Parafimosis

3
Parafimosis Tingkat kemampuan : 4A Masalah kesehatan Parafimosis adalah suatu keadaan gawat darurat urologi, dimana prepusium penis yang diretraksi sampai disulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula, dan timbul jeratan pada penis dibelakang sulkus koronarius. Hasil Anamnesis (Subjective) Keluhan Pasien datang dengan prepusium penis yang tidak dapat dikembalikan ke posisi normal, rasa panas, nyeri, serta adanya pembengkakan pada ujung penis. Biasanya keluhan ini diawali dengan riwayat menarik prepusium, misalnya saat membersihkan penis, atau pemasangan kateter urin. Faktor Risiko Prepusium yang tidak sirsumsisi Hasil sirkumsisi yang tidak maksimal Trauma Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang sederhana (Objective) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik didapatkan prepusium penis yang terretraksi sampai di sulkus koronarius, udem, hiperemis. Pemeriksaan Penunjang - Penegakan Diagnosis (Assessment)

description

urologi

Transcript of Parafimosis

Page 1: Parafimosis

Parafimosis

Tingkat kemampuan : 4A

Masalah kesehatanParafimosis adalah suatu keadaan gawat darurat urologi, dimana prepusium penis yang diretraksi sampai disulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula, dan timbul jeratan pada penis dibelakang sulkus koronarius.

Hasil Anamnesis (Subjective)

KeluhanPasien datang dengan prepusium penis yang tidak dapat dikembalikan ke posisi normal, rasa panas, nyeri, serta adanya pembengkakan pada ujung penis. Biasanya keluhan ini diawali dengan riwayat menarik prepusium, misalnya saat membersihkan penis, atau pemasangan kateter urin.

Faktor Risiko Prepusium yang tidak sirsumsisi Hasil sirkumsisi yang tidak maksimal Trauma

Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang sederhana (Objective)

Pemeriksaan FisikPada pemeriksaan fisik didapatkan prepusium penis yang terretraksi sampai di sulkus koronarius, udem, hiperemis.

Pemeriksaan Penunjang- Penegakan Diagnosis (Assessment)

Diagnosis KlinisDiagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik.

Diagnosis Banding1. Angioedema2. Balanopostitis3. Selulitis

Page 2: Parafimosis

4. Hematoma penis

Komplikasi Dapat terjadi komplikasi berupa nekrosis penis akibat terjepitnya pembuluh darah penis.

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan Prepusium diusahakan untuk dikembalikan secara manual dengan teknik memijat

glans selama 3-5 menit, diharapkan edema berkurang dan secara perlahan-lahan prepusium dikembalikan pada tempatnya.

Jika usaha ini tidak berhasil, dilakukan dorsum insisi pada jeratan sehingga prepusium dapat dikembalikan pada tempatnya.

Setelah edema dan proses inflamasi menghilang, pasien dianjurkan untuk menjalani sirkumsisi.

Walaupun demikian, setelah parafimosis diatasi secara darurat, selanjutnya diperlukan tindakan sirkumsisi secara berencana oleh karena kondisi parafimosis tersebut dapat berulang atau kambuh kembali.

Konseling & EdukasiEdukasi pasien mengenai penyakit parafimosis, menghindari menarik prepusium penis secara berlebihan, serta melakukan sirkumsisi.

Kriteria RujukanPasien segera dirujuk apabila usaha pengembalian prepusium secara manual tidak berhasil.

Sarana PrasaranaSurgery kit streril.

PrognosisPrognosis sangat tergantung dari kecepatan penangan penyakit. Bila parafimosis ditangani dengan tepat dan cepat, prognosis umumnya bonam.

Referensi1. Purnomo, Basuki B. Dasar-Dasar Urologi. Edisi ketiga. Malang : Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya. 2011.2. Rudolph. Abraham M. Kelainan Urogenital. A. Samik Wahab, Sugiarto. Buku Ajar

Pediatri Rudolph. Edisi 20. Volume 2. Jakarta : EGC. 2006.3. Sjamsuhidajat R,dan Jong W.D. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC. 2004.