Pengertian Dan Macam Mutasi Genetic
-
Upload
muhammad-iqbal-anand -
Category
Documents
-
view
20 -
download
9
description
Transcript of Pengertian Dan Macam Mutasi Genetic
PENGERTIAN DAN MACAM MUTASI GENETIC
Disusun Oleh: Arin Yustiana
NPM: 111170012
PENGERTIAN MUTASI Mutasi adalah perubahan pada materi
genetik suatu individu yang terjadi secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang bersifat terwariskan (heritable). Peristiwa mutasi merupakan proses acak (random) yang sukar diamati karena mutasi jarang terjadi pada proses biasa dari replikasi ADN. Tidak ada cara untuk mengetahui manakah gen yang akan mengalami mutasi dalam suatu sel atau dalam suatu organisme, serta muncul secara bebas.
MUTASI GEN
Mutasi gen atau mutasi kecil atau titik (point mutation) adalah perubahan yang terjadi pada susunan gen
Mutasi gen disebabkan adanya penambahan, pengurangan, atau pengaturan kembali basa-basa nitrogen dalam gen sehingga terjadi perubahan urutan nukleotida yang akhirnya mengakibatkan terjadinya perubahan polipeptida
Mutasi titik (point mutation) merupakan mutasi yang melibatkan penggantian satu pasang basa (substitusi basa), di mana satu basa pada satu sekuens DNA diganti dengan basa yang berbeda. Bila DNA direplikasi maka hasilnya adalah substitusi pasangan basa.
MACAM MUTASI GEN
nonsense mutation jika mRNA ditranslasi menjadi protein, maka kesalahan basa tersebut dapat menyebabkan tidak terjadinya pembentukan protein, atau terbentuknya protein abnormal, atau terbentuknya kodon nonsense (kodon STOP) yang menghentikan sintesis lengkap protein fungsional. Contoh Thalasemia
missense mutation Terbentuknya asam amino yang berbeda dari normal pada sintesis asam amino akibat kesalahan basa pada mutasi titik. Contoh penyakit sickle cell anemia
frameshift mutation berupa delesi
(pemotongan) atau insersi (penyisipan) satu atau beberapa pasang nukleotida pada DNA dan menyebabkan terjadinya pergeseran pembacaan kerangka sandi (reading frameshift). Contoh pada penyakit Huntungton
MUTASI KROMOSOM (ABERASI)
Mutasi besar/gross mutation/Aberasi adalah perubahan jumlah kromosom dan susunan atau urutan gen dalam kromosom. Pada prinsipnya mutasi kromosom dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Penyimpangan dalam jumlah kromosom2. Perubahan struktur kromosom
PENYIMPANGAN DALAM JUMLAH KROMOSOM
a. Poliploiditerjadi jika suatu sel punya satu/lebih set kromosom melebihi jumlah set normalnya.misal : triploid (3n) punya lebih satu set kromosom, tidak menghasilkan gamet seimbang pada saat meiosis, biasanya steril.
b. Aneuploidi Aneupliodi adalah perubahan jumlah n-
nya. Mutasi kromosom ini tidak melibatkan seluruh genom yang berubah, melainkan hanya terjadi pada salah satu kromosom dari genom. Biasa disebut juga dengan aneusomik. Macam-macam aneusomik antara lain :
1. Monosomik (2n-1); mutasi karena kekurangan 1 kromosom
2. Nullisomik (2n-2); mutasi karena kekurangan 2 kromosom
3. Trisomik (2n+1); mutasi karena kelebihan 1 kromosom
4. Tetrasomik (2n+2); mutasi karena kelebihan 2 kromosom
ANEUSOMI PADA MANUSIA DAPAT MENYEBABKAN:
1. Sindrom Down (2n+1) Jumlah kromosom 47, terjadi penambahan
pada kromosom no. 21 Yang trisomi adalah autosomnya Dapat dikarenakan translokasi (50%),
antara kromosom 21 – 14 Bermata sipit, kepala agak bundar, tubuh
pendek, kaki agak pendek, berjalan agak lambat, bibir tebal dan bagian bawah menjorok dan kadang menggelambir, lidah besar, telapak tangan gemuk pendek, otak kecil dan tumbuh tak normal.
2. Sindrom Patau (2n+1) Trisomy pada autosom (krom. No 13, 14,
atau 15) 47 XX , atau 47 XY Biasanya meninggal beberapa jam / hari
setelah lahir (ada juga yang berusia 3 bulan sampai 5 tahun)
Kepala kecil, mata kecil, telinga rendah ¾ bagian sumbing dan langit-langit bercelah Tuli, polidaktili, kelainan jantung, kantung
empedu besar.
3. Sindrom Edward (2n+1) 47 XX atau 47 XY Trisomy pada autosom, kemungkinan
kromosom no. 16, 17, atau 18 Tengkorak lonjong, dada pendek, lebar,
telinga rendah dan tak wajar, klitoris besar.
4. Sindrom turner (2n-1) Jumlah kromosom 45, kehilangan 1
kromosom X Fenotip perempuan Tubuh pendek, leher pendek dan pangkalnya
bersayap, dada lebar, tanda kelamin sekunder tidak berkembang
5. Sindrom Klinefelter (2n+1)
Fenotip pria Jumlah Kromosom 47, terjadi penambahan
pada kromosom seks yaitu kromosom X Fenotip pria, tapi tumbuh payudara,
pertumbuhan rambut kurang, lengan dan kaki ekstrim panjang sehingga seluruh tubuh tampak tinggi, suara tinggi melengking seperti wanita, testis kecil.
2. MUTASI KROMOSOM YANG TERJADI KARENA PERUBAHAN STRUKTUR
KROMOSOM1. Delesi atau defisiensi
Mutasi karena kekurangan segmen kromosom 2. Duplikasi
Kerusakan kromosom akibat kromosom homolog yang mendapatkan penambahan sebagian gen dari kromosom pasangannya.
3. TranslokasiTranslokasi adalah mutasi yang mengalami pertukaran segmen kromosom ke kromosom non homolog
4. InversiMutasi yang mengalami perubahan urutan letak gen dalam suatu kromosom, karena selama meiosis kromosom terpilin
MUTAGEN
Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinyamutasi disebut mutagen. Mutagen dibagi menjadi3, yaitu:1. Mutagen fisika contohnya Radiasi sinar-X 2. Mutagen Kimiawi contohnya Senyawa alkilase
seperti dietilsulfat (dES), Hidroksil amino (Nh2OH)
3. Mutagen biologis seperti virus dan bakteri yang diduga dapat menyebabkan terjadinya mutasi.
LAJU MUTASI
Kecepatan mutasi dinyatakan sebagai kelipatan 10, dan karena mutasi sangat jarang terjadi maka eksponen selalu dalam bentuk negatif. Misalnya, bila terdapat satu kemungkinan mutasi dalam 104 sel yang membelah diri, maka laju (rate) mutasi adalah sebesar 1/10.000 yang diekspresikan sebagai 10-4 per pembelahan sel
KESIMPULAN
Peristiwa mutasi atau perubahan materi genetik akan menciptakan variasi genetik yang berguna untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Pengaruh fenotipik yang ditimbulkan oleh mutasi sangat bervariasi, mulai dari perubahan kecil yang hanya dapat dideteksi melalui analisis biokomia hingga perubahan pada proses-proses esensial yang dapat mengakibatkan kematian sel
Pada umumnya, mutasi itu merugikan, mutannya bersifat letal dan homozigot resesif.