Paper Neraca Energi
-
Upload
hildaayupratikasiwi -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of Paper Neraca Energi
Nama: Hilda Ayu PratikasiwiTanggal : 14 Oktober 2014NRP: G24120068Asprak :1. Ryan Karida Pratama(G24100023) 2. Teungku Haikal(G24100082) 3. Sulviana Widuri Ekayatni (G24110007)4. Muhamad Fakhrul(G24110020)5. Priyo Dwi Utomo(G24110040)6. Heidei Putra Hutama(G24110045)7. Pungky Alim Febriani(G24110044)
NERACA ENERGI Neraca energi merupakan suatu kesetimbangan antara imput energi yang berupa radiasi netto dengan output energi baik yang berupa pemanasan udara,pemanasan permukaan maupun panas laten. Radiasi netto merupakan selisih antara radiasi datang dengan radiasi yang keluar dari suatu sistem. Sistem yang dimaksud dalam hal ini adalah bumi, sedangkan radiasi masuk berupa radiasi gelombang pendek dari matahari dan radiasi balik dari bumi berupa gelombang pajang. Daerah yang terletak pada lintang 40 LU- 40 LS memiliki radiasi netto yang positif, sedangkan daerah dengan lintang lebih tinggi memiliki radiasi netto negatif. (Ritter 2006).
Neraca energy identik dengan konsep radiasi netto. Menurut Kamarudin et al (2005), konsep neraca energy dapat dirumuskan dengan persamaan:Rn = H + G + E + F Keterangan : Rn= Radiasi netto (MJ m-2 hari-1) H= Perpindahan panas terasa (sensible heat flux) (MJ m-2 hari-1) G= Perpindahan panas tanah (soil heat flux)(MJ m-2 hari-1) E = adalah energi evapotranspirasi (MJ m-2 hari-1),F= simpanan energi (storage) (Wm-2).
Komponen pertama dari neraca energy sensible heat flux (H). Sensible Heat Flux (H) atau yang dikenal dengan lengas terasa atau flukspemanasan udara merupakan energi yang digunakan untuk memindahkan panas daripermukaan ke udara. Fluks lengas terasa pada umumnyaberlangsung secara konveksi di mana panas dipindahkan bersama-sama dengan fluida yang bergerak. Menurut Stewart J. B et al (1994) nilai H dapat dihitung dengan persamaan di mana adalah Bowen ratio.Di bidang meteorology dan hidrologi, istilah Bowen rasio digunakan untuk mendeskripsikan tipe-tipe transfer bahang di badan air. Bowen rasio adalah perbandingan antara jumlah panas panas terasa dengan panas yang hilang oleh permukaan ke atmosfer bumi melalui proses konduksi panas dan turbulensi atmosfer (Ohmura A. 1982).
Soil Heat Flux(G) merupakan sejumlah energi matahari yang sampai padapermukaan tanah dan digunakan untuk berbagai proses fisik dan biologi tanah.Bentuk aliran energi pada fluks panas udara berupa konduksi di mana sebagian energikinetik molekul benda/medium yang bersuhu lebih tinggi dipindahkan ke molekulbenda yang lebih rendah melalui tumbukan molekul-molekul tersebut.G adalah fluks pemanasan tanah (Wm-2), k adalah koefisien konduktifitas tanah (Wm-2 K-1) dandt/dz adalah gradient suhu (Km-1). Fluks panas tanah dihitung berdasarkan hubungan antara radiasi netto (Rn), suhu permukaan (Ts) , albedo (E) danNDVI yang dirumuskan oleh Allen et. Al 2001. Suhu permukaan disini mengindikasikan faktor yang mempengaruhi fluks pemanasan tanah tersebut. Suhu permukaan merupakan suhu bagian terluar dari suatu objek dan merupakan unsur pertama yang dapat diidentifikasi dari citra satelit termal.Laten heat flux (LE) merupakan limpahan energi yang digunakan untukmenguapkan air ke atmosfer. Fluks panas laten adalah jumlah energi yang diperlukan untuk mengubah satu unit massa airmenjadi uap pada suhu yang sama. Bila terjadi evaporasi, maka sistem yangberevaporasi mengalami pengurangan energi , sedangkan aliran energi akan bersifatpositif. Pada proses ini terjadi konversi panas laten menjadi lengas terasa yang kemudian meningkatkan suhu udara dan menurunkan suhu permukaaan.
DAFTAR PUSTAKAKhomarudin Rokhis, Bey Ahmad & Risdiyanto Idung. 2005. Identifikasi Neraca Energi di Beberapa Penggunaan Lahan untuk Deteksi Daerah Potensi Kekeingan di Surabaya Gresik, dan Sidoarjo. http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=436. [11 Oktober 2014]Ohmura A. 1982. Objective criteria for rejecting data for Bowen ratio flux calculations. Journal of Applied Meteorology, 21(4), 595-598.Ritter Michael. 2006. Net Radiation. http://www.uwsp.edu/ geo/faculty/ritter/ glossary/l_n/net_radiation.html. [2 November 2014]Stewart, J. B., Kustas, W. P., Humes, K. S., Nichols, W. D., Moran, M. S., & De Bruin, H. A. R. (1994). Sensible heat flux-radiometric surface temperature relationship for eight semiarid areas. Journal of Applied Meteorology, 33(9), 1110-1117.