Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

23
Peranan Kalsium dan Vitamin D dalam Pertumbuhan Tulang

description

pbl blok 5

Transcript of Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

Page 1: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

Peranan Kalsium dan Vitamin D dalam Pertumbuhan Tulang

Page 2: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

Pendahuluan

Tulang merupakan sejenis jaringan ikat yang sekuat baja. Tulang terbuat dari sel khusus dan serat protein.Dapat bergerak dan tidak mati, tulang terus-menerus rusak dan memeperbaiki dirinya sendiri. Setiap tulang mengatur ukuran dan bentuknya di saat tumbuh, setelah terjadi luka, dan sebagai reaksi terhadap tekanan. Tulang adalah tempat penyimpanan mineral penting, khususnya kalsium, dan pembuat sel darah baru. Tulang membentuk sebagian besar kerangka vertebrae yang lebih tinggi. Kekuatan tulang secara perlahan menurun dengan bertambahnya usia dan bersamaan dengan meningkatnya resiko jatuh , menjadikan patah tulang umum ditemukan pada orang berusia lanjut. Walaupun demikian, patah tulang juga sering ditemukan pada anak yang ceroboh. Patah Tulang umumnya terjadi pada bagian tubuh seperti pergelangan, tulang belakang, pinggul, panggul, dan lengan bagian atas.

Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui struktur tulang dan otot ( makro dan mikro), kontraksi otot , pembentukan tulang dan kegunaan suplemen kalsium dan vitamin

Skenario 6 : Patah tulang paha

Seorang anak kecil terjatuh dan patah pada tulang pahanya ketika sedang menuruni tangga. Setelah ditangani dokter, anak tersebut diberikan suplemen kalsium dan vitamin D untuk mempercepat pertumbuhan tulangnya dan agar ototnya dapat berkontraksi dengan baik.

Hiptesis :

Suplemen kalsium dan vitamin D membantu mempercepat proses penyembuhan tulang yang patah serta berguna untuk kontraksi otot.

Page 3: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

Pembahasan

Dari skenario yang dibrikan, dapat dibuat min map sebagai berikut :

Permasalahan yang terdapat pada skenario yang diberikan secara garis besar adalah sebagai berikut. Patah tulang (fraktur) dapat disebabkan oleh benturan tiba-tiba, tempaan atau tekanan yang berulang. otot merupakan daging tubuh . otot menonjol dan bergelombang tepat di bawah kulit, dan tersusun dalam lapisan bersilangan kea rah bawah sampai ke tulang. Tugas otot adalah berkontraksi dan menarik tulang tempat otot melekat. Sehingga tulang yang patah dapat menyebabkan otot tidak dapat berkontraksi dengan baik.

Pada makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai struktur tulan dan otot ( makro&mikro), kontraksi otot, pembentukan tulang ( modeling& remodeling ), serta kegunaan suplemen kalsium dan vitamin D.

Tulang patah

Struktur tulang& otot (makro&mikro)

Kontraksi otot

Pembentukan tulang (modeling & remodeling)

Kegunaan suplemen kalsium dan vitamin D

Page 4: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

Struktur Tulang & Otot pada Tungkai Atas Paha

Di sepanjang garis tengah tulang panjang ( seperti femur, tibia, atau humerus) terdapat kanal medulari atau rongga sumsum. Rongga ini berisi tulang merah , yang menghasilkan sel darah; sumsum kuning, yang sebagian besar berupa jaringan lemak ; dan banyak pembuluh darah. Lapisan spons dikelilingi lapisan tulang padat yang menyerupai cangkang keras, padat, dan kuat. kanal-kanal kecil menghubungkan rongga sumsum dengan periosteum-membran yang menyelubungi permukaan tulang. Jaringan tulang terbentuk dari sel khusus dan serat protein, terutama kolagen, terajut dengan air, kristal mineral dan garam, karbohidrat, dan zat lain. Sel tulang termasuk di dalamnya osteoblas, yang mengapur tulang di saat proses pembentukan; osteosit, yang menjaga struktur tulang agar tetap sehat; dan osteoklas, yang menyerap jaringan tulang yang berdegenerasi atau tidak dibutuhkan.

I. Struktur Mikroskopik Tulang

Sebagaian tubuh kita tersusun dari tulang dan otot. Tulang berfungsi untuk membentuk rangka dan penyangga posisi tubuh. Tulang orang dewasa berjumlah 206 tulang, 80 tulang dari kerangka aksial, 64 tulang dari kerangka apendikular atas dan 62 tulang dari apendikular bawah.

Struktur dibedakan menjadi dua yaitu sifat fisik tulangnya dan sifat matriksnya.

Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi dua jenisu yaitu;

a. Tulang rawan :

Tulang rawan ( kartilago ) adalah sejenis jaringan ikat yang kuat dan mudah menyesuaikan diri. Tulang rawan terdiri atas matriks mirip agar-agar yang berisi banyak zat kimia, seperti protein dan karbohidrat. Dalam matriks ini, terletak berbagai jenis serat, dan sel yang akan disebut kondrosit yang membentuk dan menjaga seluruh jaringan. Kondrosit menempati rongga atau ruang kecil yang disebut lacuna. Tulang rawan biasanya tidak memiliki pembuluh drah zat gizi dan oksigen masuk dengan cara difusi.

Tulang rawan terdiri dari tiga jenis tulang rawan ;

1. Tulang rawan hialin : susunan padat kolagen membuat tulang ini sangat kuat dan tangguh. Tulang rawan ini menyelimuti ujung tulang di persendian, merekatkan tulang rusuk ke tulang dada, juga ditemukan dalam trakea dan hidung. Kemudian tulang rawan hialin ini cirinya bening,licin dan beberapa serat dapat dilihat.

2. Tulang rawan fibrosa : tulang rawan ini sebagian besar merupakan berkas serat kolagen padat, dengan sedikit matriks agar-agar. Tulang rawan ini terdapat pada rahang, mensikus lutut, dan cakram intervertebrata. Tulang rawan fibrosa ini serat kolagennya berwarna merah muda terang.

Page 5: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

3. Tulang rawan elastis : tulang rawan elastis paling lentur karena memiliki kadar serat elastin yang tinggi dan matriks yang relatif sedikit. Tulang rawan elastik memberikan sifat dan lenturannya pada bagian-bagian seperti daun telinga luar, epiglotis , dan laring. Kemudian serat elastiknya berwarna hitam dapat dilihat dengan pewarna khusus.

b. Tulang keras (osteon)

Tulang merupakan jaringan aktif dan mempunyai fungsi untuk penyokong dan pelindung kerangka. Tulang berupa penyokong intern tubuh dan menyesuaikan tempat tambatan bagi oto dan tendo yang penting untuk gerak. Tulang memiliki kombinasi sifat fisik luar biasa – kuat dan tahan kompresi, dan sedikit elastis, dan sekaligus merupakan materi yang relative ringan.

Tulang yang sehat bergantung pada tiga jenis sel , dibentuk (bersama sel darah) dalam sumsum, yaitu;

1. Osteoblas : pertama-tama membentuk tulang saat kerangka tumbuh, kemudian sel berubah menjadi osteosit,

2. Osteosit : mempertahankan jaringan tulang yang ada di sekitarnya,3. Osteoklas : sel besar dengan beberapa inti sel yang bertugas menghancurkan

tulang yang tidak diperlukan atau tidak sehat.

Pada umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam kita akan dapat menemukan lapisan-lapisan berikut ini :a. Periosteum

Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.

b. Tulang Kompak

Tulng kompak, seperti namanya menunujukan, tampak sebagai massa utuh padat dengan ruang-ruang kecil yang hanya tampak dengan mikroskop. Pada tulang kompak terdapat dalam tiga pola umum :

Page 6: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

1. Sebagian besar disusun konsentrris mengelilingi saluran vaskuler memanjang,membentuk unit silindri disebut sistem harves osteon.Diameternya bervariasi, dibentuk 4-20 lamel. Pada potongan melintang, sistem Harves tampak sebagai cincin-cincin konsentris mengitari lubang bulat . Pada potongan memanjang , mereka tampak lapis-lapis rapat paralel terhadap saluran vaskuler.

2. Di antara sistem Harves terdapat potongan tulang berlamel dengan berbagai ukuran dan bentuk tak teratur. Inilah sistem interstisial. Batas antara sistem Harves dan sistem interstisial terlihat jelas oleh adanya lapis refaktil disebut garis semen. Pada potongan melintang, tulang bulat dan bersudut yang direkatkan menjadi satu.

3. Pada permukaan luar tulang korteks, tepat di bawah periosteum, pada permukaan dalam , terdapat sejumlah lamel yang berjalan tidak terputus-putus mengitari bagian batang. Mereka disebut lamel sirkunferens dalam dan luar.

Tulang kompak paling banyak ditemukan pada kaki dan tangan.

c. Tulang Spongiosa

Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Sesuai dengan namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.

d. Sumsum Tulang

Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian tulang spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh.4

Page 7: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

Sumber:http://1.bp.blogspot.com/_BcZaKFlAGso/TNNWGzs8eMI/AAAAAAAAAD0/nst5e5LH4PE/s1600/illu_long_bone.jpg

Selain itu tulang dapat dibedakan berdasarkan deretan serabut-serabut, yaitu tulang yang berserabut bergelombang (woven) dan lameral. Tulang woven ini strukturnya sama dengan jaringan penyambung yang mengalami penulangan, pada manusia terjadi pada saat masa pertumbuhan, pada orang dewasa tulang ini ditemukan pada kapsul telingan dan dalam sutura pada os cranium.1,6

Namun yang lebih sering dan lebih penting adalah tulang lamelar. Lamelar tersusun di sekitar saluran vaskular, yang disebut kanalis sentralis (haversian), bila bersama-sama dengan lamela disebut osteon atau sistem haversian. Diantara osteon terdapat lamella interstisial yang tetap berada sebelum osteon. Saluran vaskular di dalam osteon berhubungan dengan saluran miring kecil yang disebut saluran Volkmann. Struktur dan susunan osteon tergantung pada beban tulang tersebut, dimana osteon akan membentuk susunan baru yang dapat dilihat secara makroskopik, pada perubahan beban. Tulang menerima makanan dari periosterum. Sumsum tulang belakang mendapat makanan melalui foramena nutrient (arteri nutrient). Perhatikan gambar 1.6

Gambar 2. Struktur Tulang

(sumber: Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula)

Page 8: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

II. Struktur Makroskopiks Tulang

Femur atau tulang paha adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulang itu bersendi dengan asetabulum dalam formasi persendian panggul dan dari sini menjalur medial ke lutut dan membuat sendi dengan tibia. Tulangnya berupa tulang pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung.

Ujung atas memperlihatkan sebuah kepala menduduiki dua pertiga daerah itu; di puncaknya ada lekukan seperti bentuk kulit telur dengan permukaan kasar, untuk kaitan ligamentum teres. Di bawah kepala ada leher yang panjang dan gepeng. Pada dataran, di tempat leher menjadi batang, di sebelah luar, terdapat tronkanter mayor, dan di sebelah belakang dan tengah terdapat trokanter minor . Pada dasar leher tulang ada dua garis yang menghubungkan tronkanter mayor dan minor, yaitu garis introkanter di depan dan Krista introkanter di sebelah belakang, yang terahkir ditandai sebuah tuberkel dari tulang , yaitu tuberkel kuadratum di pertengehan panjangnya.

Batang Femur berbentuk silinder, halus ,dan bundar di depan dan di sisi-sisinya; melengkung ke depan dan di belakangnya ada belebas yang sangat jelas, disebut linea aspera, tempat kaitan sejumlah otot, dan antaranya aduktor paha. Lekuk interkondiler memisahkan kondil-kondil itu di sebelah belakang. Permukaan lekuk-lekuk ini memberi kaitan pada persilangan ligament sendi lutut. Di sebelah depan kondil dipisahkan permukaan patelaris yang terbentang anterior antara kedua kondil tibia. Permukaan ini terbagi dalam dua daerah oleh lekukan dalam, fosa interkondiler. Permukaan itu berbentuk belah ketupat dan atasnya berjalan pembuluh polipetum. Permukaan itu adalah dasar ruang popliteum.

Femur mengadakan persendian dengan tiga tulang: tulang koksa, tulang tibia, dan patella, tetapi tidak bersendi dengan fibula.

Gambar Os femur tampak posterior

Page 9: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

Gambar Os femur tampak anterior

I. Struktur mikroskopik otot femur

Susunan otot-otot paha

Otot-otot paha teratur dalam tiga kompartemen oleh septum intermusculare yang dilepaskan dari fascia lata dan menyusup antara otot-otot untuk melekat pada femur. Kompartemen ini dinamakan sesuai dengan lokasi, fungsi, dan persarafan otot-otot dalam masing-masing kompartemen, sebagai compartimentum anterius, compartiementum anterius, compartimentum mediale dan compartimentum posterius.7

a. Otot-otot paha anterior

Gambar musculus femur tampak anterior.8

Otot-otot paha anterior terdapat dalam compartimentum anterius. Untuk tempat lekat, persarafan dan fungsi utama.

Page 10: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

Otot-otot paha anterior ialah :7

1. Musculus iliopsoas: dua otot yang terpisah pada tempat asalnya, yakni musculus psoas major dan musculus iliacus yang berasal di dalam abdomen dan memasuki paha di sebelah belakang ligamentum inguinale untuk bersinersi pada troachanter minor (femur).

2. Musculus tensor fasciale latae : sebuah otot fusiform (berbentuk kumparan) yang menyerupai tali pegangan (straplike) dan terdapat pada sisi lateral paha, terbungkus dalam lembar ganda fascia lata.

3. Musculus pectineus : sebuah otot segi empat yang pipih dan berguna untuk aduksi paha.

4. Musculus sartorius otot terdangkal pada paha anterior yang berfungsi dengan melewati dua sendi, articulatio coxae dan articulatio genus, dan hampir seluruh lintasannya menutupi arteria femoralis.

Muaculus quadriceps femoris : otot ekstensor tungkai bawah pada articulatio genus yang menutup bagian femur anterior, medial dan lateral, dan terdiri dari :

1. Musculus rectus femoris di sebelah anterior paha.

2. Musculus vastus lateralis yang terdapat pada sisi lateral pada paha.

3. Musculus vastus medialis yang menutupi sisi medial paha.

4. Musculus vastus intermedius yang terletak di sebelah dalam musculus rectus femoris, dan antara musculus vastus medialis dan musculus vastus lateralis.

b. Otot-otot paha medial

Otot-otot paha medial (kelompok aduktor) terdapat dalam kompartemen paha medial.

Kelompok otot aduktor terdiri dari :7

1. Musculus adductor longus otot aduktor yang terletak paling anterior.

2. Musculus adduktor brevis terletak disebelah dalam musculus aduktor longus dan

disebelah depan musculus adduktor magnus.

3. Musculus adduktor magnus otot reduktor terbesar yang terdiri dari komponen aduktor

dan komponen hamstring (musculi ischiocrurales).

4. Musculus gracili sebuah otot yang panjang dan menyerupai tali pegangan (straplike),

terletak sepanjang sisi medial paha dan lutut.

5. Musculus obturator externus sebuah otot yang berbentuk seperti kipas dan terletak

dalam di bagian superomedial paha.

Page 11: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

b. Otot –otot paha posterior

Gambar otot paha tampak posterior. 9

Otot-otot di bagian posterior paha adalah musculi ischiocrurales (otot-otot hamstring) :7

Musculus semitendinosus

Musculus semimembranosus

Musculus biceps femoris

Moore KL, Agur AMR. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002.h.228-47.

Page 12: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

Otot Perletakan proksimal

Perlekatan Distal Fungsi utama

M. semitendinosus

M. semimembranosuius

M. biceps femoris

Tuber ischiadicum

Caput longum: tuber ischiadicum.

Permukaan medial bagian proksimal tibia bagian posterior Condylus medialis

Sisi lateral caput fibulae, tendonya di sini terbelah oleh ligamen collaterale fibulare

Ekstensi paha ; fleksi dan endorotasi tungkai bawah sewaktu paha dan tungkai bawah terfleksi, dapat melakukan eksternaal batang tubuh.

Fleksi dan eksorotasi tungkai bawah, ekstensi paha (misalnya, sewaktu mulai berjalan).

Tabel. Musculi femur di bagian posterior 7

Moore KL, Agur AMR. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002.h.228-47.

Page 13: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

Kontraksi Otot

Sewaktu kontraksi filamen tipis di kedua sisi sarkomer bergeser ke arah dalam terhadap filamen tebal yang diam menuju ke pusat pita A. Sewaktu bergeser ke dalam, filamen tipis menarik garis-garis Z tempat filamen tersebut melekat saling mendekat sehingga sarkomer memendek. Karena semua sarkomer dikeseluruhan panjang otot memendek bersamaan maka seluruh serat otot memendek. Ini adalah mekanisme pergeseran filamen pada kontraksi otot. Zona H, di bagian tengah pita A yang tidak dicapai oleh filamen tipis, menjadi lebih kecil karena filamen-filamen tipis saling mendekati ketika mereka bergeser semakin ke arah dalam. Pita I yang terdiri dari bagian filamen tipis yang tidak bertumpang tindih dengan filamen tebal, menyempit ketika filamen-filamen tipis semakin bertumpang tindih dengan filamen tebal sewaktu pergeseran tersebut. 11

Filamen tipis itu sendiri tidak mengalami perubahan panjang sewaktu serat otot memendek. Lebar pita A tidak berubah selama kontraksi, karena hanya lebarnya ditentukan oleh panjang filamen tebal, dan filamen tebal tidak mengalami perubahan panjang selama proses pemendekan otot. Panjang filamen tebal atau tipis tidak berkurang untuk memperpendek sarkomer. Kontraksi dicapai oleh pergeseran saling mendekati filamen-filamen tipis disisi sarkomer yang berlawanan dianatara filamen-filamen tebal.11

Filamen tipis itu sendiri tidak mengalami perubahan panjang sewaktu serat otot memendek. Lebar pita A tidak berubah selama kontraksi, karena hanya lebarnya ditentukan oleh panjang filamen tebal, dan filamen tebal tidak mengalami perubahan panjang selama proses pemendekan otot. Panjang filamen tebal atau tipis tidak berkurang untuk memperpendek sarkomer. Kontraksi dicapai oleh pergeseran saling mendekati filamen-filamen tipis disisi sarkomer yang berlawanan dianatara filamen-filamen tebal.11

Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi dalam urutan tahap-tahap berikut: 12

1. Suatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada serat otot.

2. Pada setiap ujung saraf menyekresi substansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin, dalam jumlah sedikit.

3. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membran serat otot untuk membuka banyak saluran bergerbang asetilkolin bergerbang melalui molekul-molekul protein dalam membran serat otot.

4. Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium untuk mengalir ke bagian dalam bebmran serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini kan menimbulkan suatu peristiwa potensial aksi dalam serta otot.

5. Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serat otot dalam cara yang sama seperti potensial aksi berjalan di sepanjang membran saraf.

Page 14: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

6. Potensial aksi akan nmenimbulkan depolarisasi membran serat otot, dan juga berjalan secara dalam di dalam serat otot, pada tempat dimana potensial aksi menyebabkan retikulum sarkoplasnma melepaskan sejumlah besar ion kalsium, yang telah disimpan di dalam retikulum, ke dslsm miofibril.

7. Ion-ion kalsium menyebabkan kekuatan menaarik antara filamen aktin dan miosin, yang menyebabkannya bergerak bersama-sama, dan menghasilkan proses kontraksi.

8. Setelah kurang dari 1 detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam retikulum sarkoplasma, tempat ion-ion ini disimpan sampai potensial aksi otot yang baru datang lagi; pengeluaran ion kalsium dari miofibril akan menyebabkan kontraksi otot terhenti.

Relaksasi Otot

Serabut otot mengalami relaksasi ketika kalsium dipompa keluar dari sitoplasma kembali ke dalam retikulum sarkoplasma. Pemompaan kalsium adalah proses aktif yang terjadi di membran retikulum sarkoplasma. Proses ini menggunakan energi yang berasal dari pemecahan molekul ATP yang berbeda. Ketika kadar kalsium turun sampai sekitar molar 10-7 molar, troponin kembali ke posisinya semula pada molekul tropomiosin dan tropomiosin kembali menghambat pengikatan aktin dan miosin, yang menyebabkan kontraksi otot terhenti.11

Proses Remodeling

Setelah terjadi kerusakan tulang. Maka tulang dengan sendirnya akan melakukan proses osteointegrasi. Menstimulasiformasi tulang baru melalui miodeling dan remodeling. Modeling adalah proses awal yang meliputi perubahan awal pembentukan tulang dan remodeling adalah suatu proses dimana terjadi pembuangan tulang yang tua (resorpsi)dan penggantian dengan tulang yang baru dibentuk.

Proses osteointegrasi menstimulasi formasi tulang baru yang terjadi secara natural dan selama penyembuhan pada defekosteotomy.Tulang secara konstan mengalami remodeling dimana merupakan proses kumpulan kompleks yang mengikutsertakan resopsi tuang pada beberapa permukaan, lalu diikuti oleh fase pembentukan tulang. Urutan dari remodeling tulang pada keadaan normal selalu sama, yaitu: resorpsi tulang oleh osteoklas, fase reversal, lalu diikuti pembentukan tulang oleh osteoblas untuk memperbaiki efek.13

Selama resorpsi tulang, osteoklas melepaskan faktor local dari tulang dimana memiliki dua efek : menghambat fungsi osteoklas dan stimulasi aktivitas osteoblas. Lebih lanjut lagi, osteoklas memproduksi dan melepaskan faktor yang memiliki efek pengaturanyang negatif pada aktivitasnya dan mendorong fungsi osteoklas. Akhirnya saat osteoklas menyelesaikan sikklus resorptif, mereka akan mensekresikan protein yang natinya akan menjadi substrat untuk pelekatan osteoblas. Resorpsi tulang

Page 15: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

mengikutsertakan beberapa tahap yang langsung mengarah pada pembuangan baik mineral dan konstituen organik dari matriks tulang oleh osteoklas,dibantu oleh osteoblas. Tahap pertama adalah pengerahan dan penyebaran progenitor osteoklas ke tulang. Sel-sel progenitor ditarik dari jaringan haemophoietik seperti sum-sum tulang dan jaringan slenic ke tulang melalui alirah darah sirkulasi. Mereka akan berpoloferasi dan berdiferensiasi menjadi osteoklas melalui mekanisme yang menyerrtakan interaksi sel terhadap sel dengan sel stromal osteoblas. Tahap selanjuutnya melibatkan perispan permukaan tulang dengan pembuangan lapisan osteoid yang tidak termineralisasi oleh osteoblas,yang memproduksi beragam enzim proteolitik, dalam beberapa matriks metalloproteinase, kolagenase dan gelatinase.13

Setelah osteoklas meresorpsi maksimum, maka akan terjadi transisi daari aktivitas osteoklastik menjadi aktivitas osteoblastik. Peristiwa transisi ini dikenal dengan fase reversal, yang terjadi selama -9 hari. Pembentukan tulang muncull dari kompleks peristiwa yang melibatka ploriferasi sel mesenkim primitif, diferensiasi menjadi sel perkusor osteoblas (osteoprogenitor, pre-osteoblas), pematangan osteoblas, pembentukan matriks dan akhirnya mineralisasi. Osteoblas berkumpul pada dasr kavitas resorpsi dan membentuk osteoid yang mulai untuk mineralisasi setelah 13 hari pada rasio awal -1mm/ hari.osteoblas terus membentuk dan melakukan mineralisasi osteoid hingga kavitas terisi.waktu kavitas terisi hingga permukaan adalah 124-168 hari pada individu normal.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, penyembuhan jaringan tulang terdiri dari regenerasi dan perbaikan. Namun perbaikannya tergantung dari karakteristik luka.

Faktor –faktor yang dapat mengganggu formasi jaringan tulang karena luka, yaitu :13

1. Kegagalan pembuluh darah untuk berproliferasi pada luka

2. Improrer stabilisasi pada coagulum dan jaringan granulasi pada luka.

3. Ingrowth of “non-osseous” tissue dengan aktivitas proliferasi yang tinggi.

4. Kontaminasi bakteri.

Peranan Kalsium dan vitamin D

Page 16: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang

Kalsium dan vitamin D adalah dua zat utama yang dapat memperkuat otot dan tulang. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Kalsium dibutuhkan di semua jaringan tubuh, khususnya tulang. Sekitar 99% kalsium tubuh berada pada tulang dan sisanya tersebar di seluruh tubuh dalam aneka cairan tubuh. Asupan kalsium yang cukup dapat membantu melindungi tulang sepanjang hidup kita. Pada anak-anak dan remaja, asupan kalsium yang cukup dapat membantu memproduksi massa tulang yang lebih tinggi. Massa tulang yang maksimum yang pernah dicapai seseorang biasanya saat berusia 25 tahun. Pada orang dewasa (sampai awal empat puluhan), asupan kalsium yang cukup dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang, khususnya di bagian pinggul, tempat sebagian besar pengeroposan terjadi. Jika kebutuhan kalsium tidak bisa dipenuhi, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang yang berfungsi sebagai gudang penyimpanan utama kalsium untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah. Mempertahankan kadar kalsium sangat penting agar jantung, pembuluh darah, persarafan, dan otot dapat berfungsi dengan normal. Jika diperlukan tubuh akan mengorbankan tulang (sehingga membuat tulang menjadi lemah dan rentan patah) demi mempertahankan fungsi tubuh yang lebih vital bagi kelangsungan hidup.14

Suplemen vitamin D juga penting karena vitamin ini meningkatkan penyerapan kalsium juga bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat kalsium tertentu dalam darah. Vitamin D didapat dari sinar matahari dimana vitamin ini diproduksi oleh sinar ultraviolet pada bentuk tidak aktif di kulit. Vitamin ini diubah dan disimpan dan diubah lagi menjadi bentuk aktif di dalam hati dan ginjal. Setelah diaktifkan, vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium dari usus dan merangsang ginjal untuk menyerap kembali kalsium dari urin kembali ke aliran darah.14

Page 17: Pbl Blok 5 Peranan Kalsium Pada Tulang