[Pe atalan I(un·ungan Presidenke Belan...

2
~ibunJabar o Selasa o Rabu • Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 2 3 4 5 6 Ci5 8 9 10 11 12 13 14 15 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul '0 Ags OSep .Okt ONov ODes [Pe atalan I(un·ungan Presiden ke Belan a PEMBAT ALAN kunjungan kene- garaan Presiden SBYkeBelanda se- cara tiba-tiba, Selasa (5/10), men- jelang sesaat sebelum lepas landas dari bandara Soekarno-Hatta me- nimbulkan pro dan kontra di ka- langan publik dan politisi nasional. Berbagai tangapan muncul mulai yang mendukung hingga memper- tanyakan motif SBYmembatalkan kunjungannya ke negeri Kincir Angin tersebut. Alasan utama pembatalan itu ka- rena pengadilan Belanda menyetu- jui dimulainya proses hukum atas tuduhan dan tuntutan dugaan pe- langgaran hak asasi manusia (HAM)yang terjadi di sejumlah wi- layah Indonesia. Dalam permohon- an di pengadilan itu terdapatpula tuntutan agar SBYditangkap saat berkunjung ke Belanda. Tuntutan hukum oleh kelompok yang me- namakan dirinya Republik Maluku Selatan (RMS)itu menunjukkan be- tapa legalitas penangkapan terha- dap SBYinimerupakan konsekuen- sihukum dan politis,dari mulai me- mudarnya dokrin impunitas yang dikenal selama ini dalam hukum internasional. Impunitas yaitu membiarkan para pemimpin politik dan militer yang diduga terlibat dalam kasus kejahatan internasional, seperti HAM, kejahatan genosida, kejahat- an kernanusiaan, dan kejahatan pe- rang tidak diadili meru akan fe- nomena hu um dan politik yang dapat kita saksikan sejakabad yang lalu hingga hari ini. Hingga hari ini kita masih pula terus menyaksikan drama impuni- tas yang terus dinikmati para pe- mimpin politik dan militer dunia yang diduga telah melakukan pelanggaran berat hukum perang dan HAM. Masih terus berlang- sungnya fenomena impunitas menunjukkan pertimbangan- ;s pertimbangan kepentingan politik,ekonomijangkapendek dan bahkan militer masih dominan ketimbang kepentingan penegakan HAM dan keadilan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kasus penangkapan mantan pe~ mimpin Chili [enderal Augusto Pinochet oleh otoritas Inggris saat dia berobat di Inggris, karena pe- langgaran HAM yang terjadi masa pemerintahannya 1973-1990.Kasus ini menimbulkan konflik diploma- tik baru antara Inggris dan Spanyol selaku negara yang meminta eks- tradisi Pinochet. Namun kemudian Pinochet dibebaskan lebih dikare- nakan alasan politis, dan desakan dari sebagian politisi Inggris yang dimotori oleh man tan PM Mar- gareth Teacher, yang menilai Pino- chet sangat berjasa kepada Inggris ketika Inggris memenangkan Pe- rang Malvinas dengan Argentina 1982. Pertimbangan kepentingan poli- Kliping Humas Unpad 2010

Transcript of [Pe atalan I(un·ungan Presidenke Belan...

Page 1: [Pe atalan I(un·ungan Presidenke Belan apustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/10/tribunjabar... · yang diduga terlibat dalam kasus kejahatan internasional, seperti HAM,kejahatangenosida,kejahat-ankernanusiaan,

~ibunJabaro Selasa o Rabu • Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

2 3 4 5 6 Ci5 8 9 10 11 12 13 14 1519 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

OPeb oMar OApr OMei OJun OJul '0 Ags OSep .Okt ONov ODes

[Pe atalan I(un·unganPresiden ke Belan a

PEMBAT ALAN kunjungan kene-garaan Presiden SBYke Belanda se-cara tiba-tiba, Selasa (5/10), men-jelang sesaat sebelum lepas landasdari bandara Soekarno-Hatta me-nimbulkan pro dan kontra di ka-langan publik dan politisi nasional.Berbagai tangapan muncul mulaiyang mendukung hingga memper-tanyakan motif SBYmembatalkankunjungannya ke negeri KincirAngin tersebut.Alasan utama pembatalan itu ka-

rena pengadilan Belanda menyetu-jui dimulainya proses hukum atastuduhan dan tuntutan dugaan pe-langgaran hak asasi manusia(HAM)yang terjadi di sejumlah wi-layah Indonesia. Dalam permohon-an di pengadilan itu terdapatpulatuntutan agar SBYditangkap saatberkunjung ke Belanda. Tuntutanhukum oleh kelompok yang me-namakan dirinya Republik MalukuSelatan (RMS)itu menunjukkan be-tapa legalitas penangkapan terha-dap SBYini merupakan konsekuen-sihukum dan politis, dari mulai me-mudarnya dokrin impunitas yangdikenal selama ini dalam hukuminternasional.Impunitas yaitu membiarkan

para pemimpin politik dan militeryang diduga terlibat dalam kasuskejahatan internasional, sepertiHAM, kejahatan genosida, kejahat-an kernanusiaan, dan kejahatan pe-rang tidak diadili meru akan fe-

nomena hu um dan politik yangdapat kita saksikan sejak abad yanglalu hingga hari ini.Hingga hari ini kita masih pula

terus menyaksikan drama impuni-tas yang terus dinikmati para pe-mimpin politik dan militer duniayang diduga telah melakukanpelanggaran berat hukum perangdan HAM. Masih terus berlang-sungnya fenomena impunitasmenunjukkan pertimbangan- ;spertimbangan kepentinganpolitik,ekonomijangkapendekdan bahkan militer masihdominan ketimbang kepentinganpenegakan HAM dan keadilan.Hal tersebut dapat dilihat dalam

kasus penangkapan mantan pe~mimpin Chili [enderal AugustoPinochet oleh otoritas Inggris saatdia berobat di Inggris, karena pe-langgaran HAM yang terjadi masapemerintahannya 1973-1990.Kasusini menimbulkan konflik diploma-tik baru antara Inggris dan Spanyolselaku negara yang meminta eks-tradisi Pinochet. Namun kemudianPinochet dibebaskan lebih dikare-nakan alasan politis, dan desakandari sebagian politisi Inggris yangdimotori oleh man tan PM Mar-gareth Teacher, yang menilai Pino-chet sangat berjasa kepada Inggrisketika Inggris memenangkan Pe-rang Malvinas dengan Argentina1982.Pertimbangan kepentingan poli-

Kliping Humas Unpad 2010

Page 2: [Pe atalan I(un·ungan Presidenke Belan apustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/10/tribunjabar... · yang diduga terlibat dalam kasus kejahatan internasional, seperti HAM,kejahatangenosida,kejahat-ankernanusiaan,

tis ini meru-pakan feno-mena klasikdari hukumintemasionalyang bersi-fat primitif,dimana ka-dang-ka-dang ada kecenderungan hukum iniakan menjadi srigala bagi yang le-mah. Pertimbangan politis inipunakan mem~yarkan keadilan hu-kum. Inilah yang mungkin menjadipertimbangan utama pembatalankunjungan SBYkeBelanda, dan biladitinjau dari perspekif ini bisadimaklumi.Keterkaitan dengan SBYini bisa

dimaklumi karena persoalan BAMmerupakan salah satu isu sentralglobal sekarang ini dan banyak pe-mimpin dunia bermasalah denganpesoalan yang satu ini (HAM).Na-mun banyak pemimpin duniapunterselamatkan dari penghukumansecara universal karena kebijakanpolitiknya.Hal tersebut dapat dilihatdalam kasus Darfur, Sudan. Meski-pun PBB, Barat dan ICC/Mah-kamah Pidana Intemasional telahmenetapkan presiden Sudan OemarHasan Al Bashir sebagai tersangkapenjahat perang atas kejahatanperang dan HAM yang terjadi diDarfur,hingga sekarangpun iamasih berkuasa dan memimpinSudan.Kepemimpinannyapun tidak

hanya daridukungan regionalnegara-negara Arab, tetapi jugadatang dari pemain glo- b a Ibaru China. Dukung-an China atas kepe-mimpinan Bashirtentu bukan tanpakonsensi -konsensiterten tu,

referat 'MAHFUD, SH, MHKandidat Doktor PadaUniversitas Padjadjaran Bandungdi Bidang Kajian Utama HukumInternasional'---"'-----'

tetapi dibarengi de-ngan konsensi kueenergi berupa minyakdan gas yang merupa-. kan hasil tambang ter-besar Sudan serta sa-ngat dibutuhkan olehChina guna menun-jang pertumbuhanekonomi merekayang sedang boo-ming.Ketentuan un-

tuk menghukumpara pemimpinpolitik dan militeryang diduga ber-tanggungjawabdalam peris-tiwa pela-n g -garanberat

-HAM ada-lah wajib di-adili danmerupakannorma hu-kum uni-versal. Ke-tentuan inimerupakan

prinsip dasar dari Hostis HumaniGeneris/musuh bersama umat ma-nusia. Norma hukum yang ter-tuang dalam Statua Roma dapatdilihat dalam Pasal28 Statuta Roma1998, meskipun Indonesia belummeratifikasi konvensi tersebut.Norma hukum universal tersebut

tetap penting untuk melindungikeadilan para korban pelangaranHAM. Suatu pengakuan tegas ten-tang keber ad aan dan contoh-contoh penting dan khusus dariprinsip-prinsip umum HAMadalahpertimbangan kemanusiaan yangmendasar (elementary considerationof humanity) dan Marten Clauseyang dikenal dalam hukum hu-maniter ..Marten Clause ini secara ringkas

. menentukan bahwa apabila hukumhumaniter belum mengatur suatuketentuan hukum mengenai ma-salah-masalah tertentu, maka ke-tentuan yang dipergunakan harusmengacu kepada prinsip-prinsiphukum internasional yang terjadidari kebiasaan yang terbentuk diantara negara-negara yang ber-adab; dari hukum kemanusiaan;serta dari hati nurani masyarakat(dictated of public cunscience). Kebia-saan yang terbentuk di antaranegara-negara yang beradab ter-sebut bisa dari putusan mahkamahyang dilakukan melalui mekanismenasional suatu negara maupunlembaga internasional.Bisa saja salah satu mekanismeyang akan di-

nusiaan, tanpa memperhatika,n ada-nya kaitan antara negara itu denganpelanggaran, pelanggar maupunkorban. Gagasan di balik prinsip iniadalah bahwa sifat dari pelanggarantersebut adalah sedemikian hinggasemua negara berkepentinganuntuk melaksanakan jurisdiksinyaatas pelanggaran-pelanggaran itu.Beberapa kejahatan yang termasukdi dalamnya adalah perompakan,perdagangan budak, kejahatanperang, kejahatan terhadapkemanusiaan, penyiksaan,pembajakan dan sabotase pesawat,dan genosida.Pelanggaran demikian terkait

dengan kewajiban erga omnes ataunorma ius cogens dalam hukuminternasional, argumen bahwasemua negara memiliki kekuasaanuntuk melaksanakan jurisdiksinyatampaknya menjadi lebih kuat.Narnun, terlepas dari jangkauanprinsip unrversalitas, dalam kenya-taannya negara-negara jarang me-laksanakan yurisdiksi seluas yangdimungkinkan oleh prinsip ter-sebut. Asas ini diberlakukan demimenjaga kepentingan dunia/inter-nasional, yaitu hukum pidana suatunegara dapat diberlakukan ter-hadap warga negaranya atau bu-kan, di wilayah negaranya atau diluar negeri. Di sini, hukum pidanadiberlakukan melampaui bataskewilayahan dan personalitas. Sia-papun dan dimanapun tindak pi-dana dilakukan.Pembenaran secara hukum pene-

rapan dari yurisdiksi universal ini,dalam prakteknya justru dipan-dang merugikan dan menyulitkanposisi negara yang bersangkutan,bahkan memunculkan konflikdiplomatik yang kadang-kadang&i$aberujung pada sanksi ekonomi

kepada negara yang bersangkut-an, akibat penerapan yurisdik-si universal ini. Hal tersebutdapat dilihat dalam kasus Bel-gia. Langkah progresif dari

hukum Belgia yang menerapkanjurisdiksi universal, melalui Un-dang-undang Belgia Tahun 1999,yang memberi wewenang terha appengadilan Belgiauntuk menuntutindividu mereka yang didakwamelakukan kekejaman, tanpa me-lihat apakah kejahatan tersebutberkaitan dengan Belgia atau ter-dakwa berada di wilayah Belgia.Atas dasar langkah tersebut Belgia

berusaha mengadili Ariel Sharonyang dianggap bertanggung jawabatas pembunuhan terhadap orang-orang Palestina di kamp pengungsidi Sabradan Shatilapada tahun 1982.Perkara ini nampaknya sudah di-drop oleh pengadilan banding.Situasi ini menempatkan Belgiadalam posisi dilematis, bah] anmerugikan kepentingan ensensialnasional mereka, seperti politik,pertahanan, ekonomi dan sebagai-nya. (*)

gunakan untukmenjerat SBYde-

ngan meka-nisme hu-kum do-

mestik Belanda melaluiprinsip universalitas.

Prinsip ini meng-izinkan negarauntuk melaksa-nakan jurisdiksiterhadap parapelaku pelang-garan-pelang-garan tertentuyang dianggap de-

mikian keji

~

atau mem-. bahaya-

i" YX10'O k~