JAKARTA, JUNI 2016

LAPORAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI – PARLEMEN CHILE KE CHILE 10-16 APRIL 2016

LAPORAN

KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB)

DPR-RI – PARLEMEN CHILE

10 – 16 APRIL 2016

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Pengiriman Delegasi :

Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) sebagai salah satu alat

kelengkapan Dewan yang bersifat tetap, mempunyai tugas antara lain membina,

mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara

DPR RI dengan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral.

Dalam kerangka pelaksanaan tugas tersebut, maka BKSAP DPR RI membentuk Grup

Kerjasama Bilateral (GKSB) yang juga bertujuan untuk lebih mengoptimalkan

hubungan kerjasama antara dua negara di segala bidang. Berdasarkan tujuan

tersebut, BKSAP DPR RI mengirimkan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI –

Parlemen Chile untuk melakukan kunjungan ke Chile pada tanggal 10-16 April

2016

Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI – Parlemen Chile

ke Chile dilaksanakan atas dasar Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia Nomor : /PIMP/ /2015 tanggal April 2016 tentang

Penugasan Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam Kunjungan

Grup Kerjasama Bilateral Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia dengan Parlemen Chile ke Chile dari tanggal 10 sampai

dengan 16 April 2016.

B. Susunan Delegasi Susunan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI – Parlemen Chile adalah : 1. Ir. H. Tjatur Sapto Edy, MT (Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Chile /F.PAN) 2. Ir. H. Idris Laena (Wakil Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Chile/ F.PG) 3. Ir. Rudianto Tjen (Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Chile /F.PDIP) 4. Rieke Diah Pitaloka M.Hum (Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Chile /F.PDIP) 5. Dra. Wenny Haryanto, SH. (Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Chile /F.PG) 6. Jamal Mirdad (Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Chile /F.P.Gerindra) 7. H. Syofwatillah Mohzaib, S.Sos. I (Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Chile /F.PD) 8. I Putu Sudiartana (Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Chile /F.PD) 9. Krisna Mukti (Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Chile /F.PKB) 10. Drs. Chairul Anwar, Apt (Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Chile / F.PKS) 11. H. Endre Saifoel (Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Chile / F.P.Nasdem) 12. Nuraini Aisyah Titie Budi Setyawati (Sekdel) 13. Sugeng Irianto (Sekdel)

Dua orang Pendamping : 14. Drs. Isnoor Haryanto, Akt (Pendamping Ibu Wenny) 15. Neng Evi Syamsiah (Pendamping Pak I Putu Sudiartana)

C. Maksud dan Tujuan Pengiriman Delegasi

Maksud dan tujuan kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral ke Chile

adalah :

a. Meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral dengan Parlemen Chile b. Mempererat tali persahabatan serta saling meningkatkan hubungan kerjasama

yang saling menguntungkan khususnya di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya dan bidang lain yang dapat dikembangkan antara kedua negara.

c. Melakukan pertukaran pandangan dan mencari solusi mengenai permasalahan-permasalahan dalam hubungan kedua negara, peningkatan investasi dan kerjasama di bidang perdagangan Chile di Indonesia maupun sebaliknya, peningkatan kerjasama dalam bidang-bidang lain dan penyamaan visi terhadap beberapa masalah bilateral, regional maupun internasional yang dihadapi oleh kedua negara.

D. Misi Delegasi

Kunjungan Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI ke Chile menjadi vocal

point dalam peningkatan hubungan kedua Parlemen secara lebih khusus dan

kunjungan GKSB ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama kedua Negara

secara umum baik dalam bidang ekonomi, politik, perdagangan, investasi, sosial

budaya dan untuk menjembatani hal-hal yang masih menjadi pending matters

bagi kedua Negara. Melalui kegiatan kunjungan GKSB ini, DPR RI dapat

menyampaikan kepentingannya kepada Negara sahabat yang dikunjunginya.

E. Persiapan Pelaksanaan Tugas/Kunjungan

Sebelum melaksanakan tugasnya melakukan kunjungan GKSB ke Negara

Sahabat, Delegasi melakukan pertemuan-pertemuan dengan pihak Kementerian

Luar Negeri R.I. dengan tujuan untuk mendapatkan informasi atau masukan

mengenai isu-isu penting/pending matters terkait hubungan bilateral Parlemen

Chile ke Chile.

II. ISI LAPORAN

GAMBARAN SINGKAT PERKEMBANGAN TERKINI CHILE

DAN HUBUNGAN BILATERAL RI – CHILE

CATATAN SINGKAT PERKEMBANGAN HUBUNGAN BILATERAL

Fokus Hubungan RI-Chile dan Potensi Chile

• Peningkatan hubungan kerja sama perdagangan, investasi dan pariwisata;

• Kerja sama di bidang kemaritiman dan perikanan;

• Mitra bagi kerja sama global.

Kepentingan Utama Indonesia terhadap Chile

• Salah satu pintu masuk ke pasar Amerika Selatan, khususnya untuk produk otomotif,

minyak kelapa sawit, dan industri pertahanan, termasuk seragam militer;

• Mitra dagang ke-3 di kawasan Amerika Selatan (2014);

• Kerja sama di bidang kelautan termasuk industri perikanan dan pencegahan illegal

fishing.

Kepentingan Chile di Indonesia

• Pembentukan Indonesia-Chile Comprehensive Partnership Agreement (IC-CEPA);

• Penyelesaian Status Bebas Hama Lalat Buah untuk ekspor buah anggur ke Indonesia

(Akses Pasar Hortikultura ke Indonesia).

Informasi Kunci

• Status: mitra dagang RI terbesar ke-3 di kawasan Amerika Selatan.

• Nilai perdagangan bilateral:

2015: US$ 321,1 juta, defisit RI US$ 26,4 juta;

2014: US$ 419,9 juta, defisit RI US$ 63,6 juta.

• Belum terdapat Investasi Chile di Indonesia:

• Jumlah WNI di Chile: 160 orang (2015).

• Jumlah wisatawan Chile ke Indonesia: 5.017 orang (2014)

I. PROFIL NEGARA

Negara : Republik Chile

(Gobierno de la República de Chile / Republic of Chile)

Ibu kota : Santiago (luas wilayah 641 km2 - penduduk 5.1 juta jiwa)

Kepala Negara : Presiden Veronica Michelle Bachelet Jeria (sejak 11 Maret 2014)

Kepala Pemerintahan

: Presiden Veronica Michelle Bachelet Jeria (sejak 11 Maret 2014)

Ketua Parlemen : Camilo Escalona Medina (sejak 2012)

Wakil Presiden : -

Menteri Luar Negeri : Heraldo Muñoz Valenzuela (sejak 11 Maret 2014)

Bahasa Nasional : Spanyol

Agama : Katolik Roma, Protestan, Ateis, Islam, Lain-lain

Hari Kemerdekaan : 18 September 1810

Luas Wilayah : 756.102 km²

Penduduk : 17,76 juta jiwa (2014, World Bank)

Mata Uang : Peso (CLP) CLP per US$ : 0.00141845 (2015)

GDP : US$ 258,1 milyar (2014, World Bank)

Income per kapita : USD 22.333,1 (2014, World Bank)

Pertumbuhan GDP : 1.9 % ( 2014 – World Bank)

Cadangan Devisa : USD 40,4 milyar – 2014 (World Bank)

Industri Unggulan : Pertanian : Gandum, kentang, jagung, kacang tanah, teh, millet, apel, kapas, daging babi, ikan.

Industri : Tembaga, lithium, mineral lainnya, bahan makanan, wine, pengolahan ikan, besi dan baja, kayu dan produk kayu, peralatan transportasi, semen, tekstil.

Perwakilan Pemerintah kedua negara

: Indonesia:

KBRI Santiago

ITPC Santiago

Chile:

Kedubes Chile di Jakarta

II. HUBUNGAN BILATERAL RI-CHILE

Hubungan Diplomatik

: Dibuka pada bulan September 1965

Perwakilan Diplomatik

: Duta Besar RI H.E. Philemon Arobaya (24 Februari 2015)

Kemitraan Strategis : - Data Perdagangan RI – Chile (Menurut Kemdag RI)

: Volume Perdagangan RI-Chile Tahun 2015 US$ 321,1 juta Ekspor RI ke Chile Tahun 2015 US$ 147,3 juta Impor RI dari Chile Tahun 2015 US$ 173,8 Neraca Perdagangan RI-Chile Tahun 2015 Defisit US$ 26,4 juta

2014 US$ 419,4 juta

2014 US$ 177,8 juta

2014 US$ 241,5 juta 2014 Defisit US$ 63,6 juta

Investasi Langsung (FDI) Chile (BKPM)

-

Ekspor Utama RI ke Chile (UNCTAD 2014)

: Footwear; Structures & parts, n.e.s, of iron, steel, alumunium; crude vegetable materials; household type equipment, electrical; polyethers, epoxide resins, polycarbonat, polyesters; motor vehicles for the transport of persons; paper and paperboard; electrical machinery & apparatus; soaps, cleansing and polishing preparations; textile yarn; sound recorders or reproducers; articles of apparel, of textile fabrics; women’s, of textile, knitted or crocheted; men’s clothing of textile fabrics; furniture & parts; margarine & shortening.

Impor Utama RI dari Chile ( UNCTAD 2014)

: Copper; pulp and waste paper; copper ores and concentrates, copper mates, cemen; fruits and nuts (excluding oil nuts), fresh or dried; animals oils and fats; ferrous waste, scrape; fertilizers; wood simply worked, and railway sleepers of wood; feeding stuff

III. GAMBARAN UMUM HUBUNGAN BILATERAL RI - CHILE.

1. Hubungan bilateral Indonesia-Chile dimulai dengan dibukanya hubungan kekonsuleran pada tahun 1964. Hubungan diplomatik secara resmi dimulai pada bulan September 1965.

2. Indonesia dan Chile menganut sikap tidak mencampuri urusan politik dalam negeri masing-masing, menghormati kedaulatan sebuah negara dan hukum internasional yang berlaku, serta selalu menjaga hubungan bilateral yang saling menguntungkan. Selain itu, kedua negara memiliki kepentingan yang sama dalam mempromosikan HAM, demokrasi dan kerjasama ekonomi, juga secara bersama-sama aktif memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang di forum internasional.

A. Mekanisme dialog bilateral 1. Hubungan baik kedua negara semakin erat dengan dibentuknya Forum

Konsultasi Bilateral RI – Chile pada tanggal 25 Maret 2002 di Santiago. Pertemuan Forum Konsultasi Bilateral pertama diadakan di Jakarta pada tanggal 6 Mei 2002. Sedangkan FKB ke-2 RI – Chile berlangsung di Jakarta tanggal 1 Mei 2007 dengan hasil terpenting kesepakatan peningkatan kerja sama di bidang maritim dan kelautan dan rencana pembentukan Joint Feasibility Study FTA RI-Chile. Pada pertemuan konsultasi informal tanggal 1 September 2008 di Santiago menghasilkan penandatanganan MoU Pembentukan Komisi Bersama. Pertemuan FKB ke-3 telah dilaksanakan di Bali pada tanggal 24 Mei dengan hasil terpenting kesepakatan merevitalisasi kerjasama di bidang energi terbarukan, kelautan dan perikanan khususnya budidaya rumput laut, perhubungan udara, pendidikan, dan pelatihan diplomatik. FKB ke-4 telah diadakan di Santiago pada September 2015 yang menghasilkan Plan of Action Kerjasama Bilateral RI-Chile.

for animals (no unmilled cereals); metallic salts & peroxysalts; fish, fresh (live or dead), chilled or frozen.

Wisatawan Chile ke Indonesia (Kemenpar RI)

: 2014: 5.017 orang 2013: 4.094 orang

Arus Wisatawan Indonesia ke Chile (Sumber data)

: -

Pelajar Indonesia di Chile (KBRI Santiago)

: -

Jumlah WNI (KBRI Santiago)

: 160 orang (2015)

IV. PERBANDINGAN CHILE DENGAN INDONESIA

Pembanding Indonesia CHILE

Luas Wilayah 1.904.569 km2 756.102 km²

Penduduk 252,8 juta jiwa (2014) 17,77 juta jiwa (2014) *World Bank

GDP Per Kapita

US$ 10.585 (2013) *World Bank

US$ 22.333 (2014) *World Bank

GDP Nominal US$ 867milyar (2013) *IMF

US$ 9,325 triliun (2013) *World Bank

Cadangan Devisa

US$ 100,7 milyar (Okt 2015) *Bank Indonesia

US$ 40,4 milyar (2014) *World Bank

Foreign Direct Investment

US$ 24,8 milyar (2014) *BKPM RI

US$ 23,3 milyar (2014) *Foreign Invesment Committee Chile

Total Perdagangan Internasional 2014

US$ 354 milyar (defisit US$ 1.6 milyar) *Kemendag RI

US$ 155,857 milyar *World Bank

V. PERKEMBANGAN TERKINI CHILE

KEBIJAKAN LUAR NEGERI

1. Memelihara hubungan baik dengan semua bangsa dan negara di dunia berdasarkan prinsip tidak mencapuri urusan dalam negeri negara lain, menghormati setiap perbedaan ideologis dan menyelesaikan konflik secara damai. Prioritas Utama politik luar negeri pada Pemerintahan Michell Bachelet adalah penguatan hubungan

dengan sesama negara tetangga dan penyelesaian secara menyeluruh permasalahan pending.

2. Melaksanakan kebijakan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya untuk mengembangkan perekonomian sebagian besar masyarakat dari pada memberikan bantuan subsidi sebagaimana yang dijalankan oleh pendahulunya. Kebijakan Pemerintah tetap melaksanakan kerjasama perdagangan bebas dan cukup tegas dalam menyatakan kebijakan penghormatan terhadap kedaulatan wilayah serta tidak melakukan intervensi kebijakan negara lain sebagaimana yang sudah diatur dalam hukum internasional. Selain itu, melanjutkan proses internasionalisasi perekonomian Chile dengan strategi meningkatkan daya saing industri nasional di pasar internasional dan membuka pasaran baru berdasarkan azas reprositas.

3. Dalam rangka meningkatkan kerjasama politik dan keamanan internasional, politik luar negeri Chile berpijak pada empat komponen yaitu dialog politik, kerjasama ekonomi dan perdagangan, menghormati hasil consensus dan mendukung gagasan pembentukan dunia yang multipolar.

4. Dalam pidato politiknya, Bachelet yang berideologi kiri tengah, menyampaikan gambaran umum kebijakan politik dan ekonomi dalam negeri Chile kedepan. Presiden Bachelet akan melakukan reformasi melalui sejumlah program seperti memerangi ketidaksetaraan, perubahan konstitusi peninggalan Pinochet, menaikkan pajak bagi sektor bisnis untuk mendanai pendidikan dan program sosial, pengakuan terhadap perkawinan sejenis (matrimonio igualitos) dan hak aborsi serta pembuatan tempat penitipan anak secara gratis. Selain itu, reformasi yang direncanakan Bachelet juga termasuk kenaikan pajak perusahaan, penutupan bisnis pajak dan penciptaan sebuah dana resmi pensiun. Reformasi tersebut memerlukan dukungan anggota Majelis Rendah (Diputado) dari kelompok independen.

5. Kebijakan ekonomi internasional Bachelet, menegaskan bahwa Chile akan meneruskan proses internasionalisasi perekonomian Chile dengan meningkatkan daya saing industri nasional di pasar internasional dan membuka pasar baru berdasarkan azas reprositas. Dengan kata lain, Chile akan terus melanjutkan segala bentuk perjanjian perdagangan yang telah disepakati secara bilateral serta membuka pintu untuk melakukan negosiasi perjanjian perdagangan bilateral atau mitra kerja.

6. Prioritas kebijakan perdagangan Chile adalah membuka pasar yang baru di Asia serta memperdalam integrasi dengan Aliansi Pasifik (Chile, Colombia, Meksiko dan Peru). Chile menganggap Asia merupakan wilayah yang paling dinamis di dunia, termasuk ASEAN. Karena itu, Chile dalam proses melakukan negosiasi Comprehensive Ecoonomic Partnership Agreement (CEPA) dengan Indonesia, memperdalam Free Trade Agreement (FTA) dengan India dan telah menandatangani Trans Pacific Partnership (TPP) pada 4 Februari 2016 bersama dengan 11 negara lainnya: Singapura, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Chile, Amerika Serikat, Australia, Peru, Vietnam, Malaysia, Meksiko, Kanada, dan Jepang.

POLITIK

1. Dalam pidato politiknya Bachelet saat terpilih menjadi Presiden, secara umum disampaikan gambaran kebijakan politik dalam negeri Chile kedepan. Presiden Bachelet menyampaikan bahwa akan melakukan reformasi melalui sejumlah program seperti memerangi ketidaksetaraan, perubahan konstitusi peninggalan Pinochet, menaikkan pajak bagi sektor bisnis untuk mendanai pendidikan dan program sosial, pengakuan terhadap perkawinan sejenis (matrimonio igualitos) dan hak aborsi serta pembuatan tempat penitipan anak secara gratis.

2. Selain itu, reformasi yang direncanakan Bachelet juga termasuk kenaikan pajak perusahaan, penutupan bisnis pajak dan penciptaan sebuah dana resmi pensiun. Dalam hal ini, untuk melakukan reformasi tersebut akan tetap memerlukan dukungan anggota Majelis Rendah (Diputado) dari kelompok independen.

3. Chile mendukung kesatuan wilayah Republik Indonesia yang sesuai dengan prinsip dasar negara Republik Chile yakni tidak mencampuri urusan negara lain. Separatisme yang terjadi di Indonesia kurang mendapat respon/perhatian dari publik Chile mengingat Chile juga mengalami masalah separatisme yang terjadi di wilayah selatan Chile, terutama wilayah Araucania/Bio-Bio yang merupakan tempat tinggal sebagai besar suku Mapuche.

4. Isu-isu separatisme di Chile terjadi karena adanya pihak ketiga maupun organisasi resmi yang mengurusi masalah HAM telah mengangkat isu-isu tersebut melalui media.

PERTAHANAN DAN KEAMANAN

1. Chile melakukan modernisasi angkatan bersenjata melalui reformasi kelembagaan dan peremajaan peralatan angkatan bersenjata secara transparan dan bertahap. Pada pertemuan pemimpin Unión de Naciones Suramericanas (UNASUR) awal Desember 2010, Dewan pertahanan UNASUR sepakat untuk menciptakan metodologi pengukuran belanja pertahanan negara anggota UNASUR. Melalui metode ini, negara anggota secara transparan berbagi dan menyampaikan data belanja pertahanan mereka. Tujuan kesepakatan ini untuk mencegah dan menghindari kekhawatiran adanya perlombaan senjata di kawasan.

2. Pada tahun 2013, menurut Rim of The Pacific (RIMPAC), Chile merupakan pembeli

peralatan militer terbesar di Amerika Latin dengan 42 kapal perang, 6 kapal selam, 22 pesawat udara dan 25 ribu tentara. Berdasarkan hasil pengkajian Fakultas Ilmu Sosial Amerika Latin (Facultad Latinamericana Ciencias Sociales / FLASCO), dijelaskan bahwa meskipun Chile mempunyai konflik perbatasan dengan negara-negara tetangga namun pembelian peralatan militer tidak memiliki maksud untuk mengancam negara-negara sekawasan melainkan sebagai bentuk peremajaan peralatan militer tua.

3. Untuk mengoptimalkan kemampuan dan prosedur tanggap darurat, Angkatan Laut Chile mengembangkan teknologi baru guna memperbaiki sistem dan peralatan komunikasi. Kerjasama ini didukung oleh geological institute, Universitas Chile dan the Pasific Tsunami Warning Center. Chile dan Jepang juga telah membuat kerjasama dalam pelatihan penanganan bencana alam gempa bumi dan tsunami. Angkatan laut Chile juga melakukan patroli dan upaya penyelamatan di Antartika.

4. Chile memiliki pabrik senjata yang dibangun sejak tahun 1811 dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disebut FAMAE (Fábricas y Maestranzas del Ejército). Pabrik ini dikelola oleh Angkatan Darat, dan berada di tiga tempat, yakni Arica, Iquique dan Talagante-Penafor. FAMAE merupakan perusahaan senjata modern dengan tingkat produksi yang tinggi dan diperkuat oleh proyek pembangunan pertahanan. Produksi senjata ini banyak digunakan oleh Angkatan Bersenjata dan Kepolisian. Produksinya antara lain SAF submachine gun, FAMAE FD-200, sniper rifle, Cohete Rayo Rocket Launcher dan FAMAE Revolver. ENAER (Empresa Nacional de Aeronáutica de Chile) yang dibangun tahun 1984 adalah perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang pemeliharaan pesawat angkatan udara.

EKONOMI 1. Chile adalah sebuah negara yang memberikan kontribusi 0,5% dari total perdagangan

dunia dengan income perkapita sebesar US$22.000. Chile merupakan negara yang memiliki tingkat keterbukaan perdagangan internasional yang tinggi dan arus investasi yang tinggi dengan pertumbuhan investasi asing sebesar 14% pada tahun 2014. Komitmen untuk membuka pasar dan terhadap ruled-based trading system dalam WTO menjadi bagian sangat penting dalam kebijakan perdagangan dan investasi Chile.

2. Chile menggangap WTO merupakan forum utama dalam perdagangan internasional. Chile secara aktif sebagai fasilitator perjanjian dalam kemajuan liberalisasi perdagangan. Chile juga aktif dalam negosiasi dalam berbagai isu di WTO dan berkomitmen tinggi terhadap kemajuan substansi untuk suksesnya Post Bali Work Programme. Chile berkomitmen untuk terlibat aktif atas isu-isu kunci seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, keaneka ragaman hayati, revolusi teknologi digital dan lingkungan dan e-commerce.

3. Chile telah menandatangani Protocol Trade Facilitation Agreement dan sedang dalam proses ratifikasi peraturan nasional terkait perjanjian ini. Perjanjian Fasilitasi Perdagangan adalah kemajuan yang sangat signifikan serta mengharapkan bahwa integrasi internasional akan segera terwujud karena hal ini membantu mengurangi hambatan di perbatasan serta mengurangi waktu dan biaya transaksi.

4. Saat ini Chile sedang melakukan ratifikasi Protokol Amandemen Perjanjian Trade Related on Intellectual Properties (TRIP). Chile menganggap penting kebutuhan dari negara-negara berkembang dalam kesehatan masyarakat dan mencatat bahwa Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dilaksanakan agar tidak menghambat langkah-langkah yang melindungi kesehatan penduduk.

5. Saat ini Chile tercatat memiliki 63 (enam puluh tiga) FTA dengan kelompok dan negara-negara di dunia. Chile juga menjadi pihak pada Trans-Pacific Partnership (TPP). Dari negara-negara anggota ASEAN yang telah memilki Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Chile adalah Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

Trans Pacific Partnership (TPP)

1. Chile menjalani proses negosiasi TPP dalam 6 (enam) tahun dengan berbagai upaya memenuhi persyaratan yang ada dalam TPP. Upaya ini juga dilakukan dengan melibatkan civil society dalam puluhan konsultasi publik guna menimbulkan awareness dan outreach akan manfaat TPP bagi ekonomi Chile dalam jangka panjang. Terdapat tantangan yang harus dihadapi khususnya di sektor yang bersifat sensitive dan membutuhkan penyesuaian internal dalam hokum nasional Chile seperti sektor labor, health, environment, government procurement, intellectual property right dan SMEs.

2. Chile lebih mudah melakukan proses persiapan dan negosiasi dalam kerangka TPP karena sebelumnya telah memiliki berbagai perjanjian FTA secara bilateral dengan berbagai negara anggota TPP. Namun, perjanjian FTA bilateral bukan merupkan prasyarat bagi negara yang akan bergabung dalam TPP

Penyelesaian Status Bebas Hama Lalat Buah untuk Ekspor Buah Anggur ke Indonesia (Akses Pasar Hortikultura ke Indonesia)

6. Pemerintah Chile berkeinginan melakukan eksportasi produk anggurnya ke Indonesia

melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Namun demikian, Chile tidak memiliki pengakuan sistem keamanan pangan (food safety recognition) atau adanya Mutual Recognition Agreement antara Pemri dengan negara eksportir yang syaratkan oleh Pemri. Hal ini dituangkan dalam 2 (dua) peraturan, yakni Peraturan Menteri Pertanian No. 42 Tahun 2012 tentang Teknis Dan Tindakan Karantina Tumbuhan, Buah-Buahan, dan Sayuran Segar dan Peraturan Menteri Pertanian No. 43 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tindakan Karantina Sayuran Umbi Lapis Segar. “Suatu negara eksportir dapat tetap melakukan pemasukan produk hortikultura asal negaranya melalui Pelabuhan Tanjung Priok dengan syarat memperoleh pengakuan

sistem keamanan pangan (food safety recognition) atau adanya Mutual Recognition Agreement antara Pemri dengan negara eksportir”

7. Selain itu, beberapa daerah penghasil anggur di Chile belum dinyatakan bebas serangan lalat buah (medfly) Ceratis Capitata. Data dari Badan Karantina Pertanian, tercatat bahwa pada tahun 2013 wilayah Valparaiso, yang merupakan pelabuhan utama di Chile, masih ditemukan adanya Medfly.

8. Walapun pihak Chile telah menjelaskan bahwa pihaknya telah memiliki sistem pengendalian Medfly dengan baik dan mereka bebas Medfly sejak tahun 1994. Saat ini Chile sudah ekspor buah anggur melalui Pelabuhan Tanjung Perak, namun biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan jika melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

9. Pada pertemuan bilateral Indonesia-Chile di sela-sela Sidang Komite SPS-WTO ke-63 bulan, 16 Juli 2015, di Jenewa, delegasi Chile menyampaikan bahwa pertemuan tersebut dinilai telah menghasilkan kesepahaman di antara kedua belah pihak, bahwa Indonesia tidak pernah melakukan penutupan terhadap masuknya produk impor melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Pihak Chile juga menyatakan bahwa pihaknya telah memahami persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk dapat memasukan produk melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

10. Terkait dengan Permohonan Chile sebagai Negara yang Bebas Hama dari Lalat Buah, Kementerian Pertanian RI telah melakukan hal-hal sebagai berikut: a) Tim Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati telah melakukan

kajian teknis terhadap seluruh dokumen informasi teknis yang disampaikan oleh

Chile;

b) Hasil kajian tersebut telah dibahas dalam rapat National Plant Protection Organization (NPPO) Indonesia yang akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan verifikasi ke area produksi anggur di Atacama Region, Chile. Pelaksanaan verifikasi tersebut dilakukan pada 1-6 November 2015.

c) Pada tanggal 1-6 November 2015, Delegasi Badan Karantina, Kementerian Pertanian RI dalam rangka verifikasi produk buah anggur khususnya mengenai hama lalat buah ke sejumlah area di Chile.

d) Kunjungan delegasi Badan Karantina Pertanian RI ke Chile difokuskan pada: areal perkebunan anggur di wilayah Copiapo dan La Serena serta San Fernando dan Curico (bagian selatan Chile), Servicio Agrícola y Ganadero (SAG)/Kementerian Pertanian Chile, Laboratorium SAG di Santiago, Gestion de Calidad y Laboratorios S.A, Comercial Analab Chile S.A, dan pertemuan dengan pihak Badan Standar Nasional Chile (INN).

11. Pada 6 November 2015, Delegasi Badan Karantina, Kementan RI juga diterima oleh

Wakil Menteri Pertanian dan Direktur Badan Studi dan Kebijakan Pertanian (Officina de Estudios y Politicas Agrarias/ ODEPA) di kantor Wakil Menteri Pertanian Chile.

12. Pihak SAG menawarkan pelatihan kerja bagi para petugas di Badan Karantina, Kementan RI untuk pelatihan mengenai penanganan masalah hama pertanian di Chile selama 3 (tiga) bulan hingga 6 (enam) tanpa dipungut biaya akan tetapi biaya transportasi dari Indonesia ke Chile dan sebaliknya ditanggung sendiri.

13. Terkait dengan kunjungan tersebut, Badan Karantina, Kementan RI menyampaikan bahwa akan segera menganalisa dan melaporkan hasil kunjungan ke Chile dalam waktu dekat dan paling lambat pada bulan Februari 2016 mendatang ekspor buah-buahan dari Chile dapat berjalan dengan lancar.

INVESTASI 1. Chile merupakan salah satu negara yang mempunyai investasi ke luar negeri terbesar

di kawasan di Amerika Latin. Investasi ditujukan bukan hanya di negara tetangga tetapi juga Eropa dan Asia. Pada 2014, nilai investasi Chile ke luar negeri mencapai US$12,9 milyar. Negara penerima investasi Chile terbesar adalah China.

2. Investasi Chile umumnya ditujukan untuk pengembangan proyek energi, perdagangan/retail dan pertambangan. Investasi Chile ke negara-negara Asia mencapai US$308 juta.

3. Indonesia dan Chile telah memiliki Joint Declaration mengenai Investasi yang

ditandatangani 11 November 1994, dan Persetujuan mengenai Promosi dan Perlindungan Penanaman Modal (P4M) secara Timbal Balik yang ditandatangani 7 April 1999. Namun persetujuan P4M telah dibatalkan pada 17 Mei 2005 karena tidak disetujui Senat Chile. Investasi Chile ke Indonesia atau sebaliknya belum tercatat

PARIWISATA

Kebijakan Pariwisata Chile

1. Berdasarkan data Badan Pelayanan Pariwisata Nasional Chile (Servicio Nacional de Turismo/SERNATUR), sejak tahun 2012-2015 telah terjadi kenaikan jumlah wisatawan sebesar 14%. Untuk menarik minat kunjungan wisatawan asing ke Chile, pemerintah melakukan peningkatan investasi dalam promosi wisata ke berbagai negara dengan nilai sebesar USD 13 juta, dimana dana promosi pada tahun-tahun sebelumnya hanya sekitar USD 4,4 juta per tahun. Untuk menarik kunjungan wisatawan asing, pemerintah Chile memprioritaskan pengembangan perlindungan cagar alam sebagai daya tarik wisata didukung sarana perhubungan darat dan udara serta mengutamakan kualitas jasa pelayanan.

2. Langkah-langkah lainnya adalah mengeluarkan sertifikat kepada para pengusaha atau operator jasa pariwisata. Dengan sertifikat tersebut para wisatawan mendapatkan

jaminan pelayanan yang baik selama berkunjung ke Chile. Pemerintah telah mengeluarkan sebanyak 6.600 sertifikat kepada berbagai operator pariwisata, seperti biro perjalanan, perhotelan dan penginapan lainnya, tour guide, rumah makan dan perusahaan transportasi wisata.

3. Dari tahun 2015-2018, pemerintah Chile menganggarkan dana untuk program promosi dan pengembangan sektor pariwisata sebesar USD 100 juta. Program tersebut yaitu Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan dengan menitikberatkan pada agenda produktivitas, inovasi dan pertumbuhan sektor wisata. Program tersebut melibatkan tokoh masyarakat sebagai duta bangsa, seperti pemain sepak bola dan artis ternama untuk program promosi wisata dimana mereka berprofesi di luar negeri.

Profil Wisatawan Chile

4. Para wisatawan berpendapat bahwa daya tarik budaya/sejarah negara tujuan dan gastronomi merupakan faktor yang mendorong wisatawan Chile untuk berkunjung ke negara-negara tersebut. Untuk Amerika Serikat, peningkatan kunjungan disebabkan pembebasan biaya bagi warga Chile untuk segala jenis kunjungan. Negara tujuan lainnya yang mendapat perhatian wisatawan Chile adalah Brasil, Bolivia, Meksiko, Kolombia, Republik Dominika, Spanyol dan Uruguay.

5. Banyak wisatawan Chile mulai melirik ke Asia selain Amerika dan Eropa. Wisatawan Chile sering menggabungkan perjalanan bisnisnya dengan liburan. Seperti masyarakat Amerika Latin lainnya, wisatawan Chile selalu melakukan liburan musim panas yang cukup panjang. Biasanya para wisatawan yang melakukan liburan panjang adalah wisatawan yang cukup berpengalaman sehingga tidak hanya mengunjungi satu negara tetapi ke beberapa negara sekaligus dalam sekali liburan.

6. Sejauh ini, Bali masih merupakan tujuan utama wisatawan Chile untuk berlibur di Indonesia. Tujuan lainnya adalah Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Daya tarik budaya/sejarah negara tujuan dan gastronomi merupakan faktor yang mendorong wisatawan Chile berkunjung ke Indonesia. Wisatawan Chile yang berkunjung ke Indonesia merupakan wisatawan yang melakukan liburan panjang. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan mereka.

7. Pada tahun 2013 jumlah warga Chile yang ke luar negeri (outbound tourist) tercatat sebanyak 4.300.742 orang dan pada triwulan kedua tahun 2014 tercatat sebanyak 2.406.300 orang atau naik sebesar 6.1% bila dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Menurut data Kementerian Pariwisata RI tahun 2014, jumlah wisatawan Chile yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 5.017 orang.

8. Negara-negara Asia Tenggara yang banyak melakukan promosi wisata di Chile adalah Thailand dan Vietnam.

Upaya Peningkatan Wisatawan Chile ke Indonesia

1. Dalam rangka meningkatkan jumlah wisatawan kedua negara, Indonesia dan Chile sudah memiliki perjanjian bebas visa untuk kunjungan singkat. Chile juga sudah mengirimkan draft perjanjian kerjasama pengaturan code share lines untuk penerbangan Jakarta-Sydney (GIA) dan Sydney-Santiago (LAN Chile). Namun Indonesia belum memberikan tanggapan atas draft tersebut. Apabila disetujui maka akan terwujud penerbangan yang lebih cepat dan murah antara kedua negara akan hal ini saling terkait oleh mendukung jumlah peningkatan wisatawan kedua negara.

2. Kerja sama para pemain di bidang pariwisata kedua negara juga perlu diwujudkan dalam rangka meningkatkan jumlah wisatawan. Para travel agents Chile kesulitan dalam menjual tempat-tempat pariwisata Indonesia karena belum adanya kerja sama antara para pemain di bidang pariwisata kedua negara. Hal ini terjadi karena pemerintah belum fokus dalam usahanya meningkatkan jumlah wisatawan. Selain promosi wisata juga diperlukan kerjasama yang erat antara pemain di bidang pariwisata kedua negara. Hal ini juga akan mendukung kebijakan bebas visa kunjungan singkat yang telah dijalankan. Terwujudnya penerbangan yang lebih cepat dan murah antara Indonesia dan Chile juga akan memudahkan para travel agents menjual paket wisatanya kepada para wisatawan.

SOSIAL BUDAYA (Kebebasan Pers)

1. Pemerintah Chile memberikan kebebasan kepada media untuk bergerak selama hal tersebut tidak merugikan kepentingan nasional. Hal tersebut diatur dalam undang-undang organik mengenai pers. Sistem pers di Chile dapat dikatakan mandiri, bebas dan aktif serta dijamin oleh konstitusi. Kondisi tersebut jauh berbeda saat Chile dipimpin oleh Jenderal Agusto Pinochet yang mengekang kebebasan pers dan media massa. Kini pers dan media massa bebas dan mandiri untuk secara rutin mengkritisi pemerintah dan meliput berbagai isu sensitif termasuk korupsi, pelanggaran HAM dan lainnya.

2. Pada tahun 2013 jumlah warga Chile yang ke luar negeri (outbound tourist) tercatat sebanyak 4.300.742 orang dan pada triwulan kedua tahun 2014 tercatat sebanyak 2.406.300 orang atau naik sebesar 6.1% bila dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Menurut data Kementerian Pariwisata RI tahun 2014, jumlah wisatawan Chile yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 5.017 orang.

3. Negara-negara Asia Tenggara yang banyak melakukan promosi wisata di Chile adalah Thailand dan Vietnam.

VI. HUBUNGAN KERJA SAMA POLITIK

Saling Kunjung

1. Kunjungan Presiden Ricardo Lagos Escobar ke Jakarta, Indonesia, pada tanggal 28-29 April 2004.

2. Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Santiago, Chile tanggal 18-21 November 2004 dalam rangka menghadiri Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC ke-12.

3. Pada tanggal 9 September 2012, di sela-sela KTT APEC Vladivostok, Rusia, telah dilakukan pertemuan bilateral antara Presiden RI dengan Presiden Chile, Sebastian Piñera. Pada pertemuan tersebut, Presiden Piñera berjanji untuk hadir ke Bali pada pertemuan pemimpin ekonomi APEC 2013 dan berharap dapat semakin mempererat kerja sama bilateral disamping memajukan perundingan terkait Comprehensive Economic Partnership Agreement.

4. Kunjungan Presiden Sebastian Piñera ke Bali tanggal 4-9 Oktober 2013 dalam rangka menghadiri Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC.

Forum Bilateral

1. Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-1 RI – Chile di Jakarta, 6 Mei 2002. 2. FKB ke-2 RI-Chile di Jakarta, 1 Mei 2007

Hasil-hasil pertemuan:

• Pembahasan peningkatan kerja sama di bidang maritim dan perikanan mengingat kedua negara memiliki wilayah laut yang luas serta potensi di bidang maritim dan kelautan;

• Pembahasan Persetujuan Penghindaran pajak Berganda yang dinilai akan bermanfaat bagi kedua Negara;

• Rencana pembentukan Joint Feasibility Study untuk membahas kemungkinan FTA antara RI-Chile;

• Pembahasan kerja sama di bidang energi, Airlines, dan pelatihan diplomatik. 3. Pertemuan Konsultasi Informal RI-Chile di Santiago, 1 September 2008 Hasil pertemuan adalah Penandatanganan MoU Pembentukan Komisi Bersama.

4. Pertemuan FKB ke-3 RI-Chile di Bali, 24 Mei 2011 Hasil-hasil pertemuan:

• Kedua delegasi sepakat untuk melakukan kerjasama guna mempermudah pemantauan angka statistik perdagangan;

• Kedua negara juga sepakat untuk merevitalisasi kerjasama di bidang energi terbarukan, kelautan dan perikanan khususnya budidaya rumput laut, perhubungan udara, pendidikan, dan pelatihan diplomatik. Khusus bidang kerjasama kelautan dan perikanan serta perhubungan udara, rancangan persetujuan kerjasama sedang dipersiapkan oleh instansi terkait di Indonesia dan

akan segera disampaikan kepada pihak Chile. Kedua negara juga akan menjajaki kerjasama di bidang penanggulangan bencana alam, olahraga dan interfaith dialogue;

• Selain membahas upaya peningkatan hubungan bilateral, Chile juga menyampaikan keinginan Pacific Alliance sebagai aliansi kerjasama regional Amerika Latin yang baru dibentuk pada bulan April 2011 dan beranggotakan Chile, Kolombia, Peru dan Meksiko, untuk lebih mengintegrasikan diri dengan Asia dan melakukan dialog politik terutama dengan ASEAN.

5. Pertemuan FKB ke-4 RI-Chile di Santiago, 28 September 2015 Hasil-hasil pertemuan:

• Di bidang politik dan keamanan, Chile mengusulkan rencana kunjungan Presiden Chile Michelle Bachelet ke Indonesia yang akan dijadwalkan kembali, undangan Menhan RI ke Menhan Chile terkait Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) 2016, konfirmasi partisipasi angkatan laut Chile hadir sebagai observer dalam the 2nd Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK), Padang dan Kepulauan Mentawai, 12-16 April 2016, dan saling dukung di fora internasional.

• Bidang ekonomi, harapan partisipasi pengusaha Chile pada TEI 2015 (4 pengusaha Chile hadir), harapan perundingan kedua TIGs IC-CEPA dapat dilaksanakan pada 2015. Delegasi Chile menekankan fleksibilitas pemerintah Chile dalam pembahasan CEPA, dibahas mengenai kerjasama pariwisata, investasi.

• Delegasi Indonesia menyampaikan draft MoU Indonesia mengenai kerja sama bidang kelautan dan perikanan RI-Chile.

• Selanjutnya dibahas juga mengenai kerjasama pemuda dan olahraga serta perkembangan kerjasama regional.

• Delegasi Indonesia dan Chile sepakat menuangkan hasil FKB ke-4 RI-Chile ke dalam bentuk Plan of Action Kerjasama Bilateral RI-Chile. Plan of Action memuat butir-butir hasil pembahasan konsultasi bilateral RI-Chile.

Kerja Sama Pertahanan

1. Sejauh ini belum terdapat kerjasama pertahanan antara RI – Chile. 2. Dalam pertemuan Atase Pertahanan RI Chie, berkedudukan di Brasilia dengan

Wamenhan Chile tanggal 16-19 Februari 2015 telah dibahas mengenai peningkatan kerjasama pertahanan Indonesia–Chile dengan hal-hal pokok sebagai berikut: a. Ketertarikan Kementerian Pertahanan Chile untuk berpartisipasi pada Jakarta

International Defense Dialogue (JIDD) pada bulan Agustus 2015. Diharapkan Kementerian Pertahanan RI kiranya dapat mengundang pihak Militer Chile sebagai peserta JIDD. Catatan: penyelenggaraan JIDD ditunda 2016.

b. Peningkatan saling kunjung pejabat pertahanan Indonesia–Chile. c. Pertukaran pelatihan bagi para mahasiswa AKMIL AD kedua negara untuk

memperdalam keterampilan sebagai pasukan perdamaian PBB. Pihak AD Chile berharap dapat memperoleh informasi mengenai biaya dan kelengkapan yang

diperlukan bagi pelaksanaan kegiatan pertukaran mahasiswa tersebut paling lambat bulan Maret 2015 sebelum pembahasan anggaran belanja negara oleh pemerintah Chile.

d. Partisipasi Indonesia pada Feria Internacional del Aire y del Espacio (FIDAE) 2016.

Partisipasi Indonesia pada Feria Internacional del Aire y del Espacio (FIDAE) di Santiago, Chile, 29 Maret – 3 April 2016 1. Pada 29 - 30 April 2016, Kemlu RI dan KBRI Santiago berpartisipasi pada pameran

Feria Internacional del Aire y del Espacio (FIDAE) 2016 di Santiago, Chile.

2. Kemlu RI dan KBRI Santiago mempromosikan produk PT. PINDAD, PT. PAL, PT. Dirgantara Indonesia, dan 6 (enam) perusahaan lainnya yang digalang oleh Dit.Amselkar yaitu, PT. Sari Bahari (aerial bomb), PT. Regio Aviasi Industri (Pesawat Turboprop R80), PT. Technology and Engineering Simulation (Simulator pesawat dan kendaraan tempur), CV. Maju Mapan (Parasut dan Tenda), PT. Sritex (Seragam militer), dan PT. Infoglobal (Navigasi).

3. produk perusahaan Indonesia yang paling diminati oleh pengunjung adalah seragam militer produksi PT. Sritex, pesawat R80 produksi PT Regio Aviasi Industri (RAI), serta smoke warhead dan bom P-25 produksi PT. Sari Bahari.

VII. KERJA SAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

1. Pada tahun 2014 total perdagangan bilateral mencapai US$419,9 juta dengan ekspor Indonesia sebesar US$177,8 juta dan impor sebesar US$241,5 juta. Defisit bagi Indonesia sebesar US$63,6 juta. Periode Januari – Oktober 2015, total perdagangan RI-Chile sebesar US$ 261,95 juta mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 359,20 juta.

NERACA PERDAGANGAN RI – CHILE

PERIODE 2011 – 2015

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

Trend (%)

2011-2015

Jan-Jan

2015 2016

TOTAL PERDAGANGAN

586.228,40

381.987,50

412.015,00

419.405,50

321.197,40 -10,5 25.402,00 23.591,00

MIGAS 0 0 0 0 0 0 0 0

NON MIGAS 586.228,

40 381.987,5

0 412.01

5,00 419.40

5,50 321.197,40 -10,5 25.402,00 23.591,00

EKSPOR 213.966,

90 175.346,5

0 170.76

6,80 177.89

9,10 147.349,50 -7,05 10.082,30 11.712,50

MIGAS 0 0 0 0 0 0 0 0

NON MIGAS 213.966,

90 175.346,5

0 170.76

6,80 177.89

9,10 147.349,50 -7,05 10.082,30 11.712,50

IMPOR 372.261,

50 206.640,9

0 241.24

8,20 241.50

6,40 173.847,90 -12,78 15.319,70 11.878,50

MIGAS 0 0 0 0 0 0 0 0

NON MIGAS 372.261,

50 206.640,9

0 241.24

8,20 241.50

6,40 173.847,90 -12,78 15.319,70 11.878,50

NERACA PERDAGANGAN

-158.294,

60 -31.294,40

-70.481

,30

-63.607,

30

-26.498,40 -24,91 -5.237,40 -166

MIGAS 0 0 0 0 0 0 0 0

NON MIGAS

-158.294,

60 -31.294,40

-70.481

,30

-63.607,

30

-26.498,40 -24,91 -5.237,40 -166

Sumber: Kementerian Perdagangan dan BPS

Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) 2. Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA)

merupakan tindak lanjut dari hasil Joint Study Group on Free Trade Agreement Indonesia-Chile yang digagas pada tahun 2002 dan difinalisasi pada tahun 2009. Dalam pertemuan Presiden RI dengan Presiden Chile di sela-sela Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC di Vladivostok, Rusia, 9 September 2012, kedua Presiden menyepakati untuk memulai negosiasi CEPA. Terms of Reference Indonesia-Chile CEPA ditandatangani pada 21 April 2013 di Surabaya, yang memuat rekomendasi untuk memprioritaskan Trade in Goods (TIGs). Perundingan ke-1 Trade in Goods (TIGs) IC-CEPA telah dilaksanakan di Santiago, Chile, 26-27 Mei 2014. Perundingan dibagi dalam 3 (tiga) Working Group, yaitu : Working Group I (Market Acces, Trade in Goods, Sanitary and Phitosanitary Measures (SPS), Technical Barriers to Trade (TBT),Trade Remedies; Working Group II (Legal Issues); dan Working Group III (Rules of Origin, Customs Administration). Selain itu, disepakati bahwa kedua pihak saling menukar data Most Favoured Nation (MFN) dan data perdagangan dengan dunia sesegera mungkin. Tanggapan Indonesia terhadap draft TIGs IC-CEPA usulan Chile akan disampaikan satu bulan sebelum dilaksanakan perundingan TIGs ke-2. Sampai saat ini, Pihak Indonesia belum menyampaikan counterdraft modalitas usulan Chile mengenai tarif serta waktu pelaksanaan Trade in Goods (TIGs) ke-2 IC-CEPA.

VIII. HUBUNGAN KERJA SAMA LAINNYA

Kerja sama Kelautan dan Perikanan

MOU Pengembangan Kerja Sama Kelautan dan Perikanan antara kedua negara yang

ditandatangani tanggal 17 Maret 2003 telah berakhir masa berlakunya pada bulan Maret

2008. Kedua negara sepakat untuk membuat persetujuan baru.

Draft MoU RI-Chile tentang Kerja Sama Kelautan dan Perikanan usulan Indonesia telah

disampaikan kepada pihak Chile pada tanggal 28 September 2015 di Santiago, Chile.

Indonesia mengusulkan penambahan ruang lingkup yang tidak hanya fokus pada kerja

sama pengembangan budidaya rumput laut, namun juga alih teknologi pengolahan

tepung ikan dan upaya bersama penanganan illegal fishing.

Kerja sama Pendidikan

Pemerintah Chile menawarkan beasiswa kepada diplomat muda Indonesia untuk

mengikuti program pendidikan diplomatik di Akademi Diplomatik “Andres Bello”. Hingga

saat ini tercatat 5 orang diplomat muda Indonesia yang pernah mengikuti pendidikan

tersebut.

Pihak Indonesia menawarkan beasiswa Kemitraan Negara Berkembang untuk program

pasca sarjana dan beasiswa Darmasiswa di bidang bahasa, seni dan kebudayaan

Indonesia kepada warga Chile. Hingga tahun ajaran 2014/2015 penerima beasiswa

Darmasiswa dari Chile sebanyak 7 (tujuh) orang.

Chile mengusulkan agar antara Kementerian Pendidikan kedua negara dapat membuat

perjanjian sebagai payung kerja sama yang lebih luas di bidang pendidikan. Usulan ini

telah disampaikan kepada Kementerian Pendidikan Nasional RI yang sampai saat ini

belum memberikan tanggapan.

Kerja Sama Perhubungan Udara

• Rencana pembuatan persetujuan ini sudah dibicarakan dalam FKB ke-1 Indonesia – Chile tahun 2002 dengan mempertukarkan draft persetujuan yang disusun masing-masing negara, namun belum ada kesepakatan untuk melanjutkan ke meja perundingan.

• Kementerian Perhubungan RI dalam perkembangannya mengusulkan agar Garuda dan LAN Chile melakukan kerja sama dalam kerangka business to business yang

dapat dilakukan tanpa adanya perjanjian kerja sama perhubungan udara. Namun pihak Chile tetap memandang persetujuan tersebut diperlukan untuk menjadi payung kerja sama antar perusahaan penerbangan.

• Kementerian Perhubungan melalui surat tanggal 18 Maret 2011 menyampaikan tidak keberatan untuk mengadakan konsultasi hubungan udara dengan Chile guna membahas perjanjian payung kedua belah pihak. Masih menunggu tanggapan dari Chile.

• KBRI Santiago melalui kawat tanggal 11 juni 2013 telah mengirimkan kembali Draft Agreement on Air Service yang diterima dari Kemlu Chile melalui nota diplomatik no. 3094 tanggal 4 juni 2013.

• Melalui surat tanggal 14 Juni 2013, Dit. Amselkar telah menyampaikan Draft Agreement on Air Service kepada Direktur Angkutan Udara, Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.

• Melalui surat tanggal 27 Juni 2013, Dit Amselkar telah menanyakan kepada Direktorat Perhubungan Udara, Kemenhub mengenai tanggapan atas Draft Agreement on Air Service dan kiranya agreement tersebut dapat ditandatangani saat kunjungan Presiden Chile pada pertemuan APEC di Bali tanggal 7-8 Oktober 2013.

• Hingga saat ini Dit Amselkar, Kemlu belum mendapat tanggapan atas Draft Agreement on Air Service dari Kementerian Perhubungan RI. Dalam tanggapannya, Kementerian Perhubungan masih melakukan pengkajian internal utk menanggapi draft Chile terkait air service agreement.

Kerja Sama Olah Raga:

Hubungan Indonesia dengan Chile di bidang olahraga, khususnya sepakbola, sudah

berjalan sejak tahun 1990an. Saat ini sudah banyak pemain sepakbola dari Chile yang

tinggal di Indonesia, baik sebagai pemain maupun pelatih.

Pada FKB ke-4 RI-Chile, disepakati untuk menjajaki lebih lanjut kerja sama di bidang olah

raga sepakbola dan usulan Chile mengenai “program working holiday” (PWH). PWH

merupakan pertukaran pemuda berusia maksimum 30 tahun untuk diijinkan bekerja di

negara mitra selama beberapa bulan atau setahun dengan biaya sendiri.

Kerja Sama Penanganan Bencana Alam:

Pada saat terjadinya tsunami dan bencana alam di Indonesia bulan Desember tahun

2004, masyarakat Chile telah ikut membantu Indonesia dalam rangka rehabilitasi dan

rekonstruksi Aceh dan Sumatera Utara. Terdapat 3 bantuan dari Chile yang difasilitasi

oleh KBRI Santiago, yaitu pengiriman 1 tim tenaga medis, sumbangan masyarakat dan 1

tim media setempat ke Aceh.

Pada saat terjadi bencana gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter dan tsunami pada

tanggal 27 Februari 2010 di Chile, Pemerintah Indonesia memberikan bantuan sebesar

US$ 1 juta guna membantu upaya pemulihan kembali kondisi Chile.

Kerja Sama Dialog Lintas Agama:

Tanggal 30 Mei – 1 Juni 2012 di Santiago, Chile telah dilakukan Dialog Lintas Agama

(Interfaith Dialogue) yang pertama antara Indonesia dengan Chile. Pemuka agama dari

Indonesia yang berpartisipasi dalam Dialog Lintas Agama tersebut antara lain Prof. Dr.

Azyumardi Azra (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof. Dr. Eko Armada Riyanto (STFT

Widya Sasana Malang), Dr. Arif Zamhari Rohman (Pesantren Al-Hikam Jakarta), Pdt.

Andrew Michael Assa (Gereja Pantekosta Temanggung), dan Ketut Suratha Arsana

(Parisada Hindu Darma Indonesia).

Dari pelaksanaan Dialog Lintas Agama tersebut, disepakati untuk melaksanakan kegiatan

Interfaith Youth Camp.

Kerja Sama Sosial Budaya

Undangan dan Permohonan Dukungan Keikutsertaan Indonesia pada 27th

Festival Internacional de Cine de Viña del Mar (FICVIÑA), 3 September 2015

• Festival Internacional De Cine de Viña del Mar (FICVIÑA) merupakan Festival Film

tahunan yang diselenggarakan pada awal bulan September dan berlangsung selama 5

hari. Selama Festival tersebut sekitar 300 film nasional dan internasional ditampilkan

di 7 ruang teater utama dan menurut panitia penyelenggara FICVIÑA dikunjungi

sekitar 20.000 orang.

• Dalam rangka memeriahkan Festival Film FICVIÑA serta kerjasama yang telah terjalin erat dan baik antara KBRI Santiago dan Direktur FICVIÑA, telah diadakan pemutaran film Indonesia berjudul Merah Putih dan The Raid Redemption diselenggarakan pada tanggal 3 September 2015.

Undangan dan Permohonan Dukungan Keikutsertaan Indonesia pada Festival

Internacional de Folklore ke-8 bertema “Desde El Fin del Mundo”

• Festival Internasional Folklore yang diselenggarakan oleh Bafochi (Balet Folklor Chile) berlangsung selama 2 minggu dan acara tidak hanya dilakukan di ibukota Santiago namun tersebar di beberapa kota lainnya.

• Pada tahun 2010 Indonesia berpartisipasi pada Festival Internasional Folklore yang diwakili oleh grup seni tari Puspo Budoyo yang beranggotakan 26 penari dan pemusik. Selama kunjungannya, Puspo Budoyo mengadakan penampilan sebanyak 4 kali di Santiago, 2 kali di kota La Serena dan 2 kali di kota Temuco.

• Dalam rangka memeriahkan Festival tersebut, panitia penyelenggara melalui suratnya (terlampir) mengundang partisipasi Indonesia pada Festival Internasional Folklore ke-8 Tahun 2015 dengan tema “Desde El Fin Del Mundo/Dari Ujung Dunia”.

Undangan dan Permohonan Dukungan Keikutsertaan Indonesia pada Fiesta de Las Naciones Peñaflor, 9-12 Oktober 2015

• Fiesta de Las Naciones /Pesta Mancanegara merupakan Pameran Gastronomi dan

Budaya Internasional yang diselenggarakan setiap tahun pada awal bulan Oktober di

Centro de Eventos Munich/Pusat Pameran Munich yang terletak di Kota Malloco,

Peñaflor (sekitar 33 km dari Ibu kota Santiago).

• Sejak tahun 2011, KBRI Santiago berpartisipasi aktif dalam Pameran Fiesta de Las Naciones dengan membawa misi budaya, perdagangan dan gastronomi. Setiap

tahunnya, Indonesia berhasil mendapatkan predikat sebagai salah satu peserta

terbaik berdasarkan penilaian pengunjung. Hal-hal yang dinilai adalah kekayaan hasil

kerajinan tangan dan kulinari serta aksi panggung dengan pementasan seni budaya

yang sangat komunikatif.

Promosi Terpadu Ekonomi, Pariwisata, Budaya dan Kuliner Indonesia di La

Serena, Chile 19 Desember 2015.

• Atas kerja sama antara KBRI Santiago dan Pemerintah Daerah Coquimbo, telah

diadakan Promosi Terpadu Ekonomi, Pariwisata, Budaya dan Kuliner Indonesia di

halaman kantor Gubernur Coquimbo yang terletak di kota La Serena, 19 Desember

2015. Kegiatan ini diselenggarakan juga dalam rangka Peringatan 50 Tahun

Hubungan Diplomatik Indonesia dan Chile serta mempromosikan citra positif

Indonesia kepada masyarakat Chile.

• Kegiatan dihadiri oleh sekitar 50 orang yang terdiri dari pejabat tinggi, akademisi,

budayawan, pelaku usaha dan media. Acara promosi terpadu menampilkan

pertunjukan seni tari tradisional Indonesia yaitu Tor – tor dan Genjring Party yang

mendapat sambutan yang hangat dari para tamu undangan.

• Pada kesempatan yang sama, KBRI Santiago dan ITPC Santiago telah mengadakan

promosi ekonomi dan pariwisata. Para tamu undangan berkesempatan melihat

peluang usaha di berbagai sektor penunjang perdagangan dan perekonomian

nasional yaitu industri pariwisata, ekspor/impor dan investasi. Produk-produk yang

ditampilkan antara lain: produk makanan, kopi, teh dan batik. Selain itu, eksposisi

pariwisata juga diadakan untuk membuka wawasan wisatawan Chile akan berbagai

tujuan pariwisata Indonesia.

KERJA SAMA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

A. Kerja Sama Energi 1. Chile dan Indonesia sepakat mengganti Agreed Minutes on the Energy

Cooperation yang ditandatangani tanggal 21 November 2004 mengenai permintaan impor gas alam Indonesia ke Chile yang tidak jadi dilaksanakan dengan bentuk kerja sama di bidang energi dan pertambangan lainnya.

2. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI menyampaikan kesediaan untuk mengembangkan kerja sama energi baru dan terbarukan dengan pihak Chile. Sedangkan pihak Chile mengusulkan kerja sama di bidang pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan, pertukaran pengetahuan, teknologi dan tenaga ahli di bidang pertambangan.

A. Program Kegiatan

• Pertemuan dengan Dubes RI untuk Chile

• Pertemuan dengan Presiden Diputado Chile Osvaldo Andrade dan

dengan Komisi Luar Negeri DPR Chile Guillermo Teillier del Valle Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama bilateral khususnya kerjasama antar Parlemen kedua negara, dan dalam rangka untuk mendapatkan masukan terkait isu-isu politik dan keamanan regional serta saling tukar menukar pengalaman terkait tugas dan fungsi parlemen kedua negara. Selain itu pertemuan tersebut juga bertujuan untuk menyampaikan situasi dan kondisi terakhir mengenai Indonesia. Selain juga mendengarkan saran dan masukan untuk disampaikan kepada pemerintah Indonesia.

• Pertemuan dengan CODELCO, Mr Patricio Arias, Unit Chief International Relations CODELCO Diskusi dan dialog ini bertujuan untuk mendapatkan masukan terkait pertambangan di Chile serta mendorong kerjasama di bidang pertambangan antara kedua negara akan semakin erat kedepannya.

• Pertemuan dengan Dubes RI untuk Chile dan masyarakat Indonesia di Chile Diskusi dengan Dubes RI untuk Chile bertujuan untuk memberikan gambaran lebih rinci mengenai hubungan bilateral Indonesia-Chile serta isu-isu dalam

negeri Chile khususnya yang memiliki kaitan dengan tugas dan fungsi legislative serta meningkatkan soliditas sesame WNI di Chile

• Pertemuan dengan SOFOSA (Corporación Nacional del Cobre de

Chile), Mr. Jorge Ortuzal, Sekjen SOFOSA Diskusi dan dialog ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kerjasama perdagangan antar kedua negara. serta saling tukar pendapat mengenai hambatan-hambatan terkait kerjasama perdagangan kedua negara.

VIII HASIL-HASIL KUNJUNGAN

• Dalam kunjungan bilateral Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI ke Chile tersebut, Delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR-RI – Parlemen Chile telah mengadakan pertemuan dengan Presiden Diputado Chile Osvaldo Andrade dan Komisi Luar Negeri DPR Chile Guillermo Teillier del Valle, Kunjungan ke CODELCO , Pertemuan dengan Dubes RI untuk Chile dan Masyarakat Indonesia di Chile, Kunjungan ke SOFOSA : 1. PERTEMUAN DENGAN DIPUTADO CHILE OSVALDO ANDRADE DAN

KOMISI LUAR NEGERI DPR CHILE GUILERMO TEILLIER DEL VALLE Ketua GKSB DPR RI-Chile Tjatur Sapto Edi : Hubungan bilateral Indonesia – Chile telah berlangsung selama lebih dari 50 tahun, dimulai dengan pembukaan hubungan kekonsuleran pada tahun 1964 dan diresmikan dengan pembukaan hubungan diplomatik pada bulan September 1965. Indonesia dan Chile memiliki kepentingan yang sama dalam mempromosikan HAM, demokrasi dan kerjasama ekonomi. Kedua negara juga bersama-sama aktif memperjuangkan kepentingan negara berkembang di forum internasional. DPR RI mengapresiasi pembentukan Forum Konsultasi Bilateral antara Indonesia dan Chile yang dimulai sejak tahun 2002. Dalam perjalanannya, hubungan bilateral kedua negara memiliki perkembangan yang luar biasa. Sampai tahun 2015, sudah diselenggarakan 4 kali pertemuan Forum Konsultasi Bilateral yang menghasilkan berbagai kesepakatan kerjasama antara lain di bidang kelautan, perikanan, energi terbarukan, perhubungan udara dan pendidikan, Kerjasama perdagangan di antara kedua negara juga berkembang dengan cukup baik selama beberapa tahun terakhir.

Nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai US$ 371,1 juta pada tahun 2015. Kami berharap nilai perdagangan ini bisa ditingkatkan lebih jauh lagi melalui perjanjian Indonesia Chile Economic Partnership Agreement. Kerjasama perdagangan ini diharapkan dapat mendorong

bentuk-bentuk kerjasama lainnya baik di bidang bisnis, investasi, pertahanan, pariwisata maupun sosial budaya. Selain dalam bentuk kerjasama bilateral, Indonesia dan Chile juga tergabung dalam keanggotaan forum-forum internasional seperti PBB dan WTO. Kedua negara juga tergabung dalam forum regional seperti FEALAC dan Forum for Pacific Alliance. Selain keanggotaan dalam berbagai forum internasional dan regional, parlemen Chile dan parlemen Indonesia juga aktif dalam menjalin kerjasama antar-parlemen. DPR RI dan Cámara de Diputados sama-sama aktif menjalin kerjasama melalui forum internasional seperti IPU, GOPAC dan APPF. DPR RI sebagai lembaga parlemen Indonesia yang mewakili seluruh rakyat Indonesia mempunyai tugas untuk menyusun undang-undang, melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah dan membuat anggaran. Selain itu, dalam fungsinya sebagai lembaga negara, DPR RI juga mempunyai fungsi diplomasi parlemen yang dalam hal ini dilakukan oleh Badan Kerjasama Antar-Parlemen sebagai salah satu alat kelengkapan pada DPR.

Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) yang secara resmi dibentuk pada tahun 2015 lalu bertujuan untuk membina, meningkatkan dan mengembangkan hubungan antara DPR dengan parlemen negara lain secara bilateral. Saat ini sudah ada 49 negara yang secara resmi bergabung dalam GKSB DPR RI. Sebelumnya, pada tahun 2015, delegasi teknis BKSAP DPR RI sudah melakukan kunjungan ke parlemen Chile guna menjajaki kemungkinan dibentuknya grup persahabatan antar-parlemen antara Republik Indonesia dengan Republik Chile. Kunjungan kami ke Chile kali ini untuk menindaklanjuti kunjungan teknis tersebut sekaligus sebagai sarana untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan parlemen Chile dalam memahami tugas-tugas keparlemenan. Kami juga berharap kunjungan ini bisa menjadi tonggak yang baik untuk meningkatkan hubungan government to government, business to business, dan people to people antara Indonesia dan Chile ke depannya. Pertemuan tersebut juga membahas isu hubungan bilateral kedua negara seperti Isu bidang perdagangan, bidang pariwisata dan industry handicraft juga mengenai isu trans pacific partnership (TPP). Pada kesempatan itu, Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Chile Tjatur Sapto Edi meminta bantuan Ketua Parlemen Chile untuk mendorong rampungnya kerjasama perikanan dan industry maritime yang pada saat ini masih dalam proses di Pihak Chile, Tjatur menerangkan bahwa industry perikanan dan

maritime memang sangat penting bagi kedua negara, mengingat kondisi Chile dan Indonesia memiliki karakteristik yang sama yakni mengutamakan industry perikanan atau industry maritime. Seperti kita ketahui di bidang wisata, sampai saat ini hanya terdapat 5000 Warga negara Chile pertahun yang berkunuung ke Indonesia demikian juga sebaiknya Warga Indonesia yang berkunjung ke Chile tercatat hanya beberapa ratus wisatawan. Melihat kondisi tersebut, upaya yang dilakukan dirasa tidak maksimal mengingat Indonesia memiliki banyak obyek wisata antara lain Raja Ampat, Wakatobi, dan lainnya sementara Chile memiliki industry Winery yang sangat terkenal di dunia. Pada kesempatan tersebut, delegasi Indonesia mengharapkan adanya peningkatan kerjasama dalam bidang Pariwisata. GKSB DPR RI-Parlemen Chile juga menyinggung mengenai peningkatan kerjasama ekspor handicraft Indonesia ke Chile. Pasalnya, Indonesia memiliki berbagai macam bahan utama kerajinan. Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Chile Rieke Diah Pitaloka (F.PDIP) : Dirinya meminta Chile untuk menyampaikan materi atau bahan apa saja yang dibutuhkan oleh Chile, pasalnya, terdapat 13 (tiga belas) bahan utama kerajinan berupa kain, perak, besi dan sebagainya yang diproduksi oleh Indonesia. Hal tersebut bertujuan meningkatkan ekspor Indonesia di bidang furniture. Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Chile Tjatur Sapto Edi menyampaikan partisipasi Indonesia dalam kegiatan FIDAE di Santiago, Chile mendapat sambutan cukup baik dan berharap akan lebih ditingkatkan pada waktu yang akan datang. Pada akhir pertemuan, dia menyampaikan bahwa Indonesia telah membuka pasar dalam negeri dengan kemampuan ekonomi yang besar dan merupaklan anggota G-20 serta memiliki kebijakan ekonomi yang bersifat terbuka, ,mengharapkan Parlemen Chile dapat mendorong pengusaha Chile untuk dapat melakukan kegiatan serta melakukan investasi di Indonesia serta Chile kiranya dapat membuka pasar untuk barang-barang produksi Indonesia. Presiden Diputado Chile Osvaldo Andrade : Permasalahan utama yang menjadi kendala terhadap handicraft yang terbuat dari bahan kayu adalah adanya hama atau rayap yang kerap melanda kayu di Chile.

Sementara terkait mengenai Trans Pasific Partnership (TPP), dia mengatakan, Chile masih melakukan diskusi terhadap isu tersebut, mengingat chile memiliki cukup banyak perjanjian free trade Bilateral dengan banyak pihak atau negara. Pada kesempatan tersebut, Osvaldo Andrade menyampaikan bahwa Chile sangat tergantung dengan tambang tembaga. Sementara saat ini, sedang mengalami penurunan harga komoditi tembaga sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap nilai perdagangan dengan Indonesia.

2. PERTEMUAN DENGAN MR. PATRICIO ARIAS, CHIEF INTERNATIONAL RELATIONS CODELCO, SERTA PENINJAUAN (SIGHT SEEING) AREA CODELCO. RANCAGUA, CHILE. CODELCO (Corporación Nacional del Cobre de Chile atau, dalam bahasa Inggris, National Copper Corporation of Chile) adalah perusahaan pertambangan tembaga milik negara Chili. dibentuk pada tahun 1976 dari perusahaan tembaga milik asing yang dinasionalisasi pada tahun 1971. CODELCO berpusat di Santiago dan terdiri dari tujuh orang direksi diangkat oleh Presiden. Chile memiliki Menteri Pertambangan sebagai presiden dan enam anggota lainnya termasuk Menteri Keuangan dan perwakilan masing-masing Federasi Pekerja Tembaga dan Pengawas Asosiasi tembaga nasional. Saat ini perusahaan tembaga tersebut memproduksi tembaga terbesar di dunia dan menghasilkan 1,66 juta ton tembaga pada tahun 2007, 11% dari total dunia. Selain itu juga memiliki cadangan tembaga terbesar yang dikenal di dunia dan sumber daya. Pada akhir tahun 2007 itu memiliki total cadangan dan sumber daya dari 118 juta ton tembaga dalam rencana pertambangan, cukup untuk lebih dari 70 tahun beroperasi pada tingkat produksi saat ini. Ia juga memiliki sumber daya tambahan diidentifikasi terdapat 208 juta ton tembaga, Produk utama CODELCO adalah katoda tembaga. Selain itu, CODELCO juga sebagai salah satu produsen molibdenum terbesar di dunia, memproduksi 27.857 metrik ton baik pada tahun 2007, dan merupakan produsen besar renium, dimana Chile adalah produsen terbesar di dunia. Mereka juga menghasilkan sejumlah kecil emas dan perak dari slimes kilang anoda, residu dari penyulingan elektro tembaga.

CODELCO telah memulai usahanya sejak 111 (seratus sebelas) tahun yang dimulai dari perusahaan Amerika Serikat yaitu Raident Company. Kegiatan pertambangan telah mencapai sepanjang 50 Kilometer dengan sebanyak kurang lebih 3000 (tiga ribu) lorong. El Teniente yang terletak sekitar 120 kilometer sebelah tenggara ibukota Santiago adalah tambang tembaga terbesar di dunia dan menghasilkan lebih dari 400 ribu ton tembaga setiap tahun. Sedangkan, Andina memproduksi 150 ribu ton per tahun. Sementara dalam sambutannya, Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Chile Tjatur Sapto Edi mengatakan, Indonesia juga memiliki perusahaan tembaga yang cukup besar milik Amerika Serikat yakni Mc. Morran (Freeport), dan juga PT. Aneka Tambang. Pada kesempatan itu Tjatur Sapto Edi mengharapkan kunjungan ini dapat semakin erat antara lain dapat terjadi saling tukar ahli pertambangan. Disampaikan pula bahwa adanya pekerja tambang Indonesia di Utara Chile yang bekerja pada tingkat manajerial. Setelah pemaparan, dan sedikit Tanya jawab akhirnya Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Chile diajak untuk melakukan field visit (kunjungan lapangan) ke Ruang control di CODELCO, dan diakhir kunjungan disampaikan buku tentang tambang CODELCO, El Teniente kepada seluruh delegasi.

3. PERTEMUAN DENGAN DUBES INDONESIA UNTUK CHILE, ITPC DAN

MASYARAKAT INDONESIA YANG BERADA DI CHILE

Pada pertemuan tersebut, pihak KBRI Chile untuk Indonesia, mengusulkan pengadaan Wisma Duta, pasalnya sejak keberadaan KBREI Santiago Chile pada tahun 1991, gedung Wisma Duta dan KBRI Santiago masih bersatuts sewa dimana biaya sewa gedung tersebut terus mengalami peningkatan atau kenaikan seiring perkembangan dan pembangunan di Santiao. Pada saat ini harga sewa untuk wisma duta adalah sebesar 10.500 dillar perbulan dan USD 17.500 dollarperbulan untuk gedung Kantor KBRI Santiago.

Pada tahun 2015, penawaran harga gedung Wisma Duta KBRI Santiago adalah sebesar, 3.843.555.90 (tiga juta delapan ratus empat puluh tiga ribu lima ratu lima puluh lima dollar sembilan puluh sen) atau setara dengan Rp. 50.880.993.000 (lima puluh milyar delapan ratus delapan puluh juta sembilan ratus sembilan puluh tiga ribu rupiah). Sedangkan untuk total harga (termasuk biaya administrasi dan lain-lain) untuk pengadaan gedung Wisma Duta adalah sebesar USD 3.866.334.19 (tiga juta delapan ratus enam puluh enam ribu tiga ratus tiga puluh empat dollar Sembilan belas sen) atau setara dengan 51.182.532.000 (limapuluh satu milyar seratus delapan puluh dua juta limaratus tigapuluh dua ribu rupiah).

Wisma Duta berada di kawasan elit, mewah dan perbukitan ibu kota

Santiago yaitu Wilayah Vitacura. Sebagai informasi bahwa sebagian Wisma Duta Perwakilan asing lainnya juga berada di kawasan ini sehingga keamanan relative terjaga atau terjamin. Memngingat wisma duta berada di kawasan elit maka diperkirakan bahwa biaya sewa akan terus meningkat demikian halnya dengan hargra jual gedung yang akan meningkat secara cepat atau meningkat drastic pada waktu yang akan datang.

Menurut informasi yang diperoleh dari pemilik gedung dan observasi

independen yang dilakukan oleh KBRI Santiago, gedung yang saat ini digunakan sebagai wisma duta sangat menarik perhatian banyak pihak, termasuk beberapa Kedubes atau Perwakilan Asing yang berminat untuk menyewa gedung atau bahkan membeli gedung dan lahannya.

KBRI Santiago mengusulkan untuk dipertimbangkan untuk membeli gedung yang saat ini di sewa sebagai Wisma Duta.

Selain itu, pada kesempatan tersebut, KBRI Santiago mengusulkan adanya perubahan tunjangan penghidupan luar negeri (TPLN) baru KBRI Santiago (dari USD 5500 menjadi USD 6800). Biayua hidup di Chile khususnya di Santiago relative tinggi sama halnya bila dibandingkan dengan kota-kota besar dunia seperti Vancouver dan London. Menurut laporan yang dirilis oleh Food and Agriculture Organization (FAO), biaya makan didunia rata-rata menurun 18.9 persen namun di Chili meningkat menjadi 7.2 persen. Dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Amerika Latin, biaya hidup di Chile adalah yang tertinggi, terutama harga bahan makanan biaya pelayanan, transportgasi public, pendidikan swasta, sewa rumah atau akomodasi lainnya, termasuk juga tariff makanan di restoran-restoran. Sementara itu produk seperti buah-buahan dan sayur-sayuran relative murah. Pengeluaran Rutin : a. Harga 1 liter bahan bakar kendaraan bermotor Oktan Bensin (7 : 764 CLP :

1.16 USD b. Transportasi public

Tariff bawah ( 6.00 s.d 6.29 dan 20.45 sd 23.00)- 640 CLP : 0.97 USD Tarif tengah (6.30 sd 06.59 dan 09.00 sd 17.59 dan 20.00 sd 20.44)-660 CLP : 1 USD Tariff atas (07.00 sd 08.59 dan 18.00 sd 19.59)-740 CLP : 1.12 USD Taksi : tariff awal : 300 CLP dan 130 CLP per 200 m

c. Belanja daya dan jasa : 1. Gas : 25.000 CLP 2. Air : 25.000 CLP 3. Listrik : 80.000 CLP 4. Telp : 150.000 CLP 5. Internet/TV : 51.990 CLP 6. Kebersihan : 350.000 CLP (2 kamar saat musim dingin)

d. Belanja makan perbulan : CLP : 800.000 CLP

Biaya sewa rumah e. Harga sewa rumah atau apartemen 3 kamar dalam radius 5 km dari kantor

1. 1.2 juta CLP : 1832 USD 2. 1 juta CLP : 1527 USD 3. 950 ribu CLP : 1.450 USD Catatan ( 1 USD : 655 CLP per 14 April 2016)

f. Harga sewa rumah atau apartemen 3 kamar dalam radius 10 km dari kantor 1. 1.1 juta CLP : 1679 USD 2. 982.365 CLP : 1500 USD 3. 880 ribu CLP : 1344 USD

Catatan ( 1 USD : 655 CLP per 14 April 2016)

ITPC PERDAGANGAN INDONESIA-CHILE Posisi perdagangan Indonesia-Chile tahun 2015 mengalami penurunan disbanding tahun 2014. Namun Indonesia masih berada dalam posisi surplus. Total neraca perdagangan Indonesia Chile tahun 2015 menghasilkan nilai sebesar US $ 332.6 juta Nilai Ekspor Indonesia ke Chile tahun 2015 sebesar US $ 183.5 Juta. Produk utama diekspor ke Chile ialah ; sepatu, mesin-mesin, peralatan elektronik, tekstil dan produk tekstil, serta kertas dan produk kertas. Sedangkan impor Chile ke Indonesia sebesar US $ 149.1 juta, dimana produk-produk impor utama Chile yang masuk ke Indonesia ialah tembaga, buah-buahan, minuman anggur (wine), pupuk, ikan salmon dll. Promosi dagang Persepsi dunia usaha Indonesia masih memandang Amerika latin sebagai pasar yang kurang potensial. Stratgegi promosi dunia usaha Indonesia masih terfokus pada pasar tradisional seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, China dan Jepang. Chile

adalah entry point dari Pasifik untuk memasuki Amerika Latin. Dengan menjadikan Chile sebagai entry point maka produk Indonesia akan lebih mudah memasuki Peru, Bolivia, Equador, Venzuela, dan Kolombia.

Harapan kepada DPR RI untuk mengajak kepada Asosiasi produk atau komiditi, Kadin, BUMN dan para seluruh pelaku usaha Indonesia untuk menjalankan strategi diversifikasi pasar ekspor, khususnya untuk melakukan promosi dagang di Chile, memberikan fasilitas atau insentif kepada dunia yang melakukan promosi dagang di negara-negara pasar non tradisional. Catatan : saat ini produk-produk Indonesia masuk ke Chile melalui pihak ketiga. PERUNDINGAN PERDAGANGAN INDONESIA-CHILE Tahap 1 perundingan perdagangan IC CEPA (Indonesia Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement) dilaksanakan pada tahun 2014, harapannya agar perundingan ICCEPA tahap ke-2 dapat dilaksanakan pada tahun 2016. PERTEMUAN DENGAN SOFOSA (CORPORACIÓN NACIONAL DEL COBRE DE CHILE), MR. JORGE ORTUZAL, SEKJEN SOFOSA Wakil Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Chile Ir. H.M. Idris Laena : Pada tahun 2015, Parlemen Indonesia telah membentuk dan meresmikan Grup Kerja Sama Bilateral Parlemen Indonesia dengan 49 parlemen negara sahabat termasuk dengan Parlemen Chile. GKSB ini diharapkan jadi focal point khususnya dalam peningkatan hubungan bilateral antara kedua parlemen, dan secara umum diharapkan berkontribusi dalam mempromosikan hubungan bilateral Indonesia-Chile baik itu Government to Government, Business to Business, ataupun Parliament to Parliament, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan bidang strategis lainnya. Perlu saya informasikan bahwa Grup Kerjasama Bilateral adalah kelompok yang didirikan dengan fungsi untuk mempromosikan hubungan bilateral antara Indonesia dan parlemen negara lain. Dalam perspektif diplomasi, DPR mempunyai peran penting dalam membantu pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kerjasama dengan para pemangku kepentingan di Chile, tidak terkecuali para pemangku di bidang industri dan bisnis. Hal ini mengingat tugas dan fungsi persatuan industri di kedua negara yang kurang lebih sama yakni sebagai sarana komunikasi antar pengusaha nasional dengan pengusaha asing serta dengan pihak pemerintah dalam mengupayakan terciptanya iklim usaha yang kondusif.

Hubungan diplomatik antara Chile dengan Indonesia sudah terjalin dengan baik selama 50 tahun yang terjalin dalam beragam aspek, baik politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kami berharap, kedatangan delegasi GKSB hari ini dapat meningkatan kerja sama dengan Chile yang akan difokuskan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki kedua negara dan dilandaskan kepada kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Kami berharap Indonesia dan Chile dapat menjalin kerjasama ekonomi yang lebih erat lagi ke depannya. Indonesia dan Chile mempunyai persamaan misi untuk meningkatkan hubungan dengan mitra regional. Melalui penguatan hubungan kerjasama ekonomi bilateral, Indonesia bisa masuk ke pasar Amerika Latin dan Chile masuk ke pasar Asia Tenggara. Dalam kesempatan ini, kami mengundang para investor dari Chile untuk berinvestasi ke Indonesia. Sebab, sampai saat ini belum ada investasi dari pengusaha maupun industri Chile di Indonesia. Indonesia saat ini sudah menyediakan pelayanan One Stop Service bagi para investor asing yang ingin berinvestasi di Indonesia melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Proses perizinan yang mudah dan cepat menjadi salah satu kelebihan layanan ini. Kami mendorong para investor di Chile untuk dapat berinvestasi di berbagai pilihan sektor di Indonesia. Pada kesempatan itu, Delegasi DPR RI mengucapkan terima kasih atas keramahan dan sambutan hangat dari SOFOFA. Kami berharap, hubungan dan kerjasama ekonomi, industri dan perdagangan antar kedua negara dapat semakin erat dan membawa kebermanfaatan bagi kedua belah pihak. Saat sesi Tanya jawab Delegasi DPR RI menanyakan beberapa pertanyaan khususnya terkait dengan Perdagangan antara Indonesia dengan Chile yang selama ini telah berlangsung baik namun khususnya untuk tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 lalu. Menjawab hal tersebut, Jorge Ortuzal menyampaikan bahwa kondisi tersebut merupakan akumulasi dari beberapa hal yang terjadi di Chile diantaranya pelemahan mata uang Chile terhadap US Dollar, menurunnya ekspor tembaga Chile ke pasar dunia dan juga kondisi bahwa persaingan dagang antara Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysuia dan Thailand yang telah memiliki perjanjian perdagangan bilateral sehingga tidak dikenakan bea masuk sebegsar 6 persen untuk perdagangan bilateral. Menurut Jorge, semua tersebut mempengaruhi penurunan perdagangan antara Indonesia dan Chile, namun demikian SOFOFA mengharapkan agar perdagangan dengan Indonesia dapat lebih ditingkatkan khususnya mengingat Chile sebagai suatu negara dan juga penghubunga bagi negara Amerika Latin lainnya

memerlukan produk-produk manufaktur dari Indonesia guna memberikan pilihan dan harga yang lebih terjangkau bagi masyuarakat. Sementara itu, terkait keluhan Chile atas pintu masuk produk buah Chile ke Indonesia Asosiasi pengusaha buah dan sayur serta pejabat pemerintgah Chile menyampaikan keberatan atas kebijakan pintu masuk produk Hortikultura Chile ke Indonesia melalui pelabuhan Surabaya. Hal ini dikarenakan dari Surabaya tetap harus ke Jakarta untuk keperluan distribusi. Pihak perwakilan RI di Santiago telah menyampaikan keperduliannya ke Pusat dan juga menjelaskan kepada pengusaha dan pemerintah Chile perihal latar belakang positif kebijakan pintu masuk melalui Surabaya dimana Indonesia adalah negara yang luas dan distribusi melalui pelabuhan Surabaya.