PBL Proses kehamilan

15
Pembentukan Fetus pada Proses Kehamilan Ira Vini Gloria Franky 10.2013.103 / D3 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 [email protected] Pendahuluan Kehamilan (alamiah) terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur perempuan oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma masuk ke sel telur melalui saluran rahim pada saat melakukan persetubuhan (kopulasi). 1 Fertilisasi atau proses pembuahan merupakan suatu proses awal terbentuknya suatu kehamilan. Fertilisasi hanya dapat terjadi ketika perempuan sedang berada dalam masa subur. Pada masa itu, seorang perempuan akan melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap untuk dibuahi. Proses fertilisasi akan terus berlanjut dengan pembelahan sampai terjadinya implantasi. Seseorang dapat dinyatakan hamil apabila hasil dari fertilisasi tertanam di dalam rahim dan nantinya akan membelah dan berkembang. Apabila fertilisasi, proses pembelahan dan implantasi tidak berlangsung baik maka hal tersebut dapat menyebabkan keguguran atau kelainan pada bayi. Sehingga fertilisasi merupakan fase awal penciptaan seorang manusia. Fertilisasi 1

description

jhjhkggjgjgjfhf fhfh jjgjgjg jgjhdhdh fjfhkhfhdgsgg hfhkhkhgiohuf jg

Transcript of PBL Proses kehamilan

Pembentukan Fetus pada Proses Kehamilan Ira Vini Gloria Franky10.2013.103 / D3MahasiswaFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. [email protected]

PendahuluanKehamilan (alamiah) terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur perempuan oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma masuk ke sel telur melalui saluran rahim pada saat melakukan persetubuhan (kopulasi).1 Fertilisasi atau proses pembuahan merupakan suatu proses awal terbentuknya suatu kehamilan. Fertilisasi hanya dapat terjadi ketika perempuan sedang berada dalam masa subur. Pada masa itu, seorang perempuan akan melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap untuk dibuahi. Proses fertilisasi akan terus berlanjut dengan pembelahan sampai terjadinya implantasi. Seseorang dapat dinyatakan hamil apabila hasil dari fertilisasi tertanam di dalam rahim dan nantinya akan membelah dan berkembang. Apabila fertilisasi, proses pembelahan dan implantasi tidak berlangsung baik maka hal tersebut dapat menyebabkan keguguran atau kelainan pada bayi. Sehingga fertilisasi merupakan fase awal penciptaan seorang manusia.

FertilisasiFertilisasi pada terjadi pada saluran reproduksi perempuan. Fertilisasi merupakan proses pertemuan atau penyatuan sel sperma dengan sel telur. Fertilisasi diawali dengan proses kopulasi (persetubuhan).1 Adanya rangsangan seksual dan gerakan penis di dalam vagina menyebabkan sperma bersama air mani (semen) terpancar ke luar uretra (ejakulasi).1 Jika coitus ini terjadi dalam sekitar masa ovulasi atau masa subur perempuan maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi perempuan akan bertemu dengan sel telur perempuan yang baru dikeluarkan saat ovulasi. Dimana ovulasi terjadi 14 2 hari sebelum haid yang akan datang. Kemudian sperma ini dapat hidup dan membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi. Pada saat ejakulasi semen dipancarkan mengandung 60-100 juta sperma ke dalam vagina. Dari berjuta-juta sperma yang diejakulasikan pada saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos mukus serviks dan mencapai rongga uterus, beberapa ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba falopii dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba falopii. Spermatozoa bergerak dengan cepat dari vagina ke uterus selanjutnya masuk ke dalam tuba falopi. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba.1 Perjalanan spermatozoa ini dari serviks menuju tuba falopii berlangsung selama 3 jam-6 hari. Sebelum spermatozoa dapat membuahi oosit mereka harus mengalami proses kapasitasi dan reaksi akrosom dahulu.1 Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita,yang pada manusia berlangsung kira-kira 7 jam. Selama waktu itu,suatu selubung glikoprotein dari protein-protein plasmasemen dibuang dari selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Hanya sperma yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati lapisan korona radiata dan mengalami reaksi akrosom. Setelah reaki kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom apabila sperma sudah dekat dengan oosit. 1 Reaksi akrosom terjadi ketika melakukan penempelan ke zona pellusida dan menghasilkan protein-protein zona.2 Reaksi ini berpuncak pada pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida, antara lain akrosin dan zat-zat serupa tripsin yang akan melarutkan dan membantu sperma melewati zona pleusida untuk mencapai ovum.2Hanya 1 spermatozoa diantara 200-300 juta spermatozoa yang ada di saluran kelamin yang berhasil menembus zona pelusida.2 Saat spermatozoa masuk ke dalam membran oosit spermatozoa lain tidak akan bisa masuk lagi karena aktivasi dari enzim oosit sendiri. Pada fertilisasi mencakup 3 fase: 11. penembusan korona radiata Setelah sperma mencapai tuba dan bertemu dengan sel telur, akrosoma melepaskan enzim hyaluronidase untuk melarutkan asam hyaloronat dari corona radiata. Dengan demikian sperma dapat mencapai zona pellucida. Sperma yang mengalami kapasitasi dengan bebas menembus sel korona dan tidak akan sulit menembusnya.2. penembusan zona pelusidaZona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Pelepasan enzim-enzim akrosom memungkinkan sperma menembus zona pelusida, sehingga akan bertemu dengan membrane plasma oosit. Permeabilitas zona pelusida berubah ketika kepala sperma menyentuh permukaan oosit. Hal ini mengakibatkan pembebasan enzim-enzim lisosom dari granul-granul korteks yang melapisi membrane plasma oosit. Enzim ini mencegah terjadinya polispermi.3. fusi oosit dan membrane sel spermaSelama masa penyatuan masing-masing pronukleus melakukan sintesis DNA. Segera setelah sintesis DNA, kromosom tersusun dalam gelendong untuk melakukan pembelahan secara mitosis yang normal. Dua puluh tiga kromosom masing-masing dari ibu dan ayah membelah membelah sepanjang sentromer dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut saling bergerak ke kutub yang berlawanan sehingga menyiapkan sel zigot yang masing-masing mempunyai jumlah kromosom yang normal. Pada saat sperma mencapai oosit terjadi: 1a. reaksi zona/reaksi kortikal pada selaput zona pelusidab. Oosit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya menghasilkan oosit definitif yang kemudian menjadi pronukleus wanita.c. Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria.d. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.e. Pronukleus pria dan wanita. Masing-masing haploid bersatu dan membentuk zygot yang memiliki jumlah DNA genap/diploid.

ImplantasiImplantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam. 1 Blastulasi adalah proses yang menghasilkan blastula yaitu campuran sel-selblastoderm yang membentuk rongga penuh cairan sebagai blastocoel. Pada akhirblastulasi, sel-sel blastoderm akan terdiri dari neural, epidermal, notochordal,mesodermal, dan endodermal yang merupakan bakal pembentuk organ-organ.Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding belakang.Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel.1Sel-sel di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang menjadi embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk plasenta (ari-ari).1 Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan janin. Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10.3 Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio (korion). Lapisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung amnion.4 Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan mengembang untuk membungkus embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya. Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding rahim dan membentuk percabangan seperti susunan pohon.4 Susunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat gizi dari ibu lebih banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari janin ke ibu.Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai 500 gram. 3

GastrulasiGastrulasi merupakan proses dimana sel-sel berkembang dan bermigrasi dalam embrio untuk mengubah masa sel dalam tahap blastokista menjadi embrio yang berisi tiga lapisan germinal primer.4 Migrasi sel-sel tersebut terjadi secara terintegrasi yang dilakukan melalui berbagai macam gerakan-gerakan morfogenik. Hasil penting gastrulasi adalah bahwa beberapa sel pada atau dekat permukaan blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam. Hal ini akan mentransformasikan blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut dengan gastrula.4 Saat blastula terimplantasi di uterus, masa sel bagian dalam membentuk cakram pipih dengan lapisan sel bagian atas (epiblast) dan lapisan sel bagian bawah (hipoblast).4 Lapisan-lapisan ini homolog dengan lapisan pada cakram embrio burung. Seperti pada burung, embrio manusia akan berkembang secara keseluruhan dari sel-sel epiblast, sementara sel-sel hipoblast membentuk kuning telur (yolk sac). 4 Gastrulasi terjadi melalui pergerakan ke arah dalam sel-sel lapisan atas melalui primitive streak untuk membentuk mesoderm dan endoderm. Agar lebih jelas lihat gambar 1.1

Gambar 1.1 Lapisan Germinal Embrio.4

Ketiga lapisan yang di hasilkan oleh gastrulasi itu adalah jaringan embrio yang disebut sebagai ektoderm, endoderm dan mesoderm yang secara kolektif disebut juga jarngan germinal embrio. 4 Ektoderm membentuk lapisan luar gastrula, endoderm melapisi saluran-saluran pencernaan embrio dan mesoderm mengisi sebagai ruangan diantara ektoderm dan endoderm. Pada akhirnya, ketiga lapisan tersebut berkembang menjadi bagian tubuh individu dewasa. 4 Sebagai contoh, lapisan saraf manusia berasal dari ektoderm, lapisan paling luar saluran pencernaan kita dan organ-organnya berasal dari endoderm dan sebagian besar organ dan jaringan lain, seperti ginjal, jantung dan otot berasal dari lapisan mesoderm. 4

Dalam proses gastrulasi terjadi beberapa gerakan morfogenik. Gerakan-gerakan morfogenik tersebut antara lain epiboli, involusi, konvergen, invaginasi, ingressi, dan interkalasi. 4 (Lihat gambar 1.2)

1. Epiboliadalah pergerakan lapisan epithelium (ektoderm) yamg terjadi diluar embrio. Gerakan yang besar berlangsung menurut poros bakal posterior-anterior tubuh. Sementara bakal mesoderm dan endoderm bergerak, epiboli menyesuaikan diri sehingga ektoderm terus menyeliputi seluruh embrio.2. Involusimerupakan pelentikan sel-sel dari lapisan luar yang menyebar dan masuk kearah dalam, misalnya penyebaran sel-sel luar kearah dalam blastophorus.3.Konvergenyaitu dua atau lebih deretan sel interkalasi tetapi interkalasinya teratur dan terarah pada suatu tujuan.4.Invaginasiadalah gerakan melekuk dan melipatnya lapisan luar ke arah dalam.5. Ingressi adalah sel-sel bagian permukaan secara individual bermigrasi ke bagian dalam (interior) dari embrio.6.Interkalasi yaitu dua atau lebih deretan sel menyusun diri dengan masuk ke sela-sela antara satu sel ke sel lainnya sehingga terbentuk deretan sel yang lebih panjang dan lapisannya lebih tipis.

Gambar 1.2 Gerakan Morfogenik dalam Proses Gastrulasi. 4

Penataan dan pergerakan sel yang terjadi dari bentuk blastula menjadi gastrula melibatkan mekanisme seluler yang luar biasa, yaitu :1.Perubahan dalam motilitas sel,2.Perubahan dalam bentuk sel, dan3.Perubahan dalam adhesi seluler (penempelan dari sel ke sel ain atau ke matriks ekstraseluler).

Adapun hasil akhir dari proses gastrulasi ini adalah :1.Menghasilkan gastrula, embrio berlapis tiga (3 lapisan germinal) dengan rongga pencernaan rudimenter (arkenteron),2.Tiga lapisan germinal hasil gastrulasiakan menjadi ciri umum perkembangan pada sebagian filumhewan, yaitu tipe tubuh tripoblastik,3.Ketiga lapisan tersebut (ektoderm, endoderm dan mesoderm) akan berkembang menjadi berbagai jaringan dan organ dalam sistem tubuh dewasa. 4

OrganogenesisOrganogenesis merupakan proses gabungan dua periode, yaitu periode pertumbuhan antara dan periode pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara terjadi transformasi dan diferensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk primitif hingga menjadi bentuk definitif. Sedangkan pada periode pertumbuhan akhir, embrio akan mengalami penyelesaian pertumbuhan. 5 Lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm disebut sebagai lapisan lembaga karena dari ketiga lapisan inilah seluruh organ-organ tubuh manusia berasal. Lapisan ektoderm akan berdeferensiasi menjadi beberapa organ dan jaringan seperti kulit, sistem saraf, email gigi, kelenjar keringat, zat tanduk, dan sebagainya. Penebalan di ektoderm ini akan membentuk neural plate. 5 Sel neural plate neuroektoderm menginduksi neurulasi. Neurulasi adalah proses dimana neural plate membentuk neural tube. Akhir minggu ke-3 neural plate di bagian lateral membentuk lipatan (neural fold), sedangkan di bagian tengahnya mengalami depressi (neural groove). Neural fold saling mendekat dan bersatu (neural tube). 6 Neural tube yang masih belum menutup neuropores anterior (cranial) dan neuropores posterior (caudal). Neuropores anterior (cranial) menutup pada hari ke-25 (18-20 somite). Neuropores posterior (caudal) menutup pada hari 28 (25 somit). 6 Ketika neural tube tertutup sempurna artinya neurulasi selesai. Pada hari ke-28 neural tube membentuk 3 gelembung otak antara lain forebrain (proencephalon), midbrain (mesencephalon), dan hindbrain (rhombencephalon).6 Tahapan organogenesis diantaranya adalah; 61.Ektoderm,terbagi atas:a) Epidermis1)Lapisan epidermis kulit, dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia) tanduk:, rambut, kuku,.2)Kelenjar-kelenjar kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah, kelenjar lendir, kelenjar air mata.3)Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.4)Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti lapisan email gigi, kelenjar ludah dan indra pengecap.5)Proctodeum menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau tajam.6)Lapisan enamel gigi.b) Neural (saraf)1)Otak dan sumsum tulang belakang.2)Saraf tepi otak dan punggung.3)Bagian persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit.4)Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.2. Mesoderma)Otot : lurik, polos dan jantung.b)Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan.c)Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.d)Ginjal dan ureter.e)Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis,, tunica adventia, tunica musclarismucosa dan serosa) berbagai saluran dalam tubuh, seperti pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan pembuluh darah.f)Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: pleura, pericardium, peritoneum dan mesenterium.g)Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pankreas, kelenjar buntu.h)Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya.3.Endoderma)Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.b)Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pankreas, serta kelenjar lendir yang mengandung enzim dalam esophagus, gaster dan intestium.c)Lapisan epitel paru atau insang.d)Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin (ductus genitalis).e)Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.

Perkembangan sistem organ dapat diuraikan sebagai berikut; 61. Susunan Saraf PusatNeurulasi adalah pembentukan lempeng neural (neural plate) dan lipatan neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini untuk membuat neural tube, yang terbenam ke dalam dinding tubuh dan berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis. Neural tube terbentuk sempurna pada akhir minggu ke 4. Mesoderm paraksial berdiferensiasi untuk membentuk pasangan blok jaringan / somit. Somit berdiferensiasi menjadi sklerotom, miotom dan dermtom, yang masing-masing menghasilkan tulang rangka sumbu, otak rangka dan dermis kulit. Organ sensorik untuk janin berkembang sekitar pertengahan masa gestasi.2. Sistem PencernaanAntara minggu ke 6 dan 8 perkembangan proliferasi sel epitel yang melapisi bagian dalam lumen menyebabkan obliterasi yang kemudian secara bertahap mengalami regionalisasi. Pertumbuhan awal usus sangat cepat sehingga usus keluar ke dalam rongga amnion. Enzim pencernaan terdapat di sekitar minggu ke 24 28, dengan pengecualian laktasi. Koordinasi peristaltik usus janin mulai jelas pada minggu ke 14. Pada minggu ke 34 sudah terjadi koordinasi mengisap, menelan, dan peristalsis.3. WajahWajah terbentuk antara minggu ke 5 dan 12 dari arkus brakialis. Hidung tumbuh sebagai pilar jaringan mata terbentuk dari kombinasi jaringan saraf dan ektoderm khusus. Telinga mula-mula terletak rendah. Di bawah hidung tonjolan maksilaris meluas untuk membentuk dasar hidung dan atap mulut. Bibir atas terbentuk dari tonjolan yang meluas untuk bertemu di bagian tengah.4. TengkorakTengkorak terbentuk dari jaringan mesenkim di sekitar otak. Tengkorak di bentuk dari neurokranium yang melindungi otak dan viserokranium yang membentuk kerangka wajah. Tiap-tiap elemen tengkorak ini memiliki komponen dan kartilaginosa pada janin. Fontanel posterior menutup sekitar 3 bulan setelah lahir dan fontanel posterior menutup saat bayi berusia sekitar 18 bulan.5. Sistem KardiovaskularMerupakan sistem yang pertama terbentuk pada beberapa sel di mosederm yolk yang kemudian membentuk kelompok yang disebut pulau darah. Pulau-pulau darah menyatu, membentuk saluran pembuluh darah yang saling berhubungan untuk membentuk rute yang jelas. Organisasi rute melintas yolk sac serupa dengan organisasi geografis delta sungai. Jantung primitif berkembang dari tapal kuda mesoderm embrionik. Bentuk khas jantung dihasilkan oleh aliran sel darah di dalam saluran pembuluh yang menyebabkan tabung jantung mengambil bentuk lengkung huruf S yang akhirnya berbentuk jantung. Pada hari ke-21 sel yang mengelilingi jantung berdiferensi menjadi sel miokardium yang mampu menghasilkan respons hingga jantung yang terdiri atas 4 rongga berurutan mulai berdenyut.6. Sistem PernafasanTrakea dan bronkus utama tumbuh sebagai kantung keluar pada saluran pencernaan, perkembangannya bergantung pada interaksi antara tonjolan endoderm dari usus depan yang sedang tumbuh dan mesoderm splantik yang diinvasinya sekitar hari ke-22 dan mengalami percabangan antara hari ke-26 dan 28.7. Sistem PerkemihanBerkembang dari mesoderm intermeitat dan saling berkaitan erat dengan kelamin selama perkembangan masa janin terbentuk 3 pasang ginjal: pronetroi, mesonefroi dan metanefroi. Pronetroi, merupakan struktur transien nonfungsional yang muncul hanya selama beberapa minggu. Mesonefroi, muncul pada minggu ke-4 berfungsi sebagai ginjal antara sampai akhir periode mudigah. Metanefroi, minggu ke-5, berfungsi sekitar 4 minggu. Janin menghasilkan sampai 600 ml urin perhari.8. Otot dan TungkaiOtot yang pertama terbentuk: otot punggung dari pasangan somit.Anggota badan mulai tampak sebagai tonjolan yang berkaitan dengan somit tertentu pada minggu ke-4 perkembangan. Osifikasi perubahan ke struktur tulang dimulai sejak usia 8 minggu tapi tetap belum sempurna saat lahir. Menonjolnya jumlah tulang rawan di kerangka, mempermudah pengeluaran janin saat melahirkan. Pada minggu ke-9 kerangka tubuh hampir sempurna walaupun tulang tengkorak masih terus dibentuk

KesimpulanProses kehamilan merupakan proses pembentukan dan penciptaan manusia berawal dari pertemuan sel sperma dan sel telur, tidak lain biasa disebut dengan ferilisasi yaitu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma agar sel tersebut dapat berkembang menjadi janin diperlukan proses pertumbuhan dan perkembangan. Maka blastula akan mengalami implantasi dimana blastula akan tertanam pada dinding endometrium dan nantinya akan berkembang menjadi gastrula yang juga akan mengalami proses gastrulasi yaitu sel-sel tersebut akan berkembang menjadi embrio berlapis tiga yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm yang nantinya akan berkembang menjadi jaringan dan organ dalam tubuh janin tersebut jika sudah dewasa. Setelah melewati tahap gastrulasi maka akan diteruskan dengan fase organogenesis yang akan melengkapi bagian-bagian tubuh si janin ini selama berada dalam rahim mulai dari sistem sarafnya, sistem pencernaannya, sistem pernafasan, tengkorak, wajah, otot dan tungkai.

Daftar Pustaka1. Neil A, Campbell, Jane B, Reece. Biologi. Jakarta: Erlangga, 2007.2. Majalah Kesehatan Ibu Anak. Proses Pembuahan Sel Telur.2012. Diunduh dari www.kesehatanibuanak.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/proses.pembuahan.sel.telur.oleh.sel.sperma/001/001/466/1/4, 27 Januari 2014.3. Limoa,R. Panduan Lengkap Untuk Ibu Hamil. Jakarta: Digi Pustaka, 2013.4. Proses Implantasi dan Gatrulasi .2013. Diunduh dari www.ibudanbalita.net/info/proses-implantasi-gastrulasi.html, 27 Januari 2014.5. Linda J, Danny J. Sistem Reproduksi.Jakarta: Erlangga Medical Series, 2007.6. Manuaba, I.B.G. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC, 1998.

10