Pasien Dating Ke Poli Bedah RS TNI

3
Pasien dating ke poli bedah RS TNI-AL Dr. Mintohardjo karena rujukan dari RS Mitra Keluarga Bekasi untuk mengobati luka pada kaki kanan yang tidak sembuh- sembuh. Pertama kali luka terjadi akibat terkena sundutan rokok pada mata kaki bagian dalam kaki kanan 6 bulan sebelum masuk rumah sakit. Luka tersebut melepuh lalu pecah. Daerah di sekitar luka terlihat kemerahan dan terasa panas. Pasien tidak merasa nyeri maupun bengkakPasien juga mengeluh kaki terasa kesemutan. Tidak terdapat demam, mual, muntah maupun keluhan lainya. Dua bulan lalu pasien merasa luka tetap tidak sembuh dan kaki menjadi bengkak. Kulit di sekitar luka juga terkelupas dan semakin lama semakin melebar hingga ke jari kaki. Luka terasa nyeri, berbau busuk, dan keluar nanah serta darah. Pasien mengaku terdapat demam tidak terlalu tinggi yang hilang timbul. Pasien kemudian berobat ke RS POLRI Pekanbaru dan dilakukan operasi untuk membersihkan luka. Pasien kemudian memutuskan untuk berobat ke Jakarta, dan pada tanggal 9 November masuk rawat inap di RS Mitra Keluarga Bekasi. Disana pasien diberikan suntik insulin 4x sehari dan pola makan diatur secara ketat. Namun luka tidak kunjung membaik, jari telunjuk dan tengah kaki pasien menghitam dan mati rasa sehingga pada tanggal 27 November dilakukan amputasi pada kedua jari tersebut.

description

Pasien Dating Ke Poli Bedah RS TNI

Transcript of Pasien Dating Ke Poli Bedah RS TNI

Page 1: Pasien Dating Ke Poli Bedah RS TNI

Pasien dating ke poli bedah RS TNI-AL Dr. Mintohardjo karena rujukan dari RS

Mitra Keluarga Bekasi untuk mengobati luka pada kaki kanan yang tidak

sembuh- sembuh.

Pertama kali luka terjadi akibat terkena sundutan rokok pada mata kaki bagian

dalam kaki kanan 6 bulan sebelum masuk rumah sakit. Luka tersebut melepuh

lalu pecah. Daerah di sekitar luka terlihat kemerahan dan terasa panas. Pasien

tidak merasa nyeri maupun bengkakPasien juga mengeluh kaki terasa

kesemutan. Tidak terdapat demam, mual, muntah maupun keluhan lainya.

Dua bulan lalu pasien merasa luka tetap tidak sembuh dan kaki menjadi bengkak.

Kulit di sekitar luka juga terkelupas dan semakin lama semakin melebar hingga

ke jari kaki. Luka terasa nyeri, berbau busuk, dan keluar nanah serta darah.

Pasien mengaku terdapat demam tidak terlalu tinggi yang hilang timbul. Pasien

kemudian berobat ke RS POLRI Pekanbaru dan dilakukan operasi untuk

membersihkan luka.

Pasien kemudian memutuskan untuk berobat ke Jakarta, dan pada tanggal 9

November masuk rawat inap di RS Mitra Keluarga Bekasi. Disana pasien

diberikan suntik insulin 4x sehari dan pola makan diatur secara ketat. Namun

luka tidak kunjung membaik, jari telunjuk dan tengah kaki pasien menghitam

dan mati rasa sehingga pada tanggal 27 November dilakukan amputasi pada

kedua jari tersebut.

Dua minggu lalu pasien mengeluh luka tetap tidak sembuh walaupun telah

amputasi, bahkan menjadi semakin dalam hingga tulang pada punggung kaki

terlihat dan daging di sekitarnya terlihat seperti daging busuk berwarna coklat.

Jari jempol dan jari manis pasien juga ikut menghitam dan mati rasa. Pasien

kemudian dirujuk ke RS TNI-AL Dr. Mintohardjo untuk mengikuti terapi

hiperbarik dan dianjurkan untuk konsul dengan dokter spesialis ortopedi.

Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus selama ±15 tahun. Pasien mengaku

tidak kontrol ke dokter, namun rutin mengecek gula darah 1x seminggu dirumah.

Page 2: Pasien Dating Ke Poli Bedah RS TNI

Pasien hanya meminum obat Gliquidone jika hasil cek gula tersebut tinggi,

selebihnya pasien menggunakan pengobatan tradisional. Pasien juga mengaku

pernah menderita TBC ±10 tahun lalu, sudah diobati selama 6 bulan dan

dinyatakan sembuh oleh dokter. Riwayat hipertensi, asma, keganasan, penyakit

jantung maupun ginjal disangkal. Pasien juga mengaku tidak memiliki riwayat

alergi obat maupun makanan.

RPK

Ayah pasein menderita diabetes mellitus. Tidak ada anggota keluarga yang

memiliki riwayat hipertensi, asma, maupun keganasan.

RKeb

Pasien tidak mengatur pola makan selama diketahui menderita diabetes

mellitus. Pasien mengaku masih sering mengonsumsi makanan manis, dan

makan nasi putih 3x sehari. Pasien merokok 1 bungkus sehari selama +-20

tahun. Pasien juga jarang berolahraga

Riwayat pengobatan

Pasien saat ini dalam pengobatan diabetes mellitus berupa suntik insulin

Novorapid 3 sehari sebelum makan dan Levemir pada malam hari. Sebelumnya

pasien hanya meminum obat Gliquidone jika hasil cek gula tinggi, selebihnya

pasien menggunakan pengobatan tradisional seperti daun jeruk purut, ss,sssss.