PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H...

34
1 PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H. DON MURDONO, SH, M.Si (NOMOR URUT 1) A. CALON GUBERNUR Nama Lengkap : Drs. H. Hadi Prabowo, MM. Tempat/Tanggal Lahir : Klaten, 3 April 1960 Agama : Islam Status Perkawinan : Sudah Kawin Istri : Paripurnaning Haju, BA Jumlah Anak : 1 (satu) orang Riwayat Pendidikan : • SD Kristen 1 Grobogan • SMPN Klaten • SMAN II Klaten • FISIP INDIP Semarang • Magister Manajemen UII Yogyakarta 1 Drs. H. HADI PRABOWO, MM DR. H. DON MURDONO, SH, M.Si

Transcript of PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H...

Page 1: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

1

PASANGANDrs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H. DON MURDONO, SH, M.Si

(NOMOR URUT 1)

A. CALON GUBERNUR

Nama Lengkap : Drs. H. Hadi Prabowo, MM.Tempat/Tanggal Lahir : Klaten, 3 April 1960Agama : IslamStatus Perkawinan : Sudah KawinIstri : Paripurnaning Haju, BAJumlah Anak : 1 (satu) orang

Riwayat Pendidikan :•SDKristen1Grobogan•SMPNKlaten•SMANIIKlaten•FISIPINDIPSemarang•MagisterManajemenUIIYogyakarta

1

Drs. H. HADI PRABOWO, MM DR. H. DONMURDONO, SH, M.Si

Page 2: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

2

Pengalaman Organisasi :•KetuaOSISSMANIIKlaten(1977–1978)•AktivisGMNI(1979–1986)•KetuaBPM-UNDIP(1983–1985)•KetuaAlumniDIKLATPIMIIAngkatanTahun2002(2002–sekarang)•KetuasingotoroJeepClub&SingotoroMogeClub(2002–Sekarang)•WakilKetuaAlumniLEMHANNASRIPPSAAngkatanXVII(2011–Sekarang)•PenasehatPengdaIMIJateng(2007–2012)•Penasehat&PengurusPlenoYayasanLinduajiJateng(2009–sekarang)•KetuaIKASMAN2Klaten(2010–2011)•KetuaDPDKORPRIProv.Jateng(2010–2015)•KetuaDewanPenasehatLCKIJateng(2010–2015)•PembinaPengdaFORKI&INKAIJateng(2010–2017)•PembinaKarangTarunaProv.Jateng(2011–2016)•PembinadanPendiriHimpunanPelestarianBudayaJawa(2011–sekarang)•KetuaDPDIKAUNDIPJateng(2012–2016)•WakaIIPengdaFederasiYongmoodoIndonesiaJateng(2012–2016)•KetuaDewanPertimbanganORGANDAJateng(2012–2016)•KetuaDewanPenasehatAPKLIJateng(2012–2016)•PenasehatIkatanPemudaBersatuMalukuJateng(2012–2017)•KetuaDewanPenasehatFKPPIJateng(2012–2017)•KetuaDewanPenasehatPRSSNIJateng(2012–2017)

Pengalaman Pekerjaan :•KepalaSubBagiansosialBudayapadaBiroPembangunanDaerahSetdaProvinsiJawaTengah(1988–1994)

•Kepala sub Bagian Perkotaan pada Biro Penyusunan Program SetdaProvinsiJawaTengah(1994–1996)

•Kabag.AnggaranpadaBiroKeuanganSetdaProvinsiJawaTengah(1996–2000)

•KepalaBiroKeuangansetdaProvinsiJawaTengah(2000–2005)•AsistenAdministrasiSekdaProvinsiJawaTengah(2005–2008)•SekretarisDaerahProvinsiJawaTengah(2008–2013)

Lain – Lain :•SatyalancanaKaryaSatyaXTahun(PresidenRI–2003)•SatyalancanaKaryaSatyaXXTahun(PresidenRI–2006)•SatyalancanaBidangPembangunanKoperasi(PresidenRI–2012)

Page 3: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

3

B. CALON WAKIL GUBERNUR

Nama Lengkap : Dr.H. Don Murdono, SH, M.SiTempat/TanggalLahir :Semarang,15Oktober1958Agama : IslamStatusPerkawinan :-Istri :-JumlahAnak :-

Riwayat Pendidikan :•SDNegeriCangkirantahun1970•SMPN1Kendaltahun1973•SMANUngarantahun1976•S1HukumPidanaUNDIPSemarangtahun1986•S2Magister ilmu Pemerintahan Universitas Satya Gama, Jakarta tahun2002

•S3ProgramStudyPemerintahanUniversitasSatyaGama, Jakarta tahun2007

Pengalaman Organisasi :•KetuaDPCPDI-PKodyaSemarangJawaTengah•WakilKetuaDPDPDI-PKodyaSemarang•KetuaDPCPD-PKabupatenSumedang•KetuaKONIKabupatenSumedang(2004–Sekarang)•PembinaUmumKarangTarunaKabupatenSumedang(2005–Sekarang)•KetuabidangHukumdanHAMAsosiasiPemerintahanKabupatenSeluruhIndonesia(APKASI)tahun2011-sekarang

Pengalaman Pekerjaan :•AnggotaKomisiIIIDPRRIperiode1999–2003•BupatiSumedang(2003-2008)•BupatiSumedang(2008–2013)

VISI DAN MISIDrs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H. DON MURDONO, SH, M.Si

V I S I

“JATENG MAJU DAN MAKMUR”

Page 4: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

4

PemahamanJawaTengahMajudanMakmuradalahharapanterpenuhinyakebutuhan layanan dasar masyarakat yang berkualitas dan meningkatnyahasil-hasil pembangunan untuk semua dengan didukung oleh kondisiaman,pemerintahanyangbersih,efektifdanngayomi,sertameningkatnyapartisipasimasyarakatdalampembangunandengantetapmenjunjungtingginilai-nilaibudayadankearifanlokal.

M I S I

1. Meningkatkan Sinergitas dan Harmonisasi Pembangunan Pusat dan Daerah serta Keseimbangan Pembangunan Antar Wilayah; upayaperwujudan Jawa Tengah Maju dan Mandiri dilaksanakan dalam kerangka NegaraKesatuanRepublikIndonesiamelaluikoordinasisertakomunikasiintensif dan komprehensif dengan pemerintah Pusat dan Kabupaten/Kota.

2. Mempercepat Pelaksanaan Reformasi Birokrasi untuk Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, Transparan dan Akuntabel; dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu didukungoleh aparatur yang profesional dan bersih, serta responsif terhadappermasalahan–permasalahan yang timbul di masyarakat denganmembangunakuntabilitasdantransparansiberbasisteknologiinformasidalam penyelenggaraan pemerintahan serta peningkatan kualitaspelayananpublik.

3. Meningkatkan Perekonomian Daerah yang berorientasi Ekonomi Kerakyatan berbasis pada Potensi Unggulan didukung Inovasi Teknologi dan Pengembangan Kemitraan Global; pembangunan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan, yang didukung sektor pertanianyangmaju, sektorUMKMyang tangguh sertapotensi unggulandaerahlainnyamenujukesejahteraanmasyarakatyangberorientasiglobal.

4. Meningkatkan Kualitas SDM dan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan dengan Tetap Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Keimanan, Ketaqwaan dan Kearif-an Lokal; pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat danpemeliharaan budaya daerah sertamembangun jati diri bangsa dalamrangka peningkatan kualitas SDM yang berkualitas dengan tetapmenjunjungtingginilai-nilaikeimanan,ketaqwaandankearifanlokal.

5. MeningkatkanKualitasdanKuantitasInfrastrukturuntukMewujudkanKemajuandanDayaSaingDaerahdenganMemperhatikanKeseimbangandan Kelestarian Lingkungan; pembangunan fisik dan infrastrukturyang memiliki peran penting dalam mendukung urusan pembangun

Page 5: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

5

lainnya, diarahkan kepada sasaran–sasaran yang dapat meningkatkanpertumbuhan dan kelancaran roda ekonomi, dengan memperhatikanaspek keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup serta tata ruang daerah.

6. Memantapkan Pelaksanaan Demokratisasi dan Kondusivitas Daerahdengan Mengedepankan Partisipasi Masyarakat; penanaman nilai-nilai demokratis, penciptaan kesadaran budaya politik masyarakat danpenghormatan nilai-nilai HAM, nilai-nilai persamaan dan kebersamaan,anti-kekerasan,sertanilai-nilaitoleransidalamrangkapersatuanbangsadanperwujudaniklimkondusif.

I. KONDISI UMUM JAWA TENGAH

ProvinsiJawaTengahberadapadaposisistrategiskarenaterletakditengahPulau Jawa. Di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia dan ProvinsiDaerahIstimewaYogyakarta,disebelahbaratdenganProvinsiJawaBarat, di sebelah timur dengan Provinsi Jawa Timur dan di sebelah utaraberbatasan dengan Laut Jawa. Provinsi Jawa Tengah dengan lahan seluas 3,25 juta Ha terdiri dari lahansawah991,65ribuHadannonsawah2,26jutaHa.Padatahun2010,jumlahpendudukdiJawaTengahsebanyak32,38jutajiwa(SP2010)denganrincianlaki-lakisebanyak16.091.112jiwa(49,69%)danperempuan16.291.545jiwa(50,31%) dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,37%. Selanjutnyaberdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2011 sebanyak32,64jutajiwa.Berdasarkan pembagianwilayah administrasi, Provinsi Jawa Tengah terdiridari29kabupaten,6kota,573kecamatan,769kelurahandan7.809desa.Untukmeningkatkanaksesdanmemperlancararustransportasiantardaerahguna aktivitas ekonomi dan kegiatanmasyarakat, di Jawa Tengah tersediaruasjalansepanjang2,56ribuKm(provinsi)dan22,41ribuKm(kab/kota),selain itu ditunjangdengan keberadaan jembatan sepanjang25,33 ribum(provinsi).

II. CAPAIAN KINERJA INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN DAERAH

2.1. Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dari tahun ke tahun senantiasamengalami peningkatan yaitu sebesar 4,7%pada tahun 2009dan sebesar6,34%padatahun2012.Adapuntargetpertumbuhanekonomipadatahun

Page 6: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

6

2013ditetapkandalamkisaran5,8–6,2%.

PERTUMBUHANEKONOMIPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

2

BAB II CAPAIAN KINERJA

INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN DAERAH

2.1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dari tahun ke tahun senantiasa mengalami peningkatan yaitu sebesar 4,7% pada tahun 2009 dan sebesar 6,34% pada tahun 2012. Adapun target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 ditetapkan dalam kisaran 5,8 – 6,2%.

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2009 – 2013

: Realisasi : Target

01234567

2009 2010 2011 2012 2013*

4,7 %

5,8 % 6,01 % 6,34 % 5,8 - 6,2 %

2.2.InflasiInflasi Jawa Tengah dari tahun 2009 – 2012 sangat fluktuatif, tetapicenderungmenurun. Inflasi JawaTengah tahun2012 sebesar4,24%, lebihtinggidibandingkantahun2011sebesar2,68%.Meningkatnyaangkainflasitersebut disebabkan oleh peningkatan harga pada komoditas volatile foods antara laindagingayamras,bawangmerahdancabemerah.Untuktahun2013,targetinflasidiJawaTengahditetapkanpadakisaran5+1%.

INFLASIPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

3

2.2. Inflasi

Perkembangan inflasi Jawa Tengah dari tahun 2009 – 2012 sangat fluktuatif, tetapi cenderung menurun. Inflasi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 4,24%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 2,68%. Meningkatnya angka inflasi tersebut disebabkan oleh peningkatan harga pada komoditas volatile foods antara lain daging ayam ras, bawang merah dan cabe merah. Untuk tahun 2013, target inflasi di Jawa Tengah ditetapkan pada kisaran 5 + 1%.

INFLASI PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2009 – 2013

: Realisasi : Target

01234567

2009 2010 2011 2012 2013*

3,32 %

6,88 %

2,68 %

4,24 %5 ± 1 %

Page 7: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

7

2.3. Kemiskinan JumlahpendudukmiskindiJawaTengahselamatahun2009–2012cenderungmengalami penurunan walaupun laju penurunannya melambat. Jumlahpendudukmiskintahun2012sebanyak4,86jutajiwa(14,98%)lebihrendahdibandingkan tahun2011 sebanyak5,25 juta jiwa (16,21%), namunmasihdiatasrata–rataangkaNasionalsebesar11,66%.Padatahun2013, jumlahpendudukmiskindiJawaTengahditargetkansebesar11,88%.Melihatdataperkembang-an dan target penurunan tersebut, masih diperlukan upayalebih keras untuk menurunkan jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah.

KEMISKINANPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

4

2.3. Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah selama tahun 2009 – 2012 cenderung mengalami penurunan walaupun laju penurunannya melambat. Jumlah penduduk miskin tahun 2012 sebanyak 4,86 juta jiwa (14,98%) lebih rendah dibandingkan tahun 2011 sebanyak 5,25 juta jiwa (16,21%), namun masih di atas rata – rata angka Nasional sebesar 11,66%. Pada tahun 2013, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah ditargetkan sebesar 11,88%. Melihat data perkembang-an dan target penurunan tersebut, masih diperlukan upaya lebih keras untuk menurunkan jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah.

KEMISKINAN PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2009 – 2013

: Realisasi : Target

0

5

10

15

20

2009 2010 2011 2012 2013*

17,72 %16,56 %16,21 %14,98 %

11,88 %

2.4. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah menunjukkankecenderungan semakin menurun. Tahun 2012, TPT sebesar 5,63% ataumenurun dibandingkan tahun 2011 sebesar 5,93%. Hal ini menunjukkanbahwa upaya penciptaan kesempatan kerja dan perluasan lapangan kerjatelah menunjukkan keberhasilan. Pada tahun 2013, TPT di Jawa Tengahditargetsebesar5,6%.

TINGKATPENGANGGURANTERBUKAPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

Page 8: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

8

5

2.4. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi

Jawa Tengah menunjukkan kecenderungan semakin menurun. Tahun 2012, TPT sebesar 5,63% atau menurun dibandingkan tahun 2011 sebesar 5,93%. Hal ini menunjukkan bahwa upaya penciptaan kesempatan kerja dan perluasan lapangan kerja telah menunjukkan keberhasilan. Pada tahun 2013, TPT di Jawa Tengah ditarget sebesar 5,6%.

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI JAWA TENGAHTAHUN 2009 – 2013

: Realisasi : Target

2.5. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani dalam kurun waktu 2009 – 2012 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2012 NTP di Jawa Tengah sebesar 106,37, turun 0,25 point dibanding

012345678

2009 2010 2011 2012 2013*

7,33 %

6,21 % 5,93 % 5,63 % 5,6 %

2.5. Nilai Tukar Petani (NTP) NilaiTukarPetanidalamkurunwaktu2009–2012cenderungfluktuatif.Padatahun2012NTPdiJawaTengahsebesar106,37,turun0,25pointdibandingtahun2011sebesar106,62.MenurunnyaNTPtersebutdisebabkanadanyapenurunanindeksNTPpadasubsektorhortikultura,perkebunanrakyatdanperikanan,sertaturunnyahargapadakomoditassayur-sayuran,kelapadanladasertakelompokperikanantangkapmaupunbudidaya.TargetNTPuntuktahun2013ditetapkansebesar108,67.

NILAITUKARPETANI(NTP)PROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

6

tahun 2011 sebesar 106,62. Menurunnya NTP tersebut disebabkan adanya penurunan indeks NTP pada sub sektor hortikultura, perkebunan rakyat dan perikanan, serta turunnya harga pada komoditas sayur-sayuran, kelapa dan lada serta kelompok perikanan tangkap maupun budidaya. Target NTP untuk tahun 2013 ditetapkan sebesar 108,67.

NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 – 2013

: Realisasi : Target

2.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupa-

kan salah satu indikator kinerja pembangunan untuk mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, yaitu angka Usia Harapan Hidup (UHH),

949698

100102104106108110

2009 2010 2011 2012 2013*

100,03

103,12

106,62 106,37108,67

Page 9: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

9

2.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator kinerja pembangunanuntukmengukurtigadimensipokokpembangunanmanusiayangmencerminkan statuskemampuandasarpenduduk, yaituangkaUsiaHarapanHidup(UHH),Capaiantingkatpendidikan(AngkaRata-rataLamaSekolahdanAngkaMelekHuruf), serta pengeluaran riil per kapita guna mengukur akses terhadapsumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak. IPMProvinsiJawaTengahterusmengalamipeningkatandaritahunketahun,yaitusebesar72,1(2009);72,49(2010)dan72,94(2011),sedangkandatatahun2012 belum diterbitkan. IPM tersebut lebih baik dibanding IPM Nasionalsebesar72,77.TargetIPMdiJawaTengahuntuktahun2012sebesar73,9dantahun2013sebesar74,3.

INDEKSPEMBANGUNANMANUSIA(IPM)PROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

7

capaian tingkat pendidikan (Angka Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Melek Huruf), serta pengeluaran riil per kapita guna mengukur akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak.

IPM Provinsi Jawa Tengah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yaitu sebesar 72,1 (2009); 72,49 (2010) dan 72,94 (2011), sedangkan data tahun 2012 belum diterbitkan. IPM tersebut lebih baik dibanding IPM Nasional sebesar 72,77. Target IPM di Jawa Tengah untuk tahun 2012 sebesar 73,9 dan tahun 2013 sebesar 74,3.

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 – 2013

: Realisasi : Target

7171,5

7272,5

7373,5

7474,5

2009 2010 2011 2012* 2013*

72,172,49

72,94

73,974,3

2.7. Indeks Pembangunan Gender (IPG) IPM memberikan gambaran pembangunan kapabilitas dasar manusia di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sama dengan IPM, IPG jugamengukur kapabilitas dasar manusia pada ketiga bidang tersebut, tetapiterfokus pada faktor ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan.IndeksPembangunanGender (IPG)Provinsi JawaTengah terusmengalamipeningkatandaritahunketahun,dataterakhirmenunjukkanpadatahun2011mencapai66,45ataumengalamipeningkatandibandingtahun2010sebesar65,79.Capaiankinerjatersebuttelahmelampauitargetyangditetapkanpada

Page 10: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

10

tahun2012sebesar65,6dantahun2013sebesar65,9.

INDEKSPEMBANGUNANGENDER(IPG)PROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

8

2.7. Indeks Pembangunan Gender (IPG) IPM memberikan gambaran pembangunan

kapabilitas dasar manusia di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sama dengan IPM, IPG juga mengukur kapabilitas dasar manusia pada ketiga bidang tersebut, tetapi terfokus pada faktor ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan.

Indeks Pembangunan Gender (IPG) Provinsi Jawa Tengah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, data terakhir menunjukkan pada tahun 2011 mencapai 66,45 atau mengalami peningkatan dibanding tahun 2010 sebesar 65,79. Capaian kinerja tersebut telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2012 sebesar 65,6 dan tahun 2013 sebesar 65,9.

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 – 2013

: Realisasi : Target

64

64,5

65

65,5

66

66,5

2009 2010 2011 2012* 2013*

65,03

65,79

66,45

65,665,9

2.8. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan indikator untuk melihatperanan perempuan dalam kegiatan ekonomi, politik dan pengambilankeputusan.IDGProvinsiJawaTengahjugaterusmengalamipeningkatandaritahunketahun,padatahun2010sebesar67,96,meningkatmenjadi68,99padatahun2011.SamasepertiIPG,capaiankinerjaIDGProvinsiJawaTengahjugatelahmelampauitargetyangditetapkanpadatahun2012sebesar60,90dantahun2013sebesar61,80.

INDEKSPEMBERDAYAANGENDER(IDG)PROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013.

9

2.8. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan

indikator untuk melihat peranan perempuan dalam kegiatan ekonomi, politik dan pengambilan keputusan.

IDG Provinsi Jawa Tengah juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2010 sebesar 67,96, meningkat menjadi 68,99 pada tahun 2011. Sama seperti IPG, capaian kinerja IDG Provinsi Jawa Tengah juga telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2012 sebesar 60,90 dan tahun 2013 sebesar 61,80.

INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER (IDG) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 – 2013.

: Realisasi : Target

54,00 56,00 58,00 60,00 62,00 64,00 66,00 68,00 70,00

2009 2010 2011 2012* 2013*

59,96

67,96 68,99

60,90 61,80

Page 11: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

11

2.9. Indeks Williamsons Indeks Williamsons merupakan satu ukuran untuk melihat tingkatkesenjangan pembangunan antar wilayah. Selama tahun 2009–2012,kecenderungan Indeks Williamson Jawa Tengah menurun, terakhir padatahun 2011 tercatat sebesar 0,697. Namun demikian Indeks WilliamsonJawaTengah tersebutmasihberadadiatasangka0,5,yangberartibahwakesenjangan pembangunan antar wilayah kabupaten/kota di Jawa Tengahmasih cukuptinggi.Adapun target tahun2012 sebesar0,700 (terlampaui)dantargettahun2013sebesar0,690.

INDEKSWILLIAMSONSPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

10

2.9. Indeks Williamsons Indeks Williamsons merupakan satu ukuran untuk

melihat tingkat kesenjangan pembangunan antar wilayah. Selama tahun 2009 – 2012, kecenderungan Indeks Williamson Jawa Tengah menurun, terakhir pada tahun 2011 tercatat sebesar 0,697. Namun demikian Indeks Williamson Jawa Tengah tersebut masih berada di atas angka 0,5, yang berarti bahwa kesenjangan pembangunan antar wilayah kabupaten/kota di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Adapun target tahun 2012 sebesar 0,700 (terlampaui) dan target tahun 2013 sebesar 0,690.

INDEKS WILLIAMSONS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 – 2013

: Realisasi : Target

0,680

0,685

0,690

0,695

0,700

0,705

2009 2010 2011 2012* 2013*

0,704

0,697 0,697 0,700

0,690

III. CAPAIAN KINERJA BIDANG PEMBANGUNAN

3.1 Sosial Budaya

1)AngkaPartisipasiKasar(APK)SMP/MTs.AngkaPartisipasiKasar(APK)SMP/MTsdiJawaTengahcenderungmeningkat.Kondisi ini menggambarkan tingkat partisipasi sekolah di Jawa Tengahsemakinmeningkat.Padatahun2009,APKSMP/MTsbarumencapai96,93dankondisiterakhiryaitupadatahun2012mencapai100,50.Adapuntargettahun2013sebesar100,49.

ANGKAPARTISIPASIKASAR(APK)SMP/MTsPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

Page 12: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

12

11

BAB III

CAPAIAN KINERJA BIDANG PEMBANGUNAN

3.1. Sosial Budaya 1) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs di Jawa Tengah cenderung meningkat. Kondisi ini menggambarkan tingkat partisipasi sekolah di Jawa Tengah semakin meningkat. Pada tahun 2009, APK SMP/MTs baru mencapai 96,93 dan kondisi terakhir yaitu pada tahun 2012 mencapai 100,50. Adapun target tahun 2013 sebesar 100,49.

ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) SMP/MTs PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 – 2013

: Realisasi : Target

95

96

97

98

99

100

101

2009 2010 2011 2012 2013*

96,93

99,4099,74

100,50 100,49

2)AngkaPartisipasiKasar(APK)SMA/MA/SMKAngka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK dari tahun ke tahun jugamengalamipeningkatanyaitusebesar54,87(200),64,62(2010),64,93(2011)dan67,00(2012).Untuktahun2013ditargetkansebesar70,00.

ANGKAPARTISIPASIKASAR(APK)SMA/MA/SMKPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009-2013

12

2) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK

dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 54,87 (200), 64,62 (2010), 64,93 (2011) dan 67,00 (2012). Untuk tahun 2013 ditargetkan sebesar 70,00.

ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) SMA/MA/SMK

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 - 2013

: Realisasi : Target

3) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan

angka yang menggambarkan partisipasi anak usia sekolah dalam mengikuti pendidikan sesuai dengan jenjang dan kelompok umurnya. Kondisi APM Provinsi Jawa Tengah untuk tingkat pendidikan dasar senantiasa mengalami peningkatan, kecuali

0

10

20

30

40

50

60

70

2009 2010 2011 2012 2013*

54,87

64,62 64,93 67,00 70,00

3)AngkaPartisipasiMurni(APM)SD/MIAngka Partisipasi Murni (APM) merupakan angka yang menggambarkanpartisipasi anak usia sekolah dalam mengikuti pendidikan sesuai denganjenjang dan kelompok umurnya. Kondisi APMProvinsi Jawa Tengah untuk

Page 13: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

13

tingkatpendidikandasarsenantiasamengalamipeningkatan,kecualipadatahun2011.Padatahun2012,APMSD/MImencapai98,30sedangkantargettahun2013ditetapkansebesar98,83.

ANGKAPARTISIPASIMURNISD/MIPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

13

pada tahun 2011. Pada tahun 2012, APM SD/MI mencapai 98,30 sedangkan target tahun 2013 ditetapkan sebesar 98,83.

ANGKA PARTISIPASI MURNI SD/MI PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 – 2013

: Realisasi : Target

4) Kualifikasi Pendidik PAUD Kualifikasi pendidik PAUD juga cenderung

mengalami peningkatan dari 12% (2009) menjadi 31,01 % (2012). Capaian kinerja tersebut sudah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2013 sebesar 30%. Semakin meningkatnya kualifikasi pendidik PAUD diharapkan mampu meningkatkan kualitas PAUD.

94

95

96

97

98

99

2009 2010 2011 2012 2013*

95,82

97,08

96,04

98,3098,83

4)KualifikasiPendidikPAUDKualifikasipendidikPAUDjugacenderungmengalamipeningkatandari12%(2009)menjadi31,01%(2012).Capaiankinerjatersebutsudahmelampauitargetyangditetapkanpadatahun2013sebesar30%.SemakinmeningkatnyakualifikasipendidikPAUDdiharapkanmampumeningkatkankualitasPAUD.

KUALIFIKASIPENDIDIKPAUDPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009-2013

14

KUALIFIKASI PENDIDIK PAUD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 - 2013

: Realisasi : Target

5) Kualifikasi Pendidik SD/SDLB Kualifikasi Pendidik SD/SDLB mengalami

peningkatan dari 25,9% (2009) menjadi 51,56% (2012), sedangkan target pada tahun 2013 ditetapkan sebesar 50%.

KUALIFIKASI PENDIDIK SD/SDLB PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 - 2013

: Realisasi : Target

0,005,00

10,0015,0020,0025,0030,0035,00

2009 2010 2011 2012 2013*

12%

18,83% 20,99%

31,01% 30%

0

20

40

60

2009 2010 2011 2012 2013*

25,9%34,11%

45,4% 51,56% 50%

5)KualifikasiPendidikSD/SDLB

Page 14: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

14

Kualifikasi Pendidik SD/SDLB mengalami peningkatan dari 25,9% (2009)menjadi 51,56% (2012), sedangkan target pada tahun 2013 ditetapkansebesar50%.

KUALIFIKASIPENDIDIKSD/SDLBPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009-2013

14

KUALIFIKASI PENDIDIK PAUD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 - 2013

: Realisasi : Target

5) Kualifikasi Pendidik SD/SDLB Kualifikasi Pendidik SD/SDLB mengalami

peningkatan dari 25,9% (2009) menjadi 51,56% (2012), sedangkan target pada tahun 2013 ditetapkan sebesar 50%.

KUALIFIKASI PENDIDIK SD/SDLB PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 - 2013

: Realisasi : Target

0,005,00

10,0015,0020,0025,0030,0035,00

2009 2010 2011 2012 2013*

12%

18,83% 20,99%

31,01% 30%

0

20

40

60

2009 2010 2011 2012 2013*

25,9%34,11%

45,4% 51,56% 50%

6)KualifikasiPendidikSMP/SMPLB Kualifikasi Pendidik SMP/SMPLB juga cenderung mengalami peningkatandaritahunketahun.Padatahun2009kualifikasipendidikSMP/SMPLBbarumencapai 74,7% namun pada tahun 2012 mampumencapai 84,57% dansedikitlagiakanmencapaitargettahun2013sebesar85%.

KUALIFIKASIPENDIDIKSMP/SMPLBPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

15

6) Kualifikasi Pendidik SMP/SMPLB Kualifikasi Pendidik SMP/SMPLB juga cenderung

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 kualifikasi pendidik SMP/SMPLB baru mencapai 74,7% namun pada tahun 2012 mampu mencapai 84,57% dan sedikit lagi akan mencapai target tahun 2013 sebesar 85%.

KUALIFIKASI PENDIDIK SMP/SMPLB PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 – 2013

: Realisasi : Target

7) Kualifikasi Pendidik SMA/SMALB/SMK Kualifikasi Pendidik SMA/SMALB/SMK juga

mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 tercatat sebesar 83,2% meningkat menjadi 91,85% pada tahun 2012, sedangkan target untuk tahun 2013 sebesar 93%.

68707274767880828486

2009 2010 2011 2012 2013*

74,7%76,03%

78,01%

84,57% 85%

7)KualifikasiPendidikSMA/SMALB/SMKKualifikasi Pendidik SMA/SMALB/SMK juga mengalami peningkatan. Pada

Page 15: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

15

tahun2009tercatatsebesar83,2%meningkatmenjadi91,85%padatahun2012,sedangkantargetuntuktahun2013sebesar93%.

KUALIFIKASIPENDIDIKSMA/SMALB/SMKPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009-2013

16

KUALIFIKASI PENDIDIK SMA/SMALB/SMK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 - 2013

: Realisasi : Target

8) Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (aki) di Provinsi Jawa

Tengah masih cukup tinggi, bahkan trennya semakin meningkat dari tahun 2010 – 2012. Berdasarkan data kesehatan Jawa Tengah tahun 2012, penyebab kematian ibu masih didominasi oleh hipertensi dan pendarahan. Kondisi ini menggambarkan derajat kesehatan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan terutama di wilayah-wilayah dengan kasus kematian ibu tinggi.

75

80

85

90

95

2009 2010 2011 2012 2013*

83,2%85,81%

88,48%

91,85% 93%

8)AngkaKematianIbu(AKI)Angka Kematian Ibu (aki) di Provinsi Jawa Tengah masih cukup tinggi,bahkan trennya semakinmeningkat dari tahun 2010 – 2012. Berdasarkandata kesehatan Jawa Tengah tahun 2012, penyebab kematian ibu masihdidominasi oleh hipertensi dan pendarahan. Kondisi ini menggambarkan derajat kesehatan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan terutama diwilayah-wilayahdengankasuskematianibutinggi.

ANGKAKEMATIANIBU(AKI)PROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

17

ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 – 2013

: Realisasi : Target

9) Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi tahun 2008-2013

mengalami fluktutif dengan kecenderungan meningkat, yaitu 10,37 (tahun 2009) menjadi 10,75 (tahun 2012). Beberapa penyebab tingginya AKB antara lain meningkatnya kasus kehamilan risiko tinggi. Kondisi ini menggambarkan bahwa penanganan AKB masih perlu upaya untuk menurunkannya.

ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 – 2013

: Realisasi : Target

90

100

110

120

2009 2010 2011 2012 2013*

117,02

104,97

116,01116,34

102

9

9,5

10

10,5

11

2009 2010 2011 2012 2013*

10,3710,62

10,3410,75

9,8

Page 16: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

16

9)AngkaKematianBayi(AKB)Angka Kematian Bayi tahun 2008-2013 mengalami fluktutif dengankecenderunganmeningkat,yaitu10,37(tahun2009)menjadi10,75(tahun2012). Beberapa penyebab tingginya AKB antara lainmeningkatnya kasuskehamilanrisikotinggi.KondisiinimenggambarkanbahwapenangananAKBmasihperluupayauntukmenurunkannya.

ANGKAKEMATIANBAYI(AKB)PROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

17

ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 – 2013

: Realisasi : Target

9) Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi tahun 2008-2013

mengalami fluktutif dengan kecenderungan meningkat, yaitu 10,37 (tahun 2009) menjadi 10,75 (tahun 2012). Beberapa penyebab tingginya AKB antara lain meningkatnya kasus kehamilan risiko tinggi. Kondisi ini menggambarkan bahwa penanganan AKB masih perlu upaya untuk menurunkannya.

ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 – 2013

: Realisasi : Target

90

100

110

120

2009 2010 2011 2012 2013*

117,02

104,97

116,01116,34

102

9

9,5

10

10,5

11

2009 2010 2011 2012 2013*

10,3710,62

10,3410,75

9,8

10) Balita Gizi Buruk Jumlah kasus Balita yang menderita gizi buruk mengalami fluktuatif dankondisi inimemerlukan perhatian serius karena terkait dengan keberlang-sungan hidup Balita. Pada tahun 2010 jumlah kasus Balita dengan giziburuk sebanyak 3.468 kasus turunmenjadi 3.187 kasus pada tahun2011.Diharapkanpadatahun2012dapatditekanmenjadi1.131kasus.

BALITAGIZIBURUKPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2012

18

10) Balita Gizi Buruk Jumlah kasus Balita yang menderita gizi buruk

mengalami fluktuatif dan kondisi ini memerlukan perhatian serius karena terkait dengan keberlang-sungan hidup Balita. Pada tahun 2010 jumlah kasus Balita dengan gizi buruk sebanyak 3.468 kasus turun menjadi 3.187 kasus pada tahun 2011. Diharapkan pada tahun 2012 dapat ditekan menjadi 1.131 kasus.

BALITA GIZI BURUK PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 – 2012

: Realisasi : Target

11) Drop Out KB Drop Out KB di Jawa Tengah memerlukan

perhatian serius, karena angkanya senantiasa meningkat dari tahun ketahun. Pada tahun 2009 sebesar 11,69% meningkat menajdi 15,09% pada tahun 2012. Berkaitan dengan hal tersebut perlu upaya keras untuk menurunkan angka drop out KB

0

1000

2000

3000

4000

2009 2010 2011 2012*

3.160 Kasus3.468 Kasus 3.187 Kasus

1.131 Kasus

Page 17: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

17

11) Drop Out KB DropOutKBdiJawaTengahmemerlukanperhatianserius,karenaangkanyasenantiasameningkatdaritahunketahun.Padatahun2009sebesar11,69%meningkatmenajdi15,09%padatahun2012.BerkaitandenganhaltersebutperluupayakerasuntukmenurunkanangkadropoutKBsehinggamampumemenuhitargetsebesar9%padatahun2013.

DROPOUTKBPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009-2013

19

sehingga mampu memenuhi target sebesar 9 % pada tahun 2013.

DROP OUT KB PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 - 2013

: Realisasi : Target

12) Unmetneed KB Penanganan unmetneed KB dari tahun ke

tahun menunjukkan kinerja yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan angka unmetneed KB yang senantiasa mengalami penurunan yaitu sebesar 11,69 % pada tahun 2009 dan turun menjadi 10,26% pada tahun 2012. Adapun target yang ditetapkan untuk tahun 2013 sebesar 7%.

0

5

10

15

20

2009 2010 2011 2012 2013*

11,69%13,11%

14,71%15,09%

9,00%

12) Unmetneed KB PenangananunmetneedKBdaritahunketahunmenunjukkankinerjayangbaik. Hal ini ditunjukkan dengan angka unmetneed KB yang senantiasamengalami penurunan yaitu sebesar 11,69% pada tahun 2009 dan turunmenjadi 10,26% pada tahun 2012. Adapun target yang ditetapkan untuktahun2013sebesar7%.

METNEEDKBPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2013

20

UNMETNEED KB PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 – 2013

: Realisasi : Target

13) Penanganan Penyandang Masalah Kesejah-teraan Sosial (PMKS)

Jumlah PMKS di Jawa Tengah yang berhasil ditangani dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Data terakhir menunjukkan sebesar 8.038 orang (2011) meningkat menjadi 10.050 orang (2012), sedangkan target untuk tahun 2013 ditetapkan sebesar 12.063 orang.

PENANGANAN PMKS PROVINSI JAWA TENGAH TH 2008 - 2013

: Realisasi : Target

02468

1012

2009 2010 2011 2012 2013*

11,69% 11,64% 10,95%10,26%

7%

-

5.000

10.000

15.000

2.835 4.017 6.027

8.038 10.050

12.063

Page 18: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

18

13)PenangananPenyandangMasalahKesejah-teraanSosial(PMKS)Jumlah PMKSdi Jawa Tengah yang berhasil ditangani dari tahun ke tahunmengalami peningkatan. Data terakhir menunjukkan sebesar 8.038 orang(2011) meningkat menjadi 10.050 orang (2012), sedangkan target untuktahun2013ditetapkansebesar12.063orang.

PENANGANANPMKSPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2008-2013

20

UNMETNEED KB PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 – 2013

: Realisasi : Target

13) Penanganan Penyandang Masalah Kesejah-teraan Sosial (PMKS)

Jumlah PMKS di Jawa Tengah yang berhasil ditangani dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Data terakhir menunjukkan sebesar 8.038 orang (2011) meningkat menjadi 10.050 orang (2012), sedangkan target untuk tahun 2013 ditetapkan sebesar 12.063 orang.

PENANGANAN PMKS PROVINSI JAWA TENGAH TH 2008 - 2013

: Realisasi : Target

02468

1012

2009 2010 2011 2012 2013*

11,69% 11,64% 10,95%10,26%

7%

-

5.000

10.000

15.000

2.835 4.017 6.027

8.038 10.050

12.063

3.2 Ekonomi

1) Koperasi Jumlah koperasi di Jawa Tengah senantiasa mengalami peningkatan darisebanyak 25.077 unit pada tahun 2009 menjadi 26.857 unit pada tahun2012,terdiridari21.308unitkoperasiaktif(79,34%)dan5.549unitkoperasitidakaktif(20,66%).

JUMLAHKOPERASIPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009-2013

21

3.2. Ekonomi 1) Koperasi

Jumlah koperasi di Jawa Tengah senantiasa mengalami peningkatan dari sebanyak 25.077 unit pada tahun 2009 menjadi 26.857 unit pada tahun 2012, terdiri dari 21.308 unit koperasi aktif (79,34%) dan 5.549 unit koperasi tidak aktif (20,66%).

JUMLAH KOPERASI PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 - 2013

2) Penyerapan Tenaga Kerja Koperasi Penyerapan tenaga kerja dalam kegiatan

koperasi juga mengalami peningkatan yaitu sebanyak 56.987 orang pada tahun 2009 meningkat menjadi 93.649 orang pada tahun 2012. Melalui keberadaan koperasi selain untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya juga mampu menyerap tenaga kerja guna mengurangi pengangguran.

05.000

10.00015.00020.00025.00030.000

2009 2010 2011 2012

25.077 25.426 26.347 26.857

KOPERASI (Unit) Aktif (Unit) Tidak Aktif (Unit)

2) Penyerapan Tenaga Kerja Koperasi

Page 19: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

19

Penyerapan tenaga kerja dalam kegiatan koperasi juga mengalamipeningkatan yaitu sebanyak 56.987 orang pada tahun 2009 meningkatmenjadi93.649orangpadatahun2012.Melaluikeberadaankoperasiselainuntuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya juga mampu menyeraptenaga kerja guna mengurangi pengangguran.

PENYERAPANTENAGAKERJAKOPERASIPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009-2012

22

PENYERAPAN TENAGA KERJA KOPERASI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 -2012

3) Jumlah UMKM UMKM merupakan kegiatan usaha yang telah

terbukti mampu bertahan ketika terjadi krisis beberapa waktu lalu, karenanya perlu terus dibina dan ditingkatkan keberadaannya. Jumlah UMKM di Jawa Tengah terus mengalami peningkatan yaitu sebanyak 65.878 pada tahun 2009 meningkat menjadi 80.583 pada tahun 2012.

JUMLAH UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 - 2012

020.00040.00060.00080.000

100.000

2009 2010 2011 2012

56.987 org70.315 org

84.804 org 93.649 org

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

2009 2010 2011 2012

65.878 67.616 70.22280.583

JUMLAH UMKM (Unit)

3) Jumlah UMKM UMKM merupakan kegiatan usaha yang telah terbukti mampu bertahanketika terjadikrisisbeberapawaktu lalu,karenanyaperlu terusdibinadanditingkatkankeberadaannya.JumlahUMKMdiJawaTengahterusmengalamipeningkatan yaitu sebanyak 65.878 pada tahun 2009 meningkat menjadi80.583padatahun2012.

JUMLAHUMKMPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009-2012

22

PENYERAPAN TENAGA KERJA KOPERASI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 -2012

3) Jumlah UMKM UMKM merupakan kegiatan usaha yang telah

terbukti mampu bertahan ketika terjadi krisis beberapa waktu lalu, karenanya perlu terus dibina dan ditingkatkan keberadaannya. Jumlah UMKM di Jawa Tengah terus mengalami peningkatan yaitu sebanyak 65.878 pada tahun 2009 meningkat menjadi 80.583 pada tahun 2012.

JUMLAH UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 - 2012

020.00040.00060.00080.000

100.000

2009 2010 2011 2012

56.987 org70.315 org

84.804 org 93.649 org

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

2009 2010 2011 2012

65.878 67.616 70.22280.583

JUMLAH UMKM (Unit)

4) Penyerapan Tenaga Kerja UMKM TenagakerjayangterserapdalamkegiatanUMKMjugamenunjukkanangkakenaikan. Pada tahun 2012 jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak345.622 orang meningkat apabila dibandingkan tahun 2011 sebanyak

Page 20: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

20

293.877orang.

PENYERAPANTENAGAKERJAUMKMPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009-2012

23

4) Penyerapan Tenaga Kerja UMKM Tenaga kerja yang terserap dalam kegiatan

UMKM juga menunjukkan angka kenaikan. Pada tahun 2012 jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 345.622 orang meningkat apabila dibandingkan tahun 2011 sebanyak 293.877 orang.

PENYERAPAN TENAGA KERJA UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 - 2012

3.3. Kamtibmas 1) Jumlah Tindak Pidana (Crime Total)

Jumlah tindak pidana di Jawa Tengah relatif banyak dan kondisi pada 3 tahun terakhir relatif sama yaitu berada di atas angka 19.000, tepatnya sebanyak 19.645 kasus (2010), 19.764 kasus (2011) dan 19.094 kasus (2012).

JUMLAH TINDAK PIDANA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 – 2012

050.000

100.000150.000200.000250.000300.000350.000

2009 2010 2011 2012

278 org

285.335 org 293.877 org345.622 org

16.000

18.000

20.000

2009 2010 2011 2012

17.391 Kasus

19.645Kasus

19.764 Kasus

19.094 Kasus

3.3Kamtibmas

1) Jumlah Tindak Pidana (Crime Total) JumlahtindakpidanadiJawaTengahrelatifbanyakdankondisipada3tahunterakhirrelatifsamayaituberadadiatasangka19.000,tepatnyasebanyak19.645kasus(2010),19.764kasus(2011)dan19.094kasus(2012).

JUMLAHTINDAKPIDANAPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009–2012

23

4) Penyerapan Tenaga Kerja UMKM Tenaga kerja yang terserap dalam kegiatan

UMKM juga menunjukkan angka kenaikan. Pada tahun 2012 jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 345.622 orang meningkat apabila dibandingkan tahun 2011 sebanyak 293.877 orang.

PENYERAPAN TENAGA KERJA UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 - 2012

3.3. Kamtibmas 1) Jumlah Tindak Pidana (Crime Total)

Jumlah tindak pidana di Jawa Tengah relatif banyak dan kondisi pada 3 tahun terakhir relatif sama yaitu berada di atas angka 19.000, tepatnya sebanyak 19.645 kasus (2010), 19.764 kasus (2011) dan 19.094 kasus (2012).

JUMLAH TINDAK PIDANA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 – 2012

050.000

100.000150.000200.000250.000300.000350.000

2009 2010 2011 2012

278 org

285.335 org 293.877 org345.622 org

16.000

18.000

20.000

2009 2010 2011 2012

17.391 Kasus

19.645Kasus

19.764 Kasus

19.094 Kasus

2) Crime Indeks (Kasus) CrimeIndeksmerupakankejadiantindakpidanamenonjolyangmemerlukanperhatian serius, karena memiliki dampak gangguan kamtibmas maupunkondisivitasdaerah.Padatahun2009,crimeindeksdiJawaTengahmencapaiangka7.857meningkatmenjadi9.614padatahun2012.

CRIMEINDEKSPROVINSIJAWATENGAHTAHUN2009-2012

24

2) Crime Indeks (Kasus) Crime Indeks merupakan kejadian tindak

pidana menonjol yang memerlukan perhatian serius, karena memiliki dampak gangguan kamtibmas maupun kondisivitas daerah. Pada tahun 2009, crime indeks di Jawa Tengah mencapai angka 7.857 meningkat menjadi 9.614 pada tahun 2012.

CRIME INDEKS PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 - 2012

3) Unjuk Rasa Jumlah kejadian unjuk rasa di Jawa Tengah

mengalami fluktuatif yaitu sebanyak 579 (2010), turun menjadi 497 (2011) dan kembali meningkat menjadi 528 (2012). Unjuk rasa dimaksud pada umumnya berkaitan dengan tuntutan terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hukum dan keamanan.

JUMLAH UNJUK RASA PROV JATENG TH 2010 – 2012

-

5.000

10.000

2009 2010 2011 2012

7.857 8.948 8.971 9.614

450500550600

2010 2011 2012

579

497528

Page 21: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

21

3) Unjuk Rasa Jumlah kejadian unjuk rasa di Jawa Tengah mengalami fluktuatif yaitusebanyak 579 (2010), turun menjadi 497 (2011) dan kembali meningkatmenjadi528(2012).Unjukrasadimaksudpadaumumnyaberkaitandengantuntutan terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hukum dankeamanan.

JUMLAHUNJUKRASAPROVJATENGTAHUN2010–2012

24

2) Crime Indeks (Kasus) Crime Indeks merupakan kejadian tindak

pidana menonjol yang memerlukan perhatian serius, karena memiliki dampak gangguan kamtibmas maupun kondisivitas daerah. Pada tahun 2009, crime indeks di Jawa Tengah mencapai angka 7.857 meningkat menjadi 9.614 pada tahun 2012.

CRIME INDEKS PROVINSI JAWA TENGAH TH 2009 - 2012

3) Unjuk Rasa Jumlah kejadian unjuk rasa di Jawa Tengah

mengalami fluktuatif yaitu sebanyak 579 (2010), turun menjadi 497 (2011) dan kembali meningkat menjadi 528 (2012). Unjuk rasa dimaksud pada umumnya berkaitan dengan tuntutan terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hukum dan keamanan.

JUMLAH UNJUK RASA PROV JATENG TH 2010 – 2012

-

5.000

10.000

2009 2010 2011 2012

7.857 8.948 8.971 9.614

450500550600

2010 2011 2012

579

497528

IV. PERMASALAHAN UTAMAPermasalahan utama yang dihadapi di Jawa Tengah dan perlu ditanganimeliputi:1. Kurangnya sinergitas dan koordinasi dalam Pengelolaan Pembangunan

dengan Pemerintah Pusat dan Kabupaten/ Kota. 2.Kurangnyakualitaspelayananpublik,penyelenggaraanpemerintahandan

profesionalismeSDMaparatur.3.Lemahnya pengelolaan potensi unggulan dan rendahnya pemanfaatan

inovasiteknologitepatgunasertalemahnyadayasaingKUMKMberbasismasyarakat,termasukpari-wisatadanekonomikreatif.

4.Kurangnyakualitaspelayanandasarmasyarakatdanlambatnyapenurunanangka kemiskinan/pengangguran, AKI, AKB, Gizi Buruk dan PenyakitMenular.

5.Kurangnya peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadapperempuansertaanak,programKB,kesetaraangenderdantingginyaTFR,DOKBsertaUnmetneed.

6.KurangnyapengelolaanSDMdansosialbudayaselarasdengankearifanlokal.

7.Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana-prasarana serta infrastruktur,utamanyasistemjaringanirigasidantrans-portasi.

8.Kurangnyapengelolaanlingkunganselarasdengankaidahkonservasidankeseimbangan serta kelestarian lingkungan hidup dan penataan ruang.

Page 22: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

22

9.Kurangnyapengelolaanpartisipasimasyarakatdalammewujudkan iklimsejuk/kondusivitas wilayah, sehingga masih terdapat kantong-kantongteroris,fahamradikaldanaliran-aliransesatdiJawaTengah.

10. Kurangnya pengelolaan Ormas, Orsos, LSM dan kesadaran politikmasyarakatdalamkehidupanberdemokrasiselarasdengantuntutanerareformasidanglobalisasi.

V. POTENSI PENGEMBANGAN

Prioritas Pengembangan Wilayah

Pengembanganwilayah sebagai upayamewujudkan keterpaduan programpembangunan antar wilayah dan antar sektor dengan dimensi ruang,dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah, dan mewujudkan kelestarian lingkungan, denganmendasarkan pemanfaatan potensi sumberdaya unggulan secara terpadu.Pengembanganwilayah JawaTengahmengacuPerdaProvinsi JawaTengahNomor6Tahun2010 tentangRencanaTataRuangWilayahProvinsiTahun2009-2029,wilayahdiProvinsiJawaTengahterbagimenjadi8sistemwilayahpengembangan yaitu Kedung-sepur, Wanarakuti, Subosukawonosraten,Bregasmalang,Petanglong,Barlingmascakeb,Purwomanggung,danBanglor.Cakupanwilayah serta arah pengembangan untukmasing-masingwilayahsebagai berikut :

1)Kedungsepur(Kendal-Demak-Ungaran-Salatiga-Semarang-Purwodadi) Wilayah ini meliputi Kabupaten Kendal, Kabu-paten Demak, KabupatenSemarang(Ungaran),KotaSemarang,KotaSalatiga,danKabupatenGrobogan(Purwodadi),denganfungsipengembangansebagaiPusatKegiatanNasional,PusatKegiatanWilayah(PKW)danPusatKegiatanLokal(PKL).Wilayah ini ditopangpotensi sumberdaya alamdanprasarana serta letakstrategis mampu mendorong pertumbuhan sektor industri, pariwisata, tanaman pangan dan perikanan. Strategi pengembangan wilayah ini : a)LintaswilayahsebagaipusatdistribusiprodukdaridaerahpedalamankarenaberadadisekitarjalurPantura;b)AntarwilayahdandalamlingkupnasionalmerupakantransitperdagangandanjasadariwilayahbaratdantimurJawasertapulau-pulaulainnyaterutamaKalimantan.Arahpengembanganwilayahini sebagai: a) kawasan metropolitan dan pusat pertumbuhan ekonomi perkotaanutamadi JawaTengah (Kota Semarang sebagai ibukotaProvinsiJawa Tengah diarahkan sebagai pusat kegiatan perdagangan regional);b) Kawasan Strategis Ekonomi (Kendal) diarahkan untuk pengembangan

Page 23: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

23

industri dan sektor ekonomi lainnya; c) kawasan pelabuhan; d) kawasanbudaya/pariwisata;energi;agroindustridanpertanian;danpertambangan.Selanjutnyadiarahkanpulasebagaipengembanganfasilitaspendidikantinggidan jasa keuangan.

2)Wanarakuti(Juwana-Jepara-Kudus-Pati)Wilayah ini meliputi Kabupaten Jepara, Kudus dan Pati, dengan fungsipengembangansebagaiPKWdanPKL.KotautamapadawilayahiniyaituKotaKudus, Pati dan Jepara, denganwilayah pendukungmeliputi Jati, Juwana,Tayu, dan Pecangaan. Wilayah ini memiliki potensi pengembangan untukperairan laut,wisatabudaya,produksi perikan-an,perkebunan,hutandantambang, serta industri kerajinan dan hasil ukiran. Arah pengembangan wilayahmenjadisentraindustri(bahari,pengolahandanrokok),pertanian,pertambangan, perikanan serta pengembangan fasilitas pendidikan tinggidan jasa keuangan.

3) Subosukawonosraten (Surakarta-Boyolali-Suko-harjo-Karanganyar-Wonogiri-Sragen-Klaten)Wilayah ini meliputi Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo,Karanganyar,Wonogiri, Sragen, dan Klaten, dengan fungsi pengembangansebagaiPKN,PKWdanPKL.Wilayahiniterdiridarikota-kotautamasepertiSurakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karta-sura, Karanganyar, Tawangmangu,Klaten dan Sragen, serta wilayah pendukungmeliputi Ampel,Mojosongo,Jaten,WonogiridanTawangsari.Wilayah ini memiliki potensi sumber daya alam dan obyek wisata yangmendukung pengembangan sektor pertanian, pariwisata, industri dan perdagangan. Strategi pengembangan wilayah ditempuh dengan : a)meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur transportasi intermodagunamendukungpengembangansektorunggulan;danb)mengatasikonflikkepentingan dalam rangka pengelolaan lahan dengan mengedepankanprinsippenataanruangwilayah.Arah pengembangan wilayah meliputi : a) pengembangan kawasanmetropolitan dengan pusat pelayanan di Surakarta; b) pengembangansektor pertanian (tanaman pangan), pariwisata, industri dan perdagangan sebagaisektorunggulan;danc).Pengembanganwilayahperbatasanmelaluikerjasamaantardaerah.Selanjutnyadiarahkanpulasebagaipengembanganfasilitaspendidikantinggidanjasakeuangan/perbankan.

4) Bregasmalang (Brebes-Tegal-Slawi-Pemalang) WilayahinimeliputiKabupatenBrebes,KotaTegal,KabupatenTegal(Slawi)dan

Page 24: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

24

KabupatenPemalang,denganfungsipengembangansebagaiPusatPelayananNasional,WilayahdanLokal.KotautamameliputiKotaTegal,Brebes,Slawi,Pemalang,denganwilayahpendukungAdiwerna,Comal.Wilayahinimemilikipotensiyangdapatdikembangkanmenjadisektorunggulanyaituperikanan,industri pertanian, agroindustri dan pariwisata sesuai dengan karakteristikdaerah.Pengembanganfisikwilayahinimasihdominanberadadisepanjangjalurpanturayangmerupakanjaluraksesutama.Pengembanganwilayahinidiarahkanuntuk:a)pengembangansektor-sektorunggulansepertisektorbaharidanindustripengolahandiTegaldansentraindustrirumahtanggadiBrebes;danb)pengembanganwilayahperbatasan(Brebes-Cirebon-Kuningan) melalui kerjasama pengembangan sektorunggulan dan peningkatan akses ke sentra produksi unggulan.Selanjutnya diarahkan pula sebagai pengem-bangan kawasan industri danpergudangan,fasilitaspendidikantinggidanjasakeuangan/perbankan.

5) Petanglong (Pekalongan-Batang-Kota Pekalongan) WilayahinimeliputiKabupatenPekalongan,KabupatenBatangdanKota Pekalongan dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat PelayananWilayah dan Lokal. Wilayah ini meliputi kota utama Batang, Pekalongan,Wiradesa, Kedungwuni dan Kajen, dengan pusat Kota Pekalongan sebagaipusatpelayananperkotaanbagiwilayahdisekitarnya.Potensiyangdimilikidan dapat dikembangkan sebagai sektor unggulan : industri (kerajinan dan batik),perikanan,pertaniandanpariwisata.Pengembangan fasilitas untuk skala provinsi diwilayah ini diarahkanpadafasilitas perhubungan laut (Pelabuhan), dan darat (jalan dan kereta api),pergudangan, jasa keuangan/perbankan dan simpul pariwisata.

6) Barlingmascakeb (Banjarnegara-Purbalingga-Banyumas-Cilacap-Kebumen) Wilayah ini meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas,Cilacap,danKebumendenganfungsipengembangansebagaiPusatPelayan-anNasional,WilayahdanLokal.KotautamadiwilayahiniyaituPurwokerto,Cilacap,Ajibarang,Wangon,Sokaraja,Banyumas,Purbalingga,Banjarnegara,Bobotsari, Purworejo Klampok, Adipala, Buntu, Maos, Kroya, Gombong,Karanganyar,danKebumen,danKotaPurwokertomenjadipusatpelayananperkotaan bagi wilayah di sekitarnya. Sedangkan Kota Cilacapmerupakanpusat lalu lintas perdagangan internasional dari sisi laut dengan keberadaan pelabuhan Tanjung Intan. Wilayah ini memiliki potensi sumberdaya yangdapatdikembangkanmenjadi sektorunggulan yaitupertanian, pariwisata,

Page 25: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

25

pertambangan,industri,peri-kanandanperkebunan.Arahpengembanganwilayah ini yaitu :a)pengembangansektorunggulanterutama sektor pertanian dan agroindustri, didukung oleh sektor unggulan lain yaitu pariwisata, pertambangan, perkebunan, kehutanan, perikanan,peternakan,perdagangan,danindustri;b)pengembanganKotaCilacapsebagai pusat pertumbuhan pantai selatan untuk basis potensi perikanan, serta industri skalabesar (industrihulu);danc)pengembangankerjasamawilayah perbatasan dalam upaya konservasi Laguna Segara Anakan.Selanjutnya diarahkan pula sebagai pengembangan kawasan industri danpergudangan, fasilitas pendidikan tinggi, jasa keuangan/ perbankan dansimpul pariwisata.

7) Purwomanggung (Purworejo-Magelang-Kota Magelang-Temanggung) Wilayah inimeliputi Kabupaten Purworejo, KabupatenWonosobo,Kabupaten Magelang, Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung, dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Wilayah dan Lokal. KotautamapadawilayahinimeliputiKotaMagelang,Muntilan,MungkidKutoarjo,Purworejo,Wonosobo,KertekdanWadasLintangTemanggungdanParakan.Kota Magelang merupakan pusat pelayanan perkotaan bagi wilayah disekitarnya.Wilayah ini memiliki potensi pengembangan antara lain pertanian,pariwisata, pertambangan, industri danperikanan.Wilayah inimerupakanwilayahtengahProvinsiJawaTengah,danberadapadasimpulpersimpanganjalanarteriyangmenghubungkankota-kotadiwilayahbarat,wilayahselatan,wilayahutaradanProvinsiDIY.Pengembangan wilayah ini diarahkan pada : a) pengembangan sektorunggulan dan potensial yaitu pertanian dan industri pengolahan, industrirumah tangga, pariwisata, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan pertambangan; b) pengembangan kawasan agropolitan; c) pengembanganpotensi panas bumi; c) pengembangan kerjasama wilayah perbatasan.Selanjutnya diarahkan pula sebagai pengembangan kawasan industri danpergudangan, fasilitas pendidikan tinggi, jasa keuangan/perbankan dansimpul pariwisata.

8) Banglor (Rembang-Blora) Wilayah inimeliputiKabupatenRembangdanBlora,denganpusatdi Cepu, dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat PelayananWilayah.SektorunggulandiwilayahiniadalahsektorpertambangandimanaKotaCepumerupakan salah satu pusat pertambangan (migas dan mineral), perikanan,

Page 26: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

26

pariwisata, pertanian dan perhubungan. Arah pengembangan wilayah ini yaitu : a) pengembangan sektorpertambanganmigas di Kota Cepu yang berpotensimemiliki peran dalammenampung kegiatan berskala nasional, dan penggerak pertumbuhan pengembangan sektor unggulan sepanjang koridor pantai utara ke arah selatan;b)pengembanganinfrastrukturwilayahsebagaiaksesregional penghubung dengan wilayah lainnya; dan c) pengembangankerjasama di wilayah perbatasan. Selanjutnya diarahkan pula sebagaipengembangan kawasan industri dan pergudangan, fasilitas pendidikantinggi,jasakeuangan/perbankandansimpulpariwisata.

5.2 Dukungan Infrastruktur Pengembangan Wilayah

Panjang jalan di Provinsi Jawa Tengah mencapai 26.368,792 Km, terdiridari jalan Nasional 1.390,571 Km, jalan Provinsi 2.565,621 Km, dan jalanKabupaten/Kota22.412,6Km.Beberapaprogramstrategisyangmendu-kungprogramnasionaldiJawaTengahyaitu:

1) Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo sebagai upaya terobosan untukmewujudkankelancaranarusbarangdanjasasertapengembangankoridoralternatiftransportasidarat.

2) Pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) Pembangunan JJLSmelintas di KabupatenWonogiri, Purworejo, KebumendanCilacapsebagaiwujudterbangunnyakoridoralternatiftransportasidaratwilayahselatanJawa-Bali,sekaligussebagaiupayamengurangikesenjanganpengembangan wilayah antara Pantai Utara dengan Pantai Selatan PulauJawa.

3)PembangunanWadukJatibarangSebagai salah satu alternatif upaya pengendalian banjir dan rob di KotaSemarang, dirintis dengan pembangunan Waduk Jati Barang, normalisasiKanal Banjir Barat dan Kanal Banjir Timur serta pembangunan kolam retensi dan Polder Banger.

4) Jalur Ganda Rel KA Lintas Utara Jawa PembangunanjalurgandarelKALintasUtaraJawayangmembentangdariBrebes-Semarang-CepumerupakanpendukungperwujudanprogramMP3EIdimaksudkan sebagai pendukung kelancaran pelayan-an arus penumpangmelalui jasa kereta api serta koridor alternatif kelancaran distribusi arus

Page 27: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

27

barangdanjasauntukmengurangikepadatanlalulintasdijalurPantaiUtara.

5) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang PengembanganPelabuhanTanjungEmassebagaisalahsatusimpuldistribusibarang dan jasamelalui peningkatan pelayanan bongkarmuat peti kemasdenganfasilitaspendukungyaitupembangunanpelabuhandiKendalsekaligusberfungsisebagairintisanpelabuhanpenyeberanganKendal-Kumai.

5.3EnergiAlternatif

Dalam upaya peningkatan perluasan pelayanan energi listrik (RasioElektrifikasi) ditempuh melalui berbagai upaya yaitu pembangunanPembangkit Listrik: tenagamikro hidro, tenaga surya (solar home systemdanpenerangan jalanumum)serta JaringanListrikpedesaan. SelanjutnyadalamupayamengoptimalkanposisistrategisJawaTengahsebagailintasanjaringan interkoneksi energi Jawa-Bali telah dibangun pula berbagai PLTUantaralaindiJepara(TanjungJati),Rembang,CilacapsertarintisanPLTUdiBatang. Selain itu,dalam rangkaoptimalisasipemanfaatanpotensienergialternatif dikembangkan pula pendayagunaan gas rawa, biofuel sertaenergipanasbumi (geo thermal) yang tersebardiGuci (KabupatenTegal),Baturaden(Banyumas),Dieng(Banjarnegara),GunungUngaran(Semarang)danTelomoyo(Magelang,TemanggungdanSemarang).

5.4DestinasiPariwisata

ProvinsiJawaTengahsebagaisalahsatuProvinsidiIndonesiayangmemilikikeanekaragamansumberdayaalamdanbudayasertapariwisata(wisataalam,wisata budaya/relegimaupun wisata buatan). Potensi pariwisata tersebuttelahditetapkansebagai4DestinasiPariwisataNasionalolehKementerianPariwisatadanEkonomiKreatifmeliputiSemarang-Karimunjawa,Borobudur-Dieng,Solo-SangirandanNusaKambangan–Baturaden.SelanjutnyamengacuRencanaIndukPembangunanKepariwisataanProvinsiJawa Tengah Tahun 2012 - 2025 telah dikembangkan pula 2 DestinasiPariwisataProvinsiyaituRembang-BloradanTegal–Pekalongan.

5.5 Industri Unggulan Jawa Tengah

PengembangansektorindustriJawaTengahmenunjukanhasilpositifkarenaditopang antara lain IKM yang mampu menghasilkan produk unggulanberkualitas(memenuhistandarmutu)dankelembagaanklasteryangsemakin

Page 28: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

28

berkembang yaitu: industri tekstil;mebel dan pengolahan kayu;makananminuman;komponenalattransportasidanmesin;kimia;kulitdanalaskakiserta kerajinan.

5.6Hortikultura

Produkhortikulturaberupabuah,sayur,biofarmakadanbungamempunyainilaiekonomiyangtinggi,selainmemenuhikebutuhandomestikjugatelahmampumemasukipasarinternasional.Denganpermintaanpasaryangcukuptinggi menjadi pendorong petani untuk lebih mengembangkan usahanya.Beberapahortikultura JawaTengahmenjadiunggulannasionalyaitusalak,mangga,jeruk,pisang,kelengkeng,rambutan,durian,bawangmerah,cabai,kentang,melatidankrisan.

5.7 Swasembada Pangan

Berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki, Pemerintah Provinsi JawaTengah telah mendukung program nasional yaitu Swasembada Panganmelalui perwujudan surplus beras 10 juta ton, swasembada gula, daging dan kedelai.SebagaiupayanyatadalammewujudkanProvinsipenyanggapangannasional, Jawa Tengah telah menetapkan Perda tentang Perlindungan Lahan PertanianPanganBerkelanjutan(LP2B).

VI. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PengelolaankeuangandaerahberdasarkanUndang-undangNomor33Tahun2004 dan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 lebih difokuskan padakomponenpendapatan,belanjadanpembiayaan.

6.1 Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah merupakan sumber keuangan daerah, yangterdiri dari : 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meliputi kelompokPajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan HasilPengelolaanKekayaanDaerahyangDipisahkandanLain-LainPendapatanAsliDaerah;2)DanaPerimbanganyangmeliputiPajakBumidanBangunan(PBB),Pajak Penghasilan (PPh) Perorangan, Sumber Daya Alam (SDA), dan DanaAlokasiUmum;3)Kelompok-lain-lainpendapatandaerahyangsahmeliputiHibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Kabupaten/Kota,

Page 29: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

29

DanaPenyesuaiandanDanaAlternatifKhusus,danDanaBantuanKeuangan.Sedangkan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran(SiLPA),PenerimaanPinjamanDaerah,danHasilPenjualanKekayaanDaerahyangdipisahkan.

6.2 Belanja Daerah

Belanja daerah Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu 3 (tiga) Tahun(2011-2013) cenderung mengalami peningkatan baik belanja langsungmaupuntidaklangsung.Secaraproporsi,belanjatidaklangsunglebihbesardibandingkan belanja langsung. Hal tersebut dikarenakan dalam struktur belanja tidak langsung terdapat belanja hibah, bantuan sosial, bantuankeuangan,danbagihasil,denganproporsiyangrelatifbesar.

6.3 Pembiayaan Daerah

PembiayaandaerahProvinsiJawaTengahdariTahun2011–2013sebagianbesaruntukpembayaranpembentukandancadangandanpenyertaanmodaldengan jumlah SiLPA cenderung fluktuatif. Adapun ringkasan pengelolaankeuangandaerah(2011-2013)sebagaiberikut:

(DalamRp.Milyar)NO URAIAN 2011 2012 20131 Pendapatan 7.079,92 11.423,26 11.930,242 Belanja 8.024,97 11.928,57 12.730,243 Pembiayaan 945,04 505,31 800,00

VII. GERAKAN PEMBANGUNAN JAWA TENGAH TAHUN 2013 - 2018

DarirumusanprioritaspembangunanyangdiamanatkanRPJPDProvinsiJawaTengahTahun2005-2025,untukperiodepembangunanTahun2013-2018,telah dipilih pendekatan implementasi dan gerakan pembangunan Jawa Tengah melalui rumusan “Sesarengan Mbangun Jawa Tengah Maju” dengan sesantiNgajeni,NgayahilanNgayomi.AdapunmaknasesarenganmbangunJawaTengahmajuyaitu: 1. Sinergitas 2.Harmonisasi 3. Keseimbangan

Page 30: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

30

4.Gotongroyong 5.Sinkronisasi 6. Kebersamaan 7.SatuTekad 8.SatuTujuan

SedangkanJatengMajumemilikimaknaterwujudnyaJatengE M A S : •Elok(cantik,bersih,green) •Mandiri(berdayasaingtinggi) •Adil(fairplay,kesetaraan,tidakkorupsi) •Sejahtera(maju,makmurlahirbatin,bahagia,aman,nyaman).

VIII.KORELASI RPJP NASIONAL – DAERAH DAN RPJMN DENGAN VISI 2013-2018

Padadasarnyapembangunannasionaldandaerahmerupakansatukesatuanpola pikir dan pola tindak yang memberikan acuan bagi para pelakupembangunan (Pemerin-tah dan para pemangku kepentingan lainnya)dalamrangkamenyusunperencanaanpembangunanyangmeliputitahapan,penetapantargetdansasaran,sehinggahasilakhiryangdicapaimenunjukkansatu kesatuan keberhasilan kinerja Pemerintah (nasional-daerah) sekaligushasilnyatamengatasipermasalahanyangdihadapinasionalmaupundaerah.Perencanaanpembangunanyangdisusunolehkepemimpinantingkatdaerah(provinsi)harusmempedomanidanberkorelasidenganfilosofidansubstansiperencanaan jangka panjang nasional dan daerah serta mengimplemen-tasikanperencanaanjangkamenengahnasionalsekaligusberkesinambungandenganperencanaanjangkamenengahdaerahperiodesebelumnya.Mendasarkan Visi yang tertuang dalam RPJPN 2005-2025 yaitu IndonesiayangMandiri,Maju,AdildanMakmur;VisiRPJPDProvinsiJawaTengah2005-2025yaituJawaTengahyangMandiri,Maju,SejahteradanLestari;VisiRPJMN2010–2014 ialahTerwujudnya Indonesia yangSejahtera,DemokratisdanBerkeadilan;sertaVisiRPJMD2008-2013ialahTerwujudnyaMasyarakatJawaTengahyangSemakinSejahtera,makadalamkurun5tahunmendatang,kamimenetapkan Visi RPJMD 2013-2018 adalah Jawa Tengah Maju dan Makmur. IX. KEBIJAKAN UTAMA

Untuk mewujudkan misi sebagaimana telah dirumuskan diatas, kebijakan

Page 31: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

31

yangakanditempuhdalamperiodetahun2013-2018adalahsebagaiberikut:1. Membangun komunikasi intensif dan komprehensif dengan pusat dan

kabupaten/ kota. 2. Membangunakuntabilitasdantransparansiberbasisteknologiinformasi

dalam penyelenggaraan pemerintahan serta peningkatan kualitaspelayananpublik.

3. Membangun perekonomian rakyat selaras dengan potensi unggulandaerah.

4. MembangunkualitasSDMdansosialbudayasesuaikearifanlokal.5. Membangun infrastruktur dengan fokus keseimbangan dan kelestarian

lingkungan. 6. Membangunkebersamaandanpartisipasimasyarakatgunamembentuk

iklimsejukkamtibmas.

X. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Gunamewujudkanvisidanmisi,makapembangunandaerahProvinsiJawaTengahTahun2013-2018ditujukanuntukmewujudkandaerahdanmasyarakatJawaTengahyangmajudanmandiridenganprioritas pembangunan daerah : 1. Meningkatkan Sinergitas dan Harmonisasi Pem-bangunan Pusat dan

Daerah serta Keseimbangan Pembangunan Antar Wilayah; dengan prioritas program : a. Percepatanpembangunanwilayahperdesaan;b. Peningkatansinergitasdalampengelolaanpembangunan;c. Peningkatanpemerataanpembangunandanpemantapan kerjasama

antarwilayah;d. PeningkatandanpengembangantransportasilintasKabupaten/Kota;e. Pengembangan Regionalisasi pengelolaan Sistem Penyediaan Air

Minum(SPAM)danpenangananpersampahan;f. Percepatanpenanggulangankemiskinan

2. Mempercepat Pelaksanaan Reformasi Birokrasi untuk Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, Transparan dan Akuntabel; dengan prioritas pogram : a. PeningkatankualitaspelayananpublikberdasarkanSPM:b. Peningkatan akuntabilitas, transparansi berbasis teknologi informasi

serta peningkatan kapasitas aparatur dalam penyelenggaraanpemerintahan;

c. Peningkatan pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan

Page 32: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

32

sipil;d. Peningkatan pengelolaan dan pendayagunaan aset daerah untuk

mendukungpeningkatanPAD;e. Pemerataandistribusikualitasdankuantitasaparatur;f. Pemantapanpelaksanaanreformasibirokrasi;g. Peningkatanpencegahandanpercepatanpemberan-tasankorupsi.

3. Meningkatkan Perekonomian Daerah yang berorientasi Ekonomi Kerakyatan berbasis pada Potensi Unggulan didukung Inovasi Teknologi dan Pengembangan Kemitraan Global; dengan prioritas program : a. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan

hortikulturaberkualitasekspor;b. Penguatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat dalam rangka

pengembanganhasilhutanrakyat;c. PemberdayaanKoperasi,UMKMdanIKM;d. Peningkatanpelayanandanpengembanganinvestasi;e. Peningkatanakses sumberdayadan saranaprasaranadalamrangka

pengembanganusahaekonomiproduktif;f. Pengembanganpotensidandayatarikwisata;

4. Meningkatkan Kualitas SDM dan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan dengan Tetap Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Keimanan, Ketaqwaan dan Kearifan Lokal; dengan prioritas program : a. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan dengan tetap

mempertahankan pemerataan pendidikan b. Peningkatankemudahanlayanankesehatanmasyarakat;c. Perbaikangizimasyarakat;d. PeningkatankualitasdanefektivitaspelaksanaanprogramKB;e. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan

dananaksertakesetaraangender;f. Peningkatanaksesdankualitaspelayanankesejah-teraansosialserta

pengentasanpenyandangmasalahsosial.g. Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja serta perluasan

kesempatankerjadanberusaha;h. Pengembanganbudayabacamasyarakat;i. Peningkatan kualitas perlindungan, penyelamatan, pengembangan

danpemanfaatanwarisanbudayasertapengembangansumberdayakebudayaan;

j. Peningkatan kualitas dan kapasitas kepemudaan serta pembinaan keolahragaan;

Page 33: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

33

k. Peningkatanpenerapanhasillitbangdaninovasisertapemasyarakatanteknologitepatguna;

l. Peningkatan kualitas kehidupan dan kerukunan antar umat beragama.5. MeningkatkanKualitasdanKuantitasInfrastrukturuntukMewujudkan

KemajuandanDayaSaingDaerahdenganMemperhatikanKeseimbangandan Kelestarian Lingkungan; dengan prioritas program :a. Peningkatan pengelolaan dan pengendalian penataan ruang daerah

sertapeningkatankuantitas/kualitasRuangTerbukaHijau;b. Peningkatan pemeliharaan dan penanganan jalan, jembatan,

peningkatankeselamatan,pelayanansertapengembangantransportasimassaldanintermoda;

c. PeningkatanpenanganankoridorPantaiUtara -PantaiSelatan Jawa,pembangunanwilayahperbatasan(antarprovinsi&antarkab/kota),pengembangan kawasan pariwisata dan penangananwilayah rawanbencana;

d. Peningkatan pengelolaan sumber daya air dengan pengembanganjaringanirigasi,pembangunanwadukdanembung;

e. Peningkatandanpercepatanpenyelesaianpembangunaninfrastrukturbernilaistrategis;

f. Pengembangan energi baru terbarukan dan perluasan cakupanpelayananlistrikbagimasyarakat;

g. Peningkatan rehabilitasi hutan dan hutan rakyat, pengelolaan/konservasiDASsertapengendalianalihfungsihutan;

h. Pengendalianpencemarandankerusakanlingkungansertapeningkatanpengelolaanlingkunganhidupsecaraberkelanjutan;

6. Memantapkan Pelaksanaan Demokratisasi dan Kondusivitas Daerahdengan Mengedepankan Partisipasi Masyarakat; dengan prioritasprogram : a. Peningkatandemokratisasidanpendidikanpolitikmasyarakat;b. Pemantapanpemahamandanpengamalanwawasankebangsaan;c. Peningkatan peranserta masyarakat dalam rangka perwujudan

ketertiban dan keamanan swakarsa serta pemantapan kondusivitaswilayah;

d. Penegakan hukum dan HAM serta perwujudan keadilan untuk semua.

XI. PENUTUP

Demikianlahbeberapahal yangdapat kami sampaikan terkait denganVisi

Page 34: PASANGAN Drs. H. HADI PRABOWO, MM DAN Dr. H ...kpu-klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2013/05/hadi_don.pdf• Pembina Pengda FORKI & INKAI Jateng (2010 – 2017) • Pembina Karang

34

danMisiProgramPembangunanProvinsi JawaTengahTahun2013–2018yangpadahakekatnyaberkehendakuntukmewujudkanJawaTengahMajudan Makmur. Selanjutnya kami senantiasa memohon doa kepada TuhanYangMaha Esa kiranya berkenanmeridloi niat baik dan tulus kami untukberbuatyanglebihbesarbagimasyarakatJawaTengah.Demikianpulakepadaseluruh lapisan masyarakat Jawa Tengah kami juga berharap hendaknyaberkenanmemberikan kepercayaan penuh kepada kami untukmemimpinpemerintahan di Provinsi Jawa Tengah kurun waktu 2013-2018, sehinggavisi dan misi yang sudah terumuskan nantinya dapat diimplementasikandandisengkuyungolehsemuapemangkukepentingansesuaidenganperan,tupoksidankewenanganmasing-masing.