Pedoman Komunikasi Interprofesi Kesehatan 4.3 2011

2
1 Struktur Isi Keterampilan Komunikasi – berorientasi pada; “KESELAMATAN PASIEN DAN PETUGAS KESEHATAN” Penguatan Keterampilan Komunikasi SAPA 1. Mampu menghormati (Respect) tugas, peran dan tanggung jawab profesi kesehatan lain, yang dilandasi kesadaran/sikap masing-masing pihak bahwa setiap profesi kesehatan dibutuhkan untuk saling bekerjasama demi keselamatan pasien (Patient-safety) dan keselamatan petugas kesehatan (Provider-safety). 2. Membina hubungan komunikasi dengan prinsip kesetaraan antar profesi kesehatan. 3. Mampu untuk menjalin komunikasi dua arah yang efektif antar petugas kesehatan yang berbeda profesi dalam menangani pasien. Skills Sambung Rasa Contoh: Saya memandang profesi kesehatan yang lain sebagai rekan sejawat yang bisa saya andalkan saat diperlukan demi memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik pada pasien Contoh: Saya berusaha untuk belajar memberikan pelayanan yang terbaik pada pasien dan menguasai ilmu kesehatan yang paling up to date dari profesi kesehatan yang lain Contoh: Saya berusaha melibatkan profesi kesehatan yang lain untuk membantu tugas saya demi keselamatan pasien AJAK BICARA 1. Berinisiatif membahas kepentingan pasien bersama profesi kesehatan lain. 2. Pembahasan mengenai masalah pasien dengan tujuan keselamatan pasien bisa dilakukan antar individu ataupun antar kelompok profesi kesehatan yang berbeda. Skills Advokasi Contoh: Saya berinisiatif menghubungi petugas kesehatan yang lain terkait dengan keselamatan pasien (misal pada kasus life-saving yang memerlukan penanganan cepat dan penyakit kronis yang memerlukan penangan lama dan intensif) Contoh: Saya berinisiatif berkomunikasi dengan petugas kesehatan yang lain, baik secara individual, maupun dalam rapat bersama, terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan pasien Pedoman Komunikasi Interprofesi Kesehatan UGM 2011: “SAPA – AJAK BICARA – DISKUSIKAN”

description

GGP

Transcript of Pedoman Komunikasi Interprofesi Kesehatan 4.3 2011

  • 1

    Struktur Isi Keterampilan Komunikasi berorientasi pada; KESELAMATAN PASIEN DAN PETUGAS KESEHATAN

    Penguatan Keterampilan Komunikasi

    SAPA 1. Mampu menghormati (Respect) tugas, peran dan

    tanggung jawab profesi kesehatan lain, yang dilandasi kesadaran/sikap masing-masing pihak bahwa setiap profesi kesehatan dibutuhkan untuk saling bekerjasama demi keselamatan pasien (Patient-safety) dan keselamatan petugas kesehatan (Provider-safety).

    2. Membina hubungan komunikasi dengan prinsip kesetaraan antar profesi kesehatan.

    3. Mampu untuk menjalin komunikasi dua arah

    yang efektif antar petugas kesehatan yang berbeda profesi dalam menangani pasien.

    Skills Sambung Rasa Contoh: Saya memandang profesi kesehatan yang lain sebagai rekan sejawat yang bisa saya andalkan saat diperlukan demi memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik pada pasien Contoh: Saya berusaha untuk belajar memberikan pelayanan yang terbaik pada pasien dan menguasai ilmu kesehatan yang paling up to date dari profesi kesehatan yang lain

    Contoh: Saya berusaha melibatkan profesi kesehatan yang lain untuk membantu tugas saya demi keselamatan pasien

    AJAK BICARA

    1. Berinisiatif membahas kepentingan pasien

    bersama profesi kesehatan lain.

    2. Pembahasan mengenai masalah pasien dengan

    tujuan keselamatan pasien bisa dilakukan antar individu ataupun antar kelompok profesi kesehatan yang berbeda.

    Skills Advokasi Contoh: Saya berinisiatif menghubungi petugas kesehatan yang lain terkait dengan keselamatan pasien (misal pada kasus life-saving yang memerlukan penanganan cepat dan penyakit kronis yang memerlukan penangan lama dan intensif)

    Contoh: Saya berinisiatif berkomunikasi dengan petugas kesehatan yang lain, baik secara individual, maupun dalam rapat bersama, terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan pasien

    Pedoman Komunikasi Interprofesi Kesehatan UGM 2011: SAPA AJAK BICARA DISKUSIKAN

  • 2

    3. Mampu menjaga etika saat menjalin hubungan kerja dengan profesi kesehatan yang lain.

    4. Mampu membicarakan dengan profesi kesehatan yang lain mengenai proses pengobatan (termasuk alternatif/ tradisional) yang dilakukan pasien.

    Contoh: Dalam menjalin komunikasi dengan petugas kesehatan yang lain saya menjunjung tinggi norma-norma setempat dan hukum kesehatan. Misal sikap non-verbal yang sangat kuat di Indonesia akan saya perhatikan dan hormati. Contoh: Salah satu isu dalam pengobatan pasien di Indonesia adalah kebiasaan menggunakan obat tradisional. Saya akan berinisiatif membicarakan isu ini secara baik dengan profesi kesehatan yang lain

    DISKUSI

    1. Informasi yang bersifat komplimenter/ saling melengkapi: kemampuan untuk berbagi informasi yang appropriate dengan petugas kesehatan dari profesi yang berbeda (baik tertulis di medical record, verbal maupun non-verbal).

    2. Paradigma saling membantu dan melengkapi

    tugas antar profesi kesehatan sesuai dengan tugas, peran dan fungsi profesi masing-masing.

    3. Negosiasi: Kemampuan untuk mencapai

    persetujuan bersama antar profesi kesehatan mengenai masalah kesehatan pasien.

    4. Kolaborasi: Kemampuan bekerja sama dengan

    petugas kesehatan dari profesi yang lain dalam menyelesaikan masalah kesehatan pasien.

    Skills Diskusi dan Negosiasi Contoh: Saya akan mendiskusikan informasi medis yang dapat saling melengkapi sehingga bermanfaat bagi kepentingan pasien Contoh: Saya akan berusaha melengkapi informasi secara sinkron, yang telah diberikan petugas kesehatan yang lain Contoh: Apabila terdapat ketidakcocokan antar informasi petugas kesehatan, saya akan mendiskusikannya terkait dengan keselamatan pasien Contoh: Saya akan membina kerja sama dengan petugas kesehatan yang lain, demi keselamatan pasien