pbl 1

19
Pengantar Etika telah menjadi suatu bagian dari dunia kedokteran sejak awal perkembangannya. Bioetika merupakan sifat baik dalam ilmu medik. Setiap calon dokter dilatih bukan hanya untuk memiliki hard skill, tetapi juga untuk memiliki soft skill. Bioetika dibagi menjadi 4, yaitu Beneficense, Non- Maleficense, Autonomy dan Justice. Setiap bagian tersebut menjelaskan mengenai sifat-sifat pokok yang harus kita miliki kelak. Pada makalah ini, saya akan membahas lebih lanjut mengenai Bioetika. Pada PBL (Program Based Learning) telah dibahas mengenai suatu kasus dan akan membagi bagian-bagian apa saja yang merupakan bagian-bagian dari Bioetika tersebut. Bioetika diajarkan agar kita mampu menerapkan prinsip-prinsip bioetika sebagai sumber nilai dan pedoman serta landasan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan organisme hidup. Bila tidak ada bioetik makaakan semakin banyak praktek yang mengandung dilema etik dan moral dalam praktek pelayanan kesehatan sehari-hari.

description

makalah

Transcript of pbl 1

Pengantar

Etika telah menjadi suatu bagian dari dunia kedokteran sejak awal perkembangannya. Bioetika merupakan sifat baik dalam ilmu medik. Setiap calon dokter dilatih bukan hanya untuk memiliki hard skill, tetapi juga untuk memiliki soft skill. Bioetika dibagi menjadi 4, yaitu Beneficense, Non-Maleficense, Autonomy dan Justice. Setiap bagian tersebut menjelaskan mengenai sifat-sifat pokok yang harus kita miliki kelak.Pada makalah ini, saya akan membahas lebih lanjut mengenai Bioetika. Pada PBL (Program Based Learning) telah dibahas mengenai suatu kasus dan akan membagi bagian-bagian apa saja yang merupakan bagian-bagian dari Bioetika tersebut. Bioetika diajarkan agar kita mampu menerapkan prinsip-prinsip bioetika sebagai sumber nilai dan pedoman serta landasan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan organisme hidup. Bila tidak ada bioetik makaakan semakin banyak praktek yang mengandung dilema etik dan moral dalam praktek pelayanan kesehatan sehari-hari.

PenulisVeronica C A L102010160

BioetikaBioetika merupakan sifat-sifat baik yang harus dimiliki seorang dokter dalam menjalani praktek kerja lapangan. Bioetik dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :1. BeneficenseKegiatan dapat dikatakan beneficense apabila :a. Altruisme : menolong tanpa pamrih, rela berkorban demi kepentingan orang lainb. Menjamin harkat dan martabatc. Memandang pasien tidak hanya sejauh menguntungkan dokterd. Mengusahakan agar kelebihan atau manfaat lebih banyake. Paternalisme (jiwa menolong dan tanggung jawab)f. Menjamin kehidupan baik minimalg. Pembatasan Goal Basedh. Pemuasan kebahagiaani. Minimalisasi akibat burukj. Kewajiban menolong pasienn gawat daruratk. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhanl. Tidak menarik honorarium diluar kepantasanm. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhann. Mengembangkan profesi secara keseluruhano. Meemberikan obat berkhasiat namun murahp. Menerapkan Golden Rule Principle

2. Non-Maleficensea. Menolong pasien emergency, kondisi : Pasien dalam keadaan amat berbahaya / beresiko hilangnya sesuatu yang penting Dokter sanggup mencegah bahaya / kehilangan tersebut Tindakan kedokteran tersebut terbukti efektif Manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugianb. Mengobati pasien lukac. Tidak membunuh pasien / tidak melakukan euthanasiad. Tidak menghina / mencaci maki / memanfaatkan pasiene. Tidak memandang pasien hanya sebagai objekf. Mengobati secara proporsionalg. Mencegah pasien dari bahayah. Menghindari mirepresentasi dari pasieni. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaianj. Memberikan semangat hidupk. Melindungi pasien dari seranganl. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan / RS yang merugikan pihak pasien / keluarganya.

3. Autonomya. Menghargai hak pasienb. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusanc. Berterus terangd. Menghargai privasie. Menjaga rahasia pasienf. Melaksanakan informed consent (surat pernyataan)g. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendirih. Tidak mengintervensi / menghalangi autonomi pasieni. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalammembuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendirij. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensik. Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikanl. Menjaga hubungan (kontak)

4. Justicea. Memberlakukan segala sesuatu secara universalb. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukanc. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang samad. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accesibility, availability, quality)e. Menghargai hak hukum pasienf. Menghargai hak orang laing. Menjaga kelompok rentan (yang paling merugikan)h. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial, dlli. Tidak melakukan penyalahgunaanj. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasienk. Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannyal. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adilm. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompetenn. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah / tepato. Menghormati hak ppopulasi yang sama-sama rentan penyakit / gangguan kesehatanp. Bijak dalam makroalokasi

BENEFICENSE

JUSTICEBIOETIKANON - MALEFICENSE

AUTONOMY

Kasus :Dr. TenarDokter Tenar yang praktek di jalan ramai sejak 2 tahun yang lalu adalah seorang dokter umum yang memiliki pasien cukup banyak , terutama pada hari sabtu dan minggu .Dengan ruangan praktek yang cukup luas dr. Tenar menempatkan 2 bed dalam kamar prakteknya yang dibatasi dengan gorden sehingga dr. Tenar dapat leluasa memeriksa pasiennya dari satu tempat ke tempat yang lainnya . Namun disisi lain terdapat kesulitan bila ada pasien yang datang dengan kelainan kulit dimana ia harus memeriksa pasien dalam keadaan setengah telanjang .Pada hari sabtu dan minggu yang lalu , sudah ada 10 antrean pasien pada saat beliau datang . Dengan tujuan memasyarakatkan budaya antre dr .Tenar memeriksa pasien sesuai dengan nomor urut pendaftaran . Sesuai dngan dugaan , pasien pertama , kedua dan ketiga datang dengan keluhan batuk pilek . Maka dr. Tenar pun memberikan puyer batuk pilek pada ketiganya serta nasehat untuk istirahat cukup , banyak minum air putih serta mengkonsumsi buah-buahan .Pasien keempat sore itu ialah seorang ibu berusia 60 thn diantar oleh anak laki-lakinya datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang menjalar ke punggung . Merasa tidak yakin dengan kemungkinan sakit maag yang diderita ibu ini , maka dr. Tenar melakukan pemeriksaan EKG karena kecurigaan terjadi penyempitan pembuluh darah jantung . Hasil yang diperoleh tidak ada kelainan . Melihat usia , kondisi fisik ibu yang cukup gemuk dan tekanan darah 140/90 maka dr.Tenar memberikan surat rujukan beberapa pemeriksaan laboratorium . Dr.Tenar merujuk ibu tersebut ke LAB KLINIK Titrasi cepat langganannya yang tidak begitu jauh dari tempat prakteknya . Dari lab klinik ini dr. Tenar mendapat bingkisan kue yang dia amati ternyata sejajar jumlahnya dengan pasien yang ia kirim kesitu . Pernah 2 bulan yang lalu dengan 20 pasien yang ia kirim , ia memperoleh voucher belanja Rp.300.000,- di supermarket terkenal dikotanya .Pasien pulang dengan membawa obat maag , penenang dan surat permintaan laboratorium serta minta datang kembali setelah memperoleh hasil laboratorium . Setelah menyelesaikan administrasi ibu tersebut kembali ke kamar periksa karena merasa ada yang kurang yaitu belum disuntik seperti biasa ia dapatkan bila berobat ke dokter . Pada saat masuk , tanpa sengaja ibu tadi melihat pasien laki-laki muda bertatto di perut bawah sedang menutup kembali celana dalamnya . Anak muda tadi tidak mengikuti nomor antrian karena mengaku teman SMP dr. Tenar , sehingga zoster memasukan lebih dulu ke ruang sekat kiri , ruang tempat pasien yang memerlukan perlakuan khusus . Ia sepintas melihat celana dalam tadi bervlek-vlek putih kekuningan . Anak muda tadi melototi si ibu , yang kemudian dr.Tenar meminta sang ibu untuk keluar sebentar menunggu giliran sehabis anak muda ini . Ibu yang agak cerewet tadi meminta maaf , namun tanpa dosa ia menyerocos menanykana apa penyakit anak muda tadi . Dr. Tenar agak terpana untuk menjawab pertanyaan awam si ibu ini. Ah , Cuma panas dalam perut , jawab dr. tenar kalem , Saya suntiknya sambil berdiri saja dok , kalau tiduran takut ketularan penyakit kelaminnya anak tadi , cerocos sang pasien. Pasien kelima dan keenam adalah seorang wanita adalah seorang wanita muda dan setengah baya .Sebut saja mbak Modis dan ibu Menor . Mbak Modis mengeluh beberapa hari ini badannya panas dingin , mual dan beberapa kali muntah . Sedangkan ibu Menor mengeluh kepala pusing yang hilang timbul .Dia sudah bebrapa kali datang ke dokter yang berbeda-beda dan dikatakan tidak ada apa-apa , hanya pusing biasa .Dokter terakhir yang dia kunjungi menyarankan dilakukan CT scan kepala . Kemudian ia datang dr. Tenar dengan membawa hasil CT scan . Surat keterangan yang terdapat di dalam amplop CT scan tersebut menyatakan kecurigaan adanya SOL ( Space Occupying Lesion) . Tanpa penjelasan mengenai isi di dalam surat keterangan tersebut , dr.Tenar memberikan surat rujukan ke Rumah sakit bagian saraf .Sementara Ibu Menor , tidak sempat dilakukan pengukuran tekanan darahnya , langsung diberikan resep sakit kencing yang sudah langganannya yang gawat mau datang .Dr. Tenar hanya memeriksa sekilas dan menyalin resep dari catatan medis yang disodorkan zoster .Zoster telah mengingatkan dua pasien berikutnya adalah Tn .Garputala 46 tahun dengan muntah berak belasan kali dan satu lagi seorang pelajar putri , 15 tahun sebut saja Nn. Rana Omnivora yang ia kenal sebagai anak pertama OKB (Orang kaya baru ) tetangganya , yang anggota DPRD salah satu parpol besar , serta baru saja menerima telepon ada pasien langganannya yang gawat mau datang .Garputala adalah hansip setempat yang merasa tidak afdol kalau belum dipegang dr.Tenar . Ia melongok sebentar ke pasien tadi , memegang nadinya yang terasa kecil dan lemah , mencubit kulit perutnya yang ternyata sudah mengendur .zus carikan bajaj ! instruksinya ke Zoster setelah meyakinkan sang hansip agar cepat dirawat. Tak lupa ia menitipkan amplop berisi Rp. 25.000,- bagi hansip . Untuk transpornya , ya pak Tala . Cepat sembuh deh sambil member I sebungkus oralit dan lalu mengirimkannya ke RSU setempat .Saat mempersilahkan Nn.Rana masuk ke ruang sekat kanan , dr. Tenar terkaget karena serombongan orang menyela masuk sambil menggendong pasien anak laki-laki 9 tahun , si Malthus bin Darwin yang tadi pagi ia khitan , ternyata datang kembali dalam keadaan berdarah . Ia menolong Malthus dulu selama 45 menit , sementara Rana terpana sendiriran karena Zoster juga sibuk membantu dr. Tenar mengatasi pendarahan si Malthus di ruang sekat kiri . Tenar tak sempat bicara ke Nn. Rana . Para pengantar Malthus justru meminta Rana bersabar . Tentu sambil mencuri pandang , karena walaupun bukan bernama menor , Rana memang menor malam itu .Sambil bersimbah peluh , Tenar akhirnya mendengarkan keluhan Rana . Ia stress karena baru saja mengambil uang ayahnya tanpa ijin demi menolong sahabatnya yang seumuran untuk aborsi di klinik Antah Berantah . Tenar menawarkan untuk menjadi mediator menyampaikan apa adanya kepada bapak Rana . Toh menurutnya dan menurut Rana , sang anggota DPRD ini cukup mampu menolong sahabat Rana . Biar uang saku saya dipotong deh dok asal papi tak nyap-nyap sama saya , kata si manis Rana .Bagitulah seharian dr.Tenar dalam membantu menyelesaikan masalah pasien-pasiennya sampai ia rela pulang larut malam .Dalam makalah ini, telah disiapkan suatu kasus, yaitu kasus mengenai keseharian dr. Tenar. Dari hasil yang saya baca, saya dapat menemukan beberapa kasus yang berkaitan dengan Bioetika ( Beneficense, Non-Maleficense, Autonomy dan Justice). Berikut adalah penjelasannya :A. BENEFICENSE Klinik dr. Tenar mendapat bingkisan kue yang diamati ternyata sejajar jumlahnya dengan pasien yang ia kirim kesituAlasannya : menarik honorarium diluar kepantasan, pasien hanya untuk menguntungkan dokter

Merujuk ibu tersebut ke laboratorium Klinik Titrasi Cepat langganannyaAlasannya : bersifat paternalisme

Menempatkan 2 bed dalam kamar praktiknyaAlasannya : mempercepat pelayanan kepada pasien

Sambil bersimbah peluh, Tenar akhirnya mendengarkan keluhan Rana. Ia stress karena baru saja mengambil uang ayahnya tanpa ijin demi menolong sahabatnya seumuran untuk aborsi di klinik Antah Berantah. Tenar menawarkan untuk menjadi mediator menyampaikan apa adanya kepada bapak Rana. Toh, menurutnya dan menurut Rana, sang anggota DPRD ini cukup mampu menolong sahabat Rana, Biar uang saku saya dipotong deh dok asal papi tak nyap-nyap ama saya, kata si manis Rana.Alasannya : Menghargai hak pasien secara keseluruhan Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan

B. NON-MALEFICENSE Memberikan puyer batuk pilek pada ketiganya serta nasehat untuk istirahat cukup, banyak minum air putih, serta mengkonsumsi buah-buahanAlasannya : merawat secara proporsional

Klinik dr. Tenar mendapat bingkisan kue yang diamati ternyata sejajar jumlahnya dengan pasien yang ia kirim kesituAlasannya : memandang pasien hanya sebatas objek

Ibu Menor tidak sempat dilakukan pengukuran tekanan darahnya, langsung dibeikan resep sakit kencing yang sudah langganan ia derita 5 tahun iniAlasannya : Kerugian lebih banyak daripada keuntungan Tidak mengobati secara proporsional

Garputala adalah hansip setempat yang merasa tidak afdol kalau belum dipegang dr. Tenar. Ia melongok sebentar pasien tadi, memegang nadinya yang terasa kecil dan lemah, mencubit kulit perutnya yang ternyata sudah mengendur. Zus carikan bajaj! instruksinya ke Zozter setelah meyakinkan sang hansip agar cepat dirawat. Tak lupa ia menitipkan amplop berisi Rp. 25.000,- bagi hansip. Untuk transpornya, ya Pak Tala. Cepat sembuh deh sambil memberi sebungku oralit dan lalu mengirimkannya ke RSU setempat.Alasannya : Memberikan semangat hidup Tidak mengobati pasien

Sambil bersimbah peluh, Tenar akhirnya mendengarkan keluhan Rana. Ia stress karena baru saja mengambil uang ayahnya tanpa ijin demi menolong sahabatnya seumuran untuk aborsi di klinik Antah Berantah. Tenar menawarkan untuk menjadi mediator menyampaikan apa adanya kepada bapak Rana. Toh, menurutnya dan menurut Rana, sang anggota DPRD ini cukup mampu menolong sahabat Rana, Biar uang saku saya dipotong deh dok asal papi tak nyap-nyap ama saya, kata si manis Rana.Alasannya : membahayakan keselamatan pasien karena kelalaian

C. AUTONOMY Menempatkan 2 bed dalam kamar prakteknyaAlasannya : tidak menghargai privacy pasien

Saya suntiknya sambil berdiri saja dok, kalau tiduran takut ketularan penyakit kelaminnya anak tadiAlasannya : menghargai hak pasien

dr. Tenar agak terpana untuk menjawab pertanyaan awam si ibu ini. Ah cuma panas dalam perut:, jawab Tenar kalemAlasannya : Menghargai privacy pasien Menjaga rahasia pasien

Tanpa penjelasan mengenai dalam surat keterangan tersebut dr. Tenar memberikan surat rujukan ke RS bagian sarafAlasannya : tidak berterus terang

D. JUSTICE Anak muda tadi tidak mengikuti antrian karena teman SMP dr.Tenar.Alasannya : Tidak menghargai hak orang lain Membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial, dll.

Memberikan puyer batuk pilek pada ketiganya serta nasehat untuk istirahat cukup, banyak minum air putih serta mengkonsumsi buah-buahanAlasannya : memberlakukan segala sesuatu secara universal

Ibu tersebut masuk kemabali ke kamar periksa karena merasa ada yang kurang, yaitu belum disuntik seperti biasa yang ia dapatkan bila berobat ke dokterAlasannya : tidak memberlakukan segala sesuatu secara universal

Saya suntiknya sambil berdiri saja dok, kalau tiduran takut ketularan penyakit kelaminnya anak tadiAlasannya : memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama

Garputala adalah hansip setempat yang merasa tidak afdol kalau belum dipegang dr. Tenar. Ia melongok sebentar pasien tadi, memegang nadinya yang terasa kecil dan lemah, mencubit kulit perutnya yang ternyata sudah mengendur. Zus carikan bajaj! instruksinya ke Zozter setelah meyakinkan sang hansip agar cepat dirawat. Tak lupa ia menitipkan amplop berisi Rp. 25.000,- bagi hansip. Untuk transpornya, ya Pak Tala. Cepat sembuh deh sambil memberi sebungku oralit dan lalu mengirimkannya ke RSU setempat.Alasannya : memberi beban sacara tidak merata tanpa alasan sah atau tepat

Sambil bersimbah peluh, Tenar akhirnya mendengarkan keluhan Rana. Ia stress karena baru saja mengambil uang ayahnya tanpa ijin demi menolong sahabatnya yang seumuran untuk aborsi di klinik Antah Berantah. Tenar menawarkan untuk menjadi mediator menyampaikan apa adanya kepada bapak Rana. Toh menurutnya dan menurut Rana, sang anggota DPRD ini cukup mampu menolong sahabat Rana. Biar uang saku saya dipotong deh dok asal papi tak nyap-nyap sama saya , kata si manis Rana.Alasannya : menghargai hak hukum pasien

Kesimpulan

Dalam paratek keseharian sebagai dokter, kita harus dapat menjunjung tinggi hak pasien. Karena pada zaman ini pasien buka lagi pasien yang pendiam dan menurut pada dokter tanpa menanyakan alasan atau kejelasan. Pasien pada zaman ini umumnya sudah banyak mengerti mengenai kesehatan dan mereka bebas dalam meminta hak-nya sebagai pasien. Seorang dokter harus memiliki etika-etika dalam profesinya. Seperti yang sudah saya jelaskan dalam makalah ini, yaitu Beneficense, Non-Maleficense, Autonomy dan Justice.

P B L(Program Based Learning)BIOETIKA

Veronica Crassnaya Angel Leiwakabessy102010160C 5

Fakultas Kedokteran 2010UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA