PDF Laporan PKL Lengkap

73
i Laporan Praktek Kerja Lapangan USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING PETERNAKAN PLASMA PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN Oleh : Ian Roni Rezky Raja Rio M. Sigalingging I11111336 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

description

USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING PETERNAKAN PLASMA PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN

Transcript of PDF Laporan PKL Lengkap

Page 1: PDF Laporan PKL Lengkap

i

Laporan Praktek Kerja Lapangan

USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING

PETERNAKAN PLASMA PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA

DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN

Oleh :

Ian Roni Rezky Raja Rio M. Sigalingging

I11111336

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Page 2: PDF Laporan PKL Lengkap

ii

Page 3: PDF Laporan PKL Lengkap

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek

Kerja Lapangan yang berjudul “Usaha Peternakan Ayam Pedaging Peternakan

Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama di Kabupaten Maros Sulawesi

Selatan”, sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas dari mata kuliah

Praktek Kerja Lapangan.

Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada Bapak Abdul Kadir,

S.Pt selaku pembimbing lapangan dan Bapak Prof. Dr. Ir. Djoni Prawira Rahardja,

M.Sc selaku pembimbing utama dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang

telah mencurahkan perhatian untuk membimbing dan mengarahkan penulis

hingga dapat menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini.

Penulis mengharapkan agar laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat

memberi wawasan yang luas bagi pembaca hingga dapat membantu dalam solusi

untuk kegiatan-kegiatan yang bersangkutan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan

mungkin masih terdapat kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu kritik dan

saran perbaikan sangat diharapkan.

Makassar , Maret 2015

Penulis

Page 4: PDF Laporan PKL Lengkap

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. viii

BAB I. PENDAHULUAN

Latar Belakang ................................................................................. 1

Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2

BAB II. METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...................................................... 3

Aspek yang Dikaji ........................................................................... 3

Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 3

Sumber Data ..................................................................................... 4

BAB III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN PETERNAKAN

INTI-PLASMA PT. BINTANG SEJAHTERA

BERSAMA

A. Keadaan Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama .... 6

B. Keadaan Perusahaan Inti PT. Bintang Sejahtera Bersama ......... 9

BAB IV. KEADAAN UMUM PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA

Aspek Panca Usaha Ternak pada Pemeliharaan Ayam Pedaging

di Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama........................................................................................

..... 17

1. Bibit Ayam Pedaging ................................................................. 17

2. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ................................... 19

3. Aspek Perkandangan ................................................................... 25

4. Aspek Pemasaran ......................................................................... 31

Page 5: PDF Laporan PKL Lengkap

v

BAB V. MANAJEMEN PAKAN AYAM PEDAGING

Aspek Manajemen Pakan di Peternakan Plasma PT. Bintang

Sejahtera Bersama………………………………………………….. 36

KESIMPULAN .......................................................................................... 45

LAMPIRAN ................................................................................................ 46

Page 6: PDF Laporan PKL Lengkap

vi

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Hak dan Kewajiban Peternak sebagai Pihak Plasma ............................. 12

2. Hak dan Kewajiban Perusahaan sebagai Pihak Inti ............................... 13

3. Sarana dan Prasarana PT. Bintang Sejahtera Bersama .......................... 16

4. Program Obat dan Vaksinasi untuk 100 ekor Ayam Pedaging PT.

Bintang Sejahtera Bersama .................................................................... 23

5. Data Penjualan Ayam di Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama .................................................................................................. 33

6. Frekuensi Pemberian Pakan yang Disarankan dari Perusahaan Inti

PT. Bintang Sejahtera Bersama .............................................................. 40

7. Program Puasa Makan yang Disarankan PT. Bintang Sejahtera

Bersama .................................................................................................. 41

8. Data Penimbangan Rata-rata Berat Badan Ayam mungguan di

Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama yang Diamati ....... 42

Page 7: PDF Laporan PKL Lengkap

vii

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Struktur Organisasi PT. Bintang Sejahtera Bersama ............................. 13

2. Data Label Box DOC dari PT. Satwa Utama Raya ............................... 18

3. Nekropsi pada Sampel Penyakit Kolibasilosis oleh Dokter Hewan ...... 20

4. Vaksinasi ND Clone Melalui Air Minum .............................................. 22

5. Program Sanitasi Penyemprotan Desinfentan Sevin .............................. 25

6. Konstruksi Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama .................................................................................................. 26

7. Atap Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama ...... 28

8. Berbagai Macam Tipe Atap Kandang .................................................... 29

9. Dinding Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama .................................................................................................. 30

10. Lantai Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama .................................................................................................. 31

11. Proses Pemanenan Hasil ........................................................................ 32

12. Label berbagai macam Pakan di PT. Bintang Sejahtera Bersama ......... 37

13. Proses Konsumsi Pakan ......................................................................... 38

14. Kegiatan Penimbangan Berat Badan Mingguan .................................... 42

Page 8: PDF Laporan PKL Lengkap

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Foto Bersama Keluarga Peternak Plasma ..................................................... 46

2. Peta Jarak Perusahaan Inti-Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama ........................................................................................................ 46

3. Kartu Kontrol Kerja Technical Service ........................................................ 47

4. Kesepakatan Harga Inti-Plasma ................................................................... 48

5. Program Persiapan Kandang (Biosecurity) .................................................. 49

6. Perincian Piutang Plasma ............................................................................. 50

7. Format PKL-1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ................................................................ 51

8. Bukti Tanda Terima Laporan PKL .............................................................. 65

Page 9: PDF Laporan PKL Lengkap

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Seiring

dengan naiknya pendapatan perkapita penduduk Indonesia, meningkat pula

kebutuhan akan protein hewani. Masyarakat semakin menyadari akan pentingnya

protein hewani bagi pertumbuhan jaringan tubuh. Salah satu sumber protein

adalah daging ayam pedaging. Ditinjau dari nilai gizinya, daging ayam pedaging

tidak kalah dibandingkan dengan daging dari ternak lain. Selain itu daging ayam

pedaging mudah didapatkan dan harganya relatif murah, karena pemeliharaan

ayam pedaging relatif singkat yaitu 35 hari.

Ayam broiler adalah galur ayam hasil rekayasa genetik yang memiliki

karakteristik ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil

daging, masa panen pendek dan menghasilkan daging berserat lunak, timbunan

daging baik, dada lebih besar dan kulit licin (North and Bell, 1990). Ada tiga

aspek sebagai tiang utama dalam pemeliharaan ayam pedaging yaitu aspek bibit,

aspek pakan, dan aspek manajemen. Aspek bibit menyangkut genetik dan fenotip

yang diperoleh dalam proses pembibitan untuk menghasilkan final stock. Aspek

bibit dapat dipengaruhi oleh aspek pakan yang menentukan selama proses

produksi berlangsung. Aspek pakan menyangkut kandungan nutrisi, konsumsi

pakan, hingga efisiensi/konversi pakan itu sendiri. Keseluruhan metode dari

pengaruh aspek pakan disebut aspek manajemen pakan.

Aspek manajemen pakan merupakan tata kelola dalam pemeliharaan ayam

pedaging dengan berobjek pada pengaruh perlakuan pada aspek pakan yang

Page 10: PDF Laporan PKL Lengkap

2

bertujuan pada keberhasilan usaha peternakan ayam pedaging. Produksi daging

yang tinggi tidak lepas dari manajemen pakan yang baik. Maka perlu mengetahui

bagaimana aspek manajemen pakan dalam pemeliharaan ayam pedaging. Hal

inilah yang melatarbelakangi dilaksanakannya praktek kerja lapangan mengenai

Aspek Manajemen Pakan pada Pemeliharaan Ayam Pedaging di Peternakan

Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama.

Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan mengenai aspek manajemen

pakan ayam pedaging adalah untuk mengkaji aspek manajemen pakan pada

pemeliharaan ayam pedaging, serta mengkaji aspek umum berupa aspek bibit,

aspek penyakit, aspek kandang, dan aspek pemasaran di peternakan plasma PT.

Bintang Sejahtera Bersama.

Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan mengenai aspek manajemen

pakan ayam pedaging adalah untuk mengetahui aspek manajemen pakan pada

pemeliharaan ayam pedaging, serta mengetahui aspek umum berupa aspek bibit,

aspek penyakit, aspek kandang, dan aspek pemasaran di peternakan plasma PT.

Bintang Sejahtera Bersama.

Page 11: PDF Laporan PKL Lengkap

3

BAB II

METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktek Kerja Lapangan mengenai pengaruh kondisi kandang dan

lingkungannya terhadap produksi ayam pedaging dilaksanakan mulai tanggal 14

November 2014 sampai tanggal 26 Desember 2014 yang bertempat di Perusahaan

Peternakan Inti-plasma Ayam Pedaging PT. Bintang Sejahtera Bersama dengan

pola inti-plasma di Dusun Tangnga, Desa Purna Karya, Kecamatan Tanralili,

Kabupaten Maros.

Aspek yang dikaji

Beberapa aspek yang dikaji pada praktek kerja lapangan ini adalah :

1. Keadaan umum dari perusahaan diantaranya sejarah perusahaan, kondisi

perusahaan, struktur organisasi, personalia perusahaan, serta sarana dan

prasarana di perusahaan dan peternakan inti-plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama.

2. Aspek Panca Usaha Ternak mencakup aspek bibit, penyakit, perkandangan,

dan pemasaran, khusus yaitu aspek manajemen pakan ayam pedaging di

peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan harus akurat sehingga tercapai keyakinan akan suatu

kebenaran untuk memperoleh data-data yang relevan. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Page 12: PDF Laporan PKL Lengkap

4

1. Pengamatan ( observasi )

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati langsung hal-hal yang

berhubungan dengan pelaksanaan magang.

2. Magang Kerja

Pengumpulan data dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang berlangsung

di perusahaan melalui bekerja dan berdiskusi dengan karyawan perusahaan.

3. Wawancara ( Interview)

Proses untuk mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab secara langsung

dengan responden. Responden yang diwawancarai adalah manajer operasional,

Technical Service, maupun anak kandang perusahaan.

4. Pencatatan ( Recording ):

Proses pengumpulan data dengan cara mencatat setiap hal yang berkaitan

dengan pelaksanaan magang di perusahaan.

5. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mendokumentasikan berbagai kegiatan yang

dilakukan.

6. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara memanfaatkan data yang tersedia, yang

berhubungan dengan kegiatan magang. Data yang dimaksud dapat berupa buku,

jurnal, arsip, dan lain sebagainya yang relevan dan informatif.

Sumber Data

Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat yang dikumpulkan ada dua jenis

yaitu :

Page 13: PDF Laporan PKL Lengkap

5

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden.

Dalam pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini data primer didapat

dari wawancara dengan Manajer Perusahaan, Technical Service, Karyawan,

dan masyarakat sekitar perusahaan.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber.

Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini menjadi sumber data sekunder

yaitu diambil dari buku, arsip, dan jurnal yang berhubungan dengan kegiatan

magang.

Page 14: PDF Laporan PKL Lengkap

6

BAB III

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN PETERNAKAN INTI-PLASMA

PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA

A. Keadaan Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

1. Letak Geografis Peternakan

Peternakan plasma ayam pedaging milik Bapak Jumardin yang bermitra

dengan PT. Bintang Sejahtera Bersama sebagai perusahaan inti ini terletak di

Dusun Tangnga, Desa Purna Karya, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros,

Sulawesi Selatan. Kondisi topografi Kecamatan Tanralili umunya datar dan

bergelombang, hanya sebagian kecil yang berbukit dan bergunung, dengan letak

antara 119° 34' 11.9”- 119° 40' 48" BT dan 5° 2' 59.9" - 5° 10' 47.9" LS. Secara

umum berada pada tipe ekosistem dataran rendah. Jarak antara lokasi inti dan

peternak plasma adalah 23,5 Km dengan waktu tempuh selama 37 menit jika

tanpa macet (LAMPIRAN).

Letak peternakan plasma yang bermitra dengan PT. Bintang Sejahtera

Bersama ini cukup strategis untuk peternakan ayam pedaging, dengan lingkungan

perbukitan yang cukup jauh dari pemukiman dan suhu kandang sekitar 31,8oC.

2. Sejarah Peternakan

Peternakan plasma ayam pedaging PT. Bintang Sejahtera Bersama milik

bapak Jumardin berlokasi di Dusun Tangnga, Desa Purna Karya, Kecamatan

Tanralili, Kabupaten Maros. Pemilik peternakan adalah Bapak Jumardin yang

mulai beternak pada tahun 2013. Pada mulanya usaha yang ditekuni merupakan

usaha rumah tangga perseorangan dengan berbagai permasalahan pribadi yang

telah dialami, kemudian pada tahun 2013 mengalihkan usaha dari pertambangan

Page 15: PDF Laporan PKL Lengkap

7

emas ke pemeliharaan ayam pedaging dengan kapasitas awal sebesar 4.500 ekor.

Peternakan tersebut dimulai dengan mengadakan kerjasama inti-plasma dengan

PT Bintang Sejahtera Bersama. Selain melakukan usaha ternak ayam pedaging

Bapak Jumardin tidak memiliki pekerjaan sampingan lainnya karena memilh

untuk fokus di usahanya tersebut.

Peternakan plasma ayam pedaging PT. Bintang Sejahtera Bersama milik

bapak Jumardin telah melakukan pemeliharaan ayam pedaging selama 3 periode

panen dengan pembelajaran awal hingga saat ini dari bantuan teman atau keluarga

di sekitar lokasi yang sama beternak ayam pedaging.

3. Kondisi Peternakan

Peternakan ayam yang digunakan dalam kegiatan magang terletak di Desa

Purna Karya Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Lokasi peternakan plasma

PT. Bintang Sejahtera Bersama ini sebelah utara berbatasan dengan Desa

Lekopancing, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Mandai, Sebelah timur

berbatasan dengan Kecamatan Tompo Bulu, dan sebelah selatan berbatasan

dengan Kabupaten Gowa.

Lokasi peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama ini terletak kurang

lebih 8 km dari Ibu Kota Kabupaten dan jarak lokasi peternakan dengan

pemukiman kurang lebih 500 m, sedangkan jarak lokasi peternakan dengan

peternakan lain kurang lebih 300 m. Suhu lokasi peternakan adalah 27-31˚C.

Pendirian peternakan ini telah memperoleh izin dari Kepala Desa dan warga

masyarakat setempat yang menyatakan tidak keberatan adanya Usaha Peternakan

ayam Broiler tersebut.

Page 16: PDF Laporan PKL Lengkap

8

Kandang terletak bersebelahan atau 10 meter dari rumah Bapak Jumardin

sebagai pemilik kandang. Di sebelah kandang juga dibangun tempat istirahat serta

untuk kontrol dan pengawasan kondisi kandang secara aktual. Lokasi disekitarnya

dibatasi oleh hutan dan sungai serta ladang pertanian masyarakat sekitar.

Tumbuhan yang tumbuh disekitar lokasi kandang berupa pohon jati, pohon

bambu, pohon pisang, tanaman jagung dan rerumputan. Jalan menuju desa

menggunakan jalan aspal dengan sebagian beton sehingga dapat membantu dan

memudahkan dalam pengangkutan barang dan hasil produksi, hanya saja sekitar

60 m jalanan sebelum kandang masih berupa tanah.

4. Personalia Peternakan

Tenaga kerja sekaligus pemilik kandang di peternakan plasma PT Bintang

Sejahtera Bersama ini berjumlah 2 orang yang terdiri atas pasangan suami isteri

yaitu Ibu Rukaya dan Bapak Jumardin yang masing-masing tidak memiliki

keahlian khusus karena masih dalam tahap permulaan usahanya. Ibu Rukaya (29

tahun) adalah penduduk asli kabupaten soppeng dengan latar belakang pendidikan

SMP. Sementara Bapak Jumardin (47 tahun) adalah penduduk asli kabupaten

soppeng dengan latar belakang pendidikan SMP.

5. Sarana dan Prasarana Peternakan

Kandang sebagai hal utama milik Bapak Jumardin dengan luas 604 m2 dengan

panjang 75,5 m dan lebar 8 m, berbahan tiang dari kayu dan alas dari bambu serta

atap dari daun rumbia. Tempat pakan dan tempat minum untuk masing-masing

fase pemeliharaan, yaitu berupa chick feeder tray 80 buah, baby chick feeder 100

buah, round feeder 80 buah, serta tempat minum otomatis 80 buah. Dalam

kandang terdapat 9 pasang brooder chick dan pemanasnya serta lampu penerang

Page 17: PDF Laporan PKL Lengkap

9

kandang 13 unit. Serta 150 karung serbuk gergaji untuk awal masa produksi

broiler. Sepanjang letak tempat minum otomatis dialirkan air dengan pipa paralon

sepanjang 76 m dengan diameter 3/4 inchi. Penampungan air minum

menggunakan tong penampung air 2 buah dan ember 60 liter 1 buah air khusus

obat/vaksin dan. Tirai disekeliling kandang 2 roll masing-masing sepanjang 166

meter dengan penyesuaian pembukaan terhadap suhu kandang. Untuk

membersihkan ada selang karet sepanjang 5 meter serta 2 sekop dan 1 cangkul.

Genset di persiapkan untuk menanggulangi pemadaman listrik dengan days

3000 watt. Timbangan gantung digital 1 unit di pakai dalam pemeliharaan ayam

untuk mengukur berat badan ayam. Lemasi es di gunakan untuk menyimpan

vaksin.

B. Keadaan Perusahaan Inti PT. Bintang Sejahtera Bersama

1. Sejarah Perusahaan

PT. Bintang Sejahtera Bersama (BSB) merupakan salah satu perusahaan

yang bergerak di bidang peternakan ayam pedaging yang menjadi mitra bagi para

peternak yang ingin mengembangkan usahanya, di mana perusahaan ini

menyediakan segala sesuatu yang menjadi keperluan para peternak di antaranya

adalah Sapronak (Sarana Produksi Peternakan) yang meliputi bibit (DOC), pakan,

dan obat-obatan (vaksin dan vitamin). Perusahaan ini didirikan pada bulan oktober

tahun 1998, perusahaan ini berlokasi di Jalan Kima Raya II Kav., Biring Kanaya

Makassar.

Perusahaan ini melakukan pola kemitraan dengan system inti-palasma,

yaitu kerjasama yang diterapkan antara perusahaan sebagai pihak inti dan

peternak sebagai pihak plasma. Dengan pola ini, perusahaan membantu peternak

Page 18: PDF Laporan PKL Lengkap

10

kecil hingga besar dalam menyediakan sarana produksi serta menjamin pemasaran

hasil produksi berupa broiler. Sebelumnya, ada kontrak secara tertulis yang

mengikat peternak dan perusahaan. Prinsip ini dilakukan karena baik perusahaan,

maupun peternak mempunyai peranan yang sama dan saling ketergantungan serta

saling menguntungkan kedua belah pihak. Peternak yang sedang bergabung

sebagai plasma dari perusahaan ini sebanyak 53 anggota yang masing-masing

berasal dari berbagai daerah di Sulawesi selatan, mulai dari Makassar, gowa,

takalar, barru, pangkep, pare-pare, polman, bone, bulukumba, jeneponto, luwu dan

palopo.

2. Mekanisme Kemitraan

Kemitraan usaha antara PT. Bintang Sejahtera Bersama dengan peternak

plasma merupakan suatu pengembangan hubungan hubungan bisnis dengan

adanya ikatan tanggung jawab masing-masing pihak yang bermitra dalam

mewujudkan kemitraan usaha yang saling membutuhkan, saling menguntungkan

dan saling memperkuat. Mekanisme kemitraan antara PT. Bintang Sejahtera

Bersama sebagai pihak inti dengan peternak sebagai pihak plasma adalah sebagai

berikut :

a. Syarat-syarat Kermitraan

Adapun syarat-syarat untuk menjalin hubungan kemitraan dengan PT. Bintang

Sejahtera Bersama adalah sebagai berikut :

- Menyediakan kandang dan peralatan dengan ukuran teknis dan kapasitas

yang direkomendasikan oleh inti.

Page 19: PDF Laporan PKL Lengkap

11

- Lokasi kandang mempunyai fasilitas listrik, cukup tersedia air bersih dan

dapat dijangkau oleh kendaraan roda empat untuk pengadaan sapronak dan

panen ayam.

- Bisa bekerjasama dengan petugas lapangan inti (Technical Service) untuk

melaksanakan manajemen ayam sesuai dengan petunjuk perusahaan.

- Bersedia memberikan jaminan (sertifikat tanah/BPKB).

b. Pengadaan dan Penyediaan Sarana Produksi

PT. Bintang Sejahtera Bersama sebagai pihak inti bertugas menyediakan

sapronak kepada peternak plasma untuk usaha peternak ayam broiler yaitu

DOC, pakan, dan obat-obatan. Pola kemitraan yang dietapkan adalah system

pembayaran secara kredit atas pengadaan dan penyaluran sapronak kepada

peternak plasma untuk membantu peternak dalam mengatasi kesulitan uang

tunai maupun dalam usaha mempercepat atau mengikuti jadwal dimulainya

kegiatan budidaya.

c. Melakukan Kegiatan Budidaya dengan Bimbingan Teknis

Budidaya ayam pedaging merupakan tanggungjawab dari peternak plasma

yang dilakukan selama 32-42 hari (panen). Peranan inti melaksanakan

pembinaan berupa teknis pengelolaan budidaya, cara pencegahan penyakit,

dan tata cara pemeliharaan yang baik.

d. Penyerahan Hasil Produksi

Panen dilakukan setelah mencapai berat hidup ≥ 1,0 kg/ekor atau sesuai

permintaan konsumen. Hasil produksi dalam berntuk ayam hidup ditimbang di

kandang plasma agar plasma juga mengontrol jika terjadi penyusutan bobot

badan saat pengangkutan.

Page 20: PDF Laporan PKL Lengkap

12

e. Pemasaran Hasil Produksi

Dalam pemasran hasil produksi yang berupa ayam pedaging, pihak inti

membayar kepada peternak plasma sesuai dengan harga garansi dengan

maksud agar peternak plasma tidak dirugikan. Harga garansi yaitu harga yang

disepakati antara peternak dan pihak inti mengenai hasil produksi berupa

broiler yang akan tetap dibayar sesuai dengan perjanjian meskipun harga ayam

di pasar naik atau turun. Jadi, peternak tidak lagi merasa khawatir mengenai

pemasaran hasil produksinya karena pihak PT. Bintang Sejahtera Bersama

yang akan menanggung pemasarannya secara langsung.

3. Hak dan Kewajiban Pelaku Kemitraan

Untuk mencapai tujuan kemitraan antara PT. Bintang Sejahtera Bersama

dengan peternak plasma, maka tanggungjawab pelaku kemitraan harus

diperhatikan. Adapun hak dan kewajiban peternak sebagai pihak plasma dalam

kemitraan ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hak dan Kewajiban Peternak sebagai Pihak Plasma

Hak Kewajiban

1. Adanya jaminan sapronak

secara kredit.

2. Mendapat bimbingan teknis

budidaya ayam pedaging.

3. Jaminan pemasaran dari pihak

inti.

4. Penerimaan hasil penjualan

ayam pedaging dan insentive

stelah dikurangi harga sapronak.

1. Menyediakan kandang dengan

segala peralatannya.

2. Melaksanakan budidaya.

3. Menyerahkan hasil produksi.

4. Membayar biaya pembelian

sapronak kepada pihak inti.

Sedangkan hak dan kewajiban perusahaan sebagai pihak inti dalam

kemitraan adalah sebagai berikut :

Page 21: PDF Laporan PKL Lengkap

13

Tabel 2. Hak dan Kewajiban Perusahaan sebagai Pihak Inti

Hak Kewajiban

1. Menerima hasil produksi dari

peternak.

2. Jaminan mutu ayam pedaging

dari peternak.

3. Pembayaran kredit dari

peternak.

1. Memberikan kredit modal usaha

sapronak berupa bibit ayam

(DOC), pakan, dan obat-

obatan/vaksin.

2. Melakukan pembinaan dalam

kegiatan budidaya.

3. Membeli kembali hasil produksi

dengan harga kontrak.

Sistem pengawasan (kontrol kerja) dari perusahaan inti terhadap

peternakan plasma dilakukan oleh Technical service untuk membimbing secara

teknis berdasarkan standar-standar yang ditetapkan oleh manager perusahaan.

Technical Servis wajib mengisi Kartu Kontrol (LAMPIRAN) setiap saat

kunjungan ke plasma.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dari PT. Bintang Sejahtera Bersama dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Bintang Sejahtera Bersama

Page 22: PDF Laporan PKL Lengkap

14

Adapun pembagian tugas (Job Description) pada PT. Bintang Sejahtera

Bersama adalah sebagai berikut :

- Peminpin Perusahaan Pusat atau General Manager (Sub Area Head/

Production and Marketing)

Pemimpin Perusahaan Pusat (General Manager) memiliki tugas dan

wewenang utama yaitu menjalankan strategi-strategi yang telah ditetapkan oleh

Head Area, serta memberikan laporan kemajuan setiap bulan pada Head Area.

General Manager juga menerima laporan mingguan dari Branch Manager,

mengontrol kerja dari masing-masing karyawan, mengangkat dan

memberhentikan karyawan, serta menentukan target revenue (penghasilan) secara

keseluruhan.

- Branch Manager

Branch Manager memiliki tugas diantaranya mengawasi berjalannya aktifitas

di kantor cabang tempat ditugaskan, memastikan kondisi Branch selalu dalam

keadaan rapi, nyaman dan aman dan pelayanan yang diberikan oleh staff cabang

tersebut memberikan kepuasan kepada plasma sehingga tidak ada keluhan,

menyusun strategi agar branch tersebut menghasilkan profit sesuai dengan target

yang diberikan, serta memberikan laporan mingguan kepada General Manager.

- Technical Service

Technical Service merupakan posisi yang paling banyak mengambil andil

dalam berhubungan langsung dengan peternak plasma. Tugas dari Technical

service adalah diantaranya melakukan bimbingan secara tekhnis pada peternak

plasma, mengumpulkan data yang relevan dan data pesaing dengan baik,

Page 23: PDF Laporan PKL Lengkap

15

membantu pertumbuhan produksi dan melakukan perbaikan, serta menanggapi

dan menyelidiki keluhan dari plasma.

- Sales

Tugas dari karyawan pada posisi sales adalah menentukan harga jual produk

yang akan dilaunching, membuat jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk

memastikan tercapainya target penjualan, menganalisa dan mengembangkan

strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dg

target yang ditentukan, serta melaporkan aktivitas penjualan perusahaan kepada

Branch Manager.

- Admin Sales

Posisi Admin Sales seorang karyawan memiliki tugas diantaranya memeriksa

pembayaran atas produk dari tim penjualan, membuat laporan aktivitas dari

pelanggan, serta memasukkan data faktur penerimaan terakhir pada komputer

setelah memeriksa jumlah penerimaan akhir.

- Admin PIR (Perusahaan Inti Rakyat)

Seorang Admin PIR memiliki tugas diantaranya melibatkan langsung peternak

setempat dalam kegiatan budidaya, meningkatkan pengembangan SDA melalui

pemberdayaan masyarakat yang sehat di sekitar peternakan plasma, memberikan

promosi jaminan spronak bagi peternak yang berminat menjadi pihak plasma,

serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kelangsungan PIR tersebut.

- PTL Collector

Seorang Collectro bertugas melakukan penagihan atas piutang yang telah jatuh

tempo, mengirimkan surat peringatan kepada konsumen, serta memonitor dan

membina hubungan dengan konsumen.

Page 24: PDF Laporan PKL Lengkap

16

5. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang keberhasilan perusahaan, maka sarana dan prasarana

dalam perusahaan sangat perlu diperhatikan. Adapun saran dan prasarana yang

dimiliki oleh PT. Bintang Sejahtera Bersama dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Sarana dan Prasarana PT. Bintang Sejahtera Bersama.

No Uraian

Transportasi

1 Mobil :

Panther pick up = 10 unit

Kijang Krista = 1 unit

Nissan terrano = 1 unit

Peralatan Kantor

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Laptop = 6 unit

Computer = 22 unit

Printer = 20 unit

Fax = 6 unit

Filling cabinet = 7 unit

CCTV = 1 unit

Kulkas = 7 unit

AC = 16 unit

Kursi kantor = 11 unit

Meja kantor = 5 unit

Lemari arsip = 1 unit

Kamera digital = 1 unit

Router WiFi = 1 unit

Brankas Chubb = 4 unit

Perabotan Kantor dan Rumah

16

17

18

Generator = 2 unit

Sofa = 1 unit

Kantor dan mes karyawan = 7 unit

Peralatan Peternakan

19

20

21

22

23

24

Debeaker = 2 unit

Gasolec = 1 unit

Freezer = 3 unit

Rak Gondola = 3 unit

Thermometer = 2 unit

Timbangan digital = 4 unit

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Page 25: PDF Laporan PKL Lengkap

17

BAB IV

KEADAAN UMUM PT. BINTANG SEJAHTERA BERSAMA

Aspek Panca Usaha Ternak pada Pemeliharaan Ayam Pedaging di

Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama.

1. Bibit Ayam Pedaging

Ayam broiler adalah galur ayam hasil rekayasa genetik yang memiliki

karakteristik ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil

daging, masa panen pendek dan menghasilkan daging berserat lunak, timbunan

daging baik, dada lebih besar dan kulit licin (North and Bell, 1990).

Perkembangan ayam pedaging dimulai dari Great grand parents stock, Grand

parents stock, Parent stock, dan Final stock. Great grand parent stock adalah

jenis ayam yang berasal dari persilangan dan seleksi dari berbagai kelas, bangsa,

atau varietas yang dilakukan oleh pembibit dan merupakan bagian untuk

membentuk Grand parent stock, dihasilkan dari persilangan galur murni (pure

line). Grand parent stock adalah jenis ayam yang khusus dipelihara untuk

menghasilkan Parent stock. Parent stock adalah jenis ayam yang dipelihara untuk

menghasilkan Final stock. Final stock merupakan ayam yang khusus dipelihara

untuk menghasilkan telur atau daging yang telah melalui berbagai persilangan dan

seleksi. Diantara ayam jantan dan betina Final stock ini tidak boleh disilangkan

karena keturunannya hanya akan menghasilkan produksi 50 % dari induknya

(Anggorodi, 1984).

Bibit yang digunakan dalam lokasi peternakan plasma PT. Bintang

Sejahtera Bersama yaitu galur SR 707 dari hatchery PT. Satwa Utama Raya yang

merupakan hasil persilangan antara ayam Cornish dan Playmouth Rock dengan

Page 26: PDF Laporan PKL Lengkap

18

vaksinasi ND K-L + IBD setelah menetas. DOC yang dipelihara sejumlah 4.500

ekor, ditempatkan dalam brooder chick di kandang panggung. Adapun ketetapan

harga jual yang berlaku untuk peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

yaitu DOC seharga Rp. 3.700,-/ekor (LAMPIRAN). Pemilihan dan penggunaan

strain ini dimaksudkan adanya pertimbangan dalam hal produksi daging yang

cukup tinggi, resistensi terhadap penyakit dan dapat lebih tahan terhadap

perubahan cuaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Murtidjo (1987) yang

menyatakan bahwa ciri-ciri anak ayam yang sehat antara lain memiliki

kemampuan penyesuaian untuk dipelihara di lingkungan tropis, tidak mudah

mengalami cekaman, konversi pakan yang baik, memiliki tingkat persentase

mortalitas yang rendah.

Gambar 2. Data Label Box DOC dari PT. Satwa Utama Raya

Bibit yang telah menetas dari hatchery tidak langsung diangkut ke kandang

melainkan lebih dahulu dicatat data-datanya, selama pengangkutan DOC, box

ditutup agar DOC tidak kepanasan dan langsung dimasukkan dalam brooder yang

sudah disiapkan 2 hari sebelum DOC datang. Setelah DOC sampai ke kandang

kemudian DOC diberi air minum putih yang telah dicampur dengan gula merah

dengan perbandingan 100 gr gula merah dengan 5 lt air atau 2% air gula.

Pemberian air gula tersebut dimaksudkan agar DOC memperoleh energi kembali

Page 27: PDF Laporan PKL Lengkap

19

yang diakibatkan kelelahan DOC selama perjalanan sehingga dapat menghindari

dehidrasi pada DOC tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Murtidjo (1987)

bahwa pemberian air gula berguna untuk memberikan energi siap pakai sehingga

kelelahan DOC dapat dikurangi.

Tahapan pertumbuhan hewan akan membentuk kurva sigmoid (Anggorodi,

1984). Pada awal pertumbuhan lambat, kemudian berkembang lebih cepat dan

akhirnya perlahan lagi menjelang dewasa tubuh. Kecepatan pertumbuhan pada

ayam mempunyai variasi yang cukup besar tergantung pada tipe ayam, strain,

jenis kelamin dan makanan, disamping faktor lingkungan seperti suhu dan

perlindungan terhadap penyakit (North, 1978).

2. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Penyakit yang sering menyerang ayam secara umum dapat di

kelompokkan menjadi beberapa macam yaitu di sebabkan karena stress

(cekaman), defisiensi zat makanan, parasit penyakit karena protozoa, penyakit

karena bakteri, penyakit karena virus dan penyakit karena cendawan (Suprijatno

dan Atmomarsono, 2005). Penyebab penyakit biasanya berkaitan dengan stres

(cekaman). Stres di sebabkan karena beberapa faktor dari lingkungan dan dari

manajemen pemeliharaan yang kurang baik. Diantara faktor penyebab stres yaitu

kedinginan, ventilasi yang buruk, populasi yang tinggi, tidak cukup pakan dan

minum dan pengobatan yang berlebihan. Apabila foktor tersebut bisa di

minimalisir maka kemungkinan stres sangat kecil.

Berdasarkan hasil pembedahan (nekropsi) dari beberapa sampel ayam

afkir yang telah dilakukan oleh dokter hewan pada minggu ke-3, dapat

disimpulkan bahwa penyakit yang secara positif menjangkit ayam yang ada di

Page 28: PDF Laporan PKL Lengkap

20

peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama milik bapak Jumardin ini

adalah Kolibasilosis yang disebabkan kurangnya penerapan biosecurity terhadap

air yang diminum ternak sehingga bakteri yang habitatnya di air di sekitar

kandang dapat menyebar dengan cepat. Hal tersebut disebabkan karena

lingkungan sekitar kandang berupa alam hutan bebas dengan sungai di belakang

kandang. Dokter hewan menyarankan agar air yang digunakan sebaiknya

dipastikan bersih dan steril dari bakteri penyebab penyakit.

Gambar 3. Nekropsi Sampel Penyakit Kolibasilosis oleh Dokter Hewan

Kolibasilosis (Bakteri Escherichia coli)

Kolibasilosis umumnya dianggap sebagai penyebab berbagai masalah

kesehatan unggas. Kejadian kolibasilosis belakangan ini pemunculannya sangat

menonjol pada ayam pedaging yang berumur muda, antara 1 – 2 minggu pada

ayam yang dipelihara dalam keadaan sanitasi yang sangat rendah. Bakteri E. coli

akan melimpah pada air yang kualitasnya jelek, terutama setelah turunnya hujan.

Angka kematian bisa mencapai 10% dan akan lebih besar lagi apabila disertai

infeksi lain yang mengikutinya, seperti : ND, M. gallisepticum atau IB.

Page 29: PDF Laporan PKL Lengkap

21

E.coli ditemukan di dalam saluran usus ternak dan manusia dan didapatkan

di dalam feses, sehingga E. coli dikenal sebagai indikator kontaminasi kotoran.

Gejala klinis kolibasilosis adalah kematian mendadak yang terjadi pada bentuk

akut, tanpa menunjukkan gejala klinis. Apabila penyakit berjalan kronis, maka

gejala yang terlihat yaitu kelesuan, napsu makan menurun serta munculnya

gangguan pernafasan berupa ngorok pada malam hari disertai pengeluaran eksudat

dari hidung. Beberapa kasus kolibasilosis terjadi pada organ reproduksi unggas

sehingga agak sukar diamati. Eksudat pada kantong hawa dan radang fibrinosa

pada kantong jantung dan permukaan hati. Gejala lain berupa radang pusar

(omphalitis), septicaemia dan enteritis.

Distribusi E. coli sangat luas, bisa ditemukan di dalam litter, kotoran

ayam, debu/kotoran lain dalam kandang serta lingkungan sekitar kandang, pakan,

air minum dan sumber air, seperti sumur. Debu dalam kandang ayam dapat

mengandung 105 – 10

6 sel E. coli/gram. Bakteri akan tahan lama di dalam

kandang, terutama keadaan kering.

Pencegahan dilakukan dengan mentaati sanitasi. Mengusahakan pakan dan

air minum supaya tidak tercemar oleh feses, jika perlu tambahkan antibiotik

dalam pakan. Beberapa antibiotik yang termasuk kelompok aminoglikosida yang

biasa digunakan untuk mengatasi kolibasilosis adalah neomisin dan gentamisin,

kelompok aminosiklitol, yaitu spektinomisin dan kelompok polipeptida, misalnya

kolistin/polimiksin B.

Vaksinasi yang pertama dilakukan adalah oleh petugas hatchery pada

umur 0 hari sesaat setelah ayam menetas ayam menggunakan vaksin ND-KL +

IBD, di perusahaan penetasan (hatchery). Vaksin ini berguna untuk mencegah

Page 30: PDF Laporan PKL Lengkap

22

penyakit ND dan IBD. Vaksinasi yang kedua dilakukan pada umur 14 hari, pada

vaksinasi kedua ini ayam diberi vaksin ND, jenis vaksin yang digunakan adalah

jenis ND Clone dengan metode vaksinasi yang dilakukan melalui air minum dan

pelarut medimilk. Vaksinasi ini berguna untuk mencegah penyakit ND (Newcastle

Desease). Vaksinasi dilakukan untuk menjaga kekebalan pada ayam. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Murtidjo (1987) yang menyatakan bahwa vaksinasi

merupakan suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada ayam agar ayam

tersebut kebal terhadap serangan penyakit.

Gambar 4. Vaksinasi ND Clone Melalui Air Minum

Selain vaksinasi program dalam hal kesehatan ternak juga ada program

Obat-obatan yang diberikan antara lain Anasol yang berguna untuk meningkatkan

produktifitas dan mengatasi stress, Monorox yang berguna antimikroba

berspektrum luas untuk melawan komplikasi yang timbul, Doxine sebagai

Antibiotik yang ampuh untuk infeksi saluran pernafasan seperti CRD, Coryza,

Chollera maupun infeksi saluran pencernaan seperti Collibasilosis,dan

Page 31: PDF Laporan PKL Lengkap

23

salmonellosis, serta Vitamin C yang berguna mempertahankan daya tahan tubuh

ternak.

Adapun program Obat dan Vaksinasi yang disarankan bagi peternak

plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Program Obat dan Vaksinasi untuk 100 ekor Ayam Pedaging PT.

Bintang Sejahtera Bersama.

Umur Obat/Vaksin Dosis Keterangan

1 ND-IB L, ND Killed, IBD

Pemberian di hatchery

Air gula 2% 100 gr gula merah + 5 lt. air

Saat DOC tiba di kandang, selama 2 jam

Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan setelah air gula saat DOC tiba

2 Menorox 10 gr Menorox + 10 lt. air Menorox diberikan pagi hari

Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan setelah Consumix Plus habis

3 Menorox 10 gr Menorox + 10 lt. air Menorox diberikan pagi hari

Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan setelah Consumix Plus habis

4 Menorox 10 gr Menorox + 10 lt. air Menorox diberikan pagi hari

Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan setelah Consumix Plus habis

5 Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan pagi hari

AI Killed 0,25 cc Suntik Subcuatan (di bawah kulit leher)

6 Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan pagi hari

7 Anasol 10 gr Anasol + 10 lt. air Anasol diberikan pagi hari

8 Air biasa + caporit 3-5 ppm Kaporit dibungkus kaos di kran air minum ke bak air

9 Air biasa + caporit 3-5 ppm Kaporit dibungkus kaos di kran air minum ke bak air

10 Air biasa + caporit 3-5 ppm Kaporit dibungkus kaos di kran air minum ke bak air

11 Air biasa + caporit 3-5 ppm Kaporit dibungkus kaos di kran air minum ke bak air

12 Air biasa + caporit 3-5 ppm Kaporit dibungkus kaos di kran air minum ke bak air

13 Anasol 20 gr Anasol + 40 lt. Air Anasol diberikan pagi hari

14 ND Clone 1 vial 60 gr skim milk + 20 lt. Air

Vaksin jam 7 pagi, puasa minum ± 2 jam

Anasol 20 gr Anasol + 40 lt. Air Anasol diberikan pagi hari

15 Doxine 100 gr Doxine + 50 lt.Air Doxine diberikan pagi hari setelah habis anasol

16 Doxine 100 gr Doxine + 50 lt.Air Doxine diberikan pagi hari setelah habis anasol

17 Doxine 100 gr Doxine + 50 lt.Air Doxine diberikan pagi hari setelah habis anasol

18 Anasol 30 gr Anasol + 60 lt. Air Anasol diberikan pagi hari

19 Anasol 30 gr Anasol + 60 lt. Air Anasol diberikan pagi hari

20 Air biasa + caporit 3-5 ppm Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

21 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa

Page 32: PDF Laporan PKL Lengkap

24

(caporit)

22 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

23 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

24 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

25 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

26 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

27 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

28 Vitamin C 10 gr Vitamin C + 50 lt. Air Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

29 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air

Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

30 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air

Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

31 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air

Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

32 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air

Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

33 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air

Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

34 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air

Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

35 Vitamin C 20 gr Vitamin C + 100 lt. Air

Diberikan pagi hari setelah habis air biasa (caporit)

Catatan :

1. Apabila tampak gejala sakit maka segera laporkan ke TS

2. Jika ada gejala sakit langsung diberikan antibiotic (vaksin tunda)

3. Vaksin ND standar 14 hari (vaksin ND dengan turun sekam harus +/- 2 hari atau

tidak bersamaan

4. Umur ayam lewat 35 hari program dilanjutkan vitamin sampai panen,apabila

kondisi sehat

5. Consumix Plus bias diganti dengan Menorox, Octacyn-EN

6. Anasol bisa diganti Perfexol-L, Nutri-C

7. Vitamin C bias diganti dengan Nutri-C, Orange

8. Vaksinasi AI sesuai kasus di suatu daerah atau pertimbangan Animal Health

9. Peternak wajib mengikuti program obat di atas dengan petunjuk TS (Tehnical Service).

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Page 33: PDF Laporan PKL Lengkap

25

Adapun sanitasi yang dilakukan meliputi sanitasi kandang dan pencegahan

penyakit. Sanitasi kandang mingguan dilakukan rutin dengan penyemprotan

desinfektan Sevin di kandang untuk membunuh hama dan penyakit yang dapat

menyerang ternak. Pembersihan kandang setelah ayam dipanen dilakukan dengan

cara kotoran ayam dibersihkan, lantai dan dinding kandang dibersihkan dengan

cara disemprot air menggunakan selang. Rasyaf (1995) menyatakan bahwa tujuan

dari pencucian yang berulang-ulang untuk memastikan agar kandang steril dan

bebas dari penyakit yang pernah ada atau memutus siklus penyakit pada

pemeliharaan berikutnya.

Gambar 5. Program Sanitasi Penyemprotan melaui Desinfentan Sevin

3. Aspek Perkandangan

Kandang merupakan unsur penting dalam menentukan keberhasilan suatu

usaha peternakan ayam karena merupakan tempat hidup ayam sejak usia awal

sampai berproduksi. Dengan demikian kandang harus memenuhi segala

persyaratan yang dapat menjamin kesehatan serta pertumbuhan yang baik bagi

Page 34: PDF Laporan PKL Lengkap

26

ayam yang dipelihara. Faktor konstruksi yang dituntut untuk kandang ayam yang

baik meliputi ventilasi, dinding kandang, lantai, atap kandang, bahan bangunan

kandang, hingga lingkungan kandang (Priyatno, 2001).

a) Konstruksi kandang

Berdasarkan konstruksinya, kandang dapat dibedakan menjadi: Kandang

bateray, kandang postal dan kandang panggung (North, 1994).

Kandang yang dipakai pada peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama milik bapak Jumardin menggunakan sistem kandang panggung terbuka

dengan kapasitas 4.500 ekor yang terdiri atas satu kandang dengan tempat

istirahat bagi personil kandang di pertengahannya bagian pinggir. Sistem kandang

pada peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama milik bapak Jumardin

menggunakan sistem kandang panggung yang berukuran luas 604 m2 dengan

panjang 75,5 m dan lebar 8 m, tiangnya dari balok kayu, alas dan dinding dari

bamboo, dan dengan pondasi beton.

Gambar 6. Konstruksi Kandang Peternak Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

Page 35: PDF Laporan PKL Lengkap

27

Kandang panggung adalah kandang dengan konstruksi alas yang terangkat

lebih tinggi dari tanah sekitar sehingga kandang lebih terhindar dari feses dan

kondisi berbahaya saat banjir. Akpobome dan Funguy (1992) menyatakan bahwa

broiler yang dipelihara pada kandang panggung memiliki bobot badan yang lebih

rendah tetapi konversi pakan yang lebih baik dibandingkan broiler yang dipelihara

di atas lantai sekam. Selain itu, menurut Hypes et all. (1994) kebaikan dari

kandang panggung yaitu memiliki ventilasi yang sangat baik bagi ayam di

dalamnya, sebab udara bertiup melalui seluruh bagian tubuh ayam. Keuntungan

lain dari penggunaan kandang panggung adalah kemudahan dalam mekanisme

kandang dan mengurangi kontak ayam dengan feses yang merupakan salah satu

sumber bibit penyakit.

Berbeda dengan konstruksi kandang panggung, kandang bateray adalah

sangkar segi empat yang disusun secara berderet memanjang dan bertingkat dua

atau lebih berbentuk kotak menggunakan sistem alas berlubang atau kawat yang

bersambung satu dengan yang lain terbuat dari kayu, bambu atau kawat

(North,1994).

Selain itu, dikenal juga konstruksi kandang postal adalah suatu tipe

pemeliharaan unggas dengan lantai kandangnya berhubungan langsung dengan

lahan atau tanah sekitarnya ditutup oleh bahan penutup lantai yang memiliki daya

serap yang tinggi, lembut sehingga tidak menyebabkan kerusakan dada,

mempertahankan kehangatan, menyerap panas, dan menyeragamkan temperatur

dalam kandang seperti sekam padi, serutan gergaji, tongkol jagung, jerami padi

yang dipotong-potong, serta dapat digunakan kapur mati yang penggunaannya

dicampurkan dengan bahan litter. Menurut Sudjarwo dan Indarto (1989),

Page 36: PDF Laporan PKL Lengkap

28

ketebalan litter pada pemeliharaan anak ayam (day old chicken) awalnya hanya

sekitar 5 cm sampai 8 cm. secara bertahap, litter ditambah atau diganti sampai

mencapai maksimal 10 cm sampai 13 cm.

b) Atap Kandang

Atap kandang pada peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

milik bapak Jumardin adalah atap kandang dengan tipe A dengan bahan daun

rumbia agar lebih mudah menyerap panas. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf

(2000) bahwa bahan untuk atap sebaiknya digunakan yang ringan, murah dan

tidak menghantar panas.

Gambar 7. Atap Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

Menurut Suprijatna (2005), terdapat beberapa tipe konstruksi atap, yaitu: atap

bentuk jongkok, atap bentuk A, atap gabungan bentuk A dan bentuk jongkok, atap

bentuk monitor, dan atap bentuk semimonitor.

Page 37: PDF Laporan PKL Lengkap

29

Gambar 8. Berbagai Macam Tipe Atap Kandang

c) Dinding kandang

Dinding kandang pada peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

milik bapak Jumardin adalah dinding kandang dengan sifat terbuka yang terbuat

dari sekat kawat dengan tiang dinding dari balok kayu, yang ditutup dengan tirai

yang terbuat dari plastik. Pada umur 1-7 hari tidak dilakukan pembukaan tirai hal

ini dilakukan agar ayam tidak kedinginan, mulai umur 8 hari tirai dibuka setengah

pada siang hari dan pada malam hari tirai ditutup kembali untuk menjaga kondisi

ternak dari suhu yang terlalu dingin. Hal ini sesuai dengan pendapat Murtidjo

(1987) yang menyatakan bahwa dinding ayam dengan sistem terbuka sangat

membantu ventilasi, mengusir udara yang busuk dan menggantinya dengan udara

yang segar serta untuk menjaga temperatur udara dalam kandang.

Page 38: PDF Laporan PKL Lengkap

30

Gambar 9. Dinding Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

d) Lantai Kandang

Lantai kandang pada peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama milik

bapak Jumardin adalah terbuat dari belahan bambu yang pada fase pemeliharaan

starter ditutup dengan karung bekas pakan dan ditaburi litter serbuk gergaji. Hal

ini dilakukan supaya ayam tidak terperosok jatuh. Setelah umur 21 hari serbuk

gergaji dan karung pengalas diturunkan dari lantai panggung sehingga ayam akan

mulai beradaptasi dengan lantai aslinya berupa belahan bambu. Pada masa

adaptasi ini ayam kerap kali mengalami luka akibat kakinya terjepit di sela-sela

belahan bambu. Maka diperlukan pengawasan yang lebih efektif untuk

menyelamatkan kondisi ayam yang luka.

Bahan litter yang efektif adalah bersifat daya serap air (absorben) tinggi,

bebas debu, sukar untuk dimakan ayam, tidak beracun, murah, mudah diangkut

dan diganti, serta tersedia melimpah. Sainsburry (1995) menyatakan bahwa litter

harus menimbulkan kenyamanan bagi unggas dan terbebas dari parasit dan bakteri

yang dapat menyebabkan infeksi pada unggas. Pengawasan terhadap kualitas litter

Page 39: PDF Laporan PKL Lengkap

31

sangat penting untuk kesuksesan manajemen perkandangan unggas. Litter dapat

menggunakan bahan organik yang bersifat menyerap air. Contohnya, serbuk

gergaji, sekam padi, potongan jerami kering, potongan rumput kering, atau

tongkol jagung yang dihaluskan. Bahan tersebut dapat dicampur dengan bahan

lain, seperti kapur dan super fosfat. Keseluruhan persiapan kandang harus

dipastikan beres oleh Technical Service dengan mengisi Form persiapan kandang

(LAMPIRAN).

Gambar 10. Lantai Kandang Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

4. Aspek Pemasaran

Pemasaran ayam pedaging di PT Bintang Sejahtera Bersama dengan

sistem kemitraan menjadi tanggung jawab mutlak PT Bintang Sejahtera Bersama

sebagai pihak inti sehingga plasma tidak kerepotan untuk memasarkan ayam yang

sudah siap panen. Peternak hanya menyiapkan tenaga dan surat-surat untuk proses

panen, mulai dari penangkapan ayam, penimbangan dan pengangkutan ke mobil

bakul, ayam pedaging seluruhnya dipasarkan ke berbagai tujuan. Secara umum

Page 40: PDF Laporan PKL Lengkap

32

jalur pemasaran ayam pedaging tidak jauh berbeda dengan jalur pemasaran

produk jenis lain yang dibudidayakan oleh peternak.

Penjualan ayam di peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

milik bapak Jumardin sebanyak 4340 ekor dengan berat hidup 1,4-1,6 kg.

Sehingga rata-rata keseluruhan bobot badan ayam saat panen adalah 1,5 kg.

Sesuai kontrak awal dengan perusahaan inti, ayam dijual dengan berat 1,46-1,55

kg seharga Rp 15.700,-/ kg, dengan berat 1,56-1,65 kg seharga Rp. 15.600,-/kg,

dan dengan berat 1,66-1,75 kg seharga Rp. 15.500,-/kg (LAMPIRAN). Pemasaran

ayam pedaging merupakan usaha yang berhubungan dengan arus penyerahan

barang dan jasa dari peternak ke konsumen akhir atau pengecer atau pedagang.

Gambar 11. Proses Pemanenan Hasil

Pemanenan dan pemasaran hasil panen biasanya dilakukan pada pagi dan

sore hari. Jumlah dan ukuran ayam yang akan ditangkap harus disesuaikan dengan

surat permintaan pembelian. Berikut ini data penjualan ayam di peternakan

plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama milik bapak Jumardin :

Page 41: PDF Laporan PKL Lengkap

33

Tabel 5. Data Penjualan Ayam di Peternakan Plasma PT. Bintang

Sejahtera Bersama

No Waktu Jumlah

1 09-12-2014 (Pukul 16:00) 800 ekor

2 10-12-2014 (Pukul 16:00) 900 ekor

3 11-12-2014 (Pukul 07:00) 550 ekor

4 11-12-2014 (Pukul 10:00) 900 ekor

5 11-12-2014 (Pukul 16:00) 200 ekor

6 12-12-2014 (Pukul 07:00) 200 ekor

7 13-12-2014 (Pukul 07:00) 160 ekor

8 13-12-2014 (Pukul 16:00) 400 ekor

9 18-12-2014 (Pukul 16:00) 170 ekor

10 20-12-2014 (Pukul 16:00) 50 ekor

Total penjualan 4330 ekor

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Perlakuan terhadap ayam saat proses panen berlangsung hingga menuju

tujuan akhir pemasaran berlangsung dengan baik. Hal ini sangat mempengaruhi

tingkat stress pada ayam yang dapat menyebabkan mortalitas pada beberapa

kasus. Hal ini sesuai dengan pendapat Medion (2014) bahwa setelah ditimbang,

masukkan ayam ke dalam keranjang ayam dan hindari tindakan kasar untuk

mengurangi resiko banyaknya ayam yang diafkir akibat sayap atau kakinya patah.

Ayam-ayam tersebut kemudian dimasukkan dan ditata ke dalam mobil

pengangkutan. Setelah semua data benar dan sesuai dengan surat jalan

penangkapan, barulah kendaraan pengangkut ayam boleh diizinkan keluar

meninggalkan lokasi kandang untuk menuju ke pengepul atau langsung dibawa ke

tempat pemotongan ayam.

Page 42: PDF Laporan PKL Lengkap

34

Panen dilakukan pada pagi hari pukul 07:00 dan 10:00 dan pada sore hari

pukul 16:00. Selain perlakuan secara langsung, waktu saat proses panen

berlangsung juga sangat mempengaruhi penyusutn bobot badan ayam. Maka hal

ini perlu diperhitungkan untuk menjalin hubungan kemitraan yang baik. Hal ini

sesuai dengan pendapat Medion (2014) bahwa waktu pengangkutan ayam

sebaiknya dilakukan pada malam hari dengan tujuan menghindari cuaca panas

saat siang hari, serta menghindari lalu lintas yang relatif lebih padat. Lamanya

waktu antara ayam dimasukkan ke keranjang sampai dipotong, dan tingginya suhu

udara di sekitar keranjang akan mempengaruhi banyaknya susut bobot badan dan

kematian. Untuk itu, waktu pengangkutan ayam dan lamanya jarak tempuh juga

perlu diperhitungkan. Perlu diingat susut pada saat transportasi berkisar 1-3%.

Beberapa perhitungan bonus serta hasil piutang dan penerimaan Plasma

dalam kontrak kemitraan inti-plasma yang ditetapkan oleh PT. Bintang Sejahtera

Bersama adalah sebagai berikut (LAMPIRAN):

- Efisiensi FCR : FCR atau kematian lebih baik dari standar mendapat

bonus 30% selisih harga.

- Efisiensi kematian : jika kematian di bawah 3 % akan dapat Rp.100,-/kg.

- Achievement : Pencapaian ≥ 90 %, bonus harga beli Rp 200,-/kg.

pencapaian ≥ 100 % bonus harga beli Rp 400,-/kg

- Jika ayam sakit atau kualitasnya buruk maka pihak inti akan melakukan

pemotongan harga tergantung kondisi ayamnya. Seperti untuk CRD dan

ND dikenakan pemotongan harga Rp. 100.-/kg.

Untuk memicu semangat produktivitas peternak, diberikan sisitem bonus

dimana bila penjualan ayam melebihi dari target perusahaan dengan perhitungan

Page 43: PDF Laporan PKL Lengkap

35

FCR dan akan diberikan uang tambahan dari jumlah kilogram ayam yang ada.

Suharno (1997) menyatakan bahwa pamasaran merupakan usaha yang berkaitan

dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen ke konsumen yang bertujuan

untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan

cara yang paling efisien dan bertujuan untuk menciptakan permintaan yang

efektif.

Page 44: PDF Laporan PKL Lengkap

36

BAB V

MANAJEMEN PAKAN AYAM PEDAGING

Aspek Manajemen Pakan di Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama

Pakan yang diberikan di peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera

Bersama adalah produksi PT. Charoen Pokphand dengan bentuk butiran yaitu

berupa pakan Jenis S10 pada umur 0-7 hari atau 10 hari, pakan S11 pada umur 15-

21 hari, dan pakan S12 pada umur 22-panen. Suprijatna et all. (2005) menyatakan

bahwa pakan adalah campuran dari berbagai macam bahan organik maupun

anorganik untuk ternak yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan zat-zat

makanan dalam proses pertumbuhan.

Adapun ketetapan harga jual yang berlaku untuk peternakan plasma PT.

Bintang Sejahtera Bersama yaitu pakan S10 seharga Rp. 7.100,-/kg, pakan S11

seharga Rp. 7.000,-/kg, pakan S12 seharga Rp.6.900,-/kg, serta obat-obat dengan

daftar harga area Sulawesi + PPN 10%. Kesepakatan harga adalah harga standar

yang dapat berubah sewaktu-waktu jika ada perubahan harga DOC dan pakan

(LAMPIRAN).

a) Kandungan Nutrient Pakan

Pakan yang diberikan pada ternak berbeda masing-masing fase pemeliharaan

khususnya dari kandungan proteinnya. Kebutuhan nutrien secara garis besar ada 7

komponen yaitu karbohidrat, lemak, protein, serat kasar, mineral, vitamin, dan air.

Adapun label dari pakan S10, S11, S12 dapat dilihat dalam gambar brikut:

Page 45: PDF Laporan PKL Lengkap

37

Gambar 12. Data Label berbagai macam Pakan di PT. Bintang Sejahtera Bersama

Kebutuhan protein pada jenis pakan yang diberikan sudah mencukupi

kebutuhan ayam pada periode starter maupun finisher, karena kebutuhan protein

untuk ayam fase starter 21-23 persen dan ayam fase finisher 20 persen, terbukti

dengan produksi akhir yang baik.

Fase starter (1-21 hari) merupakan fase dimana secara fisiologis proses

pertumbuhan berlangsung paling cepat daripada fase finisher. Pada fase inilah

kebutuhan akan konsumsi protein yang optimal harus dicukupi untuk memperoleh

konversi pakan yang terbaik karena anak ayam akan cenderung lebih aktif makan

dari pada ayam dewasa. Protein optimal yang dibutuhkan ayam pedaging pada

fase starter adalah 21-23 %. Sedangkan pada fase finisher (22 hari-panen) ayam

cenderung kurang aktif makan karena proses pelepasan panas hasil metabolisme

tubuh yang meningkat seiring umur ayam. Asupan protein untuk pembentukan

daging akan kurang efektif jika diberikan dalam kadar yang tinggi. Maka protein

Page 46: PDF Laporan PKL Lengkap

38

pakan yang dikonsumsi harus diturunkan untuk mengefisienkan konsumsi pakan.

Kadar protein pakan yang optimal bagi ayam pedaging fase finisher adalah 19-

20%. Pendapat ini didukung oleh Rasyaf (1994) yang menyatakan bahwa

kebutuhan protein untuk masa awal ayam pedaging di daerah tropis sebesar 23

persen, namun untuk masa akhir sebesar 20-21 persen. Protein merupakan polimer

asam-asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pembentukan daging

serta pertambahan dan pemulihan energi.

b) Konsumsi Pakan

Total konsumsi pakan yang dihabiskan adalah 179 karung dengan berat 50

kg/karung untuk 4.500 ekor. Pada minggu pertama konsumsi pakan sejumlah 16

karung atau 25,39 gr/ekor/hari. Pada minggu kedua ayam mengkonsumsi pakan

sebanyak 38 karung atau 60,32 gr/ekor/hari. Pada minggu ke tiga konsumsi pakan

sebanyak 54 karung atau 85,71 gr/ekor/hari. Pada minggu keempat pakan yang

dikonsumsi sebanyak 64 karung atau 101,59 gr/ekor/hari. Terakhir ayam

dipelihara pada masa panennya hingga habis bertahap seiring waktunya pada

minggu kelima dengan konsumsi pakan sebanyak 7 karung atau 350 kg.

Gambar 13. Proses Konsumsi Pakan

Page 47: PDF Laporan PKL Lengkap

39

Konsumsi pakan adalah jumlah pakan yang dihabiskan ayam dalam satu

minggu. Berdasarkan pengamatan dari masing-masing perlakuan, konsumsi pakan

meningkat secara kuantitatif setiap minggunya. Hal ini disebabkan karena final

stock dari segi genetiknya memiliki kemampuan tumbuh yang cepat. Dengan

demikian pakan yang dikonsumsi secara otomatis akan lebih banyak untuk

mendukung pertumbuhannya (Suharno, 2003).

Konsumsi pakan yang semakin meningkat ini sudah sewajarnya karena

kebutuhan energi sebanding dengan bobot badan dan umur ayam. Selain dari

faktor genetik dan kandungan nutrient pakan, konsumsi pakan dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor diantaranya pakan yang disajikan tidak dalam keadaan rusak

dan sesuai kemauan ayam. Kebutuhan energinya tinggi dan juga karena ayam

dalam kondisi sehat. Selain itu juga dimungkinkan ada saat-saat tertentu

temperatur lingkungan dalam keadaan optimal (misalnya pada malam hari dengan

tambahan penerangan), sehingga ayam akan lebih banyak makan (Rasyaf, 1994).

c) Frekuensi Pemberian Pakan

Pemberian pakan yang terkontrol dan teratur dapat menurunkan mortalitas

ayam dan daya hidup bertambah. Kecukupan air minum pada ayam sangat penting

diperhatikan. Ayam lebih baik mengalami kelaparan daripada kehausan dan

kehilangan air. Ayam akan mati apabila kehilangan air 5 sampai 15% berat hidup.

Rasyaf (1992) menyatakan bahwa frekuensi pemberian pakan dua sampai tiga kali

sehari akan menguntungkan secara teknis maupun ekonomis dalam pengelolaan

pakan ayam. Pemberian ransum secara adlibitum supaya pertumbuhan ayam dapat

berjalan cepat (Fadilah, 2004).

Page 48: PDF Laporan PKL Lengkap

40

Frekuensi pemberian pakan yang disarankan dari perusahaan inti PT.

Bintang Sejahtera Bersama kepada peternak plasmanya adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Frekuensi Pemberian Pakan yang Disarankan dari Perusahaan Inti

PT. Bintang Sejahtera Bersama

Umur

(Hari)

Frekuensi

Pemberian

Waktu Pemberian

1-3 11 kali Dikasi ½ - ¾ dari baki, tidak kelihatan dasar baki

4-6 10 kali Dikasi ½ - ¾ dari baki, tidak kelihatan dasar baki

7-10 8 kali 06:00, 09:00, 13:00, 15:00, 17:00, 21:00, 24:00, 03:00

11-15 7 kali 06:00, 10:00, 14:00, 17:00, 21:00, 24:00, 03:00

16-18 5 kali 06:00, 10:00, 15:00, 21:00, 24:00 (puasa makan siang 11:00-

15:00)

19-21 4 kali 05:00, 16:00, 21:00, 24:00 (puasa makan siang 09:00 – 16:00)

22 4 kali 05:00, 16:00, 21:00, 12:00 (puasa makan siang 08:00 – 16:00)

23-

dijual

4 kali 05:00, 17:00, 21:00, 01:00 (puasa makan siang 08:00 – 17:00)

Program puasa pada musim hujan maksimal 8 jam

Program puasa pada musim kemarau maksimal 10 jam

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Berdasarkan tabel frekuensi pemberian pakan di atas, dapat dilihat bahwa

frekuensi pemberian pakan yang disarankan oleh PT. Bintang Sejahtera Bersama

lebih mengutamakan pemberian berkali-kali dengan jumlah yang cukup. Hal ini

bertujuan untuk peningkatan berat badan yang optimal. Hal ini didukung hasil

penelitian Julius (2011) bahwa pemberian pakan pagi 40%, siang 20%, dan sore

40% memberikan pertambahan bobot badan dan konversi pakan yang lebih tinggi

dari pada pemberian dengan frekuensi 2 kali sehari.

Pada program pemberian pakan, perusahaan inti PT. Bintang Sejahtera

Bersama juga menyarankan peternak plasmanya dengan program puasa sebagai

berikut :

Page 49: PDF Laporan PKL Lengkap

41

Tabel 7. Program Puasa Makan yang Disarankan PT. Bintang Sejahtera

Bersama Hari Siang Malam

Pukul 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5

U

M

U

R

16-18

hari

4 jam puasa makan

19-

21 hari

7 jam puasa makan

22 hari

8 jam puasa makan

23 - dijual

9 jam puasa makan

Keterangan : Jadwal pemberian pakan Puasa (tempat pakan digantung setinggi-tingginya)

- Saat puasa tempat pakan diangkat dan diisi sebelum diturunkan sore untuk makan.

- Program puasa wajib dan tidak mengurangi jatah makan harian tapi hanya menggeser waktu

makan.

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Program puasa dari perusahaan inti dimaksudkan demi pembentukan

daging yang lebih baik pada masa panen. Hal ini sesuai dengan pendapat Banong

dan Hakim (2011) bahwa tujuan utama dari perlakuan pemuasaan pada siang hari

ialah mengurangi beban panas metabolik yang timbul sehubungan dengan

konsumsi pakan dengan kandungan nutrisi tinggi pada saat temperatur lingkungan

maksimum pada siang hari dimana ayam dapat mempertahankan pola aktivitas

untuk menghindari stres panas.

d) Pertambahan Berat Badan

Dalam pemeliharaan ayam pedaging pertambahan bobot badan setiap ayam

perlu diperhatikan agar produksi ayam saat pemanenan dapat dipengaruhi untuk

stabil dan baik. Menurut Sudaryani (1997) untuk mendapatkan produksi yang baik

perlu diadakan control dengan penimbangan yang teratur setiap minggunya.

Page 50: PDF Laporan PKL Lengkap

42

Apabila berat ayam belum memenuhi standar, maka jumlah pakan dapat ditambah

dengan prosentase kekurangan berat badan dari standar. Akan tetapi bila bobot

badan ayam telah melebihi standar, maka jumlah pakan yang diberikan tetap sama

dengan jumlah pakan yang diberikan sebelumnya.

Gambar 14. Kegiatan Penimbangan Berat Badan Mingguan

Adapun data penimbangan rata-rata berat badan ayam mingguan di peternakan

plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama milik bapak Jumardin yang diamati adalah

sebagai berikut :

Tabel 8. Data Penimbangan Rata-rata Berat Badan Ayam mungguan di

Peternakan Plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama yang

Diamati.

Minggu ke Berat Badan Ayam Mingguan

1 94,5 gr/ekor

2 414,7 gr/ekor

3 972,5 gr/ekor

4 1.422,4 gr/ekor

5 1.611,7 gr/ekor

Sumber : Data Primer Praktek Kerja Lapangan di PT. Bintang Sejahtera

Bersama, 2014.

Page 51: PDF Laporan PKL Lengkap

43

Hasil dari penimbangan berat badan ayam mingguan yang dilihat termasuk

baik jika dibandingkan dengan beberapa peternakan di sekitar kandang tersebut

karena bibit ayamnya memiliki kemampuan yang baik dalam mengkonversi pakan

yang dikonsumsi menjadi daging. Hal ini sesuai dengan pendapat Abidin (2002)

menyatakan bahwa, faktor yang mempengaruhi terhadap pertambahan berat badan

adalah konsumsi pakan. Pendapat ini juga didukung oleh Ichwan (2003) yang

menyatakan bahwa, secara umum penambahan berat badan akan dipengaruhi oleh

jumlah konsumsi pakan yang dimakan dan kandungan nutrisi yang terdapat dalam

pakan tersebut.

e) Konversi Pakan

Konversi pakan atau feed convertion ratio ( FCR ) adalah perbandingan

antara jumlah pakan (kg) yang dikonsumsi dengan berat hidup (kg) sampai ayam

itu dijual (Siregar dkk., 1980). Sehingga semakin kecil angka konversi pakan

menunjukkan semakin baik efisiensi penggunaan pakan. Bila angka perbandingan

kecil berarti kenaikan berat badan memuaskan atau ayam makan tidak terlalu

banyak untuk meningkatkan berat badannya (North, 1984). Konversi pakan (FCR)

dapat dihitung dengan rumus berikut :

𝐹𝐶𝑅 =𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 (

𝑔𝑟𝑒𝑘𝑜𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖

)

𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (

𝑔𝑟𝑒𝑘𝑜𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖

)

× 100%

Dari perhitungan data yang dilakukan oleh pak Jumardin, diketahui bahwa

total konsumsi pakan yang dihabiskan adalah 8950 kg dan total berat badan ayam

yang dipanen adalah 6976 kg, sehingga diperoleh FCR 1,3. Angka ini berarti

untuk memproduksi daging 1 kg, dibutuhkan pakan sebesar 1,3 kg. Nilai Konversi

Page 52: PDF Laporan PKL Lengkap

44

pakan ini sama dengan nilai perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan inti.

Dapat juga diamati bahwa semakin hari dengan bertambahnya umur, maka

konversi pakannya akan meningkat dan semakin tidak efisien untuk dilanjutkan

pemeliharaannya Sedangkan menurut pendapat Anggorodi (1985), konversi pakan

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu genetik, bentuk pakan, temperatur,

lingkungan, konsumsi pakan, berat badan, dan jenis kelamin. Dari hasil tersebut

menunjukkan bahwa tingkat konsumsi pakan ayam pedaging terhadap

pertumbuhan berat badannya sudah cukup efisien dan baik.

Page 53: PDF Laporan PKL Lengkap

45

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian mengenai hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Pendapatan kotor yang diterima oleh peternak sebagai pihak Inti adalah

Rp. 18.940.143,- (diluar dari biaya pajak, tenaga kerja, serta biaya

penyusutan kandang dan peralatan).

2. Manajemen pakan di peternakan plasma PT. Bintang Sejahtera Bersama

adalah baik karena pencapaian produksi atau berat badan akhir yang

terhitung cukup tinggi dengan konversi pakan 1,3.

Saran

Peternak ayam pedaging seharusnya dapat memberi pengaruh optimal

pada manajemen pakannya untuk memperoleh produksi yang terbaik.

Page 54: PDF Laporan PKL Lengkap

46

LAMPIRAN

1. Foto Bersama Keluarga Peternak Plasma

2. Peta Jarak Perusahaan Inti-Peternakan Plasma

Page 55: PDF Laporan PKL Lengkap

47

3. Kartu Kontrol Kerja Technical Service

Page 56: PDF Laporan PKL Lengkap

48

4. Kesepakatan Harga Inti-Plasma

Page 57: PDF Laporan PKL Lengkap

49

5. Program Persiapan Kandang (Biosekuriti)

Page 58: PDF Laporan PKL Lengkap

50

6. Perincian Piutang Plasma

Page 59: PDF Laporan PKL Lengkap

51

7. Format PKL-1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7

Page 60: PDF Laporan PKL Lengkap

52

Page 61: PDF Laporan PKL Lengkap

53

(Ada perubahan mendadak oleh pembimbing pada Format PKL-5)

Page 62: PDF Laporan PKL Lengkap

54

Page 63: PDF Laporan PKL Lengkap

55

Page 64: PDF Laporan PKL Lengkap

56

Page 65: PDF Laporan PKL Lengkap

57

Page 66: PDF Laporan PKL Lengkap

58

Page 67: PDF Laporan PKL Lengkap

59

Page 68: PDF Laporan PKL Lengkap

60

Page 69: PDF Laporan PKL Lengkap

61

Page 70: PDF Laporan PKL Lengkap

62

Page 71: PDF Laporan PKL Lengkap

63

Page 72: PDF Laporan PKL Lengkap

64

Page 73: PDF Laporan PKL Lengkap

65

8. Bukti Tanda Terima Laporan PKL