Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

42
Definisi: Penyakit yang menyerang system kardio-vasculer yang disebabkan oleh Plas- modium malaria yang ditandai dengan Trias-klinik-malaria 1. Etiologi Penyakit Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa (Haemasporidia) dari genus Plasmodium. Masa tunas/inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari bahkan sampai beberapa bulan. KLASIFIKASI

description

infeksi tropis

Transcript of Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Page 1: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Definisi: Penyakit yang menyerang system

kardio-vasculer yang disebabkan oleh Plas-

modium malaria yang ditandai dengan Trias-

klinik-malaria

1. Etiologi

Penyakit Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh

infeksi protozoa (Haemasporidia) dari genus Plasmodium.

Masa tunas/inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari bahkan

sampai beberapa bulan.

KLASIFIKASI

Phylum Protozoa

Sub phylum Sporozoa

Page 2: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Class Telosporidea

Sub class Haemosporidia

Family Plasmodiidae

Genus Plasmodium

Species P. vivax P. malariae P. falciparum P. ovale

Macam-macam Plasmodium :

1. Plasmodium pada manusia

- Plasmodium vivax

- Plasmodium malariae

- Plasmodium falciparum

- Plasmodium ovale

2. Plasmodium pada hewan (kera) :

- Plasmodium cynomolgi

- Plasmodium knowlesi

Morphologi Parasit malaria

- Chromatin (warna merah muda sampai merah tua)

- Cytoplasma (warna biru muda sampai biru tua)

- Pigmen (terdapat pada sitoplasma parasit)

- Granula (terdapat pada sitoplasma eritrosit)

Stadium/phase morfologi Plasmodium Umumnya di eritrosit:

Stadium bentuk cincin atau ringform

Page 3: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Stadium trophozoite:

Trophozoite muda= young trophozoite

Trophozoite tua= mature trophozoite= old

Trophozoite

Stadium schizont

Stadium schizont muda= immature schizont

Stadium schizont tua= mature schizont

Stadium gametosit (sel kelamin)

Sel kelamin jantan= mikreogametosit

Sel kelamin betina= makrogametosit

Pada kelenjar ludah nyamuk stadium sporozoite

Plasmodium falciparum phase gametocyt

No Morfologi Microgametocyt Macrogametocyt

1. Bentuk Lebih lebar,lebih pendek ;

ujung tumpul

Lebih panjang, lebih sempit

; ujung runcing

2. Ukuran

(size)

8 – 10 x 2 – 3 10 – 12 x 2 – 3

3. Cytoplasma Biru muda Biru tua

4. Nucleus Tersebar sebagai granula

halus pada suatu daerah

luas

Konsensasi menjadi suatu

masa padat ditengah

Page 4: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

5. Haemozoin Tersebar diseluruh

cytoplasma

Bergumpal disekitar

nucleus

Plasmodium vivax phase gametocyt

No Morfologi Microgametocyt Macrogametocyt

1. Ukuran 9 - 10 10 - 12

2. Cytoplasma Biru muda Biru tua

3. Nucleus Diffuse, besar terletak

dilateral

Kecil, kompak terletak di

periphere

Catatan :

Gametocyt Plasmodium vivax jika tidak dimakan nyamuk bertahan kurang

dari 1 minggu dalam tubuh manusia.

Gejala Penyakit

Gejala klasik adalah : suatu serangan parokismal yang terdiri

dari 3 stadium, yaitu : TRIAS MALARIA

1. Mengigil 15 - 60 menit

2. Demam 2 - 6 jam Timbul setelah penderita mengigil, demam biasanya suhu sekitar 37,5 - 40° Celcius, pada penderita hiper parasitemia (> 5%) suhu meningkat sampai > 40 derajat Celsius.

3. Berkeringat selama 2-4 jam, timbul setelah demam

terjadi akibat pecahnya eritosit dan gangguan meta-

bolisme.

Cara Penularan

Penyakit Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk

Anopheles betina yang mengandung parasit:

Plasmodium falciparum penyebab Malaria tropika.

Page 5: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Plasmodium vivax penyebab penyakit Malaria tertiana

Plasmodium malariae penyebab Malaria quartiana

Plasmodium ovale jarang Malaria ovale ditemukan di

Indonesia (Irian Barat)

Siklus Parasit Malaria

Ketika nyamuk Anopheles betina (yang mengandung parasit

malaria) menggigit manusia, akan keluar sporozoit dari

kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan dalam

setengah jam telah sampai ke jaringan hati. Dalam siklus

hidupnya parasit malaria membentuk stadium sizon jaringan

dalam sel hati (stadium ekso-eritrositer). Setelah sel hati

pecah, akan keluar merozoit/kriptozoit yang masuk ke

eritrosit membentuk stadium sizon dalam eritrosit (stadium

eritrositer). Disitu mulai bentuk troposit muda sampai sizon

tua/matang sehingga eritrosit pecah dan keluar merozoit

METODE PENGECATAN

Modifikasi Romanowsky’s stain

Misalnya :

1. Leishman stain

Powder leishman dilarutkan dalam methyl alcohol murni dalam 0,15 %

2. Giemsa’s stain

Tersedia dalam larutan, giemsa’s stain perlu fixasi film dengan methyl

alcohol.

Prinsip Romanowsky’s stain :

Stain ini bukan suatu simple stain melainkan interaksi antara metylene blue

dengan eosin.

Page 6: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

- Asam- Alkali

Methylene blue Methylene azure (produk oksidasi)- Sinar UV- waktu

- Methylene blue eosinate

- Methylene azure eosinate dsb.

Memberikan pewarnaan yang kontrast

Eosin mengecat RBC merah muda

Methylene blue mengecat cytoplasma parasit malaria Biru

Azure + Eosin inti chromatindot Merah

Field Stain pengecatan preparat tebal hanya 4 detik.

Kultivasi :

Kultur untuk melihat shizogoni erytrositik parasit malaria. Hanya

perkembangan satu generasi.

INOKULASI

Spesies manusia parasit malaria bisa ditransmisikan beberapa

spesies Primata (Kera).

Sebaliknya parasit malaria dari kera tertentu bisa di inokulasikan pada

manusia dan hidup dimanusia..

Gametocyt P. falciparum dapat bertahan 30 – 60 hari (bahkan lebih)

didalam tubuh manusia.

Pertanyaan :

1. Apakah ada reservoir binatang untuk malaria manusia ?

Page 7: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

2. Bisakah terjadi secara alamiah transmisi malaria dari kera ke

manusia ?

Secara accidental di laboratorium :

Infeksi malaria dari parasit simian terjadi yaitu : P. cynomolgi bastianelli.

Resevoir Infeksi :

Parasit malaria manusia tidak di hinggapi oleh binatang ysng lebih

rendah

Jadi yang bertindak sebagai reservoir :

- Manusia didaerah endemik - Terutama anak-anak

Fisiologi

- P. falciparum Tidak ada E.E cycle

- P. malariae

Makanan Plasmodium :

Haemoglobin iron porphyrin hematin + Globin

Hematin → = pigmen malaria ║ ferrihemic acid

Karbohidrat Methionin, riboflavin

Fat P – amino benzoid acid

Protein Panthotenic acid & vitamin C

Infeksi :

Page 8: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

1. Gigitan nyamuk anopheles betina

2. Kongenital

3. Transfusi

Patologi :

1. Vaskuler :

2. Anoxia (organ)

3. Deposit pigmen → warna kehitam-hitaman

Parasit Malaria membutuhkan :

- Karbohidrat

- Proten

- Fat

Siklus Hidup :

1. Phase Intrinsik, yang terjadi secara aseksual → Schizogoni (manusia)

2. Phase ekstrinsik, terjadi secara seksual → Sporogoni (8 – 12 hari ) →

nyamuk betina.

Page 9: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

DAUR HIDUP PARASIT MALARIA (VIVAX/OVALE)

Manusia Nyamuk Anopheles

Dalam hati Dalam kelenjar liur

Hipnozoit Sporozoit (Dormant) 2 –3/ > generasi E.E merozoite

Skizon

Merozoit Ookista

Dalam RBC Dalam lambung

Tropozoit

Skizon

Merozoit

Makrogametocyt ♀ Makrogamet

Zigot → Ookinet

Mikrogametocyt ♂ Mikrogamet

Introduced Malaria : Berasal dari imported malaria sporadic.

Spleen index : % anak 2- 9 tahun

Klasifikasi endemisitas :

1. Hypoendemic malaria : Spleen rate ≤ 10 %

2. Mesoendemic malaria : Spleen rate 11 – 50 %

3. Hyperendemic malaria : Spleen rate > 50 % & Spleen rate dewasa .

4. Holoendemic malaria : Spleen rate > 75 % & spleen rate dewasa .

Page 10: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Epidemiologi

600

equator 320

2.770 m (cochabama)

400 m

(Deod sea

basin)

1. Anopheles anularis

2. Anopheles vagus

3. Anopheles indafinitus

4. Anopheles barbirostris

5. Anopheles aconitus

6. Anopheles sundaicus

7. Anopheles maculates

8. Anopheles balabacensis

9. Anopheles punctularis

10.Anopheles subpictus

Page 11: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Metode transmisi lainnya

1. Sporozoite – induced malaria

Emulsian + sporozoite infeksikan pada manusia

2. Trophozoite – induced malaria

a. Malaria transfusi

b. Malaria congenital

c. Malaria pada penderita addiksi obat

Metode transmisi ( Naforal )

Agent transmisi : Nyamuk anopheles ♀

Portal of entry : Kulit

Bentuk infektif :Sporozoite

Tempat / lokasi : Mula mula dihati kemudian masuk ke RBC

Gejala jarang :

- ikterus

- Hemoglobinuria

- Splenomegali oliguria

- Nefritis : massive albuminuria

cast granular

Komplikasi :

- Sakit kepala

- Keratitis dendritika

- Uveitis allergien

Perbedaan antara Sporozoite – induced malaria

dengan Tropozoite – induced malaria

No Perbedaan Sporozoite – induced Tropozoite –

Page 12: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

malaria induced malaria

1. Preerytrocytic

schizogoni

Ada Tidak ada

2. Masa inkubasi Panjang Pendek

3. E. E. Schizogoni Mungkin ada hypnozoite Tidak ada

4. Relapsus Bisa terjadi Tidak terjadi

5. Obat Schizotocidal Tidak ada penyembuhan

radikal

Bisa penyembuhan

radikal

Serangan Peroxismal :

1. P. vivax (malaria tertiana benigna) dan P. ovale : 48 jam

2. Plasmodium falciparum : 24 – 48 (36 – 48 jam)

3. Plasmodium malariae : 72 jam

Gejala :

- Rigor (dingin) : 15 menit

- Panas : 2 jam sangat lelah

- Keringat : 1 jam

- Anemia

- Splenomegali

Kriteria malaria falciparum berat

1. Adanya history terpapar malaria dan tidak ada patologi lain yang

ditemukan

2. Ditemukannya bentuk asexual dalam preporat darah

3. Satu atau lebih dari 11 gambaran dibawah ini :

a. Kesadaran terganggu

b. Anemia normocytic yang berat ( Hb < 6 gr % )

Page 13: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

c. Kegagalan ginjal

d. Oedema paru-paru

e. Hypoglycemia

f. Shock, circulatory collapse

g. Perdarahan spontan /Disinseminated Introvasculer Coagulation)

h. Konvulsi umum yang berulang-ulang

i. Acidemia / acidosis

j. Hemoglobinuria

k. Parasitemia > 5 % pada individu non imun

Penyebaran Malaria :

1. Sumber parasit malaria yaitu : adanya carrier gametocyte.

2. Adanya vector anopheles yang cocok atau sesuai

3. Orang yang rentan

Jika siklus atau rantai ini bisa dipecahkan maka kejadian malaria dapat

dicegah.

Pathogenisitas :

Infeksi dengan Plasmodium → Intermittent fever (malaria)

1. Plasmodium vivax → Malaria vivax (malaria tertiana benign)

2. P. malariae malaria Quartana (malaria malariae).

3. P. falciparum → malaria falciparum (malaria tertiana maligna)

→ malaria perniciosa

- Black water fever

4. P. ovale → malaria ovale

Masa inkubasi :

1. P. vivax dan P. ovale → 10 17 hari rata-rata 15 hari

Page 14: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

2. P. falciparum → 8 – 12 hari

3. P. malaria → 21 – 28 hari bahkan 30 – 40 hari

Malaria perniciosa(Pernicious malaria)

Definisi :

Yaitu suatu seri phenomena yang terjadi pada perjalanan infeksi P.

falciparum jika tidak diobati secara efektif, jiwa / nyawa OS akan terancam

dalam 1 – 3 hari.

Phatogenitas :

Malaria perniciosa berasal dari suatu gambaran biologi yang khusus P.

falciparum, yang menyebabkan RBC yang terparasit mengalami coagulasi

dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah organ internal.

Gambaran ini berupa :

1. Schizogoni eritrisitik terjadi di pembuluh darah kapiler organ dalam.

2. Bentuk segmentasi parasit tak dapat merubah bentuk mereka ketika

melampaui saluran didalam pembuluh darah, jadi bertindak sebagaii

emboli.

3. Tropozoit yang sedang tumbuh dan bentuk sexual tejadi perlengketan

1 – 4.

Sama lainnya, akibat terjadi aglutinasi dan penyumbatan pembuluh darah.

Darah periphere menunjukkan parasitemia berat, baik bentuk schizon

maupun bentuk cincin biasanya terdapat sejumlah besar.

Type klinik Malaria perniciosa :

1. Malaria cerebral

Page 15: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Gejalanya :

- Hyperpireksia

- Coma

- Paralysis

2. Malaria algid

Ciri khas : Dingin, kulit lengket dan kolaps vaskuler kegagalan sirkulasi

periphere dan sepanjang ini bisa disertai :

- Muntah-muntah ( type gastric)

- Diarrhee (type kolera)

- Darah ditinja (type dysentry)

3. Malaria septicemia

Ciri khas :

- Temperatur tinggi dan terus menerus

- Bilium semitten fever ; pheumonia

- Cardiae syncope

Phyciologi RBC pada malaria :

Phyciologi RBC pada malaria terganggu karena pertumbuhan parasit dalam

RBC .

Gangguan langsung pada darah dan fungsi erythropuitic sumsum tulang.

Schizogony ertrositik Parasit :

Pada saat Fungsi nutritif

Gametogony

Page 16: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Nutrisi

Oxyhaemoglobin dalam RBC yang terinfeksi

Oxygen

Globin ( materil protein ) daripada RBC (tidak terinfeksi

pecahakan

Bila produk Protein parasit haemozoin (hematin)

Erat hubungannya Pigmentasi berbagai organoksidassiglukosa asam piruvat

CO2 dan H2O

jika beroksidasi tidak komplete asam laktat

G-6-P-D = Glukose sixphosphatase dehydrogenase

Pada saat : Hb dari RBC yang terinfeksi

Page 17: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Shizogoni atau dilysis

RBC yang tidak diinfeksi

Dibebsakan dan dimetabolisme

Gambaran utama Patologi Malaria :

1. Pigmentasi pada berbagai organ dengan haemozoin → warna hitam,

pigmen haemozoin selalu ditemukan pada atau dalam RES.

2. Hyperplasia dari pada RES yaitu Proliperasi sel dan Reticulin fibrils,

untuk puktivitas melawan Plasmodia dan produknya seperti

haemozoin, toxin dan seterusnya.

3. RBC terinfeksi plasmodia, memenuhi lumen capillair organ dalam →

P.falciparum, Schizogoni terjadi didalam organ dalam.

4. Perubahan vascular :

- Congesti dan dilatasi → pembuluh darah sinusoidal

- Perdarahan perivasculer pada malaria falciparum.

5. Perubahan degenerasi pada cell parenchyma akibat hypoxia.

6. Effect anemia seperti degenerasi lemak dan fibrosis ischemia.

7. Reaksi mesenchymal tidak aktif, jadi tidak menyebabkan fibrosis

organ.

8. Immunosupressif → Infeksi bakteri sekundair.

Perubahan patologi diberbagai organ

Lien :

- Berfungsi sebagai filter terhadap parasit malaria dan produk

schizogoni dari aliran darah.

Page 18: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

- Malaria parasit dan pigment haemozoin diphagositosis aktif oleh

macrophage terutama cell dari billroth cord (red pulp).

Gambaran makroskopis :

- Organ (lien) membesar (sedang)

- Perubahan warna dari kelabu menjadi hitam tergantung pada

derajat pigmentaf.

- Lien terangsang menjadi tipis pada kasus akut dan menjadi

tebal pada kasus kronis akibat perisplenitis.

Histopatologi

Microskopis :

Congesti sinusoid splenik

Banyak pigmen

— haemozoin

— Haemosiderin

Tersebar luas (pigmen ini terdapat dalam M ф)/ red pulp

Jumlah M ф

Malphigian corpules (white pulp) tanpa pimen / parasit.

Parasit terlihat bintik hitam didalam RBC pada

pengecatan haemotocylin dan eosin.

Fibril reticulin pada kasus kronis.

- Konsistensi lien lembut pada kasus akut dan pada kasus

khronis kenyal

- Permukaan potongan :

a. Daerah hitam homogen

b. Band yang putih terdapat disana-sini (trabecuba)

c. Kadang-kadang ditemukan bintik-bintik putih ke-kelabuan

Page 19: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

- Perdarahan dibawah kapsul dan rupture kadang-kadang terjadi.

Ginjal :

1. Pada malaria falciparum akuta :

→ Gejala / syndrome nephritis akuta

2. Pada malaria yang relaps

→ Gambaran seperti Nephrotik syndrome.

Hepar :

Makroskopis :

- Organ membesar uniform akibat dari kongesti vaskuler dan

proliferasi RES.

- Berwarna dari merah coklat kehitaman sampai hitam.

Tergantung pada standar kongesti dan jumlah pigment

haemozoin.

- Permukaan potongan : - Dilatasi Vena.

Sumsung Tulang :

- Kasus akut : tidak banyak perubahan.

- Kasus khronis :

Page 20: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Microskopis :

- RBC yang terparasit

- Hyperplasia RES dengan pigmen.

- Reduksi erythromegaloblastik daripada type normoblastik.

- Aktivitas myeloblastik ↓↓ → Granulocyte ↓.

Histopatologi hati :

1. Vena centralis lobus dan kapiler sinusoid → dilatasi dan banyak terisi

RBC terparasit.

2. Jumlah sel küpffer ↑↑↑ berisi pigmen & RBC terparasit.

3. Parenchimal cell → futty degeneration, atrophy & nekrosis akibat

hypoxia.

4. Parasit malaria : ada berbagai tingkatan baik didalam RBC, diluarnya

atau di phosusstiv oleh sel küpffer.

5. Jaringan fibrous tidak ↑ banyak.

Malaria perniciosa

Gejala :

- koma

- kejang

- Decompensasi cordis

- Panas tinggi

Black water fever

- Hemoglobinuria

- Panas

Page 21: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

- Ikterus

- Nadsia, mental

- Stelah pengobatan ni – odegaite chinine (lenia)

- Prophylaksis

- Penyebab belum jelas

- Yang terkena penderita non – imun (orang datang dari luar)

Diagnosa :

Ditemukan parasit malaria

- Apus → 15 menit

- D.D.R → 5 menit

3 – 4 hari

Imunitas :

1. P. falciparum : infeksi hilang 1 tahun

2. P. vivax : Infeksi hilang 1 – 1 1/ 2 tahun

3. P. malariae : lama 20 – 30 tahun

Pengobatan :

I. Tindakan suportif

- bed rest

- kompres dingin

- Aspirin

- Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

Chronis

- transfusi

Page 22: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

- ekstrak hati

- Fe

- Vitamin

- Protein

Therapeutic malaria

Untuk pengobatan neuro – syphilis metodenya dengan :

1. Inokulasi darah dodnor yang terinfeksi malaria.

2. Dibiarakan penggigitan nyamuk yang terinfeksi dari lab. Kepada

pasien.

3. Injeksi emulsion glandula saliva yang mengandung sporozoit.

4. Radical treatment : menghancurkan rate E.E, reagensia primaquine

(15 mg/hari selama 2 minggu)

5. Gametositocide, contohnya : Primaquine (P. falciparum).

II. Chemotherapy

1. Obat probilaksis : chloroquine 5 mg/kg base/minggu : 300 mg

base/minggu. Sulfadixine 1 gr + pyrimethamine 50 mg setiap

hari.

2. Supressive : chloroquine : 0,5 gr/minggu.

3. Therapeutika : hari I II III

- Chloroquine : 4 x 250 mg 2 x 250 mg 2 x 250 mg

2 x 250 mg

- Sulfadoxine 1,5 gr + Pyremhetamine 75 mg.

Sensitivitas P. falciparum terhadap Chloroquine

S

Page 23: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

R I Resitence:

Kemampuan parasit untuk

hidup/bermultifikasi walaupun diberikan

obat dengan dosis yang sama dengan /

lebih tinggi daripada yang lazim

diberikan, dalam batas toleransi normal.

Diagnosa Plasmodium malariae

1. D.D.R = Thick film = sedian tebal

2. Sediaan tipis

3. Q.B.C = quantitative Buffy Coat

4. I.R.M.A = Immunoradiometric Assay (0,0000024 %)

5. Tes ELISA (terhadap Ag P. falciparum) / HRP-2 = Histidine rich

protein).

6. RNA Probe (o,00046 % RBC yangterinfeksi)

7. Hibridisasi DNA

8. Rapid manuael Test (P. falciparum) untuk mendeteksi HRP-II

9. Indirect Fluorescence Assay (IFA)

10.Polimerase chain reaction (PCR)

Immunisitas :

a. Non spesifik : RES

b. Spesifik : gama globulin

- Lisin

- Aglutinin

- Precipitin

- Opsonin

- Ablastin (menghambat perkembangan suatu Ag mis :

Page 24: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Trypanosoma)

- Complement-Fixing Mis : Bacteriocidal, Bacteriolysis

- Cytoplasma – modybying.

Immunitas Malaria

1. Alam/Innate (kebal disebabkan)

Contoh :

- G6PD deficiency

- Dutty factor negative

- Sickle cell anemia

- Thalasemia HB & HB E

- Hb fostus manusia

- ATP deficiency

2. Acquired ( yang diperoleh )

- Pasif

- Aktif : Coccomitant (sedang berlangsung) dan Residual (sisa

kekebalan) serta Humoral (J glofni meningkat)

Premunisi :

Respon imun yang spesifik → penyembuhan klinik & resisten terhadap

superinfeksi.

Tolerant

Immunitas :

- species Specific

- Strain specific

Immunitas yang diperoleh :

Page 25: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

E.E P. falciparum ( 1 generasi) / pre erytrosite schizogoni

P. vivax ( 5 tahun )

P. malaria ( 30 tahun )

Immunitas malaria :

Kombinasi mekanisme-mekanisme : mencegah infeksi, mencegah reinfeksi

dan mencegah superinfeksi

- Penghancuran P. malaria

- Penghambatan multiplikasi

- Modifikasi efeknya

- Membantu secara spesifik dalam memperbaiki jaringan.

Receptor ~ Glycoprotein

Genotype : Fya, Fyb (Dutty factor +)

(merupakan jembatan untuk masuk kedalam RBC untuk P.

falciparum).

EPIDEMIOLOGI

- Histocompability

- Phagositosis

- Nutrisi : PABA, factor dalam plasma dan konstitusi genetic.

Page 26: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

BLACK WATER FEVER

Definisi :

Suatu manifestasi malaria P. falciparum, terjadi pada individu yang terinfeksi

dan diciri khaskan adanya :

- Haemolysis intravaskuler

- Panas

- Haemoglobinuria

Etiologi :

Ini berhubungan dengan infeksi Plasmodium falciparum, sering terjadi

penderita non imun dan dengan pemakaian quinine yang dosisnya tidak

adequate baik untuk prophylaksis maupun pengobatan serangan klinik yang

berulang.

Faktor-faktor yang dapat mencetuskan black watee fever :

1. Quinine

2. dingin

3. Terpapar pada sinar matahari

4. Kelelahan

5. Trauma

6. kehamilan

7. Partus dan theraphy sinar-X pada lien

Pathogenesis ;

Haemolysis intra vaskuler

Page 27: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Mekanisme haemolisis :

Mekanisme yang tepat tidak diketahui. Kelihatannya ada agent haemolytic

terlibat dalam hal ini dimana RBC menjalani lysis dan mengeluarkan

sejumlah besar oxyhaemoglobin didalam darah.

Malaria falciparum → haemolysis intra vaskuler terjadi secara periodic akibat

schizogoni kemudian merangsang RES sehingga terbentuk antibody yang

berupa haemolysin dan lecitholysin.

Malaria falciparum , terjadi serangan berulang-ulang dari malaria → status

Hypersensitivitas oleh factor Pencetus terjadi pembentukan Haemolysin : +++

+ → Haemolysis intra vaskuler.

Individu dengan G6PD deficiency → sensitive terhadap haemolysis

Hb yang berlebihan didalam darah

(akibat haemolysis intra vaskuler)

Methaemalbuminaemia :

Oxyhaemoglobin dalam darah

Haematin globin

Oxydasi

Page 28: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Albumin serum + Ferric state

Methaemalbumin (tidak diekskresikan)

Methaemalbuminemia

Hyperbilirubinaemia :

Bilirubin yang dibentuk di RES

Berlebihan

Tetap bertahan didalam darah

Hyperbilirubinaemia

Haemaglobinuria :

Hb yang berlebihan tidak dapat diikat haptoglobin (suatu protein darah)

sehingga terjadilah haemaglobinuria.

Pigmen didalam darah dan urine :

Didalam darah :

- Oxyhaemaglobin

- Methaemalbumin

- Bilirubin, Reaksi van den bergh : indirect (+)

Didalam urin :

- Oxyhemaglobin (merah)

- Methaemoglobin ( coklat gelap atau hitam)

- Haematin

- Urobilin (dalam urin tidak ada methaeamalbumin)

Page 29: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Parasit dalam darah :

Pada kebanyakan kasus P. falciparum tidak ditemukan dalam darah, karena

mereka dihancurkan pada waktu krisis haemolytik.

Akan tetapi akan ditemukan kembali setelah 1 minggu atau 2 minggu setelah

krisis haemolytik.

Patologi :

Terdiri dari kelainan anatomi dan histopatologi semua terdapat pada Malaria

falciparum berat.

Hati :

- besar lembut

- Berwarna kuning (krn haemosiderin)

- Nekrosis terutama dizona central daripada lobulus hati.

Kantung empedu :

Berisi bila yang kental dan hijau tua .

Lien : Besar dan hitam karena pigment haemoglobin.

Ginjal :

Besar dan berwarna gelap kerena diakibatkan kongesti dan pigmentasi.

Microskopis:

- perubahan degenerasi di tubulus convulated distal → diblokir

oleh toraks haemoglobin (Eosinophilic granuler debris)

- Parasit bisa (+) / (-) didalam kapiler ginjal.

Pada Black water fever :

Banyak penimbunan pigment haemosiderin yang berlebihan pada hepar, lien

dan ginjal.

Patologi klinik :

Page 30: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

Perubahan pada darah :

Cytologi : hitung RBC : 1 – 2 juta/mm3 (normocytic anemia), % Hb menurun

sampai 10 bisa terjadi normoblas, polycromasia dan basophilic stippling pada

RBC.

Perubahan pada Urinari :

- warna kencing dari merah sampai coklat gelap

- reaksi asam

- jika diendapkan → endapan amorphous berwarna coklat gelap.

- Albumin banyak diekskresikan

- Urbilin : Reaksi hebat (banyak).

Mikroskopis :

- cast HB

- haematin kristal

- RBC : (-)

Komplikasi :

- kegagalan ginjal (uraemia)

- acute liver failure

- Circulatory colapce

Sequelae : Anemia dan calculi pigmen

Therapi :

- ekstrak dari daun vitex peduncularis dapat mencegah krisis

haemolytic black water fever

- corticisteroid dapat membantu pada krisis haemolitik.

Pada waktu penyembuhan :

- Reticulositosis

- Leukositosis neutrophilic pada derajat sedang.

Perubahan biokimia :

Page 31: Parasit Malaria dr.Iskandar Pskm

- urea darah ↑↑

- Cholesterol ↓

- Plasma haptoglobin ↓↓↓.