Paracoccidioides Brasiliensis
-
Upload
kharisma-galuh-shintami -
Category
Documents
-
view
269 -
download
13
Transcript of Paracoccidioides Brasiliensis
Paracoccidioides brasiliensis
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycota
Subfilum : Ascomycotina
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Onygenales
Famili : Ajellomycetaceae
Genus : Paracoccidioides
Species : Paracoccidioides brasiliensis
Morfologi
Merupakan jamur dimorfik bebas. Memiliki ukuran 5-40 µm. Dalam biakan agar
Sabouraud pada suhu kamar, jamur ini membentuk koloni filamen. Bila dibiakkan pada suhu 37 oC jamur membentuk koloni ragi dengan sel ragi berdinding tebal dan bertunas banyak.
Memiliki dua fase yaitu :
- Pada fase myselium didapatkan hypae bersepta
(berbentuk tabung yang memiliki sekat) mempunyai
chlamydoconidia terminal dan intercalary dan juga
mempunyai mikroconidia.
- Pada fase yeast, tampak multiple budding sel yang mempunyai bentukan khas seperti
kemudi kapal (ship’s wheel)
Patogenesis
Paracoccidioides brasiliensis menyebabkan suatu penyakit yang disebut dengan
paracoccidioidomycosis. Paracoccidioidomycosis adalah suatu penyakit kronis yang
granulomatus dan progresif. Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru, mukosa mulut dan
hidung.
Manusia dapat terinfeksi melalui inhalasi spora jamur. Lesi primer terjadi di paru,
biasanya progresif. Dari menyebar secara perlahan-lahan ke kelenjar limfa, kelenjar adrenal,
dan organ retikuloendotelial.
Epidemiologi
Epidemiologi dari Paracoccidioidomycosis belum dapat ditentukan jelas jelas namun
sebagian besar terjadi di Amerika Selatan, terutama brazil, venezuela, dan kolombia. Penyakit ini
kebanyakan menyerang pasien berumur 30-60 tahun, dan lebih dari 90% adalah pria.
Gejala
Lesi pada mulut, hidung, hati, limfa, adrenal, atau kulit.
Batuk
Sulit bernapas
Nyeri pada dada
Emfisema
Diagnosis
Bahan untuk pemeriksaan adalah dahak, nanah, dan biopsi jaringan. Pada sediaan langsung
dengan larutan KOH 10%, jamur tampak sebagai sel ragi yang bertunas banyak.
Pada sediaan histopatologik jamur tampak sebagai sel ragi bertunas banyak disarang radang atau
asbes.
.
Biakan dalam medium agar Sabouraud pada suhu kamar membentuk koloni filamen dengan
mitokondria, pada suhu 37oC membentuk koloni ragi yang bertunas banyak. Pemeriksaan
serologi berguna untuk mengarahkan diagnosis dan megikuti perjalanan penyakit.
Penyembuhan
Itraconazol merupakan obat yang paling efektif terhadap paracoccidioidomycosis, tetapi
Ketoconazol dan Trimetroprim-sulfamethoxazol juga dapat menyembuhkan. Penyakit yang lebih
akut dapat diobati dengan Amphotericin B.