PBL Blok 27 Clinical Genetic

download PBL Blok 27 Clinical Genetic

of 12

Transcript of PBL Blok 27 Clinical Genetic

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    1/12

    Pasangan Suami-istri dengan Talasemia Alfa Minor

    Andy Santoso Hioe

    102011314

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jl. Arjuna Utara no.6 - Jakarta Barat

    [email protected]

    Pendahuluan

    Talasemia merupakan suatu kelainan sintesis hemoglobin yang menyebabkan sel

    darah merah tidak dapat mengikat oksigen dengan baik. Penyakit ini merupakan penyakit

    yang diturunkan dari orang tua ke anaknya dan bersifat autosomal resesif. Talasemia terdiri

    dari dua jenis berdasarkan rantai globin yang terganggu sintesisnya, yaitu talasemia alfa dan

    talasemia beta. Penyakit keturunan ini menyebar di daerah khatulistiwa, salah satunya

    Indonesia.

    Secara klinis talasemia dibagi menjadi dua, yaitu talasemia mayor (bila gen yang

    mengatur sebagian besar atau sama sekali mengalami defek) dan talasemia minor (bila gen

    yang mengatur sebagian kecil mengalami defek). Pada talasemia mayor, gejala klinisnya

    begitu berat sehingga membutuhkan penatalaksanaan yang intensif. Sedangkan pada

    talasemia minor, gejala klinis dirasakan minimal bahkan tidak sama sekali. Oleh karena itu,

    beberapa penderita talasemia minor tidak mengetahui bahwa ia merupakan pembawa gen

    talasemia. Hal ini menjadi perdebatan di kalangan awam karena jika kedua orang dengan

    pembawa sifat talasemia minor, maka dapat melahirkan anak dengan gejala talasemia mayor

    yang cukup berat, sehingga terkadang mengalami abortus spontan. Oleh karena itu, penulis

    akan membahas talasemia, khususnya talasemia alfa, dengan pewarisan sifat genetik serta

    penatalaksanaan dari kejadian tersebut.

    Anamnesis

    Penderita thalassemia sering sekali bergejala sebagai anemia, beberapa pertanyaan

    yang penting kita tanyakan dalam keadaan pasien anemia adalah usia pasien, pada kasus anak

    terutama penting untuk mengetahui bagaimana riwayat kehamilan, riwayat proses partus dan

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    2/12

    postpartum sapakah ada komplikasi atau ada masalah dalam proses tersebut. Nutrisi baik

    sesudah dilahirkan juga penting untuk ditanyakan apakah mendapatkan nutrisi yang cukup.

    Riwayat penderita dan keluarga sangat penting untuk ditanyakan juga dalam kasus anemia,

    halini lebih penting lagi dalam kasus thalassemia, karena pada populasi dengan ras dan etnik

    tertentu terdapat frekuensi yang tinggi untuk jenis abnormalitas gen thalassemia yang

    spesifik. Riwayat pendarahan abnormal juga penting untuk ditanyakan seperti melena,

    hematemesis, hemoptysis, dan hematuria. Riwayat transfusi darah, splenektomi, kolelithiasis,

    kolesistektomi dan tindakan operasi yang pernah dilakukan juga penting untuk ditanyakan.

    Untuk orang dewasa atau anak yang lebih besar juga penting untuk ditanyakan apakah

    menggunakan obat-obatan tertentu. Bila terdapat riwayat aborsi spontan dapat pula

    ditanyakan.

    Penyelidikan pada kemungkinan penderita kelainan genetik dimulai dengan riwayat

    keluarga. Langkah pertama untuk memperoleh informasi tertentu pada propositus (pasien

    dengan kelainan herediter) atau kasus indeks (misalnya orang yang menderita secara klinis

    sehingga menarik perhatian keluarga) dan pada tiap-tiap keluarga tingkat pertama (misalnya,

    orang tua, saudara kandung, dan keturunan dari propositus). Keterangan ini meliputi nama

    panggilan, nama keluarga, nama gadis, tanggal lahir atau usia kini, usia waktu meninggal,

    penyebab kematian, dan nama atau penjelasan tentang penyakit atau cacat apapun.

    Langkah kedua adalah menanyakan pertenayaan-pertanyaan yang dirancang untuk

    menyelidiki keluarga akan adanya penyakit atau cacat. (1) Apakah ada keluarga yang

    mempunyai trait indentik atau yang mirip? (2) Adakah keluarga yang mempunyai trait yang

    tidak ada pada propositus walaupun diketahui terdapat pada beberapa penderita dengan

    penyakit yang sama? Pertanyaan ini membutuhkan dokter yang memiliki pengetahuan

    tentang gejala-gejala penyakit yang ditanyakan. Misalnya, waktu memperoleh riwayat

    keluarga dari propositus dengan aneurisma disekans yang mungkin disebabkan oleh sindrom

    Marfan, seseorang harus menanyakan adanya kelainan mata, jantung, dan kelainan tulang

    pada keluarganya. (3). Adakah keliarga yang menderita trait yang diketahui ditentukan secara

    genetik? Tujuan pertanyaan ini adalah untuk memastikan adanya penyakit herediter dalam

    keluarga walaupun penderita tertentu tidak diserang. (4). Adakah keluarga yang mengalami

    penyakit luar biasa, atau mempunyai ke.uarga yang meninggal akibat keadaan yang langka?

    Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengidentifikasikan keadaan yang ditentukan secara

    genetik walaupun tidak diketahui olhe pemberi informasi. Di samping itu, pertanyaan ini

    dapat membantu mengidentifikasi keadaan dalam keluarga yang secara etiologik terkait

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    3/12

    dengan masalah penderita. Misalnya, penderita feokromositoma harus dicurigai menderita

    penyakit von Recklinghausen jika dia mempunyai saudara laki-laki menderita scoliosis dan

    retardasi mental, yang keduanya merupakan gejala penyakit neurofibromatosis tipe I

    (penyakit von Recklinhausen). (5). Adakah konsanguinitas dalam keluarga? Penyelidikan ini

    harus dilakukan langsung. Di samping itu, seseorang harus menanyakan nama keluarga yang

    umum terdapat dalam keluarga pasangan suami dan istri. Perkawinan dalam keluarga dapat

    menjadi sumber sindrom autosom resesif yang langka, dan kadang-kadang terdapat dalam

    keluarga yang tidak diketahui oleh propositus. (6). Apakah asal etnik keluarga? Orang yang

    berasal dari etnik tertentu, misalnya kulit hitam, Yahudi, dan Yunani, mempunyai

    kemungkinan yang tinggi untuk penyakit gentik tertentu.

    Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan antara lain pemeriksaan tanda-tanda vital dan

    pemeriksaan tanda-tanda anemis. Tanda-tanda anemis dapat dilihat dari konjungtiva dan

    warna kulit. Perhatikan juga bila ada tanda-tanda hemolysis, seperti ikterus, pembesaran

    limpa dan hati.

    Individu dengan pembawa sifat talasemia biasanya asimtomatik, dengan hasil darah

    lengkap yang normal. Apusan darah tepi biasanya menunjukkan hipokrom, mikrositosis, dansel target. MCV biasanya kurang dari 80 fL dan MCH selalu dibawah 27 pg. hitung eritrosit

    biasanya lebih tinggi dari normal.

    Pemeriksaan Penunjang

    Hb elektroforesis

    Molekul hemoglobin di dalam larutan alkali mempunyai muatan negatif dan bergerak

    menuju anode pada sistem elektroforesis. Sebuah metode yang praktis untuk elektroforesis

    Hb rutin adalah dengan menggunakan selulosa asetat pada pH alkali. Teknik ini dapat

    membedakan Hb A dengan varian tipe Hb yang lain.

    Screening dan diagnosis prenatal pada kelainan Hb

    Pada populasi dimana terdapat insidens signifikan terhadap bentuk parah dari

    talasemia, para wanita harus disaring pada kehamilan awal untuk trait talasemia dan sel sabit.

    Jika kedua orang tua adalah pembawa, pencegahan penyakit yang parah dimungkinan melaluikonseling genetik dan menawarkan diagnosis prenatal dengan pilihan aborsi terapeutik. Pada

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    4/12

    wilayah dengan frekuensi tinggi, penapisan pada anak-anak sekolah atau konseling pranikah

    telah dilaksanakan. Tes permulaan meliputi MCV (

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    5/12

    mengalami gejala anemia diantaranya pusing, muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur,

    nafsu makan hilang, dan infeksi berulang.

    Thalasemia merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kerusakan DNA dan penyakit

    turunan. Penyakit ini muncul karena darah kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin

    sehingga tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah secara normal.

    Talasemia paling sering ditemukan pada orang kulit hitam (25% minimal membawa

    1 gen)

    Sindrom talasemia- disebabkan oleh delesi pada gen globin pada kromosom 16

    (terdapat 2 gen globin pada tiap kromosom 16) dan nondelesi seperti gangguan mRNA

    pada penyambungan gen yang menyebabkan rantai menjadi lebih panjang dari kondisi

    normal.

    Faktor delesi terhadap empat gen globin dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

    Delesi pada satu rantai (Silent Carrier/ -Thalassemia Trait 2)

    Gangguan pada satu rantai globin sedangkan tiga lokus globin yang ada masih

    bisa menjalankan fungsi normal sehingga tidak terlihat gejala-gejala bila ia terkena

    thalassemia.

    Delesi pada dua rantai (-Thalassemia Trait 1)Pada tingkatan ini terjadi penurunan dari HbA2 dan peningkatan dari HbH dan

    terjadi manifestasi klinis ringan seperti anemia kronis yang ringan dengan eritrosit

    hipokromik mikrositer dan MCV 60-75 fl.

    Delesi pada tiga rantai (HbH disease)

    Delesi pada tiga rantai ini disebut juga sebagai HbH disease (4) yang disertai

    anemia hipokromik mikrositer, basophylic stippling, heinz bodies, dan

    retikulositosis.

    HbH terbentuk dalam jumlah banyak karena tidak terbentuknya rantai sehingga

    rantai tidak memiliki pasangan dan kemudian membentuk tetramer dari rantai

    sendiri (4). Dengan banyak terbentuk HbH, maka HbH dapat mengalami

    presipitasi dalam eritrosit sehingga dengan mudah eritrosit dapat dihancurkan.

    Penderita dapat tumbuh sampai dewasa dengan anemia sedang (Hb 8-10 g/dl) dan

    MCV 60-70 fl.

    Delesi pada empat rantai (Hidrops fetalis/Thalassemia major)

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    6/12

    Delesi pada empat rantai ini dikenal juga sebagai hydrops fetalis. Biasanya

    terdapat banyak Hb Barts (4) yang disebabkan juga karena tidak terbentuknya

    rantai sehingga rantai membentuk tetramer sendiri menjadi 4.

    Manifestasi klinis dapat berupa ikterus, hepatosplenomegali, dan janin yang sangat

    anemis. Kadar Hb hanya 6 g/dl dan pada elektroforesis Hb menunjukkan 80-90%

    Hb Barts, sedikit HbH, dan tidak dijumpai HbA atau HbF.

    Biasanya bayi yang mengalami kelainan ini akan mati beberapa jam setelah

    kelahirannya.

    Differential Diagnosis

    1. Anemia defisiensi besi

    Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan anemia yang timbul akibat berkurangnya

    penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store)

    yang pada akhirnya menyebabkan pembentukan hemoglobin yang berkurang. ADB

    ditandai oleh anemia hipokromik mikrositer dan hasil lab yang menunjukkan

    cadangan besi kosong. Beda dengan anemia kronis, penyediaan besi untuk

    eritropoesis berkurang akibat pelepasan besi dari sistem retikuloendotelial berkurang,

    sedangkan cadangan besi masih normal. Sedangkan pada anemia sideroblastik,

    penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang karena gangguan mitokondria yang

    menyebabkan inkorporasi besi ke dalam heme terganggu. Maka dari itu ketiga jenis

    anemia ini digolongkan sebagai anemia dengan gangguan metabolisme besi. ABD

    merupakan jenis anemia yang paling sering ditemukan.

    Untuk menentukan diagnosis ABD perlu anamnesis dan pemeriksaan fisik serta hasil

    lab yang tepat. Ada 3 tahap dalam menentukan diagniostik ADB. Tahap pertama

    adalah menentukan adanya anemia dengan mengukur kadar hemoglobin atau

    hematokrit. Tahap kedua adalah memastikan adanya defisiensi besi, sedangkan pada

    tahap ketiga adalah menentukan penyebab dari defisiensi besti tersebut. Pada hasil lab

    dapat menggunakan kriteria diagnosis ADB sebagai berikut : Anemia hipokromik

    mikrositer pada hapusan darah tepi, atau MCV< 80fl dan MCHC

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    7/12

    Saturasi transferin

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    8/12

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    9/12

    tuanya. Jika hanya 1 gen yang diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa

    tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala dari penyakit ini.

    Terdapat dua bentuk talasemia berdasarkan alel yang terganggu, yaitu talasemia

    delesi dan talasemia non-delesi. Pada talasemia delesi, salah satu dari keempat alel globin

    terdelesi sehingga menyebabkan sedikit atau tidak sama sekali rantai yang terbentuk.

    Sedangkan pada talasemia non-delesi, mutasi pada satu nukleotida atau delesi/insersi

    oligonukleotida pada wilayah yang kritis untuk ekspresi gen globin akan menyebabkan

    talasemia .

    Epidemiologi

    Talasemia dianggap sebagai kelainan genetik paling umum di dunia. Talasemia terjadi

    pada frekuensi yang tinggi di sabuk luas dari lembah sungai di Mediterania melalui Timur

    Tengah, sub benua india, Burma, Asia Tenggara, Melanesia, dan pulau-pulau di Pasifik.

    Menurut data terbaru melalui Hereditary Disease Program of the World Health organization

    dan berdasarkan pada survey local dan laporan dari para ahli, carrier dari kelainan

    hemoglobin di dunia diperkirakan sekitar 269 juta.

    Penyakit yang disebabkan oleh talasemia ditemukan umumnya di Asia Tenggara

    dan China, dan sedikit di India, Kuwait, Timur tengah, Yunani, Italia, dan Eropa Utara. Di

    oase timur Arab Saudi, lebih dari 50% dari populasi muncul sebagai talasemia tipe diam

    (silent form) dan penyakit Hb H ditemukan dengan peningkatan insidens. Pada sampel

    populasi acak, frekuensi gen dari talasemia 2 tipe delesi adalah 0,18 di Sardinia dan 0,07 di

    Yunani; kejadian dari talasemia non-delesi diperkirakan satu per tiga dari tipe delesi. Pada

    orang kulit hitam Amerika,talasemia bersifat umum, tetapi jarang untuk signifikan secara

    klinis. Tiga persen dari bayi hitam yang lahir di Philadelphia ditemukan mempunyai

    karakteristik elektroforetik dan hematologis, dan 5,7 % .

    Manifestasi Klinik

    Pasien dengan talasemia memiliki beberapa gejala klinis yang bisa terjadi :

    Anemia berat yang terjadi 3-6 bulan

    Pembesaran hati dan limfa akan terjadi akibat dekstruksi eritrosit yang berlebihan,

    hemopoiesis ekstrameduler dan kemudian karena penumpukan besi. Limpa yang

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    10/12

    besar meningkatkan kebutuhan darah dengan meningkatkan dekstruksi dan

    pengumpulan eritrosit, serta dengan menyebabkan pertambahan volume plasma.

    Pelebaran tulang yang disebabkan oleh hiperplasia sumsum tulang yang menyebabkan

    fasies talasemia dan penipisan korteks pada banyak tulang dengan kecenderungan

    terjadinya fraktur dan penonjolan tulang tengkorak dengan penampakan hair on end

    pada foto sinar x

    Talasemia mayor merupakan penyakit yang paling sering mendasari penimbunan besi

    akibat transfusi. Ini karena transfusi berulang biasanya dimulai pada tahun pertama

    kehidupan dan jika penyakit tidak sembuhkan dengan transplantasi sel punca,

    transfusi berlanjut seumur hidup.

    Infeksi dapat terjadi karena berbagai alasan. Pada bayi dengan anemia, mudah terjadi

    infeksi bakteri seperti pneumokokus, haemophilus, dan meningokokus mudah terjadi jika

    sudah dilakukan splenektomi dan penisilin profilaksis tidak diberikan.

    Penatalaksanaan

    Seorang wanita dengan talasemia alfa minor mempunyai gejala anemia yang ringan,

    akan tetapi saat kehamilan terjadi, anemianya akan bertambah berat karena hemodilusi

    fisiologis saat kehamilan. Oleh karena itu, pemberian transfusi sel darah merah profilaksiscukup membantu. Penelitian menunjukkan dengan transfusi, gejala anemia berkurang. Akan

    tetapi, terapi profilaksis ini masih membutuhkan banyak bukti lain karena masih

    kontroversial.

    Untuk mencegah terjadinya komplikasi dari kehamilan dengan talasemia ,

    kontrasepsi dan sterilisasi dapat menjadi saran yang penting. Menurut American College of

    Obstetricians and Gynecologists, kontrasepsi oral progesterone-estrogen belum dinilai

    dengan baik pada wanita dengan talasemia. Banyak praktisi tidak merekomendasikan

    kontrasepsi ini karena efek estrogen-progesteron terhadap vascular dan proses thrombosis.

    Kontrasepsi yang paling aman, tetapi dengan tingkat kegagalan yang tinggi adalah kondom

    dan diafragma.

    Komplikasi

    Oleh karena talasemia minor tidak menimbulkan gejala yang berat, terkadang

    pasien gagal untuk didiagnosis. Bila pasien dengan talasemia minor menikah dengan

    seorang pembawa gen talasemia minor, maka kemungkinan besar keturunannya akan

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    11/12

    menderita talasemia mayor, meskipun probabilitasnya sekitar 25% menurut Hukum

    Mendel. Anak dengan Hb Bart (globin ) akan meninggal in utero dan menunjukkan

    gambaran hidrops fetalis nonimmune. Hal ini dapat diatasi dengan mentransfusi fetus pada

    kehamilan ke 25, 26, dan 32 minggu dan membalikkan keadaan asitesnya. Anemia fetal dapat

    pula terjadi, dan dapat dideteksi dengan USG Doppler. Bila fetus mendapatkan 2 dari 4 alel

    gen globin (-/- atau /--) maka ia akan menderita talasemia alfa minor, dengan

    karakteristik anemia mikrositik hipoktrom ringan sampai sedang.

    Pencegahan

    Konseling genetik adalah proses komunikasi yang menangani masalah manusia

    berkaitan dengan terdapatnya atau risiko dari kelainan genetik pada keluarga. Penilaian risiko

    genetik bersifat kompleks dan sering melibatkan elemen-elemen ketidakpastian. Dalam

    konseling terdapat edukasi genetik yang dapat bersifat konseling psikososial. Peran dari

    penasihat genetik (genetik counselor) antara lain :

    1.

    Mengumpulkan dan mendokumentasikan riwayat keluarga yang lengkap.

    2. Mengedukasi pasien tentang prinsip genetika umum yang berhubungan dengan risiko

    penyakit, untuk mereka sendiri maupun yang lain dalam keluarga mereka.

    3.

    Menilai dan meningkatkan kemampuan pasien untuk menerima informasi genetikyang disampaikan

    4. Mendiskusikan bagaimana faktor nongenetik dapat berhubungan dengan ekspresi dari

    penyakit

    5. Mengarahkan dalam memilih tes genetika untuk perseorangan dan keluarga.

    6. Memastikan bahwa pasien mengetahui indikasi, proses, risiko, keuntungan, dan

    keterbatasan dari berbagai pilihan tes genetika.

    7. Mengarahkan pasien, keluarga, dokter rujukan dalam interpretasi dari hasil tes.

    8. Merujuk pasien dan anggota keluarga at-risk yang lain untuk layanan medik dan

    bantuan lain, bila diperlukan.

    Kompleksitas dari konseling genetik dan luasnya bidan penyakit genetika telah

    menbuat perkembangan dari kilinik multidisipliner yang terspesialisasi dirancang untuk

    menyediakan layanan bantuan dan medis untuk mereka yang berisiko dan anggota keluarga

    mereka. Beberapa klinik spesialis telah berkembang dengan baik pada disiplin kanker dan

    penyakit neurodegeneratif dan sekarang sedang berkembang pada area seperti kardiologi.Tim multidisipliner sering terdiri dari dokter genetik medik, dokter spesialis, penasehat

  • 8/10/2019 PBL Blok 27 Clinical Genetic

    12/12

    genetik, perawat, psikolog, pekerja sosial, dan ahli etika biomedik yang bekerja bersama

    untuk menentukan diagnosis, tata laksana, dan pengujian yang sulit.

    Tabel 1. Indikasi Konseling Genetik

    Indikasi konseling genetik

    Usia maternal (>35) atau paternal (>50) yang lanjut.

    Consanguinity.

    Riwayat sebelumnya anak dengan defek lahir atau kelainan genetik

    Riwayat keluarga atau personal dengan indikasi kelainan genetik

    Kelompok etnis risiko-tinggi

    Adanya perubahan genetik di dalam anggot keluarga

    Ultrasound dan prenatal testing mengindikasikan kelainan genetik.