pebeel

20
Menurut WHO, remaja adalah bila anak telah mencapai umur 10- 19 tahun. Masa remaja atau masa adolesens adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini meupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Pada masa ini, remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan baik, akan dapat menerima kodratnya, baik sebagai laki-laki maupun perempuan. Tercapainya tumbuh kembang remaja yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi faktor genetick dan lingkungan biofisiopsikososial. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan ciri tersendiri pada setiap remaja. Meskipun remaja pada fase ini sudah tau mana yang baik dan buruk untuk dirinya, orang tua tidak serta merta bisa lepas tangan. Tetap jaga komunikasi, apalagi jika remaja tersebut memiliki kepribadian tertutup. Masalah-masalah Remaja Timbulnya masalah pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor yang sangat kompleks. Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Adanya perubahan-perubahan secara cepat dari segi biologis dan psikologis yang sangat kompleks.

description

13

Transcript of pebeel

Page 1: pebeel

Menurut WHO, remaja adalah bila anak telah mencapai umur 10-19 tahun. Masa remaja

atau masa adolesens adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang

individu. Masa ini meupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Pada masa ini,

remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan baik, akan dapat menerima kodratnya,

baik sebagai laki-laki maupun perempuan.

Tercapainya tumbuh kembang remaja yang optimal tergantung pada potensi biologiknya.

Tingkat tercapainya potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi faktor genetick

dan lingkungan biofisiopsikososial. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda

memberikan ciri tersendiri pada setiap remaja.

Meskipun remaja pada fase ini sudah tau mana yang baik dan buruk untuk dirinya, orang tua

tidak serta merta bisa lepas tangan. Tetap jaga komunikasi, apalagi jika remaja tersebut memiliki

kepribadian tertutup.

Masalah-masalah Remaja

Timbulnya masalah pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor yang sangat kompleks.

Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Adanya perubahan-perubahan secara cepat dari segi biologis dan psikologis yang sangat

kompleks.

b. Orang tua dan pendidik kurang siap untuk memberikan informasi yang benar dan tepat

waktu karena ketidaktahuannya.

c. Membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan teknologi sehingga

sulit melakukan seleksi terhadap informasi dari luar.

d. Pembangunan ke arah industrialisasi disertai pertambahan penduduk yang menyebabkan

peningkatan urbanisasi, berkurangnya sumber daya alam dan terjadi perubahan tata nilai.

e. Kurangnya pemanfaatan penggunaan sarana untuk menyalurkan gejolak remaja. Perlu

adanya penyaluran sebagai substitusi yang positif ke arah pengembangan keterampilan

yang mengandung unsur kecepatan dan kekuatan, misalnya olahraga.

Page 2: pebeel

Seks bebas dan narkoba merupakan dua masalah utama yang sering menghinggapi

remaja. Simpang-siurnya informasi membuat remaja sering termakan isu yang tidak benar

perihal seks bebas. Misalnya, mereka merasa “aman” jika berhubungan seks dengan meminum

obat KB.

http://books.google.co.id/books?id=s5d8JUAsJ-

AC&pg=PA98&dq=tumbuh+kembang+remaja&hl=en&sa=X&ei=dzoMT53VIMSHrAeql5yUBA&ved=0CEA

Q6AEwBA#v=onepage&q=tumbuh%20kembang%20remaja&f=false

Page 3: pebeel

Masa Remaja Awal

Ciri-ciri Seks Primer pada Anak Perempuan

Ovulasi. Cirri-ciri seks primer pada anak perempuan adalah berkembangnya dan

pelepasan dari sel telur dari folikel ovarium kira-kira setiap 28 hari. Ovarium mengandung

komponen ova yang penuh pada saat lahir. Dengan dimulainya stimulasi gonadotropin, kelenjar

pituitaria (FSH) pada masa pubertas (SMS 2), ova ini mulai matang dan memproduksi estrogen.

Besarnya uterus pada masa ini terbagi sama rata antara korpus dan serviks, seperti pada masa

anak. Sekresi estrogen mengakibatkan penebalan dan diferensiasi dari endometrium, peningkatan

jumlah sel dari actinomysin, creatine phosphokinase dan ATP dari miometrium, mungkin

sebagai persiapan untuk menstruasi dan kelahiran. Ratio ukuran korpus uteri dan serviks

meningkat.

Menarche. Sejak berabad-abad yang lalu, umur menarche tidak begitu berbeda dengan

sekarang, yaitu antara 11-15 tahun (rata-rata 13 tahun). Saatnya menarche berhubungan erat

dengan peristiwa pubertas lainnya. Beberapa ahli mengatakan bahwa anak perempuan dengan

jaringan lemak yang lebih banyak, lebih cepat mengalami menarche daripada anak yang kurus.

Kehilangan berat badan sebesar 10% dari berat badan dapat menyebabkan terlambatnya

menstruasi dan berkurangnya sekresi Gn-RH, LH, dan FSH. Latihan atlitik yang berat dapat

memperlambat menarche dan/atau mengganggu fungsi menstruasi. Bentuk habitus yang

ditemukan pada penari balet dan penari (yaitu badan yang kurus tinggi dengan ratio yang rendah

antara segmen tubuh bagian atas dan bawah) adalah juga khas untuk anak-anak yang lambat

matur. Tetapi ini mungkin karena anak-anak dengan habitus yang sedemikian itu cenderung

memilih sendiri aktivitasnya, jadi habitus dan disfungsi menstrualnya bukanlah akibat dari

aktivitasnya.

Saat timbulnya menarche juga kebanyakan ditentukan oleh pola dalam keluarga.

Hubungan antara usia menarche sesame saudara kandung lebih erat daripada antara ibu dan anak

perempuannya.

Juga terdapat perbedaan etnis dalam usia saat menarche, misalnya di AS paling cepat

pada Hispanics, lebih lambat pada kulit hitam dan paling lambat pada Caucasian. Menarche lebih

lambat timbul di pedesaan dibandingkan dengan di perkotaan dan lebih cepat di daerah dataran

Page 4: pebeel

rendah. Urutan kelahiran juga mempengaruhi rata-rata usia menarche, dimana 0,19 tahun lebih

cepat terjadi pada urutan yang belakangan.

Faktor lain seperti penyakit kronis terutama yang mempengaruhi masukan makanan dan

oksigenasi jaringan dapat memperlambat menarche. Demikian pula obat-obatan dengan alasan

yang tidak dapat dimengerti, kebutaan duhubungkan dengan menarche yang lebih cepat.

Pendapat yang kebanyakan menganggap bahwa menarche merupakan tanda dari

kemampuan reproduksi bisa menyesatkan karena kebanyakan anak perempuan tidak mengalami

ovulasi secara teratur selama masa menstruasi sebelum mencapai 2 tahun setelah menarche.

Sebaliknya, walauoun jarang, kehamilan telah dilaporkan terjadi sebelum masa menstruasi yang

pertama.

Ciri-ciri Seks Sekunder pada Anak Perempuan

Perubahan pada tubuh yang terjadi pada permulaan pubertas sebagai akibat pengaruh

endrogen testes dan adrenal atau estrogen ovarium disebut sebagai ciri-ciri seks sekunder. Dalam

hal ini termasuk perubahan pada genitalia dan payudara dan timbulnya rambut-rambut seksual

yang pertama tumbuh hampir selalu di daerah pubis.

Perkembangan payudara (thelarche) merupakan salah satu manifestasi dini dari masa

pubertas. Jaringan kelenjar di bawah areola mulai membesar sebagai respons terhadap estrogen

yang diproduksi oleh ovarium, menandakan permulaan dari stadium SMS 2 (kuncup payudara).

Rata-rata thelarche terjadi pada usia 11 tahun (9-13 tahun). Interval antara stadium SMS 2 ke

SMS 3 dari pekembangan payudara kira-kira 1 tahun.

Rambut aksila tumbuh kira-kira tahun setelah rambut pubis. Bersamaan dengan

tumbuhnya rambut pubis, kelenjar apokrin vulva dan aksila mulai berfungsi. Sebelum pubertas,

serviks uteri dua kali lebih besar daripada uteri sendiri. Pada masa pubertas awal, korpus uteri

membesar lebih cepat daripada serviks sehingga selama pubertas berlangsung serviks dan uterus

menjadi sama besar. Ovarium dan struktur genitalia interna lainnya juga bertambah besar.

Dengan berkembangnya sel-sel yang memproduksi mucus yang melapisi uterus, dapat terjadi

“leukorefisiologis” yang dianggap normal sebagai persiapan uterus untuk menstruasi.

Page 5: pebeel

Pengaruh estrogen pada genitalia eksterna adalah sebagai berikut; penebalan dan

perlunakan dari mukosa vagina, pigmentasi bertambah, vaskularisasi dan erotisisasi dari labia

mayora, dan sedikit pembesaran dari klitoris. Hymen menebal dan diameter orifisiumnya

bertambah mencapai maksimum 15 mm. pengaruh ektrogen yang lain adalah bertambahnya

deposit glikogen dalam sel mukosa vagina yang menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri

Dordelein yang membentuk asam laktat, sehingga pH vagina berubah menjadi asam.

Kelenjar Bartholini mulai bersekresi menghasilkan sekresi vagina yang mukoid, seperti

susu, tidak berbau.

Umur rata-rata mencapai SMS 2 untuk perkembangan payudara adalah 11 tahun dan

untuk rambut pubis 11,5 tahun.

Ciri seks sekunder lainnya yang muncul baik pada anak laki-laki maupun anak

perempuan termasuk akne dan sekresi kelenjar apokrin (yang dikenal dengan body odor atau bau

badan).

Gigi Geligi

Gigi caninus dan molar I dari gigi susu akan lepas pada masa ini. Caninus tetap, premolar

I dan II, dan molar II mulai tumbuh.

Neurologi

Pada usia 10 tahun, otak telah mencapai 95% dari berat dewasa. Tidak ada perubahan-

perubahan yang berarti lagi dari morfologi otak selama masa adolesensi.

Gambaran EEG memnunjukkan tanda-tanda berlanjutnya perkembangan neurologis

dengan bertambahnya aktivitas gelombang alfa-2 sejalan dengan berkurangnya aktivitas

gelombang teta. Fenomena ini paling jelas terlihat pada anak perempuan. Irama tidur mengalami

perubahan dimana rasa mengantuk lebih kuat pada siang hari dan lamanya tidur berkurang pada

masa menjelang masa adolesensi menengah.

Page 6: pebeel

Kognitif

Seorang pelapor dalam bidang kognitif, Jean Piaget mengajukan teori mengenai

perkembangan logik dan kognitif. Sayangnya Piaget mengklasifikasikan subyek-subyeknya

berdasarkan umur kronologis, bukan berdasarkan stadium dari tanner. Oleh karena itu menurut

klasifikasi Piaget, pada masa ini sebagian anak masih mungkin berada pada masa operasional

konkrit (concrete operational stage) tetapi sebagian telah memasuki stadium operasional formal

(formal operational stage). Istilah operasional yang dipakai Piaget di sini berarti manipulasi

mental dari obyek (operasional konkrit) atau manipulasi mental dari ide-ide tanpa adanya obyek

(operasional formal). Pada kedua hal ini, aktivitas mental tersebut bisa disertai atau tidak dengan

suatu aksi motorik atau mengarh kepada aksi motorik yang berhubungan dengan obyek atau ide-

ide tersebut.

Pada stadium operasional konkrit ini terdapat 3 tahapan yaitu:

1. Realisme dan simbolisme: antara usia 2-4 tahun anak melihat dunia ini seperti tidak

berubah dan menghubungkannya secara langsung dengan pikirannya sendiri. Anak

belajar tentang model, gambar, dan kadang-kadang tentang kata-kata sebagai symbol dari

kehidupan yang sebenarnya bisa dimanipulasi.

2. Berpikir intuitif: dari usia 4-7tahun, bahasa berkembang dengan cepat dan hubungan

social dengan anak-anak lain mulai berkembang (terutama di sekolah). Daya berpikir

dengan sendirinya menjadi lebih kompleks dan lebih canggih.

3. Operasional konkrit: antara usia 7-12 tahun, anak mulai mengerti tentang urut-urutan,

perbandingan dan proses dan menginteraksikan pikiran-pikiran ke dalam rencana

keseluruhan agar dapat mengatasi situasi yang bertambah kompleks.

Pada stadium operasional formal yaitu mulai usia 12 tahun dan seterusnya secara

progresif berkembang pengertian tentang konsep dan ide-ide yang abstrak. Proses belajar

mencakup pendekatan sistematis terhadap pemecahan masalah, pemberian alasan secara

deduktif, serta pembentukan dan pengujian hipotesis.

Erat kaitannya dengan perkembangan kognitif adalah perkembangan moral. Sebagian

besar remaja pada masa ini mempunyai persepsi bahwa benar dan salah adalah mutlak dan tidak

bisa dipertanyakan.wewenang seseorang tidak bisa dipertanyakan dan kepatuhan dinilai sekedar

Page 7: pebeel

untuk menghindari hukuman. Pada tahap lebih lanjut, kebenaran didefinisikan untuk pemenuhan

kebutuhan dan minat seseorang itu sendiri.

Psikososial

Seorang anak pada masa adolesensi awal ini harus berfungsi dalam 3 arena: keluarga,

kelompok sebaya (per grup), dan sekolah. Dalam setiap arena terdapat suatu interaksi yang

kompleks dari faktor-faktor penentu untuk dapat berfungsi dengan baik.

Di dalam keluarga, perkembangan yang utama pada masa adolesensi awal ini adalah

memulai ketidaktergantunagn terhadap keluarga sehingga pada masa ini hubungan antar keluarga

yang tadinya sangat erat tampak jelas terpecah. Seorang remaja dapat memperngaruhi

keseimbangan dalam kehidupan keluarga, misalnya dengan menuntut privasi sehingga secara

tidak langsung menyebabkan jarak antara dia dan orang tuanya.

Dengan kelompik sebayanya biasanya sorang remaja pada masa ini akan berkumpul

dengan teman sejenis. Penerimaan oelh kelompik sebaya merupakan hal yang sangat penting,

bisa mengikuti dan tidak tampak beda dengan yang lainnya merupakan motif yang mendominai

sebagian besar prilaku social remaja. Persahabatan yang timbul pada masa ini lebih terusat pada

kegiatan bersama daripada hubungan perorangan.

Berbagai faktor dapat mempengaruhi fungsi remaja di lingkungan sekolahnya. Beberapa

peneliti menemukan bahwa perkembangan fisik pada masa pubertas yang sinkron dengan teman

sebaya merupakan faktor yang penting dalam menyesuaikan diri di lingkungan sekolah.

Masa Remaja Menengah

Masa remaja menengah mancakup stadium SMS 3 dan 4 dari tanner. Umur kronologis

tercapainya stadium ini sangat bervariasi, bisa berkisar antara umur 11-14 tahun pada anak

perempuan dan 12-12,5 tahun pada anak laki-laki. Masa ini adalah masa perubahan dan

pertumbuhan yang paling dramatis.

Page 8: pebeel

Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik

Tinggi badan dan sistem skeletal. Puncak percepatan tinggi (PHV) pada anak laki-laki

dan perempuan terjadi pada usia rata-rata 12 tahun pada anak perempuan dan 14 tahun pada anak

laki-laki. Manurut penelitian Harpendin Growth Study dari tanner dan Marshall (1974),

kecepatan tumbuh pada anak perempuan pada puncak ini adalah rata-rata 9,0 cm/tahun

sedangkan pada anak laki-laki 10,3 cm/tahun. Akibatnya anak laki-laki tumbuh 1-12 cm dan

anak perempuan 6-11 cm pada tahun dimana PHV terjadi sehingga selama keseluruhan masa

percepatan pertumbuhan ini tinggi anak laki-laki bertambah 28 cm sedangkan anak perempuan

25 cm.

Pola pertumbuhan linear mengikuti aturan tertentu, dimulai dari kaki yang diikuti 6 bulan

kemudian oleh tungkai dan paha. Lebih dari setengah dari pertumbuhan ekstremitas inferior ini

terjadi pada bagian distal epifisis femur. Ekstremitas superior mulai percepatan pertumbuhannya

lebih lambat daripada ekstremitas inferior, dimana radius dan humerus mencapai pertumbuhan

maksimalnya pada waktu yang sama.

Pertumbuhan badan juga meningkat setelah pertumbuhan ekstremitas inferior dimana

pertambahan tinggi duduk lebih besar daripada panjang tungkai. Panjang tungkai, sehubungan

dengan panjang badan secara keseluruhan, lebih besar pada anak laki-laki daripada anak

perempuan karena pada anak laki-laki umur saat terjadinya percepatan pertumbuhan lebih lama

dan masa pertumbuhan prepubertas lebih lama.

Sebagian besar tulang muka juga mengalami percepatan tumbuh selama masa remaja

menengah ini, tidak lama setelah PHV atau pada anak perempuan khusus mandibula, bersamaan

dengan PHV. Sebagai akibat bertambah panjangnya mandibula, dan bertambah tingginya ramus

mandibula, rahang lebih menonjol dan lebih tebal daripada waktu masa anak-anak, terutama

pada anak laki-laki.

Berat Badan dan Pertumbuhan Jaringan Lunak

Puncak kurve percepatan berat badan terjadi pada masa ini, kira-kira 6 bulan setelah

PHV. Pada anak laki-laki, pertambahan berat badan terutama terjadi karena terjadi pertambahan

empat kali lipat dari sel-sel otot. Jumlah lemak pada anak laki-laki secara relative dalam tubuh

Page 9: pebeel

berkurang dari 8 menjadi 7% pada waktu percepatan pertumbuhan terjadi. Pada anak perempuan,

percepatan berat badan masa pubertas terutama karena bertambah besarnya ukuran dan jumlah

dari sel-sel adiposit. Kandungan lemak tubuh anak perempuan bertambah dari kira-kira 8%

sebelum pubertas menjadi lebih dari 20% pada saat anak terjadi puncak percepatan kurve berat

badan.

Visera di bagian dada dan abdomen juga mengalami percepatan tumbuh selama masa ini;

jaringan limfoit mengalami involusi pada masa ini sehingga tonsil dan kelenjar-kelenjar limfe

menjadi lebih kecil, jantung, paru-paru, pancreas, limpa, hati, dan ginjal juga ikut mengalami

percepatan pertumbuhan.

Pada anak laki-laki, di samping terjadi perubahan struktur dari prcepatan pertumbuhan

pubertas seperti di paru-paru, jantung, dan otot (bertambahnya jumlah dan besarnya sel dan

kekuatan otot) juga terjadi perubahan fisiologis seperti melambatnya denyut nadi, meningkatnya

tekanan systole dan meningkatnya konsentrasi hemoglobin. Perubahan-perubahan ini bergabung

menjadikan anak laki-laki dalam masa ini lebih kuat.

Reproduksi

Ciri-ciri Seks Primer pada Anak Perempuan

Ovarium membesar pada tahun sebelum menarche, dimana berat rata-ratanya masing-

masing menjadi 6 gram. Tidak lama sebelum menarche, endometrium berkembang, serviks dan

korpus uteri membesar dan kelenjar serviks mulai mensekresikan cairan menyerupai susu, tidak

berbau, seperti mucus dalam jumalh yang banyak (cairan fisiologis). Cairan vagina juga

disekresikan dalam jumlah yang besar daripada sebelumnya dan Ph nya menjadi asam karena

produksi asam laktat oleh basil-basil yang menghuni vagina.

Delapan persen anak perempuan mengalami menarche pada masa ini (SMS 3 dan 4).

Kebanyakan menstruasi pada awalnya adalah anovulatoir, tetapi variasinya sangat besar

sehingga tidak dapat diandalkan sebagai suatu metode kontrasepsi.

Ciri-ciri Seks Sekunder pada Anak Perempuan

Page 10: pebeel

SMS 3 (rambut pubis) ada anak perempuan tercapai pada umur rata-rata 12 tahun dan

bertahan rata-rata 0,5 tahun (0,2-0,9 tahun). SMS 3 (payudara) tercapai pada umur rata-rata 12

tahun dan bertahan selama rata-raat 0,9 tahun (0,1-6,8 tahun).

Ciri-ciri seks sekunder lainnya. Rambut aksila ada kalanya tumbuh mendahului rambut

pubis. Rambut di sekitar anus biasanya tumbuh tidak lama setelah rambut aksila. Rambut di

daerah muka pada anak laki-laki cenderung tumbuh kira-kira 1 tahun setelah rambut aksila.

Baik pada anak laki-laki maupun anak perempuan, aerola payudara akan melebar selama

pubertas. Pada masa ini, pada kira-kira 30-50% anak laki-laki dapat terjadi juga pembesaran

jaringan payudara di bawah areola pada salah satu atau kedua payudara. Keadaan ini biasanya

bersifat sementara, berlangsung kurang dari 18 bulan.

Gigi Geligi

Gigi molar II tetap, biasanya mulai tumbuh pada akhir masa remaja awal atau pada awal

masa remaja menengah (rata-rata umur 11-13 tahun). Seperti halnya dengan pertumbuhan gigi

pada umumnya, anak perempuan mengalaminya lebih cepat daripada anak laki-laki. Terdapat

hubungan erat antara peristiwa ini dan menarche.

Neurologi

Tidak terjadi lagi pematangan dari sistem saraf selama masa remaja menengah. Seperti

telah disebutkan di atas, irama tidur mengalami perubahan dimana rasa mengantuk lebih kuat

pada siang hari dan lamanya tidur berkurang. Hal ini sering menimbulkan kesan bagi orang tua

seolah-olah remaja tersebut itu malas.

Kognitif

Perkembangan kognitif pada masa ini merupakan lanjutan dari masa remaja awal dimana

diharapkan telah tercapai stadium operasional formal (Piaget). Perkembangan moral berkembang

mencapai tahap dimana terjadi hubungan interpersonal yang mutualistik dan kebenaran ditinjau

dari sudut berbagi perasaan dan kesepakatan melebihi kepentingan pribadi.

Page 11: pebeel

Psikososial

Keluarga, kelompok sebaya, dan sekolah maupun masyarakat masih merupakan konteks

utama dalam pergaulannya, sama seperti pada masa remaja awal dimana si remaja seolah-olah

“memberontak”.

Masalah self-image (jati diri) cenderung muncul pada remaja yang menganggap

perkembangan pubertasnya bermasalah, misalnya pada anak laki-laki yang lebih lambat

mengalami maturitas seksnya dibandingkan dengan teman sebayanya atau anak perempuan yang

menganggap penambahan lemak tubuh pada masa pubertas sebagai satu hal yang memalukan.

Setiap perbedaan dengan rata-rata sebayanya akan menimbulkan kecemasan. Kecemasan sering

juga timbul karena merasa tidak aman dalam berteman dan ketakutan akan ditolak dalam

pergaulan. Walaupun dalam masa ini biasanya remaja berkelompok dengan teman-teman sejenis,

tetapi pada masa ini mulai terjadi eksistensi ke arah pergaulan dengan lawan jenisnya dan

dimulai pergaulan secara berpasangan. Pada masa ini remaja mulai memikirkan seacara serius

apa yang akan dikerjakan sebagai seorang dewasa kelak. Proses ini melibatka penilaian diri

sendiri dan penilaian tentang peluang-peluang yang ada. Ada atau tidaknya model peran yang

realistik sebagai pengganti peran yang ideal pada masa-masa yang lampau sangat penting.

Masa remaja menengah adalah masa dimana perhatian dipusatkan pada pencapaian

pendidikan dan pekerjaan. Jadi merupakan masa bereksperimen dengan berbagai peran.

Masa Remaja Akhir

Masa remaja akhir adalah tahap terakhir dari perkembangan pubertas yaitu SMS 5,

sebelum masa dewasa. Umur kronologis pencapaian stadium ini seperti halnya pada stadium-

stadium sebelumnya sangat bervariasi. Pada anak perempuan berkisar antara 13-17 tahun dan

pada anak laki-laki antara 14-16 tahun.

Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik

Tinggi badan dan sistem skeletal. Puncak dari kurve percepatan tinggi (PHV) akan

tercapai pada semua anak pada SMS 5. Setelah puncak ini tercapai, hanya terjadi pertambahan

Page 12: pebeel

pertumbuhan sedikit sekali dari sistem skeletal. Yang masih tumbuh biasanya terbatas pada dagu

akibat posisi dari tulang pada simfisis mandibula. Ini kemudian diikuti dengan pertumbuhan ke

depan dari maksila sehingga rahang lebih menonjol ke depan.

Secara radiologis, tulang-tulang panjang menunjukkan fusi dari epifisis yang khas yang

berlangsung dari tulang-tulang distal ke proksimal. Epifisis terakhir yang mengadakan fudi

adalah bagian eskternal dari klavikula.

Berat Badan dan Pertumbuhan Jaringan Lunak

Jumlah sel otot dan kekuatan otot pada anak laki-laki masih terus bertambah setelah

pertumbuhan dari bagian-bagian lain berkurang.

Reproduksi

Ciri-ciri Seks Primer pada Anak Perempuan

Semua anak perempuan normal sudah akan mengalami menarche pada akhir SMS 5.

Potensi untuk bereproduksi pada semua anak perempuan yang normal tercapai pada masa ini.

Ciri-ciri Seks Sekunder pada Anak Perempuan

Perkembangan payudara memasuki stadium SMS 5 (payudara) dengan bentuk dewasa

yang khas. Seperti halnya pada anak laki-laki, SMS 5 (rambut pubis) ditunjukkan dengan

tumbuhnya rambut pubis mencapai tekstur dan distribusi dewasa.

Gigi Geligi

Molar III (wisdom teeth) mulai tumbuh pada masa remaja akhir. Ada kalanya gigi ini

pada tahun-tahun pertama dekade ketiga.

Neurologi

Pada akhir masa remaja menengah, struktur dan fungsi neorologis telah berkembang

dengan sempurna sehingga tidak terjadi lagi pematangan fungsi neurologis pada masa ini. Lain

halnya dengan perkembangan kognitif, sosial, dan moral yang dapat berlanjut terus seumur

hidup.

Page 13: pebeel

Kognitif

Pada masa ini remaja telah mencapai stadium berpikir secara operasional, formal. Flavell,

merevisi teori Piaget dengan mengatakan mungkin lebih tepat remaja pada masa ini dikatakan

telah mempunyai kemampuan untuk memproses informasi (information processing capacity).

Dalam perkembangannya menuju kedewasaan, seorang remaja perlu mengembangkan

suatu sistem penilaian individual. Sistem penilaian ini bukan saja mencakup penilaian tentang

benar atau salah tetapi juga strategi pengambilan keputusan (decision making) tentang

bagaimana seseorang memberikan respons stimulasi yang meragukan atau kontradiktif

(ambiguous). Dengan berkembangnya pemikiran kognitifnya, seorang remaja lebih mampu

mengenal hal-hal yang meragukan atau kontradiktif tersebut dan hubungan inter-relasi yang

lebih kompleks.

Erat hubungannya dengan perkembangan kognitif adalah perkembangan moral.

Perkembangan moral pada masa ini telah emncapai stadium dimana seorang individu dalam

mengambil keputusan akan didasarkan pada pengertiannya tentang norma-norma dalam

masyarakatnya dan pengertiannya tentang hak-hak seseorang dengan cara mengerjakan apa yang

dianggapnya merupakan tugasnya dan dengan mematuhi peraturan-peraturan atau hokum.

Psikososial

Ciri khas pada masa ini adalah orientasinya ke masa depan. Perencanaan karir biasanya

terjadi setelah terjadi pemantapan dari identitas perannya dalam keluarga maupun masyarakat.

Hubungan dengan orang tua mulai stabil ke arah tingkat interaksi yang baru yang lebih

demoktaris.

Pergaulan dengan kelompok sebaya mulai mengarah kepada membina keintiman dengan

jenis kelamin yang berbeda. Hubungan denganteman menjadi lebih santai, tidak terlalu takut

untuk ditinggalkan atau dikhianati. Mulai dapat diterima adanya perbedaan di antara teman.

Page 14: pebeel

Pelayanan Kesehatan

Pelayana kesehatan terhadap remaja sangat penting karena mereka harus dipersiapkan

menjadi produktif dan diteapkan menjadi pewaris bangsa yang bermutu.

Masalah yang dihadapi remaja terutama yang berumur antara 12-14 tahun, dalam

mendapatkan pelayanan kesehatan adalah seringkali mereka dibuat bingung karena dianggap

anak sudah lewat sehingga tidak dapat dilayani di bagian anak, tetapi sebagai orang dewasa

belum sampai, sehingga belum bisa dilayani di bagian penyakit dalam. Ini terutama terjadi bila

remaja tersebut perlu perawatan rawat inap karena sarana seperti tempat tidur bagian anak

biasanya tidak cukup panjang untuk menampung remaja ini. Oleh karena itu telah dipikirkan

pentingnya dibentuk klinik remaja yang khusus untuk pelayanan rawat jalan dan penyediaan

tempat tidur yang cukup besar untuk para remaja ini di ruang rawat inap bagian anak. Sayangnya

klinik remaja ini belum merata di seluruh Indonesia. Hanya beberapa senter pendidikan di

fakultas kedokteran yang memiliki klinik remaja ini.

Akhir-akhir ini masalah kesehatan reproduksi remaja telah mendapat perhatian yang

cukup besar, baik dari pemerintah maupun dari organisasi swasta dan LSM. Yang dimaksud

dengan kesehatan reproduksi remaja adalah sehat fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya bebas

dari penyakit atau kecacatan sehubungan dengan fungsi dan proses dari sistem reproduksinya

(WHO, 1992). Di Indonesia, program-program berkenaan dengan masalah kesehatan reproduksi

remaja telah dijalankan oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah (Departemen Kesehatan,

BKKBN) maupun oleh organisasi profesi (antara lain PERINASIA, IBI, dan sebagainya) dan

LSM (PKBI, Yayasan Pelita Ilmu, dan sebagainya).