PDPAI

1
I. Latar Belakang HIV/AIDS telah menjadi suatu tragedi global. Lebih dari 95% orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terdapat di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 45 juta orang di seluruh dunia ini mengidap HIV. Di kawasan Asia Pasifik diperkirakan 8.3 juta orang terinfeksi oleh HIV, dan 40% diantaranya menderita AIDS. Di Indonesia, sampai akhir tahun 2010 dilaporkan jumlah kumulatif ODHA mencapai 25 ribu kasus. Masalah HIV ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian yang serius. HIV/AIDS selalu dihubungkan dengan defisiensi imun. Rusaknya sistem kekebalan tubuh para penderita (ODHA) telah memperparah masalah kesehatan masyarakat yang sebelumnya telah ada yaitu tuberkulosis. Masalah HIV/AIDS diperberat dengan munculnya penyakit-penyakit penyerta pada ODHA. Problema koinfeksi HIV dengan HCV, HBV, infeksi otak, kulit, dll menuntut tata laksana pasien yang lebih komprehrensif dan agresif. Dengan begitu besarnya tantangan yang ada, pada umumnya tenaga profesi kesehatan di Indonesia belum siap menghadapi epidemi HIV dengan problema koinfeksinya. Karena itu, diperlukan suatu sarana untuk para tenaga medis untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuannya di bidang HIV/AIDS dapat berupa simposium, diskusi ilmiah dengan para ahli, ataupun dengan melakukan berbagai penelitian di bidang HIV/AIDS. Dengan demikian kompetensi dokter Indonesia dalam mengenali dan menangani HIV/AIDS beserta koinfeksinya menjadi meningkat.

description

tes

Transcript of PDPAI

Page 1: PDPAI

I. Latar Belakang

HIV/AIDS telah menjadi suatu tragedi global. Lebih dari 95% orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terdapat di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 45 juta orang di seluruh dunia ini mengidap HIV. Di kawasan Asia Pasifik diperkirakan 8.3 juta orang terinfeksi oleh HIV, dan 40% diantaranya menderita AIDS. Di Indonesia, sampai akhir tahun 2010 dilaporkan jumlah kumulatif ODHA mencapai 25 ribu kasus. Masalah HIV ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian yang serius.

HIV/AIDS selalu dihubungkan dengan defisiensi imun. Rusaknya sistem kekebalan tubuh para penderita (ODHA) telah memperparah masalah kesehatan masyarakat yang sebelumnya telah ada yaitu tuberkulosis. Masalah HIV/AIDS diperberat dengan munculnya penyakit-penyakit penyerta pada ODHA. Problema koinfeksi HIV dengan HCV, HBV, infeksi otak, kulit, dll menuntut tata laksana pasien yang lebih komprehrensif dan agresif. Dengan begitu besarnya tantangan yang ada, pada umumnya tenaga profesi kesehatan di Indonesia belum siap menghadapi epidemi HIV dengan problema koinfeksinya. Karena itu, diperlukan suatu sarana untuk para tenaga medis untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuannya di bidang HIV/AIDS dapat berupa simposium, diskusi ilmiah dengan para ahli, ataupun dengan melakukan berbagai penelitian di bidang HIV/AIDS. Dengan demikian kompetensi dokter Indonesia dalam mengenali dan menangani HIV/AIDS beserta koinfeksinya menjadi meningkat.