Parameter Biologi

15
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Air merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan dan secara keseluruhan mendominasi komposisi kimia dari semua organisme. Terdapatnya dimana-mana dalam biota sebagai tumbuhan metabolisme biokimia dan mempunyai sifat kimia serta fisika yang unik. Zonneveld, Husman dan Boon (1991) megemukakan bahwa kualitas air mempengaruhi seluruh komunitas perairan (bakteri, tanaman, ikan, zooplankton dan sebagainya). Didalam ekologi perairan terdapat beberapa organism seperti benthos, plankton, bakteri dan pertumbuhan air. Fitoplankton merupakan dasar terciptanya kehidupan diekosistem perairan, karena dalam sistem aliran energy fitoplankton menempati topic level pertama sebagai produsen (Mahida, 1984). Menurut Barus (2004) bahwa fitoplankton merupakan kelompok yang memegang peranan sangat penting dalam ekosistem air, karena kelompok ini dengan adanya 1

Transcript of Parameter Biologi

Page 1: Parameter Biologi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Air merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan dan secara

keseluruhan mendominasi komposisi kimia dari semua organisme. Terdapatnya

dimana-mana dalam biota sebagai tumbuhan metabolisme biokimia dan

mempunyai sifat kimia serta fisika yang unik.

Zonneveld, Husman dan Boon (1991) megemukakan bahwa kualitas air

mempengaruhi seluruh komunitas perairan (bakteri, tanaman, ikan, zooplankton

dan sebagainya). Didalam ekologi perairan terdapat beberapa organism seperti

benthos, plankton, bakteri dan pertumbuhan air.

Fitoplankton merupakan dasar terciptanya kehidupan diekosistem

perairan, karena dalam sistem aliran energy fitoplankton menempati topic level

pertama sebagai produsen (Mahida, 1984).

 Menurut Barus (2004) bahwa fitoplankton merupakan kelompok yang

memegang peranan sangat penting dalam ekosistem air, karena kelompok ini

dengan adanya kandungan klorofil mampu melakukan fotosintesis. Proses

fotosintesis pada ekosistem air yang dilakukan oleh fitoplankton (produsen),

merupakan sumber nutrisi utama bagi kelompok organisma air lainnya yang

membentuk rantai makanan.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum parameter biologi adalah mahasiswa mampu

mengidentifikasi jenis – jenis plankton dan zooplankton di suatu perairan.

Mahasiswa dapat menghitung dengan benar kepadatan dari masing – masing jenis

1

Page 2: Parameter Biologi

ffitoplankton dan zooplankton. Mahasiswa dapat menghitung lebih lanjut

mengenai beberapa indeks yang biasa dipakai untuk mendeskripsikan mutu

perairan secara cepat, seperti : indeks keragaman, keseragaman dan indeks

dominasi.

Sedangkan Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat

mengidentifikasi suatu perairan tersebut tergolong oligotrofik, mesotrofik atau

eutrofik berdasarkan paramater biologi.

2

Page 3: Parameter Biologi

II. TINJAUAN PUSTAKA

Air adalah komponen yang sangat penting dalam kehidupan manusia,

sehingga kita perlu memperhatikannya, baik itu untuk kebutuhan manusia untuk

konsumsi, atau untuk kegiatan industry dan lain-lain. Dan paling penting

diperhatikan adalah masalah pencemaran air yang menjadi kendala dalam

malakukan fungsinya secara umum.Plankton merupakan organisme renik yang

melayang di air, sifatnya relatif tidak bergerak atau sedikit bergerak serta

mengikuti pergrakan arus. Komunitas plankton air tawar tersusun atas produsen,

konsumen bahan organic bersipat autotrof. Konsimen merupakan penyusun yang

bersipat soaroplankton yang hidup tergntung pada karbohidrat, lemak serta protein

yang dibangun oleh plankton yang berklorofil (Pollunin, 1990).

Lingkungan air tawar terdiri dari 2 kategori yaitu habitat lentik (lentic)

yaitu badan air yang “diam” seperti danau dan kolam, serta habitat lotik (lotic)

yaitu badan air yang bergerak seperti mata air dan sungai. Lingkungan perairan

tawar umumnya lebih kaya nutrien dibandingkan prairan laut. Nutrien ini berasal

dari aliran air permukaan maupun oleh masukan dari aktivitas manusia (Irianto,

2005).

Pada dasarnya studi mengenai ekosistem perairan merupakan kajian

tentang struktur dan fungsi biota dalam ekosistem perairan bersangkutan. Hal ini

berarti keberadaan plankton tidak bisa dipisahkan dengan masalah kualitas

perairannya sebagai tempat hidup mereka. Selain kualitas perairan laut, plankton

juga dapat dipengaruhi oleh musim dan keadaan oseanografi setempat misalnya

dapat dipengaruhi oleh pasang surut, gelombang dan arus (Wibisono, 2005).

3

Page 4: Parameter Biologi

Anwar et,al (1978), dalam ekosistem perairan plankton bukan saja penting

bagi kehidupan ikan baik secara langsung maupun tidak langsung, akan tetapi

penting bagi semua hewan yang hidup di air tawar, air payau dan air laut.

Menurut Davis (1955) jasad-jasad renik berupa plankton umumnya sangat

peka terhadap keadaan lingkungan baik fisika, kimia dan biologi.

Menurut Sachlan (1980) plankton sebagai jasad renik yang hidupnya

meelayang – layang di dalam air dapa dikelompokkan dua macam yaitu :

fitoplankton yang merupakan tumbuhan dan zooplankton yang merupakan hewan.

Fitoplankton sebagai produser primer mempunyai peran yang sangat penting bila

dipandang dari penghasil bahan organik dari anorganik via klorofil dan bantuan

sinar matahari. Berbeda dengan fitoplankton, zooplankton tidak dapat membentuk

bahan organik  dari bahan anorganik tetapi mengkonsumsi fitoplankton untuk

membentuk bahan organik.

Koesoebiono (1979) zooplankton yang bersifat herbivor akan memakan

atau memanfaatkan ftoplankton secara tidak langsung dari golongan atau jenis

lain. Dasar ketergantungan zooplankton dan fitoplankton dalam melengkapi

kebutuhan bahan – bahan organik menunjukkan hubungan yang kompleks dimana

dapat terbentuk suatu rantai makanan.

4

Page 5: Parameter Biologi

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan tempat

Pratikum Limnologi dengan judul Parameter Biologi ini dilaksanakan pada

tanggal 2 November 2011 setiap hari Rabu pada pukul 10.00 – 12.00 WIB. Yang

bertempat di Laboratorium Limnologi Fakultas perikanan dan ilmu kelautan

Universitas Riau.

3.2. Bahan dan Alat

Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah

Mikroskop dan Plankton net.

3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pengamatan langsung

terhadap objek yang akan diamati dengan metode penyaringan di lapangan dan

secara tidak langsung atau identifikasi di dalam laboratorium

3.4. Prosedur Pratikum

Prosedur praktikum parameter biologi dilakukan dengan cara

menyaring 5 liter air di suatu perairan dengan planktonet sebanyak 10 kali

sehingga total air yang disaring adalah 50 liter. Masukkan air yang telah dilakukan

pemekatan denagn plankton net ke dalam botol film kemudian air sample tadi di

beri lugol agar plankton awet dan tidak rusak. Biarkan air sampel mengendap

untuk selanjutnya diidentifikasi plankton yang terdapat pada air sampel dan

menghitung berapa jenis plankton yang diperoleh untuk selanjutnya data – data

tersebut dihitung dan dianalisis dengan menggunakan rumus :

5

Page 6: Parameter Biologi

N = n x AB x

CD x 1/E

Dimana :

N = jumlah total plankton (sel/L)

n = jumlah rata – rata sel plankton pada setiap lapangan pandangan (sel)

A = luas gelas penutup (mm2)

B = luas satu lapangan pandang (mm2)

C = volume air yang tersaring (ml)

D = volume air 1 tetes dibawah gelas penutup (ml)

E = volume air yang disaring (L)

6

Page 7: Parameter Biologi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Dari praktikum Parameter Biologi yang telah dilaksanakan maka

didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Jenis Plankton

SpesiesJumlah Pandang

Ke1 2 3 4

Thalassiothrix frauenfeldii 8 48 4 1

Arcella Diacoides 6 13 5 -

Colesterium ehrenbergii 1 16 - 1

Cocconeis placentuli 12 30 - -

Untuk perhitungan Plankton adalah sebagai berikut :

Plankton: N = n x AB x

CD x 1/E

Keterangan : N = Jumlah total plankton (sel/L)

n = jumlah rata-rata sel plankton pada setiap lapangan pandang

A = luas gelap penutup (mm2)

B = luas satu lapangan pandang ( r )

C = Volume air tersaring (ml)

D = Volume air 1 tetes di bawah gelas penutup

E = Volume air yang disaring (L)

N = n x

AB x

CD x 1/E

n = 9,06

A = 22 m x 22 m = 484 mm2

B = 10 x 10 = 1,7 x 22 = 37,4 mm2

C = 125 ml

7

Page 8: Parameter Biologi

D = 0,06 ml

E = 100 L = 100.000 ml

Maka : N = 9,06x

48437 ,4 x

1250 ,06 x 1/100.000

= 9,06 x 12,9 x 2083,3 x 0,00001

= 2,43483 sel/ml 2434,83 sel/L

4.2. Pembahasan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh jumlah total plankton

2434,83 sel/L. Angka tersebut menggambarkan bahwa kondisi perairan yang

menjadi objek praktikum tersebut tergolong perairan eutrofik (peerairan kaya

nutrien) karena jumlah kelimpahan plankton tidak begitu besar dalam tiap liter air

dan juga terlihat dari morfologi perairan tersebut tidak berwarna hijau layaknya

parairan oligotrofik melainkan menunjukkan ciri – ciri seperti : dangkal, zona

litoral luas, tumbuhan litoral melimpah, warna air yang terlihat hijau sampai

kuning. Selain itu perairan yang menjadi objek praktikum juga merupakan

perairan mengalir sehingga pengadukan nutrien tersebar rata.

8

Page 9: Parameter Biologi

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari praktikum parameter biologi dapat disimpulkan bahwa perairan yang

menjadi objek praktikum tersebut adalah perairan eutrofik (kaya akan nutrien) dan

juga perairan seperti ini baik dijadikan sebagai lokasi usaha budidaya perair.

5.2. Saran

Sebaiknya semua praktikan dapat turun kelapangan tanpa hanya melihat

praktikan yang lain bekerja, hal ini diperlukan agar semua praktikan dapat

mengerti teknis – teknis pada praktikum ini dan dapat menerapkannya dalam

penelitian yang akan dilakukan di masa yang akan datang terlebih lagi penelitian

dalam pembuatan skripsi.

9

Page 10: Parameter Biologi

DAFTAR PUSTAKA

Anwar et., al. 1978. Peneliltian Kuantitatif Plankton Air Tawar Disekitar KotaMadya Pekanbaru. Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.

Barus, T.A, 2004. Faktor-Faktor Lingkungan Abiotik Dan Keanekaragaman Plankton Sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau Toba. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, Vol. XI, No.2.

Davis, C. C. 1955. The Marine and Freshwater Plankton. Michigan State University Press. New York. 562 p.

Irianto, Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gajah Mada University Press. Yogjakarta. 256 Hal.

Koesoebiono. 1979. Dasar-dasar Ekologi Umum. Bagian IV : Ekologi Perairan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 145 hal

Mahida, U.N. 1984. Pencemaran Air Dan Pemanfaatan Limbah Industri. Rajawali : Jakarta. 543 hal.

Pollunin, et al, 1990. Pengantar Geografi Tumbuhan Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta.

Sachlan,M. 1980. Planktonologi. Diktat Perkuliahan Planktonologi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan UNRI : Pekanbaru. 63 hal.

Wibisono, M. S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Jakarata : Grasindo.

Zonneveld, Husiman, dan Boon. 1991. Biologycal Field And Laboratory Methods For Measuring The Quality Of Surface Water And Effluents.

10

Page 11: Parameter Biologi

LAMPIRAN

1.Alat-alat Yang Digunakan Selama Praktikum

Mikroskop Plankton net

11