Paragraf

9
PARAGRAF http:// izanbahdin.blogspot.com

Transcript of Paragraf

Page 1: Paragraf

PARAGRAF

http://izanbahdin.blogspot.com

Page 2: Paragraf

PENGERTIAN PARAGRAF

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Walaupun paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak satupun dari kalimat-kalimat itu yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.

http://izanbahdin.blogspot.com

Page 3: Paragraf

SYARAT-SYARAT PARAGRAFParagraf yang baik harus memiliki 4 ketentuan, yaitu:

a. Kesatuan Paragraf

Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh karena itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari ide pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.

b. Kepaduan Paragraf

Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat yang logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat.

c. Adanya Kalimat Pokok

Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.

d. Adanya Kalimat Penjelas

Adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf. http://izanbahdin.blogspot.com

Page 4: Paragraf

KATA HUBUNG ANTAR KALIMATAda 3 jenis kata hubung, yaitu: 1) ungkapan penghubung transisi, 2)

kata ganti atau 3) kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).

Kata Transisi

Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan hubungan/ transisi.

Beberapa kata transisi

Hubungan tambahan

contoh: lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, berikutnya, lagipula.

Hubungan pertentangan

contoh: akantetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, dll.

Hubungan perbandingan

contoh: sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu.

Hubungan akibat

contoh: oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh sebab itu.

Hubungan tujuan, contoh: untuk itu, untuk maksud itu.

http://izanbahdin.blogspot.com

Page 5: Paragraf

Hubungan singkatan

contoh: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain.

Hubungan waktu

contoh: sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.

Hubungan tempat

contoh: berdekatan dengan itu

http://izanbahdin.blogspot.com

Page 6: Paragraf

Kata Ganti

Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti orang maupun kata yang lain.

Kata Ganti Orang

Kata Ganti yang Lain

Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagainya.

http://izanbahdin.blogspot.com

Page 7: Paragraf

KATA KUNCI

Ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci, seperti kata pemanasan global pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukan dengan hati-hati (tidak terlalu sering).

http://izanbahdin.blogspot.com

Page 8: Paragraf

MACAM-MACAM PARAGRAF MENURUT TEKNIK PEMAPARANNYAa. Deskriptif

Paragraf Deksriptif adalah menggambarkan suatu kejadian dengan kata kata yang merangsang indra agar realistis. Paragraf ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi, sifat dari paragraf ini tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh panca indera.

b. Ekspositoris

Paragraf Ekspositoris kadang disebut juga sebagai paragraf paparan. menguraikan sesuatu sejelas jelasnya agar pembaca mudah mengerti dan jelas. Paragraf ini menampilkan suatu objek. Peninjauannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan perkembangan analisis kronolis atau keruangan.

http://izanbahdin.blogspot.com

Page 9: Paragraf

c. Argumentatif

Paragraf argumentatif sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositiris. Berisi fakta yang tidak untuk persuasif melainkan hanya menegaskan pendapat penulis. Paragraf ini lebih bersifat membujuk atau meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek.

d. Naratif

Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologi. Oleh sebab itu, karangan narasi atau paragraf narasi hanya kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.

http://izanbahdin.blogspot.com