Laporan Kinerja Instansi Pemerintah - soppengkab.go.id 2016.pdf28 tahun 1999 tentang ... mewujudkan...
Transcript of Laporan Kinerja Instansi Pemerintah - soppengkab.go.id 2016.pdf28 tahun 1999 tentang ... mewujudkan...
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Kata Pengantar i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Pemerintah
Kabupaten Soppeng dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Kabupaten Soppeng Tahun 2016, Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ini disusun sebagai salah satu instrument dalam
upaya untuk mewujudkan percepatan reformasi birokrasi di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Soppeng dan sebagai media
pertanggungjawaban serta sarana informasi Pemerintah Kabupaten
Soppeng dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pada
umumnya. sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor
28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan laporan ini berpedoman pada Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Secara garis besar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2016 ini berisi informasi tentang perencanaan dan capaian
kinerja tahun pertama periode 2016-2021 sebagaimana tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
Disamping memuat keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai
tujuan dan sasaran strategis, laporan ini juga memuat aspek
keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan antara dana
yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima
masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Kata Pengantar ii
Secara substantif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Soppeng merupakan sarana pelaporan kinerja dalam
rangka mengimplementasikan sistem pemerintahan, pelaksanaan
kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi
dan visi Pemerintah Kabupaten Soppeng dan juga sebagai perwujudan
penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta
menciptakan Clean Goverment dan Good Governance. Hasil
pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
Kabupaten Soppeng tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras
semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah
baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun
pengawasannya.
Dan akhir kata, mudah-mudahan Laporan Kinerja ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai informasi maupun evaluasi
kinerja Pemerintah Kabupaten Soppeng.
Watansoppeng, 29 Maret 2017
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Ikhtisar Eksekutif iii
RINGKASAN EKSEKUTIFUntuk mewujudkan pencapaian Visi “ Pemerintahan Yang
Melayani dan Lebih Baik” sebagaimana telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng No.1 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021, Pemerintah Kabupaten
Soppeng pada tahun 2016 telah melaksanakan berbagai program dan
kegiatan dalam rangka pencapaian target kinerja tahun 2016 yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2016.
Pencapaian Visi pembangunan daerah tersebut ditopang 9 (Sembilan)
Misi, dengan 19 Tujuan dan 36 Sasaran yang selanjutnya dijabarkan
kedalam program dan kegiatan yang pelaksanaannya setiap tahun
sampai akhir periode RPJMD tahun 2021.
Dan sebagai wujud implementasi pelaksanaan asas umum
penyelenggaraan Negara dalam bentuk Akuntabilitas Kinerja dengan
prinsip dasar good and clean government, maka pemerintah
Kabupaten Soppengjuga wajib mempertanggungjawabkan
penyelenggaraan pemerintahan dengan prinsip tata kelola
kepemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (results
oriented government) sesuai dengan kewenangannya. Untuk
mewujudkan Akuntabilitas kinerja tersebut dalam dokumen
perencanaan lima tahunan setidaknya telah termuat visi, misi,
tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolak ukur yang jelas
atas rumusan perencanaan strategis organisasi sehingga gambaran
hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran terukur, dapat diuji
dan diandalkan.
Untuk memenuhi aspek sebagaimana tersebut di atas maka
pada tahun 2016 yang merupakan tahun pertama RPJMD Tahun
2016-2021 dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran strategis
yang telah ditetapkan telah terlaksana berbagai program dan
kegiatan. dan dari hasil pengukuran terhadap capaian kinerja
menunjukkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Soppeng
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Ikhtisar Eksekutif iv
telah berhasil mencapai sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan
berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 52 indikator
sasaran, yang tergambar pada tabel berikut :
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)
PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatnyapendapatan petanitanaman pangan,petani perkebunan,peternak,pembudidaya ikandan nelayan (S1)
1
PDRB/kapitapetani, peternak,
pembudidayaikan dan nelayan
(Rp)
9,775,000 9,288,347 95.02 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 1 95.021 SangatTinggi
2 Meningkatnyakapasitas jaringanirigasi dalammendukungpeningkatan produksipertanian (S2)
2 Cakupan layananirigasi (%) 72.47 72.88 100.57 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 2 100.57 SangatTinggi
3 Meningkatnyakegiatan pengolahanhasil dari produkpertanian,perkebunan,peternakan danperikanan (S3)
3
jumlah unit usahadalam
pengolahan hasilpertanian,
perkebunan,peternakan dan
perikanan
108 124 114.81 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 3 114.81 SangatTinggi
4 Meningkatnya aksesmasyarakat ataslayanan pendidikan(S4)
4 APM SD dansederajat; 83% 84.86% 102.24 Sangat
Tinggi
5 APM SMP dansederajat; 60% 69.01% 115.02 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 4 108.63 SangatTinggi
5 Meningkatnyakualitas pelayananpendidikan (S5) 6
penerapanmanajemen
berbasis sekolah(MBS) kualifikasi
baik
26 56 215.38 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 5 215.38 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Ikhtisar Eksekutif v
NO. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)
PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
6 Meningkatnyakemampuan literasimasyarakat (S6)
7 Angka melekhuruf 96% 99.70% 103.85 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 6 103.85 SangatTinggi
7 Berkembangnyapelayanan berbasisteknologi informasidan keterbukaaninformasipembangunan(IT)(S7)
8
Adanya inovasiberbasis IT dan
SDM padapelayanan PTSPsecara kontinyu
ADA ADA 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 7 100.00 SangatTinggi
8 Meningkatnyakemudahanmasyarakat dalampengurusanadministrasikependudukan dancatatan sipil (S8)
9Persentase
kepemilikan kartukeluarga (KK),
75.91% 83.46% 109.95 SangatTinggi
10 Rasio BayiBerAkta Kelahiran 86.30% 93.63% 108.49 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 8 108.58 SangatTinggi
9 Meningkatnyajangkauan dankualitas penangananbencana kebakarandan bencana lainnya(S9)
11
Persentasebencana
kebakaran yangtertangani
dengan baik
100% 100% 100.00 SangatTinggi
12
Persentasebencana lainnyayang tertangani
dengan baik
100% 100% 100.00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 9 100.00 SangatTinggi
10 Berkurangnyagangguanketenteraman danketertiban sertapenyalahgunaannarkoba dalammasyarakat (S10)
13 Persentasepenyelesaian K3 85% 87.85% 103.35 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 10 103.35 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Ikhtisar Eksekutif vi
NO. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
11 Meningkatnyakesadaranmasyarakat terhadapbahayapenyalahgunaannarkoba (S11)
14
Persentasemasyarakat yang
tidakmenyalahgunakan
narkoba
100% 99.97% 99.97 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 11 99.97 SangatTinggi
12 Meningkatnya jumlahkunjungan wisatawan(S12) 15
PersentasePeningkatan
jumlah kunjunganwisatawan
4.10% 15.20% 370.73 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 12 370.73 SangatTinggi
13 Meningkatnyaapresiasi kebudayaandan ketahananbudaya daerah dalammenghadapi dinamikakebudayaan global(S13)
16
Jumlah Situscagar budaya
Kabupaten yangterdaftar sebagai
situs cagarbudaya nasional
30 29 96.67 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 13 96.67 SangatTinggi
14 Meningkatnyakapasitas dan kualitasinfrastrukturtransportasi dalammendukunginterkoneksitaswilayah danmembuka lokasiterpencil (S14)
17Porsi panjang
jalan kabupatenkualitas baik (km)
510.7 km(55.8%)
496.07Km
(54.236%)97.19 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 14 97.19 SangatTinggi
15 Meningkatnyakapasitas dan kualitasinfrastrukturperhubungan dalammendukung mobilitasmanusia, barang danjasa (S15)
18
Rasio jumlahkendaraan
dengan panjangjalan
0.04 0.03 75.00 Sedang
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 15 75.00 Sedang
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Ikhtisar Eksekutif vii
NO. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
16 Meningkatnyakapasitas dan kualitasinfrastrukturperumahan danpemukiman dalammendukungkehidupanmasyarakat yangbersih dan sehat (S16)
19Persentase rumah
mengakses airbersih;
97 95.79 98.75 SangatTinggi
20Persentasepemukiman
kumuh0.014 0.014 100.00 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 16 99.38 SangatTinggi
17 Meningkatnyakepatuhan terhadaprencana tata ruangwilayah dalammenjagakeseimbangan fungsiantara kawasanperlindungan dankawasan budidaya(S17)
21 kepatuhanterhadap RTRW 35% 98.73% 282.09 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 17 282.09 SangatTinggi
18 Meningkatnya kinerjaASN sesuaikompetensi dalamtugas dan fungsinyapada strukturorganisasi (S18)
22
Persentase PNSyang ditempatkan
sesuai dengankompetensinya
99.36% 99.23% 99.87 SangatTinggi
23
Persentase PNSyang mengikuti
diklat teknik tugasdan fungsi
16.42% 9.34% 56.88 Rendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 18 77.83 Tinggi
19 Meningkatnyapenerapan prinsipakuntabilitas,transparansi,partisipasi,efektivitas, danefisiensi dalamperencanaan,penganggaran danpertanggungankinerja (S19)
24 Opini laporankeuangan; WTP - - -
25Tingkat
AkuntabilitasKinerja;
C C 100.00 SangatTinggi
26Penjabaran
Program RPJMDkedalam RKPD
100% 53.69% 53.69 Rendah
27Ratio Temuan
BPK yangditindaklanjuti
40% 74.28% 185.70 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 19 - -
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Ikhtisar Eksekutif viii
NO. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
20 Meningkatnyakepuasan masyarakatatas pelayanankecamatan dankelurahan sertaberkembangnyakemandirian desa(S20)
28
Keterbukaaninformasi dan
komunikasipelayanan
Kecamatan, desa/kelurahan; (%)
65% 100% 153.85 SangatTinggi
29 Desa Mandiri 6.12% 6.12% 100.00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 20 126.92 SangatTinggi
21 Meningkatnyaketerpenuhan sarana-prasarana sertaketenagaanmedic/non medicdalam pelayanankesehatan (S21)
30 CakupanPuskesmas 212.5 212.5 100.00 Sangat
Tinggi
31Cakupan
PembantuPukesmas
62.86 62.86 100.00 SangatTinggi
32
Rasio tenagadokter terhadap
jumlah pendudukpada satuan
wilayah
0.294 0.012 4.082 SangatRendah
33
Rasio tenagaparamedic
terhadap jumlahpenduduk padasatuan wilayah
1.5 0.043 2.867 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 21 51.737 Rendah
22 Meningkatnyakualitas pelayananrumah sakit (S22) 34
Indeks kepuasanmasyarakat ataslayanan rumah
sakit
80% 81.29% 101.61 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 22 101.61 SangatTinggi
23 Meningkatnyaketerpenuhan saranaibadah,penyelenggarakegiatan ibadah, dansituasi kondusif bagikerukunan ummat(S23)
35Rasio rumah
ibadah/ jumlahpenduduk;
2.06% 1.73% 83.98 Tinggi
36
Persentasepenyelenggara
kegiatan ibadah(imam masjid dan
guru mengaji)yang difasilitasi
100% 100% 100.00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 23 100.00 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Ikhtisar Eksekutif ix
NO. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 724 Meningkatnya
kegiatan kepemudaandan olah raga daerah(S24)
37
Persentaseorganisasi
kepemudaanyang aktif;
100% 100% 100.00 SangatTinggi
38Persentase
cabang olah ragayang aktif
100% 100% 100.00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 24 100.00 SangatTinggi
25 Meningkatnyakapasitaspengarusutamaangender dalampembangunan (S25)
39
Persentasepartisipasi
perempuan dilembaga
pemerintah
11.10% 10.91% 98.29 SangatTinggi
40
Persentasepartisipasi
perempuan diorganisasi sosialkemyarakatan
20% 30% 150.00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 25 124.144 SangatTinggi
26 Meningkatnyakeswadayaan danpartisipasi masyarakatdalam pembangunandaerah (S26)
41
SwadayaMasyarakat
terhadap Programpemberdayaan
masyarakat
15% 5.14% 34.27 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 26 34.267 SangatRendah
27 Meningkatnyaproduksi beras (S27) 42 jumlah produksi
beras (ton) 194.971 177.532 91.06 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 27 91.06 SangatTinggi
28 Meningkatnyakelestarian sumberdayaalam (S28)
43Tingkat
pengurangan emisigas rumah kaca
2% 2% 100.00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 28 100.00 SangatTinggi
29 Terpeliharanyakualitas lingkunganhidup (S29) 44
Tingkatpengendalianpencemaranlingkungan
18.05%(Udara)
82.48%(Udara) 456.95 Sangat
Tinggi
18.05%(Air) 83.5% (Air) 462.60 Sangat
Tinggi24.07%
(TutupanHutan)
68.13%(Tutupan
Hutan283.05 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 29 400.87 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Ikhtisar Eksekutif x
NO. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
30 Terpeliharanyakebersihan danKeindahan perkotaan(S30)
45Cakupan volume
sampah yangtertangani (%)
24.23% 26.28% 108.47 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 30 111.02 SangatTinggi
31 Berkurangnyapenduduk miskin(S31)
46 Angka Kemiskinan 8,36% - - -
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 30 - -
32 Meningkatnyacakupan pelayananpenyandang masalahkesejahteraan sosial(S32)
47 Persentase PMKSyang tertangani 100% 79.11% 79.11 Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 32 79.11 Tinggi
33 Meningkatnya jumlahinvestor yang tertarikberinvestasi (S33)
48jumlah rencana
investasi (JumlahMOU)
30 0 0 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 33 0.00 SangatRendah
34 Meningkatnya jumlahtenaga kerjaberkompetensi cukupuntuk terserap dalamlapangan kerja (S34)
49 Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja 67% 85.80% 128.06 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 34 128.194 SangatTinggi
35 Meningkatnya dayasaing produkkoperasi, UKM,industri kecil danindustry rumahtangga dalamperdagangan (S35)
50
Jumlah JenisProduk Spesifik
lokal dari industridaerah yang
berdaya saingpada pasar
4 4 100 SangatTinggi
51
Jumlah JenisProduk Koperasi,usaha kecil dan
usaha menengahspesifik lokaldaerah yang
bersaing dalampasar regional
34 34 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 35 100.000 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Ikhtisar Eksekutif xi
NO. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Target Realisasi Capaian
(%)PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
36 Meningkatnyakapasitas sarana/prasaranaperdagangan bagipelaku industri kecildan rumah tangga,koperasi, serta usahakecil dan menengah(S36)
52
Jumlahsarana/prasaranapasar tradisional
yang efektifmenunjang
perdaganganproduk spesifik
lokal industri kecildan rumah tangga
serta koperasidan UKM
17 17 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 36 100.000 SangatTinggi
Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat :
28 (dua puluh delapan) sasaran yang capaian kinerjanya dibawah,
sama atau lebih besar dari target dengan skala nilai 91 > persen
dengan predikat kinerja Sangat Tinggi ;
2 (dua) sasaran yang capaian kinerjanya dibawah target dengan
skala nilai 76< 90 dengan predikat kinerja tinggi; 1 sasaran yang capaian kinerjanya dibawah target dengan skala
nilai 66< 75 dengan predikat kinerja sedang;
1 (satu) sasaran yang capaian kinerjanya dibawah target dengan
skala nilai 51< 65 dengan predikat kinerja rendah;
2 (dua) Sasaran yang capaian kinerjanya dibawah target dengan
skala nilai < 50 dengan predikat kinerja sangat rendah;
dan 2 (dua) sasaran yang rata-rata capaian kinerjanya belum dapat
diukur karena masih ada indikator pencapaian belum dapat
dihitung/tersedia.
Untuk meningkatkan capaian kinerja di masa mendatang
Pemerintah Kabupaten Soppeng telah menetapkan beberapa strategi,
antara lain dengan meningkatkan kualitas perencanaan dengan
memperhatikan sumber daya yang ada dan koordinasi dengan pihak
pihak terkait; mendorong upaya peningkatan profesionalisme aparatur
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Ikhtisar Eksekutif xii
pemerintah daerah dan memperkuat fungsi pengawasan internal; dan
mengembangkan sistem informasi pengumpulan data kinerja dalam
rangka penyempurnaan penetapan indikator kinerja.
Laporan Kinerja ini diharapkan dapat memberikan motivasi
terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang lebih
berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab dalam
rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean government)
menuju pemerintahan yang baik (good governance).
Watansoppeng, 29 Maret 2017
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Daftar isi xii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………… i
RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………............ xiii
DAFTAR TABEL …………………………………………………...... xiv
DAFTAR GRAFIK ………………………………………............... xxi
BAB I PENDAHULUAN I-1
1.1 Latar Belakang.................................................
1.1.1 Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kab.Soppeng ……………………………………
1.1.2 Sumber Daya Aparatur Pemerintah
Kab. Soppeng …………………………...........
1.1.3 Sarana dan Prasarana .........………………..
1.1.4 Aspek Demografi …………………................
1.1.5 Pertumbuhan Ekonomi/PDRB .................
1.1.6 PDRB Per Kapita .....................................
1.1.7 Kemiskinan …………….………………..........
1.1.8 Kesejahteraan Sosial ...............................
1.2 Permasalahan dan Isu Strategis .………….……..
1.2.1 Permasalahan Pembangunan Daerah ......
1.2.2 Isu Strategis Daerah ………………………….
I-1
I-2
I-5
I-5
I-6
I-8
I-11
I-12
I-16
I-18
I.18
I-25
BAB II PERENCANAAN KINERJA ……………………………… II-1
2.1 Perencanaan Kinerja Tahun 2016 ………........... II-1
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA …………………………… III-1
3.1 Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten
Soppenng ………………………..….…................
3.2 Realisasi Anggaran ..........................................
III-1
III-108
BAB IV PENUTUP ………………….................................... IV-1
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Daftar isi xiii
LAMPIRAN :Lampiran I Perjanjian Kinerja Perubahan
Lampiran II Matriks Pengukuran Kinerja
Lampiran III Laporan Hasil Reviu Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Kab.Soppeng Tahun 2016
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Daftar isi xiv
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 1.4
Tabel 1.5
Tabel 1.6
Tabel 1.7
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Neraca Kabupaten Soppeng per 31 Desember2016 (Unaudited)………………………………………
Rata – rata Kepadatan Penduduk MenurutKecamatan di Kabupaten Soppeng Tahun 2016
Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur diKabupaten Soppeng Tahun 2016…………………..
Distribusi PDRB atas Dasar Harga BerlakuKabupaten Soppeng Tahun 2011-2015 (dalampersen)………………………………………….PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku danHarga Konstan 2011 Kabupaten Soppeng 2011-2015……………………………………………………….
Angka Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskindan Kinerja Penurunan Kemiskinan Nasional,Sul-Sel dan Kab. Soppeng Tahun 2011-2015
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun2011-2015 Kab. Soppeng.
Perjanjian Kinerja Kabupaten Soppeng Tahun2016………………………………………………………
Skala Nilai Peringkat Kerja…………………………..
Capaian Kinerja dan Predikat KInerja SasaranTahun 2016……………………………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1:PDRB/kapita petani, peternak,pembudidayaikan dan nelayan ………………………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya pendapatan petani tanamanpangan, petani perkebunan, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan ……………….…
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2 :Cakupan Layanan Irigasi ……………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kapasitas Jaringan Irigasi dalammendukung Peningkatan Produksi Pertanian ....
I-6
I-7
I-8
I-11
I-12
I-13
I-17
II-2
III-1
III-2
III-10
III-11
III-13
III-14
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Daftar isi xv
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 3.19
Tabel 3.20
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 3 :Jumlah Unit usaha dalam pengolahan hasilpertanian, perkebunan, peternakan danPerikanan ……………………………………………..…
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya kegiatan pengolahan hasilproduk pertanian, perkebunan, peternakan, danperikanan ……………………………………….....
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 4 :APM SD dan Sederajat, APM SMP dan Sederajat
Analisis Efisiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Akses masyarakat atas layananpendidikan……………………………………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 5 :Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)Kualifikasi baik………………………………………..
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pendidikan …
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 6
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kemampuan Literasi Masyarakat
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran I :Adanya Inovasi Berbasis IT dan SDM padaPelayanan PTSP secara Kontinyu …………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Berkembangnya Pelayanan Berbasis TeknologiInformasi dan Keterbukaan InformasiPembangunan (IT) ………………………………...
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 8 :Persentase KepemilikanKartu Keluarga (KK),Rasio Bayi Ber Akta Kelahiran ………..……………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran:Meningkatnya Kemudahan Masyarakat dalamPengurusan Administrasi Kependudukan danCatatan Sipil ..………….………………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 9 :Persentase Bencana Kebakaran yang tertanganidengan baik ……………………………….……………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran:Meningkatnya Jangkauan dan KualitasPenanganan Bencana Kebakaran dan BencanaLainnya ……….………………………………………….
III-15
III-17
III-18
III-20
III-21
III-23
III-24
III-25
III-27
III-28
III-30
III-31
III-33
III-34
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Daftar isi xvi
Tabel 3.21
Tabel 3.22
Tabel 3.23
Tabel 3.24
Tabel 3.25
Tabel 3.26
Tabel 3.27
Tabel 3.28
Tabel 3.29
Tabel 3.30
Tabel 3.31
Tabel 3.32
Tabel 3.33
Tabel 3.34
Tabel 3.35
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 10 :Persentase Penyelesaian K3 …………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Berkurangnya gangguan Ketenteraman dalamketertiban dalam masyarakat ………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 11:Persentase Masyarakat yang tidakmenyalahgunakan Narkoba ………………………...
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kesadaran Masyarakat terhadapBahaya Penyalahgunaan Narkoba ……………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 12 :Persentase Peningkatan Jumlah KunjunganWisatawan ……………………………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 13 :Jumlah Situs Cagar Budaya Kabupaten yangterdaftar sebagai situs Cagar Budaya Nasional…
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Apresiasi Kebudayaan danKetahanan Budaya Daerah dalam menghadapidinamika kebudayaan global………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 14 :Porsi Panjang Jalan ……...…………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kapasitas dan KualitasInfrastruktur Transportasi dalam mendukunginterkoneksitas Wilayah dan membuka lokasi..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 15 :Rasio Jumlah Kendaraan dengan Panjang Jalan
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran ………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 16 :Persentase Pemukiman ………………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kapasitas dan KualitasInfrastruktur Perumahan dan Pemukimandalam mendukung kehidupan masyarakat yangbersih dan sehat……………………………………..…
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 17 :Kepatuhan terhadap RTRW ………………………...
III-35
III-36
III-37
III-39
III-40
III-42
III-43
III-44
III-45
III-46
III-48
III-49
III-50
III-52
III-53
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Daftar isi xvii
Tabel 3.36
Tabel 3.37
Tabel 3.38
Tabel 3.39
Tabel 3.40
Tabel 3.41
Tabel 3.42
Tabel 3.43
Tabel 3.44
Tabel 3.45
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kepatuhan terhadap RencanaTata Ruang Wilayah dalam menjagakeseimbangan fungsi antara kawasanperlindungan dan kawasan Budidaya2015……………………………...
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasasaran18 : Persentase PNS yang ditempatkan sesuaidengan Kompetensinya, Persentase PNS yangmengikuti Diklat Teknik Tugas dan Fungsi
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kinerja ASN sesuai Kompetensidalam Tugas dan Fungsinya pada StrukturOrganisasi ……………………………………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 19 :Opini Laporan Keuangan; Tingkat AkuntabilitasKinerja; Penjabaran Program RPJMD kedalamRKPD; Rasio Temuan BPK yang ditindaklanjuti..
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Penerapan Prinsip Akuntabilitas,Transpransi, Partisipasi, Efektivitas, danEfisiensi dalam Perencanaan, Penganggaran danPertanggungan Kinerja ……………………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kienerja Sasaran 20: Keterbukaan Informasi dan KomunikasiPelayanan Kecamatan, Desa/Kelurahan(Persen)……………………………………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kepuasan Masyarakat atasPelayanan Kecamatan dan Kelurahan sertaberkembangnya Kemandirian Desa………………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 21 :Cakupan Puskesmas; Cakupan PuskesmasPembantu; Rasio Tenaga Dokter terhadapJumlah Penduduk pada satuan wilayah; RasioTenaga Paramedis terhadap jumlah pendudukpada satuan wilayah ………………………………….
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Keterpenuhan Sarana Prasaranaserta Ketenagaan medic/Non Medic dalampelayanan kesehatan …………………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 22 :Indeks Kepuasan Masyarakat atas LayananRumah Sakit ……………………………………………
III-54
III-55
III-57
III-58
III-61
III-63
III-64
III-65
III-68
III-69
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Daftar isi xviii
Tabel 3.46
Tabel 3.47
Tabel 3.48
Tabel 3.49
Tabel 3.50
Tabel 3.51
Tabel 3.52
Tabel 3.53
Tabel 3.54
Tabel 3.55
Tabel 3.56
Tabel 3.57
Tabel 3.58
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 23 :Rasio Rumah Ibadah/Jumlah Penduduk;Persentase Penyelenggara Kegiatan Ibadah(Imam Masjid dan Guru Mengaji) yangdifasilitasi ……………………………………………….
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Keterpenuhan Sarana Ibadah,Penyelenggara Kegiatan Ibadah, dan SituasiKondusuf bagi Kerukunan Umat…………………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 24 :Persentase Organisasi Kepemudaan yang Aktif;Persentase Cabang Olah Raga yang Aktif ……….
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kegiatan Kepemudaan dan OlahRaga Daerah……………………………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 25 :Persentase Partisipasi Perempuan di LembagaPemerintah; Persentase Partisipasi Perempuandi Organisasi Sosial Kemasyarakatan ……………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kapasitas PengarusutamaanGender dalam Pembangunan………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 26 :Swadaya Masyarakat terhadap ProgramPemberdayaan Masyarakat …………………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Keswadayaan dan partisipasiMasyarakat dalam Pembangunan Daerah ………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 27 :Jumlah Produksi Beras (ton)………………………..
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Produksi Beras …………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 28 :Tingkat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca …
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kelestarian Sumberdaya Alam ….
III-71
III-72
III-73
III-75
III-76
III-78
III-79
III-81
III-82
III-83
III-84
III-85
III-87
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Daftar isi xix
Tabel 3.59
Tabel 3.60
Tabel 3.61
Tabel 3.62
Tabel 3.63
Tabel 3.64
Tabel 3.65
Tabel 3.66
Tabel 3.67
Table 3.68
Tabel 2.69
Tabel 3.70
Tabel 3.71
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 29 :Tingkat Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Terpeliharanya Kualitas Lingkungan Hidup ……
Hasil Pengukuran capaian Kinerja Sasaran 30 :Cakupan Volume Sampah yang tertangani ……..
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Terpeliharanya Kebersihan dan KeindahanPerkotaan………………………………………………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 31 :Angka Kemiskinan …………………………………..
Analisis Efesiensi Pengguna Anggaran :Berkurangnya Penduduk Miskin ………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 32 :Persentase PMKS yang tertangani ………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Cakupan Pelayanan PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 33 :Jumlah Rencana Investasi (Jumlah MoU)……….
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Jumlah Investor yang tertarikberinvestasi ……………………………………………..
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 34 :Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ………………
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Jumlah Tenaga KerjaBerkompetensi cukup untuk terserap dalamLapangan Kerja…………………………………………
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 35 :Jumlah Jenis Produk spesifik Lokal dariIndustri Daerah yang Berdaya Saing padaPasar; Jumlah jenis Produk Koperasi UsahaKecil dan Usaha Menengah Spesfiik Lokaldaerah yang bersaing dalam Pasar regional……..
III-88
III-89
III-90
III-91
III-92
III-94
III-95
III-97
III-98
III-99
III-100
III-101
III-102
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Daftar isi xx
Tabel 3.72
Tabel 3.73
Tabel 3.74
Tabel 3.75
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :meningkatnya daya saing produk Koperasi,UKM, Industri Kecil dan Industri RumahTangga dalam Perdagangan………………………….
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 36 :Jumlah Sarana/Prasarana pasar Tradisionalyang efektif menunjang Perdagangan ProdukSpesifik local Industri Kecil dan Rumah Tanggaserta Koperasi dan UKM……………………………..
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran :Meningkatnya Kapasitas Sarana/PrasaranaPerdagangan bagi Pelaku Industri Kecil danRumah Tangga, Koperasi serta Usaha Kecil danMenengah ……………………………………………….
Alokasi dan Realisasi Belanja untu PencapaianSasaran…………………………………………………..
III-104
III-106
III-107
III-109
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
Daftar isi xxi
DAFTAR GRAFIK
Hal.
Grafik I.1
Grafik 1.2
Grafik 1.3
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Soppeng
Tahun 2010-2015 (dalam persen)………………….
Garis Kemiskinan (Rp) Tahun 2011-2015 Kab.
Soppeng……
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Tahun
2011-2015 Kab.Soppeng ………………………….
I-10
I-14
I-16
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPembangunan Daerah merupakan salah satu sub sistem dari
pembangunan nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang ditujukan untuk meningkatkan
harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta kepribadian
masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional dan global. Dalam
perspektif perencanaan pembangunan, Pemerintah Daerah harus
memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu
kesatuan wilayah pembangunan ekonomi, hukum, sosial,
budaya, politik, pemerintahan dan lingkungan hidup untuk
mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan diikuti
oleh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel (Good
Governance). Kepemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah
keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
visi misi pembangunan daerah dan aspirasi serta cita–cita
masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik.
Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan
terukur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil
guna, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Salah satu tuntutan publik pada saat ini adalah adanya
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Muara tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya tata
kepemerintahan yang baik (Good Governance), sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung-jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-2
nepotisme. sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil
guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari KKN.
Dalam rangka perwujudan pertanggung jawaban menuju
good governance dan clean government itulah maka Pemerintah
Kabupaten Soppeng berusaha menyajikan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Pemerintah Kabupaten Soppeng untuk
tahun 2016. Laporan ini disusun didasarkan atas Peraturan
Menteri Negara Aparatur Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja tahunan Pemerintah Kabupaten Soppeng
Tahun 2016 ini disusun dalam empat bab masing-masing Bab I
merupakan Pendahuluan, Bab II berisi Perencanaan Kinerja, Bab
III berisi Capaian Kinerja dan Bab IV adalah Penutup.
Materi yang disajikan pada laporan ini didasarkan pada
dokumen RPJMD Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021.
Dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2016 dan
pengukuran kinerjanya didasarkan atas data dan kenyataan dari
berbagai program serta sektor/sub sektor yang dihasilkan oleh
Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Soppeng selama tahun 2016.
1.1.1 Satuan Kerja Perangkat Daerah Kab.SoppengOrganisasi perangkat daerah sebagai wadah
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan
kemasyarakatan haruslah kokoh. Struktur organisasi
Pemerintah Kabupaten Soppeng mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-3
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi
kepemerintahan, Pemerintah Kabupaten Soppeng telah
menetapkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) instansi
pemerintah, dilingkungan Pemerintah Kabupaten Soppeng
dengan Peraturan Daerah (Perda) yaitu;
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 02 Tahun
2008, tentang Penataan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah, Sekretariat DPRD dan Staf Ahli Pemerintah
Kabupaten Soppeng.
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 03 Tahun
2008, tentang Pembentukan dan Penataan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 05 Tahun
2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Kecamatan dan Kelurahan Pemerintah Kabupaten Soppeng.
Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 05 Tahun
2013, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Pemerintah Kabupaten
Soppeng
Adapun SKPD yang dimaksud dalam Perda diatas adalah
sebagai berikut :
Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Dinas-Dinas
1. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga,
2. Dinas Kesehatan,
3. Dinas Pekerjaan Umum,
4. Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air, Pertambangan
dan Energi,
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-4
5. Dinas Kebersihan dan Pertamanan,
6. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika,
7. Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi,
8. Dinas Sosial,
9. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan,
10. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,
11. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah,
12. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura,
13. Dinas Peternakan dan Pertanian,
14. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Lembaga Teknis Daerah1. Inspektorat Daerah
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
3. Badan Kepegawaian Daerah (BKD),
4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana
5. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat
6. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan
Ketahanan Pangan,
7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa
8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
9. Kantor Lingkungan Hidup
10. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
11. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
12. Kantor Pelayanan Terpadu
13. Rumah Sakit Umum Daerah
8 Kecamatan dan 21 Kelurahan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-5
Dengan komposisi perangkat daerah diatas diharapkan
dapat mendukung dan melaksanakan serta mensukseskan Visi
dan Misi Pemerintah Kabupaten Soppeng.
1.1.2 Sumber Daya Aparatur Pemerintah Kabupaten Soppeng
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
Pemerintah Kabupaten Soppeng didukung oleh sumber daya
aparatur yang cukup memadai.
Berdasarkan Data Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Soppeng, Tahun 2016 jumlah aparatur negara (Pegawai Negeri
Sipil) yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Soppeng
sebanyak 5.437 orang yang terdiri dari 2.217 PNS Laki-Laki dan
3.220 PNS Perempuan yang tersebar pada berbagai unit kerja.
Komposisi PNS berdasarkan golongan terdiri dari: PNS golongan
I sebanyak 51 orang, PNS Golongan II sebanyak 723 orang, PNS
golongan III sebanyak 2.689 orang, dan PNS Golongan IV
sebanyak 1.974 orang. Sedangkan pejabat struktural mulai dari
eselon tertinggi yaitu Eselon IIa sebanyak 1 orang, Eselon IIb
sebanyak 29 orang, Eselon IIIa sebanyak 50 orang dan Eselon
eselon IIIb sebanyak 96 orang, Eselon IVa sebanyak 456 orang
dan Eselon IVb sebanyak 138 orang dan Jumlah pejabat
fungsional di Kabupaten Soppeng pada bulan Desember 2016
adalah sebanyak 4.667 orang.
1.1.3 Sarana dan PrasaranaUntuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi pemerintahan, maka ketersediaan sarana dan
prasarana yang memadai sangat diperlukan. Berdasarkan Data
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Soppeng per 31
Desember 2016 (Neraca) Kekayaan Daerah Kabupaten Soppeng
Tahun 2016 dengan rincian sebagai berikit :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-6
Tabel 1.1Neraca Kabupaten Soppeng
per 31 Desember 2016 (Unaudited)Aset Nilai (Rp.)
I Aset Tetap 1.798.724.483.615,37
Tanah 560.336.722.153,21
Peralatan Mesin 295.317.055,74
Gedung Bangunan 632.952.596.569,24
Jalan, Irigasi dan Jaringan 863.042.361.574,16
Aset Tetap Lainnya 36.741.492.050,60
Konstruksi Dalam Pekerjaan 98.402.764.754,40
Akumulasi Penyusutan (688.068.770.541,98)
II Aset Lainnya 18.430.253.080,41
Aset Tidak Berwujud 1.820.224.800,00
Aset Lain-Lain 21.598.310.181,60
Akumulasi Penyusutan Aset Lain (4.988.281.901,19)
TOTAL ASET (I+II) 1.973.611.558.383,03
Sumber Data :BPKAD Kab.Soppeng
Nilai Aset Pemerintah Kabupaten Soppeng per 31 Desember 2016
berdasarkan Laporan Keuangan Kabupaten Soppeng 2016 Un
audited BPK RI adalah Rp. 1.973.611.558.383,03
1.1.4 Aspek DemokrafisBerdasarkan data KTP-El Dinas Kependudukan, Catatan
Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, jumlah penduduk
Kabupaten Soppeng dalam lima tahun terakhir mengalami
peningkatan. Jumlah penduduk pada tahun 2016 sebesar
252.677 jiwa terdiri dari 122.360 jiwa penduduk laki-laki dan
130.317 jiwa penduduk perempuan atau 48,43% penduduk laki-
laki dan 51,57% penduduk perempuan. Sedangkan penyebaran
penduduk Kabupaten Soppeng tahun 2016 di dominasi
Kecamatan Marioriwawo sebanyak 21,15 % yang merupakan
kecamatan dengan jumlah desa dan kelurahan terbanyak.
Sebaran terbanyak kedua sebesar 19,95 % berada di Kecamatan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-7
Lalabata yang merupakan ibu kota Kabupaten atau pusat
pemerintahan. Sedangkan distribusi penduduk yang paling
rendah di Kecamatan Citta sebesar 3,47 %. Dengan luas wilayah
sebesar 1.500 Km², kepadatan penduduk Kabupaten Soppeng
pada tahun 2016 sebesar 168 jiwa/Km². Kecamatan Liliriaja
merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk
tertinggi sebesar 311 jiwa/Km², sementara kepadatan terendah
berada di Kecamatan Marioriawa dengan tingkat kepadatan
penduduk sebesar 95 jiwa/Km². Rata-rata kepadatan Penduduk
Kab. Soppeng Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.2
Rata – rata Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan diKabupaten Soppeng Tahun 2016
KecamatanLuasArea
Penduduk
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Marioriwawo 300 26.176 27.261 53.437
Liliriaja 96 14.349 15.535 29.884
Lilirilau 187 19.955 21.787 41.742
Lalabata 278 24.784 25.636 50.420
Marioriawa 320 14.791 15.578 30.369
Donri-Donri 222 12.293 13.438 25.731
Ganra 57 5.840 6.486 12.326
Citta 40 4.172 4.596 8.768
TOTAL 1.500 122.360 130.317 252.677
Sumber: Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil
Potensi tenaga kerja dapat dicermati dari komposisi
penduduk menurut umur karena umur seseorang sangat
mempengaruhi kemampuan fisiknya sehingga akan menetukan
produktivitasnya. Penduduk dengan usia yang sangat mudah
(umur 0-14 tahun) umumnya belum produktif karena selain
kemampuan fisiknya yang masih kurang, juga karena mereka
pada umumnya masih sekolah dan belum bekerja. Begitu pula
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-8
penduduk yang berusia lanjut (umur 60 tahun keatas),
produktivitasnya sudah menurun dan bahkan sebagian dari
mereka sudah tidak bekerja lagi. Bila di hitung jumlah
penduduk pada kelompok usia produktif (15-59 tahun) yaitu
sebesar 160.441 jiwa maka dapat diketahui bahwa pada
umumnya penduduk Kabupten Soppeng masih dalam usia
produktif. Jumlah penduduk menurut kelompok umur di
Kabupaten Soppeng dapat dilihat pada tabel 1.3.
Tabel 1.3Jumlah penduduk menurut kelompok umur di
Kabupaten Soppeng Tahun 2016
GolonganUmur
Jumlah Penduduk Laki-Laki+PerempuanLaki-Laki Perempuan
1 2 3 40 – 4 7,112 6,690 13,8025 – 9 9,425 8,725 18,150
10 – 14 10,782 10,147 20,92915 – 19 11,745 11,171 22,91620 – 24 9,925 9,619 19,54425 – 29 8,005 8,013 16,01830 – 34 8,494 8,619 17,11335 – 39 8,715 8,961 17,67640 – 44 9,057 9,755 18,81245 – 49 9,327 9,910 19,23750 – 54 6,826 8,273 15,09955 – 59 6,148 7,878 14,02660 – 64 4,883 6,110 10,99365 – 69 4,165 5,484 9,64970 – 74 3,298 4,397 7,695
75+ 4,453 6,565 11,018Jumlah 122,360 130,317 252,677
Sumber: Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil
1.1.5 Pertumbuhan Ekonomi/PDRBSalah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan
ekonomi suatu daerah adalah pertumbuhan ekonomi. Indikator ini
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-9
mengukur tingkat pertumbuhan output dalam suatu
perekonomian, dan memberikan indikasi keberhasilan aktivitas
perekonomian yang terjadi pada suatu periode di suatu daerah.
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB yang
dihasilkan suatu daerah pada tahun tertentu dibandingkan dengan
nilai PDRB tahun sebelumnya. Nilai PDRB yang digunakan
merupakan pengaruh perubahan harga, sehingga perubahan yang
diukur merupakan pertumbuhan ekonomi
Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Soppeng
tercatat sebesar 5,10 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut
dapat dimaknai bahwa nilai total barang dan jasa yang dihasilkan
Kabupaten Soppeng pada tahun 2015 meningkat sebesar 5,10
persen dibanding tahun 2014, dengan catatan tidak ada faktor
perubahan harga (menggunakan konstan tahun dasar 2010).
Capaian pertumbuhan ekonomi tahun 2015 ini melambat sebesar
1,8 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya
yang berada pada angka 6,90 persen. Perlambatan pertumbuhan
ekonomi tersebut disebabkan karena produktivitas tanaman
pertanian pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 226.433
ton (turun sebesar 23,94 persen) dibandingkan tahun 2014 sebesar
297.706 ton. Penurunan ini disebabkan oleh kemarau yang
berkepanjangan selama tahun 2015.
Perekonomian Kabupaten Soppeng selama lima tahun terakhir
tumbuh positif dengan besaran yang cukup fluktuatif seperti
terlihat pada grafik dibawah ini. Fluktuasi pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Soppeng ini dipengaruhi oleh peranan sektor pertanian
yang memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Kabupaten
Soppeng. Atau dapat dikatakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Soppeng tergantung pada pertumbuhan sektor pertanian.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-10
Grafik I.1:Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Soppeng
Tahun 2011-2015 (dalam persen)
7.17 6.93 7.23 6.9
5.1
0
2
4
6
8
Pertumbuhan Ekonomi
PertumbuhanEkonomi
7.17 6.93 7.23 6.9 5.1
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: BPS Kab.Soppeng Tahun 2016
Selain laju pertumbuhan ekonomi, hal lain yang dapat diperoleh
dari hasil perhitungan PDRB atas dasar harga berlaku adalah
terkait struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Soppeng
dimana pada tahun 2015 tidak mengalami pergeseran dari
lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan ke lapangan
usaha ekonomi lainnya hal ini tergambar dari peran masing-masing
lapangan usaha terhadap pembentukan PDRB Soppeng.
Sumbangan terbesar pada tahun 2015, sama seperti tahun-tahun
sebelumnya yag dihasilkan oleh lapangan usaha pertanian,
kehutanan, dan perikanan, kemudian konstruksi, perdagangan
besar eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, dan industri
pengolahan. Sementara peranan lapangan usaha lainnya di bawah
7 persen, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-11
Tabel I.4Distribusi PDRB atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Soppeng
Tahun 2011-2015 (dalam persen)
Lapangan Usaha2011 2012 2013 2014 2015
% % % % %
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 31.41 30.07 30.07 30.33 28.47
Pertambangan & Penggalian 3.18 3.23 3.45 3.91 4.20
Industri Pengolahan 8.78 9.07 9.43 10.16 10.67
Pengadaan Listrik, dan Gas 0.11 0.11 0.10 0.09 0.08
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,,
Limbah dan Daur Ulang
0.07 0.05 0.06 0.05 0.05
Konstruksi 12.33 2.99 13.36 12.91 12.94
Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
13.12 13.52 13.01 12.26 12.64
Transportasi dan Pergudangan 2.65 2.62 2.76 2.95 3.22
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
1.47 1.57 1.53 1.54 1.52
Informasi dan Komunikasi 2.89 3.27 3.26 2.88 2.72
Jasa Keuangan dan Asuransi 2.85 3.40 3.45 3.44 3.44
Real Estat 4.79 5.04 5.26 5.44 5.63
Jasa Perusahaan 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
Administasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib
7.98 7.65 7.13 7.04 7.36
Jasa Pendidikan 5.79 4.88 4.66 4.51 4.52
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.72 1.68 1.61 1.62 1.63
Jasa Lainnya 0.67 0.66 0.66 0.67 0.71
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
* Sumber : BPS Kab. Soppeng
1.1.6 PDRB PerKapita
Peningkatan pendapatan masyarakat merupakan salah
satu sasaran pemerintah dalam melaksanakan program
pembangunan, baik sebagai pendukung maupun yang langsung
dirasakan oleh masyarakat sebagai peningkatan kesejahteraan.
Salah satu indicator pengukuran tingkat kesejahteraan
penduduk suatu wilayah adalah PDRB per kapita. Besaran
PDRB per kapita memberikan gambaran rata-rata pendapatan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-12
yang dihasilkan oleh setiap penduduk selama satu tahun
disuatu wilayah.
Tabel I.5PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan
2011 Kabupaten Soppeng 2011-2015
Tahun PDRB perkapita (juta Rupiah)
Harga berlaku Harga Konstan
(1) (2) (3)
2011 19,05 17,72
2012 21,15 18,92
2013 23,95 20,25
2014 27,35 21,63
2015* 30,20 22,70
* Angka sementara (sumber Buku PDRB Kab.Soppeng Tahun 2011-2015)
Selama periode 2010-2015 PDRB perkapita Kabupaten
Soppeng terus mengalami peningkatan. PDRB perkapita
Kabupaten Soppeng pada tahun 2015 ADHB telah mencapai
Rp.30.200.000,- meningkat dibanding tahun 2014 sebsesar
27.350.000,-. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2015
tiap penduduk diwilayah Kabupaten Soppeng mampu memberikan
kontribusi nilai tambah secara ekonomi sebesar 30,20 juta rupiah.
Meskipun demikian pada kenyataannya kenaikan PDRB
perkapita menunjukkan adanya peningkatan harga barang dan
jasa terutama yang dikonsumsi oleh public, baik secara langsung
maupun tidak langsung kenaikan harga barang-barang dan jasa
tersebut pasti dirasakan masyarakat sehingga mengakibatkan
perlunya kemampuan yang lebih terutama dari sisi ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
1.1.7 KemiskinanKemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang/rumah
tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk makanan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-13
maupun non makanan. Kemiskinan dapat dilihat dari dua ukuran
makro yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Data
kemiskinan absolut adalah data kemiskinan yang merefleksikan
suatu standar seperti kebutuhan pokok minimal. Kemiskinan
absolut diukur berdasarkan indikator bersifat uang (garis
kemiskinan) dengan pendekatan kebutuhan dasar.
Kemiskinan merupakan masalah pembangunan
kesejahteraan sosial masyarakat yang berkaitan dengan berbagai
bidang pembangunan lainnya yang ditandai oleh pengangguran,
keterbelakangan, dan ketidakberdayaan. Oleh karena itu
kemiskinan merupakan masalah pokok daerah yang
penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi
prioritas utama dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
Dalam kurun 2011-2015, tingkat kemiskinan Kabupaten
Soppeng terus mengalami penurunan pada tahun 2015 angka
kemiskinan Kabupaten Soppeng sebesar 8,36 persen lebih rendah
dibanding tahun 2014 yaitu sebesar 8,76 persen, dan lebih rendah
dibanding tahun 2013 yang mencapai 9,43 persen. Rata-rata
angka kemiskinan Kabupaten Soppeng tahun 2011-2014 sebesar
9,16 persen dengan rata-rata kinerja penurunan
kemiskinansebesar 0,2 persen.
Tabel 1.6Angka Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin
dan Kinerja Penurunan Kemiskinan Nasional, Sul-Sel dan Kab.Soppeng Tahun 2011-2015
TAHUNANGKA KEMISKINAN (%) JUMLAH PENDUDUK MISKIN (JIWA) KINERJA PENURUNAN
KEMISKINAN (%)
Nasional SULSEL KAB.SOPPENG Nasional SULSEL KAB.
SOPPENG Nasional SULSEL KAB.SOPPENG
2011 12.4 10.27 9.36 30,018,930 840,290 21,220
2012 11.7 9.82 9.12 28,594,600 812,270 20,600 -0.7 -0.45 -0.24
2013 11.5 10.32 9.43 28,553,930 863,230 21,300 -0.19 0.5 0.31
2014 11 9.54 8.76 27,727,780 806,350 19,780 -0.51 -0.78 -0.67
2015 8.36 - - 18,800
* Sumber : BPS Kab. Soppeng
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-14
Meskipun jumlah penduduk miskin dan tingkat kemiskinan
di Kabupaten Soppeng berfluktuasi dari tahun ke tahun, namun
garis kemiskinan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin
ternyata cenderung mendekati garis kemiskinan. Sehingga
perbaikan tingkat pengeluaran penduduk miskin harus terus
dioptimalkan meskipun pada kenyataannya masalah yang
dihadapi sangat kompleks. Pada tahun 2015 garis kemiskinan di
Kabupaten Soppeng sebesar Rp.213.164,- , meningkat sebesar
13,23 persen dibanding tahun 2011 yang sebesar Rp.188.257,-.
Grafik 1.2Garis Kemiskinan (Rp)
Tahun 2011-2015 Kab. Soppeng
188257195722
202666207084
213164
170000
180000
190000
200000
210000
220000
Garis Kemiskinan 188257 195722 202666 207084 213164
2011 2012 2013 2014 2015
Kompleksitas masalah kemiskinan ini tentu tidak bisa dijawab
melalui program pembangunan yang bersifat parsial apalagi
kontradiktif, tetapi diperlukan sebuah rumusan kebijakan yang
bersifat holistik, ada keterkaitan satu sama lain meskipun tidak
bisa menghindari pendekatan sektoral. Rumusan kebijakan
pembangunan hendaknya disatukan oleh dua isu sentral dan
mendasar yaitu penanggulangan kemiskinan dan penciptaan
lapangan kerja. Penciptaan lapangan kerja inilah yang akan
menggerus tingkat pengangguran di Kabupaten Soppeng.
Sumber : BPS Kab. Soppeng, 2015
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-15
Pengangguran mempengaruhi daya beli masyarakat dikarenakan
dengan tidak adanya pekerjaan yang dimiliki maka tidak ada pula
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut
yang menyebabkan kemiskinan pada masyarakat.
Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) secara tidak
langsung dapat menggambarkan kondisi ekonomi di suatu
wilayah. Tinggi rendahnya angka ini memiliki kepekaan terhadap
tingkat kesejahteraan masyarakat maupun keamanan dan
stabilitas regional. Pada tahun 2015, TPT di Kabupaten Soppeng
sebesar 2.96 persen meningkat dibandingkan dengan tahun 2014
yaitu 2.43 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
penyerapan angkatan kerja penduduk usia kerja di Kabupaten
Soppeng, sedikit mengalami penurunan sehingga angka
pengangguran terbuka mengalami penurunan. Apabila dirinci
menurut jenis kelamin, TPT perempuan lebih rendah dari laki-laki
pada tahun 2015. TPT perempuan sebesar 3,03 persen sedikit
meningkat dari tahun 2014 sebesar 2,28 persen, sedangkan TPT
laki-laki sebesar 2,92 persen juga mengalami peningkatan bila
disbandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 2,52 persen. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa penyerapan angkatan kerja
penduduk usia kerja di Kabupaten Soppeng, baik laki-laki
maupun perempuan sedikit menurun di tahun 2015
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-16
Grafik 1.3Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Tahun 2011-2015 Kab. Soppeng
5.166.15 6.56
2.432.96
0
2
4
6
8
TPT
TPT 5.16 6.15 6.56 2.43 2.96
2011 2012 2013 2014 2015
1.1.8 Kesejahteraan SosialPembangunan daerah dibidang kesejahteraan sosial berkaitan
dengan kualitas manusia di Kabupaten Soppeng yang tercermin
dari aspek pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Aspek
pendidikan diukur dari Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata
Lama Sekolah (RLS), Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
Partisipasi Murni (APM). Aspek kesehatan diukur dari angka
kematian bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), dan balita gizi
buruk. Aspek ekonomi diukur dari tingkat daya beli dan
kesempatan kerja/penduduk yang bekerja.
Angka capaian IPM Kabupaten Soppeng dari tahun ke tahun
selalu meningkat. Peningkatan IPM ini disebabkan karena mulai
membaiknya pelayanan pada bidang pendidikan, kesehatan dan
komponen daya beli.
Sumber : BPS Kab. Soppeng, 2016
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-17
Tabel- 1.7Indeks Pembangunan Manusi (IPM)
Tahun 2011-2015 Kab. Soppeng
Komponen 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6Angka Harapan Hidup(tahun) 68.15 68.26 68.37 68.42 68.52Harapan Lama Sekolah 11.36 11.39 11.42 11.45 11.81Rata-rata Lama Sekolah(tahun) 6.81 6.81 6.93 7.04 7.05Pengeluaran per Kapitadisesuaikan (000Rp ppp) 640.46 643.20 646.38 654.81 608.03IPM 63.80 64.05 64.43 64.74 65.33IPM Kabupaten Soppeng pada tahun 2015 yang sebesar 65,33
poin lebih rendah 3,82 poin dibanding IPM provinsi Sulawesi
Selatan yang sebesar 69,15 poin karena dibeberapa komponen
Kabupaten Soppeng masih tertinggal dengan Provinsi Sulawesi
Selatan antara pada komponen angka harapan hidup (AHH)
dimana pada tahun 2015 AHH Kab. Soppeng sebesar 68,52
tahun sedangkan AHH Provinsi Sulawesi Selatan 69,80 tahun,
demikian halnya pada komponen angka melek huruf pada tahun
2015 Kab.Soppeng baru pada posisi 89,55 sementara untuk
Sulawesi Selatan telah berada pada posisi 98,22, demikian pula
dengan rata-rata lama sekolah pada tahun 2015 Kabupaten
Soppeng mencapai 7,05 dan Provinsi Sulawesi Selatan yaitu 7,64
dan pada sisi pengeluaran per kapita disesuaikan Prov.Sulawesi
Selatan sebesar Rp 746.700 dan Kabupaten Soppeng masih pada
kisaran Rp 608,036,- hal ini menunjukkan bahwa kedepan
diperlukan upaya peningkatan status kesehatan masyarakat.
Peningkatan akses dan pemerataan pendidikan serta perubahan
pola pikir masyarakat sebagai bagian dari revolusi mental.
Sumber : BPS Kab. Soppeng, 2015
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-18
1.2. Permasalahan Dan Isu Strategis
1.2.1. Permasalahan Pembangunan Daerah
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap
Expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini
dengan yang direncanakan serta apa yang ingin dicapai di masa
yang akan datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat.
Perbedaan dimaksud dilihat dari kesenjangan pencapaain daerah,
maupun dengan pencapaian provinsi dan nasional.
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah
adalah untuk mengidentifikasi berbagai factor yang mempengaruhi
keberhasilan/kegagalan kinerja pembangunan daerah dimasa
lalu.Permasalahan pembangunan daerah yang diidentifikasi dan
dianalisis berdasarkan urusan pemerintahan sebagai berikut :`
A. Aspek Kesejahteraan Masyarakat Pertumbuhan Ekonomi masih didonimasi oleh oleh faktor
konsumsi dari pada investasi meneybabkan pertumbuhan yang
tidak berkualitas
Kurangnya lapangan kerja baru
AHH dan Rata-Rata Lama Sekolah masih Rendah di bawah Sul-
Sel dan Nasional
Masih Tinggi Angka Putus sekolah, dan masih banyak yang tidak
bersekolah
B. Aspek Pelayanan Umum Urusan Wajib berkaitan dengan pelayanan dasar
Akses, layanan, ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan masih terbatas pada beberapa wilayah
Masih belum tingginya kesadaran ibu hamil terhadap
Tingginya estimasi jumlah sasaran ibu hamil
Adanya Ibu hamil yang tidak merampungkan standar
minimum empat kali kunjungan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-19
Tingginya estimasi jumlah sasaran ibu hamil dengan
komplikasi, tetapi secara riil semua ibu hamil dengan
komplikasi kebidanan ditangani oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten
komplikasi ditangani oleh tenaga kesehatan yang kompteten
kurangnya jumlah kelahiran
Tingginya estimasi jumlah sasaran anak balita
Masih banyak orang tua yang tidak lagi membawa anaknya ke
sarana pelayanan kesehatan untuk dipantau
pertumbuhannya apabila sudah lebih dari usia satu tahun
Tingginya estimasi jumlah penduduk ≤ 15 tahun
Masih rendahnya partisipasi masyarakat untuk
memeriksakan diri di sarana pelayanan kesehatan (malu akan
stigma sebagai penderita TB)
Jumlah balita kurang karena tingginya akseptor KB
jumlah posyandu yang masih kurang
Maskin yang menggunakan sarana pelayanan kesehatan
kurang karena adanya kegiatan preventif dan promotif di
masyarakat
Kurangnya pasien maskin yang dirujuk
Tidak ada penambahan rumah sakit dalam waktu 5 tahun
terakhir di sisi lain jumlah penduduk semakin bertambah
Penambahan dokter belum sesuai kebutuhan
batas sertfikasi diperhatikan
Mamperhatikan kompetensi untuk tenaga tim
penanggulangan
Jumlah dokter spesialis belum memenuhi standard rumah
sakit
Urusan Wajib tidak berkaitan dengan pelayanan dasar
rendahnya skill akibat dari belum terbinanya bursa kerja
khusus yang ada di institusi pendidikan/ balai kerja
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-20
Masih terbatasnya informasi pasar kerja, diantaranya
disebabkan informasi lowongan/ kesempatan kerja oleh
perusahaan tidak terbuka
Kurangnya kegiatan job canvasing (mencari lowongan
pekerjaan ke perusahaan)
Kurangnya partisipasi perusahaan dalam wajib lapor
lowongan pekerjaan
Kurangnya partisipasi pencari kerja yang telah
ditempatkan/ telah mendapatkan kerja yang melaporkan
diri ke dinas tenaga kerja
Kasus KDRT yang semakin tinggi di masyarakat
disebabkan tingkat pengetahuan masyarakat akan KDRT
yang semakin meningkat, karena banyaknya sosialisasi
KDRT yang dilaksanakan di masyarakat baik dari BPPKB
sendiri maupun oleh lembaga-lembaga lain yang peduli
masalah KDRT
Kasus KDRT sebenarnya banyak terjadi di mayarakat sejak
dulu tapi yang melapor hanya sedikit namun dengan
meningkatnya pengetahuan mayarakat tentang prosedur
pelaporan KDRT maka angka KDRT kelihatannya semakin
tinggi
dalam penyusunan regulasi ketahanan pangan secara
umum belum ada permasalahan yang ditemukan, akan
tetapi apabila ditelaah secara spesifik masih ada arah
kebijakan ketahanan pangan yang masih perlu dibuatkan
regulasi hukum seperti diversifikasi dan keamanan pangan
adanya penurunan produksi dan produktifitas pangan
utama dalam hal ini padi yang diakibatkan oleh cuaca
ekstrim serta bencana kekeringan (puso)
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-21
adanya surplus ketersediaan pangan tertentu terhadap
kebutuhan konsumsi masyarakat sebesar 93.891,92 ton
berdasarkan analisis ratio ketersediaan neraca bahan
makanan sehingga pencapaian ketersediaan energi dan
protein melebihi target SPM kabupaten
belum maksimalnya koordinasi dan sinergitas tentang
pemahaman pengisian gudang cadangan pangan
pemerintah
pemantauan ketersediaan informasi pasokan yang
dilaksanakan meliputi 9 jenis komoditi, 4 lokasi dan waktu
melebihi target yang ingin dicapai
harga komoditi sembilan bahan pokok cukup terjangkau
kecuali harga bawang merah dan cabai yang mengalami
fluktuasi pada hari-hari tertentu serta pasokan selalu
tersedia baik produksi daerah maupun dari daerah
tetangga
skor PPH yang ingin dicapai sebesar 81 sementara
realisasinya sebesar 87.65 sehingga pola konsumsi kita
secara kualitas sudah melebihi target skor PPH Kabupaten
ditemukan adanya beberapa jenis pangan yang
mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan yang
beredar dipasaran seperti buah-buahan dan ikan kering
yang beredar mengandung formalin dan pestisida
berdasarkan uji residu dan uji laboratorium
belum adanya indukasi gejala kerawanan pangan di kab.
Soppeng
Pensertifikatan tidak bisa dilaksanakan dikarenakan
adanya perubahan sistem pensertifikatan oleh kantor
pertanahan Kabupaten Soppeng dari pendaftaran tanah
secara sistimatik menjadi secara sporadis dimana setiap
SKPD mengajukan sendiri asset yang akan disertifikat
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-22
Pesatnya laju pertambahan dan aktivitas penduduk belum
didukung oleh keberadaan sarana persampahan berupa
TPS serta institusi pengelola yang memadai
Tempat pembuangan sampah (TPS) masih kurang
Tidak adanya data luas wilayah rawan longsor dan sumber
mata air sehingga tidak ada nilai pembagi luasan untuk
menghitung persentase penghijauan rawan longsor dan
sumber mata air
Masih adanya penduduk yang belum melaksanakan
perekaman
Adanya penduduk yang terdaftar di data base tetapi tidak
tinggal di Soppeng
Masih ada Sebagian Posyandu Yang Belum memiliki kader
yang terlatih serta sarana dan prasarana yang layak
khususnya di daerah Desa/Kelurahan terpencil
Jumlah Penumpang semakin meningkat setiap tahun
sebanyak 22 koperasi selama 3 tahun berturut-turut tidak
melaksanakan RAT
Rendahnya peran aparat kecamatan dan desa/kelurahan
dalam pembinaan Koperasi
Kurangnya regulasi sektor ekonomi untuk mendorong
kegiatan usaha koperasi
tidak adanya pendataan UMKM secara intensif
Masih perlu dukungan infrastruktur dan regulasi
Sarana dan infrastruktur daerah
Informasi peluang dan potensi investasi Soppeng yangmasih kurang
Masih perlu dukungan infrastruktur dan regulasi
Kurangnya sosialisasi kepemudaan dalam berorganisasi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-23
1.) Terbatasnya kegiatan olah raga hanya pada tingkat
pelajar, 2). Belum optimalnya ketersediaan sarana dan
prasarana kegiatan
sarana dan prasarana masih kurang dan kurang
terpelihara
budaya adalah kearifan lokal yang kadang berbenturan
dengan agama
Pattaungeng, Pesta nelayan, maccera tampareng
ditentukan oleh kondisi alam seperti disaat air sedang
pasang
budaya ini memerlukan perlakuan khusus atau kehati
hatian agar tidak berbenturan dengan agama
ada beberapa kawasan cagar budaya yang beum dipelihara
secara optimal
Masih kurangnya minat baca masyarakat yang disebabkan
oleh rendahnya budaya membaca masyarakat
Ketersediaan dan kapasitas sumberdaya manusia pengelola
arsip belum memadai,
Belum optimalnya pembinaan kearsipan di SKPD yang di
sebabkan oleh kurangnya Tenaga Fungsional Kearsipan
(Arsiparis
Urusan Pilihan produksi menurun yang diakibatkan oleh kemarau panjang
sehingga tidak ada produksi selama 6 bulan
tidak ada kegiatan restoking sejak tahun 2014
konsumsi menurun yang diakibatkan oleh banyaknya
alternatif makanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Optimalisasi kinerja dalam pembinaan kelompok nelayan
seluruhnya belum mencapai target karena pada saat kondisi
cuaca yang tidak mendukung (musim kemarau), sebagian
kelompok nelayan beralih profesi (berdagang, buruh kasar dll)
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-24
produksi menurun yang diakibatkan oleh kemarau panjang
sehingga tidak ada produksi selama 6 bulan
tidak ada kegiatan restoking sejak tahun 2014
sarana dan prasarana untuk pengembangan objek wisata
belum optimal
sumberdaya pengelola dan instansi pengelola belum memadai
Terjadinya perubahan iklim (el nino) menyebabkan erjadinya
bencana kekeringan yang menyebabkan areal pertanaman
padi mengalami puso ±9.852 hektar, kerusakan ringan ± 15
hektar, sedang ±122,96 hektar dan berat ± 618,59 hektar.
Masih terbatasnya ketersediaan dan penggunaan benih
bermutu yang bersertifikat di tingkat kelompok tani
Tingkatpemupukan belum sesuai rekomendasi teknis dan
ketersediaan pupuk bersubsidi masih terbatas
Terjadinya perubahan iklim (el nino) menyebabkan terjadinya
kekeringan hingga puso seluas 907 hektar
Terjadinya perubahan iklim menyebabkan terjadinya
kekeringan (puso) seluas 98 hektar
Masih terbatasnya ketersediaan penggunaan benih bermutu
bersertifikat di tingkat kelompok tani
Penggunaan benih masih dominan menggunakan benih
asalan, cenderung turun temurun
Pemeliharaan tanaman tidak dilakukan secara insentif
karena hanya dianggap tanaman sela antara dua musim
tanam
target binaan kelompok tani sebanyak 650 klp dengan
realisasi binaan 689 klp dimana pertumbuhan dan
pemekaran kelompok tani yang melebihi target akibat luas
potensi yang terlalu besar untuk satu kelompok serta
efektifitas pengelolaan manajemen kelompok yang terlalu
banyak anggotanya
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-25
Masih rendahnya pengetahuan peternak tentang inseminasi
buatan
Kurangnya petugas inseminator
Masih banyaknya kelahiran ternak sapi hasil IB yang belum
terlapor
masih adanya pengusaha tambang untuk mendapatkan IUP
Operasi produksi yang sesuai
kurangnya kesadaran dari pengusaha
adanya adaptasi pencatatan statistik nasional dengan
melakukan perubahan tahun dasar dari tahun dasar 2000 ke
tahun dasar 2010
kurangnya kesadaran pedagang akan undang-undang
perlindungan konsumen
diharapkan adanya bantuan pemerintah dalam bentuk
peralatan untuk perkembangan industry
diharapkan adanya pendataan secara kontinyu agar
didapatkan hasil berupa profil usaha mikro khususna
industri rumah tangga setiap tahunnya
tidak adanya pendataan terkait jumlah industri termasuk
jumlah produksi di kab. Soppeng setiap tahunnya. Data yang
diperoleh hanya bersumber dari jumlah usaha industri yang
mengurus izin usaha melalui KPT dan dinas Koperindag
pelaku usaha / perajin membutuhkan peralatan namun
terkendala oleh tidak adanya proposal yang dibuat untuk
mendapatkan bantuan tersebut
Sejak tahun 2000 tidak ada lagi transmigrasi swakarsa
mandiri
Aspek Daya Saing Daerah Pengeluaran Perkapita 654.820 rupiah lebih rendah
dibandingkan pengeluaran perkapita provinsi Sulawesi
Selatan yang sebesar 677.300 rupiah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-26
kemampuan tukar produk (komoditas) yang dihasilkan/
dijual petani masih lebih rendah dibandingkan produk yang
dibutuhkan oleh petani baik untuk proses produksi maupun
untuk konsumsi rumah tangga
Masih kurangnya infrastuktur wialyah dalam kondisi yang
memadai
Daerah yang permukaan rendah menjadi daerah yang rawan
bencana banjir
Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan tingkat
kepadatan penduduk di kota meningkat
Masih terjadinya alih fungsi lahan persawahan menjadi
permukiman
Masih terbatasnya debit ar PAM untuk mensuplay
kebutuhan penduduk
Kuatnya faktor ekternal daerah mempengaruh kriminalitas
Masih adanya masyarakat yang menyampaikan aspirasinya
melalui demonstrasi
Masih perlu dukungan infrastruktur dan regulasi
Sarana dan infrastruktur daerah belum memadai
Informasi peluang dan potensi investasi Soppeng yang masih
kurang
1.2.2 Isu Strategis Daerah.
Pada pembahasan issu strategis daerah ini merupakan
analisa dari permasalahan pembangunan yang telah diuraikan
pada sub bahasan permasahan pembangunan. Adapun daftar
issu strategis secara keseluruhan disajikan dengan pendekatan
urusan pemerintahan menurut UU 23 Tahun 2014 tentang
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-27
Pemerintahan Daerah. Pendekatan urusan akan lebih
mempermudah didalam menentukan stakeholder terkait dalam
menentukan kebijakan yang akan dilakukan menghadapi issu
strategis tersebut.
No Isu Strategis
Urusan wajib Pelayanan dasar
1 Pendidikan;
Akses layanan PAUD masih terbatas pada beberapawilayah
Belum optimalnya aksesibilitas pendidikan
Masih kurangnya minat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Masih rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakatdalam penyelenggaraan pendidikan yang menyebabkanbanyaknya anak putus sekolah
Rendahnya Ekonomi keluarga
2 Kesehatan;
Terbatasnya sumberdaya kesehatan (Dokter spesialis, danParamedis),
Masih terbatasnya jumlah sarana prasarana kesehatan
Pelaksanaan SOP belum optimal
Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan PerilakuHidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih kurang;
Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatanibu dan anak
Masih adanya ibu hamil yang melahirkan bukan dipuskesmas/ sarana kesehatan lainnya.
3 Pekerjaan umum dan penataan ruang;
Kondisi jalan, jembatan, prasarana dan sarana irigasidalam kondisi baik masih rendah.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-28
No Isu Strategis
Aksesibilitas transportasi belum merata
Drainase jalan tidak berfungsi dengan optimal
Belum optimalnya pelaksanaan Perda RTRW
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalampemeliharaan sarana dan prasarana
Masih rendahnya bangunan ber IMB
4 Perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
Belum memadainya sarana dan prasarana dasarpermukiman dimana masih ada RT belum memenuhilayanan sanitasi
Belum memadainya sarana dan prasarana dasarpermukiman dimana masih ada RT yang belum menikmatiair bersih
Belum semua kecamatan memiliki RDTR
5 Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindunganmasyarakat
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerahlayanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) masihrendah (12,5%) disebabkan jarak tempu Rescue centerdari wilayah kebakaran
Kepatuhan masyarakat masih kurang dalam mematuhiperaturan
Masih rendanya ratio jumlah polisi Pamong Praja terhadapjumlah penduduk
Semakin meningkatnya pengguna narkoba
Pengaruh Globalisasi (Informasi kekerasan)
6 Sosial
Masih cukup tingginya angka kemiskinan danpengangguran
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-29
No Isu Strategis
Masih ada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial(PMKS) yang belum tertangani
Belum adanya fasilitasi pemerintah terhadap keluargakematian
Belum adanya fasliltas perumahan bagi imam masjid danguru mengaji
Beras untuk masyarakat miskin belum bebas biaya
Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
1 Tenaga kerja;
Masih rendahnya skill tenaga kerja terhadap kebutuhanpasar
Masih terbatasnya lapangan kerja
Masih terbatasnya informasi pasar kerja, diantaranyadisebabkan informasi lowongan/ kesempatan kerja olehperusahaan tidak terbuka
Kurangnya partisipasi perusahaan dalam wajib laporlowongan pekerjaan
2 Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
Persentase perempuan di lembaga peemerintah masihrendah
Kasus KDRT yang semakin tinggi di masyarakat
Lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaangender dan anak
Tingginya pengaruh negatif media terhadap pembentukankepribadian anak
3 Pangan;
belum maksimalnya koordinasi dan sinergitas tentangpemahaman pengisian gudang cadangan pangan pemerinta
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-30
No Isu Strategis
Regulasi ketahanan pangan secara umum belum ada yangdisusun pemerintah daerah secara spesifik
Belum optimalnya diversifikasi produk pangan lokal,
penurunan produksi dan produktifitas pangan utamadalam hal ini padi yang diakibatkan oleh cuaca ekstrimserta bencanA kekeringan (puso).
4 Pertanahan;
Rendahnya lahan yang bersertifikat
5 Lingkungan hidup;
Masi banyaknya sampah yang tidak tertangani
Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengelolaanlingkungan hidup masih kurang;
Tidak adanya data luas wilayah rawan longsor dan sumbermata air sehingga tidak ada nilai pembagi luasan untukmenghitung persentase penghijauan rawan longsor dansumber mata air
Dampak pemanasan global semakin meningkat
6 Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dan aparat dalamtertib administrasi kependudukan.
7 Pemberdayaan masyarakat dan Desa;
Keterbatasan infrastrukur wilayah perdesaan
Ketidakberdayaan masyarakat disebabkan Faktor ekonomi,rendahnya kapasitas SDM, dan terbatasnya Aksesinformasi, sarana, modal, pasar dan pelayanan
Masih kurangnya insentif kader posyandu
8 Pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
Masih lemahnya pengetahuan masyarakat terhadapkesehatan reproduksi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-31
No Isu Strategis
9 Perhubungan;
Belum meratanya aksesibilitas pelayanan transportasi
Administrasi sarana transportasi belum optimal
10 Komunikasi dan informatika;
Belum optimalnya implementasi e-government pada setiapSKPD
Pengembangan teknologi informasi sampai kepemerintahan desa belum optimal
Belum tersedianya stasiun TV local
11 Koperasi, usaha kecil, dan menengah
Pembangunan kemitraan dan pemasaran serta Inovasi danadopsi teknologi dalam rangka pengembangan disainproduk masih kurang
masih ada koperasi selama 3 tahun berturut-turut tidakmelaksanakan RAT
12 Penanaman modal;
Kondisi infrastruktur yang mendukung Iklim investasibelum optimal
Rendahnya penanaman modal
13 Kepemudaan dan olah raga;
Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengembanganpemuda dan olah raga,
Masih kurangnya pembinaan dan peningkatan prestasiolahraga
Masih lemahnya pembinaan pemuda
Pengaruh globalisasi terhadap karakter pemuda
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-32
No Isu Strategis
14 Statistik;
Masih terbatasnya kualitas SDM dalam pengelolaan datadan statistik.
15 Persandian;
Belum menjadi prioritas pemerintah daerah
16 Kebudayaan;
Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai budaya
belum tersedianya sarana penyelenggaraan seni danbudaya
Kuatnya pengaruh budaya dari luar
17 Perpustakaan
Masih rendahnya pengunjung perpustakaan sebagai akibatrendahnya minat baca masyarakat
Koleksi perpustakaan masih kurang
18 Kearsipan
SDM Kearsipan belum optimal
Belum terlaksananya kearsipan melalui system elektronik.
Urusan Pilihan
1 Kelautan dan perikanan;
Rendahnya produksi perikanan
Terbatasnya infastruktur/sarpras dari perikanan budidaya,tangkap dan pengelolaan hasil perikanan
kelompok nelayan beralih profesi (berdagang, buruh kasa)
2 Pariwisata;
Masih adanya keterbatasan sarana dan prasaranapariwisata
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-33
No Isu Strategis
Berkuranganya pengunjung objek wisata
Masih kurangnya partisipasi mayarakat dalampengembangan pariwisata,
3 Pertanian;
Penurunan produktifitas hasil pertanian
Pengelolaan Jaringan Air Irigasi untuk Pertanian masihkurang
Masih terbatasnya ketersediaan dan penggunaan benihbermutu yang bersertifikat di tingkat kelompok tani
Masih kurangnya pengetahuan Petani ternak
Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian;
Kurangnya petugas inseminator
Biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, sertabelum optimalnya manajemen agribisnis.
Masih terbatasnya akases petani terhadap ketersediaanpupuk
Masih terbatasnya ketersediaan bibit ikan bagi petani
Masih tinggi sistem sistem petik jual yang menyebabkannilai tambah produksi pertanian rendah
4 Kehutanan;
Masih adanya kerusakan kawasan Hutan
5 Energi dan sumberdaya mineral;
masih adanya penambang tanpa izin
Potensi energy terbarukan belum di manfaatkan.
6 Perdagangan;
Kesiapan produk lokal menghadapi Masyarakat EkonomiAsean
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB I Pendahuluan I-34
No Isu Strategis
Pemasaran produk lokal masih kurang
Belum optimalnya perlindungan konsumen
7 Perindustrian;
Masih rendahnya daya saing produk UMKM di pasarnasional,
Industri berbasis sumberdaya lokal belum berkembangsecara merata
Masih lemahnya pembinaan bagi pelaku UMKM,
8 Transmigrasi
Sarana dan prasarana wilayah yang belum memadai
Pemanfaatn lahan kritis belum optimal
SDM peserta transmigrasi yang renda
9 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, AdministrasiKeuangan Daerah, Perangkat Daerah, dan Kepegawaian
Belum terkoordinasinya dengan baik kegiatan kepaladaerah dengan warga masyarakat dalam penyebarluasaninformasi pembangunan
Pelayanan perizinan belum bisa diakses melalui TI di luararea KPT
Masih lemahnya penegakan kedisiplinan PNS
Belum optimlanya pencegahan dan pemberantasan korupsidaerah
Belum diterapkannya system renumerasi PNS
Masih adanya aparat desa dan kelurahan yang belummemiliki kendaraan operasional
Akses pemberiaan bantuan hukum bagi masyarakat miskinbelum terjangkau
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB II Perjanjian Kinerja II-1
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
2.1. Perencanaan Kinerja Tahun 2016
Perencanaan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja
tahunan yang akan dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Soppeng.
Perjanjian kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan
diwujudkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Unit Kerja di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Soppeng dalam suatu tahun
tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.
Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu dalam rangka
Intensifikasi, pencegahan korupsi; Peningkatan kualitas pelayanan
publik; Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang
efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini
lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu
program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi
serta menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi organisasi.
Untuk itu, penyusunan Perencanaan Kinerja Pemerintah Kabupaten
Soppeng Tahun 2016 merupakan sasaran dan target kinerja yang
sepenuhnya mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng
Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 dan Peraturan Bupati
Soppeng Nomor 28 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja
Utama Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021,
Keputusan Bupati Soppeng Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016,
Target Kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus
dicapai selama tahun 2016. Target Kinerja pada tingkat sasaran
strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan
organisasi di dalam upaya pencapaian visi misi dan akan menjadi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB II Perjanjian Kinerja II-2
komitmen bagi Pemerintah Kabupaten Soppeng untuk mencapainya
dalam Tahun 2016.
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 disusun berdasarkan pada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah
Kabupaten Soppeng sebagai berikut:
Tabel 2.1Perjanjian Kinerja Kabupaten Soppeng Tahun 2016
VISI :PEMERINTAHAN YANG MELAYANI DAN LEBIH BAIK
No. Misi Sasaran Strategis IndikatorKinerja
TargetKinerja
1 2 3 4 51 Memantapkanarah kebijakanpertanian yangmelayani danpro-petani (M1)Meningkatnyapendapatan petanitanaman pangan,petani perkebunan,peternak,pembudidaya ikandan nelayan (S1)
PDRB/kapitapetani, peternak,pembudidayaikan dan nelayan(Rp) 9.775.000Meningkatnyakapasitas jaringanirigasi dalammendukungpeningkatanproduksi pertanian(S2)
Cakupan layananirigasi (%)72,47%
Meningkatnyakegiatan pengolahanhasil dari produkpertanian,perkebunan,peternakan danperikanan (S3)
jumlah unit usahadalampengolahan hasilpertanian,perkebunan,peternakan danperikanan108
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB II Perjanjian Kinerja II-3
No. Misi Sasaran Strategis IndikatorKinerja
TargetKinerja
1 2 3 4 52 Mewujudkanpendidikanunggul yangmurah danberkeadilan bagisemua warga(M2)
Meningkatnya aksesmasyarakat ataslayanan pendidikan(S4)APM SD dansederajat; 83%APM SMP dansederajat; 60%Meningkatnyakualitas pelayananpendidikan (S5) penerapanmanajemenberbasis sekolah(MBS) kualifikasibaik 26
Meningkatnyakemampuan literasimasyarakat (S6) Angka melekhuruf 96%3 MenjadikanKabupatenSoppeng yanglebih baik dalampelayananpublik (M3)Berkembangnyapelayanan berbasisteknologi informasidan keterbukaaninformasipembangunan(IT)(S7)
Adanya inovasiberbasis IT danSDM padapelayanan PTSPsecara kontinyu ADAMeningkatnyakemudahanmasyarakat dalampengurusanadministrasikependudukan dancatatan sipil (S8)
Persentasekepemilikankartu keluarga(KK), 75,91%Rasio BayiBerAktaKelahiran 86,3%Meningkatnyajangkauan dankualitas penangananbencana kebakarandan bencana lainnya(S9)Persentasebencanakebakaran yangtertanganidengan baik 100%Persentasebencana lainnyayang tertanganidengan baik 100%
Berkurangnyagangguanketenteraman danketertiban sertapenyalahgunaannarkoba dalammasyarakat (S10)Persentasepenyelesaian K3 85%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB II Perjanjian Kinerja II-4
No. Misi Sasaran Strategis IndikatorKinerja
TargetKinerja
1 2 3 4 5Meningkatnyakesadaranmasyarakat terhadapbahayapenyalahgunaannarkoba (S11)Persentasemasyarakat yangtidakmenyalahgunakan narkoba 100%
4 Menatakepariwisataandan sistemtransportasiyang mulus dannyaman (M4)Meningkatnyajumlah kunjunganwisatawan (S12) PersentasePeningkatanjumlahkunjunganwisatawan 4,10%Meningkatnyaapresiasikebudayaan danketahanan budayadaerah dalammenghadapidinamikakebudayaan global(S13)
Jumlah Situscagar budayaKabupaten yangterdaftar sebagaisitus cagarbudaya nasional 30Meningkatnyakapasitas dankualitas infrastrukturtransportasi dalammendukunginterkoneksitaswilayah danmembuka lokasiterpencil (S14)
Porsi panjangjalan kabupatenkualitas baik(km) 510,7 km(55,8%)Meningkatnyakapasitas dankualitas infrastrukturperhubungan dalammendukungmobilitas manusia,barang dan jasa(S15)
Rasio jumlahkendaraandengan panjangjalan 0,04
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB II Perjanjian Kinerja II-5
Meningkatnyakapasitas dankualitas infrastrukturperumahan danpemukiman dalammendukungkehidupanmasyarakat yangbersih dan sehat(S16)
Persentaserumahmengakses airbersih; 97Persentasepemukimankumuh 0,014
Meningkatnyakepatuhan terhadaprencana tata ruangwilayah dalammenjagakeseimbangan fungsiantara kawasanperlindungan dankawasan budidaya(S17)kepatuhanterhadap RTRW 35%
5 Menciptakantata kelolapemerintahanyang baik danbersih bebaskorupsi (M5)Meningkatnyakinerja ASN sesuaikompetensi dalamtugas dan fungsinyapada strukturorganisasi (S18)
Persentase PNSyang ditempatkansesuai dengankompetensinya 99,36%Persentase PNSyang mengikutidiklat tekniktugas dan fungsi 16,42%
Meningkatnyapenerapan prinsipakuntabilitas,transparansi,partisipasi,efektivitas, danefisiensi dalamperencanaan,penganggaran danpertanggungankinerja (S19)
Opini laporankeuangan; WTPTingkatAkuntabilitasKinerja; CPenjabaranProgram RPJMDkedalam RKPD 100%Ratio TemuanBPK yangditindaklanjuti 40%Meningkatnyakepuasanmasyarakat ataspelayanankecamatan dankelurahan sertaberkembangnyakemandirian desa
Keterbukaaninformasi dankomunikasipelayananKecamatan, desa/kelurahan; (%)65%
Desa Mandiri 6,12%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB II Perjanjian Kinerja II-6
(S20)6 Menjaminketersediaansistempelayanankesehatanunggul danmurah (M6)
Meningkatnyaketerpenuhansarana-prasaranaserta ketenagaanmedic/non medicdalam pelayanankesehatan (S21)
CakupanPuskesmas 212,5CakupanPembantuPukesmas 62,86Rasio tenagadokter terhadapjumlah pendudukpada satuanwilayah 0,294Rasio tenagaparamedicterhadap jumlahpenduduk padasatuan wilayah 1,5
Meningkatnyakualitas pelayananrumah sakit (S22) Indeks kepuasanmasyarakat ataslayanan rumahsakit 80%7 Mendorongpeningkatankehidupanberagama sertapartisipasipemuda danperempuandalampembangunan(M7)
Meningkatnyaketerpenuhan saranaibadah,penyelenggarakegiatan ibadah, dansituasi kondusif bagikerukunan ummat(S23)
Rasio rumahibadah/ jumlahpenduduk; 2,06%Persentasepenyelenggarakegiatan ibadah(imam masjid danguru mengaji)yang difasilitasi100%
Meningkatnyakegiatankepemudaan danolah raga daerah(S24)Persentaseorganisasikepemudaanyang aktif; 100%Persentasecabang olah ragayang aktif 100%Meningkatnyakapasitaspengarusutamaangender dalampembangunan (S25)Persentasepartisipasiperempuan dilembagapemerintah 11,10%Persentasepartisipasiperempuan diorganisasi sosialkemyarakatan 20%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB II Perjanjian Kinerja II-7
Meningkatnyakeswadayaan danpartisipasimasyarakat dalampembangunandaerah (S26)SwadayaMasyarakatterhadapProgrampemberdayaanmasyarakat
15%8 MenjadikanKabupatenSoppeng sebagaipilar utamapembangunanSulawesi Selatan(M8)
Meningkatnyaproduksi beras (S27) jumlah produksiberas (ton) 194.971Meningkatnyakelestariansumberdaya alam(S28)Tingkatpenguranganemisi gas rumahkaca 2%
Terpeliharanyakualitas lingkunganhidup (S29) Tingkatpengendalianpencemaranlingkungan 18,05%(Udara)18,05%(Air)24,07%(TutupanHutan)Terpeliharanyakebersihan danKeindahan perkotaan(S30)Cakupan volumesampah yangtertangani (%) 24,23%
Berkurangnyapenduduk miskin(S31) AngkaKemiskinan 8,36%Meningkatnyacakupan pelayananpenyandang masalahkesejahteraan sosial(S32)Persentase PMKSyang tertangani 100%
9 MenjadikanKabupatenSoppeng sebagaidaerah yangnyaman danterdepan dalaminvestasi (M9)
Meningkatnyajumlah investor yangtertarik berinvestasi(S33)jumlah rencanainvestasi (JumlahMOU) 30
Meningkatnyajumlah tenaga kerjaberkompetensicukup untuk terserapdalam lapangan kerja(S34)TingkatPartisipasiAngkatan Kerja 67%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB II Perjanjian Kinerja II-8
Meningkatnya dayasaing produkkoperasi, UKM,industri kecil danindustry rumahtangga dalamperdagangan (S35)
Jumlah JenisProduk Spesifiklokal dari industridaerah yangberdaya saingpada pasar4
Jumlah JenisProduk Koperasi,usaha kecil danusaha menengahspesifik lokaldaerah yangbersaing dalampasar regional34
Meningkatnyakapasitas sarana/prasaranaperdagangan bagipelaku industri kecildan rumah tangga,koperasi, serta usahakecil dan menengah(S36)
Jumlahsarana/prasaranapasar tradisionalyang efektifmenunjangperdaganganproduk spesifiklokal industrikecil dan rumahtangga sertakoperasi danUKM17
Muatan secara lengkap dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kabupaten Soppeng disajikan dalam lampiran 1
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-1
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten SoppengAkuntabilitas kinerja adalah perwujudan dari kewajiban
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan
sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
dalam bentuk pertanggungjawaban berupa laporan kinerja (LKj) yang
disusun secara periodik. Laporan Kinerja tersebut sekaligus bentuk
pertanggungjawaban secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak
yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.
Keberhasilan sasaran yang didukung oleh program dan kegiatan
dilakukan melalui pengukuran keberhasilan setiap indikator dengan
membandingkan antara target dan realisasi. Keberhasilan pencapaian
sasaran digolongkan sesuai tabel berikut:
Tabel 3.1Skala Nilai Peringkat Kinerja
No. Interval NilaiRealisasi Kinerja
Kriteria PenilaianRealisasi Kinerja
1 91> Sangat Tinggi2 76 < 90 Tinggi3 66 < 75 Sedang4 51<65 Rendah5 < 50 Sangat Rendah
Nilai ReaSumber : Permendagri 54 Tahun 2010
Secara umum Pemerintah Kabupaten Soppeng telah dapat
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021.
Untuk tahun 2016 telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Perubahan Tahun 2016 mencakup 36 (tiga puluh enam) sasaran
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-2
dengan 52 (lima puluh dua) indikator kinerja . Adapun pencapaian
kinerja sasaran dirinci dalam matrik sebagai berikut :
Tabel 3.2Capaian Kinerja dan Predikat Kinerja Sasaran Tahun 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)
PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatnyapendapatan petanitanaman pangan,petani perkebunan,peternak,pembudidaya ikandan nelayan (S1)
1
PDRB/kapita petani,peternak,
pembudidaya ikandan nelayan (Rp)
9,775,000 9,288,347 95.02 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 1 95.02 SangatTinggi
2 Meningkatnyakapasitas jaringanirigasi dalammendukungpeningkatanproduksi pertanian(S2)
2 Cakupan layananirigasi (%) 72.47 72.88 100.57 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 2 100.57 SangatTinggi
3 Meningkatnyakegiatan pengolahanhasil dari produkpertanian,perkebunan,peternakan danperikanan (S3)
3
jumlah unit usahadalam pengolahan
hasil pertanian,perkebunan,
peternakan danperikanan
108 124 114.81 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 3 114.81 SangatTinggi
4 Meningkatnya aksesmasyarakat ataslayanan pendidikan(S4)
4 APM SD dansederajat; 83% 84.86% 102.24 Sangat
Tinggi
5 APM SMP dansederajat; 60% 69.01% 115.02 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 4 108.63 SangatTinggi
5 Meningkatnyakualitas pelayananpendidikan (S5) 6
penerapanmanajemen
berbasis sekolah(MBS) kualifikasi
baik
26 56 215.38 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 5 215.38 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-3
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)
PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
6 Meningkatnyakemampuan literasimasyarakat (S6)
7 Angka melek huruf 96% 99.65% 103.80 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 6 103.80 SangatTinggi
7 Berkembangnyapelayanan berbasisteknologi informasidan keterbukaaninformasipembangunan(IT)(S7)
8
Adanya inovasiberbasis IT dan SDM
pada pelayananPTSP secara
kontinyu
ADA ADA 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 7 100.00 SangatTinggi
8 Meningkatnyakemudahanmasyarakat dalampengurusanadministrasikependudukan dancatatan sipil (S8)
9Persentase
kepemilikan kartukeluarga (KK),
75.91% 83.46% 109.95 SangatTinggi
10 Rasio Bayi BerAktaKelahiran 86.30% 93.63% 108.49 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 8 109.22 SangatTinggi
9 Meningkatnyajangkauan dankualitas penangananbencana kebakarandan bencana lainnya(S9)
11
Persentase bencanakebakaran yang
tertangani denganbaik
100% 100% 100.00 SangatTinggi
12
Persentase bencanalainnya yang
tertangani denganbaik
100% 100% 100.00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 9 100.00 SangatTinggi
10 Berkurangnyagangguanketenteraman danketertiban sertapenyalahgunaannarkoba dalammasyarakat (S10)
13 Persentasepenyelesaian K3 85% 87.85% 103.35 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 10 103.35 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-4
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)
PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
11 Meningkatnyakesadaranmasyarakat terhadapbahayapenyalahgunaannarkoba (S11)
14
Persentasemasyarakat yang
tidakmenyalahgunakan
narkoba
100% 99.97% 99.97 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 11 99.97 SangatTinggi
12 Meningkatnyajumlah kunjunganwisatawan (S12) 15
PersentasePeningkatan jumlah
kunjunganwisatawan
4.10% 15.21% 370.98 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 12 370.98 SangatTinggi
13 Meningkatnyaapresiasikebudayaan danketahanan budayadaerah dalammenghadapidinamikakebudayaan global(S13)
16
Jumlah Situs cagarbudaya Kabupaten
yang terdaftarsebagai situs cagar
budaya nasional
30 29 96.67 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 13 96.67 SangatTinggi
14 Meningkatnyakapasitas dankualitas infrastrukturtransportasi dalammendukunginterkoneksitaswilayah danmembuka lokasiterpencil (S14)
17Porsi panjang jalankabupaten kualitas
baik (km)
510.7 km(55.8%)
496.07Km
(54.236%)97.19 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 14 97.19 SangatTinggi
15 Meningkatnyakapasitas dankualitas infrastrukturperhubungan dalammendukungmobilitas manusia,barang dan jasa(S15)
18Rasio jumlah
kendaraan denganpanjang jalan
0.04 0.03 75.00 Sedang
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 15 75.00 Sedang
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-5
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)
PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
16 Meningkatnyakapasitas dankualitas infrastrukturperumahan danpemukiman dalammendukungkehidupanmasyarakat yangbersih dan sehat(S16)
19Persentase rumah
mengakses airbersih;
97 95.79 98.75 SangatTinggi
20 Persentasepemukiman kumuh 0.014 0.00063 95.51 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 16 97.13 SangatTinggi
17 Meningkatnyakepatuhan terhadaprencana tata ruangwilayah dalammenjagakeseimbangan fungsiantara kawasanperlindungan dankawasan budidaya(S17)
21 kepatuhan terhadapRTRW 35% 98.72% 282.06 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 17 282.06 SangatTinggi
18 Meningkatnyakinerja ASN sesuaikompetensi dalamtugas dan fungsinyapada strukturorganisasi (S18)
22
Persentase PNSyang ditempatkan
sesuai dengankompetensinya
99.36% 99.23% 99.87 SangatTinggi
23
Persentase PNSyang mengikuti
diklat teknik tugasdan fungsi
16.42% 9.34% 56.88 Rendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 18 78.37 Tinggi
19 Meningkatnyapenerapan prinsipakuntabilitas,transparansi,partisipasi,efektivitas, danefisiensi dalamperencanaan,penganggaran danpertanggungankinerja (S19)
24 Opini laporankeuangan; WTP - - -
25Tingkat
AkuntabilitasKinerja;
C C 100.00 SangatTinggi
26Penjabaran
Program RPJMDkedalam RKPD
100% 53.69% 53.69 Rendah
27 Ratio Temuan BPKyang ditindaklanjuti 40% 74.28% 185.70 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 19 - -
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-6
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)
PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
20 Meningkatnyakepuasanmasyarakat ataspelayanankecamatan dankelurahan sertaberkembangnyakemandirian desa(S20)
28
Keterbukaaninformasi dan
komunikasipelayanan
Kecamatan, desa/kelurahan; (%)
65% 100% 153.85 SangatTinggi
29 Desa Mandiri 6.12% 6.12% 100.00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 20 126.92 SangatTinggi
21 Meningkatnyaketerpenuhansarana-prasaranaserta ketenagaanmedic/non medicdalam pelayanankesehatan (S21)
30 Cakupan Puskesmas 212.5 212.5 100.00 SangatTinggi
31 Cakupan PembantuPukesmas 62.86 62.86 100.00 Sangat
Tinggi
32
Rasio tenaga dokterterhadap jumlahpenduduk padasatuan wilayah
0.294 0.011 3.74 SangatRendah
33
Rasio tenagaparamedic terhadapjumlah penduduk
pada satuan wilayah
1.5 0.043 2.867 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 21 51.692 Rendah
22 Meningkatnyakualitas pelayananrumah sakit (S22)
34Indeks kepuasanmasyarakat atas
layanan rumah sakit80% 81.29% 101.61 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 22 101.61 SangatTinggi
23 Meningkatnyaketerpenuhansarana ibadah,penyelenggarakegiatan ibadah, dansituasi kondusif bagikerukunan ummat(S23)
35Rasio rumah
ibadah/ jumlahpenduduk;
2.06% 1.73% 83.98 Tinggi
36
Persentasepenyelenggara
kegiatan ibadah(imam masjid dan
guru mengaji) yangdifasilitasi
100% 100% 100.00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 23 91.99 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-7
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)
PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 724 Meningkatnya
kegiatankepemudaan danolah raga daerah(S24)
37
Persentaseorganisasi
kepemudaan yangaktif;
100% 100% 100.00 SangatTinggi
38 Persentase cabangolah raga yang aktif 100% 100% 100.00 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 24 100.00 SangatTinggi
25 Meningkatnyakapasitaspengarusutamaangender dalampembangunan (S25)
39
Persentasepartisipasi
perempuan dilembaga
pemerintah
11.10% 10.97% 98.83 SangatTinggi
40
Persentasepartisipasi
perempuan diorganisasi sosialkemyarakatan
20% 30% 150.00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 25 124.414 SangatTinggi
26 Meningkatnyakeswadayaan danpartisipasimasyarakat dalampembangunandaerah (S26)
41
SwadayaMasyarakat
terhadap Programpemberdayaan
masyarakat
15% 5.14% 34.27 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 26 34.267 SangatRendah
27 Meningkatnyaproduksi beras (S27) 42 jumlah produksi
beras (ton) 194.971 177.532 91.06 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 27 91.06 SangatTinggi
28 Meningkatnyakelestariansumberdaya alam(S28)
43Tingkat
pengurangan emisigas rumah kaca
2% 2% 100.00 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 28 100.00 SangatTinggi
29 Terpeliharanyakualitas lingkunganhidup (S29)
44 Tingkatpengendalianpencemaranlingkungan
18.05%(Udara)
82.48%(Udara) 456.95 Sangat
Tinggi
18.05%(Air) 83.5% (Air) 462.60 Sangat
Tinggi24.07%
(TutupanHutan)
68.13%(Tutupan
Hutan283.05 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 29 400.87 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-8
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)
PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
30 Terpeliharanyakebersihan danKeindahanperkotaan (S30)
45Cakupan volume
sampah yangtertangani (%)
24.23% 26.28% 108.47 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 30 108.47 SangatTinggi
31 Berkurangnyapenduduk miskin(S31)
46 Angka Kemiskinan 8,36% - - -
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 30 - -
32 Meningkatnyacakupan pelayananpenyandang masalahkesejahteraan sosial(S32)
47 Persentase PMKSyang tertangani 100% 79.11% 79.11 Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 32 79.11 Tinggi
33 Meningkatnyajumlah investor yangtertarik berinvestasi(S33)
48jumlah rencana
investasi (JumlahMOU)
30 0 0 SangatRendah
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 33 0.00 SangatRendah
34 Meningkatnyajumlah tenaga kerjaberkompetensicukup untukterserap dalamlapangan kerja (S34)
49 Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja 67% 85.80% 128.06 Sangat
Tinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 34 128.06 SangatTinggi
35 Meningkatnya dayasaing produkkoperasi, UKM,industri kecil danindustry rumahtangga dalamperdagangan (S35)
50
Jumlah Jenis ProdukSpesifik lokal dariindustri daerah
yang berdaya saingpada pasar
4 4 100 SangatTinggi
51
Jumlah Jenis ProdukKoperasi, usahakecil dan usaha
menengah spesifiklokal daerah yang
bersaing dalampasar regional
34 34 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 35 100.000 SangatTinggi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-9
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian(%)
PredikatKinerja
1 2 3 4 5 6 7
36 Meningkatnyakapasitas sarana/prasaranaperdagangan bagipelaku industri kecildan rumah tangga,koperasi, serta usahakecil dan menengah(S36)
52
Jumlahsarana/prasaranapasar tradisional
yang efektifmenunjang
perdaganganproduk spesifik lokal
industri kecil danrumah tangga sertakoperasi dan UKM
17 17 100 SangatTinggi
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 36 100.000 SangatTinggi
Analisis terhadap Capaian kinerja masing-masing sasaran yang
diukur dari tingkat capaian indikator kinerja sasaran sebagai berikut :
Sasaran 1Meningkatnya pendapatan petani tanaman pangan, petaniperkebunan, peternak, pembudidaya ikan dan nelayan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (1) memantapkan arahkebijakan pertanian yang melayani dan pro petani dan juga
untuk mencapai tujuan (1). Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan nelayan, salah satu
diantaranya melalui sasaran meningkatnya pendapatan petani
tanaman pangan, petani perkebunan, peternak, pembudidaya ikan dan
nelayan. Untuk mengukur sasaran strategis pertama yang terdiri 1
indikator sasaran yaitu: PDRB/kapita petani, peternak, pembudidaya
ikan dan nelayan dengan rata-rata capaian kinerja 95,24 % dengan
predikat sangat tinggi . Berikut Hasil Pengukuran Capaian Kinerja
sasaran pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-10
Tabel 3.3Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirKinerjaRPJMD
2021 (Rp)Target (Rp) Realisasi (Rp)
Capaian(%)
1 PDRB/kapita petani,peternak, pembudidayaikan dan nelayan (Rp) 9.027.500 9.775.000 9.288.570,37 95,24 13.512.500
Rata-Rata Capaian Sasaran 1 95,24
PDRB/ kapita petani, peternak, pembudidaya ikan dannelayanPada tahun 2016 total PDRB per kapita petani, peternak,
pembudidaya ikan dan nelayan adalah sebesar 9.288.570,37,- lebih
rendah dari target yang ditetapkan sebesar Rp 9.775.000 atau 95,24
persen dari target tapi lebih tinggi dibanding tahun 2015 yang
hanya sebesar Rp 9.027.500. Nilai tersebut merupakan data nilai
PDRB hasil tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, kehutanan dan perikanan tahun 2016 senilai
2.347.008.095.799,45 kemudian dibagi dengan jumlah penduduk
tahun 2016 yaitu 252.677 jiwa. Nilai tersebut menggambarkan
besaran nilai (kontribusi) sector pertanian dan kehutanan terhadap
total PDRB per kapita Kab.Soppeng.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja adalah:
Jumlah produksi masing-masing komoditi pada sector
pertanian, perikanan, kehutanan ;
Kualitas/mutu produk yang dihasilkan mempengaruhi
nilai/harga jual komoditi di tingkat petani
Hambatan/permasalahan :
Serangan hama/penyakit pada tanaman, ketersediaan sarana
produksi yang belum optimal terutama produk subsidi;
Dampak anomali iklim berupa terjadinya banjir maupun
kekeringan yang berpengaruh langsung pada tingkat capaian
produksi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-11
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Optimalisasi pengamatan Dini Hama/Penyakit Tanaman oleh
petugas lapangan serta pemberantasan missal tim pengendali
hama/penyakit ketika positif terjadinya serangan hama/penyakit
Optimalisasi penyusunan RDKK pupuk bersubsidi dan
pengawasan intensif penyaluran pupuk bersubsidi
Pengembangan sumber-sumber air alternative untuk pencegahan
kekeringan seperti embung,parit, sumur air tanah
dangkal/dalam pada lokasi potensial;
Fasilitasi asuransi usaha tani pada lokasi rawan bencana
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.4Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1
Meningkatnyapendapatan petanitanaman pangan,
petani perkebunan,peternak,
pembudidaya ikandan nelayan
9.963.011.833 7.734.480.948 77,63 95,24 Efesien
Untuk mendukung pencapaian sasaran meningkatnya pendapatan
petani tanaman pangan, petani perkebunan, peternak,
pembudidaya ikan dan nelayan dilaksanakan melalui (1). Program
peningkatan kesejahteraan petani dengan kegiatan berupa
penyuluhan dan pendampingan, petani dan pelaku agribisnis,
peningkatan kemampuan lembaga petani, Sosialisasi system kredit
/pembiayaan Usaha Tani terhadap kelompok tani, penyuluhan dan
bimbingan pengelolaan sumberdaya petani melalui bantuan
pemerintah; (2). Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan berupa penyediaan sarana
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-12
produksi pertanian/perkebunan, perlindungan tanaman untuk
peningkatan pengamanan produksi tanaman pangan, sertifikasi
bibit unggul pertanian/perkebunan, pengadaan sarana produksi
pertanian (pupuk bersubsidi); (3). Program Peningkatan Penerapan
Teknologi Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan berupa
pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan
tepat guna, pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna, Water Resource and Irrigation
sector management, pengembangan sarana dan prasarana
pertanian;(4). Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan,
dengan kegiatan berupa pembibitan dan perawatan ternak,
monitoring, evaluasi dan pelaporan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan dana bergulir ; (5). Program Pengembangan Budidaya
Perikanan, dengan kegiatan berupa pengembangan perikanan (Bibit
Unggul Air Tawar), Pengeembangan Usaha Mina Padi Pedesaan
Perikanan Budidaya (PUMP-PB) dan Pengelolaan Pemasaran Hasil
Perikanan (PUMP-PPHP); dan (6). Program Pengembangan Perikanan
Tangkap, dengan kegiatan berupa pembinaan dan pengawasan
danau tempe, dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2016 sebesar Rp 9.963.011.833 terealisasi sebesar Rp
7.734.480.948 atau 77,63 %, bila dibandingkan dengan rata-rata
capaian kinerja sasaran yang mencapai 95,24 % lebih tinggi dari
persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 2Meningkatnya kapasitas jaringan irigasi dalam mendukungproduksi pertanian
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (1) memantapkan arahkebijakan pertanian yang melayani dan pro petani dan tujuan
meningkatkan kesejahteraan pelaku utama pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan salah satu diantaranya melalui sasaran
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-13
meningkatnya kapasitas jaringan irigasi dalam mendukung produksi
pertanian. Untuk mengukur sasaran strategis kedua dengan 1
indikator yaitu Cakupan Layanan Irigasi dengan rata-rata capaian
kinerja 100,57 persen dengan predikat sangat tinggi . Berikut Hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.5Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun 2016 TargetAkhir
KinerjaRPJMD
2021 (%)Target (%) Realisasi
(%)
Capaian(%)
1 Cakupan Layanan Irigasi 68,73 72,47 72,88 100,57 84,37
Rata-Rata Capaian Sasaran 2 100.57
Cakupan Layanan IrigasiPenyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per satuan
waktu yang dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu daerah
irigasi yang didasarkan waktu, jumlah, dan mutu sesuai dengan
kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan lainnya,
Kinerja jaringan irigasi dinilai dari kemampuan jaringan untuk
membawa sejumlah air dari sumbernya ke petak sawah sesuai
waktu dan tempat berdasarkan rencana tata tanam yang telah
ditetapkan. Pada tahun 2016 Cakupan Layanan Irigasi adalah 72,88
persen atau 7.045 Ha dari luas seluruh lahan 9.666 Ha. Lebih tinggi
dibanding tahun 2015 sebesar 68,73 persen tapi masih lebih
rendah dibandingkan target pada akhir periode RPJMD sebesar
84,37 %.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran
adalah :
Meningkatnya kesadaran & partisipasi petani
Meningkatnya SDM pengetahuan petugas/ operator
Peran aktif masyarakat dalam peningkatan kinerja jaringan
irigasi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-14
Dukungan dari pemerintah terhadap sarana & prasarana irigasi
Hambatan/permasalahan :
Masih banyaknya saluran irigasi yang rusak
Berkurangnya volume/debit dari sumber-sumber air
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Mengetahui perbaikan terhadap sarana dan prasarana jaringan
irigasi
Mengoptimalkan fungsi dari sumber air yaitu bendung, mata air
maupun bangunan lainnya
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.6Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1
Meningkatnyakapasitas jaringan
irigasi dalammendukungpeningkatan
produksi pertanian
12.507.482.902 8.386.441.835 67,05 100,57 Efesien
Untuk mendukung pencapaian sasaran meningkatnya kapasitas
jaringan irigasi dalam mendukung peningkatan produksi pertanian
dilaksanakan melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya, dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp
12.507.482.902,- terealisasi sebesar Rp 8.386.441.835,- atau 67,05
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran
yang mencapai 100,57 persen jauh lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-15
Sasaran 3Meningkatnya kegiatan pengolahan hasil produk pertanian,perkebunan, peternakan, dan perikanan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (1) memantapkan arahkebijakan pertanian yang melayani dan pro petani dan tujuan (1)
meningkatkan kesejahteraan pelaku utama pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan dan nelayan salah satu diantaranya melalui
sasaran meningkatnya kegiatan pengolahan hasil produk pertanian,
perkebunan, peternakan, dan perikanan. Untuk mengukur sasaran
strategis ketiga tersebut terdapat 1 indikator sasaran yaitu: Jumlah
unit usaha dalam pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan
dan perikanan dengan rata-rata capaian kinerja 114,81 % dengan
predikat sangat tinggi . Berikut Hasil Pengukuran Capaian Kinerja
sasaran pada tabel berikut :Tabel 3.7
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 3
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(Unit)
Tahun 2016 Target AkhirKinerjaRPJMD
2021 (Unit)Target(Unit)
Realisasi(Unit)
Capaian(%)
1 Jumlah unit usaha dalampengolahan hasil pertanian,perkebunan, peternakandan perikanan
103 108 124 114,81 128
Rata-Rata Capaian Sasaran 3 108,81
Jumlah unit usaha dalam pengolahan hasil pertanian,perkebunan, peternakan dan perikananPada tahun 2016 Jumlah unit usaha dalam pengolahan hasil
pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan adalah 109 unit,
lebih tinggi dari target sebanyak 124 unit dengan capaian kinerja
114,81 %. Jumlah kelompok/unit usaha pengolahan tersebut terdiri
dari Usaha Pengolahan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura 40
unit, pengolahan hasil ternak 27 kelompok, pengolahan hasil
perkebunan 28 kelompok dan hasil perikanan 29 kelompok. Jumlah
unit usaha tersebut meningkat dibanding tahun 2015 yaitu
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-16
sebanyak 103 unit. Sementara itu bila dibandingkan dengan target
akhir periode RPJMD Tahun 2021 sebanyak 128 unit, maka masih
perlu 4 unit/kelompok usaha baru untuk pengolahan hasil
pertanian, perkebunan, peternakan maupun perikanan.
Faktor yang berpengaruh terdapat pencapaian kinerja sasaran
adalah :
Perkembangan Ilmu dan Pengetahuan masyarakat dalam hal
teknologi pengolahan hasil pertanian yang bisa menjadi pemicu
dasar utama masyarakat untuk membentuk kelompok/unit
usaha pengolahan hasil pertanian;
Dukungan sumber daya yang memadai (luas lahan pertanian,
potensi perikanan dan peternakan)
Penduduk Kabupaten Soppeng sebagian besar bekerja disektor
pertanian;
Sektor Pertanian merupakan Sektor Unggulan dan menjadi
prioritas pembangunan Kab. Soppeng
Hambatan/Permasalahan
Belum optimalnya fasilitasi kegiatan terkait pengolahan hasil
pada bidang terkait;
Rendahnya mutu/kualitas produk olahan yang dihasilkan
sehingga daya saing produk juga rendah dipasaran;
Rendahnya minat masyarakat dalam berwirausaha terkait
pengolahan hasil pertanian
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Optimalisasi pelaksanaan kegiatan pelatihan, bimbingan
teknologi pengolahan hasil pada daerah basis produksi komodi;
Pembinaan dan pendampingan intensif serta fasilitasi peralatan
teknologi pengolahan dalam peningkatan daya saing produk
olahan;
Penyuluhan kepada masyarakat basis produksi komoditi
mengenai potensi berwirausaha terkait pengolahan hasil
pertanian.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-17
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.8Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 meningkatnya kegiatanpengolahan hasilproduk pertanian,perkebunan,peternakan, danperikanan
111.945.000 58.485.000 52.24 114,81 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kegiatan pengolahan hasil produk pertanian,
perkebunan, peternakan, dan perikanan adalah Program
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi pertanian/perkebunan
dengan kegiatan berupa Promosi atas Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah, dengan total anggaran
yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp
111.945.000,- terelisasi sebesar Rp 58.485.000 atau 52,24 %, bila
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang
mencapai 100,93 % jauh lebih tinggi dari persentase serapan
anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 4Meningkatnya akses masyarakat atas layanan pendidikan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (2) Mewujudkanpendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semuawarga dan tujuan (2) meningkatnya akses masyarakat atas layanan
pendidikan salah satu diantaranyan melalui sasaran meningkatnya
akses masyarakat atas layanan pendidikan. Untuk mengukur sasaran
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-18
strategis keempat tersebut terdapat 2 indikator kinerja sasaran yaitu:
(1). APM SD dan sederajat dan (2). APM SMP dan sederajat. dengan
rata-rata capaian kinerja 108,63 % dengan predikat sangat tinggi .
Berikut Hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.9Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 4
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun 2016 TargetAkhir
KinerjaRPJMD
2021 (%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 APM SD dan sederajat 81,70 83 84,86 102,24 93
2. APM SMP dan sederajat 57,90 60 69,01 115,02 80Rata-Rata Capaian Sasaran 4 108,63
APM SD dan sederajatPada tahun 2016 Angka Partisipasi Murni jenjang Sekolah Dasar
(SD) dan sederajat adalah 84,86 persen, lebih tinggi dari target
sebesar 83 persen dan juga lebih tinggi dibanding kondisi tahun
2015 sebesar 81,70 persen. Angka ini didapat dari jumlah
penduduk usia 7-12 tahun yang bersekolah pada jejang SD dan
sederajat dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7-12 tahun,
dimana pada tahun 2016 Penduduk usia 7-12 tahun yang
bersekolah pada jenjang SD dan sederajat sebanyak 19.349 orang
atau 84,86 persen dari jumlah penduduk pada usia tersebut
sebanyak 22.801. Sementara itu bila dibandingkan dengan target
akhir periode RPJMD Tahun 2021 dimana APM SD dan sederajat
ditargetkan 93 persen, maka Angka Partisipasi Murni pada jenjang
Sekolah Dasar dan sederajat masih perlu ditingkatkan.
APM SMP dan sederajat
Selanjutnya untuk Indikator Kinerja Angka Partisipasi Murni pada
jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat pada tahun
2016 mencapai angka 69,01 persen lebih tinggi dari target sebesar
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-19
60 persen dan juga lebih tinggi dibanding tahun 2015 sebesar 57,90
persen. Angka ini didapat dari jumlah penduduk usia 13-15 tahun
yang bersekolah dibagi dengan jumlah penduduk usia 13-15 tahun,
dimana pada tahun 2016 jumlah siswa/bersekolah usia 13-15
tahun sebanyak 9.512 orang atau 69,01 persen dari penduduk usia
13-15 sebanyak 13.783 orang. Sementara itu, jika dibanding
dengan target akhir periode RPJMD Tahun 2021 sebesar 80 persen
dan Target Nasional sebesar 90, maka Angka Partisipasi Murni pada
jenjang SMP dan sederajat masih perlu ditingkatkan.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran
adalah :
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap program
pendidikan dasar, wajib belajar Sembilan tahun;
Adanya Program Pendidikan Gratis;
Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan dasar yang
memadai;
Dukungan anggaran yang memadai di bidang pendidikan
Hambatan/Permasalahan
Masih ada orang tua yang cenderung untuk mempekerjakan
anak usia sekolah;
Masih ada orang tua yang menyekolahkan anak pada usia 6
tahun, sehingga tidak masuk dalam kategori usia 7-12 tahun,
dan dengan demikian juga berdampak pada jenjang selanjutnya;
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah
Semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap program
pendidikan dasar, wajib belajar sembilan tahun;
Memberi akses yang luas terhadap layanan pendidikan,
khususnya kepada penduduk usia sekolah yang kurang mampu;
Meningkatkan pendidikan luar sekolah/dikmas
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-20
Tabel 3.10Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnyaakses masyarakatatas layananpendidikan
41.750.623.435 40.046.438.052 95.92 108,63 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya akses masyarakat atas layanan pendidikan adalah
(1). Program Wajib Belajar Dasar Sembilan Tahun dengan kegiatan
berupa Penambahan ruang kelas sekolah, rehabilitasi sedang/berat
ruang kelas sekolah, rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan
sanitasi, pelatihan kompetensi tenaga pendidik, penyediaan
bantuan operasional sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan
SMP/MTs, penyelenggaraan paket B setara SMP, pembinaan minat
bakat dan kreativitas siswa, lomba olimpiade nasional guru,
pembangunan, pengadaan dan perbaikan sarana
prasarana/infrastruktur pendidikan daerah, pembangunan,
pengadaan dan perbaikan sarana prasarana/infrastruktur
pendidikan daerah (DAK) ; (2). Program Pendidikan Anak Usia Dini
dengan kegiatan berupa pembangunan gedung sekolah, rehabilitasi
sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parker,
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pemberian insentif bagi
Guru PAUD, pembangunan, pengadaan dan perbaikan sarana dan
prasarana/infrastruktur PAUD swasta; (3). Program Pendidikan
Gratis Pendidikan Dasar (DIKDAS) dengan kegiatan berupa
Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Pendidikan Gratis (APBD Kab)
pendidikan gratis pendidikan dasar (APBD Kab), pendidikan gratis
pendidikan dasar (APBD Prov) ; dan (4). Program Pendidikan Gratis
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-21
Pendidikan Menengah dengan kegiatan berupa Monitoring dan
Evaluasi pelaksanaan pendidikan gratis (APBD Kab), pendidikan
gratis pendidikan menengah dan kejuruan (APBD Kab.), pendidikan
gratis pendidikan menengah dan kejuruan (APBD Prov.) dengan
total anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar
Rp 41.750.623.435,- terelisasi sebesar Rp 40.046.438.052 atau
95,92 persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 108,63 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 5Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (2) Mewujudkanpendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semuawarga dan tujuan (2) meningkatkan derajat pendidikan masyarakat
salah satu diantaranyan melalui sasaran meningkatnya kualitas
pelayanan pendidikan. Untuk mengukur sasaran strategis kelima
tersebut terdapat 1 indikator kinerja sasaran yaitu: Penerapan
manajemen berbasis sekolah (MBS) kualifikasi baik dengan rata-rata
capaian kinerja 215,38 % dengan predikat sangat tinggi . Berikut Hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.11Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 5
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021Target Realisasi Capaian(%)
1 Penerapan ManajemenBerbasis Sekolah (MBS)
kualifikasi baik 17 26 56 215,38 56Sekolah
Rata-Rata Capaian Sasaran 5 215,38
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-22
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) kualifikasi baikPada tahun 2016 jumlah Sekolah Dasar yang menerapkan
manajemen berbasis sekolah (MBS) dengan kualifikasi baik adalah
56 sekolah, jauh lebih tinggi dari target sebanyak 26 sekolah,
dengan capaian kinerja 215,38 persen. Kualifikasi baik
diperuntukkan bagi sekolah yang telah terakreditasi dengan nilai
“A”. sampai dengan tahun 2016 dari 250 Sekolah Dasar di
Kabupaten Soppeng, yang telah terakreditasi baru sebanyak 141
sekolah dengan kualifikasi A sebanyak 56 sekolah, kualifikasi B
sebanyak 84 sekolah dan kualifikasi C sebanyak 1 sekolah, dan
masih ada 109 Sekolah Dasar yang belum terakreditasi. Bila
dibandingkan kondisi tahun 2015 sebanyak 17 sekolah capaian
kinerja tahun 2016 sangat meningkat dan bahkan telah memenuhi
target akhir periode RPJMD Tahun 2021 sebanyak 56 Sekolah,
namun demikian mengingat masih banyaknya jumlah Sekolah
Dasar yang belum terakreditasi dengan kualifikasi “A” maka tetap
harus dilakukan perbaikan manajamen di sekolah-sekolah .
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pendidikan, di
dukung dengan kegiatan peningkatan sarana prasarana
pendidikan negeri/swasta;
Semakin membaiknya Manajemen pengelolaan sekolah
Hambatan/Masalah
Masih banyak sekolah yang belum terakreditasi
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Peningkatan pembinaan Majemen Berbasis Sekolah khususnya
pada sekolah-sekolah yang belum terakreditasi
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-23
Tabel 3.12Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnyakualitas pelayananpendidikan
1.371.202.000 1.345.945.200 98.16 215,38 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan adalah (1). Program
Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan kegiatan berupa
Monitoring, evaluasi dan pelaporan, penyusunan profil pendidikan,
penggandaan naskah, pendistribusian, pencetakan LJK UNAS
SLB,SMP,MTs, SMA/MA/SMK dan pemantauan UAN/UN SLB
SMP/MTs, SMA/MA/SMK; (2). Program Peningkatan Layanan
Pendidikan dengan kegiatan berupa pemberian beasiswa, bagi Siswa
Berprestasi dan Siswa Kurang Mampu, pemberian beasiswa bagi
mahasiswa berprestasi dan mahasiswa kurang mampu, pemberian
penghargaan bagi siswa peserta olimpiade berprestasi dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp
1.371.202.000,- terealisasi sebesar Rp 1.345.945.200 atau 98,16
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran
yang mencapai 215,38 persen lebih tinggi dari persentase serapan
anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 6Meningkatnya Kemampuan Literasi masyarakat
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (2) Mewujudkanpendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semuawarga dan tujuan meningkatkan derajat pendidikan masyarakat salah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-24
satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya kemampuan literasi
masyarakat. Untuk mengukur sasaran strategis ke-6 tersebut terdapat
1 indikator kinerja yaitu Angka Melek Huruf. dengan rata-rata capaian
kinerja 103,80 % dengan predikat sangat tinggi . Berikut Hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.13Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 6
No. Indikator KinerjaKondisi Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021 (%)Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Angka Melek Huruf 95,88 96 99,70 103,80 98
Rata-Rata Capaian Sasaran 6 103,80
Angka Melek HurufPada tahun 2016 angka melek huruf di Kabupaten Soppeng telah
mencapai 99,70 persen lebih tinggi dari target sebesar 96 persen.
Persentase, Angka Melek Huruf tersebut dihitung dari jumlah
penduduk melek huruf usia 15 tahun ke atas dibagi dengan jumlah
penduduk usia 15 tahun ke atas. Pada tahun 2016 penduduk usia
15 tahun ke atas yang melek huruf sebanyak 199.098 atau 99,70
persen dari 199.764 penduduk usia 15 tahun ke atas atau dengan
kata lain masih ada 595 penduduk usia 15 ke atas yang tuna
aksara. Dibanding tahun 2015 yang lalu angka melek huruf baru
mencapai 95,88 persen dan untuk akhir periode RPJMD Tahun
2021 yang ditargetkan sebesar 98 persen, maka capaian kinerja
pada tahun 2016 sebesar 99.70 persen telah melewati target pada
akhir periode RPJMD
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Berkembangnya PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)
untuk melaksanakan pendidikan yang tidak terakomodir pada
Pendidikan Formal (Drop Out); dan
Pembinaan Pemerintah terhadap Pendidikan Non Formal
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-25
Hambatan/Permasalahan
Masih ada penduduk usia sekolah yang tidak terakomodir (drop
out) pada jenjang pendidikan formal;
Belum maksimalnya fungsi dan peran perpustakaan sebagai
media pembelajaran masyarakat
Strategi Pemecahan Masalah
Lebih meningkatkan peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat;
Meningkatkan pembinaan terhadap non formal
Meminimalisir jumlah siswa/penduduk usia sekolah yang tidak
terakomodir pada jenjang pendidikan formal;
Meningkatkan fungsi dan peran Perpustakaan sebagai salah satu
media pembelajaran bagi masyarakat
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.14
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyakemampuanLiterasimasyarakat
422.709.600 409.911.600 96,97 103,80 Efesien
Program yang mendukung pencapaian sasaran meningkatnya
derajat pendidikan masyarakat adalah (1). Program Pendidikan
Non Formal dengan kegiatan berupa Pengembangan pendidikan
keaksaraan; (2). Program Pengembangan Budaya Baca dan
Pembinaan Perpustakaan dengan kegiatan berupa
pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk medorong
terwujudnya masyarakat pembelajar, pengembangan minat dan
budaya baca masyarakat, supervise, pembinaan khusus dan
stimulasi pada perpustakaan umum, perpustakaan khusus,
perpustakaan sekolah dan perpustakaan masyarakat, publikasi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-26
dan sosialisasi minat dan budaya baca, pengadaan bahan
pustaka perpustakaan umum daerah, pengembangan potensi
dan bakat pidato bagi siswa sekolah, pengembangan minat dan
bakat pada bidang pengetahuan umum dan penyusunan strategi
peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar
Rp 422.709.600,- terelisasi sebesar Rp 409.911.600 atau 96,97
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 103,80 persen lebih tinggi dari
persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya
efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 7Berkembangnya pelayanan berbasis Teknologi Informasi danketerbukaan informasi pembangunan (IT)
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (3) MenjadikanKabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan Publik dan
tujuan 3 meningkatnya kualitas pelayanan public salah satu
diantaranya melalui sasaran berkembangnya pelayanan berbasis
teknologi informasi dan keterbukaan informasi pembangunan. Untuk
mengukur sasaran strategis ke-7 dengan indikator kinerja yaitu adanya
inovasi berbasis IT dan SDM pada pelayanan PTSP secara kontinyu
dengan rata-rata capaian kinerja 100 % dengan predikat sangat tinggi.
Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersebut disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 3.15
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-27
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 7
No. Indikator KinerjaKondisi Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021Target Realisasi Capaian(%)
1 Adanya Inovasi BerbasisIT dan SDM pada
pelayanan PTSP secarakontinyu
NA ADA ADA 100
2 (website yangberinteraksi
denganmasyarakat dan
SMART PTSP)Rata-Rata Capaian Sasaran 7 100
Adanya Inovasi Berbasis IT dan SDM pada pelayanan PTSPsecara kontinyuPada tahun 2016 ada 1 (satu) Inovasi yang dikembangkan untuk
mempersingkat waktu penerbitan izin yaitu Inovasi berbasis SDM
dimana Tim Teknis berkantor di Kantor Pelayanan Terpadu, hal ini
didasarkan pada asumsi bahwa salah satu factor yang mendukung
keberhasilan penerbitan izin tepat waktu adalah kinerja tim teknis.
Pada tahun 2015 Inovasi yang dikembangkan terkait dengan
pelayanan perizinan adalah stok opname berbasis aplikasi. dan
target pada akhir periode RPJMD adalah 2 inovasi yang berbasis IT
dan SDM dalam bentuk Website yang berinteraksi dengan dan
SMART PTSP).
Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian target
kinerja sasaran :
Penyederhanaan perizinan dengan memangkas birokrasi;
Penyederhanaan persyaratan dan waktu pelayanan perizinan;
Tim Teknis berkantor di Kantor PTSP;
Memberi layanan dengan sistem antrian secara elektronik;
Adanya SOP dan SPP pelayanan perizinan
Hambatan/Permasalahan :
Masih adanya anggapan di masyarakat bahwa pengurusan izin
dianggap, sulit, berbelit - belit, kurang ramah, kurang adanya
kejelasan, kurang transparansi persyaratannya, proses
penyelesaiannya lama, biaya mahal dan tidak ada kepastian
serta tidak dipertanggungjawabkan pada publik;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-28
Secara teknis maupun secara administratif masih ada beberapa
perusahaan, yang belum memenuhi persyaratan.
Solusi/ Alternatif penyelesaian masalah :
Sosialisasi secara kontinyu terkait proses pengurusan perizinan;
Memaksimalkan pelayanan, melalui aplikasi berbasis IT yang
telah ada
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.16Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 BerkembangnyaPelayanan BerbasisTeknologi Informasidan keterbukaaninformasipembangunan (IT)
8.030.578.225 7.574.540.159 94,32 100 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran 7)
berkembangnya pelayanan berbasis teknologi informasi dan
keterbukaan informasi pembangunan adalah (1). Program
Peningkatan Kapasitas penyelenggaraan pelayanan public dengan
kegiatan berupa penyusunan kebijakan system dan prosedur
pelayanan public, fasilitasi dan koordinasi pengelolaan perizinan
dan non perizinan, penyusunan dan pengelolaan data informasi
pelayanan dan survey indeks kepuasan masyarakat. (2). Program
Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa dengan
kegiatan Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan
informasi, pembinaan dan pengembangan sumber daya
komunikasi dan informasi, pengkajian dan pengembangan system
informasi, pembinaan dan pengembangan kelompok informasi
masyarakat dan kerjasama pengembangan jaringan komunikasi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-29
dan informasi dan penyedia layanan media center; (3). Program
Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan dengan kegiatan berupa Penyuluhan Kantibmas yang
dilaksanakan di 8 Kecamatan (4). Program peningkatan pelayanan
kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan kegiatan
berupa Dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat, anggota organisasi
social dan masyarakat, kunjungan kerja Pejabat
Negara/Departemen/Non Departemen/Luar Negeri, Kunjungan
kerja.Inspeksi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Koord.
dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah lainnya dengan
total anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016
sebesar Rp 8.030.578.225,- terealisasi sebesar Rp 7.574.540.159,-
atau 94,32 persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian
kinerja sasaran yang mencapai 100 persen lebih tinggi dari
persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya
efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 8Meningkatnya Kemudahan masyarakat dalam pengurusanadministrasi kependudukan dan catatan sipil
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (3) MenjadikanKabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan Publik dan
tujuan meningkatkan kualitas pelayanan public salah satu diantaranya
melalui sasaran meningkatnya kemudahan masyarakat dalam
pengurusan administrasi kependudukan dan catatan sipil. Untuk
mengukur sasaran strategis ke-8 tersebut dengan 2 indikator kinerja
yaitu (1). Persentase kepemilikan Kartu Keluarga (KK); (2). Rasio Bayi
ber Akta Kelahiran dengan rata-rata capaian kinerja 109,22 persen,
dengan predikat sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian
Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.17Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 8
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-30
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021 (%)Target (%) Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase kepemilikanKartu Keluarga (KK) 73,25 75,91 83,46 109,95 91,15
2 Rasio Bayi Ber AktaKelahiran 85,2 86,3 93,63 108,49 95
Rata-Rata Capaian Sasaran 8 109,22
Persentase Kepemilikan Kartu Keluarga (KK)Pada tahun 2016 jumlah Kepala Keluarga yang telah memiliki Kartu
Keluarga adalah 63.085 atau 83,46 persen dari total jumlah kepala
keluarga sebanyak 75.587. Dibanding tahun 2015 yang lalu
persentase kepemilikan Kartu Keluarga baru mencapai 73,25
persen, berarti ada peningkatan sekitar 10,21 persen. Sementara
bila dibandingkan dengan target akhir periode RPJMD sebesar
91,15 persen, hal ini berarti kepemilikan KK masih perlu
ditingkatkan agar target akhir periode RPJMD terpenuhi.
Peningkatan persentase kepemilikan KK di tahun 2016 terjadi
karena gencarnya sosialisasi terkait perekaman KTP elektronik
secara keliling, disamping itu Dinas Kependudukan & Catatan Sipil
melakukan pelayanan dengan model kunjungan disetiap Kecamatan
bahkan dari rumah ke rumah, dan sekolah untuk melayani
penduduk yang belum melakukan perekaman termasuk penduduk
yang memiliki keterbatasan karena sakit keras, cacat tubuh dan
lansia.
Ratio Bayi ber Akta KelahiranPada tahun 2016 ratio bayi yang ber akta kelahiran adalah 93,63
persen dan bila ratio bayi dihitung jumlah bayi berakte kelahiran
per 1000 kelahiran maka terdapat 936 bayi diantaranya telah ber
akte, lebih tinggi dari target sebesar 86,3 persen dan meningkat
dibanding kondisi tahun 2015 yaitu sebesar 85,2 persen.
Sementara jika dibandingkan dengan target akhir pada tahun 2021
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-31
sebesar 95 persen, hal ini berarti ratio bayi ber akte kelahiran masih
perlu ditingkatkan.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Komitmen Pemerintah daerah untuk mendukung program
pemerintah pusat terkait kewajiban warga negara untuk memiliki
dokumen kependudukan
Adanya pelayanan keliling dan perangkat pendukung
Hambatan/permasalahan:
Belum semua penduduk terekam dalam data kependudukan
Masih ada orang tua yang belum paham/tidak memperhatikan
kepemilikan akte kelahiran;
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Melakukan kunjungan ke kecamatan dan bahkan kunjungan
dari rumah ke rumah dan sekolah untuk melakukan
perekaman;
Sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya kepemilikan
dokumen kependudukan dan catatan sipil
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.18Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKemudahanmasyarakat dalamPengurusanadministrasikependudukan danCatatan Sipil
949.009.000 945.062.900 99.58 109,22 Efesien
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-32
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kemudahan masyarakat dalam pengurusan
administrasi kependudukan dan catatan sipil adalah (1). Program
Penataan Administrasi Kependudukan dengan kegiatan berupa
pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan,
peningkatan pelayanan public dalam bidang kependudukan,
pengembangan data base kependudukan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan, peningkatan pelayanan public dalam bidang
kependudukan pada pelayanan E-KTP dan sosialisasi berbagai
kebijakan peraturan perundang-undangan. dengan total anggaran
yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp
949.009.000,- terealisasi sebesar Rp 945.062.000,- atau 99,58
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 109,22persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 9Meningkatnya Jangkauan dan Kualitas Penanganan bencanaKebakaran dan Bencana Lainnya
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (3) MenjadikanKabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan Publik dan
tujuan memelihara ketenteraman dan ketertiban umum salah satu
diantaranya melalui sasaran meningkatnya jangkauan dan kualitas
penanganan bencana kebakaran dan bencana lainnya. Untuk
mengukur sasaran strategis ke-9 terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja
yaitu (1). Persentase bencana kebakaran yang tertangani dengan baik
dan (2). Persentase bencana lainnya yang tertangani dengan baik
dengan rata-rata capaian kinerja 100 persen dengan predikat sangat
tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersaji pada
tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-33
Tabel 3.19Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 9
No. Indikator Kinerja
Kondisi Awal2015(%)
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021Target (%) Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase BencanaKebakaran yang tertangani
dengan baik 100 100 100 100 100
2 Persentase Bencana Lainnyayang tertangani dengan baik 100 100 100 100 100
Rata-Rata Capaian Sasaran 9 100
Persentase Bencana Kebakaran yang tertangani dengan baikSepanjang tahun 2016 jumlah bencana kebakaran di Wilayah
Kab.Soppeng adalah 22 kejadian dan secara keseluruhan tertangani
dengan baik atau 100 persen. Bencana kebakaran tersebar di 8
Kecamatan dan sejumlah desa/kelurahan. Demikian besar dampak
yang diakibatkan oleh bencana kebakaran baik materi maupun jiwa
sehingga sampai akhir periode RPJMD Tahun 2021 setiap tahun
ditargetkan 100 persen.
Persentase Bencana Lainnya yang tertangani dengan baikSelain bencana kebakaran bencana lainnya yang terjadi sepanjang
tahun 2016 adalah banjir, angin, tanah longsor dan bencana
lainnya dengan jumlah sebanyak 42 kali dan secara keseluruhan
bencana tersebut dapat tertangani dengan baik.
Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian target
kinerja sasaran adalah :
Tersedianya pos Damkar, Armada dan Personil Damkar yang
cukup ;
Koordinasi yang baik antara TRC BPBD, Tagana, dan SAR, untuk
penanganan bencana secara cepat dan tepat.
Hambatan/Permasalahan :
Jarak lokasi kejadian dari Pos Damkar yang jauh
Belum tersedianya Pos Damkar di setiap kecamatan
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah:
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-34
Membuat Pos Damkar disetiap kecamatan
Penambahan Armada Damkar dan Personil Damkar
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.20
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnyajangkauan dankualitaspenangananbencana kebakarandan bencanalainnya.
480.000.000 477.218.600 99,42 100 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya jangkauan dan kualitas penanganan bencana
kebakaran dan bencana lainnya adalah (1). Program Tanggap
Darurat dan Logistik dengan kegiatan berupa pemenuhan
kebutuhan dasar korban bencana, penyediaan peralatan dan
logistic bencana, penanganan korban bencana dan penanganan
darurat logistik total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2016 sebesar Rp 480.000.000,- terealisasi sebesar Rp
477.218.600,- atau 99,42 persen, bila dibandingkan dengan rata-
rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 100 persen lebih
tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan
adanya efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 10Berkurangnya gangguan ketenteraman dan ketertiban dalamMasyarakat.
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (3) MenjadikanKabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan Publik dan
tujuan memelihara ketenteraman dan ketertiban umum salah satu
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-35
diantaranya melalui sasaran berkurangnya gangguan ketenteraman
dan ketertiban dalam masyarakat. Untuk mengukur sasaran strategis
ke-10 dengan 1 indikator kinerja sasaran yaitu persentase
penyelesaian K3, dengan rata-rata capaian kinerja 103,35 persen
dengan predikat sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian
Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.21Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 10
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)
Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase Penyelesaian K3 84 85 87,85 103,35 95
Rata-Rata Capaian Sasaran 10 103,35
Persentase Penyelesaian K.3Berdasarkan data Rekapitulasi Laporan gangguan Ketenteraman
dan Ketertiban Umum sepanjang tahun 2016 jumlah kejadian
terkait Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan (K3) adalah
sebanyak 494 kasus dan dapat terselesaikan sebanyak 434 kasus
(87,85%). Jenis Gangguan tersebut berupa Kejahatan, Pelanggaran
Perda, Bencana Alam, dan Kecelakaan, dan yang paling banyak
adalah Gangguan Kejahatan seperti penganiayaan, pencurian,
penipuan, pengrusakan, narkoba, penggelapan, curanmor,
penyerobotan tanah, KDRT dan beberapa jenis kejahatan lainnya.
Persentase penyelesaian Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan
(K3) sebesar 87,85 persen tersebut lebih tinggi dari target sebesar 85
persen dengan capaian kinerja 103,35 persen, meningkat dibanding
tahun 2015 dengan realisasi sebesar 84 persen. Sementara itu bila
dibandingkan dengan target akhir periode RPJMD Tahun 2021 yang
ditargetkan sebesar 95 persen, maka persentase kasus K3 yang
terselesaikan masih perlu ditingkatkan.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-36
Koordinasi yang baik antara Pemerintah Daerah dengan Pihak
Kepolisian, TNI;
Permasalahan/Hambatan :
Masih tingginya angka gangguan ketentraman, ketertiban dan
keamanan
Dalam hal penegakan Perda PPNS belum terberdayakan karena
minim jumlah penyidik
Solusi/Alternatif pemecahan masalah :
Pendekatan persuasive, dalam bentuk sosialisasi kepada seluruh
lapisan masyarakat terkait dengan pentingnya menjaga
ketenteraman dan ketertiban;
Meningkatkan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan
pihak kepolisian dan TNI dalam hal penanganan gangguan.
Jumlah penyidik PNS ditambah dan diberdayakan secara
maksimal untuk penanganan pelanggaran Perda.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.22Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 BerkurangnyagangguanKetenteraman danKetertiban dalamMasyarakat.
2.126.750.000 2.125.876.050 99,96 103,35 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
Berkurangnya gangguan Ketenteraman dan Ketertiban dalam
Masyarakat adalah (1). Program Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan dengan kegiatan berupa penyiapan
tenaga kerja pengendali dan kenyamanan lingkungan,
pengendalian keamanan lingkungan, monitoring, evaluasi dan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-37
pelaporan dan penegakan dan pengawasan peraturan daerah ; (2).
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal dengan kegiatan berupa peningkatan kerjasama dengan
Aparat Keamanan dalam Teknik Pencegahan Kejahatan dengan
total anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016
sebesar Rp 2.126.750.000,- terelisasi sebesar Rp 2.125.876.050 atau
99,96 persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 103,35 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 11Meningkatnya kesadaran Masyarakat terhadap bahayaPenyalahgunaan Narkoba
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (3) MenjadikanKabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan Publik dan
tujuan memelihara ketenteraman dan ketertiban umum salah satu
diantaranya melalui sasaran meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Untuk mengukur sasaran
strategis ke-11 dengan 1 indikator kinerja yaitu persentase masyarakat
yang tidak menyalahgunakan narkoba dengan rata-rata capaian
kinerja sebesar 99,97 persen dan predikat sangat tinggi . Berikut hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.23Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 11
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)Target (%) Realisasi
(%)Capaian
(%)1 Persentase Masyarakat yang
tidak menyalahgunakanNarkoba 100 100 99,97 99,97 100 %
Rata-Rata Capaian Sasaran 11 99,97
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-38
Persentase Masyarakat yang tidak menyalahgunakan narkobaPada tahun 2016 realisasi persentase masyarakat yang tidak
menyalahgunakan narkoba sebesar 99,97 persen yang artinya target
kinerja tidak terpenuhi dikarenakan masih adanya masyarakat yang
tersandung masalah penyalahgunaan narkoba sebanyak 64 orang.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya
penyalahgunaan narkoba telah terlaksana sebanyak 8 kali
sosialisasi/penyuluhan yang berpusat dibeberapa titik.
Foto : Deklarasi Soppeng Tolak Narkoba
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja sasaran
adalah :
Komitmen pemerintah daerah bersama elemen masyarakat
melawan narkoba, salah satunya melalui Deklarasi Soppeng
Tolak Narkoba
Dukungan kepada penegak hukum untuk memberi hukuman
yang seberat-beratnya kepada pengedar ataupun bandar narkoba
Hambatan/Permasalahan :
Peredaran narkoba tidak hanya diperkotaan, tetapi telah masuk
ke wilayah perdesaan;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-39
Solusi/alternative pemecahan masalah :
Menambah intensitas pelaksanaan penyuluhan bahaya dampak
penyalahgunaan narkoba
Memberi Himbauan kepada Masyarakat untuk menjaga
lingkungan mulai dari keluarga, tempat tinggal, sekolah, tempat
bekerja agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba,
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.24Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran Realisasi
SerapanAnggara
n (%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKesadaranMasyarakatterhadap bahayapenyalahgunaanNarkoba
1.443.860.650 1.329.416.378 92,07 99,97 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya
penyalahgunaan narkoba (1). Program Fasilitasi dan koordinasi di
Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dengan kegiatan
salah satunya berupa Fasilitasi Penanganan Narkoba melalui
Sistem Pencegahan penyalahgunaan dan pemberantasan Narkoba
(P4GN) dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2016 sebesar Rp 1.443.860.650,- terealisasi sebesar Rp
1.329.416.378,- atau 92,07 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 99,97 persen
lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan adanya efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-40
Sasaran 12Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatkan daya tarik pariwisata, daya tarik
keunikan daerah salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Untuk mengukur sasaran
ke-12 dengan 1 indikator yaitu persentase peningkatan jumlah
kunjungan wisatawan dengan rata-rata capaian kinerja 370,73 persen
dengan predikat sangat tinggi . Berikut hasil Pengukuran Capaian
Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.25Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 12
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021
Target (%) Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase PeningkatanJumlah Kunjungan
Wisatawan -30,86 4,10 15,20 370,73 6,01
Rata-Rata Capaian Sasaran 12 370,73
Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan WisatawanPada tahun 2016, persentase peningkatan peningkatan jumlah
kunjungan wisatawan adalah 15,20 persen dihitung dari jumlah
peningkatan kunjungan wisatawan pada tahun 2016 dibanding
tahun 2015. Pada tahun 2016 jumlah wisatawan yang berkunjung
di Kab.Soppeng adalah 218.387 orang meningkat 33.207 atau 15,20
persen dibanding tahun 2015 sebanyak 185.180 orang. Persentase
pertumbuhan kunjungan wisata tersebut sangat meningkat
dibanding kondisi tahun 2015 dengan tingkat pertumbuhan -30,86
persen. Sementara bila dibanding target akhir periode RPJMD tahun
2021 sebesar 6,01 persen, maka peningkatan sebesar 15,20 di
tahun 2016 telah melebihi target.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-41
Foto Penandatangan MOU antara Pemerintah
Kab.Soppeng dengan PATA
Faktor pendukung keberhasilan pencapaian target kinerja sasaran
adalah
Komitemen pemerintah daerah membangun potensi pariwisata di
Kab.Soppeng.
Meningkatnya animo wisatawan local maupun luar daerah untuk
berkunjung ke Kab.Soppeng seiring gencarnya promosi dengan
tagline “ayo ke soppeng”
Penataan Taman Kota dan Villa Yuliana;
Permasalahan/Hambatan :
Masih banyak objek wisata unggulan yang belum maksimal
pengelolaannya (perbaikan sarana prasarana pendukung);
Promosi masih skala lokal
Solusi/alternative pemecahan masalah :
Perbaikan sarana prasarana pendukung kepariwisataan
Memanfaatkan adanya kerjasama pemerintah daerah dengan
PATA Indonesia dalam bidang promosi ke dunia internasional.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-42
Tabel 3.26Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaJumlah KunjunganWisatawan
738.666.000 728.177.100 98,58 370,73 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan adalah (1). Program
Pengembangan Pemasaran Pariwisata dengan kegiatan berupa
pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar
daerah, pelatihan pemandu wisata terpadu; (2). Program
Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan kegiatan berupa
pengembangan objek pariwisata dan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan program pengembangan destinasi pemasaran
pariwisata dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2016 sebesar Rp 738.666.000,- terealisasi sebesar Rp
728.177.100 atau 98,58 persen, bila dibandingkan dengan rata-
rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 370,73 persen lebih
tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan
adanya efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 13Meningkatnya Apresiasi Kebudayaan dan Ketahanan BudayaDaerah dalam Menghadapi Dinamika Kebudayaan Global
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatnya daya tarik pariwisata dan daya
tarik keunikan daerah salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya apresiasi kebudayaan dan ketahanan budaya daerah
dalam menghadapi dinamika kebudayaan local. Untuk mengukur
sasaran strategis ke-13 dengan 1 indikator kinerja yaitu jumlah situs
budaya kabupaten yang terdaftar sebagai situs cagar budaya nasional
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-43
dengan rata-rata capaian kinerja 96,67 persen dengan predikat sangat
tinggi, Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran pada tabel
berikut :
Tabel 3.27Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 13
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021
(buah)
Target(buah)
Realisasi(buah)
Capaian(%)
1 Jumlah Situs Cagar BudayaKabupaten yang terdaftarsebagai situs cagar budaya
nasional
30 30 29 96,67 34
Rata-Rata Capaian Sasaran 13 96,67
Jumlah Situs Cagar Budaya Kabupaten yang terdaftar sebagaisitus cagar budaya nasionalPada tahun 2016 jumlah situs cagar budaya yang terdaftar dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya ada sebanyak 29 situs
dari 42 situs yang ada, kondisi ini sama dengan tahun 2015
(koreksi data penentuan kondisi awal dalam RPJMD sebanyak 30
situs). Hal ini berarti masih ada 13 situs cagar budaya yang ada di
Kabupaten Soppeng belum terdaftar. Sementara bila dibanding
target pada akhir periode RPJMD sebanyak 34 situs yang terdaftar,
sehingga dengan demikian diupayakan pada tahun 2021 dari 13
situs yang belum terdaftar 5 diantaranya dapat terdaftar pada
system registrasi nasional cagar budaya sebagai situs cagar budaya
nasional.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Target didasarkan pada kondisi awal tahun 2015 sebanyak 30
situs terdaftar, sementara data ada yang pada tahun 2015
jumlah situs yang terdaftar sebanyak 29 buah ;
Untuk menentukan sebuah situs menjadi situs cagar budaya
nasional bukan kewenangan daerah melainkan kewenangan
pemerintah pusat
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-44
Permasalahan/hambatan :
Masih ada situs cagar budaya yang belum teregistrasi dalam
system registrasi cagar budaya nasional;
Solusi/alternative pemecahan masalah :
Terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, agar situs cagar
budaya daerah yang ada dapat diverifikasi agar dapat terdaftar
sebagai situs cagar budaya nasional
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.28Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaApresiasi kebudayaandan ketahananbudaya daerah dalammenghadapi dinamikakebudayaan global
742.422.000 719.127.000 96,86 96,67 TidakEfesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya apresiasi kebudayaan dan ketahanan budaya
daerah dalam menghadapi dinamika kebudayaan global adalah
(1). Program Pengembangan Nilai Budaya dengan kegiatan
berupa Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah; (2).
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya dengan kegiatan
Pengelolaan dan Pengembangan Pelestarian Peninggalan Sejarah
Purbakala, Museum dan peninggalan bawah air; dan (3). Program
Pengelolaan Keragaman Budaya dengan kegiatan berupa
pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah,
penyelenggaraan dialog kebudayaan dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp 742.422.000,-
terealisasi sebesar Rp 719.127.000 atau 96,86 persen, bila
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang
mencapai 96,67 persen lebih rendah dari persentase serapan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-45
anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 14Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas Infrastruktur transportasidalam mendukung interkoneksitas wilayah dan membuka lokasiterpencil
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatnya kapasitas infrastruktur wilayah
salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya kapasitas dan
kualitas infrastruktur transportasi dalam mendukung interkoneksitas
wilayah dan membuka lokasi terpencil. Untuk mengukur sasaran
strategis ke-14 dengan 1 indikator yaitu porsi panjang jalan kabupaten
kualitas baik (km) dengan rata-rata capaian kinerja 97,19 persen
dengan predikat kinerja sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran
Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.29Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 14
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021Target Realisasi Capaian(%)
1 Porsi panjang jalanKabupaten Kualitas Baik
(Km)
451,16km
(49,32%)
510,7 Km(55,8%)
496,072km
(54,23%)97,19 749,58 Km
(81,24%)
Rata-Rata Capaian Sasaran 14 97,19
Porsi Panjang Jalan Kabupaten Kualitas Baik (Km)Jalan merupakan infrastruktur yang penting untuk
menghubungkan satu daerah ke daerah lain atau satu pusat
perekonomian ke pusat perekonomian lainnya. Ketersediaan
infrastruktur jalan yang baik akan melancarkan penyaluran barang
serta mobilitas manusia atau tenaga kerja, hubungan antara desa
dan kota juga dibantu oleh ketersediaan infrastruktur jalan. Porsi
Panjang Jalan Kabupaten Kualitas Baik pada tahun 2016 adalah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-46
496,079 km (54,23%) dari total panjang jalan keseluruhan
sepanjang 914,831 Km. Jalan berkondisi baik/mantap meliputi
jalan kondisi baik 390,846 Km (42,72%) dan jalan kondisi sedang
105,226 Km (11,50%). Panjang jalan dalam kondisi baik pada tahun
2016 lebih tinggi dari kondisi tahun 2015 sebanyak 451,16 Km
(49,32%). Sementara itu bila dibandingkan dengan target akhir
periode RPJMD Tahun 2021 sebanyak 749,58 Km (81,24%), hal ini
berarti kondisi pada tahun 2016 masih jauh dari target
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Dana yang diperuntukkan dalam menunjang pencapaian kinerja
memadai
Faktor SDM yang ada dapat diberdayakan dengan baik
Peran serta stakeholder untuk diajak kerjasama dan saling
menunjang,
Saran untuk peningkatan kinerja :
Penambahan anggaran ditingkatkan
Sebaiknya dukungan tidak hanya dari pemerintah tapi juga
kalangan lainnya ikut menentukan kegiatan di daerah ini
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.30
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan
< %capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKapasitas danKualitasInfrastrukturtransportasi dalammendukunginterkoneksitaswilayah danmembuka lokasiterpencil
232.718.319.366 194.821.820.754 83,72 97,19 Efesien
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-47
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur transportasi
dalam mendukung interkoneksitas wilayah dan membuka lokasi
terpencil adalah (1). Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
dengan kegiatan berupa Pembangunan Jalan, Pembangunan Jalan
(peningkatan jalan) Pembangunan Jembatan, (2). Program
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan
berupa Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan (pemeliharaan rutin),
Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan, rehabilitasi/pemeliharaan
jalan (DAK) dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2016 sebesar Rp 232.718.319.366,- terealisasi sebesar Rp
194.821.820.754,- atau 83,72 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 97,19 persen
lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan adanya efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 15Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas Infrastruktur Perhubungandalam mendukung mobilitas manusia, barang dan Jasa
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah
salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya kapasitas dan
kualitas infrastruktur perhubungan dalam mendukung mobilitas
manusia, barang dan jasa. Untuk mengukur sasaran strategi ke-15
dengan 1 indikator yaitu Rasio jumlah kendaraan dengan panjang jalan
dengan rata-rata capaian kinerja 75 persen dengan predikat kinerja
sedang. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersaji pada
tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-48
Tabel 3.31Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 15
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2105
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021Target Realisasi Capaian(%)
1 Rasio Jumlah Kendaraandengan Panjang Jalan 0,04 0,04 0,03 75 0,05
Rata-Rata Capaian Sasaran 15 75
Ratio Jumlah Kendaraan dengan Panjang JalanHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (15) meningkatnya
kapasitas dan kualitas infrastruktur perhubungan dalam
mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa dengan indikator
ratio jumlah kendaraan dengan panjang jalan menunjukkan bahwa
pada tahun 2016 ratio jumlah kendaraan dengan panjang jalan
adalah 1:35 atau dengan persentase 0,03 dihitung dari panjang
jalan 1.035,969 km dibanding jumlah kendaraan sebanyak 36.210,
persentase ratio tersebut lebih rendah dari realisasi tahun 2015
sebesar 0.04 persen. ratio 1:35 berarti bahwa setiap 1 km panjang
jalan dapat diakses kendaraan baik kendaraan roda 4 maupun roda
2 sebanyak 35 kendaraan. Kondisi ini berbeda pada tahun 2015
dimana ketersediaan sarana jalan terhadap kendaraan mencapai 1:
28.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
adalah:
Penambahan panjang jalan khususnya Jalan Provinsi bukan
kewenangan daerah;
Besarnya Anggaran yang dibutuhkan untuk penambahan
panjang jalan ;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-49
Hambatan/Permasalahan:
Penambahan panjang jalan setiap tahun tidak signifikan
Pertumbuhan jumlah kendaraan cukup besar
Solusi/Alternatif pemecahan masalah
Pembatasan umur kendaraan yang bisa dioperasikan;
Sosialisasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan moda
angkutan umum
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.32
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnyakapasitas dan KualitasInfrastrukturPerhubungan danmendukung mobilitasmanusia, barang danJasa
189.896.500 183.090.000 96,41 75 TidakEfesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur perhubungan
dalam mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa adalah (1).
Program (1). Program Peningkatan Pelayanan Angkutan dengan
kegiatan berupa penyuluhan bagi para sopir/juru mudi untuk
meningkatkan keselamatan penumpang, peningkatan disiplin
masyarakat menggunakan angkutan, kegiatan uji kelayakan
sarana transportasi guna keselamatan penumpang dan pemilihan
dan pemberian penghargaan sopir kendaraan angkutan umum
teladan; (2). Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan
fasilitas LLAJ dengan kegiatan berupa rehabilitasi/pemeliharaan
terminal/pelabuhan dan rehabilitasi/pemeliharaan rambu-rambu
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-50
dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016
sebesar Rp 189.896.500,- terealisasi sebesar Rp 183.090.000 atau
96,41 persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 75 persen lebih rendah dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan tidak efesiensinya
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 16Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas Infrastruktur Perumahan danPemukiman dalam mendukung kehidupan masyarakat yang bersihdan Sehat.
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatkan kapasitas infrastruktur wilayah
salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya kapasitas dan
kualitas infrastruktur perumahan dan pemukiman dalam mendukung
kehidupan masyarakat yang bersih dan sehat. Untuk mengukur
sasaran strategis ke-16 yang terdiri dari 2 indikator yaitu (1).
Persentase pemukiman kumuh dan (2). Persentase rumah mengakses
air bersih dengan rata-rata capaian kinerja 97,13 persen dengan
predikat kinerja sangat tinggi. Berikut hasil pengukuran Capaian
Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.33Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 16
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021 (%)Target (%) Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase PemukimanKumuh 0,0000
63 0,014 0,00063 95.51 0,09
2 Persentase rumahMengakses Air Bersih 94,71 97 95,79 98,75 100
Rata-Rata Capaian Sasaran 16 97,13
Persentase Permukinan Kumuh
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-51
Hasil pengukuran kinerja terhadap indikator persentase
permukiman kumuh menunjukkan bahwa pada tahun 2016 adalah
sebesar 0,00063 persen. realisasi tersebut jauh dibawah target,
tetapi persentase capaian sangat tinggi karena semakin rendah
persentase permukiman kumuh maka akan semakin baik. Dan juga
lebih rendah dari target akhir periode RPJMD Tahun 2021 yang
ditargetkan 0,09 persen.
Persentase Rumah Mengakses Air BersihPada tahun 2016 jumlah rumah yang mengakses air bersih adalah
60.135 rumah/KK atau 95,79 persen dari jumlah rumah
keseluruhan sebanyak 62.776 rumah/KK, jumlah rumah/KK yang
belum mengakses air bersih adalah 2.641/KK atau sekitar 4,21
persen. Dibanding tahun 2015 sebesar 94,71 persen, maka
persentase rumah yang mengakses air bersih pada tahun 2016
meningkat sedikit yaitu + 1 persen.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Dukungan pendanaan pemerintah pusat;
Kinerja Badan Pengelola Air Bersih;
Permasalahan/Hambatan :
Operasional/ pemeliharaan belum dilakukan secara berkala;
Kemampuan pendanaan daerah yang belum cukup memadai
dalam pembangunan & pengembangan jaringan air bersih
Solusi/Alternatif pemecahan Masalah :
Pengusulan program kepada Kementerian terkait;
Pelatihan dan studi Badan Pengelola Air Bersih
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-52
Tabel 3.34Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKapasitas danKualitasInfrastrukturPerumahan danPemukiman dalammendukungkehidupanmasyarakat yangbersih dan sehat
542.245.100 367.124.600 67,70 97,13 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur perumahan
dan pemukiman dalam mendukung kehidupan masyarakat yang
bersih dan sehat adalah (1). Program pengembangan kinerja
pengelolaan air minum dan limbah dengan kegiatan berupa
penyediaan prasarana dan sarana air limbah, percepatan
pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) dengan total anggaran
yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp
542.245.100,- terealisasi sebesar Rp 367.124.600,- atau 67,70
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 97,13 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 17Meningkatnya Kepatuhan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayahdalam menjaga keseimbangan fungsi antara kawasan perlindungandan kawasan Budidaya
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (4) MenataKepariwisataan dan Sistem Transportasi yang Mulus danNyaman dan tujuan meningkatkan kapasitas infstruktur daerah salah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-53
satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya kepatuhan terhadap
rencana tata ruang wilayah dalam menjaga keseimbangan fungsi
antara kawasan perlindungan dan kawasan budidaya. Untuk
mengukur sasaran strategis ke-17 yang terdiri dari 1 indikator kinerja
sasaran yaitu kepatuhan terhadap RTRW dengan rata-rata capaian
kinerja 282,06 persen dengan predikat sangat tinggi. Berikut hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersebut pada tabel berikut :
Tabel 3.35Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 17
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021Target Realisasi Capaian(%)
1 Kepatuhan terhadapRTRW 33,33% 35% 98,72% 282,06 40%
Rata-Rata Capaian Sasaran 17 282,06
Kepatuhan terhadap RTRWHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (17) meningkatnya
kepatuhan terhadap rencana tata ruang wilayah dalam menjaga
keseimbangan fungsi antara kawasan perlindungan dan kawasan
budidaya dengan indikator kepatuhan terhadap RTRW
menunjukkan bahwa pada tahun 2016 persentase tingkat
kepatuhan terhadap RTRW mencapai 98,72 persen. Adapun jenis
pelanggaran terhadap RTRW adalah pendirian bangunan dan
penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukkan. Persentase
tingkat kepatuhan terhadap RTRW tersebut lebih tinggi dibanding
tahun 2015 yang mencapai 33,33 persen. dan juga lebih tinggi dari
target akhir periode RPJMD Tahun 2021.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Adanya Peraturan Daerah tentang RTRW;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-54
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mendapatkan izin
terkait penggunaan lahan dan pendirian bangunan;
Permasalahan/Hambatan :
Masih ada masyarakat yang tidak patuh terhadap RTRW;
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Koordinasi dengan Sat.Pol PP untuk penegakan Perda;
Sosialisasi kepada masyarakat terkait Perda RTRW
Tabel 3.36Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKepatuhan terhadapRencana Tata RuangWilayah dalammenjagakeseimbangan fungsiantara kawasanperlindungan dankawasan budidaya
231.880.000 215.033.000 92,73 282,06 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kepatuhan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
dalam menjaga keseimbangan fungsi antara kawasan
perlindungan dan kawasan budidaya adalah (1). Program
pengendalian pemanfaatan ruang dengan kegiatan berupa
pengawasan pemanfaatan ruang dan penyusunan Peraturan
Bupati tentang Reklame dengan total anggaran yang dialokasikan
dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp 231.880.000,- terealisasi
sebesar Rp 215.033.000,- atau 92,73 persen, bila dibandingkan
dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 282,06
persen lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-55
menunjukkan adanya efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 18Meningkatnya Kinerja ASN sesuai Kompetensi dalam Tugas danFungsinya pada Struktur Organisasi
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (5) Menciptakan Tata KelolaPemerintahan yang Baik dan Bersih Bebas Korupsi dan tujuan
meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi dan kompetensi
professional ASN salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya meningkatnya kinerja ASN sesuai kompetensi dalam
tugas dan fungsinya pada struktur organisasi. Untuk mengukur
sasaran strategis ke-18 yang terdiri dari 2 indikator kinerja sasaran
yaitu (1). Persentase PNS yang ditempatkan sesuai dengan Kompetensinya
dan (2). Persentase PNS yang mengikuti diklat teknis tugas dan fungsi
dengan rata-rata capaian kinerja 78,37 dengan predikat kinerja tinggi.
Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersebut pada tabel
berikut :
Tabel 3.37Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 18
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021 (%)Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 Persentase PNS yangditempatkan sesuai dengan
Kompetensinya 99,23 99,36 99,23 99,87 100
2 Persentase PNS yangmengikuti Diklat Teknik
Tugas dan Fungsi14,99 16,42 9,34 56,88 23,67
Rata-Rata Capaian Sasaran 18 78,37
Persentase PNS yang ditempatkan sesuai dengan kompetensinyaHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (18) meningkatnya
kinerja ASN sesuai kompetensi dalam tugas dan fungsinya pada
struktur organisasi dengan indikator persentase PNS yang
ditempatkan sesuai dengan kompetensinya adalah sebesar 99,23
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-56
persen dihitung dari jumlah pejabat yang ditempatkan sesuai
dengan kompetensinya dibagi jumlah jabatan yang tersedia yaitu
770 dibagi 776, sedikit lebih rendah dari yang ditargetkan sebesar
99,36 persen. dan juga lebih rendah dari target akhir periode
RPJMD tahun 2021 sebesar 100 persen.
Persentase PNS yang mengikuti diklat teknik tugas dan fungsiPada tahun 2016 jumlah PNS yang mengikuti diklat teknis tugas
dan dan fungsi sebanyak 508 PNS dari total jumlah PNS sebanyak
5.437 atau 9,34 persen sangat rendah dibanding target sebesar
16,42 persen dan lebih rendah dibanding realisasi tahun 2015
dengan target 14,99 persen dan juga lebih rendah jika dibanding
target akhir periode RPJMD Tahun 2021 yang ditargetkan 23,67
persen.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Komitmen Pemerintah Daerah dalam hal peningkatan
kompetensi PNS berupa beasiswa, pemberian izin belajar bagi
PNS yang akan melanjutkan pendidikan dan kerjasama dengan
pihak ketiga;
Potensi SDM ( PNS dengan latar belakang disiplin ilmu yang
beragam) ;
Hambatan/permasalahan :
Masih kurangnya PNS yang memiliki keahlian tertentu/teknis
untuk memenuhi kebutuhan SKPD teknis
Masih banyaknya PNS yang tidak memenuhi kompetensi dengan
disiplin ilmu yang sesuai dengan ijazah yang dimiliki.
Solusi/alternatif penyelesaian masalah
Mendorong Pimpinan SKPD untuk mengikutsertakan PNS di
SKPD masing-masing dalam kegiatan Bimtek yang sesuai
kebutuhan teknis SKPD;
Memperketat syarat untuk PNS yang akan melanjutkan
pendidikan harus yang sesuai dengan bidang tugasnya;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-57
Meningkatkan alokasi anggaran khususnya kepada SKPD
penanggungjawab terhadap pengembangan SDM Aparatur.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.38Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKinerja ASN sesuaiKompetensi dalamTugas danFungsinya padaStruktur Organisasi
1.292.074.754 1.073.687.403 83,10 78,37 Tidak Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kinerja ASN sesuai kompotensi dalam tugas dan
fungsinya pada struktur organisasi adalah (1). Program
pembinaan dan pengembangan Aparatur Sipil Negara dengan
kegiatan berupa Pengelolaan Tugas Belajar dan Izin Belajar,
pemberian penghargaan bagi pegawai berprestasi, pengelolaan
kinerja dan disiplin aparatur sipil Negara (2). Program Penguatan
Kelembagaan Daerah dengan kegiatan berupa penyusunan
rencana kerja kelembagaan daerah, penyusunan road map
program reformasi birokrasi dan pelaksanaan survey kepuasan
masyarakat dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD
Tahun 2016 sebesar Rp 1.292.074.754,- terealisasi sebesar Rp
1.073.687.403 atau 83,10 persen, bila dibandingkan dengan rata-
rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 77,82 persen lebih
rendah dari persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan
tidak efesiennya penggunaan sumber daya (anggaran).
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-58
Sasaran 19Meningkatnya Penerapan Prinsip Akuntabilitas, Transparansi,Partisipasi, Efektivitas, dan Efisiensi dalam Perencanaan,Penganggaran dan Pertanggungjawaban Kinerja.
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (5) Menciptakan TataKelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih Bebas Korupsi dan
tujuan meningkatnya penerapan prinsip akuntabilitas, transparansi,
partisipasi, efektivitas dan efesiensi dalam perencanaan, penganggaran
dan pertanggungjawaban kinerja salah satu diantaranya melalui
sasaran meningkatnya penerapan prinsip akuntabilitas, transparansi,
partisipasi, efektivitas, dan efesiensi dalam perencanaan, penganggaran
dan pertanggungjawaban kinerja. Untuk mengukur sasaran ke-19 yang
terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu (1). Opini laporan keuangan;
(2). Tingkat Akuntabilitas Kinerja; (3). Penjabaran Program RPJMD
kedalam RKPD; (4). Ratio Temuan BPK yang ditindaklanjuti dengan
rata-rata capaian kinerja tidak dapat diukur. Berikut hasil Pengukuran
Capaian Kinerja sasaran tersebut pada tabel berikut :
Tabel 3.39Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 19
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021Target Realisasi Capaian (%)
1 Opini Laporan Keuangan WTP WTP - - WTP
2 Tingkat Akuntabilitas Kinerja C C C 100 CC3 Penjabaran Program RPJMD
kedalam RKPD 88,57 100 53,69 53,69 100
4 Rasio Temuan BPK yangditindaklanjuti 36,36 40 74,28 185,7 65
Rata-Rata Capaian Sasaran 19
Opini Laporan KeuanganPengukuran Indikator kinerja Opini Laporan Keuangan Tahun 2016
belum dapat dilakukan karena Laporan Keuangan Pemerintah
Kab.Soppeng Tahun Anggaran 2016 masih dalam proses Audit BPK,
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-59
Untuk tahun 2015 Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Soppeng mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau
Unqualified Opinion yang artinya laporan keuangan (LK) telah
disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi
keuangan (neraca), hasil usaha atau laporan realisasi anggaran
(LRA), laporan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Penjelasan laporan keuangan juga telah disajikan
secara memadai, informative dan tidak menimbulkan penafsiran
yang menyesatkan. Wajar karena laporan keuangan bebas dari
keraguan dan ketidakjujuran serta lengkap informasinya, wajar
tidak hanya terbatas pada jumlah-jumlah dan ketetapan
pengklasifikasian aktiva dan kewajiban, namun yang terpenting
meliputi pengungkapan yang tercantum dalam laporan keuangan.
Tingkat Akuntabilitas KinerjaSelanjutnya untuk Indikator Tingkat Akuntabilitas Kinerja,
berdasarkan laporan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah
tahun 2016 terhadap implementasi system akuntabilitas kinerja
pemerintah Kab.Soppeng mendapatkan nilai 39,40 atau dengan
predikat penilaian “C”. Penilaian tersebut menunjukkan bahwa
tingkat efektivitas dan efesiensi penggunaan anggaran masih sangat
rendah jika dihubungkan dengan capaian kinerja. Hal ini
disebabkan karena pembangunan budaya kerja birokrasi dan
penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di
Pemerintah Kab.Soppeng masih belum berjalan dan memerlukan
perbaikan yang lebih mendasar.
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPDUntuk Indikator Kinerja penjabaran program RPJMD kedalam RKPD
menunjukkan bahwa pada tahun 2016 jumlah program RPJMD
yang dijabarkan dalam RKPD adalah sebanyak 80 program dari 149
program yang ada dalam RPJMD atau hanya 53,69 persen, lebih
rendah dari target yang ditetapkan pada tahun 2016 dan target
akhir periode RPJMD sebesar 100 persen.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-60
Ratio Temuan BPK yang DitibdaklanjutiDan untuk Indikator Kinerja Ratio temuan BPK yang ditindaklanjuti
menunjukkan bahwa pada tahun 2016 dari 189 temuan dengan
jumlah rekomendasi sebanyak 486, telah ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi sebanyak 361 atau 74,28 persen lebih tinggi dari target
sebesar 40 persen, dan target akhir RPJMD sebesar 65 persen.
Masih tersisa sekitar 25 persen rekomendasi yang belum
terselesaikan dengan rincian 117 rekomendasi ditindalanjuti tapi
belum sesuai rekomendasi, 6 rekomendasi belum tindaklanjuti dan
2 rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Semakin membaiknya Pengelolaan Keuangan Daerah;
Tingginya Komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih, sehingga segala bentuk temuan
pemeriksaan cepat ditindaklanjuti;
Hambatan/Permasalahan :
Untuk capaian kinerja persentase penjabaran RPJMD ke dalam
RKPD yang tidak mencapai target, disebabkan karena :
Aplikasi Sistem Penganggaran belum bisa menyesuaikan dengan
RPJMD sehingga masih mengikuti program pada anggaran pokok
Belum terbangunnya system pengumpulan, pengolahan data
kinerja yang memadai
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan SAKIP
Terbangunnya system pengelolaan data kinerja.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-61
Tabel 3.40Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaPenerapan PrinsipAkuntabilitas,Transparansi,Partisipasi,Efektivitas, danEfisiensi dalamPerencanaan,Penganggaran danPertanggunganKinerja.
7.243.619.173 6.720.041.550 92,77 - -
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya penerapan prinsip akuntabilitas, transparansi,
partisipasi, efektivitas, dan efesiensi dalam perencanaan,
penganggaran dan pertanggungjawaban kinerja adalah (1).
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah dengan kegiatan berupa penyusunan standar satuan
harga, penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD,
penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran APBD,
penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perubahan
APBD, penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran
perubahan APBD, penyusunan rancangan peraturan daerah
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, penyusunan
rancangan peraturan KDH tentang penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, peningkatan manajemen
asset/barang berharga, singkronisasi dan rekonsiliasi pengelolaan
dana transfer dengan instansi terkait, penyediaan barang cetakan
benda/barang berharga, peningkatan manajemn tuntutan ganti
kerugian daerah, intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah,
intensifikasi dan ekstensifikasi retribusi daerah, pengamanan
aset-aset pemerintah daerah, peningkatan pengelolaan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-62
administrasi keuangan, sosialisasi APBD pokok dan perubahan,
penyusunan standar biaya umum, monitoring dan evaluasi
pengelolaan keuangan daerah, monitoring dan evaluasi
pengelolaan aset daerah, pembentukan dan pemutakhiran basis
data objek pajak, penghapusan dan penjualan barang milik
daerah; (2). Program Perencanaan Pembangunan Daerah dengan
kegiatan berupa penyusunan rancangan RPJMD, penyusunan
rancangan RKPD, penyelenggaraan musrenbang RKPD, koordinasi
penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah, koordinasi
penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ),
monitoring, evaluasi pengendalian dan pelaporan pelaksanaan
rencana pembangunan daerah, penyusunan KUA dan PPAS,
asistensi penyusunan RAPBD, penyusunan naskah akademik
rancangan RPJMD, sosialisasi regulasi perencanaan
pembangunan, koordinasi penyusunan renstra SKPD, koordinasi
penyusunan Indikator Kinerja Utama, Up Dating Rencana Aksi
Daerah (RAD), Fasilitasi penyusunan RPJM Desa, Evaluasi
mandiri kepala daerah berbasis Key Performance Indikator (KPI),
fasilitasi penyesuaian dokumen perencanaan; (3). Program
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan KDH dengan kegiatan berupa pelaksanaan
pengawasan internal secara berkala, penanganan kasus
pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah, tindaklanjut
temuan hasil pengawasan (pemutakhiran data), evaluasi berkala
temuan hasil pengawasan, Desk pendamping SKPD, Evaluasi
SAKIP, Reviu dokumen perencanaan dan penyerapan anggaran
belanja barang dan jasa dan penilaian akuntabilitas kinerja
pemerintah, dan asistensi penyusunan RKA SKPD, dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp
7.243.619.173,- terealisasi sebesar Rp 6.720.041.550,- atau 92,77
persen, sementara untuk efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran) belum dapat diiukur.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-63
Sasaran 20Meningkatnya Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Kecamatandan Kelurahan serta berkembangnya Kemandirian Desa
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (5) Menciptakan TataKelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih Bebas Korupsi dan
tujuan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan,
pelayanan dan pembangunan pada level kecamatan dan
desa/kelurahan salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya
kepuasan masyarakat atas pelayanan kecamatan dan kelurahan serta
berkembangnya kemandirian desa. Untuk mengukur sasaran strategis
ke-20 terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu (1). Keterbukaan
Informasi dan Komunikasi Pelayanan Kecamatan Desa/Kelurahan(%)
dan (2). Desa Mandiri dengan rata-rata capaian kinerja 126,5 persen
dengan predikat kinerja sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran
Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.41Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 20
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)Target (%) Realisasi
(%)Capaian
(%)1 Keterbukaan Informasi dan
Komunikasi PelayananKecamatan, Desa/
Kelurahan (%)60 65 100 153 100
2 Desa Mandiri % 6,12 6,12 100 10,20Rata-Rata Capaian Sasaran 20 126,5
Keterbukaan Informasi dan Komunikasi Pelayanan KecamatanDesa/KelurahanHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (20) keterbukaan
informasi dan komunikasi pelayanan kecamatan Desa/Kelurahan
menunjukkan bahwa dari 8 kecamatan ditambah 70 desa/kel.
secara keseluruhan telah menerapkan keterbukaan infomasi dan
komunikasi pelayanan, baik dalam bentuk papan informasi
pelayanan ataupun komunikasi langsung dengan masyarakat
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-64
terkait dengan pelayanan baik ditingkat kecamatan maupun
Desa/Kelurahan.
Desa MandiriDesa Mandiri, atau bisa disebut sebagai Desa Sembada adalah Desa
Maju yang memiliki - 5 - kemampuan melaksanakan pembangunan
Desa untuk peningkatan kualitas hidup dan kehidupan sebesar-
besarnya kesejahteraan masyarakat Desa dengan ketahanan sosial,
ketahanan ekonomi, dan ketahanan ekologi secara berkelanjutan.
Desa Mandiri merupakan desa dengan nilai IPD lebih dari 75.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Bappenas pada tahun 2015
Jumlah desa di Kabupaten Soppeng yang masuk kategori mandiri
adalah 3 desa dari 49 desa atau 6,12 persen, dan sampai tahun
2016 belum ada perubahan data sehingga dengan demikian jumlah
desa yang berstatus desa mandiri tetap sebanyak 3 desa.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.42
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKepuasan Masyarakatatas PelayananKecamatan danKelurahan sertaberkembangnyaKemandirian Desa
469.574.600 449.878.975 95,81 126,5 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kepuasan masyarakat atas pelayanan kecamatan
dan kelurahan serta berkembangnya kemandirian desa adalah (1).
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa
dengan kegiatan berupa Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa
dalam Bidang Pengelolaan Keuangan Desa; Monitoring, evaluasi
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-65
dan pelaporan; pembinaan dan fasilitasi dalam Pengelolaan dana
ADD; Fasilitasi Pemilihan Kepala Desa dan BPD; Fasilitasi
penyusunan LPPD; Fasilitasi Penyusunan APBD Desa;
Penyusunan Profil Desa dan Penyusunan Produk-Produk Hukum
yang terkait dengan Desa dengan total anggaran yang dialokasikan
dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp 469.574.600,- terealisasi
sebesar Rp 449.878.975,- atau 95,81 persen, bila dibandingkan
dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 126,5
persen lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan adanya efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 21Meningkatnya Keterpenuhan Sarana Prasarana serta KetenagaanMedic/Non Medic dalam Pelayanan Kesehatan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (6) MenjaminKetersediaan Sistem Pelayanan Kesehatan Unggul dan Murah dan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satu
diantaranya melalui sasaran meningkatnya keterpenuhan sarana dan
prasarana serta ketenagaan medic/non medic dalam pelayanan
kesehatan. Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis ke-21 yang
terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja yaitu (1). Cakupan Puskesmas;
(2). Cakupan Puskesmas Pembantu; (3). Ratio tenaga dokter terhadap
jumlah penduduk pada satuan wilayah; (4). Ratio tenaga paramedic
terhadap jumlah penduduk pada satuan wilayah dengan rata-rata
capaian kinerja 51,692 persen. Berikut hasil pengukuran Capaian
Kinerja sasaran disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.43Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 21
No. Indikator Kinerja SatuanTahun 2016 Target Akhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Cakupan Puskesmas 212,5 212,5 100 212,5
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-66
2 Cakupan PuskesmasPembantu 62,86 62,86 100 62,86
3 Rasio Tenaga Dokter terhadapjumlah penduduk pada satuan
wilayah0,294 0,011 3.741 0,380
4 Rasio Tenaga Paramedicterhadap jumlah penduduk
pada satuan wilayah1,5 0,043 2,867 2,31
Rata-Rata Capaian Sasaran 21 51,692
Cakupan PuskesmasPada tahun 2016 persentase cakupan puskesmas adalah 212,5
persen, dihitung dari jumlah puskesmas dibagi dengan jumlah
kecamatan. Jumlah Puskesmas di Kab.Soppeng sebanyak 17
puskesmas dan tersebar di 8 kecamatan. Kondisi tersebut sama
dengan tahun 2015 dan bahkan sampai akhir periode RPJMD
Tahun 2021 cakupan puskesmas tetap sama, hal ini berarti tidak
ada penambahan puskesmas baru. Namun demikian, pembangunan
sarana dan prasarana puskesmas terus ditingkatkan, untuk
keterpenuhan sarana dan prasarana kesehatan.
Cakupan Puskesmas PembantuCakupan Puskesmas Pembantu pada tahun 2016 mencapai 62,86
persen dihitung dari jumlah puskesmas pembantu dibagi jumlah
desa/kelurahan. Jumlah puskesmas pembantu di Kab.Soppeng
adalah 44 buah tersebar di 70 desa/kel. Kondisi tersebut sama
dengan tahun 2015 dan bahkan sampai akhir periode RPJMD
Tahun 2021 cakupan puskesmas tetap sama, hal ini berarti tidak
ada penambahan puskesmas pembantu baru. Namun demikian,
sama dengan Puskesmas, pembangunan sarana dan prasarana
puskesmas pembantu terus ditingkatkan untuk keterpenuhan
sarana dan prasarana kesehatan (Pustu, poskesdes dan sarana
prasarana lain yang merupakan jaringan puskesmas).
Ratio tenaga dokter terhadap jumlah penduduk pada suatuwilayahPada tahun 2016 ratio dokter terhadap jumlah penduduk di
Kab.Soppeng adalah 0,011 jauh lebih rendah dari target sebesar
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-67
0,294 atau hanya 4,082 persen. Ratio tersebut dihitung dari jumlah
dokter sebanyak 28 orang dibagi dengan jumlah penduduk
sebanyak 252.677 orang, dengan perbandingan 1:9024 berarti
bahwa 1 orang dokter untuk melayani 9.024 penduduk.
Ratio tenaga paramedic terhadap jumlah penduduk padasatuan wilayahPada tahun 2016 ratio paramedic terhadap jumlah penduduk di
Kab.Soppeng adalah 0,043 jauh lebih rendah dari target sebesar 1,5
atau hanya 2,867 persen. Ratio tersebut dihitung dari jumlah
paramedic sebanyak 108 orang dibagi dengan jumlah penduduk
sebanyak 252.677 orang, dengan perbandingan 1:2093 berarti
bahwa 1 orang paramedic untuk melayani 2.093 penduduk.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Pertumbuhan jumlah penduduk tidak dibarengi dengan
penambahan tenaga dokter dan paramedic;
Permasalahan/Hambatan :
Tidak ada penerimaan CPNS termasuk tenaga dokter dan
paramedic :
Tidak ada penambahan Puskesmas dan Puskesmas pembantu;
Solusi/Alternatif penyelesaian masalah :
Mengangkat tenaga dokter dan paramedic Honor Daerah sebagai
alternative untuk meminimalkan kekurangan tenaga dokter dan
paramedic, untuk tahun 2016 telah diangkat honor daerah
sebanyak 123 orang terdiri dari 3 orang dokter dan 120
paramedic;
Untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan, dilakukan melalui pembangunan/peningkatan sarana
dan prasarana kesehatan yang ada.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-68
Tabel 3.44Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan
< %capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKeterpenuhansarana prasaranaserta ketenagaanmedic/non medicdalam pelayanankesehatan
43.684.864.657 34.963.018.763 80,03 51,692 Tidakefesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya sarana prasarana serta ketenagaan medic/non
medic dalam pelayanan adalah (1). Program Upaya kesehatan
masyarakat dengan kegiatan berupa pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
(DAU), peningkatan kesehatan masyarakat, pengadaan,
peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya (pajak rokok), pengadaan, peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya (DBH-CHT),
pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas dan jaringannya (DAK), peningkatan kesehatan ibum
anak dan lanjut usia (pajak rokok), pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
(PIK), pelayanan kesehatan gratis, pelayanan jaminan kesehatan
nasional/JKN (puskesmas), pelayanan jaminan kesehatan
nasional/JKN (Non kapitasi). Jaminan persalinan (DAK non fisik),
dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016
sebesar Rp 43.684.864.657,- terealisasi sebesar Rp
34.963.018.763 atau 80,03 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 51,692 persen
lebih rendah dari persentase serapan anggaran hal ini
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-69
menunjukkan adanya inefesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 22Meningkatnya Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (6) MenjaminKetersediaan Sistem Pelayanan Kesehatan Unggul dan Murah dan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satu
diantaranya melalui sasaran meningkatnya kualitas pelayanan rumah
sakit. Untuk mengukur sasaran strateis ke-22 dengan 1 indikator
kinerja yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan Rumah Sakit.
Dengan rata-rata capaian kinerja 101,61 persen. Berikut hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersebut pada tabel berikut :
Tabel 3.45Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 22
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021 (%)Target
(%)Realisasi
(%)Capaian (%)
1 Indeks Kepuasan Masyarakatatas Layanan Rumah Sakit NA 80 81,29 101,61 80
Rata-Rata Capaian Sasaran 22 101,61
Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan Rumah SakitHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (22) meningkatnya
kualitas pelayanan rumah sakit dengan indikator Indeks Kepuasan
Masyarakat atas Layanan Rumah Sakit menunjukkan bahwa pada
tahun 2016 Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan Rumah
Sakit mencapai 81,29 persen, lebih tinggi dari target sebesar 80
persen, dengan capaian kinerja 101,61 persen. Hal ini berarti
pelayanan kesehatan RSUD La Temmamala Kabupaten Soppeng
telah memenuhi harapan masyarakat. Sementara bila dibandingkan
dengan target akhir periode RPJMD Tahun 2021 yang ditargetkan
80 persen berarti telah mencapai target.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-70
Survey IKM dilaksanakan untuk mengukur tingkat kepuasan
masyarakat terhadap layanan Rumah Sakit Umum Daerah La
Temmamala, dengan menggunakan Variabel sebagaimana di atur
dalam surat keputusan Menpan No.Kep/125/M.Pan/2/2004
tentang Pedoman Umum Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah. Survey dilaksanakan pada Unit Layanan Rawat Jalan
dan Unit Layanan Rawat Inap dengan jumlah responden masing-
masing 100 orang yang berkunjung pada kedua unit layanan
tersebut. Hasil analisis terhadap survey IKM di RSUD La
Temmamala menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan
pelayanan kesehatan di RSUD La Temmamala Kab.Soppeng Tahun
2016 telah memenuhi harapan masyarakat namum masih ada 5
(lima) indicator yang belum memenuhi harapan pelanggan yaitu (1).
Prosedur pelayanan; (2). Kecepatan pelayanan; (3). Kewajaran biaya;
(4). Kesesuaian biaya yang diterapkan dan (5). ketepatan jadwal
pelayanan sedangkan terdapat 9 (Sembilan) indikator yang sudah
sesuai dengan harapan masyarakat antara lain : (1). Persyaratan
pelayanan; (2). Kejelasan dan kepastian petugas melayani; (3).
Kedisiplinan petugas melayani; (4). Tanggungjawab petugas
pelayanan; (5). Kemampuan petugas dalam pelayanan; (6). Keadilan
mendapatkan pelayanan; (7). Kesopanan dan keramahan petugas;
(8). Kenyamanan lingkungan dan (9). Keamanan lingkungan
Faktor yang berpengaruh tergadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Semakin membaiknya kualitas pelayanan yang didukung oleh
ketersediaan sarana dan prasarana, merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah La Temmamala
Permasalahan/Hambatan
5 (lima) Indikator yang masih belum memenuhi harapan
masyarakat yaitu (1). Prosedur pelayanan; (2). Kecepatan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-71
pelayanan; (3). Kewajaran biaya; (4). Kesesuaian biaya yang
diterapkan dan (5). ketepatan jadwal pelayanan.
Solusi/Alternatif penyelesaian permasalahan
Memperbaiki seluruh indicator yang masih kurang, berdasarkan
hasil survey
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.46Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKualitas PelayananRumah Sakit
544.320.000 377.125.695 69,28 101,61 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya Kualitas pelayanan Rumah Sakit adalah (1).
Program Standarisasi pelayanan kesehatan dengan kegiatan
berupa Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan dan
Penyusunan Standar Kesehatan dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp 544.320.000,-
terelisasi sebesar Rp 377.125.695 atau 69,28 persen, bila
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang
mencapai 101,61persen lebih tinggi dari persentase serapan
anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 23Meningkatnya Keterpenuhan Sarana Ibadah, PenyelenggaraKegiatan Ibadah, dan Situasi kondusif bagi kerukunan Umat
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (7) MendorongPeningkatan Kehidupan Beragama serta Partisipasi Pemuda dan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-72
Perempuan dalam Pembangunan dan tujuan meningkatkan kualitas
kehidupan beragama salah satunya melalui sasaran meningkatnya
keterpenuhan sarana ibadah, penyelenggara kegiatan ibadah, dan
situasi kondusif dan situasi kondusif bagi kerukunan ummat. Untuk
mengukur sasaran strategis ke-23 dengan 2 (dua) indikator kinerja
yaitu : (1). Ratio rumah ibadah/jumlah penduduk; persentase
penyelenggara kegiatan ibadah (imam mesjid & guru mengaji) yang
difasilitasi, dengan rata-rata capaian kinerja sasaran 54,13 persen
dengan predikat kinerja Rendah . Berikut hasil Pengukuran Capaian
Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.47Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 23
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015 (%)
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)Target (%) Realisasi
(%)Capaian
(%)1 Rasio Rumah Ibadah/ Jumlah
Penduduk 2,06 2,06 1,73 83,98 2,06
2 Persentase PenyelenggaraKegiatan Ibadah (Imam
masjid dan Guru Mengaji)yang difasilitasi
100 100 100 100 100
Rata-Rata Capaian Sasaran 23 91,99
Ratio Rumah Ibadah/Jumlah PendudukPada tahun 2016 jumlah rumah ibadah yang terdata adalah
sebanyak 437 bertambah 11 buah dibanding tahun 2015 sebanyak
426 dan bila dibanding dengan jumlah penduduk tahun 2016
sebanyak 252.677 maka ratio rumah ibadah/jumlah penduduk
adalah 1,73 persen, yang berarti setiap 1000 penduduk terdapat 1-
2 rumah ibadah. Ratio tersebut lebih rendah dari target tahun 2016
dan target akhir periode RPJMD sebesar 2,06 persen.
Persentase Penyelenggara Kegiatan Ibadah (Imam masjid danGuru Mengaji) yang difasilitasiPada tahun 2016 jumlah guru mengaji, imam mesjid yang terdata
adalah sebanyak 1.421 orang dan jumlah yang difasilitasi dalam
bentuk pemberian insentif adalah sebanyak 1.421 orang atau 100
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-73
persen. tersebar di 8 kecamatan dan 70 desa/kelurahan. Realisasi
100 persen tersebut sesuai target tahun 2016 dan sekaligus target
akhir periode RPJMD
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Kepedulian Pemerintah Daerah dan Pihak Legislatif dalam hal
dukungan peningkatan nilai-nilai keagamaan ditengah
masyarakat yang salah satunya dalam bentuk dukungan
pembangunan rumah ibadah dan pemberian insentif bagi Imam
Mesjid dan Guru Mengaji sebagai ujung tombak pembinaan
keagamaan ;
Permasalahan/Hambatan :
Tingginya animo masyarakat dalam merespon bantuan dalam
bentuk insentif, sehingga terkadang jumlah orang yang
diusulkan untuk menerima insentif sebagai guru mengaji
meningkat
Solusi/alternative penyelesaian masalah
Agar penerima tepat sasaran, verifikasi dan validasi data guru
mengaji yang diusulkan untuk menerima insentif diperketat
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.48
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKeterpenuhansarana Ibadah,PenyelenggaraKegiatan Ibadah,dan SituasiKondusif bagiKerukunan Umat
1.153.200.000 1.146.000.000 99,38 91,99 TidakEfesien
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-74
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya keterpenuhan sarana ibadah, penyelenggara
kegiatan ibadah, dan situasi kondusif bagi kerukunan umat
adalah (1). Program Pemberdayaan Kelembagaan dan
Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan berupa Fasilitasi
Pembinaan Guru Mengaji,Imam Mesjid dan Penghulu Syara’
dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun
2016 sebesar Rp 1.153.200.000,- terealisasi sebesar Rp
1.146.000.000,- atau 99,38 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 91,99 persen
lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan tidak efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 24Meningkatnya Kegiatan Kepemudaan dan Olah Raga Daerah
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (7) MendorongPeningkatan Kehidupan Beragama serta Partisipasi Pemuda danPerempuan dalam Pembangunan dan tujuan meningkatkan
partisipasi dan prestasi pemuda dalam berbagai bidang pembangunan
salah satunya melalui sasaran meningkatnya kegiatan kepemudaan
dan olahraga daerah. Untuk mengukur kinerja sasaran ke-24 dengan
indikator kinerja yaitu (1). Persentase organisasi kepemudaan yang
aktif dan (2). Persentase cabang olahraga yang aktif, dengan rata-rata
capaian kinerja 100 persen dengan predikat sangat tinggi. Hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersebut pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-75
Tabel 3.49Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 24
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021 (%)Target (%) Realisasi(%)
Capaian (%)
1 Persentase OrganisasiKepemudaan yang Aktif 100 100 100 100 100
2 Persentase Cabang Olah Ragayang Aktif 100 100 100 100 100
Rata-Rata Capaian Sasaran 24 100
Persentase Organisasi Kepemudaan yang AktifHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (24) meningkatnya
kegiatan kepemudaan dan olahraga daerah dengan indikator (1).
Persentase organisasi kepemudaan yang aktif menunjukkan bahwa
pada tahun 2016 jumlah organisasi kepemudaan yang aktif adalah
sebanyak 26 organisasi dari 26 organisasi kepemudaan yang ada
atau 100 persen sama dengan kondisi tahun 2015 dan target akhir
periode RPJMD Tahun 2021. dengan capaian kinerja 100 persen.
Persentase Cabang Olahraga yang AktifSelanjutnya untuk Indikator Persentase Cabang Olahraga yang aktif
pada tahun 2016 juga mencapai 100 persen sama dengan target.
Hal ini berarti bahwa dari 20 organisasi olahraga yang ada
semuanya aktif
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Pembinaan kelompok/organisasi pemuda semakin meningkat
yang didukung dengan adanya kegiatan kepemudaan;
Meningkatkan pelaksanaan kegiatan keolahragaan
Hambatan/Permasalahan :
Dibidang kepemudaan, masih ada Organisasi Kepemudaan yang
aktif dari sisi kepengurusan tetapi belum aktif dalam hal
pendekatan masalah, baik dibidang pembinaan kedalam maupun
kontribusi pemuda terhadap pembangungan.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-76
Dibidang Olahraga, Sarana dan prasarana untuk semua cabang
olahraga, baik dari segi jumlah maupun kondisinya masih belum
memadai
Solusi/Alternatif penyelesaian masalah :
Mendorong Organisasi Kepemudaan yang ada untuk
meningkatkan pembinaan kedalam maupun kontribusi pemuda
terhadap pembangungan.
Memaksimalkan pelaksanaan kegiatan olahraga dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dan secara
bertahap akan dilakukan pembenahan dengan pembangunan
sarana dan prasarana untuk semua cabang olahraga.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.50Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKegiatanKepemudaan danOlah Raga Daerah
1.704.082.500 1.571.576.200 92,22 100 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kegiatan kepemudaan dan olahraga dan daerah (1).
Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan dengan kegiatan
berupa pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan, lomba
kreasi dan karya tulis ilmiah dikalangan pemuda, peningkatan
mutu siswa di bidang seni budaya dan sastra dikalangan pemuda
; (2). Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan
dan kecakapan hidup pemuda dengan kegiatan berupa pelatihan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-77
usaha kelompok pemuda kreatif; dan (3). Program pembinaan dan
pemasyarakatan olahraga dengan kegiatan berupa pelaksanaan
identifikasi bakat dan potensi dalam olahraga, pembinaan cabang
olahraga prestasi di tingkat daerah, penyelenggaraan kompetisi
olahraga, peningkatan jumlah kualitas serta kompetensi pelatih,
peneliti, praktisi dan teknisi, peningkatan jumlah kualitas serta
kompetensi pelatih, peneliti, praktisi dan teknisi olahraga dan
pembinaan cabang-cabang olahraga dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp
1.704.082.500,- terelisasi sebesar Rp 1.571.576.500,- atau 92,22
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 101 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 25Meningkatnya Kapasitas Pengarusutamaan Gender dalamPembangunan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (7) MendorongPeningkatan Kehidupan Beragama serta Partisipasi Pemuda danPerempuan dalam Pembangunan dan tujuan meningkatkan
partisipasi perempuan dan masyarakat secara umum dalam berbagai
kegiatan pembangunan salah satunya melalui sasaran meningkatnya
kapasitas pengarusutamaan gender dalam pembangunan. Untuk
mengukur sasaran ke 25 yang terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja
yaitu (1). Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah dan
(2). Persentase partisipasi perempuan di organisasi sosial
kemasyarakatan, dengan rata-rata capaian kinerja 124,41 persen
dengan predikat kinerja Sangat Tinggi. Berikut hasil Pengukuran
Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-78
Tabel 3.51Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 25
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015 (%)
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021Target (%) Realisasi
(%)Capaian
(%)1 Persentase Partisipasi
Perempuan di LembagaPemerintah
11,05 11,10 10,97 98,83 11,30
2 Persentase PartisipasiPerempuan di OrganisasiSosial Kemasyarakatan
20 20 30 150,0 30
Rata-Rata Capaian Sasaran 25 124,41
Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga PemerintahHasil pengukuran kinerja sasaran 25 dengan Indikator (1).
persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
menunjukkan bahwa pada tahun 2016 persentase partisipasi
perempuan dilembaga pemerintah adalah 10,97 persen, atau 3.886
orang pekerja perempuan dari total jumlah pekerja perempuan
sebanyak 35.429 orang. Realisasi kinerja tersebut lebih rendah dari
target yang ditetapkan sebesar 11,10 persen atau 98,29 persen dari
target dan juga lebih rendah dibanding tahun 2015 sebesar 11,05
persen. Sementara itu bila dibandingkan dengan target akhir
periode RPJMD Tahun 2021 yang ditargetkan sebesar 11,30 persen,
maka persentase partisipasi perempuan dilembaga pemerintah
masih perlu ditingkatkan.
Persentase Partisipasi Perempuan di Organisasi SosialKemasyarakatanSelanjutnya untuk Indikator (2). Persentase partisipasi perempuan
di organisasi sosial kemasyarakatan pada tahun 2016 mencapai
30,22 persen lebih tinggi dari target dan realisasi tahun 2015
sebesar 20 persen dan bahkan lebih tinggi dari target akhir periode
RPJMD sebesar 30 persen. Hal ini berarti bahwa dari total 35.429
jumlah pekerjan perempuan sebanyak 10.707 orang diantaranya
berpartisipasi di organisasi kemasyarakatan.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-79
Faktor yang mempengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran
adalah :
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah tidak
mencapai target yang telah ditetapkan karena adanya PNS yng
telah memasuki usia pension dan pindah ke daerah lain.;
Persentase partisipasi perempuan diorganisasi sosial
kemasyarakatan melebihi target karena semakin meningkatnya
pengetahuan perempuan dan semakin banyaknya organisasi
kemasyarakatan yang memberi ruang yang cukup kepada
perempuan untuk berpartisipasi
Hambatan/Permasalahan :
Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan, a.l. :
Kesenjangan gender dalam hal akses, manfaat, partisipasi dalam
pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber daya;
Belum memadainya kapasitas kelembagaan pelaksanaan PUG
serta koordinasi pelaksanaannya.
Solusi/Alternatif Penyelesaian Masalah :
Melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada peningkatan
kualitas hidup, pendidikan dan keterampilan kaum perempuan
utamanya dalam pengambilan kebijakan public dan
pengambilan keputusan
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.52
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKapasitasPengarusutamaanGender dalamPembangunan
132.683.200 113.882.150 85,83 124,41 Efesien
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-80
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kapasitas pengarusutamaan gender dalam
pembangunan adalah (1). Program penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak, dengan kegiatan berupa
penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak,
peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan
perempuan dan anak; (2). Program peningkatan kualitas hidup
dan perlindungan perempuan, dengan kegiatan berupa fasilitasi
upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan; (3).
Program peningkatan peran serta dan keseteraan gender dengan
kegiatan berupa pendidikan dan pelatihan peningkatan peran
serta dan kesetaraan gender, dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp 132.683.200,-
terealisasi sebesar Rp 113.882.150 atau 85,83 persen, bila
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang
mencapai 124,41 persen lebih tinggi dari persentase serapan
anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 26Meningkatnya Keswadayaan dan Partisipasi Masyarakat dalamPembangunan Daerah
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (7) MendorongPeningkatan Kehidupan Beragama serta Partisipasi Pemuda danPerempuan dalam Pembangunan dan tujuan meningkatkan
partisipasi perempuan dan masyarakat secara umum dalam berbagai
bidang pembangunan salah satunya melalui sasaran meningkatnya
keswadayaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.
Untuk mengukur sasaran strategis ke-26 dengan indikator yaitu
Swadaya Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat
dengan rata-rata capaian kinerja 34,26. persen dengan predikat kinerja
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-81
Sangat Rendah. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran
tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.53Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 26
No. Indikator Kinerja
KondisiAwal2015(%)
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)Target (%) Realisasi
(%)Capaian
(%)1 Swadaya Masyarakat
terhadap ProgramPemberdayaan Masyarakat 10 15 5,14 34,27 40
Rata-Rata Capaian Sasaran 26 34,27
Swadaya Masyarakat terhadap Program PemberdayaanMasyarakatPada tahun 2016 nilai swadaya masyarakat terhadap program
pemberdayaan masyarakat 2.270.772.367,- atau 5,14 persen dari
Nilai ADD Pembangunan sebesar 44.191.461.300,-. Persentase
tersebut lebih rendah dari target sebesar 15 persen dan target akhir
periode RPJMD Tahun 2021 sebesar 40 persen.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran
adalah : ;
Sosialisasi terhadap asumsi dan kekeliruan dalam memahami
bahwa tidak perlu ada gotong royong bila ada bantuan dari
pemerintah karena tenaga kerja sudah dibayar dengan adanya
dana bantuan tersebut. Namun ada kalanya bantuan juga butuh
swadaya dari masyarakat.
Hambatan/Permasalahan :
Belum maksimalnya pencatatan/ pendataan yang dilakukan oleh
Desa terhadap swadaya pembangunan;
Menurunya semangat kekeluargaan dan kegotong royongan
dikalangan masyarakat;
Era globalisasi yang membuat orang terkadang berfikir praktis,
kurang kepedulian terhadap lingkungan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-82
Solusi/Alternatif Penyelesaian Masalah :
Menekankan kepada Desa untuk lebih aktif melakukan
pendataan terhadap nilai-nilai swadaya terhadap program
pemberdayaan masyarakat.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.54
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKeswadayaan danPartisipasiMasyarakat dalamPembangunanDaerah
85.057.525 82.802.025 97,34 34,27 TidakEfesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya keswadayaan dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan daerah adalah Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan dengan kegiatan pemberian Makanan
Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS); Pembinaan, Evaluasi dan
Monitoring Baruga Sayang dan Fasilitasi 10 Program Pokok PKK
dengan total anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun
2016 sebesar Rp 85.057.525,- terealisasi sebesar Rp 82.802.025
atau 97,34 persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian
kinerja sasaran yang mencapai 34,27 persen lebih tinggi dari
persentase serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya
efesiensi penggunaan sumber daya (anggaran).
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-83
Sasaran 27Meningkatnya Produksi Beras
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) Menjadikan KabupatenSoppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan Sulawesi Selatandan tujuan meningkatnya kontribusi daerah dalam perwujudan
Sulawesi Selatan sebagai pilar nasional dalam ketahanan, kemandirian
dan kedaulatan pangan salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya produksi beras. Untuk mengukur sasaran strategis
dengan 1 indikator kinerja yaitu jumlah produksi beras (ton). Dengan
rata-rata capaian kinerja 91,06 persen dengan predikat sangat tinggi.
Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersebut pada tabel
berikut :
Tabel 3.55Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 27
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Jumlah Produksi Beras (ton) 143.911 194.971 177.532 91,06 227.335
Rata-Rata Capaian Sasaran 27 91,06
Jumlah Produksi Beras (ton)Pada tahun 2016 jumlah produksi mencapai 177.532 Ton beras,
dihitung dari produksi (Gabah Kering Giling) sebesar 280.905 Ton
dikonversi menjadi beras sebesar 63,20 persen sehingga dihasilkan
177.532 Ton. Lebih rendah dari target sebesar 194.971 Ton dan
realisasi tahun 2015 sebesar 143.911 Ton. Sementara itu bila
dibandingkan dengan target akhir periode RPJMD Tahun 2021
sebanyak 227.335 Ton, maka produksi beras masih perlu
ditingkatkan.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Penerapan teknologi budidaya padi, ketersediaan sarana dan
prasarana usaha tani serta kondisi cuaca/iklim yang berdampak
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-84
langsung pada tingkat capaian produksi padi dalam
menghasilkan beras .
Permasalahan/Hambatan :
Pengaruh Anomali iklim yang menyebabkan banjir pada awal
tahun 2016 dan kekeringan pada pertengahan tahun 2016;
Serangan hama terutama penggerak batang, wereng dan tikus
serta penyakit blast dank reset yang menyerang pertanaman padi
yang menyerang pertamanan padi.
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Pengendalian hama/penyakit sedini mungkin pada pertanaman
padi yang terindikasi serangan hama/penyakit;
Fasilitasi sarana dan prasarana usaha tani padi melalui bantuan
pengembangan komoditi padi;
Pengembangan sumber-sumber air alternative untuk pencegahan
kekeringan serta pengaturan jadwal pertanaman sesuai kondisi
perubahan cuaca/iklim
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.56Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaProduksi Beras 9.351.678.189 6.394.040.550 68,37 91,06 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya Produksi Beras adalah (1). Program Peningkatan
Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan
berupa penyusunan Database potensi produk pangan,
penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian,
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-85
pengembangan diversifikasi tanaman, pengembangan pertanian
pada lahan kering, pengembangan perbenihan/pembibitan,
koordinasi perumusan kebijakan pertanahan dan infrastruktur
pertanian dan perdesaan, peningkatan produksi, produktivitas
dan mutu produk pertanian, pembinaan penyaluran pupuk
bersubsidi, penyusunan rencana kebutuhan kelompok (RDKK)
pupuk bersubsidi dengan total anggaran yang dialokasikan dalam
APBD Tahun 2016 sebesar Rp 9.351.678.189,- terealisasi sebesar
Rp 6.394.040.550,- atau 68,37 persen, bila dibandingkan dengan
rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 91,06 persen
lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan adanya efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 28Meningkatnya Kelestarian Sumber Daya Alam
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan SulawesiSelatan dan tujuan melestarikan daya dukung sumberdaya alam dan
lingkungan hidup salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya kelestarian sumber daya alam. Untuk mengukur
sasaran strategis ke dua puluh delapan yang terdiri dari 1 (satu)
indikator kinerja yaitu (1). Tingkat pengurangan emisi gas rumah kaca,
dengan rata-rata capaian kinerja 100 persen dengan predikat sangat
tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersaji pada
tabel berikut :
Tabel 3.57Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 28
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015 (%)
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021 (%)Target (%) Realisasi
(%)Capaian
(%)1 Tingkat Pengurangan Emisi
Gas Rumah Kaca 2 2 2 100 10
Rata-Rata Capaian Sasaran 28 100
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-86
Tingkat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas yang terkandung dalam atmosfer
baik alami maupun antropogenik, yang menyerap dan
memancarkan kembali radiasi inframerah, sedangkan Emisi GRK
adalah lepasnya GRK ke atmosfer pada suatu area dalam jangka
waktu tertentu. Dan Tingkat Pengurangan emisi GRK adalah
tingkat pengurangan konsentrasi dan komposisi emisi GRK pada
satu waktu tertentu. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap
pengurangan Emisi GRK tahun 2016 di Kab.Soppeng menunjukan
adanya penurunan sebanyak 2 persen sesuai dengan target yang
ditetapkan. Sementara itu bila dibandingkan dengan target akhir
periode RPJMD Tahun 2021 tingkat pengurangan emisi GRK adalah
10 persen, maka perlu digalakkan kegiatan yang berdampak
langsung terhadap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Meningkatnya penutupan lahan baik dalam kawasan hutan
maupun diluar kawasan ;
Permasalahan/Hambatan :
Masih banyak aktifitas manusia yang berdampak pada
peningkatan emisi gas rumah kaca salah satunya adalah
pembakaran material organic seperti tumbuhan :
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Memperbanyak kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung
ataupun tidak langsung terhadap pengurangan emisi gas rumah
kaca.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-87
Tabel 3.58Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKelestarianSumberdaya Alam
1.158.218.000 1.151.318.000 99,40 100 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kelestarian sumberdaya alam adalah (1). Program
perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dengan kegiatan
berupa Konservasi sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan
Sumber-Sumber Air dengan total anggaran yang dialokasikan
dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp 1.158.218.000,- terealisasi
sebesar Rp 1.151.318.000 atau 99,40 persen, bila dibandingkan
dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang mencapai 100
persen lebih tinggi dari persentase serapan anggaran hal ini
menunjukkan adanya efesiensi penggunaan sumber daya
(anggaran).
Sasaran 29Terpeliharanya Kualitas Lingkungan Hidup
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan SulawesiSelatan dan tujuan melestarikan daya dukung sumberdaya alam dan
lingkungan hidup salah satu diantaranya melalui sasaran
terpeliharanya kualitas lingkungan hidup. Untuk mengukur sasaran
strategis ke dua puluh Sembilan yang terdiri dari 1 indikator kinerja
yaitu Tingkat Pengendalian Pencemaran Lingkungan dengan rata-rata
capaian kinerja 401 persen dengan predikat sangat tinggi. Berikut hasil
Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-88
Tabel 3.59Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 29
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD
2021Target Realisasi Capaian (%)
1 Tingkat PengendalianPencemaran Lingkungan NA 18,05 82,48 456,95 Udara : 19,85
NA 18,05 83,50 462,60 Air : 19,85
NA 24,07 68,13 283,05 TutupanHutan : 26,4
Rata-Rata Capaian Sasaran 29 400,87
Tingkat Pengendalian Pencemaran LingkunganPengendalian pencemaran lingkungan adalah serangkaian upaya
dalam mencegah dan atau menanggulangi pencemaran beserta
dampaknya serta upaya pemulihan lingkungan akibat pencemaran
yang bersangkutan menjadi dalam taraf kondisi yang sesuai dengan
peruntukan sebelumnya. Hasil pengukuran terhadap tingkat
pencemaran lingkungan terhadap tingkat pencemaran udara, air
dan tutupan hutan pada tahun 2016 masing-masing didapatkan
untuk udara adalah 82,48 persen, air 83,50 persen dan tutupan
hutan 68,13. Hal ini menunjukkan adanya penurunan tingkat
pencemaran air dan udara, serta meningkatnya penanaman diluar
kawasan. Jika dibandingkan dengan target akhir periode RPJMD
Tahun 2021 ketiga unsure yang diukur telah melebihi target tetapi
untuk mempertahankan kondisi tersebut harus tetap dilakukan
upaya berkelanjutan untuk pengendalian pencemaran lingkungan.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Perilaku manusia yang dapat berdampak pada penurunan
kualitas air udara dan tanah
Permasalahan/Hambatan :
Masih rendahnya kesadaran para pelaku usaha ataupun
kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
dengankualitas lingkungan yang baik
Solusi/Alternatif pemecahan masalah :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-89
Menggalakkan penghijauan untuk menyerap/mengkonversi zat
pencemar.
Berbagai upaya pengendalian pencemaran melalui berbagai
Program / Kegiatan, antara lain:
– Program pengembangan kinerja persampahan
– Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan;
Kegiatan:
– Koordinasi penilaian kota sehat/adipura
– Pemantauan kualitas lingkungan
– Sosialisasi untuk penyadaran masyarakat, misalkan melalui
edukasi publik.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.60
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-rata
capaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 TerpeliharanyaKualitas LingkunganHidup
260.020.000 238.675.300 91,79 401 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
terpeliharanya kualitas lingkungan hidup adalah (1). Program
Pengendalian, Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
dengan kegiatan berupa Koordinasi Penilaian Kota
Sehat/ADIPURA, pengkajian dampak lingkungan, peningkatan
pengelolaan lingkungan pertambangan, pengembangan produksi
ramah lingkungan, penyusunan kebijakan pengendalian,
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dan dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp
260.020.000,- terealisasi sebesar Rp 238.675.300,- atau 91,79
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 401 persen lebih tinggi dari persentase
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-90
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 30Terpeliharanya Kebersihan dan Keindahan Perkotaan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan SulawesiSelatan dan tujuan melestarikan daya dukung sumberdaya alam dan
lingkungan hidup salah satunya melalui sasaran terpeliharanya
kebersihan dan keindahan perkotaan. Untuk mengukur sasaran ke-30
dengan indikator kinerja yaitu cakupan volume sampah yang
tertangani. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersaji
pada tabel berikut :
Tabel 3.61Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 30
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015 (%)
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD2021Target (%) Realisasi
(%)Capaian (%)
1 Cakupan Volume Sampahyang tertangani 23,26 24,23 26,28 108,47 30,52
Rata-Rata Capaian Sasaran 30 108,47
Cakupan Volume Sampah yang TertanganiCakupan volume sampah yang tertangani dihitung dari jumlah
volume sampah yang ditangani dibagi dengan volume produksi
(timbulan) sampah (M3). Pada tahun 2016 jumlah volume sampah
yang tertangani adalah 210 M3 atau 26,28 persen dari total volume
produksi (timbulan) sampah sebesar 799 M3. Besarnya volume
sampah tertangani tersebut lebih tinggi dibanding kondisi tahun
2015 sebesar 23,26 persen dan masih jauh dari target pada akhir
periode RPJMD Tahun 2021 sebesar 30,52 persen.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran
adalah :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-91
Perilaku masyarakat yang cenderung membuang sampah bukan
pada tempat yang disediakan
Hambatan/Permasalahan :
Cakupan pelayanan masih di Kec. Lalabata salah satunya
disebabkan karena terbatasnya mobil operasional pengangkut
sampah;
Belum tersedianya jembatan timbang khusus sampah di TPA,
sehingga untuk mengetahui berapa sesungguhnya sampah yang
tertangani setiap hari memerlukan waktu yang lama.
Solusi/Alternatif pemecahan masalah :
Mengembangkan program “Bank Sampah” yaitu program yang
dikembangkan pemerintah daerah untuk menjadikan sampah
bernilai ekonomi dengan cara memilah sampah ditingkat rumah
tangga (produksi sampah) sehingga dapat meminimalkan jumlah
sampah yang dibawa ke TPA.
Penambahan armada pengangkut sampah
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.62Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan < %
capaiankinerja =efesien)
1 TerpeliharanyaKebersihan danKeindahanPerkotaan
7.756.037.270 5.587.528.200 72,04 108,47 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
terpeliharanya kebersihan dan keindahan perkotaan adalah (1).
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dengan
kegiatan berupa penyediaan sarana dan prasarana persampahan,
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-92
peningkatan operasional dan pemeliharaan prasarana dan sarana
persampahan, peningkatan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan persampahan, penyusunan Rencana Induk
Persampahan (RIP) (2). Program pengelolaan ruang terbuka hijau
dengan kegiatan berupa pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau
(RTH); pemeliharaan rutin/ berkala penerangan lampu jalan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp
7.756.037.270,- terealisasi sebesar Rp 5.587.528.200,- atau 72,04
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 108,02 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 31Berkurangnya Penduduk Miskin
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan SulawesiSelatan dan tujuan meningkatkan kualitas kesejahteraan social
masyarakat salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatkan
kualitas kesejahteraan sosial masyarakat. Untuk mengukur sasaran
strategis ke-31 dengan 1 indikator kinerja yaitu Angka Kemiskinan .
Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja sasaran tersaji pada tabel
berikut :
Tabel 3.63Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 31
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Angka Kemiskinan 8,44% 8,36% - - 7,26 %
Rata-Rata Capaian Sasaran 31 -
Angka KemiskinanCapaian kinerja untuk indikator Angka kemiskinan tahun 2016
belum dapat di ukur karena data Angka Kemiskinan belum tersedia
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-93
(belum ada rilis BPS sebagai Institusi resmi pemerintah yang
melakukan perhitungan data makro).
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran
adalah :
Pemerintah daerah memiliki komitmen besar terhadap upaya
penanggulangan kemiskinan, dengan penanganan diantaranya
berupa pemberian bantuan Raskin kepada Fakir Miskin,
Bantuan Rumah Layak Huni, paket bantuan keluarga sangat
miskin
Program “Kartu Macca” yang sampai berakhirnya tahun 2016
telah dilakukan persiapan untuk pelaksanaan di tahun 2017.
Program “Kartu Macca” merupakan salah satu program unggulan
Bupati & Wakil Bupati
Soppeng terpilih
didalamnya mencakup
pelayanan bebas biaya
pendidikan SD sampai
SMA/sederajat, bebas biaya
administrasi
Foto : Soft Launcing “Kartu Macca”
kependudukan, bebas biaya pelayanan kesehatan dasar, bebas
biaya melahirkan dan santunan kematian, bebas biaya konsultasi
dan bantuan hukum, penyediaan beasiswa bagi siswa berprestasi
SD sampai SMA/ sederajat.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-94
Tabel 3.64Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapanAnggara
n (%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 BerkurangnyaPenduduk Miskin 999.066.484 977.195.851 97,81 - -
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
berkurangnya penduduk miskin adalah (1). Program PemberdayaanFakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan berupa pengadaan
sarana dan prasarana pendukung bagi fakir miskin (2). Program
Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan
berupa pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan
prasarana public bagi penyandang cacat dan lansia; pelaksanaan
KIE Konseling dan kampanye social bagi penyandang masalah
kesejateraan sosial dengan total anggaran yang dialokasikan dalam
APBD Tahun 2016 sebesar Rp 999.066.484,- terealisasi sebesar Rp
977.195.851,- atau 97,81 persen, tingkat efesiensi penggunaan
anggaran belum dapat dihitung karena rata-rata capaian kinerja
belum dapat dihitung.
Sasaran 32Meningkatnya Cakupan Pelayanan Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (8) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Pilar Utama Pembangunan SulawesiSelatan dan tujuan meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat
salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya cakupan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-95
pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial. Untuk mengukur
sasaran strategis ke 32 dengan indikator kinerja yaitu persentase
PMKS yang tertangani dengan rata-rata capaian kinerja 79,11 persen
dengan predikat kinerja Tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian
Kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.65Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 32
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015 (%)
Tahun 2016 Target AkhirRPJMD2021Target (%) Realisasi
(%)Capaian (%)
1 Persentase PMKS yangtertangani 100 100 79,11 79,11 100%
Rata-Rata Capaian Sasaran 32 79,11
Persentase PMKS yang tertanganiHasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (32) meningkatnya
cakupan pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial pada
tahun 2016 menunjukkan bahwa PMKS yang tertangani adalah
sebanyak 3.090 Orang atau 79,11 persen dari jumlah PMKS 3.906
orang pada tahun 2016. Bentuk penanganan PMKS antara lain
berupa pemberian bantuan beras kepada penderita kusta dan eks
kusta serta pemberian bantuan UEP (pabrik kelapa, alat
perbengkelan, perlengkapan salon) kepada 5 penyandang cacat dan
4 alat bantu (kaka palsu, tangan palsu,kursi roda, alat bantu
dengar); pemberian bantuan paket makan minum kepada anak
panti asuhan dan panti cacat; pemberian tali asih kepada keluarga
veteran; pemberian bantuan rumah tidak layak huni untuk 6
Rumah Tangga miskin dan pemberian bantuan UEP mesin &
peralatan bengkel untuk 1 orang fakir miskin; pemberian bantuan
rumah tidak layak huni kepada sebanyak 50 KK; pemberian
bantuan paket gizi (gula pasir, susu biscuit, the & beras) dan
pemeriksaan kesehatan lansia (80 lansia); pelaksanaan KIE
konseling dan kampanye sosial bagi PMKS yakni penyuluhan
kepada PMKS; peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-96
prasarana rehabilitasi kesejahteraan social bagi PMKS yakni
pemberian bantuan peralatan dan mesin kepada kelompok petani
tembakau (4 kelompok); pemberian paket bantuan melalui Program
Keluarga Harapan.
Faktor yang berpengaruh terhadap capaian target kinerja sasaran
adalah :
Komitmen Pemerintah Daerah dalam hal penanganan PMKS;
Adanya dukungan dari Pemerintah Pusat dalam hal penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam bentuk
pembiayaan yang bersumber dari APBN;
Hambatan/Permasalahan :
Alokasi dana untuk penanganan PMKS tidak sebanding dengan
besaran masalah sosial yang dihadapi;
Upaya penanganan terhadap PMKS seringkali hanya berhenti
pada pendekatan pemberian bantuan tanpa diikuti dengan pola
pembinaan untuk menjadikan PMKS yang mandiri;
Program pembangunan kesejahteraan sosial yang dikembangkan
selama ini umumnya tidak berjalan efektif atau tidak maksimal,
karena cenderung hanya menyentuh masalah di hilir, sementara
akar masalah di tingkat hulu tidak banyak ditangani.
Solusi/Alternatif pemecahan masalah :
Penanganan PMKS harus menyentuh ke akar permasalahan,
salah satu contoh masalah kemiskinan, yang terkait dengan
rendahnya SDM, kurangnya pendidikan, pengangguran,
minimnya modal dan lapangan usaha sehingga dalam
perumusan kebijakan terkait penanganannya memperhatikan
aspek penyebab adanya kemiskinan tersebut.
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-97
Tabel 3.66Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaCakupan PelayananPenyandangMasalahKesejahteraanSosial
90.720.000 90.720.000 100 79,11 TidakEfesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya Cakupan Pelayanan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial adalah (1). Program Pembinaan Para
Penyandang Cacat dan Trauma dengan kegiatan berupa
pendayagunaan para penyandang Cacat dan Eks Trauma dengan
total anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016
sebesar Rp 90.720.000,- terealisasi sebesar Rp 90.720.000 atau
100 persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 79,11 persen lebih rendah dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan tidak efesiennya
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 33Meningkatnya Jumlah Investor yang tertarik berinvestasi
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (9) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Daerah yang Nyaman dan Terdepandalam Investasi dan tujuan meningkatkan daya saing investasi dan
iklim bisnis salah satunya melalui sasaran meningkatnya jumlah
investor yang tertarik berinvestasi. Untuk mengukur sasaran strategis
ke 30 dengan 1 indikator kinerja yaitu Jumlah Rencana Investasi
(Jumlah MOU) dengan rata-rata capaian kinerja 0 dengan predikat
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-98
kinerja sangat rendah. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja
sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.67Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 33
No. Indikator Kinerja SatuanTahun 2016 Target
AkhirRPJMD
2021Target Realisasi Capaian(%)
1 Jumlah Rencana Investasi(Jumlah MoU) Buah 30 0 0 50
Rata-Rata Capaian Sasaran 33 0
Jumlah Rencana Investasi (Jumlah MoU)Untuk Indikator Jumlah Rencana Investasi (Jumlah MoU) pada
tahun 2016 adalah 0 hal ini berarti belum ada rencana investasi
antara Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga yang dituangkan
dalam bentuk MoU, Investasi yang ada adalah investasi swasta
untuk pengembangan usaha ataupun membuka usaha baru.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Peran pemerintah daerah untuk mendorong pihak swasta untuk
berinvestasi melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah;
Hambatan/permasalahan :
Kurangnya akses bagi investor untuk mendapatkan informasi
terkait dengan potensi investasi yang dimiliki Kab.Soppeng;
Solusi/Alternatif pemecahan masalah :
Menyusun Peta Potensi Investasi di Kabupaten Soppeng;
Regulasi terkait kemudahan berinvestasi di Kab.Soppeng
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-99
Tabel 3.68Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaJumlah Investoryang tertarikberinvestasi
237.999.025 235.604.225 98,99 0 TidakEfesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya jumlah investor yang tertarik berinvestasi adalah
(1). Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dengan
kegiatan berupa penyelenggaraan pameran investasi, peningkatan
koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal dengan
instansi pemerintah dan dunia usaha. dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp 237.999.025,-
terealisasi sebesar Rp 235.604.225 atau 98,99 persen, bila
dibandingkan dengan serapan anggaran dengan rata-rata capaian
kinerja sasaran sebesar 0 hal ini menunjukkan tidak efesiennya
penggunaan sumber daya (anggaran).
Sasaran 34Meningkatnya Jumlah Tenaga Kerja Berkompetensi cukup untukterserap dalam Lapangan Kerja
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (9) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Daerah yang Nyaman dan Terdepandalam Investasi dan tujuan meningkatkan daya saing investasi dan
iklim bisnis salah satu diantaranya melalui sasaran meningkatnya
jumlah tenaga kerja berkompetensi cukup untuk terserap dalam
lapangan kerja dengan 1 indikator kinerja yaitu tingkat partisipasi
angkatan kerja dengan rata-rata capaian kinerja 128,06 persen
dengan predikat sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian
Kinerja sasaran pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-100
Tabel 3.69Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 34
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015 (%)
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja 62 67 85,80 128,06 92
Rata-Rata Capaian Sasaran 34 128,06
Tingkat Partisipasi Angkatan KerjaTingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) didefinisikan sebagai
perbandingan jumlah angkatan kerja yaitu jumlah penduduk yang
bekerja dan pengangguran terhadap jumlah seluruh penduduk usia
kerja (15 tahun ke atas). TPAK merupakan suatu ukuran yang
dapat menggambarkan partisipasi penduduk usia kerja dalam
kegiatan ekonomi. TPAK Kabupaten Soppeng pada tahun 2016
mencapai angka 85,80. Artinya, setiap 100 orang penduduk usia
kerja (15 tahun ke atas) terdapat 86 orang yang aktif melakukan
kegiatan bekerja dan atau mencari pekerjaan. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa ada sekitar 85,80 persen penduduk usia
kerja Kabupaten Soppeng tahun 2016 yang berkesempatan
memperoleh penghasilan walaupun sementara sedang tidak bekerja
atau sedang mencari pekerjaan. lebih tinggi dari target yang sebesar
67 persen dan juga lebih tinggi dibanding kondisi tahun 2015
sebesar 62. Sementara itu bila dibandingkan dengan target akhir
periode RPJMD Tahun 2021 yang ditargetkan 92 persen, maka
tingkat partisipasi angkatan kerja masih perlu ditingkatkan.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Memberikan pelatihan dan keterampilan bagi pencari kerja;
Terbatasnya lapangan kerja
Hambatan/Permasalahan :
Ada sebagian pencari kerja yang pilih-pilih pekerjaan;
Kemampuan pencari kerja tidak sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-101
Solusi/Alternatif Pemecahan Masalah :
Perlu dilakukan pelatihan yang sesuai dengan pasar kerja;
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.70Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnya JumlahTenaga KerjaBerkompetensi cukupuntuk terserap dalamLapangan Kerja
329.933.500 317.106.000 96,11 128,06 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya jumlah tenaga kerja berkompetensi cukup untuk
terserap dalam lapangan kerja adalah (1). Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan kegiatan berupa
penyusunan database tenaga kerja daerah, pendidikan dan
pelatihan keterampilan pencari kerja. dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp 329.933.500,-
terealisasi sebesar Rp 317.106.000,- atau 96,11 persen, bila
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang
mencapai 128,06 persen lebih tinggi dari persentase serapan
anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 35Meningkatnya Daya Saing Produk Koperasi, UKM, Industri Kecildan Industri Rumah Tangga dalam Perdagangan
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (9) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Daerah yang Nyaman dan Terdepandalam Investasi dan tujuan meningkatkan produktivitas dan daya
saing produk industry, koperasi, usaha kecil dan usaha menengah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-102
daerah dalam perdagangan salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya daya saing produk koperasi, UKM, Industri Kecil dan
Rumah Tangga dalam Perdagangan. Untuk mengukur sasaran stratgis
ke tiga puluh lima dengan Indikator 2 Indikator yaitu (1). Jumlah jenis
produk spesifik lokal dari industri daerah yang berdaya saing pada
pasar dan (2). Jumlah jenis produk koperasi, usaha kecil dan usaha
menengah spesifik local daerah yang berdaya saing dalam pasar
regional dengan rata-rata capaian kinerja 100 persen dengan predikat
kinerja sangat tinggi. Berikut hasil Pengukuran Capaian Kinerja
sasaran pada tabel berikut :
Tabel 3.71Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 35
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Jumlah Jenis Produk
Spesifik Lokal dari IndustriDaerah yang Berdaya Saing
pada Pasar
2 4 4 100 20
2 Jumlah Jenis Produk KoperasiUsaha Kecil dan Usaha
Menengah Spesifik LokalDaerah yang bersaing dalam
Pasar regional
32 34 34 100 42
Rata-Rata Capaian Sasaran 33 100
Jumlah Jenis Produk Spesifik Local dari Industry Daerah yangBerdaya Saing pada Pasar
Hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (35) meningkatnya daya
saing produk koperasi, UKM, Industri Kecil dan Rumah Tangga
dalam Perdagangan, dengan Indikator Jumlah jenis produk spesifik
lokal dari industri daerah yang berdaya saing pada pasar
sebagaimana tergambar di atas, menunjukkan bahwa pada tahun
2016 ada 4 (empat) jenis produk spesifik local dari Industri Daerah
yang berdaya saing pada pasar sama dengan target yang telah
ditetapkan yaitu 4 jenis dengan capaian kinerja 100 persen, atau
meningkat dibanding kondisi tahun 2015 dimana hanya ada 2 jenis
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-103
produk lokal yang mampu bersaing pada pasar dan jika
dibandingkan target akhir periode RPJMD sebanyak 20 jenis hal ini
tentu masih jauh dari target. 4 (empat) jenis produk lokal daerah
tersebut adalah :
1. Dasi Sutera, mampu berproduksi sebanyak 300 lembar per
tahun, produk tersebut sudah dapat dipasarkan salah satunya
di Galery Kerajinan Sutera Somba Opu Makassar;
2. Kain Sutera, mampu berproduksi sebanyak 12.000
meter/tahun, produk tersebut sudah dapat dipasarkan salah
satunya di Galery Kerajinan Sutera Somba Opu Makassar;
3. Bolu Cukke dengan produksi rata-rata 330.000 buah per tahun
menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Soppeng dan bahkan telah
dipasarkan keluar Provinsi seperti Kalimantan dan Sulawesi
Tengah;
4. Nennu-nennu dengan rata-rata produksi 150.000 buah per
tahun, produk ini menjadi salah satu oleh-oleh khas
Kab.Soppeng
Jumlah Jenis Produk Koperasi, Usaha Kecil dan MenengahSpesifik Lokal Daerah yang Bersaing dalam Pasar Regional
Untuk Indikator Jumlah jenis produk koperasi, usaha kecil dan
menengah spesifik local daerah yang bersaing dalam pasar regional
pada tahun 2016 terdapat 34 jenis produk koperasi,UKM yang
mampu bersaing dalam pasar regional jumlah tersebut sama
dengan target yang telah ditetapkan sebanyak 34 jenis dengan
capaian kinerja 100 persen, dan meningkat dibanding tahun 2015
yaitu sebanyak 32 jenis produk. Hal ini berarti pada tahun 2016
terdapat 2 (dua) jenis produk baru yang mampu bersaing pada
pasar regional. Dan jika dibandingkan target akhir periode RPJMD
sebanyak 42 jenis, maka berarti masih perlu 8 (delapan) jenis
produk baru yang diharapkan dapat bersaing di pasar regional.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-104
Dua jenis produk yang mampu bersaing dipasar regional selain
produk yang telah ada yaitu Bolu Susu dan Pipang. Kedua jenis
produk ini memiliki kekhasan berupa aroma dan cita rasa yang
khas, disamping bahan baku yang digunakan mudah dijangkau,
tanpa bahan pengawet dan dari sisi harga juga terbilang murah dan
dapat bersaing dengan produk lainnya.
Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja
sasaran adalah :
Dukungan pemerintah bagi UMKM untuk terus meningkatkan
daya saing produk;
Adanya pembinaan agar UMKM tumbuh, berdaya saing tinggi
ditengah sejumlah agenda integrasi ekonomi regional dan global;
Bahan Baku dan bahan penolong tersedia dipasaran
Permasalahan/Hambatan :
Belum maksimalnya pembinaan untuk pengembangan produk;
Belum berkembangnya inovasi produk
Solusi/Alternatif penyelesaian masalah :
Produk yang ada dapat dibina secara berkelanjutan
Mendorong para pelaku usaha baik koperasi,UKM,industry kecil
dan rumah tangga untuk melakukan inovasi produk, agar
tercipta produk-produk unggulan baru yang dapat bersaing dan
diterima pasar
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.72
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 Meningkatnya dayasaing ProdukKoperasi, UKM,Industri Kecil danIndustri RumahTangga dalamPerdagangan
139.259.000 139.098.000 99,88 100 Efesien
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-105
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya daya saing produk koperasi, UKM, Industri Kecil
dan Rumah Tangga dalam Perdagangan adalah (1). Program
Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dengan kegiatan
berupa pembinaan,pengawasan dan penghargaan koperasi
berprestasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan ; (2). Program
Pengembangan Industri Kecil Menengah dengan kegiatan berupa
pelatihan keterampilan jahit menjahit, pelatihan pengolahan
minyak kelapa, pelatihan teknologi proses pembuatan abon ikan
dan pelatihan industry keripik pisang dengan total anggaran yang
dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp 139.259.000,-
terelisasi sebesar Rp 139.098.000,- atau 99,88 persen, bila
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran yang
mencapai 100 persen lebih tinggi dari persentase serapan
anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber daya (anggaran).
Sasaran 36Meningkatnya Kapasitas Sarana/Prasarana Perdagangan bagiPelaku Industri Kecil dan Rumah Tangga, Koperasi serta UsahaKecil dan Menengah
Untuk mewujudkan pencapaian Misi (9) MenjadikanKabupaten Soppeng sebagai Daerah yang Nyaman dan Terdepandalam Investasi dan tujuan meningkatkan produktivitas dan Daya
Saing Produk Industri, Koperasi, Usaha Kecil dan Usaha Menengah
Daerah dalam Perdagangan salah satu diantaranya melalui sasaran
meningkatnya kapasitas sarana/prasarana perdagangan bagi pelaku
industry kecil dan rumah tangga, koperasi serta usaha kecil. Untuk
mengukur sasaran strategis ke 36 dengan 1 indikator kinerja yaitu
Jumlah sarana/prasarana pasar tradisional yang efektif menunjang
perdagangan produk spesifik lokal industry kecil dan rumah tangga
serta koperasi dan UKM dengan rata-rata capaian kinerja 100 persen
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-106
dengan predikat kinerja sangat tinggi. Berikut hasil pengukuran
capaian kinerja sasaran tersaji pada tabel berikut :
Tabel 3.73Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 36
No. Indikator KinerjaKondisi
Awal2015
Tahun 2016 TargetAkhir
RPJMD2021Target Realisasi Capaian
(%)1 Jumlah Sarana/ Prasarana
pasar tradisional yang efektifmenunjang Perdagangan
produk spesifik local industrikecil dan rumah tangga serta
Koperasi dan UKM
17 17 17 100 17
Rata-Rata Capaian Sasaran 36 100
Indikator meningkatnya Jumlah Sarana/ Prasarana pasartradisional yang efektif menunjang Perdagangan produkspesifik local industri kecil dan rumah tangga serta Koperasidan UKM
Hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran (36) meningkatnya
kapasitas sarana/prasarana perdagangan bagi pelaku industry kecil
dan rumah tangga, koperasi serta usaha kecil dengan indicator
meningkatnya Jumlah Sarana/ Prasarana pasar tradisional yang efektif
menunjang Perdagangan produk spesifik local industri kecil dan rumah
tangga serta Koperasi dan UKM, menunjukkan bahwa pada tahun
2016 jumlah sarana/prasarana pasar tradisional yang efektif untuk
menunjang perdagangan produk sebanyak 17 unit sama dengan
kondisi tahun 2015 dan target tahun 2016 bahkan target pada
akhir periode RPJMD tahun 2016-2021. Hal ini berarti selama 5
tahun kedepan tidak ada penambahan jumlah pasar, yang menjadi
fokus adalah melakukan pembangunan dan revitalisasi karena
pasar tradisional yang ada masih efektif dalam mendukung
transaksi jual beli dalam pemasaran produk spesifik local industry
kecil dan rumah tangga;
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-107
Faktor pendukung keberhasilan pencapaian target kinerja sasaran
adalah :
Adanya Pembangunan dan Revitalisasi Pasar
Dari sisi efektifitas penggunaan sumber daya (anggaran) terlihat
pada tabel berikut :Tabel 3.74
Analisis Efesiensi Penggunaan Anggaran
No. Sasaran Anggaran RealisasiSerapan
Anggaran(%)
Rata-ratacapaiankinerjasasaran
(%)
Ket. (%serapan <% capaiankinerja =efesien)
1 MeningkatnyaKapasitas Sarana/prasaranaperdagangan bagipelaku Industri kecildan rumah tang,koperasi serta usahakecil dan menengah
339.251.000 335.575.000 98,91 100 Efesien
Adapun Program yang mendukung pencapaian sasaran
meningkatnya kapasitas sarana/prasarana perdagangan bagi
pelaku industry kecil dan rumah tangga, koperasi serta usaha
kecil adalah (1). Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan
Dalam Negeri dengan kegiatan berupa Fasilitasi kemudahan
perizinan pengembangan usaha, pengembangan pasar dan
distribusi barang produk, pengembangan pasar lelang daerah dan
pengembangan pasar tradisional modern (DAK) dengan total
anggaran yang dialokasikan dalam APBD Tahun 2016 sebesar Rp
339.251.000,- terealisasi sebesar Rp 335.575.000,- atau 98,91
persen, bila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran yang mencapai 100 persen lebih tinggi dari persentase
serapan anggaran hal ini menunjukkan adanya efesiensi
penggunaan sumber daya (anggaran).
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-108
3.2. Realisasi AnggaranDalam rangka pencapaian target kinerja sebanyak 36 sasaran
strategis, sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Perubahan Tahun 2016 maka besaran alokasi dan realisasi
belanja untuk setiap sasaran strategis dapat dilihat sebagai
berikut :
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-109
Tabel-3.75Alokasi dan Realisasi Belanja untuk Pencapaian Sasaran
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja
Capaian %
Anggaran Capaian %Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Meningkatnya pendapatanpetani tanaman pangan,petani perkebunan,peternak, pembudidayaikan dan nelayan (S1)PDRB/kapita petani,peternak, pembudidayaikan dan nelayan (Rp)
9,775,000 9,288,570 95.24 10,203,487,283.00 7,734,480,948.00 75.80%2 Meningkatnya kapasitasjaringan irigasi dalammendukung peningkatanproduksi pertanian (S2)
Cakupan layanan irigasi(%)72.47% 72.88% 100.57 12,507,482,902.00 8,386,441,835.00 67.05%
3 Meningkatnya kegiatanpengolahan hasil dariproduk pertanian,perkebunan, peternakandan perikanan (S3)jumlah unit usaha dalampengolahan hasilpertanian, perkebunan,peternakan danperikanan 108 124 114.81 111,945,000.00 58,485,000.00 52.24%
4 Meningkatnya aksesmasyarakat atas layananpendidikan (S4) APM SD dan sederajat;83% 84.86% 102.24 41,750,623,435.00 40,046,438,052.00 95.92%APM SMP dan sederajat;60% 69.01% 115.02
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-110
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja
Capaian %
Anggaran Capaian %Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 95 Meningkatnya kualitaspelayanan pendidikan (S5) penerapan manajemenberbasis sekolah (MBS)kualifikasi baik 26 56 215.38 1,371,202,000.00 1,345,945,200.00 98.16%6 Meningkatnya kemampuanliterasi masyarakat (S6) Angka melek huruf
96% 99.65% 103.80 422,709,600.00 409,911,600.00 96.97%7 Berkembangnya pelayananberbasis teknologiinformasi dan keterbukaaninformasipembangunan(IT) (S7)
Adanya inovasi berbasisIT dan SDM padapelayanan PTSP secarakontinyu ADA ADA 100.008,030,578,225.00 7,574,540,159.00 94.32%
8 Meningkatnya kemudahanmasyarakat dalampengurusan administrasikependudukan dan catatansipil (S8)Persentase kepemilikankartu keluarga (KK), 75.91% 83.46% 109.95 949,009,000.00 849,058,000.00 89.47%Rasio Bayi BerAktaKelahiran 86.30% 93.63% 108.499 Meningkatnya jangkauandan kualitas penangananbencana kebakaran danbencana lainnya (S9)
Persentase bencanakebakaran yangtertangani dengan baik 100% 100% 100.00 480,000,000.00 477,218,600.00 99.42%Persentase bencanalainnya yang tertanganidengan baik 100% 100% 100.00
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-111
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja
Capaian %
Anggaran Capaian %Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 910 Berkurangnya gangguanketenteraman danketertiban sertapenyalahgunaan narkobadalam masyarakat (S10) Persentase penyelesaianK3 85% 87.85% 103.35 2,126,750,000.00 2,125,876,050.00 99.96%11 Meningkatnya kesadaranmasyarakat terhadapbahaya penyalahgunaannarkoba (S11)
Persentase masyarakatyang tidakmenyalahgunakannarkoba 100% 99.97% 99.97 1,443,860,650.00 1,329,416,378.00 92.07%12 Meningkatnya jumlahkunjungan wisatawan (S12) Persentase Peningkatanjumlah kunjunganwisatawan 4.10% 15.21% 370.73 738,666,000.00 728,177,000.00 98.58%13 Meningkatnya apresiasikebudayaan dan ketahananbudaya daerah dalammenghadapi dinamikakebudayaan global (S13)
Jumlah Situs cagarbudaya Kabupaten yangterdaftar sebagai situscagar budaya nasional 30 29 96.67 742,422,000.00 719,127,000.00 96.86%14 Meningkatnya kapasitasdan kualitas infrastrukturtransportasi dalammendukung interkoneksitaswilayah dan membukalokasi terpencil (S14)
Porsi panjang jalankabupaten kualitas baik(km) 510.7 km(55.8%)
496.07Km
(54.236%)97.19 232,718,319,366.00 194,821,820,754.00 83.72%
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-112
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja
Capaian %
Anggaran Capaian %Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 915 Meningkatnya kapasitasdan kualitas infrastrukturperhubungan dalammendukung mobilitasmanusia, barang dan jasa(S15)Rasio jumlah kendaraandengan panjang jalan 0.04 0.03 75.00 189,896,500.00 183,090,000.00 96.42%
16 Meningkatnya kapasitasdan kualitas infrastrukturperumahan dan pemukimandalam mendukungkehidupan masyarakat yangbersih dan sehat (S16)Persentase rumahmengakses air bersih; 97 95.79 98.75 542,245,100.00 367,124,600.00 67.70%
Persentase pemukimankumuh0.014 0.00063 95.51
17 Meningkatnya kepatuhanterhadap rencana tataruang wilayah dalammenjaga keseimbanganfungsi antara kawasanperlindungan dan kawasanbudidaya (S17)kepatuhan terhadapRTRW 35% 98.72% 282.06 231,880,000.00 215,033,000.00 92.73%
18 Meningkatnya kinerja ASNsesuai kompetensi dalamtugas dan fungsinya padastruktur organisasi (S18)Persentase PNS yangditempatkan sesuaidengan kompetensinya 99.36% 99.23% 99.87 1,292,074,754.00 1,073,687,403.00 83.10%Persentase PNS yangmengikuti diklat tekniktugas dan fungsi 16.42% 9.34% 56.88
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-113
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja
Capaian %
Anggaran Capaian %Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 919 Meningkatnya penerapanprinsip akuntabilitas,transparansi, partisipasi,efektivitas, dan efisiensidalam perencanaan,penganggaran danpertanggungan kinerja(S19)Opini laporan keuangan; WTP - 7,243,619,173.00 6,678,691,550.00 92.20%
Tingkat AkuntabilitasKinerja; C C 100.00Penjabaran ProgramRPJMD kedalam RKPD 100% 53.69% 53.69Ratio Temuan BPK yangditindaklanjuti 40% 74.28% 185.7020 Meningkatnya kepuasanmasyarakat atas pelayanankecamatan dan kelurahanserta berkembangnyakemandirian desa (S20)Keterbukaan informasidan komunikasipelayanan Kecamatan,desa/ kelurahan; (%) 65% 100% 153.85 469,574,600.00 449,878,975.00 95.81%
Desa Mandiri 6.12% 6.12% 100.0021 Meningkatnyaketerpenuhan sarana-prasarana serta ketenagaanmedic/non medic dalampelayanan kesehatan (S21)Cakupan Puskesmas 212.5 212.5 100.00 43,684,864,657.00 34,963,018,765.00 80.03%Cakupan PembantuPukesmas 62.86 62.86 100.00Rasio tenaga dokterterhadap jumlahpenduduk pada satuanwilayah 0.294 0.011 3.74
Rasio tenaga paramedicterhadap jumlahpenduduk pada satuanwilayah 1.5 0.043 2.87
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-114
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja
Capaian %
Anggaran Capaian %Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 922 Meningkatnya kualitaspelayanan rumah sakit(S22) Indeks kepuasanmasyarakat atas layananrumah sakit 80% 81.29% 101.61 544,320,000.00 377,125,695.00 69.28%23 Meningkatnyaketerpenuhan saranaibadah, penyelenggarakegiatan ibadah, dan situasikondusif bagi kerukunanummat (S23)
Rasio rumah ibadah/jumlah penduduk; 2.06% 1.73% 83.98Persentasepenyelenggara kegiatanibadah (imam masjiddan guru mengaji) yangdifasilitasi 100% 100% 100.00 1,153,200,000.00 1,146,000,000.00 99.38%24 Meningkatnya kegiatankepemudaan dan olah ragadaerah (S24) Persentase organisasikepemudaan yang aktit 100% 100% 100.00 1,704,082,500.00 1,571,576,200.00 92.22%
Persentase cabang olahraga yang aktif 100% 100% 100.0025 Meningkatnya kapasitaspengarusutamaan genderdalam pembangunan (S25) Persentase partisipasiperempuan di lembagapemerintah 11.10% 10.97% 98.83 132,683,200.00 113,882,150.00 85.83Persentase partisipasiperempuan diorganisasi sosialkemasyarakatan 20% 30% 150.00
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-115
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja
Capaian %
Anggaran Capaian %Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 926 Meningkatnya keswadayaandan partisipasi masyarakatdalam pembangunandaerah (S26)Swadaya Masyarakatterhadap Programpemberdayaanmasyarakat 15% 5.14% 34.27 85,057,525.00 82,802,025.00 97.35
27 Meningkatnya produksiberas (S27) jumlah produksi beras(ton) 194,971 177,532 91.06 9,351,678,189.00 6,394,040,550.00 68.3728 Meningkatnya kelestariansumberdaya alam (S28) Tingkat penguranganemisi gas rumah kaca 2% 2% 100.00 1,158,218,000.00 1,151,318,000.00 99.4029 Terpeliharanya kualitaslingkungan hidup (S29) Tingkat pengendalianpencemaran lingkungan 18.05%(Udara)
82.48%(Udara) 456.95 260,020,000.00 238,675,300.00 91.79
18.05%(Air)
83.5%(Air) 462.60
24.07%(Tutupan
Hutan)
68.13%(Tutupan
Hutan283.0530 Terpeliharanya kebersihandan Keindahan perkotaan(S30) Cakupan volumesampah yang tertangani(%) 24.23% 26.28% 111.02 7,756,037,270.00 4,859,493,300.00 62.65
31 Berkurangnya pendudukmiskin (S31) Angka Kemiskinan 8,36% - - 999,066,484.00 977,195,851.00 97.810893
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-116
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja
Capaian %
Anggaran Capaian %Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 932 Meningkatnya cakupanpelayanan penyandangmasalah kesejahteraansosial (S32) Persentase PMKS yangtertangani 100% 79.11% 79.11 90,720,000.00 90,720,000.00 100.0033 Meningkatnya jumlahinvestor yang tertarikberinvestasi (S33) jumlah rencanainvestasi (Jumlah MOU)
30 0 0.00237,999,025.00 235,604,225.00 98.99
34 Meningkatnya jumlahtenaga kerja berkompetensicukup untuk terserap dalamlapangan kerja (S34)Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja
67% 85.80% 128.06329,933,500.00 317,106,000.00 96.11
35 Meningkatnya daya saingproduk koperasi, UKM,industri kecil dan industryrumah tangga dalamperdagangan (S35)Jumlah Jenis ProdukSpesifik lokal dariindustri daerah yangberdaya saing padapasar 4 4 100.00 139,259,000.00 139,098,000.00 99.88Jumlah Jenis ProdukKoperasi, usaha kecildan usaha menengahspesifik lokal daerahyang bersaing dalampasar regional 34 34 100.00
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-117
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealiasiKinerja
Capaian %
Anggaran Capaian %Target (Rp) Realisasi (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 936 Meningkatnya kapasitassarana/ prasaranaperdagangan bagi pelakuindustri kecil dan rumahtangga, koperasi, sertausaha kecil dan menengah(S36)
Jumlahsarana/prasarana pasartradisional yang efektifmenunjangperdagangan produkspesifik lokal industrikecil dan rumah tanggaserta koperasi dan UKM17 17 100.00 339,251,000.00 335,575,000.00 98.92
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-118
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja III-119
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB IV Penutup IV-1
BAB IVPENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Soppeng Tahun
2016 merupakan laporan capaian kinerja (performance results) selama
tahun 2016. Laporan Kinerja ini dimaksudkan untuk menyajikan satu
informasi yang utuh atas upaya pelaksanaan pembangunan yang telah
dilakukan dilihat dari tingkat capaian dan target sasaran strategis,
selain itu juga mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan
pelaksanaan program, kegiatan, hambatan-hambatan/ kendala yang
dijumpai dalam pelaksanaan maupun solusi/alternatif pemecahan
masalah yang telah dan akan dilaksanakan di masa mendatang agar
sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang
direncanakan.
Secara garis besar terlihat bahwa capaian kinerja Pemerintah
Kabupaten soppeng selama tahun 2016 menunjukkan keberhasilan
untuk mewujudkan Visi, Misi dan tujuan dalam RPJMD 2016-2021
dan telah memenuhi 36 (tiga puluh enam) sasaran strategisnya
sebagaimana yang telah ditargetkan. Dalam konteks pengklasifikasian
tingkat keberhasilan yang diukur dari tingkat capaian yang telah
ditetapkan, maka secara umum kinerja Pemerintah Kabupaten
Soppeng dapat dinyatakan sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari
pencapaian target dari 52 indikator kinerja sasaran, 2 indikator tidak
dihitung karena kedua indikator tersebut masih dalam proses, yaitu
pada indikator Opini Laporan Keuangan dengan target Wajar Tanpa
Pengecualian belum dapat terealisir karena masih dalam proses audit
BPK dan indikator angka kemiskinan yang sampai saat ini belum ada
rilis dari BPS sebagai Institusi resmi pemerintah dalam hal penyediaan
data statistic makro. Sehingga ada 50 indikator sasaran strategis yang
di ukur capaian kinerjanya yaitu ada 41 indikator atau 78,64% telah
mencapai kategori sangat tinggi, 2 indikator atau 3,85% telah
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB IV Penutup IV-2
mencapai kategori tinggi, 1 indikator atau 1,92 % mencapai kategori
sedang, 2 indicator kinerja sasaran strategis atau 3,85 % mencapai
kategori rendah dan 4 indikator kinerja sasaran strategis atau 7,69 %
mencapai kategori sangat rendah .
Dalam pelaksanaan pencapaian target indikator kinerja
Pemerintah Kabupaten Soppeng juga didukung dengan adanya alokasi
anggaran belanja daerah dalam APBD Pemerintah Kabupaten Soppeng
Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 1.320.871.298.370,- jumlah
tersebut telah direalisasi sebesar Rp 1.200.412.475.086,30,- atau
90,88 persen ( un audited per tanggal 1 Maret 2017 ).
Keberhasilan capaian kinerja Tahun 2016 tidak terlepas dari
adanya solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala yang bersifat
internal maupun eksternal. Terhadap berbagai target capaian maupun
yang tidak tercapai Pemerintah Kabupaten Soppeng akan melakukan
langkah yang konstruktif dan kongkrit melalui analisis dan evaluasi
agar dapat dilakukan perbaikan dan penanganan di masa mendatang.
Kekurangan yang terjadi selama 2016 menjadi catatan yang tentunya
akan menjadi bahan evaluasi penyusunan kebijakan guna
memperbaiki kinerja tahun mendatang, sasaran program yang belum
tercapai seratus persen akan dievaluasi, sehingga seluruh sasaran
program tahun mendatang nantinya dapat dicapai lebih baik dari
tahun sebelumnya. Evaluasi juga akan dilakukan terhadap capaian
dari pembangunan jangka menengah, agar kendala yang dihadapi dan
resiko kegagalanya dapat ditekan dan diperbaiki sedini mungkin dan
dicari solusi untuk mengatasinya.
Sangat disadari bahwa informasi yang disajikan dalam Laporan
Kinerja ini belum sepenuhnya memuaskan semua pihak yang terkait
serta tidak luput dari berbagai kekurangan, karena itu saran dan kritik
dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan
penyusunan Laporan Kinerja dimasa yang akan datang sehingga
Laporan Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Soppeng Tahun 2016
BAB IV Penutup IV-3
diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat memberikan
motivasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggung
jawab dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean
government) menuju pemerintahan yang baik (good governance).
Watansoppeng, 29 Maret 2017
Page 1 of 9
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2016PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi
Kinerja %Capaian
Program Anggaran
Target (Rp) Realisasi (Rp)%
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Meningkatnya pendapatanpetani tanaman pangan, petaniperkebunan, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan(S1)PDRB/kapita petani, peternak,pembudidaya ikan dan nelayan(Rp) 9.775.000 9.288.570 95,02 Program PeningkatanKesejahteraan PetaniProgram Peningkatan ProduksiPertanian/PerkebunanProgram Peningkatan PenerapanTeknologi Pertanian/PerkebunanProgram Peningkatan ProduksiHasil PeternakanProgram Pengembangan BudidayaPerikananProgram Pengembangan PerikananTangkap
536.821.450,00696.175.000,005.583.454.495,001.736.338.000,001.453.398.363,00197.299.975,00
172.257.500,00552.288.500,004.036.679.698,001.471.204.700,001.305.350.575,00196.699.975,00
32,09%79,33%72,30%84,73%89,81%99,70%
2 Meningkatnya kapasitasjaringan irigasi dalammendukung peningkatanproduksi pertanian (S2)Cakupan layanan irigasi (%)
72,47% 72,88% 100,57
Program Pengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi, Rawadan Jaringan Pengairan Lainnya 12.507.482.902,00 8.386.441.835,00 67,05%3 Meningkatnya kegiatanpengolahan hasil dari produkpertanian, perkebunan,peternakan dan perikanan (S3)
jumlah unit usaha dalampengolahan hasil pertanian,perkebunan, peternakan danperikanan 108 124 114,81
Program Peningkatan PemasaranHasil ProduksiPertanian/Perkebunan 111.945.000,00 58.485.000,00 52,24%
4 Meningkatnya aksesmasyarakat atas layananpendidikan (S4) APM SD dan sederajat;APM SMP dan sederajat; 83%
60%
84,86%
69,01%
102,24
115,02
Program Wajib Belajar DasarSembilan TahunProgram Pendidikan Anak Usia DiniProgram Pendidikan GratisPendidikan Dasar DIKDAS)Program Pendidikan gratisPendidikan Menengah
32.667.379.909,001.228.627.507,005.315.027.500,002.539.588.519,00
31.380.082.520,001.226.145.382,004.973.936.500,002.466.273.650,00
96,06%99,80%93,58%97,11%
Page 2 of 9
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi
Kinerja %Capaian
Program Anggaran
Target (Rp) Realisasi (Rp)%
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 105 MeningkatnyapendapatanMeningkatnyakualitas pelayanan pendidikan(S5)PDRB/kapita petani,peternak,penerapanmanajemen berbasissekolah (MBS) kualifikasibaik
26 56 215,38 Program Manajemen PelayananPendidikanProgram Peningkatan LayananPendidikan845.302.000,00525.900.000,00
824.545.200,00521.400.000,00
97,54%99,14%
6 Meningkatnya kemampuanliterasi masyarakat (S6) Angka melek huruf 96% 99,65% 103,80 Program Pendidikan Non FormalProgram Pengembangan BudayaBaca dan Pembinaan Perpustakaan
138.862.500,00283.847.100,00
126.919.500,00282.992.100,00
91,40%99,70%
7 Berkembangnya pelayananberbasis teknologi informasidan keterbukaan informasipembangunan(IT) (S7)Adanya inovasi berbasis IT danSDM pada pelayanan PTSPsecara kontinyu ADA ADA 100,00 Program PengembanganKomunikasi, Informasi dan MediaMassaProgram PemberdayaanMasyarakat untuk MenjagaKetertiban dan KeamananProgram Peningkatan KapasitasPenyelenggaraan Pelayanan PublikProgram Peningkatan PelayananKedinasan Kepala Daerah/WakilKepala Daerah
2.976.528.225,0096.000.000,00
396.250.000,004.561.800.000,00
2.898.997.665,0095.400.000,00
395.836.500,004.184.305.994
97,40%99,38%99,90%91,72%
8 Meningkatnya kemudahanmasyarakat dalam pengurusanadministrasi kependudukandan catatan sipil (S8)Persentase kepemilikan kartukeluarga (KK),Rasio Bayi BerAkta Kelahiran 75,91%
86,30%
83,46%
93,63%
109,95
108,49
Program Penataan AdministrasiKependudukan 949.009.000,00 849.058.000,00 89,47
Page 3 of 9
9 Meningkatnya jangkauan dankualitas penanganan bencanakebakaran dan bencana lainnya(S9)Persentase bencana kebakaranyang tertangani dengan baik
Persentase bencana lainnyayang tertangani dengan baik100%
100%
100%
100%
100,00
100,00
Program Tanggap Darurat danLogistik 480.000.000,00 477.218.600,00 99,42%
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi
Kinerja %Capaian
Program Anggaran
Target (Rp) Realisasi (Rp)%
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1010 MeningkatnyapendapatanBerkurangnyagangguanketenteraman dan ketertibanserta penyalahgunaan narkobadalam masyarakat (S10)PDRB/kapita petani, peternak,Persentase penyelesaian K3 85% 87,85% 103,35 Program Peningkatan Keamanandan Kenyamanan Lingkungan
Program Pemeliharaan Kantibmasdan Pencegahan Tindak Kriminal1.858.750.000,00268.000.000,00 1.857.876.050,00268.000.000,00 99,95%
100,00%11 Meningkatnya kesadaranmasyarakat terhadap bahayapenyalahgunaan narkoba (S11) Persentase masyarakat yangtidak menyalahgunakannarkoba 100% 99,97% 99,97
Program Fasilitasi dan Koordinasidi Bidang Pemerintahan danKesejahteraan Rakyat 1.443.860.650,00 1.329.416.378,00 92,07%12 Meningkatnya jumlahkunjungan wisatawan (S12) Persentase Peningkatanjumlah kunjungan wisatawan 4,10% 15,20% 370,73 Program Pengembangan PemasaranPariwisataProgram Pengembangan DestinasiPariwisata
197.800.000,00540.866.000,00
191.650.000,00536.527.000,00
96,89%99,20%
13 Meningkatnya apresiasikebudayaan dan ketahananbudaya daerah dalammenghadapi dinamikakebudayaan global (S13)Jumlah Situs cagar budayaKabupaten yang terdaftarsebagai situs cagar budayanasional
30 29 96,67 Program Pengembangan NilaiBudayaProgram Pengelolaan KekayaanBudayaProgram Pengelolaan KeragamanBudaya210.000.000,00230.422.000,00302.000.000,00
189.420.000,00230.422.000,00299.285.000,0090,20%100,00%99,10%
Page 4 of 9
14 Meningkatnya kapasitas dankualitas infrastrukturtransportasi dalam mendukunginterkoneksitas wilayah danmembuka lokasi terpencil (S14) Porsi panjang jalan kabupatenkualitas baik (km)510.7 km(55.8%)
496.07 Km(54.236%)
97,19 Program Pembangunan Jalan danJembatanProgram Rehabilitasi/PemeliharaanJalan dan Jembatan
14.221.707.712,00218.496.611.654,00
10.975.149.342,00183.846.671.412,00
77,17%84,14%
15 Meningkatnya kapasitas dankualitas infrastrukturperhubungan dalammendukung mobilitas manusia,barang dan jasa (S15) Rasio jumlah kendaraandengan panjang jalan0,04 0,03 75,00 Program Peningkatan PelayananAngkutan
Program Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ92.896.500,0097.000.000,00
87.265.000,0095.825.000,00
93,94%98,79%
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi
Kinerja %Capaian
Program Anggaran
Target (Rp) Realisasi (Rp)%
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1016 MeningkatnyapendapatanMeningkatnyakapasitas dankualitas infrastrukturperumahan dan pemukimandalam mendukung kehidupanmasyarakat yang bersih dansehat (S16)
PDRB/kapita petani,peternak,Persentase rumahmengaksesair bersih;Persentase pemukiman kumuh
970,014
95,79
0,00063
98,75
95,51
Program Pengembangan KinerjaPengelolaan Air Minum dan AirLimbah 542.245.100,00 367.124.600,00 67,70%
17 Meningkatnya kepatuhanterhadap rencana tata ruangwilayah dalam menjagakeseimbangan fungsi antarakawasan perlindungan dankawasan budidaya (S17) kepatuhan terhadap RTRW 35% 98,72% 282,06 Program PengendalianPemanfaatan Ruang231.880.000,00 215.033.000,00 92,73%
Page 5 of 9
18 Meningkatnya kinerja ASNsesuai kompetensi dalam tugasdan fungsinya pada strukturorganisasi (S18)Persentase PNS yangditempatkan sesuai dengankompetensinyaPersentase PNS yangmengikuti diklat teknik tugasdan fungsi
99,36%
16,42%
99,23%
9,34%
99,87
56,88
Program Penguatan KelembagaanDaerahProgram Pembinaan danPengembangan Aparatur SipilNegara
1.232.839.979,0059.234.775,00 1.021.828.628,0051.858.775,00
3.311.953.600,001.475.432.950,001.891.305.000,00
82,88%87,55%
19 Meningkatnya penerapanprinsip akuntabilitas,transparansi, partisipasi,efektivitas, dan efisiensi dalamperencanaan, penganggarandan pertanggungan kinerja(S19)
Opini laporan keuangan;Tingkat Akuntabilitas Kinerja;Penjabaran Program RPJMDkedalam RKPDRatio Temuan BPK yangditindaklanjuti
WTP
C
100%
40%
-
C
53,69%
74,28%
100,00
53,69
185,70
Program Peningkatan danPengembangan PengelolaanKeuangan DaerahProgram PerencanaanPembangunan DaerahProgram Peningkatan SistemPengawasan Internal danPengendalian PelaksanaanKebijakan KDH
3.683.583.321,001.629.336.700,001.930.699.152,00
89,91%90,55%97,96%
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi
Kinerja %Capaian
Program Anggaran
Target (Rp) Realisasi (Rp)%
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1020 MeningkatnyapendapatanMeningkatnyakepuasanmasyarakat atas pelayanankecamatan dan kelurahan sertaberkembangnya kemandiriandesa (S20)
PDRB/kapita petani,peternak,Keterbukaaninformasi dan komunikasipelayananKecamatan, desa/ kelurahan;(%)Desa Mandiri 65%6,12%
100%6,12%
153,85
100,00
Program Peningkatan KapasitasAparatur Pemerintah Desa 469.574.600,00 449.878.975,00 95,81%
Page 6 of 9
21 Meningkatnya keterpenuhansarana-prasarana sertaketenagaan medic/non medicdalam pelayanan kesehatan(S21)Cakupan PuskesmasCakupan Pembantu PukesmasRasio tenaga dokter terhadapjumlah penduduk pada satuanwilayahRasio tenaga paramedicterhadap jumlah pendudukpada satuan wilayah
212,5
62,86
0,294
1,5
212,5
62,86
0,011
0,043
100,00
100,00
3,74
2,87
Program Upaya KesehatanMasyarakat 43.684.864.657,00 34.963.018.765,00 80,03%
22 Meningkatnya kualitaspelayanan rumah sakit (S22) Indeks kepuasan masyarakatatas layanan rumah sakit 80% 81,29% 101,61Program Standarisasi PelayananKesehatan 544.320.000,00 377.125.695,00 69,28%
23 Meningkatnya keterpenuhansarana ibadah, penyelenggarakegiatan ibadah, dan situasikondusif bagi kerukunanummat (S23)Rasio rumah ibadah/ jumlahpenduduk;Persentase penyelenggarakegiatan ibadah (imam masjiddan guru mengaji) yangdifasilitasi
2,06%
100%
1,73%
100%
83,98
100,00 Program PemberdayaanKelembagaan dan KesejahteraanSosial
1.153.200.000,00 1.146.000.000,00 99,38%
24 Meningkatnya kegiatankepemudaan dan olah ragadaerah (S24) Persentase organisasikepemudaan yang aktif;Persentase cabang olah ragayang aktif100%
100%
100%
100%
100,00
100,00
Program Peningkatan Peran SertaKepemudaanProgram Peningkatan UpayaPertumbuhan Kewirausahaan danKecakapan Hidup PemudaProgram Pembinaan danPemasyarakatan Olah Raga
387.317.500,0031.575.000,00
1.285.190.000,00
381.517.200,0030.775.000,00
1.159.284.000,00
98,50%97,47%90,20%
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi
Kinerja %Capaian
Program Anggaran
Target (Rp) Realisasi (Rp)%
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Page 7 of 9
25 MeningkatnyapendapatanMeningkatnyakapasitaspengarusutamaan genderdalam pembangunan (S25)PDRB/kapita petani,peternak,Persentasepartisipasi perempuan dilembaga pemerintahPersentase partisipasiperempuan di organisasi sosialkemyarakatan
11,10%
20%
10,91%
30%
98,29
150,00
Program Penguatan KelembagaanPengarusutamaan Gender dan AnakProgram Peningkatan KualitasHidup dan PerlindunganPerempuanProgram Peningkatan Peran Sertadan Kesetaraan Gender DalamPembangunan
73.925.000,0021.458.200,0037.300.000,00
59.624.800,0016.957.500,0037.299.850,00
80,6679,03
100,0026 Meningkatnya keswadayaandan partisipasi masyarakatdalam pembangunan daerah(S26)
Swadaya Masyarakat terhadapProgram pemberdayaanmasyarakat 15% 5,14% 34,27
Pogram Peningkatan KeberdayaanMasyarakat Pedesaan 85.057.525,00 82.802.025,00 97,3527 Meningkatnya produksi beras(S27) jumlah produksi beras (ton)
194.971 177.532 91,06Program Peningkatan KetahananPangan Pertanian/Perkebunan 9.351.678.189,00 6.394.040.550,00 68,37
28 Meningkatnya kelestariansumberdaya alam (S28) Tingkat pengurangan emisi gasrumah kaca 2% 2% 100,00Program Perlindungan danKonservasi Sumber Daya Alam 1.158.218.000,00 1.151.318.000,00 99,40
29 Terpeliharanya kualitaslingkungan hidup (S29) Tingkat pengendalianpencemaran lingkungan 18.05% (Udara)
18.05% (Air)
24.07%(Tutupan
Hutan)
82.48%(Udara)
83.5% (Air)
68.13%(Tutupan
Hutan
456,95
462,60
283,05
Program Pengendalian Pencemarandan Perusakan Lingkungan Hidup 260.020.000,00 238.675.300,00 91,79
30 Terpeliharanya kebersihan danKeindahan perkotaan (S30) Cakupan volume sampah yangtertangani (%) 24,23% 26,90% 111,02 Program Pengembangan KinerjaPengelolaan PersampahanProgram Pengelolaan RuangTerbuka Hijau
1.891.896.500,005.864.140.770,00
1.138.100.300,003.721.393.000,00
60,1663,46
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi
Kinerja %Capaian
Program Anggaran
Target (Rp) Realisasi (Rp)%
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Page 8 of 9
31 MeningkatnyapendapatanBerkurangnyapenduduk miskin(S31)PDRB/kapita petani,peternak,Angka Kemiskinan 8,36% - - Program Pemberdayaan FakirMiskin, Komunitas Adat Terpencil(KAT) dan Penyandang MasalahKesejahteraan SosialProgram Pelayanan dan RehabilitasiKesejahteraan Sosial
202.896.000,00796.170.484,00
202.896.000,00774.299.851,00
10097,25
32 Meningkatnya cakupanpelayanan penyandang masalahkesejahteraan sosial (S32) Persentase PMKS yangtertangani100% 79,11% 79,11
Program Pembinaan ParaPenyandang Cacat dan Trauma 90.720.000,00 90.720.000,00 100,0033 Meningkatnya jumlah investoryang tertarik berinvestasi (S33) jumlah rencana investasi(Jumlah MOU) 30 0 0,00
Program Peningkatan Promosi danKerjasama Investasi 237.999.025,00 235.604.225,00 98,9934 Meningkatnya jumlah tenagakerja berkompetensi cukupuntuk terserap dalam lapangankerja (S34)
Tingkat Partisipasi AngkatanKerja67% 85,80% 128,06
Program Peningkatan Kualitas danProduktifitas Tenaga Kerja 329.933.500,00 317.106.000,00 96,1135 Meningkatnya daya saingproduk koperasi, UKM, industrikecil dan industry rumahtangga dalam perdagangan(S35)
Jumlah Jenis Produk Spesifiklokal dari industri daerah yangberdaya saing pada pasarJumlah Jenis Produk Koperasi,usaha kecil dan usahamenengah spesifik lokaldaerah yang bersaing dalampasar regional
4
34
4
34
100,00
100,00
Program Peningkatan KualitasKelembagaan KoperasiProgram Pengembangan IndustriKecil Menengah
13.473.000,00125.786.000,00
13.425.000,00125.673.000,00
99,6499,91
No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget Realiasi
Kinerja %Capaian
Program Anggaran
Target (Rp) Realisasi (Rp)%
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Page 9 of 9
36 MeningkatnyapendapatanMeningkatnyakapasitassarana/ prasarana perdaganganbagi pelaku industri kecil danrumah tangga, koperasi, sertausaha kecil dan menengah(S36)
PDRB/kapita petani,peternak,Jumlahsarana/prasarana pasartradisional yang efektifmenunjang perdaganganproduk spesifik lokal industrikecil dan rumah tangga sertakoperasi dan UKM17 17 100,00
Program Peningkatan EfesiensiPerdagangan Dalam Negeri 339.251.000,00 335.575.000,00 98,92
Jumlah391.532.735.938,00 328.567.673.165,00