PDRB Jatim 2012

3
PDRB Jatim 2012 Tembus Rp1.000 Triliun Lebih MAPPI Jatim – Sektor ekonomi Jawa Timur (Jatim) tahun 2012 memang cukup memuaskan. Walau terjadi defisit untuk kinerja ekspor ke berbagai negara, namun secara keseluruhan tercatat mengalami kenaikan yang cukup bagus. Produk domestik regional bruto (PDRB) atas harga berlaku melejit hingga Rp1.001,72 triliun. Naik dibanding tahun 2011 yang hanya mencapai Rp884,14 triliun dan tahun 2010 sebesar Rp778,565 triliun. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Irlan Indrocahyo menuturkan, dalam struktur ekonomi Jatim, ada tiga sektor yang masih cukup mendominasi, yaitu sektor perdagangan hotel dan restoran, sektor industri pengolahan serta sektor pertanian. Ketiga sektor tersebut berkontribusi sebesar 72,93% terhadap total PDRB yang terbentuk, naik dibanding posisinya di tahun 2011 yang mencapai 72,49%. Di sektor perdagangan hotel dan restoran misalnya, uang yang beredar disana mencapai Rp304,498 triliun. Untuk sektor industri pengolahan mencapai Rp271,595 triliun dan sektor pertanian sebesar Rp154,459 triliun. Peningkatan kinerja ketiga sektor tersebut dipicu oleh besarnya peningkatan sektor perdagangan, khususnya untuk perdagangan dalam negeri karena untuk kinerja perdagangan antar negara justru mengalami devisit sebesar Data BPS mencatat, sepanjang 2012 ekspor antar provinsi mencapai Rp301,488 triliun, sementara impor antar provinsi hanya dikisaran Rp238,633 triliun. Artinya, neraca perdagangan dalam negeri Jatim mengalami surplus sebesar Rp62,855 triliun. “Sementara neraca perdagangan antar negara kita justru mengalami devisit Rp12,304 triliun karena penurunan ekspor yang cukup besar. Devisit perdagangan kita tertutupi karena besarnya kinerja ekspor dalam negeri,” tegasnya. Dengan jumlah penduduk Jatim yang mencapai 38,052 juta jiwa, maka PDRB per kapita Jatim mencapai Rp26,32 juta. Realisasi tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2011 yang

description

fine

Transcript of PDRB Jatim 2012

Page 1: PDRB Jatim 2012

PDRB Jatim 2012 Tembus Rp1.000 Triliun Lebih

MAPPI Jatim – Sektor ekonomi Jawa Timur (Jatim) tahun 2012 memang cukup memuaskan. Walau terjadi defisit

untuk kinerja ekspor ke berbagai negara, namun secara keseluruhan tercatat mengalami kenaikan yang cukup

bagus.

Produk domestik regional bruto (PDRB) atas harga berlaku melejit hingga Rp1.001,72 triliun. Naik dibanding tahun

2011 yang hanya mencapai Rp884,14 triliun dan tahun 2010 sebesar Rp778,565 triliun.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Irlan Indrocahyo menuturkan, dalam struktur ekonomi Jatim, ada tiga

sektor yang masih cukup mendominasi, yaitu sektor perdagangan hotel dan restoran, sektor industri pengolahan

serta sektor pertanian. Ketiga sektor tersebut berkontribusi sebesar 72,93% terhadap total PDRB yang terbentuk,

naik dibanding posisinya di tahun 2011 yang mencapai 72,49%.

Di sektor perdagangan hotel dan restoran misalnya, uang yang beredar disana mencapai Rp304,498 triliun. Untuk

sektor industri pengolahan mencapai Rp271,595 triliun dan sektor pertanian sebesar Rp154,459 triliun.

Peningkatan kinerja ketiga sektor tersebut dipicu oleh besarnya peningkatan sektor perdagangan, khususnya untuk

perdagangan dalam negeri karena untuk kinerja perdagangan antar negara justru mengalami devisit sebesar

Data BPS mencatat, sepanjang 2012 ekspor antar provinsi mencapai Rp301,488 triliun, sementara impor antar

provinsi hanya dikisaran Rp238,633 triliun. Artinya, neraca perdagangan dalam negeri Jatim mengalami surplus

sebesar Rp62,855 triliun.

“Sementara neraca perdagangan antar negara kita justru mengalami devisit Rp12,304 triliun karena penurunan

ekspor yang cukup besar. Devisit perdagangan kita tertutupi karena besarnya kinerja ekspor dalam negeri,”

tegasnya.

Dengan jumlah penduduk Jatim yang mencapai 38,052 juta jiwa, maka PDRB per kapita Jatim mencapai Rp26,32

juta. Realisasi tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2011 yang mencapai Rp23,47 juta. “Ini artinya, kesejahteraan

penduduk Jatim kian meningkat,” pungkasnya.

Page 2: PDRB Jatim 2012

JATIM SAMBUT PDRB 1000 TRILIUNTanggal: 20-11-2012

Akhir tahun 2012 Provinsi Jawa Timur siap menyambut hadirnya pertumbuhan ekonomi yang cukup membanggakan. Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) 1000 triliun adalah capaian nilai pertumbuhan ekonomi yang dimaksud. Saat ini perkembangan ekonomi serta pendapatan masyarakat Jatim terus meningkat. Untuk tahun ini, pendapatan per kapita penduduk Jatim telah mencapai 3.000 Dollar AS atau setara Rp 270 juta.

Gubenur Jatim, H Soekarwo dalam Gebyar Pembangunan Perikanan dan Kelautan Jawa Timur di Surabaya, Senin (19/11) malam mengatakan, pada triwulan III tidak ada satupun provinsi di Indonesia yang mampu menaikkan pertumbuhan ekonominnya kecuali Jawa Timur. “Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan karena geliau ekonomi dari  semua sector hidup,” katanya.

Dari catatan Pemprov Jatim, nilai perdagangan antar provinsi di semester pertama tahun 2012 menciptakan surplus bagi Jatim hingga mencapai Rp 27 triliun. Jatim juga tercatat sebagai provinsi terbaik dalam perkembangan investasi dengan kenaikan mencapai 45 persen. Sepanjang enam bulan pertama 2012, investasi yang ditanamkan di Jatim mencapai Rp 60,8 triliun.

Struktur PDRB Jawa Timur triwulan III tahun 2012 tetap didominasi oleh tiga sektor utama, antara lain sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor industri pengolahan, dan sektor pertanian. Secara keseluruhan ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi sebesar 72,98 persen.

Jawa Timur menjadi salah satu pusat industrialisasi perikanan di Indonesia. Kontribusi sektor perikanan dari provinsi adalah sebanyak 25 persen dari kebutuhan perikanan nasional, yaitu sebanyak 285 ribu ton dengan nilai 750 juta dollar AS.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Kardani mengatakan, dari sekian besar potensi kelautan di Jatim, saat ini yang telah dimanfaatkan untuk sektor laut baru 0,47% dari luasan sekitar 1.500 hektare, tambak sebesar 82,75 dari luas sekitar 54.000 hektare. Sementara untuk air tawar 85,07% dari luas sekitar 4000 hektare.

Untuk produksi perikanan pada tahun 2011 baru mencapai 1.218.897,8 ton meliputi tangkap 375.823,8 ton dan budidaya 843.074 ton, sementara pada tahun 2012 sampai triwulan III sebesar 722.175,58 ton.

Dikatakannya, pemanfaatan semberdaya ikan diwilayah pantai utara Jatim ditengarai sudah mengalami padat tangkap. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan produksi hasil tangkapan dilaut pada tahun 2010 bila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 14,31%. Pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 6,99%, hal ini disebabkan adanya dukungan revitalisasi perikanan tangkap, berupa restrukturisasi armada, bantuan alat tangkap serta bimbingan teknis penangkapan ikan bagi nelayan dan penyempurnaan fasilitas pelabuhan. Sementara untuk penangkapan ikan dipantai selatan Jatim diperkirakan baru sekitar 60%.

Saat ini pemanfaatan budidaya tambak dari potensi yang ada sudah dikelola sebesar 53.650,8 hektare atau 82,75%. Lahan budidaya perikanan tawar yang telah dikelola baru mencapai 44.890,7 hektare atau 85,07%, sedangkan pada kegiatan budidaya lait pemanfaatannya baru mencapai 1.534,5 hektare atau 0,47%. Dari data tersebut membuktikan tren peningkatan produksi sejak tahun 2008-2011 rata-rata mengalami kenaikan sebesar 58,62%.