paper pancasila
description
Transcript of paper pancasila
ABSTAK
Setiap negara di dunia ini memiliki suatu pandangan hidup yang menjadi
suatu acuan atau landasan dalam menyelenggarakan pemerintahannya. Pandangan
itu terkemas dalam suatu ideologi yang dibentuk berdasarkan pandangan tertentu.
Dalam kaitannya dengan penggunaan ideologi itu setiap negara memiliki suatu
pandangan ataupun pertimbangan tertentu sehingga nantinya ideologi itu benar-
benar sesuai dengan kehidupan bangsa negara tersebut. Oleh karena itu, suatu
negara tidaklah bisa mengganti-ganti ideologi yang mereka anut dan
menggunakan suatu ideologi begitu saja tanpa ada suatu pertimbangan. Selain itu,
ideologi juga dijadikan sebagai media menyaring materi-materi yang berasal dari
luar. Hal itu karena tidak semua materi-materi yang berasal dari dunia luar suatu
negara baik dan sesuai dengan kehidupan bangsa negara tersebut.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar negara atau sering disebut juga dengan ideologi negara merupakan
sumber segala pengelenggaraan negara yang mengatur kepentingan rakyat.
Sehigga sudah semestinya sebagai warga negara Indonesia kita haruslah
mengetahui dan mengerti ideologi yang dianut oleh negara kita. Akan tetapi,
tidaklah etis kalau kita hanya mengetahui apa bunyi Pancasila yang menjadi
ideologi negara tanpa mengetahui makna dan menghayati serta menerapkannya
dalam setiap kehidupan kita.
Akan tetapi, kalu kita mengamati lebih lanjut kehidupan bangsa indonesia
sekarang ini sudah tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila lagi. Mereka telah
terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara barat. Mereka lebih mengagung-
anggungkan kebudayaan barat dan sudah mulai melupakan kebudayaan mereka
sendiri. Padahal kebanyakan kebudayaan yang mereka agungkan itu sangat
bertentangan dengan Pancasila. Pancasila yang sejatinya menjadi suatu tolak ukur
atau barometer, dalam kaitannya perperan sebagai ideologi, dalam mengambil
kebudayaan luar yang masuk kini seakan tidak lagi begitu diperhatikan oleh
masyarakat.
Sekarang ini masyarakat tdak perduli apakah hal-hal yang berasal dari
peradapan luar yang mereka ambil itu bertentangan dengan nilai-nilai ideologi
yang kita anut apakah tidak selama itu menguntungkan bagi mereka. Padahal
masuknya kebudayaan asing ataupun hal-hal serupa yang bertentangan dengan
2
nilai-nilai pancasila pastilah nantinya akan mendatangkan suatu keburukan bagi
kita.
B. Perumusan Masalah
Mengacu pada judul makalah ini ”Membentengi Diri terhadap
Kebudayaan Asing dengan Pancasila sebagai Ideologi Nasional dan
Membudayakannya” maka perlu dibatasi beberapa pertanyaan sebagai bahan
dalam merumuskan masalah guna memperoleh arahan dalam penyusunan
pembahasan agar nantinya tidak terjadi pelencengan dalam membahas masalah
sehingga nantinya berakhir dengan kesimpulan-kesimpulan yang mumpuni.
Adapun beberapa pertanyaannya adalah sebagai berikut:
1. bagaimana memaknai ideologi yang sebenarnya
2. bagaimana pula asal mula pancasila itu sendiri
3. apa kedudukan dan fungsi pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
4. seperti apa sebenarnya Ideologi Pancasila itu dan bagaimana kita memaknai
dan membudayakannya dalam rangka mempertahankan diri terhadap kikisan
kebudayaan asing.
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini, yaitu untuk memenuhi tugas
terstruktur mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu juga untuk menjelaskan
pada para pembaca apa sebenarnya ideologi Pancasila itu sebenarnya sehingga
pembaca akan lebih memahaminya dan nantinya pembaca bisa menerapkannya
dalam berperilaku sehari-hari dan akan lebih selektif terhadap hal-hal yang berasal
dari luar sehingga akan lebih memperkokoh identitas bangsa dan negara
Indonesia. Dengan disusunnya makalah ini penulis mengajak para pembaca untuk
3
menghayati Pancasila sebagai ideologi nasional dan membudayakannya serta
menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
sehingga akan memperkokoh kita terhadap kikisan kebudayaan luar yang merusak
dan tidak sesuai ideologi kita Pancasila.
D. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai Pancasila dalam
kaitannya sebagai Ideologi negara indonesia. Penulis membatasi materi yang akan
dibahas meliputi makna dari ideologi itu sendiri, asal mula terlahirnya Pancasila,
dan hal-hal yang berkenaan dengan Pancasila sebagai Ideologi negara dalam
rangka membudayakannya sebagai benteng terhadap kebudayaan luar.
4
BAB II
METODE PENULISAN
A. Objek Penulisan
Hal yang dijadikan objek dalam paper ini adalah mengenai Pancasila
dalam kaitannya sebagai dasar filosofi negara atau ideologi serta hal-hal yang
berkenaan yang perlu diketahui oleh para pembaca sebagai masyarakat Indonesia
dalam rangka membentengi diri terhadap kebudayaan luar yang bisa merusak
dengan mwmbudayakan Pancasila itu sendiri .
B. Dasar Penulisan Objek
Sering dengan perubahan zaman yang semakin maju dan mengalami
berbagai perubahan yang revolusioner menuju suatu kesempurnaan kehidupan,
banyak hal-hal yang telah berubah. Banyak negara-negara di dunia ini telah
memperbaiki sistemnya menjadi lebih ideal dan dinamis demi menghadapi
perubahan tersebut. Setiap negara di dunia ini mencoba mengadaptasikan
kebudayaan ataupun kebiasaan nagara-negara lain kedalam kehidupan
bernegaranya. Tidak terkecuali dengan negara Indonesia. Demi tidak kalah dan
tertinggal dengan negara-negara lain, Indonesia tidak bersikap keras ataupun
“over protecting” dan menolah terhadap hal-hal yang berbau asing dan tidak biasa
debgan kehidupan bangsa Indonesia. Akan tetapi, tidak semua hal-hal yang
berasal dari asing atau luar itu baik dan sesuai dengan kehidupan bangsa
Indonesia, walaupun itu berguna untuk kemajuan negara. Oleh karena itu, kita
haruslah memilah dan menggambil materi-materi yang berasal dari luar yang
sesuai dengan kehidupan bangsa yang tercermin dari dasar negara yang kita anut
atau ideologi yang menjadi identitas negara kita, yaitu Pancasila. Akan tetapi,
5
sekarang ini bangsa kita sendiri sudah tidak terlalu memperdulikan hal itu lagi.
Mereka mengambil apa saja yang berasal dari luar tanpa “pandang bulu” dan tidak
memperdulikan apakah hal itu sesuai dengan kehidupan bangsa, yang tercermin
dari ideologi Pancasila, apakah tidak. Oleh karena itu, melalui makalah yang
disusun ini penulis mencoba mengulas kembali apa itu hakekat dari ideologi itu,
khususnya ideologi Pancasila dan pentingnya ideologi tersebut. Sehingga para
pembaca dapat menghayatinya sehingga dapat membentengi diri dari ekspansi
kebudayaan luar.
C. Metode Pengumpulan Data
Kaji Pustaka
Kaji pustaka yang saya lakukan adalah mencari sumber-sumber dari
media elektronik dan media cetak. Terutama internet dan Buku cetak.
D. Metode Analisis
Menggunakan Metode Deskriptif Analitis : Mengidentifikasi
permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada; Menganalisis permasalahan
berdasarkan pustaka dan data pendukung; dan Mencari alternatif pemecahan
masalah.
6
BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN
A. Pembahasan
Sekarang ini bangsa Indonesia telah menikmati kemerdekaan selama
kurang lebih 64 tahun. Untuk mendapatkan kemerdekaan tersebut banyak hal dan
usaha-usaha yang telah dilakukan oleh para tokoh kemerdekaan kita. Dan setelah
merebut kekuasaan dan menjadikan bangsa Indonesia ini bebas dari belenggu
perbudakan dari para imperalisme muncullah masalah baru yang sama rumitnya,
yaitu menyusun dasar negara.
Menyusun atau membuat suatu dasar negara bukanlah hal yang sepele.
Hal itu karena dasar negara atau yang sering disebut juga ideology merupakan
paham atau patokan utama yang digunakan untuk mengatur kehidupan bangsa itu
sendiri untuk selamanya. Oleh karena itu, untuk menyusunnya para tokoh
cendekiawan pembangun bangsa harus mempertimbangkan seluruh aspek
kehidupan rakyat Indonesia sehingga nantinya tidak ada satupun dari anggota
negara kita ini yang nantinya teraniyaya oleh peraturan, kebijakan, dan hal-hal
yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan.
Suatu dasar negara atau ideologi sangatlah penting dan sangat vital bagi
Negara tersebut. Karena ideologi itu akan menjadi arah suatu negara berjalan dan
mengambil keputusan dalam kaitannya dalam kehidupan warga negara dan
kehidupan internasional negara tersebut. Sehingga kita harus selektif terhadap hal-
hal yang berasal dari luar dan menolak segala hal yang bertentangan dengan
ideologi kita. Hal itu dilakukan agar kita tidak kehilangan identitas kita sebagai
bangsa Indonesia yang memiliki kebudayaan sendiri dan tercerminkan pada nilai-
7
nilai Pancasila. Oleh karena itu, kita harus menghayati ideologi kita, yaitu
Pancasila, dan membudayakan serta menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
makna ideologi
Istilah ideologi berasal dari kata ’idea’ yang berarti ‘gagasn, konsep,
pengertian dasar, cita-cita’ dan kata ‘logos’ yang bermakna ‘ilmu’. Kata ‘idea’
berasal dari bahasa Yunani ‘eidos’ yang artinya ‘bentuk’. Selain itu juga ada kata
‘idein’ yang artinya ‘melihat’. Maka secara harfiah, ideologi berarti suatu ilmu
mengenai gagasan atau pengertia-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari
‘idea’ juga sering diartikan sebagai ‘cita-cita’. Cita-cita yang dimaksud dalam hal
ini adalah cita-cita yang bersifat tetap dan sekaligus menjadi suatu dasar,
pandangan. ataupun faham.
Dengan demikian Ideologi dapat diartikan sebagai suatu gagasan, ide-ide,
dan pengertian dasar yang juga memuat suatu cita-cita yang dituju dan ingin
diwujudkan. Pengertian ‘ideologi’ secara umum dapat dikatakan sebagai
kumpulan-kumpulan gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut dalam berbagai
bidang kehidupan. Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa,
maupun negara, dan membentuk masyarakat untuk menuju cita-citanya. Dengan
demikian ideologi sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara.
Ideologi juga membimbing suatu bangsa dan negara untuk meraih dan
mewujudkan cita-citanya.
8
historis pembentukan Pancasila
Pancasila sebagai sumber dasar filsafah serta ideologi bangsa dan negara
Indonesia tidak terbentuk sertamerta dan mendadak dan diciptakan oleh seseorang
begitu sajaberdasarkan pertimbangan dan pemikirannya sendiri seperti yang
terjadi pada ideologi-ideologi lain yang berlaku di negara lain di dunia. Pancasila
dibuat dan diciptakan dari kesepakatan beberapa tokoh nasional pemerjuang
kemerdekaan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Seluruh aspek
kehidupan masyarakat Indonesia dijadikan suatu tinjauan dalam pembentukan
pancasila. Hal itu dikarenakan Pancasila merupakan suatu sumber negara ataupun
suatu sumber nilai yang nantinya akan dianut oleh segenap rakyat Indonesia
dalam menjalani kehidupannya dan juga sebagai barometer dalam
penyelenggaraan pemerintahan tidak terkecuali dalam bergaul dengan dunia
internasional. Sehingga dalam pembentukannya Pancasila harus mencerminkan
kehidupan seluruh bangsa Indonesia.
Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan sebagai dasar filsafat negara
nilai-nalainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa
nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan, dan nilai-nilai religius. Kemudian para tokoh
pendiri negara Indonesia mengangkat nilai-nilai tersebut dan dirumuskan secara
musyawarah mufakat, antara lain dalam siding-sidang BPUPKI pertama dan
ssidang Panitia Sembilan yang kemudian menghasilkan “Piagam Jakarta” yang
memuat Pancasila yang pertama kali, dan kemudian dibahas lagi dalam siding
BPUPKI yang kedua. Setelah kemerdekaan Indonesia dikumandangkan dan
sebelum siding resmi PPKI, badan pembentukan Jepang pengganti BPUPKI,
Pancasila sebagai calon dasar filsafat negara dibahas dan kemudian
9
disempurnakan kembali, dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan
oleh PPKI sebagai dasar negara atau dasar filsafat negara. Dan jadilah Pancasila
sebagai Ideologi yang dianut oleh Nagara Kesatuan Republik Indonesia yang juga
menjadi identitas Indonesia karena Pancasila hanya dianut oleh negara Indonesia
saja.
kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai ideologi
Pada dasarnya Pancasila sebagai suatu objek pengkajian secara ilmiah
memili ruang lingkup yang sangat luas terutama dalam kaitannya dengan
kedudukan dan fungsi Pancasila itu sendiri. Pancasila jika dilihat dari segi yang
berbeda akan memiliki suatu kedudukan dan fungsi yang berbeda pula.
Pancasila dibentuk dari nilai-nilai yang ada dan hidup dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Sehingga dari tinjauan tersebut kita dapat menmper oleh
kedudukan dan fungsi Pancasila itu sendiri. Adapun Kedudukan dan fungsi
Pancasila dapat dikelompokkan menjadi dua hal pokok, yaitu Pancasila sebagai
Dasar Nagara Republik Indonesia dan Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia.
Sebagai suatu ideologi Bangsa dan Negara Indonesia pembentukan atau
penciptaan Pancasila haruslah mencerminkan kehidupan bangsa Indonesia.
Sehingga pada awal penciptaannya para tokoh pembentuk negara mengadakan
suatu pertemuan untuk membahas hal tersebut. Dan pada akhirnya terbentuklah
Pancasila yang tercipta dan diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai
kebudayaan, serta nilai religius yang tercermin melalui pandangan hidup
masyarakat yang telah ada sebelum terbentuknya negara Indonesia.
10
Pancasila merupakan ideologi nasional yang didalamnya mengandung
nilai-nilai pandangan dan kehidupan masyarakat. Dan sebagai ideologi, di dalam
Pancasila juga tersirat pandangan, tujuan, dan cita-cita bangsa yang menjadi
pedoman seluruh warga Negara dalam bertindak dan bersikap dalam sebagai
aspek. Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia kita haruslah senantiasa menjaga
dan mempertahankan keutuhan Pancasila dan membudayakannya. Dalam rangka
mewujudkan tujuan dan cita-cita bersama itu dan membuat Indonesia semakin
kokoh dan tidak kehilangan identitasnya.
ideologi Pancasila
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku, kontekstual tau
langsung oprasional, statis, dan tertutup. Melainkan Pancasila bersifat reformasif,
tidak langsung oprasional, dinamis, dan terbuka. Hal ini berarti Pancasila bersifat
aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mengikuti dan menyesuaikan dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Keterbukaan Pancasila
tidak berarti kalau Pancasila itu terpengaruh oleh nilai-nilai yang masuk akibat
perubahan zaman tersebut. Melainkan bahwa Pancasila itu tidak serta merta
mengharuskan seorang warga negara menolak terhadap apa-apa yang masuk dari
luar apapun itu bentuknya. Melainkan bahwa Pancasila dalam pengaplikasiannya
mempertimbangkan dan menggunakan wawasan yang senantiasa tumbuh dan
berkembang di dunia tanpa merusak ataupun mengubah nilai-nilai yang ada dan
tertuang dalam Pancasila. Dengan demikian Pancasila memiliki kemampuan yang
reformatif dalam usaha untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah
baru dan aktual yang senantiasa timbul seiring perkembangan iptek dan zaman.
11
Dalam Pancasila terdapat suatu cita-cita dan nilai-nilai yang selalu tetap,
meskipun sifatnya yang terbuka, dan tidak akan berubah. Padahal kita semua tahu
bahwa kehidupan ini senantiasa berjalan dan mengalami suatu perubahan menuju
sesuatu yang lebih baik. Oleh karena itu, dalam pengoperasiannya Pancasila tidak
boleh langsung diaplikasikan serta merta begitu saja tanpa memperhatikan hal-hal
aktual yang sedang terjadi. Pancasila haruslah diartikan lebih lanjut dalam
pemakainannya dan tidak sekedar langsung operasional. Oleh karena itu,
Pancasila harus bersifat dinamis dalam pengoperasiannya sesuai dengan dinamika
perkembangan kehidupan di dunia ini.
Negara sebagai lembaga kemasyarakatan, sebagai organisasi hidup
manusia atau wadah masyarakat yang memiliki cita-cita dan tujuan yang sama
senantiasa memiliki cita-cita ataupun harapan, ide-ide, dan pemikiran-pemikiran
yang menjadi suatu orientasi atau landasan dalam penyelenggaran dalam
kehidupan kenegaraan. Kesatuan gagasan, ide-ide, pamikiran, dan cita-cita
tersebut senantiasa menjadi sesuatu yang paling tinggi derajatnya dalam suatu
negara. Sehingga ideologi merupakan suatu dasar atau landasan seluruh warga
negara bertindak dan mengambil sikap. Ideologi sangat menentukan eksisitensi
suatu bangsa dan negara serta membimbingnya untuk meraih cita-citanya. Oleh
karena itu, kita menjadikan Pancasila sebagai sumber motivasi dan sumber
semangat dalam menjalani kehidupan dan menghadapi tantangan serta dinamika
kehidupan. Selain itu juga Pancasila sebagai petunjuk kebudayaan kita yang luhur
sehingga sudah sepantasnya kita harus menjaganya agar tidak tercemar dengan
kebudayaan asing.
12
B. Kesimpulan dan Saran
Suatu negara memiliki sumber dasar atau dasar negara yang menjadi suatu
patokan atau landasan dalam menyelenggarakan kehidupan bernegara. Sumber itu
terwujud dalam bentuk ideologi. Negara Indonesia menganut ideologi Pancasila
dan merupakan satu-satunya negara du dunia ini yeng menganut ideologi tersebut.
Berbeda dengan ideologi yang berkembang di dunia lainnya, Pancasila dibentuk
oleh kesepakatan beberapa orang yang membentuk dan menciptakannya dengan
menuangkan nilai-nilai yang hidup dan berkembang di masyarakat. Dalam
pengoperasiannya Pancasila bersifat reformatif, dinamis, tidak langsung
operasional, dan terbuka tanpa merusak dan mengganti nilai-nilai yang tertuang
dalam Pancasila. Dengan demikian masyarakat dapat menghadapi perubahan
zaman demi mewujudkan cita-citanya.
Zaman senantiasa berubah dan banyak hal baru yang hadir dan senantiasa
ada dalam kehidupan. Dan untuk menghadapi perubahan itu kita harus
menyesuaikan diri demi tercapainya tujuan dan cita-cita kita. Akan tetapi, tidak
semua hal baru yang hadir dihadapan kita itu dan yang berasal dari kehidupan luar
baik dan sesuai dengan pandangan dan kehidupan kita. Sehingga dengan makalah
ini penulis menyarankan agar pembaca dapat memilahnya dan mengambil hal-hal
yang sesuai dengan kita dan pandangan hidup kita yang tertuang dalam Pancasila.
Sehingga kita tidak kehilangan identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Selain itu
juga kita senantiasa membudayakan Pancasila dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan.2008. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradiknma.
Referensi lain dari internet:
http: // www.followtopia.com/?query= Pancasila %20sebagai
http://khairul123iksan456.wordpress.com/2009/09/12/pembudayaan-nilai-
nilai-pancasila/
http: //lab. pancasila .um.ac.id/wp-content/.../hut-41-th-lab-ps-08-new.doc
http://www.toodoc.com/ideologi-pancasila-word.html
Membentengi Diri terhadap Kebudayaan Asing dengan Pancasila
14
sebagai Ideologi Nasional dan Membudayakannya
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Pancasila
Disusun Oleh:
Nurul Chasani
HIF009077
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2010
15
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini menyatakan bahwa tugas Pendidikan Pancasila yang disusun oleh :
Nama : Nurul Chasani
NIM : H1F009077
Program Studi : Teknik Geologi
Disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Mengetahui :
Penyusun, Dosen Pengampu,
Nurul Chasani Drs. Soewarno
16
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka dengan
rahmat dan karunia-Nya tersusunlah makalah ini, atas usaha penyusun guna
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Pancasila Drs.Soewarno.
Setiap Negara di dunia ini memiliki suatu ideology atau dasar Negara yang
menjadi suatu patokan atau sumber utama bangsa itu mengatur dan menjalankan
pemerintahannya. Selain itu, setiap keputusan, peraturan, dan kebijakan yang
diambil oleh pemerintah haruslah sesuai dan tidak bertentangan dengan ideologi
yang mereka anut.
Tidak terkecuali Indonesia. Indonesia juga memiliki suatu ideologi yang
menjadi suatu dasar atau sumber utama dalam segala hal yang berkaitan dengan
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia. Negara Indonesia menganut
ideologi Pancasila yang memiliki lima butir sila yang dibuat berdasarkan
kehidupan bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu, sebagai warga Negara
Indonesia amatlah penting mengetahu apa makna yang terkandung dalam setiap
silanya, tidak hanya mengetahui bunyi tiap silanya saja, sehingga kita akan lebih
menghayatinya. Dan sebagai mahasiswa yang sejatinya merupakan para
pemegang kelangsungan hidup Indonesia yang selanjutnya kita haruslah
mempertahankan keberlangsungan Pancasila itu sendiri dalam setiap kehidupan
bangsa Indonesia dan senantiasa membudayakannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dan menjadikannya tetap sebagai
identitas bangsa dan negara.
17
iii
Namun demikian, di dalam penulisan makalah ini secara jujur penyusun
mengakui masih adanya kekurangan-kekurangan atau kesalahan-kesalahan, hal ini
disebabkan kurangnya pengetahuan penyusun atau masih dangkalnya ilmu
pengetahuan yang penyusun miliki. Maka kepada para pembaca sudilah kiranya
memaklumi, disamping itu pula penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Atas selesainya makalah ini, penyusun menyampaikan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyusun sehingga penyusunan
makalah ini dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
Akhirnya penyusun berharap semoga dengan tersusunnya makalah yang
masih sederhana ini dapat bermanfaat bagi segenap pembaca yang budiman dalam
upaya peningkatan dan penambah kesadaran hukum agar senantiasa tertib dan
disiplin dalam berkendara.
Purbalingga, Maret 2010
Hormat Saya
Penulis
18
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Perumusan ............................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 3
D. Manfaat ................................................................................................... 3
E. Ruang Lingkup ........................................................................................ 4
BAB II METODE PENULISAN
A. Objek Penulisan........................................................................................5
B. Dasar Pemilihan Objek............................................................................5
C. Metode Pengumpulan Data.. ................................................................... 6
- Kaji Pustaka
D. Metode Analisis ...................................................................................... 6
BAB III ANALISIS PERMASALAHAN
A. Pembahasan ........................................................................................ 7
B. Kesimpulan dan Saran ............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14
19
v