Patogenesis Limfadenitis TB.docx
-
Upload
hana-khairunnisa -
Category
Documents
-
view
206 -
download
1
description
Transcript of Patogenesis Limfadenitis TB.docx
Patogenesis Limfadenitis TB:
Limfadenitis tuberkulosis adalah manifestasi klinik dari penyakit sistemik yang dapat
timbul pada infeksi primer tuberkulosis atau reaktivasi M.tuberculosis yang inaktif. Infeksi
primer tuberkulosis disebabkan oleh M.tuberculosis yang berhasil melewati pertahanan
muco-ciliary bronkus dan alveolus yang kemudian bermultiplikasi di paru-paru. Aliran
limfatik membawa basil M.tuberculosis yang telah bermultiplikasi menuju limfe node
terdekat. Infeksi dapat menyebar dari satu limfe node ke limfe node regional melalui sistem
limfatik atau memasuki sirkulasi darah dan menyebar ke seluruh organ (Mohapatra dan
Janmeja, 2009).
Limfe node mediastinum dan limfe node paratrakeal adalah sisi pertama penyebaran
infeksi M.tuberculosis dari parenkim paru. Tuberkulosis cervical merupakan penyebaran
infeksi di amandel, kelenjar gondok sinonasal, atau osmeolitis dari os. ethmoidalis. Tahap
awal keterlibatan limfe node pada infeksi primer M.tuberculosis menyebabkan
hipersensitivitas tertunda disertai dengan hiperemia, bengkak, nekrosis perkejuan dari pusat
limfe node yang juga dapat diikuti dengan peradangan dan progresivitas pembengkakan
(Mohapatra dan Janmeja, 2009).
Adhesi pada kulit yang berdekatan dengan limfe node menyebabkan kulit berubah
warna menjadi keunguan. Nekrosis perkejuan disebabkan karena aktivitas M.tuberculosis
yang melubangi paru-paru. M.tuberculosis adalah bakteri aerob sehingga membutuhkan
oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Pembengkakan limfe node terjadi karena
meningkatnya aktivitas limfosit dan makrofag sebagai respon terhadap antigen dan infiltrasi
sel-sel inflamasi pada infeksi (Mohapatra dan Janmeja, 2009).
Jones dan Campbell mengklasifikasikan limfadenitis tuberkulosis menjadi 5 tahap,
yaitu:
1. Tahap pertama adalah hiperplasia reaktif non-spesifik yang ditandai dengan limfe
node yang membesar, tegas, dan mobil.
2. Tahap kedua adalah limfe node melekat pada jaringan disekitarnya.
3. Tahap ketiga adalah pelunakan pusat limfe node akibat pembentukan abses.
4. Tahap keempat adalah pembentukan collar-stud abscess.
5. Tahap kelima adalah pembentukan saluran sinus.
(Mohapatra dan Janmeja, 2009).
Daftar Pustaka:
Mohapatra, P.R., Janmeja, A.K. 2009. “Tuberculos Lymphadenitis.” Journal of
Association Physicians of India Volume 57.