BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1...

17
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPA IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, IPA memiliki peran yang sangat penting. Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju. Pendidikan IPA telah berkembang di Negara-negara maju dan telah terbukti dengana danya penemuan-penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Akan tetapi diIndonesia sendiri belum mampu mengembangkannya. Pendidikn IPA di Indonesia belum mencapai standar yang diinginkan, padahal untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sains penting dan menjadi tolak ukur kemajuan bangsa. Kenyataan yang terjadi di Indonesia, mata plajaran IPA tidak begitu diminati dan kurang diperhatikan. Apalagi melihat kurangnya pendidik yang menerapkan konsep IPA. Permasalahan ini terlihat pada cara pembelajaran IPA serta kurikulum yang diberlakukan sesuai atau malah mempersulit pihak sekolah dan siswa didik,masalah yang dihadapi oleh pendidikan IPA sendiri berupa materi atau kurikulum, guru, fasilitas, peralatan siswa dan komunikasi antara siswa dan guru. Oleh sebab itu untuk memperbaiki pendidikan IPA di SD diperlukan pembenahan kurikulum dan pengajaran yang tepat dalam pendidikan IPA. Masalah ini juga yang mendasari adanya kurikulum yang di sempurnakan (KYD) yang saat ini sedang dikembangkan di sekolah-sekolah, yaitu KTSP. Dalam makalah ini penulis akan menyajikan tentang pengertian pendidikan IPA danperkembangannya sehingga menyebabkan adanya perubahan kurikulum yang disempurnakan. Diharapkan

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 IPA

IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait

dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses

pendidikan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk

membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai

banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil

penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, IPA memiliki peran

yang sangat penting. Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat mempengaruhi

perkembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan

negara-negara maju. Pendidikan IPA telah berkembang di Negara-negara maju dan telah

terbukti dengana danya penemuan-penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Akan

tetapi diIndonesia sendiri belum mampu mengembangkannya. Pendidikn IPA di

Indonesia belum mencapai standar yang diinginkan, padahal untuk memajukan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sains penting dan menjadi tolak ukur kemajuan

bangsa. Kenyataan yang terjadi di Indonesia, mata plajaran IPA tidak begitu diminati dan

kurang diperhatikan. Apalagi melihat kurangnya pendidik yang menerapkan konsep IPA.

Permasalahan ini terlihat pada cara pembelajaran IPA serta kurikulum yang diberlakukan

sesuai atau malah mempersulit pihak sekolah dan siswa didik,masalah yang dihadapi

oleh pendidikan IPA sendiri berupa materi atau kurikulum, guru, fasilitas, peralatan siswa

dan komunikasi antara siswa dan guru. Oleh sebab itu untuk memperbaiki pendidikan

IPA di SD diperlukan pembenahan kurikulum dan pengajaran yang tepat dalam

pendidikan IPA. Masalah ini juga yang mendasari adanya kurikulum yang di sempurnakan (KYD)

yang saat ini sedang dikembangkan di sekolah-sekolah, yaitu KTSP. Dalam makalah ini

penulis akan menyajikan tentang pengertian pendidikan IPA danperkembangannya

sehingga menyebabkan adanya perubahan kurikulum yang disempurnakan. Diharapkan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

6

setelah adanya penyempurnaan kurikulum makapendidikan IPA dapat diajarkan sesuai

dengan konsepnya serta dapat dikembangkadala dunia tekologi. Pendidikan IPA terpadu

yang diterapkan di SD dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, yang mampu

berpikir logis, kreatif dan kritis dalam menanggapi isu teknologi di masyarakat..

Pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu yang didalamnya terkait dengan ilmu

pendidikan dan IPA itu sendiri. Sebelum mengetahui lebih jelas mengenai pendidikan

IPA serta ruang lingkupnya, IPA memiliki dua pengertian yaitu dari segi pendidikan dan

IPA itu sendiri.

1. Pengertian Pendidikan Pendidikan menurut Siswoyo (2007: 21) merupakan “proses

sepanjang hayat dan perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti

pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan dan cara komitmen

manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, serta sebagai makhluk

Tuhan”.Sugiharto (2007: 3) menyatakan bahwa “pendidikan merupakan suatu usaha

yangdilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia

baiksecara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan latihan”.Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu

proses sadar dan terencana dari setiap individu maupun kelompok untuk membentuk

pribadi yang baik dan mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan

cita-cita dan tujuan yang diharapkan. Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa

pendidikan tidak hanya menitik beratkan pada pengembangan pola pikir saja, namun juga

untuk mengembangkan semua potensi yang ada pada diri seseorang. Jadi pendidikan

menyangkut semua aspek pada kepribadian seseorang untuk membuat seseorang

tersebut menjadi lebih baik.

2. Pengertian IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut

Suyoso(1998:23) merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif

dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur,

sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal”. Menurut Abdullah

(1998:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan

cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,

penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya

kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”. Dari pendapat di atas

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

7

maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan

manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa

metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum

sehingga akan terus di sempurna akan. Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi

yang terkait dengan objek alam serta persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk

hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan

sifatnya. IPA terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia. Pada apek Fisika

IPA lebih memfokuskan pada benda-benda tak hidup. Pada sapek Biologi IPA

mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk hidup serta lingkungannya.

Sedangkan pada aspek Kimia IPA mempelajari gejala-gejala kimia baik yang ada

pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di alam. Dari uraian di atas

mengenai pengertian pendidikan dan IPA, maka pendidikan IPA merupakan

penerapan dalam pendidikan dan IPA untuk tujuan pembelajaran termasuk

pembelajaran di SD. Pendidikan IPA menurut Tohari (1978:3) merupakan “usaha

untuk menggunakan tingkah laku siswa hingga siswa memahami proses-proses IPA,

memiliki nilai-nilai dan sikap yang baik terhadap IPA serta menguasi materi IPA

berupa fakta, konsep, prinsip, hokum dan teori IPA”.Pendidikan IPA menurut Sumaji

(1998:46) merupakan “suatu ilmu pegetahuan sosial yang merupakan disiplin ilmu

bukan bersifat teoritis melainkan gabungan (kombinasi) antara disiplin ilmu yang

bersifat produktif”. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

IPA merupakan suatu usha yang dilakukan secara sadar untuk mengungkap gejala-

gejala alam dengan menerapkan langkah-langkah ilmiah serta untuk membentuk

kepribadian atau tingkah laku siswa sehingga siswa dapat memahami proses IPA dan

dapat dikembangkan di masyarakat. Pendidika IPA menjadi suatu bidang ilmu yang

memiliki tujuan agar setiap siswa terutama yang ada di SD memiliki kepribadian yang

baik dan dapat menerapkan sikap ilmiah serta dapat mengembangkan potensi yang

ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber ilmu dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori

akan tetapi dalam setiap bentuk pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan

kegunaan ilmu tersebut. Bukan berarti teori-teori terdahulu tidak digunakan, ilmu

tersebut akan terus digunakan sampai menemukan ilmu dan teori baru. Teori lama

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

8

digunakan sebagai pembuktian dan penyempurnaan ilmu-ilmu alam yang baru.

Hanya sajateori tersebut bukan untuk dihafal namun di terapkan sebagai tujuan

proses pembelajaran. Melihat hal tersebut di atas nampaknya pendidikan IPA saat ini

belum dapat menerapkannya. Perlu adanya usaha yang dilakukan agar pendidikan

IPA yang ada sekarang ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan awal yang akan

dicapai, karena kita tahu bahwa pendidikan IPA tidak hanya pada teori-teori yang ada

namun juga menyangkut pada kepribadian dan sikap ilmiah dari peserta didik. Untuk

itu maka kepribadian dan sikap ilmiah perlu ditumbuhkan agar menjadi manusia yang sesuai dari

tujuan pendidikan.

2.1.2 Media Pembelajaran

Jenis Media yang di manfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam,mulai

dari Media yang sederhana sampai pada Media yang cukup rumit dan canggih. Untuk

mempermudah mempelajari jenis media, karakter, dan kemampuanya, dilakukan

pengklasifikasian atau penggologan.

Salah satu klasifikas yang dapat menjadi acuan dalam pemampaatan Media adalah

klasifikasi yang di kemukakan oleh edgar dale yang di kenal dengan krucut pengalaman

(cone experience). Kerucut pengalaman dale mengklasifikasikan media berdasarkan

pengalaman belajar yang akan di peroleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar

langsung, penglaman belajar yang dapat di capai melalui gambar, dan pengalaman

belajar yang bersifat abstak.

Klasifikasi media berdasarkan bentuk fisik.

A. Media yang tidak diperoyeksikan

Media ini sering disebut sebagai media pameran atau displayed media. Jenis media

yang tergolong media yang tidak diperoyeksikan, yaitu

1. Realia

Realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan ajar. Pemanfaatan media

realia tidak harus selalu dihadirkan dalam ruang kelas, tetapi dapat digunakan

sebagai suatu kegiatan observasi pada lingkungannya.

Realia dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagai mana adanya,

tidak ada pengubahan, kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan hidup aslinya.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

9

Ciri media realia adalah benda asli yang masih ada dalam keadaan utuh, dapat

dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya, dan dapat dikenali

sebagaimana wujud aslinya. Selain dalam bentuk aslinya, penggunakan realia dapat

dimodifikasi. Menurut Heinich, modifikasi penggunaan media realia dalam proses

pembelajaran dapat dilakukan dengan tiga cara, sebagai berikut:

a. Cutaways/potongan

b. Specimen/contohExhibit/pameran

2. Model

Pemanfaatan media realia dalam proses pembelajaran merupakan cara yang cukup

efektif, karena dapat memberikan informasi yang lebih akurat. Walaupun tidak

semua benda nyata dapat digunakan sebagai media realia karena keterbatasan

penyediaannya, misalnya karena ukuran ataupun biayanya. Alternatip pemanfaatan

media yang menyerupai relia adalah model.

Menurut Brown, model didefinisikan sebagi benda nyata yang dimodifikasikan,

Heinich menyebutkan hal yang senada, yaitu gambaran yang berbentuk tiga dimensi

dari sebuah benda nyata. Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran

dimaksudkan untuk mengatasi kendala pengadaan realia, seperti harga yang tinggi

atau benda yang sulit digunakan sebagai realia.

Model dapat berukuran lebih besar, lebih kecil,atau berukuran sama persis dengan

benda aslinya, serta dapat menampilkanwujud yang lengkap dan rinci dari benda

aslinya, atau dapat ditampilkan dalam wujud disederhanakan untuk mempermudah

proses kegiatan pembelajaran. Sebagai salah satu media yang dapat dimanfaatkan

dalam kegiatan belajar mrngajar , model memilki keunggulan yang tentunya sangat

membantu proses tersebut, walaupun terdapat pula kterbatasan tentunya.

3. Bahan grafis

Media grafis yang juga digolongkan sebagai media visual nonproyeksi, mudah

digunakan karena tidak membutuhkan peralatan serta relatif murah.

Umumnya media yang termasuk dalam golongan ini hanya membutuhkan biaya

yang relatif rendah atau bahkan tidak membutuhkan biaya sama sekali. Menurut

Brown, ada lima jenis media grafis yang memiliki keunggulan yang cukup tinggi

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

10

dalam kegiatan pembelajaran, yaitu graft, chart, diagram, kartu, poster, peta, dan

globe.

Sementara menurut Heinich, menyebutkan beberapa jenis media grafis antara lain :

gambar diam, sketsa, diagram, chart, grafik, poster, dan kartun. Sebagian dari media

grafis ini memerlukan kecermatan dan perhatian yang husus, karena visualisasi dari

sebagian media grafis bersifat simbolis tidak menampilkan gambaran yang utuh.

Masing-masing jenis media garfis memiliki keunikan, keunggulan, dan keterbatasan

tersendiri yang tentunya menarik untuk dibahas satu persatu, mulai dari gambar

diam, sketsa,diagram,grafik,chart, dan poster.

a. Gambar diam

Dari semua media grafis gambar yang merupakan jenis yang paling banyak

digunakan, mudah dikenali, dan mudah dimengerti secara langsung tanpa

memerlukan interpretasi.

b. Sketsa

Sketsa itu merupakan gambar yang tidak lengkap dan sederhana, atau dapat

dikatakan sebagai gambar kasar yang hanya menampilkan bagian-bagian pokok

atau utama dan mengabaikan bagian-bagian yang bersifat detail. Sketsa ini biasanya

digunakan apabila gambar yang lengkap dari objek yang ditampilkan tidak tersedia,

atau memang bertujuan hanya ingin menampilkan bagian-bagian pokok dari suatu

objek.

c. Grafik

Grafik didefinisikan sebagai bahan-bahan nonfotografis dengan format dua dimensi

yang didesain husus untuk mengkomunikasikan pesan dan informasi tertentu.

Umumnya data yang berbentuk data biasa ataupun tabel dapat disusun dalam

bentuk grafik. Penampilan data dalam bentuk grafik umumnya akan menjadi lebih

mudah difahami dan lebih menarik. Penggunan grafik dalam kegiatan pembelajaran

memilki berbagai pilihan dan pariasi. Setidaknya grafik dapat ditampilkan dalam

empat jenis, yaitu: batang, gambar, lingkungan, dan garis.

d. Chart

Chart atau bagan adalah salah satu jenis dari media grafis yang digunakan untuk

menyampaikan informasi atau materi yang cukup sulit jika disampaikan secara lisan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

11

atupun tulisan. Chat atau bagan mampu memvisualisasikan sebuah hubungan yang

bersifat abstrak, seperti kronologis suatu kejadian atau struktur organisasi. Dengan

kemampuan tersebut, chart merupakan cara untuk memvisualisasikan informasi atau

materi yang rumit dengan cara yang sederhana dan singkat.

4. Papan display

Berbagai media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, poster,chart, realia, atau

lainnya yang akan digunakan dalam proses pembelajaran kadang kala

membutuhkan tempat untuk men-display atau memanjang. Banyak pilihan yang

dapat digunakan untuk men-display atau memanjang media yang tidak diproyeksi,

yaitu papan tulis atau blackboards, whiteboard,copyboard, dan buletin boards.

Keempat jenis media display ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

B. Media yang diperoyeksikan

Media yang tergolong sebagai media yang diproyeksikan antara lain, overhead

transparanci (OHT), slide, filmstrips, dan opaque. Media tersebut diproyeksikan

kelayar dengan menggunakan alat khusus yang dinamakan proyektor (overhead

projector, slide projector, dan opaque projector). Namun, dengan perkembangan

teknologi telah memungkinkan komputer dan vidio dapat diproyeksikan dengan

menggunakan peralatan khusus , yaitu, LCD.

2.1.3 Media Realia

Benda nyata (real thing) merupakan alat bantu yang paling mudah penggunaannya,

karena kita tidak perlu membuat persiapan selain langsung menggunakannya. Yang

dimaksud dengan benda nyata sebagai media adalah alat penyampaian informasi yang

berupa benda atau obyek yang sebenarnya atau asli dan tidak mengalami perubahan

yang berarti. Sebagai obyek nyata, realia merupakan alat bantu yang bisa memberikan

pengalaman langsung kepada pengguna. Oleh karena itu, realia banyak digunakan

dalam proses belajar mengajar sebagai alat bantu memperkenalkan subjek baru. Realia

mampu memberikan arti nyata kepada hal-hal yang sebelumnya hanya digambarkan

secara abstrak yaitu dengan kata-kata atau hanya visual.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

12

Media Realia yaitu semua media nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan

dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti tumbuhan, batuan, binatang,

insektarium, herbarium, air, sawah dan sebagainya. Media pembelajaran sederhana

termasuk jenis media realia.

2.1.4 Metode Eksperimen

Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui.

Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai

suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah : cara

melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-

40), penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam

melakukan kontrol terhadap kondisi.

Metode Eksperimen (Strategi Belajar Mengajar)

Metode eksperimen adalah penyajian pembelajaran dengan memperagakan kepada

siswa agar kemampuan belajar IPA tentang sifat gaya meningkat.

1. Kelebihan motode eksperimen

a. Siswa dapat memahami sesuai obyek sebenarnya.

b. Siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahu .

c. Siswa dibiarkan untuk berkerja secara sistematif.

d. Siswa dapat mengamati sesuwatu sesuai proses.

e. Siswa dapat mengetahui lingunngan struktural .

f. Siswa dapat membandingan antara beberapa obyek.

2 Kelemahan metode eksperimen

a. Dapat menimbulkan berfikir konkrik saja .

b. Kelebian siswa efektifitas ekseperimen kurang berhasi.l

c. Tergantung pada alat bantu.

d. Banyak siswa yang kurang berani.

Setelah memahami dan memperlajari tentang kelebihan dan

kekurangan dari metode ekseperimen diatas, maka sebagai peneliti memilih

dan menerapkan metode ini sebagai altenatif untuk memecahkan kesulitan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

13

belajar siswa kelas IV SDN Wonokerso 02 untuk meningkatkan

kemampuan belajar siswa terhadap materi konsep sifat gaya.

3 Alasan yang mendasari dalam menerima pelajaran tentang gaya pada

penerapan metode eksperimen:

a. Kemampuan siswa dalam menerima pelajaran dari guru tidak sama.

Dengan metode ekseperimen siswa akan selalu ingat terhadap meteri

yang dipelajari.

Misal: guru memberikan contoh membuat bola dari pelstisin, pertama

pelsitisin berbentuk kotak kemudian ditekan-tekan dan dibuat lingkaran

akan menjadi bola.

b. Materi akan mudah dipelajari atau dipahami langsung oleh siswa

apabila siswa mulihat langsung dalam pembelajaran. Misal : anak diberi

plastisin satu persatu,anak disuruh meniru yang diperagakan guru.

c. Siswa yang kreatif akan dapat mengembangkan materi pembelajaran

dengan tingkat perkembangan jiwanya.

Dengan digunakan metode eksperimen ini, peneliti berharap agar siswa

menguasai materi sifat gaya dengan sempurna

4 Langkah-langkah penerapan metode eksperimen pada pelajaran IPA tentang

sifat gaya.

a. Guru menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan eksperimen

dengan menyediakan alat-alat eksperimen.

b. Guru menjelaskan dan mengeksperimenkan suatu prosedur atau proses.

Diusahakan seluruh siswa dapat mengamati ekssperimen dengan baik

dan dilanjutkan tanya jawab.

c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan

sendiri .

d. Siswa membuat kesimpulan hasil eksperimen.

5 Kemampuan belajar IPA tentang sifat gaya

Kemampuan belajar menurut arti bahasa adalah kecakapan seseorang

untuk meneningkatan pengetahuan dan kertampilan dalam belajar. Belajar

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

14

adalah suwaktu proses psikologi yaitu perubahan tangkah laku siswa baik

berupa pengetahuan, keterampilan ataupun sikap.

Proses belajar yang terjadi pada diri siswa selain dipengaruhi oleh faktor

internal yang bersangkutan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau faktor

eksternal lainnya.

Peaget berpendapat bahwa belajar sifatnya individual artinya proses

belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Perkembangan

individu tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan perkembangan

intelektual usia yang bersangkutan (Pengantar Pendidikan).

Menurut Rogers “belajar haruslah memiliki makna bagi siswa,

pengorganisasian bahan dan ide baru harus ada dalam rangka memberi

makna kepada siswa, dilain pihak belajar yang optimal akan terjadi mana kala

siswa berpartisipasi penuh serta memiliki tanggung jawab dalam belajar”.

Mengacu pendapat dari para ahli diatas berarti dikatakan bahwa belajar

prinsipnya adalah merupakan proses perubahan tingkah laku pada siswa

karena latihan dan pengalaman. Belajar ilmu pengetahuan alam pada

prinsipnya bukan menghafal kata-kata bermakna tapi belajar dengan

melakukan kegiatan-kegiatan yang nyata untuk menemukan konsep pada

siswa tentang belajar konkret.

6 Peningkatan belajar terhadap materi pembelajaran sifat gaya.

Peningkatan belajar siswa terhadap pembelajaran IPA harus guru lakukan

bersama siswa semaksimal mungkin. Hal ini juga harus diperhatikan beberapa

faktor, sesuai dengan pendapat Winata Putra (1998 : 28-213). Untuk

meningkatkan penguasaan belajar siswa terhadap materi yang diajarkan

dengan memperhatikan prinsip-prinsip belajar.

Prinsip-prinsip belajar tersebut adalah :

a. Motivasi.

b. Perhatian.

c. Aktivitas.

d. Umpan balik.

e. Perbedaan individu.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

15

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip belajar tersebut peneliti berusaha

membangkitkan motivasi dan perhatian siswa sehingga tercipta aktifitas positif

dengan memperhatikan perbedaan antara siswa yang satu dengan yang

lainnya.

2.1.5 Pengertian Belajar

Sebelum mengkaji tentang hasil belajar perlu dipahami tentang pengertian belajar

itu sendiri sehingga pemahaman tentang hasil belajar menjadi lebih utuh dengan

menggunakan berbagai sajian (representasi) tentang suatu konsep IPA, anak-anak akan

dapat memahami secara penuh konsep tersebut jika dibandingkan dengan hanya

menggunakan satu sajian saja.

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya,

tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,

keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.

Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah

kegiatan belajar mengajar, menilai proses, dan hasil belajar , kesemuanya termasuk

dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan.(Syaiful

Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006: 10-11).

Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah perubahan tingkah laku

dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang

bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut

nilai dan sikap (Arief S. Sadiman, 2006: 2). Bukti bahwa seseorang telah belajar adalah

terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan

unsur motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohaniah sedangkan unsur motoris adalah

unsur jasmaniah (Oemar Hamalik, 2004: 30).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

perubahan tingkah laku seseorang yang meliputi aspek kognitif (pengetahuan), aspek

afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan) sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

16

2.1.6 Hasil Belajar

Sedangkan hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik peningkatan

pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan keterampilan yang dialami siswa

setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran (Syuaeb Kurdi dan Abdul Aziz, 2006: 27).

Menurut Nana Sudjana (1999: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut

Syuaeb Kurdi dan Abdul Aziz (2006: 27) hasil belajar merupakan perubahan perilaku

baik peningkatan pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan keterampilan yang

dialami siswa setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran.

Gagne mengemukakan lima kategori tipe hasil belajar, yakni (a) verbal information,

(b) intelektual skill, (c) cognitive strategy, (d) attitude dan (e) motor skill. Sementara itu

Benyamin Bloom berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang hendak kita capai

digolongkan atau dibedakan menjadi tiga bidang, yakni (a) bidang kognitif, (b) bidang

afektif dan (c) bidang psikomotor (Nana Sudjana, 2002: 45-46).

Menurut Benyamin Bloom (dalam Nana Sudjana, 1999: 22-31) klasifikasi Hasil

belajar dibagi menjadi 3 ranah yaitu :

1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi.

2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan

bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah

memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Ranah ini terdiri dari lima aspek

yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.

3) Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek pada ranah ini yakni, gerakan refleks,

keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keterampilan kompleks,

gerakan ekspresif dan interpretatif.

2.1.7 Hakekat Belajar

Kemampuan belajar menurut arti bahasa adalah kecakapan seseorang untuk

meneningkatan pengetahuan dan kertampilan dalam belajar. Belajar adalah suwaktu

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

17

proses psikologi yaitu perubahan tangkah laku siswa baik berupa pengetahuan,

keterampilan ataupun sikap.

Proses belajar yang terjadi pada diri siswa selain dipengaruhi oleh faktor internal

yang bersangkutan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau faktor eksternal

lainnya.

Peaget berpendapat bahwa belajar sifatnya individual artinya proses belajar

merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Perkembangan individu tersebut

dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan perkembangan intelektual usia yang

bersangkutan (Pengantar Pendidikan).

Menurut Rogers “belajar haruslah memiliki makna bagi siswa, pengorganisasian

bahan dan ide baru harus ada dalam rangka memberi makna kepada siswa, dilain

pihak belajar yang optimal akan terjadi mana kala siswa berpartisipasi penuh serta

memiliki tanggung jawab dalam belajar”.

Mengacu pendapat dari para ahli diatas berarti dikatakan bahwa belajar prinsipnya

adalah merupakan proses perubahan tingkah laku pada siswa karena latihan dan

pengalaman. Belajar ilmu pengetahuan alam pada prinsipnya bukan menghafal kata-

kata bermakna tapi belajar dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang nyata untuk

menemukan konsep pada siswa tentang belajar konkret.

2.1.8 Pengertian Pembelajaran

Knirk & Gustafson (2005) menjelaskan bahwa Pembelajaran merupakan setiap

kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu

kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap

rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar.

Dimyati & Mudjiono (2005) menjabarkan bahwa Pembelajaran adalah kegiatan

guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara

aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

Pembelajaran menurut Surya, (2004) Pembelajaran merupakan suatu proses yang

dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

18

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Menurut UUSPN No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.

Gagne dan Briggs ( 1979:3 ) mengungkapkan Pengertian Pembelajaran sebagai

suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi

serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi

dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

Dari beberapa Pengertian Pembelajaran di atas, dapat ditarik kesimpulan

mengenai Pembelajaran, bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu

dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar

2.1.7 Metode pembelajaran

(Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa Metode pembelajaran adalah suatu

kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran

dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R

David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran

terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat

konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan

pembelajaran. metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan

untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata

dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode

pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

19

diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6)

pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya

Gambar 2.3 Fungsi media dalam proses pembelajaran

2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni

faktor dari dalam diri siswa itu (internal) dan yang datang dari luar diri siswa atau faktor

lingkungan (eksternal). Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang

dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar

yang dicapai. Hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa

dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki

siswa juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan

kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik, dan psikis (Sudjana, 2002:

39-40).

2.3. Hasil Belajar IPA

Hasil belajar IPA adalah suatu bukti keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah

melalui proses belajar IPA yang menunjukkan kecakapan siswa dalam menguasai

materi pelajaran meliputi penanaman konsep, pemahaman konsep, dan keterampilan

berhitung.

Hasil belajar yang dimaksudkan peneliti adalah nilai yang diperoleh oleh siswa

pada mata pelajaran IPA dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru

kelas setelah melaksanakan tugas atau tes yang diberikan dalam proses penelitian ini.

Hasil belajar tersebut diantaranya adalah tes berhitung soal, aktivitas pembelajaran

siswa yang meliputi keaktifan, semangat, dan keberanian dalam mengajukan

METODE

Guru Siswa Media PESAN

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

20

pertanyaan dalam pembelajaran metode eksperimen dengan memanfaatkan alat

peraga tentang sifat gaya.

2.4. Kerangka berfikir

Pada hakikatya proses pembelajaran adalah suatu proses komunikasi.

Proses komunikasi (proses penyampaian pesan) harus diciptakan atau diwujudkan

melalui kegiatan penyampaian dan tuka menukar pesan atau informasi oleh setiap guru

dan siswa. D a l a m h a l i n i , i n f o r m a s i t e r s e b u t b e r u p a

p e n g e t a h u a n , k e a h l i a n , s k i l l , i d e , d a n pengalaman belajar.

Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Wonokerso 02 Kecamatan

Limpung Kabupaten Batang. Komunikasi yang dibangun guru dalam pr oses

pembelajaran tidak berjalan efektif, karena ketiadaan media yang digunakan

untuk melakukan tukar menukar pengetahuan kepada siswa. metode pembelajaran

yang hanya bertumpu kepada aktivitas mengajar guru menyebabkan siswa menjadi

kurang aktif, dan kurang memiliki pengetahuan konsep yang luas terhadap materi

pelajaran. Dalam keadaan seperti ini, maka guru harus melakukan upaya

atau tindakan-tindakan nyata untuk merubahnya. Tindakan tersebut dapat

berupa penggunaan media pembelajaran yang tepat sesua idengan materi pokok

pelajaran terutama pada mata pelajaran IPA, khususnya pokok bahasan

materi gaya, yaitu dengan menggunakan media relia. Media Realia yaitu semua media

nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah

diawetkan, seperti tumbuhan, batuan, binatang, insektarium, herbarium, air, sawah dan

sebagainya. Media pembelajaran sederhana termasuk jenis media realia. Maka

berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas IV SDN Wonokerso 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang,

sebagaimana telah dikemukakan pada latar belakang tulisan ini, maka

tidak salah kiranya bahwa untuk mengoptimalkan hasil belajar IPA siswa diperlukan

tindakan pembelajaran dengan menghadirkan media realia di kelas.

Dengan menggunakan Media realia, pelaksanaan pembelajaran IPA lebih

ditekankan pada proses, sehingga siswa mampu memahami materi pelajaran

secara luas dan komprehensif terutama tentang materi gaya . Dengan

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2118/3/T1_262010800_BAB II.pdfRuang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya,

21

menggunakan media realia interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa

dapat berjalan efektif karena tercipta komunikasi dua arah, yaitu komunikasi guru dengan

siswa. Dan komunikasi siswa dengan siswa yaitu terbentuknya interaksi belajar untuk

saling memberikan pengertian dan pemahaman di antara para siswa. Untuk

mempermudah dan mempersingkat hal yang menjadi kerangka pemikiran.

Untuk melaksanakan tindakan pembelajaran IPA dengan menggunakan media Realia.

,

2.5. Hipotesa tindakan

Atas dasar kajian pustaka dan kerangka berfikir diatas maka peneliti mengajukan hipotesa

tindakan sebagai berikut, pemanfaatan media realia dengan penerapan metode

eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya pada siswa kelas IV SDN

Wonokerso 02 semester 2 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang