Pathogenesis Batu Traktus Urinarius

2
Pathogenesis batu traktus urinarius Pathogenesis batu traktus urinarius sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, tetapi diduga terjadi akibat interaksi antara faktor genetic dan beberapa faktor biologic. Faktor-faktor biologic yang berperan adalah, terjadinya supersaturasi urin, kekurangan faktor proteksi, perubahan pH urin, nukleasi, dan terdapatnya faktor-faktor yang dapat melekatkan Kristal di tubuli renalis Supersaturasi merupakan kunci penting dalam proses terbentuknya batu traktus urinarius. Disebut hipersaturasi adalah suatu keadaan, terdapatnya kandungan bahan tertentu didalam urin yang melebihi batas kemampuan cairan urin untuk melarutkannya. Proses ini melibatkan garam- garam yang terdapat didalam urin seperti garam oksalat, asam urat, sistin atau xantin. Garam- garam tersebut berada dalam konsentrasi yang sangat tinggi, yang apa bila disertai pengurangan volume urin, akan mengakibatkan terjadinya kristalisasi. Keadaan ini bisa dipicu oleh asupan cairan yang kurang, asupan bahan pembentuk Kristal yang tinggi seperti purin, calcium, serta kelainan metabolic seperti hiperoksaluri primer. Dalam urin normal terdapat faktor- faktor protektif seperti magnesium, sitrat, pirofosfat. Bahan- bahan ini dapat menghambat pembentukan batu dengan berbagai cara antara lain, membuat garam- garam yang terkandung dalam urin mengkristal dalam konsentrasi yang lebih tinggi, memecah Kristal yang sudah terbentuk, dan membungkus Kristal-kristal sehingga tidak melekat satu dengan yang lainnya. Keasaman pH, toleransi yaitu antara 5,6 sampai 6,5. Dalam keadaan terjadinya perubahan pH urin, baik kearah lebih asam maupun ke arah yang lebih alkalis, maka akan terbentuk kristalisasi bahan- bahan tertentu. Misalnya, urin asam memudahkan terbentuknya batu asam urat dan sistin, sedangkan urin basa memudahkan terbentuknya batu kalsium dan batu struvit. Adanya partikel seperti debris, iregularitas dinding traktus urinarius, dapat merupakan inti Kristal (crystal nuclei) untuk pembentukan batu.

description

Pathogenesis batu traktus urinarius sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, tetapi diduga terjadi akibat interaksi antara faktor genetic dan beberapa faktor biologic.

Transcript of Pathogenesis Batu Traktus Urinarius

Page 1: Pathogenesis Batu Traktus Urinarius

Pathogenesis batu traktus urinarius

Pathogenesis batu traktus urinarius sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, tetapi diduga terjadi akibat interaksi antara faktor genetic dan beberapa faktor biologic. Faktor-faktor biologic yang berperan adalah, terjadinya supersaturasi urin, kekurangan faktor proteksi, perubahan pH urin, nukleasi, dan terdapatnya faktor-faktor yang dapat melekatkan Kristal di tubuli renalis

Supersaturasi merupakan kunci penting dalam proses terbentuknya batu traktus urinarius. Disebut hipersaturasi adalah suatu keadaan, terdapatnya kandungan bahan tertentu didalam urin yang melebihi batas kemampuan cairan urin untuk melarutkannya. Proses ini melibatkan garam- garam yang terdapat didalam urin seperti garam oksalat, asam urat, sistin atau xantin. Garam- garam tersebut berada dalam konsentrasi yang sangat tinggi, yang apa bila disertai pengurangan volume urin, akan mengakibatkan terjadinya kristalisasi. Keadaan ini bisa dipicu oleh asupan cairan yang kurang, asupan bahan pembentuk Kristal yang tinggi seperti purin, calcium, serta kelainan metabolic seperti hiperoksaluri primer.

Dalam urin normal terdapat faktor- faktor protektif seperti magnesium, sitrat, pirofosfat. Bahan- bahan ini dapat menghambat pembentukan batu dengan berbagai cara antara lain, membuat garam- garam yang terkandung dalam urin mengkristal dalam konsentrasi yang lebih tinggi, memecah Kristal yang sudah terbentuk, dan membungkus Kristal-kristal sehingga tidak melekat satu dengan yang lainnya.

Keasaman pH, toleransi yaitu antara 5,6 sampai 6,5. Dalam keadaan terjadinya perubahan pH urin, baik kearah lebih asam maupun ke arah yang lebih alkalis, maka akan terbentuk kristalisasi bahan- bahan tertentu. Misalnya, urin asam memudahkan terbentuknya batu asam urat dan sistin, sedangkan urin basa memudahkan terbentuknya batu kalsium dan batu struvit.

Adanya partikel seperti debris, iregularitas dinding traktus urinarius, dapat merupakan inti Kristal (crystal nuclei) untuk pembentukan batu.

Beberapa faktor lain yang berkontribusi terhadap terjadinya batu traktus urinarius adalah, adanya benda asing di traktus urinarius, stagnasi aliran, obstruksi, kelainan congenital ginjal dan infeksi.