PBLK 2

8
POTENSI BAHAYA KERJA FISIK DISUATU PERUSAHAAN INDUSTRI MAKALAH POTENSI BAHAYA KERJA Disusun oleh : Dewi Mustikawati 25010112130146 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

description

potensi bahaya lingkungan kerja

Transcript of PBLK 2

POTENSI BAHAYA KERJA FISIK DISUATU PERUSAHAAN INDUSTRIMAKALAH POTENSI BAHAYA KERJA

Disusun oleh :

Dewi Mustikawati25010112130146

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2013

DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kondisi fisik lingkungan tempat kerja dimana para pekerja beraktivitas sehari-hari mengandung banyak bahaya, baik langsung maupun tidak langsung bagi kesehatan dan keselamatan pekerja itu sendiri. Pada kondisi lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat, yaitu kondisi dimana potensi bahaya-bahaya ditangani secara benar, pekerja diharapkan untuk bekerja normal baik fisik maupun mental, sehingga perusahaan akan lebih mudah melaksanakan berbagai rencana peningkatan berbagai produktivitas kerja. Sebaliknya, pada tingkat pengelolaan kualitas lingkungan kerja yang rendah atau asal-asalan, peluang tercapainya target-target dalam perencanaan produktivitas kerja secara otomatis juga akan menjadi lebih kecil dan tidak maksimal (Tigor, 2005).Dari bahaya-bahaya yang ada dilingkungan kerja, salah satunya adalah kebisingan (Noise). Dalam konteks kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pembahasan suara (sound) agak berbeda dari dibandingkan dengan pembahasan-pembahasan suara dalam ilmu fisika murni maupun fisika terapan. Dalam K3 pembahasan suara lebih fokus pada potensi gelombang suara sebagai salah satu bahaya potensi lingkungan kerja di tempat kerja beserta teknik-teknik pengendaliannya.Secara fisik, ada perbedaan antara bunyi dengan kebisingan. Bunyi adalah suatu yang berhubungan dengan perasaan peraepsi dan kebisingan berpasangan dengan bunyi yang tak diinginkan. Kebisingan adalah setiap gangguan yang tak beralasan di dalam suatu bidang frekwensi yang bermanfaat. Kebisingan hadir disetiap aktivitas manusia, dan ketika menaksir dampak bagi kesejahteraan atau kesehatan manusia itu digolongkan baik sebagai accopational noise (bising ditempat kerja), atau sebagai kebisingan lingkungan (NIOSH, 1991).

1.2 Rumusan Masalaha) Pengertian potensi bahaya kerja fisik ?b) Contoh tempat kerja yang mempunyai potensi bahaya lingkungan kerja fisik ?c) Sumber kebisingan ?d) Penyebab kebisingan ?e) Dampak kebisingan bagi kesehatan ?

1.3 Tujuan Makalaha) Memenuhi tugas makalah mata kuliah potensi bahaya lingkungan kerjab) Mengetahui potensi bahaya lingkungan kerja fisik bagi para pekerja

1.4 Manfaat Makalah a) Mahasiswa dapat mengetahui pengertian pontensi bahaya kerja fisik serta tempat-tempat yang mempunyai tingkat bahaya kerja fisik bagi para pekerjab) Mahasiswa dapat mengetahui sumber, penyebab serta dampak kebisingan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Potensi Bahaya Kerja FisikUndang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pada Pasal 1 menyatakan bahwa tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja., Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cidera, sakit, kecelakaan atau bahkan dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan dengan proses dan sistem kerja.Potensi bahaya fisik, yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.

2.2 Tempat Kerja Yang Mempunyai Potensi Bahaya Kerja FisikDitempat kerja disadari maupun tidak, cukup banyak fakta yang menunjukkan bahwa perusahaan beserta aktivitasnya ikut menciptakan dan menambah keparahan tingkat kebisingan di tempat kerja, misalnya (Tigor, 2005): mengoperasikan mesin-mesin produksi ribut yang sudah cukup tua; terlalu sering mengoperasikan mesin-mesin kerja pada kapasitas cukup tinggi dalam periode operasi cukup panjang; sistem perawat dan perbaikan mesin-mesin produksi ala kadarnya, misalnya mesin diperbaii hanya pada saat mesin mengalami kerusakan parah; melakukan modifkasi/perubahan/penggantian secara persial pada komponen-komponen mesin tiruan.Aktivitas di tempat kerja yang membuat pekerja harus berhadapan dengan kebisingan memiliki intensitas cukup besar. Misalnya, berada dalam high noise areas dapat mengakibatkan gangguan atau kerusakan pendengaran pada pekerja. Gangguan pendengaran secara permanen dapat juga disebabkan karena pekerja terlalu sering dan dalam periode waktu yang cukup lama di dalam situasi karja yang bising. Walaupun mungkin intensitasnya tidak terlalu besar.

2.3 Sumber Kebisingan Kebisingan dapat di timbulkan dari berbagai sumber suara. Di tempat kerja, jenis dan jumlah sumber suara sangat beragam. Beberapa diantaranya (Tigor, 2005) :a. Suara MesinJenis mesin penghasil suara di tempat kerja sangat bervariasi, demikian pula karakteristik suara yang dihasilkan. Contoh : mesin pembangkit tenaga listrik seperti genset, mesin diesel dan sebagainya. Ditempat kerja pembangkit tenaga listrik umunya menjadi simber kebisingan frekuensi rendah (