PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan,...
Transcript of PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan,...
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
i
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PREMENOPAUSE
DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI
MENOPAUSE DI DESA PULUTAN WONOSARI
GUNUNG KIDUL TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Diajukan Oleh:
MOHAMAD RIYAN HIDAYAT
NPM: 3208020
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2012
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PREMENOPAUSE
DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI
MENOPAUSE DI DESA PULUTAN WONOSARI
GUNUNG KIDUL TAHUN 2012
Mohammad Riyan Hidayat1, Sri Sumaryani
2, Fajriyati Nur Azizah
3
INTISARI
Berhentinya menstruasi secara menetap membawa konsekuensi kesehatan
baik fisik maupun psikis. Secara fisik menyebabkan fungsi reproduksi mengalami
penurunan sehingga berdampak pada kondisi psikologis berupa ketidaknyamanan
dalam menjalani kehidupan yang biasanya diwujudkan dalam bentuk kecemasan.
Pengetahuan tentang perubahan keadaan yang dialami oleh ibu saat memasuki
usia menopause sangat penting guna menghindarkan ibu dari berbagai keluhan
baik fisik, psikis maupun mental yang timbul dari adanya menopause.
Pengetahuan ibu premenopause tentang menopause yang baik dapat
menumbuhkan sikap dan perilaku positif ibu dalam menghadapi masa menopause
sehingga mencegah rasa kecemasan yang berlebihan pada ibu premenopause.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di
Desa Pulutan ,Wonosari, Gunung Kidul Tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan metode survey analitik, pendekatan waktu
yang dilakukan adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara
purposive sampling dan analisis data menggunakan uji statistik Spearman Rank,
untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antar kedua variabel yang berskala
ordinal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar tingkat
pengetahuan ibu premenopause masuk dalam kategori cukup sebanyak 55 orang
(78,6%); (2) sebagian besar ibu premenopause memiliki tingkat kecemasan dalam
kategori cemas sedang sebanyak 39 orang (55,7%) dan hasil uji Spearman Rank
diperoleh p-Value 0,547 > 0,1, dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara
tingkat pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam
menghadapi menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012.
Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi
menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012.
Kata kunci : ibu preimenopause, pengetahuan tentang menopause dan kecemasan
1 Mahasiswa Ilmu Keperawatan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta
2 Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 3 Dosen Universitas STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
RELATIONSHIP LEVEL KNOWLEDGE MOTHER PREMENOPAUSAL
WITH LEVEL ANXIETY IN DEALING MENOPAUSE
IN THE VILLAGE PULUTAN OF WONOSARI
GUNUNGKIDUL 2012
Mohammad Riyan Hidayat1, Sri Sumaryani
2, Fajriyati Nur Azizah
3
ABSTRACT
Cessation of menstruation in permanent health consequences both
physically and psychologically. Physically causing decreased reproductive
function so the impact on the condition psychological of discomfort in living their
lives normally in the form of anxiety. Knowledge of changes in circumstances
experienced by the mother during menopause are very important in order to
prevent the mother from a variety of complaints multiply physical, psychological
or mental arising from the existence of menopause. Knowledge mother's about
menopause perimenopause that can either foster positive attitudes and behaviors
of mothers in the face of the menopause so as to prevent an excessive sense of
anxiety in women perimenopausal. This study aims to determine the relationship
between the level of knowledge of mother premenopausal with high levels of
anxiety in the face of menopause in the Village Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul
in 2012.
This study uses the asurvey nalytical, the approach taken is the time that is
a cross sectional. Purposive sampling technique of sampling and analysis data
using test statistical the Spearman Rank, to measure the level or the close
relationship between two variables the scale ordinal.
The results showed that: (1) most of the knowledge level of
premenopausal women in the category just as much as 55 people (78,6%), (2) the
majority of premenopausal women have high levels of anxiety in the categories of
anxiety are as many as 39 people (55,7% ) and the Spearman Rank test results
obtained p-Value 0,547 > 0,1, it can be said that there was no relationship between
level of knowledge mother of premenopausal with high levels of anxiety in the
face menopause in the Village Pulutan Wonosari Gunung Kidul in 2012.
Conclusion This study is no relationship between level of knowledge of
mother premenopausal with high levels of anxiety in the face of menopause in the
Village Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul in 2012.
Key words: Mother preimenopause, knowledge about menopause and anxiety
1 Students of Nursing STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta
2 Lecturer University of Muhammadiyah Yogyakarta
3 Lecturer University of STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan
judul:
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PREMENOPAUSE
DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI
MENOPAUSE DI DESA PULUTAN WONOSARI
GUNUNG KIDUL TAHUN 2012
Yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada
Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau
duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk
mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi atau instasi
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka
Yogyakarta, Agustus 2012
Mohamad Riyan Hidayat
NPM:3208020
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu Premenopause dengan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi
Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”.
Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan dan bantuan
dari berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, dan pada kesempatan
ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya
kepada:
1. dr. I. Edy Purwoko, Sp.B. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Dwi Susanti S.Kep., Ns. selaku Ketua Prodi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Wenny Savitri, S.Kep.,Ns., MNS selaku Penguji Usulan Penelitian yang telah
memberikan masukan, saran yang berguna bagi penulis.
4. Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat selaku Pembimbing I Usulan
Penelitian yang telah memberikan bimbingan, saran dan pendapat yang
berguna.
5. Fajriyati Nur Azizah, S.Kep., Ns selaku Pembimbing II Usulan Penelitian yang
telah memberikan bimbingan, saran dan pendapat yang berguna.
6. Sukaryono S.Sos. selaku Kepala Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul yang
telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian di Desa Pulutan
Wonosari Gunung Kidul.
7. Orang tua dan keluarga semua yang memberikan limpahan cinta, doa serta
semangat.
8. Semua teman-teman mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Achmad Yani khususnya mahasiswa keperawatan angkatan 2008 yang telah
membantu terselesainya Usulan Penelitian ini.
9. Ibu-Ibu di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul yang telah bersedia untuk
menjadi responden dalam penelitian.
Yogyakarta, 2012
Peneliti,
Mohamad Riyan Hidayat
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... . ii
INTISARI ...................................................................................................... iii
ABSTRAC .................................................................................. ................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v
MOTTO ........................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL.................................................................................... ..... xi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6
E. Keaslian Penelitian .................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 9
A. Landasan Teori ........................................................................ 9
1. Pengetahuan ...................................................................... 9
2. Premenopause .................................................................. 12
3. Menopause ........................................................................ 13
4. Kecemasan ........................................................................ 26
5. Kecemasan dalam menghadapi menopause...................... 31
B. Kerangka Teori........................................................................ 34
C. Kerangka Konsep .................................................................... 35
D. Hipotesa.................................................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 36
A. Desain Penelitian ..................................................................... 36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 36
C. Populasi dan Sampel .............................................................. 36
D. Variabel Penelitian .................................................................. 38
E. Definisi Operasional................................................................ 39
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ...................................... 40
G. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 43
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data.................................... 45
I. Jalannya Penelitian ................................................................. 47
J. Etika Penelitian........................................................................ 49
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 50
A. Hasil Penelitian.................................................. ...................... 50
1. Gambaran Lokasi Penelitian ................................................ 50
2. Karakteristik Responden ..................................................... 51
B. Pembahasan Penelitian ............................................................ 53
C. Keterbatasan Dan Kelemahan Penelitian.................................. 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 60
A. Kesimpulan ............................................................................ . 60
B. Saran ...................................................................................... . 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tingkat pengetahuan ibu premenopause ........................ 41
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause ….. 42
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden ............................................ . 51
Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Premenopause …………... . 51
Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause …………….. 52
Tabel 4.4 Hasil Uji Bivariat ......................................................................... 53
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 34
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...................................................................... 35
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Skripsi
Lampiran 2. Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3. Lembar Persetujuan menjadi Responden
Lampiran 4. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Premenopause
Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Premenopause
Lampiran 6. Kuesioner Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Menopause
Lampiran 7. Analisis Hasil Validitas dan Reabilitas
Lampiran 8. Analisis Hasil Penelitian
Lampiran 9. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 10. Surat Ijin Validitas Dan Reabilitas
Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 12. Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan termasuk pembangunan kesehatan telah
meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain meningkatnya
Usia Harapan Hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun. Tahun 1971 UHH
penduduk Indonesia adalah 46,5 tahun dan pada tahun 2005 mencapai 68,2 tahun.
Meningkatnya UHH, maka populasi penduduk lanjut usia juga akan mengalami
peningkatan bermakna. Peningkatan usia harapan hidup tersebut juga akan
meningkatkan jumlah wanita menopause. Berdasarkan sensus penduduk tahun
2000 jumlah perempuan berusia 50 tahun di Indonesia baru mencapai 15,5 juta
orang atau 7,6% dari total penduduk, sedangkan tahun 2020 jumlahnya
diperkirakan meningkat menjadi 30,3 juta orang atau 11,5% dari total penduduk.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) termasuk salah satu dari tujuh provinsi di
Indonesia yang berpenduduk dengan struktur tua (lansia) sebesar 12,48%.
Semakin banyak jumlah wanita pada usia menopause menyebabkan permasalahan
yang semakin lama semakin membesar terutama di kota besar termasuk Daerah
Istimewa Yogyakarta (Aprilia & Puspitasari, 2007).
Menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita. Menopause
adalah kejadian sesaat saja yaitu perdarahan haid terakhir, namun bagi sebagian
wanita masa menopause merupakan saat yang paling menyedihkan dalam hidup.
Ada banyak kekhawatiran yang menyelubungi pikiran wanita ketika memasuki
fase ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 75% wanita yang mengalami
menopause merasakan menopause sebagai masalah atau gangguan, sedangkan
25% lainnya tidak mempermasalahkannya (Aprilia & Puspitasari, 2007).
Menopause dikenal sebagai berhentinya menstruasi yang disebabkan oleh
aktifitas folikel ovarium. Menopause alamiah terjadi pada akhir periode
menstruasi dan sekurang-kurangnya selama 12 bulan mengalami tidak menstruasi
(amenorea), dan bukan disebabkan oleh hal yang patologis. Hal ini disebabkan
karena pembentukan hormon estrogen dan progesteron dari ovarium wanita
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
berkurang, ovarium berhenti melepaskan sel telur sehingga aktifitas menstruasi
berkurang dan akhirnya berhenti sama sekali (Proverawati, 2010). Perempuan di
negara Indonesia mulai usia 50 tahun ke-atas mengalami menopouse, pada tahun
2000 sebanyak 15,5 juta orang atau 7,6% dari penduduk Indonesia, pada tahun
2020 diperkirakan 30,2 juta orang atau 11,5% jumlah penduduk Indonesia
(Baziad, 2003).
Sebelum fase menopause biasanya didahului dengan fase premenopause,
dimana pada fase premenopause terjadi peralihan dari masa subur menuju tidak
adanya pembuahan (anovulatoir). Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala
premenopause pada usia 40 tahun dan puncaknya tercapai pada usia 50 tahun.
Premenopause merupakan permulaan transisi klimakterium, yang dimulai 2 - 5
tahun sebelum menopause. Menopause merupakan suatu proses peralihan dari
masa produktif menuju perubahan secara perlahan-lahan kemasa non produktif
yang disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogen dan progesteron seiring
dengan bertambahnya usia. Sehubungan dengan terjadinya menopause pada lansia
maka biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang
meliputi aspek fisik maupun kejiwaan (Proverawati, 2010).
Gejala fisik yang dapat timbul pada menopause adalah hot flushes, suatu
kondisi ketika tubuh mengalami rasa panas yang menyebar dari wajah hingga
seluruh tubuh dan keluarnya keringat pada malam hari, insomnia, mereka juga
merasa cemas dan detak jantungnya menjadi lebih cepat (Andira, 2010).
Perubahan kejiwaan yang dialami seorang wanita menjelang menopause meliputi
merasa tua, tidak menarik lagi, rasa tertekan karena takut menjadi tua, mudah
tersinggung, mudah terkejut sehingga jantung berdebar, takut tidak dapat
memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng,
keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme). Mereka juga
merasa sudah tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa
memberatkan keluarga dan orang lain (Manuaba, 2009).
Berhentinya menstruasi secara menetap membawa konsekuensi kesehatan
baik fisik maupun psikis yang dapat menjadi fatal bila tidak ditangani dengan
serius. Fungsi reproduksi yang menurun menimbulkan dampak yaitu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupan. Bagi sebagian wanita, menopause
menimbulkan rasa cemas dan risau. Hal ini akan menjadi tekanan dan semakin
memberatkan apabila wanita tersebut selalu berpikiran negatif (Aprilia &
Puspitasari, 2007).
Seorang wanita akan mengalami ketidakstabilan emosi seiring dengan
kekhawatiran perubahan pada tubuh akibat berakhirnya masa haid. Contohnya
jika hormon kadarnya dalam tubuh berubah, maka suasana hati juga dapat
berubah. Hal ini menunjukkan bahwa wanita sangat sensitif terhadap pengaruh
emosional. Pada suatu penelitian di Jakarta ditemukan hubungan antara penurunan
kadar estrogen dengan perubahan mood yang terjadi pada masa premenopause.
Dikatakan bahwa depresi sebanyak 37,9% pada perempuan premenopause yang
mengalami penurunan kadar estrogen. Kadar estrogen yang rendah memiliki
resiko yang rendah untuk terjadi depresi 3,7 kali lebih besar dibandingkan dengan
yang tidak mengalami penurunan estrogen. Wanita seperti ini tidak mendapat
informasi yang benar tentang menopause sehingga yang dibayangkan hanya efek
negatif yang dialami setelah memasuki masa menopause. Kestabilan emosi akan
diperoleh kembali setelah mendapat informasi yang benar tentang menopause dan
mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada masa menopause (Aprilia
& Puspitasari 2007).
Kecemasan adalah perasaan individu dan pengalaman subyektif, yang tidak
dapat diamati secara langsung, dan perasaan tanpa obyek yang spesifik yang
dipacu oleh ketidaktahuan (Stuart, 2007). Pengetahuan tentang perubahan keadaan
yang dialami oleh ibu, dapat memunculkan adanya respon nyeri sehingga
menimbulkan gejala rasa tidak nyaman yang menyertai penyakit fisik yang
mengancam dan keadaan emosional yang terkait (Suliswati, 2005). Sindroma
menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80%
wanita Eropa, 60% wanita di Amerika, 57% wanita di Malaysia, 18% wanita di
Cina, 10% wanita di Jepang dan Indonesia. Diperkirakan jumlah orang yang
menderita kecemasan baik akut maupun kronik mencapai 5% dari jumlah
penduduk, dengan perbandingan antara wanita dan pria 2 banding 1 (Proverawati,
2010).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 Januari
2012 diketahui bahwa jumlah ibu premenopause yang berusia 40-50 tahun di
Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul mencapai 357 orang dan yang
berpendidikan SD mencapai 64,14% yaitu 229 orang. Diketahui juga bahwa
belum terdapat program kesehatan yang terkait dengan menopause. Program
kesehatan yang ada masih terbatas pada pemeriksaan kehamilan, pertolongan
persalinan dan pelayanan KB. Informasi tentang menopause yang mereka peroleh
hanya didapat dari informasi sesama warga atau gosip dan alat media masa seperti
tv dan radio. Hasil wawancara terhadap 10 ibu premenopause, sebanyak 8 ibu
premenopause belum paham benar tentang menopause dan gejala-gejala yang
menyertainya sehingga mereka tidak mengetahui penyebab dari keluhan-keluhan
yang mereka alami. Selain itu 6 ibu premenopause mengeluh sulit berkonsentrasi,
jantung berdebar, mudah gemetar, tegang, gelisah, pusing, mereka khawatir
menghadapi menopause yang nanti tidak bisa lagi membahagiakan suami dengan
tidak bisa melakukan hubungan seksual, bahkan diantara mereka yang takut hamil
akibat tidak mendapat menstruasi lagi, pengetahuan tersebut diketahui dari orang
tuanya sendiri dan gosip. Mereka juga beranggapan menopause akan cepat
mengalami perubahan fisik seperti rambut cepat memutih, kulit kering dan
keriput, mudah lelah dan mudah sakit-sakitan. Hal tersebut menunjukkan adanya
kecemasan yang ditimbulkan oleh adanya stressor.
Daerah tersebut juga didapatkan variasi latar belakang pendidikan, ekonomi,
status perkawinan dan pekerjaan yang beragam. Berdasarkan data yang diperoleh
dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta penduduk
di Kabupaten Gunung Kidul yang berpendidikan SD mencapai sebanyak 62,97%
dan di Desa Pulutan akses untuk mendapat layanan kesehatan sudah cukup dekat
tetapi informasi tentang menopause belum ada dari tenaga kesehatan secara
langsung. Berdasarkan informasi yang didapatkan mengenai perubahan-
perubahan yang menyertai menopause, maka peneliti ingin menggali lebih dalam
seberapa besar pengetahuan ibu premenopause mengenai menopause dan tingkat
kecemasan dalam menghadapi menopause serta ingin mengetahui hubungan
antara keduanya.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti berniat mengetahui serta mengkaji
lebih jauh perihal tersebut dengan cara melakukan penelitian di mana hasil
laporannya disusun ke dalam karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu Premenopause dengan Tingkat Kecemasan Ibu dalam
Menghadapi Menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012”.
B. Rumusan Masalah
Menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita, namun bagi
sebagian wanita menopause menimbulkan rasa cemas. Hal ini akan menjadi
tekanan dan semakin memberatkan apabila wanita tersebut selalu berpikiran
negatif. Untuk itu sangat penting dilakukan suatu usaha untuk mempersiapkan diri
menghadapi masa menopause. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti
merumuskan permasalahan yaitu : Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan
ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di
Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu premenopause dengan
tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di Desa Pulutan Wonosari
Gunung Kidul tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu premenopause di Desa Pulutan
Wonosari Gunung Kidul tahun 2012.
b. Diketahuinya tingkat kecemasan ibu premenopause dalam menghadapi
menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini :
1. Manfaat teoritis
Memberikan tambahan kepada dunia ilmu pengetahuan umumnya dan bidang
ilmu kesehatan pada khususnya tentang pengetahuan menopause dan
kecemasan dalam menghadapi menopause.
2. Manfaat praktis
a. Bagi masyarakat khususnya ibu-ibu premenopause
Dapat meningkatkan pengetahuan ibu premenopause di Desa Pulutan
Wonosari Gunung Kidul tentang menopause agar dalam menghadapi
menopause tidak mengalami kecemasan.
b. Bagi institusi pendidikan
Dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya mahasiswa
keperawatan mengenai hubungan tingkat pengetahuan wanita tentang
menopause dengan kecemasan dalam menghadapi menopause.
c. Bagi instansi kesehatan
Dapat menjadi masukan dan sebagai acuan dalam merencanakan program
wanita menopause seperti pemeriksakan kesehatan secara teratur,
menggiatkan olah raga, memperbaiki pola makan, pemberian informasi
tentang perubahan-perubahan atau gejala-gejala pada masa premenopause.
d. Bagi peneliti
Memperoleh pengalaman yang baru, berharga dan sebagai langkah awal
untuk belajar melakukan penelitian dalam pelayanan kesehatan.
e. Bagi cabang ilmu terkait
Dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan khususnya keperawatan maternitas dan keperawatan jiwa yang
berkaitan dengan tingkat pengetahuan tentang menopause dan tingkat
kecemasaan dalam menghadapi menopause.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
E. Keaslian Penelitian
1. Musharyanti (2004), dengan judul “Tingkat Pengetahuan tentang Menopause
serta Tanda dan Gejala Menopause yang dialami Ibu-ibu di Kelurahan
Karangwaru Kecamatan Talangrejo Yogyakarta”.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Subyek penelitian ini adalah ibu-ibu di Kelurahan Karangwaru yang
berusia 41 - 55 tahun. Analisa data menggunakan analisa deskripsi. Hasil
penelitian ini adalah terdapat gambaran tingkat pengetahuan tentang
menopause yang berbeda berdasarkan karakteristik responden yang diteliti.
Tanda dan gejala menopause yang dialami oleh ibu-ibu di Kelurahan
Karangwaru menggambarkan distribusi yang berbeda antara ibu-ibu yang
sudah dan yang belum menopause.
Perbedaannya :
Variabel, judul, waktu, tempat dan jumlah sampel yang berbeda. Jenis
penelitian penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross
sectional. Analisis data yang digunakan adalah Spearman Rank.
2. Pulungasih (2006), dengan judul “Tingkat Pengetahuan tentang Menopause
dan Dukungan Sosial Suami Saat Istri Menghadapi Menopause di Dusun
Gading Lumbung Bantul”.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan
pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah suami yang istrinya
berusia 41 - 55 tahun. Hasil penelitian adalah tidak ada hubungan antara
tingkat pengetahuan tentang menopause dengan dukungan sosial suami saat
istri menghadapi menopause. Pengetahuan suami tentang menopause sebagian
besar masuk kategori kurang, sedangkan dukungan sosial suami termasuk
kategori tinggi.
Perbedaannya :
Variabel, judul, waktu, tempat, subyek penelitian dan jumlah sampel yang
berbeda. Jenis penelitian penelitian menggunakan survey analitik dengan
pendekatan cross sectional. Analisis data yang digunakan adalah Spearman
Rank.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
3. Parmini, N., (2009). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menopause
Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kecemasan Wanita Premenopause dalam
Menghadapi Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Kalikah Jembrana Bali.
Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan. UNRIYO. Yogyakarta.
Penelitian ini adalah penelitian Quasi experiment (aksperimen semu). Subyek
penelitian adalah ibu premenopause yang berusia 40 - 50 tahun. Hasil
penelitian adalah ibu yang diberikan pendidikan kesehatan memiliki
kecemasan yang lebih rendah dalam menghadapi menopause daripada ibu yang
tidak diberikan pendidikan kesehatan.
Perbedaannya :
Variabel, judul, waktu, tempat, subyek penelitian dan jumlah sampel yang
berbeda. Jenis penelitian penelitian menggunakan Quasi experiment. Analisis
data yang digunakan adalah uji Paired sampel t-test dan uji independent
sample t-test.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Secara administratif Desa Pulutan masuk dalam wilayah Kecamatan
Wonosari Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY). Kondisi sosial ekonomi penduduk Desa Pulutan mayoritas berprofesi
sebagai petani, buruh dan pekerja sektor informal yang berstatus sebagai
kaum urban di beberapa kota besar seperti Yogyakarta, Solo, Semarang dan
bahkan Jakarta.
Masyarakat Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul memperoleh berbagai
macam informasi selain dari sesama masyarakat, juga mendapat informasi
dari berbagai media massa seperti majalah dinding (madding) desa yang ada
di depan balai Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul, dan dari media massa
seperti televisi dan radio tetapi tidak disemua rumah warga ada. Akses
transportasi masih kurang baik seperti jalan-jalan dalam desa yang masih
berbatu dan belum beraspal. Mayoritas penduduk Desa Pulutan,
menggunakan sepeda untuk alat trasportasi keseharian mereka.
Selain itu masyarakat di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul juga
memperoleh pelayanan kesehatan dari Puskesmas Pembantu (Pustu) yang
letaknya berada sekitar 1 km dari balai Desa Pulutan. Puskesmas pembantu
ini sangat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan yang ada di Desa
Pulutan, seperti program KB, Imunisasi, dan lain sebagainya. Posyandu
lansia di Desa Pulutan sudah tidak pernah aktif berjalan. Program penyuluhan
dan pendidikan kesehatan juga jarang sekali dilakukan, kalaupun ada yang
sering dilakukan hanya program KB dan Imunisasi. Oleh karena itu, masalah
Menopause dan informasi kesehatan yang lain, masyarakat Desa Pulutan
hanya sebatas mengetahui dari sesama masyarakat, dan dari media massa
yang mereka lihat,sehingga masyarakat Desa Pulutan belum pernah mendapat
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
informasi yang benar secara langsung dari tenaga kesehatan terutama
masalah Menopause.
2. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 70 ibu premenopause sesuai
dengan kriteria yang peneliti tetapkan. Berdasarkan kriteria maka diperoleh
gambaran karakteristik responden sebagai berikut :
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden
No Karakteristik Responden Jumlah (orang) Persentase (%)
1. Umur
40-45 tahun 30 42,9%
46-50 tahun 40 57,1%
Total 70 100%
2. Pekerjaan
IRT 10 14,3%
Swasta 4 5,7%
Pedagang 5 7,1%
Buruh 9 12,9%
Petani 42 60,0%
Total 70 100%
3. Penghasilan
Rp.<675.000 41 58,6%
Rp.=675.000 13 18,6%
Rp.>675.000 16 22,9%
Total 70 100%
Sumber : Data primer, 2012
3. Analisa Hasil Penelitian
Berdasarkan penyebaran kuesioner, peneliti dapat menyajikan beberapa data
penelitian sebagai berikut :
a. Tingkat pengetahuan ibu premenopause
Tabel 4.2.
Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Premenopause
No Tingkat Pengetahuan Jumlah (orang) Prosentase (%)
1 Baik 10 14,3
2 Cukup 55 78,6
3 Kurang 5 7,1
Total 70 100
Sumber : Data primer, 2012
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
Tabel 4.2. menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu
premenopause masuk dalam kategori cukup sebanyak 55 orang (78,6%).
b. Tingkat kecemasan ibu premenopause
Tabel 4.3.
Distribusi Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause
No Kecemasan Jumlah (orang) Prosentase (%)
1 Cemas ringan 13 18,6
2 Cemas sedang 39 55,7
3 Cemas berat 18 25,7
Total 70 100
Sumber : Data primer, 2012
Tabel 4.3. menunjukkan bahwa sebagian besar ibu premenopause
memiliki tingkat kecemasan dalam kategori cemas sedang sebanyak 39 orang
(55,7%).
c. Uji hipotesis
Uji hipotesis untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di
Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012 dilakukan dengan
menggunakan uji Spearman Rank. Hasil perhitungan diperoleh nilai r hitung
sebesar 0,073. Dan p-value sebesar 0,457 lebih besar dari nilai alfa (0,1)
berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya dapat dikatakan bahwa tidak ada
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung
Kidul tahun 2012.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Tabel 4.4.
Hasil Uji Bivariat
KATEGORI KECEMASAN (r)
Hitung
Signifikansi
(p)
Cemas
Ringan
Cemas
Sedang
Cemas
Berat
Total
N
% N
% N %
N %
KATEGORI
PENGETA
HUAN IBU
PREMENO
PAUSE
Baik
3 4,3% 6 8,6% 1 1,4% 10 14,3% 0,073 0,547
Cukup
8 11,4% 31 44,3% 16 22,9% 55 78,6%
Kurang
2 2,9% 2 2,9% 1 1,4% 5 7,1%
Total 13 18,6% 39 55,7% 18 25,7% 70 100,0%
Sumber : Data primer, 2012
Tabel 4.4. menunjukkan bahwa ibu premenopause yang memiliki
tingkat pengetahuan baik, sebagian besar mengalami cemas sedang sebanyak
6 orang (8,6%), pada ibu premenopause yang memiliki tingkat pengetahuan
cukup, sebagian besar mengalami cemas sedang sebanyak 31 orang (44,3%),
dan Pada ibu premenopause yang memiliki tingkat pengetahuan kurang,
sebagian besar mengalami cemas sedang dan ringan sebanyak masing-masing
2 orang (2,9%).
B. Pembahasan Penelitian
1. Tingkat pengetahuan ibu premenopause
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat
pengetahuan ibu premenopause di Desa Pulutan Wonosari Gunungkidul
masuk dalam kategori cukup yaitu 78,6%, menjadi salah satu faktor
pendukung dalam menumbuhkan sikap dan perilaku positif ibu premenopause
dalam menghadapi masa menopause, sehingga ibu premenopause dapat
terhindar dari kecemasan yang berlebihan dan berbagai keluhan psikologis
yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan ibu premenopause.
Kondisi yang sama juga ditemukan pada penelitian Aprilia dan
Puspitasari (2010), sebanyak 87% ibu premenopause mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang menopause. Pengetahuan sebagai salah satu domain
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
penting dalam pembentukan perilaku seseorang, Notoatmodjo (2003)
mengemukakan bahwa perilaku yang didasari atas pengetahuan dan sikap
positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Ibu
premenopause yang memiliki pengetahuan yang baik tentang menopause,
biasanya cenderung dapat menyikapi datangnya masa menopause secara
bijaksana. Sehingga ibu premenopause akan terhindar dari rasa cemas yang
berlebihan sebagai akibat persepsi atau stigma negatif yang identik dengan
masa menopause sebagai masa tua kaum perempuan. Seiring memasuki usia
senja, tentu terjadi pergeseran fungsi perempuan baik secara biologis maupun
dalam kehidupan sosial. Kondisi inilah yang biasanya memicu kecemasan
pada perempuan yang akan memasuki masa menopause.
Sehubungan dengan masa menopause, wanita premenopause akan
mengalami penurunan berbagai fungsi tubuh, sehingga akan berdampak pada
ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupannya. Diperlukan sikap positif
dengan diimbangi oleh informasi atau pengetahuan yang cukup, sehingga ibu
premenopause lebih siap, baik siap fisik, siap mental maupun siap spiritual
dalam menghadapi masa menopause. Kondisi ini menunjukkan pentingnya
pendidikan kesehatan melalui penyuluhan tentang menopause dalam rangka
meningkatkan pengetahuan ibu premenopause tentang menopause, agar ibu
premenopause memiliki sikap dan perilaku positif dalam menghadapi masa
menopause tanpa rasa cemas.
2. Tingkat kecemasan ibu premenopause
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
premenopause mengalami kecemasan sedang yaitu 55,7%, sejalan dengan
temuan Aprilia dan Puspitasari (2010), yang menemukan sebagian besar
wanita premenopause mengalami kecemasan sedang dalam menghadapi masa
menopause.
Menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita.
Menopause adalah kejadian sesaat saja yaitu perdarahan haid terakhir. Namun
bagi sebagian wanita, masa menopause merupakan saat yang paling
menyedihkan dalam hidup. Ada banyak kekhawatiran yang menyelubungi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
pikiran wanita ketika memasuki fase ini. Aprilia dan Puspitasari (2010),
menunjukkan bahwa 75% wanita yang mengalami menopause merasakan
menopause sebagai masalah atau gangguan, sedangkan 25% lainnya tidak
mempermasalahkannya. Seorang wanita akan mengalami ketidakstabilan
emosi seiring dengan kekhawatiran perubahan pada tubuh akibat berakhirnya
masa haid. Seperti hormon tubuh yang dapat berubah maka suasana hati juga
dapat berubah. Hal ini menunjukkan bahwa wanita sangat sensitif terhadap
pengaruh emosional dan fluktuasi hormon, dan dapat ditemukan hubungan
antara penurunan kadar estrogen dengan perubahan mood yang terjadi pada
masa perimenopause. Dikatakan bahwa ditemukan depresi sebanyak 37,9%
pada perempuan perimenopause yang mengalami penurunan kadar estrogen.
Kadar estrogen yang rendah memiliki risiko untuk menjadi depresi 3,7 kali
lebih besar dibandingkan dengan yang tidak mengalami penurunan estrogen.
Wanita seperti ini tidak mendapat informasi yang benar tentang menopause
sehingga yang dibayangkan hanya efek negatif yang dialami setelah
memasuki masa menopause.
Kestabilan emosi akan diperoleh kembali setelah mendapat informasi
yang benar tentang menopause dan mampu beradaptasi dengan perubahn yang
terjadi pada masa menopause. Berhentinya menstruasi secara menetap
membawa konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis yang dapat
menjadi fatal bila tidak ditangani dengan serius. Fungsi reproduksi yang
menurun menimbulkan dampak yaitu ketidaknyamanan dalam menjalani
kehidupan. Bagi sebagian wanita, menopause menimbulkan rasa cemas dan
risau. Hal ini akan menjadi tekanan dan semakin memberatkan apabila wanita
tersebut selalu berpikiran negatif. Berbagai faktor diyakini berhubungan
dengan kecemasan wanita dalam menghadapi menopause antara lain
pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, karakteristik sosial budaya, kondisi
ekonomi dan gaya hidup. Pemberian informasi yang benar tentang menopause
dapat meningkatkan pengetahuan ibu premenopause tentang berbagai aspek
yang terkait dengan menopause, sehingga dapat mengurangi kecemasan ibu
premenopause dalam menghadapi masa menopause.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
3. Hubungan tingkat pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat kecemasan
dalam menghadapi menopause
Hasil penelitian yang menunjukkan tidak ada hubungan tingkat
pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi
menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012 juga sejalan
dengan hasil uji univariat yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu
premenopause dikategori baik sebesar 14,3% ibu premenopause memiliki
tingkat kecemasan sedang, tingkat pengetahuan ibu premenopause dikategori
cukup sebesar 78,6% ibu premenopause memiliki tingkat kecemasan sedang,
dan tingkat pengetahuan ibu premenopause dikategori kurang sebesar 7,1%
ibu premenopause juga memiliki tingkat kecemasan sedang dalam
menghadapi menopause. Sehingga dalam semua kategori tingkat pengetahuan
terdapat paling banyak ibu-ibu premenopause yang memiliki kecemasan
sedang. Hal ini menunjukan bahwa kecemasan seseorang tidak cukup hanya
dilihat dari faktor pengetahuan saja karna masih ada beberapa faktor lain yang
mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang.
Dilihat dari karakteristik responden sebanyak 70 ibu-ibu premenopause
yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan kecemasan ibu-ibu
premenopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul, selain pengetahuan
ada beberapa faktor lain yaitu umur, pekerjaan, dan penghasilan.
Umur dari rentang umur usia ibu premenopause 40-50 tahun, usia 46-50
tahun paling banyak yaitu 40 orang (57,1%), pekerjaan yang paling banyak
dilakukan ibu-ibu premenopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul
yaitu sebagai petani sebanyak 42 orang (60%), dan penghasilan data yang
didapat dari setatus penghasilan yang diperoleh ibu-ibu premenopause di Desa
Pulutan Wonosari Gunung Kidul paling banyak berpenghasilan rendah yaitu
<Rp.675.000 yaitu sebanyak 41 orang (58,6%).
Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Wawan dan Dewi (2010),
tingkat kecemasan yang dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk ekspresi
sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan. Seseorang yang
memiliki tingkat pengetahuan yang baik, seharusnya memiliki sikap dan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
perilaku positif dalam menghadapi suatu persoalan/gejala/fenomena dalam
kehidupannya. Merujuk pada pendapat ahli tersebut, maka ibu premenopause
dengan tingkat pengetahuannya yang berbeda seharusnya memiliki tingkat
kecemasan yang berbeda juga, tetapi dalam temuan di atas disemua kategori
pengetahuan sebagian besar ibu premenopause memiliki tingkat kecemasan
sedang.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan temuan Aprilia dan Puspitasari
(2007) yang menyatakan bahwa semakin baik pengetahuan yang dimiliki
wanita premenopause maka akan semakin rendah tingkat kecemasannya. Hasil
penelitian di atas juga memberikan bukti empiris bahwa tingkat pengetahuan
ibu premenopause tidak cukup berperan sebagai kontrol positif dalam
mengendalikan tingkat kecemasan dalam menghadapi masa menopause.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu premenopause
dalam menghadapi masa menopause diantaranya : sikap, dukungan keluarga,
usia, status pekerjaan, kondisi ekonomi dan gaya hidup. Sehingga penelitian
ini memberikan bukti empiris bahwa faktor pengetahuan merupakan salah satu
faktor dari berbagai faktor kompleks yang mempengaruhi kecemasan wanita
dalam menghadapi menopause.
Kecemasan bukan hanya sakit secara emosional tapi karena ada kesalahan
dalam pengetahuan, semakin banyak pengetahuan yang diketahuinya maka
kecemasan akan lebih mudah untuk diatasi. Setiap wanita yang akan
memasuki masa menopause harus memiliki pengetahuan yang memadai
tentang menopause agar dapat menjalani masa tersebut dengan lebih tenang
sehingga wanita tersebut tidak mengalami kecemasan (Kasdu, 2002). Faktor
yang mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan, pengalaman, umur,
pekerjaan, pendapatan dan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber
(Notoatmodjo, 2005).
Aspek psikologis yang terjadi pada wanita menopause sangat penting
peranannya dalam kehidupan sosial wanita. Beberapa gejala psikologis yang
menonjol ketika menopause diantaranya mudah tersinggung, susah tidur,
ingatan menurun, kecemasan, stres, depresi, tertekan, gugup, kesepian, tidak
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
sabar dan tegang. Ada juga wanita yang kehilangan harga diri karena
menurunnya daya tarik fisik dan seksual, merasa tidak dibutuhkan oleh suami
dan anak-anaknya, serta kehilangan feminimitas karena fungsi reproduksi
yang hilang (Yatim, 2001)
Freud dalam Hall (1980) dalam Purwanto (2008), menjelaskan faktor
yang mempengaruhi kecemasan menghadapi masa menopause dikaitkan
dengan usia senja dan kehidupan tua, menopause dikaitkan dengan
berakhirnya peran istri bagi suami dan peran ibu bagi anak-anaknya,
menopause dikaitkan dengan hilangnya daya tarik seksual dan penurunan
aktivitas seksual, menopause dikaitkan dengan gangguan kejiwaan,
menopause dikaitkan dengan status kerja. Menurut Priest (1987) dalam
Purwanto (2008), bahwa sumber umum dari kecemasan adalah lingkungan di
sekitar individu, pergaulan, usia yang bertambah, keguncangan rumah tangga,
dan adanya masalah yang dihadapi wanita premenopause.
Tallis (1995) dalam Purwanto (2008) menyatakan bahwa penyebab
individu cemas adalah masalah yang tidak dapat terselesaikan, contoh penuaan
dan kematian. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
menyebabkan kecemasan menghadapi menopause adalah masalah yang tidak
terselesaikan, kekhawatiran terhadap sesuatu yang belum terjadi, adanya motif
sosial dan motif seksual.
Kematangan mental, kedewasaan berfikir, faktor ekonomi, budaya,
wawasan mengenai menopause serta dukungan sosial suami akan menentukan
berat ringannya seorang istri menghadapi kecemasan saat memasuki masa
menopause. Dukungan sosial suami membantu istri yang memasuki masa
menopause dengan memberikan informasi, bimbingan, dukungan emosional
dan semangat sehingga setidaknya dapat mengurangi kecemasan yang sedang
dihadapinya (Kasdu, 2002).
Sehingga berdasarkan uraian pembahasan di atas, hasil penelitian yang
menunjukkan tidak adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu premenopause
dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause mengindikasikan
bahwa faktor pengetahuan bukan merupakan satu-satunya faktor yang
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
mempengaruhi kecemasan wanita dalam menghadapi menopause, akan tetapi
kecemasan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks yang ada pada
diri setiap wanita premenopause.
C. Keterbatasan Dan Kelemahan Penelitian
Penelitian ini mengalami berbagai keterbatasan dan kendala dalam
penelitian antara lain :
1. Adanya variabel yang tidak terkontrol yakni variabel pengganggu yang
tidak dapat dikendalikan oleh peneliti yaitu sosial ekonomi dan informasi
sehingga mempengaruhi hasil karena adanya faktor lain yang tidak bisa
dikendalikan tersebut.
2. Pengambilan Ibu premenopause sebagai sampel penelitian tidak semuanya
diobservasi dengan frekuensi yang sama. Hal tersebut dikarenakan karena
jumlah sampel yang banyak dan waktu penelitian yang terbatas.
3. Penelitian ini dibantu oleh satu asisten peneliti akan tetapi dalam
pengawasan saat penelitian berlangsung masih sangat kurang karena jumlah
sample yang mencapai 70 responden sehingga peneliti sendiri dan asisten
penelitian tidak dapat melihat atau mengamati secara keseluruhan saat
penelitian berlangsung sehingga akan mempengaruhi kejujuran penelitian
dalam pengumpulan data dan sangat dibutuhkan oleh peneliti untuk
meminimalkan bias.
4. Tempat yang disedikan saat melakukan penelitian sangat minim atau kurang
sehingga ibu-ibu premenopause dalam melakukan pengisian koesioner
saling berdekatan dan berdesakan saat penelitian berlangsung. Hal ini akan
mempengaruhi kejujuran penelitian dalam pengumpulan data yang sangat
dibutuhkan oleh peneliti untuk meminimalkan bias.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan di atas, maka penyusun dapat menarik
beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Sebagian besar ibu premenopause memiliki tingkat pengetahuan yang cukup
tentang menopause di Desa Pulutan Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung
Kidul tahun 2012.
2. Sebagian besar ibu memiliki tingkat kecemasan sedang dalam menghadapi
menopause di Desa Pulutan Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul
tahun 2012.
3. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi
menopause di Desa Pulutan Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul
tahun 2012.
B. Saran
Sebagai penutup dalam penelitian ini dan dengan merujuk pada hasil
penelitian di atas, penyusun dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi STIKES Achmad Yani Yogyakarta
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam
merumuskan program penyuluhan kepada masyarakat khususnya tentang
masalah menopause sebagai salah satu wujud pengabdian kampus kepada
masyarakat.
2. Bagi ibu premenopause
Hendaknya memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku positif dalam
menghadapi masa menopause sebagai bagian dari siklus alamiah bagi setiap
wanita sehingga tidak perlu memiliki kecemasan yang berlebihan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
61
3. Bagi suami dan keluarga
Hendaknya memberikan dukungan positif bagi ibu dan kaum perempuan
sehingga mereka tidak memiliki tingkat kecemasan yang berlebihan dalam
menghadapi masa menopause.
4. Bagi peneliti sejenis
Hendaknya pada penelitian sejenis di masa mendatang perlu melibatkan
berbagai faktor yang diduga mempengaruhi tingkat kecemasan wanita
premenopause dalam model penelitian sehingga mampu menyajikan bukti
empiris tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan
wanita dalam menghadapi menopause.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
DAFTAR PUSTAKA
Andira. (2010). Seluk-Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita. Jogjakarta: A+Plus
Books.
Anwar, M. (2011). Ilmu Obstetri dan Ginekologi. Yogyakarta: Badan Penerbit
FKIK.
Aprilia, N., & Puspitasari, N. (2007). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Kecemasan pada Wanita Perimenopause. The Indonesian Journal of
Public Health, Vol. 4, No. 1, Hal 35-42.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya
Azwar, A. (2003). Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Batam : Binarupa Aksara
Baziad, A. (2003). Menopause dan Andropause. Jakarta: Yayasan Bina
Prawirodirdjo Pustaka Sarwono.
Ghani, L. (2009). Seluk Beluk Menopause. Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Vol. 19, No. 4, Hal 193-197.
Hidayat, A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Irawati, T. (2007) . Menopause. Jakarta : Trans Info Media.
Kasdu, D. (2002) . Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Jakarta: Puspa
Swara.
Manuaba. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC
Musharyanti, L. (2004). Tingkat Pengetahuan tentang Menopause serta Tanda
dan Gejala Menopause yang dialami ibu-ibu di Kelurahan Karangwaru
Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: FK
UGM.
Notoatmodjo. S. (2005). Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
Parmini, N. (2009). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menopause
Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kecemasan Wanita Premenopause
dalam Menghadapi Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Kalikah
Jembrana Bali. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan. UNRIYO.
Yogyakarta.
Proverawati, A. (2010). Menopause dan Sindrom Premenopause. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Pulungsih, F. (2006). Tingkat Pengetahuan tentang Menopause dan Dukungan
Sosial Suami Saat Istri Menghadapi Menopause di Dusun Gudang Lumbung
Bantul. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan. FK UGM. Yogyakarta.
Purwanto, S. (2008). Pengaruh Dukungan Sosial Suami Terhadap Kecemasan
Istri Menghadapi Masa Menopause Di Desa Nomu Pancar Batu Deliserdang.
Karya Tulis Ilmiah, UNSUT. Sumatra Utara.
Qoth’iyah, I, N. (2011). Efektivitas Terapi Dzikir Terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita Kelas II A.
Sukun Malang.
Rachman, M. (2003). Filsafat Ilmu. Semarang: UPT UNNES.
Rismalinda, P. (2001) . Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC.
Rosenthal, S, M. (2009). Pedoman untuk Wanita Revolusi Terapi Hormon.
Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Stuart. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Sugiono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfa Beta.
Sukmadinata, N. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rusdarkaria.
Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC: Jakarta.
Wawan, H., & Dewi, R. (2010) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan
Sikap Ibu Dalam Mengimunisasi Bayinya Di Kelurahan Tirto Kota
Pekalongan. The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 11, No. 1, Hal
20-27.
Yatim, 2001 dikutip dalam http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf, akses 13
Juli 2012.
Zaviera, F. (2007). Osteoporosis: Deteksi Dini, Penanganan, dan Terapi Praktis.
Yogyakarta: Katahati.