PERKEMBANGAN JARINGAN …. Agustus...RADIKAL/TERORISME DI INDONESIA ... juga bisa bermakna gerakan...
Transcript of PERKEMBANGAN JARINGAN …. Agustus...RADIKAL/TERORISME DI INDONESIA ... juga bisa bermakna gerakan...
Oleh
Achmad P.Syarwani
Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahanterorisme(FKPT) Prov.JATIM
PERKEMBANGAN JARINGAN RADIKAL/TERORISME DI INDONESIA
POLA AKSI DAN SISTEM PEREKRUTAN
Penghasutan Anti NKRI dan Anti PANCASILA
ANCAMAN TERHADAP NEGARA NKRI
Radikalisme : suatu sikap dan gerakan yang ingin
mengubah masyarakat secara mendasar mulai dari
akar-akarnya (radix = akar). Radikalisme adalah faham
atau aliran yang radikal di politik atau faham /aliran
yang menginginkan perubahan atau pembaharuan
sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.
Radikalisme berbasis Agama : ide atau praktik kekerasan bermotif agama .Radikalisme keagamaan (religi) terjadi jika aksi-aksi kekerasan untuk menciptakan perubahan drastis dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol dan ajaran agama sebagai justifikasinya.
Ekstrimisme: Paham,kecenderungan atau watak yang
sangat kuat terhadap suatu pandangan;keyakinan yang
melampui batas kebiasaan terutama dalam hal
politik;misalnya ekstrimisme sayap kiri dan sayap kanan.
Lawan dari istilah ini adalah pandangan moderat jalan
tengah sehingga muncul istilah pandangan
ekstrim,keyakinan ekstrim dan pemahaman ekstrim.
Ekstrimisme: juga bisa bermakna gerakan atau
faham yang dalam memahami ajaran agama bersifat
ekstrim sehingga cenderung keras terhadap entitas
yang berbeda dan mudah menyalahkan kelompok
lain
Dalam istilah Islam mempunyai padanan dengan al-
Ghuluw (berlebih-lebihan dalam beragama) dan al-
tatharruf (melampaui batas)
Lanjutan…
Keterlibatan agama dalam gerakan radikal
dan terorisme tidak hanya kasus satu agama
(islam),tetapi semua agama terlibat dalam
gerakan radikal dan teror.
Setiap orang yang dengan sengaja
menggunakan kekerasan atau ancaman
kekerasan menimbulkan suasana teror atau
rasa takut terhadap orang secara meluas atau
menimbulkan korban yang bersifat massal
dengan cara merampas kemerdekaan atau
hilangnya nyawa dan harta benda orang
lain,atau mengakibatkan kerusakan atau
kehancuran terhadap objek-obejek vital yang
strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas
publik atau fasilitas internasional,dipidana
dengan pidana mati atau penjara seumur
hidup atau penjara paling singakat 4(empat)
tahun dan paling lama 20(Dua Puluh)
tahun;(Pasal 6 UU No.15 Tahun 2003)
RADIKALISME ATAS NAMA AGAMADI DUNIA
Aum Shinrikyo, sekte yang menggabungkan ajaran Budha dan
Filosofi Kristen. Melakukan pembunuhan dengan melepas gas
Sarin di kereta bawah tanah Tokyo tahun 1995.
Sikh di India melakukan kudeta berdarah dan pembunuhan tokoh-tokoh penting
pemerintahan.
Terbunuhnya Rajiv Gandhi melalui bom
bunuh diri yang diduga dari kelompokTamil
Ealam menunjukkan terorisme terjadi juga
dikalangan umat hindu.
Kemudian ada 4 aliran radikal kristen di
Amerika yaitu :
1. Christian Identity
2. undamentalisme Freewheeling (keadaan
bebas dan tak terhambat)
3. KreatoNordic Christianity
4. Frisme
Selain itu gerakanTamil di Srilanka, IRA
(Kelompok bersenjata Irlandia Utara),militan
Yahudi sayap kanan,sekte kebatinan di Jepang
yang tidak jarang menggunakan jalan
kekerasan sebagai solusi penyelesaian masalah
yang juga merupakan gerakan radikalisme
agama.
Timothy McVeigh, supremasi kulit putih. Membom
kantor FBI di Oklahoma.
Perang saudara antara penganut
Katolik vs Protestan di Irlandia
1. Radikal Gagasan
Kelompok ini gencar mengemukakan gagasan,ide dan pikiran yang radikal dan ekstrim baik
terkait isu politik,ekonomi maupun keagamaan yang berbeda dengan pandangan
kebanyakan.Kelompok ini tijdak terlibat langsung dalam aksi kekerasan juga berbahaya
karena gagasan-gagasannya yang radikal dan ekstrim,misalnya ingin merubah dasar
negara melalui tulisan/mimbar bebas yang mengancam pandangan anak muda dan kita
semua tentang wawasan bernegara.
2. Radikal Premanisme / Samseng
Kelompok radikal dalam bentuk residifisme, gangsterisme, dan fandalisme, kelompok ini tidak
puas dengan hasil kerja aparat, sehingga menggambil ahli tugas – tugas mereka seperti :
Sweeping, Club malam, Kafe dll
3. Radikal Milisi
Kelompok Radikal yang terlibat dalam konflik komunal seperti kelompok yang terlibat di Poso
dan Ambon.
4. Radikal Separatis
Kelompok radikal yang mengusung misi – misi separatisme, dengan tujuan tertentu,
kelompok ini ingin memisahkan diri dari NKRI contoh : RMS, DI / TII, GAM dan OPM
5. Radikal Teroris
Kelompok radikal yang mengusung gagasan ideologi keagamaan dan melakukan aksi teroris.
Pemetaan potensi radikalisme dan terorisme di Indonesia
dalam keadaan waspada dengan persentase 90,1 %
Waspada, 7 % Hati-hati, dan 2,8 Bahaya.
6
Lazuardi Birru
dan LSI (2010) di 33 provinsi
Masyarakat masih rentan terhadap radikalisme berbasis sosial
keagamaan. Parameternya : tingkat resistensi masyarakat
terhadap tindakan radikal masih belum kuat; pemahaman
agama cenderung legalistik-eksklusif, penghargaan thd
minoritas rendah, perasaan umat Islam dipojokan, dan
hadirnya organisasi-organisasi radikal.
The Nusa Institute dan BNPT (2011)
Survey LaKIP(2011)
Potensi radikal yang kuat di klngan guru dan pelajar dgn
indikasi resistensi yg lemah thd kekerasan ats nama agama,
intoleransi, sikap ekslusif serta keraguan thd ideologiPancasila.
Survey Setara Institute (2015)
Sebanyak 75,3% mengaku tahu tentang ISIS. Sebanyak 36,2
responden mengatakan ISIS sebagai kelompok teror yang sadis,
30,2% responden menilai pelaku kekerasan mengatasnamakan
agama, dan 16,9% menyatakan ISIS adalah pejuang-pejuangyang hendak mendirikan agama Islam.
14
11,8
47,3
29,1
11,8
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
< 21 21-30 31-40 > 40
Berdasarkan Usia
Berdasarkan data dari Riset terhadap 110 Pelaku Tindakan Terorisme “ Research on Motivation
and Root Causes of terorism” yang dilakukan oleh The Indonesian Research Team, 2012;
Kementerian Luar Negeri, INSEP dan Densus 88
15
0
10
20
30
40
50
60
70
3,610,9
63,6
5,5
16,4
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan data dari Riset terhadap 110 Pelaku Tindakan Terorisme “ Research on Motivation
and Root Causes of terorism” yang dilakukan oleh The Indonesian Research Team, 2012;
Kementerian Luar Negeri, INSEP dan Densus 88
PROSES RADIKALISASI
Penggalangan Dana
Perekrutan anggota baru
I’dad (Pelatihan)
Fa’i (Perampokan)
Ightiyalat (Pembunuhan)
Istimata ( Bom Bunuh Diri)
Bentuk kekerasan yang dilakukan Radikal Teroris
Peledakkan Bom,bentuk ini sering di gunakan oleh kelompok teroris baik
peledakan bom bunuh diri,bom mobil atau lainnya. Tercatat 67% dari aksi
teror berhubungan dengan bom.
Pembajakan sangat popular dilancarkan oleh para teroris selama periode
1960-1980an dan tahun 2000an
Pembunuhan bentuk aksi teroris yang tertua dan masih digunakan sampai saat
ini.
Penculikan dan penyandraan di lakukan terhadap personel atau pejabat
untuk mendapatkan tebusan berupa uang atau tuntutan politik.
Perampokan operasi yang dilaksanakan pok teroris dalam rangka mendapatkan
dana untuk membiayai gerakan mereka.
Ancaman(Intimidasi) adl upaya menakut-nakuti atau mengancam
menggunakan kekerasan terhadap seseorang atau pok tertentu sehingga target
mengikuti dan menuruti kehendak pok teroris dalam mecapai tujuannya.
FAKTA LAPANGAN
Fenomena kekejaman dan peledakan bom
Tragedi 11 September 2001 Serangan KeWTC
New York,Amerika
Serikat awal dari Pemberantasan Terorisme
Global
Kasus Teror di Bidang Transportasi
1. Pembajakan Pesawat Garuda olehJamaah Imran (Komando Jihad) pada28 Maret 1981
2. Bom Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, 27 April 2003.
3. Mantan Alumni Akmil Moro Philipinabeberapa kali berencana meledakanBandara Juanda Surabaya
4. Teror bom lewat telepon UPTD Terminal Tirtonadi Solo Jawa Tengah,, Jum'at, 24 Desember 2004
5. Dus mie instant yang dicurigai berisibom ditemukan di bus jurusanBandung-Cirebon, di kawasan Cibiru, Bandung, Jum'at, 17 Desember 2004
Imran, Pemimpin Pembajakan Pesawat
Pembebasan sandera daripembajakan
Teror Bom Kedubes
Filipina 1 Agt 2000
Teror Bom Bursa Efek
Jakarta, 14 Sep 2000
Teror Bom Gereja di
Malam Natal Thn 2000
Teror Bom Bali 1
12 Okt 2002
Teror Bom JW Marriot 1
5 Agt 2003
Teror Bom Kedubes
Australia , 9 Sep 2004
Teror Bom Bali 2
1 Okt 2005
Teror Bom JW Marriot 2
17 Juli 2009
Teror Bom di Indonesia
Tahun 2000-2015
Bom Masjid Mapolresta Cirebon
15 Apr 2011
Bom Gereja di Serpong,
digagalkan 21 Apr 2011
Bom Gereja di Solo
25 Sep 2011
Lokasi Bom Buku :
1. KOMJEN POL GORIES MERE (KEPALA BNN)
2. ULIL ABSAR (KETUA JIL)
3. YAPTO T. (KETUA PP)
4. ACHMAD DANI (SENIMAN)
Bom Buku, Maret 2011
DARI 13 PELAKU BOM BUNUH DIRI,
RENTANG UMURNYA ADALAH 19-30 TAHUN
KETERLIBATAN KAUM MUDA
Arnasan a.k.a Acong
Malimping, Banten
20-30 Tahun
Sari Club, Bali (1) JW Marriot (1)
Asmar Latin Sani
Bengkulu
28 Tahun
JW Marriot (1)
Heri Kurniawan
Sukabumi, Jabar
26 Tahun
Raja Bar’s, Bali (2)
Ayip Hidayat
Ciamis, Jabar
21 Tahun
Menega Cafe, Bali (2)
Wisnu a.k.a Misno
Cilacap, Jateng
23 Tahun
Menega Cafe, Bali (2)
M.Salik Firdaus
Majalengka, Jabar
23 Tahun
JW Marriot (2)
Dani Dwi Permana
Bogor, Jabar
18 Tahun
Ritz Carlton (2)
Nana Ikhwan M
Pandeglang, Banten
27 Tahun
Ponpes Umar bin
Khatab Bima, NTB,
Juli 2012
Pelajar SMP Feby Yulianda
Merakit Bom Buku, Mei
2011
Ibnu Azis Rifa’i Pelajar
Merakit bom dari
Tabung Gas 3 Kg,
Agustus 2011
Arga Wiratama SMKN 2
Klaten Pemilik bahan
Peledak
Mahasiswa UIN
Jakarta
Afham Ramadhan
Soni Jayadi
Fajar Firdaus
Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Solo
Abdul Rohman
Abdul Rohim
Hutan UI dijadikan penyimpanan
senjata oleh kelompok Abu Umar
Farhan, Pelaku
Penembakan dan
pelemparan Granat thd
Pos Pam Polisi di Solo,
Agustus 2012
Mukhsin, Pelaku
Penembakan dan
pelemparan Granat thd
Pos Pam Polisi di Solo,
Agustus 2012
Bayu Setiono, Pelaku
Penembakan dan
pelemparan Granat thd
Pos Pam Polisi di Solo,
Agustus 2012
Firman, Pelaku terkait
peristiwa Penembakan
dan pelemparan Granat
thd Pos Pam Polisi di
Solo, Agustus 2012
Muhammad Toriq, Pemilik
Bom Rakitan di Tambora,
Jakbar, September 2012
Korban Terduga
Kepemilikan Bom di
Yayasan Yatim Piatu
Pondok Bidara Depok,
September 2012
TIPS ANTISIPASI Pentingnya pemahaman tentang wawasan keagamaan,wawasan
kebangsaan, dan wawasan pembangunan secara utuh.
Peneguhan bentuk NKRI
Mengenali paham radikal terorisme,pola aksi,perekrutan dan ciri-ciri ideologinya.
Berperan aktif dalam sistem kewaspadaan dini dan cegah diniditengah-tengah masyarakat dilingkungan pergaulan baikdisekolah,kampus maupun lingkungan masyarakat luas
Penanganan terorisme dan radikalisme secara komprehensip
Berperan aktif dalam melaporakan gejala-gejala kecil apapun yang mengarah kearah radikalisme terorisme
Kritis walau dalam konteks agama agar tidak mudah tersugestiyang merupakan pintu awal perekrutan.
Kesimpulan Terorisme merupakan musuh negara yang menyerang kedaulatan
negara dan keamanan masyarakat.Seluruh komponen bangsa harus
terpanggil dalam upaya pencegahan radikal terorisme.
Terorisme merupakan musuh semua agama karena tidak ada
satupun negara yang mengajarkan kekerasan,keberutalan
.Terorisme tidak ada kaitannya dengan agama tertentu.
Terorisme merupakan musuh semua negara yang ingin
mendambakan perdamaian dan ketertiban global.
Terorisme adalah murni tindakan kriminal dan kejahatan yang
terorganisasi yang dilakukan kelompok tertentu dengan membajak
ajaran agama dan imbasnya telah banyak merugikan semua pihak.