PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan,...

33
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN i HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PREMENOPAUSE DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DESA PULUTAN WONOSARI GUNUNG KIDUL TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta Diajukan Oleh: MOHAMAD RIYAN HIDAYAT NPM: 3208020 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2012

Transcript of PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan,...

Page 1: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PREMENOPAUSE

DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI

MENOPAUSE DI DESA PULUTAN WONOSARI

GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

STIKES A. Yani Yogyakarta

Diajukan Oleh:

MOHAMAD RIYAN HIDAYAT

NPM: 3208020

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2012

Page 2: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ii

Page 3: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PREMENOPAUSE

DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI

MENOPAUSE DI DESA PULUTAN WONOSARI

GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

Mohammad Riyan Hidayat1, Sri Sumaryani

2, Fajriyati Nur Azizah

3

INTISARI

Berhentinya menstruasi secara menetap membawa konsekuensi kesehatan

baik fisik maupun psikis. Secara fisik menyebabkan fungsi reproduksi mengalami

penurunan sehingga berdampak pada kondisi psikologis berupa ketidaknyamanan

dalam menjalani kehidupan yang biasanya diwujudkan dalam bentuk kecemasan.

Pengetahuan tentang perubahan keadaan yang dialami oleh ibu saat memasuki

usia menopause sangat penting guna menghindarkan ibu dari berbagai keluhan

baik fisik, psikis maupun mental yang timbul dari adanya menopause.

Pengetahuan ibu premenopause tentang menopause yang baik dapat

menumbuhkan sikap dan perilaku positif ibu dalam menghadapi masa menopause

sehingga mencegah rasa kecemasan yang berlebihan pada ibu premenopause.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di

Desa Pulutan ,Wonosari, Gunung Kidul Tahun 2012.

Penelitian ini menggunakan metode survey analitik, pendekatan waktu

yang dilakukan adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara

purposive sampling dan analisis data menggunakan uji statistik Spearman Rank,

untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antar kedua variabel yang berskala

ordinal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar tingkat

pengetahuan ibu premenopause masuk dalam kategori cukup sebanyak 55 orang

(78,6%); (2) sebagian besar ibu premenopause memiliki tingkat kecemasan dalam

kategori cemas sedang sebanyak 39 orang (55,7%) dan hasil uji Spearman Rank

diperoleh p-Value 0,547 > 0,1, dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara

tingkat pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam

menghadapi menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012.

Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara tingkat

pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi

menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012.

Kata kunci : ibu preimenopause, pengetahuan tentang menopause dan kecemasan

1 Mahasiswa Ilmu Keperawatan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta

2 Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 3 Dosen Universitas STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta

Page 4: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

RELATIONSHIP LEVEL KNOWLEDGE MOTHER PREMENOPAUSAL

WITH LEVEL ANXIETY IN DEALING MENOPAUSE

IN THE VILLAGE PULUTAN OF WONOSARI

GUNUNGKIDUL 2012

Mohammad Riyan Hidayat1, Sri Sumaryani

2, Fajriyati Nur Azizah

3

ABSTRACT

Cessation of menstruation in permanent health consequences both

physically and psychologically. Physically causing decreased reproductive

function so the impact on the condition psychological of discomfort in living their

lives normally in the form of anxiety. Knowledge of changes in circumstances

experienced by the mother during menopause are very important in order to

prevent the mother from a variety of complaints multiply physical, psychological

or mental arising from the existence of menopause. Knowledge mother's about

menopause perimenopause that can either foster positive attitudes and behaviors

of mothers in the face of the menopause so as to prevent an excessive sense of

anxiety in women perimenopausal. This study aims to determine the relationship

between the level of knowledge of mother premenopausal with high levels of

anxiety in the face of menopause in the Village Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul

in 2012.

This study uses the asurvey nalytical, the approach taken is the time that is

a cross sectional. Purposive sampling technique of sampling and analysis data

using test statistical the Spearman Rank, to measure the level or the close

relationship between two variables the scale ordinal.

The results showed that: (1) most of the knowledge level of

premenopausal women in the category just as much as 55 people (78,6%), (2) the

majority of premenopausal women have high levels of anxiety in the categories of

anxiety are as many as 39 people (55,7% ) and the Spearman Rank test results

obtained p-Value 0,547 > 0,1, it can be said that there was no relationship between

level of knowledge mother of premenopausal with high levels of anxiety in the

face menopause in the Village Pulutan Wonosari Gunung Kidul in 2012.

Conclusion This study is no relationship between level of knowledge of

mother premenopausal with high levels of anxiety in the face of menopause in the

Village Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul in 2012.

Key words: Mother preimenopause, knowledge about menopause and anxiety

1 Students of Nursing STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta

2 Lecturer University of Muhammadiyah Yogyakarta

3 Lecturer University of STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta

Page 5: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan

judul:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PREMENOPAUSE

DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI

MENOPAUSE DI DESA PULUTAN WONOSARI

GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

Yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada

Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad

Yani Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau

duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk

mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi atau instasi

lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka

Yogyakarta, Agustus 2012

Mohamad Riyan Hidayat

NPM:3208020

Page 6: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat

Pengetahuan Ibu Premenopause dengan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi

Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”.

Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan dan bantuan

dari berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, dan pada kesempatan

ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya

kepada:

1. dr. I. Edy Purwoko, Sp.B. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Dwi Susanti S.Kep., Ns. selaku Ketua Prodi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Wenny Savitri, S.Kep.,Ns., MNS selaku Penguji Usulan Penelitian yang telah

memberikan masukan, saran yang berguna bagi penulis.

4. Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat selaku Pembimbing I Usulan

Penelitian yang telah memberikan bimbingan, saran dan pendapat yang

berguna.

5. Fajriyati Nur Azizah, S.Kep., Ns selaku Pembimbing II Usulan Penelitian yang

telah memberikan bimbingan, saran dan pendapat yang berguna.

6. Sukaryono S.Sos. selaku Kepala Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul yang

telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian di Desa Pulutan

Wonosari Gunung Kidul.

7. Orang tua dan keluarga semua yang memberikan limpahan cinta, doa serta

semangat.

8. Semua teman-teman mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal

Achmad Yani khususnya mahasiswa keperawatan angkatan 2008 yang telah

membantu terselesainya Usulan Penelitian ini.

9. Ibu-Ibu di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul yang telah bersedia untuk

menjadi responden dalam penelitian.

Yogyakarta, 2012

Peneliti,

Mohamad Riyan Hidayat

Page 7: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... . ii

INTISARI ...................................................................................................... iii

ABSTRAC .................................................................................. ................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v

MOTTO ........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL.................................................................................... ..... xi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

E. Keaslian Penelitian .................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 9

A. Landasan Teori ........................................................................ 9

1. Pengetahuan ...................................................................... 9

2. Premenopause .................................................................. 12

3. Menopause ........................................................................ 13

4. Kecemasan ........................................................................ 26

5. Kecemasan dalam menghadapi menopause...................... 31

B. Kerangka Teori........................................................................ 34

C. Kerangka Konsep .................................................................... 35

D. Hipotesa.................................................................................. 35

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 36

A. Desain Penelitian ..................................................................... 36

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 36

C. Populasi dan Sampel .............................................................. 36

D. Variabel Penelitian .................................................................. 38

E. Definisi Operasional................................................................ 39

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ...................................... 40

G. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 43

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data.................................... 45

I. Jalannya Penelitian ................................................................. 47

J. Etika Penelitian........................................................................ 49

Page 8: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 50

A. Hasil Penelitian.................................................. ...................... 50

1. Gambaran Lokasi Penelitian ................................................ 50

2. Karakteristik Responden ..................................................... 51

B. Pembahasan Penelitian ............................................................ 53

C. Keterbatasan Dan Kelemahan Penelitian.................................. 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 60

A. Kesimpulan ............................................................................ . 60

B. Saran ...................................................................................... . 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tingkat pengetahuan ibu premenopause ........................ 41

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause ….. 42

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden ............................................ . 51

Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Premenopause …………... . 51

Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause …………….. 52

Tabel 4.4 Hasil Uji Bivariat ......................................................................... 53

Page 10: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 34

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...................................................................... 35

Page 11: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Skripsi

Lampiran 2. Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3. Lembar Persetujuan menjadi Responden

Lampiran 4. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Premenopause

Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Premenopause

Lampiran 6. Kuesioner Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Menopause

Lampiran 7. Analisis Hasil Validitas dan Reabilitas

Lampiran 8. Analisis Hasil Penelitian

Lampiran 9. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 10. Surat Ijin Validitas Dan Reabilitas

Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 12. Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing

Page 12: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan termasuk pembangunan kesehatan telah

meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain meningkatnya

Usia Harapan Hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun. Tahun 1971 UHH

penduduk Indonesia adalah 46,5 tahun dan pada tahun 2005 mencapai 68,2 tahun.

Meningkatnya UHH, maka populasi penduduk lanjut usia juga akan mengalami

peningkatan bermakna. Peningkatan usia harapan hidup tersebut juga akan

meningkatkan jumlah wanita menopause. Berdasarkan sensus penduduk tahun

2000 jumlah perempuan berusia 50 tahun di Indonesia baru mencapai 15,5 juta

orang atau 7,6% dari total penduduk, sedangkan tahun 2020 jumlahnya

diperkirakan meningkat menjadi 30,3 juta orang atau 11,5% dari total penduduk.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) termasuk salah satu dari tujuh provinsi di

Indonesia yang berpenduduk dengan struktur tua (lansia) sebesar 12,48%.

Semakin banyak jumlah wanita pada usia menopause menyebabkan permasalahan

yang semakin lama semakin membesar terutama di kota besar termasuk Daerah

Istimewa Yogyakarta (Aprilia & Puspitasari, 2007).

Menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita. Menopause

adalah kejadian sesaat saja yaitu perdarahan haid terakhir, namun bagi sebagian

wanita masa menopause merupakan saat yang paling menyedihkan dalam hidup.

Ada banyak kekhawatiran yang menyelubungi pikiran wanita ketika memasuki

fase ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 75% wanita yang mengalami

menopause merasakan menopause sebagai masalah atau gangguan, sedangkan

25% lainnya tidak mempermasalahkannya (Aprilia & Puspitasari, 2007).

Menopause dikenal sebagai berhentinya menstruasi yang disebabkan oleh

aktifitas folikel ovarium. Menopause alamiah terjadi pada akhir periode

menstruasi dan sekurang-kurangnya selama 12 bulan mengalami tidak menstruasi

(amenorea), dan bukan disebabkan oleh hal yang patologis. Hal ini disebabkan

karena pembentukan hormon estrogen dan progesteron dari ovarium wanita

Page 13: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

berkurang, ovarium berhenti melepaskan sel telur sehingga aktifitas menstruasi

berkurang dan akhirnya berhenti sama sekali (Proverawati, 2010). Perempuan di

negara Indonesia mulai usia 50 tahun ke-atas mengalami menopouse, pada tahun

2000 sebanyak 15,5 juta orang atau 7,6% dari penduduk Indonesia, pada tahun

2020 diperkirakan 30,2 juta orang atau 11,5% jumlah penduduk Indonesia

(Baziad, 2003).

Sebelum fase menopause biasanya didahului dengan fase premenopause,

dimana pada fase premenopause terjadi peralihan dari masa subur menuju tidak

adanya pembuahan (anovulatoir). Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala

premenopause pada usia 40 tahun dan puncaknya tercapai pada usia 50 tahun.

Premenopause merupakan permulaan transisi klimakterium, yang dimulai 2 - 5

tahun sebelum menopause. Menopause merupakan suatu proses peralihan dari

masa produktif menuju perubahan secara perlahan-lahan kemasa non produktif

yang disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogen dan progesteron seiring

dengan bertambahnya usia. Sehubungan dengan terjadinya menopause pada lansia

maka biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang

meliputi aspek fisik maupun kejiwaan (Proverawati, 2010).

Gejala fisik yang dapat timbul pada menopause adalah hot flushes, suatu

kondisi ketika tubuh mengalami rasa panas yang menyebar dari wajah hingga

seluruh tubuh dan keluarnya keringat pada malam hari, insomnia, mereka juga

merasa cemas dan detak jantungnya menjadi lebih cepat (Andira, 2010).

Perubahan kejiwaan yang dialami seorang wanita menjelang menopause meliputi

merasa tua, tidak menarik lagi, rasa tertekan karena takut menjadi tua, mudah

tersinggung, mudah terkejut sehingga jantung berdebar, takut tidak dapat

memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng,

keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme). Mereka juga

merasa sudah tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa

memberatkan keluarga dan orang lain (Manuaba, 2009).

Berhentinya menstruasi secara menetap membawa konsekuensi kesehatan

baik fisik maupun psikis yang dapat menjadi fatal bila tidak ditangani dengan

serius. Fungsi reproduksi yang menurun menimbulkan dampak yaitu

Page 14: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupan. Bagi sebagian wanita, menopause

menimbulkan rasa cemas dan risau. Hal ini akan menjadi tekanan dan semakin

memberatkan apabila wanita tersebut selalu berpikiran negatif (Aprilia &

Puspitasari, 2007).

Seorang wanita akan mengalami ketidakstabilan emosi seiring dengan

kekhawatiran perubahan pada tubuh akibat berakhirnya masa haid. Contohnya

jika hormon kadarnya dalam tubuh berubah, maka suasana hati juga dapat

berubah. Hal ini menunjukkan bahwa wanita sangat sensitif terhadap pengaruh

emosional. Pada suatu penelitian di Jakarta ditemukan hubungan antara penurunan

kadar estrogen dengan perubahan mood yang terjadi pada masa premenopause.

Dikatakan bahwa depresi sebanyak 37,9% pada perempuan premenopause yang

mengalami penurunan kadar estrogen. Kadar estrogen yang rendah memiliki

resiko yang rendah untuk terjadi depresi 3,7 kali lebih besar dibandingkan dengan

yang tidak mengalami penurunan estrogen. Wanita seperti ini tidak mendapat

informasi yang benar tentang menopause sehingga yang dibayangkan hanya efek

negatif yang dialami setelah memasuki masa menopause. Kestabilan emosi akan

diperoleh kembali setelah mendapat informasi yang benar tentang menopause dan

mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada masa menopause (Aprilia

& Puspitasari 2007).

Kecemasan adalah perasaan individu dan pengalaman subyektif, yang tidak

dapat diamati secara langsung, dan perasaan tanpa obyek yang spesifik yang

dipacu oleh ketidaktahuan (Stuart, 2007). Pengetahuan tentang perubahan keadaan

yang dialami oleh ibu, dapat memunculkan adanya respon nyeri sehingga

menimbulkan gejala rasa tidak nyaman yang menyertai penyakit fisik yang

mengancam dan keadaan emosional yang terkait (Suliswati, 2005). Sindroma

menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80%

wanita Eropa, 60% wanita di Amerika, 57% wanita di Malaysia, 18% wanita di

Cina, 10% wanita di Jepang dan Indonesia. Diperkirakan jumlah orang yang

menderita kecemasan baik akut maupun kronik mencapai 5% dari jumlah

penduduk, dengan perbandingan antara wanita dan pria 2 banding 1 (Proverawati,

2010).

Page 15: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 Januari

2012 diketahui bahwa jumlah ibu premenopause yang berusia 40-50 tahun di

Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul mencapai 357 orang dan yang

berpendidikan SD mencapai 64,14% yaitu 229 orang. Diketahui juga bahwa

belum terdapat program kesehatan yang terkait dengan menopause. Program

kesehatan yang ada masih terbatas pada pemeriksaan kehamilan, pertolongan

persalinan dan pelayanan KB. Informasi tentang menopause yang mereka peroleh

hanya didapat dari informasi sesama warga atau gosip dan alat media masa seperti

tv dan radio. Hasil wawancara terhadap 10 ibu premenopause, sebanyak 8 ibu

premenopause belum paham benar tentang menopause dan gejala-gejala yang

menyertainya sehingga mereka tidak mengetahui penyebab dari keluhan-keluhan

yang mereka alami. Selain itu 6 ibu premenopause mengeluh sulit berkonsentrasi,

jantung berdebar, mudah gemetar, tegang, gelisah, pusing, mereka khawatir

menghadapi menopause yang nanti tidak bisa lagi membahagiakan suami dengan

tidak bisa melakukan hubungan seksual, bahkan diantara mereka yang takut hamil

akibat tidak mendapat menstruasi lagi, pengetahuan tersebut diketahui dari orang

tuanya sendiri dan gosip. Mereka juga beranggapan menopause akan cepat

mengalami perubahan fisik seperti rambut cepat memutih, kulit kering dan

keriput, mudah lelah dan mudah sakit-sakitan. Hal tersebut menunjukkan adanya

kecemasan yang ditimbulkan oleh adanya stressor.

Daerah tersebut juga didapatkan variasi latar belakang pendidikan, ekonomi,

status perkawinan dan pekerjaan yang beragam. Berdasarkan data yang diperoleh

dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta penduduk

di Kabupaten Gunung Kidul yang berpendidikan SD mencapai sebanyak 62,97%

dan di Desa Pulutan akses untuk mendapat layanan kesehatan sudah cukup dekat

tetapi informasi tentang menopause belum ada dari tenaga kesehatan secara

langsung. Berdasarkan informasi yang didapatkan mengenai perubahan-

perubahan yang menyertai menopause, maka peneliti ingin menggali lebih dalam

seberapa besar pengetahuan ibu premenopause mengenai menopause dan tingkat

kecemasan dalam menghadapi menopause serta ingin mengetahui hubungan

antara keduanya.

Page 16: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti berniat mengetahui serta mengkaji

lebih jauh perihal tersebut dengan cara melakukan penelitian di mana hasil

laporannya disusun ke dalam karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan Tingkat

Pengetahuan Ibu Premenopause dengan Tingkat Kecemasan Ibu dalam

Menghadapi Menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012”.

B. Rumusan Masalah

Menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita, namun bagi

sebagian wanita menopause menimbulkan rasa cemas. Hal ini akan menjadi

tekanan dan semakin memberatkan apabila wanita tersebut selalu berpikiran

negatif. Untuk itu sangat penting dilakukan suatu usaha untuk mempersiapkan diri

menghadapi masa menopause. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti

merumuskan permasalahan yaitu : Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan

ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di

Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu premenopause dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di Desa Pulutan Wonosari

Gunung Kidul tahun 2012.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu premenopause di Desa Pulutan

Wonosari Gunung Kidul tahun 2012.

b. Diketahuinya tingkat kecemasan ibu premenopause dalam menghadapi

menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012.

Page 17: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini :

1. Manfaat teoritis

Memberikan tambahan kepada dunia ilmu pengetahuan umumnya dan bidang

ilmu kesehatan pada khususnya tentang pengetahuan menopause dan

kecemasan dalam menghadapi menopause.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat khususnya ibu-ibu premenopause

Dapat meningkatkan pengetahuan ibu premenopause di Desa Pulutan

Wonosari Gunung Kidul tentang menopause agar dalam menghadapi

menopause tidak mengalami kecemasan.

b. Bagi institusi pendidikan

Dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya mahasiswa

keperawatan mengenai hubungan tingkat pengetahuan wanita tentang

menopause dengan kecemasan dalam menghadapi menopause.

c. Bagi instansi kesehatan

Dapat menjadi masukan dan sebagai acuan dalam merencanakan program

wanita menopause seperti pemeriksakan kesehatan secara teratur,

menggiatkan olah raga, memperbaiki pola makan, pemberian informasi

tentang perubahan-perubahan atau gejala-gejala pada masa premenopause.

d. Bagi peneliti

Memperoleh pengalaman yang baru, berharga dan sebagai langkah awal

untuk belajar melakukan penelitian dalam pelayanan kesehatan.

e. Bagi cabang ilmu terkait

Dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan khususnya keperawatan maternitas dan keperawatan jiwa yang

berkaitan dengan tingkat pengetahuan tentang menopause dan tingkat

kecemasaan dalam menghadapi menopause.

Page 18: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

E. Keaslian Penelitian

1. Musharyanti (2004), dengan judul “Tingkat Pengetahuan tentang Menopause

serta Tanda dan Gejala Menopause yang dialami Ibu-ibu di Kelurahan

Karangwaru Kecamatan Talangrejo Yogyakarta”.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross

sectional. Subyek penelitian ini adalah ibu-ibu di Kelurahan Karangwaru yang

berusia 41 - 55 tahun. Analisa data menggunakan analisa deskripsi. Hasil

penelitian ini adalah terdapat gambaran tingkat pengetahuan tentang

menopause yang berbeda berdasarkan karakteristik responden yang diteliti.

Tanda dan gejala menopause yang dialami oleh ibu-ibu di Kelurahan

Karangwaru menggambarkan distribusi yang berbeda antara ibu-ibu yang

sudah dan yang belum menopause.

Perbedaannya :

Variabel, judul, waktu, tempat dan jumlah sampel yang berbeda. Jenis

penelitian penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross

sectional. Analisis data yang digunakan adalah Spearman Rank.

2. Pulungasih (2006), dengan judul “Tingkat Pengetahuan tentang Menopause

dan Dukungan Sosial Suami Saat Istri Menghadapi Menopause di Dusun

Gading Lumbung Bantul”.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan

pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah suami yang istrinya

berusia 41 - 55 tahun. Hasil penelitian adalah tidak ada hubungan antara

tingkat pengetahuan tentang menopause dengan dukungan sosial suami saat

istri menghadapi menopause. Pengetahuan suami tentang menopause sebagian

besar masuk kategori kurang, sedangkan dukungan sosial suami termasuk

kategori tinggi.

Perbedaannya :

Variabel, judul, waktu, tempat, subyek penelitian dan jumlah sampel yang

berbeda. Jenis penelitian penelitian menggunakan survey analitik dengan

pendekatan cross sectional. Analisis data yang digunakan adalah Spearman

Rank.

Page 19: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

3. Parmini, N., (2009). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menopause

Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kecemasan Wanita Premenopause dalam

Menghadapi Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Kalikah Jembrana Bali.

Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan. UNRIYO. Yogyakarta.

Penelitian ini adalah penelitian Quasi experiment (aksperimen semu). Subyek

penelitian adalah ibu premenopause yang berusia 40 - 50 tahun. Hasil

penelitian adalah ibu yang diberikan pendidikan kesehatan memiliki

kecemasan yang lebih rendah dalam menghadapi menopause daripada ibu yang

tidak diberikan pendidikan kesehatan.

Perbedaannya :

Variabel, judul, waktu, tempat, subyek penelitian dan jumlah sampel yang

berbeda. Jenis penelitian penelitian menggunakan Quasi experiment. Analisis

data yang digunakan adalah uji Paired sampel t-test dan uji independent

sample t-test.

Page 20: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Secara administratif Desa Pulutan masuk dalam wilayah Kecamatan

Wonosari Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

(DIY). Kondisi sosial ekonomi penduduk Desa Pulutan mayoritas berprofesi

sebagai petani, buruh dan pekerja sektor informal yang berstatus sebagai

kaum urban di beberapa kota besar seperti Yogyakarta, Solo, Semarang dan

bahkan Jakarta.

Masyarakat Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul memperoleh berbagai

macam informasi selain dari sesama masyarakat, juga mendapat informasi

dari berbagai media massa seperti majalah dinding (madding) desa yang ada

di depan balai Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul, dan dari media massa

seperti televisi dan radio tetapi tidak disemua rumah warga ada. Akses

transportasi masih kurang baik seperti jalan-jalan dalam desa yang masih

berbatu dan belum beraspal. Mayoritas penduduk Desa Pulutan,

menggunakan sepeda untuk alat trasportasi keseharian mereka.

Selain itu masyarakat di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul juga

memperoleh pelayanan kesehatan dari Puskesmas Pembantu (Pustu) yang

letaknya berada sekitar 1 km dari balai Desa Pulutan. Puskesmas pembantu

ini sangat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan yang ada di Desa

Pulutan, seperti program KB, Imunisasi, dan lain sebagainya. Posyandu

lansia di Desa Pulutan sudah tidak pernah aktif berjalan. Program penyuluhan

dan pendidikan kesehatan juga jarang sekali dilakukan, kalaupun ada yang

sering dilakukan hanya program KB dan Imunisasi. Oleh karena itu, masalah

Menopause dan informasi kesehatan yang lain, masyarakat Desa Pulutan

hanya sebatas mengetahui dari sesama masyarakat, dan dari media massa

yang mereka lihat,sehingga masyarakat Desa Pulutan belum pernah mendapat

Page 21: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

informasi yang benar secara langsung dari tenaga kesehatan terutama

masalah Menopause.

2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 70 ibu premenopause sesuai

dengan kriteria yang peneliti tetapkan. Berdasarkan kriteria maka diperoleh

gambaran karakteristik responden sebagai berikut :

Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden

No Karakteristik Responden Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Umur

40-45 tahun 30 42,9%

46-50 tahun 40 57,1%

Total 70 100%

2. Pekerjaan

IRT 10 14,3%

Swasta 4 5,7%

Pedagang 5 7,1%

Buruh 9 12,9%

Petani 42 60,0%

Total 70 100%

3. Penghasilan

Rp.<675.000 41 58,6%

Rp.=675.000 13 18,6%

Rp.>675.000 16 22,9%

Total 70 100%

Sumber : Data primer, 2012

3. Analisa Hasil Penelitian

Berdasarkan penyebaran kuesioner, peneliti dapat menyajikan beberapa data

penelitian sebagai berikut :

a. Tingkat pengetahuan ibu premenopause

Tabel 4.2.

Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Premenopause

No Tingkat Pengetahuan Jumlah (orang) Prosentase (%)

1 Baik 10 14,3

2 Cukup 55 78,6

3 Kurang 5 7,1

Total 70 100

Sumber : Data primer, 2012

Page 22: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

Tabel 4.2. menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu

premenopause masuk dalam kategori cukup sebanyak 55 orang (78,6%).

b. Tingkat kecemasan ibu premenopause

Tabel 4.3.

Distribusi Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause

No Kecemasan Jumlah (orang) Prosentase (%)

1 Cemas ringan 13 18,6

2 Cemas sedang 39 55,7

3 Cemas berat 18 25,7

Total 70 100

Sumber : Data primer, 2012

Tabel 4.3. menunjukkan bahwa sebagian besar ibu premenopause

memiliki tingkat kecemasan dalam kategori cemas sedang sebanyak 39 orang

(55,7%).

c. Uji hipotesis

Uji hipotesis untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu

premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di

Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012 dilakukan dengan

menggunakan uji Spearman Rank. Hasil perhitungan diperoleh nilai r hitung

sebesar 0,073. Dan p-value sebesar 0,457 lebih besar dari nilai alfa (0,1)

berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya dapat dikatakan bahwa tidak ada

hubungan antara tingkat pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat

kecemasan dalam menghadapi menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung

Kidul tahun 2012.

Page 23: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Tabel 4.4.

Hasil Uji Bivariat

KATEGORI KECEMASAN (r)

Hitung

Signifikansi

(p)

Cemas

Ringan

Cemas

Sedang

Cemas

Berat

Total

N

% N

% N %

N %

KATEGORI

PENGETA

HUAN IBU

PREMENO

PAUSE

Baik

3 4,3% 6 8,6% 1 1,4% 10 14,3% 0,073 0,547

Cukup

8 11,4% 31 44,3% 16 22,9% 55 78,6%

Kurang

2 2,9% 2 2,9% 1 1,4% 5 7,1%

Total 13 18,6% 39 55,7% 18 25,7% 70 100,0%

Sumber : Data primer, 2012

Tabel 4.4. menunjukkan bahwa ibu premenopause yang memiliki

tingkat pengetahuan baik, sebagian besar mengalami cemas sedang sebanyak

6 orang (8,6%), pada ibu premenopause yang memiliki tingkat pengetahuan

cukup, sebagian besar mengalami cemas sedang sebanyak 31 orang (44,3%),

dan Pada ibu premenopause yang memiliki tingkat pengetahuan kurang,

sebagian besar mengalami cemas sedang dan ringan sebanyak masing-masing

2 orang (2,9%).

B. Pembahasan Penelitian

1. Tingkat pengetahuan ibu premenopause

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat

pengetahuan ibu premenopause di Desa Pulutan Wonosari Gunungkidul

masuk dalam kategori cukup yaitu 78,6%, menjadi salah satu faktor

pendukung dalam menumbuhkan sikap dan perilaku positif ibu premenopause

dalam menghadapi masa menopause, sehingga ibu premenopause dapat

terhindar dari kecemasan yang berlebihan dan berbagai keluhan psikologis

yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan ibu premenopause.

Kondisi yang sama juga ditemukan pada penelitian Aprilia dan

Puspitasari (2010), sebanyak 87% ibu premenopause mempunyai pengetahuan

yang cukup tentang menopause. Pengetahuan sebagai salah satu domain

Page 24: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

penting dalam pembentukan perilaku seseorang, Notoatmodjo (2003)

mengemukakan bahwa perilaku yang didasari atas pengetahuan dan sikap

positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Ibu

premenopause yang memiliki pengetahuan yang baik tentang menopause,

biasanya cenderung dapat menyikapi datangnya masa menopause secara

bijaksana. Sehingga ibu premenopause akan terhindar dari rasa cemas yang

berlebihan sebagai akibat persepsi atau stigma negatif yang identik dengan

masa menopause sebagai masa tua kaum perempuan. Seiring memasuki usia

senja, tentu terjadi pergeseran fungsi perempuan baik secara biologis maupun

dalam kehidupan sosial. Kondisi inilah yang biasanya memicu kecemasan

pada perempuan yang akan memasuki masa menopause.

Sehubungan dengan masa menopause, wanita premenopause akan

mengalami penurunan berbagai fungsi tubuh, sehingga akan berdampak pada

ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupannya. Diperlukan sikap positif

dengan diimbangi oleh informasi atau pengetahuan yang cukup, sehingga ibu

premenopause lebih siap, baik siap fisik, siap mental maupun siap spiritual

dalam menghadapi masa menopause. Kondisi ini menunjukkan pentingnya

pendidikan kesehatan melalui penyuluhan tentang menopause dalam rangka

meningkatkan pengetahuan ibu premenopause tentang menopause, agar ibu

premenopause memiliki sikap dan perilaku positif dalam menghadapi masa

menopause tanpa rasa cemas.

2. Tingkat kecemasan ibu premenopause

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar ibu

premenopause mengalami kecemasan sedang yaitu 55,7%, sejalan dengan

temuan Aprilia dan Puspitasari (2010), yang menemukan sebagian besar

wanita premenopause mengalami kecemasan sedang dalam menghadapi masa

menopause.

Menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita.

Menopause adalah kejadian sesaat saja yaitu perdarahan haid terakhir. Namun

bagi sebagian wanita, masa menopause merupakan saat yang paling

menyedihkan dalam hidup. Ada banyak kekhawatiran yang menyelubungi

Page 25: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

pikiran wanita ketika memasuki fase ini. Aprilia dan Puspitasari (2010),

menunjukkan bahwa 75% wanita yang mengalami menopause merasakan

menopause sebagai masalah atau gangguan, sedangkan 25% lainnya tidak

mempermasalahkannya. Seorang wanita akan mengalami ketidakstabilan

emosi seiring dengan kekhawatiran perubahan pada tubuh akibat berakhirnya

masa haid. Seperti hormon tubuh yang dapat berubah maka suasana hati juga

dapat berubah. Hal ini menunjukkan bahwa wanita sangat sensitif terhadap

pengaruh emosional dan fluktuasi hormon, dan dapat ditemukan hubungan

antara penurunan kadar estrogen dengan perubahan mood yang terjadi pada

masa perimenopause. Dikatakan bahwa ditemukan depresi sebanyak 37,9%

pada perempuan perimenopause yang mengalami penurunan kadar estrogen.

Kadar estrogen yang rendah memiliki risiko untuk menjadi depresi 3,7 kali

lebih besar dibandingkan dengan yang tidak mengalami penurunan estrogen.

Wanita seperti ini tidak mendapat informasi yang benar tentang menopause

sehingga yang dibayangkan hanya efek negatif yang dialami setelah

memasuki masa menopause.

Kestabilan emosi akan diperoleh kembali setelah mendapat informasi

yang benar tentang menopause dan mampu beradaptasi dengan perubahn yang

terjadi pada masa menopause. Berhentinya menstruasi secara menetap

membawa konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis yang dapat

menjadi fatal bila tidak ditangani dengan serius. Fungsi reproduksi yang

menurun menimbulkan dampak yaitu ketidaknyamanan dalam menjalani

kehidupan. Bagi sebagian wanita, menopause menimbulkan rasa cemas dan

risau. Hal ini akan menjadi tekanan dan semakin memberatkan apabila wanita

tersebut selalu berpikiran negatif. Berbagai faktor diyakini berhubungan

dengan kecemasan wanita dalam menghadapi menopause antara lain

pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, karakteristik sosial budaya, kondisi

ekonomi dan gaya hidup. Pemberian informasi yang benar tentang menopause

dapat meningkatkan pengetahuan ibu premenopause tentang berbagai aspek

yang terkait dengan menopause, sehingga dapat mengurangi kecemasan ibu

premenopause dalam menghadapi masa menopause.

Page 26: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

3. Hubungan tingkat pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat kecemasan

dalam menghadapi menopause

Hasil penelitian yang menunjukkan tidak ada hubungan tingkat

pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi

menopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul tahun 2012 juga sejalan

dengan hasil uji univariat yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu

premenopause dikategori baik sebesar 14,3% ibu premenopause memiliki

tingkat kecemasan sedang, tingkat pengetahuan ibu premenopause dikategori

cukup sebesar 78,6% ibu premenopause memiliki tingkat kecemasan sedang,

dan tingkat pengetahuan ibu premenopause dikategori kurang sebesar 7,1%

ibu premenopause juga memiliki tingkat kecemasan sedang dalam

menghadapi menopause. Sehingga dalam semua kategori tingkat pengetahuan

terdapat paling banyak ibu-ibu premenopause yang memiliki kecemasan

sedang. Hal ini menunjukan bahwa kecemasan seseorang tidak cukup hanya

dilihat dari faktor pengetahuan saja karna masih ada beberapa faktor lain yang

mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang.

Dilihat dari karakteristik responden sebanyak 70 ibu-ibu premenopause

yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan kecemasan ibu-ibu

premenopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul, selain pengetahuan

ada beberapa faktor lain yaitu umur, pekerjaan, dan penghasilan.

Umur dari rentang umur usia ibu premenopause 40-50 tahun, usia 46-50

tahun paling banyak yaitu 40 orang (57,1%), pekerjaan yang paling banyak

dilakukan ibu-ibu premenopause di Desa Pulutan Wonosari Gunung Kidul

yaitu sebagai petani sebanyak 42 orang (60%), dan penghasilan data yang

didapat dari setatus penghasilan yang diperoleh ibu-ibu premenopause di Desa

Pulutan Wonosari Gunung Kidul paling banyak berpenghasilan rendah yaitu

<Rp.675.000 yaitu sebanyak 41 orang (58,6%).

Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Wawan dan Dewi (2010),

tingkat kecemasan yang dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk ekspresi

sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan. Seseorang yang

memiliki tingkat pengetahuan yang baik, seharusnya memiliki sikap dan

Page 27: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

perilaku positif dalam menghadapi suatu persoalan/gejala/fenomena dalam

kehidupannya. Merujuk pada pendapat ahli tersebut, maka ibu premenopause

dengan tingkat pengetahuannya yang berbeda seharusnya memiliki tingkat

kecemasan yang berbeda juga, tetapi dalam temuan di atas disemua kategori

pengetahuan sebagian besar ibu premenopause memiliki tingkat kecemasan

sedang.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan temuan Aprilia dan Puspitasari

(2007) yang menyatakan bahwa semakin baik pengetahuan yang dimiliki

wanita premenopause maka akan semakin rendah tingkat kecemasannya. Hasil

penelitian di atas juga memberikan bukti empiris bahwa tingkat pengetahuan

ibu premenopause tidak cukup berperan sebagai kontrol positif dalam

mengendalikan tingkat kecemasan dalam menghadapi masa menopause.

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu premenopause

dalam menghadapi masa menopause diantaranya : sikap, dukungan keluarga,

usia, status pekerjaan, kondisi ekonomi dan gaya hidup. Sehingga penelitian

ini memberikan bukti empiris bahwa faktor pengetahuan merupakan salah satu

faktor dari berbagai faktor kompleks yang mempengaruhi kecemasan wanita

dalam menghadapi menopause.

Kecemasan bukan hanya sakit secara emosional tapi karena ada kesalahan

dalam pengetahuan, semakin banyak pengetahuan yang diketahuinya maka

kecemasan akan lebih mudah untuk diatasi. Setiap wanita yang akan

memasuki masa menopause harus memiliki pengetahuan yang memadai

tentang menopause agar dapat menjalani masa tersebut dengan lebih tenang

sehingga wanita tersebut tidak mengalami kecemasan (Kasdu, 2002). Faktor

yang mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan, pengalaman, umur,

pekerjaan, pendapatan dan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber

(Notoatmodjo, 2005).

Aspek psikologis yang terjadi pada wanita menopause sangat penting

peranannya dalam kehidupan sosial wanita. Beberapa gejala psikologis yang

menonjol ketika menopause diantaranya mudah tersinggung, susah tidur,

ingatan menurun, kecemasan, stres, depresi, tertekan, gugup, kesepian, tidak

Page 28: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

sabar dan tegang. Ada juga wanita yang kehilangan harga diri karena

menurunnya daya tarik fisik dan seksual, merasa tidak dibutuhkan oleh suami

dan anak-anaknya, serta kehilangan feminimitas karena fungsi reproduksi

yang hilang (Yatim, 2001)

Freud dalam Hall (1980) dalam Purwanto (2008), menjelaskan faktor

yang mempengaruhi kecemasan menghadapi masa menopause dikaitkan

dengan usia senja dan kehidupan tua, menopause dikaitkan dengan

berakhirnya peran istri bagi suami dan peran ibu bagi anak-anaknya,

menopause dikaitkan dengan hilangnya daya tarik seksual dan penurunan

aktivitas seksual, menopause dikaitkan dengan gangguan kejiwaan,

menopause dikaitkan dengan status kerja. Menurut Priest (1987) dalam

Purwanto (2008), bahwa sumber umum dari kecemasan adalah lingkungan di

sekitar individu, pergaulan, usia yang bertambah, keguncangan rumah tangga,

dan adanya masalah yang dihadapi wanita premenopause.

Tallis (1995) dalam Purwanto (2008) menyatakan bahwa penyebab

individu cemas adalah masalah yang tidak dapat terselesaikan, contoh penuaan

dan kematian. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

menyebabkan kecemasan menghadapi menopause adalah masalah yang tidak

terselesaikan, kekhawatiran terhadap sesuatu yang belum terjadi, adanya motif

sosial dan motif seksual.

Kematangan mental, kedewasaan berfikir, faktor ekonomi, budaya,

wawasan mengenai menopause serta dukungan sosial suami akan menentukan

berat ringannya seorang istri menghadapi kecemasan saat memasuki masa

menopause. Dukungan sosial suami membantu istri yang memasuki masa

menopause dengan memberikan informasi, bimbingan, dukungan emosional

dan semangat sehingga setidaknya dapat mengurangi kecemasan yang sedang

dihadapinya (Kasdu, 2002).

Sehingga berdasarkan uraian pembahasan di atas, hasil penelitian yang

menunjukkan tidak adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu premenopause

dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause mengindikasikan

bahwa faktor pengetahuan bukan merupakan satu-satunya faktor yang

Page 29: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

mempengaruhi kecemasan wanita dalam menghadapi menopause, akan tetapi

kecemasan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks yang ada pada

diri setiap wanita premenopause.

C. Keterbatasan Dan Kelemahan Penelitian

Penelitian ini mengalami berbagai keterbatasan dan kendala dalam

penelitian antara lain :

1. Adanya variabel yang tidak terkontrol yakni variabel pengganggu yang

tidak dapat dikendalikan oleh peneliti yaitu sosial ekonomi dan informasi

sehingga mempengaruhi hasil karena adanya faktor lain yang tidak bisa

dikendalikan tersebut.

2. Pengambilan Ibu premenopause sebagai sampel penelitian tidak semuanya

diobservasi dengan frekuensi yang sama. Hal tersebut dikarenakan karena

jumlah sampel yang banyak dan waktu penelitian yang terbatas.

3. Penelitian ini dibantu oleh satu asisten peneliti akan tetapi dalam

pengawasan saat penelitian berlangsung masih sangat kurang karena jumlah

sample yang mencapai 70 responden sehingga peneliti sendiri dan asisten

penelitian tidak dapat melihat atau mengamati secara keseluruhan saat

penelitian berlangsung sehingga akan mempengaruhi kejujuran penelitian

dalam pengumpulan data dan sangat dibutuhkan oleh peneliti untuk

meminimalkan bias.

4. Tempat yang disedikan saat melakukan penelitian sangat minim atau kurang

sehingga ibu-ibu premenopause dalam melakukan pengisian koesioner

saling berdekatan dan berdesakan saat penelitian berlangsung. Hal ini akan

mempengaruhi kejujuran penelitian dalam pengumpulan data yang sangat

dibutuhkan oleh peneliti untuk meminimalkan bias.

Page 30: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan di atas, maka penyusun dapat menarik

beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Sebagian besar ibu premenopause memiliki tingkat pengetahuan yang cukup

tentang menopause di Desa Pulutan Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung

Kidul tahun 2012.

2. Sebagian besar ibu memiliki tingkat kecemasan sedang dalam menghadapi

menopause di Desa Pulutan Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul

tahun 2012.

3. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat

pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi

menopause di Desa Pulutan Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul

tahun 2012.

B. Saran

Sebagai penutup dalam penelitian ini dan dengan merujuk pada hasil

penelitian di atas, penyusun dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi STIKES Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam

merumuskan program penyuluhan kepada masyarakat khususnya tentang

masalah menopause sebagai salah satu wujud pengabdian kampus kepada

masyarakat.

2. Bagi ibu premenopause

Hendaknya memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku positif dalam

menghadapi masa menopause sebagai bagian dari siklus alamiah bagi setiap

wanita sehingga tidak perlu memiliki kecemasan yang berlebihan.

Page 31: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

3. Bagi suami dan keluarga

Hendaknya memberikan dukungan positif bagi ibu dan kaum perempuan

sehingga mereka tidak memiliki tingkat kecemasan yang berlebihan dalam

menghadapi masa menopause.

4. Bagi peneliti sejenis

Hendaknya pada penelitian sejenis di masa mendatang perlu melibatkan

berbagai faktor yang diduga mempengaruhi tingkat kecemasan wanita

premenopause dalam model penelitian sehingga mampu menyajikan bukti

empiris tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan

wanita dalam menghadapi menopause.

Page 32: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

DAFTAR PUSTAKA

Andira. (2010). Seluk-Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita. Jogjakarta: A+Plus

Books.

Anwar, M. (2011). Ilmu Obstetri dan Ginekologi. Yogyakarta: Badan Penerbit

FKIK.

Aprilia, N., & Puspitasari, N. (2007). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Kecemasan pada Wanita Perimenopause. The Indonesian Journal of

Public Health, Vol. 4, No. 1, Hal 35-42.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Azwar, A. (2003). Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

Batam : Binarupa Aksara

Baziad, A. (2003). Menopause dan Andropause. Jakarta: Yayasan Bina

Prawirodirdjo Pustaka Sarwono.

Ghani, L. (2009). Seluk Beluk Menopause. Media Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan, Vol. 19, No. 4, Hal 193-197.

Hidayat, A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Irawati, T. (2007) . Menopause. Jakarta : Trans Info Media.

Kasdu, D. (2002) . Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Jakarta: Puspa

Swara.

Manuaba. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC

Musharyanti, L. (2004). Tingkat Pengetahuan tentang Menopause serta Tanda

dan Gejala Menopause yang dialami ibu-ibu di Kelurahan Karangwaru

Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: FK

UGM.

Notoatmodjo. S. (2005). Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Page 33: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/72/1/Mohamad Riyan Hidayat...Menopause di Desa Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul tahun 2012”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Parmini, N. (2009). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menopause

Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kecemasan Wanita Premenopause

dalam Menghadapi Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Kalikah

Jembrana Bali. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan. UNRIYO.

Yogyakarta.

Proverawati, A. (2010). Menopause dan Sindrom Premenopause. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Pulungsih, F. (2006). Tingkat Pengetahuan tentang Menopause dan Dukungan

Sosial Suami Saat Istri Menghadapi Menopause di Dusun Gudang Lumbung

Bantul. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan. FK UGM. Yogyakarta.

Purwanto, S. (2008). Pengaruh Dukungan Sosial Suami Terhadap Kecemasan

Istri Menghadapi Masa Menopause Di Desa Nomu Pancar Batu Deliserdang.

Karya Tulis Ilmiah, UNSUT. Sumatra Utara.

Qoth’iyah, I, N. (2011). Efektivitas Terapi Dzikir Terhadap Penurunan Tingkat

Kecemasan Ibu Hamil Di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita Kelas II A.

Sukun Malang.

Rachman, M. (2003). Filsafat Ilmu. Semarang: UPT UNNES.

Rismalinda, P. (2001) . Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC.

Rosenthal, S, M. (2009). Pedoman untuk Wanita Revolusi Terapi Hormon.

Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.

Stuart. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Sugiono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfa Beta.

Sukmadinata, N. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rusdarkaria.

Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC: Jakarta.

Wawan, H., & Dewi, R. (2010) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan

Sikap Ibu Dalam Mengimunisasi Bayinya Di Kelurahan Tirto Kota

Pekalongan. The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 11, No. 1, Hal

20-27.

Yatim, 2001 dikutip dalam http://repository.usu.ac.id/ChapterII.pdf, akses 13

Juli 2012.

Zaviera, F. (2007). Osteoporosis: Deteksi Dini, Penanganan, dan Terapi Praktis.

Yogyakarta: Katahati.