Patient Safety

20
PATIENT SAFETY Dedi wahyudin, Skep.,Ners

description

materi

Transcript of Patient Safety

Patient safety

Patient safetyDedi wahyudin, Skep.,NersPengertianMenurut Supari (2005), patient safety adalah bebas dari cidera aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan. Accidental injury disebabkan karena error akibat dari melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission).

Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : assesment/analisa resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insident dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya dilakukan (DepKes RI, 2006).

ASPEK HUKUM TERHADAP PATIENT SAFETY

Aspek hukum terhadap patient safety atau keselamatan pasien adalah sebagai berikutUU Tentang Kesehatan & UU Tentang Rumah SakitKeselamatan Pasien sebagai Isu HukumPasal 53 (3) UU No.36/2009Pelaksanaan Pelayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien.Pasal 32n UU No.44/2009Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.Pasal 58 UU No.36/20091) Setiap orang berhak menuntut G.R terhadap seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam Pelkes yang diterimanya.2) ..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.

Tujuan Sistem Patient safetytujuan keselamatan pasien secara internasional adalah:Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang efektif)Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan dari pengobatan resiko tinggi)Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery (mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien, kesalahan prosedur operasi)Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan)Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka karena jatuh)

(Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes R.I. 2006)

Tujuan Sistem Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah:Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah SakitMeningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakatMenurunnya Kejadian Tidak Diharapkan di Rumah SakitTerlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi penanggulangan KTD

Elemen Patient safetyAdverse drug events(ADE)/ medication errors (ME) (ketidakcocokan obat/kesalahan pengobatan)Nosocomial infections (infeksi nosokomial)urgical mishaps (kecelakaan operasi)Pressure ulcers (tekanan ulkus)Blood product safety/administration (keamanan produk darah/administrasi)Antimicrobial resistance (resistensi antimikroba)Immunization program (program imunisasi)Falls (terjatuh)Blood stream vascular catheter care (aliran darah perawatan kateter pembuluh darah)Systematic review, follow-up, and reporting of patient/visitor incident reports (tinjauan sistematis, tindakan lanjutan, dan pelaporan pasien/pengunjung laporan kejadian)

EtiologiKesalahan Medis (Medical Error)Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. (KKP-RS)Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse EventSuatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (commission) atau karena tidak bertindak (ommision), dan bukan karena underlying disease atau kondisi pasien (KKP-RS).Nyaris Cedera (NC)/ Near MissSuatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi. Jenis kesalahan berdasarkan kontribusi manusia pada terjadinya suatu kesalahan :Kesalahan aktif (active errors), terjadi pada level petugas kesehatan atau staf RS yang bekerja didepan dan efeknya terjadi hampir secara tiba-tibaesalahan tersembunyi (letent errors), terjadi dalam level manajemen seperti design yang kurang baik, instalansi yang tidak tepat, pemeliharaan yang gagal, keputusan manajemen yang buruk, dan struktur organisasi yang kurang baik. Kesalahan tersembunyi sulit untuk dicatat sehingga sering kesalahan seperti ini tidak dapat dikenal (Reason, 2000)Langkah Langkah Pelaksanaan Patient Safety WHO Sembilan solusi keselamatan PasienPerhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike medication names)Pastikan identifikasi pasienKomunikasi secara benar saat serah terima pasienPastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benarKendalikan cairan elektrolit pekatPastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayananHindari salah kateter dan salah sambung slangGunakan alat injeksi sekali pakaiTingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomiaUNIVERSAL PRECAUTIONUniversal Precaution (Kewaspadaan Universal) adalah tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit baik berasal dari pasien maupun petugas kesehatan.

PRINSIP UNIVERSAL PRECAUTIONMenjaga Higyene sanitasi individuHigyene sanitasi ruanganSterilisasi peralatan

Dasar kewaspadaan universal meliputi :Pengelolaan alat kesehatan (dekontaminasi, disinfeksi dan sterilisasi)Cuci tangan untuk mencegah infeksi silangPenggunaan alat pelindung diri ( sarung tangan, masker, apron, sepatu boot )Pengelolaan jarum dan alat tajamPengelolaan LimbahStandart Pengendalian InfeksiAsepsis Keadaan bebas dari mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit pathogen.Ada dua jenis aspsis :Asepsis medik, dengan cara membersihkan debu, memcuci, merebus, isolasi, dll.Tujuan: Membantu megurangi jumlah mikroorganisme dan Mencegah penyebaran pada orang lain.Asepsis bedah, dengan cara steril.Tujuan:Menjaga semua obyek atau benda bebas dari mikroorganisme.

Septik : mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan bahan dan alat steril.Aseptik : mencegah terjadinya infeksi dengan menghambat/menghancurkan tumbuhnya organisme pahogen pada luka.

DEKONTAMINASI

ADALAH PROSEDUR PEMBERSIHAN PERALATAN SEBELUM DILAKUKAN DISINFEKSI DAN STERILISASIPAKAI SARUNG TANGANBILAS BENDA YANG TERKONTAMINASI DENGAN AIR DINGIN YG MENGALIRCUCI DENGAN AIR HANGAT DAN SABUNGUNAKAN SIKAT UNTUK MEMBUANG BAHAN ORGANIK DARI SEMUA PERMUKAAN TERMASUK SEMUA LAPISAN DAN LEKUKANBILAS DENGAN AIR HANGATBIARKAN KERING OLEH UDARAGANTI LARUTAN DETERGEN MINIMAL SETIAP HARIBERSIHKAN SIKAT DAN WASKOMLEPAS SARUNG TANGAN DAN CUCI TANGAN

DESINFEKSIAdalah tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen tetapi tidak dengan sporanya pada alat-alat perawatan, kedokteran dan permukaan jaringan dengan menggunakan bahan disinfektan atau dengan cara mencuci, mengoles, merendam dan menjemur.Tujuan : Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai.Pelaksanaan Disinfeksi dengan cara mencuciMencuci dengan sabun, dibersihkan, disiram dan dibasahi alkohol 70 %.Mencuci luka kotor dengan H2O2 3%, bethadin.Mencuci kulit / jaringan tubuh yang akan dioperasi dengan laruta iodium tintura 3 % dilanjutkan dengan alcohol 70%.Mencuci vulva sublimate 1:1000 / PK 1:1000 Dengan mengoles Dengan merendamTangan dengan lysol 0,5 %.Alat alat dengan lysol 3-5 % +2 jam.Tenun dengan lysol 3-5 % +24 jam.Dengan menjemur dibawah sinar matahari Kasur, bantal tiap permukaan 2 jamAlat-alat: urinal, pispot.SterilisasiAdalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen adan apathogen beserta sporanya pada alat perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinngi atau menggunakan Hal hal yang perlu diperhatikan:Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.Peralatan harus bersi dan masih berfungsi.Peralatan yang dibungkus harus diberi label : nama, jenis peralatan, jumlah tgl dab jam disterilkan.Menyusun peralatan harus sedemikia rupa sehingga seluruh bagian dapat disterilkan.Waktu mensterilkan setiap jenis harus tepat.Tidak boleh menambah peralatan lain dalam sterilisator, sebelum waktu mensterilkan selesai.Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya dengan korentang steril.Saat mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkusnya.Bila terbuka harus disterilkan kembali.

Metode Sterilisasi PemanasanAir dan uap Filtrasi / PenyaringanRadiasi / PenyinaranSterilisasi Dengan Cara Kimia Zat kimia

Terima kasih.......