PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian...

63
PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN GAMPONG (Studi Gampong Lhok Timon Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial OLEH : MARWATI NIM : 07C20201078 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013

Transcript of PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian...

Page 1: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK DALAM MEWUJUDKAN

PEMBANGUNAN GAMPONG

(Studi Gampong Lhok Timon Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh

Jaya)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

OLEH :

MARWATI

NIM : 07C20201078

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2013

Page 2: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

iii

ABSTRAK

Marwati. Partisipasi Masyarakat dan Kepemimpinan Keuchik dalam

Mewujudkan Pembangunan Gampong (Studi di Gampong Lhok Timon

Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Di bawah bimbingan Said Fadhlain

dan Nellis Mardhiah.

Pembangunan yang dilaksanakan di pedesaan atau tingkat Gampong merupakan

realisasi pembangunan nasional. Untuk menunjang pembangunan di pedesaan

atau tingkat Gampong peran serta pemerintah serta partisipasi seluruh lapisan

masyarakat sangat dibutuhkan. Dengan adanya keterlibatan masyarakat dan

pemerintah secara mental dan emosional mulai dari keterlibatan perumusan

kebijakan, pelaksanaan, tanggung jawab sampai pemanfaatan pembangunan akan

bisa dirasakan secara merata oleh pihak-pihak tertentu. Permasalahan dalam

penelitian ini adalah bagaimana partisipasi masyarakat dan kepemimpinan

keuchik dalam mewujudkan pembangunan Gampong di Gampong Lhok Timon

Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya dan bagaimana upaya masyarakat

dan kepemimpinan keuchik dalam mewujudkan pembangunan Gampong di

Gampong Lhok Timon Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Sumber data yang diperoleh adalah data sekunder dan data primer. Teknik

pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan

teknik analisa data berupa reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau

penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui bahwa

masyarakat dan kepala desa beserta seluruh aparat gampong memiliki peran serta

dalam mewujudkan pembangunan, mulai keterlibatan perumusan kebijakan,

pelaksanaan, tanggung jawab sampai pemanfaatan pembangunan. Namun dalam

kenyataan di lapangan ditemukan masalah, bahwa sebagian masyarakat tidak ikut

serta dalam kegiatan pembangunn yang telah direncanakan, karena masyarakat

sibuk dengan runitas mereka. Salah satu upaya masyarakat dan pemerintah

Gampong Lhok Timon untuk mewujudkan pembangunan secara efektif adalah

dengan cara mengajak masyarakat untuk bekerja sama, akan tetapi upaya tersebut

tidak maksimal dijalankan sepenuhny sehingga dalam merealisasikan atau

mewujudkan pembangunan Gampong Lhok Timon kurang efektif.

Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Kepemimpinan Keuchik, Pembangunan

Gampong.

Page 3: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pencapaian kesejahteraan masyarakat dilalui dengan jalan

perubahan-perubahan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, perubahan

tersebut dilakukan melalui pembangunan, tujuan pembangunan masyarakat ialah

perbaikan kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat, sehingga

kemiskinan dan lingkungan hidup masyarakat mengalami perubahan.

Menurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai

rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan secara terencana dan sadar yang

ditempuh oleh suatu negara atau bangsa menuju modernitas dalam rangka

pembinaan bangsa, misalnya pembangunan di bidang ekonomi, apabila

pembangunan ekonomi telah berjalan dengan baik maka pembangunan di bidang

lain akan berjalan dengan baik.

Menurut Abe (2005, h. 78) suatu skema baru otonomi daerah yang di

dalamnya termuat semangat melibatkan masyarakat, dengan menekankan bahwa

kualitas otonomi daerah akan ditentukan oleh sejauh mana keterlibatan

masyarakat, maka dengan sendirinya harus adanya seluruh aspirasi masyarakat

semenjak dini.

Lahirnya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah merupakan langkah baru untuk membenahi penyelenggaraan pemerintah,

melalui otonomi dan desentralisasi yang diharapkan mampu melahirkan

partisipasi aktif masyarakat dan menumbuhkan kemandirian pemerintah daerah.

Page 4: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

2

2

Dalam pembangunan, partisipasi masyarakat merupakan salah satu elemen

proses pembangunan gampong, oleh karena itu partisipasi masyarakat dalam

pembangunan perlu dibangkitkan terlebih dahulu oleh pihak lain seperti

pemerintah gampong yaitu keuchik, sehingga dengan adanya keterlibatan

pemerintah gampong besar kemungkinan masyarakat akan merasa diberi peluang

atau kesempatan ikut serta dalam pembangunan, karena pada dasarnya

menggerakkan partisipasi masyarakat gampong merupakan salah satu sasaran

pembangunan gampong itu sendiri.

Menurut Alfian (2006, h. 79) dalam pembangunan Gampong, peran

kepemimpinan dan partisipasi masyarakat merupakan salah satu elemen proses

pembangunan Gampong, oleh karena itu partisipasi masyarakat dalam

pembangunan perlu dibangkitkan terlebih dahulu oleh pihak lain seperti

pemerintah Gampong, sehingga dengan adanya keterlibatan pemerintah

Gampong, besar kemungkinan masyarakat akan merasa diberi peluang atau

kesempatan ikut serta dalam pembangunan, karena pada dasarnya menggerakkan

partisipasi masyarakat merupakan salah satu sasaran pembangunan Gampong itu

sendiri.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan mutlak diperlukan, tanpa

adanya partisipasi masyarakat pembangunan hanyalah menjadikan masyarakat

sebagai objek semata. Salah satu kritik adalah masyarakat merasa “tidak

memiliki” terhadap program pembangunan yang ada. Penempatan masyarakat

sebagai subjek pembangunan mutlak diperlukan sehingga masyarakat akan dapat

berperan serta secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga

Page 5: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

3

3

monitoring dan evaluasi pembangunan, terlebih apabila kita akan melakukan

pendekatan pembangunan dengan semangat kualitas.

Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan gampong

dari seluruh aspeknya, aspek fisik, sosial dan ekonomi, tidak akan dapat berjalan

secara maksimal, bilamana pemerintah gampong (Keuchik) sebagai orang yang

terdepan dengan memiliki kewenangan untuk menggerakkan masyarakat sebagai

administrator pembangunan bersifat apatis terhadap kondisi masyarakatnya dan

pemerintahannya, maka yang terjadi adalah kefakuman.

Konsekuensi dari kenyataan tersebut keuchik harus mampu memposisikan

dirinya sebagai pemimpin masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan

dengan tujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Keadaan inilah yang

terkadang kurang dipahami oleh pemerintah gampong, sehingga antara harapan

masyarakat dengan kenyataan yang dihadapi tidak pernah bersentuhan, dengan

kata lain antara ketentuan dengan kepentingan sendiri yang saling berhadapan.

Arah dan tujuan pembangunan yang sedang dilaksanakan di Gampong

Lhok Timon diarahkan pada peningkatan pembangunan sarana dan prasaran fisik,

seperti pembangunan jalan dan perumahan bagi warga miskin. Dalam hal ini

keuchik sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan

mengurangi angka kemiskinan di Gampong Lhok Timon dengan cara

mengeluarkan kebijakan untuk membangun masyarakat Gampong Lhok Timon

khususnya membangun sarana dan prasarana fisik serta perekonomian masyarakat

miskin. Keuchik beserta seluruh aparatur Gampong Lhok Timon menyusun

rencana pembangunan jangka menengah gampong, guna membangun

Page 6: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

4

4

infrastruktur yang ada di Gampong Lhok Timon, dimana nanti keuchik akan

mengeluarkan kebijakannya dalam hal pembangunan Gampong.

Kemudian permasalahan yang muncul di dalam masyarakat gampong

Lhok Timon dalam hal pembangunan gampong adalah kurangnya tingkat

partisipati masyarakat untuk keterlibat dalam kegiatan pembangunan gampong.

Untuk mewujudkan pembangunan gampong, maka kepala desa dan seluruh

masyarakat Gampong Lhok Timon, berupaya penuh untuk melibatkan diri dalam

kegiatan pembangunan gampong, salah satu upaya kepala desa adalah mendorong

partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pembangunan. Sedangkan

upaya masyarakat Gampong Lhok Timon adalah bergotong-royong secara

swadaya, walaupun tingkat swadaya masyarakat masih kurang, namun partisipasi

masyarakat tetap ada.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul” Partisipasi Masyarakat Dan Kepemimpinan

Keuchik Dalam Mewujudkan Pembangunan Gampong (Studi Gampong Lhok

Timon Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka, rumusan masalah dalam

penelitian ini ialah:

1. Bagaimana partisipasi masyarakat dan kepemimpinan keuchik dalam

mewujudkan pembangunan Gampong di Gampong Lhok Timon

Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya?

Page 7: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

5

5

2. Bagaimana upaya masyarakat dan kepemimpinan keuchik dalam

mewujudkan pembangunan Gampong di Gampong Lhok Timon

Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini

ialah:

1. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dan kepemimpinan keuchik

dalam mewujudkan pembangunan Gampong di Gampong Lhok Timon

Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya?

2. Untuk mengetahui upaya masyarakat dan kepemimpinan keuchik dalam

mewujudkan pembangunan Gampong di Gampong Lhok Timon

Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya?

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Yaitu manfaat yang sifatnya memberikan sumbangan pemikiran yang

berupa teori-teori dalam kaitannya dengan pembangunan Gampong, hal ini

terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang mengkaji masalah-

masalah sosial yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan kondisi

dan perkembangan zaman, serta menambah kekhasanahan pengetahuan

tentang pelaksanaan pembangunan Gampong yang melibatkan masyarakat

dan kepemimpinan keuchik.

Page 8: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

6

6

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi serta masukan kepada pihak-pihak yang

membutuhkan, khususnya bagi lembaga atau instansi pemerintah.

b. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran

mengenai permasalahan dan juga masukan bagi pemerintah Gampong

dan masyarakat Gampong Lhok Timon dalam melaksanakan

pembangunan.

c. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang berkepentingan terutama

pemerintah Gampong dan masyarakat dalam pembangunan Gampong.

d. Bagi penulis, berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan

kemampuan berfikir dan melatih penulis dalam menerapkan teori-teori

yang diperoleh selama masa perkuliahan.

Page 9: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penggalian dari wacana penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya

memperjelas tentang variabel-variabel dalam penelitian ini, sekaligus untuk

membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Umumnya kajian yang

dilakukan oleh peneliti-peneliti dari kalangan akademis dan telah

mempublikasikannya pada beberapa jurnal cetakan dan jurnal online (internet).

Agar lebih jelas berikut uraian penelitian terhdahulu yang telah disimpulkan

penulis, yaitu sebagai berikut:

Penelitian Nur Ramadani (2011) dengan judul Perlindungan Hukum Bagi

Pekerja Kontrak yang di PHK Dalam Masa Kontrak (Studi Kasus Putusan

Pengadilan Hubungan Industrial Nomor : 271/G/2009/PHI.Sby). berdasarkan

hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perlindungan hukum yang

dibutuhkan oleh pekerja adalah kepastian hukum tentang adanya perlindungan

hukum bagi pekerja yang di PHK dalam masa kontrak yang sedang berjalan.

Pekerja yang mengalami PHK mendapatkan hak-haknya sesuai dengan ketentuan

dalam Pasal 62 UU Ketenagakerjaan. Upaya bagi pekerja yang mengalami

perselisihan hak, kepentingan, PHK, Perselisihan antar serikat pekerja. Upaya

dapat dilakukan secara perundingan bipartit, mediasi hubungan industrial,

konsiliasi hubungan industrial, arbitrase hubungan industrial yang semuanya

melalui pengadilan hubungan industrial berdasarkan UU PPHI No 2 Tahun 2004.

Page 10: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

8

8

Bila dibandingkan dengan penelitian penulis bahwa terdapat perbedaan

dan persamaannya. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis

yaitu penelitian membahas tentang Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Kontrak

yang di PHK Dalam Masa Kontrak. Sedangkan penelitian penulis membahas

efektivitas kinerja karyawan kontrak. Kemudian perbedaannya yaitu sama-sama

membahas tentang karyawan kontrak atau kerja dalam masa kontrak.

Rizky Charunia Asih (2012) dengan judul “Analisis Perbedaan Kinerja

Karyawan Studi Kasus Pada Karyawan Tetap dan Karyawan Outsourcing Pada

Bagian Produksi di PT. Santos Jaya Abadi. Dari hasil uji beda dengan

menggunakan uji t test diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

kinerja karyawan tetap dan kinerja karyawan outsourcing dimana nilai

signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari taraf penelitian. Sedangkan rata-rata

penilaian kinerja karyawan tetap lebih besar dari pada rata-rata penilaian kinerja

karyawan outsourcing. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan tetap dinilai

lebih baik jika dibandingkan dengan kinerja karyawan outsourcing.

Terdapat perbedaan dengan penelitian penulis yaitu penelitian ini

membahas tentang Perbedaan Kinerja Karyawan Studi Kasus Pada Karyawan

Tetap dan Karyawan Outsourcing (karyawan kontrak). Sedangkan penelitian ini

lebih fokus pada efektivitas kinerja karyawan kontrak. Kemudian persamaannya

ialah sama-sama membahas tentang karyawan kontrak.

2.2 Pengertian Efektivitas

Efektivitas adalah sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian

tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan dapat

Page 11: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

9

9

selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara

tersebut adalah benar atau efektif.

Menurut Effendi (2005: h. 38) “efektivitas merupakan suatu kondisi

dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan

yang memenuhi atau melebihi harapan”. Kata efektivitas sendiri mengandung

banyak pengertian, beberapa contoh pengertian efektivitas adalah :

1. Kesesuaian dengan persyaratan;

2. Kecocokan untuk pemakaian;

3. Perbaikan berkelanjutan;

4. Bebas dari kerusakan / cacat;

5. Pemenuhan kebutuhan pelangggan sejak awal dan setiap saat;

6. Melakukan segala sesuatu secara benar;

7. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.

Menurut Hasibuan (2001: h. 165) “efektivitas adalah tercapainya suatu

sasaran yang eksplisit dan implisit”. Jadi apabila tujuan tersebut telah dicapai baru

dapat dikatakan efektif, sedangkan bila apa yang dilaksanakan belum

menghasilkan sesuai yang ditetapkan maka dapat dikatakan belum efektif. Efektif

selain ditempuh dengan tercapainya suatu tujuan dan sasaran, juga bisa melalui

penghasilan sejumlah barang atau jasa dengan mutu tertentu dan tepat waktu.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Siagian (2003: h.

20) bahwa, “efektivitas adalah pemanfaatan berbagai sumber daya, dana, sarana

dan prasarana, dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya

untuk menghasilkan sejumlah barang atau jasa dengan mutu tertentu, tepat pada

waktunya”.

Page 12: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

10

10

Berdasarkan beberapa pengertian efektivitas tersebut di atas, dapat

disimpulkan bahwa pada prinsipnya efektivitas merupakan segala usaha yang

ditempuh demi terwujudnya tujuan organisasi, meskipun dengan keterbatasan

sumber-sumber yang dimilikinya. Oleh karenanya gunanya mengetahui efektif

tidaknya tugas dan fungsi yang telah dilaksanakan oleh pegawai perlu

diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terwujudnya efektivitas. Suatu

pekerjaan dapat dikatakan efektif apabila tujuan dan sasaran yang dicapai sesuai

dengan rencana pekerjan tersebut.

2.3 Pengertian Kinerja

Rivai (2005: h. 14), bahwa kinerja adalah “hasil atau tingkat keberhasilan

seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan

tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,

target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah

disepakati bersama”.

Kemudian menurut Mangkunegara (2004: h. 67) kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Jika dilihat dari asal katanya, kata kinerja adalah terjemahan dari kata

performance, yang menurut The Scribner-Bantam English Dictionary berasal

dari akar kata to perform, dengan beberapa entries yaitu (1) melakukan,

menjalankan, melaksanakan, (2) memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu

niat, (3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggungjawab dan (4) melakukan

sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin.

Timple (2001: h. 9) mengemukakan definisi daripada kinerja pegawai

Page 13: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

11

11

yakni kinerja merupakan prestasi kerja seorang karyawan. Hal tersebut sejalan

dengan pengertian kinerja menurut Erawan (2005: h.1) yang menyatakan bahwa

kinerja adalah terjemahan dari performance yang arti umumnya adalah perbuatan

atau prestasi.

Sedangkan Sastrohadiwiryo (2002: h. 269) menyatakan bahwa kinerja

merupakan sikap positif, keberanian mengambil resiko yang diperhitungkan untuk

mencapai suatu sasaran yang telah diperhitungkan. Sejalan dengan hal tersebut,

Siagian (2000: h.66) menyatakan kinerja adalah “peningkatan kemampuan kerja

dan perubahan orientasi dan perilaku”.

Menurut Simamora (2004: h. 327), “kinerja merupakan suatu pencapaian

persyaratan-persyaratan pekerjaan tertentu, yang akhirnya secara langsung dapat

tercermin dari keluaran (output) yang dihasilkan baik jumlah maupun

kualitasnya”. Sejalan dengan pendapat Simamora tersebut, Sianipar (1999: h. 4)

mengemukakan bahwa “kinerja adalah hasil dari fungsi suatu pekerjaan atau

kegiatan tertentu selama satu periode waktu tertentu”.

Jadi kinerja merupakan kesediaan seseorang untuk melakukan sesuatu

kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawabnya secara

kualitas dan kuantitas sesuai dengan standar hasil kerja, target atau sasaran atau

kriteria hasil seperti yang diharapkan. Dengan demikian pada hakikatnya kinerja

merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya

atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk

pekerjaan tersebut.

Page 14: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

12

12

2.4 Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan

kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil. kinerja

sebagai hasil prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai dengan

fungsi tugasnya. Kinerja karyawan mengacu pada prestasi seseorang yang diukur

berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan perusahaan.

Menurut A.P Mangkunegara (2004: h. 89) “kinerja merupakan hasil kerja

baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan”. Kesediaan

dan ketrampilan seorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaiamana

mengerjakannya. Dessler (1997) memberikan pengertian tentang kinerja yaitu

merupakan perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar

kerja yang ditetapkan dan kinerja itu sendiri lebih memfokuskan pada hasil

kerjanya, sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2002: h. 56) kinerja pada

dasarnya apa yang dikerjakan dan yang tidak dikerjakan oleh karyawan. Kinerja

karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada

organisasi.

Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat diartikan sebagai catatan

dari suatu pekerjaan atau tugas yang telah dicapai seseorang melalui

pengevaluasian atau penilaian kinerja karyawan yang dilakukan oleh organisasi

selama periode tertentu. Menurut Fuad Mas’ud (2004: H. 78) menyatakan ada

lima dimensi yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan secara individu,

antara lain sebagai berikut:

Page 15: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

13

13

1. Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam

arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun

memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas.

2. Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit, jumlah

siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu

yang tersedia.

4. Efektivitas

Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam pengguna sumber

daya.

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan

perusahaandan tanggung jawab kerja dengan perusahaan. uk aktivitas yang lain.

Mathis dan Jackson (2002: h. 102) lebih lanjut memberikan standar kinerja

seseorang yang dilihat kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output,

kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif. Standar kinerja tersebut ditetapkan

berdasarkan kriteria pekerjaan yaitu menjelaskan apa-apa saja yang sudah

diberikan organisasi untuk dikerjakan oleh karyawannya, oleh karena itu kinerja

individual dalam kriteria pekerjaan haruslah diukur, dibandingkan dengan standar

yang ada dan hasilnya harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan.

Page 16: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

14

14

Menurut Mathis & Jackson (2002: h. 89). “kinerja karyawan setiap

periodik perlu dilakukan penilaian, hal ini karena kinerja karyawan tersebut

nantinya dapat digunakan sebagai analisis untuk kebutuhan dilaksanakannya

pelatihan”. Penilaian kinerja mempunyai dua kegunaan utama. Penilaian pertama

adalah mengukur kinerja untuk tujuan memberikan penghargaan. Kegunaan yang

lainya adalah mengembangakan potensi individu.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dessler (2007: H. 10) bahwa “tiga

tujuan dari penilaian kinerja yaitu memberikan informasi tentang dapat

dilakukannya promosi atau penetapan gaji, meninjau perilaku yang berhubungan

dengan kerja bawahan dan untk perencanaan dan pengembangan karir karyawan

karena penilaian memberikan suatu peluang yang baik untuk meninjau rencana

karir seseorang yang dilihat dari kekuatan dan kelemahan yang diperlihatkan.

2.4 Pengertian Karyawan Kontrak

Pengertian karyawan kontrak adalah karyawan yang bekerja pasa suatu

instansi dengan kerja waktu tertetnu yang didasari atas suatu perjanjian atau

kontrak dapat juga disebut dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT),

yaitu perjanjiann kerja yang didasarkan suatu jangka waktu yang diadakan untuk

palinglama 2 tahun dan hanya dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka waktu

maksimal 1 tahun (Undang-Undang RI ketenagakerjaan 2003 dalam pasal 59 ayat

(1). Menurut Hasibuan (2006: h. 89) “Karyawan adalah aset utama perusahaan

yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari aktivitas organisasi. Karyawan

adalah seorang pekerja yang bekerja dibawah perintah orang lain dan mendapat

kompensasi serta jaminan”.

Page 17: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

15

15

Dalam undang-undang RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

dalam pasal 1 ayat 3 menyebutkan bahwa pekerja/buruh adalah setiap orang yang

bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Sistem kerja

kontrak atau lebih dikenal dengan sistem perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT)

diatur dalam Undang-undang RI nomer 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

pasal 50 sampai dengan pasal 66. Sistem kerja kontrak terjadi pada semua jenis

industri dengan waktu yang tidak ditentukan.

Karyawan kontrak adalah karyawan yang diperbantukan untuk

menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutin perusahaan, dan tidak ada jaminan

kelangsungan masa kerjanya. Dalam kelangsungan masa kerja karyawan kontrak

ditentukan oleh prestasi kerjanya. Semakin bagus prestasi kerjanya, karyawan

kontrak akan dipertahankan oleh perusahaan, namun jika prestasi kerjanya tidak

ada peningkatan maka perusahaan akan memberhentikan karyawan tersebut.

Kewajiban kerja karyawan kontrak terkadang hampir sama atau bahkan lebih

berat dari pada karyawan tetap. Namun dari segi gaji atau fasilitas lainnya tentu

saja sangat berbeda, termasuk tidak adanya ketentuan pesangon yang jelas apabila

perusahaan tidak lagi menggunakan jasa si tenaga kerja kontrak.

tetap.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa karyawan

kontrak adalah seseorang yang bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan

dengan status kontrak.

Dalam dunia kerja sering kita dengar karyawan kontrak dan karyawan

tetap dalam istilah tersebut kita dapat membedakan hak dan kuwajiban, istilah

tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

Page 18: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

16

16

1. Karyawan kontrak dipekerjakan oleh perusahaan untuk jangka waktu

tertentu saja, waktunya terbatas maksimal hanya 3 tahun.

2. Hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan kontrak dituangkan

dalam “Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu”.

3. Perusahaan tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan.

4. Status karyawan kontrak hanya dapat diterapkan untuk pekerjaan tertentu

yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai

dalam waktu tertentu, yaitu :

a. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya.

b. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak

terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun.

c. Pekerjaan yang bersifat musiman; atau

d. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau

produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.

e. Untuk pekerjaan yang bersifat tetap, tidak dapat diberlakukan status

karyawan kontrak.

5. Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya

jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau

berakhirnya hubungan kerja bukan karena terjadinya pelanggaran terhadap

ketentuan yang telah disepakati bersama, maka pihak yang mengakhiri

hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya

sebesar gaji karyawan sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu

perjanjian kerja.

Page 19: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

17

17

6. Jika setelah kontrak kemudian perusahaan menetapkan karyawan menjadi

karyawan tetap, maka masa kontrak tidak dihitung sebagai masa kerja.

Sedangkan definisi yang menggambarkan tentang ketentuan yang berlaku

untuk karyawan tetap adalah sebagai berikut :

i. Tak ada batasan jangka waktu lamanya bekerja.

2. Hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan kontrak dituangkan

dalam Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu.

3. Perusahaan dapat mensyaratkan masa percobaan maksimal 3 bulan.

4. Masa kerja dihitung sejak masa percobaan.

5. Jika terjadi pemutusan hubungan kerja bukan karena pelanggaran berat

atau karyawan mengundurkan diri maka karyawan tetap mendapatkan

uang pesangon, uang penghargaan masa kerja (bagi karyawan yang

bekerja minimal 3 tahun) dan uang penggantian hak sesuai UU yang

berlaku.

6. Mengenai gaji, fasilitas, kesejahteraan,cuti dll karyawan kontrak dapat

memiliki hak yang sama dengan karyawan tetap tergantung dari

perjanjian kerja yang disepakati bersama. Oleh karenanya semua hak dan

kewajiban masing-masing pihak harus dicantumkan semua dalam

perjanjian kerja dan karyawan harus cermat dan jeli mempelajari

perjanjian kerja yang dibuat oleh perusahaa.

Page 20: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

18

18

Pekerja Kontrak diartikan secara hukum adalah Pekerja dengan status bukan

Pekerja tetap atau dengan kalimat lain Pekerja yang bekerja hanya untuk waktu

tertentu berdasar kesepakatan antara Pekerja dengan Perusahaan pemberi kerja.

Dalam istilah hukum Pekerja kontrak sering disebut “Pekerja PKWT”, maksudnya

Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.

Page 21: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode dalam suatu penelitian merupakan salah satu bagian pokok dan

syarat mutlak untuk mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

Suatu metode dapat dikatan baik dan efektif, bilamana metode itu sesuai objek

serta situasi dan kondisi dalam penelitian. Metode penelitian yang dipakai dalam

penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Penelitian kualitatif berisi kutipan-kutipan data dalam menyajikan laporan,

dimana data tersebut berasal dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto atau

dokumen lainnya (Moleong, 2002: h. 11).

David William (dalam Moleong, 2002: h. 5) menyatakan bahwa

“Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data dari suatu latar ilmiah dengan

menggunakan metode ilmiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik

secara ilmiah definisi ini memberi gambaran bahwa penelitian kualitatif

mengutamakan lata ilmiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian

ilmiah.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan

sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Dengan dasar

tersebut, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang

Efektivitas Kinerja Karyawan Kontrak pada PT.Cakra Ultima Sejahtera Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat.

Page 22: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

24

24

3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2002: h. 112) “sumber data

dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai

merupakan sumber data utama, sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis

atau melalui perekaman video/audio, pengambilan foto atau film. Pencatatan

sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta

merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya

(Moleong, 2002: h. 113). Untuk memperoleh data, maka kami menggunakan

berbagai sumber, antara lain:

1. Data primer

Menurut Moh. Nazir (2005: h. 51) merupakan sumber data adalah

“Sumber-sumber dasar yang merupakan bukti saksi utama dari kejadian yang lalu,

contohnya ialah catatan resmi yang dibuat pada suatu acara atau upacara, suatu

keterangan oleh saksi mata, keputusan-keputusan rapat, foto-foto, dan

sebagainya”. Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui penelitian

langsung di lapangan yang bersumber pada penelitian wawancara dan

dokumentasi. Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara

dengan informan yang telah ditentukan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh orang yang melakukan

penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. data sekunder merupakan data yang

Page 23: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

25

25

didapat dari studi kepustakaan, dokumen, koran, internet yang berkaitan dengan

kajian penelitian yang diteliti oleh penulis. untuk melengkapi data penelitian,

maka data sekunder diperoleh dari dokumen panti asuhan, dapat perpustakaan

yang mendukung penelitian ini.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Menurut Soehartono (2008: h. 67) wawancara adalah “pengumpulan data

dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewancara (pengumpulan

data) kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam

dengan alat perekam (tape recorder). Teknik wawancara dapat digunakan pada

responden yang btu huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk

anak-anak. Wawancara dapat dilakukan dengan telepon”.

2. Dokumentasi

Menurut Soehartono (2008: h. 70) studi dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian.

Dokumen yang diteleti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen

resmi. Dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen primer, jika dokumen ini

ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, dan dokumen

sekunder, jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis

oleh orang ini. Dokumen dapat berupa buku harian, surat probadi, laporan,

notulen rapat, catatan kasus (case record) dalam pekerjaan sosial, dan dokumen

lainnya. Adapun dokumentasi dalam penelitian ini berupa dokumen tertulis seperti

buku dan dokumen foto-foto kegiatan penelitian.

Page 24: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

26

26

3.2.3 Informan Penelitian

Dalam penelitian ini pihak yang dijadikan informan adalah yang dianggap

mempunyai informasi (key-informan) yang dibutuhkan di wilayah penelitian. Cara

yang digunakan untuk menentukan informan kunci tersebut maka penulis

menggunakan “purposive sampling” atau sampling bertujuan, yaitu teknik

sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-

pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya (Arikunto, 2000: h. 128).

Menurut penulis, informan dalam penelitian ini adalah:

1. Pimpinan PT.Cakra Ultima Sejahtera 1 orang

2. Manajer 1 orang

3. Karyawan Kontrak 10 orang

3.2.5 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dimulai dari tanggal 12 Oktober 2014 sampai dengan 12

November 2014, dengan perincian dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Waktu

Kegiatan

Agt

2014

Sept

2014

Okt

2014

Nov

2014

Des

2014

Jan

2015

Tahap persiapan :

1. Penjajakan ke Lokasi

2. Usulan penelitian.

3. Penyusunan pedoman

wawancara

Tahap pengumpulan data

Tahap pengolahan data

Tahap penulisan atau

penyusunan

Sidang

Page 25: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

27

27

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Menurut Moleong

(2002: h. 19) bahwa “dalam instrumen penelitian kualitatif pengumpulan data

lebih banyak bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul data. Adapun alat

bantu yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif seperti penelitian ini antara

lain, alat fotografi, tape recorder, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

masalah penelitian, dan alat bantu lainnya”. Peneliti merupakan instrumen kunci

utama, karena peneliti sendirilah yang menentukan keseluruhan skenario

penelitian serta langsung turun ke lapangan melakukan pengamatan dan wawacara

dengan informan.

3.4 Teknik Analisa Data

Di dalam penelitian ini, data yang telah dikumpulkan akan dianalisa secara

kualitatif yakni data yang diperoleh akan dianalisis dalam bentuk kata-kata lisan

maupun tulisan. Teknik ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang umum

dan menyeluruh dari obyek penelitian. Serta hasil-hasil penelitian baik dari hasil

studi lapangan maupun studi literatur untuk kemudian memperjelas gambaran

hasil penelitian.

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja (Moleong, 2002: h. 103). Analisis data

menggunakan metode deskriptif kualitatif, di mana pembahasan penelitian serta

hasilnya diuraikan melalui kata-kata berdasarkan data empiris yang diperoleh.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif, maka

analisis data yang digunakan non statistik.

Page 26: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

28

28

Menurut (Miles, 2007: h. 15-19) Analisis data dalam penelitian kualitatif

berlangsung secara interaktif, di mana pada setiap tahapan kegiatan tidak berjalan

sendiri-sendiri. Meskipun tahap penelitian dilakukan sesuai dengan kegiatan yang

direncanakan, akan tetapi kegiatan ini tetap harus dilakukan secara berulang

antara kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta verifikasi

atau penarikan suatu kesimpulan. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini,

digunakan langkah langkah atau alur yang terjadi bersamaan yaitu pengumpulan

data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau alur verifikasi

data.

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang

tertulis di lapangan (Miles dan Huberman, 2007: h. 17). Reduksi data ini

bertujuan untuk menganalisis data yang lebih mengarahkan, membuang yang

tidak perlu dan mengorganisasikan data agar diperoleh kesimpulan yang dapat

ditarik atau verifikasi. Dalam penelitian ini, proses reduksi data dilakukan dengan

mengumpulkan data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian

dipilih dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan data.

2. Penyajian Data

Menurut Miles dan Huberman (2007: h. 18) penyajian data adalah

pengumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam hal ini, data yang telah

dikategorikan tersebut kemudian diorganisasikan sebagai bahan penyajian data.

Data tersebut disajikan secara deskriptif yang didasarkan pada aspek yang teliti.

Page 27: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

29

29

3. Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan

Verifikasi data adalah sebagian dari suatu kegiatan utuh, artinya makna -

makna yang muncul dari data telah disajikan dan diuji kebenarannya,

kekokohannya dan kecocokannya (Miles dan Huberman, 2007: h. 19). Penarikan

kesimpulan berdasarkan pada pemahaman terhadap data yang disajikan dan dibuat

dalam pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada pokok

permasalahan yang diteliti.

Menurut Miles dan Huberman (2007: h. 36) ada tiga komponen analisis

yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Aktivitas ketiga

komponen dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data

sebagai suatu proses siklus. Peneliti hanya bergerak di antara tiga komponen

analisis tersebut sesudah pengumpulan data selesai pada setiap unitnya dengan

memanfaatkan waktu yang masih tersisa dalam penelitian ini. Untuk lebih

jelasnya proses analisis interaktif dapat digambarkan dalam skema sebagai

berikut:

Sumber : Miles dan Huberman (2007: h. 36)

3.5 Pengujian Kredibilitas Data

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan

ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Sajian Data

Penarikan

kesimpulan/verifikkasi

Page 28: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

30

30

member check. Pengujian kredibilitas data digunakan untuk mendapatkan data

yang lebih mendalam mengenai subyek penelitian (Sugiyono, 2007: h. 270).

Adapun pengujian kredibilitas data adalah sebagai berikut:

1. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan perlu dilakukan karena berdasarkan pengamatan

yang telah dilakukan, dirasakan data yang diperoleh masih kurang memadai.

Menurut Moleong (2002: h. 327) perpanjangan pengamatan berarti peneliti

tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.

Dalam pengumpulan data, pengamatan yang dilakukan tidak hanya dilakukan

dalam waktu yang singkat melainkan memerlukan perpanjangan pengamatan.

2. Peningkatan ketekunan

Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

mendalam untuk memperoleh kepastian data. Meningkatkan ketekunan dilakukan

dengan membaca berbagai referensi baik buku maupun dokumen yang terkait

dengan temuan yang diteliti sehingga berguna untuk memeriksa data apakah benar

dan bisa dipercaya atau tidak.

3. Triangulasi

Analisa Triangulasi merupakan suatu metode analisis untuk mengatasi

masalah akibat dari kajian mengandalkan satu teori saja, satu macam data atau

satu metode penelitian saja. (Sugiyono, 2007: h. 225). Triangulasi dapat diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Menurut

Sugiyono (2007: h. 273) terdapat minimal tiga macam triangulasi, yaitu:

Page 29: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

31

31

a. Triangulasi sumber data

Pada triangulasi sumber data, data dicek kredibilitasnya dari berbagai

sumber data yang berbeda dengan teknik yang sama misalnya, mengecek sumber

data antara bawahan, atasan dan teman.

b. Triangulasi teknik pengumpulan data

Pada triangulasi teknik pengumpulan data, data dicek kredibilitasnya

dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda dengan sumber data yang

sama.

c. Triangulasi waktu pengumpulan data

Pada triangulasi waktu pengumpulan data, data dicek kredibilitasnya

dengan waktu yang berbeda-beda namun dengan sumber data dan teknik yang

sama.

Triangulasi menjadikan data yang diperoleh dalam penelitian menjadi

lebih konsisten, tuntas dan pasti serta meningkatkan kekuatan data (Sugiyono,

2007: h. 241).

4. Pemeriksaan teman sejawat

Pemeriksaan teman sejawat dilakukan dengan mendiskusikan data hasil

temuan dengan rekan-rekan sesama mahasiswa maupun teman yang bukan

mahasiswa. Melalui diskusi ini diharapkan akan ada saran atau masukan yang

berguna untuk proses penelitian.

5. Analisis kasus negatif

Menurut Sugiyono (2007: h. 275) melakukan analis kasus negatif berarti

peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang

telah ditemukan.

Page 30: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

32

32

6. Member Check

Member check atau pengujian anggota dilakukan dengan cara

mendiskusikan hasil penelitian kepada sumber-sumber yang telah memberikan

data untuk mengecek kebenaran data dan interprestasinya.

Page 31: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

41

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1.1 Kondisi Geografis

Gampong Lhok Timon merupakan satu gampong yang berada dalam

kemukiman Rigah Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya yang terdiri dari

3 dusun, dengan luas wilayah 4000 hektar yang secara administrasi dan geografis

berbatasan dengan :

ˍ Sebelah utara berbatasan dengan : Lahan Baswa Paya pengapet

ˍ Sebelah Timur berbatasan dengan : Gampong Baro

ˍ Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Lhok Geulumpang

ˍ Sebelah selatan berbatasan dengan : Samudera Indonesia

Adapun dusun-dusun dalam gampong Lhok Timon adalah :

1. Dusun Rigah

2. Dusun Gunong Tengoh

3. Dusun Jabi

Gampong Lhok Timon adalah gampong nelayan agraris yang terletak di

pesisir pantai barat (samudra hindia) Provinsi Aceh dengan luas wilayah 4000

Hektar persegi. Adapun orbitasi gampong tersebut adalah sebagai berikut :

Jarak dari pusat pemerintahan provinsi : 150 Km

Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten : 8 Km

Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan : 10 Km

Page 32: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

42

42

4.1.1.2 Kondisi Demografis

Jumlah penduduk Gampong Lhok Timon berdasarkan data dinamis akhir

tahun 2012 secara keseluruhan adalah 1.587 jiwa dan 479 kepala keluarga.

Jumlah penduduk Gampong Lhok Timon berdasarkan pendidikan dapat dilihat

dalam tabel di bawah ini :

Tabel : 4.1 Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan

No Umur Jumlah

1. Tamat SD/MIN 390

2. Tidak Tamat SD/MIN 32

3. Tamat SMP 60

4. Tamat SMA 65

5. Tamat D-1 1

16. Tamat D-2 5

7. Tamat D-3 4

8. Tamat S-1 6

9. Buta Huruf 29

10. Tidak sekolah/ belum sekolah 995

Jumlah 1.587 Sumber : Profil Gampong Lhok Timon Tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa jumlah

penduduk Gampong Lhok Timon berdasarkan pendidikan paling banyak ialah

pendidikan sekolah dasar yaitu 390 orang dan paling sedikit adalah pendidikan D1

yaitu 1 orang. Kemudian untuk mengetahui jumlah penduduk berdasarkan tingkat

usia atau umur, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel : 4.2 Jumlah penduduk berdasarkan umur dengan jenis kelamin laki-laki

No Umur Jumlah

1. 0-12 Bulan 125

2. > 1- < 5 Tahun 70

3. ≤ 5- < 7 Tahun 45

4. ≥ 7 - ≤ 15 Tahun 95

5. > 15-56 Tahun 75

6. > 56 Tahun 25

Jumlah 830

Sumber : Profil Gampong Lhok Timon Tahun 2013

Page 33: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

43

43

Berdasarkan data tabel 4.2 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa penduduk

paling banyak berdasarkan umur yang berjenis kelamin laki-laki ialah umur 0-12

tahun dengan jumlah 125 dan yang paling sedikit adalah usia > 56 tahun dengan

dengan jumlah 25 orang.

Tabel : 4.3 Jumlah penduduk berdasarkan umur dengan jenis kelamin perempuan

No Umur Jumlah

1. 0-12 Bulan 55

2. > 1- < 5 Tahun 38

3. ≤ 5- < 7 Tahun 125

4. ≥ 7 - ≤ 15 Tahun 230

5. > 15-56 Tahun 242

6. > 56 Tahun 67

Jumlah 757

Sumber : Profil Gampong Lhok Timon Tahun 2013

Berdasarkan data tabel 4.3 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa penduduk

paling banyak berdasarkan umur yang berjenis kelamin perempuan ialah umur ≥ 7

- ≤ 15 Tahun yaitu 230 dan yang paling sedikit adalah usia >1- < 5 tahun dengan

jumlah 24 orang.

4.1.1.3 Kondisi Sosial Ekonomi

Sebelum konflik tatanan kehidupan masyarakat Gampong Lhok Timon

sangat kental dengan sikap solidaritas sesama, di mana kegiatan-kegiatan yang

berbaur sosial kemasyarakatan sangat berjalan dan dipelihara, hal ini jerjadi

karena adannya ikatan emosional keagamaan yang sangat kuat antara sesama

masyarakat dimana dalam agama Islam memang sangat ditekankan untuk saling

berkasih sayang, membantu meringankan beban saudaranya dan dituntut pula

untuk membina dan memelihara hubungan ukwah Islamiah antar sesama. Atas

landasan inilah sehingga tumbuhnya motivasi masyarakat untuk saling melakukan

Page 34: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

44

44

motivasi masyarakat untuk saling melakukan interaksi dengan baik. Pasca konflik

kondisi ini perlahan-lahan juga mulai pulih meskipun tidak sama seperti sebelum

konflik. Kemudian untuk melihat jumlah penduduk berdasarkan mata pencarian,

maka dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4 Mata Pencaharian Penduduk di Gampong Lhok Timon

No Mata Pencaharian Penduduk Jumlah Jumlah

1 Petani 40

2 Pedagang 23

3 Peternakan 50

4 Perikanan/nelayan 385

5 Perkebunan 224

6 Industri Rumah Rumah Tangga 280

7 Sektor Industri menengah dan besar 16

8 Sekto pertambangan dan bahan galian C 27

9 Sopir 43

10 Buruh 13

11 PNS 30

12 Pensiunan TNI/Polri 1

13 Pensiunan PNS 3

14 Dukun 1

15 Belum Bekerja/ tidak bekerja 91

Jumlah 1.587

Sumber : Profil Gampong Lhok Timon Tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, maka dapat dipahami bahwa jumlah

penduduk gampong Lhok Timon berdasarkan mata pencarian dapat dilihat bahwa

penduduknya mayoritas adalah sebagai nelayan dengan jumlah 385 jiwa,

sedangkan minoritasnya adalah sebagai dukun dan pensiunan.

Masyarakat Gampong Lhok Timon pada umumnya berprofesi sebagai

nelayan tradisional, karena secara geografis Gampong Lhok Timon terletak di

pesisir pantai yang memiliki potensi yang banyak dan juga dekat dengan daerah

perbukitan atau pegunungan.

Page 35: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

45

45

4.1.1.4 Fasilitas Umum

Tabel : 4.5 Fasilitas Umum di Gampong Lhok Timon

No. Jenis Fasilitas Jumlah Penggunaan

1. Gedung Pemerintahan 2 Unit - Kantor Gampong

- Balai Gampong

2. Fasiltas Ibadah 2 Unit - Meunasah

- Mesjid

3. Fasilitas Pendidikan 2 Unit - Sekolah dasar

4. Fasilitas Olah Raga 3 Unit

1 Unit

- Lapangan Voly

- Lapangan Bola Sumber : Profil Gampong Lhok Timon Tahun 2013

4.1.1.5 Kondisi Sosial dan Budaya

Masyarakat pada umumnya juga sangat berpartisipasi dalam kegiatan

sosial seperti gotong-royong pekerjaan jalan, membersihkan mesjid, dan yang

bersifat silahturahmi, seperti hajatan, khanduri takhziah dan lain-lain. Dalam

kegiatan keagamaan seperti, mengadakan wirid yasin yang dilakukan setiap hari

jum’at, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mi’raj, pesta perkawinan,

mengadakan MTQ tingkat gampong. Masyarakat gampong saling tolong-

menolong dalam proses pelaksanaan kegiatan yang tersebut di atas. Untuk lebih

jelas, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel : 4.6 Kelompok Sosial masyarakat

No. Nama Kelompok Ketua Kegiatan

1. Wirit Yasin Kak Dah Setiap hari jum’at dan saat

khanduri di rumah masyarakat

2. Majlis Ta’lim Tgk. Muslem Pada acara Peucicap (turun

Mandi anak bayi ke air)

3. PKK Nurlina Membantu acara-acara pesta

dan lain-lain.

Sumber : Profil Gampong Lhok Timon Tahun 2013

Page 36: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

46

46

4.1.1.6 Deskripsi Pembangunan Gampong Lhok Timon

Gampong Lhok Timon sebelum tsunami sebenarnya telah memiliki

beberapa sarana dan prasarana dasar seperti perkantoran kecamatan, hasil dari

pembangunan gampong yang didanai beberapa sumber, baik dari pihak

pemerintah, swasta maupun swadaya masyarakat terutama sarana-sarana fisik

yang berhubungan dengan adat kebiasaan dan kebutuhan dasar warga seperti

meunasah, jalan umum sekolah dan lain-lain.

1. Pembangunan sebelum tsunami

Tabel : 4.7 Sejarah pembangunan sebelum konflik dan Tsunami

No Jenis

pembangunan Periode

Sumber

Dana Volume Ket

1. Mesjid Jabi 1978-2004 Swadaya 13x12 Rusak total

2. Mesjid Rigaih 1982-2004 PT .AIT 13x13 Rusak ringan

3. Meunasah Jabi 1973-2004 Swadaya 6x8 Rusak total

4. Meunasah Rigah 1975-2004 Bandes 6x8 Rusak total

5. Meunasah 1986-2004 Bandes 6x8 Rusak total

6. SD Rigaih 1976-2004 Inpres 6 ruang Rusak total

7. Rumah Guru 1984-2004 Pemda 3 unit Rusak total

8. SD Jabi 1998-2004 Pemda 3 ruang Rusak total

9. Rumah Guru 1998-2004 Pemda 3 unit Rusak total

10. Puskesmas 1998-2004 Pemda 1 unit Rusak total

11. Lap. Bola Kaki 1984-2004 PT .AIT 100x100 Rusak ringan

12. Kedai Gampong 1988-2004 Bandes 4 unit Rusak total

13. Irigasi 1999-2004 Pemda Rusak total

14. Balai Pemuda 1999-2004 Swadaya 5x7 Rusak Total

15. Balai Pemuda rigah 1993-2004 Swadaya 8x10 Rusak Total

16. Air PAM Rigaih 2000-2004 Pemda 3000 m Rusak Total

17. Jalan Aspal 2002-2004 Pemda 1000 m Rusak Total

Sumber : RPJGM Gampong Lhok Timon Tahun 2009-2013

Page 37: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

47

47

2. Pembangunan sesudah Tsunami

Tabel : 4.8 sejarah pembangunan sesudah konflik dan tsunami

No Jenis

pembangunan

Periode Sumber dana Vol

1. Pemetaan Tanah 2005-2006

AIPRD/LOGICA

381 persil

2. Sosial Napping 2006-2007

AIPRD/LOGICA

2 Thn

3. Jalan Gampong

tembus

2006-2007

AIRPD/LOGICA

300 m

4. Tata ruang

Gampong

2006-2007

AIPRD/LOGICA

1 Paket

5. Pelatihan :Kades,

Sekdes,Kader

2006-2007 AIPRD

/LOGICA

Paket

pelatihan

6. Kantor dan Balai

Gampong

2006-2007

AIPRD/LOGICA 1unit(9x16)

7. Penimbunan jalan

Gampong

2006-2007 AIPRD/LOGICA

8. Mobile kantor

Gampong

2006-2007 AIPRD/LOGICA 1 PAKET

9. Dana Hibah 2006 Pemda Aceh Jaya

10. Dana Hibah 2006 Mataradja

11. Rumah shelter 2006 PMI 325 unit

12. Modal usaha 2006 FHI

13. Hendtraktor

Kelompok tani

2006 FHI

14. Rumah Permanen 2005-2007 Habitat/HFHI 181 unit

15. Pengobatan 2005-2007 OBOR 1 Paket

16. Modal Usaha kios 2006-2007 IRC 170 Juta

17. Jalandusun

Gunong teungoh

2006

PPK 100 m

18. Rumah permanen 2006-2007 IOM 223 unit

19. Gedung serbaguna 2006-2007 IOM 2 unit

20. Saluran pengairan

Sawah berui

2007 ADB 300 m

21. Saluran 2007 ADB 2.450 ms

Sumber : RPJGM Gampong Lhok Timon Tahun 2009-2013

Page 38: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

48

48

4.1.2 Partisipasi Masyarakat dan Kepemimpinan Keuchik Dalam

Mewujudkan Pembangunan Gampong di Gampong Lhok Timon

Partisipasi masyarakat adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh

perorangan maupun secara berkelompok untuk menyatukan kepentingan atau

keterkaitan mereka terhadap organisasi atau masyarakat dalam rangka mencapai

tujuan masyarakat tersebut. Namun partisipasi masyarakat tidak lepas dari peran

kepemimpinan kepala desa (Keuchik) sebagai penggerak kegiatan di dalam

masyarakat terutama kegiatan pembangunan.

Dalam pelaksanaan pembangunan gampong, masalah partisipasi

masyarakat, bukanlah masalah rumit, karena masyarakat sendirilah yang

melakukan kegiatan tersebut mulai dari memberikan gagasan atau ide mulai dari

memberikan tenaga dalam bentuk tenaga kerja. Masyarakat dalam hal ini

menerapkan sistem gotong-royong, warga yang ada kesemuanya akan secara suka

rela untuk membantu sesuai dengan waktu yang mereka bisa. Dengan demikian

penjadwalan perlu dilakukan agar setiap warga secara merata dapat

menyumbangkan tenagannya. Kemudian kepala desa merupakan orang yang

menggerakkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pembangunan

gampong. Salah satu usaha yang dilakukan kepala desa untuk meningkatkan

partisipasi masyarakat adalah dengan cara mempengaruhi dan mengajak untuk

bermusyawarah.

Dalam melaksanakan program pembangunan gampong, pemerintah

gampong yaitu keuchik bersama-sama dengan masyarakat melaksanakan dan

menyukseskan proses pembangunan. Hal ini seperti yang dituturkan oleh Azhar

selaku Kaur Pembangunan, mengatakan bahwa :

Page 39: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

49

49

“Pemerintah gampong atau keuchik selami ini, dalam hal pelaksanaan

pembangunan selalu mengkoordinasikan kegiatan dari atas gampong

dilakukan atau dijalankannya dengan baik, tujuannya agar kegiatan

dapat berjalan dengan lancar. Dan juga pemerintah gampong

mengajak masyarakat agar terlibat langsung pada kegiatan tersebut

yang dilakukan dengan kerjasama dan gotong-royong” (Wawancara,

Selasa 5 Maret 2013).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mursaini selaku masyarakat

mengatakan bahwa :

“Selama ini pemerintah desa dalam melaksanakan program

pembangunan, yang dibantu oleh kepala dusun dan Kepala Urusan,

selalu terlibat dan langsung turun tangan sendiri dalam pelaksanaan

kegiatan tersebut bersama dengan masyarakat” (Wawancara, 5 Maret

2013).

Hasil wawancara dengan Amardani selaku Sekretaris gampong

mengatakan bahwa :

“Ketika pelaksanaan pembangunan gampong, keuchik dan seluruh

aparat gampong serta masyarakat secara bersama-sama merumuskan

program-program pembangunan yang akan dilaksanakan. Program

pembangunan yang akan dilaksanakan di gampong akan melibatkan

masyarakat, contohnya pembangunan di dusun A, maka warga yang

ada di dusun A lah yang melaksanakan kegiatan tersebut”

(Wawancara, selasa 5 Maret 2013).

Selanjutnya Azhar selaku Kaur Pembangunan mengatakan bahwa :

“Masyarakat dan seluruh aparat gampong secara bersama-sama

melibatkan diri untuk mewujudkan pembangunan, namun tidak semua

masyarakat terlibat dalam pembangunan, sebab masyarakat juga sibuk

dengan kegiatan mereka, contohnya saja ketika diadakan pertemuan

untuk membahas masalah pembangunan, maka hanya sebagian saja

yang hadir. Hal ini disebabkan oleh kesibukan masing-masing yang

memiliki pekerjaan sebagai nelayan tradisional” (Wawancara, Selasa

5 Maret 2013).

Page 40: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

50

50

Wawancara dengan Adnan selaku masyarakat mengungkapkan bahwa :

“Menurut saya, tidak semua masyarakat ikut dalam kegiatan

pembangunan, mulai dari tahap merencanakan hingga melaksanakan

kegiatannya. Hal ini disebabkan oleh kesibukan masing-masing.

Kemudian partisipasi keuchik memang sudah maksimal namun

masyarakat Gampong Lhok Timon yang berprofesi sebagai nelayan

yang jarang terlibat dalam proses pembangunan.” (Wawancara, Selasa

5 Maret 2013).

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Faturrahman selaku masyarakat

mengungkapkan bahwa :

“Benar yang diungkapkan oleh Adnan bahwa masyarakat tidak semua

ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan, namun kalau

menurut saya yang lebih penting adalah peran kepala desa nya dalam

mengajak masyarakat untuk sama-sama memikirkan dan

melaksanakan pembangunan, akan tetapi kenyataan yang terjadi di

lapangan bahwa keuchik belum mampu secara penuh mendorong

partisipasi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan gampong,

khususnya pembangunan sarana fisik” (Wawancara, Selasa 5 Maret

2013).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa

masyarakat bersama kepemimpinan keuchik sama-sama terlibat dalam kegiatan

progam pembangunan gampong, mulai dari proses perencanaannya sampai

dengan pelaksanaannya. Namun dari kenyataan itu, bahwa tidak semua

masyarakat ikut serta dalam kegiatan pembangunan, hanya sebagian masyarakat

yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Kemudian peran utama yang sangat

penting ialah bagaimana peran keuchik dalam mendorong partisipasi masyarakat

untuk ikut serta dalam kegiatan pembangunan.

Tanpa terlibatnya masyarakat dalam proses pembangunan gampong, maka

akan sulit mencapai pembangunan secara maksimal. Untuk melihat tingkat

Page 41: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

51

51

partisipasi masyarakat Gampong Lhok Timon dalam pembangunan gampong,

maka dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel : 4.9. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan gampong.

No Berpartisipasi Kurang

berpartisipasi

Tidak

berpartisipasi Keterangan

1 234 112 120 Dusun Rigah

2 303 211 150 Dusun Gunong Tengoh

3 250 113 94 Dusun Jabi

787 (49,59%) 436 (27,47) 360 (22,68)

jumlah masyarakat

1587 jiwa

Sumber : Diolah dari hasil penelitian tahun 2013

Berdasarkan tabel di atas, jelas bahwa tingkat partisipasi masyarakat

Gampong Lhok Timon terhadap pembangunan gampong adalah maksimal, karena

banyak yang mengikuti kegiatan-kegiatan pembangunan gampong. tingginya

tingkat partisipasi masyarakat karena tidak terlepas dari peran kepala desa untuk

mengajak masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan gampong. Hal

ini sesuai dengan hasil wawancara Armia Udin, selaku Keuchik Gampong Lhok

Timon, mengatakan bahwa :

“Saya selaku kepala desa, berusaha penuh untuk mengajak masyarakat

ikut serta dalam proses pembangunan, karena ini penting

dilaksanakan, sebab menyangkut kepentingan bersama dan

manfaatnya juga dirasakan bersama warga masyarakat Gampong Lhok

Timon”. (Wawancara, Rabu 6 Maret 2013).

Hasil wawancara A. Munir, selaku Kadus Rigah Gampong Lhok Timon,

mengatakan bahwa :

“Kalau menurut saya, keuchik selama ini memang agak sulit

mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pembangunan,

bukan masyarakat tidak mau ikut dalam kegiatan pembangunan, tapi

masyarakat juga sibuk dengan kegiatan mereka sehari-hari, jadi mana

Page 42: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

52

52

sempat meluangkan waktu mereka. Tapi tidak semua masyarakat tidak

ikut serta, ada juga yang ikut. (Wawancara, Rabu 6 Maret 2013).

Hasil wawancara Zulkarnaen, selaku Kadus Gampong Tengoh, Gampong

Lhok Timon, mengatakan bahwa :

“Kalau saya lihat warga yang ada di dusun saya kurang juga

antusiasnya dalam kegiatan pembangunan, namun kalau diajak untuk

bermusyarah mereka mau. Kalau masalah untuk gotong-royong dalam

gampong tidak semuanya ikut. Kemudian bentuk lain dalam kegiatan

partisipasinya adalah pada saat pelaksanaan pembangunannya.

(Wawancara, Rabu 6 Maret 2013).

Lebih lanjut Zulkarnaen, selaku Kadus Gampong Tengoh, Gampong Lhok

Timon, mengatakan bahwa :

“Memang ada usaha dari keuchik untuk mengajak masyarakat,

terutama mengajak masyarakat dalam hal musyawarah pembangunan,

sebab dalam merumuskan rencana pembangunan perlu sekali

keterbukaan bagi masyarakat, sebab pembangunan yang akan

dijalankan nanti juga bermamfaat untuk semua lapisan masyarakat.

(Wawancara, Rabu 6 Maret 2013).

Berdasarkan Hasil wawancara di atas, maka jelas bahwa keuchik berusaha

penuh untuk mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan

pembangunan. Namun tidak semua masyarakat ikut serta dalam kegiatan

pembangunan, dari kenyataan ini akan timbul juga permasalahan, sebab kegiatan

pembangunan harus dilibatkan masyarakat. Tanpa melibatkan masyarakat, maka

akan sulit untuk mencapai pembangunan secara maksimal.

Selain peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, perhatian

masyarakat juga diharapkan pada aspek keadilan dan pemerataan pembangunan

serta hasil-hasil pembangunan juga berorientasi pada kepentingan masyarakat

yang betul-betul sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan dirasakan oleh mereka.

Demikian pula halnya dengan pembangunan di Gampong Lhok Timon,

Page 43: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

53

53

nampaknya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan terutama pembangunan

sarana-sarana umum seperti jalan raya, jembatan, pos kamling, sarana ibadah,

sarana pendidikan dan sebagainya. Dalam hal mewujudkan pembangunan

gampong terutama di bidang fisik tidak terlepas dari partisipasi keuchik, dengan

berbagai bentuk partisipasi yang diberikan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4 : 4.10 Partisipasi kepemimpinan keuchik dalam mewujudkan

pembangunan gampong

No Jenis Partisipasi Cara yang dilakukan oleh keuchik

1. Pembiyaan (Uang) Memanfaatkan Alokasi dana gampong

(ADG) tidak memanfaatkan uang pribadi.

2. Prakarsa Memberikan pendapat dan gagasan dalam

program-program pembangunan

3. Pengambilan Keputusan Dilakukan pada saat musyawarah dengan

masyarakat mengenai program-program

pembangunan

4. Pelaksanaan kegiatan Mengajak masyarakat untuk bersama-sama

bekerja, guna mewujudkan pembangunan

gampong.

Sumber : Diolah dari hasil penelitian tahun 2013

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa partisipasi keuchik

dalam mewujudkan pembangunan gampong, terdiri dari beberap jenis parsitisipasi

di antaranya adalah pembiyaan, Prakarsa, pengambilan keputusan dan

pelaksanaan kegiatan pembangunan. Jadi berdasarkan data tersebut maka keuchik

secara langsung ikut serta dalam kegiatan pembangunan, mulai dari pembiyaan

hingga pelaksaaan pembangunan.

Salah satu contoh partisipasi Keuchik dalam pembangunan di Gampong

Lhok Timon adalah pembangunan jalan relokasi untuk perumahan korban

Page 44: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

54

54

Tsunami. Dalam pembangunan tersebut masyarakat terlibat aktif mulai dari proses

perencanaan hingga pada tahap pelaksanaan pembangunan. Dana yang digunakan

pada pembangunan jalan tersebut bersumber dari bantuan BRR pada tahun 2008.

Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara dengan Pak Ali, selaku warga

dusun Rigah, mengatakan :

“Pada saat pelaksanaan pembangunan jalan relokasi untuk perumahan

korban tsunami yang bersumber dari BRR, maka masyarakat di dusun

Rigah ikut serta dalam proses pelaksanaan, namun tidak ikut dalam

proses perumusannya. Kalau ikut dalam kegiatan pembangunan,

itupun mendapat imbalan bukan secara suka rela. (Wawancara, Kamis

7 Maret 2013).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Jamal, selaku warga dusun

Gampong Tengoh, mengatakan :

“Benar, apa yang diungkapkan oleh Pak Ali, yang mengatakan bahwa

memang ada terlibat masyarakat dalam proses pembangunan, tapi atas

dasar imbalan, sebab pada saat berjalannya pembangunan di gampong

Lhok Timon, banyak mendapat bantuan dari NGO asing, kalau

sumber pembangunan dari swadaya masyarakat tidak ada, namun

masyarakat hanya memberikan tenaganya itupun atas dasar imbalan.

Misalnya saja pembangunan rumah permanen bagi korban Tsunami

yang dibangun pada tahun 200-2007 yang dana bersumber dari

Habitat/HFHI. (Wawancara, Kamis 7 Maret 2013).

Seperti yang diungkapkan oleh Samsudin, selaku Kadus Jabi, mengatakan:

“Program pembangunan yang telah dijalankan di Gampong Lhok

Timon memang melibatkan masyarakat dan seluruh aparat gampong,

tapi kalau bentuk partisipasi masyarakat dalam bentuk sumbangan

uang, tidak karena sudah ada bantuan pembangunan dari NGO dan

pemerintah melalui program ADG. Masyarakat hanya berpartisipasi

melalui tenaga dan pikiran. (Wawancara, Kamis 7 Maret 2013).

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka jelas bahwa program

pembangunan yang telah dijalankan maupun yang sedang dijalankan, tentu

melibatkan masyarakat. Keterlibatan masyarakat secara swadaya tenaga dan

pikiran bukan atas dasar imbalan.

Page 45: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

55

55

Partisipasi masyarakat merupakan modal utama dalam upaya mencapai

sasaran program pemerintah Lhok Timon. Keberhasilan dalam pencapaian sasaran

pelaksanaan program pembangunan bukan semata-mata didasarkan pada

kemampuan aparatur pemerintah, tetapi juga berkaitan dengan upaya mewujudkan

kemampuan dan keamanan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan

program pembangunan. Adanya partisipasi msyarakat akan mampu mengimbangi

keterbatasan biaya dan kemampuan pemerintah gampong dalam pencapaian

pelaksanaan program pembangunan tersebut.

4.1.3 Upaya Masyarakat dan Kepemimpinan Keuchik dalam Mewujudkan

Pembangunan Gampong di Gampong Lhok Timon

Dalam konteks pelaksanaan pembangunan di Gampong Lhok Timon

partisipasi masyarakat sangatlah penting guna membantu tercapainya pelaksanaan

program pembangunan, sehingga akan timbul satu program dari prakarsa dan

swadaya serta gotong royong dari masyarakat. Atas dasar inilah kesadaran dari

masyarakat perlu terus ditumbuhkan dan ditingkatkan sehingga nantinya

partisipasinya akan dirasakan sehingga suatu kewajiban yang lahir secara spontan.

Selain partisipasi masyarakat dan kepemimpinnnya, yang diperlukan

dalam mewujudkan pembangunan sosial masyarakat, maka juga perlu upaya

untuk meningkatkan kemajuan pembangunan, khususnya pembangunan Gampong

Lhok Timon.

Berdasarkan hal di atas, berbagai hal diupayakan oleh pemerintah

Gampong Lhok Timon yaitu : penyediaan bantuan yang menunjang kegiatan

masyarakat, perumusan kebijakan yang dapat memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk turut serta dalam program pelaksanaan pembangunan.

Page 46: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

56

56

Pemberian kreatifitas, dan motivasi bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam

pelaksanaan program pembangunan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan Armia Uddin, selaku Keuchik Gampong Lhok Timon, mengatakan bahwa:

“Salah satu upaya saya untuk mewujudkan pembangunan di Gampong

Lhokt Timon secara merata ialah, pertama saya mendorong partisipasi

masyarakat secara menyeluruh, kemudian program pembangunan

yang akan dilaksanakan dapat dijalankan secara merata dan dapat

dimanfaatkan secara bersama. (Wawancara, Kamis 7 Maret 2013).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Azhar, selaku Kaur Pembangunan,

mengatakan bahwa :

“Upaya pemerintah Gampong Lhok Timon dan sejumlah masyarakat

telah berupaya penuh untuk mewujudkan pembangunan telah tercapai

dengan maksimal, walaupun upaya tersebut kurangnya swadaya

masyarakat yang berbentuk dana, karena dana pembangunan yang

telah dilaksanakan di gampong Lhok Timon adalah bersumber dari

ADG dan bantuan dari NGO asing” (Wawancara, Kamis 7 Maret

2013).

Hasil wawancara dengan Safri selaku Warga Gampong Lhok Timon,

mengatakan bahwa :

“Kami selaku warga masyarakat Gampong Lhok Timon secara

bersama untuk berupaya mewujudkan pembangunan gampong, karena

itu demi kepentingan bersama, namun secara swadaya kami hanya

mampu berupaya untuk mewujudkannya dengan memberikan tenaga

dan pikiran. Kalau swadaya berupa dana uang, kami hanya mampu

memberikan sumbangan untuk pembangunan mesjid, sebab desa kami

banyak mendapat sumber bantuan dari pemerintah dan NGO Asing.

(Wawancara, Kamis 7 Maret 2013).

Hal yang senada juga dituturkan oleh Padli, selaku masyarakat Gampong

Lhok Timon, yang berada pada Dusun Jabi, mengatakan bahwa :

“Warga dusun kami hanya memberikan sumbangan untuk

pembangunan mesjid, sebab desa kami banyak mendapat sumber

bantuan dari pemerintah dan NGO Asing, kemudian bentuk swadaya

yang paling banyak kami berikan adalah dalam bentuk tenaga. Inilahn

Page 47: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

57

57

upaya kami dan aparat gampong untuk memajukan pembangun

gampong Lhok Timon. (Wawancara, Kamis 7 Maret 2013).

Hasil wawancara dengan Safrizar selaku Kaur Kesra Gampong Lhok

Timon, mengatakan bahwa :

“Swadaya masyarakat selama ini adalah upaya yang utama, untuk

mewujudkan pembangunan, sebab dengan swadaya masyarakatlah

dapat mewujudkan pembangunan secara merata, kepala desa hanya

berupa untuk mengeluarkan kebijakan dan mengajak masyarakat

untuk bermusyawarah dalam rencana pembangunan. (Wawancara,

Selasa 5 Februari 2013).

Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa upaya

pemerintah gampong dan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan gampong

Lhok Timon, yaitu dengan cara mendorong partisipasi masyarakat dan mengajak

masyarakat untuk bermusyawarah dalam kegiatan pembangunan. Agar lebih jelas

bahwa upaya pembangunan kepemimpian keuchik dalam mewujudkan

pembangunan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel : 4. 11. Upaya kepemimpinan Keuchik dalam mewujudkan pembangunan

gampong.

No Jenis upaya Cara yang dilakukan

1. Dana Memanfaatkan dan ADG, APBG dan BKPG

untuk kelancaran pembangunan.

2. Memberti motivasi Semagat pemerintah gampong untuk

mewujudkan pembangunan gampong.

3. Bermusyawarah Berembuk dengan masyarakat untuk mencari

alternatif dan prioritas pembangunan.

4. Mengambil Keputusan Bermusyawarah dan menentapkan hasil

keputusan atas program pembangunan yang

akan dilaksanakan.

Sumber : Diolah dari hasil penelitian tahun 2013

Pemerintah Gampong Lhok Timon saat ini telah melaksanakan berbagai

macam program pembangunan gampong, dengan upaya untuk meningkatkan

Page 48: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

58

58

partisipasi masyarakat baik itu dalam proses, pelaksanaan maupun pengawasan

pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Gampong Lhok Timon

merupakan program-program yang bersifat berkelanjutan serta memposisikan

masyarakat sebagai pelaku utama program dan yang paling penting adalah

program-program tersebut lebih berusaha untuk mewujudkan kemandirian dan

kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Hal ini dibenarkan oleh Deknong,

selaku Kepala Urusan Pemerintahan, mengungkapkan bahwa :

“Program-program pembangunan yang selama ini sedang dijalankan

salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Maka perlu diketahui bahwa pelaku utama pembangunan adalah

masyarakat itu sendiri, karena hasilnya dinikmati bersama. Sedangkan

keuchik hanya sebagai penengah, jadi dapat dikatakan bahwa upaya

yang ditempuh selama ini adalah tujuan hanya untuk mewujudkan

pembangunan“(Wawancara, Kamis 7 Maret 2013).

Hasil wawancara dengan Amardani selaku Sekdes Gampong Lhok Timon,

mengatakan bahwa :

“Keuchik dan masyarakat secara bersama-sama bekerja sama untuk

berupaya mewujudkan pembangunan, yang salah satu upaya pertama

adalah dengan bermusyawarah dengan tujuan untuk merumuskan

kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dalam jangka

menengah. Kemudian upaya lain adalah memberikan ide atau gagasan

tentang mekanisme yang dijalankan. (Wawancara, Kamis 7 Maret

2013).

Hal yang senada juga dituturkan oleh Samsudin, selaku Kadus Jabi,

Gampong Lhok Timon, mengatakan bahwa :

“Setahu saya, kami masyarakat hanya diajak musyawarah dan diajak

untuk bekerja sama dalam hal pembangunan atau dengan kata adalah

Musrembang Gampong yang arahnya adalah untuk mewujudkan

pembangunan. Untuk membahasnya masyarakat dan seluruh aparatur

gampong bermusyawarah.(Wawancara, Kamis 7 Maret 2013).

Page 49: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

59

59

Kemudian, Armia Uddin, Keuchik Gampong Lhok Timon, menuturkan

bahwa:

“ Upaya kami masyarakat gampong Lhok Timon untuk mewujudkan

pembangunan secara partisipatif adalah merumuskan rencana yang

akan dilaksanakan dengan jalan musyawarah dan menyusun draf dan

susunan tim perencanaan pembangunan gampong.(Wawancara, Kamis

7 Maret 2013).

Wawancara dengan Amir, selaku warga Gampong Lhok Timon,

mengatakan bahwa :

“Memang upaya yang perlu ditempuh antara masyarakat dan aparat

gampong untuk mewujudkan pembangunan secara partisipatif adalah

dengan cara musyawarah, karena itu menyangkut kepentingan

bersama yaitu kepentingan masyarakat dan seluruh aparat gampong.

Kalau keuchik berkewajiban mendorong dan berupaya untuk

memberikan motivasi kepada masyarakat.(Wawancara, Kamis 7

Maret 2013).

Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa upaya

masyarakat dan keuchik untuk mewujudkan pembangunan adalah meningkatkan

partisipasi bersama baik itu partisipasi masyarakat maupun partisipasi seluruh

masyarakat Gampong Lhok Timon.

Berdasarkan hal di atas, berbagai hal diusahakan oleh pemerintah

Gampong Lhok Timon yaitu: penyediaan bantuan yang menunjang kegiatan

masyarakat, perumusan kebijakan yang dapat memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk turut serta dalam program pelaksanaan pembangunan.

Pemberian kreatifitas, dan motivasi bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam

pelaksanaan program pembangunan.

Dalam realitasnya, tidak semua anggota masyarakat di Gampong Lhok

Timon ikut berpartisipasi, dengan berbagai macam alasan. Hal ini disadari karena

Page 50: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

60

60

adanya beberapa faktor yang mempengaruhi. Di sini diperlukan upaya untuk

menyakinkan masyarakat tentang partisipasi dalam pembangunan, yaitu adanya

komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat atau sebaliknya. Keadaan

seperti ini akan merubah sikap serta tindakan masyarakat yang selanjutnya

menjadi dukungan untuk berpartisipasi. Berbagai upaya masyarakat untuk

mewujudkan pembangunan gampong Lhok Timon. Agar lebih jelas dapat dilhat

pada tabel di bawah ini :

Tabel : 4. 11. Upaya masyarakat dalam mewujudkan pembangunan

gampong.

No Jenis upaya Cara yang dilakukan

1. Bermusyawarah Berkumpul dan membicarakan program

pembangunan

2. Gotong royong Bersama-sama bekerja ketika dilaksanakan

pembangunan

3. Melaksanakan

pembangunan

Melaksanakan program pembangunan

bersama masyarakat

Sumber : Diolah dari hasil penelitian tahun 2013

Berdasarkan tabel di atas, maka jelas bahwa upaya masyarakat dalam

mewujudkan pembangunan gampong, maka cara yang dilaksanakan berbagai

macam salah satunya adalah bergotong royong. Perlunya upaya untuk

mewujudkan pembangunan gampong sangat diperlukan demi mempercepat

pembangunan gampong. Hal ini sesuai dengan kutipan wawancara, Pak Muslem,

selaku Tuha Peut, mengatakan bahwa :

“ Masyarakat telah berupaya melaksanakan pembangunan gampong,

salah satunya adalah dengan cara gotong royong secara swadaya

maupun dengan imbalan. Salah satu pembangunan yang melibatkan

masyarakat adalah pembangunan jalan setapak. Masyarakat telah

berupaya berupa tenaga maupun pikiran” .(Wawancara, Kamis 7

Maret 2013).

Page 51: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

61

61

Hasil wawancara dengan Usman, mengatakan bahwa :

“Kami masyarakat, melaksanakan gotong royong bersama, untuk

membangun jalang setapak dan memasang pagar mesjid. Kemudian

warga juga bergotong royong membersihkan lingkungan di sekitar

masyarakat. Dengan adanya gotong royong tersebut, maka masyarakat

terlibat dalam program pembangunan” (Wawancara, Kamis 7 Maret

2013).

Seperti yang diungkapkan oleh Zainal, mengatakan bahwa :

“Kami, masyarakat telah berupaya untuk mewujudkan pembangunan,

kemarin kami telah melaksanakan rapat di balai musyawarah

gampong, untuk membahas agenda pembangunan yang dihadiri oleh

aparat gampong dan masyarakat. Hal ini untuk merencanakan

pembangunan sarana fisik, di dusun-dusun masing-masing, contohnya

pembangunan jalan setapak dan dainase. (Wawancara, Kamis 7 Maret

2013).

Wawancara dengan Hamidi, mengatakan bahwa :

“Iya, pada saat kami melaksanakan musyarawah tentang program

pembangunan gampong, ini merupakan salah satu upaya masyarakat

untuk mewujudkan pembangunan. Tapi perlu dipahami bahwa ketika

rapat tidak banyak yang hadir. Dari jumlah masyarakat gampong Lhok

Timon, hanya sebagian yang datang rapat.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa,

masyarakat telah berupaya penuh untuk mewujudkan pembangunan gampong,

salah satu caranya adalah bermusyawarah dan bergotong royong ketika

pelaksanaan pembangunan. Salah satu contoh upaya masyarakat untuk

mewujudkan pembangunan adalah pembangunan jalan setapak dan pembangunan

dreinase. Kemudian tidak semua masyarakat berupaya penuh untuk mewujudkan

pembangunan gampong karena ada runitas atau kesibukan masing-masing.

Hal ini sesuai dengan Armia Uddin, selaku Keuchik Gampong Lhok

Timon, mengatakan bahwa :

Page 52: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

62

62

“Iya, kok memang secara keseluruhan, tidak semua masyarakat ikut

berpartisipasi dalam program pembangunan, maka kami aparat

Gampong tetap berupaya untuk meningkatkan program-program

pembangunan ke depannya, jika ada. Maka sekarang upaya yang

paling penting adalah bagaimana kedepannya agar pembangunan di

gampong Lhok Timon meningkat” .(Wawancara, Jum’at 7 Maret

2013).

Wawancara dengan Samsudin, selaku Kadus Jabi, Gampong Lhok Timon,

mengatakan bahwa :

“Upaya masyarakat dan keuchik untuk meningkatkan lagi program

pembangunannya ke depan ialah dengan cara bersama-sama bekerja

keras, guna meningkatkan lagi peran sertanya. Saya lihat selama ini

masyarakat kurang antusias dalam program pembangunan yang

dicanangkan, hal ini bisa dijadikan masukan bagi pihak gampong.

Maka dari sebaiknya keuchik harus berupaya penuh untuk

meningkatkan lagi program pembangunannya, dengan

memaksimalkan dana yang diberikan. (Wawancara, Jum’at 7 Maret

2013).

Hal senada juga diungkapkan oleh Amir, masyarakat gampong Lhok

Timon, mengatakan bahwa :

“Iya, setahu saya masyarakat belum berupaya penuh untuk

mewujudkan pembangunan yang sedang berjalan selama ini, kenapa

saya katakan begitu sebab kurangnya partisipasi masyarakat membuat

program-program yang dijalankan menjadi kurang maksimal, maka

oleh sebab itu keuchik dan aparatur gampong harus benar-benar serius

untuk menangani masalah ini.(Wawancara, Jum’at 7 Maret 2013).

Hal ini juga dituturkan oleh Tarmizi, mengatakan bahwa :

“kurangnya partisipasi masyarakat terhadap pembangunan gampong,

ialah disebabkan oleh kesibukan masyarakat terhadap rutinitas

masing-masing, yaitu sebagai nelayan. Masyarakat yang banyak

berprofesi sebagai nelayan membuat masyarakat lebih mementingkan

pekerjaan. (Wawancara, Jum’at 7 Maret 2013).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka jelas bahwa keuchik harus

berusaha penuh untuk meningkatkan program-program pembangunan serta

mendorong masyarakat dalam berpartisipasi. Kemudian Kebijakan pembangunan

di Gampong Lhok Timon ditempuh melalui program peningkatan infrastruktur

Page 53: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

63

63

dengan kegiatan peningkatan/rehabilitasi jalan dan rumah, pembangunan gedung

pemuda, dan banyak lagi pembangunan infrastruktur lainnya yang didanai oleh

BBR dan pemerintah. Sedangkan pembangunan pagar balai gampong yang dana

bersumber dari ADG dengan melibatkan masyarakat sebagai tenaga kerja.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, menunjukkan bahwa

hasil pembangunan sarana infrastruktur gampong berkembang pesat, karena dana

yang dikeluarkan bersumber dari NGO dan pemerintah yang dimanfaat secara

maksimal. Kemudian pembangunan infrastruktur fisik secara nyata dapat dilihat-

hasilnya. Hal ini menunjukan bahwa peran masyarakat dan kepemimpinan

keuchik telah mewujudkan pembangunan gampong, terutama pembangunan

infrastruktur gampong.

Kemudian masalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur gampong,

maka masalah tenaga kerja bukanlan masalah yang rumit karena masayarakat

sendirilah yang melakukan kegiatan tersebut mulai dari tenaga tukang sampai

tenaga kasar. Masyarakat dalam hal ini menerapkan sistem gotong royong, jadi

warga yang ada kesemuanya akan secara untuk membantu sesuai dengan waktu

yang mereka bisa.

Page 54: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

64

64

4.2 Pembahasan

4.2.1 Partisipasi Masyarakat dan Kepemimpinan Keuchik Dalam

Mewujudkan Pembangunan Gampong di Gampong Lhok Timon

Dalam pelaksanaan program pembangunan, keberadaan masyarakat dan

kepemimpinan formal yaitu kepala desa yang terdiri dari elemen masyarakat

sebagai peserta musyawarah dalam merencanakan program pembangunan maupun

melaksanakan program pembangunan. Keberadaan masyarakat dan

kepemimpinan di dalam kehidupan masyarakat Gampong Lhok Timon tidak saja

memberikan manfaat di bidang keagamaan dan tradisi belaka. Tetapi lebih dari itu

dalam pembangunan Gampong Lhok Timon, kepemimpinan Keuchik dalam hal

ini yang kepemimpinan formal berperan sebagai penengah terhadap ketegangan

masing-masing dusun yang berusaha untuk berpartisipasi dalam hal usulan

tentang rencana program pembangunan yang perlu diprioritaskan karena

menyangkut kepentingan warga dusun. Namun keputusan akhir tetap ada pada

pemerintah gampong karena menyangkut tanggung jawab terhadap laporan hasil

pembangunan yang ada di gampong tersebut.

Kebijakan program pembangunan gampong Lhok Timon menitikberatkan

pada aspek partisipasi masyarakat yang memprioritaskan pembangunan sarana

infrastruktur fisik. Respon masyarakat terhadap program pembangunan dan aspek

keberlanjutan program bagi masyarakat gampong di tengah keberagaman

kemampuan dan kepentingan masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang

sangat terbatas akan mewujudkan pengembangan program pembangunan yang

tidak melahirkan kelompok terpinggirkan, maka dalam upaya menyukseskan

pelaksanaan pembangunan diperlukan adanya partisipasi aktif dari masyarakat.

Selain itu dalam pelaksanaan pembangunan sarana fisik di Gampong Lhok Timon,

Page 55: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

65

65

diharapkan pentingnya partisipasi aktif masyarakat untuk mengindentifikasi

berbagai masalah pembangunan gampong yang dihadapi dengan alternatif

pemecahannya yang secara utuh dilaksanakan oleh masyarakat.

Pentingnya partisipasi dikemukakan oleh Conyers (2001 h: 154-155)

sebagai berikut: pertama, partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna

memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakat

setempat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek

akan gagal; kedua, bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau

program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan

perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk-beluk proyek

tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek tersebut; ketiga,

bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam

pembangunan masyarakat mereka sendiri.

Apa yang ingin dicapai dengan adanya partisipasi adalah meningkatnya

kemampuan (pemberdayaan) setiap orang yang terlibat baik langsung maupun

tidak langsung dalam sebuah program pembangunan dengan cara melibatkan

mereka dalam pengambilan keputusan dan kegiatan-kegiatan selanjutnya dan

untuk jangka yang lebih panjang.

Partisipasi dalam bentuk tenaga dalam hal ini diwujudkan lewat

keikutsertaan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan pembangunan

yang dilaksanakan. Mereka menyumbangkan tenaga untuk pembangunan seperti

ikut serta membuat jalan, membangun jembatan, membangun rumah dan yang

lainnya secara iklas tanpa upah. Bahkan tak jarang demi keikut sertaan

masyarakat Gampong Lhok Timon mereka rela untuk tidak pergi ke laut maupun

Page 56: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

66

66

ke sawah, namun ada juga sebagian masyarakat yang tidak rela meninggalkan

pekerjaannya demi kepentingan bersama. Bentuk partisipasi semacam ini adalah

merupakan bentuk partisipasi yang paling tinggi.

Menurut Tjokroamidjojo (2001 h: 90). Keterlibatan aktif atau partisipasi

masyarakat tersebut dapat berarti keterlibatan dalam penentuan arah, strategi dan

kebijaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, keterlibatan dalam

memikul beban dan tangungjawab dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan dan

keterlibatan dalam memperoleh hasil dan manfaat secara berkeadilan.

Dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan merupakan

salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan dan kegagalan setiap

program pembangunan. Oleh karena itu dukungan masyarakat hendaknya selalu

mendapat perhatian dan selalu diusahakan keberadaanya dalam setiap

kesempatan.

Dari hasil pengamatan di lapangan bahwa pelaksanaan pembagunan di

Gampong Lhok Timon diprioritaskan pada pembangunan saran fisik gampong,

karena Gampong Lhok Timon merupakan salah gampong yang terkena musiban

tsunami, sehingga fasilitas sarana fisik hancur secara total.

4.2.2 Upaya Masyarakat dan Kepemimpinan Keuchik dalam Mewujudkan

Pembangunan Gampong di Gampong Lhok Timon

Keinginan masyarakat dan kepala desa untuk mewujudkan pembangunan

berupa upaya pergerakan kondisi masyarakat dari suatu situasi ke suatu situasi

yang secara keseluruhan lebih baik akan tercapai melalui konsep yang lebih

mendekatkan pemerintah dengan masyarakatnya.

Page 57: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

67

67

Selanjutnya perumusan dan pelaksanaan berbagai kebijaksanaan,

program-program pembangunan yang konsisten dan dapat diwujudkan dengan

rasionalitas urutan dan skala prioritasnya. Hal ini dapat dicapai karena maksud

dan tujuan pembangunan Gampong tidak lain adalah agar masyarakat dapat hidup

sejahtera. Hal ini berarti bahwa berhasilnya pencapaian pembangunan

memerlukan keterlibatan aktif dari masyarakat pada suatu daerah itu sendiri pada

umumnya.

Proses partisipasi masyarakat selalu menjadi perhatian utama dalam

pembangunan terutama pembangunan gampong. Partisipasi merupakan bagian

penting dari budaya bangsa kita yang senantiasa menempuh pendekatan

musyawarah untuk mufakat dalam mencari jalan keluar serta pengambilan

keputusan bersama. Dengan kata lain apapun yang menjadi hasil ataupun

keputusan musyawarah mufakat tersebut sudah menjadi tanggung jawab bagi

semua peserta musyawarah dalam konteks ini adalah masyarakat. Partisipasi

adalah proses pemberdayaan masyarakat sehingga mampu menyelesaikan sendiri

masalah yang mereka hadapi, melalui kemitraan setara, transparansi, kesetaraan

kewenangan, kesetaraan tanggung jawab dan kerja sama.

Munculnya upaya partisipasi masyarakat dalam pembangunan gampong

disebabkan oleh keinginan dan harapan masyarakat untuk dapat memiliki dan

menikmati prasarana yang lebih baik. Ada beberapa penyebab munculnya ke-

inginan dan harapan masyarakat itu, diantaranya adalah: meningkatnya

pengetahuan masyarakat tentang proses-proses pembangunan, yang telah lama

mereka lakukan dalam perencanaan dan mereka saksikan dalam pelaksanaan di

daerah lain. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tidak terjadi dengan serta

Page 58: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

68

68

merta, tetapi ada kondisi penyebab yang mendasarinya, yaitu terjadinya

komunikasi, pendidikan dan kepemimpinan yang mereka alami.

Menurut Tjokroamidjojo (2001, h: 56) faktor-faktor yang mempengaruhi

par-tisipasi masyarakat dalam pembangunan di antaranya adalah komunikasi,

kepemimpinan dan pendidikan. Selain itu Perubahan yang terjadi dalam

masyarakat termasuk perubahan pengetahuan diawali dari kontak dengan orang

lain (komunikasi).

Partisipasi masyarakat melalui kontak dengan pihak lain sebagai salah satu

titik awal perubahan. Fenomena yang ada dan ditunjukkan oleh masyarakat adalah

usaha mereka dalam rangka memenuhi keinginannya di bawah koordinasi

Pemimpinnya. Pemimpin formal sangat berperan dan didukung oleh pemimpin

non formal. Dari sini dapat ditarik satu kesimpulan bahwa pemimpin formal

maupun informal dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

mewujudkan pembangunan sangat diperlukan keberadaannya. Menurut Buddy

(2008, h: 120) kepemimpinan yang baik akan menimbulkan peran serta

masyarakat dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Usaha peningkatan pembangunan gampong mempunyai satuan biaya yang

cukup tinggi, sehingga dalam penyelesaiaanyapun diperlukan biaya yang tinggi

pula, untuk itu jalan satu-satunya adalah harus menghimpun dengan baik potensi

yang ada dalam masyarakat dengan cara mengorganisirnya, sebagaimana

disampaikan Wolfe (dalam Adi Sasmita (2006 h: 89) bahwa Partisipasi sebagai

usaha terorganisasi meningkatkan peranan pengendalian atas sumber-sumber daya

dan lembaga-lembaga regulatif dalam satuan masyarakat tertentu. Usaha

pengorganisasian dilakukan mengingat kondisi masyarakat di bidang ekonomi

Page 59: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

69

69

secara individu sangat lemah dibandingkan dengan biaya pembangunan secara

keseluruhan.

Dari uraian tersebut di atas, maka dapatlah dikemukakan bahwa harapan

masyarakat Gampong Lhok Timon terhadap ketersediaan prasarana dan sarana

gampong merupakan salah satu penyebab dari kesediaan masyarakat untuk terlibat

dalam proses pembangunan. Salah satu sebab dari kesediaan masyarakat untuk

berpartisipasi dalam pembangunan adalah otoritas yang mereka miliki, apabila

sedikit sekali otoritas yang mereka miliki, maka yang terjadi adalah keengganan

untuk berpartisipasi.

Page 60: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

70

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berkenaan dengan

partisipasi masyarakat dan kepemimpinan keuchik dalam mewujudkan

pembangunan Gampong Lhok Timon, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Partisipasi masyarakat dan kepemimpinan keuchik dalam mewujudkan

pembangunan Gampong Lhok Timon, maka masyarakat dan kepala desa

secara bersama-sama bekerja guna menyuseskan program-program

pembangunan gampong yang telah dilaksanakan. Masyarakat Gampong

Lhok Timon secara keseluruhan tidak semua terlibat dalam kegiatan

pembangunan gampong, sehingga untuk mewujudkan pembangunan

Gampong Lhok Timon tidak berjalan secara efektif. Masyarakat dan

pemerintah gampong sudah sama-sama berupaya untuk meningkatkan

pembangunan gampong namun dari tingkat partisipasi masyarakat masih

sangat minim.

2. Peran serta masyarakat dan pemerintah gampong dalam mewujudkan

pembangunan di Gampong Lhok Timon dapat kita lihat dari adanya upaya

kerja sama antara masyarakat dan aparat gampong, salah satu upaya

masyarakat dan kepala desa adalah masyarakat bergotong-royong

melaksanakan pembangunan sedangkan kepala memberikan prakarsan dan

gagasan serta berupaya mendorong masyarakat. Sebagai pemerintah

tingkat bawah pemerintah Gampong hanya bisa mengusulkan serta

mendampingi semua pembangunan secara fisik yang ditetapkan oleh hasil

Page 61: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

71

71

Musrembang di tingkat kecamatan. Karena pemerintah Gampong hanya

bisa menjalankan perintah kordinasi dari pemerintah tingkat kecamatan

yang merupakan wilayah administrasinya.

5.2 Saran

Dengan melihat uraian-uraian dalam hasil penelitian dan pembahasan serta

kesimpulan, penulis memberikan altenatif pemecahan berupa saran sebagai

berikut :

1. Peningkatan peran Serta pemerintah Gampong dalam pelaksanaan

pembangunan di Gampong Lhok Timon harus dioptimalkan lagi dengan

berupaya semaksimalnya untuk merangsang masyarakat untuk ikut

berpartisipasi, di mana guna mewujudkan cita-cita pembangunan yakni

tercapainya hidup sejahtera kepada semua warga masyarakat Gampong.

2. Kepada Keuchik agar kiranya tetap berupaya semaksimal mungkin membuka

ruang kepada masyarakat agar tidak segan memberi aspirasinya. Dan untuk

aparat pemerintah Gampong tingkatkan kerjasama yang baik dan hubungan

yang harmonis demi terciptanya pelayanan yang optimal kepada masyarakat

dalam penyelenggaraan pembangunan.

Page 62: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2000, Manajemen Penelitian. PT Rieneka Cipta, Jakarta.

B. Miles Matthew dan A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif.

Jakarta: Universitas Indonesia.

Dessler, G, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa : Benyamin

Molan, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Effendi, Sofian, 2005, Materi Kuliah Evaluasi dan Implementasi Kebijakan Publik,

MAP-UGM, Yogyakarta.

Hasibuan,Melayu,SP , 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,Jakarta.

Iqbal, Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,

Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia

Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Moh, Nazir. 2005. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor.

Mathis, R,L, dan Jackson, J.H., 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 9.

Salemba Empat. Jakarta:

Nur Ramadani. Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Kontrak yang di PHK Dalam

Masa Kontrak (Studi Kasus Putusan Pengadilan Hubungan Industrial

Nomor : 271/G/2009/PHI.Sby). Skripsi. Program Studi Ilmu Hukum.

Fakultas Hukum. Universitas Pembangunan Nasional. Surabaya.

Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.

Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Rizky Charunia Asih. 2012. Analisis Perbedaan Kinerja Karyawan Studi Kasus

Pada Karyawan Tetap dan Karyawan Outsourcing Pada Bagian

Produksi di PT. Santos Jaya Abadi. Skripsi Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis. Universitas pembangunan nasional. Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu politik. Surabaya.

Simamora, H. 2004. Manajemen Sumberdaya Manusia. Penerbit STIE YKPN.

Yogyakarta.

Siagian, Sondang P. 2006. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta. Bumi Aksara.

Page 63: PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KEPEMIMPINAN KEUCHIK …repository.utu.ac.id/801/1/I-V.pdfMenurut Siagian (2000, h. 4) pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

Sastrohadiwiryo. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta,

Bandung

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya :

Bandung.

Sukandarrumidi. 2008. Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian (petunjuk

praktis untuk peneliti pemula). Gadjah Mada University press.

Undang-undang RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan