Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4...

38
1 LPK bermutu, SDM Indonesia Unggul Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6A Direktorat Bina Lemsarlatker Ditjen Binalattas Kemenakertrans RI, Jakarta Selatan Telepon 021-52901142, Faksimili 021-52900925, email : [email protected] , Website: www.akreditasi.or.id

Transcript of Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4...

Page 1: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

1

LPK bermutu, SDM Indonesia Unggul

Pedoman AkreditasiLembaga Pelatihan Kerja

Lembaga AkreditasiLembaga Pelatihan KerjaJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6A Direktorat Bina LemsarlatkerDitjen Binalattas Kemenakertrans RI, Jakarta Selatan Telepon 021-52901142, Faksimili 021-52900925,email : [email protected], Website: www.akreditasi.or. id

Page 2: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

2

Lembaga AkreditasiLembaga Pelatihan KerjaJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6A Direktorat Bina LemsarlatkerDitjen Binalattas Kemenakertrans RI, Jakarta Selatan Telepon 021-52901142, Faksimili 021-52900925,email : [email protected], Website: www.akreditasi.or. id

KEPUTUSAN

KETUA LEMBAGA AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN KERJA

NOMOR : KEP.09/LA-LPK/XI/2013

TENTANG

PEDOMAN AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN KERJA

KETUA LEMBAGA AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN KERJA

Menimbang : a. Keputusan Ketua Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja Nomor

KEP.01/LA-LPK/VII/2008 tentang Pedoman Akreditasi Lembaga

Pelatihan Kerja tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan

penyelenggaraan pelatihan kerja yang dilaksanakan oleh lembaga

pelatihan kerja, sehingga perlu disempurnakan;

b. Pedoman akreditasi lembaga pelatihan kerja sebagaimana dimaksud

dalam huruf a diatas, merupakan pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (1)

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun

2006 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Nomor 225 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja;

c. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan

b diatas, perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Akreditasi Lembaga

Pelatihan Kerja dengan Keputusan Ketua LA-LPK, guna memastikan

bahwa proses akreditasi LPK dapat berjalan sesuai dengan kerangka

pelatihan bermutu Indonesia.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan

Perlindungan TKI Di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4445;

Page 3: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

3

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional

Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004

Nomer 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4408);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan

Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4637);

6. Peraturan Menteri Nomor 16 tahun 2006 tentang Perubahan Atas

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor KEP-

225/MEN/2003 tentang organisasi dan Tata Kerja Lembaga Akreditasi

Lembaga Pelatihan Kerja;

7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor : PER.

17/MEN/VII/2007 tentang Tata Cara Perizinan dan Pendaftaran

Lembaga Pelatihan Kerja;

8. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Nomor : KEP.

638 tahun 2012 tentang Pengurus Lembaga Akreditasi Lembaga

Pelatihan Kerja 2012 - 1015;

9. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Nomor KEP.94/LATTAS/VII/2013 tentang pencabutan atas Keputusan

Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam

Negeri Nomor : KEP.157/DPPTKDN/XII/2004 tentang Pedoman

Pembentukan Komite Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja;

10. Keputusan Ketua Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja Nomor

KEP.08/LA-LPK/VII/2013 tentang Pedoman Pembentukan Komite

Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana tercantum

dalam lampiran Keputusan ini;

KEDUA : Pedoman Akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU

merupakan acuan dalam pelaksanaan akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja;

Page 4: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

4

KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir,

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Ini;

KEEMPAT : Dengan ditetapkannya Keputusan Ketua Lembaga Akreditasi Lembaga

Pelatihan Kerja ini, maka Keputusan Ketua Lembaga Akreditasi Lembaga

Pelatihan Kerja Nomer KEP.01/LA-LPK/VII/2008 tentang Pedoman

Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KELIMA : Keputusan ini berlaku mulai pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 25 September 2013

Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja

DIDIK P. SUMBODO, SE, S.Psi, MM

Ketua

Tembusan :

1. Dirjen Binalattas Kemenakertrans;

2. Direktur Bina Lemsarlatker Kemenakertrans;

3. Kepala Dinas Tenaga Kerja seluruh Indonesia;

4. Ketua KA-LPK seluruh Indonesia;

5. Arsip.

Page 5: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

5

LPK bermutu, SDM Indonesia Unggul

Pedoman AkreditasiLembaga Pelatihan Kerja

Lembaga AkreditasiLembaga Pelatihan KerjaJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6A Direktorat Bina LemsarlatkerDitjen Binalattas Kemenakertrans RI, Jakarta Selatan Telepon 021-52901142, Faksimili 021-52900925,email : [email protected], Website: www.akreditasi.or. id

Page 6: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

6

DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSANDAFTAR ISIKATA PENGANTAR

248

BAB I PENDAHULUAN 9

a. Latar Belakang 9b. Tujuan 10c. Ruang Lingkup 10d. Acuan Normatif 11e. Istilah dan Definisi 11

BAB II STANDAR AKREDITASI 14

a. Standar Satu : Kompetensi Kerja 14b. Standar Dua : Kurikulum 14c. Standar Tiga : Materi pelatihan 14d. Standar Empat : Manajemen/Tata KeIola LPK 15e. Standar Lima : Instruktur dan Tenaga Pelatihan 15f. Standar Enam : Sarana dan prasarana 15g. Standar Tujuh : Administrasi Keuangan 16h. Standar Delapan : Asesmen 16

BAB III PERSYARATAN, PROSES, DAN MEKANISME AKREDITASI 17

a. Persyaratan Permohonan Akreditasi 17b. Proses Akreditasi 17c. Mekanisme Akreditasi 18

BAB IV PELAKSANAAN AKREDITASI 21

a. Tujuan 21

b. Manfaat 21

c. Instrumen 21

d. Metode Asesmen Akreditasi 22

e. Asesesor Akreditasi 22

f. Kategori Akreditasi 23

g. Masa Berlaku Akreditasi 24

h. Banding 24

i. Surveilan 24

j. Penghargaan (AWARD) 25

k. Tindakan Perbaikan 25

BAB V PENUTUP 26

Page 7: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

7

LAMPIRAN PEDOMAN AKREDITASI LPK 27

LAM. A INSTRUMEN AKREDITASI 28

1. Formulir Permohonan Akreditasi LPK 28

2. Petunjuk Pengisian Formulir Permohonan Akreditasi LPK 29

3. Ceklis Akreditasi LPK 2014 30

a. Standar Satu : Kompetensi Kerja 30

b. Standar Dua : Kurikulum 30

c. Standar Tiga : Materi pelatihan 32

d. Standar Empat : Manajemen/Tata KeIola LPK 33

e. Standar Lima : Instruktur dan Tenaga Pelatihan 35

f. Standar Enam : Sarana dan prasarana 36

g. Standar Tujuh : Administrasi Keuangan 37

h. Standar Delapan : Asesmen 38

4. Pernyataan Komitmen Manajemen 40

LAM. B MATERI SOSIALISASI AKREDITASI LPK 41

1. Visi, Misi, Rencana Strategi dan Eksekusi 42

2. Rekapitulasi LPK Terakreditasi Tahun 2014 Semester I 44

3. Kerangka Pelatihan Bermutu Indonesia 47

4. Instrumen Akreditasi Berbasis Mutu 52

LAM. C TRAINING PROVIDER ACCREDITATION APPLICATION FORM 71

1. Training Provider Application Form 72

2. Instructions 73

3. Accreditation Application Form Checklist 74

a. Standar 1 : Competency 74

b. Standar 2 : Training Curriculum 74

c. Standar 3 : Training Material 76

d. Standar 4 : Training Provider Management 77

e. Standar 5 : Instructure and Training Support Staff 79

f. Standar 6 : Training Facility 80

g. Standar 7 : Finance Management 81

h. Standar 8 : Assessment 82

4. Statement of Management Commitment 84

Page 8: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

8

KATA PENGANTAR

Pedoman akreditasi ini merupakan ketentuan umum yang mengatur tata cara

penyelenggaraan akreditasi LPK. Ketentuan umum tata cara akreditasi ini meliputi delapan

standar akreditasi, persyaratan, proses, mekanisme akreditasi, serta pelaksanaan akreditasi.

LA-LPK telah menyusun dan membakukan seluruh prosedur, kriteria, instrumen dan

mekanisme akreditasi LPK kedalam buku pedoman akreditasi LPK ini. Buku ini merupakan

pembaruan dari pedoman akreditasi yang lama setelah melalui kajian, studi penyetaraan

(benchmarking) dengan standar nasional dan internasional, serta uji coba dan perbaikannya.

Maksud pedoman akreditasi antara lain semua pihak yang terlibat akreditasi memiliki

pemahaman yang sama dalam akreditasi. Selain itu sebagai bahan pembelajaran tentang

akreditasi bagi semua pihak yang terkait.

Pedoman akreditasi ini berguna bagi LA-LPK dan KA-LPK untuk administrasi akreditasi;

bagi asesor dan penyuluh/konsultan untuk panduan kerja; bagi LPK untuk panduan persiapan

dan perbaikan tata kelola LPK; serta bagi pembinaan, pengawas, dan departemen lain terkait

untuk panduan pembinaan.

Jakarta, 25 September 2013

Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja

DIDIK P. SUMBODO, SE, S.Psi, MMKetua

Page 9: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

9

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pada saat era globalisasi ini ekonomi antar negara menjadi lebih terbuka. Situasi

ini memiliki dampak pada banyak segi kehidupan seperti komunikasi, perpindahan dan

transaksi sumber daya ekonomi. Begitu juga mobilitas dan kompetisi tenaga kerja antar

negara lebih terbuka dan sulit dibatasi. Menghadapi situasi ini pemerintah telah

mengambil langkah penting yaitu dengan menerbitkan Perpres No. 8 Tahun 2012

tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

KKNI merupakan kerangka perjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat

menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan

bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan

kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Dengan memiliki

KKNI maka Indonesia akan semakin mudah melakukan penyetaraan dengan kerangka

kualifikasi negara lain. Secara nasional KKNI juga mendorong berbagai pihak

menyesuaikan, melaksanakan dan mencapai kualifikasi tersebut dalam bidang

pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.

Mewujudkan KKNI sebagai standar nasional perlu didukung sistem pendidikan

dan pelatihan kerja yang sesuai. Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Sislatkernas) memiliki

tiga pilar utama yaitu standar kompetensi kerja, lembaga pelatihan kerja, dan sertifikasi

kompetensi profesi. Pemerintah melakukan standarisasi kompetensi, LA-LPK

melakukan standarisasi (akreditasi) LPK, dan BNSP melakukan standarisasi profesi.

Akreditasi LPK oleh LA-LPK terdiri dari delapan standar dimana LPK harus

memenuhi agar dapat menawarkan pelatihan sesuai kualifikasi KKNI yang dijabarkan

dalam SKKNI yang disetujui secara nasional serta menghasilkan lulusan yang memenuhi

standar kualitas yang diinginkan. Saat ini LA-LPK telah mengembangkan instrumen

akreditasi yang mencakup delapan standar di atas sebagai penyempurnaan dari

instrumen akreditasi sebelumnya.

Instrumen akreditasi LPK yang diperbarui ini mempertimbangkan tuntutan

standar kualifikasi nasional, kebutuhan standar kompetensi dunia industri, serta

kesetaraan dengan standar akreditasi lembaga pelatihan dan pendidikan secara nasional

maupun internasional. Selain itu pembaruan ini juga mempertimbangkan kondisi dan

keberadaan LPK secara nasional serta kemampuannya untuk menerapkan dalam

manajemen LPK.

Page 10: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

10

Dengan diterbitkannya pedoman akreditasi LPK, KA-LPK, asesor, dan pemerintah

daerah dan pihak lainnya yang terlibat dalam akreditasi dapat membantu menerapkan

standar tatakelola LPK, mempersiapkan dan melaksanakan akreditasi LPK secara baik,

benar, transparan dan obyektif. Pedoman akreditasi ini juga diharapkan dapat

mendorong dan memotivasi LPK untuk meningkatkan kuaitas layanan dan kredibilitas

lembaga secara konsisten dan berkesinambungan.

b. Tujuan

Pedoman akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja ini disusun dengan tujuan:

1. Lembaga Pelatihan Kerja dapat memahami delapan standar tatakelola LPK, dapat

menerapkan dalam kegiatan pelatihan kerja, dapat mempersiapkan dokumen dan

syarat akreditasi serta dapat melaksanakan kegiatan dan mendapatkan status

akreditasi.

2. Lembaga Akreditasi LPK dan Komite Akreditasi LPK dapat memberi penerangan

kepada masyarakat luas tentang kegiatan akreditasi LPK, memberi pengarahan

kepada LPK yang akan melakukan akreditasi, serta memberi pertimbangan dan

putusan akreditasi.

3. Asesor akreditasi LPK dapat mempersiapkan seluruh aspek pelaksanaan

akreditasi, melaksanakan seluruh tahapan akreditasi (asesmen dokumen, visitasi,

dan wawancara), serta melakukan asesmen dan laporan akhir hasil akreditasi LPK.

4. Dinas Naker Pembina LPK daerah, Konsultan atau Penyuluh LPK, dan para

pengandil (stakeholder) LPK dapat memahami kebijakan, tujuan dan kegiatan

akreditasi serta dapat memberi masukan, dukungan atau bantuan dalam kegiatan

akrediasi LPK.

c. Ruang lingkup

1. Pedoman pelaksanaan akreditasi LPK ini berisikan ketentuan, persyaratan serta

seluruh rangkaian kegiatan akreditasi mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga

surveilen lembaga pelatihan kerja.

2. Pedoman pelaksanan akreditasi LPK ini dapat digunakan untuk melakukan

akreditasi lembaga dan program pelatihan antara lain BLK UPTP, BLK UPTD,

LPKS, BLKLN, serta lembaga pelatihan lainnya baik yang berada di lingkungan

instansi teknis pemerintahan maupun swasta.

3. Pedoman pelaksanaan akreditasi LPK ini dapat digunakan dalam pengembangan,

pemeliharaan dan pelayanan program pelatihan kerja untuk seluruh jenis program

pelatihan.

Page 11: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

11

d. Acuan Normatif

1. Undang-undang Nomer 13/2003 tentang Ketenagakerjaan;

2. Undang-undang Nomer 39/2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di

Luar Negeri;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja

Nasional;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi

Profesi.

5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia;

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2012 tentang

Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

7. Permenakertrans Nomor 17 Tahun 2007 tentang Tata Cara Perizinan dan

Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja;

8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2006

tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Nomor 225 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Akreditasi

Lembaga Pelatihan Kerja;

9. Keputusan Ketua LA-LPK Nomor 8/LA-LPK/VII/2013 tentang Pedoman

Pembentukan KA-LPK.

e. Istilah dan Definisi

1. Akreditasi adalah proses pengakuan formal yang menyatakan bahwa suatu

lembaga pelatihan kerja telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan

pelatihan kerja berbasis kualifikasi KKNI dan/atau SKKNI dan/atau Standar

Internasional dan/atau Standar Khusus.

2. Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LA-LPK) adalah lembaga

independen yang dibentuk dengan Keputusan Menteri yang mempunyai otoritas

memberi status akreditasi kepada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).

3. Komite Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (KA-LPK) adalah komite yang

dibentuk oleh LA-LPK sebagai perpanjangan tangan LA-LPK yang berdomisili di

ibu kota provinsi dan berfungsi melaksanakan akreditasi lembaga pelatihan kerja.

Page 12: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

12

4. Sertifikat Akreditasi adalah sebuah dokumen yang diterbitkan oleh LA-LPK

tentang status akreditasi, yang menyatakan pemberian akreditasi kepada LPK

untuk suatu ruang lingkup LPK.

5. Status Akreditasi adalah bentuk pengakuan yang diberikan oleh LA-LPK

terhadap LPK yang diakreditasi berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh

asesor melalui pemeriksaan dokumen, visitasi lapangan dan wawancara. Bila telah

memenuhi persyaratan akan diberikan status terakreditasi. Akreditasi tidak

diberikan kepada LPK yang belum memenuhi persyaratan.

6. Asesmen adalah proses penilaian oleh LA-LPK untuk mengases LPK

terhadap pemenuhan persyaratan yang ditetapkan dalam proses akreditasi untuk

mengambil keputusan pemberian status akreditasi terhadap LPK.

7. Asesor Akreditasi adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi asesor

yang relevan dan kompeten, yang ditugaskan oleh LA-LPK atau KA-LPK untuk

melaksanakan tugas asesmen terhadap LPK.

8. Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) adalah instansi pemerintah, badan hukum atau

perorangan yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja.

9. Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, dan

membangun etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai

dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

10. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan

kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau

keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat

jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

11. Standar Kompetensi Kerja Internasional adalah standar kompetensi yang

dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu organisasi multinasional dan digunakan

secara internasional.

12. Standar Kompetensi Kerja Khusus adalah standar kompetensi yang

dikembangkan dan digunakan oleh organisasi untuk memenuhi tujuan

organisasinya sendiri dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain yang

memiliki ikatan kerja sama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi

lain yang memerlukan.

Page 13: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

13

13. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka

perjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,

dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta

pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai

dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

14. Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Sislatkernas) adalah keterkaitan dan

keterpaduan berbagai komponen pelatihan kerja untuk mencapai tujuan pelatihan

kerja nasional.

15. Pelatihan Berbasis Kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitik beratkan

pada penguasan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterlampilan,

dan sikap sesuai dengan standar yang di tetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

16. Program Pelatihan Kerja adalah keseluruhan isi pelatihan yang tersusun secara

sistimatis dan memuat tentang kompetensi kerja yang ingin dicapai, unit unit

kompetensi, jangka waktu pelatihan, dan kriteria asesmen.

17. Kurikulum adalah suatu dokumen kurikulum yang tertulis secara sistematis yang

mengidentifikasikan hasil belajar, kriteria asesmen, isi pembelajaran, metode

pelatihan dan strategi asesmen.

18. Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu mencakup aspek

pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang

ditetapkan.

Page 14: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

14

BAB II

STANDAR AKREDITASI

Standar akreditasi LPK ada 8 buah yaitu standar kompetensi kerja, standar kurikulum

pelatihan, standar materi pelatihan, standar manajemen LPK, standar pelatih/ instruktur dan

tenaga pelatihan, standar sarana dan prasarana pelatihan, standar administrasi keuangan,

serta standar asesmen pelatihan.

a. Standar 1. Kompetensi Kerja

1. Standar satu adalah proses identifikasi kebutuhan pelatihan sesuai dengan

kerangka kualifikasi (KKNI) atau standar kompetensi (SKKNI) atau proses

identifikasi kebutuhan pelatihan yang diperlukan oleh industri atau masyarakat.

2. Identifikasi kebutuhan kualifikasi (KKNI) atau kompetensi kerja (SKKNI), atau

standar internasional atau standar kompetensi khusus diperlukan untuk

memastikan bahwa kompetensi kerja lulusan peserta pelatihan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan industri.

3. Identifikasi kebutuhan kualifikasi (KKNI) atau kompetensi kerja (SKKNI) atau

standar internasional atau standar kompetensi khusus dipetakan dan divalidasi

bersama pemangku kepentingan (stakeholder), serta diterima hasil lulusannya

oleh industri.

b. Standar 2. Kurikulum Pelatihan

1. Standar dua adalah pembuatan program dan kurikulum secara terstruktur sesuai

kerangka kualifikasi (KKNI), standar kompetensi (SKKNI), atau Standar

Kompetensi Internasional atau standar kompetensi khusus lainnya seperti

terdapat dalam pedoman penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi.

2. Pembuatan kurikulum berbasis kualifikasi dan kompetensi kerja (bukan berbasis

materi) ini dilengkapi dengan metode, asesmen, materi, waktu, jumlah dan sarana

yang sesuai dan dituangkan dalam silabus.

3. Kurikulum disesuaikan secara terus menerus dan divalidasi sesuai dengan

kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholder) dan industri.

4. Kurikulum dihasilkan melalui proses peninjauan dan pengembangan secara

sistematis (dituangkan dalam standart operating prosedur/SOP) serta

didokumentasi.

c. Standar 3. Materi Pelatihan

1. Standar tiga adalah pembuatan materi pelatihan sesuai dengan kurikulum;

elemen, dan kriteria unjuk kerja unit kompetensi (SKKNI atau khusus).

Page 15: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

15

2. Materi pelatihan disusun dengan memperhatikan prinsip; format mudah

digunakan, bahasa mudah dimengerti, serta mendorong siswa peserta pelatihan

mau belajar.

3. Materi pelatihan dihasilkan melalui proses peninjauan dan pengembangan atau

pengadaan materi secara sistematis (dituangkan dalam standart operating

prosedur/SOP) serta didokumentasi.

d. Standar 4. Manajemen LPK

1. Standar empat adalah pelaksanaan manajemen pelatihan berbasis kompetensi

atau tatakelola lainnya yang sesuai dengan pelaksanaan pelatihan.

2. Manajemen LPK meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

evaluasi, pengawasan, serta pelaporan yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan

LPK. Aspek tatakelola mencakup administrasi umum dan proses pelatihan yang

dituangkan dalam standart operating prosedur/ SOP dan terdokumentasi.

3. Administrasi umum antara lain memiliki dokumen perijinan yang sah,

perencanaan usaha, organisasi kerja yang jelas, prosedur operasi, catatan invetaris

sarana, catatan evaluasi dan laporan kerja. Administrasi proses pelatihan antara

lain prosedur pelatihan bermutu tiap jurusan, proses kegiatan belajar dari

pendaftaran hingga kelulusan, serta peraturan tertulis untuk semua aspek

pelatihan.

e. Standar 5. Pelatih/ Instruktur dan Tenaga Pelatihan

1. Standar lima adalah pengadaan instruktur pelatihan dan tenaga pelatihan LPK

yang memiliki kualifikasi kompetensi SKKNI atau kualifikasi kompetensi lainnya

yang diakui.

2. Kualifikasi instruktur pelatihan dan tenaga kepelatihan ini diperlukan untuk

menciptakan kualifikasi lulusan yang kompeten, meningkatkan efisiensi

penyelenggaraan pelatihan (biaya) serta efektivitas pencapaian hasil pelatihan

(kompetensi lulusan).

3. Kebijakan mengenai instruktur pelatihan dan tenaga pelatihan antara lain

prosedur perekrutan dan pemilihan pelatih, serta prosedur pengembangan profesi

dan kompetensi. Kualifikasi instruktur pelatihan dan tenaga kepelatihan

ditunjukkan dengan bukti kesesuaian dalam daftar riwayat hidup dan sertifikasi

kompetensi.

f. Standar 6. Sarana dan Prasarana Pelatihan

1. Standar enam adalah pengadaan sarana utama dan sarana pendukung (prasarana)

sesuai kerangka kualifikasi atau standar kompetensi (SKKNI atau khusus) yang

ditawarkan untuk setiap jenis kejuruan/ profesi pelatihan.

Page 16: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

16

2. Ketersediaan sarana dan prasarana yang baik dan layak dapat dimiliki LPK sendiri

atau kerjasama penguasaan dengan pihak lain sekurangnya selama tiga tahun.

3. Ketersediaan jumlah dan jenis peralatan LPK disesuaikan dengan standar

kompetensi yang ditawarkan pada program pelatihan. Kelayakan sarana dan

prasarana dinilai dari tingkat keterawatan, keberfungsian, kesehataan, dan

keamanan.

g. Standar 7. Administrasi Keuangan

1. Standar tujuh adalah pelaksanaan administrasi dan kebijakan keuangan untuk

memastikan bahwa LPK dapat menjalankan kegiatan secara berkesinambungan.

2. Administrasi keuangan meliputi tersedianya catatan pendanaan, pemasukan,

pengeluaran, dan laporan keuangan secara periodik, serta catatan salinan tanda

terima dan tagihan.

3. Kebijakan keuangan meliputi perhitungan penerimaan dan penganggaran,

pengalokasian dana setiap program, prosedur memperoleh dana cadangan,

prosedur perbaikan administrasi keuangan, serta prosedur perlindungan

penerimaan diterima dimuka.

h. Standar 8. Asesmen Pelatihan

1. Standar delapan adalah pembuatan instrumen asesmen sesuai kompetensi (SKKNI

atau khusus) pada program pelatihan. Asesmen berbasis pada hasil yang dapat

didemonstrasikan oleh peserta, bukan pada apa yang dipelajari atau diketahui

peserta selama pelatihan.

2. Instrumen asesmen dapat berupa proyek, penugasan, demonstrasi, aktivitas di

tempat kerja, laporan penyelia di tempat kerja, kesaksian, ujian, dan pertanyaan

untuk diselesaikan peserta yang menunjukkan bahwa peserta kompeten sesuai

SKKNI atau standar khusus.

3. Kebijakan dan prosedur pengembangan asesmen harus memenuhi prinsip valid,

handal (relaiable), adil (fair), dan fleksibel. Valid yaitu fokus pada kriteria unjuk

kerja unit kompetensi. Handal yaitu asesor berbeda akan memiliki kriteria

penilaian sama terhadap bukti yang sama. Adil yaitu setiap peserta mendapatkan

informasi dan tanggung jawab yang sama. Fleksibel yaitu menyesuaikan metode

asesmen untuk memenuhi kebutuhan khusus peserta.

4. Kebijakan dan prosedur pelaksanan asesmen harus memenuhi aspek kecukupan,

keaslian, dan kekinia. Kecukupan yaitu memiliki bukti untuk menyatakan peserta

memenuhi kriteria unjuk kerja. Keaslian yaitu bukti asesmen sesuai dengan

peserta yang diases. Kekinian yaitu pengumpulan bukti asesmen terkini.

Page 17: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

17

BAB III

PERSYARATAN, PROSES DAN MEKANISME AKREDITASI

a. Persyaratan Permohonan Akreditasi

LPK yang mengajukan permohonan akreditasi baik akreditasi baru maupun akreditasi

ulang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut;

1. Lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS) telah memiliki ijin dari Dinas Kabupaten/

Kota yang membidangi ketenagakerjaan kecuali DKI Jakarta ijin dari dinas tingkat

provinsi.

2. Lembaga pelatihan kerja pemerintah atau perusahaan swasta yang memiliki status

hukum sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

3. Surat pernyataan kesediaan untuk memenuhi seluruh ketentuan sesuai ketentuan

yang dipersyaratkan oleh LA-LPK.

4. Mengisi dokumen formulir permohonan akreditasi (borang-borang) serta seluruh

lampirannya.

b. Proses Akreditasi

Proses akreditasi memiliki tahapan yaitu asesmen diri, pemeriksaan dokumen,

persiapan visitasi lapangan, pelaksanaan visitasi lapangan, serta persiapan laporan dan

pengambilan keputusan asesmen.

1. Asesmen Diri (Self Assessmen)

Evaluasi diri adalah pengukuran atas kemampuan yang dinilai oleh diri sendiri

(LPK) dengan tujuan untuk memastikan bahwa LPK layak untuk di akreditasi.

Tata cara LPK mengajukan permohonan akreditasi adalah sebagai berikut :

a. Mengajukan permohonan untuk melakukan evaluasi diri;

b. LPK menerima dokumen akreditasi;

c. Menyerahkan laporan hasil evaluasi diri ke KA-LPK atau LA-LPK.

2. Pemeriksaan Dokumen (Desk Assessmen)

Pemeriksaan dokumen adalah penilaian yang dilakukan oleh tim asesor yang

ditunjuk oleh LA-LPK atau KA-LPK terhadap kelengkapan dokumen hasil evaluasi

diri LPK. Setelah dokumen diterima dan diperiksa kelengkapannya, kemudian

disusun laporan. Pemeriksaan dokumen dimaksudkan untuk mengidentifikasikan

aspek standar akreditasi yang belum dipenuhi serta akan ditindaklanjuti pada

kunjungan lapangan.

3. Persiapan Visitasi Lapangan

Persiapan meliputi hal berikut:

a. Mempersiapkan dan menunjuk tenaga ahli bila diperlukan,

b. Menentukan sasaran kunjungan lapangan antara lain; (1). Apa yang perlu

diperiksa, (2). Siapa yang perlu hadir, (3). Apa pertanyaan untuk interview,

Page 18: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

18

c. Melakukan koordinasi dengan LPK, asesor, serta KA-LPK tentang rencana

dan jadwal kunjungan.

4. Melakukan Visitasi Lapangan

a. Tim asesor melakukan kunjungan untuk asesmen di lokasi LPK. Pertemuan

diawali dengan pembukaan untuk menyampaikan tujuan, kegiatan

akreditasi, dan hal-hal yang diharapkan dari LPK selama proses akreditasi.

b. Tim asesor melakukan asesmen terhadap sarana dan prasarana LPK. Pada

kesempatan ini tim asesor melakukan wawancara dengan staf kunci dan

peserta pelatihan jika diperlukan, melakukan pemeriksaan dokumen dan

rekaman serta pengamatan terhadap kegiatan pelatihan untuk

mengumpulkan dan mnengklarifikasi bukti-bukti obyektif sebagai bahan

evaluasi kesesuaian terhadap standar akreditasi.

c. Tim asesor mengindentifikasi temuan lapangan, menyampaikan temuan

lapangan kepada LPK tentang aspek yang belum memenuhi standar serta

memberi rekomendasi kepada LPK untuk tindakan perbaikan.

d. Tim asesor melengkapi draf ceklis asesmen selama kunjungan lapangan,

melakukan pengecekan kepada LPK, serta mendapatkan penegasan dari LPK

tentang aspek standar yang belum terpenuhi dan perlu perbaikan.

e. Tim asesor memeriksa kelengkatan dan pelaksanaan seluruh aspek standar

akreditasi LPK. Bila ditemukan kekurangan, asesor memberi saran kepada

LPK untuk melengkapi atau melakukan tindakan koreksi dan mengirimkan

bukti-bukti yang relevan kepada KA-LPK/ asesor dalam waktu tertentu

tetapi tidak lebih dari dua bulan.

5. Menyiapkan Laporan dan Keputusan Asesmen

Pada akhir pelaksanaan proses akreditasi, tim asesor wajib menyusun laporan

yang berisi keputusan asesmen sementara yaitu terakreditasi, atau tidak

terakreditasi. Laporan keputusan sementara ini disampaikan ke LA-LPK melalui

KA-LPK untuk mendapatkan keputusan status akreditasi akhir. Dalam hal ini KA-

LPK dapat memberi rekomendasi/ catatan berdasarkan hasil keputusan asesmen

sementara oleh asesor akreditasi kepada LA-LPK.

c. Mekanisme Akreditasi

Mekanisme akreditasi adalah urutan kegiatan dan tatacara pelaksanaan akreditasi di

LPK. Terdapat dua jenis tatacara/ mekanisme akreditasi yaitu KA-LPK telah terbentuk di

provinsi dan KA-LPK belum terbentuk di provinsi. Pada dasarnya akreditasi LPK

dilaksanakan oleh KA-LPK di tiap provinsi atas mandat dari LA-LPK. Dalam hal belum

terbentuk KA-LPK di provinsi atau KA-LPK tidak mampu melaksanakan akreditasi

karena satu dan lain hal, LA-LPK dapat melakukan akreditasi langsung ke LPK.

Page 19: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

19

1. KA-LPK telah terbentuk di Provinsi.

a. KA-LPK mensosiaIisasikan pedoman dan borang akreditasi kepada LPK.

b. LPK mengajukan surat permohoran akreditasi secara tertulis kepada KA-

LPK.

c. KA-LPK mengirim surat jawaban disertai dengan dokumen dan borang

akreditasi kepada LPK.

d. LPK mengembalikan dokumen dan borang akreditasi yang telah diisi

disertai dengan lampiran pendukung kepada KA-LPK.

e. KA-LPK memeriksa, memverifikasi, menerima kelengkapan dokumen dan

borang LPK. KA-LPK mengembalikan dokumen dan borang kepada LPK

untuk dilengkapi bila belum lengkap.

f. KA-LPK membentuk tim asesor untuk melaksanakan akreditasi.

g. Tim asessor melakukan evaluasi dokumen akreditasi (desk asesment).

h. Tim asesor melakukan visitasi ke lokasi LPK selama 1 (satu) sampai dengan 3

(tiga) hari kerja.

i. Tim asesor secara mandiri menilai dokumen akreditasi (dokumen akreditasi

LPK).

j. Tim asesor melaporkan hasil visitasi dan asesmen lapangan kepada KA-LPK

paling lama 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan asesmen lapangan atau setelah

tindakan perbaikan memuaskan.

k. KA-LPK melakukan evaluasi dan verifikasi hasil laporan visitasi asesor

akreditasi.

l. KA-LPK mengirimkan hasil akreditasi ke LA-LPK, selambat-lambatnya 2

minggu setelah hasil akreditasi diterima dari tim asesor.

m. LA-LPK menetapkan hasil akreditasi LPK melalui Rapat Pleno selambat-

lambatnya 2 minggu setelah dokumen akreditasi dari KA-LPK diterima.

n. LA-LPK mengirim sertifikat akreditasi LPK bagi yang terakredtasi melalui

KA-LPK, selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah hasil akreditasi

ditetapkan LA-LPK .

o. LA-LPK mengirim surat pemberitahuan tidak terakreditasi kepada LPK yang

tidak memenuhi syarat akreditasi dan memberi saran perbaikan untuk

pengajuan akreditasi berikutnya melalui KA-LPK, selambat-lambatnya 2

(dua) minggu setelah hasil akreditasi ditetapkan LA-LPK.

p. KA-LPK menerima surat dari LPK tentang keluhan/ pengaduan/ keberatan

atas hasil akreditasi; memberikan klarifikasi dan penjelasan atas surat LPK,

dan atau meneruskan surat LPK tersebut kepada LA-LPK untuk

penyelesaian.

Page 20: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

20

2. KA-LPK belum terbentuk di Provinsi.

Dalam hal di provinsi belum memiliki kepengurusan KA-LPK dan atau

kepengurusan KA-LPK demisioner maka LPK mengajukan permohonan

akreditasi ke LA-LPK dengan mekanisme sebagai berikut:

a. LA-LPK mensosiaIisasikan pedoman dan borang akreditasi kepada LPK.

b. LPK mengajukan surat permohoran akreditasi secara tertulis kepada LA-

LPK.

c. LA-LPK mengirim surat jawaban disertai dengan dokumen dan borang

akreditasi kepada LPK.

d. LPK mengembalikan dokumen dan borang akreditasi yang telah diisi

disertai dengan lampiran pendukung kepada LA-LPK.

e. LA-LPK memeriksa, memverifikasi, menerima kelengkapan dokumen dan

borang LPK. LA-LPK mengembalikan dokumen dan borang kepada LPK

untuk dilengkapi bila belum lengkap.

f. LA-LPK membentuk tim asesor untuk melaksanakan akreditasi.

g. Tim asessor melakukan evaluasi dokumen akreditasi (desk asesment).

h. Tim asesor melakukan visitasi ke lokasi LPK selama 2 sampai dengan 3 (tiga)

hari kerja.

i. Tim asesor secara mandiri menilai dokumen akreditasi (dokumen akreditasi

LPK).

j. Tim asesor melaporkan hasil visitasi dan asesmen lapangan kepada LA-LPK

paling lama 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan asesmen lapangan atau setelah

tindakan perbaikan memuaskan.

k. LA-LPK melakukan evaluasi dan verifikasi hasil laporan visitasi asesor

akreditasi.

l. LA-LPK menetapkan hasil akreditasi LPK melalui Rapat Pleno, selambat-

lambatnya 2 (dua) minggu setelah dokumen akreditasi dari tim asesor

diterima.

m. LA-LPK mengirim langsung sertifikat akreditasi kepada LPK bagi yang

terakredtasi selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah hasil akreditasi

ditetapkan LA-LPK.

n. LA-LPK mengirim surat pemberitahuan tidak terakreditasi kepada LPK bagi

yang tidak memenuhi syarat akreditasi dan memberi saran perbaikan untuk

pengajuan akreditasi berikutnya, selambat-lambatnya 2 minggu setelah hasil

akreditasi ditetapkan LA-LPK.

o. LA-LPK menerima surat dari LPK tentang keluhan/ pengaduan/ keberatan

atas hasil akreditasi dan memberikan klarifikasi, penjelasan, dan

penyelesaian atas surat LPK.

Page 21: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

BAB IV

PELAKSANAAN AKREDITASI

a. Tujuan Akreditasi

1. Memberi pengakuan formal yang menyatakan bahwa LPK telah memenuhi

persyaratan melakukan kegiatan pelatihan kerja berbasis kompetensi (KKNI,

SKKNI atau lainnya), sehingga LPK dapat memperoleh kepercayaan dari

masyarakat.

2. Memberi penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan LPK berdasarkan standar

tatakelola LPK yang ditetapkan oleh LA-LPK, sehingga LPK dapat meningkatkan

kualitas tatakelola LPK serta kualitas lulusan LPK.

3. Melakukan pemetaan terhadap capaian kinerja LPK sebagai dasar untuk perbaikan

kinerja LPK oleh LPK, serta pembinaan LPK oleh pemerintah atau pihak lain yang

berkepentingan.

b. Manfaat Akreditasi

1. LPK terakreditasi dapat memperoleh nilai lebih, kemudahan dan keuntungan

dalam memasarkan layanan program pelatihan LPK baik kepada calon siswa

(masyarakat), perusahaan pengguna, maupun pihak terkait lainnya

(dipertimbangkan sebagai TUK).

2. LPK terakreditasi dapat meningkatkan rasa percaya diri, kebanggaan serta nilai

lebih bagi peserta pelatihan untuk meyakinkan bahwa peserta pelatihan

memperoleh kompetensi dalam LPK dengan standar tata kelola yang baik.

3. LPK terakreditasi dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat umum dan

masyarakat industri pengguna bahwa LPK memiliki manajemen yang baik untuk

menghasilkan lulusan dengan kompetensi tertentu.

4. LPK terakreditasi dapat meningkatkan kebanggaan pemangku kepentingan

(stakeholder) akan jaminan proses pelatihan, serta akan memudahkan pemerintah

pusat maupun daerah dalam melaksanakan program pembinaan dan pemberian

bantuan teknis.

c. Instrumen Akreditasi

1. Instrumen akreditasi adalah sejumlah alat untuk memperoleh data secara

objektif tentang kegiatan LPK sesuai dengan standar komponen akreditasi,

sehingga diperoleh hasil yang dapat menggambarkan kondisi nyata LPK.

Page 22: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

2. Instrumen akreditasi yang digunakan untuk melaksanakan akreditasi meliputi:

(1). Formulir/daftar isian, (2). Panduan bukti (evidence guide), (3). Ceklis, (4).

Asesor.

3. Panduan teknis dan instrumen akreditasi dibuat dan dijabarkan secara obyektif,

valid dan handal (reliabel) untuk digunakan sebagai alat akreditasi oleh asesor.

4. Instrumen Akreditasi LPK terdiri dari 8 standar dimana seluruhnya berjumlah 106

butir pernyataan dengan rincian sebagai berikut:

Standar Satu Kompetensi Kerja 4 butir

Standar Dua Kurikulum Pelatihan 24 butir

Standar Tiga Materi Pelatihan 10 butir

Standar Empat Manajemen LPK 27 butir

Standar Lima Pelatih/ Instruktur dan Tenaga Pelatihan 11 butir

Standar Enam Sarana dan Prasarana 5 butir

Standar Tujuh Administrasi Keuangan 16 butir

Standar Delapan Asesmen 9 butir

Jumlah 106 butir

d. Metode Asesmen Akreditasi

Metode Asesmen mencakup:

1. Evaluasi dokumen (desk assessmen/ desk review dokumen).

2. Kunjungan lapangan untuk memverifikasi dokumen bukti fasilitas dan

perlengkapan.

3. Wawancara/interviu dengan staf LPK, peserta pelatihan dan pengandil eksternal.

e. Asesor Akreditasi

Asesor adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi dan kompeten yang relevan untuk

melaksanakan asesmen LPK. Berikut ini adalah persyaratan asesor akreditasi:

1. Persyaratan Asesor Akreditasi

a. Asesor akreditasi memiliki profesionalisme, tanggung jawab (akuntabel),

serta dapat dipercaya (kredibel) untuk melaksanakan akreditasi LPK yang

berkualitas.

b. Asesor akreditasi memenuhi syarat teknis sebagai berikut.

(1). Memiliki sertifikat kompetensi asesor akreditasi yang diakui oleh LA-

LPK.

(2). Memiliki surat penugasan dari LA-LPK/ KA-LPK sepengtahuan LA-

LPK.

Page 23: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

(3). Memiliki pemahaman tentang pelaksanaan pedoman akreditasi LPK.

(4). Memiliki pengetahuan, pengalaman di bidang pelatihan/ manajemen

mutu.

(5). Memiliki pemahaman tentang SKKNI/ KKNI, standar kompetensi

lainnya.

c. Asesor akreditasi memiliki surat tugas yang diberikan oleh KA-LPK dengan

sepengetahuan LA-LPK atau yang diberikan secara langsung oleh LA-LPK.

d. Asesor akreditasi memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan

visitasi lapangan ke LPK dalam suatu tim asesor akreditasi.

e. Asesor akreditasi memiliki kemampuan untuk menganalisis dan membuat

keputusan berdasarkan hasil evaluasi dokumen, visitasi lapangan dan

wawancara.

f. Asesor akreditasi harus memiliki komitmen untuk menyampaikan laporan

lengkap hasil akreditasi ke KA-LPK selambat-lambatnya tiga hari setelah

melaksanakan visitasi lapangan.

2. Etika Asesor Akreditasi

a. Asesor akreditasi menjunjung tinggi sikap kerja teliti, kejujuran dalam

putusan, objektivitas penilaian, fleksibilitas pelaksanaan, menjaga

kerahasiaan informasi, serta adil dalam penilaian.

b. Asesor akreditasi menjunjung tinggi prinsip dan tujuan dasar akreditasi

yaitu untuk membantu meningkatkan standar kualitas tatakelola LPK agar

dapat menghasilkan lulusan pelatihan yang memiliki kualifikasi dan

kompetensi.

c. Asesor akreditasi menjunjung tinggi perilaku patut dan baik dalam proses

akreditasi LPK antara lain menghargai dan menghormati setiap pribadi,

menjadi pendengar yang baik, terbuka terhadap ide baru, bijaksana, serta

bersikap sopan.

d. Asesor akreditasi menjunjung tinggi sikap kerja profesional, memiliki dan

menunjukkan kemampuan akreditasi yang baik, serta memiliki tanggung

jawab terhadap hasil kerja kepada LA-LPK/ KA-LPK serta kepada LPK.

f. Kategori Akreditasi

Kategori atau status akreditasi terdiri dari Terakreditasi dan Tidak Terakreditasi;

1. Terakreditasi, yaitu suatu LPK memenuhi seluruh syarat untuk diakreditasi dalam

menyampaikan pelatihan berbasis kualifikasi KKNI atau SKKNI atau standar

kompetensi internasional atau standar kompetensi khusus.

2. Tidak terakreditasi, yaitu suatu LPK tidak memenuhi sebagian atau seluruh syarat

untuk diakreditasi dalam menyampaikan program, baik yang terkait dengan

kualifikasi KKNI atau SKKNI, atau kompetensi khusus lain yang diakui.

Page 24: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

g. Masa Berlaku Akreditasi

Masa berlaku status akreditasi LPK ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Masa berlaku status akreditasi adalah 3 (tiga) tahun dan setelah itu dapat

mengajukan permohonan kembali untuk diakreditasi ulang, sekurang-kurangnya

3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa berlakunya/ status akreditasi.

2. Apabila masa status akreditasinya sudah berakhir namun LPK yang bersangkutan

belum mengajukan permohonan untuk diakreditasi maka status akreditasinya

dinyatakan berakhir.

3. LPK yang masa berlaku status akreditasinya sudah berakhir dan telah mengajukan

permohonan untuk diakreditasi tetapi belum dilakukan proses akreditasi oleh LA-

LPK maka status akreditasinya dinyatakan masih tetap berlaku.

4. LPK yang tertunda akreditasinya karena telah melebihi batas waktu proses

akreditasi yang disediakan (maksimal 1 tahun) belum juga melengkapi

persayaratan yang ditentukan oleh LA-LPK maka harus mengajukan permohonan

ulang proses akreditasinya.

h. Banding

Ketentuan dan tatacara banding LPK terhadap LA-LPK adalah sebagai berikut:

1. LA-LPK melayani permohonan banding yang diajukan oleh LPK terhadap

keputusan LA-LPK setelah melalui proses verifikasi oleh KA-LPK.

2. Hasil keputusan banding yang ditetapkan oleh LA-LPK bersifat final dan

mengikat.

3. Dalam menangani banding, LA-LPK melakukan hal-hal berikut:

a. Melakukan penyelidikan terhadap permohonan banding yang diajukan LPK;

b. Mempertimbangkan masukan hasil verifikasi dan saran KA-LPK;

c. Menetapkan keputusan banding melalui rapat pleno LA-LPK;

d. Memberitahu keputusan akhir yang diambil LA-LPK kepada LPK;

e. Melakukan upaya tindak lanjut bilamana diperlukan;

f. Mendokumentasi permohonan banding, keputusan akhir, dan tindak lanjut.

i. Surveilan

Surveilan dilakukan terhadap LPK yang telah terakreditasi sekurang-kurangnya sekali

dalam 1 (satu) masa berlaku akreditasi. Tujuan surveilan adalah untuk mengevaluasi dan

memastikan bahwa status terakreditasi tetap dipelihara dan dipertahankan secara

konsisten sesuai dengan standar akreditasi.

Surveilan dilakukan dengan visitasi lapangan selama satu atau dua hari mengacu pada

Bab II b (Proses Akreditasi) butir 3 dan 4. Tim Asesor melaporkan hasil visitasi lapangan

kepada KA-LPK atau kepada LA-LPK. Status akreditasi dapat dicabut bila LPK tidak

konsisten menerapkan standar akreditasi dan tidak melakukan tindak perbaikan dalam

waktu 6 (enam) bulan sejak pelaksanaan surveilan.

Page 25: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

j. Penghargaan (AWARD)

Penghargaan (AWARD) diberikan oleh LA-LPK sebagai bentuk penghargaan LA-LPK

kepada LPK yang telah dengan sungguh-sungguh menjaga dan melakukan perbaikan

standar kualitas tatakelola LPK secara terus menerus.

Kriteria untuk menentukan LPK masuk dalam kategori tingkatan perbaikan standar

kualitas manajemen, ditetapkan kemudian oleh LA-LPK sesuai dengan standar

perbaikan mutu dalam kerangka Malcomb Baldrige Performance Exellen pada kategori

pendidikan atau kriteria lainnya.

k. Tindakan Perbaikan

LPK seharusnya melakukan tindakan perbaikan atas hasil dan rekomendasi akreditasi

oleh LA-LPK dan KA-LPK. Tindakan perbaikan LPK mencakupi aspek-aspek berikut:

1. LPK menetapkan prosedur untuk identifikasi dan menangani ketidaksesuaian

antara standar yang dipersyaratkan dengan pelaksanaan kegiatan.

2. LPK harus mengambil tindakan untuk menghilangkan penyebab dan mencegah

terulangnya ketidaksesuaian tersebut dan melaksanakan tindakan perbaikan.

3. Tindakan perbaikan dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi ketidaksesuaian;

b. Menentukan penyebab ketidaksesuaian;

c. Memperbaiki ketidaksesuaian;

d. Memastikan ketidaksesuaian tidak terulang;

4. Pelaksanaan tindakan perbaikan yang dilakukan sebagai berikut;

a. Merekam hasil tindakan yang diambil;

b. Meninjau efektivitas tindakan korektif.

Page 26: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

BAB V

PENUTUP

Demikian Pedoman Pelaksanaan Akreditasi LPK ini. LA-LPK menggariskan bahwa

pedoman pelaksanaan akreditasi ini dapat dijadikan sebagai rujukan dan sumber informasi

yang jelas dan lengkap dalam proses akreditasi bagi pihak-pihak terkait seperti KA-LPK,

Asesor, Pembina LPK, Dinas tenaga kerja daerah dan terutama bagi LPK.

Bilamana dalam pelaksanaan proses akreditasi terdapat hal-hal yang belum diatur

ataupun belum jelas tertuang pada pedoman akreditasi ini, KA-LPK, Asesor LPK, pihak terkait

lainnya yang terlibat dalam proses akreditasi, dapat mengajukan permohonan penjelasan

kepada LA-LPK. Permohonan penjelasan dapat dialamatkan kepada KA-LPK maupun

langsung ke sekretariat LA-LPK di Jakarta.

Page 27: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

LPK bermutu, SDM Indonesia Unggul

Instrumen AkreditasiLembaga Pelatihan Kerja

Lembaga AkreditasiLembaga Pelatihan KerjaJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6A Direktorat Bina LemsarlatkerDitjen Binalattas Kemenakertrans RI, Jakarta Selatan Telepon 021-52901142, Faksimili 021-52900925,email : [email protected], Website: www.akreditasi.or. id

Page 28: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

Formulir Permohonan Akreditasi LPK

A. Data Organisasi

Nama Organisasi

Jenis Organisasi

Alamat Lengkap LPK (Kode Pos)

Badan Pengarah (Dewan Direktur)

Website

B. Kontak Person

No Telepon No Fax Email

Nama Direktur

Nama Kontak Person

Jabatan kontak Person

C. Kualifikasi Nasional / Kluster D. Profil Rencana Peserta

Daftar kualifikasi nasional / Kluster yang diusulkan untuk diakreditasi 15-24 25-39 40-54 55*

Kode Kualifikasi Nama Kualifikasi / Kluster L P L P L P L P

E. Profil Staf

Jenis dan KualifikasiJumlah

Keterang Kualifikasi dan lainnyaL P

Staf Administrasi

Staf Pendukung Pembelajaran

Manajemen

Guru / Instruktur Penuh waktu

Guru Kontrak/ Instruktur Paruh waktu

Page 29: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

Petunjuk Pengisian Formulir Permohonan Akreditasi LPK

1. Kolom sebelah kiri berisi kriteria yang terkait dengan masing-masing kedelapan standar.

Kolom Bukti/ Panduan Evaluasi mengidentifikasikan bukti yang harus disediakan oleh

lembaga pelatihan kerja.

2. Pernyataan yang diberi garis bawah (warna biru) menunjukkan hal yang harus anda

kumpulkan. Akan tetapi, hal tersebut dapat dalam berbagai format penggunaan. Tidak

ada ketentuan penggunaan format tertentu untuk dokumen yang diminta

3. Pada kolom bukti berilah penjelasan ringkas dari dokumen yanga Anda sediakan, seperti

nomer petunjuk dokumen pendukung, atau keterangan lainnya yang dianggap perlu.

4. Tidak menjadi masalah jika anda tidak memiliki dokumen untuk semua area. Area-area

ini akan didiskusikan dengan anda oleh tim asesmen akreditasi selama kunjungan

lapangan.

5. Anda dapat menggunakan dokumen yang sama untuk lebih dari 1 kriteria. Buatlah

catatan untuk nomor dokumen sehingga tim asesmen akreditasi akan mengetahui

dimana mencarinya.

6. Akreditasi akan berdasarkan pada lebih dari hanya dokumen-dokumen saja. Tim

Asesmen akan melakukan kunjungan lapangan untuk memerikasa fasilitas dan

perlengkapan dan melakukan interview dengan staf kunci, peserta, dan pemangku

kepentingan. Selama kunjungan lapangan Tim Asesmen akan mencari dan memverifikasi

bukti dokumen yang sesungguhnya diterapkan pada LPK anda

7. Sangatlah penting untuk melengkapi formulir permohonan ini karena hal ini akan

dijadikan rujukan pada ceklis yang dimiliki asesor akreditasi. Ceklis tersebut memberikan

informasi yang lebih mengenai standar pendokumentasian yang disyaratkan.

Page 30: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

Ceklis Akreditasi LPK

LPK harus mengisi dan melengkapi dokumen yang diperlukan sebelum proses akreditasi. Periksalahapakah seluruh detail telah diisi dan dilengkapi, buatlah rujukan langsung pada kolom bukti dokumen/informasi untuk mendukung bukti (biasanya tertulis) dan lampirkan dokumen-dokumen utamanya.

1. Standar Satu: Kompetensi Kerja

1 1.1 KRITERIA: Program pelatihan disusun berdasarkan standar kompetensi industri dan/ atau StandarKompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang diterbitkan oleh KEMENAKERTRANS; atau standarkompetensi lainnya (khusus atau internasional) yang sesuai dengan kebijakan LA-LPK.

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

1 Memiliki kurikulum dan lesson plan pelatihan

2 Kurikulum memetakan unit kompetensi danadanya kesesuaian antara hasil akhir pelatihandengan unit kompetensi

3 Memiliki surat pernyataan dari pemangkukepentingan yang menyatakan bahwakurikulum telah sesuai dengan kebutuhan

4 Memiliki surat pernyataan dari perusahaanbahwa akan menggunakan para lulusan

2. Standar Dua: Struktur Kurikulum

2 2.1 KRITERIA: Kurikulum disusun berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan dan memuat hasilakhir pelatihan (outcome/ kompetensi/KUK)

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

5 Kurikulum disusun berdasarkan unitkompetensi

6 Kurikulum memuat hasil akhir pelatihan(outcome/ kompetensi/KUK)

7 Menggunakan metode pelatihan yang sesuai

8 Menggunakan asesmen pelatihan yang sesuai

9 Materi dan sumber pelatihan mengacu padaunit kompetensi

10 Memiliki salinan sertifikat peserta pelatihanyang telah lulus

11 Asesmen yang digunakan mengacu pada unitkompetensi

12 Memiliki bukti tempat bekerjanya paralulusan

Page 31: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

2 2.2 KRITERIA: Waktu pelatihan dan jumlah siswa sesuai dengan hasil akhir (outcome/ KUK) pelatihan yangberdasarkan standar kompetensi

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

13 Menuliskan waktu pelatihan

14 Menuliskan jumlah maksimum siswa untuksetiap program / kelas

15 Dapat menunjukkan sarana dan prasaranasesuai dengan jumlah maksimum siswa untuksetiap program / kelas

2 2.3 KRITERIA: Kurikulum ditinjau ulang dan dimonitor secara teratur untuk memastikan kesesuaiannyadengan unit kompetensi

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

16 Dapat menunjukkan instrumen yangdigunakan untuk meninjau ulang suatukurikulum.

17 Dapat menunjukkan laporan tentang tinjauulang kurikulum.

18 Memiliki bukti bahwa perubahan kurikulumberdasarkan kegiatan tinjau ulang kurikulum(misalnya catatan, buku log)

19 Memiliki jadwal mengenai tinjau ulangkurikulum

20 Dapat menunjukkan notulen rapat tentangtinjau ulang kurikulum

21 Memiliki prosedur tentang tinjau ulangkurikulum

22 Dapat menunjukkan catatan perbaikankurikulum yang berkesinambungan

2 2.4 KRITERIA: LPK memiliki kerja sama dengan pemangku kepentingan

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

23 Memiliki surat keterangan kerja sama antaraLPK dengan pemerintahan, tempat kerja ataupemangku kepentingan lainnya.

24 Memiliki prosedur tertulis dengan mitra LPK

Page 32: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

2 2.5 KRITERIA: LPK memiliki prosedur tertulis untuk mengembangkan kurikulum

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

25 Memiliki prosedur tertulis untukmengembangkan kurikulum

26 Dapat menunjukkan notulen rapat tentangpengembangan kurikulum

27 Memiliki catatan tentang pengembangankurikulum

28 Memiliki prosedur tertulis untuk industritentang pengembangan kurikulum

3. Standar Tiga: Materi Pelatihan

3 3.1 KRITERIA: Materi pelatihan sesuai dengan hasil akhir (outcome) pelatihan yang sesuai dengan unitkompetensi

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

29 Memiliki prosedur tertulis tentangpengembangan materi pelatihan

30 Memiliki materi pelatihan

31 Memiliki materi pelatihan sesuai dengan unitkompetensi

32 Materi pelatihan tertulis di dalam kurikulum

33 Dapat menunjukkan notulen rapat tentangpembuatan materi pelatihan

3 3.2 KRITERIA: Pengembangan materi pelatihan dimonitor dan dievaluasi

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

34 Memiliki instrumen untuk mengevaluasikesesuaian materi pelatihan dengan unitkompetensi.

35 Memiliki prosedur tertulis tentang evaluasimateri pelatihan

36 Dapat menunjukkan notulen rapat tentangevaluasi materi pelatihan

37 Memiliki laporan evaluasi materi pelatihan

38 Memiliki bukti dari tindakan yang diambilsebagai hasil dari evaluasi materi pelatihan

Page 33: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

4. Standar Empat: Manajemen LPK

4 4.1 KRITERIA: LPK memiliki tata kelola yang mendukung operasional

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

39 Dapat menunjukkan surat ijinpenyelenggaraan LPK dengan instansi terkait

40 Memiliki organisasi dan mekanisme kerjaLPK

41 Memiliki prosedur operasional tatakelolaLPK, kegiatan pelatihan, dan penilaian.

4 4.2 KRITERIA: LPK menerapkan perencanaan yang konsisten dengan operasional yang terkini

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

42 Memiliki pernyataan visi dan misi

43 Memiliki prosedur tertulis untuk merancangperencanaan jangka pendek, menengah danpanjang.

44 Memiliki rencana jangka pendek

45 Memiliki target untuk jumlah siswa yangmendaftar dan yang lulus sesuai dengankualifikasi yang telah ditentukan.

46 Memiliki rencana jangka menengah

47 Memiliki rencana jangka panjang

4 4.3 KRITERIA: LPK memiliki struktur organisasi dan diskripsi jabatan

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

48 Memiliki struktur organisasi

49 Memiliki diskripsi jabatan untuk setiap posisi

4 4.4 KRITERIA: LPK melakukan pelatihan berbasis kompetensi

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

50 Memiliki prosedur tertulis tentang pelatihanyang bermutu untuk setiap jurusan

51 Memiliki prosedur tertulis tentang kegiatanpelatihan mulai dari pendaftaran hinggamenyelesaikan pelatihan dan memperolehsertifikat

Page 34: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

52 Memiliki peraturan tertulis untuk semuaaspek dari pelatihan dan asesmen

53 Memiliki bukti proses monitoring danevaluasi pelatihan

54 Memiliki fasilitas untuk siswa/ staf laki-lakidan perempuan, seperti ruang sholat, peranserta tanggung jawab mereka, dan memilikicatatan tertulis mengenai pengaturankemitraan berdasarkan jenis kelamin

55 Memiliki aturan tertulis tentang kode etikpelatih dan asesor

56 Memiliki format monitoring dan evaluasi.

57 Memiliki salinan laporan evaluasi

58 Memiliki bukti adanya tindak lajut dari hasilevaluasi

4 4.53 KRITERIA: LPK memiliki sistem untuk memonitor dan mengevaluasi seluruh aspek operasionalnya danmenindak lanjuti hasil evaluasi

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

60 Memiliki prosedur tertulis untukmengevaluasi seluruh aspek operasional LPK

61 Memiliki laporan internal audit/ evaluasi

62 Dapat menunjukkan laporan umpan balikdari evaluasi

63 Memiliki prosedur tertulis untukmelaksanakan audit internal yang sesuaidengan standard

64 Memiliki prosedur perubahan laporan auditatau evaluasi

65 Dapat menunjukkan notulen rapat timevaluasi

5. Standar Lima: Pelatih/ Instrukktur dan Tenaga Pelatihan

5 5.1 KRITERIA: Staf pelatih/ instruktur dan tenaga pelatihan pelatihan dan asesor memiliki kualifikasi yangtepat untuk setiap pelatihan yang diajarkan

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

66 Dapat menunjukkan daftar riwayat hiduppelatih/ asesor

67 Dapat menunjukkan bukti kesesuaiankualifikasi dan pengalaman pelatih

Page 35: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

68 Memiliki deskripsi posisi untuk pelatih/asesor

69 Memiliki prosedur tertulis untuk merekrutdan memilih pelatih

70 Dapat menunjukkan iklan untuk karyawan

71 Dapat menunjukkan rencana dan prosedurpengembangan profesi

5 5.2 KRITERIA: Staf administrasi dan pendukung memiliki kualifikasi yang tepat dengan cakupan kerjanya

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

72 Dapat menunjukkan bukti kesesuaiankualifikasi dan pengalaman staf administrasidan staf pendukung

73 Dapat menunjukkan daftar riwayat hidup stafadministrasi dan staf pendukung.

74 Memiliki deskripsi posisi untuk stafadministrasi dan staf pendukung.

75 Memiliki prosedur tertulis untuk merekrutdan memilih staf administrasi dan stafpendukung.

76 Dapat menunjukkan rencana dan prosedurpengembangan profesi staf administrasi danstaf pendukung

6. Standar Enam: Sarana dan Prasarana

6 6.1 KRITERIA: LPK memiliki sarana dan prasarana untuk mencapai unit kompetensi

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

77 Dapat menunjukkan ruang kelas,tempatworkshop praktek/ bengkel dan ruangadministrasi

78 Dapat menunjukkan perjanjian tertulis daripemilik bangunan untuk menggunakan ruangkelas, workshop praktek/ bengkel dan ruangadministrasi.

79 Memiliki catatan tertulis yang menghubunganinventaris peralatan dengan unit kompetensi

80 Memiliki bukti peralatan, perlengkapan danarea workshop/ bengkel telah sesuai denganprosedur keselamatan bagi staff, siswa danpengunjung serta adanya pemeriksaankeselamatan secara teratur.

Page 36: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

81 Memiliki bukti peralatan dan perlengkapandipelihara secara teratur dan dirawat agartetap berfungsi dengan baik.

7. Standar Tujuh: Administrasi Keuangan

7 7.1 KRITERIA: LPK memiliki dana untuk mendukung operasionalnya

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

82 Dapat menunjukkan catatan tentang sumberpendanaan

83 Dapat menunjukkan catatan pengeluaranoperasional

7 7.2 KRITERIA: LPK memiliki catatan pendanaan

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

84 Dapat menunjukkan catatan pendanaan

85 Dapat menunjukkan perhitungan prosentasidana yang diterima dari berbagai sumber

86 Dapat menunjukkan prosedur yang akanditempuh untuk memperoleh cadangan dalambidang keuangan

87 Memiliki tata kelola untuk menutupi resikoyang berhubungan dengan dana potensial

7 7.3 KRITERIA: LPK memiliki anggaran tahunannya

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

88 Memiliki catatan tertulis tentang pemasukandan pengeluaran untuk setiap tahunnya(misalnya dalam arus kas)

89 Dapat menunjukkan prosedur apabila adaperbedaan yang substansial antara kenyataandengan anggaran.

90 Memiliki anggaran untuk setiap program

91 Memiliki laporan keuangan (misalnya neracadan lap laba-rugi)

92 Dapat menunjukkan adanya kegiatan auditkeuangan tahunan

93 Memiliki salinan tagihan dan tanda terima.

Page 37: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

7 7.4 KRITERIA: LPK melindungi biaya yang telah diterima dimuka

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

94 Memiliki sistem perlindungan penerimaanyang telah diterima dimuka

95 Memiliki catatan penerimaan yang telahditerima dimuka

96 Memiliki sistem pengembalian penerimaanyang telah diterima dimuka

97 Memiliki salinan tagihan dan tanda terima.

8. Standar Delapan: Asesmen

8 8.1 KRITERIA: LPK memiliki peralatan asesmen yang valid, dapat diandalkan, adil dan fleksibel

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

98 Memilki sistem pengembangan asesmen

99 Memiliki materi asesmen untuk setiapprogram

100 Dapat menunjukkan notulen rapat tentangvalidasi asesmen

101 Dapat menunjukkan contoh hasil asesmenpeserta

8 8.2 KRITERIA: LPK memiliki asesmen yang sesuai dengan unit kompetensi SKKNI

St No BUKTI/ PANDUAN EVALUASI v x BUKTI DOKUMEN / INFORMASI

102 Dapat menunjukkan hasil asesmen sesuaidengan unit kompetensi SKKNI

103 Memiliki prosedur untuk menangani keluhandan perselisihan yang berhubungan dengankeputusan asesmen

104 Memiliki bukti berupa surat tertulis bahwaperlengkapan dan fasilitas yang digunakanuntuk asesmen dalam kondisi aman, berfungsidengan baik

105 Memilki panduan proses asesmen untuk siswadan asesor

106 Dapat menunjukkan proses pelaksanaanasesmen sesuai dengan unit kompetensiSKKNI

Page 38: Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerjalemsar.net/filepedoman/pedomanakreditasi2014.pdf · 4 KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir, merupakan

Pernyataan Komitmen Manajemen

Kami, yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan komitmen bahwa:

1. Permohonan akreditasi untuk memberi pelatihan berbasis kualifikasi/ unit kompetensi/

klaster kompetensi ini adalah benar, akurat dan terkini sesuai dengan kegiatan yang kami

jalankan di lembaga pelatihan kerja.

2. Kami sebagai penyelenggara lembaga pelatihan kerja mendukung dan mematuhi seluruh

kebijakan dan prosedur pada pelaksanaan akreditasi ini.

3. Kami sebagai penyelenggara lembaga pelatihan kerja telah menerima seluruh informasi

berkaitan dengan persyaratan dan tata cara akrediasi dari LA-LPK atau KA-LPK.

4. Dengan penuh kesadaran, seluruh informasi dalam isian dan dokumen yang

melengkapinya adalah benar dan sesuai persyaratan.

Demikian pernyataan komitmen ini.

Kami yang memberi pernyataan komitmen,

__________________, ____, _______________, _______Kota Tgl, Bulan Tahun

1. Perwakilan dari penyelenggara lembaga pelatihan kerja

Nama Jabatan Tanda tangan Tanggal

1. Perwakilan dari Ketua, Direktur, Manajer, dll.

Nama Jabatan Tanda tangan Tanggal

Kontak LA-LPK dan KA-LPK;

Silahkan kirim formulir permohonan yang telah dilengkapi, beserta dokumen yang relevan ke:

1. LA-LPK, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51, Lt 6A Direktorat Bina Lemsarlatker , Telp. 021-

52901142, Fax. 021-52900925, Email; [email protected].

2. KA-LPK, __________________________________________________________________