan. Responden meliputi guru penerima

tunjangan, kepala sekolah, unsur dinas pendidikan kabupaten/kota, dan

unsur dinas pendidikan provinsi.

Page 11: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 16

Evaluasi program dilakukan dengan menganalisis hasil monitoring. Hasil

analisis digunakan sebagai rekomendasi pelaksanaan penyaluran tunjangan

profesi guru pada tahun berikutnya.

C. PENGAWASAN PROGRAM

Untuk mewujudkan penyaluran tunjangan profesi guru guru yang transparan

dan akuntabel, diperlukan pengawasan oleh aparat fungsional internal dan

eksternal. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penyaluran

tunjangan profesi guru ini sepenuhnya diserahkan kepada lembaga fungsional

yang berwenang.

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 17

BBAABB VV

PP EE NN UU TT UU PP

Pedoman pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru guru disusun sebagai

acuan bagi pengelola tunjangan profesi guru baik di tingkat pusat, provinsi dan

kabupaten/kota sehingga pelaksanaan program tunjangan profesi guru guru

dapat berjalan lancar. Dalam pelaksanaan di lapangan, pengelola tingkat pusat

dan daerah senantiasa melakukan komunikasi yang terbuka dan terus menerus

sehingga pelaksanaan program tunjangan profesi guru guru mampu memberikan

dampak pada proses pembelajaran yang lebih baik dan bermutu, mendorong

perbaikan kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Dengan demikian program tunjangan profesi guru guru diharapkan mampu

memperkecil disparitas mutu pendidikan antara satu daerah dengan daerah

lainnya, antara sekolah satu dengan sekolah lainnya. Hal tersebut sejalan dengan

keinginan pemerintah dalam upaya meningkatkan profesonalitas guru sehingga

seluruh program tersebut dapat menghasilkan mutu lulusan yang berdaya saing

nasional, regional, bahkan untuk jangka menengah dan panjang mampu meraih

mutu dengan daya saing internasional.

Semoga pemberian tunjangan profesi guru guru dapat berjalan sesuai yang

diharapkan, dan kepada semua pihak terkait dengan program ini dapat menyadari

sepenuhnya bahwa program tersebut dalam rangka mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.

Page 12: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 18

LAMPIRAN.

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 19

Page 13: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 20

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 21

Page 14: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 22

Petunjuk Pengisian Format.

1. Penjelasan Umum.

◊ Format 1, digunakan oleh kepala sekolah untuk pengusulan guru penerima tunjangan profesi,

◊ Format 2, digunakan oleh dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota untuk pengusulan guru penerima tunjangan profesi,

◊ Secara umum, satu format hanya digunakan untuk usulan guru dari tiap

jenjang dan kelompok (misalkan hanya untuk guru SD kelompok PNS , atau untuk guru SLB dari kelompok khusus)

◊ Format 3, hanya digunakan oleh dinas pendidikan provinsi,

1. Format 1. Daftar Nama Usulan Penerima Tunjangan Profesi Guru

◊ Subjudul Nama sekolah. - diisi dengan nama sekolah yang bersangkutan

◊ Subjudul KELOMPOK GURU. - diisi dengan salah satu dari PNS, bukan PNS atau Khusus

◊ Subjudul PROVINSI.

- cukup jelas

◊ Subjudul KABUPATEN/KOTA. - cukup jelas

◊ Kolom NUPTK - diisi dengan nomor NUTPK yang dikeluarkan oleh Ditjen PMPTK

◊ Kolom Nomor Peserta.

- diisi dengan nomor peserta sertifikasi guru yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota pada waktu yang bersangkutan mengikuti

sertifikasi

◊ Kolom Nama. - diisi nama lengkap guru sesuai dengan yang tercantum dalam sk

◊ Kolom NIP. - untuk guru pns, diisi dengan nip yang bersangkutan

- untuk guru bukan PNS diisi dengan ?

◊ Kolom Nomor sertifikat. - diisi dengan nomer yang tercantum dalam sertifikat

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 23

◊ Kolom Nama Sekolah. - diisi dengan nama sekolah yang merupakan satuan administrasi

pangkal guru

◊ Kolom Jumlah Jam Mengajar - diisi dengan jumlah jam mengajar yang tercantum dalam sk beban

kerja yang dikeluarkan oleh sekolah administrasi pangkal

◊ Kolom Masa Kerja Golongan - masa kerja guru pns diisi sesuai dengan yang tercantum dalam sk

terakhir - masa kerja guru bukan pns diisi sesuai dengan yang tercantum dalam

SK in-passing

◊ Kolom Gaji Pokok

- gaji pokok guru pns diisi sesuai dengan yang tercantum dalam sk terakhir

- gaji pokok guru bukan pns diisi sesuai dengan yang tercantum dalam sk in-passing

◊ Kolom Pengisian Nomor Rekening

- nama guru diisi persis dengan nama yang digunakan dalam rekening

bank, misalkan nama aslinya drs. subadu mm, dalam rekening bank

tertulis subadu. maka yang ditulis dalan format adalah subadu - nama bank ditulis sesuai dengan nama resmi bank, tidak boleh

disingkat sendiri - nomor rekening ditulis persis sesuai dengan nomor yang tercantum

dalam buku bank

2. Format 2. Daftar Nama Usulan Penerima Tunjangan Profesi Guru

◊ Subjudul JENJANG PENDIDIKAN.

- diisi dengan salah satu dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, atau SLB

◊ Subjudul KELOMPOK GURU. - diisi dengan salah satu dari PNS, bukan PNS atau Khusus

◊ Subjudul PROVINSI.

- cukup jelas

◊ Subjudul KABUPATEN/KOTA. - cukup jelas

◊ Kolom NUPTK s.d Pengisian Nomor Rekening - sama dengan penjelasan pada format 1

Page 15: Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik 24

3. Format 3.Daftar Nama Usulan Penerima Tunjangan Profesi Guru

Yang Tidak Memenuhi Syarat

◊ Subjudul JENJANG PENDIDIKAN. - diisi dengan salah satu dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, atau SLB

◊ Subjudul KELOMPOK GURU. - diisi dengan salah satu dari PNS, bukan PNS atau Khusus

◊ Subjudul PROVINSI. - cukup jelas

◊ Subjudul KABUPATEN/KOTA.

- cukup jelas

◊ Kolom NUPTK s.d Nama Sekolah

- sama dengan penjelasan pada format 1

- 0 -