PDB Orde 2

7
7/23/2019 PDB Orde 2 http://slidepdf.com/reader/full/pdb-orde-2 1/7  MATEMATIKA TEKNIK  1 BAB 2 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA LINIER ORDE KEDUA 2.1. PDB LINIER HOMOGEN ORDE KEDUA Suatu PDB Orde Kedua disebut linier jika dapat ditulis dalam bentuk  (2.1) Jika  maka persamaan ini disebut homogen, sedangkan jika  maka persamaan ini disebut nonhomogen. Fungsi  dan  dalam persamaan 1.2 disebut koefisien. Solusi dari PDB Orde Kedua didefinisikan sama seperti solusi dari PDB Orde Pertama pada bab sebelumnya. Dalam hal ini, suatu fungsi  (2.2) disebut sebagai solusi dari PDB Orde Kedua pada beberapa interval  jika  terdefinisikan dan dapat diturunkan dua kali pada interval tersebut. 2.1.1.  Prinsip Superposisi PDB Linier memiliki struktur solusi yang kaya. Untuk persamaan homogen, tulang punggung dari struktur ini adalah prinsip superposisi atau prinsip linieritas, yang menyatakan bahwa kita dapat memperoleh solusi-solusi yang lebih jauh dari yang sudah diberikan dengan menjumlahkan solusi-solusi tersebut atau mengalikan solusi-solusi tersebut dengan suatu konstanta. Contohnya, fungsi  dan  adalah solusi bagi persamaan  Dengan substitusi dan pendiferensialan, kita buktikan untuk fungsi  :    Begitu juga untuk fungsi  :    Selanjutnya, jika kita mengalikan  dengan suatu konstanta, misalkan 4,7, dan  dengan konstanta yang lain, misalkan -2, kemudian menjumlahkan kedua hasil perkalian tersebut dan menyatakannya sebagai satu solusi, menjadi :  Dengan substitusi dan pendiferensialan, maka :

Transcript of PDB Orde 2

Page 1: PDB Orde 2

7/23/2019 PDB Orde 2

http://slidepdf.com/reader/full/pdb-orde-2 1/7

  MATEMATIKA TEKNIK   1

BAB 2PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA LINIER

ORDE KEDUA

2.1. 

PDB LINIER HOMOGEN ORDE KEDUA

Suatu PDB Orde Kedua disebut linier jika dapat ditulis dalam bentuk

  (2.1)

Jika

 maka persamaan ini disebut homogen, sedangkan jika

 maka persamaan

ini disebut nonhomogen. Fungsi  dan  dalam persamaan 1.2 disebut koefisien.

Solusi dari PDB Orde Kedua didefinisikan sama seperti solusi dari PDB Orde Pertama pada bab

sebelumnya. Dalam hal ini, suatu fungsi

  (2.2)

disebut sebagai solusi dari PDB Orde Kedua pada beberapa interval   jika  terdefinisikan dan

dapat diturunkan dua kali pada interval tersebut.

2.1.1. 

Prinsip Superposisi

PDB Linier memiliki struktur solusi yang kaya. Untuk persamaan homogen, tulang punggung dari

struktur ini adalah prinsip superposisi atau prinsip linieritas, yang menyatakan bahwa kita dapat

memperoleh solusi-solusi yang lebih jauh dari yang sudah diberikan dengan menjumlahkan

solusi-solusi tersebut atau mengalikan solusi-solusi tersebut dengan suatu konstanta.

Contohnya, fungsi  dan  adalah solusi bagi persamaan

 

Dengan substitusi dan pendiferensialan, kita buktikan untuk fungsi  :

 

 

Begitu juga untuk fungsi  :

 

 

Selanjutnya, jika kita mengalikan  dengan suatu konstanta, misalkan 4,7, dan  dengan

konstanta yang lain, misalkan -2, kemudian menjumlahkan kedua hasil perkalian tersebut dan

menyatakannya sebagai satu solusi, menjadi :

 

Dengan substitusi dan pendiferensialan, maka :

Page 2: PDB Orde 2

7/23/2019 PDB Orde 2

http://slidepdf.com/reader/full/pdb-orde-2 2/7

PDB LINIER ORDE KEDUA

MATEMATIKA TEKNIK   2

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

 

 

 

Jika   dan , maka dari contoh ini kita mendapatkan suatu fungsi denganbentuk

  (2.3)

dimana  dan  adalah konstanta sebarang. Persamaan ini disebut kombinasi linier dari  dan

.

Teorema 1. Teorema Dasar untuk PDB Orde Kedua Homogen Linier

Solusi dari PDB Orde 2 linier homogen adalah kombinasi linier dari dua solusi pada interval I.

Dalam hal ini perkalian dengan konstanta dan penjumlahan dua solusi adalah juga solusi bagi

PDB Orde 2 linier homogen. 

2.2. 

PDB ORDE KEDUA LINIER HOMOGEN DENGAN KOEFISIEN KONSTAN

Suatu PDB Orde Kedua Linier Homogen :

 

Jika  dan , dimana  dan  adalah suatu konstanta, maka akan menghasilkan

suatu PDB Orde Kedua Linier Homogen dengan Koefisien Konstan.

  (2.4)

Untuk menyelesaikan persamaan ini, kita lihat dulu penyelesaian untuk PDB Orde Pertama

dengan koefisien konstan

 

akan menghasilkan suatu fungsi eksponensial . Solusi ini memberikan ide bagi kita

untuk mencoba solusi bagi persamaan (2.4), dengan suatu fungsi

   (2.5)

Substitusi persamaan (2.5) dan turunannya

    dan    

ke dalam persamaan (2.4), kita memperoleh

(   )   

Sehingga jika  adalah solusi dari persamaan karakteristik,

      (2.6)

Maka fungsi eksponensial (2.5) adalah solusi bagi PDB (2.4). Dari aljabar dasar kita tahu bahwa

akar-akar dari persamaan kuadrat

Page 3: PDB Orde 2

7/23/2019 PDB Orde 2

http://slidepdf.com/reader/full/pdb-orde-2 3/7

PDB LINIER ORDE KEDUA

MATEMATIKA TEKNIK   3

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

  √   

√    (2.7)

Kemudian kita juga tahu dari aljabar bahwa persamaan kuadrat (2.6) dapat memiliki tiga jenis

akar, tergantung pada nilai diskriminan

, yang terdiri dari

  Kasus I, dua akar riil jika  

  Kasus II, satu akar riil jika  

  Kasus III, dua akar kompleks konjugat jika  

2.2.1. 

Dua Akar Nyata  dan  

Dalam kasus ini, basis solusi dari PDB (2.4) adalah

   dan   

Maka solusi umum yang berhubungan dengan solusi ini adalah

     (2.6)

   

 

     

 

CONTOH 2.1

Tentukan solusi umum dari  

Penyelesaian

Persamaan karakteristik dari PDB ini adalah :

Sedangkan akar-akarnya adalah     dan   . Maka solusi umum dari

persamaan ini adalah

CONTOH 2.2

Tentukan solusi khusus dari , dimana  dan  

Penyelesaian

Persamaan karakteristik dari PDB ini adalah :

Akar-akar dari persamaan ini adalah

    dan    

Sehingga kita memperoleh solusi umumnya, yaitu

Page 4: PDB Orde 2

7/23/2019 PDB Orde 2

http://slidepdf.com/reader/full/pdb-orde-2 4/7

PDB LINIER ORDE KEDUA

MATEMATIKA TEKNIK   4

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2.2.2. 

Akar Ganda    

Jika diskriminan  adalah nol, maka kita lihat secara langsung dari persamaan 2.7 bahwa

kita hanya memperoleh satu akar,

       

Karena itu kita hanya memiliki satu solusi,

 

Dalam hal ini kita membutuhkan  sebagai basis solusi, dan kita bisa memperolehnya dengan

metode reduksi orde, yang menghasilkan

 

Maka sehubungan dengan kedua basis solusi tersebut, kita mendapatkan solusi umum untuk

PDB dengan kasus seperti ini, yaitu

  (2.7)

 

 

 

Karena , maka dari solusi umum dan kondisi awal, kita

memperoleh :

Sehingga dari kedua persamaan ini kita memperoleh  dan . Maka solusi

khusus bagi PDB ini adalah

     

 

CONTOH 2.3

Tentukan solusi umum dari  

Penyelesaian

Persamaan karakteristik dari PDB ini adalah :

Akar dari persamaan ini adalah   , sehingga solusi umumnya adalah

Page 5: PDB Orde 2

7/23/2019 PDB Orde 2

http://slidepdf.com/reader/full/pdb-orde-2 5/7

PDB LINIER ORDE KEDUA

MATEMATIKA TEKNIK   5

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2.2.3. 

Akar-akar Kompleks Konjugat ( 

) dan (

 

Kasus ini terjadi jika nilai diskriminan  dari persamaan karakteristik PDB tersebut adalah

negatif. Sekalipun akar-akar persamaan karakteristiknya adalah bilangan kompleks, tetapi kita

dapat membuktikan bahwa basis solusi dari persamaan ini adalah riil, yaitu

  dan  

dimana . Sehingga solusi umum untuk kasus III ini adalah

   

     

 

 

 

 

 

   

 

CONTOH 2.4

Tentukan solusi umum dari

, dimana

 dan

 

Penyelesaian

Persamaan karakteristik dari PDB ini adalah :

Akar dari persamaan ini adalah  , sehingga solusi umumnya adalah

Turunannya adalah

Dengan adanya kondisi awal, kita memperoleh

Maka dengan demikian, solusi khusus dari persamaan ini adalah

Page 6: PDB Orde 2

7/23/2019 PDB Orde 2

http://slidepdf.com/reader/full/pdb-orde-2 6/7

PDB LINIER ORDE KEDUA

MATEMATIKA TEKNIK   6

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

     

 

 

 

 

  

   

      

 

   

 

 

CONTOH 2.5

Tentukan solusi umum dari , dimana  dan  

Penyelesaian

Persamaan karakteristik dari PDB ini adalah :

dengan

Sehingga akar-akar dari persamaan ini adalah

Maka solusi umum dari PDB ini adalah

Berdasarkan kondisi awal yang pertama

Substitusikan ini ke solusi umum, dan kita mendapatkan turunannya adalah

Berdasarkan kondisi awal yang kedua

Maka solusi khusus bagi PDB ini adalah

Page 7: PDB Orde 2

7/23/2019 PDB Orde 2

http://slidepdf.com/reader/full/pdb-orde-2 7/7

PDB LINIER ORDE KEDUA

MATEMATIKA TEKNIK   7

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

1.  Tentukanlah orde, fungsi yang dicari, dan variabel independen dari dari setiap persamaan

diferensial berikut ini.

a.   d.  

b.   e. ̈ ̇  

c.   f.

 

SOAL LATIHAN 1.1