pebeel
description
Transcript of pebeel
Menurut WHO, remaja adalah bila anak telah mencapai umur 10-19 tahun. Masa remaja
atau masa adolesens adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang
individu. Masa ini meupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Pada masa ini,
remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan baik, akan dapat menerima kodratnya,
baik sebagai laki-laki maupun perempuan.
Tercapainya tumbuh kembang remaja yang optimal tergantung pada potensi biologiknya.
Tingkat tercapainya potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi faktor genetick
dan lingkungan biofisiopsikososial. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda
memberikan ciri tersendiri pada setiap remaja.
Meskipun remaja pada fase ini sudah tau mana yang baik dan buruk untuk dirinya, orang tua
tidak serta merta bisa lepas tangan. Tetap jaga komunikasi, apalagi jika remaja tersebut memiliki
kepribadian tertutup.
Masalah-masalah Remaja
Timbulnya masalah pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor yang sangat kompleks.
Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Adanya perubahan-perubahan secara cepat dari segi biologis dan psikologis yang sangat
kompleks.
b. Orang tua dan pendidik kurang siap untuk memberikan informasi yang benar dan tepat
waktu karena ketidaktahuannya.
c. Membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan teknologi sehingga
sulit melakukan seleksi terhadap informasi dari luar.
d. Pembangunan ke arah industrialisasi disertai pertambahan penduduk yang menyebabkan
peningkatan urbanisasi, berkurangnya sumber daya alam dan terjadi perubahan tata nilai.
e. Kurangnya pemanfaatan penggunaan sarana untuk menyalurkan gejolak remaja. Perlu
adanya penyaluran sebagai substitusi yang positif ke arah pengembangan keterampilan
yang mengandung unsur kecepatan dan kekuatan, misalnya olahraga.
Seks bebas dan narkoba merupakan dua masalah utama yang sering menghinggapi
remaja. Simpang-siurnya informasi membuat remaja sering termakan isu yang tidak benar
perihal seks bebas. Misalnya, mereka merasa “aman” jika berhubungan seks dengan meminum
obat KB.
http://books.google.co.id/books?id=s5d8JUAsJ-
AC&pg=PA98&dq=tumbuh+kembang+remaja&hl=en&sa=X&ei=dzoMT53VIMSHrAeql5yUBA&ved=0CEA
Q6AEwBA#v=onepage&q=tumbuh%20kembang%20remaja&f=false
Masa Remaja Awal
Ciri-ciri Seks Primer pada Anak Perempuan
Ovulasi. Cirri-ciri seks primer pada anak perempuan adalah berkembangnya dan
pelepasan dari sel telur dari folikel ovarium kira-kira setiap 28 hari. Ovarium mengandung
komponen ova yang penuh pada saat lahir. Dengan dimulainya stimulasi gonadotropin, kelenjar
pituitaria (FSH) pada masa pubertas (SMS 2), ova ini mulai matang dan memproduksi estrogen.
Besarnya uterus pada masa ini terbagi sama rata antara korpus dan serviks, seperti pada masa
anak. Sekresi estrogen mengakibatkan penebalan dan diferensiasi dari endometrium, peningkatan
jumlah sel dari actinomysin, creatine phosphokinase dan ATP dari miometrium, mungkin
sebagai persiapan untuk menstruasi dan kelahiran. Ratio ukuran korpus uteri dan serviks
meningkat.
Menarche. Sejak berabad-abad yang lalu, umur menarche tidak begitu berbeda dengan
sekarang, yaitu antara 11-15 tahun (rata-rata 13 tahun). Saatnya menarche berhubungan erat
dengan peristiwa pubertas lainnya. Beberapa ahli mengatakan bahwa anak perempuan dengan
jaringan lemak yang lebih banyak, lebih cepat mengalami menarche daripada anak yang kurus.
Kehilangan berat badan sebesar 10% dari berat badan dapat menyebabkan terlambatnya
menstruasi dan berkurangnya sekresi Gn-RH, LH, dan FSH. Latihan atlitik yang berat dapat
memperlambat menarche dan/atau mengganggu fungsi menstruasi. Bentuk habitus yang
ditemukan pada penari balet dan penari (yaitu badan yang kurus tinggi dengan ratio yang rendah
antara segmen tubuh bagian atas dan bawah) adalah juga khas untuk anak-anak yang lambat
matur. Tetapi ini mungkin karena anak-anak dengan habitus yang sedemikian itu cenderung
memilih sendiri aktivitasnya, jadi habitus dan disfungsi menstrualnya bukanlah akibat dari
aktivitasnya.
Saat timbulnya menarche juga kebanyakan ditentukan oleh pola dalam keluarga.
Hubungan antara usia menarche sesame saudara kandung lebih erat daripada antara ibu dan anak
perempuannya.
Juga terdapat perbedaan etnis dalam usia saat menarche, misalnya di AS paling cepat
pada Hispanics, lebih lambat pada kulit hitam dan paling lambat pada Caucasian. Menarche lebih
lambat timbul di pedesaan dibandingkan dengan di perkotaan dan lebih cepat di daerah dataran
rendah. Urutan kelahiran juga mempengaruhi rata-rata usia menarche, dimana 0,19 tahun lebih
cepat terjadi pada urutan yang belakangan.
Faktor lain seperti penyakit kronis terutama yang mempengaruhi masukan makanan dan
oksigenasi jaringan dapat memperlambat menarche. Demikian pula obat-obatan dengan alasan
yang tidak dapat dimengerti, kebutaan duhubungkan dengan menarche yang lebih cepat.
Pendapat yang kebanyakan menganggap bahwa menarche merupakan tanda dari
kemampuan reproduksi bisa menyesatkan karena kebanyakan anak perempuan tidak mengalami
ovulasi secara teratur selama masa menstruasi sebelum mencapai 2 tahun setelah menarche.
Sebaliknya, walauoun jarang, kehamilan telah dilaporkan terjadi sebelum masa menstruasi yang
pertama.
Ciri-ciri Seks Sekunder pada Anak Perempuan
Perubahan pada tubuh yang terjadi pada permulaan pubertas sebagai akibat pengaruh
endrogen testes dan adrenal atau estrogen ovarium disebut sebagai ciri-ciri seks sekunder. Dalam
hal ini termasuk perubahan pada genitalia dan payudara dan timbulnya rambut-rambut seksual
yang pertama tumbuh hampir selalu di daerah pubis.
Perkembangan payudara (thelarche) merupakan salah satu manifestasi dini dari masa
pubertas. Jaringan kelenjar di bawah areola mulai membesar sebagai respons terhadap estrogen
yang diproduksi oleh ovarium, menandakan permulaan dari stadium SMS 2 (kuncup payudara).
Rata-rata thelarche terjadi pada usia 11 tahun (9-13 tahun). Interval antara stadium SMS 2 ke
SMS 3 dari pekembangan payudara kira-kira 1 tahun.
Rambut aksila tumbuh kira-kira tahun setelah rambut pubis. Bersamaan dengan
tumbuhnya rambut pubis, kelenjar apokrin vulva dan aksila mulai berfungsi. Sebelum pubertas,
serviks uteri dua kali lebih besar daripada uteri sendiri. Pada masa pubertas awal, korpus uteri
membesar lebih cepat daripada serviks sehingga selama pubertas berlangsung serviks dan uterus
menjadi sama besar. Ovarium dan struktur genitalia interna lainnya juga bertambah besar.
Dengan berkembangnya sel-sel yang memproduksi mucus yang melapisi uterus, dapat terjadi
“leukorefisiologis” yang dianggap normal sebagai persiapan uterus untuk menstruasi.
Pengaruh estrogen pada genitalia eksterna adalah sebagai berikut; penebalan dan
perlunakan dari mukosa vagina, pigmentasi bertambah, vaskularisasi dan erotisisasi dari labia
mayora, dan sedikit pembesaran dari klitoris. Hymen menebal dan diameter orifisiumnya
bertambah mencapai maksimum 15 mm. pengaruh ektrogen yang lain adalah bertambahnya
deposit glikogen dalam sel mukosa vagina yang menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
Dordelein yang membentuk asam laktat, sehingga pH vagina berubah menjadi asam.
Kelenjar Bartholini mulai bersekresi menghasilkan sekresi vagina yang mukoid, seperti
susu, tidak berbau.
Umur rata-rata mencapai SMS 2 untuk perkembangan payudara adalah 11 tahun dan
untuk rambut pubis 11,5 tahun.
Ciri seks sekunder lainnya yang muncul baik pada anak laki-laki maupun anak
perempuan termasuk akne dan sekresi kelenjar apokrin (yang dikenal dengan body odor atau bau
badan).
Gigi Geligi
Gigi caninus dan molar I dari gigi susu akan lepas pada masa ini. Caninus tetap, premolar
I dan II, dan molar II mulai tumbuh.
Neurologi
Pada usia 10 tahun, otak telah mencapai 95% dari berat dewasa. Tidak ada perubahan-
perubahan yang berarti lagi dari morfologi otak selama masa adolesensi.
Gambaran EEG memnunjukkan tanda-tanda berlanjutnya perkembangan neurologis
dengan bertambahnya aktivitas gelombang alfa-2 sejalan dengan berkurangnya aktivitas
gelombang teta. Fenomena ini paling jelas terlihat pada anak perempuan. Irama tidur mengalami
perubahan dimana rasa mengantuk lebih kuat pada siang hari dan lamanya tidur berkurang pada
masa menjelang masa adolesensi menengah.
Kognitif
Seorang pelapor dalam bidang kognitif, Jean Piaget mengajukan teori mengenai
perkembangan logik dan kognitif. Sayangnya Piaget mengklasifikasikan subyek-subyeknya
berdasarkan umur kronologis, bukan berdasarkan stadium dari tanner. Oleh karena itu menurut
klasifikasi Piaget, pada masa ini sebagian anak masih mungkin berada pada masa operasional
konkrit (concrete operational stage) tetapi sebagian telah memasuki stadium operasional formal
(formal operational stage). Istilah operasional yang dipakai Piaget di sini berarti manipulasi
mental dari obyek (operasional konkrit) atau manipulasi mental dari ide-ide tanpa adanya obyek
(operasional formal). Pada kedua hal ini, aktivitas mental tersebut bisa disertai atau tidak dengan
suatu aksi motorik atau mengarh kepada aksi motorik yang berhubungan dengan obyek atau ide-
ide tersebut.
Pada stadium operasional konkrit ini terdapat 3 tahapan yaitu:
1. Realisme dan simbolisme: antara usia 2-4 tahun anak melihat dunia ini seperti tidak
berubah dan menghubungkannya secara langsung dengan pikirannya sendiri. Anak
belajar tentang model, gambar, dan kadang-kadang tentang kata-kata sebagai symbol dari
kehidupan yang sebenarnya bisa dimanipulasi.
2. Berpikir intuitif: dari usia 4-7tahun, bahasa berkembang dengan cepat dan hubungan
social dengan anak-anak lain mulai berkembang (terutama di sekolah). Daya berpikir
dengan sendirinya menjadi lebih kompleks dan lebih canggih.
3. Operasional konkrit: antara usia 7-12 tahun, anak mulai mengerti tentang urut-urutan,
perbandingan dan proses dan menginteraksikan pikiran-pikiran ke dalam rencana
keseluruhan agar dapat mengatasi situasi yang bertambah kompleks.
Pada stadium operasional formal yaitu mulai usia 12 tahun dan seterusnya secara
progresif berkembang pengertian tentang konsep dan ide-ide yang abstrak. Proses belajar
mencakup pendekatan sistematis terhadap pemecahan masalah, pemberian alasan secara
deduktif, serta pembentukan dan pengujian hipotesis.
Erat kaitannya dengan perkembangan kognitif adalah perkembangan moral. Sebagian
besar remaja pada masa ini mempunyai persepsi bahwa benar dan salah adalah mutlak dan tidak
bisa dipertanyakan.wewenang seseorang tidak bisa dipertanyakan dan kepatuhan dinilai sekedar
untuk menghindari hukuman. Pada tahap lebih lanjut, kebenaran didefinisikan untuk pemenuhan
kebutuhan dan minat seseorang itu sendiri.
Psikososial
Seorang anak pada masa adolesensi awal ini harus berfungsi dalam 3 arena: keluarga,
kelompok sebaya (per grup), dan sekolah. Dalam setiap arena terdapat suatu interaksi yang
kompleks dari faktor-faktor penentu untuk dapat berfungsi dengan baik.
Di dalam keluarga, perkembangan yang utama pada masa adolesensi awal ini adalah
memulai ketidaktergantunagn terhadap keluarga sehingga pada masa ini hubungan antar keluarga
yang tadinya sangat erat tampak jelas terpecah. Seorang remaja dapat memperngaruhi
keseimbangan dalam kehidupan keluarga, misalnya dengan menuntut privasi sehingga secara
tidak langsung menyebabkan jarak antara dia dan orang tuanya.
Dengan kelompik sebayanya biasanya sorang remaja pada masa ini akan berkumpul
dengan teman sejenis. Penerimaan oelh kelompik sebaya merupakan hal yang sangat penting,
bisa mengikuti dan tidak tampak beda dengan yang lainnya merupakan motif yang mendominai
sebagian besar prilaku social remaja. Persahabatan yang timbul pada masa ini lebih terusat pada
kegiatan bersama daripada hubungan perorangan.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi fungsi remaja di lingkungan sekolahnya. Beberapa
peneliti menemukan bahwa perkembangan fisik pada masa pubertas yang sinkron dengan teman
sebaya merupakan faktor yang penting dalam menyesuaikan diri di lingkungan sekolah.
Masa Remaja Menengah
Masa remaja menengah mancakup stadium SMS 3 dan 4 dari tanner. Umur kronologis
tercapainya stadium ini sangat bervariasi, bisa berkisar antara umur 11-14 tahun pada anak
perempuan dan 12-12,5 tahun pada anak laki-laki. Masa ini adalah masa perubahan dan
pertumbuhan yang paling dramatis.
Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik
Tinggi badan dan sistem skeletal. Puncak percepatan tinggi (PHV) pada anak laki-laki
dan perempuan terjadi pada usia rata-rata 12 tahun pada anak perempuan dan 14 tahun pada anak
laki-laki. Manurut penelitian Harpendin Growth Study dari tanner dan Marshall (1974),
kecepatan tumbuh pada anak perempuan pada puncak ini adalah rata-rata 9,0 cm/tahun
sedangkan pada anak laki-laki 10,3 cm/tahun. Akibatnya anak laki-laki tumbuh 1-12 cm dan
anak perempuan 6-11 cm pada tahun dimana PHV terjadi sehingga selama keseluruhan masa
percepatan pertumbuhan ini tinggi anak laki-laki bertambah 28 cm sedangkan anak perempuan
25 cm.
Pola pertumbuhan linear mengikuti aturan tertentu, dimulai dari kaki yang diikuti 6 bulan
kemudian oleh tungkai dan paha. Lebih dari setengah dari pertumbuhan ekstremitas inferior ini
terjadi pada bagian distal epifisis femur. Ekstremitas superior mulai percepatan pertumbuhannya
lebih lambat daripada ekstremitas inferior, dimana radius dan humerus mencapai pertumbuhan
maksimalnya pada waktu yang sama.
Pertumbuhan badan juga meningkat setelah pertumbuhan ekstremitas inferior dimana
pertambahan tinggi duduk lebih besar daripada panjang tungkai. Panjang tungkai, sehubungan
dengan panjang badan secara keseluruhan, lebih besar pada anak laki-laki daripada anak
perempuan karena pada anak laki-laki umur saat terjadinya percepatan pertumbuhan lebih lama
dan masa pertumbuhan prepubertas lebih lama.
Sebagian besar tulang muka juga mengalami percepatan tumbuh selama masa remaja
menengah ini, tidak lama setelah PHV atau pada anak perempuan khusus mandibula, bersamaan
dengan PHV. Sebagai akibat bertambah panjangnya mandibula, dan bertambah tingginya ramus
mandibula, rahang lebih menonjol dan lebih tebal daripada waktu masa anak-anak, terutama
pada anak laki-laki.
Berat Badan dan Pertumbuhan Jaringan Lunak
Puncak kurve percepatan berat badan terjadi pada masa ini, kira-kira 6 bulan setelah
PHV. Pada anak laki-laki, pertambahan berat badan terutama terjadi karena terjadi pertambahan
empat kali lipat dari sel-sel otot. Jumlah lemak pada anak laki-laki secara relative dalam tubuh
berkurang dari 8 menjadi 7% pada waktu percepatan pertumbuhan terjadi. Pada anak perempuan,
percepatan berat badan masa pubertas terutama karena bertambah besarnya ukuran dan jumlah
dari sel-sel adiposit. Kandungan lemak tubuh anak perempuan bertambah dari kira-kira 8%
sebelum pubertas menjadi lebih dari 20% pada saat anak terjadi puncak percepatan kurve berat
badan.
Visera di bagian dada dan abdomen juga mengalami percepatan tumbuh selama masa ini;
jaringan limfoit mengalami involusi pada masa ini sehingga tonsil dan kelenjar-kelenjar limfe
menjadi lebih kecil, jantung, paru-paru, pancreas, limpa, hati, dan ginjal juga ikut mengalami
percepatan pertumbuhan.
Pada anak laki-laki, di samping terjadi perubahan struktur dari prcepatan pertumbuhan
pubertas seperti di paru-paru, jantung, dan otot (bertambahnya jumlah dan besarnya sel dan
kekuatan otot) juga terjadi perubahan fisiologis seperti melambatnya denyut nadi, meningkatnya
tekanan systole dan meningkatnya konsentrasi hemoglobin. Perubahan-perubahan ini bergabung
menjadikan anak laki-laki dalam masa ini lebih kuat.
Reproduksi
Ciri-ciri Seks Primer pada Anak Perempuan
Ovarium membesar pada tahun sebelum menarche, dimana berat rata-ratanya masing-
masing menjadi 6 gram. Tidak lama sebelum menarche, endometrium berkembang, serviks dan
korpus uteri membesar dan kelenjar serviks mulai mensekresikan cairan menyerupai susu, tidak
berbau, seperti mucus dalam jumalh yang banyak (cairan fisiologis). Cairan vagina juga
disekresikan dalam jumlah yang besar daripada sebelumnya dan Ph nya menjadi asam karena
produksi asam laktat oleh basil-basil yang menghuni vagina.
Delapan persen anak perempuan mengalami menarche pada masa ini (SMS 3 dan 4).
Kebanyakan menstruasi pada awalnya adalah anovulatoir, tetapi variasinya sangat besar
sehingga tidak dapat diandalkan sebagai suatu metode kontrasepsi.
Ciri-ciri Seks Sekunder pada Anak Perempuan
SMS 3 (rambut pubis) ada anak perempuan tercapai pada umur rata-rata 12 tahun dan
bertahan rata-rata 0,5 tahun (0,2-0,9 tahun). SMS 3 (payudara) tercapai pada umur rata-rata 12
tahun dan bertahan selama rata-raat 0,9 tahun (0,1-6,8 tahun).
Ciri-ciri seks sekunder lainnya. Rambut aksila ada kalanya tumbuh mendahului rambut
pubis. Rambut di sekitar anus biasanya tumbuh tidak lama setelah rambut aksila. Rambut di
daerah muka pada anak laki-laki cenderung tumbuh kira-kira 1 tahun setelah rambut aksila.
Baik pada anak laki-laki maupun anak perempuan, aerola payudara akan melebar selama
pubertas. Pada masa ini, pada kira-kira 30-50% anak laki-laki dapat terjadi juga pembesaran
jaringan payudara di bawah areola pada salah satu atau kedua payudara. Keadaan ini biasanya
bersifat sementara, berlangsung kurang dari 18 bulan.
Gigi Geligi
Gigi molar II tetap, biasanya mulai tumbuh pada akhir masa remaja awal atau pada awal
masa remaja menengah (rata-rata umur 11-13 tahun). Seperti halnya dengan pertumbuhan gigi
pada umumnya, anak perempuan mengalaminya lebih cepat daripada anak laki-laki. Terdapat
hubungan erat antara peristiwa ini dan menarche.
Neurologi
Tidak terjadi lagi pematangan dari sistem saraf selama masa remaja menengah. Seperti
telah disebutkan di atas, irama tidur mengalami perubahan dimana rasa mengantuk lebih kuat
pada siang hari dan lamanya tidur berkurang. Hal ini sering menimbulkan kesan bagi orang tua
seolah-olah remaja tersebut itu malas.
Kognitif
Perkembangan kognitif pada masa ini merupakan lanjutan dari masa remaja awal dimana
diharapkan telah tercapai stadium operasional formal (Piaget). Perkembangan moral berkembang
mencapai tahap dimana terjadi hubungan interpersonal yang mutualistik dan kebenaran ditinjau
dari sudut berbagi perasaan dan kesepakatan melebihi kepentingan pribadi.
Psikososial
Keluarga, kelompok sebaya, dan sekolah maupun masyarakat masih merupakan konteks
utama dalam pergaulannya, sama seperti pada masa remaja awal dimana si remaja seolah-olah
“memberontak”.
Masalah self-image (jati diri) cenderung muncul pada remaja yang menganggap
perkembangan pubertasnya bermasalah, misalnya pada anak laki-laki yang lebih lambat
mengalami maturitas seksnya dibandingkan dengan teman sebayanya atau anak perempuan yang
menganggap penambahan lemak tubuh pada masa pubertas sebagai satu hal yang memalukan.
Setiap perbedaan dengan rata-rata sebayanya akan menimbulkan kecemasan. Kecemasan sering
juga timbul karena merasa tidak aman dalam berteman dan ketakutan akan ditolak dalam
pergaulan. Walaupun dalam masa ini biasanya remaja berkelompok dengan teman-teman sejenis,
tetapi pada masa ini mulai terjadi eksistensi ke arah pergaulan dengan lawan jenisnya dan
dimulai pergaulan secara berpasangan. Pada masa ini remaja mulai memikirkan seacara serius
apa yang akan dikerjakan sebagai seorang dewasa kelak. Proses ini melibatka penilaian diri
sendiri dan penilaian tentang peluang-peluang yang ada. Ada atau tidaknya model peran yang
realistik sebagai pengganti peran yang ideal pada masa-masa yang lampau sangat penting.
Masa remaja menengah adalah masa dimana perhatian dipusatkan pada pencapaian
pendidikan dan pekerjaan. Jadi merupakan masa bereksperimen dengan berbagai peran.
Masa Remaja Akhir
Masa remaja akhir adalah tahap terakhir dari perkembangan pubertas yaitu SMS 5,
sebelum masa dewasa. Umur kronologis pencapaian stadium ini seperti halnya pada stadium-
stadium sebelumnya sangat bervariasi. Pada anak perempuan berkisar antara 13-17 tahun dan
pada anak laki-laki antara 14-16 tahun.
Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik
Tinggi badan dan sistem skeletal. Puncak dari kurve percepatan tinggi (PHV) akan
tercapai pada semua anak pada SMS 5. Setelah puncak ini tercapai, hanya terjadi pertambahan
pertumbuhan sedikit sekali dari sistem skeletal. Yang masih tumbuh biasanya terbatas pada dagu
akibat posisi dari tulang pada simfisis mandibula. Ini kemudian diikuti dengan pertumbuhan ke
depan dari maksila sehingga rahang lebih menonjol ke depan.
Secara radiologis, tulang-tulang panjang menunjukkan fusi dari epifisis yang khas yang
berlangsung dari tulang-tulang distal ke proksimal. Epifisis terakhir yang mengadakan fudi
adalah bagian eskternal dari klavikula.
Berat Badan dan Pertumbuhan Jaringan Lunak
Jumlah sel otot dan kekuatan otot pada anak laki-laki masih terus bertambah setelah
pertumbuhan dari bagian-bagian lain berkurang.
Reproduksi
Ciri-ciri Seks Primer pada Anak Perempuan
Semua anak perempuan normal sudah akan mengalami menarche pada akhir SMS 5.
Potensi untuk bereproduksi pada semua anak perempuan yang normal tercapai pada masa ini.
Ciri-ciri Seks Sekunder pada Anak Perempuan
Perkembangan payudara memasuki stadium SMS 5 (payudara) dengan bentuk dewasa
yang khas. Seperti halnya pada anak laki-laki, SMS 5 (rambut pubis) ditunjukkan dengan
tumbuhnya rambut pubis mencapai tekstur dan distribusi dewasa.
Gigi Geligi
Molar III (wisdom teeth) mulai tumbuh pada masa remaja akhir. Ada kalanya gigi ini
pada tahun-tahun pertama dekade ketiga.
Neurologi
Pada akhir masa remaja menengah, struktur dan fungsi neorologis telah berkembang
dengan sempurna sehingga tidak terjadi lagi pematangan fungsi neurologis pada masa ini. Lain
halnya dengan perkembangan kognitif, sosial, dan moral yang dapat berlanjut terus seumur
hidup.
Kognitif
Pada masa ini remaja telah mencapai stadium berpikir secara operasional, formal. Flavell,
merevisi teori Piaget dengan mengatakan mungkin lebih tepat remaja pada masa ini dikatakan
telah mempunyai kemampuan untuk memproses informasi (information processing capacity).
Dalam perkembangannya menuju kedewasaan, seorang remaja perlu mengembangkan
suatu sistem penilaian individual. Sistem penilaian ini bukan saja mencakup penilaian tentang
benar atau salah tetapi juga strategi pengambilan keputusan (decision making) tentang
bagaimana seseorang memberikan respons stimulasi yang meragukan atau kontradiktif
(ambiguous). Dengan berkembangnya pemikiran kognitifnya, seorang remaja lebih mampu
mengenal hal-hal yang meragukan atau kontradiktif tersebut dan hubungan inter-relasi yang
lebih kompleks.
Erat hubungannya dengan perkembangan kognitif adalah perkembangan moral.
Perkembangan moral pada masa ini telah emncapai stadium dimana seorang individu dalam
mengambil keputusan akan didasarkan pada pengertiannya tentang norma-norma dalam
masyarakatnya dan pengertiannya tentang hak-hak seseorang dengan cara mengerjakan apa yang
dianggapnya merupakan tugasnya dan dengan mematuhi peraturan-peraturan atau hokum.
Psikososial
Ciri khas pada masa ini adalah orientasinya ke masa depan. Perencanaan karir biasanya
terjadi setelah terjadi pemantapan dari identitas perannya dalam keluarga maupun masyarakat.
Hubungan dengan orang tua mulai stabil ke arah tingkat interaksi yang baru yang lebih
demoktaris.
Pergaulan dengan kelompok sebaya mulai mengarah kepada membina keintiman dengan
jenis kelamin yang berbeda. Hubungan denganteman menjadi lebih santai, tidak terlalu takut
untuk ditinggalkan atau dikhianati. Mulai dapat diterima adanya perbedaan di antara teman.
Pelayanan Kesehatan
Pelayana kesehatan terhadap remaja sangat penting karena mereka harus dipersiapkan
menjadi produktif dan diteapkan menjadi pewaris bangsa yang bermutu.
Masalah yang dihadapi remaja terutama yang berumur antara 12-14 tahun, dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan adalah seringkali mereka dibuat bingung karena dianggap
anak sudah lewat sehingga tidak dapat dilayani di bagian anak, tetapi sebagai orang dewasa
belum sampai, sehingga belum bisa dilayani di bagian penyakit dalam. Ini terutama terjadi bila
remaja tersebut perlu perawatan rawat inap karena sarana seperti tempat tidur bagian anak
biasanya tidak cukup panjang untuk menampung remaja ini. Oleh karena itu telah dipikirkan
pentingnya dibentuk klinik remaja yang khusus untuk pelayanan rawat jalan dan penyediaan
tempat tidur yang cukup besar untuk para remaja ini di ruang rawat inap bagian anak. Sayangnya
klinik remaja ini belum merata di seluruh Indonesia. Hanya beberapa senter pendidikan di
fakultas kedokteran yang memiliki klinik remaja ini.
Akhir-akhir ini masalah kesehatan reproduksi remaja telah mendapat perhatian yang
cukup besar, baik dari pemerintah maupun dari organisasi swasta dan LSM. Yang dimaksud
dengan kesehatan reproduksi remaja adalah sehat fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya bebas
dari penyakit atau kecacatan sehubungan dengan fungsi dan proses dari sistem reproduksinya
(WHO, 1992). Di Indonesia, program-program berkenaan dengan masalah kesehatan reproduksi
remaja telah dijalankan oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah (Departemen Kesehatan,
BKKBN) maupun oleh organisasi profesi (antara lain PERINASIA, IBI, dan sebagainya) dan
LSM (PKBI, Yayasan Pelita Ilmu, dan sebagainya).